Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

47
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KENDALA,HARAPAN DAN TANTANGAN TERHADAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Pengembangan Kurikulum Dosen : Dr. Mursid, M.Pd. Disusun oleh Kelompok II Abdiel Ginting : 8146122001 David Siregar Siagian : 8146122009 Hadri Pitra Karo-Karo : 8146122015 Hertiwati Simbolon : 8146122049

description

Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

Transcript of Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

Page 1: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KENDALA,HARAPAN

DAN TANTANGAN TERHADAP PERKEMBANGAN

PENDIDIKAN DI INDONESIA

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah

Pengembangan Kurikulum

Dosen :

Dr. Mursid, M.Pd.

Disusun oleh Kelompok II

Abdiel Ginting : 8146122001

David Siregar Siagian : 8146122009

Hadri Pitra Karo-Karo : 8146122015

Hertiwati Simbolon : 8146122049

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014

Page 2: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Esa karena atas

berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah “Implementasi

Kurikulum 2013 Kendala,Harapan Dan Tantangan” ini dengan waktu sesuai yang

diharapkan.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu

tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum.

Tak ada yang sempurna, kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan

makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan berbagai hal.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi perbaikan pada penyusunan makalah selanjutnya. Harapan

kami makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca pada

umumnya dan penyusun khususnya.

Medan , Mei 2015

Kelompok 2

Page 3: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULIAN........................................................................................3

A. Latar Belakang Masalah................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................5

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................5

D. Manfaat Penelitian........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6

A. Pengertian Kurikulum 2013..........................................................................6

B. Sejarah Kurikulum 2013...............................................................................7

C. Kendala dalam implementasi kurikulum 2013.............................................9

D. Perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP..........................................................9

E. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013.............................................13

F. Harapan dan Tantangan dalam implementasi Kurikulum 2013..................17

G. Dampak Perubahan Kurikulum pada mutu Pendidikan..............................21

BAB III PENUTUP..............................................................................................26

A. Kesimpulan.................................................................................................27

B. Saran............................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iv

Page 4: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

BAB I

PENDAHULIAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa

pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar

1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan

dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

yang diatur dengan undang-undang. Perwujudan dari amanat Undang-Undang

Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang merupakan produk undang-

undang pendidikan pertama pada awal abad ke-21. Undang-undang ini menjadi

dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip

demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak

asasi manusia. Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undang-undang

tentang sistem pendidikan nasional telah mengalami beberapa kali perubahan.

Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional

dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya

sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk

memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia

yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang

selalu berubah. Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia

terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus

berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan

karakter.

3

Page 5: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta

didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi

faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia

sepanjang jaman.

Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan

salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk

mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak

dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada

kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik

menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan

zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah

satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan

dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Pada kenyataannya pendidikan di Indonesia masih terletak diperingkat paling bawah dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan itu pemerintah melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan, salah satunya pembaharuan kurikulum dari kurikulum KTSP diperbaharui menjadi kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah sebuah kurkulum yang dirancang untuk menyiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan dimasa depan mereka. Pemerintah melalui menteri pendidikan dan kebudayaan merasa perlu menyiapkan kurikulum yang lebih mumpuni disbanding kurikulum sebelumnya. Beberapa alasan dikemukakan oleh pemerintah dalam hal ini Mendikbud mengapa kurikulum 2013 perlu dilaksanakan, salah satunya adalah bonus

4

Page 6: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

demografi. Bonus demografi merupakan sebuah keuntungan yang akan dimiliki oleh Indonesia dimasa yang akan dating.

Namun dalam implementasi kurikulum 2013 tentunya ditemukan bermacam-macam kendala oleh para guru maupun siswa. Dalam makalah ini penulis akan mencoba menganalisis berbagai kendala dalam penerapan kurikulum 2013 yang ditemukan oleh guru dan siswa pada saat pembelajaran maupun sebelum pembelajaran serta alternative solusinya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalahnya

adalah:

1. Memahami Kendala,Harapan dan Tantangan Penerapan kurikulum 2013.

C. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat memahami tentang

kendala, harapan dan tantangan dalam penerapan kurikulum 2013 di indonesia.

D. Manfaat Pembahasan

Setelah menyusun makalah ini diharapkan hasilnya dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Sehingga mampu mengetahui kelemahan dan kelebihan kurikulum

2013, serta memberikan masukan untuk pengembangan kurikulum 2013 dan

mampu menerapkannya kepada peserta didik untuk pendidikan di Indonesia yang

lebih baik.

5

Page 7: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum 2013

Menurut (Hilda Taba, 2013) mengemukan Kurikulum adalah sebuah

rancangan pembelajaran, yang di susun dengan mempertimbangkan berbagai hal

mengenai proses pembelajaran serta perkembangan individu.

Sedangkan Menurut Murray Print “Kurikulum didefinisikan sebagai

semua ruang pembelajaran terencana yang diberikan kepada siswa  oleh lembaga

pendidikan dan pengalaman yang dinikmati oleh siswa saat kurikulum itu

diterapkan.”

Jadi dapat di simpulkan bahwa Kurikulum adalah perangkat mata

pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga

penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan

kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Dengan program

itu, para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan

dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan

pembelajran. Dengan kata lain, sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa yang

memberikan kesempatan  untuk belajar. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini

disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam

penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Lama waktu dalam satu kurikulum, biasanya disesuaikan dengan maksud

dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksankan. Kurikulum ini diterapkan

dengan maksud untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan

yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan

tematik-integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong

peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,

bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh

atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa

6

Page 8: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik.

Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka

bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya,

memasuki masa depan yang lebih baik

B. Sejarah Kurikulum 2013Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang pernah

digagas dalam rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tapi belum

terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Selain itu penataan kurikulum pada

kurikulum 2013 dilakukan sebagai amanah dari UU No.20 tahun 2003 tentang

pendidikan nasional dan peraturan presiden N0. 5 tahun 2010 tentang rencana

pembangunan jangka menengah nasional.

