IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN...

125
i IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 NGRONGGO KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: MARLIANA DARANI NIM 23040150009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Transcript of IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN...

Page 1: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

i

IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI

TERHADAP KESANTUNAN BERBAHASA SISWA

MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

MARLIANA DARANI

NIM 23040150009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2019

Page 2: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

ii

Page 3: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

iii

IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI

TERHADAP KESANTUNAN BERBAHASA SISWA

MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

MARLIANA DARANI

NIM 23040150009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2019

Page 4: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

iv

Page 5: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

v

Page 6: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

vi

Page 7: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

أوهه ل إله إله هى والملئكة وأولى العلم قائما بالقسط ل إله إله هى 81العزيز الحكيم ]آل عمران: شهد للاه ]

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia,

Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan

yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha

Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [Ali Imraan : 18]

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan :

1. Kepada ayahanda Lilik Nuryanto dan Ibunda Mijanah , yang tak pernah lelah untuk

memperjuangkan serta mendidik putrinya, hingga jenjang pendidikan yang tinggi.

2. Kepada almarhum eyang kakung Ahmad Ikhwanto dan almarhumah eyang putri

Saparmi yang senantiasa mendidik cucu-cucunya dengan pituturnya.

3. Kepada Penyemangatku Muhamad Lilik Nur Arifin yang selalu mensupport dan

menemani penulis dalam proses penulisan Skripsi ini hingga selesai.

4. Kepada teman-temanku, sahabat-sahabatku, dan juga segenap keluarga besar PGMI

yang senantiasa mendukung serta memberikan solusi kepada penulis..

5. Kepada semua guru dan dosen-dosenku yang telah memberikan ilmunya.

6. Dan terkhususnya untuk almamater tercinta INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

Salatiga yang akan selalu terkenang.

Page 8: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam

semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa dinanti-

nantikan syafa’atnya diahirat nanti.

Penulisan skripsi dengan judul “Implikasi Penggunaan Gawai terhadap Kesantunan

bahasa Siswa Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 Ngronggo Argomulyo Kota Salatiga.” Ini, untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

2. Bapak prof. Dr. Mansur., M. Ag. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, S. Si., M. Si. selaku Ketua Program Studi PGMI

4. Bapak Sumarno Wijadipa selaku dosen pembimbing Akademik yang telah

membimbing saya dari semester awal sampai saat ini, yang meluangkan waktu untuk

bimbingan akademik, dengan penuh kesabaran.

5. Bapak Imam Mas Arum M.Pd. yang telah membantu dalam penyempurnaan

penulisan Skripsi

6. Bapak, Ibu Dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu

dan bimbinganya kepada penulis.

7. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material kepada saya.

Page 9: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

ix

8. Ibu Istiqah Rahayu Ningsih. S.Pd. selaku kepala sekolah MI MA’ARIF Kumpulrejo

02 Ngronggo Argomulyo Kota Salatiga, yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

9. Kepada ayahanda Lilik Nuryanto dan Ibunda Mijanah, yang tak pernah lelah untuk

memperjuangkan serta mendidik putrinya, hingga jenjang pendidikan yang tinggi.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para

pembaca sangat berharga bagi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis hanya

bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan

penulis pada khususnya.

Salatiga, 4 September 2019

Penulis

Page 10: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... iv

PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI ..................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv

ABSTRAK ............................................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

E. Definisi Operasional .................................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9

BAB II LANDASA TEORI DAN PUSTAKA ........................................................ 12

A. Kajian Teori ................................................................................................. 12

1. Pengerian Implikasi ............................................................................... 12

2. Gawai ..................................................................................................... 13

a. Pengertian Gawai ............................................................................ 13

b. Dapak penggunaan gawai ................................................................ 14

Page 11: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

xi

3. Kesantunan Berbahasa ........................................................................... 17

a. Pengertian Kesantunan..................................................................... 17

b. Jenis kesantunan............................................................................... 19

c. Kesantunan berbahasa ...................................................................... 21

d. Ciri kesantunan Berbahassa ............................................................. 23

4. Bahasa .................................................................................................... 26

a. Pengertian Bahasa ............................................................................ 26

b. Fungsi Bahasa .................................................................................. 28

c. Perubahan Bahasa ............................................................................ 29

B. Kajian Pustaka ............................................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 35

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 35

1. Lokasi Penelitian .................................................................................... 35

2. Waktu Penelitian .................................................................................... 36

3. Sumber Data........................................................................................... 36

B. Jenis Penelitian............................................................................................. 38

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 39

D. Analisis Data ................................................................................................ 40

E. Pengecekan Keabsaha Temuan .................................................................... 43

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ....................................................... 46

A. Lokasi .......................................................................................................... 46

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................... 46

a. Lokasi pelaksanaan Penelitian ......................................................... 46

b. Sejarah singkat Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 ..................................... 47

2. Profil Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 .......................................................... 48

Page 12: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

xii

a. Profil Madrasah ................................................................................ 48

b. Visi Madrasah .................................................................................. 49

c. Misi Madrasah ................................................................................. 49

d. Tujuan Madrasah ............................................................................. 49

e. Motto Madrasah ............................................................................... 50

f. Struktur Madrasah ............................................................................ 50

3. Daftar Guru ............................................................................................ 52

4. Data Kependidikan................................................................................. 53

5. Data Siswa Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 ................................................. 53

6. Data siswa Kelas VI A dan VI B ........................................................... 54

7. Sarana Pasarana ..................................................................................... 57

B. Paparan Data ................................................................................................ 57

1. Penggunaan Gawai di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 ............................... 57

2. Kesantunan Berbahasa Siswa Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 .................... 60

3. Implikasi Penggunaan Gawai di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 ................ 62

C. Analisis Data ................................................................................................ 67

1. Penggunaan Gawai di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 ............................... 67

2. Kesantunan Berbahasa Siswa Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 .................... 70

3. Implikasi Penggunaan Gawai di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 ................ 71

BAB V PENUTUP .................................................................................................. 74

A. Kesimpulan .................................................................................................. 74

B. Saran ............................................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 76

LAMPIRAN

Page 13: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

xiii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.3.1. Batas Wilayah Desa Ngronggo

2. Tabel 4.1.3. Daftar Guru

3. Tabel 4.1.4. Data Pendidik

4. Tabel 4.1.5. Data Siswa

5. Tabel 4.1.6. Siswa Kelas VI

6. Tabel 4.1.7. Sarana Prasarana

Page 14: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

xiv

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 4.1.1. Peta Dusun Ngronggo

2. Gmbr.1. Wawancara dengan Ibu Kepala Madrasah

3. Gmbr.2. Wawancara dengan bapak guru

4. Gmbr.3. Berkomunikasi dengan siswa

5. Gmbr.4. Berkomunikasi dengan siswa

6. Gmbr.5. Dokumentasi catatan lapangan

7. Gmbr.6. Dokumentasi rekaman video

8. Gmbr.7. Dokumentasi rekaman audio wawancara

Page 15: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

xv

ABSTRAK

Darani, Marliana. 2019. Implikasi Penggunaan Gawai Terhadap Kesantunan Berbahasa

Siswa di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 Ngronggo kecamatan Argomulyo Kota Salatiga

Tahun Pelajaran 2019/2020. Program Studi Pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen

Pembimbing: Imam Mas Arum, M. Pd.

Kata Kunci : Implikasi, Gawai, dan Kesantunan Berbahasa

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Implikasi Penggunaan Gawai

Terhadap Kesantunan Berbahasa Siswa di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 Ngronggo kecamatan

Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020. Dengan rumusan masalah 1)

Bagaimanakah Penggunaan Gawai di Mi ma’arif Kumpulrejo 02. 2) Bagaimanakah

Kesantunan Berbahasa di Mi ma’arif Kumpulrejo 02. 3) Implikasi Penggunaan Gawai

Terhadap Kesantuna Berbahasa Siswa Mi Ma’arif Kumpulrejo 02.

Untuk Penelitian kualitatif dilaksanakan dengan cara pengamat menjadi instrumen

aktif yang terjun kelapangan untuk mencari data. Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-

langkah pra-lapangan untuk menyiapkan instrumen dan menggali data awal, kemudian

peneliti terjun kelapangan untuk melakukan pengamatan, dan jika data yang diperluka sudah

terkumpul peneliti melakukan analisis data. Dalam penelitian ini peneliti menjadi instrumen

aktif di lapangan.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini 1) penggunaan gawai di Mi ma’arif

Kumpulrejo 02 sangat dibatasi. Penggunaan hanya diperbolehkan untuk guru guna

mempermudah dalam berkomunikasi. Siswa tidak diperbolehkan namun ada kebijakan

tertentu. 2) bahasa siswa tergolong santun dan faktor perubahan kesantunan meliputi faktor

kelurga, faktor lingkungan, dan faktor pergaulan. 3) implikasi penggunaan gawai

berpengaruh terhadap bahasa siswa. Dan bahasa tersebut merupakan bahasa baru yang

ditemukan melalui penggunaan gawai.

Page 16: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang sangat pesat berpengaruh dalam

dunia pendidikan. Berkembangnya teknologi ini mengakibatkan

berkembangnya ilmu pengetahuan yang memiliki dampak positif maupun

negatif. Perkembangan teknologi ini dimulai dari negara maju, sehingga

sebagai negara berkembang perlu menyejajarkan diri. Adanya

perkembangan teknologi ini membuat pemerintah perlu meningkatkan

pembangunan di bidang pendidikan yang dilihat dari segi kualitas maupun

kuantitas.

Pembukaan UUD Republik Indonesia Tahun 1945 telah

mengamanatkan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa. Untuk memenuhi amanat tersebut, Pemerintah

bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan dalam rangka

memenuhi hak dasar setiap warga negara untuk memperoleh layanan

pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut selanjutnya dituangkan dalam

UU No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, yaitu :

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan pengetahuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agara menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara

yang demokrasi serta bertanggung jawab”.

Page 17: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

2

Dunia pendidikan selalu mengalami perkembangan, untuk

mewujudkannya semestinya harus dilakukan dengan peningkatan sarana

dan prasarana, peningkatan profesionalisme pendidik, dan peningkatan

mutu serta kreativitas siswa.

Upaya membawa siswa untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional tersebut, maka keterampilan tenaga pendidik dalam proses

pembelajaran, secara berencana dan berkesinambungan perlu ditingkatkan,

sehingga transfer ilmu dapat berjalan dengan normal. Disamping itu

kegiatan pendidikan perlu menyiapkan dan penggunaan sarana dan

prasarana yang menunjang seperti sarana perpustakaan untuk membantu

terselenggaranya program pendidikan yang efektif dan efesien.

Dengan berkembangnya ilmu teknologi di era modern saat ini

banyak sekali Gawai yang telah diciptakan untuk memudahkan manusia

dalam beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia

pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan salah

satu Gawai yang sering kita temui adalah handphone. Seperti yang kita

ketahui bahwa siswa berusia di bawah 20 tahun di era modern ini telah

banyak menggunakan Gawai dalam proses belajar baik di sekolah maupun

dirumah. Kita juga mengetahui bahwa adanya pengaruh atau dampak yang

terjadi ketika menggunakan Gawai di dalam proses belajar mengajar.

Meski demikian gawai tetap mempunyai pengaruh yang bisa menggangu

perkembangan siswa seperti, bahaya kesehatan, perubahan perilaku dan

lain sebagainya. Akan tetapi Gawai juga bisa mempermudah dalam

Page 18: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

3

berkomunikasi, mempermudah dalam proses belajar mengajar supaya

lebih interaktif, lebih efisien dan lain sebagainya. Gawai sendiri berguna

dan juga memiliki kendala dalam penggunaannya. Gawai dalam proses

pembelajaran bagi siswa dan guru menjadi media yang telah mengambil

peran sangat besar dalam proses pembelajaran dan memberikan

perubahan tatanan kehidupan sosial, politik, ekonomi maupun pendidikan.

Teknologi ini diciptakan seyogyanya adalah untuk mempermudah urusan

dalam kehidupan manusia. Namun dengan munculnya Gawai untuk

mempermudah dan mendukung proses pembelajaran tersebut memberikan

dampak yang cukup mengkhawatirkan yang berpengaruh kepada siswa

yang dapat dilihat pada era modern sekarang ini, yang memberikan

pengaruh kepada siswa terhadap kesantunan bahasa. Siswa yang

menggunakan dan mengikuti bahasa kekinian yang disebut dengan bahasa

gaul.

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia

untuk berinteraksi antara satu sama lain, yang digunakan untuk saling

berbagi pengalaman, saling belajar dengan yang lain, dan meningkatkan

kemampuan intelektual. Dengan bahasa, orang dapat menyampaikan

berbagai informasi, pikiran, pengalaman, gagasan, pendapat, keinginan,

dan harapan. Dalam hubungan itu, pembelajaran bahasa Indonesia

diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi, baik

secara lisan maupun tulisan. Namun harus disadari bahwa sebagian besar

masyarakat Indonesia menganggap bahasa Indonesia sebagai alat

Page 19: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

4

komunikasi saja. Setelah mereka merasa mampu menggunakannya,

merasa mampu menyatakan pikiran dan gagasannya, dan orang lain

mampu memahaminya. Akan tetapi, perlu diketahui bahasa Indonesia

yang baik dan benar identik dengan bahasa Indonesia baku. Bahasa

Indonesia baku ialah bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang paling

luas pengaruhnya dan paling besar wibawanya (Sumadiria, 2010:7).

Dalam hal ini, Perubahan dan perkembangan bahasa baik secara

nasional (bahasa-bahasa etnik) maupun internasional (bahasa-bahasa ras)

sulit dihindari. Hal tersebut terjadi sebagai akibat akulturasi budaya yang

didahului dengan proses perpindahan penutur suatu bahasa ke lingkungan

penutur bahasa yang lain, sehingga terjadilah perubahan dialek-dialek

baru, penciptaan kata-kata baru, bahkan sering terjadi perubahan susunan

sintaksisnya. Namun demikian bahasa bisa berubah dan berkembang

dengan sendirinya secara perlahan, karena menyesuaikan perkembangan

dan perubahan pola dan sistem kehidupan masyarakat penuturnya, seperti

tingkat pendidikan, sosial, budaya dan bahkan penguasaan iptek..

Menurut Labov dalam Jendra (2012:132), fenomena perubahan

bahasa disebabkan oleh faktor eksternal. Meskipun banyak penelitian

menyebutkan bahwa tidak pernah ada alasan tunggal dalam hal apapun.

Maka dari itu, secara umum ada dua alasan terjadinya perubahan bahasa,

yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal yang dimaksud

adalah perubahan yang disebabkan oleh sifat alami bahasa itu sendiri.

Page 20: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

5

Beberapa linguis percaya bahwa sistem internal dari sebuah bahasa itu

sendirilah yang menjadi akar atau sumber perubahan.

Di lain pihak, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

perubahan bahasa adalah imigrasi atau perpindahan para penutur bahasa,

nilai ekonomis sebuah bahasa, temuan teknologi, dan situasi politik.

Seperti halnya Jendra, pergeseran bahasa melalui kewibahasaan menurut

Sumarsono (2013: 236) juga dipengaruhi beberapa faktor seperti migrasi,

perkembangan ekonomi, dan sekolah.

Dalam hasil Observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti di Mi

Ma’arif Kumpulrejo 02 Ngronggo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga,

pada Rabu 07 Maret 2019 memberikan hasil pengamatan, dan memberikan

gambaran singkat tentang implikasi penggunaan gawai di Mi Ma”Arif

Kumpulrejo 02 yang berperan sebagai sarana prasarana pendukung dalam

proses kegiatan pembelajaran, guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi

bagi siswa dan menjadikan proses pembelajaran yang berkualitas, dan

perubahan bahasa siswa yang mengikuti bahasa baru yang diperoleh

melalui gawai siswa dan bahasa baru tersebut digunakan oleh para siswa

dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sebayanya dalam

kehidupan sehari-hari. Sebagai kebijakan dan peraturan sekolah yang

berlaku siswa tidak diperkenankan menggunakan serta menggunakan

gawai di lingkungan madrasah sebagai upaya dalam menghidari tindakan

yang tidak diharapkan, namun dari sisi lain ada kebijakan dalam

Page 21: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

6

penggunaan gawai oleh siswa dilingkungan madrasah dengan syarat atas

sepengetahuan dan seijin guru..

Bedasarkan uraian di atas dan hasil pengamatan lapangan, peneliti

tertarik melaksanakan penelitian di MI MA”ARIF KUMPULREJO 02

dengan judul “IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP

KESANTUNAN BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF

KUMPULREJO 02 NGRONGGO KECAMATAN ARGOMULYO

KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikai permasalahan dari latar belakang di atas dapat

ditarik sebagai rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimakah Penggunaan Gawai yang ada di MI Ma’arif Kumpulrejo

02 ?

2. Bagaimanakah Kesantuanan Bebahasa Siswa di MI Ma’arif

Kumpulrejo 02 ?

