Indikator Pelayanan Transport
-
Upload
septian-aryatama -
Category
Documents
-
view
58 -
download
1
description
Transcript of Indikator Pelayanan Transport
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 1/42
II - 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Transportasi Perkotaan
Sistem transportasi perkotaan dapat diartikan sebagai suatu kesatuan
menyeluruh yang terdiri dari komponen-komponen yang saling mendukung dan
bekerja sama dalam pengadaan transportasi pada wilayah perkotaan. Sistem
transportasi secara menyeluruh (makro) dapat dipecahkan menjadi beberapa
sistem yang lebih kecil (mikro) yang saling terkait dan saling mempengaruhi.
Sedangkan sistem transportasi mikro terdiri dari sistem kegiatan, sistem jaringan
prasarana transportasi, sistem pergerakan lalu lintas dan sistem kelembagaan.
Sistem
KegiatanSistem
Jaringan
SistemPergerakan
Gambar 2.1. Sistem Transportasi Makro (Tamin, 1!"
Sistem kelembagaan di ndonesia yang berkaitan dengan masalah
transportasi perkotaan adalah sebagai berikut!
". Sistem kegiatan oleh #appenas, #appeda, #angda, dan Pemda.
$. Sistem jaringan ditangani oleh %epartemen Perhubungan dan #ina
&arga.
'. Sistem pergerakan ditangani oleh %J, *rganda, Polantas, dan
masyarakat.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 2/42
2.2. In#ikator Kiner$a
ndikator kinerja adalah besaran kuantitati+ yang menggambarkan kondisi
objekti+ dari sistem yang ditinjau dari suatu aspek tertentu. %engan de+inisi
tersebut, maka sangat relean untuk mengkaji de+inisi ndikator Kinerja yangdapat menggambarkan kondisi objekti+ dari suatu sistem transportasi. Suatu
sistem transportasi pada dasarnya dapat dipilah menjadi beberapa komponen
berikut!
a. Prasaranasarana transportasi
b. Sistem operasi
c. Pola dan intensitas pergerakan
d. Pola dan distribusi aktiitas
e. *rganisasi dan kelembagaan
Satu komponen akan terkait dengan komponen lainnya secara langsung.
nteraksi tersebut pada gilirannya akan menghasilkan kondisi tertentu dari sistem
secara keseluruhan. %i lain pihak, masing-masing komponen dapat ditinjau
kondisinya secara indiidual. %engan pendekatan ini kita dapat merumuskan
indikator kinerja ditinjau dari dua tujuan, yaitu!
ndikator kinerja yang menggambarkan kondisi objekti+ dari sistem
transportasi secara keseluruhan.
ndikator kinerja yang menggambarkan kondisi objekti+ dari masing-
masing komponen.
ndikator kinerja dari kondisi sistem transportasi secara keseluruhan pada
dasarnya menggambarkan interaksi yang terjadi antar komponen sistem secara
e+ekti+ dan e+isien. Sedangkan indikator kinerja dari masing-masing komponen
sistem transportasi pada dasarnya harus dapat menggambarkan masing-masing
komponen.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 3/42
2.2.1. In#ikator Kiner$a Sistem Transportasi
ndikator kinerja sistem transportasi secara keseluruhan dapat
menggunakan konsep yang dikembangkan oleh /ielding ("011). %alam
merumuskan indikator kinerja dari sistem transportasi, sistem transportasi yangditinjau dibagi dalam empat aspek utama, yaitu!
spek masukan sistem transportasi (service inputs)
spek keluaran sistem transportasi (service outputs)
spek tingkat peman+aatan sistem transportasi (consumption)
spek alokasi sumber daya dalam komunitas (community)
Penjelasan dari masing-masing aspek utama di atas adalah sebagai berikut!
Service Inputs adalah aspek sistem transportasi yang menunjukan banyak
dan jenis sumber daya yang diperlukan bagi terciptanya sistem
transportasi. 2ontoh parameter dari aspek ini adalah ! #iaya inestasi,
biaya operasional, besarnya subsidi yang diperlukan, biaya perawatan,
jumlah tenaga kerja yang terlibat dan total penggunaan energi yang
diperlukan.
Service Outputs adalah aspek sistem transportasi yang menunjukan
keluaran yang dihasilkan dari sistem transportasi. 2ontoh parameter yang
merepresentasikan aspek ini adalah ! jumlah kendaraan yang digunakan,
jumlah kilometer plat+orm yang digunakan angkutan umum, dan jumlah
jam plat+orm yang digunakan sistem angkutan umum.
Consumption adalah komponen yang menunjukan tingkat peman+aatan
yang dihasilkan oleh sistem transportasi. #eberapa contoh parameter yang
menggambarkan aspek ini adalah ! jumlah penumpang-km yang terlayani,
jumlah penumpang yang terlayani dan jumlah penghasilan yang diperoleh.
Community adalah aspek yang menunjukan besarnya alokasi sumber dayayang dilayani oleh sistem transportasi. 2ontoh parameter dari aspek ini
adalah ! Jumlah penduduk yang dirancangkan untuk dapat dilayani oleh
sistem transportasi, jumlah dana yang dialokasikan dalam anggaran untuk
menjalankan sistem transportasi, luas daerah yang harus dilayani oleh
sistem transportasi.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 4/42
Selanjutnya keempat aspek tersebut dirangkaikan pada suatu segitiga
hubungan seperti terlihat pada gambar $.$!
S%&'I% INPUTS
&is ! #iaya nestasi#iaya *perasional
Subsidi, 3nergi dan
4enaga Kerja
3+isiensi Pembiayaan++ordabilitas
3+ektiitas Pembiayaan
)MMUNIT*
&is ! Jumlah Penduduk lokasi %ana
uas rea
KuantitasKualitas Pelayanan 3+ektiitas Pelayanan
S%&'I% )UTPUTS
&is ! Jml Kendaraan
Panjang Jalan
Jml 5aktu
3+isiensi Pelayanan ) N S U M PTI)N &is
! Pnmpng terlayaniPenghasilan
Pnp-km terlayani
Gambar 2.2. Keterkaitan Aspek Sistem Transportasi
%ari rangkaian keempat aspek sistem transportasi di atas dapat diturunkan
sebanyak enam kelompok indikator kinerja, yaitu !
". ndikator kinerja yang menunjukan e+isiensi pembiayaan
$. ndikator kinerja yang menunjukan e+ekti+itas pembiayaan
'. ndikator kinerja yang menunjukan e+isiensi pelayanan
6. ndikator kinerja yang menunjukan kualitaskuantitas pelayanan
7. ndikator kinerja yang menunjukan e+ekti+itas pelayanan
8. ndikator kinerja yang menunjukan a+ordabilitas pelayanan
9ntuk masing-masing kelompok indikator kinerja diatas selanjutnya dapat
diidenti+ikasikan beberapa parameternya, yang jumlahnya sangat tergantung pada
jumlah parameter yang ada pada masing-masing aspek sistem transportasi.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 5/42
#erikut adalah parameter-parameter indikator kinerja yang berhasil
diidenti+ikasikan untuk sistem transportasi!
a. In#ikator Kiner$a %++isiensi Pembiaaan
ndikator kinerja yang menggambarkan tingkat e+isiensi pembiayaandapat diperoleh dengan membandingkan parameter Service Inputs dengan
parameter Service Outputs, yang secara matematis dirumuskan sebagai !
IndikatorKinerja = ParameterServiceInput
ParameterServiceOutputs............................................($.")
%engan rumusan di atas, maka didapatkan parameter indikator kinerja
sistem transportasi yang dapat diidenti+ikasikan meliputi ! biaya operasional
per kendaraan, jumlah tenaga kerja per kendaraan, biaya operasional per
kilometer plat+orm, biaya perawatan per kendaraan, dan lain sebagainya.
b. In#ikator Kiner$a %++isiensi Peaanan
ndikator kinerja yang menggambarkan tingkat e+isiensi pelayanan
yang dihasilkan sistem transportasi dapat diperoleh dengan
membandingkan parameter 4ingkat Consumption dengan parameter Service
Outputs, yang secara matematis dirumuskan sebagai !
IndikatorKinerja =
ParmeterTingkatConsumption...............................($.$)
ParameterServiceOutputs
2ontoh parameter indikator kinerja yang dapat diturunkan dari rumusan di
atas adalah ! penumpang-km per tahun per kilometer plat+orm, pendapatan
yang diperoleh per kendaraan, jumlah penumpang terangkut per kendaraan,
jumlah penumpang kilometer per kendaraan.
. In#ikator Kiner$a %+ekti+itas Peaanan
ndikator kinerja yang menggambarkan tingkat e+ekti+itas pelayanan
sistem transportasi ini diperoleh dengan membandingkan parameter 4ingkatConsumption dengan parameter Community (lokasi Sumber daya), yang
secara matematis dirumuskan sebagai !
IndikatorKinerja =
ParmeterTingkatConsumption................................($.')
ParameterCommunity
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 6/42
da beberapa parameter indikator kinerja yang dapat diidenti+ikasi dengan
rumusan di atas, yaitu! penumpang-kilometer terangkut per penduduk,
jumlah penumpang terangkut per tahun per penduduk, jumlah pendapatanyang diperoleh per rupiah yang dialokasikan untuk sistem transportasi dan
kilometer penumpang per tahun per km daerah pelayanan.
