POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

54
POLA KERUANGAN KOTA

Transcript of POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

Page 1: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

POLA KERUANGAN KOTA

Page 2: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

DEFINISI KOTA

(MENURUT PROF BINTARTO)

Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yg heterogen, dan kehidupan yang materialistis.

Kota merupakan wilayah yang sebagian besar arealnya merupakan hasil budaya manusia (cultural Landscape), pemusatan penduduk yang tinggi dengan mata pencaharian di luar sektor pertanian. Kota dicirikan oleh adanya prasarana perkotaan, seperti bangunan pemerintahan, rumah sakit, sekolah, pasar, taman, alun-alun serta sarana transportasi yang lengkap.

Page 3: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

CIRI-CIRI KOTA

Ciri-ciri Fisik :

a. Terdapat sarana

perekonomian

b. Tempat parkir memadai

c. Sarana rekreasi yang

baik

d. Terdapat alun-alun

e. Adanya gedung

perkantoran dan

perdagangan

Ciri-ciri sosial

a. Masyarakat heterogen

b. Masyarakat individual (geiselschaft)

c. Matapencaharian non agraris

d. Adanya spesialisasi pekerjaan

e. Kesenjangan ekonomi dan sosial dalam

f. Norma agama pudar

g. Segregasi keruangan

h. Kekerabatan pudar

Page 4: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

PERKEMBANGAN KOTA DI INDONESIA

Kota Perkebunan

Sejak jaman Belanda di Indonesia sudah

banyak perkebunan kelapa sawit, teh, karet,

tebu, tembakau karena ditunjang oleh tanah

yang subur dan topografi yang baik, dengan

demikian berdirilah kota seperti Bandung,

Bogor, Subang, Ambarawa, Deli Serdang

dan Palembang

Page 5: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KOTA BERASAL DARI PERKEBUNAN

Page 6: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KOTA YANG BERASAL DARI PUSAT

PERTAMBANGAN

Indonesia termasuk negara yang kaya akan

hasil tambang dengan dibukanya

pertambangan maka penduduk berbondong-

bondong migrasi ke daerah tambang yang

membutuhkan modal, tenaga kerja dan

teknologi. Contoh kotanya adalah : Panngkal

Pinang, Tembagapura, Dumai, Soroako,

Balikpapan dan Ombilin

Page 7: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KOTA BERASAL DARI PERTAMBANGAN

Page 8: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KOTA YANG BERAWAL DARI PUSAT

PELAYANAN /ADMINISTRASI

Dengan semakin banyaknya kepentingan dan

kebutuhan penduduk yang semakin

kompleks, maka kota akan berkembang

menjadi kota yang lebih besar contohnya:

Jakarta dan Surabaya

Page 9: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KOTA YANG BERAWAL DARI PUSAT

PELAYANAN /ADMINISTRASI

Page 10: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KLASIFIKASI KOTA

a. Berdasarkan Sejarahnya

1. Kota-kota sebelum Masehi, kota tua yang

didirikan kira-kira 2500 thn SM misalnya

Athena, Roma dan Babilon

Page 11: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KOTA ROMA

Page 12: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KLASIFIKASI KOTA

2. Kota-Kota Abad Pertengahan

yaitu kota yang dibangun sekitar

abad ke-5 hingga abad ke-10, karena

pengaruh kegiatan perdangan contoh

Genoa, Vinece

Page 13: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KOTA ABAD PERTENGAHAN

Page 14: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KOTA-KOTA LAMA DI TIMUR TENGAH DAN

TIMUR JAUH

Yaitu kota-kota yang berdiri akibat pengaruh

perdagangan antara bangsa-bangsa Eropa,

seperti Portugis, Spanyol dengan bangsa-

bangsa Asia di kawasan Timur Tengah dan

timur Jauh misalnya Bagdad, Damaskus dan

Beijing

Page 16: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN

TINGKAT PERKEMBANGANNYA

a. tingkat Eopolis

yaitu suatu desa yang berkembang dan telah menunjukkan ciri-ciri kehidupan perkotaan atau yang berkembang menjadi kota baru

b. Tingkat polis

yaitu suatu kota yang masih memiliki ciri-ciri atau sifat agraris . Sebagian kehidupan ekonominya masih ditopang oleh sektor pertanian. Di Indonesia , sebagian besar perkotaannya masih berada pada tingkat polis