3. Bagaimanakah implikasi penggunaan Gawai terhadap kesantunan

berbahasa siswa di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ?

Page 22: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, sebagai bahan pertimbangan dan bahan dalam

menanggapi serta mengantisipasi dari implikasi penggunaan gawai

terhadap kesantunan bahasa siswa. Berdasarkan rumusan masalah di atas,

maka tujuan penelitian ini:

1. Untuk mengetahui implikasi penggunaan gawai di MI Ma’arif

Kumpulrejo 02.

2. Untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa siswa di MI Ma’arif

Kumpulrejo 02.

3. Untuk memperoleh data empiris terkait implikasi penggunaan gawai

terhadap kesantunan berbahasa siswa di MI Ma’arif Kumpulrejo 02.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkan gawai dengan baik

serta dapat mengantisipasi implikasi negatif penggunaan gawai

terhadap kesantunan bahasa siswa dan menjadi sumbangan pemikiran

untuk MI MA’ARIF KUMPULREJO 02.

2. Secara Praktis

a) Bagi peneliti; Hasil penelitian ini untuk belajar dan memahami

tugas berat sebagai seorang guru atau pendidik sekaligus dapat

menjadi referensi atau masukan pada peneliti yang akan meneliti

terkait pengaruh dari implikasi penggunaan gawai terhadap

Page 23: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

8

kesantunan bahasa siswa dan dapat mempersiapkan diri untuk

menjadi calon pendidik yang profesional serta guna menambah

pengalaman dan wawasan.

b) Bagi guru; Hasil penelitian ini sebagai pertimbangan dalam

penggunaan gawai sebagai sarana dan prasarana dalam

meningkatkan efektifitas serta efisiensi suatu proses pembelajaran.

c) Bagi siswa; Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk siswa

agar dapat bersikap dan bisa lebih memanfaatkan gawai nya untuk

kepentingan yang lebih positif lagi.

d) Bagi Lembaga; Hasil penelitian ini sebagai bahan dan sumbangan

pemikiran dalam pemanfaatan gawai dengan baik serta

menghadapi dan mengatisipasi implikasi penggunaan gawai

terhadap kesantunan bahasa siswa.

E. Definisi Operasional

Adapun defenisi dari variabel-variabel penelitian penulis ini sangat

penting serta berguna untuk menghindari dari berbagai kesalah pahaman

mengenai data peneliti yang akan diteliti dan yang akan dikumpulkan serta

untuk menghindari kecacatan dan kekeliruan dalam menggunakan alat

ukur data yang akan diamati oleh penulis.

1. Implikasi

Implikasi adalah segala sesuatu yang telah dihasilkan dengan adanya

proses perumusan kebijakan. Dengan kata lain implikasi adalah akibat-

akibat dan konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkan dengan

Page 24: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

9

dilaksanakannya kebijakan atau kegiatan tertentu. (Islamy : 2003, 114-

115).

2. Gawai

Gawai merupakan alat komunikasi yang multifungsi. dimana fungsi

tersebut sudah menggunakan fitur yang berbeda-beda. Gawai di

anggap lebih lengkap dari pada alat elektronik lainya karena fungsi dan

sifatnya yang berbeda. Gawai dapat memuat kebutuhan apapun,

sedangkan alat elektronik lainnya seperti: HP, Handphone, Phablet,

laptop, camera, dan alat lainnya. (Syamsul, Arifin. “Pengertian

Gadget”, dikutip dari

http://www.kompasiana.com/uyii/5630de93b37a611d0bbf3963/penger

tian-gadget).

3. Kesantunan Bahasa

Kesantunan merupakan perilaku yang diekspresikan dengan cara yang

baik atau beretika apa yang dianggap santun oleh suatu kultur mungkin

tidak demikian halnya dengan kultur yang lain.. Kesantunan

merupakan fenomena kultural, sehingga menunjukkan akibat dari

ungkapan bahasa yang kasar, dan arogan sering kali menyebabkan

perselisihan dan perkelahian di kalangan remaja. Ucapan dan perilaku

santun merupakan salah satu gambaran dari manusia yang utuh

sebagaimana tersurat dalam tujuan pendidikan umum, yaitu manusia

yang berkepribadian, Zamzani,dkk.(2010: 2).

Page 25: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

10

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skrisi merupakan garis besar penyusunan skripsi

yang memiliki tujuan guna mempermudah jalan pikiran dan memenuhi

secara keseluruhan isi skripsi penelitian. Adapun isi dalam skripsi

penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagian pendahuluan dalam skripsi penelitian ini berisi: Judul

Skripsi,Abstrak, Pengesahan, Motto dan Persembahan, Kata

Pengantar, dan Daftar Isi.

2. Bagian inti dalam skripsi penelitian ini berisi:

BAB I Berisikan pendahuluan yang mencakup beberapa poin.

Poin-poin dalam BAB I yaitu: latar belakang masalah yang menjadi

alasan dalam pengambilan judul penelitian ini, rumusan masalah

sebagai tujuan dari penelitian, manfaat penelitian baik secara teoritis

maupun praktis, definisi operasional dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA berisikan tentang

Landasan Teori dan Kajian Pustaka. Landasan teori yaitu bab yang

menguraikan tentang landasan teori yang terdapat sub-sub bahasan

seperti; Pengertian Gawai, Manfaat Gawai, Dampak Gawai, Pengertian

Kesantuan Bahasa, Pengertian Bahasa, Fungsi Bahasa, Perubahan

Bahasa. Kajian pustaka yaitu perbedaan atau fokus penelitian saat ini

dengan penelitian sebelumnya dan sebagai acuan dari penelitian saat

ini.

Page 26: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN dalam bab ini berisikan

tentang metode yang digunakan guna mengumpulkan data yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian dan metode penelitian yang

digunakan dalam pelaksanaan penelitian meliputi; jenis dan

pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, sumber data,

prosedur pengumpulan data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-

tahap penelitian.

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA berisikan tentang

paparan dan analisis data temuan dari hasil penelitian yang

mendeskripsikan tentang Implikasi Penggunaan Gawai terhadap

Kesantunan Bahasa Siswa MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Ngronggo

Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.

Pada BAB V penulis memuat penarikan kesimpulan dari hasil

penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis dan saran.

3. Bagian Akhir Skripsi penelitian ini berisikan Daftar Pustaka dan

Lampiran sebagai bukti autentik penelitian yang dilaksanakan oleh

peneliti.

Page 27: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

12

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Implikasi

Menurut Islamy (2003, 114-115), implikasi adalah segala sesuatu

yang telah dihasilkan dengan adanya proses perumusan kebijakan.

Dengan kata lain implikasi adalah akibat-akibat dan konsekuensi-

konsekuensi yang ditimbulkan dengan dilaksanakannya kebijakan atau

kegiatan tertentu.

Menurut Winarno (2002:171-174):

Setidaknya ada lima dimensi yang harus dibahas dalam

memperhitungkan implikasi dari sebuah kebijakan. Dimensi-

dimensi tersebut meliputi: pertama, implikasi kebijakan pada

masalah-masalah publik dan implikasi kebijakan pada orang-orang

yang terlibat. Kedua, kebijakan mungkin mempunyai implikasi

pada keadaan-keadaan atau kelompok-kelompok diluar sasaran

atau tujuan kebijakan. Ketiga, kebijakan mungkin akan mempunyai

implikasi pada keadaan-keadaan sekarang dan yang akan datang.

Keempat, evaluasi juga menyangkut unsur yang lain yakni biaya

langsung yang dikeluarkan untuk membiayai program-program

kebijakan publik. Kelima, biaya-biaya tidak langsung yang

ditanggung oleh masyarakat atau beberapa anggota masyarakat

akibat adanya kebijakan publik.

Menurut Silalahi (2005: 43), implikasi adalah akibat yang ditimbulkan

dari adanya penerapan suatu program atau kebijakan, yang dapat

bersifat baik atau tidak terhadap pihak-pihak yang menjadi sasaran

pelaksanaan program atau kebijaksanaan tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka yang dimaksud dengan

implikasi dalam penelitian ini adalah suatu akibat yang terjadi atau

Page 28: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

13

ditimbulkan pelaksanaan kebijakan atau program tertentu bagi sasaran

pelaksanaan program baik yang bersifat baik atau tidak baik.

2. Gawai

a. Pengertian Gawai

Menurut Puji Asmaul Chusna (2017 : 318) menerangkan

bahwa Gadget atau Gawai adalah sebuah istilah dalam bahasa

Inggris yang mengartikan sebuah alat elektronik kecil dengan

berbagai macam fungsi khusus. Gadget (Bahasa Indonesia: acang)

adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Inggris untuk merujuk

pada suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi

praktis spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap

sesuatu yang baru. Gadget dalam pengertian umum dianggap

sebagai suatu perangkat elektronik yang memiliki fungsi khusus

pada setiap perangkatnya. Contohnya: komputer, handphone, game

dan lainnya.

Sedangkan menurut Nurmalasari dan Devi (2018 : 111)

menerangkan bahwa Gadget atau handphone (smartphone) bukan

hanya sekedar alat komunikasi, jaman sekarang sudah menjadi tren

atau gaya hidup. Gadget dengan berbagai aplikasi dapat

menyajikan berbagai media sosial.

Senada dengan uraian di atas menurut Syamsul Arifin Gawai

merupakan alat komunikasi yang mempunyai banyak fungsi.

dimana fungsi tersebut sudah menggunakan fitur yang berbeda.

Page 29: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

14

Gawai di anggap lebih lengkap dari pada alat elektronik lainya

karena fungsi dan sifatnya yang berbeda. Gawai dapat memuat

kebutuhan apapun, sedangkan alat elektronik lainnya seperti: HP,

Handphone, Phablet, laptop, camera, dan alat lainnya. (Syamsul,

Arifin. “Pengertian Gadget”, dikutip dari

http://www.kompasiana.com/uyii/5630de93b37a611d0bbf3963/pe

ngertian-gadget).

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Gadget

atau Gawai merupakan seperangkat alat elektronik multifungsi

yang dilengkapi dengan aplikasi yang berguna dalam meringankan

dan memudahkan suatu kegiatan maupun perkerjaan seseorang

dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi dalam penggunaannya,

gawai dapat memberi dampak negatif maupun positif bagi

penggunanya. Semua itu kembali lagi pada cara pemanfaatannya

dan penggunaannya.

b. Dampak Penggunaan Gawai

Pendapat Andari (2013) tentang dampak gadget terhadap

perkembangan anak, berikut beberapa dampak positif gawai bagi

anak sebagai berikut:

1) Anak mendapatkan kemudahan terhadap informasi serta

kemudahan untuk menjalin komunikasi dengan jarak yang

jauh.

Page 30: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

15

2) Telepon seluler atau smartphone tidak hanya untuk

berkomunikasi saja, tetapi anak juga bisa memanfaatkan

smartphone untuk hiburan.

3) Dengan kemajuan teknologi pada dunia internet, anak dapat

mengenal serta menjalin komunikasi dengan banyak orang dari

berbagai belahan di dunia.

4) Akibat kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan

kreatif dan menantang yang disukai oleh anak-anak.

Adapun sisi negatif dari teknologi sekarang adalah mudahnya

terhipnotis sehingga tidak sedikit yang menyukai dunia maya

(bermain gawai) dan melupakan dunia nyata (bermain dengan

teman). Dan hal ini juga menimpa pada anak-anak terutama pada

anak usia dini. Mengacu kepada pendapat Andari (2013) tentang

dampak gadget terhadap perkembangan anak, berikut ini beberapa

dampak negatif lainnya.

1) Malas menulis dan membaca.

2) Karena gawai memberikan banyak kemudahan, tidak sedikit

anak-anak yang tidak sabar dalam menghadapi kelambatan dan

kesulitan pada kehidupan sehari-hari.

3) Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi.

Selain itu, Priyatna (2012 : 197) mengungkapkan beberapa dampak

negatif lainnya yaitu dijelaskan berikut ini.

Page 31: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

16

1) Anak yang terbiasa bermain game lebih dari 1 jam perhari atau

rata-rata 7-10 jam per minggu, boleh jadi mereka akan

mengorbankan jatah waktu untuk mengerjakan PR dan waktu

untuk belajar yang berakibat negatif untuk prestasi

akademiknya di sekolah.

2) Anak menjadi malas untuk melakukan aktivitas fisik yang

berimbas pada kesehatan anak. Jika anak terus menerus

manatap layar pada gawai, hal itu dapat menyebabkan masalah

pada penglihatan. Terlalu banyak duduk ketika bermain gawai

juga dapat menyebabkan masalah pada tulang, sendi dan otot.

Bahkan kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan

resiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Berkenaan dengan dampak negatif dari penggunaan gawai,

Manumpil, dkk (2015 : 5) mengungkapkan bahwa, “penggunaan

gadget yang berlebihan dapat berdampak buruk untuk kesehatan,

seperti mata kering, gangguan tidur, sakit pada leher, dan

obesitas”.

Page 32: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

17

3. Kesantunan Berbahasa

a. Pengertian Kesantunan

Menurut pandangan islam Kesantunan berbahasa dalam Al-Qur’an

berkaitan degan cara pengucapan, perilaku dan kosa kata yang

santun serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi (lingkungan)

penutur, sebagaimana diisyaratkan dalam Al-Qur’an QS. Al-

Luqman ayar : 19 sebagai berikut;

﴾۹۱﴿ إن أوكر األ صىت الحمير ضض مه صى تك وأقصدا في مشيك وأغ

Artinya : “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan

lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah

suara keledai.”

Kesantunan merupakan fenomena universal, artinya norma-

norma kesantunan berlaku dalam penggunaan bahasa manapun di

dunia ini. Manusia dalam berkomunikasi secara santun memiliki

kesamaan asasi karena manusia memiliki daya dan rasa yang pada

gilirannya direpresentasikan dalam komunikasi. Hal itu menurut

Eelen, (dalam Syahrul, 2008: 14) karena manusia itu ingin dihargai

dan dihormati. Namun, terkait dengan budaya penuturnya,

kesantunan juga merupakan fenomena budaya yang menunjukan

perbedaan antara satu bangsa dengan bangsa lain, satu daerah

dengan daerah lain, bahkan satu etnis dengan etnis lain.

Menurut Amat Juhari Moin, (dalam Tarigan, 2009: 25),

kesantunan berbahasa adalah kesopanan dan kehalusan dalam

menggunakan bahasa ketika berkomunikasi melalui lisan. Yule

Page 33: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

18

(2014: 104) menyatakan kesantunan sebuah tuturan juga dapat

diukur dengan mempertimbangkan jauh dekatnya jarak sosial, jauh

dekatnya peringkat status sosial antara penutur dan mitra tutur, dan

tinggi rendahnya peringkat tindak tutur. Berbeda dengan Tarigan,

Rahardi (2005: 26) menyatakan kesantunan sebuah tuturan

sesungguhnya juga dapat dilihat dari banyak sedikitnya tuturan itu

memberikan pilihan kepada mitra tutur.

Borwn dan Levinson, (1978/1987), serta Sachiko Ide (1989),

(dalam Yayuk, 2012: 1) Kesantunan dalam bertutur sangatlah

penting diperhatikan dalam kehidupan sosial untuk menghindari

konflik yang mungkin terjadi dalam setiap interaksi komunikasi.

Kesantunan bertutur diterapkan secara berbeda pada setiap

kebudayaan karena setiap teks tidak terlepas dari konteksnya.

Sasabone, (dalam Syahrul, 2008: 8) mengungkapkan dua bentuk

kesantunan penolakan dalam interaksi siswa, yakni bentuk

penyampaian tuturan langsung dan bentuk tuturan tidak langsung.

Sistem hubungan interpersonal yang dirancang untuk

mempermudah interaksi dengan memperkecil potensi konflik yang

selalu terjadi dalam pergaulan manusia. Lakoff, (1990) (dalam

Syahrul, 2008: 15).

Menurut Rahardi (2005:35) penelitian kesantunan mengkaji

penggunaan bahasa dalam suatu masyarakat bahasa tertentu.

Masyarakat tutur yang dimaksud adalah masyarakat dengan aneka

Page 34: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

19

latar belakang situasi sosial dan budaya yang mewadahinya.

Adapun yang dikaji didalampenelitian kesantunan adalah segi

maksud dan fungsi tuturan.

Menurut Zamzani,dkk. (2010: 2) kesantunan (politeness)

merupakan perilaku yang diekspresikan dengan cara yang baik atau

beretika. Kesantunan merupakan fenomena kultural, sehinggaapa

yang dianggap santun oleh suatu kultur mungkin tidak demikian

halnya dengan kultur yang lain. Tujuan kesantunan, termasuk

kesantunan berbahasa, adalah membuat suasana berinteraksi

menyenangkan, tidak mengancam muka dan efektif.

b. Jenis Kesantunan

Menurut Yayuk, (2012: 37) Jenis kesantunan dapat dibagi tiga,

yaitu kesantunan berpakaian, kesantunan berbuat, dan kesantunan

berbahasa. Kecuali berpakaian, dua kesantunan terakhir tidak

mudah dirinci karena tidak ada norma baku yang dapat digunakan

untuk kedua jenis kesantunan itu.

