INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

60
INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI RUMAH SAKIT UMUM HASANAH GRAHA AFIAH DEPOK PERIODE APRIL 2016 - JULI 2017 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Maskur Fahmi Adi Bhaskoro NIM: 11141030000094 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2017 M

Transcript of INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

Page 1: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER

PERTAMA DI RUMAH SAKIT UMUM HASANAH

GRAHA AFIAH DEPOK PERIODE

APRIL 2016 - JULI 2017

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

Memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Maskur Fahmi Adi Bhaskoro

NIM: 11141030000094

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 2: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

ii

Page 3: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

iii

Page 4: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

iv

Page 5: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur peneliti panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, karunia serta hidayah-Nya dan juga shalawat beserta salam

semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, keluarganya, para sahabat

dan pengikutnya hingga akhir zaman sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penelitian yang berjudul INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL

TRIMESTER PERTAMA DI RUMAH SAKIT UMUM HASANAH GRAHA

AFIAH DEPOK PERIODE APRIL 2016 - JULI 2017. Dalam proses

penyelesaian penelitian ini tak lepas karena bantuan, bimbingan, dan arahan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin

menyampaikan rasa terima kasih sebesar- besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Arief Sumantri, S.KM, M.Kes sebagai Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Nouval Shahab, Sp.U, PhD, FICS, FACS sebagai Ketua Program Studi

Kedokteran dan Pendidikan Dokter (PSKPD) FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Muniroh, Sp.PK sebagai pembimbing I yang telah mencurahkan

bimbingan, perhatian, dukungan, serta motivasi yang membuat peneliti

dapat menyelesaikan penelitian ini serta semangat dalam menjalankan

semua prosesnya.

4. dr. Alyya Siddiqa, Sp.FK sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, waktu, masukan, dan dukungan kepada peneliti selama

penyelesaian penelitian ini.

5. drg. Putri Herliana yang telah membantu memberi bimbingan dan saran

kepada peneliti selama proses penyelesaian penelitian ini.

6. Bapak Chris Adhiyanto, M. Biomed, PhD sebagai penanggung jawab modul

riset PSKPD angkatan 2014.

7. Staf dosen PSKPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang penelitian.

Page 6: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

vi

8. Staf Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok yang telah

memberikan bantuan kepada peneliti dalam proses pengumpulan data.

9. dr. Sayid Ridho, Sp.PD sebagai pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan dalam aktivitas akademik peneliti.

10. Ayah dan Ibu yang saya cintai, Bapak Moch Khairul Huda dan Ibu Siti

Amanah atas jasa, limpahan do’a dan kasih sayang serta dukungannya

kepada peneliti.

11. Teman-teman sejawat dalam kelompok penelitian yang sama, Raden

Partinah, Neti Kurniawati, Intan Nur Zamzam, dan Hanan Luthfi atas

kerjasama dan bantuannya dalam perjuangan untuk menyelesaikan

penelitian ini.

12. Teman sejawat Asiah Mutiah yang telah membantu dalam pengenalan

program IBM SPSS sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

13. Teman-teman sejawat PSKPD 2014 FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah berjuang bersama dari awal perkuliahan hingga saat ini, sehingga

peneliti dapat menyeselesaikan penelitian ini.

14. Ustadz DR. Khalid Basalamah, MA, ustadz Adi Hidayat, LC, ustadz Hanan

Attaki, LC, dan KH Abdullah Gymnastiar yang telah memberikan kajian

dan motivasi islam kepada peneliti sehingga peneliti dapat selalu

bersemangat dan bekerja keras untuk menyelesaikan penelitian ini

15. Seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini yang tidak

dapat peneliti sebutkan.

Demikian, Semoga Allah SWT membalas kebaikan kepada

semuanya. Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat di duinia dan di

akhirat kelak bagi peneliti maupun pembaca. Maka dari itu peneliti bersedia

menerima seluruh saran dan kritik yang membangun. Terimakasih

Ciputat, 6 November 2017

Maskur Fahmi Adi Bhaskoro

Page 7: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

vii

ABSTRAK

Maskur Fahmi Adi Bhaskoro. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter.

INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI

RUMAH SAKIT UMUM HASANAH GRAHA AFIAH DEPOK PERIODE

APRIL 2016 - JULI 2017.

Pada ibu hamil terjadi perubahan fisiologis hematologi berupa indeks

eritrosit berdasarkan mean corpuscular volume (MCV) yang bisa meningkat hingga

sebanyak 4 fL. Penurunan MCV dapat terjadi pada keadaan awal defisiensi besi.

Mean corpuscular haemoglobin (MCH) dapat menurun. Anemia akan menjadi

berat keadaannya ketika mean corpuscular haemoglobin concentration (MCHC)

juga menurun. Penelitian ini dilakukan untuk melihat indeks eritrosit pada ibu hamil

trimester pertama di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok dengan

status umur, kadar feritin, dan gambaran eritrosit. Desain yang digunakan dalam

penelitian adalah deskriptif observasional dengan metode potong lintang. Data

diperoleh dari rekam medik pasien ibu hamil di Rumah Sakit Umum Hasanah

Graha Afiah Depok periode April 2016 – Juli 2017 yang dilakukan pemeriksaan

hematologi. Sebanyak 73 data rekam medik disertakan karena memenuhi kriteria

inklusi dan kriteria eksklusi. Indeks eritrosit pada median MCH subyek penelitian

adalah 28,4 (18,9 – 83,9) pg, median MCV adalah 81,2 (36 – 91,9) fL, rerata MCHC

adalah 34,1 ± 1,1 g/dL. Rerata umur subjek penelitian adalah 30,3 ± 4,4 tahun.

Rerata hemoglobin subjek penelitian adalah 12,7 ± 1,1 g/dL. Rerata kadar feritin

subjek penelitian adalah 43,6 ± 43,3 g/dL. Gambaran eritrosit berdasarkan

gambaran darah tepi sebanyak 60 subjek (82,2%) normositik normokrom, 10 subjek

(13,7%) mikrositik hipokrom, tiga subjek (4,1%) mikrositik normokrom. Pada 10

mikrositik normokrom sebanyak tujuh subjek (70%) dengan kadar feritin rendah,

tiga subjek (30%) dengan kadar feritin normal.

Kata kunci: Kehamilan Trimester Pertama, Hemoglobin, Indeks Eritrosit,

Gambaran Darah Tepi, Gambaran Eritrosit, Kadar Feritin.

Page 8: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

viii

ABSTRACT

Maskur Fahmi Adi Bhaskoro. Medical Study and Doctor Profession

Programme. Erythrocyte Indice on Pregnant First Trimester at Hasanah

Graha Afiah General Hospital Depok period April 2016 - July 2017.

In pregnant women there was a physiological changed in hematology at the

erythrocyte indice based on mean corpuscular volume (MCV) which can increased

up to 4 fL. Decreased of MCV can occur in the early state of iron deficiency. Mean

corpuscular haemoglobin (MCH) may also decreased and eventually anemia will

occur. Anemia will be severe when the mean corpuscular haemoglobin

concentration (MCHC) is also decreased. This study was conducted to see the

erythrocyte indice in the first trimester pregnant women at Hasanah Graha Afiah

General Hospital Depok with age status, ferritin level, and erythrocyte morphology.

The design used in this research was descriptive observational with cross sectional

method. Data obtained from medical record of pregnant woman patient at General

Hospital of Hasanah Graha Afiah Depok period of April 2016 - July 2017 with

hematology examination. A total of 73 medical record data are included because

they meet the inclusion criteria and exclusion criteria. The erythrocyte index in the

median MCH of study subjects was 28.4 (18.9 - 83.9) pg, median MCV was 81.2

(36 - 91.9) fL, the mean MCHC was 34.1 ± 1.1 g / dL . The mean age of the study

subjects was 30.3 ± 4.4 years. The mean haemoglobin of the study subjects was

12,7 ± 1,1 g/dL. The mean ferritin of the study subjects was 43.6 ± 43.3 g / dL.

Erythrocyte morphoplogy based on peripheral blood smear were 60 subjects

(82.2%) normochromic normocytic, 10 subjects (13.7%) hypochromic microcytic,

three subjects (4.1%) normochromic microcytic. At 10 normochromic microcytic

counted seven subjects (70%) with low ferritin levels, three subjects (30%) with

normal ferritin levels.

Keywords: First Trimester Pregnancy, Haemoglobin, Erythrocyte Indice,

Peripheral Blood, Erythrocyte Morphology, Ferritin Level.

Page 9: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………….………….……....ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.….…………….……………..…iii

LEMBAR PENGESAHAN………...………….………..……...………….…….iv

KATA PENGANTAR……...………..…………………………………………...v

ABTRAK……………………….……..………………………………………….vi

ABSTRACT…………………………..…………………..……..………………vii

DAFTAR ISI……………...…………..………………………..………………...ix

DAFTAR TABEL………...…………..……………………..……………….....xii

DAFTAR GAMBAR……………....…..…………………………………….…xiii

DAFTAR LAMPIRAN……………........………………..………………….....xiv

DAFTAR SINGKATAN……………..……...……………..…………………...xv

BAB I PENDAHULUAN…….....…..……………….…………………………...1

1.1 Latar Belakang…………..…………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….2

1.3 Tujuan Penelitian………...………….……………………………………..3

1.3.1. Tujuan Umum……...………………………………………………..3

1.3.2. Tujuan Khusus……...……………………………………………….3

1.4. Manfaat Penelitian………………………………………………………...3

1.4.1. Bagi Penulis…………………………………………………………3

1.4.2. Bagi Institusi………………………………………………………...4

1.4.3. Bagi Masyarakat Umum…………...………………………………..4

Page 10: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………..……..………………………..……..5

2.1. Kehamilan…………………………………………………………………5

2.1.1 Perubahan Fisiologi Kehamilan...…....……….……………………...5

2.1.2 Perubahan Hematologi Kehamilan……..…….……………………...6

2.2. Sel Darah…….......................….………………………………………......7

2.2.1. Eritrosit.........................................……….…………..……………...8

2.2.2. Indeks Eritrosit…………...……………...…………...………..……10

2.2.3. Gambaran Eritrosit.....………….……………………………….…11

2.2.4. Zat Besi...........................................................……...…………......15

2.2.5. Ferritin…..………………………………....………………………16

2.3. Anemia Pada Kehamilan……….…….…………………………………..16

2.3.1. Defisiensi Besi…..………....…………….....…………………...…19

2.4. Kerangka Teori………………….………………………………………..21

2.5. Kerangka Konsep………….………………….……...…………………..20

2.6. Definisi Operasional………….…………………………………….....….22

BAB III METODE PENELITIAN…...……...........………….………………...24

3.1. Desain Penelitian…………….…………...………………………………24

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian…………...……………………………….24

3.3. Populasi dan Sampel……………………...……………………………...24

3.3.1. Populasi Target…..………...…….………………………………...24

3.3.2. Populasi Terjangkau……....……………………………………….24

3.3.3. Kriteria Pemilihan Subjek.…….…..........….……………………...24

3.3.4. Perkiraan Besar Subjek ……….……..……....……………………25

Page 11: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

xi

3.3.5. Teknik Pengambilan Subjek……..…..……………………………25

3.4. Alat dan Bahan………….…….…………………………………………26

3.5. Cara Kerja Penelitian………….………………………………………...26

3.5.1. Persiapan Penelitian………...……………………………………..26

3.5.2. Alur Kerja Penelitian……………...………………………………26

3.5.3. Pengolahan dan analisis data. ………......…………….…………..27

3.6. Etik Penelitian ……………….…………………….....…………………27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …....................................…………….28

