Info edisi 1 januari 2015 ok

12
www.sumenep.go.id Media Informasi dan Inspirasi Edisi 217 - I Januari 2015 TABLOID INFO KAPOKTAN “ SUMBER HASIL “ JUARA I LOMBA ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA REGULASI PEMILUKADA SUMENEP PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW 745 LAMPION Tandai Awal Tahun 2015 Di Sumenep Ke Halaman 2 Selama ini, kebiasaan masyarakat di Sumenep meski itu cuma sebagian kecil — menandai datangnya awal tahun masehi dengan hingar bingar bunyi petasan dan tiupan terompet. Sebuah tradisi yang jelas tidak berakar pada tradisi agama yang dianut mayori- tas warga kabupaten paling timur di nusa Madura ini bahkan Nusantara, yakni agama Islam. Pun juga tidak memiliki benang merah sama sekali dengan budaya lokal atau setempat.

description

 

Transcript of Info edisi 1 januari 2015 ok

Page 1: Info edisi 1 januari 2015 ok

1INFO | 2 | OKTOBER 2013 I

www.sumenep.go.id Media Informasi dan Inspirasi Edisi 217 - I Januari 2015

TABLOID INFOKAPOKTAN “ SUMBER HASIL “ JUARA I LOMBA ADHIKARYA PANGANNUSANTARA

REGULASIPEMILUKADASUMENEP

PERINGATANMAULID NABI MUHAMMAD SAW

745LAMPIONTandai Awal Tahun 2015 Di Sumenep

Ke Halaman 2

Selama ini, kebiasaan masyarakat di Sumenep meski itu cuma sebagian kecil — menandai datangnya awal tahun masehi dengan hingar bingar bunyi petasan dan tiupan terompet. Sebuah tradisi yang jelas tidak berakar pada tradisi agama yang dianut mayori-tas warga kabupaten paling timur di nusa Madura ini bahkan Nusantara, yakni agama Islam. Pun juga tidak memiliki benang merah sama sekali dengan budaya lokal atau setempat.

Page 2: Info edisi 1 januari 2015 ok

2 | INFO | 2 | OKTOBER 2013

Pembina : Bupati Sumenep : KH. A. Busyro Karim, M.Si Wabup Sumenep : Ir. H. Soengkono Sidik, S.Sos, M.Si Sekdakab Sumenep : Drs. Hadi Soetarto, M.Si Penanggung Jawab : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika :

Drs. Yayak Nurwahyudi, M.Si Pimpinan Umum : Kepala Bidang Informasi Drs. R. H. Moh. Dihyah Suyuti, M.Si Pimred : Kasi Penerbitan Ahmad Luthfi, S.Ag, M.Si Wakil Redaksi : Moh. Rasuli Sekretaris : Gunawan Sujana, S.Pd, S.ST

Redaktur Pelaksana : Syafril Farid, ST, RA. Sumarniyati Reporter : Pranata Humas Kominfo, El Iemawati, M.Farhan Fotografer : Taufik Rahman, Dedi Samhudi Sirkulasi : Abd. Majid, Veven Frandedy

Penerbit :DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KABUPATEN SUMENEPWebsite :

www.sumenep.go.id

Alamat Redaksi :

Gedung KOMINFOJl. KH. Mansyur No. 71 Sumenep - 69411

Telp. (0328) 662 635Fax. (0328) 663 984

email : [email protected]

TABLOID INFOMedia Komunikasi dan Inspirasi

F O K U S2

745 Lampion Tandai Awal Tahun 2015 di Sumenep

SECARA historis, Damar Kurung atau yang di Ma-dura—khususnya Sumenep—disebut dhamar korong merupakan budaya khas Jawa Timur. Secara spesifik, ber-dasar sejarah asal muaranya, damar kurung ini berasal dari Gresik. Dalam buku Mocopat Gresik, damar kurung sudah ada sejak jaman sebelum kemerdekaan, bahkan ia juga sudah ada sejak jaman Giri Kedaton. Damar kurung disebutkan sudah menjadi sarana penyebaran agama di masa Susuhunan Giri (Sayyid ‘Ainul Yaqin), dan kemudian makin populer di masa pemerintahan Sunan Giri III (Sunan Prapen).

Mengenai sejak kapan Damar Kurung mulai masuk di Sumenep, tidak diketahui secara pasti. Namun mengingat secara genealogi, penguasa keraton Sumenep dulu masih memiliki hubungan darah dengan Giri Kedaton, sangat di-mungkinkan tradisi ini sudah ada sejak relatif lama. Damar kurung juga berkembang di kabupaten lain di Madura, secara tidak langsung disebabkan terbentuknya jejaring (network) ikatan nasab para penguasanya yang saling ber-tautan.

“Jadi sejatinya, budaya ini bukan budaya asli Sumenep. Namun merupakan budaya asli Gresik. Namun karena akar

budayanya ini dari tokoh penyebar Islam yang sangat terk-enal dan sangat dimuliakan, maka budaya ini berkembang di daerah-daerah lain termasuk Sumenep,” kata salah satu budayawan Sumenep, Syaf Anton.

Menurut Anton, salah satu makna penting dari tradisi ini ialah pesan-pesan moral yang digambarkan dalam lukisan pada damar kurung. Lukisan-lukisan itu selalu berbeda-beda tergantung pesan yang ingin disampaikan. “Jadi, bukan sekadar nilai estetika dalam kemasan damar kurung, melainkan juga ada nilai pesan, yakni pesan moral yang ingin disampaikan pembuatnya bagi masyarakat dan generasi muda,” pungkasnya.

Memang, sebagaimana yang diungkapkan oleh Chai-nur Rasyid, acara pelepasan ratusan damar kurung men-jelang peralihan tahun 2015 kemarin, disamping untuk menghidupkan budaya lokal, juga memiliki beberapa pesan dan harapan. “Salah satu makna yang dikandung dalam pesan itu ialah kita ingin melepas semua hal yang tidak baik di tahun sebelumnya, sekaligus kita berupaya untuk memperbaikinya di tahun yang baru ini. Sedang harapan kita bersama, semoga kita bisa menjaga nilai-nilai luhur dalam hal kebudayaan dan agama kita, mengamal-

Sebenarnya, jika bicara peringatan tahun baru Masehi, sebagai umat

Islam kita tentu tidak diwajibkan mem-peringatinya. Islam memiliki penang-galan sendiri. Namun sebagai makhluq sosial, mau tidak mau kita juga memakai kalender Masehi, karena kalender ini yang sekarang dipakai dunia. Sehingga jadilah umat Islam memiliki dua kalender, kalen-der bulan (lunar calendar) atau penang-galan Hijriah, dan kalender Masehi.

Mengenai peringatan tahun baru Masehi, tentu agama Islam tidak me-merintahkan umatnya ikut-ikutan, seka-ligus juga tidak ada larangan tegas un-tuk mengingat peralihan tahun. Yang ada, kita hanya tidak dibolehkan me-nyerupai orang kafir dengan mengikuti tradisinya, apalagi sampai bangga men-jadi bagian dari tradisi mereka.

“Sehingga memperingati tidak harus dengan menyulut petasan dan meniup-niup terompet, ada cara yang lebih Is-lami dan lebih mencerminkan budaya setempat. Jadi di sini hanya masalah kemasan saja, dan juga yang terpenting niat yang dikandung dalam memper-ingatinya,” kata Chainur Rasyid, Kabag Umum Setdakab Sumenep, pada Info menjelang tahun baru datangnya 1 Jan-uari 2015 kemarin.

Memang, peringatan tahun baru kali ini berbeda dengan tahun kemarin dan sebelum-sebelumnya. Tidak ditemukan konvoi terompet di ruas-ruas jalan uta-ma sekitar kota Sumenep. Malah di area Taman Adipura depan Masjid Agung

Lampion dan Pesan Moral

Persiapan pelepasan lampion disaksikan Bupati KH. A. Busyro Karim, M.Si di depan Masjid Agung Sumenep

Pemandangan pada saat lampion di lepas ke udara

kan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu tentu harapan umum bersama, kita ingin di tahun baru ini bangsa ini, Sumenep khususnya bisa lebih baik lagi,” jelas Chainur. [ Han ]

Panembahan Sumolo yang biasanya menjadi pusat berkumpulnya konvoi ter-ompet juga dipastikan tidak ada rutini-tas tahunan yang selalu tak terlewatkan sebelumnya itu. Malam tahun baru kali ini begitu syahdu. Akses jalan menuju ke sana juga ditutup untuk pengendara kendaraan bermotor. Pemerintah setem-pat dengan tegas memberikan larangan bagi konvoi terompet. Meski begitu, para penjual terompet tidak dilarang menjual barang dagangannya. Bunyi terompet

sesekali terdengar di beberapa tempat di perumahan penduduk di Sumenep. Namun peniupnya kebanyakan hanya anak-anak kecil dan balita.

Sekitar pukul 20.00 BBWI, sebuah pe-mandangan yang tak biasa terjadi di depan masjid Agung Sumenep. Satu persatu ratu-san damar kurung (dhamar korong, dalam bahasa Madura) atau lampion dilepas ke angkasa. “Jadi ini salah satu kemasan perin-gatan tahun baru yang kita maksud. Ya, niat yang terkandung di dalamnya salah satu-

nya untuk menghidupkan budaya lokal,” kata Chainur Rasyid, yang juga merupa-kan salah satu penanggung jawab acara pelepasan damar kurung tersebut.

Menurut Chainur, saat ini meru-pakan momentum yang tepat dalam upaya melestarikan budaya yang se-lama ini sudah banyak yang terlupakan. Masyarakat setempat lebih dekat den-gan budaya asing. Budaya lokal sudah tidak lagi populer. “Barusan kita mem-peringati hari jadi Kabupaten Sumenep. Jadi ini juga masih merupakan rang-kaiannya. Momen ini (tahun baru; red) sangat pas untuk kembali membangkit-kan kembali budaya-budaya lokal yang sudah mulai terkubur,” tambah mantan Kabag Kesmas ini.

Jumlah damar kurung yang dilepas saat itu sebanyak 745 buah. Jumlah ini sama dengan bilangan usia Kabu-paten Sumenep sekarang. Menariknya dari ratusan damar kurung tersebut,

ada satu damar kurung yang ukurannya jauh lebih besar dari damar kurung lain-nya, sehingga terlihat sangat mencolok. Damar kurung yang paling besar itu baru dilepas setelah 744 damar kurung lainnya sudah mengitari angkasa. Dan yang me-lepasnya juga orang khusus, yakni orang nomor satu di jajaran pemerintah kabu-paten Sumenep, Abuya Busyro Karim. Damar kurung yang ke-745 itu dilepasn-ya tepat ketika jarum jam menujukkan pukul 00.00 waktu setempat, tepat satu menit sebelum masuknya tanggal 1 Janu-ari 2015 Masehi. [ Farhan . M ]

Page 3: Info edisi 1 januari 2015 ok

3INFO | 2 | OKTOBER 2013 I

A S P I R A S I 3

Ahmad Roziqi

SEJATINYA, peralihan tahun atau tahun baru menandakan bahwa usia alam semesta ini, khususnya kehidu-pan di alam dunia bertambah tua. Sebaliknya, harapan manusia jus-tru selalu muda alias selalu baru. Tak terkecuali di tahun 2015 ini, harapan-harapan kembali tertuang menjelang perubahan tahun. Harapan-harapan tersebut jelas memerlukan laku kong-kret dari setiap orang yang berharap sesuatu, agar tidak sekadar pepesan tanpa isi alias omong kosong.