1) Kesantunan berpakaian (berbusana, berdandan), ada dua hal

yang perlu diperhatikan. Pertama, berpakaianlah yang sopan di

tempat umum, yaitu hindarilah pakaian yang dapat merangsang

orang lain terutama lawan jenis, seperti pakaian tembus

pandang, menampakkan bagian badan yang pada umumnya

ditutup, dan rok yang terlalu mini atau terbelah terlalu tinggi.

Kedua, berpakaianlah yang rapi dan sesuai dengan keadaan,

Page 35: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

20

yaitu berpakaian resmi pada acara resmi, berpakaian santai

pada situasi santai, berpakaian renang pada waktu renang.

Betapapun mahalnya pakaian renang, tidak akan sesuai apabila

dipakai dalam suatu acara resmi.

2) Kesantunan perbuatan adalah tatacara bertindak atau gerak-

gerik ketika menghadapi sesuatu atau dalam situasi tertentu.

Misalnya ketika menerima tamu, bertamu ke rumah orang,

duduk di ruang kelas, menghadapi orang yang kita hormati,

berjalan di tempat umum, menunggu giliran, makan bersama di

tempat umum, dan sebagainya. Masing-masing situasi dan

keadaan tersebutmemerlukan tatacara yang berbeda. Pada

waktu makan bersama, misalnya, memerlukan kesantunan

dalam cara duduk, cara mengambil makanan, cara makan atau

mengunyah, cara memakai sendok, cara membersihkan mulut

setelah makan, dan cara memakai tusuk gigi. Sekedar contoh

terkait dengan kesantunan tindakan, misalnya tidaklah santun

apabila kita berwajah murung ketika menerima tamu, bertolak

pinggang ketika berbicara dengan orang tua, mendahului orang

lain dengan bersenggolan badan atau ketika berjalan di tempat

umum tanpa sebab, menguap selebar-lebarnya sambil

mengeluarkan suara di depan orang lain, dan mencungkil gigi

tanpa menutup mulut ketika sedang makan bersama di tempat

umum.

Page 36: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

21

3) Kesantunan berbahasa tecermin dalam tatacara

berkomunikasi lewat tanda verbal atau tatacara berbahasa.

Ketika berkomunikasi, kita tunduk pada norma-norma budaya,

tidak hanya sekedar menyampaikan ide yang kita pikirkan.

Tatacara berbahasa harus sesuai dengan unsur-unsur budaya

yang ada dalam masyarakat tempat hidup dan dipergunannya

suatu bahasa dalam berkomunikasi. Apabila tatacara berbahasa

seseorang tidak sesuai dengan norma-norma budaya, maka ia

akan mendapatkan nilai negatif, misalnya dituduh sebagai

orang yang sombong, angkuh, tak acuh, egois, tidak beradat,

bahkan tidak berbudaya.

c. Kesantunan Berbahasa

Menurut Rahardi (2005: 35) penelitian kesantunan mengkaji

penggunaan bahasa (language use) dalam suatu masyarakat bahasa

tertentu. Masyarakat tutur yang dimaksud adalah masyarakat

dengan aneka latar belakang situasi sosial dan budaya yang

mewadahinya. Adapun yang dikaji di dalam penelitian kesantunan

adalah segi maksud dan fungsi tuturan.

Fraser dalam Rahardi (2005: 38-40) menyebutkan bahwa

sedikitnya terdapat empat pandangan yang dapat digunakan untuk

mengkaji masalah kesantunan dalam bertutur.

1) Pandangan kesantunan yang berkaitan dengan norma-norma

sosial (the social-norm view). Dalam pandangan ini,

Page 37: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

22

kesantunan dalam bertutur ditentukan berdasarkan norma-

norma sosial dan kultural yang ada dan berlaku di dalam

masyarakat bahasa itu. Santun dalam bertutur ini disejajarkan

dengan etika berbahasa (language etiquette).

2) Pandangan yang melihat kesantunan sebagai sebuah maksim

percakapan (conversational maxim) dan sebagai sebuah upaya

penyelamatan muka (face-saving). Pandangan kesantunan

sebagai maksim percakapan menganggap prinsip kesantunan

(politeness principle) hanyalah sebagai pelengkap prinsip kerja

sama (cooperative principle).

3) Pandangan ini melihat kesantunan sebagai tindakan untuk

memenuhi persyaratan terpenuhinya sebuah kontrak

percakapan (conversational contract). Jadi, bertindak santun itu

sejajar dengan bertutur yang penuh pertimbangan etiket

berbahasa.

4) Pandangan kesantunan yang keempat berkaitan dengan

penelitian sosiolinguistik. Dalam pandangan ini, kesantunan

dipandang sebagai sebuah indeks sosial (social indexing).

Indeks sosial yang demikian terdapat dalam bentuk-bentuk

referensi sosial (social reference), honorific (honorific), dan

gaya bicara (style of speaking) (Rahardi, 2005: 40)

Menurut Chaer (2010: 10) secara singkat dan umum ada tiga

kaidah yang harus dipatuhi agar tuturan kita terdengar santun oleh

Page 38: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

23

pendengar atau lawan tutur kita. Ketiga kaidah itu adalah (1)

formalitas (formality), (2) ketidaktegasan (hesistancy), dan (3)

kesamaan atau kesekawanan (equality or camaraderie). Jadi,

menurut Chaer (2010: 11) dengan singkat bisa dikatakan bahwa

sebuah tuturan disebut santun kalau ia tidak terdengar memaksa

atau angkuh, tuturan itu memberi pilihan tindakan kepada lawan

tutur, dan lawan tutur itu menjadi senang.

Kesantunan berbahasa dapat dilakukan dengan cara pelaku

tutur mematuhi prinsip sopan santun berbahasa yang berlaku di

masyarakat pemakai bahasa itu. Jadi, diharapkan pelaku tutur

dalam bertutur dengan mitra tuturnya untuk tidak mengabaikan

prinsip sopan santun. Hal ini untuk menjaga hubungan baik dengan

mitra tuturnya.

d. Ciri Kesantunan Berbahasa

Sebagai alat komnikasi, bahasa itu terdiri dari dua aspek, yaitu

aspek linguistik dan aspek nonlinguistik atau paralinguistik. Kedua

aspek ini “bekerja sama” dalam membangun komunikasi bahasa

itu. Dalam kaitannya dengan kesantunan berbahasa, kedua aspek

ini menjadi sebagai ciri kesantunan berbahasa tersebut.

Menurut Chaer dan Agustina (1994 : 22), ciri kesantunan

berbahasa meliputi aspek linguistik dan nonlinguistik atau

paralinguistik. Aspek linguistik mencakup tataran fonologis,

morfologis, dan sintaksis. meliputi (1) kualitas ujaran, yaitu pola

Page 39: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

24

ujaran seseorang, seperti falseto (suara tinggi), staccato (suara

terputus-putus), dan sebagainya (2) unsur supra segmental, yaitu

tekanan (stres), nada (pitch), dan intonasi (3) jarak dan gerak gerik

tubuh, seperti gerakan tangan, anggukan kepala, dan sebagainya

(4) rabaan, yakni yang berkenaan dengan indera perasa (pada

kulit).

Menurut Rahardi (2005 : 118), ciri kesantunan berbahasa

meliputi wujud kesantunan yang menyangkut ciri linguistik yang

selanjutnya mewujudkan kesantunan linguistik dan wujud

kesantunan yang menyangkut ciri nonlinguistik yang selanjutnya

mewujudkan kesantunan pragmatik. Kesantunan linguistik

mencakup (1) panjang-pendek tuturan, (2) urutan tutur, (3) intonasi

tuturan dan isyarat- isyarat kinesik, dan (4)pemakaian ungkapan

penanda kesantunan.

Menurut Rahardi (2005 : 119), panjang-pendek tuturan yang

dimaksudkan bahwa di dalam kegiatan bertutur, seseorang tidak

diperbolehkan secara langsung mengungkapkan maksud

tuturannya. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin panjang

tuturan yang digunakan, akan semakin santunlah tuturan itu.

Dikatakan demikian karena panjangpendeknya tuturan

berhubungan sangat erat dengan masalah kelangsungan dan

ketidaklangsungan dalam bertutur.

Page 40: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

25

Selain itu, Menurut Rahardi (2005 : 121), urutan tuturan juga

menjadi sebagai ciri kesantunan linguistik tuturan. Urutan tutur

pada sebuah tuturan sangat berpengaruh besar terhadap tinggi-

rendahnya peringkat kesantunan tuturan yang digunakan pada saat

bertutur. Sebagai ilustrasi, dapat disampaikan bahwa dalam

masyarakat tutur Jawa, seseorang akan mengetuk pintu dan

mengatakan kulonuwun atau permisi terlebih dahulu pada saat

bertamu, baru kemudian orang itu masuk rumah dan duduk di kursi

setelah dipersilahkan oleh si tuan rumah. Urutan yang demikian

sangat menentukan penilaian seseorang terhadap perilaku

kesantunan orang tersebut.

Berikutnya, Menurut Rahardi (2005 : 122), intonasi dan

isyaratisyarat kinesik menjadi salah satu ciri kesantunan linguistik

tuturan. Intonasi memiliki peranan besar dalam menentukan tinggi-

rendahnya peringkat kesantunan sebuah tuturan. sebagai contoh,

ketika kita berkata dengan orang tua dengan intonasi yang tinggi

untuk meminta uang, maka dapat dikatakan bahwa seseorang

tersebut tidak santun dalam berbahasa. Di samping intonasi,

kesantunan dipengaruhi juga oleh isyarataisyarat kinesik yang

dimunculkan lewat bagian-bagian tubuh penutur.

Menurut Rahardi (2005:123), sistem paralinguistik yang

bersifat kinesik itu dapat disebutkan di antaranya sebagai berikut:

(1)ekspresi wajah, (2) sikap tubuh, (3) gerakan jari-jemari, (4)

Page 41: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

26

gerakan tangan, (5)ayunan lengan, (6) gerakan pundak,

(7)giyangan pinggul, dan (8) gelengan kepala.

Selanjutnya, menurut Rahardi (2005 : 125), ungkapan-

ungkapan penanda kesantunan menjadi sebagai ciri-ciri

kesantunan. Kesantunan berbahasa dalam pemakaian tuturan

imperatif misalnya, ditentukan oleh muncul atau tidak munculnya

ungkapan-ungkapan penanda kesantunan seperti, tolong, mohon,

silakan, mari, ayo, biar, coba, harap, hendaknya, sudi kiranya dan

sudi apalah kiranya. Penanda – penanda kesantunan

inimenentukan tinggi-rendahnya peringkat kesantunan berbahasa

seseorang ketika berkomunikasi.

4. Bahasa

a. Pengertian Bahasa

Bahasa dipergunakan sebagai alat komunikasi atau sarana

pergaulan sesama manusia. Bahasa menjadi ciri identitas suatu

bangsa. Melalui bahasa, orang dapat mengidentifikasi kelompok

masyarakat, bahkan dapat mengenali perilaku dan kepribadian

masyarakat penuturnya. Oleh karena itu, masalah kebahasaan tidak

terlepas dari kehidupan masyarakat penuturnya. Menurut

Sukmawati dkk, (2008: 1), bahasa sebagai alat komunikasi verbal

merupakan suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbiter.

Artinya tidak ada hubungan wajib antara lambang sebagai hal yang

Page 42: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

27

menandai yang berwujud kata dengan benda atau konsep yang

ditandai yaitu referen dari kata tersebut.

Menurut Wijana (2010 : 163) Bahasa merupakan lambang

bunyi yang arbitrer dipergunakan oleh masyarakat untuk

berhubungan dan bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi

diri. Manusia tidak lepas memakai bahasa karena bahasa adalah

alat yang dipakainya untuk membentuk pikiran, perasaan,

keinginan dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk

memengaruhi dan dipengaruhi. Selain itu, bahasa merupakan

medium yang sangat ampuh dan mudah untuk berkomunikasi dan

bekerjasama dalam memenuhi segala keinginan.

Sedangkan Bloomfield berpendapat bahwa bahasa adalah

sistem lambang bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer)

yang dipakai oleh anggota-anggota masyarakat untuk saling

berhubungan dan berinteraksi (Sumarsono : 2002 : 8).

Chaer (2007: 15) mengemukakan bahwa bahasa merupakan

fenomena yang selalu hadir dalam segala kegiatan manusia,

digunakan oleh sekelompok sosial yang berbeda untuk berbagai

keperluan. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk

berkomunikasi dan alat untuk menunjukkan identitas masyarakat

pemakai bahasa. Masyarakat tutur merupakan masyarakat yang

timbul karena rapatnya komunikasi atau integrasi simbolis, dengan

Page 43: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

28

tetap menghormati kemampuan komunikatif penuturnya tanpa

mengingat jumlah bahasa atau variabel bahasa yang digunakan.

b. Fungsi Bahasa

Peristiwa tutur merupakan peristiwa sosial karena menyangkut

pihak-pihak yang bertutur dalam situasi dan tempat tertentu.

Tindak tutur adalah sepenggal tutur yang dihasilkan sebagai bagian

dari interaksi sosial (Sumarsono, 2014: 323).

Richard (1995), (dalam Syahrul, 2008: 31) menjelaskan

kegiatan bertutur adalah suatu tindakan. Jika kegiatan bertutur

dianggap sebagai tindakan, berarti dalam setiap kegiatan bertutur

terjadi tindak tutur. Teori tindak tutur secara khusus telah dibahas

oleh dua ahli filsafat yaitu Jhon Austin (1962) dan Jhon Searle

(1965), (dalam Andianto, 2013: 26). Keduanya menegaskan,

bahasa digunakan tidak hanya menggambarkan dunia, tetapi untuk

melakukan tindakan yang dapat diindikasikan dari tampilan ujaran

atau tuturan itu sendiri. Menurut Austin (1962), (dalam Andianto,

2013: 26) setidaknya terdapat tiga macam tindak tutur yang harus

dipahami bersama oleh peserta tutur, yaitu (1) tindak lokusioner,

(2) tindak ilokusioner, dan (3) tindak perlokusioner

Page 44: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

29

c. Perubahan Bahasa

Fromklin (1990) dalam Jendra (2012:130) menyatakan

bahwa,

“…all living language change with time. It is fortunate they

do so rather slowly compared to the human life span. It

would be inconvenient to have to relearn our native

language every twenty years”.

Semua bahasa berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Adalah sebuah keberuntungan yang membuat salah satu bahasa

berubah lebih lambat dibandingkan dengan rentang hidup manusia.

Akan sangat merepotkan jika harus kembali mempelajari bahasa

ibu kita setiap dua puluh tahun sekali.

Hal ini juga sejalan dengan penuturan Lightfoot (1991)

dalam Jendra (2012: 130)

“Languages, like biological populations are continually in

flux. Linguistic constructions may increase in frequency or

forms may be borrowed, producing novel structures;

however, these are necessarily random and unpredictable,

giving the language the character of a chaotic system.”

Bahasa, seperti halnya populasi biologi, selalu berubah.

Konstruksi-konstruksi linguistik dapat meningkat dalam hal

frekuensi atau bentuk-bentuk yang dapat dipinjam untuk

menghasilkan struktur baru; namun, ini tentu terjadi secara acak

dan tidak dapat diprediksi.

Menurut Labov dalam Jendra (2012:132), fenomena

perubahan bahasa disebabkan oleh faktor eksternal. Meskipun

banyak penelitian menyebutkan bahwa tidak pernah ada alasan

Page 45: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

30

tunggal dalam hal apapun. Maka dari itu, secara umum ada dua

alasan terjadinya perubahan bahasa, yaitu faktor eksternal dan

faktor internal. Faktor internal yang dimaksud adalah perubahan

yang disebabkan oleh sifat alami bahasa itu sendiri. Beberapa

linguis percaya bahwa sistem internal dari sebuah bahasa itu

sendirilah yang menjadi akar atau sumber perubahan.

Di lain pihak, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

perubahan bahasa adalah imigrasi atau perpindahan para penutur

bahasa, nilai ekonomis sebuah bahasa, temuan teknologi, dan

situasi politik. Seperti halnya Jendra, pergeseran bahasa melalui

kewibahasaan menurut Sumarsono (2013: 236) juga dipengaruhi

beberapa faktor seperti migrasi, perkembangan ekonomi, dan

sekolah.

Sumarsono (2013: 279) juga menambahkan syarat nyata

terjadinya pergeseran bahasa adalah kewibahasaaan

(bilingualisme). Tanda awal pergeseran adalah bergeraknya satu

bahasa (bahasa baru, bahasa dominan) kedalam ranah yang semula

memakai bahasa lain.

