IMPLEMENTASI ISO 9001:2008 DALAM PENGELOLAAN...

127
i IMPLEMENTASI ISO 9001:2008 DALAM PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SD NASIMA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam Oleh Muntafiah NIM. 1403036093 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2018

Transcript of IMPLEMENTASI ISO 9001:2008 DALAM PENGELOLAAN...

i

IMPLEMENTASI ISO 9001:2008

DALAM PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

SD NASIMA SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam

Oleh

Muntafiah

NIM. 1403036093

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2018

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muntafi’ah

NIM : 1403036093

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

IMPLEMENTASI ISO 9001:2008

DALAM PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

SD NASIMA SEMARANG

Secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian

tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 14 Mei 2018

Pembuat Pernyataan,

Muntafi’ah

NIM: 1403036093

iii

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan

Telp 024-7601295 Fax. 7615387

PENGESAHAN

Naskah Skripsi berikut ini:

Judul : Implementasi ISO 9001:2008 dalam

Pengelolaan Perpustakaan SD

Nasima Semarang

Nama : Muntafi’ah

NIM : 1403036093

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Progrm

Studi

: S.1

Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam

Semarang, 30 Juli 2018

DEWAN PENGUJI

Penguji I, Penguji II,

Prof. Dr. Fatah Syukur, M. Ag Dr. Saifudin Zuhri, M.Ag

NIP. 19681212 199403 1 003 NIP. 195808051987031002 Penguji III, Penguji IV,

Dr. Fatkhuroji, M.Pd Dr. Fahrurrozi, M.Ag NIP. 19770415 200701 1 032 NIP. 19770816 200501 1 003

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Fahrurrozi, M.Ag Dr. Mustofa Rahman, M.Ag

NIP. 19770816 200501 1 003 NIP. 19710403 199603 1 002

iv

NOTA DINAS

Semarang, 14 Mei 2018

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Implementasi ISO 9001:2008 dalam Pengelolaan Perpustakaan

SD Nasima Semarang

Nama : Muntafi’ah

NIM : 1403036093

Jurusan : Manajamen Pendidikan Islam

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo untuk diajukan dalam

Sidang Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pembimbing I,

Dr. Fahrurrozi, M.Ag

NIP. 19770816200501 1 003

v

NOTA DINAS

Semarang, 14 Mei 2018

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Implementasi ISO 9001:2008 dalam Pengelolaan Perpustakaan

SD Nasima Semarang

Nama : Muntafi’ah

NIM : 1403036093

Jurusan : Manajamen Pendidikan Islam

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo untuk diajukan dalam

Sidang Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pembimbing II,

Dr. Mustofa Rahman, M.Ag

NIP. 19710403 199603 1 002

vi

ABSTRAK

Judul : Implementasi ISO 9001:2008 dalam Pengelolaan Perpustakaan SD

Nasima Semarang

Penulis : Muntafi’ah

NIM : 1403036093

ISO 9001:2008 yang digunakan dalam pengelolaan Perpustakaan

merupakan suatu standar internasional yang digunakan untuk mengendalikan

langkah-langkah produksi berupa pelayanan perpustakaan yangs dengan

kebutuhan pemustaka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode

implementasi ISO 9001:2008 dalam pengelolaan Perpustakaan SD Nasima

Semarang, standar klausul yang digunakan dalam pengelolaan Perpustakaan SD

Nasima Semarang dan faktor-faktor pendukung serta penghambat keterlaksanaan

ISO9001:2008 dalam pengelolaan Perpustakaan SD Nasima Semarang.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Adapun obyek penelitian ini

adalah Perpustakaan SD Nasima Semarang. Penelitian ini menggunakan

penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan

dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meode yang digunakan dalam

implementasi ISO 9001:2008 dan standar klausul yang digunakan dengan

memperhatikan kondisi perpustakaan pada saat ini, kebutuhan siswa dan

kebutuhan sekolah. Untuk mendukung implementasi ISO 9001:2008 dalam

pengelolaan Perpustakaan SD Nasima memerlukan komitmen yang sangat tinggi

dari semua warga sekolah, sumber daya manusia yang berkualitas unggul dan

sarana prasarana perpustakaan yang memadai sehingga pelaksanaan ISO dapat

berjalan dengan lancar.

