IMPLEMENTASI KONSEP SYARIAH DAN AKAD AKTIVITAS … filepernah disebutkan secara eksplisit dalam Al...
Transcript of IMPLEMENTASI KONSEP SYARIAH DAN AKAD AKTIVITAS … filepernah disebutkan secara eksplisit dalam Al...
IMPLEMENTASI KONSEP SYARIAH DAN AKAD
AKTIVITAS PERBANKAN & KEUANGAN SYARIAH PADA
DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH
OTORITAS JASA KEUANGAN
Pengertian Bank & Perbankan Syariah
Menurut Undang-Undang
BANK
Badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan/atau bentuk lain dalam
rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat.
BANK SYARIAH
Bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan Prinsip
Syariah dan menurut jenisnya
terdiri atas Bank Umum Syariah
dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.
2
UU No.21 Th 2008
Asas, Tujuan, dan Fungsi
Perbankan Syariah
Asas• Melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, prinsip demokrasi ekonomi, dan prinsip
kehati-hatian
Tujuan• Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan,
dan pemerataan kesejahteraan rakyat
Fungsi
• Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
• Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitumenerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya danmenyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.
• Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang danmenyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif).
3
SEJARAH BANK SYARIAH
Latar Belakang Kelahiran
Bank Syariah
“Bank” sebagai istilah lembaga keuangan tidak
pernah disebutkan secara eksplisit dalam Al Qur’an.
Tiga fungsi utama perbankan :
1. Menghimpun dana
2. Menyalurkan dana
3. Memberikan jasa lalu lintas pembayaran
Fungsi-fungsi tsb telah dijalankan sejak jaman
Rasulullah SAW secara individu dan satu fungsi.
Praktek Perbankan pada zaman Bani Ummayah
dan Bani Abbasiah : individu, 3 fungsi
Pada Zaman Abassiah, tumbuh orang-orang yang
mempunyai keahlian khusus :
1. Naqid (kurir)
2. Sarraf (penukar uang)
3. Jihbiz (penerima titipan)
Praktek Perbankan di Eropa :Jihbiz dibawa secara
perorangan dan telah dilakukan oleh institusi sampai
di Eropa : Raja Henry VIII tahun 1545 membolehkan
bunga. Raja Edward VI melarang praktek bunga, Ratu
Elizabeth I kembali membolehkan bunga.
Terjadi renaissance pada bangsa Eropa, peradaban
muslim runtuh. Dunia dikuasai praktek perbankan
yang berbasis bunga.
5
Perbankan Syariah Modern
Negara-negara muslim mulai mendirikan bank tanpa bunga. Malaysia tahun 40-an,
Pakistan tahun 50-an.
Inovasi bank syariah di Mesir tahun 1963; paling sukses dan inovatif : Mit Ghamr Local
Saving Bank. Tahun 1967 terjadi kekacauan politik sehingga mengalami kemunduran dan
diambilalih National Bank of Egypt yang berbasis bunga.
IDB didirikan oleh OKI tahun 1975, 22 negara Islam sbg pendiri. Saat ini dimiliki oleh 57
negara anggota dng kantor pusat di Jeddah.
Tahun 70-an mulai menyebar di beberapa negara Pakistan, Iran dan Sudan.
Tahun 80-an hingga sekarang telah menjalar dan berkembang di negara-negara Arab,
Asia Tenggara dan Eropa
6
Perbankan Syariah di Indonesia
Eksistensi perbankan syariah dalam sistem perbankan nasional didasari oleh kesadaran &
kebutuhan Ummat Islam yang ingin menjalankan aktifitas ekonomi sesuai tuntutan agama
serta optimalisasi potensi ekonomi masyarakat luas.
BPR Syariah pertama di Bandung: BPRS Berkah Amal Sejahtera (1988)
Tahun 1992 : UU No7 Ttg Perbankan; PP No.72 tentang bank bagi hasil: Bank Muamalat.
