IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...

15
IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Gasal SMP Negeri 23 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014) Naskah Publikasi Diajukan Oleh : NURI AGUSTINA SAFITRI A 410 100 254 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·...

Page 1: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

REALISTIK DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIKA

(PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Gasal SMP Negeri 23 Surakarta Tahun Ajaran

2013/2014)

Naskah Publikasi

Diajukan Oleh :

NURI AGUSTINA SAFITRI

A 410 100 254

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi / tugas akhir:

Nama : Dra. Nining Setyaningsih, M.Si.

NIK / NIP : 403

Telah membaca dan mencermati artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

skripsi / tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Nuri Agustina Safitri

NIM : A410 100 254

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA REALISTIK DENGAN STRATEGI STUDENT

TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

(PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Gasal SMP Negeri 23

Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014)

Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta , Maret 2014

Pembimbing

NIK. 403

Page 3: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

REALISTIK DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIKA

(PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Gasal SMP Negeri 23 Surakarta Tahun Ajaran

2013/2014)

Oleh :

Nuri A Safitri1,N. Setyaningsih2 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, [email protected]

2 Staf Pengajar UMS Surakarta, [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan 1) pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 23 Surakarta; 2) hasil belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 23 Surakarta. Jenis penelitian pada penelitian: PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Subyek penerima tindakan: siswa kelas VIII C SMP Negeri 23 Surakarta berjumlah 24 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan: metode tes, observasi, dokumentasi, catatan lapangan. Teknik analisis data menggunakan metode alur: proses analisis data, penyajian data, verifikasi data. Untuk menjamin keabsahan data digunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 23 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari indikator kemampuan pemahaman konsep matematika siswa: 1) kemampuan dalam memberikan contoh sebelum tindakan 25% dan diakhir tindakan 79,16%; 2) kemampuan siswa memahami masalah sebelum tindakan 25% dan diakhir tindakan 75%, 3) kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah sebelum tindakan 20,83%, diakhir tindakan 70,83%, 4) kemampuan siswa dalam menyatakan ulang suatu konsep matematika sebelum tindakan 16,67%; diakhir tindakan 70,83%. Hasil dari soal kuis yang dilakukan sebelum dan sesudah tindakan kelas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 23 Surakarta sebelum adanya tindakan kelas hasil belajar siswa mencapai 33,33% sedangkan sesudah dilakukan tindakan kelas hasil belajar siswa mencapai 75%. Kesimpulan penelitian: Implementasi pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan strategi STAD dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar matematika siswa.

Kata kunci : hasil belajar matematika; matematika realistik; pemahaman konsep matematika; STAD

Page 4: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

PENDAHULUAN

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara

perbaikan proses belajar mengajar atau pembelajaran. Menurut Aunurrahman (2010: 34)

pembelajaran berupaya mengubah masukkan berupa siswa yang belum terdidik menjadi

siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi

siswa yang memiliki pengetahuan. Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebebasan

atau tingkah laku yang belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau

positif menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik.

Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam dirinya.

Dalam kegiatan belajar mengajar, pemahaman konsep matematika merupakan unsur

penting dalam belajar matematika. Penguasaan konsep memudahkan siswa dapat

memecahkan masalah dengan lebih baik, sebab untuk memecahkan masalah perlu aturan-

aturan berdasarkan konsep-konsep yang dimiliki.

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 27

September 2013 di kelas VIII C SMP Negeri 23 berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 12

siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan diperoleh tingkat pemahaman konsep matematika

bervariasi. Dilihat dari indikator sebagai berikut: (1) dapat memberikan contoh 25% ; (2)

dapat memahami masalah sebesar 25%; (3) dapat menyelesaikan masalah sebesar 20,83%;

(4) dapat menyatakan ulang suatu konsep matematika sebesar 16,67%. Sedangkan, tingkat

prestasi siswa kelas VIII C SMP N 23 Surakarta hanya terdapat 33,33% siswa yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) (≥75).