#. In#ikator Kiner$a %+ekti+itas Pembiaaan
ndikator kinerja yang menggambarkan tingkat e+ekti+itas
pembiayaan dari sistem transportasi diperoleh dengan membandingkan
parameter Consumption dengan parameter Service Inputs, yang secara
matematis dirumuskan sebagai !
IndikatorKinerja = ParmeterConsumption
ParameterServiceInputs..........................................($.6)
%engan rumusan di atas, maka dapat diidenti+ikasikan beberapa parameter
indikator kinerja yang menunjukan e+ekti+itas pembiayaan sistem
transportasi, misalnya! kilometer penumpang per rupiah biaya operasional,
jumlah penumpang per jumlah tenaga yang terlibat dalam sistem
transportasi dan jumlah rupiah yang dihasilkan per rupiah yang dikeluarkanuntuk biaya operasional.
e. In#ikator Kiner$a K/aitas 0 K/antitas Peaanan
ndikator kinerja yang menggambarkan kualitaskuantitas pelayanan
sistem angkutan umum diperoleh dengan membandingkan parameter
Community (alokasi sumber daya) dengan parameter Service Outputs, yang
secara matematis dirumuskan sebagai!
IndikatorKinerja = ParmeterCommunity
ParameterServiceOutputs.........................................($.7)
%engan rumusan di atas, maka beberapa parameter indikator kinerja yang
dapat diidenti+ikasikan meliputi! jumlah populasi yang dilayani per
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 7/42
kendaraan, jumlah alokasi dana yang dianggarkan per kilometer plat+orm
dan luas daerah pelayanan per kendaraan.
+. In#ikator Kiner$a Affordability Peaanan
ndikator kinerja yang menggambarkan affordability pelayanansistem transportasi diperoleh dengan membandingkan parameter
Community (alokasi sumber daya) dengan parameter Service Inputs, yang
secara matematis dirumuskan sebagai!
IndikatorKinerja = ParmeterCommunity
ParameterServiceInputs............................................($.8)
%engan rumusan di atas, maka beberapa parameter indikator kinerja yang
dapat diidenti+ikasikan meliputi! jumlah penduduk yang dilayani per rupiah
biaya operasional, jumlah alokasi dana yang dianggarkan per tenaga kerja
dan luas daerah pelayanan per rupiah biaya operasional.
2.2.2. In#ikator Kiner$a Komponen Sistem Transportasi
#erbeda dengan indikator kinerja bagi sistem transportasi secara
keseluruhan, indikator kinerja bagi setiap komponen sistem transportasi lebih
menunjukan spesi+ikasi, kemampuan teknis, ataupun kondisi operasional dari
komponen tersebut. %engan demikian, parameter indikator kinerja untuk masing-masing komponen sistem transportasi cenderung menjelaskan dirinya sendiri.
&eskipun untuk beberapa kasus menjelaskan implikasi dari kondisi komponen
lain, seperti komponen pola dan intensitas pergerakan pada dasarnya menunjukan
kondisi sebagai implikasi antara komponen akti+itas dan komponen lainnya,
sebagai komponen prasaranasarana transportasi dan kelembagaan.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 8/42
Tabe 2.1
In#ikator Kiner$a Sistem Transportasi
In#ikator Kiner$a Parameter 0 imensi
%+isiensi Pembiaaan
#iaya operasi per pa:-trip#iaya operasi per ton-trip
#iaya operasi per pa:-km
#iaya operasi per ton-km
Jumlah S%& per pa:-trip
Jumlah S%& per ton-trip
Jumlah biaya m dan o per trip
%+isiensi Pe-aanan
Pa:-km per kendaraan per thn
4on-km per kendaraan per thn
Pa:-trip per kendaraan per thn
;<4 per dermaga per thn
439 per m$ 2= per thn
439 per m dermaga per thn
%+ekti+itas Pe-aanan
Pa:-km per populasi
4on-km per km luas daerah pelayanan
Pa:-km per km luas daerah pelayanan
4on-km per populasi
%+ekti+itas Pembiaaan
Pa:-km per rupiah biaya operasi
4on-km per rupiah biaya operasi
Pa:-km per tenaga kerja yang terlibat
<eenue per rupiah biaya operasi
<eenue per tenaga kerja yang terlibat
K/aitas Pe-aanan
Jumlah populasi yang dilayani per kendaraan
uas wilayah yang dilayani per kendaraan
Jumlah populasi yang dilayani per m dermag
Panjang jalan per kendaraan
Panjang dermaga yang disediakan per kapal
A++or#abi-itas Pe-aanan
Jumlah penduduk yang dilayani per rupiah
yang dialokasikan untuk perawatan
Jumlah ton yang diangkut per tahun per
rupiah yang dialokasikan untuk perawatan
Jumlah kendaraan yang dilayani per tahun per rupiah yang dialokasikan untuk
perawatan
Jumlah penumpang per tahun per rupiah
yang dialokasikan sebagai subsidi
Sumber ! &orlok, "01>
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 9/42
4abel $.$. memberikan ilustrasi dan contoh mengenai beberapa
indikator kinerja yang mungkin digunakan untuk masing-masing komponen
sistem transportasi untuk menjelaskan kondisi objekti+nya.
Tabe- 2.2Parameter In#ikator Kiner$a Komponen Sistem Transportasi
Komponen Sistem Transportasi In#ikator K iner$a
Prasarana #an Sarana
Kecepatan tempuh
Kecepatan pelayanan
Jam operasi
Panjang
(ebar
4ingkat kerusakan
Kapasitas
Sistem )perasi
Jam operasi
4ari+
Kapasitas operasi
Kecepatan operasi
Po-a #an Intensitas Pererakan
Jarak tempuh
5aktu tempuh
?olume
/rekuensi
Po-a #an 1istrib/si Akti+itas
Produksi industri
Produksi per tanianKonsumsi
Jumlah populasi
(uas wilayah
Kerapatan wilayah
P%<#
(uas daerah industri
(uas daerah pertanian
(uas daerah permukiman
)ranisasi #an Ke-embaaan
Jumlah perusahaan transportasi
Jumlah pegawaiJumlah peraturan
Jumlah perundangan
Jumlah lembaga terkait
Sumber ! &orlok, "01>
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 10/42
3lastisitas harga permintaan pada titik (P",@"
adalah
" d P !
dP P ! !
d
dP P !
/ungsi Permintaan ("
2.3. Permintaan Jasa Transportasi
2.3.1. Teori Permintaan Jasa Transportasi
Pada dasarnya permintaan atas jasa transportasi merupakan cerminan
kebutuhan akan transportasi dari pemakai sistem tersebut, baik untuk angkutan
manusia maupun barang. *leh karena itu permintaan akan jasa transportasi
merupakan dasar yang penting dalam mengealuasi perencanaan transportasi dan
perancangan +asilitas pelengkapnya. 4anpa mengetahui permintaan atas jasa
transportasi, maka sangat dimungkinkan akan menghasilkan sistem yang tidak
sesuai dengan kebutuhan transportasi, sehingga akan menimbulkan pemborosan
sumber daya yang ada.
4eori permintaan jasa transportasi sebagian besar diturunkan dari teoriekonomi mengenai pilihan konsumen. 4eori ekonomi umum mengenai
permintaan akan komoditi menghubungkan jumlah komoditi tertentu yang akan
dikonsumsi dengan harga tertentu, sehingga akan didapat bentuk kura yang
miring ke bawah, karena apabila harga turun makin banyak orang yang sanggup
membeli barang tersebut.
4ara (P"
)
P1
5 61
emand)
J/ma7 an #ib/t/7kan (6"
Gambar 2.3. Bent/k +/nsi permintaan sebaai konsep eastisitas
3lastisitas harga adalah ukuran tingkat perubahan kuantitas permintaan
dalam perbandingan dengan tingkat perubahan harga. /ungsi atau model
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 11/42
⎜
p
permintaan yang menghubungkan kuantitas permintaan dengan harga dapat
dinyatakan sebagai berikut !
@ A % ( P )............................................................................................................($.1)
3latisitas harga permintaan pada titik tertentu dide+inisikan sebagai !
∈ p =d P
.......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ..........
($.>)dP
Keterangan ! Є P A elastisitas harga permintaan pada titik tertentu
P A harga
A kuantitas permintaan
%( P ) A +ungsi permintaan
3lastisitas adalah turunan yang ditentukan pada sebuah titik, dan elastisitas
dide+inisikan sebagai persentase perubahan kuantitas permintaan akibat
perubahan harga sebesar satu persen.
Penggunaan satu persen untuk de+inisi perkiraan elastisitas permintaan
untuk suatu komoditi dalam kaitannya dengan harganya pada dasarnya
merupakan hal yang konstan. Situasi ini sebagai besaran permintaan yang
dinyatakan dengan model matematika sebagai berikut !
=α P β .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....(
$.0)
Keterangan ! #$% A parameter-parameter konstan dari +ungsi permintaan
3lastisitas harga yang konstan dapat dilihat dari turunan model permintaan berikut
d=αβ P
β −".......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .....(
$."B)dP
Subtitusi ke dalam persamaan ($), menghasilkan !
∈ =αβ P β −" P
−"..............................................................................................($."")
%engan mensubstitusi +ungsi permintaan semula ( P−"
), kita memperoleh !
