IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11...

182
1 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 1 BAWEN TAHUN AJARAN 2015/2016 (Studi Analisis tentang Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab) SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh: USRIYA HIDAYATI NIM 111 11 068 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016

Transcript of IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11...

Page 1: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

1

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DI SMK NEGERI 1 BAWEN TAHUN AJARAN

2015/2016 (Studi Analisis tentang Karakter Jujur, Disiplin

dan Tanggung Jawab)

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh:

USRIYA HIDAYATI

NIM 111 11 068

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

Page 2: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

2

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DI SMK NEGERI 1 BAWEN TAHUN AJARAN

2015/2016 (Studi Analisis tentang Karakter Jujur, Disiplin dan

Tanggung Jawab)

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh:

USRIYA HIDAYATI

NIM 111 11 068

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

Page 3: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

3

Page 4: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

4

Page 5: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

5

Page 6: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

6

Page 7: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

7

MOTTO

وَاكَْمَلُ الْمُؤْ مِنِيْنَ إِيْمَانأًاحَْسَنهُُمْ خُلقُاً

“Dan orang mukmin yang paling sempurna Imanya adalah mereka yang

paling baik Akhlaknya “

(HR. Ahmad)

Page 8: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

8

PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini aku persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku yang sangat aku hormati dan cintai Bapak Sungkono dan Ibu Sri

Supatmi, karena dengan bimbingan, pengorbanan, kasih sayang, dan doa keduanya lah

aku melangkah ke depan dengan optimis untuk meraih cita-cita.

2. Adikku tercinta Rif‟an Nur Fauzi yang selalu memberikan canda tawa sehingga

semangat lagi untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Sahabatku Ria Winarni, Dwi Silvia Anggraini, Siti Masitoh, Ika Khusnul Fadhilah dan

Fakhruni Nur Kharimah, yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

4. Teman-temanku seperjuangan angkatan tahun 2011, dan teman lainnya di IAIN

Salatiga.

Page 9: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

9

KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada

Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh

gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan

ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya

membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Muna Erawati S.Psi, M.Si selaku pembimbing akademik.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak kepala sekolah, guru dan siswa SMK Negeri 1 Bawen yang telah memberikan

izin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Page 10: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

10

Page 11: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

11

ABSTRAK

Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran

2015/2016 (Studi Analisis tentang Karakter Jujur, Disiplin dan

Tanggung Jawab). Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

Kata kunci: Kurikulum 2013 dan Karakter (Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab)

Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis

kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004, yang menekankan

pada pendidikan karakter. Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus

berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta

didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya,

mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan

akhlak mulia. Walaupun Kurikulum 2013 sudah diterapkan sejak tahun 2013 silam,

namun sampai sekarang masih ada keluhan dari guru dan peserta didik tentang

Kurikulum 2013 ini. Adapun fokus penelitian ini adalah: (1) Bagaimana

implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam

membentuk karakter jujur, disiplin dan tanggung jawab siswa? (2) Faktor-faktor

pendukung dan pengambat apa saja dalam implementasi Kurikulum 2013 dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Bawen? (3) Bagaimana

solusi yang ditempuh untuk mengatasi faktor-faktor penghambat dalam

implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Bawen

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.

Penelitian diskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

informasi mengenai status suatu gejala yaitu keadaan gejala menurut apa adanya

pada saat penelitian dilakukan. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu:

wawancara, dokumentasi, dan observasi. Studi kasus ini melibatkan berbagai pihak,

yaitu: kepala sekolah, waka kurikulum, guru PAI dan peserta didik.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Implementasi

Kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI dalam membentuk karakter jujur tidak

bisa terlepas dari guru sebagai fasilitator pembelajaran dan perangkat pembelajaran

berupa silabus, RPP, metode dan sumber belajar, serta media yang digunakan.

Karakter (jujur, disiplin dan tanggung jawab) peserta didik di SMK Negeri 1 Bawen

juga belum terbentuk secara maksimal, bukan karena kurang efektifnya penerapan

Kurikulum 2013 di sekolah tersebut. Akan tetapi, peserta didik belum terbiasa

dengan Kurikulum 2013 yang diterapkan. (2) a) Faktor pendukungnya antara lain:

kepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru, fasilitas dan sumber belajar, serta

lingkungan yang kondusif. b) Sedangkan faktor penghambatnya adalah: peserta

didik, proses penilaian, dan regulasi pemerintah yang berubah sewaktu-waktu. (3)

solusi yang ditempuh yaitu: guru harus kreatif, melakukan IHT (In House

Training), dan memanfaatkan internet.

Page 12: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

12

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR BERLOGO ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ iii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8

E. Penegasan Istilah .......................................................................................... 8

F. Metode Penelitian ......................................................................................... 13

G. Sistematika Penulisan ................................................................................... 21

Page 13: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum 2013 ................................................................... 23

2. Metode Pembelajaran Kurikulum 2013 .................................................. 25

3. Pengembangan Kurikulum 2013 ............................................................ 28

4. Standar Penilaian Kurikulum 2013 ......................................................... 33

5. Keunggulan Kurikulum 2013 ................................................................. 36

6. Kunci Sukses Kurikulum 2013...................................................... 38

7. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP.................................... 44

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ................................ 46

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................................................ 48

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ............................................................ 49

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam .............................................. 51

C. Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab

1. Jujur............................................................................................... 53

2. Disiplin.......................................................................................... 54

3. Tanggung Jawab........................................................................... 55

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Sejarah Berdirinya Sekolah........................................................... 58

2. Identitas Sekolah........................................................................... 59

3. Letak Geografis............................................................................. 60

4. Visi dan Misi................................................................................ 61

5. Tujuan........................................................................................... 61

Page 14: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

14

6. Sarana dan Prasarana.................................................................... 62

7. Struktur Organisasi....................................................................... 63

8. Data Guru dan Karyawan............................................................. 64

9. Keadaan Siswa.............................................................................. 64

10. Ekstrakurikuler.............................................................................. 67

B. Temuan Penelitian

1. Profil Responden .................................................................................... 69

2. Hasil Penelitian ...................................................................................... 71

BAB IV ANALISIS DATA

A. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran PAI dalam Membentuk

Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab .............................................. 90

B. Faktor Pendukung dan Penghambat .............................................................. 102

C. Solusi ............................................................................................................ 106

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 108

B. Saran ............................................................................................................. 110

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

15

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.2 Identitas Sekolah .............................................................................. 59

Tabel 3.6 Sarana dan Prasarana ........................................................................ 62

Tabel 3.7 Struktur Organisasi ........................................................................... 63

Tabel 3.8 Data Guru dan Karyawan ................................................................. 64

Tabel 3.9 Data Siswa Kelas X .......................................................................... 64

Tabel 3.9 Data Siswa Kelas XI ........................................................................ 65

Tabel 3.9 Data Siswa Kelas XII ....................................................................... 66

Page 16: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum itu bersifat dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan

dan pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman.

Akan tetapi, perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara

sistematis dan terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan

kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah yang jelas (Mulyasa, 2013:

59).

Perubahan yang terdapat pada Kurikulum 2013 ini adalah

penggabungan mata pelajaran. Selain itu pemerintah juga berencana menambah

jam pelajaran agar pembelajaran lebih mengedepankan pada karakteristik siswa

(Amri, 2013: 282-283).

Di era informasi dan pengetahuan yang ditandai oleh penggunaan

teknologi informasi dan kemampuan intelektual sebagai modal utama dalam

berbagai bidang kehidupan, ternyata disisi lain memberikan dampak negatif

terhadap pertumbuhan karakter bangsa. Semakin hari degradasi moral, sikap

dan perilaku semakin terasa diberbagai kalangan masyarakat.

Degradasi moral tersebut antara lain ditandai oleh memudarnya sikap

santun, ramah, serta jiwa kebhinnekaan, kebersamaan dan kegotongroyongan

dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Di samping itu, perilaku anarkisme

Page 17: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

17

dan ketidak jujuran marak di kalangan peserta didik, misalnya tawuran dan

menyontek (Zuchdi dkk, 2013: 1).

Di sekolah, terjadi penyimpangan-penyimpangan remaja tersebut tidak

hanya menjadi tanggung jawab pendidikan agama, tetapi juga merupakan

tanggung jawab seluruh pendidik di sekolah. Jika pendidikan karakter hanya

dibebankan kepada guru agama, maka moralitas yang akan tumbuh hanya

sebatas hafalan terhadap doktrin-doktrin agama (Budiningsih, 2004: 1-2).

Undang-undang No. 20 Tahun 2003, ditegaskan bahwa salah satu

strategi pembangunan pendidikan nasional adalah pengembangan dan

kurikulum berbasis kompetensi. Dalam pasal 35, Undang-undang No. 20

Tahun 2003 menyatakan kompetensi lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah

disepakati. Kurikulum 2013 melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis

Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu (Hidayati, 2013: 112-

113).

Kurikulum berbasis karakter dan kompetensi diharapkan mampu

memecahkan berbagai persoalan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan

dengan mempersiapkan para peserta didik melalui perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi terhadap sistem pendidikan secara efektif, efisien dan berhasil

guna. Oleh karena itu, pemeritah (Mendikbud) merevitalisasi pendidikan

karakter keseluruh jenis dan jenjang pendidikan termasuk dalam

pengembangan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada

Page 18: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

18

pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar yang akan menjadi fondasi

bagi tingkat berikutnya. Melalui pengembangan Kurikulum 2013 yang berbasis

karakter dan berbasis kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa

yang bermartabat dan masyarakatnya memiliki nilai tambah (added value).

Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada

pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu

dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan

pendidikan. Melalui implementsi Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi

sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual

diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan

menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta

mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud

dalam perilaku sehari-hari.

Implementasi Kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat

diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang

terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma

atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan,

dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian,

pendidikan nilai dan pembentukan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran

kognitif tetapi menyentuh internalisasi dan pengalaman nyata dalam kehidupan

sehari-hari (Mulyasa, 2013: 6-7).

Page 19: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

19

Implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi

harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk komponen-

komponen yang ada dalam sistem pendidikan itu sendiri. Komponen-

komponen tersebut antara lain kurikulum, rencana pembelajaran, proses

pembelajaran, mekanisme penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan

pembelajaran, pengelolaan sekolah/madrasah, pelaksanaan pengembangan diri

peserta didik, pemberdayaan sarana dan prasarana, pembiayaan, serta etos kerja

seluruh warga dan lingkungan sekolah/madrasah.

Kurikulum 2013 menuntut kerjasama yang optimal diantara para guru,

sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan menuntut kerjasama

yang kompak diantara para anggota tim. Kerjasama antar para guru sangat

penting dalam proses pendidikan yang akhir-akhir ini mengalami perubahan

yang sangat pesat.

Keberhasilan Kurikulum 2013 dalam membentuk kompetensi dan

karakter di sekolah dapat diketahui dari berbagai perilaku sehari-hari yang

tampak dalam setiap aktivitas peserta didik dan warga sekolah lainnya. Perilaku

tersebut antara lain diwujudkan dalam bentuk; kesadaran, kejujuran,

keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, kepedulian, kebebasan dalam

bertindak, kecermatan, ketelitian dan komitmen (Mulyasa, 2013: 9-11).

SMK Negeri 1 Bawen merupakan salah satu sekolah yang telah

menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun 2013 yang lalu, dan tahun ini

merupakan tahun ke-3. Hal ini bisa dilihat dari sarana dan prasarana, fasilitas

Page 20: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

20

dan sumber belajar yang mendukung dan beberapa usaha yang ditempuh oleh

guru-guru.

Kurikulum 2013 yang mengedepankan pada aspek sikap daripada aspek

keterampilan dan pengetahuan, SMK Negeri 1 Bawen ingin menciptakan

karakteristik siswa yang sesuai dengan Kurikulum 2013 ini.

Sejauh ini, guru-guru PAI di SMK Negeri 1 Bawen selalu melakukan

usaha mempersiapkan hal-hal yang terkait dengan implementasi Kurikulum

2013. Banyak sekali persiapan-persiapan yang harus dilakukan terkait dengan

implementasi Kurikulum 2013 khususnya persiapan administrasi pembelajaran.

Salah satu persiapan tersebut adalah dengan mengadakan sosialisasi Kurikulum

2013 untuk mendukung implementasi dalam pembelajaran PAI.

Sosialisasi merupakan langkah penting yang akan menunjang dan

menentukan keberhasilan kurikulum. Sosialisasi ini perlu dilakukan oleh

berbagai pihak yang memiliki kewenangan untuk itu, yaitu; guru, kepala

sekolah, pengawas bahkan komite sekolah (Mulyasa, 2013: 10).

Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan, baik jasmani

maupun rohani kepada anak didik menurut agama Islam agar kelak dapat

berguna bagi hidupnya untuk mencapai kebahagiaan hidup serta berguna bagi

bangsa dan negaranya. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan

salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum di sekolah atau madrasah.

Guru menjadi faktor terpenting dalam menentukan keberhasilan

pembelajaran mata pelajaran tertentu dan harus mampu merumuskan unsur-

unsur pembelajaran dengan baik. Sehingga guru dalam melaksanakan

Page 21: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

21

profesinya harus berdasarkan pertimbangan profesional (profesional

judgement) secara tepat dan baik (Nurdin, 2005: 13). Hal ini mengingat guru

tidak hanya sebagai pengajar atau mentransfer ilmu pengetahuan kepada

peserta didik , akan tetapi sebagai tenaga profesional yang dapat menjadikan

peserta didiknya mampu merencanakan, menganalisis serta menyampaikan

masalah yang dihadapi.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kini berubah menjadi

Pendidikan Islam dan Budi Pekerti. Waktu pembelajaran yang semula 2 jam

mata pelajaran kini menjadi 3 jam mata pelajaran. Mengenai penambahan jam

pelajaran Pendidikan Agama Islam yang menjadi 3 jam ini bukan menjadi

masalah yang besar justru dengan penambahan jam ini cukup berguna untuk

membangun karakter siswa di SMK Negeri 1 Bawen.

Berdasarkan latar belakang itulah, peneliti ingin mengetahui lebih jauh

bagaimana implementasi kurikulum di SMK Negeri 1 Bawen, dengan

mengambil judul “IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 1

BAWEN TAHUN AJARAN 2015/2016 (Studi Analisis tentang Karakter

Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab)”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dalam membentuk karakter jujur, disiplin dan tanggung jawab

siswa di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran 2015/2016?

Page 22: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

22

2. Faktor-faktor pendukung dan pengambat apa saja dalam implementasi

Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK

Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran 2015/2016?

3. Bagaimana solusi yang ditempuh untuk mengatasi faktor-faktor penghambat

dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Bawen Tahun

Ajaran 2015/2016?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Kurikulum 2013 dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter jujur,

disiplin dan tanggung jawab siswa di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran

2015/2016.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang pendukung dan pengambat

dalam implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran 2015/2016.

3. Untuk mengetahui bagaimana solusi yang ditempuh untuk mengatasi faktor-

faktor penghambat dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1

Bawen Tahun Ajaran 2015/2016.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Page 23: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

23

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

bernilai ilmiah bagi para pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis

Hasil-hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan untuk

menyempurnakan implementasi kurikulum pada pembelajaran Pendidikan

Agama Islam baik bagi sekolah, termasuk guru, pengembang kurikulum,

maupun untuk tujuan penelitian lebih lanjut.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari interpretasi dan kesalahpahaman pengertian batasan

istilah, maka peneliti menyampaikan batasan-batasan istilah sebagai berikut :

1. Implementasi Kurikulum 2013

Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan,

atau inovasi dalam bentuk tindakann praktis sehingga memberikan dampak,

baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap

(Hamalik, 2013: 237).

Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis

kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. KBK

(Competency Based Curriculum) dijadikan acuan dan pedoman bagi

pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan

(sikap, keterampilan dan pengetahuan) dalam seluruh jenjang dan jalur

pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah (Mulyasa, 2013: 66).

Page 24: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

24

Maka dari itu, arti dari implementasi Kurikulum 2013 disini adalah

pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dalam membentuk karakter (meliputi: jujur, disiplin dan tanggung jawab)

siswa yang diterapkan di SMK Negeri 1 Bawen.

2. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam merupakan usaha berupa bimbingan, baik

jasmani maupun rohani kepada anak didik menurut agama Islam. Adapun

Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran yang diarahkan untuk

menyiapkan peserta didik, untuk mengenal, memahami, menghayati dan

mengamalkan hukum Islam kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan

pengalaman (Nurdin, 2005: 13).

Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan, baik jasmani

maupun rohani kepada peserta didik menurut agama Islam untuk mencapai

kebahagiaan di dunia maupun di akhirat serta berguna bagi bangsa dan

negara.

3. Karakter (Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab)

Secara terminologis, makna karakter dikemukakan oleh Thomas

Lickona. Menurutnya karakter adalah “A reliable inner disposition to

respond to situations in a moraly good way”. Selanjutnya Lickona

menambahkan, “Character so conceived has three interrelated parts: moral

knowing, moral feeling, and moral behavior.” Menurut Lickona, karakter

mulia (good character) meliputi pengetahuan tentang kebaikan, lalu

Page 25: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

25

menimbulkan komitmen (niat) terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar

melakukan kebaikan. Dengan kata lain, karakter mengacu kepada

serangkaian pemikiran (cognitives), perasaan (affectives), dan perilaku

(behaviors) yang sudah menjadi kebiasaan (habits) (Zuchdi dkk, 2013: 16-

17).

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa karakter identik dengan

akhlak, sehingga karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang

universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka

berhubungan dengan Tuhannya, dengan dirinya sendiri, dengan sesama

manusia, maupun dalam lingkungannya, yang terwujud dalam pikiran,

perasaan, dan perkataan serta perilaku sehari-hari berdasarkan norma-norma

agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Nilai-nilai karakter itu adalah: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja

keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan

atau nasionalisme, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta

damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung

jawab (Suyadi, 2013: 7-9).

Namun disini penulis hanya akan mengambil 3 dari 18 nilai karakter

yang telah disebutkan diatas, 3 nilai karakter itu adalah jujur, disiplin, dan

tanggung jawab.

a. Jujur

Jujur yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara

pengetahuan, perkataan dan perbuatan (mengetahui yang benar,

Page 26: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

26

mengatakan yang benar, dan melakukan yang benar), sehingga

menjadikan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat di

percaya (Suyadi, 2013: 8).

Jujur sebagai sebuah nilai merupakan keputusan seseorang untuk

mengungkapkan (dalam bentuk perasaan, kata-kata dan perbuatan)

bahwa realitas yang ada tidak dimanipulasi dengan cara berbohong atau

menipu orang lain untuk keuntungan sendiri. Kata jujur identik dengan

benar yang lawan katanya adalah bohong. Maka jujur lebih jauh

dikorelasikan dengan kebaikan (kemaslahatan) (Kesuma dkk, 2012: 16).

Indikator karakter jujur antara lain:

1) Mengemukakan apa adanya

2) Berani bertanya

3) Menunjukan fakta yang sebenarnya

4) Berani menyatakan pendapat

5) Mengakui kesalahan (Mulyasa, 2014: 148).

Seseorang yang memiliki karakter jujur akan diminati orang lain,

baik dalam konteks persahabatan, bisnis, rekan atau mitra kerja, dan

sebagainya. Karakter ini merupakan salah satu karakter pokok untuk

menjadikan seseorang cinta kebenaran, apapun resiko yang akan diterima

dirinya dengan kebenaran yang ia lakukan.

b. Disiplin

Disiplin yaitu kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala

bentuk peraturan atau tata tertib yang berlaku (Suyadi, 2013: 8).

Page 27: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

27

Indikator disiplin disini adalah

1) Masuk kelas tepat waktu

2) Mengumpulkan tugas tepat waktu

3) Memakai sragam sesuai tata tertib

4) Mengerjakan tugas yang diberikan

5) Tertib dalam mengikuti pembelajaran

6) Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan

7) Membawa buku tulis maupun teks sesuai dengan mata pelajaran

c. Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan

dirinya sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, negara maupun agama

(Suyadi, 2013: 9).

Tanggung jawab yaitu suatu usaha seseorang yang diamanahkan,

harus dilakukan.Tanggung jawab diartikan sebagai usaha manusia untuk

melakukan amanah secara cermat, teliti, memikirkan akibat baik dan

buruknya, untung rugi dan segala hal yang berhubungan dengan hal

tersebut secara transparan menyebabkan orang percaya dan yakin.

Indikator tanggung jawab disini adalah:

1) Melaksanakan kewajiban

2) Melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan

3) Menaati tata tertib sekolah

4) Memelihara fasilitas sekolah

Page 28: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

28

5) Menjaga kebersihan lingkungan

Jadi yang dimaksud dengan judul Implementasi Kurikulum 2013 dalam

Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Pelajaran

2015/2016 (Studi Analisis tentang Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung

Jawab) adalah pelaksanaan atau penerapan Kurikulum 2013 dalam membentuk

karakter jujur, disiplin dan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di kelas.

F. Metode Penelitian

Untuk memperoleh penelitian yang valid, maka harus digunakan

metode yang tepat dan sesuai untuk pengolahan data sesuai obyek yang

dibahas. Dalam hal ini dikemukakan beberapa metode dan sumber data yang

berkaitan dengan penelitian yaitu :

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif,

yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang berorientasi pada fenomena

atau gejala yang bersifat alami. Mengingat tujuannya adalah untuk

mendapatkan data dilapangan, maka penelitian ini tidak dapat dilakukan

hanya dilabolatorium, melainkan harus dilakukan di lapangan (Ali, 1993:

152).

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian

diskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

Page 29: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

29

informasi mengenai status suatu gejala yaitu keadaan gejala menurut apa

adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2004: 234).

Penelitian ini dilakukan di lapangan tanpa menggunakan prosedur

analisis statistik. Dalam hal ini peneliti akan mengadakan penelitian

langsung di SMK Negeri 1 Bawen guna memperoleh data-data yang akurat

mengenai implementasi Kurikulum 2013 dan problematika serta solusi yang

ditempuh dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian akan dilakukan.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SMK Negeri 1 Bawen.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Menurut S. Nasution data primer adalah data yang diperoleh

langsung dari lapangan atau tempat penelitian (Nasution, 2004: 64).

Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari

lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Data primer digunakan

untuk mendapatkan informasi langsung mengenai SMK Negeri 1 Bawen.

Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah kepala sekolah,

waka kurikulum, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

siswa.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari sumber bacaan

dan berbagai macam sumber lainnya yang tidak langsung memberikan

Page 30: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

30

data kepada pengumpul data, baik buku-buku maupun dokumen yang

resmi dari berbagai instansi pemerintah. Peneliti menggunakan data

sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi

yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan beberapa

informan di SMK Negeri 1 Bawen.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Adapun dalam pengkajian skripsi ini peneliti ini menggunakan teknik

pengumpulan data penelitian dengan cara sebagai berikut :

a. Metode Wawancara

Interview atau wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua

orang, melibatkan peneliti yang ingin memperoleh informasi dari

seseorang dengan cara mengajukann pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan

tujuan tertentu. Menurut Esterberg (2002), dalam Sugiyono wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam satu

topik. Ia juga mengemukakan beberapa macam wawancara yaitu

wawancara terstruktur, semistruktur dan tidak terstruktur (Sugiyono,

2008: 317).

Metode ini digunakan untuk mengetahui apa saja yang ada dalam

pikiran dan perasaan responden. Salah satu cara yang akan ditempuh

peneliti adalah melakukan wawancara secara mendalam dengan subyek

penelitian dengan tetap berpegang pada arah sasaran dan fokus penelitian.

Adapun pihak-pihak yang diwawancarai adalah :

Page 31: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

31

1) Kepala Sekolah, materi wawancara adalah seputar kurikulum-

kurikulum sebelumnya, kurikulum yang sekarang diterapkan di SMK

Negeri 1 Bawen, pelaksanaan Kurikulum 2013, sarana dan prasarana

terkait dengan Kurikulum 2013, dan apa saja problem yang dihadapi

serta bagaimana solusi yang ditempuh dalam mengimplementasikan

Kurikulum 2013.

2) Waka Kurikulum, materi wawancara seputar kurikulum-kurikulum

sebelumnya, kurikulum yang sekarang diterapkan di SMK Negeri 1

Bawen, pelaksanaan Kurikulum 2013, sarana dan prasarana terkait

dengan Kurikulum 2013, dan apa saja problem yang dihadapi serta

bagaimana solusi yang ditempuh dalam mengimplementasikan

Kurikulum 2013.

3) Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, materi wawancara

seputar materi pelajaran Pendidikan Agama Islam terkait dengan

karaker jujur, disiplin dan tanggung jawab siswa saat di kelas, respon

terhadap Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran Agama Islam,

bagaimana penilaian yang dilakukan terkait dengan Kurikulum 2013.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan pencarian data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, dan sebagainya (Arikunto, 1996: 6). Metode dokumentasi juga

dapat diartikan sebagai metode pengumpulan data dengan cara mencari

Page 32: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

32

data atau informan yang sudah dicatat dalam beberapa dokumen yang ada

seperti buku induk, buku pribadi dan surat-surat keterangan lainnya.

Teknik ini diarahkan untuk mengumpulkan berbagai informasi,

khususnya untuk melengkapi data dalam rangka menjawab pertanyaan

penelitian mengenai pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam proses belajar

mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

c. Observasi

Metode observasi merupakan pengamatan langsung dan melihat

sendiri obyek yang akan diamati. Observasi juga bisa diartikan sebagai

pengamatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang diteliti.

Sutrisno Hadi (1986) menyatakan dalam bukunya Dr. Sugiyono bahwa

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Obyek yang

akan diamati adalah ketika guru mengajar, bagaimana kondisi

pembelajarannya dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan

Kurikulum 2013.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan mengumpulkann

informasi mengenai implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Bawen.

5. Analisis Data

Analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi

Page 33: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

33

satuan yang dapat dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam analisis

ini peneliti menggunakan tiga macam analisis yaitu reduksi data, penyajian

data, dan verifikasi data atau kesimpulan. Fokus analisis data ini pada ruang

lingkup Kurikulum 2013 dalam Pendidikan Agama Islam dan

Implementasinya, problematika yang dihadapai serta solusi yang ditempuh.

a. Reduksi Data

Langkah awal ini untuk memudahkan pemahaman terhadap yang

sudah terkumpul, reduksi data dilakukan dengan cara mengelompokkan

data berdasarkan aspek-aspek permasalahan penelitian, aspek-aspek yang

direduksi dalam penelitian ini adalah: Kurikulum 2013 dalam Pendidikan

Agama Islam, implementai Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam, problematika yang dihadapi serta solusi yang

ditempuh.

b. Penyajian Data

Data yang telah direduksi, kemudian disajikan dalam bentuk

deskripsi berdasarkan aspek-aspek dan penelitian, penyajian data

dimaksudkan untuk memudahkan peneliti menafsirkan data dan menarik

kesimpulan. Sesuai dengan aspek-aspek masalah penelitian ini, maka

susunan penyajian datanya dimulai dari ruang lingkup Kurikulum 2013

dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, probematika yang

dihadapi serta solusi yang ditempuh.

Page 34: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

34

c. Penarikan kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan berdasarkan

pemahaman terhadap data yang telah dikumpulkan, sesuai dengan

hakikat penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan ini dilakukan secara

bertahap, pertama menarik kesimpulan sementara, namun seiring

bertambahnya data, maka harus dilakukan verifikasi dengan cara

mempelajari kembali data yang telah ada. Berdasarkan verifikasi data

selanjutnya peneliti dapat menarik kesimpulan akhir temuan penelitian.

6. Pengecekan Keabsahan Data

Menurut Moelong “Kriteria keabsahan data ada empat macam yaitu:

kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian (Moelong, 2012:

37). Tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya memakai 3 macam antara

lain:

a. Kepercayaan

Kepercayaan data dimaksudkan untuk membuktikan data yang

dikumpulkan sesuai dengan yang sebenarnya.

b. Kebergantungan

Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya

kemungkinan kesalahan dalam pengumpulan dan menginterpretasikan

data sehingga data yang dikumpulkan dapat dipertanggung jawabkan

secara ilmiah.

c. Kepastian

Page 35: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

35

Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang dilakukan

dengan cara mengefek data dan informan serata interpretasi hasil

penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit.

7. Tahap-tahap Penelitian

a. Observasi awal

1) Menyusun proposal penelitian.

2) Menentukan tempat penelitian.

3) Mengurus surat-surat perizinan.

b. Pelaksanaan Penelitian

1) Mengadakan observasi langsung ke SMK Negeri 1 Bawen.

2) Mengidentifikasi data.

c. Akhir Penelitian

Tahap akhir penelitian ini adalah analisis data, pada tahap ini peneliti

melakukan pengecekan dan pemeriksaan tentang keabsahan data dengan

fenomena maupun dokumentasi untuk membuktikan kebenaran data yang

dikumpulkan oleh peneliti.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika diperlukan untuk menata dan mengatur sistematika

penulisan sehingga mudah dibaca dan dipahami. Adapun sistematika penulisan

dalam laporan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 36: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

36

BAB I : Pendahuluan

Merupakan gambaran keseluruhan skripsi yang meliputi: (a) latar

belakang masalah; (b) rumusan masalah; (c) tujuan penelitian; (d)

kegunaan penelitian; (e) penegasan istilah; (f) metode penelitian;

(g) sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka

Merupakan kajian teoritis yang berisi tentang hal-hal yang

berkaitan dengan SMK Negeri 1 Bawen.

BAB III : Paparan Data dan Temuan Penelitian

Pada bab ini dipaparkan tentang definisi obyek penelitian yaitu

SMK Negeri 1 Bawen.

BAB IV : Analisis Data

Pada bab ini dijelaskan tentang hasil penelitian yang diperoleh

peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan.

BAB V : Penutup

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran pembahasan yang

dilakukan serta daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 37: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

37

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum 2013

Istilah kurikulum semula berasal dari istilah yang dipergunakan dalam

dunia atletik “curere” yang berarti berlari. Istilah tersebut erat hubungannya

dengan kata “curier” atau kurir yang berarti penghubung atau seseorang

yang bertugas menyampaikan sesuatu kepada orang atau tempat lain

(Nurgiyantoro, 1988: 2). Dalam dunia pendidikan pengertian tersebut dapat

diartikan sebagai bahan ajar yang sudah ditentukan kapan dimulai dan kapan

diakhiri yang bertujuan untuk memperoleh ijazah.

Pengertian kurikulum terdapat dalam pasal 1 butir 19 UU No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu, kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

(Kurniasih dkk, 2014: 3).

Imas Kurniasih dan Berlin Sani dalam Implementasi Kurikulum 2013:

Konsep dan Penerapan, mendefinisikan: “Curriculum as an idea, has its

roots in the latin word for race-course, explaining the curriculum as the

course of deeds and experience though which children become the adult

they should be, for succes in adult society”, yang artinya kurikulum sebagai

Page 38: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

38

suatu gagasan, telahmemiliki akar kata Bahasa Latin Race-Source,

menjelaskan kurikulum sebagai “mata pelajaran perbuatan” dan pengalaman

yang dialami anak-anak sampai menjadi dewasa, agar kelak sukses dalam

masyarakat dewasa (Kurniasih dkk, 2014: 3).

Hilda Taba seperti yang dikutip oleh Oemar Hamalik,

mengartikan:“Curriculum is a plan for learning” yang mempunyai arti

kurikulum adalah rencana pembelajaran.

Caswell and Cambell berpendapat bahwa: “Curriculum is all of the

experiences children have under the guidance of teacher”. Kurikulum

merupakan seluruh pengalaman dari anak yang berada dalam pengawasan

guru.

Sedangkan Edward A. Krug memandang:“A curriculum consist of the

means used to achieve or carry out given purposes of schooling” artinya

kurikulum terdiri dari cara yang digunakan untuk mencapai atau

melaksanakan tujuan yang diberikan sekolah.

Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari Kurikulum Berbasis

Kompetensi yang pernah diuji cobakan pada tahun 2004. KBK dijadikan

acuan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan dan sikap)

dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur

pendidikan sekolah (Hamalik, 2007: 238).

Pengembangan sikap siswa berlangsung disemua sisi kehidupan yang

dijalaninya dirumah, sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya. Dan

Page 39: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

39

guru yang paham, akan menggunakan semua ini untuk membantu

pengembangan siswa secara optimal (Sitepu, 2013: 191).

2. Metode Pembelajaran Kurikulum 2013

Ada beberapa model atau metode pembelajaran yang dapat membuat

peserta didik aktif dan tentunya dapat dijadikan acuan pada proses

pembelajaran di kelas untuk Kurikulum 2013, antara lain sebagai berikut:

a. Metode Pembelajaran Kolaborasi

Strategi pembelajaran kolaborasi ini atau collaboration learning

merupakan strategi yang menempatkan peserta didik dalam kelompok

kecil dan memberinya tugas di mana mereka saling membantu untuk

menyelesaikan tugas atau pekerjaan kelompok. Dan dukungan sejawat,

keragaman pandangan, pengetahuan dan keahlian sangat membantu siswa

dalam mewujudkan belajar kolaboratif. Strategi yang dapat diterapkan

antara lain mencari informasi, proyek, kartu sortir, turnamen, tim quiz

dan lain sebagainya.

b. Metode Pembelajaran Individual

Metode pembelajaran individu atau individual learning memberikan

kesempatan kepada peserta didik secara mandiri untuk dapat berkembang

dengan baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dan strategi yang

dapat diterapkan antara lain tugas mandiri, penilaian diri, portofolio,

galeri proses dan lain sebagainya.

Page 40: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

40

c. Metode Pembelajaran Teman Sebaya

Ada pendapat yang mengatakan seperti ini, “satu mata pelajaran

benar-benar dikuasai hanya apabila seorang peserta didik mampu

mengajarkan kepada peserta didik lain”. Dengan mengajar teman sebaya

peer learning memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mempelajari sesuatu dengan baik. Dan tentunya dengan waktu yang

bersamaan, ia menjadi narasumber bagi temannya. Strategi yang dapat

diterapkan antara lain: pertukaran dari kelompok per kelompok, belajar

melalui jigso (jigsaw), studi kasus dan proyek, pembacaan berita,

penggunaan lembar kerja, dan lain-lain.

d. Model Pembelajaran Sikap

Aktivitas belajar afektif atau affective learning membantu peserta

didik untuk menguji perasaan, nilai, dan sikap-sikapnya. Strategi yang

dikembangkan dalam model pembelajaran ini didesain untuk

menumbuhkan kesadaran akan perasaan, nilai dan sikap peserta didik.

Strategi yang dapat diterapkan antara lain: mengamati sebuah alat bekerja

atau bahan dipergunakan, penilaian diri dan teman, demonstrasi,

mengenal diri sendiri, dan posisi penasehat.

e. Model Pembelajaran Bermain

Permainan (game) sangat berguna untuk membentuk kesan dramatis

yang jarang peserta didik lupakan. Humor atau kejenakaan merupakan

pintu pembuka simpul-simpil kreativitas, dengan latihan lucu, tertawa,

tersenyum peserta didik akan mudah menyerap pengetahuan yang

Page 41: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

41

diberikan. Permainan akan membangkitkan energi dan keterlibatan

belajar peserta didik. Strategi yang dapat diterapkan antara lain: tebak

gambar, tebak kata, tebak benda dengan stiker yang ditempel dipunggung

lawan, teka-teki, sosio drama, dan bermain peran.

f. Metode Pembelajaran Kelompok

Model pembelajaran kelompok (cooperative learning) sering

digunakan pada setiap kegiatan belajar-mengajar karena selain hemat

waktu juga efektif, apalagi jika metode yang diterapkan sangat memadai

untuk perkembangan peserta didik. Metode yang dapat diterapkan antara

lain proyek kelompok, diskusi terbuka, dan bermain peran.

g. Metode Pembelajaran Mandiri

Model pembelajaran mandiri (independent learning), peserta didik

belajar atas dasar kemauan sendiri dengan mempertimbangkan

kemampuan yang dimiliki dengan memfokuskan dan merefleksikan

keinginan. Strategi yang dapat diterapkan antara lain: apresiasi-

tanggapan, asumsi presumsi, visualisasi mimpi atau imajinasi, hingga

cakap memperlakukan alatatau bahan berdasarkan temuan sendiri atau

modifikasi dan imitasi, refleksi karya, melalui kontrak belajar, maupun

terstruktur berdasarkan tugas yang diberikan (inquiry, discovery, and

recovery).

h. Model Pembelajaran Multimodel

Pembelajaran multimodel dilakukan dengan maksud akan

mendapatkan hasil yang optimal dibandingkan dengan hanya satu model.

Page 42: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

42

Strategi yang dikembangkan dalam pembelajaran ini adalah proyek,

modifikasi, simulasi, interaktif, elaboratif, partisipatif, magang

(cooperative study), integratif, produksi, demonstrasi, imitasi,

eksperiensial, kolaboratif (Kurniasih dkk, 2014:43-45).

3. Pengembangan Kurikulum 2013

a. Konsep Pengembangan Kurikulum 2013

Konsep Kurikulum 2013 berkembang sejalan dengan perkembangan

teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau

teori pendidikan yang dianutnya. Pada dasarnya konsep Kurikulum 2013

sebenarnya dapat dianggap tidak membawa sesuatu yang baru. Konsep

kurikulum baru ini dinilai sudah pernah muncul dalam kurikulumyang

dulu pernah digunakan.

Konsep Kurikulum 2013 tersebut antara lain:

1) Kurikulum sebagai suatu substansi

Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi

murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang

ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjukan kepada suatu

dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan

belajar-mengajar, jadwal dan evaluasi.

2) Kurikulum 2013 sebagai suatu system

Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan,

sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum

mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara

Page 43: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

43

menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan

menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah

tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah

bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.

3) Kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum

Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli

pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi

adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem

kurikulum. Mereka yang mendalami kurikulum, mempelajarai konsep-

konsep dasar kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai

kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru

yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.

Konsep Kurikulum 2013 menekankan pada aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik melalui penilaian berbasis test dan portofolio

saling melengkapi. Kurikulum baru tersebut akan diterapkan untuk

seluruh lapisan pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah

Menengah Atas maupun Kejuruan. Dan siswa untuk mata pelajaran

sudah tidak banyak lagi menghafal, tapi lebih banyak kurikulum

berbasis sains (Kurniasih dkk, 2014: 131-133).

Pada intinya, orientasi pengembangan Kurikulum 2013 adalah

tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan,

dan pengetahuan. Disamping cara pembelajarannya yang holistik dan

menyenangkan.

Page 44: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

44

b. Perubahan yang ada dalam Kurikulum 2013

Adapun perubahan-perubahan yang ada dalam Kurikulum 2013 dari

kurikulum sebelumnya antara lain sebagai berikut:

1) Perubahan Standar Kompetensi Lulusan

Penyempurnaan standar kompetensi lulusan memperhatikan

pengembangan nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu

dengan fokus pada pencapaian kompetensi. Pada setiap jenjang

pendidikan, rumusan empat kompetensi inti (penghayatan dan

pengamalan agama, sikap, keterampilan, dan pengetahuan) menjadi

landasan pengembangan kompetensi dasar pada setiap kelas.

2) Perubahan Standar Isi

Perubahan standar isi dari kurikulum sebelumnya yang

mengembangkan kompetensi dari mata pelajaran menjadi fokus pada

kompetensi yang dikembangkan menjadi mata pelajaran melalui

pendekatan tematik-integratif (standar proses).

3) Perubahan Standar Proses

Perubahan pada standar proses berarti perubahan strategi

pembelajaran. Guru wajib merancang dan mengelola proses

pembelajaran aktif yang menyenangkan. Peserta didik difasilitasi

untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan,

dan mencipta.

Page 45: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

45

4) Perubahan Standar Evaluasi

Penilaian yang mengukur penilaian otentik yang mengukur

kompetensi sikap, keterampilan, serta pengetahuan berdasarkan hasil

dan proses. Sebelumnya ini penilaian hanya mengukur hasil

kompetensi.

Beberapa konsekuensi akibat dari perubahan substansi tersebut

adalah:

a) Penambahan jumlah jam belajar di SD

Beberapa perubahan drastis ada dalam Kurikulum 2013,

diantaranya waktu belajar ditambah, tetapi jumlah mata pelajaran

dikurangi. Di tingkat SD, dari 10 mata pelajaran (mapel) menjadi 6

mapel, yaitu: Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan,

Agama, Matematika, Sosial Budaya, dan Olahraga. Pelajaran IPA

dan IPS ditiadakan, diintegrasikan ke mapel lain “Obyek kurikulum

baru ini adalah fenomena alam, fenomena sosial dan budaya”.

b) Penambahan jumlah jam belajar di SMP

Perubahan jumlah jam belajar di SMP adalah:

(1) Jumlah jam belajar siswa SMP berubah dari 32 jam per minggu

menjadi 38 jam per minggu.

(2) Kalau belajar 5 hari, berarti setiap hari anak belajar 8 jam

setiap hari. Jika perubahannya demikian, maka kemungkinan

masalah yang akan muncul adalah anak-anak makin bosan

berada di sekolah, jalan keluarnya guru harus mengajar dengan

Page 46: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

46

lebih menarik dan membuat suasana yang menyenagkan saat

proses belajar mengajar berlangsung.

c) Penambahan jumlah jam pelajaran Agama

Adapun penambahan jumlah jam pelajaran Agama pada SD

dan sederajat bertambah dari 2 jam perminggu menjadi 4 jam per

minggu. Jam pelajaran Agama di SMP bertambah dari 2 jam per

minggu menjadi 3 jam per minggu.

d) Jumlah mata pelajaran dikurangi dari jumlah jam belajar ditambah

Di negara lain, termasuk di Firlandia, jumlah mata pelajaran

tetap banyak tapi jumlah total jam pelajaran per minggu dibatasi.

Kurikulum 2013 kurangi jumlah mata pelajaran tapi menambah jam

pelajaran per minggu.

e) Materi pelajaran IPA diintegrasikan dalam mapel Bahasa Indonesia

(Kurniasih dkk, 2014: 133-137).

4. Standar Penilaian Kurikulum 2013

Pada Kurikulum 2013, siswa tidak lagi menjadi objek dari pendidikan,

tetapi justru menjadi subjek dengan ikut mengembangkan tema dalam

materi yang ada. Dan dengan adanya perubahan ini, tentunya berbagai

standar dalam komponen pendidikan akan mengalami perubahan. Mulai dari

standar isi, standar proses maupun standar kompetensi lulusan, dan bahkan

standar penilaian pun juga mengalami perubahan.

Menurut Mohammad Nuh dalm bukunya Imas Kurniasih dan Berlin

Sani mengatakan bahwa, “Standar penilaian pada kurikulum baru tentu

Page 47: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

47

berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Karena tujuan dari Kurikulum 2013

adalah mendorong siswa aktif dalam tiap pelajaran , maka salah satu

komponen nilai siswa adalah jika si anak banyak bertanya”.

Tentunya banyak lagi komponen penilaian dalam kurikulum ini, seperti

proses dan hasil observasi siswa terhadap suatu masalah yang diajukan guru,

kemudian kemampuan siswa menalar suatu masalah juga menjadi

komponen penilaian sehingga anak terus diajak untuk berfikir logis, dan

yang terakhir adalah kemampuan anak berkomunikasi melalui presentasi

mengenai tema yang dibahas di kelas.

Ada 2 macam penilaian, yaitu:

a. Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

b. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara

komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan

keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan

dan keterampilan.

Penilaian autentik juga bisa diartikan sebagai upaya pemberian tugas

kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang

ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis,

merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap

peristiwa, berkolaborasi dengan antarsesama melalui debat dan sebagainya.

Penilaian autentik memiliki relevasi kuat terhadap pendekatan ilmiah

(scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum

Page 48: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

48

2013. Karena penilaian semacam ini, mampu menggambarkan peningkatan

hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menanya,

menalar, mencoba dan membangun jejaring.

Pada penilaian autentik ada kecenderungan yang fokus pada tugas-tugas

kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukan

kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Karenanya penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik.

Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang

memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk

tugas-tugas seperti:

a. Membaca dan meringkasnya

b. Eksperimen

c. Mengamati

d. Survei

e. Proyek

f. Makalah

g. Membuat multi media

h. Membuat karangan, dan

i. Diskusi kelas

Kata lain dari penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di

dalamnya penilaian portofolio dan penilaia proyek. Penilaian autentik

adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses

Page 49: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

49

dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari

mereka yang mempunyai kelainan tertentu, hingga yang jenius. Penilaian

autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu

pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan

hasil pembelajaran (Kurinasih dkk, 2014: 47-49).

Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk

merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau

pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan

sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi

standar penilaian pendidikan.

5. Keunggulan Kurikulum 2013

Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan

yang produktif, kreatif dan inovatif. Hal ini dimungkinkan, karena

kurikulum ini berbasis karakter dan kompetensi yang secara konseptual

memiliki beberapa keunggulan.

Menurut Mulyasa dalam bukunya Pengembangan dan Implementasi

Kurikulum 2013 mengatakan bahwa, ada 3 keunggulan kurikulum 2013

yaitu:

a) Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah

(kontekstual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat

peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan

potensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek

belajar, dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk

Page 50: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

50

bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer

pengetahuan (transfer of knowledge).

b) Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi

mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan

ilmu pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan,

kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta

pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal

berdasarkan standar kompetensi tertentu.

c) Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam

pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi,

terutama yang berkaitan dengan keterampilan (Mulyasa, 2014: 163-164).

Sedangkan menurut Imas Kurinasih dan Berlin Sani, keunggulan

Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

a) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap

pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.

b) Adanya penilaian dari semua aspek

Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya di dapat dari nilai ujian saja

tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-

lain.

c) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah

diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran.

d) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan

pendidikan nasional.

Page 51: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

51

e) Kompetensi ynag dimaksud menggambarkan secara holistik domain

sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

f) Dan banyak lagi kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan

perkembangan kebutuhan seperti pendidikan karakter, metodologi

pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, serta

kewirausahaan.

g) Hal yang paling menarik dari Kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap

terhadap fenomena dan perubahan sosial.

h) Standar penilaian mengarah ppada penilaian berbasis kompetensi seperti

sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional.

i) Mengharuskan adanya remedial secara berkala.

j) Tidak lagi memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci karena

pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks

dan pedoman pembahasan sudah tersedia.

k) Sifat pembelajaran sangat kontekstual.

l) Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi

profesi, paedagogi, sosial dan personal.

m) Buku dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap sehingga memicu dan

memacu guru untuk membaca dan menerapkan budaya literasi, dan

membuat guru memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan

pendekatan scientific secara benar (Kurniasih, 2014: 40-41).

Page 52: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

52

6. Kunci Sukses Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menjanjikan lahirnya generasi penerus bangsa yang

produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Dengan kreativitas, anak-anak

bangsa mampu berinovasi secara produktif untuk menjawab tantangan masa

depan yang semakin rumit dan kompleks. Meskipun demikian, keberhasilan

Kurikulum 2013 dalam menghasilkan insan yang produktif, kreatif dan

inovatif, serta dalam merealisasikan tujuan pendidikan nasional untuk

membentuk watak dan peradaban bangsa ynag bermartabat sangat

ditentukan oleh berbagai faktor (kunci sukses). Kunci sukses tersebut antara

lain :

a) Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kunci sukses pertama yang menentukan keberhasilan implementasi

Kurikulum 2013 adalah kepemimpinan kepala sekolah, terutama dalam

mengoordinasi, menggerakkan, dan menyelaraskan semua sumber daya

pendidikan yang tersedia. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan

salah satu faktor penentu yang dapat menggerakkan semua sumber daya

sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah

melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan

bertahap. Oleh karena itu, dalam menyukseskan implementasi Kurikulum

203 diperlukan kepala sekolah yang mandiri, dan profesional dengan

kemampuan manajemen serta kepemimpinan yang tangguh, agar mampu

mengambil keputusan dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah.

Kepemimpinan kepala sekolah diperlukan, terutama untuk memobilisasi

Page 53: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

53

sumber daya sekolah dalam kaitannya dengan perencanaan dan evaluasi

program sekolah, pembelajaran, pengelolaan ketenagaan, sarana dan

sumber belajar, keuangan, pelayanan siswa, serta hubungan sekolah

dengan masyarakat.

Keberhasilan Kurikulum 203, menuntut kepala sekolah yang

demokratis profesional, sehingga mampu menumbuhkan iklim

demokratis di sekolah, yang akan mendorong terciptanya kualitas

pendidikan dan pembelajaran yang optimal untuk mengembangkan

seluruh potensi peserta didik.

Kepala sekolah yang mandiri, demokratis dan profesional harus

berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitnya empat

macam nilai yakni pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik.

b) Kreativitas Guru

Kunci sukses kedua yang menentukan keberhasilan implementasi

Kurikulum 2013 adalah kreativitas guru, karena guru merupakan faktor

penting yang besar pengaruhnya, bahkan sangat menentukan berhasil-

tidaknya peserta didik dalam belajar.

Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, antara lain

ingin mengubah pola pendidikan dari orientasi terhadap hasil dan materi

ke pendidikan sebagai proses, melalui pendekatan tematik integratif

dengan contextual teaching learning (CTL). Oleh karena itu,

pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan peserta didik, agar

mereka mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan

Page 54: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

54

menggali berbagai potensi, dan kebenaran secara ilmiah. Dalam rangka

inilah perlunya kreativitas guru, agar mereka mampu memjadi fasilitator,

dan mitra belajar bagi peserta didik. Tugas guru tidak hanya

menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus kreatif

memberikan layanan dan kemudahan belajar (facilitate learning) kepada

seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang

menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani

mengemukakan pendapat secara terbuka. Rasa gembira, penuh semangat,

tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat merupakan modal

dasar bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia

yang siap beradaptasi, menghadapi berbagai kemungkinan, dan

memasuki era globalisasi yang penuh dengan tantangan.

c) Aktivitas Peserta Didik

Dalam rangka mendorong dan mengembangkan aktivitas peserta

didik, guru harus mampu mendisiplinkan peserta didik, terutama disiplin

diri (self-dicipline). Guru harus mampu membantu peserta didik

mengembangkan pola perilakunya, meningkatkan standar perilakunya,

dan melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin dalam

setiap aktivitasnya. Untuk mendisiplinkan peserta didik perlu dimulai

dengan prinsip yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yakni

sikap demokratis, sehingga perlakuan disiplin perlu berpedoman pada hal

tersebut, yakni dari, oleh dan untuk peserta didik, sedangkan guru tut

wuri handayani. Dalam hal ini, guru harus mampu memerankan diri

Page 55: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

55

sebagai pengemban ketertiban, yang patut digugu, ditiru, dan di teladani

tetapi bersikap otiriter.

d) Sosialisasi Kurikulum 2013

Sosialisasi dalam implementasi kurikulum sangat penting dilakukan,

agar semua pihak yang terlibat dalam implementasinya di lapangan

paham dengan perubahan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya masing-masing, sehingga mereka memberikan

dukungan terhadap perubahan kurikulum yang dilakukan.

Sosialisasi kurikulum perlu dilakukan terhadap berbagai pihak yang

terkait dalam implementasinya, serta terhadap seluruh warga sekolah,

bahkan terhadap masyarakat dan orang tua peserta didik. Sosialisasi ini

penting, terutama agar seluruh warga sekolah mengenal danmemahami

visi misi sekolah, serta kurikulum yang akan diimplementasikan. Di

tingkat sekolah, sosialisasi bisa langsung oleh kepala sekolah apabila

yang bersangkutan sudah mengenal dan cukup memahaminya. Namun,

jika kepala sekolah belum memahami atau masih belum mantap dengan

konsep-konsep perubahan kurikulum yang akan dilakukan, maka bisa

mengundang ahlinya yang ada dimasyarakat, baik dari kalangan

pemerintah, akademisi maupun dari kalangan penulis atau pengamat

pendidikan. Sebaiknya dalam sosialisasi juga dihadirkan komite sekolah,

bahkan bila memungkinkan seluruh orang tua, untuk dapat masukan,

dukungan dan pertimbangan terhadap implementasi kurikulum.

Page 56: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

56

e) Fasilitas dan Sumber Belajar

Fasilitas dan sumber belajar yang perlu dikembangkan dalam

mendukung suksesnya implementasi kurikulum antara lain: laboratorium,

pusat sumber belajar, dan perpustakaan, serta tenaga pengelola dan

peningkatan kemampuan pengelolaannya. Fasilitas dan sumber belajar

teraebut perlu didayagunakan seoptimal mungkin, dipelihara, dan

disimpan dengan sebaik-baiknya. Kreativitas guru dan peserta didik perlu

senantiasa ditingkatkan untuk membuat dan mengembangkan alat-alat

pembelajaran serta alat peraga lain yang berguna bagi peningkatan

kualitas pembelajaran. Kreativitas tersebut diperlukan, bukan semata-

mata karena keterbatasan fasilitas dan dana dari pemerintah, tetapi

merupakan kewajiban yang harus melekat pada setiap guru untuk

berkreasi, berimprovisasi, berinisiatif, dan inovatif.

f) Lingkungan yang Kondusif Akademik

Lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan tertib, optimisme dan

harapan yang tinggi dari seluruh warga sekolah, kesehatan sekolah, serta

kegiatan-kegiatan ynag berpusat pada peserta didik (student-centered

activities) merupakan iklim yang dapat membangkitkan nafsu, gairah dan

semangat belajar. Iklim belajar yang kondusif merupakan tulang

punggung dan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik

tersendiri bagi proses belajar, sebaliknya iklim belajar yang kurang

menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan.

Page 57: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

57

Iklim belajar yang kondusif-akademik harus ditunjang oleh berbagai

fasilitas belajar yang menyenangkan seperti; sarana, laboratorium,

pengaturan lingkungan, penampilan dan sikap guru, hubungan yang

harmonis antara peserta didik dengan guru dan di antara peserta didik itu

sendiri, serta penataan organisasi dan bahan pembelajaran secara tepat,

sesuai dengan kemampuan dan perkembangan peserta didik. Iklim belajar

yang menyenangkan akan membangkitkan semangat dan menumbuhkan

aktivitas serta kreativitas peserta didik.

g) Partisipasi Warga Sekolah

Kunci sukses yang turut menentukan keberhasilan Kurikulum 2013

adalah partisipasi warga sekolah, khususnya tenaga kependidikan.

Keberhasilan pendidik di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan

kepala sekolah dalam memberdayakan seluruh warga sekolah, khususnya

tenaga kependidikan yang tersedia. Dalam hal ini, peningkatan

produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan

perilaku tenaga kependidikan di sekolah melalui aplikasi berbagai konsep

dan teknik manajemen personalia modern (Mulyasa, 2014: 39-55).

7. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP

Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013,

dan Kurikulum 2013 ini sudah dilaksanakan pada tahun pelajaran 2013/2014

pada sekolah-sekolah tertentu saja. Perubahan kurikulum tentu juga

menghadirkan beberapa perbedaan dengan yang lama, berikut adalah

perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP.

Page 58: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

58

a) Kurikulum 2013

1) SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu,

melalui Permendikbud No. 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan

Standar Isi, yang berbentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang

dituangkan dalam Permendikbud No. 67, 68, dan 70 Tahun 2013.

2) Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skiils

yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.

3) Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI.

4) Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata

pelajaran lebih sedikit dibanding dengan KTSP.

5) Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata

pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan

ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran

terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan,

Menyimpulkan, dan Mencipta.

6) TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata

pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran.

7) Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur

semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan

proses dan hasil.

8) Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib.

9) Penjurusan mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA.

10) BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa.

Page 59: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

59

a) Sedangkan KTSP

1) Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melalui Permendiknas No. 22

Tahun 2006. Setelah itu di tentukan SKL (Standar Kompetensi

Lulusan) melalui Permendiknas No. 23 Tahun 2006.

2) Lebih menekankan pada aspek pengetahuan.

3) Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III.

4) Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih

banyak dibanding Kurikulum 2013.

5) Standar Proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi,

dan Konfirmasi.

6) TIK sebagai mata pelajaran.

7) Penilaian lebih dominan pada aspek pengetahuan.

8) Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib.

9) Penjurusan dimulai dari kelas XI.

10) BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa (Kurniasih, 2014: 45-

46).

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Proses pembelajaran pada prinsipnya merupakan proses

pengembangan keseluruhan sikap kepribadian, khususnya mengenai

aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan

pengalaman belajar. Menurut S. Nasution, pembelajaran adalah proses

Page 60: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

60

interaktif yang berlangsung antara guru dan siswa atau antara sekelompok

siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

sikap menetapkan apa yang dipelajari itu (Nasution, 1984: 102).

Sedangkan mengenai definisi Pendidikan Agama Islam, anggapan

sementara yang masih dijumpai dewasa ini masih rancu dengan pengertian

pendidikan Islam. Agar lebih jelas dalam memahami pendidikan Islam dan

pendidikan agama Islam maka secara berurutan akan dikemukakan tentang

pengertian pendidikan Islam baru kemudian mengarah pada pengertian

pendidikan agama Islam.

Pendidikan Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, bertakwa dan

berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya al-

Qur‟an dan Hadits. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta

penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntunan untuk menghormati agama

lain dalam hubungan antar kerukunan umat beragama dalam masyarakat

hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntutan untuk

menghormati agama lain hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa

(Majid, 2005: 130).

Menurut Zakiyah Daradjat mengemukakan Pendidikan Agama Islam

adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak setelah

Page 61: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

61

selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran

islam serta menjadikannya sebagai pedoman hidup (Daradjat, 2000: 86).