Tahun 1998; UU No.10/98; Perbankan Syariah, Bank Konvesional diperbolehkan membuka
Cabang Syariah; berdiri BSM dan UUS
Tahun 2008 melalui Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
menjadi tonggak yuridis baru operasional bank syariah
7
PRINSIP DASAR
OPERASIONAL BANK SYARIAH
LARANGAN BUNGA/RIBA
9
DASAR HUKUM
ISLAM KRISTEN YAHUDI
• “Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu memakan riba denganberlipat ganda dan bertaqwalah kamukepada Allah supaya kamu mendapatkeberuntungan.” (Q.S Ali Imran: 130)
• “Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkansisa riba (yang belum dipungut) jika kamuorang-orang yang beriman. Maka jikakamu tidak mengerjakan (meninggalkansisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allahdan RasulNya akan memerangimu. Danjika kamu bertaubat (dari pengambilanriba), maka bagimu pokok hartamu; kamutidak menganiaya dan tidak puladianiaya.” (Q.S Al-Baqarah 278-279)
• Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepadaorang, karena kamu berharap akan menerimasesuatu daripadanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orangberdosa, supaya mereka menerima kembali samabanyak. Tetapi kasihilah musuhmu dan berbuatlahbaik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidakmengharapkan balasan, maka upahmu akan besardan kamu akan menjadi anak-anak Tuhan YangMaha Tinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orangyang tidak tahu berterimakasih dan terhadaporang-orang jahat” (Lukas 6:34-35)• Pandangan Pendeta Awal (Abad I-XII): Laranganmengambil bunga merujuk kepada Old Testamentyang juga diimani oleh orang Kristen. i.e {St. Basil(329-379); St. Gregory dari Nyssa (335-395); St.John Chrysostom (344-407); St. Alsem dariCenterbury (1033-1109)}
• “Jika engkau meminjamkan uang kepada salahseorang umatku, orang yang miskin diantaramu,maka janganlah engkau berlaku sebagai penagihhutang terhadap dia, janganlah engkaubebankan bunga terhadapnya.” Kitab Eksodus(Keluaran) 22: 25• “Janganlah engkau membungakan uang kepadasaudaramu, baik uang maupun bahan makanan,atau apapun yang dapat dibungakan.” KitabDeuteronomy (Ulangan) 23: 19• “Janganlah engkau mengambil bunga uang atauriba darinya, melainkan engkau harus takut akanAllahmu, supaya saudaramu bisa hidupdiantaramu. Janganlah engkau memberi uangmukepadanya dengan meminta bunga, jugamakananmu janganlah kau berikan denganmeminta riba.” Kitab Levicitus (Imamat) 35: 7
Identifikasi Transaksi
yang Dilarang
P
E
N
Y
E
B
A
B
Haram Zatnya: li dzatihi
Haram
Selain
Zatnya
Tidak Sah
Tadlis
Ihtikar
Bai Najasy
Gharar
Riba
Rekayasa Pasar (Supply)
Melanggar prinsip “Saling
Ridho” An Taraddin Minkum
Melanggar prinsip
“Keadilan” (terdapat Unsur
Dzalim) La Tazhlimuna wala tuzhlamun
Rekayasa Pasar (demand)
Uncomplete Information;
uncertainty to both party
Rukun tidak
terpenuhi
Ta’aluq
Two In One
Tidak didasarkan prinsip
kerelaan (ridha);
assymetric information
Fadl
Nasiah
Jahiliah
10
Fungsi Uang Menurut
Ekonomi Syariah
Fungsi
Uang
Alat Pertukaran
(Medium of Change)
Satuan Nilai
(Unit of Account)
EKONOMI SYARIAH EKONOMI KAPITALIS
Fungsi
Uang
Alat Pertukaran
(Medium of Chage)
Satuan Nilai
(Unit of Account)
Penyimpan Nilai
(Store of Value)
Kemudian berkembang menjadi :
“Motif money demand for speculation”
(Komoditi Perdagangan)
11
Akibat Merubah Fungsi Uang
Menjadi Komoditi
Menurut Imam al-Ghazali (Kitab Ihya Ulumuddin):
“Memperdagangkan uang ibarat memenjarakan fungsi uang, jika banyak uang yang diperdagangkan, niscaya tinggal sedikit uang yang dapat
