INFLASI
-
Upload
riansaifulloh -
Category
Documents
-
view
217 -
download
1
description
Transcript of INFLASI
I. PENGERTIAN INFLASI
Inflasi adalah suatu gejala-gejala kenaikan harga barang-barang yang sifatnya itu
umum dan terus-menerus. Kenaikan dalam harga barang dan jasa yang biasa terjadi jika
permintaan bertambah dibandingkan dengan jumlah penawaran atau persediaan barang di
pasar, dalam hal ini lebih banyak uang yang beredar yang digunakan untuk membeli barang
dibanding dengan jumlah barang dan jasa. Perlu Anda ketahui juga bahwa tidak semua yang
namanya kenaikan harga selalu diidentikan dengan inflasi, misalnya kenaikan harga pada hari
Lebaran, ini hanya gejolak pasar yang terjadi sesaat saja dan tidak berlangsung terus-
menerus.
Dapat disebut inflasi jika ada tiga faktor yaitu : Kenaikan harga, bersifat umum,
berlansung terus-menerus.
1. Kenaikan harga
Harga barang dapat di katakana naik jika harganya menjadi tinggi dari harga sebelumnya.
Contohnya harga BBM yaitu Rp35,00/ltr pada mingu lalu, sedangkan pada minggu ini harga
BBM menjadi Rp45,00/ltr lebih mahal dari minggu kemarin.
2. Sifatnya umum
Kenaik harga suatu barang tidak dapat di katakana inflasi jika naiknya barang tersebut tidak
menyebabkan harga-harga secara umum . Contohnya : jika harga BBM naik maka ongkos
angkutan umum,bahan-bahan pokok menjadi naik ini baru bias disebut inflasi.
3. Berlanasung terus-menerus
Naiknya harga suatu barang tidak dapat di katakana inflasi jika naiknya barang tersebut
terjadinya hanya sesaat, inflasi itu dilakukan dalam rentang minimal bulanan.
II. MACAM-MACAM INFLASI
Dari uraian di atas kita sudah dapat menyimpulkan bahwa inflasi yang terjadi di suatu
negara tentu jenisnya berbeda-beda. Hal ini tentu tergantung dari penyebabnya. Inflasi terbagi
atas:
a. Menurut tingkat keparahan atau laju inflasi, meliputi:
1. Inflasi Ringan (Creeping Inflation) Inflasi yang tingkatannya masih di bawah
10% setahun
2. Inflasi Sedang Inflasi yang tingkatannya berada diantara 10% - 30% setahun
3. Inflasi Berat Inflasi yang tingkatannya berada diantara 30% - 100% setahun
4. Hiper Inflasi Inflasi yang tingkat keparahannya berada di atas 100% setahun.
Hal ini pernah dialami Indonesia pada masa orde lama.
.
b. Menurut penyebab awal inflasi
1. Demand Pull Inflation Yaitu Inflasi yang disebabkan karena permintaan
masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Untuk ilustrasinya perhatikan
kurva di bawah ini.
Penjelasan: Pergeseran kurva D1-D2
disebabkan adanya penambahan permintaan
Q1- Q2 yang berakibat naiknya harga (P1-P2)
jika permintaan bertambah terus (Q2-Q3)
menyebabkan harga akan terus naik (P2-P3),
begitu seterusnya. Hal ini akan
menyebabkan kenaikan harga terus-
menerus yang menyebabkan terjadinya
inflasi.
2. Cost Push Inflation Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi
secara terusmenerus. Untuk lebih lanjutnya perhatikan penjelasan inflasi
tersebut dengan kurva di bawah ini:
Penjelasan: Penurunan produksi
ditunjukkan pergeseran kurva S1 ke S2.
Pergeseran kurva penawaran, jumlah
penawaran menurun dari Q1 ke Q2 dan
menaikkan harga barang hasil produksi dari
P1 ke P2, dan apabila biaya produksi terus
naik, maka harga akan naik lagi dari P2 ke
P3. Jika ini terus terjadi maka akan
mendorong kenaikan terus-menerus dan keadaan ini yang mengarah pada
terjadinya inflasi..
3. Inflasi Permintaan dan Penawaran
Inflasi ini disebabkan kenaikan permintaan di satu sisi dan penawaran di sisi lain.
Timbulnya inflasi karena antara pelaku permintaan dan penawaran yang tidak
seimbang artinya jika permintaan barang bertambah sementara penyediaan barang
mengalami kekurangan.
c. Berdasarkan Asal Inflasi
1. Domestik Inflation atau inflasi yang berasal dari dalam negeri. Inflasi ini
terjadi karena pengaruh kejadian ekonomi yang terjadi di dalam negeri,
misalnya terjadinya defisit anggaran belanja negara yang secara terusmenerus
di atas dengan mencetak uang. Hal ini menyebabkan jumlah uang yang
dibutuhkan di masyarakat melebihi transaksinya dan ini menyebabkan nilai
uang menjadi rendah dan harga barang meningkat..
