Hukum dan Pranata Pembangunan - TA .pdf

25
O l e h: D H I A F I T R I A N T I S. (2 2 3 1 3 3 2 8) D I M A S W I R A W A N (2 2 3 1 3 5 2 9) D I N D A M E L I N D A (2 2 3 1 3 5 5 3) D W I K I W A H Y U R. (2 2 3 1 3 7 2 2) E K O N U R I Z K Y W. (2 2 3 1 3 8 3 6) K A F I P A N G E S T U (2 4 3 1 2 0 1 2)

Transcript of Hukum dan Pranata Pembangunan - TA .pdf

O l e h:D H I A F I T R I A N T I S. (2 2 3 1 3 3 2 8)D I M A S W I R A W A N (2 2 3 1 3 5 2 9)D I N D A M E L I N D A (2 2 3 1 3 5 5 3)D W I K I W A H Y U R. (2 2 3 1 3 7 2 2)E K O N U R I Z K Y W. (2 2 3 1 3 8 3 6)K A F I P A N G E S T U (2 4 3 1 2 0 1 2)

Hukum adalah (1) peraturan atau adat yg secara resmi dianggapmengikat, yg dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah; (2) undang-undang,peraturan, dsb untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat; (3) patokan(kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dsb) yg tertentu; (4) keputusan(pertimbangan) yg ditetapkan oleh hakim (dl pengadilan); vonis.

Sedangkan Pranata adalah interaksi antar individu / kelompok /kumpulan, pengertian individu dalam satu kelompok dan pengetian individudalam satu perkumpulan memiliki makna yang berbeda.

Pembangunan adalah perubahan individu / kelompok dalamkerangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan hidup.

Jadi, definisi dari Hukum Pranata Pembangunan adalah peraturanresmi yang mengikat yang mengatur tentang interaksi antar individu dalammelakukan perubahan untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan hidup.

Dalam arsitektur khususnya Hukum Pranata Pembangunan lebihmemfokuskan pada peningkatan kesejahteraan hidup yang berhubungandengan interaksi individu dengan lingkungan binaan.

Interaksi yang terjadi menghasilkan hubungan kontrak antar individuyang terkait sepertiadalah pemilik (owner), konsultan (arsitek), kontraktor(pelaksana), dan unsur pendukung lainnya dalam rangka mewujudkanruang/bangunan untuk memenuhi kebutuhan bermukim.

Saat ini jumlah penduduk perkotaan seluruhnya diperkirakanmencapai hampir 110 juta orang, dengan pertumbuhan tahunan sekitar 3 jutaorang.

Perkembangan kota-kota yang pesat ini disebabkan olehperpindahan penduduk dari desa ke kota, perpindahan dari kota lain yanglebih kecil, pemekaran wilayah atau perubahan status desa menjadi kelurahan.

Ruang dilihat sebagai wadah dimana keseluruhan interaksi sistemsosial (yang meliputi manusia dengan seluruh kegiatan sosial, ekonomi, danbudaya) dengan ekosistem (sumberdaya alam dan sumberdaya buatan)berlangsung.

Ruang perlu ditata agar dapat memelihara keseimbangan lingkungandan memberikan dukungan yang nyaman terhadap manusia serta mahluk hiduplainnya dalam melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnyasecara optimal.

Pengertian dari Hukum Pranata Pembangunan sendiri dimaksudkan agarmelindungi segala pihak juga membatasi segala keinginan pihak yang inginmelakukan kerjasama khususnya dibidang arsitektur, yang diharapkan dapatterwujudnya hubungan saling menguntungkan antar pihak.

Berdasarkan struktur Hukum Pranata di Indonesia, Hukum PranataPembangunan dapat bersumber dari struktur Hukum Pranata di Indonesia danbiasanya mengatur tentang Surat Kontrak kerja, Surat Perjanjian Pemborongan,atau Surat jual beli bangunan.

Pada kenyataanya saat ini banyak terjadi pelanggaran terhadap hukumpranata pembangunan atau tidak sesuai dengan kontrak kerja. Seperti tidakberjalannya program pelelangan yang ada hanya penunjukan kontraktor secarasepihak untuk proyek yang cukup besar, Pembayaran tidak sesuai termin yangtelah dijanjikan pada kontrak kerja dimana surat perjanjian tersebut telah ditandatangani bermaterai. Hal – hal tersebut bisa terjadi karena pada umumnyamasyarakat tidakpahaman atas Hukum Pranata Pembangunan dan prosedur yangbaik seperti apa. Sehingga terkadang kerjasama yang saling menguntungkanberubah menjadi saling merugikan. Oleh karena itu, perlu adanya dari pihakPemerintah dan Pihak Pembangunan menginformasikan lebih lanjut kepadamasyarakat tentang Hukum Pranata Pembangunan serta penegakan hukum yanglebih tegas.