Penyebab rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematika di SMP N 23

Surakarta adalah pembelajaran guru menyampaikan materi matematika masih didominasi

oleh pembelajaran konvensional, guru masih dianggap sebagai satu-satunya sumber

pengetahuan, materi matematika disampaikan dalam bentuk abstrak. Di sisi lain, tidak

sedikit siswa di SMP N 23 Surakarta khususnya kelas VIII yang merasa kesulitan dalam

menyelesaikan soal matematika dan siswa merasa kebingungan ketika dihadapkan materi

yang sulit dipahami karena bersifat abstrak. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor,

mungkin karena kemampuan siswa untuk memahami permasalahan khususnya

permasalahan yang abstrak masih rendah, belum ada kesiapan untuk menyatakan ulang

suatu konsep matematika dalam menyelesaikan permasalahan yang dibuat guru, dan dapat

juga dipengaruhi oleh faktor yang lain. Oleh karena itu guru perlu memberikan suatu

inovasi dalam pembelajaran matematika agar kemampuan pemahaman konsep matematika

siswa dapat meningkat.

Page 5: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

Untuk mengatasi masalah kemampuan pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan

soal matematika yang abstrak, maka diperlukan sebuah pendekatan dan strategi

pembelajaran yang dapat mendukung peningkatan kemampuan pemahaman konsep

matematika. Pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan adalah pendekatan

pembelajaran matematika realistik dengan strategi STAD, dimana pendekatan pembelajaran

matematika realistik dengan strategi STAD ini digunakan sebagai perantara untuk dapat

memunculkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Melalui pendekatan

pembelajaran matematika realistik dengan strategi STAD ini, siswa diberikan kesempatan

secara terbuka untuk mengembangkan reativitas dan kemandirian sesuai dengan

kemampuan mereka masing-masing. Pemilihan dan penerapan pendekatan pembelajaran

matematika realistik dengan strategi STAD ini akan mempengaruhi cara belajar yang

semula cenderung pasif ke arah yang lebih aktif dan proses pembelajaran tidak lagi terpusat

pada guru saja.

Dalam menerapkan pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan strategi

STAD dapat menggunakan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, dimana

permasalahan tersebut dapat digunakan sebagai titik awal dalam pembelajaran matematika.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

matematika dan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 23 Surakarta pada pokok

bahasan sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) melalui pendekatan pembelajaran

matematika realistik dengan strategi STAD.

KAJIAN TEORI

Menurut Johnson dan Myklebust (Abdurrahman, 2003: 252), matematika adalah

bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan

kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam

berpikir. Matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia, dalam pengertian

matematika tidak ditempatkan sebagai produk jadi melainkan sebagai bentuk aktivitas atau

proses (Freudenthal dalam Ariyadi, 2012: 20).

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan

pengalaman (Oemar Hamalik, 2008: 30). Menurut Slameto (2003: 2) Belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Page 6: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

Kilpatrick, dkk (dalam Afrilianto, 2012) Pemahaman konsep (conceptual

understanding ) adalah kemampuan dalam memahami konsep, operasi, dan relasi dalam

matematika. Pengembangan pembelajaran matematika untuk memenuhi kebutuhan masa

kini yaitu pembelajaran matematika perlu diarahkan untuk pemagaman konsep dan prinsip

matematika yang kemudian diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematika, masalah

dalam disiplin ilmu lain dan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Hans dan Van Den Heuvel (dalam Ariyadi :2012) mengemukakan bahwa

pembelajaran matematika realistik adalah sebuah pendekatan pembelajaran matematika

yang menggunakan permasalahan realistik (context problems). Dalam pembelajaran

permasalahan realistik atau permasalahan kontekstual digunakan sebagai fondasi dalam

membangun konsep matematika dan juga sebagai sumber untuk pembelajaran (a source for

learning).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Research (CAR) yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru matematika,

dan peneliti. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 96), PTK adalah suatu penelitian yang

dilakukan oleh guru kelas di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada

penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Penelitian ini

dilaksanakan di SMP Negeri 23 Surakarta yang beralamat di jalan Adi Sumarmo,

Banyuanayar, Banjarsari, Surakarta. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester gasal

tahun ajaran 2013/2014. Adapun rincian waktu penelitian adalah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan : September– November 2013

b. Tahap pelaksanaan : November-Desember 2013

c. Tahap laporan : Desember 2013 -Februari 2014

Dalam penelitian ini guru matematika bertindak sebagai subyek yang memberikan

tindakan. Penelitian ini diberikan pada kelas VIII C semester gasal SMP Negeri 23

Surakarta dengan jumlah 24 siswa yang terdiri dari 12 putra dan 12 putri sebagai subyek

yang menerima tindakan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas secara

kolaboratif, yaitu suatu penelitian yang bersifat praktis, menyesuaikan situasi dan kondisi

obyek penelitian dan melakukan tindakan berdasarkan permasalahan yang muncul dalam

kegiatan belajar mengajar di sekolah. Guru matematika dan peneliti dilibatkan sejak (1)

dialog awal, (2) perencanaan tindakan, (3) pelaksanaan tindakan, (4) observasi (5) refleksi,

(6) evaluasi dan (7) penyimpulan hasil berupa pengertian dan pemahaman.