“Harapan itu sejatinya merupa-kan do’a. Agama mengajarkan bahwa

seseorang hanya menyandarkan harapan atau do’a pada Sang Khaliq. Disamping itu kita diajarkan agar berikhtiar disamping berdo’a. Kare-na Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka beru-paya untuk merubahnya sendiri,” kata K Moh Raheli, pengasuh Majelis Dzikir Raudlatul Hikmah, desa Pandi-an pada tabloid ini beberapa waktu lalu.

Meski begitu, menurut Kiyai Ra-heli, tidak setiap do’a dan ikhtiar itu selalu dikabulkan. Semuanya bergantung pada idzin Allah. “Oleh karenanya, setelah semua upaya itu dilakukan, maka selanjutnya kita hanya perlu tawakkal,” tambahnya.

Ketika ditanya mengenai hara-pannya di tahun baru 2015, ayah empat anak ini mengatakan bahwa harapan yang paling utama ialah umat Islam bisa selamat dari pen-garuh negatif jaman. Menurut Kiyai Raheli, sebagaimana yang sudah dikabarkan oleh Rasulullah SAW, se-makin lama jaman bukan semakin baik. Sehingga imbasnya jelas pada manusia. “Oleh karena itu, harapan saya sederhana saja, saya berharap umat Islam tidak mengikuti arus ja-man. Dalam artian arus yang negatif. Jadi intinya kita harus bisa melawan arus negatif setiap jaman,” jelasnya.

SEMENTARA Nurul Hidayat, salah satu guru di SMK Negeri 1 Sumenep, ketika ditemui Info be-berapa waktu lalu mengatakan bahwa harapan juga berfungsi se-bagai motivasi hidup. Menurutnya ketika seseorang sudah tidak me-miliki harapan, maka hal itu be-refek pada timbulnya sikap pesimis, malah yang parah membuat sese-orang kehilangan gairah hidup dan tujuan hidup. “Tapi yang perlu dig-arisbawahi di sini tidak sama antara harapan dan khayalan. Maknanya jelas beda. Harapan itu aktif dan di-namis, sedangkan khayalan itu pasif dan stagnan,” tambah guru Bahasa Indonesia ini.

Mengenai harapannya di tahun 2015, Nurul mengaku tidak muluk-muluk. Ia hanya berharap tahun 2015 lebih baik dari tahun 2014. “Begitu seterusnya. Dan ini jelas merupakan harapan umum atau harapan semua orang. Oleh karena

Nurul Hidayat

Di tempat terpisah, Zainal ‘Abidin Amir mengatakan bahwa momentum tahun baru 2015 bagi warga Sumenep khususnya merupakan momentum yang penuh hara-pan. “Bisa kita lihat Presiden baru. Sebentar lagi Sumenep juga akan mengadakan pesta rakyat pemilu kepala daerah yang baru. Jadi banyak harapan di tahun ini. Yang secara umum kita berharap pemerintah yang baru bisa lebih mengedepankan kepentingan rakyat. Stop kepentingan golongan. Ketika seseorang sudah menduduki kursi pem-impin, dia bukan pemimpin milik partai tertentu, ia bukan pemimpin milik golon-gan tertentu, atau bahkan agama terten-tu. Ia pemimpin yang mengusung semua kepentingan rakyat,” kata pria kelahiran Sumenep yang kini menjadi staf ahli DPR RI.

senada dengan Zainal, Ahmad Nizar, salah satu pemuda di Sumenep menga-takan bahwa masyarakat benar-benar menaruh harapan besar pada setiap pem-impin di negeri ini. Meski Nizar mengaku, masyarakat terkadang lebih banyak ke-cewa, karena banyak pemimpin yang lupa akan janji-janji politiknya yang diucapkan sebelum terpilih. “Jadi tahun 2015 ini kita berharap semua janji-janji itu dilunasi. Jan-gan lupa bahwa pemimpin itu dari, oleh, dan untuk rakyat,” kata lulusan Fakultas Hukum Universitas Wiraraja Sumenep .

Zainal Abidin Amir

Ahmad Nizar

Sebenarnya kalau semua harapan itu ditampung, yang jelas akan melebi-hi jumlah manusia itu sendiri. Karena sangat mungkin harapan setiap orang tidak hanya satu, tapi sangat relatif banyak.

“Ya, tergantung setiap orang. Lain orang, lain harapan. Juga tergantung latar belakang, pendidikan, dan pro-fesi. Dan juga tergantung status. Bagi yang masih single jelas berharap tahun ini segera mendapatkan jodoh. Atau bagi yang berprofesi sebagai pegawai, karyawan dan lain-lain, banyak yang berharap karirnya sukses dan lain se-bagainya.

Kemudian yang masih nganggur, pasti berharap tahun ini bisa segera dapat kerja,” kata Ahmad Roziqi, salah satu mahasiswa perguruan tinggi swasta di Sumenep sambil tersenyum.

Mengenai harapannya sendiri, Ah-mad Roziqi mengaku agar tahun ini proses kuliahnya lancar, dan ia ber-harap bisa mengamalkan ilmunya di kabupaten Sumenep.

“Jadi sebagai warga Sumenep, ten-tu harapan saya bisa turut andil mem-bangun Sumenep. Saya juga berharap di tahun 2015 ini pengangguran bisa tuntas. Bisa kita lihat, setiap tahun per-

guruan tinggi itu menelurkan ribuan sar-jana. Namun ini tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang ada. Sehingga dampaknya banyak sarjana mengang-gur. Kita berharap tahun ini bisa teratasi. Meski tentu hal itu tidak mudah. Tapi ya kita tidak boleh pesimis. Karena hidup itu masih ‘koma’, belum ‘titik’. Artinya bisa saja semuanya berubah tanpa kita duga. Namun tentu semua itu ada prosesnya,” pungkasnya panjang lebar. [ m. farhan muzammily]

itu kita hanya perlu optimis dan semangat. Yakin, ada kehidupan yang lebih baik yang menanti kita. Kita harus kejar dan raih. Tapi tentu jangan lupakan do’a, itu di atas segala upaya,” pungkasnya.

Kiyai Raheli

Harapan MasyarakatDi Tahun 2015

2015...

Page 4: Info edisi 1 januari 2015 ok

4 | INFO | 2 | OKTOBER 2013

O P I N I4

oleh : Eny

Pembantu Rumah TanggaIni hampir di setiap keluarga atau rumah

tangga membutuhkan pembantu atau asisten. Hal ini dikarenakan yang dulunya kaum perempuan hanya mengurusi segala urusan keluarga atau rumah tangganya na-mun sejak adanya emansipasi wanita maka kaum perempuan lebih suka bekerja di luar rumah artinya banyak yang lebih memilih untuk bekerja di perkantoran atau dengan kata lain menjadi wanita karir, sehingga segala urusan yang menyangkut keluarga atau rumah tangga dilimpahkan kepada pembantu atau asistennya. Hal ini bukan hanya terjadi di negara kita saja juga dapat kita lihat di negara-negara lainnya, seperti di Malaysia, Singapura bahkan sampai ke negara-negara yang ada di Timur Tengah sangat membutuhkannya.

Pembantu atau asisten yang bekerja di sebuah keluarga itulah yang kita kenal dengan sebutan pembantu rumah tang-ga atau yang biasa disingkat dengan PRT. Pembantu rumah tangga ini pun tidak se-mudah yang kita bayangkan untuk mendapatkann-ya. Kenyataanya sering-kali ketika dibutuhkan sulit untuk ditemukan, ketika tidak dibutuhkan banyak yang menawar-kan dirinya untuk bekerja di rumah tangga. Saat ini pembantu rumah tangga itu bukan hanya dibutuhkan oleh keluarga atau rumah tangga yang termasuk dalam golongan ekonomi menen-gah keatas saja, juga keluarga golongan menengah ke bawah, baik itu yang tinggal di pedesaan maupun di perkotaan.

Kita lihat kini pembantu ru-mah tangga lebih banyak dilakoni kaum perempuan, bahkan ada juga masih di bawah umur. Hal ini terjadi karena jenis-jenis pekerjaan yang berhubungan dengan keluar-ga atau rumah tangga seperti men-cuci, memasak, menyapu, mengepel, atau pekerjaan lainnya yang berkaitan langsung rumah tangga biasanya dikerjakan oleh kaum perempuan.

Untuk itu tidak sedikit para tenaga kerja wanita (TKW) yang berasal dari negara kita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri. Adapun yang men-jadi alasan mendorong seseorang bekerja menjadi pembantu rumah tangga karena faktor ekonomi, disamping itu karena ala-san tidak mau disebut sebagai penganggu-ran, susahnya mendapatkan pekerjaan di sektor formal karena orang tersebut tidak memiliki keterampilan mumpuni yang dibutuhkan sektor formal, karena diajak te-man, dan tidak kalah penting karena faktor rendahnya pendidikan serta alasan lainnya.

Dengan melihat berbagai alasan itu, dapat dibayangkan posisi tawar seorang PRT tentunya tidak tinggi, sehingga hal ini berpengaruh pada perlakuan dan hak-hak

yang akan diterima seorang PRT dari maji-kan tempat dia bekerja. Misalnya gaji yang jauh di bawah upah minimum kota, tidak adanya hak cuti, tidak adanya uang pesan-gon dan uang penghargaan jika diberhen-tikan, jam kerja yang diterapkan kadang tidak memberikan waktu untuk istirahat, majikan sesuka hatinya memberhentikan mereka tanpa alasan jelas, ada yang sam-pai diperkosa, dan jika mereka berbuat kes-alahan kecil, maka tidak sedikit mendapat-kan perlakuan di luar batas kemanusiaan, bahkan ada yang meregang nyawa. Salah satu contohnya adalah baru-baru ini kasus yang menimpa PRT di Medan, berdasarkan hasil rekaman CCTV, PRT tersebut men-galami aniaya fisik oleh majikannya sendiri bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Kejadian-kejadian seperti itu hanya sedikit yang terpublikasi melalui media bahwa PRT diperlakukan tidak manusiawi oleh majikannya, kalau mau ditelu-suri (mungkin)

s e t i a p tahunnya jumlah kasus

penganiayaan PRT ini mengalami pen-ingkatan yang sangat drastis. Bahkan kalau mau disebutkan satu per satu kasus demi kasus yang menimpa para PRT yang ada di seluruh daerah di negara kita ini, rasanya tak kuasa untuk melihatnya, apalagi jika itu terjadi pada salah seorang anggota keluar-ga kita. Dalam suatu penelitian mengenai hal ini adalah :

”Pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga merupakan pekerjaan yang did-ominasi perempuan berlatar belakang pendidikan rendah dan status sosial ekono-mi rendah. Peluang pekerjaan ini lebih terbuka lebar di daerah perkotaan seiring berubahnya fungsi peran ibu dalam rumah tangga sebagai pencari nafkah. Pekerjaan pembantu rumah tangga identik dengan image ‘pelayan’ dan pelayan harus tunduk pada majikan.