• Legislatif (MPR-DPR), pembuat produk hukum• Eksekutif (Presiden-pemerintahan), pelaksana perUU yang dibantu oleh

Kepolisian (POLRI) selaku institusi yg berwenang melakukan penyidikan;JAKSA yg melakukan penuntutan

• Yudikatif (MA-MK) sebagai lembaga penegak keadilan

a) Mahkamah Agung (MA) beserta Pengadilan Tinggi (PT) & PengadilanNegeri (PN) se-Indonesia mengadili perkara yg kasuistik;

b) Sedangkan Mahkamah Konstitusi (MK) mengadili perkara peraturanPerUU

c) Lawyer, pihak yg mewakili klien utk berperkara di pengadilan, dsb.

1. Manusia. Unsur pokok dari pembangunan yang paling utama adalahmanusia.Karena manusia merupakan sumber daya yang paling utama dalammenentukan pengembangan pembangunan.

2. Sumber daya alam. Sumber daya alam merupakan faktor penting dalampembangunan. Sumber daya alam sebagai sumber utama pembuatan bahanmaterial untuk proses pembangunan.

3. Modal. Modal faktor penting untuk mengembangkan aspek pembangunandalam suatu daerah.Apabila semakin banyak modal yang tersedia semakinpesat pembangunan suatu daerah.

4. Teknologi. Teknologi saat ini menjadi faktor utama dalam prosespembangunan.Dengan teknologi dapat mempermudah, mempercepat prosespembangunan.

Tata hukum Indonesia mempelajari hukum yang sekarang berlaku diIndonesia. Objeknya adalah hukum positif Indonesia. ‘Berlaku’ berarti yangmemberi akibat hukum bagi peristiwa-peristiwa atau perbuatan-perbuatandidalam masyarakat pada saat ini. Demikian maka Tata Hukum Indonesia itumenata, menyusun, mengatur ketertiban masyarakat Indonesia.

SUMBER-SUMBER HUKUM FORMILHukum, pada suatu tempat dan suatu waktu perlu untuk diketahui asal

aturannya atau ketentuan-ketentuan hukum positifnya. Tempat ditemukannyaaturan-aturan dan ketentuan-ketentuan tersebut disebut sumber hukum dalamartian formil. Sumber hukum formil terdiri dari:1. UNDANG-UNDANG, Yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan

perundangan.2. YURISPRUDENSI, Yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.3. TRAKTAT, Yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara dalam suatu

perjanjian antar negara.4. KEBIASAAN, Yaitu hukum yang terletak didalam peraturan-peraturan

kebiasaan (adat)

HUKUM SIPIL

Hukum Sipil dalam arti luas, meliputi : Hukum Perdata dan HukumDagang. Hukum Sipil dalam arti sempit meliputi Hukum Perdata saja.

HUKUM PUBLIK (HUKUM NEGARA)

Hukum publik terdiri dari :• Hukum Tata Negara, yaitu hukum yang mengatur bentuk dan susunan

pemerintahan suatu negara serta hubungan kekuasaan antara alat-alatperlengkapan satu sama lain, dan hubungan antar negara (PemerintahPusat) dengan bagian-bagian negara.

• Hukum Administrasi Negara (Hukum Tata Usaha Negara atau Hukum TataPemerintahan), yaitu hukum yang mengatur cara-cara menjalankan tugas(hak dan kewajiban) dari kekuasaan alat-alat perlengkapan negara.

HUKUM PIDANA

Hukum Pidana (pidana=hukuman), yaitu hukum yang mengaturperbuatan-perbuatan apa yang dilarang dan memberikan pidana kepadasiapa yang melanggarnya serta mengatur bagaimana cara-cara mengajukanperkara ke muka Pengadilan.

HUKUM INTERNASIONAL

• Hukum Perdata Internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukumantara warganegara-warganegara suatu negara dengan warganegaradari negara lain dalam hubungan internasional.

• Hukum Publik Internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan antarnegara yang satu dengan negara yang lain dalam hubungan internasional.

Lembaga yang mengatur pranata pembangunan di beberapa negara:1. FIDIC(Federation Internationale des Ingenieurs Counsels), Eropa Barat.