4.1. Karakteristik Umur...................…………….…………………………..28

4.2. Karakteristik Hemoglobin.............………….…………………………..29

4.3. Karakteristik Indeks Eritrosit.........……………………………………..30

4.4. Karakteristik Gambaran Eritrosit.........…..……………………………..33

4.5. Kadar Ferritin ...........…………………………………………………...35

4.6. Gambaran Eritrosit Mikrositik Hipokrom dengan Kadar Ferritin...........36

4.7. Keterbatasan Penelitian.........………...………………………………...38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..........……………………………...39

5.1. Simpulan…………..…….......………………………………………….39

5.2. Saran…………………………….……………………………………...39

DAFTAR PUSTAKA………………...…………………………………………40

LAMPIRAN..............……………………………………………………………42

Page 12: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Karakteristik eritrosit............................………………..……………...11

Tabel 2.2. Tingkat morfologi eritrosit berdasarkan gambaran darah tepi …….....15

Tabel 2.3. Tingkat morfologi eritrosit berdasarkan nilai indeks eritrosit..........…15

Tabel 2.4. Nilai hemoglobin untuk diagnosis anemia ...........................................16

Tabel 2.5. Penyebab anemia selama kehamilan..............................................…..18

Tabel 2.6. Diagnosis anemia defisiensi besi..................……...…………...……...19

Tabel 4.1. Karakteristik umur .........................................……………....…….......28

Tabel 4.2. Hemoglobin.......... .........................................……………....…….......29

Tabel 4.3. Indeks eritrosit .......................................……………....………...........31

Tabel 4.4. Indeks eritrosit pada anemia...................……………....………...........32

Tabel 4.5. Gambaran eritrosit.... .......................................……………....…….....34

Tabel 4.6. Gambaran eritrosit pada anemia............................…...……....….........34

Tabel 4.7. Kadar feritin .......................................……………....………...............35

Tabel 4.8. Kadar feritin pada anemia...................……………....………...............36

Tabel 4.9. Gambaran eritrosit mikrositik hipokrom dengan kadar feritin .............36

Tabel 4.10. Gambaran eritrosit mikrositik hipokrom dengan kadar feritin ...........37

pada anemia

Page 13: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Masa Gestasi ..................................………………........……….……5

Gambar 2.2. Perubahan volume darah selama kehamilan................................…....6

Gambar 2.3. Elemen selular dan hitung sel darah yang normal.........................…..7

Gambar 2.4. Sitoskeleton atau kerangka eritrosit......................................….......... 8

Gambar 2.5. Struktur hemoglobin.............................................................…...........9

Gambar 2.6. Kontrol eritropoiesis...............................................................….......10

Gambar 2.7. Normositik pada apusan darah tepi.....................................….......... 12

Gambar 2.8. Makrositik pada apusan darah tepi....................................................12

Gambar 2.9. Mikrositik pada apusan darah tepi.....................................................13

Gambar 2.10. Normokrom pada apusan darah tepi ..................................….........13

Gambar 2.11. Hipokrom pada apusan darah tepi ....................................…..........14

Gambar 2.12. Hiperkrom pada apusan darah tepi ...................................…..........14

Gambar 2.13. Konsentrasi hemoglobin rerata pada kehamilan..............................17

Page 14: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Perizinan Rumah Sakit.....…………….…….……....…….......43

Lampiran 2. Surat Persetujuan Etik…………………………….……...................44

Lampiran 3. Riwayat Hidup......…………...……….…….....….…………………47

Page 15: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

xv

DAFTAR SINGKATAN

ADB = Anemia Defisiensi Besi

BBLR = Berat Badan Lahir Rendah

BKKBN = Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

CDC = Centers for Disease Control and Prevention

dL = Desiliter

DEPKES = Departemen Kesehatan

fL = Fentoliter

FKIK = Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Hb = Hemoglobin

Ht = Hematokrit

HPHT = Hari Pertama Haid Terakhir

IBM SPSS = International Business Machine Statistical Product and Service

Solutions

Kemenkes = Kementerian Kesehatan

MCH = Mean Corpuscular Haemoglobin

MCHC = Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration

MCV = Mean Corpuscular Volume

Pg = Pikogram

PSKPD = Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Dokter

RDW = Red cell Distribution Width

RISKESDAS = Riset Kesehatan Dasar

TIBC = Total Binding Iron Capacity

UIN = Universitas Islam Negeri

WHO = World Health Organization

Page 16: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada ibu hamil terjadi adaptasi tubuh berupa perubahan anatomik dan

fisiologis yang signifikan terhadap kehamilan. Perubahan anatomik pada ibu

hamil diantaranya yaitu pembesaran uterus, serviks menjadi lunak dan

kebiruan, perubahan kulit abdomen menjadi kemerahan dan kusam, payudara

menjadi lunak dan bertambah besar, serta perubahan anatomik jantung yang

disebabkan oleh peningkatan curah jantung. Meningkatnya curah jantung

tersebut terjadi karena perubahan fisiologis berupa peningkatan volume darah

yang dimulai saat trimester pertama. Peningkatan volume darah tersebut terdiri

dari peningkatan volume plasma dan volume eritrosit, yang terjadi karena

bertambahnya kebutuhan oksigen selama kehamilan akibat perangsangan

eritropoietin oleh ginjal. Namun, peningkatan volume plasma lebih banyak

dibandingkan dengan volume eritrosit, sehingga akan mengakibatkan

hemodilusi (pengenceran) dan penurunan hemoglobin. 1,2

Berdasarkan kementerian kesehatan (Kemenkes), populasi ibu hamil

yang mengalami anemia sebesar 37,1%. Proporsi anemia pada ibu hamil di

daerah perkotaan sebesar 36,4% dan pedesaan sebesar 37,8%. Jenis anemia

pada ibu hamil paling banyak adalah anemia mikrositik hipokromik (59% dari

ibu hamil yang anemia). Anemia mikrositik hipokromik biasanya terjadi

karena defisiensi besi.4 Berdasarkan World Health Organization (WHO),

kejadian anemia defisiensi besi (ADB) di negara maju sebesar 22,7%

sedangkan di negara berkembang sebesar 52%.3

Anemia defisiensi besi dapat terjadi akibat berkurangnya pasokan besi

untuk eritropoiesis karena cadangan besi yang berkurang. Hal tersebut

mengakibatkan berkurangnya pembentukan hemoglobin.5 Pada ibu hamil,

defisiensi besi terjadi akibat pengalihan pasokan besi ke janin untuk

eritropoiesis. Jika ibu hamil mengawali kehamilan dengan cadangan besi yang

rendah, maka dengan pengalihan pasokan besi ke janin tersebut akan

mengakibatkan ADB pada ibu hamil.2 Anemia defisiensi besi akan

Page 17: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

2

meningkatkan risiko infeksi, depresi jantung hingga peningkatan angka

kematian ibu. Sedangkan komplikasi pada janin berupa retardasi pertumbuhan,

kelahiran prematur, dan defisiensi besi pada bayi setelah kelahiran.6

Pada ibu hamil normal terjadi perubahan indeks eritrosit berdasarkan

mean corpuscular volume (MCV) yang bisa meningkat hingga sebanyak 4 fL.

Penurunan MCV dapat terjadi pada keadaan awal defisiensi besi. Mean

corpuscular haemoglobin (MCH) dapat menurun juga dan akhirnya akan

terjadi keadaan anemia.2 Keadaan anemia akan menjadi berat ketika mean

corpuscular haemoglobin concentration (MCHC) juga menurun.4

Pemeriksaan hematologi pada trimester pertama berupa indeks eritrosit

tersebut dapat digunakan untuk pendeteksian awal ADB dan juga untuk

menentukan jenis serta perkiraan penyebab anemia lainnya. Kelebihan

pemeriksaan tersebut yaitu mampu laksana di banyak fasilitas kesehatan dan

harga terjangkau atau murah.8,9 Pada penelitian Akinsegun didapatkan rerata

indeks eritrosit MCV pada ibu hamil trimesrer pertama sebesar 79,70 ± 0,96

fL, sedangkan nilai MCH sebesar 28,23 ± 2,40 pg, dan nilai MCHC sebesar

36,27 ± 1,21 g/dL.10

Namun untuk menegakkan diagnosis ADB diperlukan pemeriksaan

biokimia berupa pemeriksaan kadar feritin. Feritin merupakan ukuran untuk

suatu cadangan besi pada retikuloendotelial.8,9 Menurut penelitian Tiwari

terdapat hubungan antara MCH, MCV, dan MCHC dengan kadar ferritin yang

berguna untuk membantu dalam mendiagnosis ADB pada kehamilan trimester

kedua dan ketiga secara signifikan.11

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melihat indeks

eritrosit pada ibu hamil trimester pertama.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran indeks eritrosit pada ibu hamil trimester pertama

di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok periode April 2016 - Juli

2017 ?

Page 18: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

3

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui indeks eritrosit pada ibu hamil trimester pertama di

Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok periode April 2016 - Juli

2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui status umur, kadar hemoglobin, dan kadar feritin pada ibu hamil

trimester pertama di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok

periode April 2016 - Juli 2017.

2. Mengetahui gambaran eritrosit berdasarkan indeks eritrosit dengan

korfirmasi gambaran darah tepi pada ibu hamil trimester pertama di Rumah

Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok periode April 2016 - Juli 2017.

3. Mengetahui status kadar feritin dengan gambaran eritrosit mikrositik

hipokrom pada ibu hamil trimester pertama di Rumah Sakit Umum Hasanah

Graha Afiah Depok periode April 2016 - Juli 2017.

4. Mengetahui indeks eritrosit, gambaran eritrosit dan kadar feritin pada ibu

hamil trimester pertama di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah

Depok periode April 2016 - Juli 2017 yang mengalami anemia.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

1. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan serta keterampilan diri yang

telah diperoleh untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Memenuhi persyaratan kelulusan akhir dari pendidikan preklinik serta

persyaratan mengikuti pendidikan klinik Program Studi Kedokteran dan

Profesi Dokter Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Mampu memberikan edukasi dalam menanggapi masalah hematologi pada

ibu hamil saat perkuliahan maupun saat profesi nanti.