Saran peneliti untuk penelitiaan ini adalah pihak sekolah harus menambah

pustakawan agar pelaksanaan kegiatan layanan perpustakaan lebih maksimal,

memaksimalkan tugas Wakil Manajemen Mutu dan memberikan sosialisasi

kepada wali kelas agar mendampingi siswanya saat jam perpustakaan.

Kata Kunci: Implementasi, ISO 9001:2008, Pengelolaan Perpustakaan

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, peneliti panjatkan atas segala

rahmat, taufik, hidayah dan inayahNya. Dan tidak lupa shalawat dan salam,

semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga,

sahabat-sahabat, dan para pengikitnya yang telah membawa dan mengembangkan

Islam sehingga seperti sekarng ini. Skripsi ini berjudul Implementasi ISO

9001:2008 dalam Pengelolaan Perpustakaan SD Nasima Semarang. Skripsi ini

disusun untuk memebuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo

Semarang.

Peneliti menyadari bahwa terselesainya skripsi ini berkat adanya suatu

usaha dan bantuan baik berupa moral maupun spiritual dari berbagai pihak yang

telah membantu peneliti dalam menylesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti

tdak akan lupa untuk menyampaikan terimakasih kepada

1. Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. H. Muhibbin, M. Ag

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang Dr. H.

Raharjo, Med St

3. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Islam UIN Walisongo Semarang

sekaligus Dosen Pembimbing I Dr. Fahrurrozi, M. Ag yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

4. Dosen Pembimbing II sekaligus Dosen Wali Studi Dr. Mustofa Rahman, M.

Ag yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo

Semarang yang telah membekali ilmu pengetahuan dan ketrampilan selama

kuliah.

6. Kepala Sekolah SD Nasima Semarang Sri Budiani, M. Pd yang telah

memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

viii

7. Pustakawan SD Nasima Exi Vitalia, S1 Pust yang telah membantu pencapaian

keberhasilan dalam penelitian ini.

8. Ayahanda Muhtadi, Ibunda Murtini, Kakak saya Moh Tasim Arif beserta Adik

saya Mohtar Alim yang selalu mendo’akan dan memberikan motivasi kepada

peneliti selama studi.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan Manajemen Pendidikan Islam angkatan 2014

UIN Walisongo Semarang

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Manajemen Pendidikan Islam angkatan 2014 C

UIN Walisongo Semarang

11. Sahabat-sahabati PMII Rayon Abdurrahman Wahid Komisariat Walisongo

Semarang.

12. Sahabat-sahabati seperjuangan Pandawa PMII Rayon Aburrahman Wahid

Komisariat Walisongo Semarang.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu peneliti sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Peneliti berdo’a semoga semua amal dan ajsa baik semua pihak

mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Namun peneliti menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, peneliti senantiasa berharap

adanya kritik dan saran demi kebaikan langkah selanjutnya. Akhirnya peneliti

erharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca Aamiin…

Semarang, 14 Mei 2018

Peneliti,

Muntafi’ah

NIM: 1403036093

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ....................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ......................................iv

ABSTRAK .................................................................................vi

KATA PENGANTAR ..............................................................vii

DAFTAR ISI .............................................................................x

HALAMAN DAFTAR TABEL ...............................................xii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................1

B. Rumusan Masalah .................................................5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................6

