IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan...

17
0 IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp. ISOLAT KOLON AYAM KAMPUNG DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN BROILER I GUSTI NYOMAN GDE BIDURA, DESAK PUTU MAS ARI CANDRAWATI, DAN DEWI AYU WARMADEWI Faculty of Animal Husbandry, Udayana University, Denpasar-Bali, Indonesia Jl. PB. Soedirman, Denpasar, Bali-Indonesia E-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk mengevaluasi efek dari dua isolat probiotik (Saccharomyces spp. Gb-7 dan Gb-9) isolat dari kolon ayam kampung dalam

Transcript of IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan...

Page 1: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

0

IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp. ISOLAT KOLON AYAM

KAMPUNG DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN BROILER

I GUSTI NYOMAN GDE BIDURA, DESAK PUTU MAS ARI CANDRAWATI,

DAN DEWI AYU WARMADEWI

Faculty of Animal Husbandry, Udayana University, Denpasar-Bali, Indonesia

Jl. PB. Soedirman, Denpasar, Bali-Indonesia

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk mengevaluasi efek dari dua isolat

probiotik (Saccharomyces spp. Gb-7 dan Gb-9) isolat dari kolon ayam kampung dalam

Page 2: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

1

ransum terhadap performans dan kadar kolesterol total dalam serum darah broiler.

Sebanyak 240 ekor ayam secara acak dibagi menjadi 4 kelompok (A, B, C, dan D) dengan

10 ekor ayam dalam setiap ulangan. Ransum untuk kelompok A, B, dan C disuplementasi

masing-masing dengan probiotik 0,30% Saccharomyces spp.Gb-7 (A), 0,30%

Saccharomyces spp.Gb-9 (B), dan 0,15% Saccharomyces spp.Gb-7+0,15% Saccharomyces

spp. Gb-9 (C). Grup D adalah ransum yang tidak mengandung probiotik (kontrol). Sampel

darah dimasukkan dalam botol sampel dan serum dipanen untuk digunakan dalam

menentukan kadar kolesterol total dalam serum dengan bantuan kit komersial. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kelompok ayam yang diberi ransum mengandung probiotik

ternyata secara nyata (P<0,05) menurunkan kadar kolesterol serum dibandingkan dengan

kontrol (kelompok D). Grup ayam yang mengkonsumsi ransum mengandung probiotik

Saccharomyces spp. (A,B, dan C) memiliki pertambahan berat badan dan efisiensi

penggunaan ransum yang lebih tinggi atau lebih efisien dalam menggunakan pakan

dibandingkan dengan tanpa probiotik (P <0,05). Disimpulkan bahwa penggunaan probiotik

(Saccharomyces spp.Gb-7; Gb-9, dan kombinasinya) isolat kolon ayam kampung dapat

meningkatkan kinerja pertumbuhan dan efisiensi penggunaan ransum broiler umur 2-6

minggu, serta menurun kolesterol serum darah broiler.

Kata kunci: Saccharomyces spp., probiotik, performans, kolesterol

IMPLEMENTATION ON DIET OF PROBIOTIC Saccharomyces spp. ISOLATED

FROM COLON OF NATIVE CHICKENS ON PERFORMANCE OF BROILER

ABSTRACT

The current research was conducted in order to evaluate the effect of two isolates of

probiotics (Saccharomyces spp. Gb-7 and Gb-9) isolation from colon of native chickens on

total serum cholesterol and performance in broilers. A total 240 broilers were randomly

diveded into 4 groups (A,B,C, and D) of 10 birdss each. The diets for group A, B, and C

were suplemented with probiotics 0.30% Saccharomyces spp.Gb-7, 0.30% Saccharomyces

spp. Gb-9, and 0.15% Saccharomyces spp.Gb-7+0.15% Saccharomyces spp.Gb-9 of feed,

resvectively. Group D diet had no probiotic (control). The blood samples were allowed to

clot in a sample bottle and serum harvested was used to determine the total serum

cholesterol content with the aid of commercial kit. The result showed that the probiotic fed

groups had a significant (P<0,05) reduction in serum cholesterol levels than the control

(group D). The bird consumed probiotic Saccharomyces spp. had higher live weight gain

(LWG)s and were efficient in using feed compared to those unsupplemented probiotics in

their diets (P<0.05). It was concluded that using of probiotics (Saccharomyces spp.Gb-7;

Gb-9; and it’s combinations) isolation from colon of native chickens could increase growth

performance and feed efficiency of broiler up to six weeks of age. Moreover it decreased

the serum cholesterol contents of birds.

Key words: Saccharomyces spp., probiotics, performance, cholesterol

PENDAHULUAN

Probiotik merupakan makanan tambahan yang mengandung mikroba hidup yang

memberi pengaruh menguntungkan bagi inang dengancara meningkatkan keseimbangan

mikroba dalam saluran pencernaan (Fuller 1992). Sedangkan Havenaar dan Huis (1992)

mendefinisikan probiotik sebagai suatu kultur tunggal ataupun campuran dari mikroba

hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga

Page 3: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

2

keseimbangan mikroflora alami yang ada dalam tubuh inangnya.Probiotik sering

dihubungkan dengan kesehatan saluran pencernaan, karena dapat membantu menekan

pertumbuhan bakteri yang merugikan (Hegar, 2007).

Probiotik umumnya berupa kelompok mikroorganisme nonpathogen yang

berpengaruh positif terhadap fisiologi dan kesehatan saluran pencernaan inangnya, jika

dikonsumsi secara rutin dalam jumlah yang cukup (Schrezenmeir dan De Vrese, 2001). Di

dalam saluran pencernaan, banyak kelompok probiotik yang mampu menguraikan

senyawa-senyawa beracun yang dihasilkan dari metabolisme protein dan lemak, sehingga

konsentrasi dari senyawa-senyawa toksik itu dapat dikurangi atau bahkan dieliminasi

seluruhnya. Dengan kata lain, derajat kesehatan saluran pencernaan akan meningkat bila

didalamnya terdapat probiotik dalam jumlah yang cukup.

Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti efek antidiare, menurunkan

kolesterol darah, meningkatkan kemampuan motilitas dan detoksifikasi usus, menginduksi

sistem imun, menghasilkan berbagai macam metabolit (seperti hydrogen peroksida, asam

laktat, dan asam asetat) yang mampu menjaga keseimbangan pH dan mikroekologi usus,

serta membantu metabolisme vitamin, mineral dan hormon. Selain itu, probiotik juga

berperan sebagai agen antitumor dengan cara mencegah pembentukan nitrosamine yang

bersifat karsinogen (Tjay dan Kirana, 2007).

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu mikroorganisme agar dapat

dikembangkan menjadi agent probiotik adalah tidak bersifat patogen, toleran terhadap

asam, dan toleran terhadap garam empedu (Hood dan Zottola, 1998), karena selama

perjalannya menuju kolon probiotik harus mampu melewati lambung yang memiliki pH

asam dan asam deoksikolat yang merupakan detergen biologis bagi mikroorganisme.

Selain itu, kandidat probiotik juga harus memiliki kemampuan untuk memberikan efek

kesehatan, sehingga dapat dipakai dalam waktu lama (Shortt, 1999). Penelitian tentang

probiotik telah banyak dilakukan dengan menyeleksi strain-strain mikroorganisme yang

mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi probiotik lokal.

