imunologi kehamilan

download imunologi kehamilan

of 14

Transcript of imunologi kehamilan

  • Dasar Imunologi dalam Kebidanan

  • Janin merupakan jaringan semi alogenik dan berada di dalam tubuh seorang ibu yang memiliki imunokompeten untuk menimbulkan reaksi penolakanBilingham dan Medawar : bagaimana janin dalam kandungan ibu dapat hidup hingga usia kehamilan cukup bulan tanpa mengalami reaksi penolakan dari sistem imun maternal, meskipun janin memiliki antigen paternal?

  • HipotesisPemisahan fetal-maternal secara anatomisImunogenisitas rendah dari janin karena masih imaturKelambanan sistem imun maternal untuk bereaksi terhadap antigen dari janin

    Terdapat karakteristik spesifik dari jaringan janin dan sistem imun maternal yang memicu toleransi terhadap jaringan janin.

  • Sistem ImunSistem imun innate(nonspesifik) yaitu sel fagosit, basofil, natural killer, komplemenSistem imun adaptif (spesifik) yaitu limfosit T (intraseluler) dan limfosit B (ekstraseluler)Untuk aktivasi sistem adaptif dibutuhkan fragmen peptida bukan self antigen, yang dipresentasikan oleh HLA kelas II dan dikenali TCR yang hanya bereaksi jika terdapat kostimulator

    Jumlah natural killer meningkat pascaovulasi secara bermakna dan tetap banyak saat usia kehamilan dini

  • HLAMolekul yang mempresentasikan fragmen peptida pada permukaan selBerasal dari protein eksogen & endogen yang diproses secara endositik maupun sitosolik yang berasal dari self dan non-selfHLA I mengkoding rantai alpha, HLA II mengkoding rantai alpha & betaHLA Ia klasik (HLA-A, HLA-B, HLA-C) : mempresentasikan Ag kepada CD8+, dimiliki oleh seluruh sel somatik

  • HLA Ib nonklasik tdd HLA-G, HLA-F, HLA-E dimana HLA-G berperan dalam keberhasilan kehamilanHLA II mempresentasikan Ag ke CD4+ dan diekspresikn oleh makrofag, dendriti, limfosit

  • Keberhasilan Kehamilan Terkait Dengan Respon ImunJanin mengekspresikan HLA dan peptida self dari ayahnya yang memicu reaksi penolakan oleh sistem imun maternalSaat ini berkembang peran plasenta sebagai barier imun bagi antigen paternal sehingga tidak dapat dikenali dan ditolak oleh maternal, namun trofoblas yang menginvasi pembuluh darah maternal seharusnya juga memiliki HLA paternal

  • Hipotesis mengenai HLA-GBerdasarkan ekspresi HLA-nya, populasi sel trofoblas dibagi menjadi 3 :Sel yang melapisi ruang intravili (HLA1 -)Sel trofoblas endovaskuler mengekspresikan HLA-G, HLA-E, HLA-CSel trofoblas yang menginvasi lapisan desidua

    Natural killer cukup dominan di lap desidua, sedangkan sel yang mengekspresikan HLA I mempunyai resistensi thd sel NK (missing self hypothesis)HLA-G berinteraksi dengan KIR dan menekan aktivitas sitotoksisitas dari sel NK, memicu toleransi sistem imun maternal

  • Hipotesis LIF dan reseptorEndometrium menghasilkan Leukemia Inhibitory Factor(LIF) selama siklus haid terkait dengan kadar progesteronBlastokista menghasilkan reseptor LIF Ekspresi LIF pada desidua dan reseptor LIF pada blastokista memfasilitasi proses implantasi dan memicu pertumbuhan sel trofoblas

  • Hipotesis Indoleamine 2,3-dioksigenase (IDO)IDO merupakan enzim untuk katabolisme triptofan yang dihasilkan sel sinsisiotrofoblasIDO merusak triptofaan pada lap desidua yang dibutuhkan untuk proliferasi sel imun sehingga timbul toleransi dari imun maternal

  • Hipotesis Keseimbangan Th1-Th2Th0 berdiferensiasi jd Th1 jika mendapat sinyal IL-12 dan IF-gamma (sitokinnya IL-2)atau jd Th2 jika sinyal IL-4 (sitokinnya IL-4, IL-5, IL-6, IL-9, IL-10).Dominasi sitokin proinflamasi yang dihasilkan Th1 berkolerasi dgn peningkatan abortus, shg Th2 dianggap sbg sitokin yang mempertahankan kehamilan

  • Hipotesis mengenai HormonProgesteron yang dihasilkan plasenta akan memicu LIF dan memodulasi sistem imun maternal sehingga dominasi Th2Placenta GH juga dapat memodulasi sistem imun maternal

  • Hipotesis mengenai makrofag supresorHipotesis mengenai CD95 dan CD95LHipotesis mengenai Aneksin IIHipotesis mengenai rendahnya aktivitas komplemen

  • Kesimpulan Bagaimana suatu kehamilan dapat bertahan di dalam rahim seorang ibu masih menjadi paradoks dalam bidang imunologi. Diperkirakan toleransi sistem imun maternal terhadap antigen paternal janin disebabkan oleh kerja sama berbagai sistem dan mekanisme baik dari sisi janin maupun sisi maternal. Meski demikian, mungkin hanya sebagian kecil saja yang berperan penting dalam mempertahankan kehamilan.