BAB II: IMPLEMENTASI ISO 9001:2008 DALAM PENGELOLAAN

PERPUSTAKAAN

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Standar, ISO dan Jenis-jenis ISO

a. Pengertian Satandar dan ISO ......................8

b. Jenis-jenis ISO ............................................9

2. ISO 9001:2008 dalam Pengelolaan Perpustakaan

a. Pengertian ISO 9001:2008

dalam Pengelolaan Perpustakaan ..............13

b. Manfaat ISO 9001:2008

dalam Pengelolaan Perpustakaan ........... 15

c. Prinsip – prinsip ISO 9001:2008

dalam Pengelolaan Perpustakaan ........... 16

3. Layanan Perpustakaan berdasarkan Prinsip

x

ISO 9001:2008

a. Pengertian Layanan Perpustakaan

berdasarkan Prinsip ISO 9001:2008 ....... 18

b. Tujuan Layanan Perpustakaan

berdasarkan Prinsip ISO 9001:2008 ....... 19

c. Komponen Layanan Perpustakaan

berdasarkan Prinsip ISO 9001:2008 ....... 20

4. Implementasi ISO 9001:2008 dalam

Pengelolaan Perpustakaan

a. Metode dalam Implementasi ISO

9001:2008 dalam Pengelolaan

Perpustakaan ........................................... 23

b. Klausul ISO 9001:2008 dalam

Pengelolaan Perpustakaan ...................... 28

c. Faktor – faktor Pendukung dan

Penghambat Keterlaksanaan Implementasi

ISO 9001:2008 di Perpustakaan ............. 40

B. Kajian Pustaka Relevan ...................................... 43

C. Kerangka Berpikir .............................................. 44

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................... 47

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................ 48

C. Jenis dan Sumber Data ....................................... 48

D. Fokus Penelitian ................................................. 49

E. Teknik Pengumpulan Data ................................. 50

F. Uji Keabsahan Data ............................................ 53

G. Teknik Analisis Data .......................................... 54

BAB IV: PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN BERDASARKAN

ISO 9001:2008 DI SD NASIMA

xi

A. Metode Implementasi ISO 9001:2008

dalam Pengelolaan Perpustakaan

SD Nasima Semarang ......................................... 58

B. Standar Klausul ISO 9001:2008

dalam Pengelolaan Perpustakaan

SD Nasima Semarang ......................................... 85

C. Faktor -faktor Pendukung dan Penghambat

Keterlaksanaan Implementasi ISO 9001:2008

dalam Pengelolaan Perpustakaan

SD Nasima Semarang ......................................... 92

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................... 102

B. Saran ................................................................... 103

C. Kata Penutup ....................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Program Kerja Tahunan Perpustakaan SD Nasima Periode2017/2018

Tabel 4.2 Data Jumlah Pengunjung Perpustakaan SD Nasima Periode 2017/2018

Gambar 4.2 Grafik Jumlah Pengunjung Perpustakaan SD Nasima Periode

2017/2018

xiii

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada

SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor:

158/1987 dan Nomor: 0543/U/1987. Penyimpangan penulisan kata sandang [al-]

disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.

t ط a ا

z ظ b ب

‘ ع t ت

g غ s ث

f ف j ج

q ق h ح

k ك kh خ

l ل d د

m م z ذ

n ن r ر

w و z ز

h ه s س

, ء sy ش

y ي s ص

d ض

Bacaan Madd: Bacaan Diftong:

a = a panjang au = ْاَو

i = i panjang ai = اَيْ

u = u panjang iy = ايْ

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan merupakan unsur penunjang yang mutlak harus

dimiliki oleh sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

Dalam kedudukannya di sekolah perpustakaan sering disebut sebagai

jantung dari pada sekolah, karena perpustakaan sebagai sumber

penghubung antara peserta didik dengan informasi yang tersimpan

didalamnya. Cara yang dapat dilakukan sekolah agar peserta didik

ke perpustakaan adalah dengan membuat program literasi bagi

semua peserta didik.1

Pemerintah Indonesia menganggap penting adanya

perpustakaan, sebagaimana tercermin dalam pasal 23 Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan yang menyebutkan bahwa: ”Setiap sekolah/ madrasah

menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional

perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional

Pendidikan”.2 Akan tetapi banyak sekali sekolah yang tidak

1 Herli Bahtiar, “Implementasi Pelaksanaan Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di Perpsutakaan UPI Bandung”, Jurnal Edulib, (Vol 2, No. 1, Mei

2012), hlm.52. 2Harkrisyati Kamil dan Agus M Irkham, “Perpustakaan Sekolah di

Indonesia: dari Refleksi ke Imajinasi”, http://www. agusmirkham. com/index.

php/ 2015/07/04/ perpustakaan-sekolah-di-indonesia-dari-refleksi-ke-imaji/.

pdf, diakses 30 Desember 2017.