Metabolisme bakteri terhadap asam empedu memegang peran penting dalam resiko

terkena kanker colon. Diasumsikan bahwa asam empedu sekunder (yang dihasilkan oleh

metabolisme mikroba) dapat berperan sebagai promotor dari proses pembentukan kanker

colon. Proses dehidrogenasi dari inti steroid dalam menghasilkan ikatan delta 1 dan delta

4 yang berikatan dengan grup 3-keto memiliki peran penting dalam hubungannya dengan

kanker colon. Strain tertentu dari Clostridia secara in vitro diketahui dapat membentuk

reaksi ini (Wahyudi dan Hendraningsih, 2007). Saccharomyces cerevisiae dalam bentuk

biomassa telah banyak dipakai sebagai supplemen pada makanan ternak (Ahmad 2005).

Menurut Kompiang (2002) dan Wahyudi dan Hendraningsih (2007), suplementasi

Saccharomyces cerevisiae dalam ransum nyata meningkatkan laju pertumbuhan, efisiensi

penggunaan ransum, dan mencegah kejadian keracunan pada unggas yang disebabkan

oleh aflatoksin atau aflatoxicosis.

Saccharomyces spp merupakan genus khamir/yeast yang memiliki kemampuan

mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2. Khamir Saccharomyces merupakan

mikroorganisme bersel satu yang tidak berklorofil, termasuk kelompok Eumycetes dan

tumbuh baik pada suhu 300c dan pH 4,8. Saccharomyces merupakan salah satu bentuk

protein sel tunggal atau disebut dengan istilah Single Cell Protein (Fuller, 1989).

Saccharomyces spp. juga dilaporkan sangat kaya kandungan vitamin B kompleksnya.

Vitamin ini mempunyai efek merangsang pertumbuhan, menambah nafsu makan, dan

membantu pencernaan di dalam tubuh ternak.

Fraksi selulosa merupakan komponen yang paling besar sebagai penyusun dinding

sel tanaman, yaitu sekitar 40-50%, merupakan salah satu fraksi serat kasar tanaman yang

Page 4: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

3

sangat sulit/tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan hewan. Supaya dapat digunakan,

maka selulosa terlebih dahulu harus diuraikan menjadi senyawa yang sederhana.

Degradasi tersebut melibatkan kompleks enzim selulase yang dihasilkan oleh mikroba

(Wainwright, 2002). Selulosa tersebut hanya dapat didegradasi oleh dua enzim utama

yang dikeluarkan oleh khamir, yaitu endo-beta-glucanase dan beta glucosidase (CMC-ase)

Menurut Orpin dan Joblin (1988), sebagian besar polysakarida tanaman difermentasi oleh

khamir dalam rumen dan hampir 50% komponen selulosa dan hemiselulosa tanaman

dicerna oleh khamir. Harmayani (2004) melaporkan, khamir yang mampu tumbuh dan

mengasimilasi kolesterol dalam usus halus mempunyai potensi sebagai pengontrol kadar

kolesterol serum darah inang, karena di dalam usus halus terjadi proses absorpsi kolesterol.

Apakah khamir Saccharomyces spp terpilih (yang lolos uji suhu, asam, garam

empedu saluran pencernaan unggas, dan mampu mendeskonjugasi kolesterol, serta

mempunyai aktivitas CMC-ase dan agen anti kanker kolon) dari kolon ayam kampung

mempunyai kemampuan untuk meningkatkan performans ayam broiler, serta menurunkan

jumlah lemak abdominal, kadar kolesterol, dan kadar gas amonia ekskreta ternak ayam.

Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian tentang isolasi

dan seleksi kamir Saccharomyces spp yang terdapat di dalam kolon ayam untuk

selanjutnya dikembangkan menjadi kandidat probiotik baru yang berpotensi sebagai

probiotik anti kanker kolon dan mempunyai aktivitas enzim pendegradasi serat kasar

(CMC-ase) dan bila diimplementasikan pada ternak unggas, akan dapat meningkatkan

kuantitas dan kualitas produksi karkas yang efisien serta ramah lingkungan.

Konsep utama penelitian ini adalah adanya indikasi bahwa dalam penyusunan

ransum untuk ternak, tidak bisa terlepas dari penggunaan limbah agro-industri pertanian

yang pada umumnya kandungan seratnya (selulosa dan hemiselulosanya) tinggi dan

protein kasarnya rendah, sehingga nilai kecernaannya juga rendah, dan bila diberikan pada

ternak menyebabkan produktivitas ternak rendah. Disisi lain, ayam kampung sangat

efisien dalam mencerna pakan serat karena adanya khamir pendegradasi pakan serat dalam

kolonnya. Degradasi tersebut melibatkan kompleks enzim selulase yang dihasilkan oleh

mikroba (Wainwright, 2002). Selulosa tersebut hanya dapat didegradasi oleh dua enzim

utama yang dikeluarkan oleh khamir, yaitu endo-beta-glucanase dan beta glucosidase

(CMC-ase). Menurut Orpin dan Joblin (1988), sebagian besar polysakarida tanaman

difermentasi oleh khamir dalam rumen dan hampir 50% komponen selulosa dan

hemiselulosa tanaman decerna oleh khamir. Sehingga perlu dilakukan isolasi khamir

Saccharomyces spp dan uji kemampuannya sebagai agensia probiotik pada ternak unggas

(uji asam dan garam empedu), selanjutnya produksi kultur. Hasil produksi kultur isolate

Saccharomyces spp tersebut, selanjutnya diujikan lagi sebagai inokulan fermentasi pakan

serat (dilihat dari kemampuan peningkatan kecernaan protein dan serat kasar, serta energi

termetabolis)

Khamir Saccharomyces spp yang terseleksi sebagai sumber probiotik tersebut

akan dapat berperan meningkatkan aktivitas enzim pencernaan, mencegah timbulnya

kanker kolon saluran pencernaan, dan meningkatkan kecernaan pakan serat dalam saluran

pencernaan ayam. Hal ini sangat penting artinya, karena dalam penyusunan ransum ayam

tidak bisa terlepas dari penggunaan dedak padi. Dedak padi tersebut mempunyai

kelemahan, yaitu kandungan protein dan energi termetabolisnya rendah, dan

penggunaannya dalam ransum unggas dibatasi karena tingginya kandungan asam fitat,

tannin, maupun serat kasarnya, dan ternak ayam tidak dapat mencerna senyawa tersebut.

Proses biofermentasi pakan akan merombak struktur jaringan kimia dinding sel, pemutusan

ikatan lignoselulosa dan lignin, sehingga ransum mudah dicerna. Pada saat berada di

Page 5: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

4

dalam saluran pencernaan ayam, mikroba fermenter tersebut (Saccharomyces spp) akan

mampu bekerja sebagai probiotik. Probiotik dalam saluran pencernaan dapat

meningkatkan kecernaan zat makanan retensi protein, mineral Ca, Co, P, dan Mn.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Lama Penelitian

Penelitian lapangan di laksanakan di kandang milik petani peternak di Desa Dajan

Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali. Sedangkan analisis laboratorium dilaksanakan

di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Laboratorium Sumber Daya Genetika dan

Biologi Molekuler, Lab. Biosain, dan Lab. Nutrisi Fakultas Peternakan, Universitas

Udayana, Denpasar. Penelitian berlangsung selama delapan bulan.