*leh karena itu, β yang merupakan eksponen atau Cdaya beliD dari harga
∈ =αβ P β
−" ⎛
P ⎞ ⎟
= β .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .........( $."$)
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 12/42
p
⎝ α P β ⎠komoditi P , merupakan elastisitas harga.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 13/42
d
c
>
&odel-model permintaan jasa transportasi biasa disajikan dalam bentuk sebagai
berikut!4 ara (P "
2 p E -"
4 a ra (P
" 2 p A -
2 p A -"
3 lastisitas antartitik b erb eda-beda
2 p F -"
5 55 K / a n tita s (6 " 5
2 p A B
K / a n tita s (6 "
(a) (b)
4 ara (P "4 a ra (P "
3 lastisitas antartitik b erb eda-beda
3 lastisitas ko nstan p ada nol
2 p A B
5 55 K / a n tita s (6 " 5 K / a n tita s (6 "
(c) (d)
Gambar 2.8. Mo#e-mo#e permintaan $asa transportasi. (a" %astisitas
konstan, (b" Permintaan inier, (" 9/nsi permintaan an emb/n (ter7a#ap
titik asa", (#" Permintaan an sama sekai ti#ak eastis.
d pm = "
pm (S , S , cm, c
n,...,
S , c
m, c
n,....,....)...................................................($."')
ij i j ij ij k ik ik
Keterangan pm
ij
" pm
S i$jm$n
ij
k
n
A kuantitas permintaan untuk perjalanan dari kota i kekota j untuk CmelaksanakanD maksud p dengan
menggunakan moda m
A +ungsi untuk memperkirakan permintaan
A karakteristik-karakteristik sosioekonomi kota i
A karakteristik-karakteristik harga dan tingkat pelayanan
dengan moda m dari kota i ke kota j
A kota tujuan alternati+ dimana maksud p mungkin dapat
juga dipenuhi
A alternati+ terhadap moda m
lasan untuk mengikutsertakan karakteristik transportasi yang
berhubungan dengan moda adalah karena karakteristik harga dan tingkat
pelayanan dari semua moda ini akan mempengaruhi penggunaan moda yang
dikehendaki. %iperkirakan apabila harga moda lain yang ikut berkompetisi
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 14/42
diturunkan atau tingkat pelayanannya ditingkatkan, maka jumlah perjalanan pada
moda itu akan bertambah, yang sebagian didapat dari saingannya.
lasan untuk mengikutsertakan komponen harga dan tingkat pelayanan
untuk berbagai moda ini ialah karena orang yang berniat melakukan perjalanan
akan terpengaruh oleh kedua +aktor tersebut. 4etapi dalam pengambilan
keputusan untuk suatu perjalanan, calon penumpang akan ikut juga
mempertimbangkan +aktor-+aktor lainnya seperti waktu perjalanan total, kelelahan
selama perjalanan, ketidaknyamanan akibat kondisi jalan yang buruk, dan lain
sebagainya.
2.3.2. Mo#e - Mo#e Permintaan Per$aanan
&odel-model permintaan perjalanan digunakan untuk meramalkan
kebutuhan dan penggunaan +asilitas baru transportasi. #eberapa model tersebut
ialah!
". &odel kebutuhan berurut
&odel peramalan permintaan untuk perjalanan di perkotaan terdiri dari
sejumlah model yang berlainan. &odel empat tahapan atau model telah
ditentukan dalam prosedur peramalan di perkotaan seperti terlihat pada gambar
berikut ini !
&amaan Tata G/na :a7an
Pembankit Per$aanan
istrib/si Per$aanan
Pemii7an Mo#a
Pembebanan a/ intas
Gambar 2.;. Proses Permintaan Per$aanan
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 15/42
4ahapan pertama adalah peramalan pola tata guna lahan untuk tahun
mendatang dengan perjalanan tadi harus diramalkan. Pola tata guna lahan
menggambarkan pengaturan kegiatan manusia yang diterangkan melalui jumlah
setiap kegiatan pada daerah yang lebih kecil yang disebut Gona. %engan dasar ini, perjalanan-perjalanan dengan analisis pembangkit perjalanan (trip generation
analysis).
Kemudian tempat asal perjalanan dikaitkan dengan beberapa tempat tujuan yang
memungkinkan, yang menghasilkan ditribusi perjalanan. pabila tempat asal dan
tujuan perjalanan telah diketahui, maka berbagai moda alternati+ dapat
diperbandingkan untuk menentukan moda yang akan dipakai. khirnya setelah
moda perjalanan ditentukan, rute tertentu yang akan digunakan dapat dipilih.
$. &odel simultan
&odel simultan atau sering disebut juga sebagai model kebutuhan
langsung ini merupakan pengembangan dari model kebutuhan berurut. dapun
+ormulasi dari model simultan ini sebagai berikut !
T ij = K . f ( &). g
( &).'( &)Keterangan !
HH..HHHHHHHHHHH...HHH.($."6)
T ij A permintaan perjalanan dari Gona i ke Gona j
K A konstanta
+(:) A +ungsi sosial ekonomi sebagai +ungsi bangkitan perjalanan
g(:) A +ungsi hambatan perjalanan sebagai +ungsi sebaran perjalanan
h(:) A +ungsi pemilihan moda
'. &odel ramalan tata guna lahan
Prosedurnya pada dasarnya non-matematis, dan sangat tergantung pada
pertimbangan dan penilaian berbagai pihak yang ikut serta dalam peramalan.
Prosedurnya didasarkan pada penggunaan tiga macam aturan, yaitu !
• ntensitas pengembangan lahan akan berkurang apabila makin jauh dari
pusat kota
• Kerapatan lahan akan berkurang jika makin jauh dari pusat kota
• Proporsi lahan yang disediakan untuk berbagai penggunaan lahan akan
selalu stabil
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 16/42
i
O p
=O p (S
O p
=O p (S
i
(S
Oi
6. &odel pembangkit perjalanan
&odel pembangkit perjalanan merupakan suatu model yang digunakan
untuk memperkirakan jumlah perjalanan yang berasal dari suatu Gona dan jumlah
perjalanan yang akan berakhir di setiap Gona untuk setiap maksud perjalanan.%engan berdasarkan pada karakteristik tata guna lahan dan sosial ekonomi pada
setiap Gona.
da beberapa bentuk matematis model pembangkit perjalanan yaitu
diantaranya !
• #entuk yang pertama akan menghasilkan jumlah perjalanan total per Gona.
• #entuk yang kedua menunjukan jumlah perjalanan per rumah tangga.
• #entuk yang ketiga ini dapat dipakai untuk memperkirakan perjalanan per
Gona dengan mengalikannya dengan jumlah rumah tangga di dalam Gona itu.
O p
=O p
i" , S i
$
,......, S ij,.....).................................................................($."7)
i
i i"
i
i i"
, S i $
, S i $
,......, S ij
,......, S ij
,.....)..................................................................($."8)
,.....) & ............................................................($."1)
Keterangan !
pA jumlah perjalanan untuk maksud p yang berasal dari Gona i
i
A jumlah rumah tangga di dalam Gona i
O
S ij
p, O
p"
A +ungsi-+ungsi matematis
A ukuran (tolak ukur) sosial ekonomi untuk kegiatan j di Gona i
Secara khusus, terdapat dua kategori maksud perjalanan !
• Perjalanan berdasarkan rumah, yaitu tempat asal atau tujuan perjalanan
dari atau menuju rumah
• 4erdapat konsep mengenai CGona tarikanD (attraction one) dan CGona
produksiD (production one). Iona tarikan merupakan lokasi tanpa rumah
pada perjalanan berdasarkan rumah dan Gona tujuan pada perjalanan yang
bukan berdasarkan rumah, sedangkan Gona produksi adalah lokasi rumah
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 17/42
p
d
s
∑ d
∑ d =
pada semua perjalanan berdasarkan rumah, baik sebagai tempat asal
maupun tempat tujuan.
2.3.3. istrib/si Per$aanan
4ujuan utama distribusi perjalanan adalah untuk mendistribusikan atau
mengalokasikan jumlah perjalanan yang berasal dari setiap Gona dengan Cmodel
graitasiD.
Pendekatan model graitasi dapat diturunkan dengan meninjau aspek tertentu dari
masalah ditribusi perjalanan. &asalah utamanya adalah menentukan jumlah total
n p
ij j ="
= oi.....................................................................................................($.">)
perjalanan dari Gona i ke Gona j harus sama dengan jumlah perjalanan yang
diramalkan berasal dari Gona itu, untuk setiap maksud !
n p
iji =" p
j....................................................................................................($."0)
Keterangan p
ij A jumlah perjalanan dengan maksud p dari Gona i ke Gona
4eori ekonomi mengenai kebutuhan menganjurkan dua hubungan umum yang
d p
harus dipakai untuk nilai-nilai ij.
". Jumlah perjalanan dari satu Gona ke Gona lainnya yang sama-sama
menarik untuk pemenuhan maksud itu harus lebih besar pada Gona yang
lebih murah untuk dicapai.
$. Jumlah perjalanan menuju Gona yang kedua-duanya memerlukan biaya
yang sama harus lebih banyak terdapat pada Gona yang lebih menarik
dalam memenuhi maksud perjalanan itu.
ubungan di atas akan terpenuhi pada suatu model matematis yang
mempunyai bentuk yang sama dengan hukum graitasi ewton !
m m * =δ
i j..................................................................................................($.$B)ij $
ij
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 18/42
o a
ij
=
Keterangan !