Bahasa yang sedang bergeser itu mungkin akan dianggap

atau dipandang rendah (inferior) dibandingkan dengan bahasa

baru, bahkan mungkin dipandang lebih rendah dari satu atau lebih

ragam bahasa dari bahasa yang sama. Bisa jadi terdapat ketidak

seimbangan dalam peminjaman bahasa: kata-kata dari bahasa baru

Page 46: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

31

bebas dipinjam oleh bahasa lama, tetapi arah yang sebaliknya

sangat jarang. Akhirnya, suatu tanda yang tidak mungkin salah

sebaga tahap terakhir pergeseran bahasa adalah kalau orang tua

yang dwibahasawan mewariskan hanya bahasa baru pada anak-

anak mereka.

B. Kajian Pustaka

Dari hasil penelitian penulis menemukan beberapa penelitian yang

releven dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul

“Implikasi Penggunaan Gawai Terhadap Kesantunan Berbahasa Siswa”.

Beberapa kajian yang releven, Diantaranya:

1) Penelitian yang dilakukan oleh Alfiati (2015) yang berjudul

“SANTUN BERBAHASA INDONESIA” memberikan kesimpulan

bahwa, Dalam berkomunikasi dengan orang lain hendaknya

mempunyai sopan santun, sehingga orang yang berkomunikasi dengan

kita akan terasa nyaman dan senang. Berbicara santun tidak harus

dengan menggunakan bahasa baku, karena belum tentu menurut orang

kita berbicara dengan santun. Banyak teori yang telah menyebutkan

mengenai cara-cara bertutur kata yang santun dengan orang lain.

Meskipun demikian, masih terdapat beberapa orang yang dengan

sengaja maupun tidak sengaja bertutur kata yang tidak sopan dan kasar

terhadap orang lain. Apalagi dengan gaya hidup yang ada saat ini. Ada

pun teori dari beberapa pakar yang menjelaskan tentang bagaimana

berbicara dengan santun, yang antara lain di kemukaan Lakoff,

Page 47: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

32

YueguoGu, Pranowo dan Grice. Teori yang mereka kemukakan tidak

menyebutkan bahwa berbicara yang santun harus dengan bahasa baku,

tetapi mereka menjelaskan kesantunan dalam berbicara ini dengan

aspek-aspek yang sesuai dengan kehidupan sehari-sehari sehingga

mudah untuk kita terapkan.

2) Penelitian yang dilakukan oleh Puji Asmaul Chusna (2017) yang

berjudul “PENGARUH MEDIA GADGET PADA

PERKEMBANGAN KARAKTER ANAK” memberikan kesimpulan

bahwa, Perkembangan teknologi dewasa ini mengalami kemajuan

yang sangat pesat. Begitu banyak kemudahan dan kepraktisan yang

ditawarkan dalam penggunaan teknologi. Saat ini komunikasi dapat

dilakukan dengan sangat real tanpa terhambat ruang dan waktu.

Teknologi seperti gadget saat ini semakin canggih tidak hanya dalam

mengirim suara untuk mengirim gambar lebih mudah tanpa

mengeluarkan biaya yang sangat banyak. Pengguna teknologi tidak

dibatasi usia.

Kini kehidupan sosial anak-anak lebih terpengaruh oleh teknologi.

Lebih sering anak usia dini berinteraksi dengan gadget dan juga dunia

maya mempengaruhi daya pikir anak terhadap sesuatu di luar hal

tersebut, ia juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena

kurangnya interaksi sosial. Namun kemajuan teknologi juga dapat

membantu daya kreatifitas anak jika pemanfaatannya diimbangi

dengan interaksi anak-anak dengan lingkungan sekitarnya. Mereka

Page 48: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

33

tahu bagaimana cara memanfaatkan teknologi untuk memuaskan

hasrat bermain mereka. Sebaiknya orang tua mengawasi ketika anak-

anaknya bermain gadget agar mereka tidak terlalu tergantung dengan

gadget dan tidak melupakan untuk bersosialisasi dengan lingkungan

sekitarnya.

3) Penelitian yang dilakukan oleh Diani Febrisari dan Wenny Wijayanti

(2018) yang berjudul “KESANTUNAN BERBAHASA DALAM

PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR” memberikan

kesimpulan bahwa, dalam rekaman video ditemukan tuturan siswa

yang mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan berbahasa.

Pematuhan prinsip kesantunan berbahasa tersebut terdiri dari

pematuhan maksim kebijaksanaan, kedermawanan, penghargaan,

kesederhanaan, permufakatan, dan kesimpatisan.

Pada rekaman video tersebut juga ditemukan tuturan siswa yang

melanggar prinsip kesantunan berbahasa yang terdiri dari pelanggaran

maksim kebijaksanaan, kedermawanan, penghargaan, kesederhanaan,

permufakatan, dan kesimpatisan. Apabila dibandingkan, dalam proses

pembelajaran masih banyak siswa yang menggunakan bahasa tidak

santun daripada siswa yang menggunakan bahasa santun terhadap guru

atau siswa yang lain. Hal ini terjadi karena mereka mengganggap

pembelajaran akan terasa lebih santai apabila menggunakan bahasa

yang tidak formal.

Page 49: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

34

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu sama-sama mengenai

implikasi penggunaan gawai terhadap kesantunan berbahasa siswa

dilingkungan sekolah. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

adalah lebih pada kesantunan berbahasa siswa di lingkungan sekolah

maupun di dalam penggunaan gawai tersebut. Beberapa hasil dan temuan

dari penelitian terdahulu menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan

penelitian mengenai implikasi penggunaan gawai terhadap kesantunan

berbahasa siswa dilingkungan sekolah maupun dunia maya. Penelitian

yang dilakukan Alfiati (2015) menunjukan bahwa dalam berkomunikasi

dengan orang lain hendaknya mempunyai sopan santun, sehingga orang

yang berkomunikasi dengan kita akan terasa nyaman dan senang.

Berbicara santun tidak harus dengan menggunakan bahasa baku, karena

belum tentu menurut orang kita berbicara dengan santun. Penelitian yang

dilakukan oleh Puji Asmaul Chusna (2017) menunjukan bahwa kehidupan

sosial anak-anak lebih terpengaruh oleh teknologi. Lebih sering anak usia

dini berinteraksi dengan gadget dan juga dunia maya mempengaruhi daya

pikir anak terhadap sesuatu di luar hal tersebut, ia juga akan merasa asing

dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Namun

kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak jika

pemanfaatannya diimbangi dengan interaksi anak-anak dengan lingkungan

sekitarnya. Penelitian yang dilakukan oleh Diani Febrisari dan Wenny

Wijayanti (2018) menunjukan bahwa dalam rekaman video ditemukan

tuturan siswa yang mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan

Page 50: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

35

berbahasa. Pematuhan prinsip kesantunan berbahasa tersebut terdiri dari

pematuhan maksim kebijaksanaan, kedermawanan, penghargaan,

kesederhanaan, permufakatan, dan kesimpatisan.

Page 51: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Kumpulrejo 02 Salatiga yang

beralamat di Dusun Ngronggo Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan

Argomulyo Kota Salatiga. Lokasi Pelaksanaan Penelitian dapat

ditampilkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Peta Dusun Ngronggo

Dusun Ngronggo adalah Dusun perbatasan antara Kota Salatiga

dan Kabupaten Semarang. Sebelah utara berbatasan dengan Dusun

Mprumasan, sebelah timur berbatasan dengan Dusun Ngemplak,

sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Mbelon, dan sebelah Barat

berbatasan dengan Dusun Nobo. Batas wilayah Dusun Ngronggo dapat

ditampilkan pada tabel 3.1.

Page 52: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

37

Tabel 3.1 Batas Wilayah Desa Ngronggo.

Lokasi Keterangan

Sebelah Utara Dusun Mprumasan

Sebelah Timur Dusun Ngemplak

Sebelah Selatan Dusun Mbelon

Sebelah Barat Dusun Nobo

Sumber: Administrasi Desa Ngronggo

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti pada tanggal 22 Agustus

2019 sampai seleai.

3. Sumber Data

Menurut Lofland dan Kofland dalam Moleong (2009: 157) sumber

data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan,

selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain sebagainya.

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer.

Data primer adalah data yang diproleh langsuung dari

lapangan atau tempat penelitian. Kata-kata dan tindakan mrupakan

sumber data yang diperoleh dengan cara mengamati dan

mewawancarai.

Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi

secara langsung tentang implikasi penggunaan gawai terhadap

kesantunan berbaasa siswa MI MA”ARIF KUMPULREJO 02

Ngronggo Kecamatan ArgoMulyo Kota Salatiga. Adapun sumber

data langsung, peneliti peroleh dari hasil wawancaradengan Kepala

Sekolah, Guru-guru, dan siswa, serta data dari hasil pengamatan.

Page 53: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

38

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang didapat dari sumber buku

bacaan dan dari dokumentasi. Peneliti menggunakan data sekunder

ini untuk memperkuat hasil temuan dan sebagai pelengkap

informasi yang telah terkumpul melalui wawancara dan

pengamatan.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakkan metode penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang dilaksanakan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, aktifitas sosial, sikap,

kepercayaan, persepsi, pemikiran secara individual atau kelompok

(Sukmadinata, 2008: 60).

Jenis peneitian ini adalah penelitian lapangan, karena kegiatan ini

dilakukan dilingkungan tempat pelaksanaan kegiatan pendidikan,

pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

penelitian deskriptif kualitatif, yakni suatu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-

orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2007: 4). Penelitian ini fokus

pada Implikasi penggunan gawai terhadap kesantunan berbahasa siswa Mi

Ma’arif Kumpulrejo 02 Ngronggo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.

Dalam pnelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan

instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data-data yang ada

dilapangan. Sedangkan instrumen pengumpulan data yang lain, selain

Page 54: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

39

manusia adalah berbagai bentuk alat bantu dan dokumen yang dapat

digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data

Supaya data dan informasi dapat digunakan dalam penalaran, data dan

informasi itu harus merupakan fakta. Kedudukannya sebagai bahan-bahan

itu siap digunakan sebagai evidden. Sebab itu perlu diadakan pengujian-

pengujian melalui cara-cara tertentu (Patilima, 2016: 60).

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif seperti pada umumnya,

dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen. Data yang

dikumpulkan digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah

dirumuskan dalam menguji hipotesis. Dengan demikian peneliti

menggunakan 3 metode pengumpulan data, yaitu:

a. Metode Pengamatan

Metode pengamatan merupakan sebuah teknik pengumpulan data

yang mengharuskan turun ke lapangan dan secara langsung mengamati

hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku kegiatan, benda-

benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Namun tidak semua

perlu diamati oleh peneliti, hanya hal-hal yang berkaitan dan releven

dengan data yang dibutuhkan (Patilima, 2010: 63). Dalam setiap siklus

peneliti melakukan pengamtan kepada Kepala Sekolah, Guru, dan

Siswa untuk meninjau sjauh mana pengembangan karkter terlaksana.

Page 55: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

40

b. Metode Wawancara

Metode wawancara merupakan bentuk yang paling sederhana.

Wawancara teridiri atas sejumlah pertanyaan yang dipersiakan dan

diajukan kepada seseorang atau orang-orang mengenai penelitian yang

dianggap perlu dan memiliki relevensi dengan permasalahan yang

diteliti (Emzir, 2011: 49). Untuk melengkapi data dan informasi yang

lebih terperinci dan untuk melengkapi data hasil pengamatan atau

observasi. Peneliti melaksanakan wawancara kepada Kepala Sekolayh

Guru, dan Siswa.

c. Dokumentasi

Disamping pengamatan dan wawancara, para peneliti dapat juga

menggunakan berbagai dokumen dalam menjawab pertanyaan terarah

(Emzir, 2011: 61). Karena dalam penelitian dokumen dapat berbentuk

apa aja tidak hanya berbentuk tulisan, melainkan dokumen dapat

berbentuk foto, rekaman audio, video, dan jurnal untuk mempermudah

penelitian dalam teknik pengumpulan data.

D. Analisis Data

Menurut Moleong (2007: 208) mengatakan bahwa analisis data

adalah proses mengoorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,

kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat

dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Sedangkan

analisis data menurut Bogdan dan Biklen (2007) dalam bukunya Gunawan

(2014: 210) adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistematik

Page 56: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

41

hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan dan

memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan.

Tahap akhir dari analisis adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data,

setelah itu mulailah pada tahap penafsiran data dalam mengolah hasil

sementara menjadi teori subnatif. Analisis data merupakan proses

mengorganisasikan data kedalam pola, kategori dan satu uraian dasar,

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja

seperti dalm proses analisis ini adalah:

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam,

memilih, memfokuskan, membuang, dan mengorganisasikan data

dalam satu cara, dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan

diverifikasikan (Yusuf, 2014: 408). Sedangkan menurut Moleong

(2007: 288) reduksi data dibagi menjadi 2 yaitu (1) identifikasi satuan

(unit). Pada mulanya di identifikasikan adanya satuan yaitu bagian

terkecil yang ditemukan dalam data yang memeiliki makna bila

dikaitkan dengan fokus dan masalah peneliti. (2) sesudah satuan

diperoleh, langkah berikutnya adalah membuat koding. Membuat

koding berarti memberikan kode pada setiap satuan, supaya tetap

ditelusuri data satuannya, berasal dari sumber mana. Jadi dapat

diartikan bahwa, reduksi data merujuk pada prosses pemilihan,

pemfokusan, penyederhanaan, pemisahan, dan pentransformasian data

“mentah” yang terlihat dalam catatan tertulis lapangan.

Page 57: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

42

b. Penyajian Data

Menurut Yusuf (2014: 408) penyajian data addalah kumpulan

informasi data adalah kumpulan informasi yang telah tersusun yang

menbolehkan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Penyajian data iniigunakan sebagai bentuk untuk mentafsirkan dan

mengambil simpulan dalam penelitian kualitatif. Sajian data harus

mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai

pertanyaan penelitian, sehingga nnarasi yang terrsaji merupakan

deskripsi mengenai kondisi yang rinci unttuk menceritakan dan

menjawab setiap permasalahan yang ada.

c. Penarikan Kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut iles dan

Humberman (1992) adalah penarikan kesimpulan dan vrifikasi.

Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab

fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data.

Menurut Yususf (2014: 409) bahwa reduksi data, penyajian data,

penarikan kesimpulan harus dimulai sejak awal. Ini berarti apabila

proses sudah benar dan data yang dianalisis telah standar kelayakan

dan konformatiff, maka kesimpulan awal yang diambil akn dapat

dipercaya. Disamping itu perlu diingat antara reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan merupakan segitiga yang saling

berhubungan. Sedangkan dalam bukunya Gunawan (2014: 210) bahwa

Miles dan Huberman (1992) mengemkakan tiga tahapan yang harus

Page 58: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

43

dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kalitatif, yaitu (1)

reduksi data, (2) paparan data penyajian data dan (3) penarikan

kesimpulan dan verivikasi.

E. Pengecekan Keabsahan Temuan

Untuk menguji keabsahan data pada penelitian ini maka peneliti

menggunakan;

a. Ketekunan pengamatan

Ketekunan pengamatan yaitu mencari secara konsisten interpretasi

dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang

konstan atau tentatif. Mencari suatu usaha membatasi berbagai

pengaruh, mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak

dapat (Moleong,2007: 329). Hal itu berarti bahwa peneliti hendaknya

mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara

berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Sehingga

peneliti melakukan pengamatan secara terus menerus, agar mendapat

data, informasi dan peristiwa yang sedang terjadi secara valid.

b. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

cara membandingkan data dengan data lain. Menurut Moleong (2007:

330) bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan seseuatu yang lain diluar data itu untuk

pengecekan atau sebagai bahan perbandingan terhadap data itu.

Page 59: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

44

Menurut Arifin (2012: 164) bahwa triangulasi bisa dilakukan

paling tidak dengan tiga cara yaitu triangulasi sumber, triangulasi

metode, triangulasi teori. Sedangkan Moleong (2007: 331) teknik

tringulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui

sumber lainnya. Danzin (1978) membedakan empat macam triangulasi

sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber,

metode, penyidik, dan teori.

Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informan

tertentu melalui metode dan pengolahan data. Sedangkan triangulasi

metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data

dengan cara yang berbeda, seperti menggunakan metode observasi,

wawancara, dan studi dokumentasi.

Jadi dalam penelitian ini menggunakan triangulasi dengan sumber

yang berarti membandingkan dan mengecek balik drajat kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: 1)

membandingkan hasil data pengamatan dengan data hasil wawancara,

2) membandingkan apa yang dikaitkan orang didepan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi, 3) membandingkan apa yang

dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan

sepanjang waktu, 4) membandingkan keadaan dan prespektif

seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti

rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tingi, orang

Page 60: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

45

barada, orang pemerintah, 5) membandingkan hasil wawancara dengan

isi suatu dokumen (Moleong, 2007: 331).

