Imunitas Tubuh Dan HIV 2009

download Imunitas Tubuh Dan HIV 2009

If you can't read please download the document

Transcript of Imunitas Tubuh Dan HIV 2009

Imunitas Tubuh dan HIV/AIDS Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa mampu menjelaskan ayat-ayat kauliyah maupun kauniyah Allah dari sistem imunitas tubuh manusia, dan latar belakang, penyimpangan perilaku dan solusi mendasar HIV/AIDS . Tujuan Instruksional Khusus: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan ayat-ayat kauniyah Allah yang terdapat pada tubuh manusia terkait dengan sistem imunitas. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan ayat-ayat kauliyah Allah yang menunjukkan jaminan karunia perlindungan Allah kepada manusia 3. Mahasiswa mampu menjelaskan kerja terorganisir sistem imunitas tubuh manusia 4. Mahasiswa mampu menjelaskan penyakit yang berhubungan dengan gangguan imunitas secara umum 5. Mahasiswa mampu menjelaskan latar belakang penyakit HIV/AIDS 6. Mahasiswa mampu menjelaskan penyimpangan perilaku/gaya hidup yang berhubungan dengan HIV/AIDS 7. Mahasiswa mampu menjelaskan solusi mendasar penyakit HIV/AIDS Imunitas Tubuh Lingkungan mengandung mikroba infeksius, seperti virus, bakteri, protozoa, dsb yang dapat menyebabkan penyakit sampai kematian. Individu normal memiliki sistem penolakan untuk melimitasi kerusakan dan memusnahkan mikroba. Sistem imunitas (pertahanan tubuh) merupakan sistem yang penting dan menakjubkan yang beroperasi dalam tubuh kita, karena sistem ini menjalankan salah satu misi hidup paling vital. Sistem imunitas meliputi :(1) Barier mekanik seperti epitel gepeng berlapis, keratin kulit, sillia (2) Barier kimia seperti asam lambung, kelenjar keringat (3) Barrier Biologis melalui flora normal (4) Imunitas humoral berupa imunoglobulin dan (5) Imunitas seluler (spesifik/nonspesifik) yang seluruhnya bekerja secara terpadu. Sebagai contoh barier mekanik berupa kulit yang menyelimuti hampir seluruh tubuh manusia memiliki berbagai keistimewaan. Kulit, yang menutupi seluruh tubuh manusia layaknya selubung, penuh dengan sifat yang menakjubkan. Kulit mampu memperbaiki dan memperbarui diri, air tidak dapat menembusnya, meskipun banyak pori-pori kecil di permukaannya, padahal ia berfungsi membuang air lewat proses perspirasi. Strukturnya yang luar biasa lentur, memungkinkan gerakan bebas, padahal ia cukup tebal sehingga tidak mudah robek. Kulit mampu melindungi tubuh dari panas, dingin, dan sinar matahari yang merugikan. Fungsi perlindungan utama kulit diwujudkan lewat lapisan sel mati yang merupakan bagian terluar dari kulit. Setiap sel baru yang dihasilkan oleh pembelahan sel bergerak dari bagian dalam kulit menuju ke permukaan luar. Sembari melakukan ini, unsur cair (sitoplasma) di dalam sel berubah menjadi protein kuat yang disebut keratin. Selama proses ini, sel itu mati. Senyawa keratin yang baru terbentuk ini mempunyai struktur yang sangat keras dan karena itu tidak dapat didekomposisi oleh enzim pencernaan. Dengan demikian, bakteri dan jamur tidak akan bisa mendapatkan sesuatu untuk dicabik dari lapisan luar kulit.

