Indikasi Pemeriksaan EKG

3
INDIKASI PEMERIKSAAN EKG : I. PADA PASIEN DENGAN RIWAYAT PENYAKIT CARVAS/ SEDANG MENDERITA PENYAKIT CARVAS a. Evaluasi awal: Semua pasien dengan penyakit carvas/ risiko perburukan peny carvas b. Menilai respon terapi: - Pada pasien dengan pemberian terapi yang dapat merubah EKG - Pada pasien dengan efek samping terapi dapat dideteksi dengan EKG c. Follow up pasien: 1. gejala: - sinkop/ hampir sinkop - perubahan pola angina pectoris - nyeri dada - dispneu baru/perburukan - kelemahan yang berat dan tidak bisa dijelaskan - berdebar 2. tanda: - tanda baru yang mengarah pada CHF - murmur atau pericardial friction rub baru - temuan baru ke arah hipertensi pulmonal - hipertensi yang tdk terkontrol - cerebrovascular disesase baru - demam yang tidak dapat dijelaskan pd pasien dengan gangguan katup - temuan aritmia atau gangguan irama lain 3. pada penyakit yang perkembangannya dapat diketahui dgn EKG tanpa perubahan tanda & gejala: - penyakit jantung katup/kongenital - iskemia jantung kronik, Kawasaki disease, atau anomali arteri coroner - hipertensi sedang atau berat - pericarditis, miocarditis, atau endocarditis - gangguan konduksi - sindrom QT panjang, sindrom preeksitasi - penggunaan pacemaker atau alat2 antitakikardi - adanya penyakit komorbid: gagal ginjal, KAD, hipotermia, atau gangguan elektrolit d. Sebelum operasi Semua pasien dengan penyakit carvas II. PASIEN DGN DICURIGAI, ATAU BERISIKO TINGGI GANGGUAN CARVAS a. Evaluasi awal Pada pasien dengan: 1. Gejala umum: - nyeri dada - sesak - berdebar - sinkop - edema

description

Schlant, et al. Guidelines for electrocardiography: a report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Assessment of Diagnostic and Therapeutic Cardiovascular Procedures (Committee on Electrocardiography). Circulation. 85 1992:1221-1228.

Transcript of Indikasi Pemeriksaan EKG

INDIKASI PEMERIKSAAN EKG :

I. PADA PASIEN DENGAN RIWAYAT PENYAKIT CARVAS/ SEDANG MENDERITA PENYAKIT CARVASa. Evaluasi awal:

Semua pasien dengan penyakit carvas/ risiko perburukan peny carvasb. Menilai respon terapi:

Pada pasien dengan pemberian terapi yang dapat merubah EKG

Pada pasien dengan efek samping terapi dapat dideteksi dengan EKGc. Follow up pasien:

1. gejala: sinkop/ hampir sinkop

perubahan pola angina pectoris

nyeri dada

dispneu baru/perburukan

kelemahan yang berat dan tidak bisa dijelaskan

berdebar

2. tanda:

tanda baru yang mengarah pada CHF

murmur atau pericardial friction rub baru

temuan baru ke arah hipertensi pulmonal

hipertensi yang tdk terkontrol

cerebrovascular disesase baru

demam yang tidak dapat dijelaskan pd pasien dengan gangguan katup

temuan aritmia atau gangguan irama lain

3. pada penyakit yang perkembangannya dapat diketahui dgn EKG tanpa perubahan tanda & gejala: penyakit jantung katup/kongenital

iskemia jantung kronik, Kawasaki disease, atau anomali arteri coroner

hipertensi sedang atau berat

pericarditis, miocarditis, atau endocarditis

gangguan konduksi

sindrom QT panjang, sindrom preeksitasi

penggunaan pacemaker atau alat2 antitakikardi

adanya penyakit komorbid: gagal ginjal, KAD, hipotermia, atau gangguan elektrolit

d. Sebelum operasiSemua pasien dengan penyakit carvas

II. PASIEN DGN DICURIGAI, ATAU BERISIKO TINGGI GANGGUAN CARVASa. Evaluasi awal

Pada pasien dengan:

1. Gejala umum: nyeri dada

sesak

berdebar

sinkop

edema

batuk

hemoptysis, atau

claudicatio intermitten

2. Tanda umum:

Hipertensi

Hipotensi

Kardiomegali

Murmur

Pericardial friction rub Gangguan rate jantung

Ritme ireguler

Suara gallop

Tekanan jugular meningkat

Edema

Hepatomegali

Adanya tanda kongesti pulmoner

Kejadian cerebrovaskular baru

Sianosis

Kejang tanpa demam

Tuli kongenital

Trauma dada

Bruit karotis, cranial, atau abdominal

Peningkatan tekanan intrakranial

3. Lab abnormal:

Anemia

Gangguan elektrolit

Gangguan lipid

Azotemia

4. Kondisi yang berhubungan dengan kasus carvas:usia, diabetes melitus, merokok, hiperlipidemia, penyakit pulmoner, penyakit vaskuler perifer, tiroid, muscular distrofi, penyakit colagen vaskular, sarcoidosis, amiloidosis, drug abuse (termasuk kokain dan amfetamin), overdosis obat dengan efek kardiak, terpapar toksin (inhalasi/ digesti), trauma dada, anoreksia nervosa, sindrom dismorfik

Riwayat Penyakit Keluarga: PJK, kematian jantung mendadak, preeksitasi, sindrom QT panjang, kardiomiopati hipertrofi, atau penyakit heredofamilial dgn insidensi kardiak tinggi, Menilai respon terapi

b. Menilai respon terapi: Pada pasien dengan terapi kardioaktif, contoh: -blocker pada pasien palpitasi, tremor & migraine

Untuk menilai respon kardiak dari obat, contoh: obat antineoplastic, litium, tranquilizer, antikonvulsan & antidepresan

c. Follow up pasien:

Adanya perubahan klinis atau laboratorium yg mencirikan disfungsi/ gangguan jantung

Pada pasien setelah perbaikan nyeri dada

d. Sebelum operasi

Pasien dengan ciri-ciri pada Evaluasi Awal

III. Pasien tanpa gejala atau kecurigaan ggn karvas

a. Evaluasi awal

Pasien > 40 tahun

Sebelum pasien mendapat terapi dengan efek kardiovaskular, contoh: kemoterapi

Sebelum pemeriksaan exercise stress testing Pada pasien dengan pekerjaan berisiko tinggi/berhubungan dgn keselamatan org lain (pemadam kebakaran, polisi, astronot, pilot, supir bis/truk, insinyur rel kereta api

b. Menilai respon terapi

Menilai pasien dengan terapi dengan efek kardiovaskular, contoh: doxorubicinc. Follow up pasien

Evaluasi pasien asimtomatik berusia > 40 thn

d. Sebelum operasi

Pasien > 40 tahun

Pasien donor jantung atau pasien resipien transplantasi noncardio-pulmoner

Sumber:

Schlant, et al. Guidelines for electrocardiography: a report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Assessment of Diagnostic and Therapeutic Cardiovascular Procedures (Committee on Electrocardiography). Circulation. 85 1992:1221-1228.