Sumber Isolat/Isi Kolon Ayam Kampung

Sumber isolate dalam penelitian ini adala digesta kolon ayam kampung dewasa

yang diperoleh dari ayam kampung di sekitar tempat penelitian.

Ransum dan air Minum.

Ransum yang digunakan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan Tabel

komposisi zat makanan menurut Scott et al. (l982), dengan menggunakan bahan, seperti

jagung kuning, tepung ikan, bungkil kelapa, dedak padi, pollard, bungkil kacang kedelai,

garam, dan mineral-mix. Semua perlakuan ransum disusun isokalori (ME: 2900 kcal/kg)

dan isoprotein (CP: 20%). Air minum yang diberikan bersumber dari perusahan air minum

setempat.

Membuat Kultur Isolat Khamir Saccharomyces spp. Unggulan Pada Media Onggok

Pembuatan kultur khamir Saccharomyces spp. unggulan pada media onggok

mengikuti metode Muktiani (2002). Media onggok yang akan dipergunakan terlebih

dahulu di steam/dikukus. Ada 3 buah media onggok yang berisi 100 g sampel. Ambil

isolat yang telah dibiakan dalam larutan nutrient broth yang telah disimpan selama 24 jam,

kemudian disentrifuge dan ambil endapannya, selanjutnya tambahkan aquades sebanyak 4

cc dan ditambahkan kedalam kedalam media onggok. Fermentasi dilakukan selama 2 hari.

Untuk mengetahui jumlah koloni yang tumbuh lakukan pengenceran bertingkat.

Rancangan Penelitian

Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap

(RAL) dengan empat macam perlakuan dan enam kali ulangan. Tiap ulangan (unit

percobaan) menggunakan 10 ekor ayam broiler umur dua minggu dengan berat badan

homogen. Ke empat perlakuan tersebut adalah: (i) ransum basal tanpa suplementasi kultur

Saccharomyces spp.unggulan sebagai kontrol (A); (ii) ransum basal disuplementasi 0,30%

kultur Saccharomyces spp.Gb7. unggulan (B); (iii) ransum basal disuplementasi 0,30%

kultur Saccharomyces spp.Gb9 unggulan (C); dan (iv) ransum basal disuplementasi 0,15%

kultur Saccharomyces spp.Gb7 unggulan dan 0,15% Saccharomyces spp.Gb9 unggulan

(D);

Variabel yang Diamati

Variabel yang diamati meliputi:

Konsumsi ransum dan air minum: pengukuran dilakukan tiap minggu sekali dengan

cara mengurangi jumlah ransum yang diberikan dengan sisa

Page 6: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

5

Pertambahan berat badan: penimbangan berat badan dilakukan setiap minggu.

Sebelum penimbangan terlebih dahulu ayam dipuasakan 12 jam.

Feed Conversion Ratio (FCR): merupakan perbandingan antara konsumsi ransum

dengan pertambahan berat badan.

Perlemakan tubuh ayam: bagian-bagian lemak tubuh menurut Kubena at al. (l974)

adalah: pad fat (dipisahkan dari organ jeroan dengan kulit perut), mecenteric fat

(dipisahkan pertautannya dari usus), lemak empedal, dan abdominal fat (gabungan

dari pad fat, mecenteric fat dan lemak empedal).

Analisis Statistika Data yang diperoleh di analisis dengan sidik ragam dan apabila terdapat perbedaan

yang nyata (P<0,05) di antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda dari

Duncan (Steel and Torrie, l989).

HASIL

Pertambahan Berat Badan

Hasil penelitian seperti tersaji pada Tabel 1 menunjukkan bahwa pertambahan berat

badan ayam selama 4 minggu percobaan pada kelompok ayam kontrol (ransum tanpa

mengandung probiotik) adalah 1609,39 g/ekor/4 minggu (grup D). Pemberian probiotik

Saccharomyces spp.Gb-7 sebanyak 0,30% dalam ransum (A); Saccharomyces spp.Gb-9

sebanyak 0,30% dalam ransum (B) dan kombinasi 0,15%vSaccharomyces spp.Gb-7+

0,15% Saccharomyces spp.Gb-9 (C) secara berturutan adalah: 12,32%; 14,48%; dan

13,04% nyata (P<0,05) lebih tinggi daripada kontrol (D/ransum tanpa probiotik)

Table 1. Efek dari dua isolat probiotik (Saccharomyces spp.Gb-7 dan Gb-9) isolasi dari

usus ayam kampung terhadap kolesterol total serum dan kinerja broiler umur 2-6

minggu

Keterangan:

1. Ransum untuk kelompok A, B, dan C disuplementasi dengan probiotik 0,30% Saccharomyces

spp.Gb-7; 0,30% Saccharomyces spp.Gb-9; dan 0,15% Saccharomyces spp. Gb-7 + 0,15%

Saccharomyces spp. Gb-9

2. SEM :”Standard Error of Treatment Means”

3. Nilai dengan huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0.05)

Konsumsi Ransum

Rataan jumlah ransum yang dikonsumsi oleh ayam grup kontrol (D) selama empat

minggu adalah 3022,65 g/ekor/4 minggu (Tabel 1). Rataan jumlah ransum yang

dikonsumsi selama empat minggu pengamatan oleh ayam grup A, B, dan C, secara

berturutan adalah: 3,90% lebih rendah; 0,40% lebih tinggi; dan 2,08% lebih rendah secara

statistik tidak berbeda nyata (P>0,05).

Variabel Perlakuan1) SEM2)

Group A Group B Group C Group D

Pertambahan berat badan (g/ekor/4 minggu) 1804.27a1) 1839.05a 1815.81a 1606.39b 52.92

Konsumsi ransum (g/ekor/4 minggu) 2904.87a 3034.43a 2959.77a 3022.65a 65.705

FCR (konsumsi ransum : pertambahan berat

badan)

1.61b 1.65b 1.63b 1.87a 0.026

Serum kolesterol (mg/dl) 142.71b 138.39b 143.52b 169.93a 7.283

Page 7: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

6

Feed Conversion Ratio (FCR)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan nilai FCR pada ayam grup D atau

kontrol adalah 1,87/ekor (Tabel 1). Pemberian probiotik Saccharomyces spp.Gb-7 (A);

Saccharomyces spp.Gb-9 (B); dan kombinasi keduanya (C), secara berturutan adalah:

13,90%; 11,76%; dan 12,83% nyata (P<0,05) lebih rendah daripada kontrol (D).

Kolesterol Serum

Rataan kadar kolesterol dalam serum darah ayam pada akhir penelitian tersaji pada

Tabel 1. Rataan kadar kolesterol serum dahar ayam kontrol (D) adalah 169,93 mg/dl

serum darah. Pemberian probiotik melalui ransum, yaitu perlakuan A, B, dan C, secara

berturutan adalah: 16,02%; 18,56%; dan 15,54% nyata (P<0,05) lebih rendah daripada

kontrol (D).

PEMBAHASAN Data menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada konsumsi

ransum. Hasilnya yang sama dilaporkan pada ayam petelur oleh beberapa peneliti (Mohiti

et al., 2007; Ayanwale et al., 2006; Yousefi dan Karkoodi, 2007) dan pada ayam pedaging

(Chumpawadee et al., 2008; Karaoglu dan Durdag, 2005). Mereka meneliti efek dari ragi

dimasukkan dalam diet dan mencatat bahwa konsumsi pakan tidak terpengaruh oleh

suplemen tersebut.