Tetesan keringat yang dikeluarkan dari kulit memainkan berbagai peran bagi tubuh. Selain menurunkan suhu tubuh, keringat menyediakan zat gizi bagi bakteri dan jamur tertentu yang hidup di permukaan kulit, dan menghasilkan bahan sisa bersifat asam seperti asam laktat yang mem-bantu menurunkan tingkat pH (ke-asaman) kulit. Media bersifat asam di permukaan kulit ini menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi bakteri patogen yang mencari tempat tinggal. Banyak mikroorganisme lain yang hidup dalam tubuh manusia namun tidak merugikan malah sebaliknya memberi banyak manfaat. Kelompok mikroorganisme ini, yang berkumpul di bagian-bagian tubuh tertentu membentuk koloni permanen, disebut flora normal tubuh. Mikroorganisme bermanfaat bagi tubuh dengan mencegah mikroba asing (patogen) berdiam di tubuh, karena masuknya mikroba lain merupakan ancaman bagi tempat tinggal mereka sendiri. Karena mereka tidak ingin digusur bakteri patogen mereka dengan gigih melawannya. Mereka berusaha melindungi tempat hidup mereka demi keberlangsungan hidup mereka yang berdampak baik bagi tubuh manusia. Allah tidak ada tuhan melainkan Dia. Yang Hidup Kekal lagi Berdiri Sendiri Dia tidak mengantuk dan tidak tidur Kepunyaan-NYa apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apaapa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikendaki. Kursi (kekuasaan)-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar ( QS 2: 255). Imunitas humoral dan seluler melindungi tubuh manusia terhadap bakteri, virus, jamur maupun mikroorganisme lainnya memiliki kemampuan luar biasa. Sistem tersebut terkoordinasi, terstruktur dan terorganisir secara utuh yang bekerja berkesinambungan tanpa henti yang mana kinerja mereka tidak kita sadari. Imunitas seluler diperankan oleh sel lekosit yang bekerja secara tidak spesifik (respon innate) dan yang bekerja secara spesifik (respon adaptif). Adanya invasi mikroorganisme patogen direspon oleh elemen garis depan yaitu berbagai jenis fagosit ( makrofag dan neutrofil). Makrofag di jaringan bekerja dengan cara menghancurkan semua musuh dengan jalan menelannya. Makrofag pula yang memacu/mengajak sel-sel fagosit lain bergerak ke area inflamasi. Makrofag dan sel fagosit mengeluarkan mediator yang menaikkan suhu tubuh (demam). Peningkatan suhu tubuh bermanfaat memacu optimalisasi kerja lekosit. Demam yang diderita menyebabkan pasien beristirahat, hal tersebut berdampak menghemat energi utk memerangi antigen. Dalam kondisi demam pula pertumbuhan mikroorganisme patogen menjadi terhambat. Tahap lanjut adalah peran sel pertahanan dilakukan oleh limfosit. Limfosit T penolong menjadi agen administratif yang mengenali musuh dan memperingatkan sel-sel limfosit lain supaya bersiap. Sel T pembunuh memainkan perannya menghancurkan mikroorganisme patogen. Sel B mengikuti rangsang dari sel T penolong, yang selanjutnya sel B mengeluarkan "antibodi" (sistem imun humoral). Sel T penekan berfungsi menghentikan kegiatan semua sel pertahanan. Sel pengingat berperan