Page 7: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu metode tes, metode

observasi, metode dokumentasi, dan catatan lapangan. Analisis data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan metode alur. Langkah-langkah yang harus dilalui dalam

metode alur meliputi proses analisis data, penyajian data, dan verifikasi data.

Keabsahan data menurut Sukmadinata (2009: 104) dapat dilakukan melalui observasi

secara terus menerus, triangulasi sumber, metode, dan penelitian lain, pengecekan anggota,

diskusi teman sejawat, dan pengecekan referensi. Dalam penelitian ini, keabsahan data

menggunakan triangulasi sumber dan metode.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

matematika siswa melalui penerapan pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan

strategi STAD. Penelitian dikatakan berhasil yaitu pada saat: (1) Dapat memberikan contoh

sebesar 75%; (2) Dapat memahami masalah sebesar 70,83%; (3) Dapat menyelesaikan

masalah sebesar 62,5%; (4) Dapat menyatakan ulang suatu konsep matematika sebesar

62,5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil kegiatan pembelajaran di kelas VIII C yang telah dilakukan oleh peneliti

dengan dibantu guru matematika dimulai dari sebelum siklus sampai pada tindakan siklus

II, berdasarkan permasalahan-permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini untuk

mengamati perilaku-perilaku siswa dalam pembelajaran matematika mengalami perubahan

ke arah yang lebih baik. Dari hasil penelitian pada tindakan kelas siklus II ini dapat diambil

kesimpulan bahwa tindakan belajar siswa telah berhasil meningkatkan kemampuan

pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika pada materi SPLDV siswa kelas VIII

C semester gasal SMP N 23 Surakarta sehingga berakibat pada peningkatan hasil belajar

siswa.

Adapun data hasil peningkatan kemampuan penmahaman konsep dan hasil belajar

matematika siswa dapat disajikan dalam tabel dan juga grafik sebagai berikut:

Page 8: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

Tabel 1

Data Hasil Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika dan Hasil

Belajar Matematika Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 23 Surakarta

No Indikator Penelitian Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II

1 Kemampuan siswa dalam memberikan contoh

6 (25%)

12 (50%)

19 (79,16%)

2 Memahami masalah

6 (25%)

14 (58,33%)

18 (75%).

3 Menyelesaikan masalah

5 (20,83%)

12 (50%)

17 (70,83%).

4 Menyatakan ulang suatu konsep matematika

4 (16,67%)

11 (45,83%)

17 (70,83%)

5 Siswa yang mencapai ketuntasan belajar

8 (33,33%)

12 (50%)

18 (75%)

Gambar 1

Grafik Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Melalui Implementasi

Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Dengan Strategi Student Teams

Achievement Divisions (STAD)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II

PRO

SEN

TASE

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C SMP N 23 SURAKARTA

Kemampuan siswa dalam memberikan contoh

Kemampuan dalam memahami masalah

Kemampuan dalam menyelesaikan masalah

Kemampuan dalam menyatakan ulang suatu konsep matematika

Hasil belajar siswa

Page 9: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

Kegiatan Pembelajaran pada saat sebelum tindakan yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru matematika melalui penerapan pendekatan pembelajaran matematika realistik

dengan strategi STAD, diperoleh hasil bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM

(≤ 75). Selalin itu juga, masih banyak siswa kelas VIII C SMP N 23 Surakarta yang

kemampuan pemahaman konsep matematikanya rendah.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan pendekatan pembelajaran

matematika realistik dengan strategi STAD, pada kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan di kelas VIII C SMP Negeri 23 Surakarta diperoleh bahwa ada peningkatan

kemampuan pemahaman konsep amtematika siswa dalam memahami materi SPLDV.