2. Imported Inflation atau inflasi yang tertular dari luar negeri. Inflasi ini
disebabkan oleh kenaikan harga barang ekspor seperti teh dan kopi di luar
negeri (negara tujuan ekspor), harganya mengalami kenaikan dan ini
membawa pengaruh terhadap harga di dalam negeri.
III. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI
Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:587), ada beberapa faktor yang menyebabkan
timbulnya inflasi:
a. DemandPull Inflation
Timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi
produktif perekonomian, menarik harga ke atas untuk menyeimbangkan penawaran dan
pennintaan agregat.
b. Cost Push Inflation or Supply Shock Inflation
Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode pengangguran tinggi dan
penggunaan sumber daya yang kurang efektif.
Sedangkan faktor- faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi tidak hanya dipengaruhi
oleh Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation tetapi juga dipengaruhi oleh
a) Domestic Inflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga barang secara umum
di dalam negeri.
b) ImportedInflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang pada
umumnya inflasi bersumber dari salah satu atu gabungan dari dua masalah berikut :
1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan
untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Pekerja-pekerja diberbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.
Disamping itu inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari : Pertama, kenaikan harga-harga
barang yang diimpor. Kedua, penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti
pertambahan produksi dan penawaran barang. Ketiga, kekacauan politik dan ekonomi sebagai
akibat pemerintah yang kurang bertanggung jawab.
Akibat-akibat buruk dari inflasi beragam seperti pengangguran yang kian bertambah,
menurunkan taraf kemakmuran masyarakat dimana upah riil para pekerja akan merosot
sehingga taraf hidupnya pun akan menurun. Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang
akan menjadi semakin memburuk jika inflasi tidak dapat dikendalikan atau diatasi. Inflasi
yang bertambah serius tersebut cenderung akan mengurangi investasi yang produktif,
mengurangi ekspor dan menaikan impor. Kecenderungan ini akan memperlambat
pertumbuhan ekonomi. Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat
inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. Adakalanya tingkat inflasi
meningkat dengan tiba-tiba sebagai akibat suatu peristiwa tertentu ysng berlaku diluar
ekspektasi pemerintah misalnya depresiasi nilai uang yang sangat besar atau keadaan politik
yang tidak stabil.
IV. DAMPAK INFLASI TERHADAP KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT
Setelah Anda mengetahui mengenai inflasi, tentu yang terpikir sekarang adalah dampak yang
ditimbulkan oleh inflasi tersebut apa saja? Inflasi sebagai suatu gejala ekonomi tentunya akan
memiliki dampak terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk membahas ini tentunya
terlebih dahulu kita ingat kembali tentang kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi terdiri atas
kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi. Adapun dampak inflasi dapat dijelaskan di bawah
ini:
a. Terhadap Konsumen
Inflasi menyebabkan harga-harga barang yang dikonsumsi naik, sementara
pendapatan masyarakat tidak mengalami kenaikan. Sehingga dengan keadaan seperti
ini maka akan terjadi perubahan pola konsumsi pada masyarakat seperti:
1. Kuantitas konsumsi berkurang, misalkan dari kebiasaan membeli 5 buah
menjadi 3 buah saja
2. Adanya peralihan merk dari barang yang dikonsumsi menjadi barang yang
murah Pengurangan jumlah barang dan peralihan penggunaan barang yang
dikonsumsi menyebabkan jumlah permintaan terhadap suatu barang menurun,
dan ini mengakibatkan kelesuan perusahaan dan ini akan mengarah pada
terjadinya PHK.
b. Terhadap Produksi
Dampak inflasi terhadap produsen untuk memproduksi menjadi menurun, penurunan
disebabkan oleh alasan berikut:
1. Kenaikan harga mengurangi kemampuan produsen untuk membeli faktor
produksi misalnya bahan baku. Kekurangan bahan baku dapat mengakibatkan
jumlah produksi berkurang.
2. Tingginya tingkat bunga pada saat inflasi menyebabkan produsen kesulitan
memperluas produksi.
3. Munculnya suatu sikap dari produsen yang bersifat spekulatif diantaranya
mengarahkan modalnya pada investasi baru, dan kewajiban memproduksi
berkurang, akan mengarah terjadinya PHK..
c. `Terhadap Distribusi
Dampak inflasi terhadap kegiatan pendistribusian pendapatan masyarakat menajadi
terganggu, karena orang berpenghasilan tetap secara riil pendapatannya mengalami
kemerosotan. Untuk menutupi kebutuhan akibatnya ia harus menggunakan tabungan
atau berhutang. Dengan demikian inflasi memperlebar kesenjangan distribusi
pendapatan diantara anggotaanggota masyarakat, sehingga dampaknya saling
berhubungan antara konsumen, produsen dan pihak-pihak lain.