Kurikulum 2013 dikembangkan untuk meningkatkan capaian pendidikan

dengan dua strategi utama, yaitu peningkatan efektifitas pembelajaran pada satuan

pendidikan dan penambahan waktu pembelajaran di sekolah. Efektifitas

pembelajaran dicapai melalui tiga tahap, yaitu:

1. Efektifitas interaksi, akan tercipta dengan adanya harmonisasi iklim

akademi dan budaya sekolah. Efektifitas interaksi dapat terjaga

apabila kesinambungan manajemen dan kepemimpinan pada satuan pendidikan.

2. Efektifitas pemahaman, menjadi bagian penting dalam pencapaian

efektifitas pembelajaran. Efektifitas tersebut dapat dicapai apabila pembelajaran

yang mengedepankan pengalaman personal siswa melalui observasi, asosiasi,

bertanya, menyimpulkan dan mengkomunikasikan.

3. Efektivitas penyerapan, dapat tercipta manakala adanya kesinambungan

pembelajaran horizonta dan vertikal.

Penerapan kurikulum 2013 diimplementasikan adanya penambahan jam

pelajaran, hal tersebut sebagai akibat dari adanya perubahan proses pembelajaran

yang semula dari siswa diberi tahu menjadi siswa yang mencari tahu. Selain itu,

akan merubah pula proses penialaiayang semula berbasis output menjadi berbasis

proses dan output.

7

Page 9: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan

antara kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Hal itu sejalan dengan

amanat UU no.20 tahun 2003 sebagai mana tersurat dalam penjelasan pasal 35:

“kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup

sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar yang telah

disepakati”. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis

kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencangkup kompetensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan

sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

Salah satu hal pokok dalam penerapan Kurikulum 2013 adalah bagaimana

guru mampu menerapkan model dengan pendekatan saintifik (scientific approach)

dan pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student center) serta

menekankan pada pembelajaran siswa aktif dengan di terapkannya model

Pembelajaran penemuan (Discovery Learning), Pembelajaran berbasis proyek

(Project base learning) serta pembelajaran berbasis Pemecahan masalah (Problem

base learning).

8

Page 10: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

C. Kendala dalam Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan respon terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang pesat yang disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan, di samping itu kurikulum 2013 berorientasi pada pengembangan sikap dan tingkah laku sesuai dengan nilai-moral pancasila.

Dalam penerapan kurikulum 2013 yang paling penting adalah implementasi kurikulum. Implementasi kurikulum adalah suatu proses penerapan konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat komponen tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan secara nyata dalam kehidupan. Model pengembangan kurikulum di Indonesia dapat menggunakan gabungan dari 4 model pengembangan kurikulum, yaitu model subjek akademik, humanistis, rekonstruksi sosial dan teknologis. hal ini sesuai dengan keadaan negara Indonesia dimana masyarakatnya majemuk yang membutuhkan suatu pendidikan yang lebih mengacu kepada siswa secara subjektif sesuai dengan karakteristik dan latar belakang sosial budaya siswa tersebut sehingga pendidikan yang diterapkan mampu memberikan proses pembelajaran yang humanistik sebagai proses mendidik manusia sebagai manusia yang berlandaskan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia dan sesuai nilai-moral Pancasila yang mampu mencetak output peserta didik yang berbudi pekerti luhur serta mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Selain hal tersebut, kurikulum di Indonesia juga sesuai dengan model rekonstruksi sosial dan teknologis, dimana setiap proses pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia selalu mengkaitkan dengan sejarah kehidupan di masa lalu dengan kehidupan padan saat ini yang meliputi semua aspek kehidupan serta berbagai macam teknologi yang telah dikembangkan oleh manusia dalam menjalani proses kehidupan.

Namun dalam penerapannya, kurikulum 2013 juga memiliki kendala dan hambatan yang cukup serius. Hambatan-hambatan dalam penerapan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

9

Page 11: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

1.      Rendahnya Kesadaran Guru sebagai Pendidik

Rendahnya kesadaran guru meliputi rendahnya kualitas guru, kurangnya kesiapan guru mengajar, kepekaan guru dalam menanggapi hal-hal baru termasuk implementasi proses pembelajaran yang sering terabaikan oleh guru, karena pada realitanya banyak guru yang mengajar hanya sekedar mengajar tidak ada timbale balik apa-apa antara pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta kreativitas peserta didik terkait pelajaran yang sedang dipelajari. Pada dasarnya guru belum siap melaksanakan kurikulum 2013.

Seorang guru seharusnya menjadi promotor untuk mengembangkan pemikiran, kreativitas, keterampilan dan yang paling penting adalah potensi dari peserta didik.

2.      Banyaknya Pro Dan Kontra Di Masyarakat

Sampai saat ini masih sangat banyak pendapat pro dan kontra terkait penerapan kurikulum 2013. Hal ini harus mampu dimanfaatkan dengan baik untuk terus mengevaluasi kurkulum 2013, mana yang perlu direvisi dan mana yang sudah padu, sehingga pelaksnaannya tidak terkesan dadakan dan dipaksakan.

Pro dan kontra adalah salah satu hambatan yang perlu menjadi perhatian, karena dari sinilah tergerak pemikiran solusi untuk memecahkan permasalahan terkait penerapan kurikulum 2013.

3.      Penambahan Jam Pembelajaran

penambahan jam pelajaran ini dikhawatirkan akan mengesampingkan kebutuhan siswa untuk mendapatkan pendidikan di lingkungan keluarga dan sosial sekitarnya. Pertimbangan ini mengingat siswa harus didorong mengembangkan banyak ragam kecerdasan, mulai dari kecerdasan kognitif, emosional, sosial, hingga spiritual.

