Implementasi Pranata Dan Manajemen Pembangunan

12
Pada dasarnya implementasi pada setiap kota dan daerah umumnya sama hanya saja kebijakan daerah atau zona wilayah sajalah yang membedakan,berikut ulasan tentang pranata pembangunan di kota malang. Berawal dari kebijakan publik,siklus publik dan implementasinya di lapangan. Definisi Kebijakan Publik Kebijakan publik adalah studi tentang apa yang dilakukan pemerintah, mengapa pemerintah mengambil tindakan tersebut, dan akibat dari tindakan tersebut Siklus Kebijakan Publik Secara garis besar siklus kebijakan publik memiliki beberapa tahapan. Tahap pertama dalam siklus kebijakan ialah penyusunan agenda (agenda setting). Tahap kedua dari siklus kebijakan ialah perumusan kebijakan (policy formulation) atau kadang disebut adopsi kebijakan (policy adoption). Tahap ketiga disebut implementasi kebijakan (policy implementation). Implementasi dapat dirumuskan sebagai suatu proses, suatu output atau keluaran, atau suatu hasil akhir (outcome). Implementasi mengacu pada serangkaian keputusan dan tindakan pemerintah yang dimaksudkan untuk sesegera mungkin menghasilkan akibat-akibat tertentu yang dikehendaki. Implementasi Kebijakan Publik

description

pranata dan manajemen pembangunan

Transcript of Implementasi Pranata Dan Manajemen Pembangunan

Pada dasarnya implementasi pada setiap kota dan daerah umumnya sama hanya saja kebijakan daerah atau zona wilayah sajalah yang membedakan,berikut ulasan tentang pranata pembangunan di kota malang. Berawal dari kebijakan publik,siklus publik dan implementasinya di lapangan.

Definisi Kebijakan PublikKebijakan publik adalah studi tentang apa yang dilakukan pemerintah, mengapa pemerintah mengambil tindakan tersebut, dan akibat dari tindakan tersebut

Siklus Kebijakan PublikSecara garis besar siklus kebijakan publik memiliki beberapa tahapan. Tahap pertama dalam siklus kebijakan ialah penyusunan agenda (agenda setting). Tahap kedua dari siklus kebijakan ialah perumusan kebijakan (policy formulation) atau kadang disebut adopsi kebijakan (policy adoption). Tahap ketiga disebut implementasi kebijakan (policy implementation). Implementasi dapat dirumuskan sebagai suatu proses, suatu output atau keluaran, atau suatu hasil akhir (outcome). Implementasi mengacu pada serangkaian keputusan dan tindakan pemerintah yang dimaksudkan untuk sesegera mungkin menghasilkan akibat-akibat tertentu yang dikehendaki.

Implementasi Kebijakan PublikPendekatan yang digunakan dalam menganalisis implementasi kebijakan tentang sertifikasi guru adalah teori yang dikemukakan oleh George C. Edwards III. Ada empat variabel dalam kebijakan publik yaitu komunikasi, sumberdaya, sikap, dan struktur birokrasi

Lahan dan Penggunaan Lahan

Lahan adalah suatu lingkungan fisik terdiri atas tanah, iklim, relief, hidrologi, vegetasi, dan benda-benda yang ada di atasnya yang selanjutnya semua faktor-faktor tersebut mempengaruhi penggunaan lahan. Termasuk di dalamnya juga hasil kegiatan manusia, baik masa lampau maupun sekarang (FAO. 1975, dalam Arsyad, 1989). Penggunaan lahan (land use) dapat diartikan sebagai campur tangan manusia terhadap lahan, baik secara menetap maupun berkala untuk memenuhi kebutuhan hidup baik material maupun spiritual (Arsyad, 1989, Talkurputra, et.al. 1996). Penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar, yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan bukan pertanian. Penggunaan lahan pertanian dibedakan secara garis besar ke dalam macam penggunaan lahan berdasarkan penyediaan air dan lahan yang diusahakan. Berdasarkan hal itu dikenal macam penggunaan lahan seperti sawah, tegalan, kebun, kebun campuran, lalang, perkebunan dan hutan. Penggunaan lahan bukan pertanian dapat dibedakan ke dalam penggunaan kota atau desa (pemukiman), industri, rekreasi dan sebagainya (Arsyad, 2000).Zona Lahan dan Struktur Ruang Kota Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteristik lingkungan yang spesifik. Zonasi terhadap lahan adalah salah satu hal penting dalam kegiatan perencanaan wilayah. Bintarto (1989) menjelaskan bahwa perkembangan kota dapat dilihat dari aspek zona-zona yang berada di dalam wilayah perkotaan. Perkembangan kota terlihat dari penggunaan lahan yang membentuk zona-zona tertentu dalam ruang perkotaan. Zonasi ini muncul karena terdapat perbedaan nilai lahan akibat munculnya pembagian lahan (zoning) sesuai dengan kebutuhan dan fungsi lahan tersebut. Struktur ruang merupakan suatu susunan pusat-pusat permukiman, sistem jaringan serta sistem prasarana maupun sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial-ekonomi yang secara hirarki berhubungan fungsional. Struktur ruang kota dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah fungsi pemerintah dan lembaga publik, pasar lahan yang kompetitif, dan perilaku social masyarakat kota tersebut.