Selain itu, rasio konversi pakan signifikan berbeda antara perlakuan dengan kontrol.

Hasil ini sesuai seperti yang dilaporkan oleh Mutus et al. (2006) yang melaporkan bahwa

suplemen probiotik tidak memiliki efek pada efisiensi penggunaan ransum. Yousefi dan

Karkoodi (2007) juga melaporkan bahwa rasio konversi pakan tidak terpengaruh oleh

makanan probiotik dan suplemen ragi. Chumpawadee et al. (2008) tidak bisa mendeteksi

perbedaan dalam rasio konversi pakan dari ayam pedaging dibandingkan dengan kontrol.

Di sisi lain, beberapa studi menunjukkan bahwa suplementasi probiotik dalam pakan ayam

meningkatkan efisiensi penggunaan ransum (Umiarti et al., 2014; Bidura et al., 2009;

Bidura et al., 2012; Bidura et al., 2014). Perbedaan hasil penelitian tersebut mungkin

disebabkan karena adanya variasi dalam flora usus dan kondisi lingkungan (Mahdavi et al.,

2005). Kelangsungan hidup mikroba probiotik dalam saluran pencernaan ternak unggas

tergantung pada banyak faktor, misalnya, strain, komposisi media, dan teknologi

penyimpanan (Anadon et al., 2006)

Efisiensi pakan dan pertambahan berat badan ayam yang diberi ransum

mengandung probiotik ternyata lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini

mungkin disebabkan oleh fakta bahwa probiotik mengandung spesies bakteri

menguntungkan yang biasanya ditemukan di saluran usus. Kebanyakan strain tersedia

secara komersial dari spesies Lactobacilli dan Bifidobacteria, yang umumnya dianggap

aman dan dapat sangat membantu dalam pengobatan penyakit diare. Namun, manfaat

klinis terapi probiotik tergantung pada banyak faktor, seperti jenis bakteri, dosis, metode

pemberian, dan lainnya (Dinkçi et al., 2006). Penggunaan kultur, seperti Saccharomyces

cerevisiae dapat meningkatkan berat badan, sebagai akibat dari respon terhadap asupan

bahan kering ransum. Terutama, Saccharomyces cerevisiae, telah digunakan dalam

makanan hewan selama beberapa dekade dan dianggap sumber protein berkualitas tinggi

dan vitamin B-kompleks, selenium dan zince (Queiroz et al., 2004).

Selain itu, Piao et al. (1999) melaporkan bahwa penggunaan 0,10% ragi

(Saccharomyces serevisiae) dalam ransum nyata meningkatkan berat badan, efisiensi

pakan dan kecernaan nutrisi, serta mengurangi jumlah N dan P yang disekresikan dalam

feses. Studi pada itik yang dilakukan oleh Bidura et al. (2012) juga menegaskan temuan

sebelumnya bahwa suplementasi 0,10% kultur ragi menyebabkan peningkatan konsumsi

Page 8: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

7

pakan, konversi pakan, dan berat badan itik. Temuan tersebut kemudian didukung oleh

hasil Umiarti et al. (2014) yang menemukan bahwa penggunaan 0,10%-0,30%

Saccharomyces spp secara signifikan meningkatkan berat badan dan efisiensi pakan. Efek

yang lebih positif suplementasi ragi dilaporkan oleh Mulyono et al. (2009), Wu et al.

(2005) dan Huang et al. (2004) dan Santin et al. (2001) menemukan bahwa suplementasi

pakan dengan dinding sel S.cerevisiae (0,2%) meningkat berat badan ayam.

Efek menguntungkan dari suplementasi produk ragi pada produksi unggas telah

dilaporkan oleh beberapa peneliti. Telah dibuktikan bahwa dapat meningkatkan kecernaan

nutrien (Bidura et al., 2009; Bidura et al., 2012), mengurangi amonia (Puspani et al., 2014)

dalam tinja dan meningkatkan populasi mikroorganisme pada saluran gastro-intestinal (Jin

et al., 1997). Mekanisme kerja dari produk ragi, bagaimanapun, belum sepenuhnya

dipahami. Kultur ragi dapat memberikan berbagai faktor pertumbuhan, pro-vitamin dan

stimulan lainnya untuk pertumbuhan bakteri dalam gastro-intestinal unggas (Ahmad,

2006). Saccharomyces cerevisiae khususnya, telah digunakan dalam pakan ternak selama

beberapa dekade dan dianggap sebagai sumber protein berkualitas tinggi, B-kompleks

vitamin, selenium dan seng (Queiroz et al., 2004).

Piao et al. (1999) menyatakan bahwa probiotik di saluran gastro-intestinal dapat

meningkatkan protein dan retensi energi dalam tubuh ayam. Khamir probiotik efektif

dalam mendegradasi senyawa kompleks, seperti beta-glukan dan arabinoxylans menjadi

senyawa yang lebih sedehana serta meningkatkan bioavailabilitas (Wang et al., 2004; Chen

et al., 2005; Cho et al., 2007; Bidura et al., 2009; Bidura et al., 2015; Candrawati et al.,

2014). Hasil lebih lanjut menunjukkan bahwa Saccharomyces spp. adalah ragi yang

mampu menghasilkan enzim, seperti amilase dan selulase, sehingga mereka dapat

meningkatkan daya cerna protein dan serat kasar, seperti selulosa dan hemi-selulosa untuk

membentuk senyawa sederhana mono-sakarida (Utama, 2011 Bidura et al., 2015). Selain

itu, seperti yang dinyatakan oleh Howard et al. (2003), khamir selulolitik mampu

menghasilkan enzim 1,4 beta-endo-glukonase; 1,4 beta-exo-glukonase; dan beta-

glukosidase yang mungkin menurunkan komponen serat kasar menjadi karbohidrat yang

mudah larut.

Hasil ini ternyata bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Ayanwale et al. (2006) yang menemukan bahwa ragi (S. cerevisiae) suplemen dalam

ransum ayam petelur tidak memiliki efek kenaikan berat badan. Chumpawadee et al.

(2008) mengamati suplementasi singkong oleh ragi untuk ransum broiler tidak

meningkatkan laju pertumbuhan. Peneliti lain sebelumnya juga melaporkan seperti efek

non-signifikan suplementasi probiotik dalam ransum terhadap efisiensi penggunaan

ransum (Mutus et al., 2006; Wahyuni et al., 2008; Suryani dan Bidura, 2000; Yousefi dan

Karkoodi, 2007; Chumpawadee et al., 2009). Seperti yang dinyatakan oleh Mahdevi et al.

(2005), alasan tersebut adanya bervariasi pengaruh dari suplementasi probiotik mungkin

berhubungan dengan variasi dalam flora usus dan dalam kondisi lingkungan. Dengan

demikian, hasil yang tidak konsisten tentang pengaruh probiotik pada produksi unggas

mungkin karena beberapa aspek, seperti strain bakteri, dosis suplemen, komposisi diet,

strategi makan, bentuk pakan dan interaksi dengan aditif pakan lainnya (Chesson, 1994) .