V. MENGHITUNG INFLASI
Inflasi sebagai bagian dari keadaan perekonomian tentu akan dialami oleh setiap negara,
hanya saja setiap negara memiliki tingkat inflasi yang berbeda-beda. Untuk mengukur tingkat
inflasi dapat menggunakan indek harga konsumen.
Rumus untuk menentukan indek harga konsumen.
Contoh:
Harga suatu jenis barang pada tahun 2002 sebesar Rp. 6.000,- dan pada tahun dasar harga
barang tersebut Rp. 4.000,-, maka Indek harga pada tahun 2002 adalah
Jawab:
Artinya pada tahun 2002 telah terjadi kenaikan harga sebesar 50%
Setelah menghitung indek harga konsumen dari periode ke periode lainnya maka kita akan
membandingkan indek harga konsumen tersebut yang hasilnya disebut dengan Laju Inflasi.
Laju inflasi dapat dicari dengan rumus:
Contoh data harga bulan Maret sampai Juni 2013
No Nama BarangHarga Inflasi
Maret April Mei Juni
1 Ayam Potong 23000.00 24000.00 24000.00 25000.00
2 Coca Cola Isi 425 ml 4000.00 4000.00 4000.00 4000.00
3 Kos 250000.00 255000.00 275000.00 290000.00
4 New Balance 740000.00 740000.00 750000.00 750000.00
5 Bodrex 2000.00 2000.00 2000.00 2000.00
6 Sepatu Spech 255000.00 255000.00 245000.00 245000.00
7 Hp Samsung deluxe 700000.00 700000.00 650000.00 650000.00
Total 1974000.00 1980000.00 1950000.00 1966000.00
IHK (Maret-April ) = 1980000.00 x 100 = 100.30 %
1974000.00
100,30 % - 100 % = 0,30 %
IHK (Maret-Mei ) = 1950000.00 x 100 = 98.78 %
1974000.00
98,78 % - 100 % = -1,21 %
IHK (Maret-Juni ) = 1966000.00 x 100 = 99.59 %
1974000.00
99.59 % - 100 % = -0,40 %
Dan untuk menghitung laju inflasinya yakni :
Laju inflasi = indeks berjalan- indeks periode lalu
indeks periode lalu
Laju inflasi (April) = 100.30 - 100 x 100 = 0.30 %
100
Laju inflasi ( Mei) = 98.78 - 100.30 x 100 = -1.21 %
100.30
Laju inflasi ( Juni) = 99.59 - 98.78 x 100 = -0.40 %
98.78
IHK tiap komuditas
Komunitas maret-april maret-mei maret-juni
Ayam Potong 104.3478261 104.3478261 108.6956522
Coca Cola Isi 425 ml 100 100 100
Kos 102 110 116
New Balance 100 101.3513514 101.3513514
Bodrex 100 100 100
Sepatu Spech 100 96.07843137 96.07843137
Hp Samsung deluxe 100 92.85714286 92.85714286
Kenaikan inflasi tiap komuditas Terhadap bulan dasar :
Komunitas maret-april maret-mei maret-juni
Ayam Potong 4.347826087 4.347826087 8.695652174
Coca Cola Isi 425 ml 0 0 0
Kos 2 10 16
New Balance 0 1.351351351 1.351351351
Bodrex 0 0 0
Sepatu Spech 0 -3.921568627 -3.921568627
Hp Samsung deluxe 0 -7.142857143 -7.142857143
Kesimpulan
Setelah menganalisa data di atas maka dapat diketahui bahwa inflasi merupakan suatu
gejala-gejala kenaikan harga barang-barang yang sifatnya itu umum dan terus-menerus.
Kenaikan dalam harga barang dan jasa yang biasa terjadi jika permintaan bertambah
dibandingkan dengan jumlah penawaran atau persediaan barang di pasar, dalam hal ini lebih
banyak uang yang beredar yang digunakan untuk membeli barang dibanding dengan jumlah
barang dan jasa.
Inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari : kenaikan harga-harga barang yang
diimpor, penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti pertambahan produksi
dan penawaran barang, kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintah yang
kurang bertanggung jawab. Akibat-akibat buruk dari inflasi beragam seperti pengangguran
yang kian bertambah, menurunkan taraf kemakmuran masyarakat dimana upah riil para
pekerja akan merosot sehingga taraf hidupnya pun akan menurun.