berfungsi sebagai uang”
Dampak saat ini :
BUBBLE GUM ECONOMY
12
Ibnu Tamiyah(Kitab Majmu Fatwa Syaikhul Islam)
Pada abad ke 13 telah menyampaikan peringatan mengenai uang sebagai komoditi, yakni:
Perdagangan uang akan memicu inflasi
Hilangnya kepercayaan orang terhadap stabilitas nilai mata uang
Perdagangan dalam negeri akan menurun
Perdagangan internasional akan menurun
Emas & Perak akan mengalir keluar negeri
13
Perdagangan Uang = Riba
Mudarat > Manfaat
Konsep dasar Bank Syariah
Mengembalikan fungsi uang sesuai khitah :
Alat Pertukaran
(Medium of Change)
Satuan Nilai
(Unit of Account)
Bukan sebagai salah satu KOMODITI
14
Dampak Riba Bagi Perekonomian
Indonesia
Krisis nilai tukar mata uang rupiah
Inflasi sulit dikendalikan
Bubble Economy
Krisis Perbankan
Hutang Pemerintah dan dunia usaha terus membengkak dan tidak pernah selesai
Gap antara sektor riil dengan sektor keuangan semakin lebar
Masalah kemiskinan sulit dipecahkan
15
Dialektika
Pengaruh Suku Bunga
• Menghambat investasi dan formasi modal
• Menimbulkan penurunan produktivitas dan kesempatan kerja
• Laju pertumbuhan menjadi rendah
Suku Bunga Tinggi
(memberatkan pengusaha sebagai pengguna dana)
• Ketidakmerataan pendapatan dan kekayaan
• Merangsang pengeluaran konsumtif sehingga menimbulkan tekanan inflasionir
• Mendorong investasi yang tidak produktif dan spekulatif
• Menciptakan kelangkaan modal
• Menurunnya kualitas investasi
• Mengurangi rasio tabungan kotor
Suku Bunga Rendah
(merugikan investor dan penabung)
116
Tujuan Pendirian Bank
Berdasarkan Prinsip Syariah
Masyarakat memerlukan perbankan yang mendorong sharing economy yang terbebas dari bunga,
tidak bersifat spekulatif dan pembiayaan kegiatan usaha riil.
Bank syariah didirikan untuk mempromosikan dan mengembangkan aplikasi dari prinsip-prinsip Islam,
syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait, dengan
prinsip utama berupa :
Penghindaran riba
Perolehan keuntungan yang sah menurut syariah dan
Menyuburkan zakat dan sedekah
Turut serta memakmurkan dan menyejahterakan bangsa
17
Peran Bank Syariah
Sebagai Lembaga Intermediasi
Titipan
Investasi
Investasi
Jual-beli
Surplus Unit Deficit Unit
Bagi hasil / Bonus Bagi hasil / Keuntungan jual-beli
Bank Syariah dengan konsep sharing based menghidupkan sector usaha dan
Sektor riil dan termitigasi dari risiko negative spread
18
Visi Bank Syariah(Versi Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019)
Mewujudkan perbankan syariah yang
berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan
ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan
dan stabilitas sistem keuangan serta berdaya
saing tinggi
19
Kerangka Dasar
Pengembangan Bank Syariah
FALAH
Keadilan
(‘adalah)
Keseimbangan
(Tawazun)
Kemaslahatan
(Mashlahah)
La Riba
La Maysir
La Gharar
La Dzulm
La Haram
Riil-Financial
Risk-Return
Eksplorasi-Konservasi
Bisnis-Sosial
Material-Spiritual
Iman-Takwa
Regenerasi
Jiwa
Harta
Akal
UKHUWAH
SYARIAH AKHLAK
AQIDAH
21
Konsep Dasar
Perbankan Syariah
Islamic Economics Values
FALAH
ADIL SEIMBANG MASLAHAT
UKHUWAH
SYARIAH AKHLAK
AQIDAH
National Heritage
Masyarakat berketuhanan
Adab dan moral yang tinggi
Persatuan dan gotong royong
Kesejahteraan bersama
• Etika, Moral yang Luhur
dan memenuhi prinsip
syariah
• Good Governance
• Real Sector
Development
• Limitation of Bubble
Economy
• Inclusion of the Society
in the Economic Growth
• Ekonomi partisipatif
berlandaskan keadilan
dan kesetaraan
a. Akses sumber daya
ekonomi yang merata.