Suplementasi dua isolat probiotik (Saccharomyces spp Gb-7;. Gb-9, dan

kombinasinya) yang diisolasi dari usus ayam kampung dalam ransum nyata dapat

menurunkan kadar kolesterol dalam plasma. Probiotik dapat berkontribusi dalam regulasi

konsentrasi kolesterol serum yang dilakukan oleh asam empedu deconjugated. Kolesterol

merupakan prekursor untuk pembentukan asam empedu dan ketika deconjugated asam

empedu ekskresi ditingkatkan oleh suplementasi probiotik, molekul prekursor kemudian

lebih diperlukan untuk pemulihan pembentukan asam empedu (Ezema dan Yeh, 2015).

Page 9: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

8

Akibatnya, mungkin diharapkan bahwa tingkat serum menurun kolesterol (Taman et al.,

2008; Sutarpa et al., 2011). Selain itu, Klaver dan Van Der Meer (1993) juga menyarankan

bahwa co-presipitasi dengan asam empedu mungkin penting dalam mengurangi

konsentrasi kolesterol serum. Ezema dan Yeh (2015) menyarankan, tingkat probiotik

(S.cerevisiae) yang direkomendasikan dalam ransum adalah 1,0 g/kg untuk kinerja

produksi telur yang optimal dan minimalis kadar serum kolesterol telur (Bidura et al.,

2016).

De Smet et al. (1998) melaporkan bahwa probiotik dapat berkontribusi pada

regulasi konsentrasi kolesterol serum oleh asam empedu deconjugated. Karena ekskresi

asam empedu deconjugated ditingkatkan dan kolesterol itu prekursor, lebih molekul yang

dihabiskan untuk pemulihan asam empedu (Ezema dan Yeh, 2015). Sebagai hasil dari

peningkatan sintesis asam ini, diharapkan bahwa tingkat kolesterol serum akan berkurang.

Bahwa co-presipitasi dengan asam empedu mungkin penting dalam mengurangi

konsentrasi kolesterol dalam serum. Khamir telah diakui sebagai mikroba yang dapat

menghasilkan enzim lipase (Ulker et al., 2010). Sutarpa et al. (2011) menyatakan bahwa

penggunaan probiotik pada diet secara signifikan dapat menurunkan kadar kolesterol

dalam serum dan daging ayam kampung. Probiotik (S. cereviseae) pada tingkat yang

sesuai dapat mengurangi serum dan kolesterol telur dan meningkatkan produksi telur. Oleh

karena itu, suplementasi probiotik pada tingkat 1,0 g/kg ransum dapat direkomendasikan

untuk produksi telur yang optimal dan untuk menurunkan konsentrasi kolesterol dalam

serum serta telur (Ezema dan Yeh, 2015).

Ada hasil yang kontroversial mengenai efek probiotik pada profil lipid.

Mekanisme yang terlibat mungkin sebagai berikut (Rao et al., 2006): (i) bakteri akan

mengikatkan diri dengan kolesterol yang mengakibatkan menghambat penyerapan

kolesterol kembali ke dalam tubuh; (ii) eliminasi kolesterol dalam tinja akan difasilitasi

oleh bakteri; (iii) enzim sintesis kolesterol akan dihambat melalui produk fermentasi

bakteri asam laktat karena itu, produksi kolesterol akan menurun; (iv) gangguan dari

bakteri dalam daur ulang garam empedu (produk metabolisme kolesterol) dan

memfasilitasi eliminasi yang meningkatkan permintaan untuk garam empedu yang terbuat

dari kolesterol dan dengan demikian hasil dalam konsumsi kolesterol tubuh; dan (v)

asimilasi asam laktat.

SIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi 0,30% probiotik

Saccharomyces spp. isolat usus ayam kampung dalam ransum nyata dapat meningkatkan

performans dan mengurangi konsentrasi kolesterol dalam serum ayam broiler umur 2-6

minggu.

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Direktorat

Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan

Pengembangan, Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Sesuai dengan Surat

Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian Nomor: 486/UN14.2/PNL.01.03.00/2016,

atas dana yang diberikan sehingga penelitian sampai penyusunan paper ini dapat

terselesaikan tepat waktu.

Page 10: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

9

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R. Z 2005. Pemanfaatan Khamir Saccharomyces cerevisiae untuk Ternak.

Wartazoa Vol. 15 (1): 49-55

Alimyameen. 2011. Penggunaan Probiotik dan Prebiotik Pada Ternak. Available from:

http://alimyameen. Blogspot. Com/2011/04/penggunaan-probiotik-danprebiotik-

pada-13.html. cited: 25/02/2012

Ariwati, N. L.P. 2012. Isolasi dan Identifikasi Khamir Saccharomyces spp dari Ragi Tape

sebagai Agensia Probiotik dan Pencegah Kanker Kolon. Thesis, Program Studi

Peternakan, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Denpasar

Ahmad, I., 2006. Effect of probiotics on broilers performance. Int. Poult. Sci., 5: 593-597.

Anadon, A., M.R. Martinez-Larranaga and M.A. Martinez. 2006. Probiotics for animal

nutrition in the European Union. Regulation and safety assessment. Regul. Toxicol.

Pharmacol., 45: 91-95.

Ayanwale, B.A., M. Kpe and V.A. Ayanwale. 2006. The effect of supplementing

Saccharomyces cerevisiae in the diets on egg laying and egg quality characteristics

of pullets. Int. Poult. Sci., 5: 759-763.

Bidura, I.G.N.G., D.P.M.A. Candrawati, and D.A. Warmadewi. 2014. Implementation of

Saccharomyces spp.S-7 isolate (Isolated from manure of Bali cattle) as a probiotics

agent in diets on performance, blood serum cholesterol, and ammonia-N

concentration of broiler excreta. International Journal of Research Studies in

Biosciences (IJRSB) Vol. 2 (8): 6-16

Bidura, I.G.N.G., D.P.M.A. Candrawati, and D.A. Warmadewi. 2015. Selection of Khamir

Saccharomyces spp. Isolated from Colon of Native Chickens as a Probiotics

Properties and has CMC-ase Activity. Journal of Biological and Chemical Research

Volume 32 (2): 683-699

Bidura, I.G.N.G., D. A. Warmadewi, D. P. M. A. Candrawati, E. Puspani, I. A. P. Utami,

and I. G. A. Aryani. 2009. Effect of Feeding “Ragi Tape” (Yeast culture) May

Enhanced Protein, Metabolizable Energy, and Performance of Bali Drake. The

International Conference on “Biotechnology for a Sustainable Future”. Denpasar,

15-16 September 2009, Held by Udayana University, Denpasar-Bali

Bidura, I.G.N.G., D. A. Warmadewi, D.P.M.A. Candrawati, I.G.A. Istri Aryani, I.A. Putri

Utami, I.B. Gaga Partama, and D.A. Astuti. 2009. The Effect of Ragi Tape

Fermentation Products in Diets on Nutrients Digestibility and Growth Performance

of Bali Drake. Proceeding. The 1st International Seminar on Animal Industry 2009.

Sustainable Animal Production for Food Security and Safety. 23-24 November

2009. Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University. Pp:180-187

Bidura, I.G.N.G., D. P. M. A. Candrawati, D. A. Warmadewi, I. P. Suyadnya, and I.A.S.

Aryani. 2011. The Increase of Protein Digestibility and Metabolizable Energy of

Rice Bran by Saccharomyces cerevisiae Fermentation. The 3rd International

Conference on Bioscience and Biotechnology. Maintaining World Prosperity

trhough Biosciences, Biotechnology and Revegetation. 21-22 September 2011.