* ij A gaya tarik antara dua benda i dan j
mi $ m j A massa benda i dan benda j
S ij A jarak antara pusat massa benda i dan j
+ A konstanta pembanding
pabila kita anggap massa benda i sebagai perjalanan total yang berasal
dari Gona i (untuk maksud perjalanan tertentu), dan massa benda benda j
sebagai jumlah perjalanan total yang tertarik ke Gona j (untuk maksud
perjalanan tadi), dan jarak sebagai ukuran biaya menyeluruh untuk perjalanan
di antara ke dua Gona itu, akan terlihat bahwa gaya adalah analog dengan
jumlah perjalanan total dari Gona i ke Gona j.
%engan bertambahnya jumlah perjalanan total yang dibangkitkan atau
dengan bertambahnya jumlah perjalanan total yang tertarik, maka arus total
akan bertambah dengan biaya perjalanan dianggap konstan. %engan cara yang
sama, apabila Dpengadaaan produksiD dan CtarikanD perjalanan total dianggap
konstan dan biaya perjalanan bertambah, maka jumlah perjalanan akan
berkurang. 4erlihat bahwa bentuk graitasi ini akan menghasilkan hubungan
yang diinginkan dalam hal ariasi pada jumlah perjalanan yang diakibatkan
oleh perubahan pada ariable-ariabelnya.
#entuk model graitasi yang paling banyak dipakai dapat diturunkan
dengan terlebih dahulu mendistribusikan jumlah perjalanan yang berasal dari i
( p ), jumlah perjalanan yang berakhir di Gona j ( p ), jumlah perjalanan darii j
pi ke j ( d ij ), semuanya untuk maksud p, dan jarak perjalanan cij berpangkat b,
ke dalam model graitasi pada persamaan ($.$B), untuk menghasilkan !
o p
a p
d p =δi
(cij
j................................................................................................($.$")
)b
/aktor + harus diealuasi, agar batasan-batasan pada asal perjalanan yang
diberikan melalui persamaan ($.$B) akan berlaku !
n n
∑ ij=∑
o p
a p
b i
d p
j ="
δ j ="
i j
(cij)
o p
.............................................................................($.$$)
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 19/42
a
a
a
d
∑
b
∑
Sehingga + akan kita dapatkan !
δ = "
n j
b
..................................................................................................($.$')
j =" (cij )
dengan mengganti indeks j dengan k pada penjumlahan, maka kita dapatkan !
p
j
d p
= o p
(cij)
.........................................................................................($.$6)ij i n p
k
bk =" (c
ik)
Keterangan !
O p A Perjalanan per satuan waktu dengan maksud p dari Gona i ke Gona ji
a p
i
cij
p
ij
A Perjalanan per satuan waktu dengan maksud p yang berasal dari Gona i
A %aya tarik Gona j untuk perjalanan dengan maksud p
A #iaya perjalanan (misalnya waktu) dari Gona i ke Gona j
b A #iaya atau eksponen dari jarak
n A Jumlah Gona
2.3.8. Pemii7an Mo#a Ank/tan
Jumlah perjalanan total dari tempat asal ke tujuan telah diperkirakan untuk
setiap maksud perjalanan, maka langkah selanjutnya adalah memperkirakan
jumlah penumpang yang akan menggunakan setiap moda yang tersedia.
Pemilihan moda dianggap akan tergantung pada karakteristik moda yang
mencerminkan biaya yang disamaratakan dalam menggunakan moda tersebut.
#iaya yang disamaratakan ini mempengaruhi pemilihan moda dengan cara yangsama.
/aktor-+aktor yang penting antara lain waktu keseluruhan perjalanan untuk
masing-masing moda, biaya total dari tempat asal ke tujuan, kenyamanan moda
dan keselamatan penumpang. &asing-masing komponen tadi dapat dibagi-bagi ke
dalam sejumlah elemen.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 20/42
Pemilihan moda juga dianggap tergantung pada maksud perjalanan. &odel
yang banyak dikembangkan berhubungan dengan waktu dan biaya perjalanan.
Selain itu model ini memperkirakan sebagian angkutan dari seluruh perjalanan
sebagai sebuah +ungsi berikut !
". <asio waktu perjalanan total antara rute angkutan terbaik dengan rute-
terbaik untuk perjalanan mobil.
$. <asio biaya perjalanan antara angkutan terhadap mobil (pengeluaran biaya
yang sebenarnya, ditambah dengan biaya tambahan untuk operasi suatu
mobil).
'. <asio pelayanan perjalanan merupakan rasio dari waktu yang dibutuhkan
untuk berjalan, menunggu dan pindah ke rute lainnya, terhadap waktu yang
dibutuhkan dengan menggunakan mobil.
6. Status ekonomi atau penghasilan pengguna jalan.
7. &aksud perjalanan yang dibedakan atas perjalanan ke tempat bekerja atau
perjalanan dengan maksud lainnya.
Selain beberapa komponen tersebut, menurut *+yar. I. 4amin ("001),
+aktor-+aktor yang mempengaruhi pemilihan moda angkutan dapat
dikelompokkan menjadi 6 (empat) bagian, yaitu!
". 2iri Pengguna Jalan
/aktor-+aktor yang mempengaruhi adalah !
a. Ketersediaan atau kepemilikan kendaraan pribadi, bila semakin tinggi
kepemilikannya, maka semakin kecil ketergantungan pada angkutan
umum.
b. Kepemilikan S&
c. Struktur rumah tangga (pasangan muda, karyawan, pensiunan,
bujangan, dll )d. Pendapatan keluarga, bila semakin tinggi pendapatannya, maka semakin
besar peluang menggunakan kendaraan pribadi.
e. /aktor lainnya, misal ! keharusan menggunakan kendaraan pribadi
untuk keperluan mengantar anak sekolah atau pergi ke tempat bekerja.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 21/42
$. 2iri Pergerakan
/aktor-+aktor yang mempengaruhi adalah !
a. 4ujuan pergerakan
Pergerakan ke tempat kerja di negara maju akan lebih mudah jikamenggunakan angkutan umum, karena ketepatan waktu dengan tingkat
pelayanannya sangat baik dan ongkosnya yang lebih murah bila
dibandingkan dengan kendaraan pribadi. amun hal itu berbeda bila
dibandingkan dengan negara yang sedang berkembang, angkutan umum
di negara yang sedang berkembang selain tidak tepat waktu dan tingkat
pelayanannya yang kurang baik, ongkosnyapun jauh lebih mahal bila
dibandingkan dengan kendaraan pribadi. *leh karena itu masyarakat di
negara yang sedang berkembang lebih memilih menggunakan
kendaraan pribadi daripada angkutan umum untuk tujuan
pergerakannya.
b. 5aktu terjadinya pergerakan
pabila kita ingin bepergian di tengah malam, kita pasti membutuhkan
kendaraan pribadi, karena angkutan umum tidak jarang beropersi.
c. Jarak perjalanan
Semakin jauh perjalanan seseorang, maka semakin cenderung seseorang
memilih menggunakan angkutan umum dibandingkan kendaraan
pribadi.
'. 2iri +asilitas moda transportasi
al ini dapat dikelompokkan menjadi $ (dua) kategori, yaitu !
a. /aktor kuantitati+, yang terdiri dari !
") 5aktu perjalanan, meliputi waktu menunggu di tempat
pemberhentian bus, waktu menuju ke tempat pemberhentian bus,dan waktu selama bergerak.
$) #iaya transportasi ( tarip, bahan bakar, dll ).
') Ketersediaan ruang dan tari+ parkir.
b. /aktor kualitati+, meliputi kenyamanan, keamanan, keandalan,
keteraturan, dan lain sebagainya.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 22/42
6. 2iri kota Gona
#eberapa ciri yang dapat mempengaruhi pemilihan moda adalah jarak dari
pusat kota dan kepadatan jumlah penduduk. &odel pemilihan moda ini
dapat dianggap sebagai model agregat bila digunakan in+ormasi yang berbasis Gona, dan dapat dianggap sebagai model tidak agregat bila dipakai
data berbasis indiidu.
2.8. Pena<aran Jasa Transportasi
2.8.1. Teori Pena<aran Jasa Transportasi
4eori penawaran jasa transportasi tidak lepas dari teori ekonomi
mengenai penawaran suatu komoditi tertentu. /ungsi penawaran menentukanhubungan antara harga pasar untuk suatu komoditi dengan jumlah komoditi
yang akan dihasilkan dan dijual oleh para produsennya. #entuk khas dari kura
penawaran sebagai berikut !
4ara
arga yang diperlukan untuk
mendorong pengusaha
menye-
diakan kuantitas yang diukur
dengan sumbu horisontal
yang di bawahnya (sumbukuantitas).
/ungsi Penawaran (Supply)
5 K/antitas
Gambar 2.=. 9/nsi Pena<aran
#entuk dasar tersebut bertitik tolak dari pemikiran bahwa kenaikan
harga mengakibatkan meningkatnya jumlah yang dihasilkan dan ditawarkan
untuk dijual (Samuelson, "0>7, hal '1>-'0"). Kenaikan harga ini dibarengi
dengan pertambahan jumlah, karena perusahaan terdorong untuk menghasilkan
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 23/42
jumlah barang yang lebih banyak apabila harga produk tersebut makin tinggi.
Sehingga dalam bentuk persamaannya !
P A S (@)HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH($.$7)
Keterangan ! P A arga
@ A Jumlah
S A ubungan +ungsi penawaran
Penawaran jasa transportasi meliputi tingkat pelayanan dan harga agar
dapat digunakan secara bersama-sama dalam menentukan arus yang akan
terjadi dalam suatu sistem transportasi. 4ingkat pelayanan transportasi
berhubungan erat dengan olume, seperti halnya dengan penetapan harga.