menyimpan informasi yang berguna untuk melawan antigen yang sama jika suatu saat nanti datang lagi. Gambaran di atas sekedar contoh-contoh kecil bahwa Allah telah memberi karunia pada manusia piranti dasar untuk bertahan hidup dan respon defensif terhadap kondisi yang membahayakan. Dia-lah Allah yang tiada Tuhan selain Dia. Yang Maha Tahu yang ghaib dan yang nyata kelihatan. Dia-lah Yang Maha PemurahYang Maha Penyayang. Dia-lah Allah yang tiada Tuhan selain Dia. Sang Raja, Yang Maha Suci, Sumber Kedamaian, Yang Mengkaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan (QS 59: 22-23) Kepunya-Nya (segala makhluk) yang ada di langit dan di Bumi. Semuanya tunduk patuh kepada-Nya. (QS.30:26) Maka apabila aku sakit. Allah juga yang menyembuhkan (QS 42:80) "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang-orang yang dapat mem-berikan bukti atas yang demikian itu." (QS. Al Anbiyaa', 21: 56) ! Kegagalan respon imun meliputi:(1) Reaksi yang tidak tepat terhadap self antigen (autoimunitas) (2) Reaksi yang tidak efektif (imunodefisiensi) dan (3) Reaksi yang berlebihan (hipersensitivitas). Pertanyaannya adalah: Mengapa sistem yang begitu komprehensif ini bisa gagal? Jawabannya sederhana, manusia senantiasa berlebih-lebihan dan senang melampaui batas, termasuk di dalam menzalimi dirinya sendiri. Ketidakmampuan manusia untuk menjaga keseimbangan (memapari diri dengan bahanbahan toksik, mikroba/virus, karsinogen, merusak lingkungan, kurang memperhatikan hygiene/sanitasi dan berperilaku/bergaya hidup menyimpang) akan mengakibatkan sistem kendali mikro di tingkat sel akan terlampaui pula batas toleransi maksimalnya. Terjadilah berbagai penyakit, termasuk gangguan imunitas. Manusia tidak mampu mengelola fitrahnya dan cenderung melampaui batas (eksploitatif dan destruktif terhadap sistem tata nilai). HIV/AIDS AIDS (acquired immuno deficiency syndrome) yaitu penyakit menurunnya imunitas tubuh yang didapat. Penyebab penyakit ini adalah virus HIV. Virus HIV memasuki Sel T helper CD4 , bereplikasi dan berpindah ke sel CD4 yang lain. Ketika di dalam sel CD4, HIV menemukan DNA dalam inti sel, membuat salinan dirinya dari DNA yang mengumpulkan materi dalam sel tersebut. Salinan ini selanjutnya menyembunyikan dirinya di dalam DNA sel CD4. Dapat tinggal dengan aman dalam DNA atau dapat menghidupkan DNA dan menggunakan mesin sel untuk membuat salinan dirinya. Selain membuat salinan dirinya HIV dapat bereproduksi melalui cara lain, yaitu ketika sel CD4 yang telah terinfeksi ini memutuskan untuk membuat sel baru, HIV juga dibuat . Karena tidak ada perebedaan antara DNA dari HIV dan DNA dari sel-sel tubuh, tidak ada obatobatan yang sepenuhnya dapat nengusir virus itu dari tubuh. Masa inkubasi penderita yang terinfeksi untuk kemudian menjadi AIDS sekitar enam sampai dengan tujuh tahun.

Gejala dan tanda yang muncul berhubungan dengan fungsi imunitas yang menurun. Demam yang tidak kunjung sembuh, pembesaran limfonodi, stomatitis, tuberkulosis, enteritis, pneumonia, sarkoma kaposi dan berakhir dengan kematian. HIV menular melalui: (1) Penularan melalui perkutan, meliputi - perkutan nyata ( jarum suntik, transfusi tindik, tusuk jarum dll) - perkutan tidak nyata (kontak sekret tubuh melalui mikrolesi kulit) (2) Penularan melalui selaput lendir, meliputi - penularan peroral - penyeberan kontak seksual ( heteroseksual maupun homoseksual) (3)Penularan vertikal Disebut pula sebagai penularan maternal-neonatal Penularan terbanyak melalui kontak seksual, penularan yang lebih cepat terjadi melalui hubungan seksual melalui dubur. Kecepatan penularan lebih cepat dibanding melalui hubungan seksual melalui vagina. Allah berfirman dalam surat Asy Syura ayat 165-166 Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki diantara manusia. Dan kamu tinggalkan istriistri yang telah Allah jadikan buat kamu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas . Perbuatan jahat ini dinamakan liwath karena dinisbathkan kepada kaum nabi Luth yang pertama kali melakukan perbuatan keji ini. Untuk ini Allah telah menurunkan siksa yang paling berat kepada mereka. Sebagaimana firman Allah :(Surat Huud 82-83) Dan ketika datang azab kami , maka kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas menjadi di bawah . dan kamu hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar secara bertubi-tubi . Batu-batu itu diberi tanda oleh tuhanmu dan siksaan itu tidaklah jauh dari orang-orang yang zhalim. Kontak seksual melalui dubur banyak dilakukan oleh pasangan homoseksual. Homoseksual (liwath) merupakan kejahatan seksual yang menyimpang dari fitrah manusia dalam berhubungan seksual . Kasus resmi pertama dari AIDS ditemukan pada th 1981 di AS, namun diyakini bahwa pada saat itu sudah banyak yang terinfeksi HIV. Pada tahun 1980 diperkirakan telah terinfeksi sekitar 100 ribu orang di seluruh dunia. Pada tahun 2001 tertular sekitar 33 juta orang. Sekitar 80 % penularan melalui hubungan seksual, 10 % melalui jarum suntik, 5 % melalui penularan vertikal dan 5 % melalui transfusi.