Dalam Pelaksanaan pembelajaran ini diawali dengan guru memberikan permasalahan

realistik kepada 2 siswa: guru memberi uang sebesar Rp 5.000,00 kepada masing-masing

siswa tersebut dan menyuruh kedua siswa tersebut untuk membelanjakan uang tersebut

dengan 2 macam barang dengan jumlah komposisinya berbeda. Setelah itu, guru

menanyakan kepada seluruh siswa: berapa harga dari masing-masing barang yang dibeli

oleh kedua teman mereka, kemudian guru mengarahkan siswa untuk mengubah

permasalahan tersebut ke dalam model matematika (matematisasi), selanjutnya siswa

mencari solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut dengan memamfaatkan hasil

konstruksinya. Kemudian siswa melakukan interaktifitas untuk membandingkan solusi

tersebut, dalam kegiatan ini guru menerapkan strategi STAD. Berdasarkan data yang

diperoleh untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa

dalam penelitian ini dirinci ke dalam 4 indikator, yaitu:

a. Kemampuan siswa dalam memberikan contoh. Indikator ini dilihat dari banyaknya

siswa yang mampu membuat sendiri contoh soal yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari. Berikut ini merupakan salah satu contoh soal yang dibuat siswa berkaitan

dengan SPLDV

Page 10: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

Gambar 2 Siswa yang mampu memberikan contoh soal SPLDV

Gambar 2 di atas, terlihat siswa mampu memberikan contoh permasalahan

SPLDV. Siswa membuat contoh soal SPLDV: Dinda membeli bulpen 1 buah dan buku

1 buah seharga Rp 8.000,00 di koperasi, sedangkan rizal membeli 3 bulpen dan 2 buku

seharga Rp 12.000,00; tentukan harga sebuah bulpen dan buku. Siswa

menyelesaikannya dengan menggunakan metode gabungan antara metode eliminasi dan

metode substitusi serta melakukan permisalan harga sebuah bulpen adalah x dan

permisalan harga sebuah buku adalah y , sehingga diperoleh harga sebuah bulpen (x)

adalah Rp 2.000,00 dan harga sebuah buku (y) adalah Rp 3.000,00.

Data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan tindakan menunjukkan bahwa siswa

yang memberikan contoh dengan tepat sebelum tindakan dan siklus I meningkat sebesar

25%, sedangkan pada siklus I dan siklus II meningkat sebesar 29,16%.

b. Kemampuan siswa dalam memahami masalah. Indikator ini diamati dari cara peserta

didik dalam mengerjakan tes siklus, yaitu apakah siswa mampu memahami soal dengan

memisalkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut. Berikut ini

merupakan salah satu contoh jawaban siswa yang sudah mampu memahami masalah.

Gambar 3 Jawaban siswa yang mampu memahami masalah

Page 11: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

Gambar 3 di atas terlihat siswa telah mampu memahami masalah yang diberikan

guru. Siswa menulis yang diketahui disoal: 5 pulpen +3 buku = 12.000; 5 pulpen + 2

buku = 10.000, selain itu siswa juga menulis yang ditanyakan disoal: harga 1 pulpen dan

harga 1 buku. Setelah menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal,

selanjutnya siswa mencari solusi dari pertanyaan tersebut dengan melakukan permisalan

harga 1 pulpen adalah x dan harga 1 buku adalah y, serta selanjutnya siswa

menyelesaikan dengan metode eliminasi.

Data yang diperoleh menunjukan bahwa siswa yang mampu memahami masalah

dari awal sebelum siklus dan siklus I meningkat sebesar 33,33%, sedangkan pada siklus

I dan siklus II meningkat sebesar 16,67%

c. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah. Indikator ini diamati dari cara

peserta didik mengerjakan soal kuis (tes siklus), yaitu apakah siswa mampu menjawab

dan menyelesaikan soal tersebut sampai akhir sesuai dengan pemisalan apa yang

diketahui dan ditanyakan secara tepat. Berikut ini merupakan contoh jawaban siswa

yang menyatakan siswa belum mampu menyelesaikan masalah secara tepat.