Page 61: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

46

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Lokasi Penelitian Madrasah

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif Kumpulrejo 02

Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga yang beralamat di Dusun

Ngronggo Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Kota

Salatiga. Penulis pada bagian ini akan memaparkan lokasi pelaksanaan

penelitian, karakteristik siswa serta kompetensi tenaga pendidik yang

dimiliki yang nantinya informasi tersebut akan memberikan penguatan

pada analisis data yang akan dilakukan. Secara garis besar informasi

mengenai subjek penelitian tersebut sebagai berikut:

a. Lokasi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Kumpulrejo 02 Salatiga

yang beralamat di Dusun Ngronggo Kelurahan Kumpulrejo

Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Lokasi Pelaksanaan

Penelitian dapat ditampilkan pada gambar 4.1.1.

Gambar 4.1.1. Peta Dusun Ngronggo

Page 62: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

47

Dusun Ngronggo adalah Dusun perbatasan antara Kota

Salatiga dan Kabupaten Semarang. Sebelah utara berbatasan

dengan Dusun Mprumasan, sebelah timur berbatasan dengan

Dusun Ngemplak, sebelah selatan berbatasan dengan Dusun

Mbelon, dan sebelah Barat berbatasan dengan Dusun Nobo.

Batas wilayah Dusun Ngronggo dapat ditampilkan pada tabel

4.1.2.

Tabel 4.1.2. Batas Wilayah Desa Ngronggo

Lokasi Keterangan

Sebelah Utara Dusun Mprumasan

Sebelah Timur Dusun Ngemplak

Sebelah Selatan Dusun Mbelon

Sebelah Barat Dusun Nobo

Sumber: Administrasi Desa Ngronggo

b. Sejarah singkat Mi Ma’arif Kumpulrejo 02

Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif

Kumpulrejo 02 ini adalah atas dasar prakarsa dan inisiatif dari

para tokoh agama serta tokoh masyarakat dusun Ngronggo dan

sekitarnya pada tahun 1969. Para tokoh agama dan masyarakat

bekerja sama mendirikan sebuah lembaga pendidikan Islam di

wilayah dusun Promasan dengan nama Madrasah Ibtidaiyah

Maarif Kumpulrejo 01. Dalam perkembanganya, Madrasah

Ibtidaiyah Kumpulrejo 01 mempunyai jumlah murid yang

melebihi kapasitas gedung, sehingga didirikanlah satu lagi

Madrasah Ibtidaiyah di wilayah dusun Ngronggo bernama

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kumpulrejo 02 sebagai sarana

Page 63: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

48

untuk menampung kelebihan jumlah murid tersebut. Kedua

Madrasah tersebut bernaung di bawah Lembaga Pendidikan

Ma’arif Nadhatul Ulama’ Cabang Kota Salatiga.

2. Profil Mi Ma’arif Kumpulrejo 02

a. Profil Madrasah

Nama Madrasah : MI Ma’arif Kumpulrejo 02

Status : Swasta

Alamat

Dukuh : Ngronggo Rt. 04 Rw. 04

Kelurahan : Kumpulrejo

Kecamatan : Argomulyo

Kota : Salatiga

Propinsi : Jawa Tengah

Kode Pos : 50734

NSS : 111233730007

NPSN : 203284934

Akreditasi : A (Tahun 2018)

NPWP : 00.382.378.8-505.000

Nama Kepala : Istiqah Rahayu Ningsih

No. HP/WA : 0857 999 049 74 / 083842212591

Nama Yayasan : Lembaga Pendidikan Ma’arif NU

Alamat Yayasan : Jl. Kartini 02 Salatiga

No Akte Perkumpulan NU : 04

Page 64: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

49

SK Kemenkumham : No. AHU119AH01.0.08 Tahun

2013

Kepemilikan Tanah : Wakaf

Tahun Berdiri : 1969

Status Bangunan : LP. Ma’arif NU Cabang Salatiga

Email : [email protected]

b. Visi Madrasah

“Mencetak generasi islami, berakhlakul karimah, cerdas, dan

terampil”

c. Misi Madrasah

Mengacu pada visi madrasah diatas, maka misi yang akan

dilaksanakan sebagai berikut:

1) Melatih siswa cinta islam, taat menjalankan ajaran islam

2) Mendidik siswa berakhlakul karimah ( jujur, sopan, disiplin,

cinta kebersihan, santun, dan rukun)

3) Mendidik siswa untuk maju secara afektif, kognitif, dan

psikomotorik

4) Melatih siswa terampil berkreasi dan menciptakan hasil karya

sendiri

d. Tujuan Madrasah

1) Peningkatan Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Peningkatan kualitas PBM

3) Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.

Page 65: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

50

4) Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

5) Peningkatan disiplin bagi peserta didik, tenaga pendidik dan

tenaga kependidikan.

e. Motto Madrasah

“ Beriman, Cerdas, Dan Trampil ”

f. Struktur Madrasah

Kepala Madrasah : Istiqah Rahayu Ningsih, S.Pd

Sekretaris : Sri Sulatri, S. Pd. I

Bendahara.

Bendahara Umum : Aeny Kodriyah, S. Pd. I

Bendahara BOS : Aeny Kodriyah, S. Pd. I

Bendahara BSM : Siti Yatmiatun, S. Pd. SD

Bendahara Imfaq : Rokha Subkhan S.K, S. Pd.

Bidang Umum.

Keagamaan : Martono, M.Pd

Kesiswaan dan Humas : Rohmad

Kurikulum : Darno, S.Pd

Sarana dan Prasarana : Arif Tabi’in, S. Pd. I

Bidang Khusus.

Laboratorium/Perpustakaan : Aeny Kodriyah, S. Pd. I

Keamanan Madrasah : Mashudi

Parman

Ketata Usahaan : Sri Sulatri, S. Pd. I

Page 66: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

51

Kepramukaan : Aeny Kodriyah, S. Pd. I

: Darno, S.Pd

: Nur Hidayati, S.Pd

: Rokha Subkhan S.K, S. Pd.

Koperasi Madrasah : Arif Tabi’in, S. Pd. I

Transportasi Siswa : Rohmad

Unit Kesehatan Siswa : Tri Mulyani, S.Pd.I

Guru Kelas / Wali Kelas.

Wali Kelas I A : Marfuastuti, S.Ag

Wali Kelas I B : Tri Mulyani, S.Pd.I

Wali Kelas II A : Nur Hidayati, S.Pd

Wali Kelas II B : Asmini Budiyani, S.Pd.I

Wali Kelas III A : Arif Tabi’in, S. Pd. I

Wali Kelas III B : Rokha Subkhan S.K, S.Pd

Wali Kelas IV A : Siti Yatminatun, S.Pd.SD

Wali Kelas IV B : Martono, M.Pd

Wali Kelas V :Aeny Kodriyah, S.Pd.I

Wali Kelas VI A : Darno, S.Pd

Wali Kelas VI B : Natiqotul Fitriyana, S.Pd.I

Page 67: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

52

3. Daftar Guru MI Ma’arif Kumpulrejo 02

NO N A M A NIP JABATAN

1. Istiqah Rahayu N.,S.Pd --- KA.MAD

2. Martono, M. PdI 197107052002121002 Guru / IIIB

3. Arif Tabiin, S.Pd.I -- GTY

4. Darno, S.Pd.I --- GTY

5. NatiqotulFitriyana,S.PdI --- GTY

6. Rohmad --- GTY

7. Siti Yatmiatun, S.Pd.,SD --- GTY

8. Aeny Kodriyah, S. Pd.I -- GTY

9. Asmini Budiyani, S.Pd.I 198008122007102008 Guru/ III A

10. Tri Mulyani, S.Pd.I 197904262007012024 Guru/IIIA

11. Marfu`astuti, S. Ag 197107081993032002 Guru/ IVA

12. Sri Sulastri, S.Pd.I --- GTY

13 Nur Hidayati, S.Pd --- GTT

14 Rokha Subkhan, S.Pd --- PTT

15 Athi’ Lutfia, S.Pd --- GTT

16 Masyhudi --- PTT

17 Parman --- PTT

18 Fetti Haryantina -- PTT

Tabel. 4.1.3. Daftar Guru Mi Ma’arif Kumpulrejo 02

Page 68: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

53

4. Data Pendidik dan Kependidikan

No. Keterangan Jumlah

1 Guru PNS Diperbantukan Tetap 3

2 Guru Tetap Yayasan 11

3 Guru Honorer -

4 Guru Tidak Tetap -

5 Tenagan Kependidikan 1

6 Keamanan Madrasah 1

7 Tukang kebersihan 2

Tabel. 4.1.4. Data Pendidik dan Kependidikan

5. Data Siswa Tahun Ajaran 2018/2019

No Kelas

Jumlah Siswa

Keterangan L P

1 I A 9 11

2 I B 6 12

3 II A 12 7

4 II B 10 10

5 III A 11 12

6 III B 12 11

7 IVA 10 12

8 IV B 12 8

9 VA 12 14

10 VB 16 12

11 VI 15 10

Total 125 119

Jumlah 244

Tabel. 4.1.5. Data Siswa

Page 69: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

54

6. Data siswa kelas VI A dan VI B

SISWA KELAS VI A

No. Nama Kelas

1 Andika Farid Maulana

A

2 Muhamad Veva Afian Ferandika

A

3 Bayu Aji Prastya

A

4 Donny Pratama Setiyono

A

5 Krisna Yuda Prasetyo

A

6 Rizki Dwi Aditya

A

7 Febrian Risky Prasetya

A

8 Muhammad Sholikhan

A

9 Randika Nahta Putra

A

10 Dinda Lutfi Noviana

A

11 Nismara Aruful Karimah

A

12 Nisrina Yumna Asyahida

A

13 Nur Hidayah

A

14 Stella Calista Putri

A

15 Alka Yuszy Adelia Putri

A

16 Nanda

A

17 Ariska Indah Sutya Suci

A

18 Marsha Dwi Ariyanti

A

19 Alvi Laila Nur Syahida

A

Page 70: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

55

10 Riyan Afifudin

A

21 Radhit Adi Nugroho

A

22 Reza Eka Saputra

A

23 Ridho Ferdiansyah

A

24 Candra Khoirun Nadja

A

25 Vicky Eka Rahmawan

A

26 Muhammad Andrean Pratama

A

27 Arif Rahmadhani

A

28 Fery Yulianto

A

SISWA KELAS VI B

No. Nama Kelas

29 Farhad Isnaen Zuliantoro

B

30 Andarra Novia Kurniawati

B

31 Dian Novitasari

B

32 Jenita Putri Ayu Wulandari

B

33 Leoni Meisy

B

34 Putri Dian Nitami

B

35 Adelia Hesky Putri Utami

B

36 Putri Khoirunnisa

B

37 Zulia Aulfiana

B

38 Qathrun Nada Tazkia

B

Page 71: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

56

39 Definta Sekar Arum Ulinnuha

B

40 Sallysia Az Zahra Fatikhul Aulia

B

41 Arya Dimas Saputra

B

42 Muhamad Aldi Dwi Nugroho

B

43 Oktavio Febi Indralestyo

B

44 Muhammad Abdul Nur rohim

B

45 Ramadavi Labib Prastya

B

46 Dhimas Achsanul Fikri

B

47 Ahmad Dwi Kurniawan

B

48 Muhammad Fa'iz Khairil Anam

B

49 Dwi Wahyu Setiyawan

B

50 Andrew Firansyah Mandala Putra

B

51 Muhamad Irfan

B

52 Rifqi Ahnaf Muzakky

B

53 Muhammad Adnan Al Farisi

B

54 Adinda Alya Putri

B

55 Muhammad Lana Rezky Supriyadi

B

56 Vera Veliska Indriyani

B

Tabel 4.1.6. data Siswa Kelas VI A dan VI B

Page 72: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

57

7. Sarana Prasarana

No. Jenis prasarana Jml Kondisi

Kategori

Kerusakan

B R R S B

1 Ruang Kelas 11 11 - - -

2 Perpustakaan 1 1 - - - -

4 R. Pimpinan 1 1 - - - -

5 R. Guru 1 - 1 - 1 -

6 R. Tata Usaha 2 2 - - - -

7 R. Konseling - - - - - -

8 R. Beribadah 1 1 1 1 1 1

9 R. UKS 1 1 - - - -

10 Jamban 6 6 - - - -

11 Gudang 1 1 1 1 1 1

12 R. Sirkulasi 1 1 - - - -

1 Ruang Kelas 11 11 - - -

Tabel.4.1.7 Sarana Prasanana Mi Ma’arif Kumpulrejo 02

B. Paparan Data

Adapun hasil penelitian yang didapatkan melalui hasil pengamatan,

wawancara, dan dokumentasi mengenai implikasi penggunaan gawai

terhadap kesantunan berbahasa siswa di Mi Ma”Arif Kupulrejo 02

Ngronggo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga dapat di analisis sebagai

berikut:

1. Penggunaan Gawai di Mi Ma”Arif Kumpulrejo 02

Penggunaan gawai di mi ma’arif kumpulrejo 02 sangat dibatasi dan

sebagai kebijakan Kepala Madrasah siswa tidak diperkenankan

Page 73: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

58

menggunakan gawai dilingkungan madarasah. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan hasil wawancara dengan Ibu I Selaku Kepala

Madrasah MI Ma’arif Kumpulrejo 02 pada tanggal 24 Agustus 2019

pukul 10.25 WIB sebagai responden dalam penelitian ini, terkait

penggunaan gawai di mi ma’arif kumpulrejo 02 menjelaskan:

“Untuk semua siswa tidak diperbolehkan membawa dan menggunakan

gawai di lingkungan madraasah, dan apabila diketahui membawa

gawai maka gawai tersebut akan disita, namun untuk guru diberi

fasilitas untuk menggunakan gawai untuk memudahkan komunikasai

dengan sesama guru maupun degan wali murid”

Penjelasan di atas senada dengan hasil wawancara dengan Bapak D

selaku guru kelas VI yang menjadi reponden dalam penelitian ini,

menjelaskan bahwa: penggunaan gawai bagi guru digunakan sebagai

fasilitas untuk mempermudah komunikasi antar guru dan wali murid

untuk menjalin kerjasama yang baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil

wawancara berikut:

“Kebijakan yang diberikan untuk guru adalah sebagai faslitas dalam

menggunakan gawai guna mengoptimalkan proses pembelajaran,

memudahkan komunikasi antar guru, dan berkomunikasi dengan wali

murid, dll. Namun bagi siswa tetap tidak diperkenankan membawa

dan menggunakan gawai dilingkungan madrasah.(Hasil wawancara

dengan Bapak D pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 11.20WIB).”

Meski ada peraturan tentang penggunaan gawai, namun di lain sisi

ada kebijakan dari Kepala Madrasah untuk siswa di perkenankan

menggunakan gawai apabila dibutuhkan guna menunjang proses

pembelajaran yang mana membantu proses pembelajaran sebagi media

pembelajaran yang dapat digunakan untuk mempermudah proses

pembelajaran. hal ini sesuai dengan hasil wawancara berikut:

Page 74: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

59

“Ada namun tidak tertulis, namun jika dalam pembelajaran

memungkinkan membawa gawai siswa diizinkan menggunakan dan

membawa gawai di lingkungan madrasah.(Hasil wawancara dengan

Ibu I pada tanggal 24 Agustus 2019 pukul 10.25 WIB)”

Penjelasan dari Bapak D guru kelas VI A menyatakan bahwa

peraturan untuk menggunakan gawai memang bukan peraturan tertulis

karna ada kebijakan yang diberikan untuk siswa. penjelasan tersebut

dibuktikan dengan hasil wawancara berikut:

“untuk aturan tertulisnya tidak ada namun untuk tidak tertulis itu ada

untuk membatasi pemakaian gawai dilingkungan madrasah.(Hasil

wawancara dengan Bapak D pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul

11.20WIB).”

Dari hasil wawancara dengan responden lain:

“Nggak boleh, Karena takut mengganggu pelajaran dan kadang bawa

jika diminta oleh bapak guru.(hasil wawancara dengan Dwi pada

tanggal 22 Agustus 2019 pukul 10.35WIB)”

Dari hasil wawancara dengan responden lain:

“Nggak boleh, Kadang-kadang bawa jika disuruh (hasil wawancara

dengan adek A pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 11.45WIB)”

Dari hasil wawancara dengan responden lain:

“Nggak boleh, karena mengganggu pelajaran (hasil wawancara

dengan Adek N pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 12.10 WIB)”

Meski ada kebijakan bahwa siswa diperkenankan menggunakan

gawai di lingkungan madrasah guru-guru di Mi Ma’arif Kumpulrejo

02 tetap mengawasi dan berupaya dalam mengkodisikan penggunaan

gawai di lingkungan madrasah. gawai yang digunakan oleh siswa

boleh digunakan untuk seperlunya saja dalam pengawasan guru dan

apabila gawai digunakan secara tidak pantas maupun tidak semestinya

Page 75: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

60

akan ada tindakan yang diambiil oleh pihak madrasah . hal tersebut

sesuai dengan paparan dari hasil wawancara berikut:

“Upayanya adalah jika siswa membawa gawai maka akan diberi

peringaytan dan apabila masih juga dibawa gawai milik siswa akan

ditindak dengan disita dan memanggil orang tua(Hasil wawancara

dengan Ibu I pada tanggal 24 Agustus 2019 pukul 10.25)

Paparan di atas senada dengan penjelasan hasil wawancara berikut:

“Untuk mengkondisikan siswa guru memberikan waktu tertentu untuk

menggunakan gawai sebagai sarana penunjang pembelajaran namun

apabila gawai tersebut digunakan dan mengganggu proses

pelaksanaan pembelajaran gawai tersebut akan di sita dan di

kembalikan langsung kepada wali murid(Hasil wawancara dengan

Bapak D pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 11.20).