4.      Belum Adanya Evaluasi dari Kurikulum Sebelumnya

Perubahan Kurikulum 2013 juga tidak didasarkan pada evaluasi dari pelaksanaan kurikulum sebelumnya (KTSP) 2006 sehingga dapat membingungkan guru dan pemangku pendidikan dalam pelaksanaannya.

5.      Guru Dipandang Memiliki Kemampuan Sama

10

Page 12: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak pernah secara langsung melibatkan guru dalam merumuskan kurikulum 2013. Kemendikbud seolah melihat semua guru dan peserta didik memiliki kemampuan yang sama.

Kurikulum 2013 yang masih dalam masa-masa transisi pergantian kurikulum ini, pasti tidak lepas dari masalah masalah dan kendala-kendala dalam pelaksanaannya. Kurikulum 2013 yang menekankan pada pendekatan saintifik menuntut siswa untuk aktif dan interaktif dalam pembelajaran, sarat dengan berbagai kendala yang harus dihadapi baik oleh siswa guru maupun sekolah. Kendala kendala tersebut diantaranya adalah sekolah yang belom mampu untuk menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung untuk memenuhi tercapainya sebuah pembelajaran yang berdasarkan kurikulum baru tersebut.

      Contohnya saja suwaktu siswa mencari sumber-sumber informasi melalui media internet yang dilakukan secara serentak atau bersama-sama satu kelas. Kemudian siswa mendiskusikan informasi yang diperoleh dari internet sebagai bahan belajar. Namun guru tidak bisa melakukan hal tersebut karena sekolah belum mempunyai jaringan internet. Bagaiman pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik kalau fasilitasnya pun belum mumpuni

      Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk di jadikan sebagai bahan pertimbangan serta evaluasi untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan selanjutnya. Dalam hal ini pemerintah melakukan generalisasi kebijakan pada saat penyusunan kurikulum 2013. Padahal kita tau bahwa insfratruktur yang ada pada masing-masing sekolah sangat berbeda. Ada yang sudah lengkap dan ada yang kurang bahkan tidak ada sama sekali.

      Tak hanya itu, buku paket yang digadang-gadang dan katanya akan dibagikan hingga kini belum tersalurkan secara merata. Buku paket yang nantinya akan di tanggung oleh dana BOS akan diberikan secara Cuma-Cuma atau geratis pada setiap sekolah. Akan tetapi belum ada kepastian dan kejelasan akan pembagian buku paket tersebut.

11

Page 13: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

D. Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP

Berikut ini adalah perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan KTSPNo Kurikulum 2013 KTSP

1

SKL (Standar Kompetensi Lulusan)

ditentukan terlebih dahulu, melalui

Permendikbud No 54 Tahun 2013.

Setelah itu baru ditentukan Standar Isi,

yang bebentuk Kerangka Dasar

Kurikulum, yang dituangkan dalam

Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70

Tahun 2013

Standar Isi ditentukan terlebih

dahulu melaui Permendiknas No

22 Tahun 2006. Setelah itu

ditentukan SKL (Standar

Kompetensi Lulusan) melalui

Permendiknas No 23 Tahun 2006

2

Aspek kompetensi lulusan ada

keseimbangan soft skills dan hard skills

yang meliputi aspek kompetensi sikap,

keterampilan, dan pengetahuan

lebih menekankan pada aspek

pengetahuan

3di jenjang SD Tematik Terpadu untuk

kelas I-VI

di jenjang SD Tematik Terpadu

untuk kelas I-III

4

Jumlah jam pelajaran per minggu lebih

banyak dan jumlah mata pelajaran lebih

sedikit dibanding KTSP

Jumlah jam pelajaran lebih sedikit

dan jumlah mata pelajaran lebih

banyak dibanding Kurikulum 2013

5 Proses pembelajaran setiap tema di

jenjang SD dan semua mata pelajaran di

jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan

Standar proses dalam

pembelajaran terdiri dari

Eksplorasi, Elaborasi, dan

12

Page 14: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

dengan pendekatan ilmiah (saintific

approach), yaitu standar proses dalam

pembelajaran terdiri dari Mengamati,

Menanya, Mengolah, Menyajikan,

Menyimpulkan, dan Mencipta.

Konfirmasi

6

TIK (Teknologi Informasi dan

Komunikasi) bukan sebagai mata

pelajaran, melainkan sebagai media

pembelajaran

TIK sebagai mata pelajaran

7

Standar penilaian menggunakan

penilaian otentik, yaitu mengukur semua

kompetensi sikap, keterampilan, dan

pengetahuan berdasarkan proses dan

hasil.

Penilaiannya lebih dominan pada

aspek pengetahuan

8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajibPramuka bukan ekstrakurikuler

wajib

9Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X

untuk jenjang SMA/MAPenjurusan mulai kelas XI

10BK lebih menekankan mengembangkan

potensi siswa

BK lebih pada menyelesaikan

masalah siswa

E. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013

Menurut beberapa ahli pendidikan, perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik

di Indonesia maupun di negara lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat

yang setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang selalu berubah

tanpa bisa dicegah.

 

Perkembangan kurikulum diharapkan dapat menjadi penentu masa depan anak

bangsa, oleh karena itu, kurikulum yang baik akan sangat diharapkan dapat

dilaksanakan di Indonesia sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa

yang cerah yang berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara.

13

Page 15: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

 

Kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum 2013 yang mulai dilaksanakan pada

tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang ditunjuk pemerintah maupun sekolah

yang siap melaksanakannya. Meskipun masih premature, namun ada beberapa hal

yang dirasakan oleh banyak kalangan terutama yang langsung berhadapan dengan

kurikulum itu sendiri.

 

Terdapat beberapah hal penting dari perubahan atau penyempurnaan kurikulum

tersebut yaitu keunggulan dan kekurangan yang terdapat disana-sini.