Page 19: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

4

1.4.2 Bagi Institusi

1. Menambah artikel dan data tentang hematologi pada ibu hamil sebagai

informasi pembelajaran bagi mahasiswa maupun dosen serta civitas

akademis di perpustakaan .

2. Sebagai sumber pengetahuan dan referensi untuk peneliti selanjutnya yang

akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.

1.4.3 Bagi Masyarakat Umum

1. Memberikan Informasi tentang masalah hematologi pada ibu hamil.

2. Meningkatkan kesadaran terkait pemeriksaan hematologi dan dampaknya

pada ibu hamil.

Page 20: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu keadaan akibat terjadinya fertilisasi

(penyatuan sel telur dan sel sperma di tuba falopi) dan kemudian implantasi

pada uterus yang akhirnya menjadi janin.12 Masa gestasi (kehamilan)

merupakan kehamilan yang terjadi selama sekitar 38 minggu dari konsepsi yaitu

sekitar 40 minggu dari haid terakhir. Selama gestasi, 0-2 minggu setelah fertilasi

(ovum), 3-5 minggu (embrio) lebih dari 5 minggu (fetus/janin) tumbuh dan

berkembang hingga ke tahap mandiri dari ibunya.13,14 Kehamilan dibagi

menjadi 3 trimester, yaitu trimester pertama yang berlangsung selama 12

minggu, kemudian trimester kedua selama 15 minggu (minggu ke-13 hingga

ke-27) dan trimester ketiga selama 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).5

Gambar 2.1 Masa Gestasi.1

2.1.2 Perubahan Fisiologi Kehamilan

Sejumlah perubahan anatomi dan fisiologi yang terjadi pada ibu hamil

untuk memenuhi kebutuhan janin selama kehamilan berlangsung. Sistem tubuh

selain sistem reproduksi juga mengalami berbagai perubahan anatomi dan

fisiologi yang diperlukan selama kehamilan.13

Selama kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi berupa kalsium,

fosfat, besi dan vitamin. Janin membutuhkan sekitar 375 mg besi untuk

Page 21: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

6

membentuk darahnya dan ibu juga membutuhkan tambahan 600 mg untuk

membentuk darah tambahan bagi dirinya sendiri. Simpanan besi yang bukan

hemoglobin, normalnya pada ibu yang tidak hamil sekitar 100 mg dan tidak

pernah lebih dari 700 mg. Oleh karena itu, jika ibu hamil tidak cukup

mengkonsumsi besi, biasanya akan mengalami anemia defisiensi besi. 15

2.1.3 Perubahan Hematologi Kehamilan

Perubahan pada volume darah, volume plasma, dan massa eritrosit

yang terjadi selama kehamilan. Volume plasma meningkat untuk mengisi

ruang intravaskular yang dibentuk oleh plasenta dan pembuluh darahnya.

Massa eritrosit bertambah untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang semakin

meningkat. Karena pertambahan eritrosit yang jauh lebih kecil dibandingkan

peningkatan volume plasma, konsentrasi eritrosit di dalam darah menurun

sehingga kadar hemoglobin rendah. Walaupun kadar hemoglobin menurun

menjadi kurang lebih 120 g/dl pada minggu ke 32, wanita hamil mempunyai

hemoglobin total lebih besar daripada wanita tersebut ketika tidak hamil.

Bersamaan itu jumlah leukosit meningkat sekitar 10.500 per ml. Hitung

trombosit juga meningkat. Untuk mengatasi pertambahan volume darah dan

kebutuhan oksigen yang meningkat, curah jantung meningkat sebesar 30-50%

pada kehamilan.15

Page 22: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

7

Gambar 2.2 Perubahan volume darah selama kehamilan.1

Peningkatan volume darah ini terjadi akibat peningkatan dari plasma

dan eritrosit. Meskipun jumlah plasma yang bertambah di sirkulasi darah ibu

lebih banyak dibandingkan dengan jumlah eritrosit, namun peningkatan

volume eritrosit cukup signifikan dengan rerata sekitar 450 mL. Pada sumsum

tulang, terjadi hiperplasia eritroid sedang serta hitung retikulosit sedikit

meningkat saat kehamilan normal. Perubahan ini berkaitan dengan

meningkatnya kadar eritropoietin plasma, yang meningkat selama trimester

ketiga dan akhirnya menyebabkan produksi eritrosit yang maksimal. Karena

pertambahan ini cukup besar, maka konsentrasi haemoglobin dan hematokrit

dapat berkurang selama kehamilan. Akibatnya kekentalan darah secara

keseluruhan pun berkurang. Konsentrasi hemoglobin pada aterm rerata adalah

12,5 g/dL dan pada sekitar 5% dari wanita, konsentrasinya kurang dari 11,0

g/dL. Karena itu, konsentrasi hemoglobin dibawah 11,0 g/dL, terutama pada

akhir kehamilan, dapat dianggap dalam keadaan abnormal dan biasanya

diakibatkan oleh defisiensi besi. 1

2.2 Sel Darah

Sel darah membentuk sekitar 8 % berat tubuh total dan masing-masing

memiliki volume rerata 5 liter pada wanita dan 5,5 liter pada pria. Sel darah

terdiri dari tiga jenis elemen sel utama, antara lain eritrosit (sel darah merah),

leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah). Tiga jenis elemen sel

utama tersebut membentuk suspensi dalam cairan kompleks plasma.13

Gambar 2.3 Elemen selular dan hitung sel darah yang normal.13

Page 23: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

8

Pada orang dewasa, eritrosit, leukosit dan trombosit dibentuk dalam

sumsum tulang. Sedangkan pada anak, sel darah terbentuk dalam hati dan

limpa, dan pada orang dewasa bisa terjadi hematopoiesis extrameduller

tersebut dalam hati dan limpa jika terdapat penyakit yang menyebabkan

sumsum tulang mengalami kerusakan atau fibrosis.17

2.2.1 Eritrosit

Eritrosit berbentuk piringan bikonkaf dengan garis tengah 8 µm,

ketebalan 2 µm di tepi luar, dan ketebalan 1 µm di bagian tengah dengan

hidup rerata selama 120 hari. Struktur bikonkaf ini dibentuk oleh sitoskeleton

atau kerangka sel dari filamen dan protein yang terdapat di membran eritrosit.

Bentuk eritrosit tersebut berperan dalam melakukan fungsi utamanya yaitu

mengangkut O2 dalam darah.18

Terdapat tiga sifat dari bentuk eritrosit yaitu pertama, bentuk bikonkaf

menghasilkan luas permukaan yang lebih besar untuk difusi O2 menembus

membran dibandingkan dengan bentuk sel bulat dengan volume yang sama.

Kedua, bentuk tipis dengan membran yang lentur memungkinkan O2 dapat

berdifusi dengan cepat. Eritrosit dengan garis tengah normalnya 8 µm dapat

mengalami deformitas sewaktu bergerak satu per satu melewati kapiler yang

garis tengahnya sebesar 3 µm. Maka eritrosit pun dapat menyalurkan O2 di

tingkat jaringan tanpa pecah dan rusak.17

Gambar 2.4 Sitoskeleton atau kerangka eritrosit.18

Page 24: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

9

Ketiga, terdapat hemoglobin di dalamnya. Hemoglobin memiliki 2

bagian yaitu bagian globin (suatu protein yang terbentuk dari empat rantai

polipeptida yang berlipat-lipat dan bagian gugus hem (suatu gugus non

protein berjumlah empat yang mengandung besi). Masing-masing dari besi

tersebut dapat berikatan secara reversibel dengan satu molekul O2, maka

setiap hemoglobin dapat mengangkut O2 dari paru. 98,5% O2 terangkut dalam

darah terikat dengan hemoglobin karena O2 tidak mudah larut dalam plasma.

Hemoglobin adalah suatu pigmen, yaitu berwarna secara alami karena

kandungan besinya. Hemoglobin tampak kemerahan jika berikatan dengan

O2 dan kebiruan jika mengalami deoksigenasi. 13

Gambar 2.5 Struktur hemoglobin. 13

Transpor O2 dalam darah merupakan fungsi utama dari eritrosit,

maka rangsangan utama untuk peningkatan produksi eritrosit yaitu

berkurangnya penyaluran O2 ke jaringan. Tetapi ternyata kadar O2 yang

rendah di jaringan tidak langsung merangsang eritropoiesis pada sumsum

tulang merah. Namun penurunan penyaluran O2 ke ginjal yang merangsang

ginjal untuk mengeluarkan hormon eritropoietin ke dalam darah, kemudian

hormon ini akan merangsang eritropoiesis oleh sumsum tulang. Eritropoietin

bekerja pada turunan sel induk tak berdiferensiasi yang sudah ditentukan akan

menjadi eritrosit serta merangsang pembelahan dan pematangan sel-sel induk

ini menjadi eritrosit yang matang. Peningkatan aktivitas eritropoietik ini dapat

meningkatkan jumlah eritrosit dalam darah sehingga kapasitas darah dalam

Page 25: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

10

mengangkut O2 pun meningkat dan penyaluran O2 ke jaringan akan kembali

ke normal. Jika penyaluran O2 ke ginjal telah kembali normal, maka sekresi

eritropoietin pun akan dihentikan hingga dibutuhkan kembali jika terjadi

penurunan penyaluran O2 ke ginjal. Maka dari itu, produksi eritrosit dalam

keadaan normal disesuaikan dengan kerusakan atau kehilangan eritrosit,

sehingga kemampuan darah mengangkut O2 tetap stabil. Untuk kasus

kehilangan eritrosit yang berlebihan, seperti pada perdarahan atau perusakan

abnormal eritrosit muda dalam darah, laju eritropoiesis dapat meningkat

menjadi lebih dari enam kali lipat nilai normal sebagai kompensasi. 13

Gambar 2.6 Kontrol eritropoiesis.13

2.2.2 Indeks Eritrosit

1. Mean Corpuscular Volume (MCV) atau volume eritrosit rata – rata

merupakan gambaran dalam menentukan ukuran eritrosit. Nilai normal

MCV yaitu 80 – 100 fL (fentoliter). Nilai MCV menunjukkan kategori

dengan melihat ukuran per eritrosit sebagai normositik (ukuran normal),

mikrositik (ukuran kecil < 80 fL), atau makrositik (ukuran besar >100 fL).7

2. Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) atau hemoglobin eritrosit rata