Page 17: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN

TINGKAT PERKEMBANGANNYA

c. Tingkat metropolis

yaitu kota besar yang perekonomiannya sudah mengarah ke kegiatan industri, misalnya Jakarta, Medan, bandung dan Surabaya

d. Tingkat megalopolis,

yaitu wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa kota metropolis yang berdekatan lokasinya membentuk jalur perkotaan yang sangat besar. Contoh kota-kota besar di Amerika Serikat dari Boston sampai Washington

Page 18: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KLASIFIKASI KOTA BERDASARKAN

TINGKAT PERKEMBANGANNYA

d. Tingkat Tiranopolis

yaitu kota yang kehidupannya sudah

dikuasai, baik yang berupa kemacetan lalu

lintas, tingkat kriminalitas yg tinggi maupun

penurunan pelayanan umum

e. Tingkat Nekropolis

yaitu suatu kota yang berkembang menuju

keruntuhan

Page 19: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

POLIS

Page 20: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

METROPOLIS

Page 21: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

MEGALOPOLIS

Page 22: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

TIRANOPOLIS

Tryanopolis

Page 23: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

NEKROPOLIS

Page 24: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

INTERAKSI KOTA

Interaksi adalah hubungan timbal balik yang

saling berpengaruhi antara dua wilayah atau

lebih yang menimbulkan gejala ,

kenampakan ataupun permasalahan baru.

Page 25: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

INTERAKSI

Menurut Edward Ullman ada 3 faktor yang

mempengaruhi interaksi antar wilayah yaitu :

1. Adanya wilayah-wilayah yang saling

melengkapi (regional complementary)

Terjadi pada wilayah2 yang berbeda dalam

keterbatasan atau kemampuan sumber daya,

antara wilayah yang surplus sumber daya dan

wilayah yang minus sumber daya.

Page 26: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

Interaksi Wilayah DESA dan KOTA

Wilayah yang saling melengkapi

(Regional Complementary)

Wilayah A

Surplus sumber daya X

Minus sumber daya Y

Minus sumber daya Z

Wilayah B

Minus sumber daya X

Surplus sumber daya Y

Minus sumber daya Z

Wilayah c

Minus sumber daya X

Minus sumber daya Y

Surplus sumber daya Z

Page 27: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

INTERAKSI

2. Adanya kesempatan untuk

berintervensi (intervening opportunity)

Adanya factor yang menghambat interaksi

antar wilayah, sehingga harus diisi wilayah

lain untuk memenuhi kebutuhannya.

Page 28: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

Interaksi Wilayah DESA dan KOTA

Wilayah yang saling berintervensi

( Intervening Opportunity)

Wilayah A

Surplus sumber daya X

Minus sumber daya Y

Wilayah B

Surplus sumber daya X

Minus sumber daya Y

Wilayah C

Surplus sumber daya X

Surplus sumber daya Y

Page 29: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

INTERAKSI

3. Adanya kemudahan transfer atau pemindahan

dalam ruang (spatial transfer

ability) .

Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa

manusia, gagasan maupun informasi. Hal ini

dipengaruhi oleh :

a. Jarak mutlak dan jarak relative antar wilayah

b. Biaya angkutan atau transportasi antar wilayah.

c. Kemudahan atau kelancaran angkutan

Page 30: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

INTERAKSI WILAYAH DESA DAN KOTA

Kemudahan Perpindahan dalam

Ruang

Wilayah A

Surplus Sumber

Daya X

Wilayah B

Minus sumber daya X

tetapi surplus sumber daya

Y, dan sumber daya Y

sebagai alternatif

penggantinya

Page 31: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

PENGARUH INTERAKSI KOTA

Pengaruh positif interaksi desa-kota

a. Pengetahuan penduduk desa meningkat.

b. Pengetahuan penduduk desa tentang pertanian meningkat, karena adanya sistim tekhnologi

c. meningkatkan hubungan social ekonomi desa dan kota karena kemudahan sarana transportasi.

d. Adanya guru dari kota yang menjadi penggerak pembangunan desa

Page 32: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

PENGARUH INTERAKSI KOTA

2. Pengaruh negatif interaksi desa-kota

a. Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang kurang sesuai dengan tradisi budaya desa

b. Perluasan kota dan masuknya orang berharta ke desa sehingga menggubah tata guna lahan desa

c. Daya tarik kota dalam berbagai bidang menyebabkan tenaga potensial di desa kurang.

d. Muncul masalah baru (pengangguran, tuna wisma,kejahatan,masalah pangan maupun lingkungan

Page 33: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

RUMUS INTERAKSI KOTA

I a-b = Pa x Pb

Keterangan I = Interaksi

P = Jumlah penduduk

d = jarak antar wilayah

Page 34: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

TEORI TITIK HENTI

Teori ini untuk mengetahui letak lokasi PusatPelayanan : Rumah Sakit, Terminal, Pasar, dsb

Th a-b = d a-b

1 + √Pb/Pa

Th = Titik Henti

d = jarak a-b

Pb = jumlah penduduk yang lebih besar

Pa = jumlah penduduk yg lebih kecil

Hasil perhitungan diletakkan mendekati kota yg lebih sedikit penduduknya

Page 35: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

INDEKS KONEKTIVITAS

Untuk mengukur kekuatan interaksi juga dapat diukur dari jaringan jalan, untuk itu digunakan rumus konektivitas.

β = e

v

β = Indeks Konektivitas

e = jumlah jaringan jalan

v = jumlah kota dalam suatu wilayah yang dihubungkan oleh jaringan jalan tersebut.

Page 36: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

CONTOH SOAL

Diketahui jumlah penduduk Kota A = 8000 jiwa

dan Kota B = 2000 jiwa jarak Kota A –B

adalah 25 km, dan antara kota A-B akan

dibangun pasar,

A. hitung kekuatan interaksi kota A-B

B. Tentukan lokasi yang paling cocok untuk

pembangunan pasar (dengan teori titik henti)

C. Tentukan indeks konektivitas antara kota

A-B

Page 37: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

STRUKTUR KOTA

Sebagai pusat kegiatan, ada kota yang disebut

CBD (Central Business Distric) sebagai

pusat kegiatan baik ekonomi, politik,

pendidikan, pemerintahan dan budaya

Page 38: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

KONSEP STRUKTUR KOTA

Ernest W. Burgess menjadikan kota Chicago sbg pusat kajiannya, dia

membuat teori konsentris yang menyatakan kota dapat dibagai

menjadi 6 zona yaitu :

1. Zona PDK (Pusat Daerah Kegiatan) atau CBD(Central

BussinessDistrics)

Terdapat toko-toko besar, bangunan kantor,bank. rumah makan,

museum

2. Zone peralihan / transisi.

Merupakan daerah yang terikat dengan Pusat Daerah Kegiatan.

Penduduk daerah ini tidak stabil, dilihat daari segi tempat tinggal,

social, ekonominya tergolong daerah miskin. Dalam perencanaan

pembangunan kota daerah diubah menjadi komplek perhotelan,

tempat parker dan jalan utama yang menghubungkan dengan

daerah luarnya.

Page 39: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

TEORI KONSENTRIS

3 .Zona pemukiman kelas proletar.

Didiami oleh pekerja yang kurang mampu, rumahnya kecil-kecil

4. Zone pemukiman kelas menengah (residential zone).

Merupakan komplek perumahan karyawan kelas menengah yang memiliki keahlian tertentu, kondisi rumahnya lebih baik dari kelas proletar.