2

menggunakan peraturan tentang perpustakaan tersebut melainkan

menggunakan peraturan yang lain.

Adapun isi Standar Nasional Pendidikan tentang

perpustakaan, meliputi: koleksi perpustakaan, sarana prasara,

layanan, sumber daya manusia, penyelenggaraan, pengelolaan,

pengorganisasian bahan pustaka, anggaran, perawatan koleksi dan

kerjasama dengan perpustakaan lain, serta integrasi dengan

kurikulum yang diterapkan oleh sekolah.

Selain struktur kelembagaan yang jelas berupa Undang-

undang Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan yang tertuang

dalam Standar Nasional Pendidikan tersebut, perpustakaan memiliki

karakteristik lain, yaitu desain ruangan perpustakaan yang menarik,

memiliki koleksi yang bervariasi sesuai keinginan dari pemustaka,

meningkatkan kualitas dan kuantitas pemustaka serta memberikan

pelayanan yang prima kepada pengguna perpustakaan.

Pada kenyataan di lapangan mayoritas perpustakaan sekolah

di Indonesia masih jauh dari kelayak. Semua karakteristik yang

harus ada di perpustakaan belum ada di dalamnya, dimulai dari

aspek kelembagaan yang masih rapuh, minimnya anggaran dari

pemerintah untuk perpustakaan yang seharusnya dana untuk masing-

masing sekolah itu disisihkan 5% untuk perpustakaan, tenaga

perpustakaan yang belum berkualitas, gedung perpustakaan yang

3

terpinggirkan bahkan biasanya satu ruangan dengan ruang UKS dan

BK, serta koleksi perpustakaan yang terbatas.3

Salah satu contoh perpustakaan MTs di semarang yang pernah

penulis teliti, menunjukka bahwa perpustakaan sekolah tersebut

belum sesuai dengan standar yang diberlakukan pemerintah, karena

gedung perpustakaan yang masih menjadi satu dengan UKS dan

ruang BK, rak buku yang masih minim, layanan perpustakaan yang

minim, kualitas SDM kurang, dan sarana dan prasarana yang belum

ada sehingga berakibat pada minimnya minat baca siswa.

Berdasarkan kondisi mayoritas dan seharusnya perpustakaan

perlu dikelola dengan baik. Dengan adanya pengelolaan yang baik

maka semua tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh pegawai

perpustakaan akan berjalan dengan baik sesuai porsinya dan akan

menghasilkan mutu yang berkualitas untuk mencapai kepuasan

pengguna perpustakaan.

Upaya memberikan mutu atau kualitas yang terbaik kepada

pengguna perpustakaan dapat dilakukan dengan manajemen yang

bagus, yaitu melalui manajemen mutu. Manajemen mutu dapat

digunakan sebagai alat untuk mengembangkan kinerja proses dan

sumber daya dalam perpustakaan sehingga dapat melakukan

perbaikan terus – menerus, memberikan layan yang prima demi

kepuasan pelanggan, untuk mempersiapakan diri berkompetisi

3Romi Febrianto Saputro, “ Menuju Perpustakaan Ideal Sebuah

Perpustakaan yang Memberdayakan http://www.bpkp.go.id/ pustakabpkp/

index. php?p=perpustakaan%20ideal. Diakses tanggal 30 Desember 2017.

4

dengan perpustakaan lain dan memperoleh pengakuan dari dunia

internasional. Tuntutan penjamina mutu tersebut akan melahirkan

standar yang berorientasi pada sistem dan proses yang biasanya

dikenal dengan standar manajemen mutu.

Salah satu standar mutu yang digunakan di perpustakaan

adalah ISO 9001:2008. Standar manajemen mutu ISO 9001 itu

sangat umum sehingga dapat digunakan untuk semua organisasi.

ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem

manajemen mutu, biasanya organisasi yang mendapatkan sertifikat

dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam

manajemen mutu.4

Seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi

diperlukan perbaikan sistem manajemen mutu diberbagai bidang,

termasuk di perpustakaan. berdasarkan penelusuran yayasan Islam

yang ada di semarang tidak banyak sekolah yang menerapkan ISO,

salah satunya yang menerapkan ISO di perpustakaan adalah yayasan

pendidikan Islam Nasima.

Setelah melihat kondisi perpustakaan yang telah menerapkan

standar mutu ISO tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian di perpustakaan SD Nasima dengan alasan perpustakaan

SD Nasima merupakan perpustakaan yayasan pendidikan islam di

semarang yang pertama kali menerapkan ISO, yaitu pada tahun 2009

4Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan, (Jakarta: Sagung

Seto, 2015), hlm 46 – 47.

5

sehingga mutu perpustakaan selalu dijaga karena ada pemantauan

dari tim ISO untuk menjalankan Sistem Penjaminan Mutu yang telah

ditetapkan oleh ISO.

Kondisi perpustakaan yang awalnya dokumen-dokumennya

masih kurang bagus, setelah menggunakan ISO dokumennya

tersusun rapi. Karena dokumen tersusun rapi itulah yang mendukung

perpustakaan SD Nasima mendapatkan juara nasional pada tahun

2012.

Dengan demikian, permasalahan tersebut sangatlah menarik

untuk diteliti dan dikaji lebih mendalam, kaitanya dengan

implementasi ISO 9001:2008. Dengan menganalisis implementasi

ISO pada pengelolaan perpustakaan SD Nasima, sehingga dapat

dijadikan feed back bagi program implementasi itu sendiri maupun

sebagai kajian dan pembanding di perpustakaan lain dalam

peningkatan mutu layanan di perpustakaan.

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan di atas dapat dirumuskan beberapa rumusan

masalah yang akan peneliti kaji adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana metode implementasi ISO 9001:2008 dalam

pengelolaan perpustakaan SD Nasima Semarang?

2. Bagaimana penerapan standar klausul ISO 9001:2008 dalam

pengelolaan perpustakaan SD Nasima Semarang?

6

3. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat keterlaksanaan

implementasi ISO 9001:2008 dalam pengelolaan perpustakaan

SD Nasima Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Memaparkan metode implementasi ISO 9001:2008 yang ada

dalam pengelolaan perpustakaan SD Nasima Semarang

2. Memaparkan penerapan standar klausul ISO 9001:2008 dalam

pengelolaan perpustakaan SD Nasima Semarang

3. Memaparkan faktor-faktor pendukung dan penghambat

keterlaksanaan implementasi ISO 9001:2008 dalam pengelolaan

perpustakaan SD Nasima Semarang

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi peneliti,

praktisi akademis dan juga lembaga perpustakaan. Adapun manfaat

penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Dari penelitian ini, penulis berharap dapat meningkatkan serta

mengembangkan daya fikir dengan melalui praktek penelitian

langsung untuk lebih memahami pengetahuan dalam dunia

perpustakaan

7

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian yang akan dilakukan nanti diharapkan dapat

berguna sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian lainnya yang

berkaitan dengan sistem manajemen muti ISO 9001:2008

3. Bagi Perpustakaan

Dari hasil penelitian nanti diharapkan sebagai bahan acuan dalam

implementasi ISO sehingga akan lebih meningkatkan lagi

kualitas layanan kepada pengguna.

8

BAB II

IMPLEMENTASI ISO 9001:2008

DALAM PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian ISO dan jenis-jenis ISO

a. Pengertian Standar dan ISO

Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah

didokumentasikan yang di dalamnya terdiri atas spesifikasi-

spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat serta

digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi

tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses atau

jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.5

ISO (The International Organization for

Standardization) adalah badan standar dunia yang dibentuk

untuk meningkatkan perdagangan internasional yang

berkaitan dengan standar barang dan jasa. Organisasi Standar

Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri

dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan

tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu

organisasi di luar pemerintahan (Non-Government

Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari

ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi

5 Rudi Suardi, Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000, (Jakarta:

PPM, 2003), hlm. 23.

