AKTIVITAS PERMENTASI KHAMIR Saccharomyces …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
-
Upload
nguyenkhuong -
Category
Documents
-
view
224 -
download
2
Embed Size (px)
Transcript of AKTIVITAS PERMENTASI KHAMIR Saccharomyces …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

AKTIVITASIRRADIASI
PERMENTASI KHAMIR Saccharomyces cerevisiae
E.G. Siagian*
ABSTRAK
AKTIVITAS PKHMKNTASI KHAMIR Saccha~yces cerevisiae IRRADJASI. Dalam percobaan
ini telah dilakukan uji aktivitas mutan S. cerevisiae dalam media fruktosa dan
sukrosa dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam Faktorial.
Hasil penelitian menunjukan bahwa S. cerevisiae-RS dan S. cerevisiae-RJ, mencapaipopulasi tertinggi pada hari ke lima, sedangkan S. cerev.isiae aslinya mencapai popu
lasi tertinggi pada hari ke enam dalam media fruktosa dan dalam media sukrosa ter
capai hari ketujuh pada inkubasi suhu kamar. Laju pertumbuhan S. cerevisiae-RS danS. cerevisiae-RJ berbeda tidak nyata namun berbeda nyata bila dibandingkan dengan S.
cerevisiae. Kemampuan menghasilkan alkohol oleh S. cerevisiae-RS dan S. cerevisiaeRJ, berbeda tidak nyata, namun berbeda nyata jika dibandingkan dengan S. cerevisiae.
S. cerevisiae lebih mudah merombak fruktosa dari pada sukrosa, namun bagi S. cere
visiae-RJ perbedaannya tidak nyata.
ABSTRACT
FERKBNTATION ACTIVITY OF IRRADIATED YEAST Sacchar~yces cerevisiae. In this
experiment the activity of S. cerevisiae mutan was test.ed in fructose and sucrose
medium, using Factorisl in Completely Randomized Design Method. The result showed
that. S. cerevisiae-RS and S. cerevisiae-RJ reached the maximum population in fivedays after incubation, while S. cerevisiae (wild type reached the m~ximum
population in six days, in fructose medium, and seven days in sucrose medium after
incubation at room temperature 28 .! ZOC. The rate of population growth and alcohol
production between S. cerevisiae-RS and S. cerevisiae-RJ was not significantly. S.
cerevisiae was m<;,re capable to ferment fructose while S. cerevisiae-RS and S.cerevisiae-RJ have the same abilities.
PENDAHULUAN
S. cerevisiae adalah khamir yang umum melakukan fermentasi untuk
menghasilkan alkohol dan CO2 dari gula di bawah kondisi anaeroba,
FROBISHER (1). Namum di antara 44 galur S. cerevisiae yang diisolasi
* Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN
635

di laboratorium mikrobiologi PAIR BATAN, hanya 23 galur yang dapat
menghasilkan alkohol lebih dari 14%. REED (2) dan SIAGIAN dkk. (3)
melaporlan tJlwa Jl an~ara I! galur S. cerevisiae yang di isolasi
setelah diuji daya fermentasinya ternyata 54% bersifat fermentasi
kuat, 23% berdaya fermentasi sedang dan 22% tidak dapat melakukanfermentasi karbohidrat.
Untuk memperoleh galur unggul, telah dilakukan seleksi mutan
mutan khamir yang telah diinduksi oleh beberapa zat yang bersifat
mutagen.
Dalam percobaan ini dugunakan 3 galllr S. cerevisiae, yaitll
strai n S. cerev isiae dan galur mutan R5 dan RJ, koleksi laboratorillmmikrobiologi PAIR, BATAN.
BAliAN DAN METODE
Biakan murni S. cerevisiae dan kedua mutannya adalah galur murni
Mikrobiologi PAIR, BATAN. Metode penelitian yang dipakai adalah
Rancangan Acak Lengkap dalam faktorial (eRD factorial), dengan enam
kombinasi perlakuan dan empat ulangan terdiri dari :(a1) 8.
c ere vis i ae "w h i I d t y p e ", (a 2' S. c ere vis i ae - R5 d an (a 3' 8.cerevisiae-RJ j clan (b1, sukrosa, (b2, fruktosa.
Medium yang dipakai adalah Potato Dextrose Agar (PDA) (buatan
OXOID) , sukrosa dan fruktosa (buatan OXOID). Ke dalam 24 erlenmeyer
yang berisi masing-masing 400 ml media sukrosa dan fruktosa ( 12 :
12 ), pH diatur dengan 0,1 N Hel menjadi pH 5, disterilkan dalam
otoklaf pada suhu 1210e dan tekanan 15 psi selama 15 menit.
Medium kentang dektrosa untuk "starter" dibuat dengan menimbang
200 gram kentang, diiris-iris kemudian dimasukkan ke dalam gelas
Beker yang berisi air suling hingga volumenya menjadi 1000 mI.
Selanjutnya direbus dan disaring dengan kain kasa. Ekstraknya
dilambahkan 20 gram dekstrosa dan air suling hingga volume 1000 mI.
Kondisi pH diatur menjadi 5,6, kemudian diseterilkan di dalam
otoklaf pada suhu 1210e, selama 15 menit dan tekanan 15 psi.
Penyediaan Biakan Murni. Diambil dari persediaan agar miring S.cerevisiae di tanamkan pada agar miring yang mengandung 100 gram
glukosa, 20 gram pepton, 10 gram ekstrak khamir dan 15 gram agar
(dipco) pH 5,5 diinkubasikan selama 48 jam pada suhu 300e.
636