– rata merupakan nilai yang mengindikasikan berat hemoglobin rata-rata di

dalam eritrosit. Nilai normal MCH yaitu 27– 34 pg (pikogram). Nilai MCH

dapat menentukan kuantitas warna eritrosit yaitu normokrom (MCH warna

Page 26: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

11

normal), hipokrom (MCH <27 pg), hiperkrom (MCH >34 pg). MCH juga

dapat digunakan untuk mendiagnosa anemia. 7

3. Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) atau konsentrasi

hemoglobin eritrosit rata – rata merupakan nilai untuk mengukur konsentrasi

hemoglobin rata-rata dalam eritrosit. Semakin kecil ukuran eritrosit, maka

semakin tinggi konsentrasinya. Perhitungan MCHC tergantung pada

hemoglobin dan hematokrit. Gambaran ini adalah gambaran Hb darah yang

lebih baik, karena ukuran sel akan mempengaruhi nilai MCHC dibandingkan

dengan nilai MCH. Nilai normal MCHC yaitu 32 – 36 g/dL. 7

Tabel 2.1 Karakteristik eritrosit. 17

Karakteristik Eritrosit Perhitungan

Hematocrit (Ht) (%)

Red Blood Cells (RBC) (106/µL)

Mean Corpuscular Volume (MCV) (fL) = Ht x 10

RBC (106/µL)

Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) (pg) = Hb x 10

RBC (106/µL)

Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) (g/dL) = Hb x 100

Ht

2.2.3 Gambaran Eritrosit Berdasarkan Indeks Eritrosit dan Gambaran

Darah Tepi

Pemeriksaan mikroskopik pada gambaran darah tepi yang dipulas

dengan pewarnaan giemsa. Pada penyakit tertentu misalnya anemia terdapat

eritrosit dengan bentuk, ukuran, atau warna yang abnormal. Untuk mencari

eritrosit yang abnormal ini, perlu mengamati pada bagian pulasan sebelum

ujung yang tipis, pada bagian tesebut eritrosit tersebar bersentuhan satu

sama lain tidak tumpang tindih. Eritrosit normal berukuran 6-8 µm, bentuk

bulat, seperti cakram, kadang sedikit irreguler atau berukuran sama dengan

ukuran inti limfosit kecil. Sitoplasma bagian perifernya terwarnai pink

dongker, bagian sentralnya terwarnai pink pucat atau tidak terwarnai.mirip

dengan sferosit (bulat sempurna, lebih gelap).19

Page 27: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

12

Gambar 2.7 Normositik pada apusan darah tepi.20

Peningkatan nilai MCV (makrositik) dapat terlihat pada penyakit

hati, pecandu alkohol, terapi antimetabolik, defisiensi folat/vitamin B12,

terapi valproat, dan biasa disebut dengan anemia makrositik. Pada

umumnya MCV meningkat pada pengobatan Zidovudin (AZT) dan sering

digunakan sebagi pengukur kepatuhan secara tidak langsung. 7

Makrositik merupakan ukuran eritrosit yang membesar dengan

diameter lebih besar dari 8,5 µm atau lebih besar dari inti limfosit kecil.

Peningkatan MCV yang signifikan dapat menyebabkan MCH menjadi

meningkat juga. Biasanya bentuk eritrosit makrositik yaitu bulat atau oval.

Eritrosit pada bayi prematur, bayi baru lahir dan neonatus secara fisiologis

lebih besar daripada orang dewasa. Retikulositosis juga dapat menyebabkan

peningkatan MCV.4 Gambaran mirip dengan retikulosit (terdapat

granula/sisa inti yg terwarnai biru gelap, menghilang setelah 4 jam sewaktu

eritrosit terbentuk di sirkulasi).19

Gambar 2.8 Makrositik pada apusan darah tepi.20

Page 28: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

13

Penurunan nilai MCV (Mikrositik) merupakan ukuran eritrosit

yang mengecil dengan diameter kurang dari 6 µm atau lebih kecil dari inti

limfosit kecil. Mikrositik biasanya berkaitan dengan penurunan jumlah

hemoglobin (hipokrom).4 Mikrositik dapat terlihat pada anemia defisiensi

besi, anemia pernisiosa dan talasemia, atau disebut juga anemia

mikrositik.7

Gambar 2.9 Mikrositik pada apusan darah tepi.20

Gambar 2.10 Normokrom pada apusan darah tepi.20

Penurunan MCH (hipokrom) mengindikasikan anemia hipokrom

yang biasanya berkaitan dengan mikrositik. Hipokrom dapat terlihat pada

anemia penyakit kronis, hemoglobinopati herediter akibat defisiensi

sintesis globin, defisiensi enzim eritrosit.7

Hipokrom adalah pengurangan pewarnaan eritrosit dengan bagian

tengah yang pucat hingga lebih dari sepertiga diameter eritrosit. Penurunan

MCH seiring dengan penurunan MCHC pada hipokrom berat. Kondisi

klinis yang menyebabkan hipokrom sering berkaitan dengan mikrositik.

Page 29: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

14

Hipokrom juga bisa dilihat pada eritrosit yang lebih tipis dari biasanya

namun memiliki konsentrasi dan volume hemoglobin yang normal. 4

Gambar 2.11 Hipokrom pada apusan darah tepi.20

Peningkatan MCH (hiperkrom) mengindikasikan anemia hiperkrom

yang biasanya berkaitan dengan makrositik. Hiperkrom dapat terlihat pada

anemia hemolitik dengan heinz body, piropoikilositosis herediter, dan luka

bakar berat. Hiperkrom biasanya berhubungan dengan sferositosis yang

pada pemeriksaan apusan darah tepi menunjukkan banyak sferosit dan

mikrosferosit. 7, 21

Gambar 2.12 Hiperkrom pada apusan darah tepi.20

Penurunan MCHC terjadi pada defisiensi besi, anemia mikrositik,

anemia karena piridoksin, talasemia dan anemia hipokromik. Sedangkan

MCHC akan meningkat pada sferositosis. 7

Page 30: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

15

Tabel 2.2 Tingkat morfologi eritrosit berdasarkan gambaran darah tepi.22

Grading System

Cell Name Few/1+ Mod/2+(%) Many/3+(%)

RBC

Anisocytosis N/A 11-20 >20

Macrocytes N/A 11-20 >20

Oval Macrocytes N/A 2-5 >5

Microcytes N/A 11-20 >20

Hypochromic cells N/A 11-20 >20

Tabel 2.3 Tingkat morfologi eritrosit berdasarkan nilai indeks eritrosit.22

RBC (cell type) Normal 1+/few(%) 2+/Moderate(%)

Hypochromasia

(MCH – pg)

27-34 pg

5-15

22-26

16-40

18-21

Polychromasia 3-5 6-20

Microcytes (MCV-fL) 80-99fL 70-79 60-69

Macrocytes (MCV-fL) 80-99 fL 100-11- 111-125

2.2.4 Zat Besi

Rerata jumlah total besi dalam tubuh sebesar 4-5 gram. Total besi

tersebut 65% ditemukan dalam bentuk hemoglobin, 4% dalam bentuk

mioglobin, dan 15-30% besi disimpan di dalam sistem retikuloendotelial

dan sel parenkim hati, khususnya dalam bentuk feritin untuk penggunaan

besi selanjutnya. 15

Ketika besi diabsorbsi oleh usus halus, besi tersebut akan segera

bergabung dalam plasma darah dengan beta globulin, yakni apotransferin.

Setelah itu membentuk transferin, yang selanjutnya akan diangkut oleh

plasma. Di dalam sitoplasma sel, besi akan bergabung dengan suatu protein,

yakni apoferitin. Kemudian membentuk feritin. Besi yang disimpan dalam

bentuk feritin disebut cadangan besi. 15

Page 31: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

16

2.2.5 Feritin

Feritin adalah molekul intraseluler dengan 24 subunit protein

pada membran. Feritin merupakan ukuran untuk suatu cadangan besi pada

retikuloendotelial. Sebanyak 1 µg/L dapat mewakili 10 mg cadangan besi.

Feritin bertambah sesuai dengan pertambahan umur dan jenis kelamin juga

menentukan variasi feritin. 23,24

Feritin berfungsi sebagai diagnosis defisiensi besi dan

pemantauan dari efektivitas pengobatan besi pada anemia. Namun karena

feritin merupakan protein respons fase akut yang konsentrasinya dapat

meningkat selama peradangan, maka dengan itu feritin tidak dapat

mencerminkan ukuran cadangan besi. Hal tersebut membuat interpretasi

feritin dapat normal atau tinggi palsu. 23

2.3 Anemia pada Kehamilan

Ibu hamil membutuhkan oksigen yang lebih tinggi, sehingga memicu

peningkatan produksi eritropoietin. Eritropoietin merangsang eritropoiesis

untuk meningkatkan volume plasma dan eritrosit. Namun, peningkatan

volume plasma lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan peningkatan

eritrosit, sehingga konsentrasi hemoglobin menjadi menurun karena proses

hemodilusi (pengenceran).5,25

Peningkatan volume plasma tersebut mengakibatkan anemia

fisiologis pada ibu hamil karena dapat menurunkan hematokrit, konsentrasi

Hb, dan hitung eritrosit. Anemia fisiologis dalam kehamilan bertujuan

menurunkan viskositas darah ibu hamil, sehingga meningkatkan perfusi

plasenta dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi janin.5

Tabel 2.4 Nilai hemoglobin untuk diagnosis anemia.26

Non-anaemia Anaemia

Population (g/dL) Mild Moderate Severe

Non pregnant women 12 11-11,9 8-10,9 >8

Pregnant women 11 10-10,9 7-9,9 >7

Page 32: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

17

Peningkatan volume plasma mencapai puncak pada minggu ke-24

kehamilan. Perubahan Hb mengikuti umur kehamilan. Pada trimester

pertama, konsentrasi Hb menurun, kecuali pada perempuan yang telah

memiliki kadar Hb rendah (<11 g/dL). Penurunan Hb paling rendah terdapat

pada trimester kedua, yaitu puncaknya pada umur kehamilan sekitar 30

minggu. Pada trimester ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali pada

perempuan yang telah memiliki kadar Hb tinggi (14,6 g/dL) pada

pemeriksaan pertama.5

Gambar 2.13 Konsentrasi Hemoglobin rerata pada kehamilan.1

Penyebab anemia paling banyak adalah akibat defisiensi nutrisi.