9

dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk

membantu perdagangan internasional, dan juga untuk

membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang

ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi.6

Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-

kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan

sebagai standar internasional.

b. Jenis-jenis ISO

ISO memiliki beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:

1) ISO 9001

ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu dan

merupakan persyaratan sistem manajemen yang paling

populer di dunia. ISO 9001 telah mengalami beberapa

kali revisi. Adapun revisi yang paling akhir adalah ISO

9001:2015. Salah satu ciri penerapan ISO 9001 adalah

diterapkannya pendekatan proses. Pendekatan proses ini

bertujuan untuk meningkatkan efektivitas sistem

manajemen mutu.7 Pendekatan ini mensyaratkan

organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan,

pengelolaan dan melakukan peningkatan

berkesinambung.

6 Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 45. 7 Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 46.

10

2) ISO 14001

ISO 14001 berbeda dengan standar ISO 9001 yang

berkaitan dengan sistem manajemen mutu, untuk ISO

14001 merupakan standar yang berisi persyaratan-

persyaratan sistem manajemen lingkungan. Konsep yang

dipakai dalam ISO 14001 pada prinsipnya sama dengan

ISO 9001, yaitu perbaikan berkesinambungan hanya

dalam ISO 14001 adalah dalam mengelola lingkungan.

Organisasi yang menerapkan ISO 14001 harus dapat

melakukan identifikasi terhadap aspek dan dampak

lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan atau operasi

organisasinya terhadap aspek lingkungan. Dalam hal ini

bukan hanya pengelolaan terhadap limbah atau polusi,

namun juga termasuk upaya-upaya kreatif untuk

menghemat pemakaian energi, air dan bahan bakar.

3) ISO 22000

ISO 2200 biasanya digunakan untuk perusahaan

makanan atau minuman, karena dituntut untuk

memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan

pelanggannya, sehingga harus meningkatkan

pengendalian kontrol internalnya terutama dalam proses

produksi.8

8 Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 47-48.

11

ISO 22000 merupakan suatu standar yang berisi

persyaratan sistem manajemen keamanan pangan.

Standar ini fokus terhadap pengendalian dalam sistem

dan proses produksi produk makanan dan minuman.

Setiap jenis produk baik makanan atau minuman harus

dibuatkan rencana proses dan pengendaliannya. Pada

dasarnya ISO 22000 tidaklah berbeda jauh dengan ISO

9001, hal yang membedakan terdapat dalam klausul 7:

perencanaan dan realisasi produk dan klausul 8: validasi,

verifikasi dan perbaikan sistem.

4) ISO/IEC 27001

ISO/IEC 27001 merupakan standar sistem

manajemen keamanan informasi atau dikenal juga

dengan Information Security Management System

(ISMS). ISO/IEC 27001 sekarang ini telah banyak

diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang banyak

menggunakan aplikasi IT dalam kegiatan bisnisnya.

5) ISO/TS 16949

ISO/TS 16949 merupaka standar yang biasa

digunakan untuk kendaraan bermotor beroda dua atau

empat dengan merek-merek terkenal. Kendaraan

bermotor tersebut diproduksi oleh perusahaan-perusahaan

otomotif yang saat ini berkembang pesat di Indonesia.

Dalam upaya menjaga “image”mereknya dimata

12

pelanggan, perusahaan otomotif tersebut harus menjaga

mutu produknya.9

Upaya perusahaan otomotif dalam menjaga mutu

produk salah satunya dengan menerapkan ISO/TS 16949.

Pada dasarnya ISO/TS 16949 merupakan Technical

Specification yang dikeluarkan oleh ISO sebagai sistem

manajemen mutu untuk industri otomotif. Sebagaimana

jenis-jenis standar yang dikeluarkan oleh The

International Organization for Standardization, ISO/TS

16949 mempunyai konsep perbaikan berkesinambungan,

pengendalian terhadap rantai pasok, tindakan perbaikan

dan pencegahan.