Suspensi S. cerevisiae dibuat sebanyak 1 x 108 sel/ml, diukur
dengan standar kekeruhan bakteri, ditanam pada media Sabouraud
DExtrose Broth (Difco) yang mengandung 20 ug/ml Dextrose streptomi
sin, kemudian diiradiasi selama 5 menit sengan lampu ultra violet 15
W dengan jarak 15 em (General Electric Ultra Violet Lamp), intensi
tas 146,94 j/cmZ/detik diukur dengan UV meter.
Setelah itu diencerkan dengan lauratan penyangga fosfat pH 7,0
dan ditanam pada media SDA (Difco) diinkubasi selama 48 jam dalam
inkubator 30 ± ZoC. Galur yang tumbuh diambil dan diiradiasi dengan
sinar gamma Co60 dalam 7 ml media pertabung dengan laju dosis 2,0
kGy/jam. Setelah itu ditanam lagi dalam media lengkap SDA dan diin
kubasi 24 jam pada suhu 30 ± 2oC. Khamir yang tumbuh dipindahkan ke
dalam agar miring untuk dipakai sebagai strain R5 dan RJ.
Pellyediaan sampel llntuk fermentasi. Setelah S. cerevisiae star
ter berumur 24 jam dilakukan perhitungan populasi. Kalau jumlahnya
tidak sarna harus diseragamkan dengan penambahan suspensl biakan
murni masing-masing khamir. Setelah populasinya seragam langsung
diinokulasi ke dalam masing-masing perlakuan. Kemudian semua sampel
pereobaan disimpan pada suhu kamar. Pengamatan dilakukan setiap 24
jam sehingga mencapai populasi maksimal dengan perhi tungan jumlah
sel khamir hidup dan sel mati, penentuan kadar alkohol, kadar gula,
dan pengukuran pH.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Khamir S. cerevisiae ("wi ld type") mencapai popu 1.asi tertinggi
pada hari ke 7 dalam medium sukrosa dengan populasi 255 juta sel/ml
dan hari ke 6 pada medium fruktosa dengan populasi 280 juta sel/ml
dari populasi awal 25 juta sel/ml (Tabel 1 dan 2). Perbedaan ter
sebut mungkin disebabkan fruktosa adalah monosakarida, sehingga
dapat lebih cepat menghasilkan energi dibandingkan dengan sukrosa
yang merupakan disakarida sukrosa sebelumnya perlu proses lanjut dan
akan dirombak dahulu menjadi glukosa dan fruktosa dengan bantuan
enzim sukrasa DWIDJOSEPUTRO (4). S. cerevisiae-RJ dalam medium su
krosa maupun fruktosa mencapai populasi tertinggi pada had ke S
dengan populasi berturut-berturut 1,70 x 108 sel/ml untuk wild type,
mutan RS = 2,90 x 108 sel/ml dan mutan RJ = 2,95 x 108 sel/ml (Gra-
637