Biasanya defisiensi nutrisit tersebut bersifat multipel, dengan gejala klinik

yang disertai infeksi, gizi buruk atau kelainan herediter seperti

hemoglobinopati. Penyebab yang mendasar anemia akibat defisiensi nutrisi

meliputi asupan nutrisi yang kurang, absorbsi nutrisi yang tidak adekuat, dan

kebutuhan nutrisi oleh tubuh yang berlebihan. Sekitar 75% anemia akibat

defisiensi nutrisi pada ibu hamil disebabkan oleh defisiensi besi dengan

gambaran eritrosit mikrositik pada apusan darah tepi. Penyebab anemia akibat

defisensi nutrisi terbanyak selanjutnya adalah anemia megaloblastik yang

dapat disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12.5

Page 33: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

18

Tabel 2.5 Penyebab anemia selama kehamilan.1

Acquired Hereditary

Iron-deficiency anemia Thalasemia

Anemia caused by acute blood loss Sickle-cell hemoglobinopathies

Megaloblastic Anemia Other hemoglobinopathies

Acquired hemolytic anemia Hereditary hemolytic anemias

Aplactic or hypoplactic anemia

Anemia of inflammation or malignancy

2.3.1 Defisiensi besi

Defisiensi besi merupakan defisiensi nutrisi yang paling banyak

ditemukan di negara maju maupun negara berkembang. Risiko defisiensi

besi meningkat pada kehamilan, yang berkaitan dengan asupan besi yang

kurang dibandingkan kebutuhan besi untuk pertumbuhan janin. 5

Anemia defisiensi besi merupakan tahapan defisiensi besi yang

paling berat, ditandai dengan penurunan cadangan besi, konsentrasi besi

serum, saturasi transferin yang rendah, dan konsentrasi hemoglobin atau

nilai hematokrit yang menurun. Defisiensi besi selama kehamilan terjadi

karena pengalihan besi dari ibu hamil ke janin untuk eritropoiesis,

kehilangan darah saat persalinan, dan proses menyusui. Total pengalihan

besi ke janin tersebut dapat mencapai 900 mg atau setara dengan 2 liter

darah. Jika ibu mengawali kehamilan dengan cadangan besi yang rendah,

maka kebutuhan tambahan itu dapat mengakibatkan defisiensi besi. 5

Pencegahan anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan

suplementasi besi. WHO menganjurkan untuk memberikan suplementasi

besi sebanyak 60 mg selama 6 bulan pada kehamilan agar kebutuhan

fisiologis terpenuhi. Suplementasi besi yang diberikan setiap hari besi

sampai minggu ke-28 kehamilan tanpa anemia dapat menurunkan

prevalensi anemia dan bayi berat lahir rendah. Namun, jika suplemtasi besi

diberikan pada ibu hamil dengan konsentrasi Hb sudah tinggi selama

Page 34: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

19

kehamilan, dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti kelahiran

prematur, hipertensi maternal, dan mortalitas perinatal. 5

Status besi dapat dinilai melalui beberapa uji laboratorium, yaitu tes

hematologi berdasarkan karakteristik eritrosit meliputi konsentrasi Hb,

hematokrit, indeks eritrosit, dan RDW (Red Cell Distributin Width) lebih

banyak tersedia dan lebih murah daripada tes biokimia. Adapun tes biokimia

yang terdiri dari konsentrasi protoporfirin eritrosit, konsentrasi feritin

serum, dan transferrin.8

Tabel 2.6 Diagnosis anemia defisiensi besi.40

Iron deficiency

anemia

Anemia of

chronic disease

Anemia of

mixed origin

Serum iron ↓ ↓ ↓

Transferin ↑ ↓/N ↓

Transferi saturaion ↓ ↓ ↓

Ferritin ↓ (<30ng/ml) ↑(>100ng/ml) N

C-reactive protein N ↑ ↑

Erythropoietin ↑ ↑ ↑/N

Page 35: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

20

2.4 Kerangka Teori

Gambar 2.14 Kerangka Teori

Ibu Hamil

Perubahan

Hematologis Ibu

Kebutuhan zat besi

meningkat

indeks eritrosit

Normositik

Indeks MCH

Indeks MCV

80-100 fL (Normal)

>100 fL (Meningkat)

<80 fL (Menurun)

Makrositik

Mikrositik

Indeks MCHC

27-34 fL (Normal)

>34 fL (Meningkat)

<27 fL (Menurun)

32-36 fL (Normal)

>36 fL (Meningkat)

<32 fL (Menurun)

Normokromik

Hiperkromik

Hipokromik

Gambaran eritrosit

Status feritin

Mikrositik hipokrom

Cadangan besi

Feritin rendah

Pengalihan zat

besi ke janin

Plasma > Eritrosit

Anemia

Hemoglobin ↓

Anemia

Defisiensi Besi

Page 36: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

21

2.5 Kerangka Konsep

Keterangan:

Variabel terikat

Variabel bebas

Gambar 2.15 Kerangka Konsep

Ibu hamil pada

trimester pertama Indeks eritrosit

Gambaran eritrosit

Status feritin Defisiensi besi

Status hemoglobin

Page 37: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

22

2.6 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat

Ukur

Hasil Pengukuran Skala

Pengukuran

Umur Masa Kehiduapan

dari waktu

kelahiran hingga

saat diperiksa

Rekam

Medik

Umur terlalu muda

(15-19 tahun)

Umur ideal (20-34

tahun)

Umur terlalu tua

(>35 tahun)

Kategorik

Mean

Corpuscular

Volume

Volume eritrosit

rata – rata untuk

melihat ukuran

eritrosit

Rekam

Medik

Femtoliter (fL) Numerik

Mean

Corpuscular

Haemoglobin

Hemoglobin rata -

rata pada eritrosit

untuk melihat

warna eritrosit

Rekam

Medik

Pikogram (pg) Numerik

Mean

Corpuscular

Haemoglobin

Concentration

Konsentrasi

hemoglobin rata –

rata pada eritrosit.

Rekam

Medik

Gram/desiliter

(g/dL)

Numerik

Kadar Feritin Cadangan besi

didalam sel

Rekam

Medik

Normal(≥30ng/ml)

Rendah(<30ng/ml)38

Numerik

Gambaran

eritrosit

berdasarkan

indeks eritrosit

Pemeriksaan

laboratorium

ukuran dan warna

eritrosit

berdasarkan

indeks eritrosit

Rekam

Medik

Ukuran :

Normositik (80-

100 fL), Mikrositik

(ukuran kecil < 80

fL), atau

Makrositik (ukuran

besar >100 fL).18

Warna :

Normokrom

(MCH 27-34 pg),

Hipokrom (MCH

<27 pg),

Hiperkrom (MCH

>34 pg). 18

Kategorik

Page 38: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

23

Gambaran

eritrosit

berdasarkan

gambaran

darah tepi

Pemeriksaan

mikroskop ukuran

dan warna

eritrosit

berdasarkan

gambaran darah

tepi

Rekam

Medik

Ukuran :

Normositik (6-8

µm atau sama

dengan inti

limfosit kecil),

Mikrositik ( > 6µm

atau lebih kecil

dari inti limfosit

kecil), atau

Makrositik (> 8µm

atau lebih besar

dari inti limfosit

kecil). 18

Warna :

Normokrom

(bagian sentral

pucat 1/3),

Hipokrom (bagian

sentral pucat >

1/3), Hiperkrom

(bagian sentral

pucat < 1/3). 18

Kategorik

Hemoglobin Protein yang

mengandung zat

besi pada eritrosit

Rekam

Medik

Normal (≥11 g/dl)

Rendah (<11 g/dl) 26

Numerik

Page 39: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif

observasional dengan metode potong lintang.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2017 hingga Agustus 2017.

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok.

3.3 Populasi dan Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi Target

Semua ibu hamil trimester pertama yang melakukan pemeriksaan

kehamilan di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok pada

periode April 2016 - Juli 2017.

3.3.2 Populasi Terjangkau

Semua ibu hamil trimester pertama yang melakukan pemeriksaan

kehamilan di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok pada

periode April 2016 - Juli 2017 yang diperiksa indeks eritrositnya.

3.3.3 Kriteria Subjek Penelitian

3.3.3.1 Kriteria Inklusi

1. Umur kehamilan trimester pertama.

2. Melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin

3. Melakukan pemeriksaan indeks eritrosit.

4. Melakukan pemeriksaan gambaran darah tepi.

5. Melakukan pemeriksaan kadar feritin.

3.3.3.2 Kriteria Eksklusi

1. Riwayat terapi transfusi darah.

2. Mengalami infeksi.

Page 40: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

25

3.3.4 Perkiraan Besar Subjek

Penelitian ini menggunakan rumus besar subjek untuk penelitian

deskriptif numerik sebagai berikut :27

ո = (𝑍𝛼×𝑠

𝑑)2

Keterangan :

ո : Besar subjek

Zα : Tingkat Kepercayaan (1,96) (ditetapkan peneliti).28

s : Standar Deviasi dari penelitian terdahulu (MCH 2,40 ,MCV 0,96

dan MCHC 1,21) (dari kepustakaan)10

d : Presisi (1) (ditetapkan peneliti).27

Untuk perhitungan MCH yaitu n = (1,96×2,40

1)2= 22,2 atau 23 subjek

Untuk perhitungan MCV yaitu n = (1,96×0,96

1)2= 3,6 atau 4 subjek

Untuk perhitungan MCHC yaitu n = (1,96×1,21

1)2= 5,6 atau 6 subjek

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh total subjek yang

diperlukan pada penelitian ini minimal sebesar 23 orang (MCH 23 orang,

MCV 4 orang, dan MCHC 6 orang).

3.3.5 Teknik Pengambilan Subjek

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah total sampling. Subjek penelitian berasal dari data rekam medik

Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok pada pemeriksaan

hematologi ibu hamil trimester pertama. Subjek penelitian kemudian dipilih

sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

Page 41: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

26

3.4 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah data

rekam medik pada ibu hamil trimester pertama yang dilakukan pemeriksaan

hematologi di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok.

3.5 Cara Kerja Penelitian

3.5.1 Persiapan Penelitian

Pembuatan dan penyerahan surat izin kepada pihak Rumah Sakit

Umum Hasanah Graha Afiah Depok untuk pengambilan data rekam medik

pasien ibu hamil.

3.5.2 Alur Kerja Penelitian

Kriteria inklusi dan eksklusi

Gambar 3.1 Alur Kerja Penelitian.

Persiapan penelitian

Pengambilan data rekam medik

hematologi ibu hamil berdasarkan

kriteria inklusi dan eksklusi

Analisis dan pengolahan data

Hasil dan pembahasan

penelitian

• Perizinan ke Rumah Sakit Umum

Hasanah Graha Afiah Depok

• Uji etik oleh komite etik penelitian FKIK

Page 42: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

27

3.5.3 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data menggunakan program microsoft excel

dan International Business Machine Statistical Product and Service (IBM SPSS

Statistics) versi 22. Data dengan variabel numerik dilakukan uji normalitas

dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui distribusi data. Jika

distribusi data normal (p>0,05), maka data akan disajikan dalam bentuk rerata

(mean) dan simpang baku (standar deviasi). Bila distribusi data tidak normal

(p<0,05), maka data akan disajikan dalam bentuk nilai tengah (median) dan

rentang (maximum and minimum). Data dengan variabel kategorik akan

disajikan dalam bentuk frekuensi dan presentase.