Sesuai dalam hasil pengamatan dilapangan yang dilakukan oleh

peneliti pada tanggal 22 Agustus 2019 memberiikan hasil sebagai

berikut:

“proses pembelajaran berjalan seperti biasannya, dan aktifitas

penggunaan gawai tidak ditemukan dalam proses pembelajaran

maupun pada jam istirahat. Sesuai dengan peraturan yang berlaku

bahwa sisswa tidak dierbolehkan menggunakan gawai di lingkungan

madrasah tanpa seijin dan permintaann guru yang bersangkutan”

2. Kesantunan Berbahasa Siswa Mi Ma’arif Kumpulrejo 02

Dalam hal kesantunan berbahasa siswa Mi Ma’arif Kumpulrejo 02

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi kesantunan

berbahasa siswa. dan faktor-faktor tersebut meliputi faktor keluarga,

faktor lingkungan, dan faktor pergaulan siswa. dari hasil pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23 Agutus 2019 pukul 09.30

memberikan hasil pengamatan sebagai berikut:

Page 76: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

61

Gmbr.4.2.1. berkomunikasi dengan siswa kelas vi

Gmbr. 4.2.2. Berkomunikasi dengan siswi kelas vi

Bahasa yang digunakan oleh siswa adalah bahasa yang pada

umumnya digunakan. Dan bahasa yang digunakan tergolong bahasa

yang santun. Bahasa yang mereka gunakan telah disesuaikan dengan

lawan berbicaranya. Dalam hal ini ditemukan bagaimana bahasa yang

digunakan oleh siswa untuk berbicara dengan bapak dan ibu guru dan

bagaimana bahasa yang mereka gunakan untuk berbicara dengan

teman sebaya atau sesama siswa. Untuk bahasa yang digunakan oleh

siswa dalam berbicara dengan bapak dan ibu guru menggunakan

bahasa yang lebih santun dibandingkan bahasa yang digunakan dalam

berkomunikasi dengan sesama siswa.

Dari hasil pengamatan tersebut senada dengan hasil wawancara

denga Ibu I pada tanggal 24 Agutus 2019 yang menjelaskan bahwa:

Page 77: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

62

“Kesantunan berbahasa siswa cukup memuasakan, karena apabila di

lingkungan madrasah siswa menggunakan bahasa yang kurang santun

maka dari teman dan guru pasti akan menegur siswa tersebut supaya

menggunakan bahasa yang digunakan dapat disesuaikan dengan

semestinya. Seperti bagaimana ketika berbicara dengan guru maupun

ketika berbicara dengan teman. Jadi bisa untuk saling mengingatkan

dan mengkontrol kesantunan dalam berbahas(Hasil wawancara

dengan Ibu I pada tanggal 24 Agustus 2019 pukul 10.25WIB).

Dari hasil wawancara dengan responden lain sebagai berikut:

“Untuk bahasa siswa dapat dikatakan cukup baik dan santun, karena

siswa di mi ma’arif kumpulrejo 02 diajarkan untuk menggunakan

bahasa yang santun. Dan siswa dapat memposisikan dan membedakan

bahasa yang digunakan. Jadi siswa diharapkan dapat menerapkan

dan memakai bahasa yang tepat dimana siswa berbicara dengan guru

dan dimana siswa berbicara dengan sesama siswa(Hasil wawancara

dengan Bapak D pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 11.20WIB).”

3. Implikasi Penggunaan Gawai Terhadap Kesantunan Berbahasa

Siswa.

Implikasi penggunaan gawai yang muncul dari penggunaan gawai

oleh siswa Mi Ma’arif kumpulrejo 02 sangat diperhatikan dalam

penggunaannya namun masih perlu pengawasan yang cukup agar

penggunaan gawai tetap dalam penggunaan semestinya. Dalam hasil

wawancara yang dilakukan oleh peneliti memberikan hasil bahwa

gawai yang digunakan oleh para siswa adalah gawai milik siswa itu

sendiri yang dibelikan oleh orang tua mereka guna menunjang proses

pembelajaran. Hal ini dibuktikan hasil wawancara dengan beberapa

responden sebagai berikut:

“Punya aku Sendiri(Hasil wawancara dengan Adek A pada tanggal 22

Agustus 2019 pukul 11.35WIB).”

Page 78: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

63

Hasil wawancara dengan responden lain:

”Milik sendiri bu (Hasil wawancara dengan Adek D pada tanggal 22

Agustus 2019 pukul 10.35WIB).”

Hasil wawancara dengan responden lain:

”Sendiri bu (Hasil wawancara dengan Adek N pada tanggal 22

Agustus 2019 pukul 11.45WIB).”

Meski gawai tersebut milik mereka secara pribadi tetap saja harus

dalam pengawasan orang tua maupun guru apabila digunakan

dilingkungan madrasah dan gawai tersebut sering mereka gunakan

untuk bermain game, berkomunikasi dengan teman-temanya, nonton

film dan membuka aplikasi aplikasi lainnya yang terdapat dalam gawai

mereka. Gawai tersebut mereka gunakan untuk berkomunikasi dan

mereka gunakan untuk membantu mengerjakan PR yang mereka

peroleh. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara sebagai berikut:

“Nonton bola bu, team sepak bola PERSEBAYA SURABAYA terus

Whatsaapan dengan teman, dan membuka goole ketika ada kesulitan

ketika ada PR. (Hasil wawancara dengan Adek A pada tanggal 22

Agustus 2019 pukul 11.35WIB).”

Hasil wawancara dengan responden lain:

”Lewat youtube nonton film perang dan film walisonggo, untuk

membantu mengerjkan PR (Hasil wawancara dengan Adek D pada

tanggal 22 Agustus 2019 pukul 10.35WIB).”

Hasil wawancara dengan responden lain:

”WA untuk berkomikasi dengan teman, melihat video di youtube dan

membuka google untuk membantu mengerjakan PR (Hasil wawancara

dengan Adek N pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 11.45WIB).”

Page 79: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

64

Meski demikian melalui gawai pula para siswa menerima hal baru

yang mereka gunakan dalam berkomunikasi dengan teman sesama

siswa. hal berikut berupa kata kata yang bisa dikatakan lucu bagi

mereka, sehingga mereka tirukan dan mereka gunakan. Kata-kata

tersebut seperti Hai Tayo, Losst, dan Asiap. Hal tersebut sesuai dengan

hasil wawancara berikut:

“Iwak teri iwak paus ora urus,, aasiap, dll(Hasil wawancara dengan

Adek A pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 11.35WIB).”

Hasil wawancara dengan responden lain:

” Hai tayo, asiap (Hasil wawancara dengan Adek D pada tanggal 22

Agustus 2019 pukul 10.35WIB).”

Hasil wawancara dengan responden lain:

” Asiap, Lossst, Hey tayo (Hasil wawancara dengan Adek N pada

tanggal 22 Agustus 2019 pukul 11.45WIB).”

Meski demikian mereka juga menyatakan bahwa kata-kata tersebut

tidak selalu mereka gunakan, hanya saja mereka gunakan hanya disaat

bereka bercanda ataau sedang menggunakan gawai mereka saja. Hal

tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara berikut:

“iya kadang kadang sih bu kalo Wa-an kadang juga dipakai kadang

juga untuk bercanda atau ngerjain temen (Hasil wawancara dengan

Adek A pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 11.35WIB).”

Hasil wawancara dengan responden lain:

”Kadang kadang dipakai sih bu paling pas bercanda aja kalo tidak

pas Wa-an sama temen.(Hasil wawancara dengan Adek D pada

tanggal 22 Agustus 2019 pukul 10.35WIB).”

Hasil wawancara dengan responden lain:

” ada sih bu tapi kadang kadang dipakai buat bercanda kadang juga

kalo masih Whatsappan dengan teman..(Hasil wawancara dengan

Adek N pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 11.45WIB).

Page 80: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

65

Selian dari hasil wawancara di atas peneliti menemukan hasil lain

dari pengamatan lapangan pada tanggal 31 Agustus 2019 yang

menunjukkan bahwa dalam penggunaan Gawai atau smartphone

memberikan pengaruh terhadap kesantunan berbahasa siswa yang

ditunjukan dalam penggunaan bahasa gaul yang mereka gunakan untuk

berkomunikasi dengan sesama siswa. bahasa yang ditirukan dan

mereka gunakan seperti, Asiap, Hey tayo, guys, gas pol, losst, iwak

teri iwak paus ora ngurus, dsb.

Dan dari hasil dokumentasi yang menunjukan penggunaan bahasa

melalui gawai dapat di lihat dari tulisan dalam media sosial yang

menunjukan penggunaan bahasa penggunaan gawai. Dapat dilihat dari

dokumentasi berikut:

Gmbr. 4.2.3. pesan media sosial dari siswa

Page 81: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

66

Gmbr.4.2.4. pesan media sosial dari siswa

Bahasa dalam media sosial yang mereka gunakan merupakan

bahasa media sosial yang mereka dapatkan pula dari gawai yang

mereka gunakan. Hal tersebut mereka gunakan untuk berkomunikasi

dengan teman mereka melalui media sosial yang ada dalam gai

mereka.

Bahasa tersebut mereka gunakan dalam berkomunikasi dengan

teman siswa di madrasah. hasil pngamatan yang dilakukan oleh

peneliti dapat dibuktikan dengan bukti dokumentasi rekaman video

terlampir.

Page 82: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

67

Gmbr.4.2.45 dokumentasi rekaman video

C. Analisis Data

Data yang dianalisis merupakan hasil penelitian dalam bentuk catan

pengamatan, wawancara dan dokumentasi yang sudah dipaparkan di atas.

Data tersebut diperoleh peneliti dari penelitian yang telah dilaksanakan

oleh peneliti di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 mengenai “Implikasi

Penggunaan Gawai Terhadap Kesantunan Berbahasa Siswa Di Mi Ma;Arif

Kumpulrejo 02 Ngronggo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun

Pelajaran 2019/2020”. Dari paparan data tersebut memberikan hasil yang

dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Penggunaan gawai di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02.

Penggunaan gawai di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 sangat dibatasi.

Karena terdapat kebijakan dan peraturan yang berlaku di Mi Ma’arif

Kumpulrejo 02 yang menjelaskan bahwa siswa tidak diperbolehkan

membawa maupun menggunakan gawai dilingkungan madrasah.

Apabila didapati oleh guru atau staff kependidikan Mi Ma’arif

Kumpulrejo 02 menemukan siswa yang membawa maupun

Page 83: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

68

menggunakan gawai dilingkungan madrasah akan dilakukan

penindakan dengan sanksi gawai milik siswa tersebut akan disita atau

diamankan.

Penggunaan gawai di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 guru

diperbolehkan untuk menggunakan gawai dilingkungan madrasah. dan

gawai tersebut difasilitaskan untuk guru sebagai alat yang dapat

membantu serta memudahkan dalam berkomunikasi dengan sesama

staff kependidikan di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 maupun dalam

berkomunikasi dengan wali murid.

Dan kebijakan lain bagi guru dalam penggunaan gawai selain

untuk berkomunikasi, gawai juga digunakan sebagai media

pembelajaran guna mengoptimalkan dan mengefektifkan pelaksanaan

proses pembelajaran.

Namun, pada realitanya ada kebijakan yang ditetapakan oleh

Kepala Madrasah bagi siswa dalam penggunaan gawai di lingkungan

madrasah. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa siswa diperbolehkan

membawa maupun menggunakan gawai di lingkungan madrasah

apabila gawai tersebut dibutuhkan sebagai piranti penunjang proses

pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran bagi siswa dalam

mencari materi pembelajaran yang sedang berlangung.

Bentuk dari kebijakan dan peraturan dalam penggunaan gawai di

Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 merupakan peraturan yang tidak tertulis

Page 84: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

69

sebagai upaya dalam pengkondisian dan pembatasan penggunaan

gawai oleh siswa di lingkungan Madrasah supaya gawai digunakan.

Dalam penggunaan gawai di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 yang

berfungsi sebagai media dalam proses pembelajaran. Hal tersebut

sejalan dengan hasil pengkajian teori yang dilakukan oleh peneliti.

Dalam kajian teori yang paparkan oleh Syamsul Arifin dijelaskan

bahwa gawai berguna dalam membantu segala kegiatan manusia

karena gawai merupakan piranti yang memiliki banyak kegunaan atau

alat yang multifungsi.

Dalam penggunaan gawai di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 masuk

dalam katagori aman karena dalam pengawasan dan pengondisian

dalam penggunaan gawai berjalan dengan baik. Dan dampak yang

diperoleh bagi siswa dan madrasah adalah dampak yang positif

dikarenakan program pembatasan penggunaan gawai yang baik.

Dibuktikan dalam penggunaannya gawai milik siswa dilingkungan

madrasah digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat

menunjang proses pembelajran.

Dari uraian hasil analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa

penggunan gawai di batasi. Gawai difasilitaskan untuk guru guna

mempermudah dalam berkomunikasi damn menjadi alat bantu dalam

proses pembelajaran. Dan bagi siswa penggunaan gawai di lingkungan

madrasah tidak diperbolehkan hanya saja siswa boleh membawa

Page 85: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

70

maupun menggunakan gawai di lingkungan madrasah apabila

memperoleh ijin dan jika memang gawai di butuhkan.

2. Kesantunan Berbahasa Siswa Mi Ma’arif Kumpulrejo 02.

Faktor yang mempengaruhi siswa dalam berbahasa meliputi dari

beberapa faktor yang menjadi pengaruh utamanya. Dan faktor-faktor

tersebut meliputi faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor

pergaualan.

Namun penggunaan bahasa yang digunakan oleh siswa Mi Ma’arif

Kumpulrejo 02 merupakan bahasa yang pada umumnya digunakan

dalam berkomunikasi. Dalam penggunaan bahasa siswa Mi Ma’arif

Kumpulrejo 02 tergolong bahasa yang santun. Penggunaan bahasa oleh

siswa dapat dikatakan santun dikarenakan siswa menempatkan

penggunaan tata bahasa yang telah disesuaikan deng siapa mereka

berkomunikasi.

Bahasa yang digunakan oleh siswa untuk berkomunikasi dengan

bapak atau ibu guru bahasa yang mereka gunakan lebih halus dan

santun. Berbeda dengan bahasa yang mereka gunakan dalam

berkomunikasi dengan sesama siswa bahasa yang mereka gunakan

merupakan bahasa yang pada umumnya.

Pengguanaan bahasa di lingkungan madrasah tidak lepas dari

pengawasan yang dilakukan oleh guru. Karena ketika siswa didapati

menggunakan bahasa yang kurang santun atau kurang tepat siswa

tersebut pasti mendapat teguran dari guru maupun teman sesama

Page 86: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

71

siswa. Jadi bahasa yang digunakan oleh siswa dilingkungan madrasah

dalam berkomunikasi selalu dijaga kesantunannya.

Senada dengan Yayuk, (2012: 37) dalam kajian teori dijelaskan

bahwa Kesantunan berbahasa tercermin dalam tatacara berkomunikasi

lewat tanda verbal atau tatacara berbahasa. Ketika berkomunikasi, kita

tunduk pada norma-norma budaya, tidak hanya sekedar menyampaikan

ide yang kita pikirkan.

Sesuai dengn pandanga Islam yang mengajarkan umat muslim

untuk menggunakan bahasa yang santun. Dalam pengucapan yang

santun, engan kosa kata yang baik, dan penuturannya yang halus. Hal

tersebut di buktikan dengan ayat Al-Quran Beriku:

واقصد في مشيك واغضض من صوتك إن أنكر الصوات لصوت الحمير

Artinya:

Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah

suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.(Q.S

Al-Luqman ayat :19 https://tafsirq.com/31-luqman/ayat-19 )

Denga demikian dapat disimpulkan bahwa bahasa yang digunakan

oleh siswa di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 dapat dikatakan bahasa yang

santun. Pengunaan kaidah yang disesuaikan dengan tatabahasa yang

digunakan memberikan hasil kesantunan yang memuaskan. Dan

penempatan penggunaan bahasa dalam berkomunikasi.