fik 1 dan 2). Perbedaan yang nyata antara S. cerevisiae (wild type)
dengan kedua mutannya R5 dan RJ mungkin disebabkan telah berubahnya
susunan gen kedua mutan tersebut karena terlnduksi secara berturut
turut oleh streptomisin, sinar ultra violet, dan sinar gamma yang
bersifat mutagen, yaitu zat yang mempercepat terjadinya mutasi
PELCZAR dan CHAN (5).
Mutagen kimia mengakibatkan modifikasi ikatan hidrogen antara
gugusan amino dan hidroksil pada purin dan pirimidin, dan mengakiba
tkan kelainan DNA oleh analog-analog basa yang menyerupai basa DNA
aslinya, sehingga terjadi kelainan dalam replikasi DNA. Sedangkan
mutagen sinar UV menyebabkan pembentukan dimer dengan ikatan silang
antara pirimidin yang bersebelahan, terutama timin. Dimer ini menga
caukan proses replikasi yang normal. Namun kerusakan DNA dapat
diperbaiki oleh mekanisme fotoreaktivasi. Fotoreaktivasi terjadi
kelika sel-sel yang terkena sinar UV yang mematikan, segera dikenai
sinar tampak (Visible light). Suatu enzim endo nuklease yang
digiatkan olehsinar tanpak, memotong atau menguraikan ikatan sinar
UV. Kemudian enzim-enzim yang lain yaitu polimerase dan ligase
memperbaiki bagian yang pecah dengan cara mengisi eelah-celah ter
sebut dan menggabung potongan-potongan tersebut, sehingga dapat
memulihkan aktivitas sel-sel yang rusak PELCZAR dan CHAN (5), se
dangkan radiasi pengeion yang dihasilkan oleh mesin sinar X, proton,
neutron , sinar alpa, beta, dan gamma dari sumber-sumber radioaktif
seperli Radium, Cobalt-60 dan lain-lain, dapat mengakibatkan Kromo
som luka, yang selanjutnya akan merangsang perubahan-perubahan
diantara bagain-bagian kromosom yang sama atau berbeda, sehingga
mengakibatkan terjadinya penghapusan translokasi, dan penyimpangan
kromosom lainnya STRICKBERGER (6).
Akibat mutasi maka terjadi mutan-mutan yang memperlihatkan
toleransi yang meningkat terhadap unsur-unsur penghambat, misalnya
antibiotika dan lain-lain, kemampuan fermentasi yang berubah, karena
bentuk dan ciri-ciri koloni berubah pula atau resisten terhadap aksi
bakteriofaga.
'Pengukuran kadar alkohol, sebagai salah satu parameter kemampuan
strain untuk melakukan fermentasi fruktosa dan sukrosa dapat dilihat
pada (Tabel 3, 4, dan 5). Kedua mutan S. cerevisiae-R5 dan RJ meng
hasilkan alkohol rata-rata lebih banyak dan berbeda nyata bila
638

dibandingkan dengan S. cerevisiae (5,46%), yaitu 8,85% pada S. cerevisiae-R5 dan 8,6% pada S. cerevisiae-RJ. Pada penelitian terda
hulu (3) telah di lapqrkan bahwa S. cerevisiae yang mengalami
mutasi, daya fermentasi pada tetes menghasilkan alkohol 2,4 - 6,3%
lebih banyak dari khamir yang tidak termutasi ("wild type"). Menurut
peneli tian SUPRIHATI (7,8) se1ama enam hari fermentasi pada beberapa
janis monosakarida (glukosa, fruktosa, dan mannosa) S. cerevisiaehanya dapat menghasilkan alkohol sebanyak 4,33%.
Meningkatnya persentase kadar alkohol yang dihasilkan oleh kedua
mutan S. cerevisjae-R5 dan RJ disebabkan karena lebih besarnya popu
lasi sel-sel mutan tersebut (Tabel 3 dan 4) sehingga dapat mengha
silkan enzim lebih banyak yang dapat mengkonversi gula menjadi
alkohol dan CO2, disini ter1ihat adanya hubungan linier antara
konsentrasi enzim dengan aktivitas fermentasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian kemampuan khamir S. cerevisiae serta dua
mutannya R~ dan RJ untuk menghasilkan alkohol dalam media sukrosa;)
15% dan fruktosa 15%, ternyata fruktosa lebih baik sebagai sumber
energi dan bahan untuk produksi alkohol bila dibandingkan dengan
sukrosa.
DAFTAR PUSTAKA
1. FROBISHER, M., HINDILL, R.D., CRABTREE, K.T.-" and GOODHEARD,
C.R., Fundamental of Microbiology, Saunders Philadelphia (1974)
2. REED, G., Prescott and Donn's Industrial Microbiology, 4th ed.Avi Publishing Co., Westport Connecticut (1982).
3. SIAGIAN, E.G., LINA, M.R., dan HARSOJO, Seleksi Mutan Mikroba
yang berdaya fermentasi tinggi, Hasil Penelitian (1985) 81.
4. DWI DJOSEPUTRO, D., Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Gramedia, Jakarta (1978).
639