Sehingga pekerjaan pembantu rumah tangga merupakan pekerjaan sektor infor-mal yang tergolong sangat rentan terhadap

pelanggaran hak-hak pekerja, diantaranya hak atas gaji yang layak, hak mendapat pe-layanan kesehatan, hak mendapat hiburan, hak untuk istirahat (Iswati, 2001). Hal ini diperparah dengan belum ada perun-dangan khusus yang mengatur tentang pembantu rumah tangga, pihak yang ber-wenang ataupun pihak yang terkait sulit untuk melakukan perlindungan.” (Kokom Komalasari, M.Pd. dan Drs. Didin Jahidin, Perlindungan hak-hak pembantu rumah tangga (studi kasus pada Yayasan Sosial Purnakarya Kota Bandung), 2007).

Sebagaimana kita ketahui, kasus-kasus PRT sudah kerap kali terjadi bahkan su-dah sampai tahap yang mengkhawatirkan sehingga seharusnya ini dijadikan suatu momok bagi para calon PRT namun se-

m a k i n hari justru peminatnya

semakin banyak kaum perempuan yang ingin bekerja menjadi PRT, nah…hal inilah yang harusnya mendapat perhatian khusus dari Pemerintah (the rulling class) bagaimana cara untuk memberikan jami-nan dan perlindungan hukum bagi mereka.

Pertanyaan paling mendasar adalah bagaimanakah peran pemerintah dalam melindungi hak-hak mereka? Untuk men-jawab ini, penulis menganalisa menggu-nakan teori Negara Kesejahteraan atau Welfare State. Pencetus teori Welfare State, Prof. Mr. R. Kranenburg, menyatakan bah-wa negara harus secara aktif mengupaya-kan kesejahteraan, bertindak adil yang dapat dirasakan seluruh masyarakat secara merata dan seimbang, bukan mensejahter-akan golongan tertentu tapi seluruh raky-at. Menurut teori ini, untuk menciptakan suatu negara menjamin dan mejuwudkan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Untuk menciptakan rakyat yang se-jahtera maka setiap rakyatnya harus dija-min dan dilindungi hak-haknya oleh suatu aturan atau hukum, sehingga rakyatnya dapat melakukan pekerjaannya dengan

suatu jaminan dan perlindungan yang pasti sehingga dengan melakukan peker-jaannya tersebut dapat meningkatkan taraf kehidupan rakyatnya dan pastinya itu akan berpengaruh terhadap tingkat kesejahter-aan negara itu sendiri.

Untuk itu, jika Negara ini mengingin-kan kesejahteraan seluruh rakyatnya maka Pemerintah harus memberikan jaminan dan perlindungan hukum yang pasti ter-hadap setiap rakyatnya salah satunya den-gan cara membuat suatu peraturan yang jelas, dalam hal ini yaitu aturan mengenai pembantu rumah tangga. Sejalan dengan teori diatas, teori dari Roscoe Pound juga mengisyaratkan hal yang sama dengan teori di atas. Law as a tool of social enge-

neering (hukum sebagai alat untuk memperbaharui atau merekayasa masyarakat) artinya bahwa hu-kum sangat berperan pent-ing bagi proses mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya dengan cara membuat aturan-aturan hukum yang diharap-kan dapat membawa pemba-haruan yang lebih baik bagi rakyatnya.

Untuk itu sudah saatnya Negara ini memiliki suatu peraturan (Undang-Un-dang) yang mengatur khususnya mengenai perlindungan terhadap para PRT sehingga ke-jadian-kejadian seperti yang disebutkan dia-tas bisa diminimalisir bahkan tidak terjadi lagi dikemudian hari. Seperti kita keta-

hui bahwa Pemerin-tah telah merumuskan Rancangan

Undang-Undang tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga namun sampai saat ini Rancangan Undang-Undang tersebut belum disahkan menjadi Undang-Undang.

Dari uraian ini, maka penulis menarik kesimpulan bahwa belum adanya jaminan dan perlindungan hukum serta penga-wasan yang pasti dan ketat oleh Pemerin-tah terhadap para PRT, hal ini dibuktikan dengan belum adanya peraturan (Undang-Undang) baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, khususnya peraturan yang mengatur secara khusus mengenai hak-hak dan perlindungan hukum terhadap PRT.

Sehingga saran penulis, agar Pemerin-tah segera meratifikasi Konvensi ILO No-mor 186 Tahun 2011 tentang Pekerjaan Yang Layak Bagi Pekerja Rumah Tangga dan segera mensahkan Rancangan Un-dang-Undang Perlindungan Pekerja Ru-mah Tangga menjadi Undang-Undang serta memaksimalkan tim pengawasan tenaga kerja di setiap Kantor Dinas Tenaga Kerja di tingkat kabupaten, kota maupun provinsi di seluruh wilayah Indonesia agar hak-hak para PRT dilindungi hukum terja-min dengan pasti.

Page 5: Info edisi 1 januari 2015 ok

5INFO | 2 | OKTOBER 2013 I

P E R I S T I W A 5

Perlu Reformasi Birokrasi dan Mentaldi Lingkungan Kementrian Agama

Masyarakat Dihimbau

Waspada Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep menghimbau masyarakat di Kabupaten Sumenep, baik di daratan hingga kepu-lauan tetap waspada dengan kondisi alam yang ter-jadi, utamanya pada musim penghujan seperti saat ini.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumenep, Drs. H. Koesman Hadie, M.Si kepada News Room, Kamis (08/01) mengungkapkan, pihaknya melalui Tim Ter-padu Penanggulangan Bencana yang ada di Kabu-paten Sumenep, termasuk sejumlah relawan siaga bencana di sejumlah Kecamatan, terus melakukan himbauan kepada masyarakat untuk terus mewaspa-dai berbagai kejadian bencana.

“Seperti halnya terhadap masyarakat yang ada di beberapa wilayah rawan bencana banjir, sep-erti yang sempat terjadi pada musim hujan tahun sebelumnya,”ungkapnya.

Karena itu, untuk menghindari hal yang tidak di-inginkan bagi warga yang ada di sekitar ka-wasan rawan bencana, diharapkan bisa meningkat-kan kewaspadaan, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Seperti halnya yang biasa terjadi di sejumlah wilayah di Sumenep adanya angin puting beliung.

Disamping itu, kejadian bencana yang ser-ingkali terjadi di laut, seperti perahu tenggelam ka-rena angin dan ombak yang datang tiba-tiba pada saat musim penghujan, juga perlu diwaspadai. Salah satunya dengan mengikuti informasi ramalan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorology dan Giofisika (BMG), dengan tidak melaut ketika cuaca ekstrim.

“Termasuk juga memastikan untuk tersedi-anya pelampung dan semacamnya bagi penumpang kapal, serta tidak sampai melampaui tonase muatan kapal dan perahu yang ditumpangi,”tambahnya. [ Ren, Esha , Soul ]

Drs. H. Koesman Hadie, M.Si Kepala Pelaksana BPBD Sumenep

Selama satu tahun berjalan di tahun 2014, Kementerian Agama Kabupaten Sumenep banyak dianugerahi penghar-gaan, baik yang diberikan kepada para kar-yawan, lembaga maupun kepada guru dan siswa, mulai meraih penghargaan tingkat regional Jawa Timur hingga tingkat nasional.

Kepala Kemenag Kabupaten Sumenep, Drs. H. Moh. Shodik, M.Hi pada acara Re-sepsi Hari Amal Bhakti Ke 69 Tahun 2015 dan Pengarahan Kepala Kantor Wilayah Ke-menag Jawa Timur, dan persmian Gedung Aula Atas Al-Ikhlas, Rabu (07/01) mengung-

kapkan, prestasi yang diraih sangat mem-berikan arti bagi seluruh jajaran Kemenag Kabupaten Sumenep.

“Prestasi yang diraih selama satu tahun sangat membanggakan bagi kami, khusu-nya dalam menyambut HAB Ke 69 tahun 2015 ini,”ungkapnya.

Dijelaskan, sejumlah prestasi yang diraih Kemenag Kabupaten Sumenep di tahun 2014 lalu, yakni meraihnya M.TsN Terate Sumenep sebagai sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional, kemudian Didik Nurhadi, S.Pd salah seorang guru di M.Ts Satu Atap

Saronggi yang berhasil meraih penghar-gaan kompetensi inovasi tingkat nasional bidang pelajaran matematika di Jogjakarta.

Sedangkan yang diraih siswa Ujian Na-sional 2014 tertinggi kedua setelah Jogja-karta, dan nomor I di Jawa Timur, atas Nama Mufifatul Hoiriyah siswi MTs Miftahul Ulum Lenteng dengan meraih nilai 39,40, dan dalam Musabaqoh Tilawatil Qutup. Keme-nag Sumenep mewakili Jawa Timur dalam Debat Bahasa Arab dan Tafsir Ibnu Katsir di Jambi, meraih Juara 1 Nasional. Kemudian juara pada lomba teknologi tepat guna Pra-

muka Jawa Timur.Kemudian dalam HAB Kemenag Jawa

Timur, Dharma Wanita Persatuan Kemenag Kabupaten Sumenep meraih Juara II dalam Lomba MC se Jawa Timur. Dan Juara III Ad-minitrasi Dharma Wanita Persatuan Keme-nag Tingkat Jawa Timur.

“Dan yang membanggakan juga yang diraih 15 karyawan Kemenag Sumenep den-gan menerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden RI yang diberikan pada Upacara HAB kemarin,”tambahnya. [ Ren,Esha, soul ]

Dalam mendukung implementasi tugas sebagai apara-tur negera khususnya di lingkungan Kementerian Agama perlu dilakukan reformasi birokrasi yang didalamnya juga ada reformasi mental . dimana dengan perpegang teguh terhadap nilai-nilai budaya kerja diharapkan aparatur bisa melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang ada.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Kantor Wilyah Kemenag Jawa timur, H. Mahfud Shodar, M.Ag kepada Info usai mem-berikan pengarahan kepada aparatur di lingkungan Keme-nag Sumenep pada acara Resepsi Hari Amal Bhakti (HAB) ke-67 di Aula Atas Al-Ikhlas, Selasa (07/01).

Menurutnya, para PNS sesuai dengan tugas sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN) dalam Undang-Undang No. 05 Tahun 2014, sebagai pelaksana kebijakan harus sesuai den-gan aturan yang ada.

“jika melaksanakan kebijakan yang merupakan aturan maka akan memakai semua aturan yang ada dan dalam melayani juga dilakukan dengan benar pula.”ungkapnya.

Jadi tegasnya, seharusnya sebagai aparatur negera berpedoman pada 5 nilai budaya kerja, yakni integritas, profesional, inovatif, tanggung jawab dan profesional. Se-hingga bisa memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Dan dalam melaksanakan program tetap ber-pegang teguh pada aturan yang berlaku.

“jadi, kita harus melakukan inovasi tiada henti, yang su-dah ada dan baik kita lakukan kemudian mencari yang baru dan bagus untuk dilakukan pembaharuan.”tambahnya.

Sementara Kepala Kemenag Sumenep, Drs.H. Moh. Shodik, M.Hi pada acara tersebut mengungkapkan, pres-

tasi yang diraih Kemenag Sumenep dalam satu tahun tera-khir sangat memberikan arti bagi seluruh jajaran Kemenag Sumenep.

“prestasi yang diraih selama satu tahun sangat mem-banggakan bagi kami khusunya dalam menyambut HAB ke-69 tahun 2015 ini.”ungkapnya.