3. Implikasi Penggunaan Gawai Terhadap Kesantuan Berbahasa

Siswa Mi Ma’arif Kumpulrejo 02.

Gawai yang digunakan adalah gawai milik siswa sendiri. Dalam

pemanfaatannya gawai milik siswa digunakan untuk bermain game

Page 87: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

72

dan menjelajahi dunia maya seperti pemakaian media sosial whatsapp

dan facebook yang merka gunakan untuk berkomunikasi melalui dunia

maya, sedangkan melalui instagram dan youtube mereka gunakan

untuk menonton video, dan juga penelusuran melalui goolge untuk

mencari materi yang dibutuhkan oleh siswa untuk belajar dan

membantu dalam mengerjakan tugas rumah.

Dengan penggunaan gawai seperti itu siswa juga menemukan hal

baru yang berdampak kepada sikap dan tata bahasa sehingga mereka

menirukan dan menggunakan bahasa tersebut untuk berkomunikasi.

Hal tersebut merupakan dampak dari penggunaan gawai.

Dalam pandangan Islam sesuatu yang memberikan dampak yang

bermanfaat merupakan sebuah hal yang memberikan hasil yang baik

apabila datangnya dari hal yang kurang baik maka akan menimbulkan

mudharat. Hal tersebut dapat dikaji dari ayat Al-Quran surah al-an’am

berikut:

ئة فل يجزى إل مثلها وهم ل يظ ي لمون من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها ومن جاء بالس

Artinya:

“Barangsiapa yang datang dengan membawa kebaikan maka bagi dia

akan mendapatkan 10 kali lipat. Barangsiapa yang datang dengan

membawa keburukan, tidaklah ia dibalas kecuali sama dengannya

dan mereka tidak didzhalimi (Q.S al-An’am:160)

(https://alquranmulia.wordpress.com/2015/12/21/tafsir-ibnu-katsir-

surah-al-anam-160/.)

Dari ayat di atas dapat diambil pembelajaran yang mana jika

dihubungkan dengan implikasi penggunaan gawai terhadap

Page 88: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

73

kesantunan berbahasa siswa pembelajaran tersebut dapat di jelaskan

sebagai berikut:

Jika pengimplikasian dalam penggunaan gawai digunakan dengan

baik maka hal yang ditemukan hal baik apabila sebaliknya maka

hasilnya akan sesuai dengan apa yang kita tanam.

Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti memberikan hasil

bahwa dampak penggunaan gawai lebih berpengaruh kepada

kesantuan berbahasa siswa yang dapat ditinjau dari tata bahasa anak

yang mulai berubah dan menirukan bahasa kekinian atau

menggunakan bahasa gaul. Contoh dari bahasa yang ditirukan oleh

siswa seperti; hei tayo, asiap, iwak teri iwak paus ora urus, dsb.

Namun hal-hal tersebut tidak semuanya dikarenakan faktor

penggunaan gawai saja melainkan dampak dari faktor lingkungan,

faktor keluarga, juga dari faktor pergaualan siswa itu sendiri menjadi

salah satu penyebab dalam kesantunan berbahasa siswa.

Page 89: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 Ngronggo

Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Penelitian mengenai Implikasi

Penggunaan Gawai Terhadap Kesantunan Berbahasa Siswa yang telah

dilaksanakan oleh peneliti, memberikan hasil penelitian yang dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan gawai di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 sangat dibatasi.

Gawai diperbolehkan untuk staff kependidikan atau guru untuk

mempermudah komunikasi dan menujang proses pembelajaran

sebagai media pembelajaran. Namun di sisi lain ada kebijakan bahwa

siswa diperkenankan menggunakan atas seijin guru guna membantu

proses pembelajaran sebagai media pembelajaran.

2. Bahasa siswa cukup santun namun bahasa siswa belum sepenuhnya

sesuai dengan kaidah. Hal itu dikarenakan beberapa faktor yaitu

lingkungan, keluarga, dan pergaulan.

3. Dengan penggunaan gawai siswa mendapatkan hal baru, namun hal

tersebut memberikan dampak yang positif seperti, membantu dalam

mununjang proses pembelajaran dan memudahkan dalam mengerjkan

Tugas Rumah dan sebaliknya ada dampak negatif yang menjadi

dampak bagui siswa yaitu bahasa gaul yang merekan gunakan dalam

berkomuunikasi.

Page 90: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

75

B. Saran

1. Penggunaan gawai perlu didampingi dengan pengawasan yang ekstra

karena gawai dapat memberikan dampak yang positif dan juga negatif.

Maka dari itu perlu dipahami dan dipertimbangkan lagi dalam

penggunaan gwai.

2. Bagi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dab Sekolah Dasar (SD) lainnya.

Menginggat pentingnya pendidikan dan perkembangan teknologi yang

semakin mutakhir dan mengingat dampak gawai yang memiliki

dampak positif dan negatif semestinya memberikan pengawasan ekstra

supaya siswa dapat memanfaatkan gawai tersebut sesuai dengan

fungainya dan meraih manfaat yang baik serta nmemberikan hasil

yang diharapkan.

3. Bagi Orang tua/Wali murid

Sebagai orang tua harus mempertimbangkan pendidikan anaknya dan

membantu pihak madrasah atau lembaga pendidikan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan. Dan membantu dalam pengawasan

anak dalam penggunaan gawai agar anak tidak terjerumus dalam hal

yang dapat merugikan anak.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian skripsi ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya,

untuk dijadikan refrensi dalam pembuatan skripsi atau karya ilmiah

yang lainnya, sehingga dapat dilakukan penetian secara mendalam

bagi mahasiswa di perguruan tinggi lainnya.

Page 91: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

76

DAFTAR PUSTAKA

Andari. (2013). Dampak gadget pada Perkembangan Anak. [online]. Tersedia di:

http://Kumpulan-Tulisan-DAMPAK-GADGET-PERKEMBANGAN-

ANAK.htm. Diakses pada tanggal 17 Juni 2019 pukul 21.18 WIB.

Andianto, Mujiman Rus. 2013. Pragmatik; Direktif Dan Kesantunan

Berbahasa.Yogyakarta: Gress publishing.

Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

___________. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

Emzir. 2011. Analisis Data: Metodologi penelitian kualitatif.Jakarta.Rajawali

Press.

Islamy, Irfan. 2003. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta:

Bina Aksara.

Jendra, M. 2012. Sociolinguistics. The Study of Societies’ Languages. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Lexy J. Moleong. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Manumpil, dkk. (2015). Hubungan Penggunaan Gadget dengan Tingkat Prestasi

Siswa di SMA Negeri 9 Manado. Jurnal ejoural Keperawatan (e-Kep).

Volume 3 Nomor 2 Tahun 2015, 1-5.

Patilima, Hamdan. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung. Alfabeta.

Priyatna, A. (2012). Parenting di Dunia Digital. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Republik Indonesia, 2003. Undang-undang R.I. No. 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Silalahi, Amin. 2005, Strategi Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia, Surabaya, Batavia Press.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.

PT Remaja Rosda Karya.

Page 92: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

77

Sukmawati dkk. 2008. Bunga Rampai; Hasil Penelitian Bahasa. Kendari: Kantor

Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sumadiria, Haris. 2010. Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan

Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sumarsono dan Paina Partana. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.

Sumarsono. 2013. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_________. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Syahrul R. 2008. Pragmatik; Kesantunan Berbahasa. Padang:

UniversitasNegeriPadang Press.

Syamsul, Arifin. “Pengertian Gadget”, dikutip dari

http://www.kompasiana.com/uyii/5630de93b37a611d0bbf3963/pengertia

n-gadget. Diunduh pada tanggal 15 Juni 2019 pukul 20.14 WIB.

Tarigan, Henry Guntur. 2009.Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Wijana, I Dewa Putu. 2010. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Winarno, Budi. 2002. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Media Presindo:

Yogyakarta.

Yayuk, Rissari. 2012. Kesantunan Berbahasa Pada Masyarakat Banjar. Banjar

Baru.

Yule, George. 2014. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zamzani, dkk. 2010. Pengembangan Alat Ukur Kesantunan Bahasa Indonesia

dalam Interaksi Sosial Bersemuka dan Non Bersemuka. Laporan

Penelitian Hibah Bersaing (Tahun Kedua). Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta.

Page 93: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

78

LAMPIRAN

Page 94: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

79

PEDOMAN PENGAMATAN

1. Profil madrasah

2. Penggunaan gawai di madrasah

3. Kesantunan bahasa siswa

PENGKODEAN DATA PENELITIAN

KODE PENELITIAN

Pengamatan P

Wawancara W

Dkumentasi D

KODE RESPONDEN

Kepala Madrasah KM

Guru Kelas G

Siswa S

Page 95: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

80

PEDOMAN WAWANCARA

“IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN

BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF KUMULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2019/2020”

A. KEPALA MADRASAH

1. Menurut anda apakah gawai atau smartphone memberi dapak bagi

siswa di Mi Ma’arif Kumpulrejo02 ?

2. Apakah ada peraturan mengenai penggunaan gawai atau smartphone di

Mi ma’arif kumpulrejo 02 ?

3. Kebijakan seperti apa yang di terapkan bagi guru dalam penggunaan

gawai di madrasah ?

4. Kebijakan seperti apa yang di terapkan bagi siswa dalam penggunaan

gawai di madrasah ?

5. Bagaimana upaya yang digunakan dalam mengkondisikan atau

mengawasi siswa dalam penggunaan gawai ?

6. Untuk apa gawai yang digunakan oleh siswa di lingkungan madrasah ?

7. Perilaku seperti apa yang di temukan dari hasil pengamatan dsalam

peggunaan gawai di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 ?

8. Bagaimana kesantunan siswa dalam berbahasa ?

9. Faktor apa saja yang mempengaruhi kesantunan berbahasa siswa di Mi

Ma’arif Kumpulrejo 02 ?

10. Apakah ada pengaruh dalam penggunaan gawai yang mempegaruhi

kesantunan berbahasa siswa di Mi Ma’arif Kumpulrejo02 ?

11. Bahasa seperti apa Pak/Ibu yang sering di tirukan oleh siswa dari

bahasa gawai ?

12. Apakah bahasa tersebut digunakan di madrasah setiap harinya ?

Page 96: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

81

B. GURU

1. Apakah ada peraturan mengenai penggunaan gawai atau smartphone di

Mi ma’arif kumpulrejo 02 ?

2. Kebijakan seperti apa yang di terapkan bagi guru dalam pnggunaan

gawai di madrasah ?

3. Kebijakan seperti apa yang di terapkan bagi siswa dalam pnggunaan

gawai di madrasah ?

4. Untuk apa gawai yang digunakan oleh siswa di lingkungan madrasah ?

5. Bagaimana upaya yang digunakan dalam mengkondisikan atau

mengawasi siswa dalam penggunaan gawai ?

6. Bagaimana kesantunan berbahasa siswa Mi Ma’arif Kumpulrejo 02??

7. Faktor apa saja yang mempengaruhi kesantunan berbahasa siswa di Mi

Ma’arif Kumpulrejo 02 ?

8. Bahasa seperti apa yang sering di tirukan oleh siswa dari dampak

penggunaan gawai ?

9. Apakah bahasa tersebut digunakan di madrasah setiap harinya?

Page 97: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

82

C. SISWA-SISWI

1. Apakah ada peraturan untuk menggunakan gawai atau smartphone di

madrasah ?

2. Apakah diperbolehkan kamu menggunakan gawai atau smartphone

tersebut di lingkungan madrasah?

3. Milik siapa gawai atau smartphone yang kamu gunakan ?

4. Kamu gunakan untuk apa gawai atau smartphone itu ?

5. Bahasa seperti apa yang kamu gunakan untuk berkomunikasi dengan

temanmu melalui gawai atau smartphone ?

6. Apakah sama bahasa yang kamu gunakan untuk berkomunikasi dengan

temanmu dan berkomunikasi dengan orang tuamu atau dengan

gurumu?

7. Apakah kamu menggunkan bahasa yang gaul untuk berkomunikasi

dengan temanmu di madrasah ?

8. Kata-kata apa saja yang kamu gunakan ?

Page 98: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

83

TRANSKIP WAWANCARA

“IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN

BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF KUMULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2019/2020”

Nama Responden : Istiqoh Rahayu N, S. Pd

Kode Jabatan : KM

Kode Penelitian : W

Hari/ Tanggal :

Waktu :

1. Menurut anda apakah gawai atau smartphone memberi dapak bagi

siswa di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 ?

“Penggunaan gawai pasti memberikan dampak bagi siswa, namun

semua itu tergantung dalam pemakaiannya saja. Apabila digunakan

dengan baik akan memberikan dampak yang positif namun jika

sebaliknya pasti memberikan dampak yang negatif. Semua itu kembali

kepada pengawasan orang tua dan pemanfaatannya”.

2. Apakah ada peraturan mengenai penggunaan gawai atau smartphone di

Mi ma’arif kumpulrejo 02 dan apa alasannya ?

“Ada namun peraturan itu tidak tertulis. Peraturan ini di berlakukan

untuk mengkondisikan dan membatasi siswa khususnya dalam

penggunaan garai di madrasah”.

3. Kebijakan seperti apa yang di terapkan bagi guru dalam penggunaan

gawai di madrasah ?

“Kebijakan untuk staff ketenaga kerjaan madrasah pastilah berbeda

dengan siswa. para staff ketenaga kerjaan di madrasah diperkenankan

menggunakan gawai guna fasilitas untuk mempermudah dalam

berkomunikasi dengan sesama tenaga kerja di madrasah maupun

dengan wali murid untuk memberikan informasi”.

Page 99: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

84

4. Kebijakan seperti apa yang di terapkan bagi siswa dalam penggunaan

gawai di madrasah ?

“Untuk siswa dilarang menggunakan gawai di madrasah untuk setiap

harinya, namun siswa diperkenankan menggunakan gawai jika

dibutuhkan untuk membantu menunjang proses pembelajaran sebagai

media pembelajaran dan untuk menggali informasi terbaru tentang

pelajaran yang sedang dilaksanakan”.

5. Bagaimana upaya yang digunakan dalam mengkondisikan atau

mengawasi siswa dalam penggunaan gawai ?

“Upaya yang digunakan seperti kebijakan yang berlaku di sekolah,

dengan adanya peraturan dan kebijakkan siswa dibatasi dalam

penggunaan gawai. Hal tersebut untuk mengkondisikan dan

memberikan pengawasan kepada siswa supaya siswa dapat

menggunakan gawai dengan semestinya”.

6. Untuk apa gawai yang digunakan oleh siswa di lingkungan madrasah ?

“Gawai milik siswa digunakan untuk membantu proses pembelajaran

sebagai media pembelajaran dan untuk membantu mempermudah

siswa dalam memahami materi pembelajaran yang sedang

berlangsung”.

7. Hal apa yang di temukan dari hasil pengamatan dalam peggunaan

gawai di Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 ?

“Hal-hal yang ditemukan adalah siswa sering bermain game dan

menonton film melalui gawai yang mereka miliki ”.

8. Bagaimana kesantunan siswa dalam berbahasa ?

“Untuk kesantunan berbahasa siswa cukup baik. Para siswa dapat

menyesuaikan dan memilah bahasa dalam penggunan bahasa untuk

berkomunikasi, bagaimana berkomunikasi dengan bapak/ibu duru dan

Page 100: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

85

bagaimana bahasa yang mereka gunakan untuk berkomunikasi dengan

teman sesama siswa”.

9. Faktor apa saja yang mempengaruhi kesantunan berbahasa siswa di Mi

Ma’arif Kumpulrejo 02 ?

“Faktor yang mempengaruhi bahasa siswa tidak hanya dari faktor

penggunakan saja, namun lebih kepada faktor lingkungan bergaul.

Siswa tidak terus di madrasah namun juga dilungkungan masyarakat

juga. Jadi faktor yang dapat mempengaruhi kesantunan berbajasa

siswa dapat dipengaruhi dari faktor lingkungan, faktor keluarga,

maupun dari faktor pergaulan siswa”.

10. Apakah ada pengaruh dalam penggunaan gawai yang mempegaruhi

kesantunan berbahasa siswa di Mi Ma’arif Kumpulrejo02 ?

“Pasti ada, namun tidak separah yang kita bayangkan. Semua itu

kembali lagi kepada beberapa faktor yang telah saya jelaskan tadi.

Karena faktor pergaulan yang memungkinkan mempengaruhi

perubahak ksantunan berbahasa siswa”.

11. Bahasa seperti apa Pak/Ibu yang sering di tirukan oleh siswa dari

bahasa gawai ?

“Dari pengamatan siswa hanya menggunakan bahasa gaul yang

merka peroleh melalui gawai seperti asiap, hei tayo, Los, dan

lainnya”.