9ntuk penawaran jasa taksi, sumbu harga pada +ungsi penawaran diatas
dianalogikan dengan sumbu tari+ taksi, sedangkan untuk sumbu kuantitas
dianalogikan dengan sumbu jumlah armada taksi yang beroperasi. Sehingga
akan membentuk kura penawaran yang baru (gambar $.1)!
Tari+ Taksi
/ungsi Penawaran (Supply)
S() A P
di mana S() A +ungsi penawaranP2 P A tari+ taksi
@ A jumlah armada taksi
P1
5 61 62 J/ma7 Arma#a Taksi
Gambar 2.!. 9/nsi Pena<aran Mo#a Taksi
%engan bentuk kura yang demikian maka semakin besar tari+ taksi
yang ada, semakin banyak pula jumlah armada taksi yang beroperasi. #egitu
pula sebaliknya jika tari+ semakin kecil, maka jumlah armada taksi yang
beroperasi juga akan berkurang.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 24/42
2.8.2. Karakteristik Pena<aran 9asiitas Transportasi
Salah satu jenis yang penting dari +ungsi penawaran transportasi dan
+ungsi biaya pemakai-olume yang terkait dengan penawaran adalah +ungsi
penawaran untuk +asilitas transportasi, misalnya jalan, +asilitas parkir, dansebagainya. Penyediaan suatu +asilitas dapat dibedakan dari pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan angkutan yang menyediakan kendaraan untuk
mengangkut penumpang, misalnya taksi, bus kota. #eberapa karakteristik
penawaran +asilitas transportasi adalah!
". Penetapan biaya
Penetapan biaya untuk +asilitas transportasi cukup berariasi. %i satu
pihak, terdapat penetapan biaya untuk berbagai +asilitas seperti trotoar dan
lain sebagainya. 9ntuk hal ini, biaya ditanggung oleh pemerintah dengan
menggunakan pajak umum.
%i sisi lain, ada +asilitas yang harus dibiayai dengan penghasilan
yang didapat dari para pemakai +asilitas bersangkutan. 2ontohnya jalan dan
jembatan, dermaga, dan bandar udara, dan sebagian dari sistem jalan umum
Ctanpa pungutanD.
Prinsip dasar untuk ini adalah harga rata-rata harus sama dengan
biaya rata-rata ditambah dengan laba. #iasanya biaya untuk +asilitas
tersebut sebagian besar sudah tetap, dan hanya terdapat ariasi yang kecil
untuk biaya operasi dan pemeliharaan yang tergantung pada pemakaian
+asilitas. *leh karena itu, biaya yang dikeluarkan mengikuti kura biaya
rata-rata yang menurun dengan cepat, seperti terlihat pada gambar $.> !
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 25/42
Biaa tota per sat/an <akt/
5 'o/me pemakai per sat/an
<akt/
Biaa rata-rata per pemakai
5 'o/me pemakai per sat/an <akt/
(a) (b)
Gambar 2.>. K/r?a Biaa Tota #an Biaa &ata-rata Pa#a 9asiitas Transportasi
(a" Biaa tota ?ers/s $/ma7 pemakai per sat/an <akt/
(b" Biaa rata-rata ?ers/s $/ma7 pemakai per sat/an <akt/
5alaupun demikian, pada kenyataannya mungkin terdapat
simpangan dari kebijakan penentuan biaya ini. Pertama, pada olume yang
sangat rendah, +asilitas tersebut mungkin akan disubsidi oleh pemerintah,
sehingga mengakibatkan kura harga-olume dengan perubahan yang
kurang menyolok. Kedua, terdapat hambatan-hambatan politis dalam
mengubah hargaL de+isit ditanggulangi dengan subsidi dari dana pajak
umum, dan keuntungan digunakan untuk membiayai operasi-opersi lain
yang menderita kerugian. Permasalahan dalam penetapan biaya sebesar
biaya marjinal sebagai berikut !
• Sebagian besar biaya marjinal untuk menyediakan dan memelihara
+asilitas jauh di bawah biaya rata-rata, yang berarti bahwa penghasilan
tidak akan sama dengan biaya yang terjadi, sehingga +asilitas harus
disubsidi.
• Sulit untuk mengidenti+ikasi biaya marjinal yang sebenarnya karena
jumlahnya tergantung periode waktu selama proses tadi berlangsung.
• ilai yang ada sering tergantung pada kebijakan manajemen untuk
operasi dan pemeliharaan.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 26/42
• #iaya marjinal mungkin secara institusional sangat sulit untuk dapat
berpengaruh dalam bidang ekonomi, terutama untuk pelayanan atau jasa
yang bukan milik masyarakat.
$. #iaya transportasi total rata-rata
#iaya transportasi total rata-rata ini dimaksudkan untuk mewakili
semua sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan penawaran jasa
transportasi. #iaya tersebut terdiri dari! pengeluaran untuk hak milik jalan,
biaya pembangunan, biaya pemakai, biaya pemeliharaan jalan, nilai waktu
perjalanan, biaya kecelakaan, dan sebagainya.
#iaya transportasi total dapat digunakan sebagai kriteria untuk
menentukan sebuah +asilitas jalan harus ditingkatkan. #iaya tersebut dapat
dibagi dengan lalu lintas tahunan rata-rata untuk mendapatkan biaya rata-
rata per kendaraan-mil. asil biaya transportasi total rata-rata per kendaraan
diperlihatkan pada gambar $.0. berikut ini !
@akt/ per$aanan rata-rata, menit 0 mi-
3,5
2,;
2,5
1,;
1,5
5,;
5 1555 2555 3555 8555 'o/me, ken#araan 0 $am
Gambar 2.. 4/b/nan Antara Biaa Transportasi Tota &ata-rata #enan 'o/me
'. #iaya yang ditanggung oleh pemakai
%alam menentukan pilihan di antara rute-rute jalan yang ada, para
pejalan lebih memperhatikan waktu perjalanan dibandingkan dengan jenis-
jenis biaya lainnya. Karena waktu perjalanan merupakan biaya utama yang
ditanggung oleh pemakai.
#iaya total yang harus ditanggung oleh pengemudi taksi yang
berjalan sejauh " mil di jalan raya akan terdiri dari waktu yang digunakan,
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 27/42
Keseimbangan (,-uilibr ium)/ungsi Penawaran (S
/ungsi Permintaa
ketidaknyamanan atau ketegangan yang timbul akibat kondisi arus lalu
lintas yang sukar atau jalan yang buruk (misalnya tikungan yang sangat
tajam dan kelandaian yang sangat curam), sebagian biaya operasi dan
pemeliharaan kendaraan, dan juga ongkos tol.
2.;. Keseimbanan antara Permintaan #an Pena<aran
9ntuk memberikan pelayanan yang optimal kepada calon penumpang,
jumlah taksi yang tersedia harus mencukupi kebutuhan. 4etapi jumlah taksi yang
ada juga harus sebanding dengan jumlah pengguna jasa taksi, dengan demikian
keberadaan taksi menjadi e+isien. %engan kata lain, jumlah penawaran harus
seimbang dengan permintaan. Kondisi tersebut dapat dilihat pada gambar $."B
sebagai berikut !
Pena<aran
upply)
P2
P3
P1
5 61 63 62
n ("emand)
Permintaan
Gambar 2.15! Kondisi Keseimbangan (,-uilibrium) Supply."emand/
(Sumber! 3dward K. &orlok, "007)
pabila besarnya penawaran P" dan besarnya permintaan adalah @$, maka
terdapat permintaan lebih (@$-@") yang tidak ideal dan akan mengalami
peningkatan. Kondisi yang ideal akan tercapai pada suatu keseimbangan
(e-uilibrium), yaitu penawaran sebesar P' dan permintaan sebesar @'.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 28/42
2.=. Ank/tan
Kebutuhan angkutan di kota Semarang pada saat ini berkembang pesat.
al ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk di kota Semarang yang
secara langsung mempengaruhi tingkat aktiitas masyarakat. 9ntuk menunjang
kelancaran aktiitas masyarakat, maka dibutuhkan penyediaan sarana angkutan
umum yang aman, nyaman, dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.
2.!. Ank/tan Pen/mpan
Pada dasarnya sistem transportasi perkotaan terdiri dari sistem angkutan
penumpang dan sistem angkutan barang. Sistem angkutan penumpang sendiri bisa
diklasi+ikasikan menurut penggunaan dan cara pengoperasiannya, yaitu angkutan
dinas, angkutan pribadi, dan angkutan umum. %itinjau dari segi penggunaannya,
angkutan umum dibedakan menjadi $ (dua) sistem pemakaian!
". Sistem penggunaan bersama, yaitu kendaraan dioperasikan oleh operator
dengan rute dan jadwal, yang biasanya sudah tetap. Sistem ini dikenal sebagai
transit system, yang terdiri dari $ (dua) jenis, meliputi!
a. Para transit , pada pengoperasiannya tidak ada jadwal yang pasti dan
kendaraan bisa berhenti disepanjang rutenya ( contoh ! angkot, becak,taksi ).
b. 0ass transit , pada pengoperasiannya ada tempat pemberhentian dan ada
jadwal yang pasti ( contoh ! bus kota, kereta api )
$. Sistem sewa, kendaraan bisa dioperasikan baik oleh operator maupun oleh
penyewa, dalam hal ini tidak ada rute dan jadwal yang tertentu. Sistem ini
juga biasa disebut demand responsive system, karena penggunaannya hanya
bergantung pada permintaan ( contoh ! taksi ).