Keunggulan kurikulum 2013

1. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap

pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.

2. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan

hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan,

religi, praktek, sikap dan lain-lain.

3. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah

diintegrasikan ke dalam semua program studi.

4. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan

pendidikan nasional.

5. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap,

ketrampilan, dan pengetahuan.

6. Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti

pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft

skills dan hard skills, kewirausahaan.

7. Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap

terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan

sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

8. Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi

seperti sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara proporsional.

9. Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.

14

Page 16: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

10. Sifat pembelajaran sangat kontekstual.

11. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi

profesi, pedagogi, sosial dan personal.

12. Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran (buku induk)

13. Guru berperan sebagai fasilitator

14. Diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat

15. Efisiensi dalam manajemen sekolah contohnya dalam pengadaan buku,

dimana buku sudah disiapkan dari pusat

16. Sekolah dapat memperoleh pendampingan dari pusat dan memperoleh

koordinasi dan supervise dari daerah

17. Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan metode

pembelajaran yang lebih bervariasi

18. Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai proporsi

19. Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan karakter siswa terutama

dalam kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-

lain.

 

Kelemahan kurikulum 2013

1. Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013

guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak

mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru.

2. Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum

2013 ini, karena kurikulum ini menuntut guru lebih kreatif, pada

kenyataannya sangat sedikit para guru yang seperti itu, sehingga

membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka cakrawala berfikir

guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan pendidikan agar

merubah paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat

memotivasi siswa agar kreatif.

3. Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific

4. Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP

15

Page 17: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

5. Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik

6. Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum

sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru yang hanya

menjadi plagiat dalam kasus ini.

7. Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses pengembangan

kurikulum 2013, karena pemerintah cenderung melihat guru dan siswa

mempunyai kapasitas yang sama.

8. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil

dalam kurikulum 2013 karena UN masih menjadi factor penghambat.

9. Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap

materi bisa tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan guru yang

kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang dia ampu.

10. Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di

sekolah terlalu lama.

11. Timbulnya kecemasan khususnya guru mata pelajaran yang dihapus yaitu

KPPI, IPA dan Kewirausahaan dan terancam sertifikasiya dicabut.

12. Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional

13. Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas.

14. Guru tidak tiap dengan perubahan

15. Kurangnya kekmampaun guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan

dan pengetahuan secara holistic.

16. Kreatifitas dalam pengembangan silabus berkurang

17. Otonomi sekolah dalam pengembangan kurikulum berkurang

18. Sekolah tidak mandiri dalam menyikapi kurikulum

19. Tingkat keaktifan siswa belum merata

20. KBM umumnya saat ini mash konvensional

21. Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan ketrampilan.

22. Menambah beban kerja guru.

23. Citra sekolah dan guru akan menurun jika tidak berhasil menjalankan

kurikulum 2013

16

Page 18: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

24. Pramuka menjadi beban bagi siswa yang tidak menyukai Pramuka,

sehingga ada unsur keterpaksaan.

F. Harapan dan Tantangan dalam Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah sebuah terobosan baru di dunia pendidikan Indonesia

saat ini. Kurikulum ini lahir karena banyak kalangan menilai bahwa kurikulum

KBK dan KTSP belum bisa memberikan arah pendidikan seperti yang di

harapkan. Dalam kurikulum sebelumnya pendidikan lebih dititik beratkan pada

pengembangan kognitif sedangkan afektif dan psikomotor dianggap belum

memadai. Hal ini ditandai dengan banyaknya terjadi pelanggaran dan berbagai

macam ketimpangan dalam kehidupan bangsa ini. Kuropsi meraja lela di kalangan

birokrasi pemerintahan. Tawuran dan kenakalan remaja lainnya juga tidak kurang

membuat pemimpin bangsa ini repot.

Dari fenomena ini lahirlah ide baru mengembangkan sebuah formulasi

kurikulum baru yang menyeimbangkan antara kognitif, afektif dan psikomotor.

Kurikulum 2013 dirancang untuk menjawab tantangan ini. Dalam pelaksaan

proses belajar mengajar, materi yang di ajarkan harus dikaitkan dengan kehidupan

nyata sehingga pemberlajaran dianggap bermakna dan bermanfaat.

Tantangan pelaksanaan kurikulum 2013 adalah minimnya waktu sosialisasi

dan pelatihan implementasi yang diberikan kepada guru pelaksana kurikulum

2013 tersebut. Masih banyaknya guru yang belum mampu menggunakan TIK

dalam pembelajaran sehingga harapan perubahan yang digaungkan kurikulum ini

belum begitu jelas dalam pelaksanaanya.

Saran untuk semua pemangku kepentingan semoga pelaksanaan kurikulum ini

benar dengan niat untuk merubah protret pendidikan di Negara ini. Jangan

menjadikan pendidikan sebagai senjata politik suatu kelompok atau golongan.

Bekalilah guru yang melaksanakan kurikulum ini dengan pengetahuan tentang

implementasi kurikulum ini dengan bekal yang cukup bukan hanya untuk

membuat laporan pelaksanaan kegiatan untuk memenuhi tagihan dari para wakil

rakyat yang telah menyetujui pelaksanaan kurikulum ini.

17

Page 19: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

Argumen lain dari pihak-pihak yang menolak implementasi kurikulum 2013

adalah karena tidak ada kajian mendalam, tidak ada evaluasi secara komprehensif

atas kurikulum sebelumnya, uji publik dalam waktu yang singkat dan disinyalir

hanya formalitas

Perdebatan yang bersifat dialektis dan filosofis, akan tetap ada, karena dalam

penyusunan kurikulum tersedia banyak konsep dan teori. Terlebih, suatu

kurikulum menyangkut berbagai aspek, termasuk sosial, ekonomi, budaya,

teknologi.