12. Kapan bahasa tersebut digunakan di madrasah setiap harinya ?

“Bahasa-bahasa tersebut mereka gunakan hanya di waktu tertentu saj

seperti ketika mereka bercanda dengan teman sesama siswa”.

Page 101: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

86

REDUKSI DATA

“IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN

BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF KUMULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2019/2020”

Nama Responden :

Kode Jabatan : KM

Kode Penelitian : W

Hari/ Tanggal :

Waktu :

“Penggunaan gawai pasti memberikan dampak bagi siswa, namun

semua itu tergantung dalam pemakaiannya saja. Apabila digunakan

dengan baik akan memberikan dampak yang positif namun jika

sebaliknya pasti memberikan dampak yang negatif. Semua itu kembali

kepada pengawasan orang tua dan pemanfaatannya”.

“Ada namun peraturan itu tidak tertulis. Peraturan ini di berlakukan

untuk mengkondisikan dan membatasi siswa khususnya dalam

penggunaan garai di madrasah”.

“Kebijakan untuk staff ketenaga kerjaan madrasah pastilah berbeda

dengan siswa. para staff ketenaga kerjaan di madrasah diperkenankan

menggunakan gawai guna fasilitas untuk mempermudah dalam

berkomunikasi dengan sesama tenaga kerja di madrasah maupun

dengan wali murid untuk memberikan informasi”.

“Untuk siswa dilarang menggunakan gawai di madrasah untuk setiap

harinya, namun siswa diperkenankan menggunakan gawai jika

dibutuhkan untuk membantu menunjang proses pembelajaran sebagai

Page 102: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

87

media pembelajaran dan untuk menggali informasi terbaru tentang

pelajaran yang sedang dilaksanakan”.

“Upaya yang digunakan seperti kebijakan yang berlaku di sekolah,

dengan adanya peraturan dan kebijakkan siswa dibatasi dalam

penggunaan gawai. Hal tersebut untuk mengkondisikan dan

memberikan pengawasan kepada siswa supaya siswa dapat

menggunakan gawai dengan semestinya”.

“Gawai milik siswa digunakan untuk membantu proses pembelajaran

sebagai media pembelajaran dan untuk membantu mempermudah

siswa dalam memahami materi pembelajaran yang sedang

berlangsung”.

“Hal-hal yang ditemukan adalah siswa sering bermain game dan

menonton film melalui gawai yang mereka miliki ”.

“Untuk kesantunan berbahasa siswa cukup baik. Para siswa dapat

menyesuaikan dan memilah bahasa dalam penggunan bahasa untuk

berkomunikasi, bagaimana berkomunikasi dengan bapak/ibu duru dan

bagaimana bahasa yang mereka gunakan untuk berkomunikasi dengan

teman sesama siswa”.

“Faktor yang mempengaruhi bahasa siswa tidak hanya dari faktor

penggunakan saja, namun lebih kepada faktor lingkungan bergaul.

Siswa tidak terus di madrasah namun juga dilungkungan masyarakat

juga. Jadi faktor yang dapat mempengaruhi kesantunan berbajasa

siswa dapat dipengaruhi dari faktor lingkungan, faktor keluarga,

maupun dari faktor pergaulan siswa”.

Page 103: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

88

“Pasti ada, namun tidak separah yang kita bayangkan. Semua itu

kembali lagi kepada beberapa faktor yang telah saya jelaskan tadi.

Karena faktor pergaulan yang memungkinkan mempengaruhi

perubahak ksantunan berbahasa siswa”.

“Dari pengamatan siswa hanya menggunakan bahasa gaul yang

merka peroleh melalui gawai seperti asiap, hei tayo, Los, dan

lainnya”.

“Bahasa-bahasa tersebut mereka gunakan hanya di waktu tertentu saj

seperti ketika mereka bercanda dengan teman sesama siswa”.

Page 104: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

89

TRANSKIP WAWANCARA

“IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN

BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF KUMULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2019/2020”

Nama Responden : Darno. S. PdI.

Kode Jabatan : GK

Kode Penelitian : W

Hari/ Tanggal :

Waktu :

1. Apakah ada peraturan mengenai penggunaan gawai atau smartphone di

Mi ma’arif kumpulrejo 02 ?

“Untuk peraturan mengenai pengunaan gawai memang sudah ada,

namun kebijakan dari Ibu Kepala Madrasah peraturan ini dibuat

namun tidak tertulis”.

2. Kebijakan seperti apa yang di terapkan bagi guru dalam pnggunaan

gawai di madrasah ?

“Untuk kebijakan untun guru diberi faslitas untuk menggunakan gawai

guna mengoptimalkan proses pembelajaran , memudahkan komunikasi

antar guru ,dll”.

3. Kebijakan seperti apa yang di terapkan bagi siswa dalam pnggunaan

gawai di madrasah ?

“Untuk siswa tidak diperbolehkan karena ditakutkan dengan

diperbolehkan akan mengganggu proses pembelajaran, namun dari

sisi lain siswa bolh membawa gawai jika dalam proses pembelajaran

membutuhkan gawai sebagai media pembelajaran saja”.

4. Untuk apa gawai yang digunakan oleh siswa di lingkungan madrasah ?

Page 105: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

90

“Digunakan sebagai media ppembelajaran pada jam pembelajaran

dan mereka gunakan untuk nonton film atau bermain game ketika jam

istirahat”.

5. Bagaimana upaya yang digunakan dalam mengkondisikan atau

mengawasi siswa dalam penggunaan gawai ?

“Untuk mengkondisikan siswa guru memberikan waktu tertentu untuk

menggunakan gawai sebagai sarana penunjang pembelajaran namun

apabila gawai tersebut digunakan dan mengganggu proses

pelaksanaan pembelajaran gawai tersebut akan di sita dan di

kembalikan langsung kepada wali murid”.

6. Bagaimana kesantunan berbahasa siswa Mi Ma’arif Kumpulrejo 02 ?

“Alhamdulillah, keesantunn siswa sangat baik. Semua itu kembali lagi

kepada lingkungan tempat siswa tinggal. Kaarena dari tempat tinggal

siswa menjadi faktor utama dalam pergaulan siswa”.

7. Faktor apa saja yang mempengaruhi kesantunan berbahasa siswa di Mi

Ma’arif Kumpulrejo 02 ?

“Faktor yang mempengaruhi kesantunan berbahasa tidak semua

berasal ddari gawai, namun bisa saja dari faktor keluarga, fakor

lingkungan, dan juga faktor pergaualan siswa”.

8. Bahasa seperti apa yang sering di tirukan oleh siswa dari bahasa gawai

?

“Bahasa gaul atau bahasa yang lagi ngetren seperti hei tayo, asiap,

dll”.

9. Apakah bahasa tersebut digunakan di madrasah setiap harinya?

“Tidak juga, biasanya disaat istirahat dan bercanda dengan sesama

teman siswa, dan apabila dalam pembelajaran hanya untuk memberi

Page 106: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

91

kesan pembelajaran yang menyenangkan saja, jadi tidaklah

berlebihan”.

Page 107: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

92

REDUKSI DATA

“IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN

BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF KUMULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2019/2020”

Nama Responden :

Kode Jabatan :

Kode Penelitian :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

“Untuk peraturan mengenai pengunaan gawai memang sudah ada,

namun kebijakan dari Ibu Kepala Madrasah peraturan ini dibuat

namun tidak tertulis”.

“Untuk kebijakan untun guru diberi faslitas untuk menggunakan

gawai guna mengoptimalkan proses pembelajaran , memudahkan

komunikasi antar guru ,dll”.

“Untuk siswa tidak diperbolehkan karena ditakutkan dengan

diperbolehkan akan mengganggu proses pembelajaran, namun dari

sisi lain siswa bolh membawa gawai jika dalam proses pembelajaran

membutuhkan gawai sebagai media pembelajaran saja”.

“Digunakan sebagai media ppembelajaran pada jam pembelajaran

dan mereka gunakan untuk nonton film atau bermain game ketika jam

istirahat”.

“Untuk mengkondisikan siswa guru memberikan waktu tertentu untuk

menggunakan gawai sebagai sarana penunjang pembelajaran namun

apabila gawai tersebut digunakan dan mengganggu proses

Page 108: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

93

pelaksanaan pembelajaran gawai tersebut akan di sita dan di

kembalikan langsung kepada wali murid”.

“Alhamdulillah, keesantunn siswa sangat baik. Semua itu kembali

lagi kepada lingkungan tempat siswa tinggal. Kaarena dari tempat

tinggal siswa menjadi faktor utama dalam pergaulan siswa”.

“Faktor yang mempengaruhi kesantunan berbahasa tidak semua

berasal ddari gawai, namun bisa saja dari faktor keluarga, fakor

lingkungan, dan juga faktor pergaualan siswa”.

“Bahasa gaul atau bahasa yang lagi ngetren seperti hei tayo, asiap,

dll”.

“Tidak juga, biasanya disaat istirahat dan bercanda dengan sesama

teman siswa, dan apabila dalam pembelajaran hanya untuk memberi

kesan pembelajaran yang menyenangkan saja, jadi tidaklah

berlebihan”.

Page 109: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

94

TRANSKIP WAWANCARA

“IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN

BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF KUMULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2019/2020”

Nama Responden : Andre

Kode Jabatan : S

Kode Penelitian : W

Hari/ Tanggal :

Waktu :

1. Apakah diperbolehkan kamu menggunakan gawai atau smartphone

tersebut di lingkungan madrasah?

“Tidak boleh kak, tapi kadang disuruh bawa sam pak guru”.

2. Milik siapa gawai atau smartphone yang kamu gunakan ?

“Punya saya sendiri lah kak”.

3. Kamu gunakan untuk apa gawai atau smartphone itu ?

“Kalo dirumah kadang buat main gamme. Kadang juga buat

facebookan, whatsappan sama youtube-an”.

4. Bahasa seperti apa yang kamu gunakan untuk berkomunikasi dengan

temanmu melalui gawai atau smartphone ?

“Biasa aj seperti biasanya”.

5. Apakah sama bahasa yang kamu gunakan untuk berkomunikasi dengan

temanmu dan berkomunikasi dengan orang tuamu atau dengan

gurumu?

“Enggak kak, kan ngomongnya sama orang yang berbeda”.

6. Apakah kamu menggunkan bahasa yang gaul untuk berkomunikasi

dengan temanmu di madrasah ?

“Kadang-kadang sih kak, pas bercanda saja sih”.

7. Kata-kata apa saja yang kamu gunakan ?

“Eeem, asiap, hei tayo, los, dll”.

Page 110: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

95

REDUKSI DATA

“IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN

BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF KUMULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2019/2020”

Nama Responden :

Kode Jabatan :

Kode Penelitian :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

“Tidak boleh kak, tapi kadang disuruh bawa sam pak guru”.

“Punya saya sendiri lah kak”.

“Kalo dirumah kadang buat main gamme. Kadang juga buat

facebookan, whatsappan sama youtube-an”.

“Biasa aj seperti biasanya”.

“Enggak kak, kan ngomongnya sama orang yang berbeda”.

“Kadang-kadang sih kak, pas bercanda saja sih”.

“Eeem, asiap, hei tayo, los, dll”.

Page 111: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

96

TRANSKIP WAWANCARA

“IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN

BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF KUMULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2019/2020”

Nama Responden : Nanda

Kode Jabatan : S

Kode Penelitian : W

Hari/ Tanggal :

Waktu :

1. Apakah diperbolehkan kamu menggunakan gawai atau smartphone

tersebut di lingkungan madrasah?

“Nggak boleh kak, takutnya mengganggu pelajaran kata bapak dan

ibu guru”.

2. Milik siapa gawai atau smartphone yang kamu gunakan ?

“Punya ku sendiri kak”.

3. Kamu gunakan untuk apa gawai atau smartphone itu ?

“Buat whatsappan, youtube-an, sama buat buka google kalo ada tugas

rumah”.

4. Bahasa seperti apa yang kamu gunakan untuk berkomunikasi dengan

temanmu melalui gawai atau smartphone ?

“Kalo di Wa biasanya pake bahasa yang biasa aja kok kak cuman di

singkat-singkat”.

5. Apakah sama bahasa yang kamu gunakan untuk berkomunikasi dengan

temanmu dan berkomunikasi dengan orang tuamu atau dengan

gurumu?

“Tergantung sama siapa ngomongnya kak, kalo sama guru sama

orang tua kan harus santun kak kalo sama temen biasa aja sih kak”.

Page 112: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

97

6. Apakah kamu menggunkan bahasa yang gaul untuk berkomunikasi

dengan temanmu di madrasah ?

“Kadang pake kadang juga enggak”.

7. Kata-kata apa saja yang kamu gunakan ?

“Kaya hei tayo, los, sama asiap aja kak”.

Page 113: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

98

REDUKSI DATA

“IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN

BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF KUMULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2019/2020”

Nama Responden :

Kode Jabatan :

Kode Penelitian :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

“Nggak boleh kak, takutnya mengganggu pelajaran kata bapak dan

ibu guru”.

“Punya ku sendiri kak”.

“Buat whatsappan, youtube-an, sama buat buka google kalo ada tugas

rumah”.

“Kalo di Wa biasanya pake bahasa yang biasa aja kok kak cuman di

singkat-singkat”.

“Tergantung sama siapa ngomongnya kak, kalo sama guru sama

orang tua kan harus santun kak kalo sama temen biasa aja sih kak”.

“Kadang pake kadang juga enggak”.

“Kaya hei tayo, los, sama asiap aja kak”.

Page 114: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

99

TRANSKIP WAWANCARA

“IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN

BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF KUMULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2019/2020”

Nama Responden : Fitri

Kode Jabatan : S

Kode Penelitian : W

Hari/ Tanggal :

Waktu :

1. Apakah diperbolehkan kamu menggunakan gawai atau smartphone

tersebut di lingkungan madrasah?

“Nggak boleh kak, dilarang sama pak guru tapi kadang bawa kalo

disuruh pak guru”.

2. Milik siapa gawai atau smartphone yang kamu gunakan ?

“Dah punya sendiri kok kak”.

3. Kamu gunakan untuk apa gawai atau smartphone itu ?

“Buat whatsappan, sama youtube-an, juga IG-an”.

4. Bahasa seperti apa yang kamu gunakan untuk berkomunikasi dengan

temanmu melalui gawai atau smartphone ?

“Bahasa biasa aja sih kak Cuma kadang di singkat kaya kata lagi apa

di singkat jadi Gp”.

5. Apakah sama bahasa yang kamu gunakan untuk berkomunikasi dengan

temanmu dan berkomunikasi dengan orang tuamu atau dengan

gurumu?

“Pastinya berbeda kak, kalo lagi ngobrol sama temen pake bahasa

yang biasa saja. Tapi kalo sama guru atau ortu pake bahasa krama

yang halus kak”..

Page 115: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

100

6. Apakah kamu menggunkan bahasa yang gaul untuk berkomunikasi

dengan temanmu di madrasah ?

“Enggak kak”.

7. Kata-kata apa saja yang kamu gunakan ?

“Hei tayo, iwak teri iwak paus ora ngurus, asiap, dll

Page 116: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

101

REDUKSI DATA

“IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN

BERBAHASA SISWA MI MA’ARIF KUMULREJO 02 NGRONGGO

KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2019/2020”

Nama Responden :

Kode Jabatan :

Kode Penelitian :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

“Nggak boleh kak, dilarang sama pak guru tapi kadang bawa kalo

disuruh pak guru”.

“Dah punya sendiri kok kak”.

“Buat whatsappan, sama youtube-an, juga IG-an”.

“Bahasa biasa aja sih kak Cuma kadang di singkat kaya kata lagi apa

di singkat jadi Gp”.

“Pastinya berbeda kak, kalo lagi ngobrol sama temen pake bahasa

yang biasa saja. Tapi kalo sama guru atau ortu pake bahasa krama

yang halus kak”..

“Enggak kak”.

“Hei tayo, iwak teri iwak paus ora ngurus, asiap, dll

Page 117: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

102

DOKUMENTASI

Gmbr.1. Wawancara dengan Ibu Kepala Madrasah

Gmbr.2. Wawancara dengan bapak guru

Gmbr.3. Berkomunikasi dengan siswa

Page 118: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

103

Gmbr,4. Berkomunikasi dengan siswa

Gmbr,5. Dokumentasi catatan lapangan

Gmbr,6. Dokumentasi rekaman video

Page 119: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

104

Gmbr,7. Dokumentasi rekaman audio wawancara

Gmbr,8. Dokumentasi media sosial siswa

Page 120: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

105

Gmbr,9. Dokumentasi media sosial siswa

Page 121: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

106

Page 122: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

107

Page 123: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

108

Page 124: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

109

Page 125: IMPLIKASI PENGGUNAAN GAWAI TERHADAP KESANTUNAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6198/1/Marliana Darani.pdf · pendidikan.hal tersebut guna meningkatkan mutu pendidikan. Dan

110