Udayana University, Denpasar Bali, Indonesia. Organized by Udayana University

in Cooperation with Yamaguchi University. Pp: 98-105

Bidura, I.G.N.G., Ida Bagus Gaga Partama, Dewa Ketut Harya Putra and Urip Santoso.

2016. Implementation on diet of Probiotic Saccharomyces spp.SB-6 isolated from

Page 11: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

10

colon of Bali cattle on egg production and egg cholesterol concentration of

Lohmann brown laying hens. International Journal of Current Microbiology App.

Sci. 5 (4): 793-802. doi: http://dx.doi.org/10.20546/ijcmas.2016.504.091

Buck, L. M. and S. E. Gililand. 1994. Comparison of Freshly Isolated Strain of

Lactobacillus acidophilus of Human Intestine Origin for Ability to Assimilate

Cholesterol During Growth. J. Dairy Sci. 77: 2925-2933

Candrawati, D.P.M.A., D.A. Warmadewi, and I.G.N.G. Bidura. 2014. Isolation of

Saccharomyces spp from Manure of Beef Bali cattle as a probiotics properties and

has CMC-ase activity to improve nutrient quality of rice bran. Journal of Biological

and Chemical Research. Vol. 31 (1): 39-52

Cerezuela, R., J. Meseguer and M.A. Esteban. 2011. Current knowledge in synbiotic use

for fish aquaculture: a review. J. Aquac. Res. Dev., S1: 008:1-7.

Chen YJ, KS Son, BJ Min, JH Cho, OS Kwon, IH Kim. 2005. Effects of Dietary Probiotic

on Growth Performance, Nutrients Digestibility, Blood Characteristics and Fecal

Noxious Gas Content in Growing Pigs. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 18 (10): 1464-

1468.

Chesson, A. 1994. Probiotics and Other Intestinal Mediators. In: (Ed. D.J.A. Cole, J.

Wiseman, and M.A. Varley) Principles of Pig Science. Loughborgough, UK:

Nottingham University Press. Pp. 197-214.

Cho, J. H., B. J. Min, Y. J. Chen, J. S. Yoo, Q. Wang, J. D. Kim, and I. H. Kim. 2007.

Evaluation of FSP (Fermented Soy Protein) to Replace Soybean Meal in Weaned

Pigs: Growth Performance, Blood Urea Nitrogen, and Total Protein Concentrations

in Serum and Nutrient Digestibility. AJAS Vol. 20 (12):1874-1879

Chumpawadee, S., A. Chantiratikul and S. Santaweesuk. 2008. Effect of dietary inclusion

of cassava yeast as probiotic source on egg production and egg quality of laying

hens. Int. J. Poult. Sci., 8: 195-199.

Chumpawadee, S., O. Chinrasri and S. Santaweesuk. 2009. Effect of Dietary Inclusion of

Cassava Yeast as Probiotic Source on Growth Performance and Carcass Percentage

in Japanese Quails. Pakistan Journal of Nutrition 8 (7): 1036-1039, 2009

Chen, Y. H., H. K. Hsu, and J. C. Hsu. 2002. Studies on the fine structure of caeca in

domestic geese. AJAS 15 (7) : 1018 – 1021

Dinkçi, N., G. Ünal, S. Akalin and S. Gönç. 2006. The Importance of Probiotics in

Pediatrics. Pakistan Journal of Nutrition 5 (6): 608-611

De Smet, I., L. Van Hoorde De Saaeyer, M. Van de Woeslyne and W. Verstraele. 1998.

Cholesterol lowering in pig through enhanced bile salt hydrolase’ activity. Br. J.

Nutr., pp: 185-194

Dubey, R. C. 2006. A Textbook of Biotechnology. Foutrh Revised & Enlarged Edition. S.

Chand & Company LTD., Ram Nagar, New Delhi.

Page 12: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

11

Ezema, C. And D.C., Eze. 2015. Probiotics effect of yeast (Saccharomyces cerevisiae) on

hen-day egg performance, serum and egg cholesterol levels in laying chicken.

Pakistan Journal of Nutrition 14 (1): 44-46

Fuller, R. 1992. Probiotics ; the scientific basis, First edition, Chapman & Hall, London,

p; 209 – 221

Fuller, R. 1989. History and Development of Probiotics, in: Probiotics the Scientific Basis.

Ed.Fuller, R. First Ed. Fuller, R. First Ed London: Chapman and Hall.

Ghasemi, H.A., A.M. Tahmasbi, G.H. Moghaddam, M.Mehri, S. Alijani E. Kashefi and A.

Fasifi. 2006. The effect of phytase and Saccharomyces cerevisiae (SC47)

supplementation on performance serum parameters, phosphorous and calcium

retention of broiler chickens. Int. Poult. Sci., 5: 162-168.

Gholib, D., Istiana, Tarmuji dan R.Z. Ahmad. 2003. Laporan Hasil Penelitian Potensi

Sacchromyces cerevisae APBN 2002 Sebagai Probiotik. Balai Penelitian

Veteriner,Bogor.

Harmayani, E. 2004. Peranan probiotik untuk menurunkan kolesterol. Makalah Seminar

Nasional “Probiotik dan Prebiotik sebagai Makanan Fungsional”, tanggal 30

Agustus 2004, Kerjasama Pusat kajian Keamanan Pangan, Lemlit Unud dengan

Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria (ISLAB), Kampus Bukit Jimbaran,

Univ. Udayana, Denpasar.

Havenaar, R and J.H.J. Huis in,t Veld. 1992. Probiotics: A General View. In The Lactic

Acid Bacteria in Health & Disease, Wood, B.J.B (ed). Blackie Academic &

Professional.

Hegar, B. 2007. Mikroflora Saluran Cerna pada Kesehatan Anak. Jurnal Kesehatan dan

Farmasi. Jakarta: Dexa Media.

Hood, S.K. and Zottola. 1998. Effect of low on the ability of Lactobacillus acidophilus to

survive and adhere tohuman intedtinal intestinal cell, Journal of Food Science 53:

1514 – 1516.

Howard, R. L., Abotsi, E. J. Rensburg and S. Howard. 2003. African Jurnal of

Biotechnology Vol. 2 (12): 602-610).

Huang, M. K., Y. J. Choi, R. Houde, J. W. Lee, B. Lee, and X. Zhao. 2004. Effect of

Lactobacilli and Acidophilic Fungus on The Production Performance and Immune

Responses In Broiler Chickens. Poult. Sci. 88: 788-795

Hyronimus, B., C. Le Mareec, A.H. Sassi, and A. Deschamps 2000. Acid and Bile

Tolerance of spore-forming Lactic Acid Bacteria. Journal Food Microbiology

Volume 61: 193-197.

Page 13: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

12

Iji, P.A., A.A. Saki and D.R. Tivey. 2001. Intestinal structure and function of broiler

chickens on diets supplemented with a mannan oligosaccharide. J. Sci. Food Agric.,

81: 1186-1192.

Isolauri, E., 2004. The role of probiotics in pediatrics. Current Pediat., 14: 104-109.

Istiana, E. Kusumaningtyas, D Gholib dan S. Hastiono. 2002. Isolasi dan Identifikasi

Saccharomyces cerevisiaebeserta in vitro terhadap (Salmonella typhimurium).