Dijelaskan, sejumlah prestasi yang diraih Kemenag Sumenep di tahun 2014 lalu, yakni meraihnya M.TsN Terate Sumenep sebagai sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional, ke-mudian Didik Nurhadi, S.Pd salah seorang guru di M.Ts Satu Atap Saronggi yang berhasil meraih penghargaan Kompe-tensi Inovasi Tingkat Nasional Bidang Pelajaran Matematika di Jokyakarta.

Sedangkan yang diraih siswa Ujian Nasional 2014 tert-inggi kedua setelah Jokyakarta, dan nomor I di Jawa Timur, atas Nama Mufifatul Hoiriyah siswi M.Ts Miftahul Ulum Lenteng dengan meraih nilai 39,40 dan dalam Musabaqoh Tilawatil Qutup. Kemenag Sumenep mewakili Jawa Timur dalam Debat Bahasa Arab Dan Tafsir Ibnu Katsir di Jambi meraih Juara 1 Nasional. Kemudian juara pada lomba tehnologi tepat guna Pramuka Jawa Timur jatim.

Kemudian dalam HAB Kemenag Jawa Timu, Dharma Wanita Kemenag Sumenep meraih Juara II Dalam lomba MC se Jawa Timur. Dan Juara III Adminitrasi Dharma Wanita Kemenag Tingkat Jawa Timur.

“dan yang membanggakan juga yang diraih 15 kar-yawan Kemenag Sumenep dengan menerima penghar-gaan Satya Lencana Presiden RI yang diberikan pada Upac-ara HAB kemarin.”tambahnya. [ ren, soul ]

Resepsi Hari Amal Bhakti Kementrian Agama Sumenep

Setahun Kemenag Raih Berbagai Penghargaan

Page 6: Info edisi 1 januari 2015 ok

6 | INFO | 2 | OKTOBER 2013

LENSA PERISTIWA6

Pisah Kenal Kapolres Sumenep di Pendopo Agung Sumenep

Serah Terima Hasil Pekerjaan di TPA Desa Torbang Kec. Batuan

Menyambut Tahun Baru 2015

Page 7: Info edisi 1 januari 2015 ok

7INFO | 2 | OKTOBER 2013 I

LENSA PERISTIWA 7

Ulang Tahun ke 54 KH. A. BUSYRO KARIM, M.Si.

Peresmian pusat Oleh-Oleh dan Cindera Mata “ Arya Wiraraja “ di gedung Ki Hajar Dewantara Sumenep

Gebyar Lomba Islami di Desa Bataal Barat Kec. Ganding

Tim Redaksi Tabloid Info saat Rafting di Songa Probolinggo

Page 8: Info edisi 1 januari 2015 ok

8 | INFO | 2 | OKTOBER 2013

INFO KECAMATAN8

Masyarakat NikmatiJembatan Desa Cangkreng

Penanaman Ribuan Bibit Akasia & Mahoni

GANDING : Dalam menghadapi musim hujan tahun ini, masyarakat Desa Gadu Timur Kecamatan Ganding bersama sejum-lah kelompok tani bahu membahu melak-sanakan penanaman pohon. Hal tersebut dilakukan, selain akan memberikan peng-hasilan di kemudian hari, juga untuk men-jaga lingkungan alam, agar tetap bersemi dan terhindar dari bencana banjir, longsor dan sebagainya.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapok-tan) Pade Jembher, Munhari S.Pd.I kepada wartawan mengungkapkan, kegiatan pe-nanaman pohon di Desa Gadu Timur dilak-sanakan dengan kegiatan Bhakti Sosial Pe-nanaman 2.000 bibit Akasia dan 1.000 bibit Mahoni yang dilaksanakan sejak Sabtu lalu.

“Kegiatan penanaman pohon ini selain dilaksanakan Gapoktan Pade Jembher juga bekerjasama dengan UPT Hutbun Kecama-

tan Ganding,”ungkapnya.Dijelaskan, penanaman ribuan pohon

untuk penghijauan dilakukan dilahan seluas 3 hektar, tepatnya di Dusun Guktabun yang merupakan milik salah satu yayasan di Desa setempat. Penanaman pohon dilaksanakan hampir setap tahun menjelang musim hujan, sehingga tingkat pertumbuhannya le bih ba-gus, dan pemeliharaannya lebih mudah.

Disamping itu, kegiatan yang sama juga dilaksanakan di beberapa tempat oleh se-jumlah kelompok tani. Sebab, Gapoktan Pade Jembher sendiri memiliki 19 kelompok tani yang tersebar di Desa Gadu Timur dan sekitarnya di Kecamatan Ganding.

“Mudah-mudahan apa yang dilaksana-kan masyarakat bersama kelompok tani saat ini, bermanfaat di masa yang akan datang,”tambahnya. [ Ren, Esha ]

LENTENG : Melalui rapat konsul-tasi bersama Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa se Kecamatan Lenteng. Tim Penggerak PKK Kecamatan Lenteng, Selasa (06/01) menggelar Peringatan Maulid Nabi Mu-hammad SAW di Pendopo Kantor Camat setempat.

Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Lenteng, Ny. Diah Agus Saputra mengung-kapkan, pembinaan PKK ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap bulan, yang intinya untuk melakukan evaluasi sejauh mana PKK, baik Kecama-tan dan Desa itu dalam melakukan 10 Pro-gram Pokok PKK di lingkungan keluarga maupun di tengah-tengah masyarakat.

Sebab, kata Ny. Diah Agus Saputra, kegiatan PKK itu harus mengacu pada 10 Program Pokok PKK, demi peningkatan taraf hidup dalam keluarganya.

Sementara itu, Ny. Fauzi yang bertin-dak selaku penceramah dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu mene-kankan, bahwa kita sebagai ummatnya, hendaknya senantiasa mengikuti semua ajaran dan pedoman yang diberikan ke-pada kita.

Untuk itu, kita selaku kaum muslimah yang berkecimpung dalam organisasi PKK ini hendaknya selalu memberikan contoh tauladan yang baik, khususnya dalam cara bersikap dan berucap dihadapan warga masyarakat binaannya. [ JuP-15, Esha ]

Peringatan MaulidNabi Muhammad SAW

Kopwan Irama Gelar RAT

KOTA : Koperasi Wanita (Kop-wan) Irama Kelurahan Kepanjin Kecamatan Kota Sumenep laksana-kan Rapat Anggota Tahunan tahun 2014 di Sekretariat Kopwan setem-pat, Selasa (06/01) dihadiri oleh se-luruh pengurus dan anggota.

Ketua Kopwan Irama, Ny. Rosida Agustina dalam laporannya menga-takan, maksud dan tujuan dilaksan-kannya RAT ini adalah untuk meng-kaji dan membahas rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja Kopwan Irama pada ta-hun 2015.

Disamping untuk melapor-kan tentang keuangan dan sejauh mana keberhasilan Kopwan Irama selama1 tahun di tahun 2014.

Pada tahun 2013 jumlah ang-gota sebanyak 126 orang, sedang-kan pada tahun 2014 bertambah menjadi 167 orang. Dengan volume

pinjaman sampai 31 Desember 2014 berjumlah Rp. 273.500.000,00 dengan pendapatan jasa/bunga SP sebesar Rp. 46.536.200,00.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sumenep, Imam Trisno Hadi, SH, M.Si ketika memberikan pengarahan mengatakan, seluruh anggota dan pengurus harus punya sikap rasa memiliki dan partisipasi terhadap pertumbuhan koperasi agar koperasi dapat berkembang dan sukses disamping meningkat-kan modal sendiri untuk mengu-rangi ketergantungan pada modal pihak ketiga dan lebih bebas dalam mengatur perkembangan usaha.

Hadir dalam kesemapatan tersebut juga ikut memberikan pengarahan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Kota Sumenep,Ny. Wiwid Junaidi. [ JuP-02, Fer ]

LENTENG : Pembangunan transportasi masyarakat di Desa Cangkreng Kecamatan Lenteng, saat ini sudah semakin dapat dirasakan masyarakat. Bahkan pembangunan jembatan yang menghubungkan dengan Sa-ronggi di tahun 2014 lalu itu se-makin memudahkan masyarakat untuk berinteraksi dengan masyarakat di luar Desa Cang-kreng dan sebaliknya.

Kepala Desa Cangkreng, Amin Zali, SH kepda News Room, Kamis (15/01) mengungkapkan, pembangunan jembatan sepan-jang 34 meter dengan lebar 2 meter di Desanya itu telah ban-yak membantu masyarakat, khu-susnya ketika mengangkut hasil pertanian dan sebagainya.

“Jadi, masyarakat Desa Cang-kreng ketika harus ke Desa tetangga, seperti Desa Muan-gan, Talang, dan Saronggi saat ini sudah mudah dan tidak perlu mencari jalan berputar lagi,”ungkapnya.

Diakui pria yang memilih menjadi Kepala Desa dengan jabatan sebagai prajurit di TNI Angkat Darat ini, selama puluhan tahun masyarakat sangat ber-harap pembangunan jembatan penghubung diatas sungai set-inggi kurang lebih 15 meter. Dan ketika pembangunan jembatan terealiasasi, masyarakat sangat bersyukur dan menyampaikan terima kasihnya, khususnya ke-pada Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Disamping pembangunan jembatan, di Desa Cangkreng juga mendapatkan Karya Bhakti TNI Tahun 2014 dengan meli-batkan swadaya masyarakat ber-sama para TNI Angkatan Darat, bersama-sama membangun ja-lan di Dusun Pocang sepanjang 1 kilometer dengan lebar 2 meter. Dan hasilnya sangat memuaskan, karena masyarakat merasa ter-bantu dengan program tersebut.

“Mudah-mudahan ke depan Desa Cangkreng semakin maju, karena selain persoalan in-frastuktur semakin menggeliat, persoalan pupuk oleh petani sudah tidak terjadi lagi, se-hingga petani nyaman dalam beraktifitas,”tandasnya.[Ren, Esha]

Tegakkan Disiplin KerjaGAPURA : Musyawarah Per-

encanaan Pembangunan (Musren-bang) Desa hendaknya menjadi media masyarakat dalam memper-juangkan seluruh aspirasinya, dan dijadikan skala prioritas usulan pada tahap berikutnya.

Hal tersebut disampaikan Ca-mat Gapura yang diwakili Sekretaris Kecamatan, Drs. Gatot Sartono ke-tika memberikan sambutan pada acara Musrenbang di Desa Poja, Senin (19/01).

Gatot Sartono mengatakan, Musrenbangdes yang dilakasana-kan secara merata itu akan men-gakomodir seluruh usulan dari masing-masing RT/RW dan Dusun, sehingga apa yang diputuskan

nantinya merupakan hasil keputu-san murni dari warga masyarakat, dan realisasinya pada anggaran ta-hun 2016 nanti.

Musrenbangdes itu bertujuan untuk menyerap aspirasi dari warga masyarakat, dalam rangka menen-tukan usulan dari bawah, sehingga dalam pembahasan usulan terse-but merupakan usulan prioritas di tingkat Desa untuk dilanjutkan dalam Musrenbang Kecamatan.