b. Dorongan
implementasi konsep
profit and loss sharing
c. Sinkronisasi sektor
keuangan dan riil
d. Sustainable and
Responsible
Investment
e. Prudential practices
f. Shariah compliance
Masyarakat
Indonesia
Yang
Sejahtera
22
Prinsip Dasar Umum
Transaksi Syariah (Muamalah)
1. Prinsip kebebasan usaha dan berkontrak (Hurriyah)
3. Objek / Underlying Transaksi Halal-Thayyib
5. Bebas dari manipulasi (Gharar)
7. Bebas dari unsur membahayakan (Mudharat)
9. Bebas dari praktik menimbun (Ihtikar)
2. Asas saling ridha (‘An Taradhin)
4. Bebas dari bunga (riba) dan eksploitasi (Dzulm)
6. Kemitraan yang saling menguntungkan (Ta’awun)
8. Bebas dari unsur spekulasi (Maysir)
23
Pengertian Dasar dan
Jenis Riba
RIBA
FADL
NASIAH
JAHILIAH
Riba karena pertukaran barang sejenis yang
tidak memenuhi kriteria sama kualitas,
kuantitas dan waktu penyerahan
Riba karena hutang piutang yang tidak
memenuhi kriteria untung muncul bersama
risiko dan hasil usaha muncul bersama biaya
Hutang yang dibayar melebihi pokoknya karena
peminjam tidak mampu mengembalikan tepat
waktu
24
Definisi Riba
“Riba” dari segi istilah bahasa sama dengan “Ziyadah” artinya tambahan. Menurut istilahteknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok (modal) secara bathil.
Terdapat perbedaan pendapat dalam menjelaskan riba. Secara umum Riba adalahpenambahan terhadap hutang. Maknanya: Setiap penambahan pada hutang baik kualitasataupun kuantitas, baik banyak ataupun sedikit, adalah riba yang diharamkan.
Landasannya Al Quran Surat An-Nisa ( 4 ) ayat 29 yang berarti :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan
yang bathil ”.
Adapun yang dimaksud dengan jalan yang bathil dalam hal ini yaitu pengambilan tambahandari modal pokok tanpa ada imbalan pengganti (kompensasi) yang dapat dibenarkan olehSyar’ie.
25
Gambaran Terjadinya
Riba
Jual Beli
Beli Jual Kelebihan Ket
100.000 120.000 20.000 Laba
Pinjaman
Pinjam Kembali Kelebihan Ket
100.000 120.000 20.000 Riba
Jual Beli (Riba Fadhl)
Beli Rp Jual Rp Kelebihan Ket
100.000 120.000 20.000 Riba
Jual Beli Tidak Spot / Tidak Tunai
Jual US$ Beli Rp Waktu Ket
100.000 120.000 Tidak Tunai/
Spot
Riba
26
Jenis-jenis Riba
Secara garis besar riba terbagi kepada 2 bagian :
RIBA
Riba
Hutang Piutang
Riba
Jual Beli
Riba Qord
Riba Jahiliyyah
Riba Fadhl
Riba Nasi’ah
Manfaat atau tingkat kelebihan
tertentu yang disyaratkan terhadap
yang berhutang (Muqtaridh)
Hutang dibayar lebih dari pokoknya,
karena si peminjam tidak mampu bayar
hutangnya pada waktu yang ditetapkan
Pertukaran antar barang-barang
sejenis dengan kadar/takaran yang
berbeda dan barang yang dipertukarkan
termsuk dalam jenis “barang ribawi”
Penangguhan penyerahan atau
penerimaan jenis barang ribawi dengan
jenis barang ribawi lainnya
27
Jenis-jenis Riba
BUNGA
Penentuan tingkat suku bunga dibuat pada waktu
akad dengan pedoman harus selalu untung
Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah
uang (modal) yang dipinjamkan
Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan
tanpa pertimbangan apakah proyek yang
dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat
sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau
keadaan ekonomi sedang “booming”
Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agama termasuk Islam
BAGI HASIL
Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada
waktu akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi
Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
jumlah keuntungan yang diperoleh
Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek
yang dijalankan sekiranya itu tidak mendapatkan
keuntungan maka kerugian akan ditanggung
bersama oleh kedua belah pihak
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
dengan peningkatan jumlah pendapatan
Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil
28
9 Kelemahan Argumen yang Mengatakan
Bunga (Interest) Bukan Riba
1. Dalam keadaan darurat bunga halal hukumnya
3. Bunga diberikan sebagai ganti rugi (opportunity cost) atas hilangnya kesempatan untuk memperoleh
keuntungan dari pengolahan dana tersebut
5. Uang dapat dianggap sebagai komoditi sebagaimana barang-barang lainnya oleh karena itu dapat
disewakan dan diambil upah atasnya
7. Bunga diberikan atas dasar abstinence
9. Bank, demikian pula Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB) sebagai lembaga hukum tidak termasuk
terkenai teritorial hukum taklif
2. Hanya bunga yg berlipat ganda yg dilarang, suku bunga yg wajar dan tidak mendzalimi diperkenankan
4. Hanya kredit yang bersifat konsumtif saja yang pengambilan bunganya dilarang adapun yang
produktif tidak demikian
6. Bunga diberikan untuk mengimbangi laju inflasi yang mengakibatkan menyusutnya nilai uang
8. Sejumlah uang pada masa kini punya nilai yang lebih tinggi dari jumlah yang sama pada suatu masa
nanti. Oleh karena itu bunga diberikan untuk mengimbangi penurunan nilai ini
29
4 TAHAPAN PELARANGAN RIBA
DALAM AL-QUR’AN
4 Tahapan Pelarangan Riba
Dalam Al-Qur’an
Tahap Pertama, menolak anggapan bahwa pinjaman riba pada zahirnya menolong
mereka yang memerlukan sebagai suatu perbuatan mendekati atau taqarrub
kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT :
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta
manusia. Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan
berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang
berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)”
(QS. Ar Rum : 39)
31
4 Tahapan Pelarangan Riba
Dalam Al-Qur’an
Tahap kedua, riba digambarkan sebagai suatu yang buruk dan balasan yang keras
kepada orang Yahudi yang memakan riba.
Firman Allah SWT :
“Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka
(memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan
karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan
mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya,
dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang bathil. Kami telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu siksa yang pedih”
(QS. An-Nisa: 160-161)
32
4 Tahapan Pelarangan Riba
Dalam Al-Qur’an
Tahap ketiga, riba itu diharamkan dengan dikaitkan kepada suatu tambahan yang
berlipat ganda.
Firman Allah SWT :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”
(QS. Ali Imran:130)
Ahli-ahli tafsir Islam berpendapat bahwa berkaitan demikian disebabkan riba jenis
tersebut adalah suatu yang banyak berlaku pada masa itu.
33
4 Tahapan Pelarangan Riba
Dalam Al-Qur’an
Tahap keempat, ayat riba diturunkan oleh Allah SWT. Yang dengan jelas sekali
mengharamkan sebarang jenis tambahan yang diambil daripada pinjaman.
Firman Allah SWT :“Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak
mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya
akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka
bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya”
(QS. Al Baqarah: 278-279)
34
LARANGAN RIBA DALAM HADITS
Larangan Riba Dalam Hadits
“Sekiranya mereka menerima, hal itu baik dan bagus. Penolakan berarti
(tantangan untuk) perang”
Hadits ini merupakan isi dari surat Rasulullah SAW kepada Itab bin Usaid, Gubernur Mekkah, agar kaum
Thaif tidak menuntut hutangnya (riba yang telah terjadi sebelum kedatangan Islam) dari Bani Mughirah.
“Ingatlah bahwa kamu akan menghadap Tuhanmu, dan Dia pasti akan
menghitung amalanmu. Allah telah melarang kamu mengambil riba, oleh karena
itu, hutang akibat riba harus dihapuskan. Modal (uang pokok) kamu adalah hak
kamu. Kamu tidak akan menderita ataupun mengalami ketidakadilan”
Hadits ini merupakan amanat terakhir Rasulullah SAW pada 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriah.
36
Larangan Riba Dalam Hadits
“Malam tadi aku bermimpi, telah datang dua orang dan membawaku ke tanah suci. Dalam
perjalanan, sampailah kami ke suatu sungai darah, di mana di dalamnya berdiri seorang laki-laki.
Di pinggir sungai tersebut berdiri seorang laki-laki lain dengan batu di tangannya. Laki-laki yang di
tengah sungai itu berusaha untuk keluar, tetapi laki-laki yang di pinggir sungai tadi melempari
mulutnya dengan batu dan memaksanya kembali ke tempat asal. Aku bertanya, “Siapakah itu ?”,
Aku diberitahu, bahwa laki-laki yang ditengah sungai itu ialah orang yang memakan riba”(HR.Bukhari)
Diriwayatkan oleh Samura bin Jundab bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Mereka itu semuanya sama” (HR.Muslim)
Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang yang menerima riba, orang yang membayarnya
dan orang yang mencatatnya, dan dua orang saksinya, kemudian Beliau bersabda :
37
Keputusan Lembaga Fatwa Dunia
Tentang Bunga
Dewan Studi Islam Al-Azhar, Cairo
Bunga dalam segala bentuk pinjaman adalah riba yang diharamkan.