4aksi merupakan alat angkut yang penggunaannya memakai sistem sewa
dan rute pengoperasiannya berdasarkan permintaan dari penumpang. 4idak
seperti angkutan umum lain yang sebagian besar merupakan angkutan umum
massal dan memiliki rute yang pasti beroperasi melalui rute dengan asal dan
tujuan terminal tertentu, jumlah penumpang yang cukup banyak, dan ongkos yang
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 29/42
telah ditetapkan. 4aksi dalam penentuan ongkos atau biaya perjalanannya
berdasarkan jarak opersionalnya (argometer), walaupun ada yang berdasarkan
negosiasi antara penumpang dan pengemudi taksi, tanpa menggunakan argometer.
2.>. Ank/tan Taksi
4aksi merupakan salah satu jenis layanan transport yang mempunyai
karakteristik pelayanan khusus, yang merupakan perpaduan antara kendaraan
pribadi dan angkutan umum. (1en2inson 3 4eant $ !567)/ tulah yang
membedakan taksi dengan angkutan umum lainnya.
Pemakaian taksi di Kota Semarang memang sangat menguntungkan
terutama pada kondisi darurat tertentu, karena pelayanan taksi bersi+at
penyewaan. Penumpang yang ada didalam taksi hanya terdiri dari penumpang
yang mempunyai satu tujuan tertentu, sehingga penumpang dapat memilih rute
yang dikehendaki sesuai dengan kondisi lalu lintas dan kepentingan tertentu.
Karakteristik pelayanan taksi bersi+at dari pintu ke pintu ( door to door ). Karena
pengoperasian taksi berdasarkan permintaan penumpang, sehingga pelayanannya
lebih tinggi pada daerah daerah yang permintaannya tinggi pula, seperti bandar
udara, hotel, terminal, stasiun kereta api, pelabuhan, dan lain lain, sehingga taksi
dengan mudah didapatkan di tempat tempat tersebut.
Pada daerah lain, sering dijumpai beberapa taksi yang beroperasi dengan
cara berkeliling, terutama pada jam sibuk untuk mencari penumpang. 9ntuk
mengoptimalkan operasinya, taksi meman+aatkan jasa telekomunikasi berupa
pelayanan pemesanan melalui telepon, yang kemudian melalui radio amatir yang
tersedia di dalam taksi dapat diketahui kebutuhan taksi di daerah - daerah tertentu.
Karena taksi dapat melayani ke semua tempat di daerah urban dan dapat
dipanggil melalui telepon serta mampu memberikan pelayanan perjalanan secara pribadi, sehingga taksi cenderung merupakan kendaraan pribadi daripada
kendaraan umum.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 30/42
2.>.1. Karakteristik Pena<aran ari Per/sa7aan Ank/tan Taksi
arga dan kualitas pelayanan dari setiap perusahaan angkutan taksi yang
beroperasi di pasar bersaing secara sehat. *leh karena itu tetap harus diperhatikan
prinsip penetapan harga dan kualitas pelayanan untuk berbagai situasi. 4eoriekonomi menyatakan bahwa penetapan harga yang sama dengan biaya marjinal
akan menghasilkan alokasi yang paling e+isien dari sumber daya ekonomi.
Sehingga bagi perusahaan taksi yang sudah beroperasi, penetapan harganya
menggunakan biaya marjinal untuk jangka panjang, karena jika tidak akan
mengakibatkan gangguan perekonomian secara keseluruhan.
Selain itu, prinsip-prinsip yang digunakan oleh perusahaan taksi yang
beroperasi dalam menentukan harga tari+!
• 4erdapat perbedaan ongkos yang tergantung pada arah perjalanan dan
waktu tempuh dalam satu hari.
• 4ari+ tergantung dari jarak tempuh taksi dalam mengangkut penumpang.
Penetapan biaya berdasarkan nilai pelayanan, misalnya penumpang ingin
bepergian dengan jarak yang jauh dengan membawa barang yang banyak dan
mudah rusak, maka si penumpang lebih memilih menggunakan taksi untuk
bepergian karena dibandingkan moda lainnya taksi dirasa lebih nyaman, aman,
cepat, dan harga yang ditawarkan sesuai dengan yang diharapkan.
2.>.2. Ke/n/an Mo#a Taksi
#eberapa keunggulan moda taksi dibandingkan dengan moda yang lain
(1en2inson 3 4eant $ !567) adalah sebagai berikut !
". Pengoperasian taksi berdasarkan permintaan penumpang dan mampu
melayani ke semua tempat di daerah urban.
$. Pelayanan pemesanan dapat dilakukan lewat telepon.
'. Pelayanan taksi bersi+at dari pintu ke pintu
6. &udah didapatkan setiap saat, karena waktu operasi yang hampir $6 jam.
7. ebih nyaman dan bersi+at pribadi.
8. Sangat tepat untuk hal-hal yang bersi+at darurat.
1. ebih cepat bagi pengguna jasa yang terburu oleh waktu.
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 31/42
2.>.3. Pen/na Jasa Taksi
Pengguna jasa taksi sangat berariasi jika dilihat dari segi kondisi sosial
dan ekonominya. &enurut (1en2inson 3 4eant $ !567), pengguna jasa taksi
dapat dikelompokkan menjadi !
". *rang-orang yang tidak punya pilihan lain kecuali menggunakan taksi,
misal orang tua, orang yang cacat +isik, dan lain-lain.
$. *rang-orang yang menggunakan taksi karena menginginkan pelayanan
yang baik.
%i negara maju, pengguna jasa taksi mencakup semua lapisan
masyarakat dengan tingkat pendapatan yang bermacam-macam. 4aksi sendiri
di ndonesia masih merupakan jenis angkutan umum yang relati+ mahal bila
dibandingkan dengan jenis angkutan umum lainnya, sehingga penumpangnya
kebanyakan masih dari golongan ekonomi menengah ke atas.
2.>.8. Peaanan Taksi
Para pengguna jasa taksi mempunyai tujuan yang sangat berariasi dalam
menggunakan jasa angkutan taksi, misal untuk bekerja, berbelanja, pergi ke
sekolah, keperluan keluarga atau sosial, dan lain sebagainya.
&enurut Ofyar/ 8/ Tamin (!559), ada ' (tiga) cara untuk memperoleh
pelayanan taksi, yaitu !
a. &emesan lewat telepon, taksi yang beroperasi dilengkapi dengan alat
komunikasi dan setiap saat dipantau oleh kantornya, sehingga bila ada
pemesanan lewat telepon bias segera disampaikan kepada pengemudi taksi
yang sedang beroperasi dan pengemudi taksi yang kosong dapat
menjawab panggilan dari kantor tersebut dan segera menuju ke lokasi
pemesan taksi. b. %i kota-kota besar, calon pengguna jasa taksi memanggil taksi dengan
cara menunggu taksi yang lewat jalur khusus di trotoar.
c. %i beberapa kota yang lain, ada tempat khusus (pangkalan) taksi yang
diperuntukan bagi taksi-taksi untuk menunggu calon penumpang. Selain
itu pangkalan taksi tersebut dibuat untuk menghindari dan mengurangi
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 32/42
kesemrawutan lalu lintas, karena armada taksi tersebut hampir tiap jam
bergerak di jalan untuk mencari calon penumpang. Pangkalan tersebut bisa
berada di bandara, stasiun kereta api, pelabuhan, terminal, rumah sakit,
dan kawasan-kawasan yang ramai. Sistem ini merepotkan bagi calon penumpang yang berasal dari luar kota yang belum mengerti lokasi-lokasi
pangkalan taksi, karena mereka memerlukan jasa angkutan taksi.
=ang menjadi masalah adalah waktu tunggu kedatangan taksi, karena
belum tentu ada taksi kosong berada di dekat lokasi penelepon, terlebih lagi
apabila calon penumpang berada di pinggir kota, maka waktu untuk menunggu
taksi datang ke lokasi penelepon agak lama.
4aksi merupakan alat angkut yang penggunaannya memakai sistem sewa
dan rute pengoperasiannya berdasarkan permintaan dari penumpang. 4idak
seperti angkutan umum lain yang sebagian besar merupakan angkutan umum
massal dan memiliki rute yang pasti beroperasi melalui rute dengan asal dan
tujuan terminal tertentu, jumlah penumpang yang cukup banyak, dan ongkos yang
telah ditetapkan. 4aksi dalam penentuan ongkos atau biaya perjalanannya
berdasarkan jarak opersionalnya (argometer), walaupun ada yang berdasarkan
negosiasi antara penumpang dan pengemudi taksi, tanpa menggunakan argometer.
#erdasarkan Surat Keputusan %P2 *rganda Kota Semarang ($BB>),
tentang penetapan tarip angkutan taksi yang diberlakukan sebagai berikut !
. 4ari+ #atas #awah
a. Start Pertama <p 6.7BB,-
b. Pulsa #erikutnya <p $7B,-"BB m
c. Pulsa 4unggu <p $7.BBB,-jam
#. 4ari+ #atas tas
a. Start Pertama <p 7.BBB,- b. Pulsa #erikutnya <p $17,-"BB m
c. Pulsa 4unggu <p $1.7BB,-jam
#esarnya tarip angkutan taksi ini diberlakukan di Kota Semarang,
terhitung mulai tanggal $6 &ei $BB>, seperti terlihat pada lampiran .