5. Zone pemukiman elit.

Didiami oleh orang-orang yang kehidupan ekonominya baik,ex : pengusaha.

6. Zone penglaju (commuters zone)

Page 40: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

GAMBAR STRUKTUR MODEL KONSENTRIS

1 2 3 4 5 6

Page 41: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

TEORI SEKTORAL

Teori Sektoral (Homer Hoyt)

Penggunaan lahan membentuk sektor-sektor yang beba sesuai dengn perkembangan daerah baru.

Keterangan gambar:

Zona 1 : PDK (CBD)

Zona 2 : zona tempat grosir dan manufaktur

Zona 3 : zona pemukiman kelas rendah

Zona 4 : zona pemukiman kelas menengah

Zona 5 : zona pemukiman kela tinggi

Page 42: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

GAMBAR TEORI SEKTORAL

Page 43: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

TEORI INTI GANDA

Teori Inti Ganda (Haris dan Ullman)

Bahwa suatu kota tidak hanya terdapat satu CBD saja, tetapi bisa beberapa CBD. Teori ini banyak diterapkan oleh kota-kota megapolis.

Keterangan :

Zona 1 : zona PDK (CBD) gambar :

Zona 2 : zona terdapatnya grosir dan manufaktur

Zona 3 : zona pemukiman kelas rendah

Zona 4 : zona pemukiman kelas menengah

Zona 5 : zona pemukiman kelas tinggi

Zona 6 : zona daerah manufaktur berat

Zona 7 : zona daerah luar PDK

Zona 8 : zona daerah pemukiman sub urban

Zona 9 : zona daerah industri sub urban

Page 44: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

TEORI INTI GANDA

Page 45: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

PROF. DR.BINTARTO

Menurut Bintarto, terdapat hirarki kota yang berupa selubung lingkaran dari pusat kota sampai perdesaan. Ada 6 selubung yaitu :

1. City adalah Pusat Kota

2. Suburban adalah suatu daerah yg lokasinya dekat dengan pusat kota yg biasanya mencakup daerah penglaju (cummuter)

Page 46: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

3. Suburban fringe adalah suatu daerah yang merupakan peralihan antara kota dan desa, yg lokasinya mengelilingi suburban

4. Urban Fringe yaitu suatu daerah batas kota yang mempunyai sifat-sifat mirip dengan kota kecuali inti kota

5. Rural Urban Fringe adalah daerah yg terletak antara desa dan kota dengan ditandai penggunaan lahan campuran

6. Rural adalah pedesaan

Page 47: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

STRUKTUR KOTA MENURUT BINTARTO

1 2 3 4 5 6

Page 48: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

1. Lahan pertanian diubah

menjadi lahan

pemukiman

2. Kawasan hutan dijadikan

lahan pemukiman

3. Lahan yang tidak

diperuntukkan untuk

permukiman diubah

menjadi lahan

permukiman

Konflik PemanfaatanLahan Pemukiman

Page 49: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

Dampak PemukimanTerhadap Lingkungan

• Pembangunan pemukiman berarti mengubah fungsi lahan yang dengan sendirinya akan mengubah tatanan dan interaksi lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik

• Dampak ini tidak hanya terhadap lingkungan tetapi terhadap sosial budaya

Page 50: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

Jika habitat telah rusak, maka dapat terjadinya

beberapa kemungkinan berikut :

DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK

TERHADAP LINGKUNGAN BIOTIK

Terjadi migrasi beberapa jenis spesies

Adaptasi spesies terhadap lingkungan baru

Berkurangnya populasi hewan dan tumbuhan

Sejumlah spesies akan mati atau punah, dll

Page 51: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK

TERHADAP LINGKUNGAN PERAIRAN

Page 52: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK

TERHADAP KUALITAS UDARA

Page 53: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK

TERHADAP KOMPONEN TANAH

Page 54: POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI

DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK TERHADAP

LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA