Inflasi

41
Inflasi Ekonomi Makro II

description

Inflasi. Ekonomi Makro II. Hubungan antara Uang dan Harga. Tingkat inflasi , presentase peningkatan tingkat harga rata-rata. Harga , sejumlah uang yang digunakan untuk membeli barang . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Inflasi

Page 1: Inflasi

Inflasi Ekonomi Makro II

Page 2: Inflasi

Hubungan antara Uang dan Harga•Tingkat inflasi, presentase peningkatan

tingkat harga rata-rata. •Harga, sejumlah uang yang digunakan

untuk membeli barang. •Karena harga di nyatakan dengan

uang, maka harus diketahui sifat uang, penawaran uang dan bagaimana kontrol terhadap uang.

Page 3: Inflasi

Fungsi Uang1. Medium of exchange2. Store of value3. Unit of account

Page 4: Inflasi

Jenis Uang1. Fiat money

• Tidak punya nilai intrinsik• Contoh: Uang kertas yang kita

gunakan2. Commodity money

• Mempunyai nilai intrinsik• Contoh: Koin emas, rokok di

tahanan, dll.

Page 5: Inflasi

The money supply & monetary policy

•Money supply adalah jumlah uang yang beredar dalam perekonomian.

•Monetary policy adalah kebijakan ekonomi dengan mengontrol jumlah uang yang beredar.

•Kebijakan moneter di lakukan oleh Bank Sentral.

Page 6: Inflasi

The Quantity Theory of Money•Sebuah teori yang

mengkaitkan antara tingkat inflasi dengan tingkat pertumbuhan jumlah uang yang beredar.

Page 7: Inflasi

Velocity•Konsep dasar: tingkat perputaran

(sirkulasi) uang.•Definisi: berapa kali uang bersirkulasi

dalam periode tertentu.•Contoh: Pada tahun 2008,

• Rp 500 Milyard transaksi• Money supply = Rp 100 Milyard• Rata-rata Rupiah digunakan 5 kali

pada tahun 2008• Maka, velocity = 5

Page 8: Inflasi

Velocity, cont.

• Dari definisi tentang velocity di peroleh rumus sebagai berikut:

TVM

where V = VelocityT = Nilai transaksiM = Money supply

Page 9: Inflasi

Velocity, cont.

•Dengan menggunakan GDP nominal sebagai proxy dari transaksi total. Maka, P YV

M

where P = Harga output (GDP

deflator) Y = Quantitas output (real

GDP)P Y = Nilai output

(nominal GDP)

Page 10: Inflasi

The quantity equation•The quantity equation

M V = P Y

Page 11: Inflasi

Money demand and the quantity equation

• M/P = real money balances, purchasing power dari money supply (jumlah uang yang beredar).

• Fungsi money demand secara sederhana dapat dituliskan sebagai berikut:

(M/P )d = k Ydimana,k = seberapa banyak uang yang diinginkan oleh masyarakat yang ingin di pegang dari setiap unit pendapatan. (k adalah exogenous)

Page 12: Inflasi

Money demand dan the quantity equation

•Permintaan uang: (M/P )d = k Y•Quantity equation: M V = P Y•Hubungannya adalah: k = 1/V•Jika masyarakat memegang lebih

banyak uang relatif dari pendapatannya (k tinggi), maka perputaran uang akan semakin jarang (V rendah).

Page 13: Inflasi

The Quantity Theory of Money

•Di asumsikan V konstan & exogen:

V V Dengan asumsi tersebut maka

persamaan kuantitas dapat ditulis sebagai berikut;

M V P Y

Page 14: Inflasi

The Quantity Theory of Money, cont.

Bagaimana harga dipengaruhi; Jika V konstan, money supply akan

mempengaruhi GDP nominal (P Y ) GDP riil dipengaruhi dari sisi penawaran

(K dan L dan fungsi produksi) Tingkat harga adalah

P = (nominal GDP)/(real GDP)

M V P Y

Page 15: Inflasi

The Quantity Theory of Money, cont.

•Tingkat pertumbuhan produk sama dengan jumlah tingkat pertumbuhan.

•Persamaan kuantitas dalam tingkat pertumbuhan, maka:

M V P YM V P Y

The quantity theory of money assumes

is constant, so = 0.VVV

Page 16: Inflasi

The Quantity Theory of Money, cont.

Jika menunjukkan tingkat inflasi

M P YM P Y

PP

M YM Y

Maka;

Jadi untuk medapatkan nilai

Page 17: Inflasi

The Quantity Theory of Money, cont.

•Pertumbuhan ekonomi yang normal membutuhkan sejumlah uang yang beredar untuk memudahkan transaksi.

•Kelebihan pertumbuhan uang akan mengakibatkan inflasi.

M YM Y

Page 18: Inflasi

The Quantity Theory of Money, cont.

Y/Y tergantung pertumbuhan faktor-faktor produksi dan perkembangan teknologi.

M YM Y

Disini , teori Quantity of Money memprediksi hubungan antara perubahan pertumbuhan uang dan perubahan tingkat inflasi.

Page 19: Inflasi

Data inflasi dan pertumbuhan uangInflation rate(percent, logarithmicscale) 1,000

10,000

100

10

1

0.1Money supply growth (percent, logarithmic scale)

0.1 1 10 100 1,000 10,000

Nicaragua

AngolaBrazil

Bulgaria

Georgia

Kuwait

USAJapan Canada

Germany

Oman

Democratic Republicof Congo

Page 20: Inflasi

Inflation & Pertumbuhan Uang (Amerika)

0

2

4

6

8

10

12

14

16

1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000

% p

er y

ear

inflation rate M2 growth rate inflation rate trend M2 trend growth rate

Page 21: Inflasi

Seigniorage•Pemerintah dapat mencetak uang untuk

membiayai pengeluaran tanpa menaikkan pajak atau menjual obligasi.

•“Penerimaan” yang diperoleh dari mencetak uang disebut seigniorage .

•Inflation tax:Pencetakan uang untuk meningkatkan penerimaan akan menyebabkan inflasi. Inflasi seperti pajak terhadap masyarakat yang memegang uang.

Page 22: Inflasi

Inflasi dan Tingkat Suku Bunga•Nominal interest rate, i

tidak menyusaikan tingkat inflasi•Real interest rate, r

menyesuaikan tingkat inflasi:r = i

Page 23: Inflasi

The Fisher Effect•Fisher Equation: i = r + •S = I determines r . •Peningkatan menyebabkan

peningkatan yang sama terhadap i.

•Hubungan tersebut di namakan Fisher effect.

Page 24: Inflasi

Inflasi dan tingkat suku bunga nominal (Amerika)

Percent16 14 12 10 8 6 4 2 0

-2

Nominalinterest rate

Inflationrate

1950 1955 1960 1965 1970Year

1975 1980 1985 1990 20001995

Page 25: Inflasi

Inflasi dan tingkat suku bunga nominal

Inflation rate (percent, logarithmic scale)

Nominal interest rate(percent, logarithmicscale)

100

10

11 10 100 1000

KenyaKazakhstan

Armenia

Nigeria

Uruguay

United Kingdom

United States

Singapore

GermanyJapan

France

Italy

Page 26: Inflasi

Contoh:Misal V konstan, M tumbuh 5% per tahun, Y tumbuh 2% per tahun, dan r = 4. a.Berapa i (the nominal interest rate). b.Jika bank Sentral menaikkan tingkat

pertumbuhan uang 2% per tahun berapa i .c. Jika tingaky pertumbuhan Y turun 1% per

tahun. Apa yang terjadi dengan ? Apa yang harus dilakukan oleh Bank Sentral

untuk menjaga agar nilai konstan?

Page 27: Inflasi

Jawaban:a.Pertama cari nilai = 5 2 = 3.

maka, i = r + = 4 + 3 = 7. b. i = 2, sama dengan naiknya tingkat

pertumbuhan uang. c. Jika Bank Sentral tidak melakukan apa-apa

maka = 1. Untuk mencegah meningkatnya inflasi, maka Bank Sentral harus mengurangi pertumbuhan uang sebanyak 1 % per tahun.

Page 28: Inflasi

Pandangan Klasik terhadap inflasi•The classical view:

Perubahan tingkat harga adalah perubahan dalam unit pengukuran saja.

Lalu, kenapa inflasi menjadi problem

sosial?

Page 29: Inflasi

Social costs dari inflasi1. Biaya ketika inflasi diharapkan2. Tambahan biaya ketika inflasi

berbeda dengan yang diharapkan.

Page 30: Inflasi

Biaya expected inflation: 1. shoeleather cost

• Biaya dan ketidaknamanan karena berkurangnya keseimbangan uang untuk menghindari inflation tax.

• i real money balances

• Dalam jangka panjang, inflasi tidak mempengaruhi pendapatan riil dan pengeluaran riil.

• Maka, pengeluaran yang sama tapi jumlah uang yang dipegang rata-rata semakin turun. Artinya, akan semakin sering pergi ke Bank untuk menarik dana kas lebih sedikit dari biasanya.