Gambar 4 Jawaban siswa belum mampu menyelesaikan masalah dengan tepat

Gambar 4 di atas, terlihat siswa mampu memahami masalah yang diberikan oleh

guru dengan melakukan permisalan x adalah harga 1 bulpen, y merupakan harga 1 buku

dan siswa menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan SPLDV dengan metode

eliminasi sudah benar, namun jawaban siswa dalam menentukan nilai x dengan

melakukan eliminasi variabel y belum benar karena siswa kurang teliti dalam

menghitung hasil pengurangan 24.000 – 30.000 = 6.000 seharusnya 24.000 – 30.000 = -

6.000.

Data yang diperoleh menunjukan bahwa siswa yang mampu menyelesaikan

masalah dari awal sebelum siklus dan siklus I meningkat sebesar 29,17%, sedangkan

pada siklus I dan siklus II meningkat sebesar 12,5%

Page 12: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

d. Kemampuan siswa dalam menyatakan ulang suatu konsep matematika. Indikator ini

diamati dari cara peserta didik mengerjakan soal kuis (tes siklus), yaitu apakah siswa

mengetahui konsep atau algoritma dalam pengerjaan tes siklus tersebut dan menerapkan

konsep yang ia miliki secara tepat dalam mengerjakan soal tersebut. Berikut ini adalah

contoh jawaban siswa yang mampu menyatakan ulang konsep matematika dalam

penyelesaian masalah SPLDV dengan metode grafik.

Gambar 5 Jawaban siswa yang mampu menyatakan ulang suatu konsep matematika

Data yang diperoleh menunjukan bahwa siswa yang mampu menyelesaikan

masalah dari awal sebelum siklus dan siklus I meningkat sebesar 29,16%, sedangkan

pada siklus I dan siklus II meningkat sebesar 25%.

Hasil belajar matematika siswa dapat dilihat dari banyaknya siswa yang mencapai

KKM ≥ 75. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa dimulai dari sebelum tindakan

sampai pada tindakan siklus I meningkat sebesar 16,67%, sedangkan pada tindakan siklus I

sampai pada tindakan siklus II meningkat sebesar 25%.

Pembelajaran dengan menggunakan matematika realistik dengan strategi STAD yaitu

suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan permasalahan kontektual (contextual

problem) sebagai titik awal pembelajaran dan sebagai fondasi dalam membangun konsep

matematika. Selanjutnya dalam kegiatan interaktifitas menerapkan strategi STAD,strategi

STAD adalah suatu strategi pembelajaran kooperatif learning dimana dalam pembelajaran,

siswa dikelompokkan menjadi kelompok diskusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Page 13: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

Hal ini didukung oleh pendapat Al Jupri dan Kartika (2006) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa metode pembelajaran yang digunakan pada implementasi pembelajaran

matematika realistik dalam upaya menumbuh kembangkan kemampuan pemecahan masalah

dan komunikasi matematik adalah pemecahan masalah dan penemuan, sedangkan strategi

dan bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan

siswa ke dalam kelompok kecil (small group cooperative learning), dengan bekerja secara

kelompok, siswa mampu menunjukan kemampuan lebih baik dalam memahami

permasalahan secara mendalam.

Pemahaman konsep pada hakikatnya merupakan pemahaman tingkat kemampuan

yang mengharapkan peserta didik mampu memahami arti/konsep, situasi serta fakta yang

diketahui, serta dapat menjelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri sesuai dengan

pengetahuan yang dimilikinya dengan tidak mengubah arti. kemampuan pemahaman

konsep matematika siswa dapat dikatakan meningkat dengan melihat dari indikator

kemampuan pemahaman memberikan contoh, memahami masalah, menyelesaikan maslah,

dan menyatakan ulang suatu konsep matematika. Hal ini sesuai dengan pendapat Depdiknas

(2007) mengemukan pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa

dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara luwes, akurat,

efisien dan tepat. Sedangkan indikator yang menunjukan pemahaman konsep antara lain :

(a) menyatakan ulang sebuah konsep, (b) mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat

tertentu (sesuai dengan konsepnya), (c) memberi contoh dan non-contoh dari konsep, (d)

menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, (e) mengembangkan

syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep, (f) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih

prosedur atau operasi tertentu, dan (g) mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan

masalah.

Peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan hasil belajar siswa melalui

pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan strategi STAD, dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Sebelum tindakan

Pada saat sebelum siklus dari jumlah 24 siswa kelas VIII C yang hadir terdapat 6 siswa

yang dapat memberikan contoh soal (25%), 6 siswa yang mampu memahami masalah

sebesar (25%), 5 siswa yang dapat menyelesaikan masalah (20,83%), 4 siswa yang

dapat menyatakan ulang suatu konsep matematika (16,67%). Berdasarkan hasil tes

didapatkan bahwa dari 24 siswa yang hadir terdapat 8 siswa (33,33%) yang mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75).

Page 14: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

b. Tindakan kelas siklus I

Pada saat tindakan kelas siklus I menunjukan bahwa dari sejumlah 24 siswa kelas VIII

C yang hadir terdapat 12 siswa (50%) yang memberikan contoh dengan tepat, 14 siswa

(58,3%) yang mampu memahami masalah yang disajikan, 12 siswa (50%) yang dapat

menyelesaikan masalah dan 11 siswa (45,83%) yang dapat menyatakan ulang suatu

konsep matematika. Siswa yang mancapai ketuntasan atau memperoleh KKM ≥ 75

sebanyak 12 siswa (50%).

c. Tindakan kelas siklus II

Pada siklus II ini dari sejumlah 24 siswa kelas VIII C yang hadir terdapat 19 siswa

(79,16%) yang memberikan contoh dengan tepat, 18 siswa (75%) yang mampu

memahami masalah yang disajikan, 17 siswa (70,83%) yang dapat menyelesaikan

masalah dan 18 siswa (75%) yang dapat menyatakan ulang suatu konsep matematika.

Siswa yang mancapai ketuntasan atau memperoleh KKM ≥ 75 sebanyak 18 siswa

(75%).

Dari data penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran

matematika realistik dengan strategi Student Teams Achuevement Divisions (STAD)

dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa sehingga berdampak juga

pada peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII C dalam pembelajaran matematika di

SMP Negeri 23 Surakarta.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti

dengan guru matematika kelas VIII C secara kolaboratif, maka dapat diambil kesimpulan

yaitu, antara lain:

1. Ada peningkatan kemampuan pemahman konsep matematika siswa dalam pembelajaran

matematika melalui penerapan pendekatan matematika realistik dengan strategi Student

Teams Achievement Divisions (STAD). Hal ini dapat dilihat dari indikator-indikator dari

kemampuan pemahaman konsep matematika siswa sebagai berikut:

a. Siswa yang mampu memberikan contoh sebelum tindakan sebanyak 6 siswa (25%)

dan setelah tindakan menjadi 19 siswa (79,16%).

b. Siswa yang mampu memahami masalah pada saat sebelum adanya tindakan

sebanyak 6 siswa (25%) dan diakhir tindakan sebanyak 18 siswa (75%).

c. Siswa yang mampu menyelesaikan masalah sebelum tindakan sebanyak 5 siswa

(20,83%) dan setelah tindakan menjadi 17 siswa (70,83%).

Page 15: IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/28645/18/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan dalam ...

d. Siswa yang mampu menyatakan ulang suatu konsep matematika pada saat sebelum

adanya tindakan sebanyak 4 siswa (16,67%) dan pada akhir tindakan sebanyak 18

siswa (75%).

2. Ada peningkatan hasil belajar metematika siswa khususnya pada Sistem Persamaan

Linier Dua Variabel (SPLDV) melalui penerapan pendekatan pembelajaran matematika

realistik dengan strategi Student Teams Achievement Divisions (STAD). Hal ini, dapat

dilihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM ≥ 75 pada saat sebelum adanya

penelitian tindakan mencapai 33,33%, dan setelah dilakukan tindakan menjadi 75%.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010.”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta: Rineka Cipta.

Barnes, Hayley. 2004. Realistic mathematic educations: Eliciting alternative mathematical conceptions of learnears. African Journal of Research in SMT Education, Volume 8(1), 2004, pp.53-64.

Depdiknas. 2007. "Mathematical Understanding”. Online. http://alleducate.wordpress.com/2011/08/06/mathematical-Understanding/. Diakses tanggal 10 Oktober 2013.

Jupri, Al dan Kartika. 2006. Pengembangan Desain Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematik Siswa. Online. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/198207282005012-KARTIKA_YULIANTI/artikel_Realistik.pdf. Diakses pada tanggal 3 Januari 2014.

Slameto. 2003.”Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”.Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert.2009. Cooperative Learning. Bandung:Media Nusa.

Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha ilmu.