Dari uraian di atas yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam

oleh penulis adalah usaha bimbingan secara sadar kepada anak didik untuk

mengantarkan menjadi insan yang berkepribadian luhur, mengerti,

memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama Islam yang dianutnya

sebagai bekal hidup di dunia dan di akhirat, yang pedoman hidupnya adalah

al-Qur‟an dan Hadits.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah adalah

untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang berkembang dengan keimanan, ketaqwaan, berbangsa dan

bernegara, serta melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sedangkan rumusan Pendidikan Agama Islam dari beberapa ahli

mengemukakan antara lain Zakiyah Daradjat menyatakan tujuan Pendidikan

Agama Islam adalah terbentuknya insan kamil (Thoha, 1998: 10). Zuhairi

memberikan rumusan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk

mencapai keseimbangan pertumbuhan dari pribadi manusia muslim secara

menyeluruh melalui latihan kejiwaan, pikiran, kecerdasan, perasaan, panca

indra, sehingga memiliki kepribadian yang utama (Zuhairi, 1981: 17).

Oleh karena itu, berbicara pendidikan agama Islam, baik makna

maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan

Page 62: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

62

tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman

nilai-nilai ini jua dalam rangka menuai keberhasilan hidup (hasanah) di

dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan

(hasanah) di akherat kelak.

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Secara umum, pendidikan agama Islam bertujuan untuk

“Meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman

peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang

beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Muhaimin,

2002: 78).

Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah

berfungsi sebagai berikut:

a. Pengembangan

Yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada

Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

Menanamkan keimanan dan ketakwaan yang pertama kali adalah

kewajiban orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk

menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan,

pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat

berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Page 63: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

63

b. Penanaman Nilai

Sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia

dan di akhirat.

c. Penyesuaian Mental

Yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baik lingkungan

fisik maupun sosial, dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan

ajaran agama islam.

d. Perbaikan

Yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-

kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman dan pengamalan ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan

Yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari

budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran

Tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem dan

fungsionalnya.

g. Penyaluran

Yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di

bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal

sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan orang lain (Majid,

2005: 134-135).

Page 64: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

64

4. Ruang Lingkup Pedidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup usaha

mewujudkan keserasian, keselarasan keseimbangan hubungan antara

manusia dengan Allah SWT, manusia dengan sesama manusia, manusia

dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan makhluk lain dan

lingkungan. Hal ini dimaksudkan agar segala hubungan dan aktivitas yang

dilakukan manusia sesuai dengan syariat Islam ada keserasian antara

duniawi, dan ukhrowi serta hubungan individu dan sosial (Mudzar, 1993: 3).

Ada beberapa ruang lingkup pendidikan agama Islam menurut Hasbi

Ash-Shidiqi meliputi hal-hal berikut ini:

a. Tarbiyah jismiyah, yaitu segala rupa pendidikan yang mewujudkan,

menyuburkan dan menyehatkan tubuh serta menegakkannya, supaya

dapat merintangi kesukaran yang dihadapi dalam pengalamannya.

b. Tarbiyah aqliyah, yaitu sebagaimana rupa pendidikan dan pelajaran yang

akibatnya mencerdaskan akal menajamkan otak.

c. Tarbiyah adabiyah, yaitu segala rupa praktik maupun berupa teori yang

wujudnya meningkatkan budi dan meningkatkan perangai.

d. Tarbiyah adabiyah atau pendidikan budi pekerti atau akhlak dalam ajaran

Islam merupakan salah satu ajaran pokok yang harus diajarkan agar

umatnya memiliki atau melaksanakan akhlak mulia yang telah

dicontohkan oleh Rasulullah SAW (Majid, 2014: 21-22).

Berdasarkan pada pendapat di atas menurut penulis bahwa materi

pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah tergantung pada tingkat,

Page 65: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

65

jenjang pendidikan, dan disesuaikan dengan tingkat usia siswa, baik secara

kronologis maupun psikologis. Adapun lingkup materi PAI yang diajarkan

di sekolah meliputi: Ilmu Aqidah, Akhlak, Fiqih, Al-Qur‟an, Hadits, dan

Sejarah Islam.

C. Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab

Secara etimologis, kata karakter (inggris: character) berasal dari bahasa

Yunani (Greek), yaitu charassein yang berarti “to engrave”. Sedangkan kata,

“to engrave” artinya adalah mengukir, melukis, memahat, atau menggoreskan.

Orang berkarakter berarti orang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat,

bertabiat atau berwatak. Dengan makna seperti ini berarti karakter identik

dengan kepribadian atau akhlak (Zuchdi dkk, 2013: 15).

Menurut Ryan dan Bohlin, karakter mengandung tiga unsur pokok,

yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (loving the

good), dan melakukan kebaikan (doing the good) (Dwiyanto dkk, 2012: 37).

Karakter adalah watak, sifat, atau hal-hal yang memang sangat

mendasar yang ada pada diri seseorang. Hal-hal yang sangat abstrak yang ada

pada diri seseorang, sering orang menyebutnya dengan tabiat atau perangai.

Dengan mengetahui adanya karakter (watak, sifat, tabiat ataupun

perangai) seseorang dapat memperkirakan reaksi-reaksi dirinya terhadap

berbagai fenomena yang muncul dalam diri ataupun hubungannya dengan

orang lain, dalam berbagai keadaan serta bagaimana mengendalikannya (Majid,

dkk, 2013: 11-12).

Page 66: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

66

Dalam Kemendiknas ada 18 nilai dalam karakter yang mencakup nilai-

nilai karakter dalam berbagai agama, termasuk Islam. Di samping itu, 18

karakter tersebut telah disesuaikan dengan kaidah-kaidah ilmu pendidikan

secara umum, sehingga lebih implementatif untuk diterapkan dalam praksis

pendidikan, baik sekolah maupun madrasah. Lebih dari itu, 18 nilai karakter

tersebut telah dirumuskan standar kompetensi dan indikator pencapaiannya di

semua pelajaran, baik sekolah maupun madrasah. Dengan demikian,

pendidikan karakter dapat dievaluasi, diukur, dan diuji ulang.

Nilai-nilai karakter itu adalah: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja

keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan atau

nasionalisme, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,

gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab

(Suyadi, 2013: 7-9).

1. Jujur

Jujur yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara

pengetahuan, perkataan dan perbuatan (mengetahui ynag benar, mengatakan

yang benar, dan melakukan yang benar), sehingga menjadikan orang yang

bersangkutan sebagai pribadi yang dapat di percaya (Suyadi, 2013: 8).

Jujur sebagai sebuah nilai merupakan keputusan seseorang untuk

mengungkapkan (dalam bentuk perasaan, kata-kata dan perbuatan) bahwa

realitas yang ada tidak dimanipulasi dengan cara berbohong atau menipu

orang lain untuk keuntungan sendiri. Kata jujur identik dengan benar yang

Page 67: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

67

lawan katanya adalah bohong. Maka jujur lebih jauh dikorelasikan dengan

kebaikan (kemaslahatan) (Kesuma dkk, 2012: 16).

Indikator karakter jujur antara lain:

a. Mengemukakan apa adanya

b. Berani bertanya

c. Menunjukan fakta yang sebenarnya

d. Berani menyatakan pendapat

e. Mengakui kesalahan (Mulyasa, 2014: 148).

Seseorang yang memiliki karakter jujur akan diminati orang lain,

baik dalam konteks persahabatan, bisnis, rekan/mitra kerja, dan sebagainya.

karakter ini merupakan salah satu karakter pokok untuk menjadikan

seseorang cinta kebenaran, apapun resiko yang akan diterima dirinya dengan

kebenaran yang ia lakukan.

2. Disiplin

Disiplin yaitu kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala

bentuk peraturan atau tata tertib yang berlaku (Suyadi, 2013: 8).

Indikator disiplin disini adalah

a. Masuk kelas tepat waktu

b. Mengumpulkan tugas tepat waktu

c. Memakai sragam sesuai tata tertib

d. Mengerjakan tugas yang diberikan

e. Tertib dalam mengikuti pembelajaran

f. Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan

Page 68: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

68

g. Membawa buku tulis maupun teks sesuai dengan mata pelajaran

Sikap disiplin dapat mengantarkan seseorang pada jalan kesuksesan,

karena orang yang berdisiplin akan bersikap teguh dalam menjalani niat dan

cita-cita yang ingin diraihnya. Disiplin mampu menjaga agar setiap tindakan

tetap berada pada jalan menuju tujuan akhir yang ingin dicapai, bahkan

mampu menjaga tujuan akhir itu sendiri. Kedisiplinan akan terbangun

dengan niat yang kuat, motivasi yang utuh dan sungguh-sungguh, serta

kesadaran akan alasan dari penetapan tujuan akhir yang akan dicapai.

Sementara ketidak disiplinan akan menjadikan jalan menuju tujuan akhir

(Saleh, 2012: 297).

Disiplin merupakan sikap dan perilaku yang menunjukan ketertiban

dan kepatuhan terhadap berbagai ketentuan dan peraturan.

3. Tanggung Jawab

Tanggung jawab yaitu suatu usaha seseorang yang diamanahkan,

harus dilakukan. Istilah dalam Islam tanggung jawab merupakan amanah.

Secara luas tanggung jawab diartikan sebagai usaha manusia untuk

melakukan amanah secara cermat, teliti, memikirkan akibat baik dan

buruknya, untung rugi dan segala hal yang berhubungan dengan hal tersebut

secara transparan menyebabkan orang percaya dan yakin, sehingga

perbuatan tersebut mendapat imbalan baik maupun pujian dari orang lain.

Tanggung jawab merupakan sifat yang amat baik bagi manusia.

Tidak bertanggung jawab adalah sifat yang buruk. Seseorang tidak perlu

bertanggung jawab terhadap hal yang tidak mengandung kemerdekaan di

Page 69: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

69

dalamnya. Seperti tidak meminta pertanggungjawaban pada sebatang pohon

yang tiba-tiba tumbang saat seseorang melintas dan menimpa orang tersebut

(Nasution, 1972: 87).

Indikator perilaku tanggung jawab dalam hal ini adalah :

a. Melaksanakan kewajiban

b. Melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan

c. Menaati tata tertib sekolah

d. Memelihara fasilitas sekolah

e. Menjaga kebersihan lingkungan

Mendeteksi karakter yang terbentuk dalam diri peserta didik melalui

pembelajaran yang telah diikutinya adalah dengan cara penilaian karakter

dengan indikator-indikator tersebut diatas.

Pembentukan karakter memang tidak bisa terbentuk dalam waktu

yang singkat, tapi indikator perilaku dapat dideteksi secara dini oleh setiap

guru (Mulyasa, 2013: 146-147).

Menurut kamus besar bahasa indonesia tanggung jawab adalah

keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab

menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menaggung,

memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung akibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab

juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Page 70: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

70

Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian

hidup manusia, bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung

jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di

pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat. Tanggung jawab

adalah ciri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab

karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari

pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.

Page 71: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

71

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Sejarah Berdirinya SMK Negeri 1 Bawen

SMK Negeri 1 Bawen berdiri pada tahun 1965 di Kodya Salatiga

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan RI

No. 93/Dirpt/BI/1965 tertanggal 27 Juli 1965, tahun 1990 SMK Negeri 1

Bawen pindah di wilayah Kecamatan Bawen yang terletak di Kabupaten

Semarang dengan luas lahan 9,8 ha, memiliki dukungan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang handal baik internal maupun eksternal dengan enam

Program Keahlian yang dimiliki, yaitu Program Keahlian Agribisnis Hasil

Pertanian, Agribisnis Prduksi Tanaman, Agribisnis Produksi Ternak,

Mekanisasi Pertanian, Tata Boga Dan Pariwisata.

Sejak Berdiri tahun 1965, SMK Negeri 1 Bawen telah menamatkan

pertama kali tahun 1968 untuk Program Keahlian Teknologi Pertanian (saat

itu), hingga tahun 2009 SMK Negeri 1 Bawen telah menamatkan tamatan

sejumlah 4225 siswa yang tersebar diseluruh pelosok Nusantara dan bekerja

diberbagai sektor Dunia Usaha dan Industi. Pada bulan Juni tahun 2009

SMK Negeri 1 Bawen meraih Sertifikat ISO 9001-2008 dari SAI Global.

SMK Negeri 1 Bawen memiliki potensi wilayah yang sangat

strategis pada jalur Joglosemar (Jogjakarta, Solo dan Semarang), terletak

pada titik sentral wilayah Kab. Semarang dan Provinsi Jawa Tengah,

Page 72: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

72

memiliki jarak tempuh 35 km dari Ibukota Provinsi Jawa Tengah sebagai

penyangga Kota Semarang, Akses pelabuhan laut dan udara yang sangat

dekat, Keindahan alam dan peningkatan budaya yang potensial untuk

pariwisata (Wisata Kopeng, Candi Gedong Songo, Rawa Pening dan Wisata

Bandungan Ambarawa) dan Lahan yang subur untuk pengembangan

Agribisnis, Agrowisata dan Agroindustri sangatlah mendukung untuk

mengembangkan dan meningkatkan potensi daerah dan mutu pendidikan

yang dihasilkan sesuai Visi dan Misi Sekolah.

2. Identitas Sekolah

Tabel 3.2 Identitas Sekolah

Nama Sekolah SMK NEGERI 1 BAWEN

NIS 581036201001

Alamat Jl. Kartini No. 119 Bawen

Kota/Kabupaten Semarang

Provinsi Jawa Tengah

Negara Indonesia

E-mail [email protected]

Website www.smkn1bawen.sch.id

Telepone/Fax 0298-591284

Kode Pos 50661

Sumber: Data SMK Negeri 1 Bawen

Page 73: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

73

3. Letak Geografis

Page 74: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

74

4. Visi-Misi dan Tujuan

a. Visi

“Menghasilkan tamatan yang bertaqwa, profesional, berwawasan

lingkungan dan mampu bersaing di era global”.

b. Misi

Mendidik dan melatih peserta didik menjadi manusia yang:

1) Bertaqwa dan berakhlak mulia.

2) Peduli dan berwawasan lingkungan.

3) Terampil, mandiri, dan mampu mengembangkan diri.

4) Memiliki dedikasi, kreatifitas dan berwawasan luas.

5) Mampu beradaptasi dan bersaing di era global.

5. Tujuan

a. Menyiapkan peserta didik yang cakap, mampu memahami dan

menerapkan budi pekerti luhur.

b. Membekali peserta didik dengan pengetahuan tentang kepekaan terhadap

masalah lingkungan.

c. Menyiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja dan

mengembangkan sikap profesionalisme.

d. Menyiapkan peserta didik yang mampu memilih karier, siap

berkompetisi, dan mengembangkan sikap kemandirian melalui

kewirausahaan.

e. Melayani semua pelanggan SMK Negeri 1 Bawen sesuai dengan

persyaratan 8 standar nasional pendidikan serta ISO 9001-2008.

Page 75: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

75

f. Membantu masyarakat kurang mampu dengan membuka program Kelas

Jauh Mandiri.

6. Sarana dan Prasarana

Sarana adalah suatu yang dapat mempermudah dan memperlancar

terlaksananya program pendidikan dan pengajaran atau dapat dikatakan

bahwa sarana adalah salah satu faktor pendukung demi kelancaran

pelaksanaan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Tabel 3.6 Sarana dan Prasarana

No.

Sarana

Keadaan

Baik Rusak

Ringan

Rusak

Berat

1. Ruang Kepala Sekolah 1 - -

2. Ruang Kurikulum 1 - -

3. Ruang Kesiswaan 1 - -

4. Ruang Humas 1 - -

5. Ruang TU 1 - -

6. Ruang Piket 1 - -

7. Ruang Guru 1 - -

8. Ruang Kelas 49 - -

9. Perpustakaan

Konvensional

1 - -

10. Perpustakaan Digital 1 - -

Sumber: Data SMK Negeri 1 Bawen

Page 76: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

76

Page 77: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

77

7. Data Guru dan Karyawan

Tabel 3.8 Data Guru dan Karyawan

No. Keterangan Jumlah

1. Guru Sertifikasi 53

2. Guru Tetap (PNS) 12

3. Guru Tidak Tetap 33

4. Karyawan 36

Jumlah 132

Sumber: SMK Negeri 1 Bawen

8. Keadaan Siswa

Secara umum, keadaan siswa SMK Negeri 1 Bawen ini baik. Latar

belakang masing-masing murid bereaneka ragam, mulai dari anak petani,

pedagang, sampai pejabat tingkat kecamatan. Adapun secara keseluruhan

murid-murid SMK Negeri 1 Bawen ini berjumlah 1818 siswa dengan 55

kelompok belajar.

Data Jumlah Siswa Tahun 2015/2016

Tabel 3.9 Data Kelas X

No Paket Keahlian Jumlah

Putra Putri Total

1. TPHP a 10 23 33

2. TPHP b 12 22 34

3. TPHP c 11 23 34

4. TPHP d 12 22 34

5. TPHP e 10 21 31

6. ATP a 20 15 35

Page 78: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

78

7. ATP b 19 16 35

8. ATPH a 28 6 34

9. ATPH b 27 8 35

10. ATPH c 9 6 15

11. AMP a 26 4 30

12. AMP b 29 4 33

13. APTU a 28 4 32

14. APTU b 34 4 38

15. APTR 35 3 38

16. JB a 4 30 34

17. JB b 8 25 33

18. JB c 7 27 34

19. AP a 12 21 33

20. AP b 12 22 34

21. AP c 10 24 34

Jumlah 693

Sumber: Data SMK Negeri 1 Bawen

Tabel 3.9 Data Kelas XI

No Paket Keahlian Jumlah

Putra Putri Total

1. TPHP a 8 25 33

2. TPHP b 7 26 33

3. TPHP c 10 25 35

4. TPHP d 11 23 34

5. ATPH a 19 15 34

6. ATPH b 20 14 34

7. ATP a 22 8 30

8. ATP b 23 9 32

9. APTU 30 4 34

Page 79: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

79

10. APTR 28 2 30

11. AMP a 22 2 24

12. AMP b 30 1 31

13. JB a 5 26 31

14. JB b 8 22 30

15. JB c 9 19 28

16. AP a 8 24 32

17. AP b 11 24 35

18. AP c 12 23 35

Jumlah 575

Sumber: Data SMK Negeri 1 Bawen

Tabel 3.9 Data Kelas XII

No Paket Keahlian Jumlah

Putra Putri Total

1. TPHP a 11 26 37

2. TPHP b 12 24 36

3. TPHP c 12 23 35

4. TPHP d 11 24 35

5. ATP a 32 2 34

6. ATP b 30 5 35

7. ATPH a 12 23 35

8. ATPH b 15 22 37

9. APTU 29 1 30

10. APTR 28 3 31

11. AMP 36 0 36

12. JB a 9 27 36

13. JB b 11 26 37

14. AP a 9 24 33

15. AP b 12 21 33

Page 80: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

80

16. AP c 8 22 30

Jumlah 550

Sumber: Data SMK Negeri 1 Bawen

Keterangan:

a. TPHP : Tekhnologi Pengolahan Hasil Pertanian

b. ATP : Agribisnis Tanaman Perkebunan

c. ATPH : Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura

d. AMP : Agribisnis Mekanisasi Pertanian

e. APTU : Agribisnis Produksi Ternak Unggas

f. APTR : Agribisnis Produksi Ternak Ruminansia

g. JB : Jasa Boga

h. AP : Akomodasi Perhotelan

9. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar jam

pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah atau luar sekolah untuk membantu

pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi bakat, dan

minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh

pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan

di sekolah atau madrasah secara berkala dan terprogram.

a. Ekstrakurikuler Wajib

Ekstrakurikuler wajib di SMK Negeri 1 Bawen adalah pramuka.

Page 81: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

81

b. Ekstrakurikuler Pilihan

1) Bidang Olahraga

a) Sepak bola

b) Volly ball

c) Tenis meja

d) Bulu tangkis

e) Renang

f) Takraw

g) Olahraga prestasi lainnya

h) Silat

i) Karate

2) Bidang Seni

a) Seni tari

b) Seni tradisional (angklung dll)

c) Seni musik / band

d) Rebana

3) Bidang Wawasan Kebangsaan

a) Pasukan pengibar bendera (Paskibra)

b) Pecinta alam

c) Palang merah remaja (PMR)

d) Pramuka

e) Kelompok ilmiah remaja (KIR)

f) English club

Page 82: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

82

4) Pembinaan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

a) BTA

b) Qiro‟ati

5) Pembinaan Keterampilan Kewirausahaan

a) Koperasi siswa

b) Jurnalistik / mading

c) Teknologi informasi

6) Pembinaan Mapel OSTN dan LKS

a) Debat bahasa inggris

b) Matematika

c) Kimia

d) Biologi

e) Fisika

f) Produktif (semua program keahlian)

B. Temuan Penelitian

Berdasarkan temuan penelitian di SMK Negeri 1 Bawen tentang

pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

SMK Negeri 1 Bawen (studi analisis tentang karakter Jujur, Disiplin dan

Tanggung jawab). Terdapat beberapa garis besar:

Page 83: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

83

1. Profil Responden

a. Nining Setyowati, M.Pd (NS)

NS merupakan Koordinasi Ketenagaan sekaligus perwakilan dari kepala

sekolah JUMERI, S.TP, M.Si. Lahir di Ngawi pada tanggal 04 Maret

1978 silam.

b. Nana Mulyana, S.Pd. M.Si (NM)

NM merupakan Waka Kurikulum.

c. Siti Fatimah, S.Ag (SF)

SF merupakan guru mata pelajaran PAI yang mengampu kelas XI-XII.

Lahir di Boyolali tanggal 01 Juni 1965 silam.

d. Ahmad Samsi, S.Pd (AS)

AS merupakan guru mata pelajaran PAI yang mengampu kelas X.

e. Musfiroh (M)

M merupakan siswa kelas X-JB. Lahir di Semarang tanggal 06 Juli 2000

silam.

f. Ety Kusniawati (EK)

EK merupakan siswa kelas X-ATR. Lahir di Banyubiru tanggal 20

September 2000 silam.

g. Hani Handayani (HH)

HH merupakan siswa kelas XI-AP. Lahir di Semarang 07 Juli 1999

silam.

Page 84: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

84

h. Wahyu Choirul „Ulyati (WCU)

WCU merupakan siswa kelas XII-APT. Lahir di Kab. Semarang 21 Juli

1998 silam.

2. Hasil Penelitian

a. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dalam Membentuk Karakter Jujur, Disiplin dan

Tanggung Jawab

Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 1 Bawen yang

dilakukan oleh peneliti, terkait dengan implementasi Kurikulum 2013

didapatkan melalui wawancara dengan berbagai sumber. Diantaranya

wakil kepala sekolah, Waka kurikulum, guru agama dan beberapa siswa.

Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari Kurikulum

Berbasis Kompetensi yang pernah diuji cobakan pada tahun 2004. KBK

dijadikan acuan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan

dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada

jalur pendidikan sekolah.

Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI itu

sendiri adalah sebagai berikut:

Menurut AS selaku guru PAI kelas X mengatakan bahwa:

“Sebenernya kalau penerapannya ya, secara tidak langsung

kurikulum PAI itu juga Kurikulum 2013 itu sendiri. Hanya kalau

sekarang sudah dilibatkan semuanya, secara yuridis itu sudah

mulai diterapkan, tapi sebenernya Kurikulum 2013 itu kurikulum

PAI sendiri, karena sebenernya penilaiannyakan cukup kompleks

kalau di K-13 ini berbeda dengan kurikulum 2006. Tapi saya pikir

esensinya sama, hakekat pembelajaran PAI dengan K-13 itu sama

hanya saja dalam K-13 secara legalitas sebenernya tanggung

Page 85: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

85

jawab terhadap nilai-nilai moral kemudian nilai-nilai sikap

terutama itu.....”(05 November 2015).

Sedangkan menurut SF guru PAI kelas XI-XII yaitu:

“Oh.. sangat baik sekali, kita menyambutnya baik. Kenapa baik?

Di kurtilas inikan PAI jadi 3 jam, dari 2 jam itu menjadi 3 jam itu

ya sangat menyenangkan bagi pelajaran PAI ya. Jadi terasa

sekali” (04 November 2015).

Untuk mengetahui apa itu Kurikulum 2013 saya bertanya dengan

beberapa siswa mengenai Kurikulum 2013 menurut pemahaman dan

sepengetahuan mereka.

M yang merupakan siswa X-JB, berpendapat bahwa:

“Dalam Kurikulum 2013 diusahakan lebih aktif gitu kan, gurunya

hanya menjadi motivator aja. Nantikan dikasih kita dikasih tugas

dan kita nyari sendiri gitu. Selain itu Kurikulum 2013 kita yang

aktif beda kalau kurikulum yang lamakan kita Cuma dengerin

guru yang bicara gitu. Jadi menurut saya sangat menyenangkan”

(03 November 2015)

Sedangan HH siswa XI-AP, bahwa kurikulum 2013 adalah

sebagai berikut:

“Kurikulum baru yang sistemnya guru hanya pasif, tidak boleh

menjelaskan secara panjang lebar. Murid harus aktif mencari

materinya sendiri dan guru hanya penyempurna jawaban dari

muridnya” (03 November 2015).

Hal serupa juga disampaikan oleh WCU siswa kelas XII.

“Kurikulum yang bikin siswa kreatif menurutku mbak, soalnya

aku cocok dengan kurikulum itu. Lebih menyenangkan karena

pelajaran mudah dipahami dari kerja kelompok dan praktek yang

dilakukan lebih banyak. Jadi mudah dan menyenangkan” (03

November 2015).

Berbeda dengan EK siswa kelas X-ATP, yang mengatakan:

Page 86: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

86

“Kurikulum 2013 sebenarnya menyenangkan tapi bisa jadi tidak

menyenangkan karena agak tidak mudeng sama pelajarannya.

Tidak mudengnya itu kalau dikasih soal langsung suruh ngerjain

terus kitakan belum tau gitu jadinya ya kalau nilainya jelek ya

gimana gitu rasanya” (04 November 2015).

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang lebih menekankan

kompetensi siswa secara menyeluruh dan utuh, jika dalam pembelajaran

yang dikembangkan oleh kurikulum tersebut lebih berpusat terhadap

keaktifan dan kompetensi dasar yang dimiliki oleh siswa.

1) Analisis Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran PAI dalam Membentuk

Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab

Dalam implementasi Kurikulum 2013, pendidikan karakter

dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang

studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang

berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu

dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks

kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai dan

pembentukan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif

tetapi menyentuh internalisasi dan pengalaman nyata dalam kehidupan

sehari-hari.

NS selaku wakil kepala sekolah menuturkan terkait

implementasi Kurikulum 2013 dalam membentuk karakter jujur,

disiplin dan tanggung jawab yang diselenggarakan di sekolah.

”Secara umum yang harus dimiliki, yang pertama tertib, jujur,

disiplin, tanggung jawab itu terutama. Yang diutamakan

kejujuran, ketertiban, kedisiplinan dan tanggung jawab. Itu

Page 87: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

87

hampir semua mapel wajib mempunyai sikap itu, kalau yang

lain-lain tergantung mapel yang lain” (04 November 2015).

Hal serupa juga disampaikan oleh NM selaku waka kurikulum

yaitu:

“Ya jadi karakter atau sikap sebenarnya itu kembarannya ya.

Hanya gini dalam kurtilas itu dalam keseharian kita, kita secara

khusus tidak mengajarkan nilai-nilai sikap atau karakter

tersebut karena tertanamnya sikap yang positif, karakter yang

baik itu bukan karena proses yang diajarkan secara langsung.

Itu merupakan efek atau norturon efek. Misalnya, ketika

sedang tes, kita memberikan tempat duduk yang renggang

kemudian diawasi dengan baik tidak dengan kejam tapi dengan

baik dengan proporsional sesungguhnya kita sedang

menanamkan sikap jujur, seperti itu. Jadi apapun karakter itu

ditanamkan atau dipelajari secar atidak langsung bukan „Hey

yang sopan‟ bukan ‟Hey yang santun‟ bukan „Yang kreatif‟

bukan „Yang penuh inisiatif‟ bukan. Tetapi bahwa kita

ciptakan sebuah sikon sehingga lahirlah sikap-sikap itu.....” (05

November 2015).

Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa di SMK

Negeri 1 Bawen dalam menerapkan Kurikulum 2013 bukan hanya

karakter jujur, disiplin dan tanggung jawab saja yang harus dimiliki

melainkan semua nilai-nilai karakter yang lain juga harus dimiliki.

Walaupun dalam pelaksanaan pembelajarannya tidak semua nilai

karakter itu digunakan karena tergantung dengan materi pelajaran

yang akan diajarkan.

2) Analisis Proses Pembelajaran PAI dalam Membentuk Karakter Jujur,

Disiplin dan Tanggung Jawab

a) Persiapan sebelum Pembelajaran

Salah satu tugas seorang guru adalah mengadministrasikan

apa yang akan dikerjakan dan apa yang sudah dikerjakan. Di antara

Page 88: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

88

administrasi yang mesti dipenuhi guru adalah membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Sebelum proses pembelajaran PAI, guru harus

mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

akan diajarkan. Seperti diungkapkan oleh SF:

“Yang jelas tupoksi guru itukan ada 5 ya, merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi, menganalisis dan tindak lanjut.

Jadi sebelum saya mengajar itu, kita buat RPP dulu karena

guru itu wajib buat RPP bahkan kalau sini tidak membuat

RPP itu ada sanksinya dari Bapak kepala sekolah.....” (04

November 2015).

Tidak berbeda dengan pendapat AS, yang mengatakan

bahwa:

“Sebelum memulai pelajaran jelas kita mempersiapkan

materi itu sudah jelas, terutama materi pokok apa yang akan

dipelajari. Disamping menyiapkan RPP sebelum memulai

itu sudah biasa ya. Hanya persiapannya..........” (05

November 2015).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sebelum

proses pembelajaran berlangsung seorang guru harus membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) supaya materi yang akan

diajarkan kepada peserta didik lebih jelas dan terperinci. Selain itu,

guru juga lebih siap saat akan mengajar karena apa saja yang akan

dilakukan saat proses pembelajaran sudah dipersiapkan. Jadi

dengan adanya peraturan di SMK Negeri 1 Bawen yang

mewajibkan semua guru harus membuat RPP sebelum mengajar

sangatlahlah membantu. Di samping itu, di SMK Negeri 1 Bawen

juga menerapkan Kurikulum 2013 yang salah satu syarat

Page 89: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

89

Kurikulum 2013 itu sendiri adalah adanya RPP sebelum proses

pembelajaran berlangsung, jadi mau tidak mau semua guru harus

membuat RPP.

b) Penentuan Strategi dan Metode Pembelajaran

Strategi merupakan cara yang ditempuh seorang guru dalam

kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan agar peserta didik

antusias dalam mengikuti pelajaran dan peserta didik diharapkan

aktif saat proses pembelajaran.

Dalam hal ini, di SMK Negeri 1 Bawen menggunakan

pendekatan scientific (pendekatan ilmiah). Yang meliputi:

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau eksperimen,

mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

Dari hasil penelitian mengenai penentuan strategi dan metode

pembelajaran Agama Islam di SMK Negeri 1 Bawen dapat dilihat

dari wawancara dengan Guru PAI AS sebagai berikut:

“Kalau kita memakai pendekatannya, apa ya? Saya lupa,

disini juga sudah ada semuanya. Pendekatannya Scientific ya,

pendekatannya Scientific itu, kemudian kita mengumpulkan

materi terus kalau modelnya karena kita kelas X. Jadi pakai

Discovery Learning kemudian penilaiannya latihan” (05

November 2015).

Hal serupa juga diungkapkan oleh SF:

“Dalam Kurtilas ini, saya memakai metode scientifif

approach ya mbak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh

pemerintah. Kajian yang bersikap ilmiah, yang mengaruskan

dan menuntut siswa untuk aktif jika tidak mau ketinggalan

dengan temannya” (04 November 2015).

Dalam Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific

approach (pendekatan ilmiah) yang meliputi: mengamati, menanya,

Page 90: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

90

mengumpulkan informasi atau eksperimen, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan. Namun dalam hal metode pembelajaran guru

PAI menggunakan berbagai macam metode salah satunya yaitu

metode Discovery Learning.

c) Penyediaan Sumber, Alat dan Bahan

Sumber belajar yang digunakan di SMK Negeri 1 Bawen ini

sangat varian, tidak hanya terpaku pada LKS atau buku paket yang

dari sekolah melainkan guru PAI juga menggunakan buku-buku al-

Qur‟an dan Hadist bila dirasa sangat dibutuhkan.

Media yang digunakan juga tidak hanya LCD saja, melainkan

ada juga yang menggunakan alat peraga agar mudah dimengerti

oleh peserta didik.

Dalam tahap penyediaan sumber, alat dan bahan

pembelajaran guru PAI setelah menerapkan atau memanfaatkan

sarana tersebut sesuai dengan kebutuhann seperti yang diungkapkan

SF di bawah ini:

“Ada dari buku, ada dari LKS kadang saya itu sok dengerin

kajian di TV kemudian ikut kajian-kajian di luar, kemudian

kalau kita kan peganggannya Qur‟an hadist. Ya sebisa

mungkin kita luangkan waktu walau hanya 2 ayat setiap hari

kita kaji hadist-hadist, bahkan kalau kita ditanya sudah hafal

berapa hadist buk? Dan saya juga cari di internet kalau kita

diburu pertanyaan anak macem-macem ya jadi kita harus

menyiapkan bahwa saya harus bisa. Setiap saya nganggur

saya buka internet, ataupun youtube lewat apapun” (04

November 2015).

Menurut AS, sumber, alat dan bahan yang digunakan saat

proses pembelajaran adalah:

Page 91: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

91

“Sumber belajar sendiri kita dari buku panduan tetap kita

pakai yang dari pemerintah untuk kurtilas itu, itu ynag utama.

Di samping itu juga biasa, IAIN hadist, kemudian buku-buku

yang terkait dengan materi PAI” (05 November 2015).

Sedangkan alat dan bahan yang digunakan dalam

pembelajaran PAI menurut SF:

“Bahan dan alat yang digunakan tergantung dengan

materinya mbak, tadikan kelas XII materi jenazah jadi saya

menggunakan media boneka untuk mempermudah siswa

dalam memahami materi yang saya ajarkan. Kalau kita pakai

alat peragakan lebih mudah memahaminya dibandingkan

dengan memakai video ataupun gambar-gambar” (04

November 2015).

AS juga berpendapat bahwa alat dan bahan yang digunakan

yaitu:

“Kita sampai sekarang macem-macem ya, tapi secara umum

kita memakai LCD karena memang kita sudah disiapkan tiap

ruangan ya bagio yang moving maupun yang sudah

permanen....” (05 November 2015).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa di SMK Negeri 1

Bawen tidak hanya menggunakan LKS/buku paket saja sebagai

sumber dalam belajarnya melainkan dari berbagai sumber yang lain

seperti al-Qur‟an, Hadist maupun kajian yang ada di televisi. Dan

media yang digunakanpun tidak hanya LCD saja melainkan

menggunakan alat peraga agar peserta didik mudah untuk

memahami materi yang diajarkan.

3) Analisis Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan alat untuk mengukur sampai dimana

kemampuan anak didik menguasai materi yang telah diberikan.

Page 92: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

92

Evaluasi dapat dijadikan oleh sekolah sebagai bahan introspeksi diri,

dengan melihat sejauh mana kondisi belajar yang diciptakannya.

Dalam evaluasai, guru juga sudah melakukan penilaian

autentik yaitu dengan menilai sikap yang meliputi; observasi,

penilaian diri, penilaian teman sejawat, dan jurnal. Nilai pengetahuan

meliputi tes tulis, tes lisan, penugasan, ulangan harian, UTS

dan UAS. Nilai ketrampilan meliputi praktek, proyek dan portofolio.

Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran

PAI seperti yang diugkapkan AS:

“Setelah selesai pembelajaran biasanya saya memberikan soal

yang harus dikerjakan oleh murid-murid. Saya kasih waktu

berapa menit untuk mengerjakannya. Namun disini saya

membolehkan murid untuk membuka buku catatan masing-

masing. Dengan itu kan saya bisa tau mana murid yang selalu

memperhatikan dan tidak” (05 November 2015).

Bukan hanya mengevaluasi pembelajan pada murid-muridnya

saja, namun di SMK Negeri 1 Bawen juga mengevaluasi para guru

setelah proses pembelajaran.

Berikut petikan wawancara dengan Waka Kurikulum:

“Kita dari awal dulu, kita ada foam penilaian RPP. Foam pada

RPP untuk mengoreksi antar teman, jadi kita mengkoreksi

antar teman, kurang ini, kurang ini. Saya sendiri dari

perencanaan pembelajaran satu persatu guru saya bimbing, di

samping kolektif lalu mereka membuat RPP lalu konsultasi di

sini satu persatu, perkata, urutan linieritasnya seperti

sistematika menyusun skripsi, seperti itu......” (05 November

2015).

Page 93: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

93

Berbeda dengan NS selaku wakil dari kepala sekolah,

mengatakan bahwa:

“Setiap semester kita kan ada melihat semesternya gitu, kita

stor nilai ke kurikulum. Dari situ akan terlihat siapa guru yang

belum mengumpulkan nilai-nilai mid semester itu atau nilai

harian itukan sudah ada bendahara nilai dari kurikulum. Dari

situ akan terlihat siapa guru yang berhasil dan kurang berhasil

dalam mengajar dan memberi materi kepada murid-muridnya”

(04 November 2015).

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, setelah

selesai pembelajaranguru akan mengevaluasi peserta didik diakhir

pelajaran dengan memberikan soal yang berkaitan dengan materi yang

diajarkan tadi kepada peserta didik untuk dijawab, sekalipun itu

dengan open book. Karena dengan itu, guru bisa mengetahui siapa saja

peserta didik yang memperhatikan dan tidak.

4) Analisis Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung jawab

Kurikulum 2013 dalam membentuk kompetensi dan karakter di

sekolah dapat diketahui dari berbagai perilaku sehari-hari yang tampak

dalam setiap aktivitas peserta didik dan warga sekolah lainnya.

Perilaku tersebut antara lain diwujudkan dalam bentuk; kesadaran,

kejujuran, keikhlasan, kesederhanaan, kepedulian, kebebasan dalam

bertindak, kecermatan, dan ketelitian.

Selain interview dengan guru, peneliti juga bertanya kepada

peserta didik terkait dengan karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung

Jawab. Berikut cuplikannya:

Menurut WCU siswa kelas XII, mengatakan:

Page 94: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

94

“Menurut saya ya mbak, setelah penerapan Kurtilas ini siswa

dituntut untuk bersikap aktif. Jadi saya juga harus

menyesuaikannya mbak agar tidak ketinggalan dengan teman-

teman. Apalagi kalau kita selalu bertanya di kelas entah itu saat

diskusi kelompok atau tidak, bisa menambah point sendiri bagi

saya mbak. Dan saat dikasih PR oleh guru saya selalu

mengerjakan tugas tersebut dengan baik” (03 November 2015).

Tidak berbeda dengan WCU, HH kelas XI juga mengatakan:

“Setiap guru memberi tugas, entah itu tugas individu ataupun

kelompok saya selalu berusaha mengerjakannya. Ya walaupun

saat dikasih PR tidak semuanya saya bisa mengerjakannya sih

mbak, kan kadang-kadangkan ada yang sulit banget mbak dan

kadang saat sampai dikelas saya mencontoh punya temen saya

yang sudah jadi jika punya saya belum saya kerjakan. dan saat

pengumpulan tugas itu tidak pernah tepat waktu dari waktu

yang telah di tetapkan, kan kasian mbak jika teman kita da

yang belum mrengerjakan jadi kita membantu dulu baru

kemudian dikumpulkan sama-sama” (03 November 2015).

Sedangkan menurut M siswa kelas X berpendapat bahwa:

“Menurut saya pribadi ya mbak, setelah penerapan Kurikulum

2013 ini saya lebih disiplin dibandingkan saat SMP dulu.

Karena disini itu mempunyai peraturan kalau siswa berangkat

jam 06.45 sudah sampai di sekolah karena tiap pagi selalu ada

apel pagi jadi mau nggak mau kita harus berangkat pagi dari

rumah agar tidak telat dan mendapat hukuman. Selain itu ya

mbak, kalau kita memakai seragam sekolah diwajibkan untuk

memakai sepatu pantofel walaupun itu saat class meeting

mbak. Padahalkan itu tidak jam pelajaran seperti biasanya, jadi

saat aku dan teman-teman tidak mau memakai sepatu pantofel

kita harus memakai seragam olahraga biar tidak dapat

hukuman mbak” (03 November 2015).

NS berpendapat bahwa kebijakan sekolah untuk

mengembangkan karakter jujur, disiplin dan tanggung jawab itu

adalah sebagai berikut:

“Kebijakan kita misalnya itu, contoh ada di koprasi. Kitakan

punya koprasikan, nah disitukan penjaganya terbatas cuma satu

orang. Anak mengambil barang sendiri terus kan disini

muridnya banyak 1800an, kalau penjualnya suruh mengingat-

Page 95: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

95

ingat kemablian para siswa disini kan nggak mungkin.

Kemudian kita menanamkan rasa rasa percaya pada anak-anak

dengan harapan anak-anak dikasih kepercayaan dia bisa

bersikap jujur itu salah satunya....” (04 November 2015).

Selain kebijakan tersebut NM juga menambahkan:

“Kita dalam pembelajaran praktek terutama diantaranya adalah

pembelajaran yang menekankan agar kegiatan-kegiatan praktek

dilakukan secara individual sangat berbeda dengan kelompok.

Ketika individu anak-anak berusaha menyelesaikan tugas-

tugasnya dengan baik dan bagus hasilnya secara individu

dijawab secara mandiri kan gitu. Berbeda dengan kelompok

yang kadang-kadang saling mengandalkan kepada pekerjaan

temannya.....” (05 November 2015)

Sedangkan menurut guru PAI, untuk mengembangkan karakter

jujur, disiplin dan tanggung jawab pada anak adalah sebagai berikut:

SF mengatakan bahwa:

“Kejujuran ini contohnya, ini saya suruh siswa untuk nulis

sendiri tentang buku shalat, dan nilai sendiri. Saya hanya

menyampaikan kalau mau jujur jangan bohong tapi ketika

kalian mau bohong, bohong aja sekalian. Ini yang nilai siswa

sendiri, yang nulis siswa sendiri. Saya tinggal masukan ke

daftar nilai saya saja.

Disiplin anak, misalnya ketika Dzuhur gini to, ini ada guru di

sana. Kemudian mengamati siapa aja yang shalat.

Tanggung jawab terhadap permasalahan macem-macem ya.

Anak itukan kita beri tanggung jawab untuk misalnya

mengerjakan PR, mengerjakan atau ulangan dia harus

tanggung jawab terhadap dirinya sendiri jadi dia tidak usah ke

yang lainnya. Itu mungkin ada kaitannnya tanggung jawab itu,

ke jujur juga bisa. Jadi begitu” (04 November 2015).

Sedagkan AS berpendapat bahwa:

“Kalau yang pertama dari karakter jujur, kita ulangan mbak.

Contohnya kita melakukan ulangannya, lewat ulangan itu

materinya sama, soalnya sama, duduknya juga sama. Tapi

disitu anak dikasih kesempatan untuk menyelesaikan.

Kalau disiplin itu kita memang sepakat buat kontrak belajar

mbak. Karena kita kelasnya moving class, anak-anak pindah

kesana-sini kan susah kalau untuk on time jam segini. Jadi

Page 96: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

96

nanti minimal telat berapa menit karena setiap kelas beda-beda

mbak, ada yang 15 menit, ada yang 5 menit, yang 10 menit

juga ada tergantung lokasi dan jam pelajaran sebelumnya.

Tanggung jawab, biasanya dikasih tugas rumah mbak,

misalnya dirumah belajar kelompok. Tanggung jawab

penilaiannya seperti itu kalau tidak biasanya anak sebelum

pelajaran shalat Dhuha dulu tapi tergantung dengansikon dulu.

Siapa yang bertanggung jawab untuk mengabsen shalat Dhuha,

atau siapa yang nggak sholat” (05 November 2015).

Di SMK Negeri 1 Bawen, untuk membentuk karakter

jujur,disiplin dan tanggung jawab pada peserta didiknya dapat

dilakukan dengan cara koprasi kejujuran, diadakannya shalat dhuha

sebelum memulai pelajaran jika mempunyai waktu yang lebih

sehingga bisa digunakan untuk shalat dhuha dan lain-lain.

b. Faktor pendukung dan pengambat dalam implementasi Kurikulum

2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1) Faktor Pendukung

Faktor pendukung di SMK Negeri 1 Bawen dalam menerapkan

Kurikulum 2013 ini meliputi adanya wifi yang disediakan sekolah

untuk memudahkan peserta didik dalam mengakses materi yang

dibutuhkan, LCD yang hampir tiap kelas sudah tersedia, dan adanya

perpustakaan digital di sekolah.

Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Bawen

ada beberapa faktor pendukung yang menjadi kunci sukses

implementasi Kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran PAI.

Pembelajaran tersebut tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya

Page 97: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

97

faktor pendukung dalam melaksanakan proses pembelajaran. Berikut

petikan wawancara dengan NS:

“Sarana dan prasarana jelas, yang pertama IT sangat

berpengaruh, LCD, internet karena disini kan pembelajarannya

istilahnya menggunakan pendekatan scientific (berfikir ilmiah)

untuk berfikir ilmiah kan anak-anak butuh sarana dan salah

satunya adalah internet. Jadi guru bukan satu-satunya sumber

ilmu, jadi dia bebas mencari sumber lain seperti buku,

disediakan di perpus. Terus semua anak pegang 1 buku 1

mapel jadi kalau ada 17 mapel maka masing-masing anak itu

punya 17 buku. Yang ke-2 internet, kalau mau mencari materi

di internet. Kan disini menekankan 5M (mengamati, menanya,

menganalisa, mencoba dan mengkonfirmasi)” (04 November

2015).

Lebih lanjut, dinyatakan juga oleh NM mengenai faktor

pendukung dalam pembelajaran PAI sebagai nerikut:

“Berkaitan itu secara khusus di setiap kelas kita sekarang sudah

memasang LCD agar terjamin bahwa pembelajaran bisa

interaktif. Yang ke-2 kita memberikan kebebasan kepada guru

tentang sarana ini, jadi kursi bisa melingkar, kursi bisa

berhadap-hadapan atau kursi bisa berbentuk U, itu semua

dibebaskan. Namun resikonya dari sarana tadi adalah akan

cepat rusak barang-barang itu karena dipindah-pindahkan dan

di angkat junjung. Namun saat liburan dimulai, seketika itu

pengerjaan dimulai dari pengecetan, pemakuan dan macam-

macamnya. Itu bentuk dari dukungan sarana yang bersifat

perawatan. Yang ke-3, kita juga mengadakan internet untuk

menjamin bahwa akses data bisa dilakukan oleh anak setiap

saat. Dan yang terakhir adalah kita menyiapkan perpustakaan

digital yang hanya ada di sini di Kab. Semarang. Jadi kita

mempunyai 2 perpustakaan, konvensional dan digital” (05

November 2015).

Dari petikan wawancara diatas, penulis menyimpulkan bahwa

di SMK Negeri 1 Bawen memiliki fasilitas yang lengkap demi

Page 98: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

98

menunjang keberhasilan Kurikulum 2013 dalam belajar, dengan

adanya LCD disetiap kelas yang sudah ditralis besi di jendelanya. Jika

kelas belum ditralis sekolah juga sudah menyiapkan beberapa LCD

yang bisa dibawa kemana-mana. Di sekolah juga terdapat wifi yang

bertujuan untuk memudahkan peserta didik untuk mengakses materi

yang dibutuhkan jika tidak ada dalam LKS atau buku. Selain itu, di

SMK Negeri 1 Bawen juga memiliki 2 perpustakan, yang salah satu

perpustakaannya adalah digital.

2) Faktor Penghambat

Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, serta proses

penelitian secara menyeluruh, selain faktor pendukung ada juga faktor

yang menghambat pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran

PAI.

Faktor yang menghambat di SMK Negeri 1 Bawen ini salah

satunya adalah peserta didik. Karena setiap peserta didik yang

memiliki sikap dan karakter yang berbeda-beda jadi sebagai seorang

guru harus bisa memotivasi peserta didik agar bisa menumbuhkan rasa

ingin tau di diri mereka. Sebagaimana yang diungkapkan Bapak NS:

“Kendalanya disini adalah anak, anak sekarang kan cenderung

malas, sedangkan Kurtilas sendiri menuntut agar anak itu

kreatif dan inovatif. Sulitnya disitu untuk mengembangkan

mereka, untuk menumbuhkan rasa ingin tau” (04 November

2015).

AS berpendapat bahwa faktor penghambat atau kendala yang

dihadapi dalam menerapkan Kurtilas ini:

Page 99: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

99

“Kendala secara umum adalah ITnya, kalau kelas X kan anak

masih belajar jadi kendalanya di situ. Yang ke-2, anak belum

terbiasa dengan sistem pembelajaran Kurtilas jadi kita tidak

bisa murni Kurtilas dalam penilaiannya, karena anak masih

tahap transisi dari SMP-SMA” (05 November 2015).

Bukan hanya itu ada faktor lain yang menghambat pelaksanaan

pembelajaran seperti yang dijelaskan SF sebagai berikut:

“Kendalanya itu adalah anak, karena yang sekolah di SMK ini

memiliki latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari IQ yang

rendah-tinggi ada karena memang sekolah ini kan dipersiapkan

siap utuk berkerja berbeda dengan SMA/MA yang

dipersiapkan untuk kuliah. Kemudian dari keluarga yang

harmonis sampai yang broken home juga ada, dan terakhir

adalah dari segi perekonomiannya” (04 November 2015).

Berbeda dengan NM, hambatan yang dihadapi saat

mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah:

“Kalau awal-awal sih karena mungkin pemahamannya masih

kurang sehingga masih merasa keberatan dengan pengolahan

nilai, penilaian di mana-mana menjadi keluhan. Kendalanya

adalah ketika nilai harus jadi dan repoting dalam arti nilai

harus masuk ke sistem raport, dicetak dan ternyata masih ada

nilai yang di bawah KKN, nah itu nanti harus dicetak ulang

raport itu. Itu jadi harus kerja 2x walaupun tidak semua anak

tapi itu kerjaan yang menyita waktu. Yang ke-2 masih regulasi

yang sering datang terlambat, kalau kita tidak hunting tidak

dapat, ya kebetulan saat kita download internet ada peraturan

baru. Bayangkan sudah berlangsung sekian bulan regulasi baru,

baru diakses” (05 November 2015).

Dari hasil wawancara diatas, faktor penghambat dalam

Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Bawen adalah peserta didik, proses

penilaian dan regulasi dari pemerintah yang bisa berubah sewaktu-

waktu.

C. Solusi yang Ditempuh untuk Mengatasi Faktor-faktor Penghambat

dalam Implementasi Kurikulum 2013

Page 100: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

100

Solusi yang ditembuh untuk mengatasi hambatan-hambatan diatas

adalah dengan cara guru harus kreatif agar tidak ketinggalan zaman,

karena dalam Kurikulum 2013 ini bukan hanya siswa ynag dituntut untuk

aktif namun seorang guru juga dituntut untuk kreatif agar dapat

menciptakan suasana ynag menyenangkan agar peserta didik tidak

merasa jenuh dan bosan saat mengikuti pelajaran.

Bukan hanya itu saja solusi yang ditempuh, akan tetapi ada

beberapa solusi lagi, berikut adalah pendapat NS untuk mengatasai

hambatan dalam implementasi Kurikulum 2013:

“Guru harus kreatif, istilahnya kita harus cari bagaimana caranya?

Itu memang menjadi PR buat kita. Bagaimana kita harus

memotivasi anak tersebut agar dia mau, istilahnya kita kan guru

tidak ada yang duduk manis, akan tetapi kita harus keliling

dengan cara pendekatan. Individu didekati, dikasih motivasi dan

seterusnya. Misalkan dikasih motivasi kalau kamu tidak mau baca

otomatis kamu akan ketinggalan dengan temanmu” (04 November

2015).

Menurut AS, solusi yang harus ditempuh yaitu:

“Solusinya ya tetap penilaian itu tetap berjalan hanya saja kita

setiap kali selesai KD, kita akan revisi. Misalkan pada RPP yang

pertama ada kekurangan penilaiannya, misalkan keteranpilanya

presentasi, jika penilaian item tentang presentasi kurang cocok

karena cukup berat. Tapi konsep item dasarnya tetap dijalankan,

misalnya saya ingin menilai tentang keterampilan anak dalam

membaca al-Qur‟an, memang disitukan kalau di dalam penilaian

untuk keterampilan prakteknya ada 4 item, yaitu: mulai dari

mengidentifikasi bacaan tajwid, kemudian juga kelancaran

membaca, kemudian terjemahannya dan yang terakhir adalah isi

kandungannya. Kemudian disetiap 4 elemen itu akan ada sub item

lagi dan ada skoring di situlah ketika di RPP sudah ada kita

pakainya itu. Jadi penilaiannya bertahap-tahap agar bisa sesuai

dengan penilaian Kurtilas” (05 November 2015).

SF juga mengungkapkan:

Page 101: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

101

“Memotivasi anak itu dengan pencerahan sebelum belajar, dan

sabar. Rasul saja dakwah dilempari batu, di caci maki tetap sabar.

Masak kita hanya karena anak-anak tidak menurut dengan kita

sudah jengkel dan marah-marah. Kalau mau anak itu menurut dan

patuh serta jadi anak yang baik kita harus sabar. Selain sabar kita

juga harus dekat dan baik dengan anak supaya mereka mau

mendengardan mematuhi apa yang diperintahkan kepada mereka”

(04 November 2015).

Sedangkan Solusi menurut NM adalah:

“Kalau dari kurikulum, selama ini saya selalu mengadakan khusus

IHT menjelang proses. Misalnya ini besok ada semesteran. Ini

semesteran, ini perapotan, disela-sela ini setelah tes selesai saya

selalu mengadakan IHT 1-3hari untuk memastikan ada refresh

pengetahuan, review pemahaman di guru-guru supaya tidak keliru

dan membangun semangat semacam recash. Mungkin itu yan

selama ini kami lakukan jadi ada IHT diantara tes dan penilaian,

itu yang dilakukan yang sifatnya rutin yang lain-lain sifatnya

spontan, jika ada masalah muncul seketika itu masalah akan kita

tangani karena pembagian raport tidak bisa ditunda. Kita harus

rajin-rajin aja gitu. Rajin SMS kesana kemari, tanya-tanya dan

huntinng di internet jika ada regulasi yang baru” (05 November

2015).

Jadi solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut antara

lain guru harus kreatif, melakukan IHT (In House Training) diantara tes

dan penilaian dan hunting melalui internet maupun bertanya dengan

rekan-rekan yang juga mengikuti IHT yang diselenggarakan oleh

pemerintah.

Page 102: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

102

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Islam di

SMK Negeri 1 Bawen (Studi Analisis tentang Karakter Jujur, Disiplin dan

Tanggung Jawab)

1. Analisis Implementasi Kurikulum 2013 dalam PAI

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan di lapangan, penulis

dapat menyimpulkan tentang pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMK Negeri

1 Bawen. Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan Kurikulum 2013 berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Karena sebelum Kurikulum 2013 diterapkan para guru sudah mendapatkan

pelatihan tentang implementasi Kurikulum 2013.

Pengembangan sikap siswa berlangsung disemua sisi kehidupan

yang dijalaninya dirumah, sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya.

Dan guru yang paham, akan menggunakan semua ini untuk membantu

pengembangan siswa secara optimal.

SMK Negeri 1 Bawen telah menerapkan Kurikulum 2013 pada

pembelajaran PAI dengan cukup baik. Mulai dari perencanaan guru dalam

menyusun RR berpedoman pada Permendikbud 81A. RPP disusun tidak

untuk setiap pertemuan, namun untuk dua sampai tiga kali pertemuan.

Dalam proses, guru sudah menerapkan pendekatan scientific atau

pendekatan ilmiah. Pendekatan scientific yaitu mengamati, menanya,

Page 103: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

103

mengumpulkan informasi atau eksperimen, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan.

Dalam Kurikulum 2013 dikenal dengan pendekatan scientific.

Pendekatan ini lebih menekankan pada pembelajaran yang mengaktifkan

siswa. Pendekatan ini paling tidak dilaksanakan dengan melibatkan tiga

model pembelajaran, di antaranya problem based learning, project based

learning dan discovery learning.

Konsep Kurikulum 2013 menekankan pada aspek kognitif, afektif,

dan psikomotorik melalui penilaian berbasis test dan portofolio saling

melengkapi. Kurikulum baru tersebut akan diterapkan untuk seluruh lapisan

pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas

maupun Kejuruan. Dan siswa untuk mata pelajaran sudah tidak banyak lagi

menghafal, tapi lebih banyak kurikulum berbasis sains.

Pada intinya, orientasi pengembangan Kurikulum 2013 adalah

tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan

pengetahuan. Disamping cara pembelajarannya yang holistik dan

menyenangkan.

2. Analisis Proses Pembelajaran PAI

Pembelajaran adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah

dirumuskan. Tujuan akan menjadi acuan dan tolok ukur keberhasilan proses

pengajaran serta merupakan gambaran tentang perilaku ynag diharapkan

yang akan tercapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pengajaran.

Pembelajaran PAI diarahkan untuk mengantarkan peserta didik agar dapat

Page 104: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

104

memahami pokok-pokok ajaran Islam dan tata cara pelaksanaanya untuk

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi umat yang

selalu taat menjalankan syariat Islam secara sempurna. Maka dari itu,

pembelajaran PAI sebenarnya tidak cukup hanya di kelas saja, walaupun

dalam pembelajaran PAI menjadi tiga jam pelajaran tiap minggunya.

Proses pembelajaran PAI di SMK Negeri 1 Bawen sudah sangat

menunjukan kesungguhan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditentukan, ini terbukti sebelum guru mengajar guru harus membuat

silabus, RPP dan menyiapkan alat-alat apa saja yang harus digunakan untuk

kepentingan mengajar. Karena dalam Kurikulum 2013 ini selain peserta

didik yang dituntut untuk aktif, tetapi seorang guru juga harus kreatif agar

dalam proses pembelajaran peserta didik tidak merasa bosan. Penyusunan

RPP merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh guru agar

pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana.

RPP dalam Kurikulum 2013 dengan KTSP nyaris sama, hanya

susunannya yang berbeda. Tetapi sebenarnya tidak. Kita bisa lihat, misalnya

pada Kompetensi Dasar. Di KTSP, kompetensi dasar (KD) dan indikator

berdiri sendiri, sementara RPP Kurtilas KD digabung dengan indikator.

Tidak hanya itu, dalam pembuatan KD, indikator, dan tujuan

pembelajaran RPP Kurtilas guru harus memodifikasi sedemikian rupa

sehingga ketiganya juga terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal

karakter.

Page 105: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

105

Perbedaan juga bisa kita temukan pada bagian langkah-langkah

pembelajaran. Jika pada RPP KTSP kegiatan inti terdiri dari eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi, maka pada RPP Kurtilas kegiatan inti terdiri dari

mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring yang

bermula dari pedekatan scientific (ilmiah) dan kontekstual sebagai sarana

untuk memeroleh kemampuan kreatifitas siswa.

Perbedaan yang mencolok juga terdapat pada lembar penilaian. Pada

kurikulum yang baru karena harus dicantumkan item lembar pengamatan

sikap pada bentuk instrumen, sementara pada kurikulum lama tidak.

Setelah mengikuti pembelajaran di kelas yang berbeda-beda peneliti

menyimpulkan bahwa:

a. Karakter Jujur

Pada karakter jujur, peneliti mengikuti proses pembelajaran yang

berlangsung di kelas XI yang diampu oleh SF. Dikelas XI, peneliti

hanya mengamati karakter jujur pada peserta didik.

Saat proses pembelajaran berlangsung guru menciptakan suasana

pelajaran yang kondusif. Untuk menciptakan suasana yang kondusif,

guru menciptakan suasana yang lebih santai atau informal. Suasana

informal tersebut dilakukan guru dengan cara menyapa setiap murid

yang mulai merasa bosan mengikuti pelajaran. Kemudian ditambah

dengan humor-humor ringan, sehingga peserta didik lebih termotivasi

untuk mengikuti pelajaran.

Page 106: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

106

Guru tidak mengalami masalah yang cukup serius dalam proses

pembelajaran PAI. Hal ini dikarenakan guru mengajar dengan sangat

baik dan peserta didik juga cukup antusias dalam menerima pelajaran

yang diajarkan. Di kelas XI ini terdiri dari peserta didik yang cukup

aktik, pintar dan cepat dalam memahami materi yang disampaikan oleh

guru.

Terbukti saat diadakan diskusi kelompok kemudian hasil diskusi

tersebut dipresentasikan di depan kelas banyak siswa yang bertanya

kepada kelompok yang sedang presentasi di depan, bukan hanya

bertanya tetapi ada juga anak yang berani menyatakan pendapatnya

dengan cara menyanggah ataupun menambahi jawaban dari pemateri

jika dirasa jawaban itu kurang tepat.

Namun, dalam suatu proses pembelajaran pasti masih terdapat suatu

masalah. Salah satunya yaitu peserta didik yang mulai bosan dengan

pembelajaran. Masalah demikian dapat diatasi oleh guru sebagaimana

dijelaskan sebelumnya, yaitu dengan cara menyapa dan mengingatkan

peserta didik serta memberikan motivasi dan humor-humor ringan.

Dengan demikian masalah dapat segera diatasi oleh guru sehingga

proses pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan kondusif.

b. Karakter Disiplin

Pada karakter disiplin, peneliti mengikuti proses pembelajaran yang

ada di kelas X, yang guru pengampunya adalah AS.

Page 107: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

107

Sebelum memulai pelajaran, guru mengkondisikan peserta didik

terlebih dahulu agar peserta didik siap menerima materi yang akan

disampaikan. Guru akan melihat dari sikap peserta didik setelah

memasuki kelas, apabila semua peserta didik sudah masuk semua dan di

kelas tidak ada suara gaduh dan peserta didik juga bersikap tenang itu

artinya peserta didik telah siap menerima materi yang akan diajarkan

kepada mereka. Namun, apabila kelas masih gaduh dengan suara mereka

berarti mereka belum siap memulai pelajaran.

Saat pergantian jam pelajaran, guru memberikan toleransi waktu 15

menit. Karena jarak antara kelas yang sebelumnya dengan kelas yang

akan ditempati jaraknya cukup jauh, karena di sekolah ini

menggunakansistem moving class. Jadi sebelum pelajaran dimulai guru

mengadakan kontrak belajar dengan peserta didik mengenai waktu

masuk kelasnya.

Sebelum proses pembelajaran berlangsung, guru selalu menyuruh

peserta didik untuk melakukan shalat dhuha jika waktu yang dimiliki

memungkinkan dan masih cukup untuk melakukan shalat dhuha. Dan

semua peserta didik sangat antusias menjalankan shalat tersebut.

Saat proses pembelajaran berlangsung, semua peserta didik tertib

dalam mengikuti pembelajaran. Hampir tidak ada yang ngobrol sendiri

di kelas, dan semua peserta didik juga membawa buku tulis maupun

LKS yang sedang dipelajari. Bukan hanya itu, saat diberikan tugaspun

semua peserta didik mengerjakan tugas tersebut dengan baik walaupun

Page 108: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

108

saat disuruh mengumpulkan tugas tepat waktu mereka selalu mengulur-

ulur waktu.

c. Karakter Tanggung Jawab

Sedangkan pada karakter tanggung jawab peneliti mengikuti

pembelajaran di kelas XII yang kebetula diampu oleh SF juga.

Karena guru PAI kelas XI dan XII sama, jadi langkah-langkah yang

ditempuhpun hampir sama dengan kelas XI. Saat proses pembelajaran

berlangsung guru menciptakan suasana pelajaran yang kondusif. Untuk

menciptakan suasana yang kondusif, guru menciptakan suasana yang

lebih santai atau informal. Suasana informal tersebut dilakukan guru

dengan cara menyapa setiap murid yang mulai merasa bosan mengikuti

pelajaran. Kemudian ditambah dengan humor-humor ringan, sehingga

peserta didik lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran.

Saat proses pembelajaran guru memberikan tugas kelompok kepada

peserta didik untuk dikerjakan, dan mereka mengerjakan tugas tersebut

sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh masing-

masing kelompok. Karena kemampuan peserta didik berbeda-beda maka

guru membolehkan peserta didik untuk mencari di internet apabila

materi yang dicari tidak ada di buku. Setelah mencari di internet namun

jawabannya masih kurang tepat maka guru akan melengkapi jawaban

dari kelompok tersebut.

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru memberikan materi dari dasar

secara bertahap, kemudian guru mengarahkan peserta didik untuk

Page 109: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

109

menyimpulkan materi yang telah dipelajarai. Kesimpulan itu merupakan

hasil yang telah dicapai siswa setelah mempelajari dan mempraktekan suatu

materi, dengan begitu siswa akan benar-benar menguasai materi dengan

baik. Pembelajaran seperti itu sesuai dengan teori konstruktivisme dimana

secara bertahap peserta didik di tuntut untuk menemukan sendiri kesimpulan

dari materi yang telah diajarkan. Metode yang digunakan oleh guru PAI

dalam mengajarkan materi sangat kreatif seperti metode diskusi,

demonstrasi, dan cooperative learning. Walaupun hanya beberapa metode

saja yang dapat diterapkan oleh guru dalam menyampaikan materi PAI.

Akan tetapi metode yang digunakan sudah variatif sehingga siswa tidak

bosan dalam melaksanakan pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran selain guru menggunakan metode yang

variatif, guru juga menggunakan pendekatan-pendekatan dalam

pembelajaran. Pendekatan tersebut meliputi; keimanan, pengalaman,

pembiasaan,rasional, emosional, fungsional, dan keteladanan. Pendekatan

pembelajaran menjadi sangat penting bagi guru untuk dapat melaksanakan

pembelajaran dengan baik. Apabila pendekatan di atas dilaksanakan dengan

baik tentu pembelajaran akan berhasil dengan baik pula.

3. Analisis Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi atau penilaian merupakan salah satu komponen sistem

pengajaran, pengembangan alat evaluasi merupakan bagian integral dalam

pengembangan sistem pembelajaran. Penilaian berfungsi untuk memonitor

Page 110: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

110

keberhasilan proses belajar mengajar dan juga berfungsii memberikan

umpan balik guna perbaikan dan pengembangan proses belajar mengajar

lebih lanjut. Sebagai alat penilaian hasil pencapaian tujuan dalam

pengajaran, evaluasi harus dilakukan secara teru menerus. Karena evaluasi

itu untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar dan juga sebagai umpan

balik dari proses belajar mengajar yang dilaksanakan, maka kemampuan

guru dalam menyusun alat penilaian dan melaksanakan evaluasi merupakan

bagian dari kemampuan menyelenggarakan proses belajar mengajar secara

keseluruhan.

Dalam Kurikulum 2013 ini menggunakan penilaian autentik.

Penilaian autentik mengacu pada tugas penilaian yang menyerupai membaca

dan menulis di dunia nyata dan di sekolah. Tujuannya adalah untuk menilai

berbagai macam kemampuan dalam konteks yang sangat mirip situasi yang

sebenarnya. Penilaian autentik cenderung untuk fokus pada tugas-tugas

dikontekstualisasikan, memungkinkan siswa untuk menunjukkan

kompetensi mereka dalam hal sikap, pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki.

Penilaian autentik ini meliputi:

a. Kinerja keterampilan, atau penggunaan berdemonstrasi dari pengetahuan

tertentu.

b. Simulasi dan permainan peran

Page 111: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

111

c. Portofolio (http://islamiceducation001.blogspot.co.id/2014/05/strategi-

kurikulum-2013-dan-penilaian_12.html?m=1 diunduh pada tanggal 4

januari 2016).

Dalam evaluasai, guru juga sudah melakukan penilaian autentik

yaitu dengan menilai sikap yang meliputi; observasi, penilaian diri,

penilaian teman sejawat, dan jurnal. Nilai pengetahuan meliputi tes tulis, tes

lisan, penugasan, ulangan harian, UTS dan UAS. Nilai ketrampilan meliputi

praktek, proyek dan portofolio.

Cara yang digunakan oleh guru PAI di SMK Negeri 1 Bawen dalam

mengambil nilai dengan scientific, yang meliputi sikap, pengetahuan dan

keterampilan yang dilakukan secara terpisah atau sendiri-sendiri. Kemudian

dalam penilaian sikap itu sendiri lebih komplit karena dalam 1 KD

(Kompetensi Dasar) penilaian sikap bisa lebih dari satu variabel, begitu pula

dengan aspek pengetahuan dan keterampilan yang memiliki lebih dari satu

variabel. Jadi dalam penilaian Kurikulum 2013 ini sangat komplit sekali,

dan memang dalam Kurikulum 2013 ini seorang guru terutama guru PAI

dituntut harus siap dalam penilaiannya.

Dalam Kurikulum 2013 ini penilaian yang dilakukan meliputi

penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Penilaian sikap sendiri seperti karakter jujur, disiplin, tanggung

jawab dan masih banyak lagi sikap-sikap karakter yang dinilai dalam

Kurikulum 2013 ini karen atergantung dengan materi yang akan

Page 112: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

112

disampaikan. Penilaian sikap ini dapat dilihat dari perilaku sehari-hari yang

tampak saat berada di sekolah.

Penilaian pengetahuan, penilaian ini dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana peserta didik dapat memahami materi yang telah diajarkan.

Penilaian ini berupa pilihan ganda atau essay yang biasanya dilakukan setiap

satu semester sekali.

Dan yang terakhir adalah penilaian keterampilan. Penilaian ini

berupa penilaian praktik.

Selanjutnya penilaian itu disusun sebagai laporan perkembangan

peserta didik baik bagi guru, orang tua maupun peserta didik. Bagi peserta

didik yang belum mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimum) maka

diadakan remidi agar peserta didik mampu mencapai nilai minimum yang

telah ditentukan oleh sekolah, sebaliknya bagi peserta didik yang telah

mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan maka peserta didik

dapat melanjutkan ke materi selanjutnya. Evaluasi sebenarnya tidak boleh

hanya dengan mengukur kemampuan peserta didik dari segi kognitifnya

saja. Akan tetapi lebih dari itu, sikap atau tingkah laku peserta didik juga

menjadi faktor terpenting dalam pengambilan nilai.

4. Analisis Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab

Karakter adalah watak, sifat, atau hal-hal yang memang sangat

mendasar yang ada pada diri seseorang. Hal-hal yang sangat abstrak yang

Page 113: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

113

ada pada diri seseorang, sering orang menyebutnya dengan tabiat atau

perangai.

Dengan mengetahui adanya karakter (watak, sifat, tabiat ataupun

perangai) seseorang dapat memperkirakan reaksi-reaksi dirinya terhadap

berbagai fenomena yang muncul dalam diri ataupun hubungannya dengan

orang lain, dalam berbagai keadaan serta bagaimana mengendalikannya.

Walaupun di SMK Negeri 1 Bawen secara khusus tidak mengajarkan

nilai-nilai sikap atau karakter tersebut. Karena tertanamnya nilai-nilai sikap

atau karakter yang baik itu bukan karena diajarakan oleh guru melalui materi

dalam pelajaran akan tetapi nilai itu akan tumbuh karena adanya

pembiasaan. Selain pembiasaan di SMK Negeri 1 Bawen juga memberikan

tugas kepada peserta didiknya agar memiliki jiwa kewirausahaan. Misalnya,

saat jam istirahat banyak siswa yang berjualan makanan yang dibuatnya

sendiri. Dengan melakukan itu peserta didik sudah diajarakan karakter jujur,

disiplin dan tanggung jawab itu sendiri. Karena peserta didik harus mampu

menjual produk yang mereka buat hingga habis dan hasil dari penjualannya

itu ditulis dan dikumpulkan kepada guru yang bersangkutan. Dan saat

mengumpulkan hasil laporan penjualannya itu harus dikumpulkan tepat

waktu, sesuai dengan ketentuan ynag telah dibuat oleh guru yang

bersangkutan.

Dengan pembiasaan itulah secara tidak langsung guru sudah melatih

dan mengajarkan peserta didiknya agar memiliki sikap yang baik terutama

sikap jujur, disiplin dan tanggung jawab. Sebenarnya bukan hanya itu saja

Page 114: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

114

cara yang dilakukan pihak sekolah untuk menumbuhkan nilai-nilai sikap

atau karakter yang baik bagi peserta didik.

B. Faktor pendukung dan pengambat dalam Implementasi Kurikulum 2013

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terkait di SMK Negeri 1

Bawen

1. Faktor Pendukung

Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Bawen ada

beberapa faktor pendukung yang menjadi kunci sukses implementasi

Kurikulum 2013, antara lain:

a. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Faktor pendukung pertama yang menjadi kunci sukses implementasi

Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Bawen adalah kepemimpinan kepala

sekolah, terutama dalam mengoordinasi, menggerakan, dan

menyelaraskan semua sumber daya pendidikan yang tersedia.

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor penentu yang

dapat menggerakkan semua sumber daya sekolah untuk dapat

mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran melalui program-program

yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap.

Oleh karena itu, dalam mensukseskan implementasi Kurikulum 2013

diperlukan kepala sekolah yang mandiri dan profesional dengan

kemampuan manajement serta kepemimpinan yang tangguh, agar mampu

mengambil keputusan dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah.

Page 115: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

115

Apalagi Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum baru dengan berbagai

kekurangannya yang menuntut seorang kepala sekolah harus selalu

menjadi penggerak. Jangan sampai implementasi Kurikulum 2013

berjalan tidak maksimal.

b. Kreativitas Guru

Faktor pendukung yang kedua yang menjadi kunci sukses

implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Bawen adalah guru,

karena guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya, bahkan

sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar.

Kurikulum 2013 akan sulit dilaksanakan di berbagai daerah apabila guru

tersebut belum siap.

Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, antara lain

ingin mengubah pola pendidikan dari orientasi terhadap hasil dan materi

ke pendidikan sebagai proses, melalui pendekatan tematik integratif

dengan contextual teaching and learning (CTL). Oleh karena itu,

pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan peserta didik, agar

mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali

berbagai potensi, dan kebenaran secara ilmiah.

Tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta

didik, tetapi harus kreatif memberikan layanan dan kemudahan belajar

kepada seluruh pesert adidik, agar mereka dapat belajar dalam suasana

yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani

mengungkapkan pendapat secara terbuka.

Page 116: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

116

c. Fasilitas dan Sumber Belajar

Faktor pendukung ketiga yang menentukan keberhasilan

implementasi Kurikulum 2013 adalah fasilitas dan sumber belajar yang

memadai, agar kurikulum yang sudah dirancang dapat dilaksanakan

secara optimal.

d. Lingkungan yang Kondusif

Faktor pendukung terakhir yang menentukan keberhasilan

implementasi Kurikulum 2013 adalah lingkungan yang kondusif, baik

secara fisik maupun nonfisik. Lingkungan sekolah yang aman, nyaman,

tertib, optimisme dan harapan yang tinggi dari seluruh warga sekolah,

kesehatan sekolah, serta kegiatan-kegiatan yang berpusat pada peserta

didik merupakan iklim yang dapat membangkitkan nafsu, gairah dan

semangat belajar.

Implementasi Kurikulum 2013 memerlukan ruang yang fleksibel,

serta mudah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan guru dalam

berkreasi. Dengan pelayanan yang demikian, diharapkan tercipta iklim

belajar dan pembelajaran yang sedemikian rupa diharapkan tujuan

pendidikan tercapai.

2. Faktor Penghambat

Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, serta proses penelitian

secara menyeluruh, faktor penghambat yang terbesar dalam implementasi

kurikulum 2013 antara lain:

Page 117: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

117

a. Peserta Didik

Di SMK Negeri 1 Bawen, salah satu hambatan yang harus dihadapi

adalah peserta didiknya. Karena dalam kurtilas ini siswa dituntut untuk

aktif, tapi pada kenyataanya tidak semua siswa bisa bersikap aktif tapi

ada juga siswa yang malas. Selain sikap malas siswa, latar belakang

siswa juga menjadi faktor penghambat di SMK Negeri 1 Bawen ini.

Karena peserta didiknya tidak semuanya berasal dari keluarga mampu,

dan memiliki keluarga yang lengkap. Akan tetapi ada juga yang berasal

dari keluarga yang broken home, IQ nya yang berbeda-beda karena

kebanyakan dari mereka tujuan mereka sekolah di Kejuruan bukan untuk

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi akan tetapi untuk kerja. Dan

yang terakhir adalah dari segi ekonomi.

b. Proses Penilaian

Penilaian di mana-mana menjadi keluhan. Kendalanya adalah ketika

nilai harus jadi dan raporting dalam arti nilai harus masuk ke sistem

raport, dicetak dan ternyata masih ada nilai yang di bawah KKN, itu nanti

harus dicetak ulang raport itu. Itu jadi harus kerja 2x walaupun tidak

semua anak tapi itu kerjaan yang menyita waktu. Ketika ada guru yang

abai terhadap kriteria KKN, abai dengan itu maka menjadi pekerjaan

ganda. Kenapa ganda? Karena raport harus dicetak kembali sendiri

bukan tulis tangan karena diskripsinya panjang-panjang itu kendala yang

kita hadapi selama ini. Ketika terjadi pengolahan nilai menjadi sangat

berat ya gurunya, ya kurikulumnya dalam penilaian, tetapi dalm kesiapan

Page 118: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

118

guru sudah baik, bahkan sangat baik saat ini tidak pernah mengeluh lagi

karena sudah mapan guu-guru itu.

c. Regulasi Pemerintah yang berubah-ubah

Tentang pembelajaran ada 81A tiba-tiba menjadi banyak, kemudian

dari Permendikbud 66 tentang penilaian berubah menjadi 104, tentang

pembelajaran menjadi 103. Dan dengar lagi ini katanya tahun 2015 ini

mau keluar lagi peraturan baru Permendikbud, nilai akan kembali dari

104 menjadi 1-100 lagi. Itukan luar biasa, pekerjaan yang tidak mudah

merubah sistem dan mengembalikan pemahaman guru padahal guru

sudah mulai mapan, sudah enjoy.

C. Solusi yang Ditempuh untuk Mengatasai Hambatan dalam Implementasi

Kurikulum 2013

Solusi untuk mengatasi hambatan dalam implementasi Kurikulum 2013

antara lain:

1. Guru harus kreatif, bagaimana kita harus memotivasi anak tersebut agar dia

mau, istilahnya guru tidak ada yang duduk manis, akan tetapi kita harus

keliling dengan cara pendekatan. Individu didekati, dikasih motivasi dan

seterusnya. Misalkan dikasih motivasi kalau kamu tidak mau baca otomatis

kamu akan ketinggalan dengan temanmu.

2. Melakukan IHT (In House Training) diantara tes dan penilaian, itu

dilakukan yang sifatnya rutin yang lain-lain sifatnya spontan, jika ada

Page 119: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

119

masalah muncul seketika itu masalah akan kita tangani karena pembagian

raport tidak bisa ditunda.

3. Untuk solusi mengenai regulasi dari pemerintah yang berbeda-beda adalah

dengan cara hunting melalui internet maupun bertanya dengan rekan-rekan

yang juga mengikuti IHT yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Page 120: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

120

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berikut ini kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan di SMK

Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang.

1. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran PAI dalam

membentuk Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung jawab di SMK

Negeri 1 Bawen

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, bahwa

pelaksanaan Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran di SMK Negeri 1

Bawen tidak bisa terlepas dari guru sebagai fasilitator pembelajaran dan

perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, metode dan sumber belajar,

serta media yang digunakan.

Metode yang digunakan oleh guru PAI dalam mengajarkan materi

sangat kreatif seperti metode diskusi, demonstrasi, dan cooperative learning.

Walaupun hanya beberapa metode saja yang dapat diterapkan oleh guru

dalam menyampaikan materi PAI. Akan tetapi metode yang digunakan

sudah variatif sehingga siswa tidak bosan dalam melaksanakan

pembelajaran.

Cara yang digunakan oleh guru PAI di SMK Negeri 1 Bawen dalam

mengambil nilai dengan penilaian autentik yang meliputi sikap, pengetahuan

dan keterampilan yang dilakukan secara terpisah atau sendiri-sendiri.

Page 121: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

121

Kemudian dalam penilaian sikap itu sendiri lebih komplit karena dalam 1

KD (Kompetensi Dasar) penilaian sikap bisa lebih dari satu variabel, begitu

pula dengan aspek pengetahuan dan keterampilan yang memiliki lebih dari

satu variabel. Jadi dalam penilaian Kurikulum 2013 ini sangat komplit

sekali, dan memang dalam Kurikulum 2013 ini seorang guru terutama guru

PAI dituntut harus siap dalam penilaiannya.

Walaupun di SMK Negeri 1 Bawen secara khusus tidak mengajarkan

nilai-nilai sikap atau karakter tersebut. Karena tertanamnya nilai-nilai sikap

atau karakter yang baik itu bukan karena diajarakan oleh guru melalui

materi dalam pelajaran akan tetapi nilai itu akan tumbuh karena adanya

pembiasaan. Selain pembiasaan di SMK Negeri 1 Bawen juga memberikan

tugas kepada peserta didiknya agar memiliki jiwa kewirausahaan.

2. Faktor Pendukung dan Pengambat dalam Implementasi Kurikulum

2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1

Bawen

a. Faktor Pendukung

1) Kepemimpinan Kepala Sekolah

2) Kreativitas Guru

3) Fasilitas dan Sumber Belajar

4) Lingkungan yang Kondusif

b. Faktor Penghambat

1) Peserta Didik

2) Proses Penilaian

Page 122: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

122

3) Regulasi Pemerintah yang berubah-ubah

3. Solusi yang Ditempuh untuk Mengatasai Hambatan dalam

Implementasi Kurikulum 2013

a. Guru harus kreatif

b. Melakukan IHT (In House Training) diantara tes dan penilaian

c. Hunting melalui internet maupun bertanya dengan rekan-rekan yang juga

mengikuti IHT yang diselenggarakan oleh pemerintah.

B. Saran

1. Bagi Pihak Sekolah

Pihak sekolah harus lebih sering melakukan sosialisasi kepada orang

tua murid tentang Kurikulum 2013 ini, agar orang tua murid lebih intensif

dalam pengawasan anak didik saat belajar di rumah.

2. Bagi Guru

Guru harus sering melakukan pendampingan kepada pesert adidik

yang memang masih memiliki kesulitan dam menerima pembelajaran

dengan Kurikulum 2013.

3. Bagi Pemeritah

Perlu adanya pelatihan-pelatihan kepada kepala sekolah dan guru

tentang implementasi Kurikulum 2013 yang lebih intensif, agar para guru

menjadi lebih paham dan dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013

dengan baik dan akan menghasilkan peserta didik yang baik pula.

Page 123: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

123

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Angkasa.

Budiningsih, Asri. 2004. Pembelajaran Moral: Berpijak pada Karakteristik pada

Siswa dan Budayanya. Jakarta: Rineka Cipta.

Dwiyanto, Djoko, Ign. Gatot Saksono. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis

Pancasila Cetakan Pertama. Yogyakarta: Percetakan Amtama.

Hamalik, Oemar. 2013. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Cetakan Ke-5.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru Cetakan Pertama.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

J. Moelong Lexy, MA. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya.

Kesuma, Darma. Cepi Triatna dkk. 2012. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan

Praktik di Sekolah Cetakan Ke-3. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Kurniasih, Imas, Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan

Penerapan Cetakan Ke-2. Surabaya: Kata Pena.

Nasution, S. 1984. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Jakarta: Bina Aksara.

Nurdin, Syafruddin. 2005. Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman

Individu Siswadalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Ciputat

Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah

Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Majid, Abdul. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Cetakan ke-2.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

__________. 2014. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Cetakan

ke-2. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

__________, Dian Andayani. 2013. Pendidikan Karakter Perspektif Islam Cetakan

ke-3. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Page 124: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

124

Muhaimin. 2002. Paradigma Pendidikan Islam Cetakan ke-2. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 Cetakan Ke-3.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Nasution, S. 1984. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Jakarta: Bima Aksara.

Saleh, Muwafik. 2012. Membangun Karakter dengan Hati Nurani. Jakarta:

Erlangga.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter Cetakan Ke-2. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Zuchdi, Darrmiyanti. 2013. Pendidikan Karakter. Jakarta: UNY Press.

________________. 2013. Pendidikan Karakter: Konsep Dasar dan Implementasi

di Perguruan Tinggi Cetakan Ke-2. Jakarta: UNY Press.

Http://islamiceducation001.blogspot.co.id/2014/05/strategi-kurikulum-2013-dan-

penilaian_12.html?m=1

Page 125: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

125

Page 126: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

126

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Bidang Kurikulum

1. Sudah berapa lama Kurikulum 2013 di terapkan di SMK Negeri 1 Bawen?

2. Apakah pihak sekolah mengadakan pembinaan terhadap pendidik dan

tenaga kependidikan secara internal dalam menerapkan Kurikulum 2013?

3. Bagaimana penerapan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Bawen khususnya

dalam mata pelajaran PAI?

4. Menurut Bapak/Ibu, apa perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan KTSP

jika ditinjau dari proses pembelajarannya?

5. Karakter apa saja yang harus dimiliki peserta didik dalam Kurikulum 2013

ini?

6. Bagaimana dengan sikap sikap jujur, disiplin dan tanggung jawab yang

dimiliki peserta didik dalam penerapan Kurikulum 2013 khususnya pada

mata pelajaran PAI?

7. Kebijakan apa yang dilakukan oleh sekolah untuk mengembangkan sikap

(jujur, disiplin dan tanggung jawab) peserta didik khususnya pada mata

pelajaran PAI?

8. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengevaluasi pelaksanaan guru berdasarkan

Kurikulum 2013?

9. Apa saja sarana dan prasarana yang disediakan demi menunjang

keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013?

10. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Kurikulum 2013

khususnya pada mata pelajaran PAI? Lalu solusi apa yang ditempuh dalam

menghadapi kendala penerapan Kurikulum 2013 ini?