Tujuan Kebijakan Pembangunan Perkotaan Pertama, mengelola laju migrasi dari desa ke kota dengan mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi non pertanian di perdesaan. Kedua, mendorong peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan dengan kegiatan ekonomi di wilayah perdesaan secara sinergis. Ketiga, meningkatkan keterkaitan pembangunan antarkota. Keempat, meningkatkan kapasitas pemerintah daerah kabupaten/kota dalam hal pelayanan publik, pengelolaan lingkungan perkotaan, pengembangan kemitraan dengan swasta, dan terutama peningkatan kapasitas fiskal. Kelima, mendorong percepatan pembangunan kota-kota menengah dan kecil, terutama di luar Pulau Jawa, sehingga dapat menjalankan perannya sebagai motor penggerak pembangunan di wilayah-wilayah pengaruhnya. Keenam, mengelola pertumbuhan kota-kota besar dan metropolitan dengan memperhatikan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Ketujuh, peningkatan kerja sama antar pemerintah kabupaten/kota , khususnya dalam pembangunan prasarana dan sarana. Semua ini memerlukan adanya keterpaduan dan skala ekonomi tertentu untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidupKebijakan Pembangunan Perkotaan dan Pemerintah DaerahKebijakan Desentralisasi dan Otonomi Daerah meningkatkan kesempatan bagi Pemerintah daerah untuk memberikan alternatif pemecahan-pemecahan inovatif. Saat ini, konsep desentralisasi dan otonomi daerah masih terfokus untuk menata dan mempercepat pembangunan di wilayahnya masing-masing. Untuk memaksimalkan/mengoptimalkan potensinya dan meningkatkan pelayanan publik, Pemerintah Daerah diharapkan dapat bekerja sama dan mengeluarkan inovasi-inovasi/konsep yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas, sinergis dan saling menguntungkan terutama dalam bidang lintas wilayah.

Perumahan dan PermukimanUndang-undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, merumuskan bahwa: Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Sedangkan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan, maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.Pembangunan Perumahan Dan PermukimanPembangunan di bidang yang berhubungan dengan tempat tinggal beserta sarana dan prasarananya memang perlu mendapatkan prioritas mengingat tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar (basic need) manusia. Sudah selayaknya apabila untuk pembangunan perumahan dan permukiman itu pemerintah mengeluarkan peraturan perundang-undangan tentang perumahan dan permukiman yang dimaksudkan untuk memberikan arahan (guide line) bagi pembangunansektorperumahan dan permukiman.Apabila dilihat dari perkembangannya, proses pembangunan memang sangat dipengaruhi oleh adanya landasan pembangunan yang kuat, pelaku pembangunan, serta modal dasar pembangunan yang kuatpula, yaitu agama. Dalam lingkup pembangunan, masyarakat merupakan pelaku utama pembangunan tersebut. Mengarahkan, membimbing, dan menciptakan suasana yang menunjang pembangunan adalah kewajiban pemerintah

Peta struktur ruang kota malang

Pada umumnya perlakuan proyek semua sama pada setiap daerah

Diagram dengan memakai jasa kontraktor

Diagram dengan memakai jasa CM atau KMP

Diagram tahap-tahap pada perlakuan prnata pembangunan

Diagram Grafik hubungan peranan pemilik terhadap kontrak

Kesimpulan

Struktur ruang merupakan suatu susunan pusat-pusat permukiman, sistem jaringan serta sistem prasarana maupun sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial-ekonomi yang secara hirarki berhubungan fungsional. Perda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) No 7 Tahun 2001, yang berlaku hingga tahun 2010 harus diakui sudah tidak memiliki relevansi dengan pola pembangunan di Kota Malang. Perda impoten tersebut lebih banyak dilanggar daripada dipatuhi dan dijadikan acuan pembangunan. Persoalan penataan ruang yang mana merupakan suatu isu kebijakan harus dikaji ulang dan dianalis agar perencanaan dan penataan awal tata ruang sesuai dengan pengimplemntasiannya pada lapangan.

PRANATA DAN MANAJEMEN PEMBANGUNANImplementasi pranata pembangunan di kota malang

Disusun Oleh :

Lanta Kautsar A / 135060507111021Kelas B