Berdasar data WHO tahun 2007, jalur penularan ditemukan sebagai berikut:

Pada tahun 2007 didapatkan data-data seperti tabel Penduduk yang hidup dengan HIV/AIDS Penduduk Dewasa yang hidup dengan HIV/AIDS Wanita yang hidup dengan HIV/AIDS Anak-anak yang hidup dengan HIV/AIDS Kematian akibat AIDS tahun 2007 Kematian Anak akibat AIDS tahun 2007Sumber: Worldwide HIV & AIDS Statistics ( WHO -Juli 2008)

Estimasi (juta) 33 30.8 15.5 2.0 2.0 0.27

Range (juta) 30,3-36,1 28.2-34.0 14.2-16.9 1.9-2.3 1.8-2.3 0.25-0.29

Faktor resiko tertular HIV : Pekerja seks komersial ( pelaku seksual bebas, hetero/homoseksual ) Pengguna obat-obatan terlarang Petugas yang kontak dengan sekret tubuh Pasien transfusi atau hemodialisis Janin atau bayi dari ibu HIV , dengan demikian penularan HIV ini terjadi pada berbagai populasi manusia. Allah Berfirman: Berhati-hatilah terhadap cobaan dan sangsi yang tidak hanya menimpa orang-orang yang berlaku aniaya diantara kamu, ketahuilah bahwa Allah Maha keras siksaNya ( QS : 8 : 25 ) Hadits : Tidak merajalela fahisyah dalam suatu kaum sampai mereka terang-terangan melakukannya , kecuali tersebar pula wabah dan penyakit diantara mereka yang belum pernah dikenal oleh generasi terdahulu