3.6 Etika Penelitian

Penelitian ini telah mendapatkan perizinan dari pihak Rumah Sakit

Umum Hasanah Graha Afiah Depok dengan nomor surat 520/SEKR/DIR/

RSHGA/VI/2017 dan keterangan lulus uji etik dari komite etik Penelitian

Kedokteran dan Kesehatan Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter

Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta dengan nomor surat

Un.01/F10/KP.O1.1/KE.SP/09.12.009/2017. Data yang diperoleh dan

digunakan akan dijaga kerahasiannya.

Page 43: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian ini didapatkan dari rekam medik ibu hamil trimester

pertama dengan pemeriksaan hematologi yang tersedia sebanyak 80 orang.

Terdapat tujuh subjek penelitian yang dikeluarkan karena tidak terdapat nilai kadar

feritin, sehingga diperoleh subjek penelitian sebanyak 73 orang.

4.1 Karakteristik Umur

Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 73 subjek penelitian ibu hamil

trimester pertama berumur 22 tahun hingga 41 tahun dengan rerata umur subjek

penelitian adalah 30,3 ± 4,4 tahun. Persentase karakteristik umur dari 73 subjek

penelitian disajikan pada tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1 Karakteristik umur

Jumlah (n=73) Persentase (%)

Umur

Terlalu Muda (< 20 tahun) 0 0

Ideal (20 – 35 tahun) 64 87,7

Terlalu Tua (>35 tahun) 9 12,3

Total 73 100 %

Berdasarkan tabel 4.1, Terdapat 64 subjek penelitian (87,7%) berumur

20 - 35 tahun, sedangkan sembilan subjek penelitian (12,3%) berumur > 35

tahun. Pada penelitian ini tidak didapatkan subjek penelitian < 20 tahun.

Menurut Kementerian Kesehatan (kemenkes), umur ideal untuk

kehamilan dan persalinan yaitu umur 20 – 35 tahun. Sedangkan pada umur

yang berisiko tinggi untuk kehamilan dan persalinan yaitu umur < 20 tahun dan

> 35 tahun.29 Pada penelitian ini terdapat subjek penelitian umur > 35 tahun

yang berisiko tinggi untuk kehamilan dan persalinan.

Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

(BKKBN), Ibu hamil dengan umur terlalu muda memiliki risiko tinggi

kesakitan dan kematian ibu saat kehamilan maupun persalinan, serta kematian

Page 44: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

29

janin karena secara fisik, kondisi rahim dan panggul belum optimal. Secara

mental, ibu hamil dengan umur terlalu muda masih belum siap untuk

menghadapi perubahan yang terjadi saat kehamilan dan saat menjalankan peran

sebagai seorang ibu yang harus mengasuh anaknya serta mengurus rumah

tangga. Selain berisiko pada kehamilan dan persalinan, melahirkan pada umur

terlalu muda juga dapat mengurangi kesempatan untuk melanjutkan

pendidikan atau mendapat pekerjaan.30

Adapun risiko ibu hamil dengan umur terlalu tua diantaranya kematian

janin, kelainan genetik pada janin, kelahiran multipel, komplikasi medis pada

ibu seperti hipertensi dan diabetes, serta komplikasi pada persalinan dan

kelahiran berupa plasenta previa, plasenta abruptio, kelahiran caesar, kelahiran

prematur, dan berat bayi lahir rendah (BBLR).31

Maka dari itu kehamilan dengan umur yang berisiko tinggi tersebut

diperlukan asuhan antenatal dengan rujukan untuk konsultasi atau kerjasama

dalam hal penanganannya agar risiko komplikasi pada kehamilan dan

persalinan dapat dihindari.23

4.2 Karakteristik Hemoglobin

Pada penelitian ini, sebanyak 73 subjek penelitian didapatkan nilai

rerata hemoglobin sebesar 12,7 ± 1,1 g/dL.

Berdasarkan penelitian Mustafa dkk di turki tahun 2012 – 2014

terhadap 5228 ibu hamil trimester pertama didapatkan rerata hemoglobin

sebesar 11,8 ± 1,1 g/dL41. Pada penelitian Mustafa dkk dan penelitian ini

terdapat rerata kadar hemoglobin dalam batas normal pada ibu hamil trimester

pertama. Persentase karakteristik hemoglobin dari 73 subjek penelitian

disajikan pada tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2 Hemoglobin

Karakteristik Hemoglobin Jumlah (n=73) Persentase (%)

Rendah (< 11 g/dL) 4 5,5

Normal (≥ 11 g/dL) 69 94,5

Total 73 100 %

Page 45: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

30

Berdasarkan tabel 4.2, Terdapat 69 subjek penelitian (94,5%) memiliki

kadar hemoglobin normal, sedangkan empat subjek penelitian (5,5%) kadar

hemoglobin rendah (anemia).

Tamar dkk meneliti komplikasi dari anemia pada 33888 ibu hamil

trimester pertama di Israel tahun 2000 – 2010 didapatkan 32170 subjek

penelitian memiliki kadar hemoglobin normal (94,9%), sedangkan 1718 subjek

penelitian memiliki kadar hemoglobin rendah (5,1%).42 Pada penelitian Tamar

dkk dan penelitian ini terdapat persamaan proporsi kadar hemoglobin pada ibu

hamil trimester pertama.

Konsentrasi hemoglobin trimester pertama yang rendah dapat

meningkatkan risiko berat bayi lahir rendah, persalinan kurang bulan, dan bayi

dengan hambatan lahir rendah.1

4.3. Karakteristik Indeks Eritrosit

Pada penelitian ini, sebanyak 73 subjek penelitian didapatkan nilai

median indeks MCH sebesar 28,4 pg dengan nilai minimum 18,9 pg dan nilai

maksimum 83,9 pg. Sedangkan indeks MCV didapatkan median adalah 81,2

fL dengan nilai minimum 36,0 fL dan nilai maksimum 91,9 fL. Untuk indeks

MCHC didapatkan rerata sebesar 34,1 ± 1,1 g/dL.

Berdasarkan penelitian Akinsegun dkk yaitu mengevaluasi nilai

parameter hematologi pada 274 ibu hamil tiap trimester di Rumah Sakit

Pendidikan Universitas Lagos Nigeria tahun 2012 didapatkan pada ibu hamil

trimester pertama rerata indeks MCH adalah 28,2 ± 2,4 pg, indeks MCV

sebesar 79,7 ± 0,9 fL, indeks MCHC sebesar 36,2 ± 1,2 g/dL.10 Pada penelitian

Akinsegun dkk terdapat rerata indeks MCH, MCV, dan MCHC dalam batas

normal. Hal tersebut serupa dengan penelitian ini pada ibu hamil trimester

pertama.

Persentase indeks eritrosit berdasarkan indeks MCH, MCV, dan MCHC

dari 73 subjek penelitian disajikan pada tabel 4.3 dibawah ini.

Page 46: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

31

Tabel 4.3 Indeks Eritrosit

Indeks Eritrosit Jumlah (n=73) Persentase (%)

Indeks MCH

Normokrom (27-34 pg) 51 68,5

Hipokrom (<27 pg) 21 28,8

Hiperkrom (>34 pg) 2 2,7

Indeks MCV

Normositik (80-100 fL) 50 68,5

Mikrositik (<80 fL) 23 31,5

Makrositik (>100 fL) 0 0

Indeks MCHC

Normal (32-36 g/dL) 70 95,9

Rendah (<32 g/dL) 3 4,1

Tinggi (>36 g/dL) 0 0

Total 73 100 %

Berdasarkan tabel 4.3, didapatkan subjek penelitian yang memiliki

indeks MCH normokrom (27-34 pg) lebih banyak dibandingkan dengan subjek

penelitian yang memiliki indeks MCH hipokrom (<27 pg) dan indeks MCH

hiperkrom (>34 pg). Pada penelitian ini terdapat indeks MCH normokrom

sebanyak 51 subjek penelitian (68,5%) dan indeks MCH hipokrom sebanyak

21 subjek penelitian (28,8%) dan indeks MCH hiperkrom sebanyak dua subjek

penelitian (2,7%).

Berdasarkan tabel 4.3, didapatkan subjek penelitian yang memiliki

indeks MCV normositik (80-100 fL) lebih banyak dibandingkan dengan subjek

penelitian yang memiliki indeks MCV mikrositik (<80 fL) dan indeks MCV

makrositik (>100 fL). Pada penelitian ini terdapat indeks MCV normositik

sebanyak 50 subjek penelitian (68,5%), dan indeks MCV mikrositik sebanyak

23 subjek penelitian (31,5%). Pada penelitian ini tidak terdapat indeks MCV

makrositik.

Page 47: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

32

Berdasarkan tabel 4.3, didapatkan subjek penelitian yang memiliki

indeks MCHC normal (32-36 g/dL) lebih banyak dibandingkan dengan subjek

penelitian yang memiliki indeks MCHC rendah (<32 g/dL) dan indeks MCHC

tinggi (>36 g/dL). Pada penelitian ini terdapat indeks MCHC normal sebanyak

70 subjek penelitian (95,9%), dan indeks MCHC rendah sebanyak tiga subjek

penelitian (4,1%). Pada penelitian ini tidak terdapat indeks MCHC tinggi.

Tabel 4.4 Indeks Eritrosit pada Anemia

Indeks Eritrosit Jumlah (n=4) Persentase (%)

Indeks MCH

Normokrom (27-34 pg) 2 50

Hipokrom (<27 pg) 2 50

Hiperkrom (>34 pg) 0 0

Indeks MCV

Normositik (80-100 fL) 2 50

Mikrositik (<80 fL) 2 50

Makrositik (>100 fL) 0 0

Indeks MCHC

Normal (32-36 g/dL) 3 75

Rendah (<32 g/dL) 1 25

Tinggi (>36 g/dL) 0 0

Total 4 100 %

Berdasarkan tabel 4.4, pada subjek penelitian yang mengalami anemia

didapatkan nomositik (50%) dan mikrositik (50%) pada indeks MCV,

normkrom (50%) dan hipokrom (50%) pada indeks MCH, dan indeks MCHC

rendah (25%) indeks MCHC normal (75%).

Olujimi dkk melakukan penelitian untuk mengetahui prevalensi anemia

dan morfologi eritrosit pada 400 ibu hamil di Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Uyo Nigeria tahun 2012. Berdasarkan penelitian tersebut

didapatkan gambaran eritrosit 56 normokrom (71,8%) dan 22 normokrom

(28,2%) pada anemia, 111 normositik (62%) dan 68 normositik (38%) pada

anemia, 127 hipokrom (39,4%) dan 195 hipokrom (60,6%) pada anemia, 54

Page 48: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

33

mikrositik (33,5%) dan 107 mikrositik (66,5%) pada anemia, 29 makrositik

(32,6%) dan 60 makrositik (67,4%) pada anemia. 32

Terdapat perbedaan antara penelitian Olujimi dkk dengan penelitian ini.