Penolakan dan dukungan terhadap kurikulum 2013 lebih merujuk pada sudut

pandang sektoral. Mereka yang berkecenderungan pada sikap politik tertentu akan

menyoroti kurikulum sebagai komoditas politik. Sebagian lainnya menolak

dengan alasan kurikulum 2013 tidak dipersiapkan secara matang.

kurikulum 2013 akan menjadi pedoman pendidikan di tanah air. Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan sudah melakukan berbagai sosialisasi. Berbagai

persiapan, seperti penyiapan pelatihan guru, buku pegangan guru, buku paket

untuk siswa , dan sebagainya. Disadari bahwa guru merupakan kunci utama

keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, harapan

keberhasilan pendidikan sering dibebankan pada guru. Salah satu hal mendasar

yang penting disikapi oleh guru adalah kesiapan mental terhadap perubahan. Guru

tidak boleh terjebak dalam rutinitas dan formalitas. Masih banyak guru yang

enggan mengupdate informasi atau meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

terkait profesi.  Di lapangan masih banyak guru yang belum selesai dengan

urusannya sendiri. Masih sibuk untuk hal-hal yang di luar konteks menciptakan

pembelajaran yang efektif.   

Globalisasi telah menembus batas-batas ruang dan waktu. Dinamika yang

demikian cepat di bidang teknologi dan informasi, menuntut tindakan antisipasi

dan adaptasi yang cepat. Perkembangan sosial budaya, pengetahuan,

teknologi,  telah membawa kehidupan siswa pada suatu tahapan kehidupan yang

lebih cepat dari usianya.

18

Page 20: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

Substansi  suatu kurikulum adalah program pendidikan yang bertujuan

membentuk siswa berkarakter, bertanggung jawab, pantang menyerah, dan

tertanam jiwa nasionalisme.

Penerapan kurikulum 2013 menjadi tantangan sekaligus peluang bagi guru

untuk mewujudkan cita-cita pendidikan. Tenaga pendidikan dan kependidikan

ditantang untuk menjembatani kondisi ideal dan kondisi nyata dunia pendidikan.

Guru harus mengikuti perubahan dengan mengubah pola pikir terbuka terhadap

perubahan. Guru wajib mengikuti atau disertakan dalam program pelatihan dan

pengembangan profesi yang bersifat periodik. Guru dan tenaga kependidikan

hendaknya dapat mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar-seminar, maupun 

kunjungan studi. Guru secara pribadi, dan sekolah secara kelembagaan, harus

mencari solusi  dan langkah-langkah strategis agar guru dapat mengikuti berbagai

program peningatan pengetahuan dan keterampilan guna menunjang

pembelajaran. Guru secara pribadi juga harus termotivasi dan tak segan

mengeluarkan biaya untuk pengembangan potensi didi. Studi banding penting

untuk memperoleh patokan atas apa  yang telah dilakukan dan apa-apa saja yang

dilakukan oleh sekolah lain. Guru juga perlu menambah durasi membaca buku

atau hasil-hasil penelitian tentang pembelajaran dan pendidikan. Sekolah

hendaknya dapat memiliki majalah pendidikan dan media komunikasi bagi guru

yang idealnya menjadi sarana penyebarluasan informasi dan berbagi pengalaman. 

Sebagian kalangan bersikap skeptis. Bukan hanya masyarakat awam,

pengamat pendidikan, bahkan para guru masih meraba-raba wujud pembelajaran

yang akan dilaksanakan di kelasnya. Hal ini terjadi karena kebiasaan para guru

yang telah berlaku selama puluhan tahun, tak akan mudah berubah.  Diakui atau

tidak, mindset para guru di Indonesia sampai saat ini masih sangat sederhana (jika

tidak ingin disebut primitif). Yaitu bahwa tugas guru adalah mengajar,

menyampaikan materi mata pelajaran tertentu, sehingga anak menjadi pintar, yang

keberhasilannya ditentukan oleh nilai berupa angka-angka dengan standar

kelulusan tertentu. Sebagian besar (jika tak boleh dikatakan seluruhnya) guru,

baik itu di SD, SMP, maupun SMA, belum terbiasa menilai elemen sikap

19

Page 21: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

siswanya. Pun belum terbiasa mengajar secara modern sebagaimana diamanatkan

oleh Kurikulum 2013.

Perubahan/pengembangan kurikulum yang hampir selalu terjadi setiap kali

penguasa berganti, tak serta merta mengubah mindset tersebut.Tetap saja ceramah

menjadi metode favorit para guru saat mengajar. Hanya segelintir guru yang

benar-benar mampu dan rela bersusah payah mempelajari lalu menggunakan

berbagai pendekatan, model, dan alat peraga pembelajaran. Selebihnya, semua

materi tentang pelaksanaan pembelajaran yang inofatif dan menyenangkan  dalam

setiap Diklat, hanya tinggal sebagai teori dalam perencanaan. Salah satu buktinya,

model pembelajaran tematik sebenarnya telah diperkenalkan dalam KTSP, meski

baru sebatas untuk siswa kelas satu sampai tiga SD. Kenyataannya, belum satupun

sekolah atau guru yang mampu melaksanakannya.

Kebingungan para guru (terutama guru SD) dalam menerapkan Kurikulum

2013 semakin menjadi-jadi, ketika tanggal 3 Desember lalu pemerintah resmi

menghapuskan sistem Ujian Nasional (UN) bagi siswa SD, yang berlaku pada

tahun 2013. Dengan PP No. 32/2013 sistem UN bagi siswa SD ditiadakan, dan

digantikan dengan sistem ujian sekolah. Guna menjaga kualitas lulusan, materi

ujian sekolah 25% dibuat/ditentukan oleh pusat sebagai bahan monitoring.

Sedangkan 75% lainnya disusun sendiri oleh sekolah.