Setiap pelanggaran terhadap fitrah manusia (uqubat al fitrah) atau ajaran agama, cepat atau lambat pasti akan ada sangsi atau hukuman atas pelanggaran tersebut. Musibah tersebut dapat menimpa pada masyarakat luas, baik yang taat maupun yang tidak pencegahan terhadap HIV yang utama adalah upaya menghindari tertularnya HIV baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Oleh karena HIV ini berkaitan erat dengan penyimpangan akhlak, sehingga perlu ditinjau secara umum Allah berfirman dalam surat Surat Al ARaf ayat 157: Orang-orang yang mengikuti Rasul Nabi yang ummi mereka dapati termaktub di sisi mereka dalam kitab Taurat dan Injil , dia menyuruh mereka berbuat kebajikan dan melarang mengerjakan yang mungkar, serta menghalalkan yang baik-baik dan mengharamkan yang keji lagi membuang beban mereka dan belenggu yang ada pada mereka . Maka orang-orang yang beriman kepadanya dan menguatkannya serta menolongnya dan mengikuti cahaya yang diturunkan kepadanya mereka itulah orangorang yang menang. Pendekatan penanganan HIV/AIDs dilakukan secara terpadu dan mengakar pada permasalahan kerusakan akhlak. Penerapan hukum dan syariat Islam yang bersumber dari Al Quran dan As Sunnah menjadi solusi yang mendasar. Keengganan untuk kembali pada pedoman yang fitrah dan haq, merupakan suatu kesombongan. Berat sekali bagi orang-orang yang sombong. Al Quran menyoroti buruknya keadaan orang yang sombong dan ingkar terhadap Allah: "Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)-nya...." (QS. An Naml, 27: 14). Adapun beberapa upaya nyata yang dapat dilakukan adalah : 1. Meningkatkan pendidikan agama di setiap kalangan, baik formal maupun informal dengan tujuan menerapkan kehidupan agama yang utuh (kaffah). 2. Orangtua senantiasa menjadi teladan terbaik kepada anak-anak dan memiliki kesadaran penuh bahwa mereka merupakan amanah dari Allah s.w.t. 3. Jauhkan anak-anak dan keluarga kita daripada sembarang bentuk hiburan yang melalaikan dan pastikan mereka sentiasa menutup aurat serta tidak membiarkan mereka bergaul bebas yang mendekatkan kepada zina. 4. Memberi penyuluhan perawatan bagi siapa saja yang tertular HIV 5. Memberi penyuluhan kepada profesi yang memiliki resiko tinggi tertular HIV tentang cara-cara pencegahan terbaik 6. Memberikan penyuluhan seluk-beluk HIV pada masyarakat dengan sasaran memberikan kesadaran pencegahan AIDs melalui gaya hidup yang sesuai dengan kehidupan Islami 7. Memberi penyuluhan pada masyarakat dan penekanan untuk tidak takut (mengisolir) terhadap orang-orang yang hidup dengan HIV 8. Menggalang jaringan kerja sama sosial dalam penanggulangan AIDs

Adab menjenguk orang sakit: 1. Menjaga perasaan penderita 2. Menggunakan perkataan yang menggembirakan dan memberi semangat. 3. Bila perlu memegang tangan atau dadanya. 4. Berdoa untuk kesembuhannya 5. Membawa buah tangan yang menggembirakan penderita 6. Menenangkannya dalam menanggung kesulitan. Sabda Rasulullah SAW: Sungguh menakjubkan keadaan orang mukmin itu apabila segala perbuatannya menjadi kebajikan baginya. Tiada yang seperti itu kecuali orang-orang mukmin itu apabila beroleh kesenangan ia bersyukur kerana itu adalah baik baginya. Dan apabila ditimpa kesusahan ia tetap bersabar, kerana itu juga adalah baik baginya. 7. Ingatkanlah ia supaya tidak mengharapkan kematian. Rasulullah SAW bersabda : Wahai Abbas paman Rasulullah, janganlah engkau mengharap-harapkan mati. Kalau sebelum ini engkau seorang baik, maka dengan panjangnya umur kamu Allah akan menambah kebaikan-kebaikan bagi kamu. Dan sekiranya engkau berbuat kesalahan, maka janganlah engkau mengharapharapkan mati. 8. Mengingatkannya untuk bertaubat. 9. Berpesan untuk mengadu dan berserah diri hanya kepada Allah, Referensi 1. Harun Yahya.Rahasia Kekebalan Tubuh.http://www.harunyahya.com 2. Tauhid. 2004. Fitrah: Dari Strata Molekuler Sampai Manusia Yang Sempurna. http://www.unisba.ac.id/ 3. Syaikh Ali Jaad Al Haq. 1996. Penyakit AIDS dan Homoseksual. Kedokteran Dalam Masalah Kewanitaan Dalam Islam. Universitas Al Azhar Mesir. 4. Reuben Granich. 2003. Ancaman HIV dan Kesehatan Masyarakat. Insist Press. 5. WHO, 2008. Worldwide AIDS & HIV Statistics