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 33/42
2.>.;. Perat/ran )perasiona
Keberadaan taksi yang berada di kota Semarang pada saat ini telah diatur
dengan peraturan operasionalnya yang meliputi ijin operasi, masa beroperasi dan
penentuan tari+.
&enurut Keputusan &enteri Perhubungan omor >6 4ahun "000,
disebutkan bahwa wilayah operasi taksi adalah!
". &eliputi wilayah administrati+ Kota, wilayah administrati+ Kabupaten, dan
wilayah administrati+ %aerah Khusus bukota Jakarta.
$. %apat melampaui wilayah administrati+ sebagaimana dimaksud dalam ayat (")
adalah dalam hal!
a. Kebutuhan angkutan taksi semakin meningkat.
b. Perkembangan wilayah perkotaan.
c. 4ersedianya prasarana lahan.
'. 5ilayah operasional taksi sebagaimana dimaksud dalam ayat ($) dapat
melampaui!
a. 5ilayah administrati+ KotaKabupaten dalam satu Propinsi.
b. 5ilayah administrati+ KotaKabupaten lebih dari satu Propinsi.
c. 5ilayah administrati+ %aerah Khusus bukota Jakarta.
6. 5ilayah operasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (') huru+ a ditetapkan
oleh ;ubernur.
7. 5ilayah operasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (') huru+ b dan c
ditetapkan oleh %irektur Jenderal.
2.>.=. Penent/an J/ma7 Keb/t/7an Taksi
%alam menentukan jumlah kebutuhan taksi, ariable yang terkait adalah!
". /ungsi Kawasan Perkotaandalah +ungsi kawasan kota ditinjau dari akti+itasnya, meliputi!
a. Kawasan perkotaan yang ber+ungsi sebagai Pusat Kegiatan asional (PK)
b. Kawasan perkotaan yang ber+ungsi sebagai Pusat Kegiatan 5ilayah (PK5)
c. Kawasan perkotaan yang ber+ungsi sebagai Pusat Kegiatan okal (PK)
d. Kawasan perkotaan yang ber+ungsi sebagai Pusat Kegiatan Khusus (PKK)
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 34/42
&enurut %irektorat Jenderal Perhubungan %arat ($BBB), bahwa nilai dari
+ungsi kawasan perkotaan dapat dibedakan menjadi
a. Pusat Kegiatan asional (PK) A '
b. Pusat Kegiatan 5ilayah (PK5) A "
c. Pusat Kegiatan okal (PK) A B,''
d. Pusat Kegiatan Khusus (PKK) A B,''
$. Sektor 9nggulan
dalah kegiatan utama yang mendukung perekonomian kota dalam!
a. Kelompok ! Jasa dan Perdagangan
b. Kelompok ! Pariwisata
c. Kelompok ! ndustri dan Pertanian
%ari masing masing kelompok tersebut mempunyai besaran nilai yang
berbeda. dapun pertimbangan penentuan nilai tersebut terlihat dalam !
Tabe 2.3. Keompok Sektor
Un22/-an
Sektor Un/-an PKN PK@ PK: PKK
Kelompok " " " "
Kelompok M B,0 B,0 B,0 B,0
Kelompok M M B,> B,> B,> B,>
Kelompok B,7 B,7 B,7 B,7
Kelompok M B,6 B,6 B,6 B,6
Kelompok B,$7 B,$7 B,$7 B,$7Sumber : "irektorat ;enderal Per'ubungan "arat$ 7<<<
2.>.!. Penent/an 9orm/a Keb/t/7an Taksi
Penentuan jumlah taksi di kota Semarang berdasarkan ariabel pendekatan
metode empiris. /ormula yang digunakan adalah sebagai berikut !
J4 A JP : /K : S9 HHHHHHHHHHHHHHHH.HH.. ($.$8)
Ket ! J4 ! Jumlah taksi ( dalam satuan armada )
JP ! Jumlah penduduk ( dalam ribuan )
/K ! /ungsi Kawasan ( tergantung dari nilai PK, PK5, PK, PKK )
S9 ! Sektor 9nggulan ( tergantung dari nilai kelompok sektor )
Sumber : "irektorat ;enderal Per'ubungan "arat$ 7<<<
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 35/42
9ntuk menghitung +ormula kebutuhan taksi di kota Semarang berdasarkan
ariabel pendekatan metode empiris sebagai berikut !
". Jumlah penduduk kota Semarang pada tahun $BB> sebanyak ".861.8">
jiwa.( =PS Semarang$7<<6 )
&aka, ;P =
"8618">= "861,8">
"BBB
$. /ungsi Kawasan kota Semarang sebagai PK5, maka /KA"
'. Sektor 9nggulan yang mendukung perekonomian kota Semarang adalah
perdagangan, jasa, pariwisata, dan industri, sehingga tercakup dalam
kelompok MM dengan besaran nilai S9A B,>.
6. &aka jumlah taksi yang dibutuhkan
J4 A JP : /K : S9
A "861,8"> : " : B,>
A "'"> armada taksi
2.. )k/pansi Per$aanan Taksi
*kupansi merupakan perbandingan antara panjang perjalanan taksi
berpenumpang dengan total panjang perjalanan taksi tersebut. tau juga perbandingan antara waktu taksi berpenumpang dengan waktu total operasi taksi
dalam satu hari.
2.15. Biaa )perasi Ken#araan
Komponen biaya transportasi secara konensional dibagi dalam dua
kelompok, yaitu biaya tetap ( fi&ed cost ) dan biaya tidak tetap (variable cost ).
#iaya *perasi Kendaraan (#*K) meliputi total biaya tetap ( fi&ed cost ) ditambah
dengan total biaya tidak tetap (variable cost ). %apat dirumuskan !
42 A 4/2 M 4?2 HHHHHHHHHHHHHHHHHHHH..HH ($.$1)
Ket. ! 42 ! 4otal 2ost ( 4otal #iaya *persional )
4/2 ! 4otal /i:ed 2ost ( 4otal #iaya 4etap )
4?2 ! 4otal ?ariable 2ost ( 4otal #iaya 4idak 4etap )
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 36/42
2.15.1. Biaa Tetap (Fixed Cost "
#iaya 4etap ( *i&ed Cost ) adalah biaya yang harus dikeluarkan, meskipun
kendaraan tidak digunakan atau tidak dioperasionalkan.
da 6 elemen dari biaya tetap tersebut, yaitu!
a. #iaya Perijinan
#iaya Perijinan ini meliputi pajak perijinan untuk setiap kendaraan
dan pajak perijinan untuk operator itu sendiri.
Pajak kendaraan dibayar oleh operator untuk semua kendaraan yang
menggunakan jalan raya dan juga pajak perijinan. #esar kewajiban dalam
pembayaran pajak untuk kendaraan tergantung pada klasi+ikasi, misalnya
kendaraan ringan, kendaraan menengah dan kendaraan berat (lebih dari "$
ton). Kewajiban untuk membayar pajak dilakukan sekali dalam setahun
penuh.
Perijinan untuk operator menyangkut spesi+ikasi dari berat kendaraan
dan juga laporan pengoperasian kendaraan yang diberikan oleh Pemerintah
%aerah pada perusahaan operator kendaraan tersebut. jin untk operator ini
belaku selama 7 (lima) tahun.
b. #iaya suransi Kendaraan
suransi kendaraan biasanya dimasukkan dalam biaya tetap yang
mendapat respek besar dari operator. %engan kata lain hanya dengan
pembayaran tahunan dengan tiga bagian perlindungan asuransi diberikan,
yaitu asuransi kebakaran, asuransi pencurian dan perlindungan penuh yang
telah tercantum dalam bagian asuransi tersebut. Sedangkan asuransi
terhadap bagian lain selain dari kendaraan tersebut merupakan bagian dari
biaya over'ead , misalnya asuransi jiwa dan asuransi perjalanan.c. #iaya ;aji wak Kendaraan
Penggajian yang digunakan dalam perhitungan adalah gaji dasar atau
gaji kotor ( gaji dasar dengan tambahan gaji lain) yang diberikan kepada
awak kendaraan (sopir) berdasarkan produktiitasnya. ;aji awak kendaraan
dimasukkan dalam kelebihan biaya tetap. Jika ada kendaraan dioperasikan
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 37/42
atau tidak dioperasikan (sedang dalam perbaikan), maka awak kendaraan
tetap dibayar.
d. Penurunan ilai Kendaraan
Ketika operator membeli kendaraan yang baru maka operator harus
membuat keputusan keputusan manajemen yang penting. #eberapa yang
tak pelak lagi harus memperhatikan ukuran dan tipe kendaraan, pembuatan,
model dan juga tipe body, bahkan jenis warna dan catnya. *perator harus
memutuskan hal tersebut untuk mengantisipasi umur kendaraan dan juga
prospek nilai jual kembalinya. *perator harus membuat keputusan berapa
lama waktu yang diharapkan untuk menggunakan kendaraan baru tersebut.
#ahkan umur pemakaiannya tidak berdasarkan waktu tetapi berdasar jarak
kilometer pemakaian. Secara umum, umur pemakaian kendaraan yang ideal
adalah 7 (lima) tahun, sehingga kebutuhan untuk membeli kembali
kendaraan baru sebagai penggantinya adalah dari penghasilan
pengoperasian kendaraan tersebut. Jika hal itu tidak tercapai maka operator
harus mendapatkan pinjaman dana.