Selain itu, bagi siswa SD juga tidak lagi diterapkan sistem penilaian dengan

angka-angka. Bentuk pembelajaran harus dirupakan kegiatan-kegiatan, dengan

komposisi 70% berupa penanaman sikap, dan 30 % untuk pengetahuan dan

ketrampilan. Raport siswa SD akan berisi catatan-catatan tentang kelebihan dan

kekurangan siswa bersangkutan. Dengan demikian, tidak akan lagi terdengar

istilah siswa tidak naik kelas, bagi siswa SD.

Jelas, pernyataan yang terkesan tiba-tiba (setelah sebelumnya pemerintah

begitu ngotot mempertahankan UN) itu membuat guru kerepotan. Belum lagi

mampu memahami apalagi menerapkan sepenuhnya Kurikulum 2013, sudah

harus segera melaksanakan kebijakan baru pula, mengingat ujian semester sudah

dimulai. Butuh waktu lama, tak cukup hanya dengan diklat selama beberapa hari

saja hingga program pemerintah ini berjalan seperti yang diharapkan. Butuh

20

Page 22: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

komitmen tinggi pula dari para guru maupun pihak-pihak terkait untuk

menyukseskannya. Jika tidak, harapan tinggi yang menyertai lahirnya Kurikulum

2013 justru akan menjadi bumerang, dan berakibat fatal bagi siswa,

masyarakat  maupun bangsa pada umumnya.

G. Dampak Perubahan Kurikulum pada Mutu Pendidikan

Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh sebuah lembaga

pendidikan dengan tujuan untuk meniingkatkan mutu dari pada pendidikan atau

lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah pendidikan

karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output atau di sebut

dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan oleh kurikulum

sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi siswa atau

sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia pendidikan,

karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di terima siswa

tersebut  bahkan mungkin siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang

mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di

indonesia hampir sering di gonta ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan

tidak memfokuskan diri pada satu sistem atau kurikulum supaya siswa dapat

menyesuaikan dan menerima sistem tersebut dengan baik

            Seperti kita tahu saat ini bahwa kurikulum di indonesia sering di berubah

tanpa memikirkan dengan serius apakah siswa dapat menerina dan beradaptasi

dengan sistem atau kurikulum yang baru tersebut. Kurikulum di indonesia sudah

berganti sekitar enam kali mulai dari kurikulum tahun 1984 yang kemudian di

ganti dengan kurikulum 1975 dan di perbaharui lagi dengan kurikulum 1984

sampai akhirnya indonesia memakai kurikulum 2004  atau sering di sebut dengan

KTSP. Lalu apa sebenarnya maksud dan tujuan pemerintah menganti kurikulum

yang sudah di terapkan dengan kurikulum baru yang belum tentu dapat

beradaptasi dengan siswa atau peserta didik.

            Tujuan pemerintah mengganti kurikulum dalam pendidikan tidak lain

adalah karna ingin memperbaiki mutu pendidikan supaya bisa berkembang lebih

baik dari sebelum nya. Tapi apakah demikian. Pada kenyataan nya tidak ada

perubahan mutu yang di berikan oleh pendidikan di indonesian bahkan mutu

21

Page 23: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

pendidikan selama kurang lebih dalam lima tahun ini memberikan hasil yang

mengecewakan, justru perubahan kurikulum pendidikan yang begitu cepat

menimbulkan masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, seperti halnya

banyak prestasi siswa ang menurun hal ini mungkin di sebabkan karna siswa tidak

dapat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran pada kurikulum yang baru.

Lalu apakah pemerintah memikirkan masalah yang demikian, saya rasa tidak

pemerintah mungkin lebih berfikir dampak positif yang hanya memudahkan

sebagian pihak saja. Sebenarnya begitu banyak terhadap mutu pendidikan tidak

hanya karna pergantian kurikulum, tapi sejatinya kurikulum merupakan dasar dari

jalannya program pendidikan.

            Dampak dari kurikulum pendidikan yang bergonta ganti bukan hanya

memberikan dampak negatif terhadap siswa yang semakin merendah prestasi nya

sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak pada sekolah yaitu pada tujuan

atau visi sebuah sekolah juga akan ikut ikutan kacau. Contoh saja bila sebuah

sekolah memiliki satu tujuan atau sati visi tentu sekolah tersebut akan berusaha

untuk mencapai tujuan nya, dan untuk memenuhi sebuah visi tentu membutuhkan

waktu yang tidak singkat, ketika mereka telah memfokuskan diri pada visi yang

telah di susun secara tiba tiba kurikulum di ganti tentu sekolah tersebut harus

mengganti tujuan yang ingin di capai. Mungkin pemerintah merasa bahwa

perubahan kurikulum dapat memberi perubahan yang lebih baik pada mutu

pendidikan, tapi nyata nya tidak demikian

            Lalu bagaimana mutu pendidikan bisa lebih baik sesuai dengan tujuan

perubahan kurikulum. Di dalam sebuah lembaga pendidikan memiliki banyak

aktor yang semuanya berpengaruh pada mutu sebuah pendidikan seperti halnya

kepala sekolah, guru atau tenaga pengajar, siswa didik dan bahkan sebuah

lembaga itu sendiri. Untuk mendapatkan mutu pendidikan yang baik maka semua

aktor dalam pendidikan harus berfungsi dengan baik misalkan saja kepela sekolah.

