Imran N. Hosein - Realitas Negara Sekuler Modern
-
Upload
arian-afgan -
Category
Documents
-
view
226 -
download
4
description
Transcript of Imran N. Hosein - Realitas Negara Sekuler Modern
Realitas Negara Sekuler Modern
Imran Nazar Hosein
Kebaikan, manfaat dan keunggulan-keunggulan bagi negara sekuler bagi manusia tidak
merubah dasar dari negara sekuler itu sendiri yaitu kufur dan sirik. Negara sekuler kini
mulai menampakkan jati dirinya yang asli, yaitu sikap rivalitasnya terhadap kehidupan
bergama. Kehidupan yang berdasarkan agama kini menjadi musuh laten dari sistem
pemerintahan sekuler di seluruh dunia yang pada dasarnya tak berketuhanan.
Demokrasi yang diusung oleh negara-negara sekuler kini menjadi pil racun berselaput
gula. Demokrasi mempertahankan sistem moneter hutang untuk menindas ekonomi
dan mengekploitasi rakyat melalui riba, dimana dahulu, penindasan ekonomi berbaju
rasial dan penindasan etnis. Rakyat yang terbelenggu kemiskinan tidak dapat bersatu
dan menjadi kesatuan politik yang kuat sehingga dapat menantang elit predator yang
kaya. Oleh karena itu mereka tidak akan pernah meraih kekuasaan untuk dapat
menghentikan penindasan ekonomi ini. Arti Qur’an yang baru bagi komunitas muslim
sekuler adalah, bahwa yang kaya akan mewarisi bumi didunia dan di akhirat. Dan
memang itulah kenyataan yang terjadi sekarang.
Eropa melanjutkan setelah masa kolonialisme, untuk menggunakan kekuatan militer, jika
cara kerjasama dan suap menemui jalan buntu, dan kekuasaan mutlaknya untuk menipu
dunia dan mencuci otak manusia non Eropa. Philosopi tak berketuhanan dengan konsep
tak berketuhanan seperti kedaulatan negara terhadap rakyatnya, sistem ekonomi
eksploitatif, dan kebudayaan bebas, akhirnya dipuja seluruh dunia. Ini adalah
keberhasilan yang spektakuler.
Kolonialisme adalah imperialisme adalah globalisasi.
Pemerintahan kolonial barat kini menguasai seluruh manusia didunia (global), termasuk
terhadap Muslim, melalui cara-cara sistem politik tak berketuhanan yang baru,
berdasarkan kufur dan sirik, yang menipu dan merayu, seperti halnya iklan televisi. Oleh
karena itu, prediksi Muhammad saw kini terpenuhi! Beliau meramalkan bahwa umatnya
(Muslim) akan meniru (cara hidup) dan mengikuti Yahudi dan Nasrani sampai
sedemikian rupa sehingga jika mereka (Yahudi dan Nasrani) masuk lubang kadal
(neraka) maka mereka (Muslim) juga.
Hasilnya adalah dunia Yahudi, Nasrani dan Muslim kini terjerembab dalam ujian di
dalam ujian, sebuah fitnah terhadap Tuhannya Ibrahim, Yang Maha Tinggi, ketika Dia
memerintah:
“Ikuti apa yang sudah diturunkan kepada kamu oleh Allah, dan tidak ikuti pemimpin
(Raja/Lord) lain selain Allah. Jarang sekali kamu ingat ini dalam pikiranmu!”
(Al Araf 7:3)
Sistem negara sekuler modern menerapkan pemilu untuk memilih parlemen dan
pemerintah. Rakyat negara sekuler, apapun agamanya, memilih dalam pemilu itu.
Mereka diwajibkan untuk tunduk pada pemilu itu dan menjunjung tinggi hasilnya. Jika
hasil pemilu itu adalah pemerintahan yang sebagian besar penganut agama Budha,
penyembah berhala, atau Nasrani, yang secara terbuka bermusuhan terhadap orang
yang menyembah Tuhannya Ibrahim. Atau, menghasilkan pemerintahan yang
menghalalkan apa yang Allah haramkan dan mengharamkan apa yang Allah halalkan,
maka sistem pemilu itu mewajibkan setiap Yahudi, Nasrani maupun Muslim untuk
tunduk pada kekuasaan dan kedaulatan negara itu, sebagai negara yang sah
berdasarkan hukum.
Tidak terdapat dalam Injil, Taurat, Qur’an maupun hadist, yang membenarkan Yahudi,
Nasrani, dan Muslim untuk berpartisipasi pada pemilu seperti itu, dimana mereka
memilih dengan bebas, sebuah pemerintahan yang sah menurut hukum, untuk
memerintah mereka. Kebalikannya, ada kutukan pada kitab-kitab tersebut diatas
mengenai pemilu seperti ini!