Individu dalam Organisasi1

20

Transcript of Individu dalam Organisasi1

Page 1: Individu dalam Organisasi1
Page 2: Individu dalam Organisasi1

Organisasi Rasional

Organisasi Politik

Organisasi Penuh Perhatian

Page 3: Individu dalam Organisasi1

Organisasi adalah koordinasi rasional atas aktivitas-aktivitas sejumlah individu untuk mencapai tujuan atau sasaran eksplisit bersama, melalui pembagian tenaga kerja dan fungsi dan melalui hierarki otoritas dan tanggungjawab.

Page 4: Individu dalam Organisasi1

Model organisasi rasional mengasumsi bahwa sebagian besar informasi dikumpulkan dari tingkat operator, naik melewati sejumlah tingkat manajemen formal, yang masing-masing mengumpulkan informasi serupa, sampai akhirnya mencapai manajemen tertinggi.

Page 5: Individu dalam Organisasi1

PERTAMA, kewajiban pegawai untuk mematuhi atasan dalam organisasi mencapai tujuan-tujuan organisasi dan tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang mengancam tujuan tersebutKEDUA, kewajiban atasan untuk memberikan gaji yang adil dan kondisi kerja yang baik

Page 6: Individu dalam Organisasi1

pandangan tradisional :kewajiban moral pegawai adalah untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin mengancam tujuan tersebut

Jadi, bersikap tidak etis berarti menyimpang dari tujuan tersebut dan berusaha meraih kepentingan sendiri dalam cara yang melanggar hukum

Page 7: Individu dalam Organisasi1

Kewajiban Ketaatan Kewajiban Konfidensialitas Kewajiban Loyalitas

Kewajiban Melaporkan Kesalahan

whistleblowing

Page 8: Individu dalam Organisasi1

pandangan rasional:kewajiban moral dasar perusahaan terhadap pegawai adalah memberikan kompensasi yang secara sukarela dan sadar telah mereka setujui sebagai imbalan atas jasa merek

Page 9: Individu dalam Organisasi1

Dari sudut pandang pegawai,

gaji merupakan sarana (mungkin

satu-satunya sarana) untuk

memenuhi ekonomi pegawai dan keluarganya.

Dari sudut pandang

pengusaha atau perusahaan, gaji

adalah biaya produksi yang harus ditekan

agar harga produk tidak terlalu tinggi dari kemampuan

pasar.

Page 10: Individu dalam Organisasi1

Risiko memang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pekerjaan.

Sejauh mereka memperoleh kompensasi penuh dalam menghadapi risiko tersebut dan secara sukarela dan sadar menerimanya dan memperoleh kompensasi sebagai imbalannya, maka kita bisa mengasumsikan bahwa pengusaha atau perusahaan telah bertindak secara etis.

Page 11: Individu dalam Organisasi1
Page 12: Individu dalam Organisasi1

Dalam model politik, individu dilihat berkumpul membentuk koalisi yang selanjutnya saling bersaing satu sama lain memperebutkan sumber daya, keuntungan, dan pengaruh.

Realita dasar organisasi, menurut model ini bukanlah otoritas formal atau hubungan kontraktual, namun kekuasaan

Page 13: Individu dalam Organisasi1

Masalah etis utama difokuskan bukan pada kewajiban kontraktual perusahaan dan pegawai, namun pada hambatan-hambatan moral terhadap penggunaan kekuasaan di dalam organisasi.

Page 14: Individu dalam Organisasi1
Page 15: Individu dalam Organisasi1

Difokuskan sepenuhnya pada individu (pribadi)

Dilihat sebagai tujuan dalam dan dari dirinya sendiri

Bersifat pribadi

Pendorong pertumbuhan bagi yang diberi perhatian

Page 16: Individu dalam Organisasi1

Dalam organisasi bisnis seperti ini, fokusnya bukan pada memproduksi barang-barang yang beragam dan murah untuk memperoleh pasar, namun menciptakan nilai bagi konsumen dan selalu memerhatikan kebutuhan mereka.

Page 17: Individu dalam Organisasi1

konflik : kebutuhan orang-orang yang kita perhatikan memerlukan tanggapan yang berkonflik dengan apa yang mungkin kita rasakan menjadi hutang kita

Page 18: Individu dalam Organisasi1

Masalah yang lebih berat adalah kegagalan memberikan perhatian yang memadai.

Dalam tingkat organisasional, seluruh organisasi mungkin secara sistematis mengabaikan usaha memberi perhatian

Page 19: Individu dalam Organisasi1
Page 20: Individu dalam Organisasi1