2. JTC(Joint Contract Tribunals), Inggris dan negara persemakmuran.

3. AIA(American Institute of Architects), Amerika.

4. SIA(Singapore Institute of Architects), Singapur.

FORMAT

PERJANJIAN/KONTRAKAGREEMENT

LAMPIRAN-LAMPIRAN

GAMBAR-GAMBARKONTRAK

SPESIFIKASITEKNIS

SYARATKONTRAKUMUM/KHUSUS

ISIPERJANJIAN/

KONTRAK

AIA9BUTIR/PASAL

FIDIC 19954BUTIR/PASAL

SIA 19808 BUTIR

JCT 1955 BUTIR

FIDIC 19874BUTIR/PASAL

1. Syarat Kontrak Mengatur Hak Dan Kewajiban Para Pihak(Pengguna/Penyeia Jasa) Secara Lengkap, Terperiinci MencerminkanKeadilan Dan Kesatuan Kedudukan Para Pihak

2. Hal-hal Khusus Dijabarkan Dalam Syarat-syarat Khusus3. Lampiran Appendix Berisi Besarnya Jaminan Ganti Rugi, Waktu

Pelaksanaan, Waktu Penyerahan Lahan, Masa Jaminan Atas Cacat.4. Bahasa Yang Dipakai Bahasa Inggris5. Penyelesaian Perselisihan/Sengketa Oleh Badan Arbitrase6. Dibolehkan Penyelesaian Pekerjaan Secara Bertahap7. Penyelesaian Pkerjaan Secara Praktis/Substansial

Sistem kontrak ini disusun oleh institusi para arsitek di Singapura (SIA)dimana nama kontrak dikenal dengan nama SIA 80 CONTRACT. Kontrak inidigunakan untuk bangunan gedung sehingga nama lengkapnya adalahARTICLES AND CONDITIONS OF BUILDING CONTRACT. Isi dari kontrak iniberupa :

1.Perjanjian Kontrak (ARTICLE OF CONTRACT)2.Syarat-syarat kontrak (CONDITIONS OF CONTRACT)3.Lampiran (APPENDIX)4.Tambahan (ADDENDUM ON AMENDMENTS TO SIA 80 CONTRACT)

Jika AIA dan FIDIC menyebutnya dengan Agreement sedangkan JCTmenyebutnya dengan Article of Agreement. Namun secara umum kontrak inimemiliki 8 pasal seperti kontrak internasional yang lain, yaitu :

A. Kewajiban Penyedia JasaB. Jenis kontrakC. Arsitek/Direksi Pekerjaan, Pada SIA perencana/pengawas disebut dengan

architect.D. Konsultan Biaya, Jika konsultan biaya tidak didefinisikan dalam kontrak ini

maka secara otomatis kewajiban konsultan biaya akan dirangkap oleharchitect.

E. Harga/Nilai Kontrak Inklusif

F. Dokumen Kontrak, Adapun dokumen kontrak dalam SIA adalah :• Perjanjian• Syarat-syarat Kontrak dan Lampiran• Gambar-gambar Kontrak• Rencana Anggaran Biaya• Surat-surat atau pedoman lain (Dokumen Tender dan Surat Penunjukan)

G. Penafsiran dan Catatan PedomanH. Penyerahan Kontrak

Pada kontrak SIA terdapat syarat-syarat yang terdiri dari 39 pasal 150 ayat(selengkapnya ada di Buku Mengenal Kontrak Konstruksi di Indonesia hlm. 188). Dari ayat-ayat tersebut terdapat beberapa pengertian yang terangkum dalam pasal 12 ayat 2 yakni:Yang dimaksud dengan perubahan adalah penambahan/pengurangan pekerjaan,materialdan barang; pembongkaran; penggantian; perubahan jenis dan standar/mutu; perubahanrencana, ketinggian dan letak dimensi dari pekerjaan; perubahan mutu sementara penyediajasa atau metode kerja; perintah perubahan/pengurangan dalam pekerjaan,material ataubarang dari sub penyedia jasa/yang tertunjuk; dan penangguhan suatu bagian pekerjaan.

• Pasal 15 ayat 1 juga mengatur bahwa : Harus ada persetujuan dari pengguna jasa jikapihak penyedia jasa ingin melimpahkan fungsi kontrak ke pihak lain.

• Pasal 21 menerangkan : Penyedia jasa berhak melakukan pemeriksaan/penelitian terkaitproyek (hal ini tidak terdapat di kontrak internasional lainnya)

• Pasal 24 ayat 2 menerangkan : Adanya ganti rugi jika terjadi keterlambatan jadwalpenyelesaian.

• Pasal 25 menerangkan : Adanya penyelesaian pekerjaan dan penyerahan pekerjaanyang sebagian-sebagian.

• Pasal 27 ayat 1 menerangkan : Adanya masa pemeliharaan.

• Pasal 29 menerangkan : Pembuatan kontrak dengan sub penyedia jasayang telah ditunjuk dan adanya hak keberatan.