Sementara itu, Kepala UPT dan Dinas sektoral yang menghadiri Musrenbang Desa tersebut mem-berikan masukan secara teknis ten-tang usulan proyek fisik dan fisik untuk dijadikan usulan prioritas pembangunan. [ JuP-11, Esha ]

Musrenbang

LENTENG : Segenap aparatur pemerintah hen-daknya harus selalu menegakkan disiplin kerja dalam memberikan pelayanan dalam bentuk apa-pun kepada masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kecamatan Lenteng, Heru Santoso pada acara Apel Gabungan, Senin (19/01) di halaman Kantor Camat setempat.

Dikatakan Heru Santoso, setiap aparatur pemerin-tah tetap menjaga rasa kekompakan dan rasa keber-samaan, jauhi sikap apriori pada diri setiap aparatur pemerintah. Karena semua itu akan menimbulkan ketidak harmonisan hubungan antar segenap apara-tur di dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya,

dan akan merugikan diri kita sendiri dalam melaksan-akan tugas-tugasnya.

“Marilah kita bersikap arif dan bijaksana dalam menghadapi persoalan sekecil apapun, sehing-ga dapat diatasi dengan baik dan penuh rasa persaudaraan,”lanjut Heru Santoso.

Kita harus menjunjung tinggi budaya Sumenep yang telah berakar kuat, dengan berpegang teguh pada norma susila, hukum dan agama, insha Allah Kabupaten Sumenep akan tetap tenang, sejuk aman, tenteram, dan masyarakat dapat melakukan aktifit-asnya dengan baik. [ JuP-15, Esha ]

Pembinaan TP - PKKKOTA : Keberadaan Tim Peng-

gerak PKK Kelurahan Karang-duak Kecamatan Kota Sumenep secara perlahan mulai berubah, satu persatu kebiasaan lama dan klasik mulai dikurangi.

Kegiatan Tim Penggerak PKK Kelurahan Karangduak mulai berubah kepada program yang bersifat memberdayakan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Karangduak, Ny. Ririn

Husen mengatakan, keberadaan Tim Penggerak PKK walaupun tidak mendapat gaji, namun kegiatan tersebut tetap berjalan.

Untuk itu, agar Tim Pengger-ak PKK tidak hanya berkutat pada kegiatan serimonial, melainkan harus merambah pada kegiatan-kegiatan yang bersifat pember-dayaan terhadap masyarakat, utamanya kaum perempuan. Seperti memasak yang kreatif,

menjahit maupun belajar aneka kerajinan sesuai kondisi lingkun-gan masing-masing.

Selanjutnya untuk bidang kesehatan, Tim Penggerak PKK tidak hanya memfokuskan pada pelayanan Posyandu, namun harus berorientasi pada sosial dan memberdayakan.

Untuk itu perlu adanya upaya revitalisasi terhadap peran dan fungsi Posyandu. [ JuP-01, Fer ]

KOTA : Segenap aparatur pemeri ntah hendaknya harus menjauhi si-kap arogan, khususnya dalam mem-berikan pelayanan dalam bentuk apapun pada masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Camat Kota Sumenep, Drs. H. Mohammad Junaidi, M.Si pada acara Apel Gabun-gan, Senin (05/01) bertempat di hala-man Kantor Camat setempat.

Ia mengatakan, setiap aparatur

pemerintah tetap menjaga rasa ke-kompakan dan rasa kebersamaan, jauhi sikap apriori pada diri setiap aparatur pemerintah. Karena semua itu akan menimbulkan ketidak har-monisan hubungan antar segenap aparatur di dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, dan akan merugikan diri kita sendiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya. [ JuP-01, Fer ]

Jauhi Sikap Arogan

Page 9: Info edisi 1 januari 2015 ok

9INFO | 2 | OKTOBER 2013 I

P E R I S T I W A 9

Maulid Nabi Muhammad SAW Peristiwa Bersejarah Bagi Ummat Islam

Ummat Islam diseluruh pen-juru dunia, termasuk di Indonesia dalam beberapa hari bahkan bu-lan ini ramai ber Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, khususnya menjelang dan selama Bulan Robi-ul Awal yang lebih dikenal dengan istilah bulan Maulid.

Momentum besar tepatnya tanggal 12 Robiul Awal yang meru-pakan lahirnya Nabi Besar Muham-nad SAW sebagai Rasul Allah SWT, yang diutus sebagai pemberi pe-tunjuk bagi ummat manusia, dari kehidupan yang gelap gulita men-uju kehidupan yang terang bend-erang dan penuh kebahagiaan.

Pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jamik kota Sumenep, Jumat malam (02/01) lalu, Bupati Sumenep, Drs.A. Busro Karim, M.Si, mengungkap-kan jika peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, merupakan peri-stiwa yang sangat bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia, sebab

di dalamnya terkandung perintah Allah SWT tentang kewajiban sho-lat bagi umat Islam.

“dalam memperingati Maulid Nabi, yang patut dikenang bukan saja menyangkut hari lahir Nabi, tetapi juga perjuangan Nabi Mu-hammad SAW dalam menegakkan agama Islam.”ungkapnya.

Bupati Sumenep yang juga pengasuh Ponpes Al Karimiyah- Braji ini juga menyayangkan adan-ya pendapat yang menyebutkan peringatan Maulid adalah bid’ah, karena hal tersebut tentu sangat menyinggung hati umat Islam di Indonesia, yang setiap tahun mer-ayakan Maulid Nabi yang penuh hikmah.

Menurutnya, pendapat sep-erti itu dianggap lucu dan tentu-nya menggunakan dalil yang tidak sesuai dengan konteks peringatan Maulid itu sendiri, Sehingga perlu diluruskan bahwa Maulid Nabi itu mempunyai dalil dan keutamaan,

di antaranya membangkitkan se-mangat umat Islam untuk lebih banyak berdzikir dan bershalawat.

Karena itu, Bupati berharap agar momen peringatan Maulid ini bisa dijadikan semangat untuk menin-gkatkan kadar keimanan serta ta-waddu` dalam berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT sehingga ter-hindar dari mara bahaya apapun.

Dalam kesempatan tersebut KH Muzakki Homin dalam ceramahnya juga mengingatkan soal berbagai bencana yang cukup marak akhir-akhir ini, seperti gunung meletus, tanah longsor, banjir, termasuk musibah jatuhnya pesawat terbang. Hal tersebut bo leh jadi menurut penceramah dari Surabaya ini, ke-jadian tersebut merupakan perin-gatan bagi seluruh umat manusia, untuk semakin banyak berdzikir kepada Allah SWT.

Untuk itu, dia juga mengajak kalangan orang tua untuk men-didik putra-putrinya dengan baik

sesuai tuntunan Rasulullah Mu-hammad SAW, sehingga menjadi anak-anak yang sholeh sekaligus lebih banyak mendekatkan diri ke-pada Allah SWT.

Sebab, anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus mendapat pendikan yang baik, khususnya diawali dari dalam rumah tangga. Karena, para orang tua memiliki peran utama dalam mendidik putra-putrinya.

“khususnya ibu sebagai pe-megang peran utama dalam pen-dididikan purta-putrinya, wajib memberikan bimbingan yang baik sehingga terbentuk anak yang be-rakhlaqul karimah.”tambahnya.

Dalam kesempatan yang ber-beda pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,yang dilaksana-kan UPT Pendidikan Kecamatan Talango di SDN Talango I, Selasa (20/01) Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, kembali mengingat-kan para dewan guru, agar mem-

berikan contoh tauladan yang baik kepada para siswa-siswinya, khu-susnya dalam mencontoh akhlaq Rasulullah SAW.

Sehingga, nantinya ketika mereka dewasa diharapkan tidak sampai lepas dari keyakinannya, utamanya tentang ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Dis-amping itu peran para tokoh aga-ma dan masyarakat dilingkungan-nya juga harus selalu mendukung dan memperhatikan pendidikan anak-anaknya dengan baik.

Sehingga, tidak mudah ter-bawa oleh pengaruh luar yang memberikan keyakinan dan pemahaman yang menyesatkan. Bahkan, Bupati dalam berbagai kesempatan juga mengingatkan pentingnya menjalin Silaturrah-mi, agar kedamaian tetap terjaga dengan baik, sehingga agama Is-lam yang dibawa Rasululllah SAW, tetap berdiri tegak dan lurus di jalan-Nya.

Momentum memperingati kelahiran Rasulullah SAW, yang biasa dilaksanakan dengan kegia-tan Maulid Nabi Muhammad SAW, diberbagai tempat termasuk di Kabupaten Sumenep, hendakn-ya betul-betul dijadikan sebuah kegiatan untuk mengingat Rasu-lullah SAW dan menjadikan suri tauladan dalam kehidupan kita sehari-hari, baik sebagai diri sendiri, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.Hal tersebut ditegaskan Ketua

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ka-bupaten Sumenep, DR. KH.Safraji, M. Pd.I kepada Info, Selasa (06/01) di kediamannya. Menurutnya, peringatan Maulid Nabi Besar Mu-hammad SAW tidak hanya sekedar kegiatan seremonial tahunan yang tidak bermakna.

“namun, yang lebih penting ialah bagaimana mencari makna

dan menteladani kehidupan Rasu-lullah SAW, bagaimana berupaya untuk menjalani kehidupan se-makin baik.”ungkapnya.

Sebab, diakui saat ini per-saoalan moralitas dalam kehidu-pan masyarakat semakin mel-anda bangsa. Bahkan, sebagian masyarakat cenderung selalu ber-laku hedonisme dengan berse-nang-senang dan berfoya-foya dengan menghambur-hamburkan

harta untuk kegiatan yang kurang bermanfaat dan mubadzir.

Misalnya saja, tegas pria yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tar-biyah (STIT) Aqidah Usmuni Terate Sumenep ini, kegiatan Maulid Nabi yang justru banyak dibumbui keg-iatan mubadzir dengan membakar mercon, kembang api dan sejenis-nya yang hanya bersifat hura-hura.

“yang jelas, kegiatan mubadzir dan hura-hura dilarang oleh aga-

ma, dan ini harus disampaikan oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat agar tidak sampai terus dijadikan kebiasaan.”imbuhnya.[ ren ]

Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Pendopo Agung Kraton Sumenep, Senin (12/01) lalu, yang dilaksanakan ber-samaan acara Resepsi memperin-gati HUT Dharma Wanita Persatuan ke-18 tahun 2014, dengan Tema “DWP tanggung jawab kita se-mua, tantangan perempuan diera globalisasi “penceramah kondang Prof. DR. KH. Imam Mawardi, MA, juga menegaskan kehebatan Ra-sulullah SAW, hingga saat ini yang tetap terus diperinagti kelahiran-nya.

Yang tentunya, tidak lepas pula dengan peran dua wanita hebat yang bisa menjadikan seorang laki-laki bernama Muhammad SAW, menjadi hebat, yakni siapa ibunya dan siapa istrinya. Begitu besarnya predikat seorang ibu hingga memi-liki jabatan mulia, sampai-sampai dinyatakan Surga berada dibawah telapak kaki seorang ibu.

Menurut pria asal Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep ini, begitu besar peran seorang ibu dalam kehidupan anak-anaknya. Begitu halnya dengan kehidupan Rasulullah SAW yang tidak lain pula karena peran pawa wanita mulia disisinya, yakni ibunya dan istri-istrinya.

“lihat saja Nabi, dengan di-topang wanita mulia yang spek-takuler, Siti Amina, yang terpercaya dengan memberikan rasa aman dan kehidupan yang baik bagi keluarganya.”ungkapnya.

