Deskripsi pertama dari infeksi tulang belakang piogenik yang didokumentasikan adalah oleh Lannelongue pada tahun 1897.Walaupun infeksi tulang piogenik berbeda dalam banyak hal dari spondilitis tuberkulosis, pengobatan bedah pada infeksi tulang piogenik banyak dipengaruhi oleh perkembangan dalam pengelolaan tuberkulosis. Pengenalan penisilin dan streptomisin merevolusi pengobatan dari semua infeksi tulang. Seiring dengan dikembangkannya agen antimikroba yang lebih kuat dan kombinasi dan dosis yang disempurnakan, efektivitas relatif dari pengobatan bedah menurun.

Pengenalan biopsi jarum tulang belakang terhindarkan kebutuhan untuk biopsi terbuka dalam banyak kasus. Kesadaran yang lebih besar dari infeksi tulang dan ketersediaan yang lebih besar dari modalitas diagnostik yang lebih baik telah memperpendek keterlambatan diagnosis dan telah berkurang peran operasi dalam pencegahan atau pengobatan cacat. Namun, pasien dengan defisit neurologis dan / atau deformitas progresif masih yang terbaik dikelola dengan debridement dan rekonstruksi. Di daerah ini juga, kemajuan yang signifikan dalam teknik bedah, pengembangan implan khusus, dan penerapan tambahan berarti biologis telah secara signifikan meningkatkan hasil pengobatan untuk pasien dengan infeksi tulang belakang yang parah.