Pros.Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.Ciawi, Bogor 30 Sept-

1 Okt 2002. Puslitbang Peternakan, Bogor.: 459-462.

Jin, L. Z., Y.W. Ho, N. Abdullah and S. Jalaludin. 1997. Probiotics in Poultry: Modes of

Action. Worlds Poultry Sci. J. 53 (4): 351 – 368

Jin, L. Z., Y.W. Ho, N. Abdullah and S. Jalaludin. L997. Probiotics in Poultry: Modes of

Action. Worlds Poultry Sci. J. 53 (4): 351 – 368

Karaoglu, M. and H. Durdag, 2005. The influence of dietary probiotic Saccharomyces

cerevisiae supplementation and different slaughter age on the performance,

slaughter and carcass properties of broilers. Int. Poult. Sci., 4: 309-316.

Klaver, F.A.M. and R. Van der Meer. 1993. The assumed assimilation of cholesterol by

Lactobacillus and Bifidobacterium bifidum is due to their bile salt deconjugated

activity. Appl. Environ. Microbiol. 59: 1120-1124

Kompiang, I. P. 2002. Pengaruh ragi Saccaromyces cerevisiae dan ragi laut sebagai

pakan imbuhan probiotik terhadap kinerja unggas. JITV. 7 (1): 18-21

Kubena, L.F., J.W. Deaton, F.C. Chen and F.N. Reece. L974. Factors Influencing The

Quality af Abdominal Fat in Broilers. 2. Cage Versus Floor Rearing. Poultry Sci.

53 : 574 – 576

Kumprechi, I., P. Zobac, Z. Gasnarek dan E. Robosova. 1994. The effect of continues

applications of probiotics preparations based on S cerevisiae var elipsoideus and

Strptococcus faecum C- 68(SF-68) on chicken broiler yield. Zivoscisma-yroba

39(6): 491-503.

Kumprechtova, D., P. Zobac dan I. Kumprect. 2000. The effect of Saccharomyces

cerevisiae Sc 47 on chicken broiler performance an nitrogen out put. Czech.J

AnimSci 45: 169 – 77.

Manggau, M. A. 2005. Pemanfaatan Bakteri Asam Laktat Sebagai Antikanker. Kursus

Singkat Pemanfaatan Bakteri Asam Laktat Dalam bidang Pangan dan Kesehatan.

Makassar, Lem. Lit Univ. Hasanuddin 14-24 November 2005

Mahdavi, A.H., H.R. Rahmani and J. Pourreza, 2005. Effect of probiotic supplements on

egg quality and laying hen’s performance. Int. Poult. Sci., 4: 488-492.

Page 14: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

13

Merrifield, D.L., A. Dimitroglou, A. Foey, S.J. Davies, R.T.M. Baker, J. Bogwald, M.

Castex and E. Ringo, Effects of dietary prebiotics on growth performance. 2010.

The current status and future focus of probiotic and prebiotic applications for

salmonids. Aquac., 302: 1-18.

Mohiti, Asli, M., S.A. Hosseini, H. Ltfollahian and F. Shariatmadari, 2007. Effect of

probiotics, yeast, vitamin C supplements on performance and immune response of

laying hen during high environmental temperature. Int. J. Poul. Sci., 6: 895-900.

Mulyono, R. Murwani, dan F. Wahyono. 2009. Kajian Penggunaan Probiotik

Saccharomyces Cereviseae sebagai Alternatif Aditif Antibiotik terhadap Kegunaan

Protein dan Energi pada Ayam Broiler. Journal of the Indonesian Tropical Animal

Agriculture Vol.34 (2): 145-151

Mutus, L., N. Kocabagli, M. Aip, N. Acar, M. Eren and S. Gezen, 2006. The effect of

dietary probiotic supplementation on tibial bone characteristics and strength in

broilers. Poult. Sci., 85: 1621-1625.

Muktiani, A. 2002. Penggunaan Hidrosilat Bulu Ayam dan Shorgum serta Suplemen

Kromium Organik untuk Meningkatkan produksi Susu pada sapi perah. Disertasi,

Program Pascasarjana IPB, Bogor.

Orpin, C. G. And K. N. Joblin. 1988. The Rumen Anaerobic fungi. In. The Rumen

Micribial Ecosystem. Ed. P. N. Hobson. Elsevier Applied Science, London and

New York. Pp. 129-149

Park, Y.H., J.G. Kim, Y.W. Shin, H.S. Kim, Y.J. Kim, T.Chun and K.Y. Whang. 2008.

Effects of Lactobacillus acidophilus 43121 and a mixture of Lactobacillus casei

and Bifidobacterium longum on the serum cholesterol level and fecal sterol

excretion in hypercholesterolemia-induced pigs. Biosc. Biotechnol. Biochem., 72:

595-600.

Piao, X. S., I. K. Han, J. H. Kim, W. T. Cho, Y. H. Kim, and C. Liang. 1999. Effects Of

Kemzyme, Phytase, and Yeast Supplementation On The Growth Performance and

Pullution Reduction Of Broiler Chicks. Asian-Aust. J.Anim.Sci. 12 (1):36-41

Puspani, E., I.G.N.G. Bidura, D.P.M.A. Candrawati, and I.G.A. I. Aryani. 2014. Pollard in

diets supplemented with yeast on broiler performance and ammonia-N

concentration of excreta. Journal of Biological and Chemical Research Vol. 31 (2):

1048-1055

Putra, A.N., N.B.P. Utomo and Widanarni. 2015. Growth Performance of Tilapia

(Oreochromis niloticus) Fed with Probiotic, Prebiotic and Synbiotic in Diet.

Pakistan Journal of Nutrition 14 (5): 263-268

Plummer, D. T. l977. An Introduction to Practical Biochemestry. McGraw-Hill Book Co.,

Ltd. New Delhi.

Prangdimurti. 2001. Probiotik dan Efek Perlindungan Terhadap Kanker Kolon (Cited

2010 Des, 17) Available from: http://www.rudyct.com.

Page 15: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

14

Queiroz, R.C., A.F. Bergamaschine, J.F.P. Bastos, P.C. Santos and G.C. Lemos, 2004. Uso

de produto a base de enzima e levedura na dieta de bovines: Digestibilidade dos

nutrients e desempenho em confinamento. Rev. Brasil Zootech., 33: 1548-1556.

Rao, D.R., C.B. Chawan and S.R. Pulusani. 2006. Influence of milk and thermophilus milk

on plasma cholesterol levels and hepatic cholesterogenesis in rats. J. Food Sci., 46:

1339-1341.

Roni, N. G. K., E. Puspani, Dan I G. N. G. Bidura. 2014. Efforts to Suppress Total Body

Fat And Ammonia Gas excreta Ducks Management Through Feed Probiotics. The

Magazine Scientific Ranch (Indonesia)18 (3):119-124

Santin, E., A. Maiorka, M. Macari, M. Grecco, J.C. Sanchez, T.M.Okada and A.M.

Myasaka. 2001. Performance and intestinal mucosa development of broiler

chickens fed diets containing Saccharomyces cerevisiae cell wall. J. Applied Poult.

Res., 10: 236-244.

Spring, P., C. Wenk, K.A. Dawson and K.E. Newman. 2000. The effects of dietary

mannan oligosaccharides on cecal parameter and the concentrations of enteric

bacteria in the ceca of Salmonella challenged broiler chicks. Poult. Sci.,79: 205-

211.

Sutarpa, I. N. S., S. A. Lindawati, Y. Ramona, I. N. S. Miwada, I. N. T. Ariana, and M.

