indo (Kenakalan remaja).pdf

5
1 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kenakalan Remaja Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa. Saat ini, hampir tidak terhitung berapa jumlah remaja yang melakukan hal-hal negatif. Bahkan, akibat kenakalan remaja tersebut, banyak sekali kerugian yang terjadi, baik bagi remaja itu sendiri maupun orang-orang di sekitar mereka. Remaja adalah seorang anak yang bisa dibilang berada pada usia tanggung, mereka bukanlah anak kecil yang tidak mengerti apa-apa, tapi juga bukan orang dewasa yang bisa dengan mudah akan membedakan hal mana yang baik dan mana yang berakibat buruk. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya. 2.2 Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan ;

description

Kenakalan Remaja

Transcript of indo (Kenakalan remaja).pdf

Page 1: indo (Kenakalan remaja).pdf

1

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar

norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau

transisi masa anak-anak dan dewasa. Saat ini, hampir tidak terhitung berapa jumlah

remaja yang melakukan hal-hal negatif. Bahkan, akibat kenakalan remaja tersebut,

banyak sekali kerugian yang terjadi, baik bagi remaja itu sendiri maupun orang-orang

di sekitar mereka. Remaja adalah seorang anak yang bisa dibilang berada pada usia

tanggung, mereka bukanlah anak kecil yang tidak mengerti apa-apa, tapi juga bukan

orang dewasa yang bisa dengan mudah akan membedakan hal mana yang baik dan

mana yang berakibat buruk.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16

tahun sampai dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan

sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan

dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun

sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.

Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak

menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.

Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan

pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang

putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya

diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan

kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak

selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan

masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.

2.2 Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja

Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga

tingkatan ;

Page 2: indo (Kenakalan remaja).pdf

2

a. kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi

dari rumah tanpa pamit

b. kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai

sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin

c. kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah,

pemerkosaan dll.

Sedangkan menurut Sudarsono (1995:13) yang termasuk kenakalan siswa atau remaja

meliputi:

a. perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur;

b. perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;

c. mengganggu teman;

d. memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak

hormat pada orang tua dan saudara

e. menghisap ganja, meliputi perbuatan awal dari menghisap ganja yaitu merokok;

menonton pornografi; dan corat-coret tembok sekolah

2.3 Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.

reaksi frustasi diri

gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja

kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga

kurangnya pengawasan dari orang tua

dampak negatif dari perkembangan teknologi modern

dasar-dasar agama yang kurang

tidak adanya media penyalur bakat/hobi

masalah yang dipendam

keluarga broken home

pengaruh kawan sepermainan

1.4 Dampak Dari Kenakalan Remaja

Kenakan remaja identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang

sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini

Page 3: indo (Kenakalan remaja).pdf

3

identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS,

dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan

menjadi sangat timpang dari segala segi.

1.5 Cara Mengatasi Kenakalan Remaja

1. Memperbaiki Cara Pandang

Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam

“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki

angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja

mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.

2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup

Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta

pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan

sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.

3. Jujur Pada Diri Sendiri

Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri

masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini

remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.

4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi

Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan

baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang

berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-

orang di sekeliling kita.

5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan

Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu

menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai

dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal

itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja.

Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal

Page 4: indo (Kenakalan remaja).pdf

4

menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS

nantinya.

6. Menanamkan Nilai Ketimuran

Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya

nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai

Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan

pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat

keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini,

harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk

terjun ke pergaulan bebas.

7. Banyak Beraktivitas Secara Positif

Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas,

biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu

bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan

waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya

dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni

hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan,

maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian,

waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk

memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.

8. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas

Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak

tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang

mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya yang

ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan muda.

Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal

sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan

terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah

didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu persoalan lain lagi. Sepertinya

perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga

melakukan pergaulan bebas.

Page 5: indo (Kenakalan remaja).pdf

5

9. Menegakkan Aturan Hukum

Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya

perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai

efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan melalui hokum yang

berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan

anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun

otomatis akan merusak bangsa ini.

10. Munakahat

Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan oleh Islam

sebagai salah satu solusi atas pergaulan bebas. Itulah beberapa hal yang bisa

dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di kalangan

remaja.