5. PELCZAR, M.J., and CHAN, E.C.9., Dasar-dasar Mikrobiologi,
(Penterjemah HADIOETOMO, R.9., IMA9, T., TJITR090MO, 9.9., dan
ANGKA1 S.L'r Universitas Indonesia, Jakarta (1986) 409.
6. STRICKBERGER, M.W., Genetics, 3rd ed., Mac Millan New York (1985)
7. KUSUMAWATI, S., Fermentasi sari buah nanas oleh khamir.
SaccharomJ'ces ceredsiae Hansen dan S. elipsoidens, (tidak
dipublikasikan).
8.EDWIR AZIS, Komunikasi Pribadi (1988).
Tabel 1. Rata-rata populasi S. cerevisiae, R5 dan RJ padamedia sukrosa dan fruktoRa
Pengamatan Populasi x 06jml
(had) S. cerevisiae RJ
4
2
7
8
25
115
235
150
210 ! 155 ! 185 ! 205
285 ~ 295 ! 290 ~ 300
260 : 230 ! 225 ~ 2·35
Sukrosa:Fruktosa:Sukrosa:FruktosaI .
-------,--------,-------25: 25: 25
, ,-------,--------.-------
80 : 110 : 80. ,-------.--------,-------
100 : 115 : 110, .
-------.--------.-------190 : 225 : 195
-------j--------j-------:-----------
135 ! 125 ! 175 : 155
50: 85
145 ~ 195
--------,---------j-------j--------j-------i-----------80
I125,225•245,2401265•
,, ,I________ 1 _________ 1 _______ 1 _________ , _______ 1 ___________
Sukrosa:Fruktosa,--------,---------
25: 25I
--------.---------
25: 351
--------,---------35: 55
190 : 280I--------.---------
250 : 265--------:---------
245 : 200
o
5
1
•
•,,----------,I,.----------1I,,----------: 3,.----------,I,,----------,I,,----------
: 61
.----------I,,,----------,I
G40

Tabel 2. Populasi S. cerevisiae, RS dan RJ dalam mediasukrosa dan fruktosa.
Galur Rata-rata/ ml-------------------------------------------------------------------
S. cerevisiae 1,70 x 108
8RS 2,90 x 10
82,95 x 10
--------------------------------------------.----------------------
Tabel 3. Pengamatan kadar alkohol dan uji Duncan rata-ratakadar alkohol yang diperoleh untuk setiap faktor
khamir ( a ) pada 5 pengamatan.
.Jenis khamir
S. cerevisiae - RJ
S. cerevisiae - R~S. cerevisiae - ( wild type")
Kadar alkohol
( % )
8,858,65
5,46
Simbol
aab
Tabel 4. Pengamatan dan uj i Duncan rata-rata kadar alkohol yang
diperoleh untuk setiap faktor gula ( b ).
Gula
b2
bl
Kadar alkohol
( % )
8,137,18
Simbol
ab
Keterangan : angka-angka setiap lajur diikuti simbol yang sarnaadalah berbeda nyata menurut DNMRT taraf 5%.
Disini terlihat bahwa mutan R5 dan RJ menghasilkan alkohol rata-ratalebih ban yak dan berbeda nyata dibandingkan dengan S. cereviasie
(5,45%) yaitu 8,8S% pada RJ dan 8,6S% pada R5' Hal ini disebabkanlebih besarnya populasi sel-sel mutan tersebut, sehingga enzim yangdihasilkan lebih banyak.
641