Pada penelitian Olujimi dkk lebih banyak gambaran eritrosit mikrositik dan

hipokrom dibandingkan dengan penelitian ini yang lebih banyak gambaran

eritrosit normositik dan normokrom. Perbedaan tersebut kemungkinan karena

faktor sosiodemografi dan fakor asupan gizi. Sedangkan pada subjek yang

mengalami anemia terdapat persamaan yaitu tidak terdapat anemia hiperkrom.

Peningkatan nilai MCV (makrositik) dapat terlihat pada penyakit hati,

pecandu alkohol, terapi antimetabolik, defisiensi folat, defisiensi vitamin B12,

terapi valproat, dan biasa disebut dengan anemia makrositik. Pada umumnya

MCV meningkat pada pengobatan Zidovudin (AZT) dan sering digunakan

sebagi pengukur kepatuhan secara tidak langsung. Penurunan nilai MCV

(mikrositik) dapat terlihat pada anemia defisiensi besi, anemia pernisiosa dan

talasemia. Penurunan MCH (hipokrom) dapat terlihat pada anemia penyakit

kronis, hemoglobinopati herediter akibat defisiensi sintesis globin, defisiensi

enzim eritrosit. Peningkatan MCH (hiperkrom) dapat terlihat pada anemia

hemolitik dengan heinz body, piropoikilositosis herediter, dan luka bakar berat.

Hiperkrom biasanya berhubungan dengan sferositosis yang pada pemeriksaan

apusan darah tepi menunjukkan banyak sferosit dan mikrosferosit. Penurunan

MCHC terjadi pada defisiensi besi, anemia mikrositik, anemia karena

piridoksin, talasemia dan anemia hipokromik. Sedangkan MCHC akan

meningkat pada sferositosis.7

4.4 Karakteristik Gambaran Eritrosit

Pada penelitian ini, didapatkan sebanyak 73 subjek penelitian dengan

gambaran eritrosit berdasarkan gambaran darah tepi. Persentase subjek

penelitian tersebut disajikan pada tabel 4.3 dibawah ini.

Page 49: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

34

Tabel 4.5 Gambaran Eritrosit Berdasarkan Gambaran Darah Tepi

Gambaran Eritrosit Jumlah (n=73) Persentase (%)

Mikrositik Hipokrom 10 13,7

Mikrositik Normokrom 3 4,1

Normositik Normokrom 60 82,2

Total 73 100 %

Berdasarkan tabel 4.5, didapatkan subjek penelitian dengan gambaran

eritrosit berdasarkan gambaran darah tepi yang normositik normokrom lebih

banyak dibandingkan pada subjek penelitian dengan gambaran eritrosit

berdasarkan gambaran darah tepi yang mikrositik normokrom dan mikrositik

hipokrom. Pada penelitian ini terdapat gambaran eritrosit berdasarkan

gambaran darah tepi yang normositik normokrom sebanyak 60 subjek

penelitian (82,2%), mikrositik hipokrom sebanyak 10 subjek penelitian

(13,7%), mikrositik normokrom sebanyak tiga subjek penelitian (4,1%).

Terdapat perbedaan proporsi gambaran eritrosit normositik normokrom

berdasarkan gambaran darah tepi (82,2%) dibandingkan dengan indeks eritrosit

(68,5%). Perbedaan tersebut disebabkan oleh tehnik pemeriksaan, yaitu indeks

eritrosit menggunakan alat penghitung sel otomatis dan gambaran darah tepi

menggunakan mikroskop pada sediaan kaca objek apusan darah yang dinilai

oleh dokter spesialis patologi klinik dan petugas laboratorium.

Tabel 4.6 Gambaran Eritrosit pada Anemia

Gambaran Eritrosit Jumlah (n=4) Persentase (%)

Mikrositik Hipokrom 2 50

Mikrositik Normokrom 0 0

Normositik Normokrom 2 50

Total 4 100 %

Berdasarkan tabel 4.6, pada subjek penelitian yang mengalami anemia

didapatkan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom (50%) dan normositik

hipokrom (50%) berdasarkan gambaran darah tepi.

Page 50: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

35

Menurut Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2007

(RISKESDAS) untuk mengetahui jenis anemia pada ibu hamil berdasarkan

morfologi eritrosit didapatkan lebih banyak gambaran eritrosit mikrositik

hipokrom (59%) dibandingkan dengan gambaran eritrosit makrositik (10,3%)

dan gambaran eritrosit lainnya (30,8%). Anemia mikrositik hipokrom bisa

terlihat pada defisiensi zat besi, penyakit kronis tingkat lanjut atau keracunan

timbal. Anemia normostik normokrom bisa terlihat pada penyakit kronis fase

awal atau perdarahan akut. Anemia makrositik bisa terlihat pada defisiensi

vitamin B12. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, kemungkinan jika nantinya

terjadi anemia pada ibu hamil dengan gambaran eritrosit tersebut, maka

penyebab tersebut kemungkinan paling banyak karena penyakit kronis fase

awal atau lanjut dan defisiensi besi.34 Terdapat persamaan proporsi gambaran

eritrosit pada RISKESDAS dengan penelitian ini pada subjek yang mengalami

anemia dengan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom.

4.5 Karakteristik Kadar Feritin

Pada penelitian ini didapatkan rerata kadar feritin sebesar 43,6 ± 43,3

ng/ml. Berdasarkan penelitian Nuzhat dkk di Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Hazara Pakistan tahun 2006 didapatkan rerata kadar feritin pada 90

ibu hamil trimester pertama adalah 19,9 ± 8,6 ng/ml.33 Hasil penelitian Nuzhat

dkk rerata kadar feritin berbeda dengan penelitian ini. Pada penelitian Nuzhat

dkk menunjukkan rerata kadar feritin rendah, sedangkan pada penelitian ini

menunjukkan rerata kadar feritin normal. Perbedaan tersebut kemungkinan

karena faktor sosiodemografi dan faktor asupan gizi. Persentase subjek

penelitian tersebut disajikan pada tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.7 Kadar Feritin

Kadar Feritin Jumlah (n=73) Persentase (%)

Normal (≥30 ng/ml) 51 69,9

Rendah (<30 ng/ml) 22 30,1

Total 73 100 %

Berdasarkan tabel 4.7, didapatkan subjek penelitian yang kadar feritin normal

Page 51: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

36

(≥30 ng/ml) lebih banyak dibandingkan dengan subjek penelitian yang

memiliki kadar feritin rendah (<30 ng/ml). Pada penelitian ini terdapat yang

kadar feritin normal sebanyak 51 subjek penelitian (69,9%), dan kadar feritin

rendah sebanyak 22 subjek penelitian (30,1%).

Tabel 4.8 Kadar Feritin pada Anemia

Kadar Feritin Jumlah (n=4) Persentase (%)

Normal (≥30 ng/ml) 2 50

Rendah (<30 ng/ml) 2 50

Total 4 100 %

Berdasarkan tabel 4.8, pada subjek penelitian yang mengalami anemia

didapatkan kadar feritin normal (50%) dan kadar feritin rendah (50%).

Sabriani dkk meneliti kadar feritin pada 72 ibu hamil di Kabupaten

Mongondow Utara tahun 2015, didapatkan 46 subjek penelitian dengan kadar

feritin normal (63,9%) dan 26 subjek penelitian dengan kadar feritin rendah

(36,1%).35 Hasil penelitian Sabriani dkk terdapat proporsi kadar feritin rendah

lebih banyak dibandingkan dengan penelitian ini karena perbedaan

karakteristik subjek berupa asupan nutrisi ibu hamil.5

4.6 Gambaran Eritrosit Mikrositik Hipokrom dengan Kadar Feritin

Pada penelitian ini didapatkan rerata gambaran eritrosit mikrositik

hipokrom dan kadar feritin sebesar 19,1 ± 12,3 ng/ml. Persentase gambaran

eritrosit mikrositik hipokrom dengan kadar feritin dari 10 subjek penelitian

disajikan pada tabel 4.5 dibawah ini.

Tabel 4.9 Gambaran Eritrosit Mikrositik Hipokrom dengan Kadar Feritin

Mikrositik Hipokrom Jumlah (n=10) Persentase (%)

Kadar Feritin

Normal (≥30 ng/ml) 3 30

Rendah (<30 ng/ml) 7 70

Total 10 100 %

Page 52: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

37

Dari tabel 4.9, didapatkan subjek penelitian dengan gambaran eritrosit

mikrositik hipokrom yang kadar feritin normal rendah (<30 ng/ml) lebih

banyak dibandingkan dengan subjek penelitian yang memiliki kadar feritin

normal (>30 ng/ml). Pada penelitian ini terdapat yang kadar feritin rendah

sebanyak tujuh subjek penelitian (70%) dengan rerata sebesar 12,3 ± 5,5 ng/ml,

dan kadar feritin normal sebanyak tiga subjek penelitian (30%) dengan rerata

sebesar 34,9 ± 7,5 ng/ml.

Tabel 4.10 Gambaran Eritrosit Mikrositik Hipokrom dengan Kadar Feritin

pada Anemia

Mikrositik Hipokrom Jumlah (n=2) Persentase (%)

Kadar Feritin

Normal (≥30 ng/ml) 0 0

Rendah (<30 ng/ml) 2 100

Total 2 100 %

Berdasarkan tabel 4.10, pada subjek penelitian yang mengalami anemia

didapatkan kadar feritin rendah pada seluruh gambaran eritrosit mikrositik

hipokrom.

Abdul dkk meneliti prevalensi anemia defisiensi besi terhadap 410 kasus

mikrositik hipokrom di Pakistan tahun 2012 – 2015, didapatkan rerata feritin

sebesar 7,60 ± 3,89 ng/ml.36 Hasil penelitian Abdul dkk terdapat rerata kadar

feritin yang lebih rendah dibandingkan dengan penelitian ini, yaitu sebesar 12,3

± 5,5 ng/ml pada ibu hamil trimester pertama dengan gambaran eritrosit

mikrositik hipokrom. Hal tersebut menunjukkan keadaan defisiensi besi.

Pada pemeriksaan gambaran darah tepi dengan hasil mikrositik

hipokrom, maka diagnosis anemia defisiensi besi dapat ditegakkan. Namun

mikrositik hipokrom juga dapat digunakan untuk mendiagnosis anemia penyakit

kronis, anemia sideroblastik, hemoglobinopati.37 Oleh karena itu diperlukan

pemeriksaan penunjang lainnya, yaitu pemeriksaan kadar feritin. Kadar feritin

yang rendah menunjukkan defisiensi besi. Pada penelitian ini didapatkan tujuh

subjek penelitian yang mengalami defisiensi besi berdasarkan gambaran eritrosit

mikrositik hipokrom dengan kadar feritin rendah.