Page 31: Inflasi

Biaya expected inflation: 2. menu costs

•Biaya akibat perubahan harga.•Contoh:

▫Biaya mencetak buku menu▫Mencetak dan mengirimkan

katalog yang baru•Semakin tinggi inflasi semakin

sering perusahaan harus merubah harga dan hal tersebut mebutuhkan biaya.

Page 32: Inflasi

Biaya expected inflation: 3. relative price distortions

• Jarang perusahaan yang menghadapi menu costs akan mengubah harga.

• Contoh: Misal suatu perusahaan mengeluarkan katalog yang baru setiap bulan Januari. Karena tingkat harga umum meningkat sepanjang tahun, maka harga relatif dari perusahaan tersebut menurun.

• Perusahaan yang berbeda mengubah harga pada saat yang berbeda akan mengakibatkan relatif distorsi harga

• Hal tersebut akan menimbulkan inefisiensi dalam alokasi sumber daya.

Page 33: Inflasi

Biaya expected inflation: 4. unfair tax treatment

Beberapa pajak tidak disesuaikan dalam menghitung inflasi, seperti pajak capital gains. Contoh: 1/1/2008: A membeli saham Telkomsel

seharga Rp 10.000,- 12/31/2008: A menjual saham tersebut

seharga Rp 11.000, -, maka capital gain nominal yang diperoleh sebesar Rp1000 (10%).

Misal = 10% in 2008. Maka capital gain riil dari A adalah Rp 0.

Tapi pemerintah tetap menarik pajak terhadap capital gain nominal (Rp 1000,-)

Page 34: Inflasi

Biaya expected inflation: 5. General inconvenience

•Inflasi menyulitkan dalam perbandingan nilai nominal pada saat yang berbeda.

•Inflasi akan menyulitkan rencana keuangan jangka panjang.

Page 35: Inflasi

Biaya unexpected inflation: arbitrary redistributions of purchasing power

• Beberapa kontrak jangka panjang tidak di indeks-kan, tapi berdasarkan e.

• Jika berbeda dari e, maka keuntungan seseorang merupakan pengeluaran bagi yang lain. Contoh: borrowers & lenders • Jika > e, maka (r ) < (r e)

maka lenders mentransfers purchasing power ke borrowers.

• Jika < e, maka borrowers mentransfer purchasing power ke lenders.

Page 36: Inflasi

Biaya unexpected inflation: increased uncertainty

• Jika inflasi tinggi, akan semakin bervariasi dan semakin sulit di prediksi.

• Arbitrary redistributions of wealth akan semakin kuat.

• Hal tersebut akan menimbulkan ketidak pastian yang semakin besar, yang kan membuat masyarakat yang mempunyai kecenderungan untuk menghindari resiko (risk averse) semakin memburuk.

Page 37: Inflasi

Keuntungan inflasi• Upah nominal jarang sekali berkurang,

meskipun upah riil ekuilibrium menurun. • Inflasi akan menyebabkan upah riil akan

mencapai titik ekuilibrium tanpa pengurangan upah nominal.

• Maka dari itu, inflasi yang moderate akan memperbaiki fungsi pasar tenaga kerja..

Page 38: Inflasi

Hyperinflation• 50% • Seluruh biaya sosial pada inflasi yang

moderate akan menjadi amat sangat besar sekali ketika terjadi hyperinflation.

• Fungsi uang menjadi tidak berarti sebagai store of value, dan mungkin akan mengurangi fungsi yang lainnya (unit of account, medium of exchange).

• Masyrakat akan melakukan transaksi dengan cara barter atau mata uang asing yang stabil.

Page 39: Inflasi

Apa yang menyebabkan hyperinflation?•Hyperinflation disebabkan oleh

pertumbuhan uang yang berlebihan.•Ketika Bank Sentral mencetak uang,

tingkat harga akan semakin naik.•Jika pencetakan uang cukup sering,

maka aibatnya akan terjadi hyperinflation.

Page 40: Inflasi

1

10

100

1000

10000pe

rcent

gro

wth

Israel1983-85

Poland1989-90

Brazil1987-94

Argentina1988-90

Peru1988-90

Nicaragua1987-91

Bolivia1984-85

inflation growth of money supply

Episode hyperinflation

Page 41: Inflasi

Kenapa pemerintah bisa menyebakan hyperinflation•Ketika pemerintah tidak menaikkan pajak

atau menjual obligasi.•Pemerintah harus membiayai

pengeluarannya dengan mencetak uang.•Secara teori, solusi dari hyperinflation

secara sederhana adalah menghentikan pencetakan uang.

•Dalam dunia nyata, itu membutuhkanIn the real world, pengendalian fiskal yang drastis dan berat.