Tabel 5. Sidik ragam kadar alkohol dari perlakuan pada pengamatan ke5 (dalam arc. sinus V x I).
I' I ,I
I ISumber
Idb.I.JK.I
KT.IFH.IF.TabelI I I I I
keragamanI1 I I ' ______ --------I I I I 1I 1 I I
0,05I
0,01I I I III
• 1___ I • ____ 1
IIPerlakuan
546,441
9,29Iil,46**
I2,77
I4,25I I II
Khamir (a)243,81
121,90
I168,46**
I3,55
16,01I I II
Gula (b)11,70
I1,70
I13,08**
I4, ilJ
I8,28I I II
Interaksi (ab)20,93I
0,46I3,5'1
I3,55
I6,01I I II
Galat182,35
I0,13
II
ITotal
2348,79I I
II
II-------------------------------------------------------------------
Keterangan : ** = Berbeda sangat nyata.
Karena berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan NewMultiple Range Test (DNMRT).
300
275
250
225
~ 200'";: 175H~ 150
-;;:125".-I
B. 100o0.
75
50
25
o 2345678
.•••aktu ( had )
300
275
250
225
200
175·-
"b 150 .-
H 125.-
-rl 100to".-I&. 75oPo
50
25
o 2345678
.•••aktu ( hari
Gambar 1. Pertumbuhan populasi S. c£trP..vU,iae (a 1) S. c.etrP..vU,iae- RS(a2)' dan S. cetrP..vi6iae-RJ(a3) pada medium sukrosa
642
Gambar 2. Pertumbuhan populasi S. cetrP..
vU,iae (a 1) S. cetrP..vi6iae - RS(a2), dan S. cetrP..vi6iae-RJ(a3) pada medium fruktosa

OJSKUSI
NI KHAM
1. Sampel diiradiasi dengan sinar ultra violet 15 watt selama 5
meni t, jadi berapa intensi tas energi yang di terima oleh sampel
selama penyinaran ?
2. Apakah penyinaran dengan ultra violet pada kondisi tersebut dapat
menghasilkan mutan khamir tersebut ?
3. Mengapa galur-galur dari species khamir tersebut mempunyai akti
vitas yang berbeda dalam menghasilkan alkohol ?
E.G. SIAGI AN
1. Intensitas 146,94 j.cm2idetik, diukur dengan UV. meter.
2. Belum, maka dari itu, dilanjutkan dengan iradiasi sinar gamma.
3. Karena bentuk selnya lebih besar dan mengeluarkan lebih banyak
enzim untuk fermentasi alkohol.
SUSIANA
Pada penelitian Anda telah ditemukan beberapa mutan, apakah mutan
ml1tan tersebut sudah diuji lagi, karena apabila tidak diuji lagi
kemungkinan besar dia akan kembali berbentuk semula (wild type)
kalau sudah mohon dijelaskan cara pengujiannya ?
E.G. SIAGIAN
Belum, hanya dilakukan seri Dassa~e dalam strain collection di labo
ratorium mikrobiologi PAIR BATAN.
SUHARNA
1. Apakah yang menyebabkan fruktosa lebih mudah dirambah S. cerevi
siae daripada sukrose ?
2. Apakah adanya perbedaan perombakan fruktose dan sukrose merupakan
pengaruh perkenaan radiasi ?
G43

E.G. SIAGIAN
Fruktose sudah bisa langslIng dikonversi karena monosakarida sedang
lan sulrose \larus dirombak menjadi glukose dan fruktose, jadi mema
kan waktu, maka hasilnya lebih baik fruktose sebagai medium untuk
fermentasi alkohol.
ABDUL QHOLIQ
1. Apakah Anda yakin pada percobaannya mendapatkan mutasi ?2. Apakah mlltasi gen atan mutasi khromosom, mohon penjelasan.
E.G. SIAGIAN
1. Ya, mutasi kromosom saja, mukan mutasi gen.
044