(Konferensi DSI AlAzhar, Muharram 1385 H/ Mei 1965 M)
Rabithah Alam Islamy
Bunga bank yang berlaku dalam perbankan konvensional adalah riba yang diharamkan.
(Keputusan No. 6 Sidang ke 9, Mekkah 12-19 Rajab 1406 H)
Majma’ Fiqih Islamy, Organisasi Konferensi Islam
Seluruh tambahan dan bunga atas pinjaman yang jatuh tempo dan nasabah tidak mampumembayarnya, demikian pula tambahan (atau bunga) atas pinjaman dari permulaan perjanjianadalah dua gambaran dari riba yang diharamkan secara syariah.
(Keputusan No. 10 Majelis Majma’ Fiqih Islamy, Koneferensi OKI ke II, 22-28 Desember 1985)
38
Keputusan Fatwa Ormas Islam Indonesia
Tentang Bunga
Nadhlatul Ulama
Sebagian ulama mengatakanbunga sama dengan riba,sebagian lain mengatakantidak sama dan sebagian lainmengatakan syubhat.
Rekomendasi: Agar PB NUmendirikan bank Islam NUdengan sistem tanpa bunga(Bahtsul Masail, Munas BandarLampung, 1992)
Muhammadiyah Majelis Ulama Indonesia
Bunga yang diberikan oleh bank-bank
milik negara kepada nasabahnya atau
sebaliknya yang selama ini berlaku,
termasuk perkara “mustasyabihat.”
Menyarankan kepada PP Muhammadiyah
untuk mengusahakan terwujudnya
konsepsi sistem perekonomian
khususnya lembaga perbankan yang
sesuai dengan qaidah Islam (Lajnah
Tarjih Sidoarjo, 1968)
Majelis Tarjih PP Muhammadiyah
mengharamkan bunga (2006 dan 2010)
Kelanjutan dari fatwa
Lokakarya Alim Ulama, Cisarua
1991, pada lokakarya MUI 2003
dihasilkan fatwa bulat tentang
keharaman bunga
MUI sepakat mengharamkan
bunga (2004)
39
Prinsip Operasional & Produk
Bank Syariah
Giro &
Tabungan
Deposito
Pool
Dana
Trade
Financing
Investment
FinancingBagi Hasil
Bonus
Bagi Hasil
Bank Islam Fee Based
Margin/Mark-Up
Investor Entrepreneur
Titipan
Investasi
Investasi
Jual-Beli
Wadiah & Mudharabah
Mudharabah
Murabahah, Istishna, Ijarah, & Salam
Mudharabah & MusyarakahKafalah, Hiwalah, Wakalah,
& Sharf
41
Konsep Dasar Operasional
Bank Syariah
Simpanan
Equity Financing
/PLS
•Mudharabah
•Musyarakah
- Giro wadiah
- Tabungan wadiah/
mudharabah
- Deposito Mudharabah
Bank Syariah
Pemilik Bank
•Murabahah
•Isthisna
•Salam
Jasa-jasa sewa,
jaminan, agency dll
bagi hasil
& bonus
bagi
hasil
Modal
Debt Financing
(Jual beli)
bagi
hasil
profit
margin
Zakat
Ijarah, Wakalah
Kafalah, dll
Fee based income
42
Pengaruh Bank Syariah
Terhadap Perekonomian
Perusahaan Pembiayaan Syariah
Reksadana Syariah
Obligasi Syariah/Sukuk
Pasar Modal Syariah
Voluntary Sector (ZISWaf)
Bank Syariah
Asuransi Syariah PertumbuhanEkonomi
PengentasanKemiskinan
PenurunanPengangguran
StabilitasSistem Keuangan
MendorongAktivitasSektor Riil
Dan Pengembangan
Bisnis Syariah
Modal Ventura Syariah
Koperasi Jasa Keuangan Syariah
43
Sekian