Page 127: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

127

Pedoman Wawancara Guru Pengampu Mata Pelajaran PAI

1. Bagaimana penerapan Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PAI?

2. Menurut Bapak/Ibu, apa perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan KTSP

jika ditinjau dari proses pembelajarannya dalam mata pelajaran PAI?

3. Apa keunggulan Kurikulum 2013 dibanding kurikulum-kurikulum terdahulu

dalam mata pelajaran PAI ini?

4. Karakter apa saja yang harus dimiliki peserta didik dalam Kurikulum 2013

ini?

5. Nilai-nilai karakter apa saja yang harus dimiliki oleh peserta didik di SMK

Negeri 1 Bawen ini?

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk mengembangkan sikap (jujur, disiplin dan

tanggung jawab) peserta didik khususnya pada mata pelajaran PAI?

7. Apakah ada perbedaan karakter (jujur, disiplin dan bertanggung jawab)

peserta didik setelah kurikulum 2013 ini diterapkan?

8. Apa saja persiapan Bapak/Ibu sebelum pembelajaran berlangsung?

9. Dari mana saja sumber belajar yang akan diajarkan dalam mata pelajaran

PAI?

10. Bahan atau alat ajar apa saja yang digunakan untuk pembelajaran PAI?

11. Pendekatan apa saja yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran PAI?

12. Apakah dengan pendekatan tersebut mempermudah pemahaman peserta

didik dalam menerima materi yang diajarkan?

13. Apakah Bapak/Ibu guru menggunakan media pembelajaran dalam proses

pembelajaran PAI?

14. Bagaimana Bapak mengevaluasi peserta didik setelah selesai pembelajaran

terkait karakter jujur, disiplin dan tanggung jawab?

15. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Kurikulum 2013

khususnya pada mata pelajaran PAI? Lalu solusi apa yang ditempuh dalam

menghadapi kendala penerapan Kurikulum 2013 ini?

Page 128: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

128

Page 129: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

129

PENYUSUNAN PERANGKAT MENGAJAR SOP – KUR – 02

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) F – 03 / SOP – KUR – 02

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Bawen Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian Program Keahlian : Semua Program Keahlian Paket Keahlian : Semua Paket Keahlian Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas : X Tahun Pelajaran : 2015/2016 Semester : Gasal Kompetensi Dasar : 3.3. Menganalisis Q.S. al-Isrā’/17:32 dan Q.S. an-Nµr/24: 2, serta

hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan

zina.

4.2.1.Membaca Q.S. al-Isrā‟/17:23, dan Q.S. an-Nµr/24:2

sesuai dengan kaidah tajw³d dan makhrajul huruf. Pertemuan ke- : 4-5 Alokasi Waktu : 2 x ( 6 x 45 menit )

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca) berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1. Membaca Al Quran dengan tartil dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan

perbuatan zina sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Isrā’/17:23 dan

Q.S. an-Nµr/24:2, serta hadis yang terkait.

3. Menganalisis Q.S. al-Isrā’/17:32 dan Q.S. an-Nµr/24: 2, serta hadis tentang larangan

pergaulan bebas dan perbuatan zina.

4. Membaca Q.S. al-Isrā‟/17:23, dan Q.S. an-Nµr/24:2 sesuai dengan kaidah tajw³d

dan makhrajul huruf

Page 130: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

130

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menganalisis (5) lima Hukum bacaan dalam Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-

Nur (24) : 2, serta hadits tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina

2. Menelah Asbabun nuzul/ asbabul bacaan Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur

(24) : 2, serta hadits tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina

3. Menguraikan Isi kandungan Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2, serta

hadits tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

4. Menyalin bacaan Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 sesuai dengan

kaidah tajwid dan makhrajul huruf

5. Membiasakan membaca Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 sesuai

dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menganalisis(5) lima Hukum

bacaandalam Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2, tentang larangan

pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan tepat, cermat/teliti dan dapat

dipertanggung jawabkan

2. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menelaah Asbabun nuzul/ asbabul

bacaan Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2, serta hadits dengan tepat,

cermat/teliti dan dapat dipertanggung jawabkan

3. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menguraikan Isi kandungan Q.S. Al-

Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2, serta hadits dengan tepat, cermat/teliti dan

dapat dipertanggung jawabkan

4. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menyalin bacaan bacaan Q.S. Al-Isra‟

(17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf

yang benar, cermat/teliti dan dapat dipertanggung jawabkan

5. Melalui kegiatan observasi peserta didik mampu membiasakan membaca Q.S. Al-

Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul

huruf yang benar,tekun, cermat/teliti dan dapat dipertanggung jawabkan

E. Materi Pembelajaran

QS. Al-Isra`: 32 tentang Larangan mendekati Zina

Hukum bacaan Tajwid

Isi kandungan ayat

Contoh penerapan dalam kehidupan sehari hari

QS. An-Nur: 2 tentang hukuman bagi orang yang berzina

Hukum bacaan Tajwid

Isi kandungan ayat

Contoh penerapan dalam kehidupan sehari hari

Hadis tentang Larangan berbuat zina/ pergaulan bebas

Hukuman bagi orang yang berzina menurut hokum Islam

Hukuman bagi orang yang berzina menurut Undang-undang di Indonesia

Page 131: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

131

F. Alokasi waktu

12 x 45 Menit (2 kali pertemuan)

G. Strategi/Metode/Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran Saintifik

2. Model Discovery Learning

3. Metode:

a. Diskusi Kelompok

b. Diskusi dengan metode Jigsaw

c. Demonstrasi

H. Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pertemuan ke-4

Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan

dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.

2. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran

sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3. Peserta didik menerima informasi tentang pelestarian lingkungan

hidup, kompetensi, tujuan dan langkah pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

4. Peserta didik dibagi menjadi menjadi 6 kelompok (Kelompok I, II,

III, IV, V dan VI) denga setiap peserta mendapat 1 tema

15‟

Inti Pemberian rangsangan (Stimulation)/mengamati :

1. Peserta didik mengamati gambar dan tayangan tentang: video dan

tayangan/murottal QS. Al Isra‟ : 32 dan QS. Annur ayat 2

Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)/menanya :

2. Peserta didik melakukan diskusi kelompok tema dengan pembagian

sebagai berikut :

Tema I melakukan diskusi tentang QS. Al Isra‟: 32(menyalin,

hukum tajwid, Isi kandungan ayat, asbabun Nuzul)

Tema II melakukan diskusi tentang QS. An Nuur ayat 2

(menyalin, hukum tajwid, Isi kandungan ayat, asbabun Nuzul)

Tema III

Melakukan diskusi tentang Hadis Larangan Pergaulan Bebas

Tema IV

Melakukan diskusi tentang Akibat Negatif,Hikmah dan cara agar

terhindar dari pergaulan bebas

Tema V mendiskusikan tentang Hukuman Pezina menurut Hukum

Islam

Tema VI mendiskusikan tentang Hukuman Pezina menurut UU di

15‟

30‟

30‟

Page 132: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

132

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Indonesia

Pengumpulan data (Data Collection)/ mengumpulkan data :

3. Peserta didik melakukan diskusi dengan metode jigsaw dengan

ketentuan berikut :

o Tiap kelompok terdiri 6 peserta tiap peserta mendapatkan 1 tema

yang berbeda(sebagai Kelompok Utama)

o Tiap peserta yang memiliki tema yang sama berkumpul

mendiskusikan tema tersebut (kelompok tema

Pembuktian (Verification)/menalar (mengasosiasi) :

4. Peserta didik /Anggota kelompok tema kembali kepada kelompok

utama untuk mempresentasikan hasil diskusinya dari diskusi di

kelompok tema

Menarik kesimpulan/generalisasi (Generalization)/mengkomu-

nikasikan :.

5. Peserta didik membuat kesimpulan tentang QS. Al Isra‟: 32 dan QS.

An Nur :2 serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan

perbuatan Zina secara ringkas

6. Peserta didik menyampaikan kesimpulan (resume) hasil kerja

kelompoknya kepada kelompok lainnya sesuai topik yang ditentukan

150‟

15

Penutup 1. Peserta didik menerima ulasan singkat tentang materi yang baru saja

didiskusikan

2. Peserta didik menjawab pertanyaan lisan yang diajukan guru secara

acak tentang materi yang didiskusikan

3. Peserta didikbersama guru membuat kesimpulan tentang

QS. Al Isra‟ : 32 dan QS. An Nuur : 2 (menyalin, hukum tajwid,

Isi kandungan ayat, asbabun Nuzul)

15‟

Pertemuan ke-7

Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan

dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.

2. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran

sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3. Peserta didik menerima informasi tentang pelestarian lingkungan

hidup, kompetensi, tujuan dan langkah pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

4. Peserta didik dibagi menjadi menjadi 6 kelompok (Kelompok I, II,

III, IV, V dan VI) denga setiap peserta mendapat 1 tema

15‟

Inti Pemberian rangsangan (Stimulation)/mengamati :

1. Peserta didik mengamati gambar dan tayangan tentang:

Akibat pergaulan bebas dan perbuatan Zina dan Hukuman bagi

15‟

Page 133: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

133

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

pezina menurut Hukum Islam dan UU di Indonesia

Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)/menanya :

2. Peserta didik melakukan diskusi kelompok dengan pembagian

sebagai berikut :

Tema I melakukan diskusi tentang QS. Al Isra‟: 32(menyalin,

hukum tajwid, Isi kandungan ayat, asbabun Nuzul)

Tema II melakukan diskusi tentang QS. An Nuur ayat 2

(menyalin, hukum tajwid, Isi kandungan ayat, asbabun Nuzul)

Tema III

Melakukan diskusi tentang Hadis Larangan Pergaulan Bebas

Tema IV

Melakukan diskusi tentang Akibat Negatif,Hikmah dan cara agar

terhindar dari pergaulan bebas

Tema V mendiskusikan tentang Hukuman Pezina menurut Hukum

Islam

Tema VI mendiskusikan tentang Hukuman Pezina menurut UU di

Indonesia

Pengumpulan data (Data Collection)/ mengumpulkan data :

3. Peserta didik melakukan diskusi dengan metode jigsaw dengan

ketentuan berikut :

o Tiap kelompok terdiri 6 peserta tiap peserta mendapatkan 1 tema

yang berbeda(sebagai Kelompok Utama)

o Tiap peserta yang memiliki tema yang sama berkumpul

mendiskusikan tema tersebut (kelompok tema

Pembuktian (Verification)/menalar (mengasosiasi) :

4. Peserta didik /Anggota kelompok tema kembali kepada kelompok

utama untuk mempresentasikan hasil diskusinya dari diskusi di

kelompok tema

Menarik kesimpulan Menarik kesimpulan/generalisasi

(Generalization)/ mengko-munikasikan :.

5. Peserta didik membuat kesimpulan tentang QS. Al Isra‟: 32 dan QS.

An Nur :2 serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan

perbuatan Zina secara ringkas

6. Peserta didik menyampaikan kesimpulan (resume) hasil kerja

kelompoknya kepada kelompok lainnya sesuai topik yang ditentukan

30‟

150‟

15‟

Penutup 1. Peserta didik menerima ulasan singkat tentang materi yang baru saja

didiskusikan

2. Peserta didik menjawab pertanyaan lisan yang diajukan guru secara

acak tentang materi yang didiskusikan

3. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang Akibat

pergaulan bebas dan perbuatan Zina dan Hukuman bagi pezina

15‟

Page 134: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

134

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

menurut Hukum Islam dan UU di Indonesia

I. Sumber/Media Pembelajaran

a. Sumber :

1. Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X

2. Internet

3. Al Qur‟an dan Terjemah Departemen Agama RI

4. Buku Tajwid

b. Media :

1. PPT tentang Larangan pergaulan bebas dan perbuatan Zina

2. Video tentang Akibat pergaulan bebas

3. LCD Projector

Page 135: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

135

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No. Ranah Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

1. Sikap Observasi

Daftar Skala Penilaian

2. Pengetahuan

KD-3.3. Menganalisis Q.S. al-

Isrā’/17:32 dan Q.S. an-Nµr/24: 2,

serta hadis tentang larangan

pergaulan bebas dan perbuatan

zina.

Membaca Q.S. al-Isrā‟/17:23, dan

Q.S. an-Nµr/24:2 sesuai dengan

kaidah tajw³d dan makhrajul huruf

Tes Tertulis

Observasi

Pilihan Ganda

Lembar penilaian Observasi

kegiatan diskusi (kelompok dan jig

saw)

3. Keterampilan

KD-4.2.1.Membaca Q.S. al-

Isrā‟/17:23, dan Q.S. an-Nµr/24:2

sesuai dengan kaidah tajw³d dan

makhrajul huruf

Praktik

Lembar Penilaian Praktik (unjuk

kerja)

1. Penilaian Sikap : Observasi

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP TELITI

Nama Peserta Didik :

Kelas :

Tanggal Pengamatan :

Materi Pokok :

No Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4

1 Mengerjakan tugas dengan teliti

2 Berhati-hati dalam menyelesaikan tugas dan menggunakan peralatan

Page 136: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

136

No Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4

3 Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar mutu

4 Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar waktu

Keterangan :

4 (SB) : selalu, apabila selalu melakukan sesuai aspek yang diamati

3 (B) : sering, apabila sering melakukan sesuai aspek yang diamati dan kadang- kadang tidak melakukan

2 (C) : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 (K) : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP TANGGUNG JAWAB

Nama Peserta Didik :

Kelas :

Tanggal Pengamatan :

Materi Pokok :

No Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4

1 Melaksanakan tugas individu dan kelompok dengan baik

2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan

3 Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat

4 Mengembalikan barang yang dipinjam

5 Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan

6 Menepati janji

7 Tidak menyalahkan orang lain utk kesalahan tindakan kita sendiri

Page 137: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

137

8 Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta

Keterangan :

4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai aspek yang diamati

3 : sering, apabila sering melakukan sesuai aspek yang diamati dan kadang- kadang

tidak melakukan

2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

2. Penilaian Pengetahuan :

a. Observasi proses Diskusi

LEMBAR PENGAMATAN PROSES DISKUSI

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan budi Pekerti

Kelas : X

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Semester : 1

Kompetensi Dasar : Menganalisis Q.S. al-Isrā’/17:32 dan Q.S. an-Nµr/24: 2, serta

hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

Waktu Pengamatan : Selama proses diskusi

No Nama Peserta didik Partisipasi Komunikasi

Penguasaan

Materi Nilai Akhir

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

4

5

6

Pedoman Penskoran :

1) Arti Skor :

a) Kurang

b) Cukup

c) Baik

d) Amat Baik

2) Rubric Penilaian:

Page 138: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

138

No Kriteria Penilaian Skor (S) Bobot

(%)

1 Partisipasi

a. Peserta didik aktif melakukan semua kegiatan diskusi (kelompok,

panel)

b. Peserta didik aktif pada salah satu diskusi (kelompok/ panel)

c. Peserta didik kurang aktif pada proses diskusi

d. Peserta didik tidak aktif pada proses diskusi

4

3

2

1

40

Komunikasi

a. Peserta didik aktif menyampaikan pendapatnya secara rinci dan

jelas

b. Peserta didik aktif menyampaikan pendapatnya tetapi kurang

rinci dan kurang jelas

c. Peserta didik kurang aktif menyampaikan pendapatnya secara

rinci dan jelas

d. Peserta didik tidak aktif menyampaikan pendapatnya.secara rinci

4

3

2

1

30

3 Penguasaan Materi

a. Peserta didik menyampaikan pendapat yang benar dan terstruktur

sesuai tema

b. Peserta didik menyampaikan pendapat yang benar tidak

terstruktur sesuai tema

c. Peserta didik menyampaikan pendapat yang benar dan terstruktur

tidak sesuai tema

d. Peserta didik menyampaikan pendapat yang salah

4

3

2

1

30

Nilai Akhir = 40%S1 + 30%S2 + 30%S3

b. Tes Tulis

Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Jenis

Soal Soal

KD-3.3.

Menganalisis Q.S.

al-Isrā’/17:32 dan

Q.S. an-Nµr/24: 2,

serta hadis

tentang larangan

pergaulan bebas

dan perbuatan

zina.

3.3.1. Menganalisis (5)

lima Hukum bacaan

dalam Q.S. Al-Isra‟

(17) : 32, dan Q.S. An-

Nur (24) : 2, serta

hadits tentang larangan

pergaulan bebas dan

perbuatan zina

3.3.3. menguraikan Isi

kandungan Q.S. Al-

Isra‟ (17) : 32, dan

Q.S. An-Nur (24) : 2,

1. Peserta didik mampu

menganalisis hukum bacaan

dalam Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32

2. Peserta didik mampu

menganalisis Hukum bacaan

dalam Q.S. An-Nur (24) : 2

3. Peserta didik mampu

menjelaskan arti potongan

ayat QS. Al Isra‟ : 32

4. Peserta didik mampu

menjelaskan Arti Zina.

5. Peserta didik mampu

menjelaskan makna Zina

Muhsan

6. Peserta didik mampu

menjelaskanIsi kandungan

QS. An Nuur ayat 2

7. Peserta didik mampu Hadist

Pilihan

ganda

Terlampir

Page 139: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

139

serta hadits tentang

larangan pergaulan

bebas dan perbuatan

zina.

tentang Pergaulan Bebas

8. Peserta didik mampu

menjelaskan tentang Dampak

Negatif bagi Pezina

9. Peserta didik mampu

menjelaskan Cara agar

terhindar dari Zina

10. Peserta didik mampu

menjelaskan hukuman bagi

Pezina Ghairu Muhsan

Lampiran Soal

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling tepat !

1. Perhatikan ayat berikut ini :

Hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam potongan ayat tersebut adalah ....

a. mad jaiz munfasil, mad thabi’i, dan mad iwadl

b. mad jaiz munfasil, mad thabi’i, dan mad aridl

c. mad wajib muttasil, mad thabi’i, dan mad aridl

d. mad wajib muttasil, mad badal, dan mad iwadl

e. mad wajib muttasil, mad thabi’i, dan mad iwadl

2. Perhatikan ayat berikut ini :

Hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam potongan ayat tersebut adalah ....

a. 1 bacaan ikhfa, 2 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad thabi’i

b. 1 bacaan ikhfa, 2 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad badal

c. 2 bacaan ikhfa, 1 bacaan izhar halqi, dan 1 mad thabi’i

d. 2 bacaan ikhfa, 1 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad thabi’i

e. 2 bacaan ikhfa, 1 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad badal

3. Perhatikan ayat berikut ini :

Page 140: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

140

Arti dari ayat ayat tersebut adalah ....

a. Dan janganlah kamu melakukan zina

b. Dan tidaklah kamu mendekati zina

c. Dan janganlah kamu mendekati zina

d. Maka janganlah kamu mendekati zina

e. Maka janganlah kamu melakukan zina

4. Dalam hukum Islam yang dimaksud dengan perbuatan zina adalah....

a. dipaksa melakukan hubungan seksual di luar tali pernikahan yang sah

b. dipaksa melakukan pernikahan yang sah padahal tidak saling mencintai

c. melakukan hubungan seksual layaknya suami isteri di luar tali pernikahan

d. melakukan hubungan biologis oleh suami isteri yang tidak saling mencintai

e. suami melakukan pernikahan dengan memiliki lebih dari satu istri

5. Ada kasus seseorang pria yang sudah memiliki istri kemudian selingkuh dan melakukan

hubungan seksual kepada seorang perempuan yang belum menikah. Kesimpulan yang dapat diambil

dari kasus semacam ini adalah ....

a. pria tersebut melakukan zina ghairu muhsan, sedangkan pihak perempuan melakukan zina

muhsan

b. pria tersebut melakukan zina ghairu muhsan, sedangkan pihak perempuan dalam status dipaksa

c. pria tersebut melakukan zina muhsan, sedangkan pihak perempuan juga melakukan zina muhsan

d. pria tersebut melakukan zina muhsan, sedangkan pihak perempuan melakukan zina ghairu

muhsan

e. pria tersebut melakukan zina muhsan, sedangkan pihak perempuan dalam kondisi terkena bujuk

rayu

6. Perhatikan ayat berikut ini :

Ayat ayat tersebut berisi tentang....

a. hukuman bagi para pelaku perbuatan zina

b. sangsi bagi para pelaku perbuatan kriminal

c. zina merupakan salah satu perbuatan asusila

d. zina merupakan salah satu perbuatan kriminal

e. hukuman bagi para pelaku perbuatan asusila

7. Tanda-tanda kiamat sudah dekat yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan

oleh Qatadah adalah....

a. populasi perempuan meledak, lelaki semakin banyak, mengkonsumsi narkoba menjadi hal biasa,

dan merebaknya perbuatan kriminal

b. ilmu menjadi langka, kriminalitas merajalela, meminum minuman keras menjadi hal biasa, dan

merebaknya narkoba

c. ilmu menjadi langka, kebodohan merajalela, merokok menjadi hal biasa, dan merebaknya zina

d. ilmu menjadi langka, genk motor merajalela, mengkonsumsi narkoba menjadi hal biasa, dan

merebaknya zina

e. ilmu menjadi langka, kebodohan merajalela, meminum minuman keras menjadi hal biasa, dan

merebaknya zina

8. Salah satu dampak negatif dari perbuatan zina yang akan ditimpakan bagi pelakunya pada saat

masih di dunia adalah ....

a. menghilangkan wibawa

b. akalnya menjadi tumpul

Page 141: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

141

c. jabatannya menjadi terancam

d. tidak memiliki teman

e. susah melakukan komunikasi

9. HIV / AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan sangat sulit disembuhkan. Cara

untuk menanggulangi penularan penyakit ini secara massif adalah ....

a. menerapkan pola hubungan seks yang sehat dengan setia kepada pasangan masing-masing

b. jika sudah terlanjur memeiliki gaya hidup dan pergaulan bebas, maka cukup menghindari narkoba

c. memakan makanan yang berkualitas tinggi, mengkonsumsi obat penangkal, dan berhati-hati

memilih pasangan

d. menghindari rokok, minuman keras, dan narkoba, meskipun sulit menghindari pergaulan bebas

e. tidak melakukan perbuatan kriminal, rajin berolah raga, dan pilih-pilih dalam pergaulan bebas

10. Hukuman bagi pelaku zina menurut QS An Nur (24) ayat 2 adalah didera sebanyak....

a. 3 kali

b. 7 kali

c. 10 kali

d. 99 kali

e. 100 kali

Kunci Jawaban

1. E 6. A

2. D 7. E

3. D 8. A

4. C 9. A

5. D 10 E

Pedoman Penskoran

Jumlah skor yang diperoleh X 10 = 100

3. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Keterampilan 1 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas : X

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Semester : 1

Kompetensi Dasar : Membaca Q.S. al-Isrā‟/17:23, dan Q.S. an-Nµr/24:2 sesuai

dengan kaidah tajw³d dan makhrajul huruf Teknis Penilaian :

1. Tajwid (skore 25)

2. Kelancaran (skore 25)

3. Artinya (skore 25)

4. Isi kandungan (skore 25)

Page 142: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

142

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Indikator Soal Soal/Tugas

4.3 Membaca

Q.S. al-

Isrā‟/17:23,

dan Q.S.

an-Nµr/24:2

sesuai

dengan

kaidah

tajw³d dan

makhrajul

huruf

4.2.1. 2.

membiasakan

membaca Q.S. Al-

Isra‟ (17) : 32, dan

Q.S. An-Nur (24) : 2

sesuai dengan kaidah

tajwid dan makhrajul

huruf

1.1 Peserta didik

mampu

membaca Q.S.

An-Nur (24) :

2 sesuai kaidah

tajwid dan

makhrajul

huruf

Bacalah Q.S. An-Nur

(24) : 2 sesuai dengan

kaidah tajwid dan

makhrajul huruf

PedomanPenskoran :

Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil rerata dari nilai optimal (nilai

tertinggi yang dicapai dari 3 IPK)

Rubrik Penilaian Keterampilan :

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas : X

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Semester : 1

Kompetensi Dasar : Membaca Q.S. al-Isrā‟/17:23, dan Q.S. an-Nµr/24:2 sesuai

dengan kaidah tajw³d dan makhrajul huruf Teknis Penilaian :

1.Tajwid (skore 25)

2. Kelancaran (skore 25)

3. Artinya (skore 25)

4. Isi kandungan (skore 25)

Rubric penilaian

1. Tajwid

Jika peserta didik dapat menyebutkan lebih dari 5 contoh hukum tadwid

Q.S. An-Nur (24) : 2, skor 25.

Jika peserta didik dapat menyebutkan 4 contoh hukum tadwid pada Q.S.

An-Nur (24) : 2 skor 20

Jika peserta didik dapat menyebutkan 3 contoh hukum tadwid pada Q.S.

An-Nur (24) : 2 skor 15.

Page 143: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

143

Jika peserta didik dapat menyebutkan 1 contoh hukum tadwid Q.S. An-

Nur (24) : 2, skor 5.

2. Kelancaran

Jika peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan lancar dan

tartil, skor 25

Jika peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan lancar

dan kurang tartil, skor 15.

Jika peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nur (24) : 2 kurang lancar

dan kurang tartil, skor 5.

3. Arti

Jika peserta didik dapat mengartikan Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan benar

dan sempurna, skor 25.

Jika peserta didik dapat mengartikan Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan benar

dan kurang sempurna, skor 15.

Jika peserta didik dapat mengartikan Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan tidak

benar, skor 5.

4. Isi kandungan ayat

Jika peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan Q.S. An-Nur (24) : 2

dengan benar dan sempurna, skor 25.

Jika peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan Q.S. An-Nur (24) : 2

dengan benar dan kurang sempurna, skor 15.

Jika peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan Q.S. An-Nur (24) : 2

dengan tidak benar, skor 5

b. Penilaian Keterampilan 2 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas : X

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Semester : 1

Kompetensi Dasar : Membaca Q.S. al-Isrā‟/17:23, dan Q.S. an-Nµr/24:2 sesuai

dengan kaidah tajw³d dan makhrajul huruf Teknis Penilaian :

1. Tajwid (skore 25)

2. Kelancaran (skore 25)

3. Artinya (skore 25)

4. Isi kandungan (skore 25)

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Indikator Soal Soal/Tugas

4.4 Membaca

Q.S. al-

4.2.1.1. menyalin

bacaan Q.S. Al-Isra‟

4.2.1.1.Peserta didik

mampu menyalin

Salinlah Q.S. An-Nur

Pedoman penskoran :

(Jumlah skore yang diperoleh/Jumlah skor maksimal)x100%

Page 144: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

144

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Indikator Soal Soal/Tugas

Isrā‟/17:23,

dan Q.S.

an-Nµr/24:2

sesuai

dengan

kaidah

tajw³d dan

makhrajul

huruf

(17) : 32, dan Q.S.

An-Nur (24) : 2 sesuai

dengan kaidah tajwid

dan makhrajul huruf

bacaan Q.S. Al-Isra‟

(17) : 32, dan Q.S.

An-Nur (24) : 2

sesuai dengan

kaidah tajwid dan

makhrajul huruf

(24) : 2

PedomanPenskoran :

Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil rerata dari nilai optimal (nilai

tertinggi yang dicapai dari 3 IPK)

Rubrik Penilaian Keterampilan :

Aspek dan rubrik penilaian:

1. Sesuai Kaidah Penulisan

a. Jika peserta didik dapat menulis sesuai dengan

kaidah penulisan, skor 100.

b. Jika peserta didik dapat menulis sesuai dengan

kaidah penulisan tetapi kurang baik, skor 85

c. Jika peserta didik menulis tidak sesuai dengan

kaidah penulisan skor 75

2. Kerapian Penulisan

a. Jika peserta didik dapat m e n u l i s sangat

rapi, skor 100.

b. Jika peserta didik dapat m e n u l i s rapi,

skor 85.

c. Jika peserta didik dapat menulis kurang

rapi, skor 75

Pedoman penskoran :

Jika skor rata-rata 86 – 100 = Sangat terampil (A)

Jika skor rata-rata 75 – 85 = Terampil (B)

Jika skor rata-rata kurang dari 75 = Kurang Terampil (C)

Page 145: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

145

Verifikator Bawen , 30 Oktober 2015

Kepala Sekolah Waka Kurikulum Guru Mata Pelajaran

Jumeri, STP, M.Si

NIP: 196305101985031019

Nana Mulyana, SP.,M.Si.

NIP: 196906011992031012

Ahmad Samsi, S.Pd.I

NIP.

PENYUSUNAN PERANGKAT MENGAJAR SOP – KUR – 02

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) F – 03 / SOP – KUR – 02

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Bawen Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian Program Keahlian : Semua Program Keahlian Paket Keahlian : Semua Paket Keahlian Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas : X Tahun Pelajaran : 2015/2016 Semester : Gasal Kompetensi Dasar : 3.3. Menganalisis Q.S. al-Isrā’/17:32 dan Q.S. an-Nµr/24: 2, serta

hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan

zina.