Selain itu diperlukan juga biaya pengelolaan kantor. %alam
pengelolaan kantor dibutuhkan biaya untuk administrasi kantor,
pembayaran P, pembayaran P%&, pembayaran telepon tiap bulan,
surat pelunasan pajak bumi dan bangunan setiap tahun. #agi setiap
karyawan kantor memperoleh tunjangan pengobatan yang diberikan setiap
bulan dan berhak mendapatkan pakaian dinas tiap N tahun.
2.15.2. Biaa Ti#ak Tetap (Variable Cost ".
#iaya 4idak 4etap (>ariable Cost ) besarnya tergantung pada penggunaan
kendaraan, yang secara signi+ikan dipengaruhi oleh waktu penggunaan dan jarak
tempuh kendaraan. da beberapa elemen dari biaya tidak tetap (variable cost ),yaitu!
a. #iaya #ahan #akar
#eberapa alasan yang dapat membenarkan usaha yang membutuhkan
catatan dan pengawasan sempurna dalanm biaya bahan bakar adalah!
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 38/42
"). #iaya bahan bakar merupakan bagian biaya yang sangat besar dalam
total biaya operasi kendaraan.
$). #iaya bahan bakar sangat mudah untuk diremehkan oleh pengemudi dan
pihak lain.
'). Konsumsi bahan bakar yang tinggi menunjukkan beberapa +aktor!
- &esin atau bagian onderdil lainnya tidak ber+ungsi sebagaimana
mestinya.
- Pengemudi tidak menghiraukan pemompa bahan bakar pada
kendaraan diesel ketika menambah kekuatan dan kecepatan yang
menghasilkan gas buang berupa asap hitam.
- Pengemudi memilih rute yang bukan langsung menuju akhir tujuan.
b. #iaya #an
#iaya untuk ban pada saat ini merupakan kasus yang lebih sulit untuk
diperlakukan sebagai hal yang utama, karena ban modern pada saat ini
dibuat dengan harapan untuk pemakaian yang tahan lamatanpa perbaikan
atau bahkan penggantian. #ila hal ini terjadi, misalnya pada saat satu atau
dua ban harus diganti, maka biaya yang dikeluarkan akan sangat besar. al
ini sangat tepat bila pencatatan biaya untuk ban adalah dalan periode
tahunan (per tahun) berdasarkan jarak yang telah ditemuh (km).
c. #iaya Perawatan
Pada pengoperasian armada yang banyak, perawatan kendaraan dan
semua aktiitas yang berhubungan dengan perbaikan kendaraan, menuntut
perhatian khusus dalam bentuk administrasi dan control biaya yang sangat
ketat.
d. #iaya &inyak Pelumas
#iaya minyak pelumas merupakan biaya yang kecil dibandingkandengan aspek biaya tidak tetap yang lain, namun biaya minyak pelumas tidak
boleh dipandang remeh. #ahan pelumas merupakan bahan yang dipakai untuk
melumasi mesin dan gandar (as roda). Secara umum jumlah pemakaian
bahanbahan pelumas memang kecil sedikit dan hanya terjadi pada saat
penggantian oli saja, namun biaya tersebut terlalu besar apabila diabaikan. *li
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 39/42
mesin membutuhkan penggantian yang sering dilakukan, dan menjadi bagian
biaya pada minyak pelumas, terutama jika mesin dalam kondisi buruk atau
bekerja tidak sesuai dengan kualitas yang diinginkan.
e. #iaya Suku 2adang
#iaya suku cadang merupakan biaya terbesar dibanding biaya tidak tetap
yang lain. al ini dikarenakan harga suku cadang yang terlalu tinggi.
2.11. Mo#e Biaa )perasi
#erdasarkan 2herwony and &c 2ollom ( "018 ), komposisi pengeluaran
operasional untuk perusahaan angkutan terdiri dari beberapa kategori. Kategori
utama adalah pengeluaran opersional yang pada dasarnya biaya ini berasal dari
penyediaan pelayanan dalam bentuk pengemudi, perawatan dan bahan bakar.
Kategori lainnya adalah biaya administrasi dan biaya umum, termsuk biaya
tenaga kerja, asuransi dan keselamatan.
*perasi angkutan umum dapat dilihat sebagai model masukan dan
keluaran ekonomi. &odal merupakan suatu model masukan yang disediakan
untuk sistem angkutan dan sumber sumber angkutan ( kendaraan-jam,
kendaraan-km ) sebagai model keluaran dari sistem angkutan secara matematis,
hubungan ekonomi ini dapat diperlihatkan dalam persamaan pada +ungsi !
2t A + ( < ", < $, < ',H, <n ) HHHHHHHHHHHHHHH...HHH. ($.$>)
Ket ! 2t ! 4otal #iaya *perasi ( input )
< ! Sumber angkutan yang disediakan ( output )
n ! Jumlah sumber yang disediakan
+ ! /ungsi Persamaan
#esarnya biaya dari penyediaan angkutan digambarkan dalam da+tar
standar perhitungan pengeluaran. #iaya dari setiap pengeluaran dapat dinotasikansebagai 2i , yaitu biaya untuk pengeluaran i. 4otal biaya operasi dinotasikan 2i ,
untuk semua m pengeluaran yang secara matematis dide+inisikan seperti pada
persamaan !
Ct = m
∑i ="
Ci HHHHHHH......HHHHHHHHHHHHHH.H ($.$0)
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 40/42
Ket ! 2t ! 4otal biaya operasi
2i ! #iaya untuk pengeluaran i
m ! Jumlah Pengeluaran yang %iperhitungkan
! Pengeluaran awal yang dibutuhkan
%ari persamaan ($.$1) dan ($.$>) menunjukkan hubungan pemasukan
pengeluaran yang dapat dinyatakan pada masing masing pengeluaran seperti
persamaan !
2i A + ( < ", < $, < ', H <n ) HHHH.HHHHHHHHHHHHHHH ($.'B)
Ket ! 2i ! biaya untuk pengeluaran i
< ! pengeluaran operasi
n ! jumlah pengeluaran operasi
+ ! +ungsi persamaan
sumsi utama dari model alokasi biaya adalah setiap pengeluaran i,
proporsi dari alokasi biaya untuk setiap sumber dapat di spesi+ikasikan. Secara
matematis, penentuan asumsi biaya untuk satu sumber sumber dapat dinyatakan
dalam suatu persamaan !
n
∑ Pij =" HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH.. ($.'") j="
Ket ! Pij ! proporsi dari biaya pada pengeluaran i untuk sumber j
n ! jumlah pengeluaran operasi
j ! pengeluaran awal
#erdasarkan persamaan ($.'B), biaya pada setiap pengeluaran dapat
dialokasikan untuk setiap sumber seperti terlihat pada persamaan !
2ij A 2i . Pij HHHHH..HHHHHHHHHHHHHHHHHH.. ($.'$)
Ket ! 2ij ! alokasi biaya pada sumber pelayanan j untuk pengeluaran i
2i ! biaya untuk pengeluaran i
Pij ! proporsi dari biaya pada pengeluaran i untuk sumber j
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 41/42
%engan menjumlahkan semua pengeluaran berdasarkan sumber
pelayanan, total biaya dapat dibagi berdasarkan sumber sumber seperti terlihat
pada persamaan !
nCj = ∑Cij
HHHHHHHHH...HHHHHHHHH.H..HHH. ($.'') j ="
Ket ! 2j ! alokasi biaya untuk sumber j
2ij ! alokasi biaya pada sumber pelayanan j untuk pengeluaran i
n ! jumlah pengeluaran operasi
j ! pengeluaran awal
Jumlah alokasi biaya untuk setiap sumber pelayanan adalah
susunan biaya berdasarkan sumber pengeluaran yang tersedia, akan sama dengan
total biaya sistem !
n
Ct =∑CjHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH.H..HH ($.'6)
j ="
Ket ! 2t ! total biaya operasi
2j ! alokasi biaya untuk sumber j
n ! jumlah pengeluaran operasi j ! pengeluaran awal
Pengembangan dari model alokasi biaya adalah perhitungan +actor unit
biaya seperti terlihat pada persamaan !
?j =Cj
@jHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH.. ($.'7)
Ket ! 9j ! unit biaya untuk sumber j
2j ! alokasi biaya untuk sumber j
<j ! sumber angkutan
Sumber sumber angkutan <j merupakan keluaran dari sistem
angkutan ( kendaraan-jam, kendaraan-puncak, dan sistem pendapatan ), yang
7/18/2019 Indikator Pelayanan Transport
http://slidepdf.com/reader/full/indikator-pelayanan-transport 42/42
dihitung berdasarkan total pelayanan dari semua kendaraan yang beroperasi dalam
satu tahun untuk setiap perusahaan. &odel biaya multiariabel dapat dide+inisikan
seperti terlihat pada persamaaan !
2t A 9"< " M 9$< $ M 9'< ' M H M 9n<n HHHHHHHHH.HHHH. ($.'8)Ket ! 2t ! alokasi biaya multiariabel
9 ! unit biaya
< ! sumber angkutan
Setelah diketahui tingkat sumber untuk rute angkutan tertentu, unit biaya
dapat digunakan untuk menghitung biaya sistem angkutan yang terdiri dari
masing masing pelayanan angkutan. dapun model alokasi biaya dapat
dikuanti+ikasikan dari seluruh data sistem tetapi dapat juga digunakan pada
komponen komponen dari sistem tersebut.