Hartawan. 2011. The Effect of Lactic Acid Bacteria Administration on The

Performances, Total Bacteria in The Digestive Tract, and The Blood and Meat

Cholesterol Content of Kampong Chickens. The 3rd International Conference on

Bioscience and Biotechnology. Maintaining World Prosperity trhough Biosciences,

Biotechnology and Revegetation. 21-22 September 2011. Udayana University,

Denpasar Bali, Indonesia. Organized by Udayana University in Cooperation with

Yamaguchi University. Udayana University Press. Pp. 110-112

San’t Anna, S.E. and R.O.C. Torres. 1998. Growth of Pediococcus acidilactici on Sugar

Cane Blacstrap Molases. (Cited 2010 Des 17) Avaiable from:

http;//www.scielo.br/scielo.php?pid=S000137141998000300011&script=s ci

artext.

Saransi, A. U., I. M. Mudita, T. I. Putri, D.P.M.A. Candrawati dan I.G.N.G. Bidura. 2010.

Buku Pedoman Penuntun Praktikum. Lab. Nutrisi, Fakultas Peternakan, Universitas

Udayana, Denpasar

Scott, M.L., M.C. Neisheim and R.J. Young. L982. Nutrition of The Chickens. 2nd Ed.

Publishing by : M.L. Scott and Assoc. Ithaca, New York.

Schrezenmeir, J. And M. De Vrese, 2001. Probiotics, Prebiotics and Symbiotics-

Approaching and Definition. American Journal of Clinical Nutrition 73 : 361S –

364S

Shortt, C. 1999. The Probiotic Centure : Historial And Current Perspective, Review on

Trend Food Science and Technology 10 : 411-417.

Page 16: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

15

Soemarno. 2000. Isolat dan Identifikasi Bakteri Klinik Yogyakarta: Akademi Analisa

Kesehatan Yogyakarta, Departemen Kesehatah republik Indonesia.

Sperber, W.H. and Swan J. 1976. Hot-Loop Test for Determination of Carbon Dioxide

Production from Glucose by lactic Acid Bacteria, Applied and Enviromental

Microbiology, 3(6): 990-991.

Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. L989. Principles and Procedures of Statistics. 2nd Ed.

McGraw-Hill International Book Co., London.

Sudirman, I., 2004, Peranan bakteri asam laktat dalam kesehatan hewan dan peternakan,

Pelatihan Mikrobiologi Dasar, Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Tanggal 26 April

– 7 Mei 2004.

Sujaya, N., Y. Ramona., N.P. Widarini, N.P. Suriani., N.M.U Dwipayanti., K.A.

Nocianitri., dan N.W. Nursini. 2008. Isolasi dan karakteristik bakteri asam laktat

susu kuda Sumbawa. Jurnal Veteriner Maret 2008 volume 9 No.2: 52-59.

Sukaryani, S. 1997. Ragi, Bahan Makanan Ternak Alternatif Berprotein Tinggi. Poultry

Indonesia Nomor 205 Maret 1997. Hal: 15 – 16.

Tedesco, D., C Castrovilli, G. Coni, D. Bartoli, V. Vollrto dan F. Polidori. 1994. Use

ofprobiotics in the feedingof meat rabbits: Effects on performance and intestinal

microorganism. Rivistadj. Coniglicoltura 31(10): 41-46.

Tjay, T.H. dan Kirana R. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Ulker, S., A. Ozel, A. Colak, S.A. Karaoglu, 2010. Isolation, production and

characterization of an extracellular lipase from Trichoderma harzianum isolated

from soil. Turk. J. Biol., 35: 543-550.

Umiarti, A.T., E. Puspani dan IGNG. Bidura. 2014. Influence of Saccharomyces spp

culture level in the ration on the performances and the levels of ammonia gas in

chicken excreta. The Magazine Scientific Ranch (Indonesia) 17 (3): 79-84

Utama, C. S. N. 2011. Potensi Probiotik Bekatul. Poultry Indonesia. Vol VI, September:

78-80

Utama, C.S. and B.E. Setiani. 2014. Production of Probiotic Supplement Based on

Agriculture Industrial Waste. Pakistan Journal of Nutrition 13 (7): 386-389

USDA. 1977. Poultry Grading Manual. U.S. Government Printing Office, Washington,

D.C. 20402

Wahyuni, S. H. S., J. Wahju, D. Sugandi, D. J. Samosir, N. R. Anwar, A. A. Mattjik, dan

B. Tangenjaya. 2008. Implementasi Dedak Padi Terfermentasi Oleh Aspergillus

Ficuum dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Ransum Serta Performans Produksi

Ayam Petelur. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis Vol. 33 (4):255-261

Page 17: IMPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp … · hidup yang bila dikonsumsi oleh manusia atau hewan akan berperan dalam menjaga . 2 ... Probiotik menunjukkan efek fungsional, seperti

16

Wang, Z.T., Y.M. Yao, G.X. Xiao and Z.Y. Sheng, 2004. Risk factors of development of

gut-derived bacterial translocation in thermally injured rats. World J.

Gastroenterology, 10: 1619-1624.

Wu, Y., C. Lai, S. Qiao, L. Gong, W. Lu and D. Li. 2005. Properties of Aspergillus

Xylanase and the Effects of Xylanase Supplementation In Wheat-Based Diets on

Growth Performance and The Blood Biochemical Values In Broiler. Asian-Aust. J.

Anim. Sci. Vol 18 (1): 66-74

Wahyudi, A. Dan L. Hendraningsih. 2007. Probiotik. Konsep, Penerapan, dan Harapan.

Buku Ajar. Fakultas Peternakan-Perikanan, Universitas Muhammadiyah, Malang

Wahyudi, A. Dan Zaenal B. Masduqie. 2004. Isolasi mikroba selulolitik cairan rumen

beberapa ternak ruminansia (Kerbau, sapi, kambing, dan domba). Protein, Jurnal

Ilmiah Peternakan dan Perikanan Vol. 11 (2): 181-186

Wainwright, M. 2002. An Introduction to Fungal Biotechnology. John Wiley & Sons Ltd.

Baffins Lane, Chichester, West Sussex PO19 IUD, England.

Warastuti, P. 1999. Pengaruh tingkat penambahan ragi tape dalam konsentrat terhadap

tabiat makan kambing Peranakan Etawah (PE) yang diberi pakan basal rumput

lapangan. Skripsi, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar.

Wina. E. 2004. Pemanfaatan ragi (yeast) sebagai pakan imbuhan untuk meningkatkan

produktivitas ternak ruminansia. Wartazoa 9(2): 50 – 56.

Yamada, E.A. and V.C. Sgarbieri, 2005. Yeast (Saccharomyces cerevisiae) protein

concentrate: Preparation, chemical composition and nutritional and functional

properties. J. Agric. Food Chem., 53:3931-3936.

Yousefi, M. and K. Karkoodi, 2007. Effect of probiotic thepax and Saccharomyces

cerevisiae supplementation on performance and egg quality of laying hens. Int. J.

Poult. Sci., 6: 52-54.

Zhang, Z.F., T.X. Zhou and I.H. Kim, 2013. Effects of dietray olive oil on growth

performance, carcass parameters, serum characteristics and fatty acid composition

of breast and drumstick meat in broilers. Asian-Aust. J. Anim. Sci., 26: 416-422