4.2.1.Membaca Q.S. al-Isrā‟/17:23, dan Q.S. an-Nµr/24:2

sesuai dengan kaidah tajw³d dan makhrajul huruf. Pertemuan ke- : 4-5 Alokasi Waktu : 2 x ( 6 x 45 menit )

K. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

Page 146: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

146

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca) berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

L. Kompetensi Dasar

1. Membaca Al Quran dengan tartil dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan

perbuatan zina sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Isrā’/17:23 dan

Q.S. an-Nµr/24:2, serta hadis yang terkait.

3. Menganalisis Q.S. al-Isrā’/17:32 dan Q.S. an-Nµr/24: 2, serta hadis tentang larangan

pergaulan bebas dan perbuatan zina.

4. Membaca Q.S. al-Isrā‟/17:23, dan Q.S. an-Nµr/24:2 sesuai dengan kaidah tajw³d

dan makhrajul huruf

M. Indikator Pencapaian Kompetensi

6. Menganalisis (5) lima Hukum bacaan dalam Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-

Nur (24) : 2, serta hadits tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina

7. Menelah Asbabun nuzul/ asbabul bacaan Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur

(24) : 2, serta hadits tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina

8. Menguraikan Isi kandungan Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2, serta

hadits tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

9. Menyalin bacaan Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 sesuai dengan

kaidah tajwid dan makhrajul huruf

10. Membiasakan membaca Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 sesuai

dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf

N. Tujuan Pembelajaran

6. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menganalisis(5) lima Hukum

bacaandalam Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2, tentang larangan

pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan tepat, cermat/teliti dan dapat

dipertanggung jawabkan

7. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menelaah Asbabun nuzul/ asbabul

bacaan Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2, serta hadits dengan tepat,

cermat/teliti dan dapat dipertanggung jawabkan

8. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menguraikan Isi kandungan Q.S. Al-

Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2, serta hadits dengan tepat, cermat/teliti dan

dapat dipertanggung jawabkan

9. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menyalin bacaan bacaan Q.S. Al-Isra‟

(17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf

yang benar, cermat/teliti dan dapat dipertanggung jawabkan

10. Melalui kegiatan observasi peserta didik mampu membiasakan membaca Q.S. Al-

Isra‟ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul

huruf yang benar,tekun, cermat/teliti dan dapat dipertanggung jawabkan

Page 147: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

147

O. Materi Pembelajaran

QS. Al-Isra`: 32 tentang Larangan mendekati Zina

Hukum bacaan Tajwid

Isi kandungan ayat

Contoh penerapan dalam kehidupan sehari hari

QS. An-Nur: 2 tentang hukuman bagi orang yang berzina

Hukum bacaan Tajwid

Isi kandungan ayat

Contoh penerapan dalam kehidupan sehari hari

Hadis tentang Larangan berbuat zina/ pergaulan bebas

Hukuman bagi orang yang berzina menurut hokum Islam

Hukuman bagi orang yang berzina menurut Undang-undang di Indonesia

P. Alokasi waktu

12 x 45 Menit (2 kali pertemuan)

Q. Strategi/Metode/Pendekatan Pembelajaran

4. Pendekatan Pembelajaran Saintifik

5. Model Discovery Learning

6. Metode:

a. Diskusi Kelompok

b. Diskusi dengan metode Jigsaw

c. Demonstrasi

R. Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pertemuan ke-4

Pendahuluan 5. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan

dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.

6. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran

sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

7. Peserta didik menerima informasi tentang pelestarian lingkungan

hidup, kompetensi, tujuan dan langkah pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

8. Peserta didik dibagi menjadi menjadi 6 kelompok (Kelompok I, II,

III, IV, V dan VI) denga setiap peserta mendapat 1 tema

15‟

Inti Pemberian rangsangan (Stimulation)/mengamati :

7. Peserta didik mengamati gambar dan tayangan tentang: video dan

tayangan/murottal QS. Al Isra‟ : 32 dan QS. Annur ayat 2

15‟

Page 148: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

148

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)/menanya :

8. Peserta didik melakukan diskusi kelompok tema dengan pembagian

sebagai berikut :

Tema I melakukan diskusi tentang QS. Al Isra‟: 32(menyalin,

hukum tajwid, Isi kandungan ayat, asbabun Nuzul)

Tema II melakukan diskusi tentang QS. An Nuur ayat 2

(menyalin, hukum tajwid, Isi kandungan ayat, asbabun Nuzul)

Tema III

Melakukan diskusi tentang Hadis Larangan Pergaulan Bebas

Tema IV

Melakukan diskusi tentang Akibat Negatif,Hikmah dan cara agar

terhindar dari pergaulan bebas

Tema V mendiskusikan tentang Hukuman Pezina menurut Hukum

Islam

Tema VI mendiskusikan tentang Hukuman Pezina menurut UU di

Indonesia

Pengumpulan data (Data Collection)/ mengumpulkan data :

9. Peserta didik melakukan diskusi dengan metode jigsaw dengan

ketentuan berikut :

o Tiap kelompok terdiri 6 peserta tiap peserta mendapatkan 1 tema

yang berbeda(sebagai Kelompok Utama)

o Tiap peserta yang memiliki tema yang sama berkumpul

mendiskusikan tema tersebut (kelompok tema

Pembuktian (Verification)/menalar (mengasosiasi) :

10. Peserta didik /Anggota kelompok tema kembali kepada kelompok

utama untuk mempresentasikan hasil diskusinya dari diskusi di

kelompok tema

Menarik kesimpulan/generalisasi (Generalization)/mengkomu-

nikasikan :.

11. Peserta didik membuat kesimpulan tentang QS. Al Isra‟: 32 dan QS.

An Nur :2 serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan

perbuatan Zina secara ringkas

12. Peserta didik menyampaikan kesimpulan (resume) hasil kerja

kelompoknya kepada kelompok lainnya sesuai topik yang ditentukan

30‟

30‟

150‟

15

Penutup 4. Peserta didik menerima ulasan singkat tentang materi yang baru saja

didiskusikan

5. Peserta didik menjawab pertanyaan lisan yang diajukan guru secara

acak tentang materi yang didiskusikan

6. Peserta didikbersama guru membuat kesimpulan tentang

QS. Al Isra‟ : 32 dan QS. An Nuur : 2 (menyalin, hukum tajwid,

Isi kandungan ayat, asbabun Nuzul)

15‟

Page 149: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

149

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pertemuan ke-7

Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan

dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.

2. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran

sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3. Peserta didik menerima informasi tentang pelestarian lingkungan

hidup, kompetensi, tujuan dan langkah pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

4. Peserta didik dibagi menjadi menjadi 6 kelompok (Kelompok I, II,

III, IV, V dan VI) denga setiap peserta mendapat 1 tema

15‟

Inti Pemberian rangsangan (Stimulation)/mengamati :

7. Peserta didik mengamati gambar dan tayangan tentang:

Akibat pergaulan bebas dan perbuatan Zina dan Hukuman bagi

pezina menurut Hukum Islam dan UU di Indonesia

Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)/menanya :

8. Peserta didik melakukan diskusi kelompok dengan pembagian

sebagai berikut :

Tema I melakukan diskusi tentang QS. Al Isra‟: 32(menyalin,

hukum tajwid, Isi kandungan ayat, asbabun Nuzul)

Tema II melakukan diskusi tentang QS. An Nuur ayat 2

(menyalin, hukum tajwid, Isi kandungan ayat, asbabun Nuzul)

Tema III

Melakukan diskusi tentang Hadis Larangan Pergaulan Bebas

Tema IV

Melakukan diskusi tentang Akibat Negatif,Hikmah dan cara agar

terhindar dari pergaulan bebas

Tema V mendiskusikan tentang Hukuman Pezina menurut Hukum

Islam

Tema VI mendiskusikan tentang Hukuman Pezina menurut UU di

Indonesia

Pengumpulan data (Data Collection)/ mengumpulkan data :

9. Peserta didik melakukan diskusi dengan metode jigsaw dengan

ketentuan berikut :

o Tiap kelompok terdiri 6 peserta tiap peserta mendapatkan 1 tema

yang berbeda(sebagai Kelompok Utama)

o Tiap peserta yang memiliki tema yang sama berkumpul

mendiskusikan tema tersebut (kelompok tema

Pembuktian (Verification)/menalar (mengasosiasi) :

15‟

30‟

150‟

Page 150: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

150

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

10. Peserta didik /Anggota kelompok tema kembali kepada kelompok

utama untuk mempresentasikan hasil diskusinya dari diskusi di

kelompok tema

Menarik kesimpulan Menarik kesimpulan/generalisasi

(Generalization)/ mengko-munikasikan :.

11. Peserta didik membuat kesimpulan tentang QS. Al Isra‟: 32 dan QS.

An Nur :2 serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan

perbuatan Zina secara ringkas

12. Peserta didik menyampaikan kesimpulan (resume) hasil kerja

kelompoknya kepada kelompok lainnya sesuai topik yang ditentukan

15‟

Penutup 4. Peserta didik menerima ulasan singkat tentang materi yang baru saja

didiskusikan

5. Peserta didik menjawab pertanyaan lisan yang diajukan guru secara

acak tentang materi yang didiskusikan

6. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang Akibat

pergaulan bebas dan perbuatan Zina dan Hukuman bagi pezina

menurut Hukum Islam dan UU di Indonesia

15‟

S. Sumber/Media Pembelajaran

c. Sumber :

1. Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X

2. Internet

3. Al Qur‟an dan Terjemah Departemen Agama RI

4. Buku Tajwid

d. Media :

1. PPT tentang Larangan pergaulan bebas dan perbuatan Zina

2. Video tentang Akibat pergaulan bebas

3. LCD Projector

Page 151: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

151

T. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No. Ranah Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

1. Sikap Observasi

Daftar Skala Penilaian

2. Pengetahuan

KD-3.3. Menganalisis Q.S. al-

Isrā’/17:32 dan Q.S. an-Nµr/24: 2,

serta hadis tentang larangan

pergaulan bebas dan perbuatan

zina.

Membaca Q.S. al-Isrā‟/17:23, dan

Q.S. an-Nµr/24:2 sesuai dengan

kaidah tajw³d dan makhrajul huruf

Tes Tertulis

Observasi

Pilihan Ganda

Lembar penilaian Observasi

kegiatan diskusi (kelompok dan jig

saw)

3. Keterampilan

KD-4.2.1.Membaca Q.S. al-

Isrā‟/17:23, dan Q.S. an-Nµr/24:2

sesuai dengan kaidah tajw³d dan

makhrajul huruf

Praktik

Lembar Penilaian Praktik (unjuk

kerja)

1. Penilaian Sikap : Observasi

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP TELITI

Nama Peserta Didik :

Kelas :

Tanggal Pengamatan :

Materi Pokok :

No Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4

1 Mengerjakan tugas dengan teliti

2 Berhati-hati dalam menyelesaikan tugas dan menggunakan peralatan

Page 152: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

152

No Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4

3 Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar mutu

4 Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar waktu

Keterangan :

4 (SB) : selalu, apabila selalu melakukan sesuai aspek yang diamati

3 (B) : sering, apabila sering melakukan sesuai aspek yang diamati dan kadang- kadang tidak melakukan

2 (C) : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 (K) : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP TANGGUNG JAWAB

Nama Peserta Didik :

Kelas :

Tanggal Pengamatan :

Materi Pokok :

No Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4

1 Melaksanakan tugas individu dan kelompok dengan baik

2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan

3 Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat

4 Mengembalikan barang yang dipinjam

5 Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan

6 Menepati janji

7 Tidak menyalahkan orang lain utk kesalahan tindakan kita sendiri

Page 153: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

153

8 Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta

Keterangan :

4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai aspek yang diamati

3 : sering, apabila sering melakukan sesuai aspek yang diamati dan kadang- kadang

tidak melakukan

2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

2. Penilaian Pengetahuan :

a. Observasi proses Diskusi

LEMBAR PENGAMATAN PROSES DISKUSI

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan budi Pekerti

Kelas : X

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Semester : 1

Kompetensi Dasar : Menganalisis Q.S. al-Isrā’/17:32 dan Q.S. an-Nµr/24: 2, serta

hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

Waktu Pengamatan : Selama proses diskusi

No Nama Peserta didik Partisipasi Komunikasi

Penguasaan

Materi Nilai Akhir

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

4

5

6

Pedoman Penskoran :

1) Arti Skor :

e) Kurang

f) Cukup

g) Baik

h) Amat Baik

2) Rubric Penilaian:

Page 154: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

154

No Kriteria Penilaian Skor (S) Bobot

(%)

1 Partisipasi

e. Peserta didik aktif melakukan semua kegiatan diskusi (kelompok,

panel)

f. Peserta didik aktif pada salah satu diskusi (kelompok/ panel)

g. Peserta didik kurang aktif pada proses diskusi

h. Peserta didik tidak aktif pada proses diskusi

4

3

2

1

40

Komunikasi

e. Peserta didik aktif menyampaikan pendapatnya secara rinci dan

jelas

f. Peserta didik aktif menyampaikan pendapatnya tetapi kurang

rinci dan kurang jelas

g. Peserta didik kurang aktif menyampaikan pendapatnya secara

rinci dan jelas

h. Peserta didik tidak aktif menyampaikan pendapatnya.secara rinci

4

3

2

1

30

3 Penguasaan Materi

e. Peserta didik menyampaikan pendapat yang benar dan terstruktur

sesuai tema

f. Peserta didik menyampaikan pendapat yang benar tidak

terstruktur sesuai tema

g. Peserta didik menyampaikan pendapat yang benar dan terstruktur

tidak sesuai tema

h. Peserta didik menyampaikan pendapat yang salah

4

3

2

1

30

Nilai Akhir = 40%S1 + 30%S2 + 30%S3

b. Tes Tulis

Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Jenis

Soal Soal

KD-3.3.

Menganalisis Q.S.

al-Isrā’/17:32 dan

Q.S. an-Nµr/24: 2,

serta hadis

tentang larangan

pergaulan bebas

dan perbuatan

zina.

3.3.1. Menganalisis (5)

lima Hukum bacaan

dalam Q.S. Al-Isra‟

(17) : 32, dan Q.S. An-

Nur (24) : 2, serta

hadits tentang larangan

pergaulan bebas dan

perbuatan zina

3.3.3. menguraikan Isi

kandungan Q.S. Al-

Isra‟ (17) : 32, dan

Q.S. An-Nur (24) : 2,

11. Peserta didik mampu

menganalisis hukum bacaan

dalam Q.S. Al-Isra‟ (17) : 32

12. Peserta didik mampu

menganalisis Hukum bacaan

dalam Q.S. An-Nur (24) : 2

13. Peserta didik mampu

menjelaskan arti potongan

ayat QS. Al Isra‟ : 32

14. Peserta didik mampu

menjelaskan Arti Zina.

15. Peserta didik mampu

menjelaskan makna Zina

Muhsan

16. Peserta didik mampu

menjelaskanIsi kandungan

QS. An Nuur ayat 2

17. Peserta didik mampu Hadist

Pilihan

ganda

Terlampir

Page 155: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

155

serta hadits tentang

larangan pergaulan

bebas dan perbuatan

zina.

tentang Pergaulan Bebas

18. Peserta didik mampu

menjelaskan tentang Dampak

Negatif bagi Pezina

19. Peserta didik mampu

menjelaskan Cara agar

terhindar dari Zina

20. Peserta didik mampu

menjelaskan hukuman bagi

Pezina Ghairu Muhsan

Lampiran Soal

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling tepat !

11. Perhatikan ayat berikut ini :

Hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam potongan ayat tersebut adalah ....

a. mad jaiz munfasil, mad thabi’i, dan mad iwadl

b. mad jaiz munfasil, mad thabi’i, dan mad aridl

c. mad wajib muttasil, mad thabi’i, dan mad aridl

d. mad wajib muttasil, mad badal, dan mad iwadl

e. mad wajib muttasil, mad thabi’i, dan mad iwadl

12. Perhatikan ayat berikut ini :

Hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam potongan ayat tersebut adalah ....

a. 1 bacaan ikhfa, 2 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad thabi’i

b. 1 bacaan ikhfa, 2 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad badal

c. 2 bacaan ikhfa, 1 bacaan izhar halqi, dan 1 mad thabi’i

d. 2 bacaan ikhfa, 1 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad thabi’i

e. 2 bacaan ikhfa, 1 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad badal

13. Perhatikan ayat berikut ini :

Arti dari ayat ayat tersebut adalah ....

a. Dan janganlah kamu melakukan zina

b. Dan tidaklah kamu mendekati zina

c. Dan janganlah kamu mendekati zina

Page 156: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

156

d. Maka janganlah kamu mendekati zina

e. Maka janganlah kamu melakukan zina

14. Dalam hukum Islam yang dimaksud dengan perbuatan zina adalah....

a. dipaksa melakukan hubungan seksual di luar tali pernikahan yang sah

b. dipaksa melakukan pernikahan yang sah padahal tidak saling mencintai

c. melakukan hubungan seksual layaknya suami isteri di luar tali pernikahan

d. melakukan hubungan biologis oleh suami isteri yang tidak saling mencintai

e. suami melakukan pernikahan dengan memiliki lebih dari satu istri

15. Ada kasus seseorang pria yang sudah memiliki istri kemudian selingkuh dan melakukan

hubungan seksual kepada seorang perempuan yang belum menikah. Kesimpulan yang dapat diambil

dari kasus semacam ini adalah ....

a. pria tersebut melakukan zina ghairu muhsan, sedangkan pihak perempuan melakukan zina

muhsan

b. pria tersebut melakukan zina ghairu muhsan, sedangkan pihak perempuan dalam status dipaksa

c. pria tersebut melakukan zina muhsan, sedangkan pihak perempuan juga melakukan zina muhsan

d. pria tersebut melakukan zina muhsan, sedangkan pihak perempuan melakukan zina ghairu

muhsan

e. pria tersebut melakukan zina muhsan, sedangkan pihak perempuan dalam kondisi terkena bujuk

rayu

16. Perhatikan ayat berikut ini :

Ayat ayat tersebut berisi tentang....

a. hukuman bagi para pelaku perbuatan zina

b. sangsi bagi para pelaku perbuatan kriminal

c. zina merupakan salah satu perbuatan asusila

d. zina merupakan salah satu perbuatan kriminal

e. hukuman bagi para pelaku perbuatan asusila

17. Tanda-tanda kiamat sudah dekat yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan

oleh Qatadah adalah....

a. populasi perempuan meledak, lelaki semakin banyak, mengkonsumsi narkoba menjadi hal biasa,

dan merebaknya perbuatan kriminal

b. ilmu menjadi langka, kriminalitas merajalela, meminum minuman keras menjadi hal biasa, dan

merebaknya narkoba

c. ilmu menjadi langka, kebodohan merajalela, merokok menjadi hal biasa, dan merebaknya zina

d. ilmu menjadi langka, genk motor merajalela, mengkonsumsi narkoba menjadi hal biasa, dan

merebaknya zina

e. ilmu menjadi langka, kebodohan merajalela, meminum minuman keras menjadi hal biasa, dan

merebaknya zina

18. Salah satu dampak negatif dari perbuatan zina yang akan ditimpakan bagi pelakunya pada saat

masih di dunia adalah ....

a. menghilangkan wibawa

b. akalnya menjadi tumpul

c. jabatannya menjadi terancam

d. tidak memiliki teman

e. susah melakukan komunikasi

19. HIV / AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan sangat sulit disembuhkan. Cara

untuk menanggulangi penularan penyakit ini secara massif adalah ....

Page 157: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

157

a. menerapkan pola hubungan seks yang sehat dengan setia kepada pasangan masing-masing

b. jika sudah terlanjur memeiliki gaya hidup dan pergaulan bebas, maka cukup menghindari narkoba

c. memakan makanan yang berkualitas tinggi, mengkonsumsi obat penangkal, dan berhati-hati

memilih pasangan

d. menghindari rokok, minuman keras, dan narkoba, meskipun sulit menghindari pergaulan bebas

e. tidak melakukan perbuatan kriminal, rajin berolah raga, dan pilih-pilih dalam pergaulan bebas

20. Hukuman bagi pelaku zina menurut QS An Nur (24) ayat 2 adalah didera sebanyak....

a. 3 kali

b. 7 kali

c. 10 kali

d. 99 kali

e. 100 kali

Kunci Jawaban

1. E 6. A

2. D 7. E

3. D 8. A

4. C 9. A

5. D 10 E

Pedoman Penskoran

Jumlah skor yang diperoleh X 10 = 100

3. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Keterampilan 1 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas : X

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Semester : 1

Kompetensi Dasar : Membaca Q.S. al-Isrā‟/17:23, dan Q.S. an-Nµr/24:2 sesuai

dengan kaidah tajw³d dan makhrajul huruf Teknis Penilaian :

5. Tajwid (skore 25)

6. Kelancaran (skore 25)

7. Artinya (skore 25)

8. Isi kandungan (skore 25)

Page 158: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

158

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Indikator Soal Soal/Tugas

4.5 Membaca

Q.S. al-

Isrā‟/17:23,

dan Q.S.

an-Nµr/24:2

sesuai

dengan

kaidah

tajw³d dan

makhrajul

huruf

4.2.1. 2.

membiasakan

membaca Q.S. Al-

Isra‟ (17) : 32, dan

Q.S. An-Nur (24) : 2

sesuai dengan kaidah

tajwid dan makhrajul

huruf

1.2 Peserta didik

mampu

membaca Q.S.

An-Nur (24) :

2 sesuai kaidah

tajwid dan

makhrajul

huruf

Bacalah Q.S. An-Nur

(24) : 2 sesuai dengan

kaidah tajwid dan

makhrajul huruf

PedomanPenskoran :

Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil rerata dari nilai optimal (nilai

tertinggi yang dicapai dari 3 IPK)

Rubrik Penilaian Keterampilan :

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas : X

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Semester : 1

Kompetensi Dasar : Membaca Q.S. al-Isrā‟/17:23, dan Q.S. an-Nµr/24:2 sesuai

dengan kaidah tajw³d dan makhrajul huruf Teknis Penilaian :

1.Tajwid (skore 25)

2. Kelancaran (skore 25)

3. Artinya (skore 25)

4. Isi kandungan (skore 25)

Rubric penilaian

5. Tajwid

Jika peserta didik dapat menyebutkan lebih dari 5 contoh hukum tadwid

Q.S. An-Nur (24) : 2, skor 25.

Jika peserta didik dapat menyebutkan 4 contoh hukum tadwid pada Q.S.

An-Nur (24) : 2 skor 20

Jika peserta didik dapat menyebutkan 3 contoh hukum tadwid pada Q.S.

An-Nur (24) : 2 skor 15.

Jika peserta didik dapat menyebutkan 1 contoh hukum tadwid Q.S. An-

Page 159: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

159

Nur (24) : 2, skor 5.

6. Kelancaran

Jika peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan lancar dan

tartil, skor 25

Jika peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan lancar

dan kurang tartil, skor 15.

Jika peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nur (24) : 2 kurang lancar

dan kurang tartil, skor 5.

7. Arti

Jika peserta didik dapat mengartikan Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan benar

dan sempurna, skor 25.

Jika peserta didik dapat mengartikan Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan benar

dan kurang sempurna, skor 15.

Jika peserta didik dapat mengartikan Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan tidak

benar, skor 5.

8. Isi kandungan ayat

Jika peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan Q.S. An-Nur (24) : 2

dengan benar dan sempurna, skor 25.

Jika peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan Q.S. An-Nur (24) : 2

dengan benar dan kurang sempurna, skor 15.

Jika peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan Q.S. An-Nur (24) : 2

dengan tidak benar, skor 5

c. Penilaian Keterampilan 2 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas : X

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Semester : 1

Kompetensi Dasar : Membaca Q.S. al-Isrā‟/17:23, dan Q.S. an-Nµr/24:2 sesuai

dengan kaidah tajw³d dan makhrajul huruf Teknis Penilaian :

1. Tajwid (skore 25)

2. Kelancaran (skore 25)

3. Artinya (skore 25)

4. Isi kandungan (skore 25)

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Indikator Soal Soal/Tugas

4.6 Membaca

Q.S. al-

Isrā‟/17:23,

4.2.1.1. menyalin

bacaan Q.S. Al-Isra‟

(17) : 32, dan Q.S.

4.2.1.1.Peserta didik

mampu menyalin

bacaan Q.S. Al-Isra‟

Salinlah Q.S. An-Nur

(24) : 2

Pedoman penskoran :

(Jumlah skore yang diperoleh/Jumlah skor maksimal)x100%

Page 160: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

160

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Indikator Soal Soal/Tugas

dan Q.S.

an-Nµr/24:2

sesuai

dengan

kaidah

tajw³d dan

makhrajul

huruf

An-Nur (24) : 2 sesuai

dengan kaidah tajwid

dan makhrajul huruf

(17) : 32, dan Q.S.

An-Nur (24) : 2

sesuai dengan

kaidah tajwid dan

makhrajul huruf

PedomanPenskoran :

Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil rerata dari nilai optimal (nilai

tertinggi yang dicapai dari 3 IPK)

Rubrik Penilaian Keterampilan :

Aspek dan rubrik penilaian:

3. Sesuai Kaidah Penulisan

d. Jika peserta didik dapat menulis sesuai dengan

kaidah penulisan, skor 100.

e. Jika peserta didik dapat menulis sesuai dengan

kaidah penulisan tetapi kurang baik, skor 85

f. Jika peserta didik menulis tidak sesuai dengan

kaidah penulisan skor 75

4. Kerapian Penulisan

d. Jika peserta didik dapat m e n u l i s sangat

rapi, skor 100.

e. Jika peserta didik dapat m e n u l i s rapi,

skor 85.

f. Jika peserta didik dapat menulis kurang

rapi, skor 75

Pedoman penskoran :

Jika skor rata-rata 86 – 100 = Sangat terampil (A)

Jika skor rata-rata 75 – 85 = Terampil (B)

Jika skor rata-rata kurang dari 75 = Kurang Terampil (C)

Page 161: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

161

Verifikator Bawen , 30 Oktober 2015

Kepala Sekolah Waka Kurikulum Guru Mata Pelajaran

Jumeri, STP, M.Si

NIP: 196305101985031019

Nana Mulyana, SP.,M.Si.

NIP: 196906011992031012

Ahmad Samsi, S.Pd.I

NIP.

Page 162: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

162

Verbatime Wawancara 1

Wakil Kepala Sekolah

Nama : Nining Setyowati, M.Pd (NS)

Jabatan : Koordinasi Ketenagaan

Tempat Wawancara : Ruang Kesiswaan

Hari/Tanggal : Rabu/04 November 2015

Waktu : 12.53 WIB

No. Pertanyaan Jawaban Kode

1. Karakter apa saja

yang harus dimiliki

peserta didik dalam

Kurikulum 2013 ini?

Secara umum yang harus dimiliki, yang

pertama tertib, jujur, disiplin, tanggung jawab

itu terutama. Yang diutamakan kejujuran,

ketertiban, kedisiplinan dan tanggung jawab.

Itu hampir semua mapel wajib mempunyai

sikap itu, kalau yang lain-lain tergantung

mapel yang lain.

Nilai-nilai

karakter

2. Bagaimana cara Ibu

mengevaluasi

pelaksanaan guru

berdasarkan

Kurikulum 2013?

Setiap semester kita kan ada melihat

semesternya gitu, kita stor nilai ke

kurikulum. Dari situ akan terlihat siapa guru

yang belum mengumpulkan nilai-nilai mid

semester itu atau nilai harian itukan sudah

ada bendahara nilai dari kurikulum. Dari situ

akan terlihat siapa guru yang berhasil dan

kurang berhasil dalam mengajar dan memberi

materi kepada murid-muridnya.

Mengevaluasi

3. Kebijakan apa yang

dilakukan oleh

sekolah untuk

mengembangkan

sikap (jujur, disiplin

dan tanggung jawab)

peserta didik

khususnya pada mata

pelajaran PAI?

Kebijakan kita misalnya itu, contoh ada di

koprasi. Kitakan punya koprasikan, nah

disitukan penjaganya terbatas cuma satu

orang. Anak mengambil barang sendiri terus

kan disini muridnya banyak 1800an, kalau

penjualnya suruh mengingat-ingat kemablian

para siswa disini kan nggak mungkin.

Kemudian kita menanamkan rasa rasa

percaya pada anak-anak dengan harapan

anak-anak dikasih kepercayaan dia bisa

bersikap jujur itu salah satunya.

Yang ke-2, dari pihak kesiswaan itu sudah

membuatkan kartu kendali, dan kartu kendali

itu dipegang oleh piket kelas. Di dalam kartu

kendali itu ada kolom-kolom yang salah

Kebijakan

Page 163: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

163

satunya jika terlambat masuk, tidak hadir dan

lain-lain.

Yang ke-3, mengenai tanggung jawab itu

contohnya guru memberikan tugas dan kita

kasih penilaian agar anak mau mengerjakan

tugas yang diberikan.

4. Apa saja sarana dan

prasarana yang

disediakan demi

menunjang

keberhasilan

pelaksanaan

Kurikulum 2013?