Page 53: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

38

Berdasarkan medical experts university of Utah School of Medicine and

Arup laboratories, untuk mendiagnosis anemia, pada pemeriksaan gambaran

eritrosit mikrositik hipokrom dapat ditegakkan diiagnosis anemia defisiensi besi

jika kadar feritin turun dan Total Iron Binding Capacity (TIBC) tinggi. Namun

jika kadar feritin normal atau tinggi dan TIBC normal atau rendah maka

diagnosis mengarah pada thalasemia, penyakit kronik dan peradangan.38

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), diantara ibu

hamil yang mengalami anemia defisiensi besi selama dua trimester pertama

kehamilan dapat meningkatkan dua kali risiko persalinan prematur dan

peningkatan tiga kali risiko berat bayi lahir rendah. Maka dari itu penting untuk

melakukan pencegahan utama defisiensi besi selama kehamilan, meliputi asupan

zat besi dan suplementasi zat besi yang cukup (dosis kecil 30mg/hari).8

Beradasarkan hasil penelitian ini pada gambaran eritrosit mikrositik hipokrom

dengan kadar feritin rendah maupun anemia diwajibkan untuk diberikan

suplementasi zat besi dan memerhatikan jenis makanan dengan asupan zat besi

yang cukup. Pada seluruh ibu hamil trimester pertama juga dianjurkan untuk

pemberian suplementasi besi sebagai tindakan pencegahan dari keadaan

defisiensi besi.

4.7 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini belum mencakup seluruh trimester pada ibu hamil karena

hanya melihat pada trimester pertama saja.

2. Tidak dilakukan analisis data rekam medik pemeriksaan hematologis pada

trimester kedua dan ketiga kehamilan karena tidak mencukupi jumlah

minimal sampel yang dibutuhkan berdasarkan perhitungan rumus dari rekam

medik tersebut.

Page 54: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Telah dilakukan penelitian pada 73 subjek penelitian ibu hamil trimester

pertama di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah Depok pada periode

April 2016 – Juli 2016, didapatkan indeks eritrosit berupa indeks MCH, MCV,

dan MCHC dalam batas normal.

2. Umur ideal lebih banyak dibandingkan dengan umur terlalu tua.

3. Kadar hemoglobin normal lebih banyak dibandingkan dengan kadar

hemoglobin rendah (anemia).

4. Kadar feritin normal lebih banyak dibandingkan dengan kadar feritin rendah.

Sedangkan pada anemia didapatkan kadar feritin normal dan kadar feritin

rendah dengan jumlah yang sama.

5. Gambaran eritrosit berdasarkan indeks eritrosit dan gambaran darah tepi

didapatkan normositik normokrom lebih banyak dibandingkan dengan

mikrositik hipokrom, dan mikrositik normokrom. Sedangkan pada subjek

anemia didapatkan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom dan normositik

normokrom.

6. Gambaran eritrosit mikrositik hipokrom dengan kadar feritin rendah lebih

banyak dibandingkan dengan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom dengan

kadar feritin normal. Sedangkan pada subjek anemia didapatkan kadar feritin

rendah pada gambaran eritrosit mikrositik hipokrom.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian, dapat disarankan bahwa:

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut pada trimester kedua dan ketiga untuk

pemeriksaan indeks eritrosit, kadar feritin, dan gambaran eritrosit.

2. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melakukan penelitian analitik yang

menganalisis hubungan dari faktor risiko dan komplikasi dari kelainan indeks

eritrosit, kadar feritin, dan gambaran eritrosit pada kehamilan.

Page 55: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

40

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham G, Leveno K. Obstetri williams. Ed 23. Vol 1. Jakarta: EGC;

2012. 50-3 p.

2. Hoffbrand A, Pettit H. Kapita selekta hematologi, Ed 4. Jakarta: EGC; 2005.

18-20 p.

3. Kementerian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Kementerian

Kesehatan; 2013. 256 p.

4. Palmer L, Briggs C, McFadden S, Zini G, Burthem J, Rozenberg G.

International hematology recommendations for the standardization of

nomenclature and grading of peripheral blood cell morphological features. Int

J of Lab Hematology. 2015;1:3-5.

5. Prawiroharjo S. Ilmu Kebidanan, Ed 4. Jakarta: PT Bina Pustaka; 2014. 774 p.

6. Kementerian Kesehatan RI. Infodatin pusat data dan informasi. Jakarta:

Kementerian Kesehatan; 2014. 1 p.

7. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman interpretasi data klinik. Jakarta:

Kementerian Kesehatan; 2011. 13-4 p.

8. Centers for Disease Control and Prevention [Internet].Recommendations to

prevent and control iron deficiency. Atlanta: Morbidity and Mortality Weekly

Report; 1998. [dikutip 13 Oktober 2017]. Tersedia Pada: https-

://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/ 00051880.html

9. World Health Organization [Internet]. Iron deficiency anaemia 2001. [dikutip

13 Oktober 2017]. Tersedia pada: http://www.who.int/nutrition/pu-

blications/en/ida_assessment_prevention_control.pdf.

10. Akinbami A, Ajibola, Rabiu, Adewunmi AA, Dosunmu, Adediran.

Hematological profile of normal pregnant women in Lagos. Int J of Women’s

Health; 2013;1:3-4.

11. Tiwari M, Kotwal J, Kotwal A, Mishra P, Dutta V, Chopra S. Correlation of

haemoglobin and red cell indices with serum ferritin in Indian women in

second and third trimester of pregnancy. Med J Armed Forces India. 2013

;1:31-36.

12. Dorland. Kamus saku kedokteran dorland, Ed 29. Singapura: Elsevier; 2013.

282 p.

Page 56: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

41

13. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem, Ed 6. Jakarta: EGC; 2011.

416-420 p.

14. Bagian Obstetri & Ginekologi FK UNPAD. Obstetri fisiologi. Bandung:

Elemen; 1983. 13-5 p.

15. Guyton A, Hall J. Buku ajar fisiologi kedokteran, Ed 12. Singapura: Elsevier;

2016. 408-15 p.

16. Llewellyn J. Dasar - dasar obstetri dan ginekologi, Ed 6. Jakarta: Hipokrates;

2001. 15-7 p.

17. Susan M. Ganong’s review of medical physiology 23th edition. United States

of America: The McGraw-Hill Companies; 2010. 35 c.

18. Silverthorn DU, Johnson BR. Human physiology: an integrated approach 5th

edition. San Francisco: Pearson/Benjamin Cummings; 2010. 546 p

19. Agung A. Pedoman teknik dasar untuk laboratorium kesehatan, Ed 2. Jakarta:

EGC; 2011. 11-2 p.

20. Rodak BF, Carr JH. Clinical hematology atlas 4th edition. Missouri: Elsevier;

2013. 94-6 p.

21. Shaman JA. Diagnostic cells in the peripheral blood smear. 2014 [dikutip 11

Oktober 2017]; Tersedia pada: https://pdfs.semanticscholar.org-

/3fae/6cb2f9c516a756cb8f22462719f3ac4a7e21.pdf

22. Constantino BT. Reporting and grading of abnormal red blood cell

morphology. Canada: Int J of Lab Hematology. 2015;1:1-3.

23. Waterbury L. Buku saku hematologi, Ed 3. Jakarta: EGC; 2001. 5 p.

24. World Health Organization. Serum ferritin concentrations for assesment of

iron status and iron deficiency in populations. VitMin Nutrition Info

Sys.2011;2:3-4.

25. Errol R. At glance obstetri dan ginekologi, Ed 2. Jakarta: Penerbit Erlangga;

2008. 20 p.

26. World Health Organization. Haemoglobin concentrations for the diagnosis of

anaemia and assessment of severity. VitMin Nutrition Info Sys. 2011;1:3-4.

27. Dahlan S. Langkah - langkah membuat proposal penelitian bidang kedokteran

dan kesehatan, Ed 2. Jakarta: Sagung Seto; 2014. 83 p.

Page 57: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

42

28. Sofyan SS. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Binarupa

Aksara; 1995. 40-8 p.

29. Kementerian Kesehatan RI. Buletin Kesehatan Reproduksi. Jakarta:

Kementerian Kesehatan; 2013. 21-2 p.

30. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional [Internet]. Laporan

kinerja instansi pemerintah 2015 [dikutip 13 Oktober 2017]. Tersedia pada:

https://www.bkkbn.go.id/pocontent/uploads/LAKIP_BKKBN_2016.pdf.

31. Best start meilleur depart [Internet]. Pregnancy after age 35 [dikutip 13

Oktober 2017]. Tersedia pada: https://www.beststart.org/resources/rep_healt

/pdf/bs_pregnancy_age35.pdf.

32. Olatunbosun OA, Abasiattai AM, Bassey EA, James RS, Ibanga G, Morgan

A prevalence of anaemia among pregnant women at booking in the University

of Uyo Teaching Hospital. BioMed Research Int. 2014;1:3-5.

33. Raza N, Sarwar I, Munazza B, Ayub M, Suleman M. Assessment of iron

deficiency in pregnant women by determining iron status. J Ayub Med Coll

Abbottabad. 2011;23:2-4.

34. Departemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen

Kesehatan. 2007. 153-4 p.

35. Pontoh S, Mayulu N. Hubungan kadar feritin dan asupan protein pada ibu -

hamil trimester 1-3 di kabupaten mangodow. Jurnal Biomed. 2015;3:4-5.

36. Kandhro A, Prachacyasittikul V. Prevalence of thalasemia traits and iron de-

ficiency anemia. Taylor and Francis Group. 2017;1:3-4.

37. Sharma J, Shankar M. Anemia in pregnancy. J India Med. 2010;23:1-3.

38. ARUP Consult [Internet]. Anemia testing algorithm. [dikutip 13 Oktober

2017]. Tersedia pada: https://arupconsult.com/sites/default/files/Anemia_-

Tes-ting_algorithm.pdf.

40. Gisbert P, gomollon F. A guide to diagnosis of iron deficiency. The WJG

Press and Baishideng. 2009;5:4638-43.

41. Ozturk M, Ulubay M, Karashin E. Anemia prevalence at the time of pregnancy

detection. Turkey J Obs Gyn. 2017;1:3-4.

42. Tzur T, Weintraub A. Can anemia in the first trimester predict obstetrical

complications later in pregnancy?. Infroma Health Care. 2012;1:1-4.

Page 58: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

43

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Surat perizinan Rumah Sakit

Page 59: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

44

LAMPIRAN 2

Kode etik

Page 60: INDEKS ERITROSIT PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI …

45

LAMPIRAN 3

Daftar riwayat hidup

Nama : Maskur Fahmi Adi Bhaskoro

Tempat, Tanggal Lahir : Klaten, 20 Agustus 1996

Alamat : Jl. Mirah Delima VII No 322 RT 04, RW 039, Rawalumbu, Kota Bekasi

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : - SD Negeri 13 Bojong Rawalumbu Bekasi 2002-2008

- SMP Negeri 16 Kota Bekasi 2008 – 2011

- SMA Negeri 2 Kota Bekasi 2011-2014

- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014 – sekarang