Kepala sekolah adalah tombak keberhasilan sebuah sekolah di jelaskan dalam

sebuah buku bahwa seorang pemimpin adalah faktor penentu sebuah keberhasilah

lembaga untuk memimpim sekolah dengan baik seorang kepalah sekolah harus

membina hubungan baik pula dengan atasan nya seperti komite dan pemerintah

22

Page 24: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

kepala sekolah juga harus mampu membina hubngan baik dengan bawahannya,

dalam hal ini bawahan nya adalah gurustaf dan siswa kepala sekolah harus

mengenal baik sebagian besar bawahan nya ntuk memahami mereka sehingga

kepala sekolah mampu membuat keputusan yang sekiranya dapat di terima oleh

bawahannya, selain itu kepala sekolah harus membina hubungan baik dengan

lingkungan sekolah karna pada dasarnya sekolah dan masyarakat memiliki

hubungan saling menerima dan memberi. Aktor penting kedua yaitu guru mutu

sebuah pendidikan yang baik di wujutkan dengan output atau siswa didik yang

bermutu dan siswa didik yang bermutu adalah hasil usaha dari guru yang

profesional lalu bagaimana guru yang profesional. Guru profesional bukan hanya

guru yang memiliki sertifikasi bagus atau mungkin lulusan universitas terbaik

dengan ipk terbaik namun guru yang profesional adalah guru yang dapat

memberikan pelajaran dan dapat di terima oleh siswa dengan baik agar sebuah

pelajaran dari guru dapat di terima dengan baik maka seorang guru harus memiliki

habungan yang baik dengan siswa. Hubunngan baik yang di maksutkan di sini

adalah guru mampu memfasilitasi siswa yang ingin bertanya kepadanya tanpa

mempersulit siswa tersebut meskipun harus di luar kelas karna dengan hubungan

guru dan siswa bisa lebih luas bukan hanya sebatas lebar ruang kelas saja. Faktor

ke tiga yang juga penting dalam usaha peningkatan mutu pendidikan adalah siswa

atau peserta didik untuk memajukan sebuah mutu pendidikan sebuah sekolah

harus memiliki siswa yang bermutu dalah hal pelajaran atau yang lainnya, lalu

seperti apa siswa yang bermutu, siswa yang bermutu adalah siswa yang mampu

menerima pelajaran dengan baik, siwa yang mau belajar denga giat dan kritis

dalam setiam pelajaran yang dia ikuti hal ini dapat di wujudkan dengan banyak

bertanya kepada guru atau teman serta evaluatif terhadap mata pelajaran nya,

kemampuan siswa yang demikian tidak mungkin bisa tumbuh dengan begitu saja

tentu disini harus ada peran sekolah untuk menjadikan siswa didik seperti

demikian seperti hal nya dengan mengadakan ekstrakulikuler yang mendukung

prestasi siswa dalam kelas. selain tiga faktor penting dalam pendidikan faktor lain

juga sangat mempengarui peningkatan mutu sebuah pendidikan yaitu fasilitas

sekolah yang memadai, tentu hal ini juga sangat penting jika sebuah sekolah

23

Page 25: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

minim dengan fasilitas pendidikan lalu bagaimana siswa dapat belajar dengan

maksimal, fasilitas sekolah yang di maksutkan di sini seperti laboltorium sekolah

yang lengkap dan nyaman untuk pembelajaran, perpustakaan yang lengkap

dengan buku buku yang menarik untuk di baca dan didiskusikan, serta ruang kelas

yang mampu memberi kenyamanan siswa untuk betah belajar dan berlama lama di

dalam kelas mereka bukan ruang kelas yang panas dan sesak. Seharusnya

pemerintah memikirkan hal hal tersebut sebelum mengganti kurikulum dalam

pendidikan.

            Lalu apakan kurikulum yang di pakai di indonesia saat ini yaitu KTSP

sudah tepat dan memenuhi faktor faktor yang penting untuk meningkatkan mutu

sebuah pendidikan. Dalam buku penerapan KTSP dan implementasinya di

jelaskan KTSP adalah sebuah kurikulum yang di mana guru memiliki peran

sebagai motifator dan fasilitator siswa dalam rangka meningkatkan prestasi nya

dan dalam kurikulum ini siswa memiliki hak penuh untuk meningkatkan bakat

dan prestasi nya serta siswa harus mampu bersaing dengan siswa lainnya untuk

mendapat prestasi yang bagus. Jika seperti ini apakah ini bukan berarti

memudahkan guru, bagaimana tidak jika guru hanya berperan sebagai fasilitator

dan motiifator berati guru tidak di tuntut menguasai materi yang ada karna dalam

kurikulum ini tidak ada fungsi guru untuk meberi materi, guru hanya berperan

untuk motifator saja, berati apakah guru tidak harus mengajar dan memberi

pengetahuan bagi siswa. Lalu apakah ini adil untuk siswa sistem yang di terapkan

untuk siswa adalah siwa harus belajar sendiri karna di dalam kelas guru hanya

memberikan informasi yang minim dan selebih nya guru hanya membri motivasi

dan dorongan untuk siswa supaya mau belajar dan belajar kemudian siswa di

harapkan dapat mencari tambahan materi dan memperkaya informasi secara

mandiri. Di nilai dari segi positif nya memang bagus karna dengan demikian

siswa tentu akan mengulang kembali pelajaran yang di dapatnya dari sekolah dan

siswa akan berusaha untuk mendapat informasi yang selengkap mungkin mungkin

karna sistem seperti ini siswa yang awalnya malas untuk membaca dan bertannya

menjadi siswa yang rajin dan aktif. Ini tepat untuk siswa yang memiliki modal

untuk melakukan semuanya seperti memiliki fasilitas internet untuk mencari

24

Page 26: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

informasi atau memiliki buku untuk di baca dan di jadikan refrensi, lalu bagai

mana dengan siswa yang minim akses atau mungkin memiliki kepentingan lain di

luar jam sekolah seperti membantu orang tuanya untuk mencari tambahan biaya

sekolah dan sebagainya atau bahkan tidak munafik bagai mana dengan siswa yang

masih belum bisa beradaptasi dengan kurikulum baru dan belum memiliki sifat

rajin dan evaluatif apakah hal ini tidak justru mematikan mereka karna mereka

akan semakin bodoh jika di berikan sistem pendidikan seperti demikian.