Sarana dan prasarana jelas, yang pertama IT

sangat berpengaruh, LCD, internet karena

disini kan pembelajarannya istilahnya

menggunakan pendekatan scientific (berfikir

ilmiah) untuk berfikir ilmiah kan anak-anak

butuh sarana dan salah satunya adalah

internet. Jadi guru bukan satu-satunya

sumber ilmu, jadi dia bebas mencari sumber

lain seperti buku, disediakan di perpus. Terus

semua anak pegang 1 buku 1 mapel jadi

kalau ada 17 mapel maka masing-masing

anak itu punya 17 buku. Yang ke-2 internet,

kalau mau mencari materi di internet. Kan

disini menekankan 5M (mengamati,

menanya, menganalisa, mencoba dan

mengkonfirmasi).

Sarana dan

prasarana

5. Apa saja kendala

yang dihadapi dalam

pelaksanaan

Kurikulum 2013

khususnya pada mata

pelajaran PAI?

Kendalanya disini adalah anak, anak

sekarang kan cenderung malas, sedangkan

Kurtilas sendiri menuntut agar anak itu

kreatif dan inovatif. Sulitnya disitu untuk

mengembangkan mereka, untuk

menumbuhkan rasa ingin tau.

Penghambat

6. Lalu solusi apa yang

ditempuh dalam

menghadapi kendala

penerapan Kurikulum

2013 ini?

Guru harus kreatif, istilahnya kita harus cari

bagaimana caranya? Itu memang menjadi PR

buat kita. Bagaimana kita harus memotivasi

anak tersebut agar dia mau, istilahnya kita

kan guru tidak ada yang duduk manis, akan

tetapi kita harus keliling dengan cara

pendekatan. Individu didekati, dikasih

motivasi dan seterusnya. Misalkan dikasih

motivasi kalau kamu tidak mau baca otomatis

kamu akan ketinggalan dengan temanmu.

Solusi

Page 164: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

164

Verbatime Wawancara 2

Waka Kurikulum

Nama : Nana Mulyana, S.Pd. M.Si (NM)

Jabatan : Waka Kurikulum

Tempat Wawancara : Ruang Kurikulum

Hari/Tanggal : Kamis/05 November 2015

Waktu : 14.02 WIB

No. Pertanyaan Jawaban Kode

1. Karakter apa saja yang

harus dimiliki peserta

didik dalam

Kurikulum 2013 ini?

Ya jadi karakter atau sikap sebenarnya itu

kembarannya ya. Hanya gini dalam kurtilas

itu dalam keseharian kita, kita secara khusus

tidak mengajarkan nilai-nilai sikap atau

karakter tersebut karena tertanamnya sikap

yang positif, karakter yang baik itu bukan

karena proses yang diajarkan secara

langsung. Itu merupakan efek atau norturon

efek. Misalnya, ketika sedang tes, kita

memberikan tempat duduk yang renggang

kemudian diawasi dengan baik tidak dengan

kejam tapi dengan baik dengan proporsional

sesungguhnya kita sedang menanamkan

sikap jujur, seperti itu. Jadi apapun karakter

itu ditanamkan atau dipelajari secar atidak

langsung bukan „Hey yang sopan‟ bukan

‟Hey yang santun‟ bukan „Yang kreatif‟

bukan „Yang penuh inisiatif‟ bukan. Tetapi

bahwa kita ciptakan sebuah sikon sehingga

lahirlah sikap-sikap itu.

Nilai-nilai

karakter

2. Bagaimana cara Bapak

mengevaluasi

pelaksanaan guru

berdasarkan

Kurikulum 2013?

Kita dari awal dulu, kita ada foam penilaian

RPP. Foam pada RPP untuk mengoreksi

antar teman, jadi kita mengkoreksi antar

teman, kurang ini, kurang ini. Saya sendiri

dari perencanaan pembelajaran satu persatu

guru saya bimbing, di samping kolektif lalu

mereka membuat RPP lalu konsultasi di sini

satu persatu, perkata, urutan linieritasnya

seperti sistematika menyusun skripsi,

Mengevaluasi

Page 165: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

165

seperti itu.

Yang ke-2 dalam pembelajaran ada

namanya IPKG (Instrumen Penilaian

Kegiatan Guru) itu tiap mapel beda-beda,

itu saat proses pembelajaran sedangakan

setelah pembelajaran ada lagi, kadang

secara spontan saya berkunjung dari kelas

ke kelas bertanya kepada siswa mengenai

bagaimana guru tadi mengajar.

Selain program itu, kami juga ada program

Hearing Sharing yang berisi catatan dari

putra putri kita ynag mengeluh atau yang

mengajukan usulan. Masukan itu saya

pelajari dan saya sampaikan secara tidak

langsung, lewat sindiriran di apel. Setiap

pagi kita selalu ada apel pagi jam 06.45-

07.00 untuk guru dan murid, namun antara

guru dan muridsendiri-sendiri tidak jadi

satu. Materi yang disampaikan terkait

dengan evaluasi program pembelajaran saya

sampaikan.

3. Kebijakan apa yang

dilakukan oleh sekolah

untuk

mengembangkan sikap

(jujur, disiplin dan

tanggung jawab)

peserta didik

khususnya pada mata

pelajaran PAI?

Kita dalam pembelajaran praktek terutama

diantaranya adalah pembelajaran yang

menekankan agar kegiatan-kegiatan praktek

dilakukan secara individual sangat berbeda

dengan kelompok. Ketika individu anak-

anak berusaha menyelesaikan tugas-

tugasnya dengan baik dan bagus hasilnya

secara individu dijawab secara mandiri kan

gitu. Berbeda dengan kelompok yang

kadang-kadang saling mengandalkan

kepada pekerjaan temannya.

Yang ke-2, dalam penilaian saya

mendorong teman-teman untuk mencoba

melakukan penilaian antar teman sejawat.

Yang ke-3, kita di sini ada program

namanya sekolah menjual. Program sekolah

menjual sesungguhnya untuk mendidik

kewirausahaannya anak-anak, jiwa

Enterpreneshipnya anak akan terbangun

karena sikap karakter yang baik.

Kebijakan

4. Apa saja sarana dan

prasarana yang

disediakan demi

Berkaitan itu secara khusus di setiap kelas

kita sekarang sudah memasang LCD agar

terjamin bahwa pembelajaran bisa

Sarana dan

prasarana

Page 166: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

166

menunjang

keberhasilan

pelaksanaan

Kurikulum 2013?

interaktif. Yang ke-2 kita memberikan

kebebasan kepada guru tentang sarana ini,

jadi kursi bisa melingkar, kursi bisa

berhadap-hadapan atau kursi bisa berbentuk

U, itu semua dibebaskan. Namun resikonya

dari sarana tadi adalah akan cepat rusak

barang-barang itu karena dipindah-

pindahkan dan di angkat junjung. Namun

saat liburan dimulai, seketika itu pengerjaan

dimulai dari pengecetan, pemakuan dan

macam-macamnya. Itu bentuk dari

dukungan sarana yang bersifat perawatan.

Yang ke-3, kita juga mengadakan internet

untuk menjamin bahwa akses data bisa

dilakukan oleh anak setiap saat. Dan yang

terakhir adalah kita menyiapkan

perpustakaan digital yang hanya ada di sini

di Kab. Semarang. Jadi kita mempunyai 2

perpustakaan, konvensional dan digital.

5. Apa saja kendala yang

dihadapi dalam

pelaksanaan

Kurikulum 2013

khususnya pada mata

pelajaran PAI?

Kalau awal-awal sih karena mungkin

pemahamannya masih kurang sehingga

masih merasa keberatan dengan pengolahan

nilai, penilaian di mana-mana menjadi

keluhan. Kendalanya adalah ketika nilai

harus jadi dan repoting dalam arti nilai

harus masuk ke sistem raport, dicetak dan

ternyata masih ada nilai yang di bawah

KKN, nah itu nanti harus dicetak ulang

raport itu. Itu jadi harus kerja 2x walaupun

tidak semua anak tapi itu kerjaan yang

menyita waktu. Kendala yang ke-2 adalah

ketika ada guru yang abai terhadap

kriteria/KKN, abai dengan itu maka

menjadi pekerjaan ganda. Kenapa ganda?

Karena raport harus dicetak kembali sendiri

bukan tulis tangan karena diskripsinya

panjang-panjang itu kendala yang kita

hadapi selama ini. Ketika terjadi

pengolahan nilai menjadi sangat berat ya

gurunya, ya kurikulumnya dalam penilaian,

tetapi dalm kesiapan guru sudah baik,

bahkan sangat baik saat ini tidak pernah

mengeluh lagi karena sudah mapan guru-

guru itu. Kendala yang paling kita rasakan

adalah berubahnya regulasi dari pemerintah

Penghambat

Page 167: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

167

setiap saat. Contohnya tentang

pembelajaran ada 81a tiba-tiba menjadi

banyak, kemudian dari Permendikbud 66

tentang penilaian berubah menjadi 104,

tentang pembelajaran menjadi 103. Dan

dengar lagi ini katanya tahun 2015 ini mau

keluar lagi peraturan baru Permendikbud,

nilai akan kembali dari 104 menjadi 1-100

lagi. Itukan luar biasa, pekerjaan yang tidak

mudah merubah sistem dan mengembalikan

pemahaman guru padahal guru sudah mulai

mapan, sudah enjoy. Yang ke-2 masih

regulasi yang sering datang terlambat, kalau

kita tidak hunting tidak dapat, ya kebetulan

saat kita download internet ada peraturan

baru. Bayangkan sudah berlangsung sekian

bulan regulasi baru, baru diakses.

6. Lalu solusi apa yang

ditempuh dalam

menghadapi kendala

penerapan Kurikulum

2013 ini?

Kalau dari kurikulum, selama ini saya selalu

mengadakan khusus IHT menjelang proses.

Misalnya ini besok ada semesteran. Ini

semesteran, ini perapotan, disela-sela ini

setelah tes selesai saya selalu mengadakan

IHT 1-3hari untuk memastikan ada refresh

pengetahuan, review pemahaman di guru-

guru supaya tidak keliru dan membangun

semangat semacam recash. Mungkin itu yan

selama ini kami lakukan jadi ada IHT

diantara tes dan penilaian, itu yang

dilakukan yang sifatnya rutin yang lain-lain

sifatnya spontan, jika ada masalah muncul

seketika itu masalah akan kita tangani

karena pembagian raport tidak bisa ditunda.

Kita harus rajin-rajin aja gitu. Rajin SMS

kesana kemari, tanya-tanya dan hunting di

internet jika ada regulasi yang baru.

Solusi

Page 168: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

168

Verbatime Wawancara 3

Guru PAI

Nama : Ahmad Samsi, S.Pd (AS)

Jabatan : Guru PAI Kelas X

Tempat Wawancara : Ruang Kelas

Hari/Tanggal : Kamis/05 November 2015

Waktu : 10.07 WIB

No. Pertanyaan Jawaban Kode

1.

a. Bagaimana

penerapan

Kurikulum 2013

dalam mata

pelajaran PAI?

Sebenernya kalau penerapannya ya, secara

tidak langsung kurikulum PAI itu juga

Kurikulum 2013 itu sendiri. Hanya kalau

sekarang sudah dilibatkansemuanya, secara

yuridis itu sudah mulai diterapkan, tapi

sebenernya Kurikulum 2013 itu kurikulum

PAI sendiri, karena sebenernya

penilaiannyakan cukup kompleks kalau di K-

13 ini berbeda dengan kurikulum 2006. Tapi

saya pikir esensinya sama, hakekat

pembelajaran PAI dengan K-13 itu sama

hanya saja dalam K-13 secara legalitas

sebenernya tanggung jawab terhadap nilai-

nilai moral kemudian nilai-nilai sikap

terutama itu. Tidak menjadi image PAI saja

tetapi mapel yang lain juga sudah mengikuti

nilai-nilai itu sendiri secara ringan selama

tanggung jawab lebih enaknya dengan K-13

ini terutama PAI.

Kurikulum

2013 dalam

PAI

b. Apa saja persiapan

Bapak/Ibu sebelum

pembelajaran

berlangsung?

Sebelum memulai pelajaran jelas kita

mempersiapkan materi itu sudah jelas,

terutama materi pokok apa yang akan

dipelajari. Disamping menyiapkan RPP

sebelum memulai itu sudah biasa ya. Hanya

persiapannya itu kita sebagai guru juga harus

bisa menguasai materi yang akan diajarkan

kepada peserta didik. Jadi, sebelum mengajar

juga harus baca-baca buku dulu biar kalau

ada yang bertanya kita bisa menjawabnya

dengan baik.

Persiapan

Page 169: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

169

c. Pendekatan apa saja

yang Bapak/Ibu

gunakan dalam

pembelajaran PAI?

Kalau kita memakai pendekatannya, apa ya?

Saya lupa, disini juga sudah ada semuanya.

Pendekatannya Scientific ya, pendekatannya

Scientific itu, kemudian kita mengumpulkan

materi terus kalau modelnya karena kita

kelas X. Jadi pakai Discovery Learning

kemudian penilaiannya latihan.

Pendekatan

d. Dari mana saja

sumber belajar yang

akan diajarkan

dalam mata

pelajaran PAI?

Sumber belajar sendiri kita dari buku

panduan tetap kita pakai yang dari

pemerintah untuk kurtilas itu, itu ynag

utama. Di samping itu juga biasa, IAIN

hadist, kemudian buku-buku yang terkait

dengan materi PAI.

Sumber

e. Bahan atau alat ajar

apa saja yang

digunakan untuk

pembelajaran PAI?

Kita sampai sekarang macem-macem ya, tapi

secara umum kita memakai LCD karena

memang kita sudah disiapkan tiap ruangan

ya bagio yang moving maupun yang sudah

permanen.

Media

f. Bagaimana Bapak

mengevaluasi

peserta didik setelah

selesai

pembelajaran?

Setelah selesai pembelajaran biasanya saya

memberikan soal yang harus dikerjakan oleh

murid-murid. Saya kasih waktu berapa menit

untuk mengerjakannya. Namun disini saya

membolehkan murid untuk membuka buku

catatan masing-masing. Dengan itu kan saya

bisa tau mana murid yang selalu

memperhatikan dan tidak.

Evaluasi

g. Bagaimana Bapak

mengevaluasi

peserta didik setelah

selesai

pembelajaran terkait

karakter jujur,

disiplin dan

tanggung jawab?

Kalau yang pertama dari karakter jujur, kita

ulangan mbak. Contohnya kita melakukan

ulangannya, lewat ulangan itu materinya

sama, soalnya sama, duduknya juga sama.

Tapi disitu anak dikasih kesempatan untuk

menyelesaikan.

Kalau disiplin itu kita memang sepakat buat

kontrak belajar mbak. Karena kita kelasnya

moving class, anak-anak pindah kesana-sini

kan susah kalau untuk on time jam segini.

Jadi nanti minimal telat berapa menit karena

setiap kelas beda-beda mbak, ada yang 15

menit, ada yang 5 menit, yang 10 menit juga

Evaluasi

Page 170: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

170

ada tergantung lokasi dan jam pelajaran

sebelumnya.

Tanggung jawab, biasanya dikasih tugas

rumah mbak, misalnya dirumah belajar

kelompok. Tanggung jawab penilaiannya

seperti itu kalau tidak biasanya anak sebelum

pelajaran shalat Dhuha dulu tapi tergantung

dengansikon dulu. Siapa yang bertanggung

jawab untuk mengabsen shalat Dhuha, atau

siapa yang nggak sholat.

h. Apa saja kendala

yang dihadapi

dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013

khususnya pada

mata pelajaran PAI?

Kendala secara umum adalah ITnya, kalau

kelas X kan anak masih belajar jadi

kendalanya di situ. Yang ke-2, anak belum

terbiasa dengan sistem pembelajaran Kurtilas

jadi kita tidak bisa murni Kurtilas dalam

penilaiannya, karena anak masih tahap

transisi dari SMP-SMA.

Penghambat

i. Lalu solusi apa yang

ditempuh dalam

menghadapi kendala

penerapan

Kurikulum 2013

ini?

Solusinya ya tetap penilaian itu tetap

berjalan hanya saja kita setiap kali selesai

KD, kita akan revisi. Misalkan pada RPP

yang pertama ada kekurangan penilaiannya,

misalkan keteranpilanya presentasi, jika

penilaian item tentang presentasi kurang

cocok karena cukup berat. Tapi konsep item

dasarnya tetap dijalankan, misalnya saya

ingin menilai tentang keterampilan anak

dalam membaca al-Qur‟an, memang

disitukan kalau di dalam penilaian untuk

keterampilan prakteknya ada 4 item, yaitu:

mulai dari mengidentifikasi bacaan tajwid,

kemudian juga kelancaran membaca,

kemudian terjemahannya dan yang terakhir

adalah isi kandungannya. Kemudian disetiap

4 elemen itu akan ada sub item lagi dan ada

skoring di situlah ketika di RPP sudah ada

kita pakainya itu. Jadi penilaiannya bertahap-

tahap agar bisa sesuai dengan penilaian

Kurtilas.

Solusi

Page 171: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

171

Nama : Siti Fatimah, S.Ag (SF)

Jabatan : Guru PAI Kelas XI-XII

Tempat Wawancara : Ruang Guru

Hari/Tanggal : Rabu/04 November 2015

Waktu : 11.45 WIB

No. Pertanyaan Jawaban Kode

2. a. Bagaimana

penerapan

Kurikulum 2013

dalam mata

pelajaran PAI?

Oh.. sangat baik sekali, kita menyambutnya

baik. Kenapa baik? Di kurtilas inikan PAI

jadi 3 jam, dari 2 jam itu menjadi 3 jam itu

ya sangat menyenangkan bagi pelajaran PAI

ya. Jadi terasa sekali.

Kurikulum

2013 dalam

PAI

b. Apa saja persiapan

Bapak/Ibu sebelum

pembelajaran

berlangsung?

Yang jelas tupoksi guru itukan ada 5 ya,

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi,

menganalisis dan tindak lanjut. Jadi sebelum

saya mengajar itu, kita buat RPP dulu karena

guru itu wajib buat RPP bahkan kalau sini

tidak membuat RPP itu ada sanksinya dari

Bapak kepala sekolah. Mungkin di P3 tidak

ditanda tangani, ada keperluan apa Bapak

kepala sekolah tidak mengabulkan karena itu

termasuk tupoksi (tugas pokok dan fungsi)

guru, jadi semua punya RPP yang kayak

gini, ini ni RPP. RPP kan isinya macem-

macem, merencanakan namanya. RPP itu

tidak persis dengan pelaksanaan kan

namanya rencana. Oh, rencana saya seperti

ini tapi pelaksanaannya kog seperti ini kan

bisa saja, tergantung sikon.

Persiapan

c. Pendekatan apa saja

yang Bapak/Ibu

gunakan dalam

pembelajaran PAI?

Dalam Kurtilas ini, saya memakai metode

scientifif approach ya mbak sesuai dengan

apa yang disampaikan oleh pemerintah.

Kajian yang bersikap ilmiah, yang

mengaruskan dan menuntut siswa untuk aktif

jika tidak mau ketinggalan dengan temannya.

Pendekatan

d. Dari mana saja

sumber belajar yang

Ada dari buku, ada dari LKS kadang saya itu

sok dengerin kajian di TV kemudian ikut

kajian-kajian di luar, kemudian kalau kita

Sumber

Page 172: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

172

akan diajarkan

dalam mata

pelajaran PAI?

kan peganggannya Qur‟an hadist. Ya sebisa

mungkin kita luangkan waktu walau hanya 2

ayat setiap hari kita kaji hadist-hadist,

bahkan kalau kita ditanya sudah hafal berapa

hadist buk? Dan saya juga cari di internet

kalau kita diburu pertanyaan anak macem-

macem ya jadi kita harus menyiapkan bahwa

saya harus bisa. Setiap saya nganggur saya

buka internet, ataupun youtube lewat apapun.

e. Bahan atau alat ajar

apa saja yang

digunakan untuk

pembelajaran PAI?

Bahan dan alat yang digunakan tergantung

dengan materinya mbak, tadikan kelas XII

materi jenazah jadi saya menggunakan media

boneka untuk mempermudah siswa dalam

memahami materi yang saya ajarkan. Kalau

kita pakai alat peragakan lebih mudah

memahaminya dibandingkan dengan

memakai video ataupun gambar-gambar.

Media

f. Bagaimana Bapak

mengevaluasi

peserta didik setelah

selesai

pembelajaran terkait

karakter jujur,

disiplin dan

tanggung jawab?

Kejujuran ini contohnya, ini saya suruh

siswa untuk nulis sendiri tentang buku

shalat, dan nilai sendiri. Saya hanya

menyampaikan kalau mau jujur jangan

bohong tapi ketika kalian mau bohong,

bohong aja sekalian. Ini yang nilai siswa

sendiri, yang nulis siswa sendiri. Saya

tinggal masukan ke daftar nilai saya saja.

Disiplin anak, misalnya ketika Dzuhur gini

to, ini ada guru di sana. Kemudian

mengamati siapa aja yang shalat.

Tanggung jawab terhadap permasalahan

macem-macem ya. Anak itukan kita beri

tanggung jawab untuk misalnya mengerjakan

PR, mengerjakan atau ulangan dia harus

tanggung jawab terhadap dirinya sendiri jadi

dia tidak usah ke yang lainnya. Itu mungkin

ada kaitannnya tanggung jawab itu, ke jujur

juga bisa. Jadi begitu.

Evaluasi

g. Apa saja kendala

yang dihadapi

dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013

khususnya pada

mata pelajaran PAI?

Kendalanya itu adalah anak, karena yang

sekolah di SMK ini memiliki latar belakang

yang berbeda-beda, mulai dari IQ yang

rendah-tinggi ada karena memang sekolah

ini kan dipersiapkan siap utuk berkerja

berbeda dengan SMA/MA yang dipersiapkan

untuk kuliah. Kemudian dari keluarga yang

Penghambat

Page 173: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

173

harmonis sampai yang broken home juga

ada, dan terakhir adalah dari segi

perekonomiannya.

h. Lalu solusi apa yang

ditempuh dalam

menghadapi kendala

penerapan

Kurikulum 2013

ini?

Memotivasi anak itu dengan pencerahan

sebelum belajar, dan sabar. Rasul saja

dakwah dilempari batu, di caci maki tetap

sabar. Masak kita hanya karena anak-anak

tidak menurut dengan kita sudah jengkel dan

marah-marah. Kalau mau anak itu menurut

dan patuh serta jadi anak yang baik kita

harus sabar. Selain sabar kita juga harus

dekat dan baik dengan anak supaya mereka

mau mendengardan mematuhi apa yang

diperintahkan kepada mereka.

Solusi

Page 174: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

174

Verbatime Wawancara 4

Peserta Didik

Nama : Musfiroh (M)

Jabatan : Siswa Kelas X-JB

Tempat Wawancara : Di depan kelas

Hari/Tanggal : Selasa/03 November 2015

Waktu : 12.00 WIB

No. Pertanyaan Jawaban Kode

1.

a. Apa yang kamu

ketahui tentang

Kurikulum 2013?

Dalam Kurikulum 2013 diusahakan lebih

aktif gitu kan, gurunya hanya menjadi

motivator aja. Nantikan dikasih kita dikasih

tugas dan kita nyari sendiri gitu. Selain itu

Kurikulum 2013 kita yang aktif beda kalau

kurikulum yang lamakan kita Cuma dengerin

guru yang bicara gitu. Jadi menurut saya

sangat menyenangkan.

Kurikulum

2013

b. Apakah setelah

penerapan

Kurikulum 2013 ini

ada perubahan

sikap/karakter jujur,

disiplin dan

tanggung jawab

pada diri kamu?

Menurut saya pribadi ya mbak, setelah

penerapan Kurikulum 2013 ini saya lebih

disiplin dibandingkan saat SMP dulu. Karena

disini itu mempunyai peraturan kalau siswa

berangkat jam 06.45 sudah sampai di sekolah

karena tiap pagi selalu ada apel pagi jadi mau

nggak mau kita harus berangkat pagi dari

rumah agar tidak telat dan mendapat

hukuman. Selain itu ya mbak, kalau kita

memakai seragam sekolah diwajibkan untuk

memakai sepatu pantofel walaupun itu saat

class meeting mbak. Padahalkan itu tidak jam

pelajaran seperti biasanya, jadi saat aku dan

teman-teman tidak mau memakai sepatu

fantofel kita harus memakai seragam olahraga

biar tidak dapat hukuman mbak.

Karakter

Page 175: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

175

Nama : Ety Kusniawati (EK)

Jabatan : Siswa Kelas X-ATR

Tempat Wawancara : Di depan kelas

Hari/Tanggal : Rabu/04 November 2015

Waktu : 12.00 WIB

No. Pertanyaan Jawaban Kode

2.

a. Apa yang kamu

ketahui tentang

Kurikulum 2013?

Kurikulum 2013 sebenarnya menyenangkan

tapi bisa jadi tidak menyenangkan karena

agak tidak mudeng sama pelajarannya. Tidak

mudengnya itu kalau dikasih soal langsung

suruh ngerjain terus kitakan belum tau gitu

jadinya ya kalau nilainya jelek ya gimana gitu

rasanya.

Kurikulum

2013

b. Apakah setelah

penerapan

Kurikulum 2013 ini

ada perubahan

sikap/karakter jujur,

disiplin dan

tanggung jawab

pada diri kamu?

Gimana ya mbak, kalau sikap jujur dan

tanggung jawab sih sedikit berubah ya. Ya

walaupun saat di dalam kelas aku jarang

bertanya karena sedikit malu hee..hee dan

kalau disuruh ngumpulin tugas tepat waktu

agak molor-molor dikit lah mbak, kan nggak

enak kalau teman kita belum jadi tapi kita

ngumpulin tugas duluan. Walaupun gitu tapi

setidaknya saya tetap bertanggung jawab atas

tugas yang diberikan kepada saya mbak.

Karakter

Page 176: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

176

Nama : Hani Handayani (HH)

Jabatan : Siswa Kelas XI-AP

Tempat Wawancara : Di depan kelas

Hari/Tanggal : Selasa/03 November 2015

Waktu : 12.30 WIB

No. Pertanyaan Jawaban Kode

3.

a. Apa yang kamu

ketahui tentang

Kurikulum 2013?

Kurikulum baru yang sistemnya guru hanya

pasif, tidak boleh menjelaskan secara panjang

lebar. Murid harus aktif mencari materinya

sendiri dan guru hanya penyempurna jawaban

dari muridnya.

Kurikulum

2013

b. Apakah setelah

penerapan

Kurikulum 2013 ini

ada perubahan

sikap/karakter jujur,

disiplin dan

tanggung jawab

pada diri kamu?

Setiap guru memberi tugas, entah itu tugas

individu ataupun kelompok saya selalu

berusaha mengerjakannya. Ya walaupun saat

dikasih PR tidak semuanya saya bisa

mengerjakannya sih mbak, kan kadang-

kadangkan ada yang sulit banget mbak dan

kadang saat sampai dikelas saya mencontoh

punya temen saya yang sudah jadi jika punya

saya belum saya kerjakan. dan saat

pengumpulan tugas itu tidak pernah tepat

waktu dari waktu yang telah di tetapkan, kan

kasian mbak jika teman kita da yang belum

mrengerjakan jadi kita membantu dulu baru

kemudian dikumpulkan sama-sama.

Karakter

Page 177: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

177

Nama : Wahyu Choirul „Ulyati (WCU)

Jabatan : Siswa Kelas XII-APT

Tempat Wawancara : Di depan kelas

Hari/Tanggal : Selasa/03 November 2015

Waktu : 12.45 WIB

No. Pertanyaan Jawaban Kode

4. a. Apa yang kamu

ketahui tentang

Kurikulum 2013?

Kurikulum yang bikin siswa kreatif

menurutku mbak, soalnya aku cocok dengan

kurikulum itu. Lebih menyenangkan karena

pelajaran mudah dipahami dari kerja

kelompok dan praktek yang dilakukan lebih

banyak. Jadi mudah dan menyenangkan.

Kurikulum

2013

b. Apakah setelah

penerapan

Kurikulum 2013 ini

ada perubahan

sikap/karakter jujur,

disiplin dan

tanggung jawab

pada diri kamu?

Menurut saya ya mbak, setelah penerapan

Kurtilas ini siswa dituntut untuk bersikap

aktif. Jadi saya juga harus menyesuaikannya

mbak agar tidak ketinggalan dengan teman-

teman. Apalagi kalau kita selalu bertanya di

kelas entah itu saat diskusi kelompok atau

tidak, bisa menambah point sendiri bagi saya

mbak. Dan saat dikasih PR oleh guru saya

selalu mengerjakan tugas tersebut dengan

baik.

Karakter

Page 178: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

178

Page 179: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

179

Page 180: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

180

Page 181: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

181

Page 182: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2575/1/SKRIPSI...11 ABSTRAK Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

182