Meskipun hanya berlangsung selama 6 tahun bisa hidup dan mencintai anaknya yakni Rasu-lullah SAW, namun mampu men-curahkan rasa sayang dan kasihnya kepada anaknya. jadi, tidak semata-mata meninggalkan warisan harta, tahta dan semacamnya, namun waktu yang diberikan untuk men-curahkan kasih sayang kepada anaknya yang patut dijadikan con-toh.

Kemudin orang kedua setelah ibunya adalah Siti Khadijah binti Khuwailid yang merupakan istri pertama Nabi, karena sebelum orang lain percaya kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT yang terpercaya, Siti Khadijah-lah yang pertama per-caya dan selalu berkorban untuk perjuangan Rasulullah SAW, dis-amping istri-istrinya yang lain sep-erti Saudah binti Zam’ah, dan Siti Aisyah binti Abu Bakar serta Hafsah

Binti Umar bin Hattab. Kemudian perempuan he-

bat berikutnya yang tidak kalah hebatnya juga adalah anak dari Rasulullah SAW, yakni Siti Fatima, sehingga ada yang menyebutnya orang ketiga setelah dua wanita hebat. Karena sebagai anak per-empuan yang selalu mensupport ayahnya dalam perjuangannya menegakkan Agama Allah SWT dan selalu mampu menyenangkan hati Rasulullah SAW.

Dia menjadi teladan yang men-gagumkan dan contoh paling ting-gi bagi para wanita, karena mampu menjadi teladan sebagai istri sali-hah dan bersabar dalam kehidu-pan yang sulit. Merupakan teladan yang tinggi dalam berhubungan yang baik dengan para tetangga dan kerabat.

Fatimah Azzahra begitu biasa dipanggil, adalah potret wanita sederhana, sabar dan pemberani,

dan merupakan satu-satunya per-empuan yang tidak pernah men-inggalkan kewajiban salat fardhu dan puasa Ramadan disamping sunnah-sunnah lainnya.

Berbeda dengan wanita biasa yang mengalami masa Haid, Fa-timah tidak pernah mengalami masa haid sehingga dalam kehidu-pannya beliau tidak pernah absen melakukan kewajiban-kewajiban agamanya (kelainan ini “Tidak haid” bukan karena penyakit, melainkan mukjizat Nabi). Keistimewaan ini menjadikan Rasulullah memberi-kan gelar khusus pada Fatimah yaitu al-batul (orang suci).

Karen itu, KH. Imam Mawardi dihadapan para ibu-ibu, berharap para wanita utamanya Dharma Wanita Persatuan yang ada di Sumenep ini, bisa menjadi wanita yang selalu mensupport suaminya dan menjadi wanita yang selalu dicintai dan disanyangi.” [ ren ]

Wanita - Wanita Hebat Yang Bisa Menjadikan Laki - Laki Hebat

Prof. DR. KH. Imam Mawardi, MA

Peringati Maulid dengan Menteladani Kehidupan Rasulullah SAW

Prof. DR. KH. Imam Mawardi, MA

DR. KH. Safraji, M.Pd

DR. KH. Safraji, M.Pd

Page 10: Info edisi 1 januari 2015 ok

10 | INFO | 2 | OKTOBER 2013

R E A L I T A10

Pasca pengesahan Perppu sebagai regu-lasi Pemilihan Bupati, partai politik (Parpol) dan sejumlah politisi, sudah mulai melaku-kan manuver. Sebagai kendaraan yang akan mengantarkan calon bupati, tentunya par-pol harus selektif dalam menentukan kandi-dat untuk memenangkan pesta demokrasi disebuah kabupaten/kota.

Keputusan Pemilukada langsung ini menempatkan keinginan partisipasi rakyat menjadi hal yang paling menentukan dalam menggerakkan instrumen politik partisipasi rakyat lainnya dalam pemerintahan. Kekua-tan mesin penggerak partisipasi politik dari pemilukada juga dituntut untuk bersinergi secara positif bagi kinerja birokrasi pemerin-tah daerah (pemda) yang dapat melaksana-kan tugas dan kewenangan masing-masing unit organisasinya secara profesional.

Kondisi birokrasi yang professional men-jadi salah satu ciri dari kapasitas dan seka-ligus kemampuan dari jajaran aparatnya dalam memberikan pelayanan publik secara maksimal serta berusaha steril dari sega-la macam intervensi politik kepentingan kekuatan-kekuatan politik yang ada.

Agenda pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) secara langsung oleh rakyat di berbagai daerah, telah menunjukkan pent-ingnya perhatian terhadap persoalan ne-tralitas birokrasi. Ini hal penting yang harus disadari oleh seluruh lapisan masyarakat.

Jika melihat suhu politik di Sumenep sendiri, saat ini mulai memanas seiring bakal diberlangsungkannya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Sesuai aturan, masa kepemimpinan KH A. Busyro Karim-So-engkodo Sidik, selaku Bupati dan Wakil Bupati Sumenep periode 2010-2015, akan berakhir pada Oktober 2015 nanti. Dengan mengacu pada masa kerja itu, maka Pemilukada di Sumenep bisa dilangsungkan tahun ini.

Demi suksesnya pelaksanaan Pemilu-kada Sumenep, butuh strategi khusus yang harus dilakukan para penyelenggara seperti KPU dan Panitia Pengawas (Panwas). Lebih-lebih kandidat yang akan maju, karena pros-es pemilihan bupati langsung, petahana tidak mejadi jaminan bisa menang pilkada.

Bahkan, uang pun bukan segala-galanya. Masyarakat mulai cerdas menentukan pili-han.

Namun hal utama yang menjadi momok bagi KPU selaku penyelenggara terdepan pada Pemilukada adalah bagaimana mem-bangun animo masyarakat untuk menekan angka golput.

Untuk itulah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep menyatakan akan segera melakukan sosialisasi aturan Pemilukada kepada sejumlah pimpinan Par-tai Politik, organisasi masyarakat, dan Pem-kab setempat.

Ketua KPU Sumenep, A Warits Umar, menjelaskan, karena rapat paripurna ke-16 DPR secara aklamasi menyetujui Perppu Nomor 1 Tahun 2014 dan Perppu Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Dae-rah disahkan menjadi undang-undang, KPU Sumenep tinggal menunggu petunjuk teknis dari KPU RI.

“Kita tinggal menunggu saja juknis dari KPU RI soal tahapan Pemilukada, apa yang harus dilaksanakan KPU dimasing-masing daerah,” katanya.

Tahapan dan jadwal pelaksanaan Pe-milihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Sumenep, memang belum ditetapkan. Akan tetapi, KPU Sumenep mulai menyusun sis-tem sosialiasasi Pemilukada.

“Sesuai surat edaran KPU RI, kami di-minta untuk mensosialisasikan terkait ke-bijakan KPUD dengan sejumlah pemangku kepentingan terutama soal Pemilukada, muatan materi Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, yang telah disahkan menjadi Un-dang-Undang termasuk rancangan peratu-ran KPU,” terangnya.

Warits menuturkan, secara umum pihaknya sudah siap melaksanakan Pilkada langsung. Dan sebagai komisioner lembaga penyelenggara pemilu telah menggelar be-berapa kali rapat internal untuk membahas persiapan Pilkada, diantaranya menyangkut sosialisasi terhadap parpol dan pihak terkait.

“Kami pun sempat diundang oleh pihak terkait di Pemkab Sumenep untuk memba-

Regulasi Pemilukada Sumenep

A Warits Umar, Ketua KPU Sumenep

has estimasi biaya pelaksanaan Pilkada langsung,” bebernya.

Rapat internal soal teknis pelaksan-aan sosialisasi tersebut, meliputi penyu-sunan program dan anggaran pelaksan-aan Pemilukada. “Penyusunan anggaran tersebut tidak sekedar mengenai besaran anggaran yang dibutuhkan untuk Pemilu-kada, tapi mengenai pagu penggunaann-ya di masing-masing kegiatan,” tegasnya.

Dia memastikan setelah rapat internal,

pihaknya langsung akan melaksanakan keputusan rapat itu sehingga persiapan pemilukada segera dilaksanakan.

“Dalam waktu dekat penyusunan pro-gram kegiatan itu sudah selesai dan ting-gal merealisasikan,” tukasnya.

Selain itu, hasil pembahasan internal di KPU Sumenep, biaya penyelenggaraan Pilkada langsung diestimasi mencapai Rp43 miliar. Namun, pemkab menyedia-kan dana sebesar Rp25 miliar. [ Nita ]

KOMISI PEMILIHAN UMUM DAE-RAH (KPUD) Sumenep, mengusulkan ke-butuhan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) langsung sebesar Rp43 mil-iar. Besaran dana itu disesuaikan dengan pos-pos kegiatan yang akan dilakukan KPU Sumenep, selama tahapan pelaksanaan Pemilukada.

Ketua KPU Sumenep, A Warits Umar, memaparkan, kebutuhan anggaran Pemi-lukada didaerah setempat cukup besar dan tidak sesuai anggaran yang telah dise-diakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pem-kab) Sumenep senilai Rp25 miliar.

“Hasil estimasi kami kebutuhan angga-ran Pemilukada Sumenep sebesar Rp43 mil-iar. Kami masih terus melakukan koordinasi dengan Pemkab setempat terkait besaran kebutuhan Pemilukada,” terangnya.

Menurutnya, anggaran Rp25 miliar

dinilai tidak mencukupi seluruh kegiatan di KPU. Sedangkan dana itu untuk disedia-kan untuk kebutuhan kegiatan secara kes-eluruhan, baik itu operasional secara teknis di KPU, pengawasan dan pengamanan. “Padahal, kebutuhan PPK dan KPPS saja sudah mencapai Rp19 miliar. Kalau Rp25 miliar berarti ya tidak cukup lah,” ujarnya.

Estimasi kebutuhan Pemilukada sudah diajukan kepada Pemkab Sumenep, dan sampai saat ini belum ada jawaban. “Kita tunggu saja apa keputusan dari Pemkab Sumenep, yang penting usulan besaran anggaran Pemilukada sudah disampaikan. Mudah-mudahan bisa dipenuhi agar kami bisa bekerja secara maksimal dan pesta rakyat di Sumenep berjalan sukses, aman dan lancar,” tuturnya.

Sementara, Ketua Komisi A DPRD Ka-bupaten Sumenep, Darul Hasyim Fath,

Anggaran Pemilukada Rp. 43 M

menilai rasional usulan anggaran untuk proses Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) peri-ode 2015-2020 sebesar Rp43 mil-iar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep.

“Untuk benar-benar menjaga netralitas para pelaksana pemilu-kada mulai dari tingkat kecama-tan hingga kabupaten, harus dimulai dari terpenuhinya hak (honor) atau kesejahteraan mere-ka. Kalau mereka (petugas pelak-sana pemilu, red) tidak dibayar secara professional, kita tidak bisa menjamin netralitas mereka. Ini juga untuk menghasilkan orang nomor satu selama lima tahun kedepan yang akan memimpin Sumenep,” jelasnya.

Menurut Darul, jika usulan KPU tersebut tidak dipenuhi, maka KPU tidak akan mampu membayar biaya untuk penga-manan, dan KPPS, serta unsur lainnya. Untuk itu pihaknya akan melakukan evaluasi atau perte-muan untuk membahas perma-slahan ini dengan pihak eksekutif dan KPU sendiri.

“Anggaran sebesar 43 Milyar itu tidak akan membuat kas dae-rah (kasda) kita bangkrut dengan memenuhi usulan dari KPU,” tam-bah Darul.

Ia berharap usulan dari KPU tersebut dipertimbangkan secara rasional oleh eksekutif. Jangan sampai usulan itu disepelekan gara-gara melihat tingginya ang-garan yang dibutuhkan.

“Kita lihat saja letak geografis Kabupaten Sumenep yang me-miliki 27 kecamatan, yakni 18 ke-camatan daran dan 9 kecamatan lainnya adalah kepulauan. Bisa dibayangkan berapa biaya pen-giriman logistik ke tiap kecama-tan kepulauan dengan menyewa kapal, mengingat kondisi perai-

ran tidak menentu. Ini yang juga harus diperha-tikan oleh eksekutif,” pungkasnya.

Sedangkan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sumenep, Hadi Soetarto, menutur-kan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sume-nep, menyiapkan dana pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2015 sebesar Rp25 miliar.

“Penyiapan dana itu masuk kategori cadan-gan dan disiapkan selama lima tahun sejak ta-hun 2011 hingga 2015,” ujarnya.

Sesuai kesepakatan dengan anggota DPRD, kata dia, pihaknya telah mengalokasikan dana cadangan untuk pelaksanaan pilkada mela-lui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

“Setiap tahunnya sejak 2011, APBD meny-iapkan dana cadangan pilkada, masing-masing Rp5 miliar. Kalau ditotal sejak APBD 2011 hing-ga nantinya APBD 2015, jumlahnya sebanyak Rp25 miliar,” ucapnya.

Sekda menambahkan, jika dana yang dise-diakan untuk Pilkada ternyata kurang, pihaknya belum bisa memberikan komentar apapaun. Karena harus melalui mekanisme yang berlaku.

“Sekalipun KPU Sumenep mengajukan kekurangan dana kebutuhan Pemilukada dari yang disediakan, kami tidak lantas meng-iya-kan. Tapi ada mekanisme yang harus dilalui ter-lebih dahulu,” pungkasnya. [ Nita ]

Page 11: Info edisi 1 januari 2015 ok

11INFO | 2 | OKTOBER 2013 I

P E R I S T I W A 11

Berbagai upaya digalakkan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sumenep dalam rangka menurunkan angka kecelakaan diwilayah setempat, pada tahun 2015. Salah satunya dengan me-nyerukan kepada masyarakat melalui aksi “Bersatu Keselama-tan Nomor 1”.

Aksi keselamatan berlalu lintas tahun 2015 “Bersatu Kes-elamatan Nomor 1” guna men-gajak seluruh masyarakat untuk senantiasa mengutamakan kes-elamatan berlalu lintas menjadi nomor 1.

Kasat Lantas Polres Sumenep, AKP Musa Bakhtiar, menjelaskan, tujuan dari aksi keselamatan ber-lalu lintas tahun 2015 “Bersatu Keselamatan Nomor 1” adalah dalam rangka membangun sikap mental/karakter mengemudi, selalu berpikir jauh ke depan, mematuhi aturan lalu lintas dan ketika berkendara memiliki sikap kewaspadaan, kesadaran, sikap mental serta antisipasi dalam ber-lalu lintas.

“Berbicara masalah lalu lintas tentu tidak akan ada habisnya, karena lalu lintas mempunyai masalah yang sangat kompleks, sehingga sering menjadi topik pembicaraan diberbagai kalan-gan masyarakat, media massa, media elektronik, bahkan ter-muat dalam situs internet, khu-susnya yang terkait kecelakaan, kemacetan, pelanggaran dan bu-daya sopan santun berlalu lintas,” urainya.

Aksi seruan keselamatan no-mor satu ini, lanjutnya, tentunya akan dibarengi dengan pening-katan anggota Satlantas untuk menekan angka laka lantas. “Kita ketahui bahwa sepanjang tahun 2014, angka kecelakaan lalu lin-tas di Sumenep 83 kasus. Me-mang ada penurunan dibanding tahun 2013 lalu yang mencapai 130 kasus. Tapi, kami tidak lantas puas. Harus ditekan lagi angka

laka lantas itu,” tandasnya.Kasatlantas mengungkapkan,

Aksi keselamatan berlalu lintas tahun 2015 “Bersatu Keselamatan Nomor 1” dilaksanakan diseluruh Indonesia. Sebab menurut data kecelakaan lalu lintas, jumlah ke-celakaan lalu lintas di Indonesia pada semester I (bulan januari – nopember ) tahun 2014 seban-yak 85.765 kejadian, dan korban meninggal dunia 26.623 orang, dengan demikian kalau dihitung secara rata-rata maka korban ke-celakaan lalu lintas yang mening-gal dunia 2.420 orang per-bulan,

81 orang per-hari dan 3 orang per-jam. kendaraan sepeda mo-tor memberikan kontribusi yang cukup besar yang terlibat ke-celakaan yaitu sebanyak 100.971 unit, banyak korban jiwa yang meningggal dunia dengan sia-sia dijalan, didominasi usia muda dan usia produktif, belum lagi kerugian financial yang cukup besar.

Menyikapi kondisi yang cukup memprihatinkan ini, komisi keselamatan jalan dunia (comission for global road safety) telah melaksanakan kampanye mendorong negara-negara di du-nia untuk mengadakan aksi kese-lamatan jalan dalam satu dekade, sehingga banyak organisasi in-ternasional seperti global road safety partnership (GRSP), be-berapa institusi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat telah melakukan aksi untuk membangun kesadaran kes-elamatan jalan, seperti Kemen-terian Perhubungan, Kemente-rian Kesehatan, Kementerian PU, Kementerian Perindustrian dan Lembaga-lembaga lainnya. hal ini menunjukkan bahwa pemer-intah dan stakeholder serta ko-munitas-komunitas masyarakat sudah mulai peduli tentang kes-elamatan jalan.

“Kita ketahui bersama bahwa kecelakaan lalu lintas pasti dida-

hului adanya pelanggaran lalu lintas. Oleh sebab itu berbagai upaya untuk menekan angka fa-talitas kecelakaan lalu lintas sep-erti penegakan hukum yang humanis, kegiatan sosialisasi bu-daya tertib berlalu lintas,” ujarnya.

Bahkan, Korlantas Polri telah melakukan berbagai upaya serta langkah-langkah mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lin-tas. Dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan, maka dalam mewujudkan keselamatan di jalan raya telah ditindak lanjuti pencanangan aksi keselamatan

jalan Indonesia ta-hun 2011-2020, ke-mudian disusunlah rancangan umum nasional keselama-tan (runk) yang dicanangkan oleh presiden tanggal 11 Mei 2011, dengan tujuan utamanya adalah mengurangi korban kecelakaan lalu lintas sebesar 50 %, dan menga-jak semua pihak un-tuk berkontribusi dalam aksi penu-runan jumlah kor-ban kecelakaan lalu lintas.

“Seperti diketahui dalam runk terdapat 5

pilar aksi keselamatan jalan, yaitu 1. manajemen keselamatan jalan (road safety manajement), 2. ja-lan yang berkeselamatan (safer road), 3. yang berkeselamatan (safer vehicle) 4. pengguna jalan berkeselamatan (safer people or road users), serta 5. respon pra dan pasca kecelakaan (post crash response),” ungkapnya.

Untuk itu pada tahun ini se-bagai tindak lanjut Inpres no. 4 tahun 2013 telah dilaksanakan gerakan nasional pelopor kes-elamatan berlalu lintas pada tanggal 26 januari 2014 dengan motto ”jadilah pelopor keselama-tan berlalu lintas dan budaya-kan keselamatan sebagai kebu-tuhan” yang pada hakekatnya adalah mengajak seluruh lapisan masyarakat ayo menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas baik sebagai pengemudi maupun pejalan kaki.

Selanjutnya dalam rang-ka membangun budaya kes-elamatan berlalu lintas tiada henti-hentinya kita mengajak masyarakat untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas. Untuk itu pada tanggal 31 Desember 2014 kemarin, telah di launching aksi keselamatan lalu lintas tahun 2015 yang bertajuk “Bersatu Kes-elamatan Nomor 1” secara seren-tak di seluruh Indonesia.[Nita]

Polres Sumenep Launching Aksi Keselamatan Lalu Lintas

Suasana launching Aksi Keselamatan Lalu Lintas

Polres Sumenep Tingkatkan Etos Kinerja

Pucuk pimpinan ditubuh Ke-polisian Resort (Polres) Sumenep secara resmi terjadi pergantian, dari AKBP Marjoko kepada AKBP Rendra Radita Dewayana, pada tanggal 7 Januari 2015.

Dengan peralihan tongkat yang ditandai serah terima jabatan di Markas Polres Sumenep, maka segala peraturan dilingkungan petugas berseragam coklat ini pun berada dibawah tangan Ka-polres Baru AKBP Rendra Radita Dewayana.

Pria kelahiran Solo dan pernah bertugas di Banjar Masin ini mem-punyai satu putra dari Agustina Widiastuti.

Tidak mau bersantai ria den-gan jabatan barunya, Kapolres Sumenep menyatakan akan men-ingkatkan etos kerja para anggot-anya disemua lini.

Bahkan, hari pertama masuk kerja, pada Sabtu (10/1/2015), Kapolres Sumenep, AKBP Rendra Radita Dewayana langsung mel-akukan konsolidasi intern den-gan jajaran Kabag, Kasat, dan Ka-polsek.

“Saya melakukan konsoli-dasi ke dalam untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya di mas-ing-masing wilayah kecamatan,” tuturnya.

Laporan yang ia terima dari anggotanya, Sumenep mempu-nyai karakteristik berbeda yakni mempunyai banyak pulau. Bahkan ada pulau yang membutuhkan waktu tempuh belasan jam.

Namun ia bersyukur karena wilayah Sumenep tergolong dae-rah yang kondusif. “Mudah-mu-dahan akan terus terjaga dengan dukungan penuh dari semua ele-men masyarakat,” katanya.

Sebagai Kapolres baru, ia men-gaku akan menuntaskan “PR” yang belum tuntas dari pejabat lama dan akan meneruskan kebijakan yang positif. “Memang butuh wak-tu, karena semua melalui proses. Ada penyelidikan, pencarian ter-sangka, dan tahapan-tahapan lain,” tandasnya.

Kapolres Sumenep AKBP Ren-dra Radita Dewayana mengung-kapkan, pondasi yang sudah dibangun oleh kapolres lama akan menjadi tindak lanjut dalam men-jalankan tugas kedepan.

“Semoga kami mampu men-jalankan pondasi yang sudah

dibangun, sistem dan manejerial yang sudah berjalan,” harapnya.

Ia berjanji akan menjalankan tugas dan memberikan pelayanan, pengayoman pada masyarakat dengan baik. Dengan harapan, polres Sumenep menjadi rujukan di Madura, lebih-lebih dilingkun-gan Polda Jawa Timur.

Menurut dia, semua anggota polri akan mengakhiri masa tu-gasnya. Jika menjadi polisi yang baik, maka tidak akan kesulitan bila kembali ke masyarakat.

“Bila sudah waktunya, masa dinas kita akan berakhir dan akan menjadi masyarakat biasa,” ujarn-ya.

Lebih lanjut ia menuturkan, peningkatkan etos kerja akan di-fokuskan pada penuntasan kasus kriminlitas yang merupakan sisa dari tahun 2014.