• Pasal 32 ayat 1 menerangkan : Pemutusan kontrak tanpa kesalahan (dimanapenyedia jasa biasanya mendapatkan ganti rugi)

• Pasal 37 menerangkan : Penyelesaikan sengketa diselesaikan lewatArbitrase.

LAMPIRAN

Berisi besaran (nilai), ketentuan mengenai jenis kontrak, tanggal mulaipekerjaan, masa kontrak, tanggal penyelesaian, nilai pertanggungan, gantirugi keterlambatan, masa pemeliharaan, dsb.

ADDENDUM

Adendum kontrak berisi ketentuan-ketentuan khusus.

1. Semua sistem kontrak tersebut memiliki format:-Perjanjian/ Kontrak/ Agreement-Syarat-syarat Kontrak (ada umum dan khusus)-Lampiran-Spesifikasi Teknis-Gambar-gambar Kontrak

2. Kontrak sangat singkat dan sederhana karena hanya memuat hal-hal pokok:-Kontrak Amerika (9 butir)-Kontrak FIDIC 1987 (4 butir)-Kontrak FIDIC 1995 (4 butir)-Kontrak JCT 1980 (5 butir)-Kontrak SIA 80 (8 butir)

3.Tujuan penggunaan kontrak adalah :-AIA untuk kontrak pekerjaan Sipil-FIDIC 1987 untuk kontrak pekerjaan konstruksi teknik sipil-FIDIC 1995 untuk kontrak pekerjaan rancang bangun-JCT 1980 dan SIA 80 untuk kontrak pekerjaan bangunan

4. Terdapat perbedaan pemberian nama antara pihak penyedia jasa danpengguna jasa.

5.Syarat-syarat kontrak berisi ketentuan yang mengatur hak dan kewajibanantara pihak pengguna jasa dan penyedia jasa.

6.Syarat-syarat khusus berisi penjabaran sifat/pekerjaan proyek.

7.Segala keterangan terkait jaminan, waktu penyeraha lahan, waktu pelaksanaan,biaya, jaminan atas cacat dicantumkan dalam Lampiran.

8.Kontrak dalam Bahasa Inggris.

9.Penyelesaian sengketa melalui arbitrase.

10.Masa Pemeliharaan diganti dengan Masa Tanggung Jawab atas Cacat (kecualiSIA 80)

11.Istilah denda diganti dengan ganti rugi keterlambatan.

12.Semua kontrak internasional ini mengizinkan adanya :-Penyelesaian secara bertahap-Penempatan bagian pekerjaan yang telah diserahkan-Penyelesaian pekerjaan secara praktis/substansial (tidak mesti 100% selesai)

Jadi, Hukum Pranata Pembangunan adalah peraturan resmi yangmengikat dan mengatur tentang interaksi antar individu dalam melakukanperubahan untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan hidup.

Di Indonesia, struktur Hukum Pranata Pembangunan itu terdiri darilembaga legislatif selaku pembuat hukum, kemudian lembaga Eksekutifsebagai pelaksana hukum, dan lembaga Yudikatif sebagai pengawas hukum.Sedangkan dalam segi unsur, Hukum Pranata Pembangunan di Indonesia dibagi menjadi empat yaitu, Manusia, Sumber Daya Alam, Modal, dan Teknologi.Berdasarkan struktur Hukum Pranata di Indonesia, Hukum PranataPembangunan dapat bersumber dari stuktur Hukum Pranata di Indonesia danbiasanya mengatur tentang surat kontrak kerja, surat perjanjian pemborongan,atau surat jual beli bangunan. Walaupun begitu, pada kenyataannya masihbanyak pelanggaran terhadap hukum pranata pembangunan dikarenakankurangnya pengawasan dan pemahaman tentang aturannya oleh pihak-pihakyang terkait.

Tidak jauh berbeda dengan Indonesia, Hukum Pranata PembangunanInternasional juga memiliki kontrak kerja sama yang dapat mengikat keduabelah pihak. Isi dari kontrak berupa perjanjian kontrak, syarat-syaratkontrak, lampiran, dan tambahan (gambar-gambar kontrak). Selain itudalam hukum Internasional terdapat 8 pasal yaitu, kewajiban penyedia jasa,jenis kontrak, arsitek/direksi pekerjaan, konsultan biaya, harga/ nilaikontrak inklusif, dokumen kontrak, penafsiran/catatan pedoman, danpenyerahan kontrak. Terdapat beberapa sistem kontrak Internasional yaitu,FIDIC (negara di Eropa Barat), JCT (Inggris & negara pesemakmuran), AIA(Amerika), SIA (Singapore).