Implementasi Tanda Resiko Jatuh Anisa

download Implementasi Tanda Resiko Jatuh Anisa

of 3

Transcript of Implementasi Tanda Resiko Jatuh Anisa

BAB VIMPLEMENTASI NoMASALAHPROGRAMSASARANWAKTUEVALUASIFAKTOR PENDUKUNGFAKTOR PENGHAMBAT

1.Kurang optimalnya pelaksanaan patient safety berhubungan dengan kurangnya kesadaran dan pengetahuan perawat tentang patient safety di rumah sakit.

Mengidentifikasi dan memberikan / memasang tanda resiko jatuh pada pasien yang beresiko tinggi untuk jatuh.Pasien yang dirawat di ruang Amarilis 3.17-25 Januari 2014Evaluasi Struktur : Pasien dengan resiko jatuh yang berat perlu diberikan penanda. Penanda resiko jatuh yang disediakan berupa kertas berwarna kuning dan terdapat gambar orang jatuh. Tanda ini berfungsi sebagai alat komunikasi antar tenaga kesehatan seperti perawat, dokter, ahli gizi, keluarga dan bahkan cleaning service yang berkunjung ke pasien dengan resiko tinggi untuk jatuh. Setiap pihak yang melihat tanda resiko jatuh akan teringat dan lebih waspada dalam mengawasi pasien dan bertanggungjawab untuk memastikan minimal bedside rail dalam kondisi terpasang. Penanda resiko jatuh diikatkan pada bed pasien yang sudah teridentifikasi resiko berat berdasarkan alat pengkaji yang digunakan di ruangan. Awalnya ruang Amarilis 3 belum mempunyai penyanda resiko jatuh dan sekarang telah ada dan sudah digunakan. Evaluasi Proses :Tindakan awal yang dilakukan adalah dengan sosialisasi pentingnya penanda resiko jatuh kepada perawat dan mempersiapkan alat yaitu tanda resiko jatuh itu sendiri. Kendala dari intervensi ini adalah sosialisasi tidak bisa diberikan kepada semua perawat namun hanya pada perawat yang sedang bertugas saat sosialisasi dilakukan sehingga tidak semua perawat memiliki pemahaman yang sama. Namun upaya pemberian komunikasi melalui tulisan mengenai pentingnya pemasangan penanda resiko jatuh yang dipasang dimading juga sudah dilakukan. Hal selanjutnya yang dilakukan adalah sosialisasi tujuan dan manfaat penanda resiko jatuh pada pasien dan keluarga yang akan dipasang tanda resiko jatuh.Evaluasi Hasil : Identifikasi pasien resiko jatuh pada cm sudah dipenuhi pada semua pasien. Pemasangan tanda resiko jatuh sudah terlaksana pada pasien pasien yang memiliki resiko jatuh dengan kategori berat.Pembimbing/CI/ kepala ruang serta perawat yang memberikan respon positif kepada mahasiswa untuk melaksanakan rencana tincak lanjut yang sudah disepakati bersama.

Sosialisasi pentingnya penanda resiko jatuh pada perawat tidak bisa dilakukan pada semua perawat oleh karena itu tidak semua perawat memiliki mindset yang sama mengenai pentingnya pemasangan penanda resiko jatuh. Masih ada perawat yang mengisi identifikasi resiko jatuh dengan asal-asalan dan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya pada pasien sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan kategori pasien yang sebenarnya.