Sesuai data, kasus Kriminalitas diwilayah Hukum Polres Sumenep, sepanjang tahun 2014 terbilang menurun dibanding 2013 lalu. Crime Total (jumlah kasus krimi-nal) di daerah ini selama tahun 2014 mencapai 420 kasus atau tu-run sebanyak 169 kasus dibanding 2013 yang mencapai 589 kasus.

“Dari ratusan kasus kriminal itu, sebanyak 261 kasus yang dinyata-kan tuntas, sedangkan selebihnya 151 kasus masih belum selesai. Tunggakan kasus kriminal yang belum selesai inilah yang bakal diproses di tahun 2015,” paparnya.

Untuk kasus kriminalitas tertinggi di Sumenep adalah pencurian kendaraan bermotor (curanmor-red), kemudian disusul pencurian hewan, dan pembunu-han. ”Menurunnya kasus kriminal-itas dan meningkatnya kriminal yang dinyatakan tuntas itu, karena upaya-upaya kepolisian, Pemerin-tah, dan partisipasi masyarakat,” pungkasnya.

Sementara kasus laka lantas di tahun 2014 juga mengalami pen-urunan, sebab hingga akhir tahun mencapai 83 kasus, sedangkan di 2013 lalu mencapai 130 kasus. Seluruh kasus baik kriminalitas maupun laka lantas kecenderun-gannya setiap tahun mengalami penurunan, sehingga pihaknya akan terus berupaya untuk mene-kan kasus tersebut, dalam rangka menjaga keamanan dan keterti-ban masyarakat (Kamtibmas-red). [Nita]

Page 12: Info edisi 1 januari 2015 ok

12 | INFO | 2 | OKTOBER 2013

Harapan Presiden RI, Joko Widodo dalam acara Silaturrahmi dan Dialog bersama para kelompok tani berprestasi di stana Negara Ja-karta, Jum’at (16/01) agar semua daerah bisa meningkatkan produktifitas pertaniannya di-tanggapi positif kepala Dinas Pertanaian Tana-man Pangan Kabupaten Sumenep, Ir. Bambang Heriyanto, M.Si.

Dihubungi melalui telpon selulernya, Kepa-la Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep usai menghadiri acara tersebut di Jakarta bersama Ketua Kelompok Tani Sumber Hasil, H. Abdurrahman, mengaku akan bisa mewujudkan peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Sumenep, jika semua petani di Sumenep mengikuti jejak para kelompok tani yang sudah sukses melaksanakan produktifit-asnya.

“jika memang para petani bisa mengikuti para kelompok tani yang sudah berhasil seperti kelompok tani sumber hasil, saya optimis tidak sampai tiga tahun akan mampu meningkatkan produktifitas dari target 10 persen produksi sebelumnya.”ungkapnya.

Sebab, diakui Bambang jika sebanyak 3.347 kelompok tani di Sumenep bisa sungguh-sungguh mengikuti upaya yang dilakukan oleh kelompok tani yang sudah menunjukkan ke-berhasilannya, yang tidak hanya diakui secara regional, namun hingga nasional pihaknya yak-in program swasembada pangan khususnya di

P R O F I L Edisi 217 - I Januari 201512

Juara I Lomba Adhikarya Pangan Nusantara

Kelompok Tani Sumber Hasil di Desa Paberasan Ke-camatan Kota Sumenep, telah banyak menorehkan pr-estasi di bidang pertanian. Bahkan, akhir bulan Desember 2014 kemarin meraih Juara I lomba Adhikarya Pangan Nu-santara (APN) Tingkat Nasional 2014. Yang mewakili Pro-pinsi Jawa Timur ke Tingkat Nasional.

Kelompok Tani yang berdiri sejak tahun 2005 ini telah banyak memberikan kontribusi bagi anggotanya maupun nama baik bagi Kabupaten Sumenep. Sederet prestasi yang diperoleh kelompok tani Sumber Hasil diawali sejak tahun 2008 yang meraih juara lomba agribisnis tanaman pangan holtikultura tingkat Propinsi Jawa Timur hingga kemudian di tahun 2009 mendapat sertifikat sebagai pen-angkar benih.

Selanjutnya, prestasi yang sama kembali diraih pada tahun 2010 sebagai Juara Lomba Agribisnis Tanaman Pangan Holtikultura Tingkat Propinsi. Selanjutnya pres-tasi yang diraih dalam satu tahun di 2014, meraih Juara I Lomba Adhikarya Pangan Nasional (APN) mulai tingkat Kabupaten, Propinsi hingga Nasional. Dan penghargaan APN 2014 yang diterima langsung dari Presiden RI, Joko Widodo pada tanggal 26 Desember 2014 di Jakarta.

Ketua Kelompok Tani Sumber Hasil, Drs. H. Abdurrah-man, kepada Info, usai mengikuti kegiatan dialog bersama Presiden RI dan para kelompok tani berprestasi di stana Negara Jakarta, Jum’at (16/01) mengungkapkan, selain banyak meraih prestasi, kelompok tani Sumber hasil terus melaksanakan berbagai inovasi di bidang pertanian. Dan hampir setiap ada inovasi baru yang di informasikan Di-nas Pertanian Tanaman Pangan melalui UPT Penyuluh Per-tanian, para petani di kelompoknya melakukan dengan maksimal.

“Para pengurus dan anggota kelompok tani yang su-dah melaksanakan perlakuan penanaman secara maksi-mal hasilnya cukup memuaskan,”ungkapnya.

Sebab, dengan melaksanakan penanaman yang baik selain menghasilkan produksi pertanian yang maksimal, tentu akan memberikan penghasilan yang bagus pula bagi petani. Karena itu pihaknya bersyukur dengan mel-

aksanakan pola tanam yang baik para petani yang tergabung di kelompoknya mayoritas lebih sejahtera dari sebel-umnya.

Dijelaskan, kegiatan yang sering-kali dilakukan di kelompok tani Sum-ber hasil yakni dengan melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang (SL). Sebab, dengan sekolah lapang petani bisa lebih maksimal melakukan penelitian dan bisa segera melakukan perbaikan apabila mengalami persoalan dalam bertani.

Untuk itu, peningkatan sumberdaya manusia khususnya bagi para petani diakui H. Abdurrahman sangat pent-ing. Karena itu, pemahaman anggota kelompok tani terhadap kegiatan sep-erti sekolah lapang terus dilakukan. Be-berapa kegiatan sekolah lapang yang di-lakukan petani di desanya, seperti SL-PTT, SL-PHT, SL-TGA, SL-Iklim, SL-skala kawasan. Bahkan, saat ini kelompoknya sudah membuat Klinik PHT.

Melalui kegiatan peningkatan SDM tersebut, para petani pada akhirnya telah memahami bagaimana mel-akukan pola tanam yang baik, pemilihan bibit benih, persemaian, pengolahan tanah, pemakaian pupuk yang berimbang dan semacamnya. Sehingga, setiap minggu dan setiap bulan dilakukan pengamatan terhadap tana-man, dan bisa segera diketahui sedini mungkin dan bisa segera dikendalikan dengan baik.

Yang membanggakan pula, dari hasil pengetahuan dan pengalaman para pengurus kelompok tani sember hasil sudah banyak yang dipercaya untuk menjadi petu-gas penyuluh kepada petani lainnya. Seperti halnya seba-gai petugas PPAH, RPH, Petani Pemandu, Petani Penga-mat Hama. Bahkan, menjadi agen hayati seperti Coryne, MOL, PGPR yangd alam hal ini petani dapat memproduksi sendiri.

Tidak hanya itu, dari potensi SDM yang ada di kelom-pok Tani Sumber Hasil, banyak secara personal yang sudah bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat sesuai bidang keahliannya masing-masing. Hingga ada yang diminta PT Pertani sebagai karyawannya. Bahkan, juga berkiprah diberbagai lembaga dan organisasi lainya sep-erti Koperasi, Gapoktan serta lembaga kemasayarakatan lainnya.

Karena itu, pihaknya juga berharap dengan upaya yang dilakukan kelompok tani sumber Hasil akan men-dorong para petani lainnya dalam melakukan kegiatan seperti yang diakukan kelompoknya. Dan pihaknya ber-harap ada pembinaan dan perhatian dari pemerintah agar kelompok tani terus meningkatkan produktfitas pertanian dengan entuhan tehnologi yang ada.

“kami harapkan pembinaan dan perhatian dari di-nas terkait melalui petugas untuk selalu memperhatikan kebutuhan petani seperti alat produksi pertanian yang memadai.”tambahnya. [ ren ]

Kapoktan “ Sumber Hasil “ Paberasan

Penyemprotan padi merupakan kegiatan rutin Kapoktan Sumber Hasil

Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo, M.Hum (kanan) bersama Ketua Kapoktan Sumber Hasil Drs. H. Abdurrahman (kiri)

Sumenep Siap Tingkatkan Swasembada Pangan

Kabupaten Sumenep akan berhasil.“sebab, dengan produktifitas per-

tanian selama ini dari lahan sekitar 25 ribu hekttar lebih produktifitasnya sudah mampu menghasilnya produk-tifitas rata-rata sebanyak 7-8 ton perhektar dan diharapkan nantinya mampu mengasilkan produksi anta-ra 9-10 ton perhektar.”tambahnya.

Ditambahkan, selama ini per-hatian pemerintah terhadap para kelompok tani dan petani di Kabu-

paten Sumenep betul-betul serius. Sehingga, prestasi demi prestasi di bidang pertanian mampu diraih, mulai dari prestasi Adikarya Pangan Nasional, Pembina Pangan, Pelopor Pangan dan sebagainya.

Upaya lainnya seperti dengan melakukan program cetak sawah di Kabupaten Sumenep terus akan di-lakukan Dinas Pertanian Dan Tana-man Pangan (Disperta) Kabupaten Sumenep. Hal tersebut sehubungan

dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan swasembada pangan khususnya untuk swasem-bada beras.

”Kabupaten Sumenep masih memiliki peluang besar untuk melakukan cetak sawah baru pada ar-eal lahan yang selama ini tidak termanfaatkan den-gan baik.”tandasnya.

Apalagi tegas Bambang dengan suksesnya pelaksanaan program cetak sawah baru yang di-laksanakan di Kecamatan Arjasa dan Kangayan kepulauan Kangean seluas 300 hektar. Sehingga, hal tersebut dapat meningkatkan produksi beras di Kabupaten Sumenep.

“Karena, ternyata hasil produksi di areal lahan cetak sawah baru terus mengalami peningka-tan, dari sebelumnya emnghasilkan sekitar 4 ton perhektar saat ini sudah bisa menghasilkan 6 ton perhektar.”jelasnya.

Pihaknya yakin jika terus dikelola dengan baik, lahan-lahan persawahan baru tersebut akan meng-hasilkan produksi beras semakin meningkat dari tahun ketahun. Apalagi diimbangi dengan saluran irigasi yang bagus dan pola tanam yang baik.

Bahkan, diakui program dari Kementerian Per-tanian RI juga terus mensupport berbagai pro-gram kesejumlah wilayah termasuk di Kabupaten Sumenep. seperti halnya adanya program bantuan benih, program perbaikan irigasi, pembangunan waduk dan embung serta program bantuan alsin-tan seperti hand traktor dan sebagainya. [ ren ]