            Tentu hal ini akan membuat hasil yang di peroleh oleh masing masing

siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian maka akan di temukan siswa

yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangan bodoh atau tertinggal banyak

pelajaran karna minimnya akses untuk mencari tambahan materi. Jika seperti ini

apakah pendidikan tak ubahnya dengan sebuah permainan lotre semua siswa harus

membayar dengan harga yang sama namun karna kurikulum yang tidak dapat

beradaptasi dan di terima oleh sebagaian pihak maka belum tentu mereka akan

mendapatkan hasil pendidikan yang sama. Seharusnya pendidikan atau kurikulum

pendidikan memberikan fasilitas penuh kepada siswa untuk bisa mendapat hak

yang sama dalam pendidikan dan sebaiknya gurupun menggunakan fungsi nya

untuk mampu memberikan fasilitator dan motifator kepada siswa untuk

berprestasi dengan memberikan kesempatan dan hak yang sama antara satu siswa

dengan siswa yang lain.

            Jika kurikulum yang baru tidak efekti atau kurang efektif untuk

meningkatkan prestasi siswa secara keseluruhan mengapa pemerintah masih saja

suka untuk mengganti kurikulum dalam pendidikan. Mengapa tidak

mengadapasikan kurikulum yang lama secara serius sampai dapat di terima oleh

dunia pendidikan bukan dengan cara tidak cocok ganti seperti demikian. Padahal

belum tentu juga kalau yang baru akan sesuai dan dapat beradaptasi cepat dengan

siswa serta dapat di terima sebagai tujuan pendidikan yang tepat dan dapat

meningkatkan mutu pendidikan saat ini

25

Page 27: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional

dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya

sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk

memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia

yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang

selalu berubah.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan

tematik-integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong

peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,

bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh

atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa

kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik.

Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka

bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya,

memasuki masa depan yang lebih baik.

Implementasi kurikulum adalah suatu proses penerapan konsep dan

kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik

menguasai seperangkat komponen tertentu, sebagai hasil interaksi dengan

lingkungan secara nyata dalam kehidupan.

Kendala dalam implementasi kurikulum 2013

1.Rendahnya Kesadaran Guru sebagai Pendidik

2.Banyaknya Pro Dan Kontra Di Masyarakat

26

Page 28: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

3.Penambahan Jam Pembelajaran

4.Belum Adanya Evaluasi dari Kurikulum Sebelumnya

5.Guru Dipandang Memiliki Kemampuan Sama

Tantangan pelaksanaan kurikulum 2013 adalah minimnya waktu sosialisasi

dan pelatihan implementasi yang diberikan kepada guru pelaksana kurikulum

2013 tersebut. Masih banyaknya guru yang belum mampu menggunakan TIK

dalam pembelajaran sehingga harapan perubahan yang digaungkan kurikulum ini

belum begitu jelas dalam pelaksanaanya.

Penerapan kurikulum 2013 menjadi tantangan sekaligus peluang bagi guru

untuk mewujudkan cita-cita pendidikan. Tenaga pendidikan dan kependidikan

ditantang untuk menjembatani kondisi ideal dan kondisi nyata dunia pendidikan.

Guru harus mengikuti perubahan dengan mengubah pola pikir terbuka terhadap

perubahan.

            Tujuan pemerintah mengganti kurikulum dalam pendidikan tidak lain

adalah karna ingin memperbaiki mutu pendidikan supaya bisa berkembang lebih

baik dari sebelum nya. Tapi apakah demikian. Pada kenyataan nya tidak ada

perubahan mutu yang di berikan oleh pendidikan di indonesian bahkan mutu

pendidikan selama kurang lebih dalam lima tahun ini memberikan hasil yang

mengecewakan, justru perubahan kurikulum pendidikan yang begitu cepat

menimbulkan masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, seperti halnya

banyak prestasi siswa ang menurun hal ini mungkin di sebabkan karna siswa tidak

dapat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran pada kurikulum yang baru.

B. Saran

Makalah ini diharapkan hasilnya dapat bermanfaat bagi semua pihak

Sehingga mampu memberikan pencerahan tentang implementasi kurikulum 2013

di Indonesia. Segala kendala,tantangan semoga bisa di atasi sehingga cita-cita

pendidikan nasional dapat terwujud, serta harapan menghasilkan lulusan yang

27

Page 29: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

kompeten, berilmu dan bermoral dapat terwujud untuk membawa Indonesia

kearah yang lebih baik. Terimakasih.

28

Page 30: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

DAFTAR PUSTAKA

http://chirpstory.com/li/236693

http://gudangpendidikankita.blogspot.com/2014/11/kendala-dalam-

implementasi-kurikulum.html

https://www.academia.edu/attachments/32586815/download_file?

st=MTQzMDc0ODk3OCwxODAuMjUxLjU4LjI2LDE1NDkzMjQ1&s=s

wp-

toolbar&ct=MTQzMDc0ODk4OSwxNDMwNzQ5MDY3LDE1NDkzMjQ

1

http://darmaningtyas.blogspot.com/2013/04/3-kendala-implementasi-

kurikulum-2013.html

https://www.scribd.com/doc/145042515/Kurikulum-2013#scribd

http://syukronsmanela.blogspot.com/2014/02/ruang-lingkup-masalah-dan-

kendala.html

https://www.scribd.com/doc/222828606/Komponen-Prinsip-Landasan-

Implementasi-Model-Kendala-Dan-Faktor-Kurikulum-

2013#download.html

http://dwi-rohmadi.blogspot.com/2013/04/tantangan-implementasi-

kurikulum-2013.html

http://budisansblog.blogspot.com/2013/09/tantangan-implementasi-

kurikulum-2013.html

http://aminhidayatcenter.blogspot.com/2014/01/kurikulum-2013-antara-

asa-dan-tantangan.html

iv

Page 31: Implementasi Kurikulum 2013 Kendala

v