6) ISO/IEC 17025

ISO/IEC 17025 merupakan suatu standar yang

berisi persyaratan untuk diterapkan oleh suatu lembaga

pengujian atau laboratorium. Kata kunci yang

dikendalikan dalam standar ini adalah kompetensi

laboratorium pengujian dan kalibrasi. Keberadaan standar

ini sangat penting terutama untuk memastikan validitas

dan akurasi hasil pengujian yang berkaitan dalam bidang

kesehatan, perdagangan, produksi sampai upaya

perlindungan pelanggan.10

9 Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 49. 10

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 50.

13

Laboratorium pengujian dan kalibrasi biasanya

dituntut untuk menerapkan ISO/IEC 17025 dalam

kegiatannya sampai dilakukan proses akreditasi.

Akreditasi ISO/IEC 17025 terhadap suatu laboratorium

pengujian atau lembaga kalibrasi akan meningkatkan

kepercayaan pelanggan terhadap hasil uji atau kalibrasi

yang dikeluarkannya.

2. ISO 9001:2008 dalam Pengelolaan Perpustakaan

a. Pengertian ISO 9001:2008 dalam Pengelolaan Perpustakaan

ISO 9001:2008 merupakan standar internasional dalam

bidang sistem manajemen mutu,11

yang khusus

mengendalikan langkah-langkah produksi baik barang

maupun jasa khususnya pada layanan perpustakaan, dan

kualitas layanan perpustakaan yang dihasilkan dari suatu

sistem manajemen dapat berkualitas internasional dan dapat

diterima oleh penggunanya yaitu pemustaka. Oraganisasi

pengelola standar internasional ISO ini dinamakan

International Organizational for Standardization.12

Menurut Made seperti yang ditulis oleh Kamaludin

dalam jurnal Implementasi ISO 9001:2008 pada Perpustakaan

11

Kamaludin, “ Implementasi ISO 9001:2008 pada Perpustakaan

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI”, Jurnal Jupiter, (Vol. XIII No. 2,

tahun 2014), hlm. 3. 12

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 51.

14

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI menjelaskan bahwa ISO

9001:2008 merupakan revisi dari ISO 9001:2000, sebenarnya

perbedaan diantara keduaanya hanya pada penekanan

efektifitas proses yang dilaksanakan pada organisasi

tersebut.13

Alasan perubahan versi dari 2000 ke 2008 karena

menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada.

Berasarkan penjelasan tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa ISO 9001:2008 adalah prosedur

terdokumentasi dan praktek standar untuk manajemen sistem,

yang bertujuan untuk menjamin kesesuaian dari suatu proses

dan produk barang maupun jasa terhadap kebutuhan atau

persyaratan tertentu, yang mana kebutuhan atau persyaratan

tersebut ditentukan oleh pelanggan.

Secara umum perpustakaan memiliki salah satu tujuan

dari penggunaan standar ISO 9001:2008. Pertama adalah

untuk mendapatkan sertifikat dari badan standar mutu ISO,

karena hal tersebut merupakan salah satu bentuk memenuhi

tuntutan pelanggan yaitu pemustaka. kedua adalah untuk

melakukan pebaikan secara terus menurus yang tidak ada

habisnya sesuai dengan kebutuhan pemustaka sehingga

organisasi dapat memberikan kepusaan bagi para pemustaka.

Alasan utama organisasi atau lembaga menerapkan ISO

13

Kamaludin, “ Implementasi ISO 9001:2008 pada Perpustakaan

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI”, Jurnal Jupiter…, hlm. 3

15

adalah untuk memnuhi ekspektasi atau harapan pelanggan

yaitu pemustaka.

b. Manfaat ISO 9001:2008 dalam Pengelolaan Perpustakaan

Manfaat ISO 9001:2008 adalah sebagai alat pemasar

yang sangat jitu bagi sekolah dengan menunjukkan logo

registrasinya. Manfaat lain dari standar mutu internasional

ISO 9001:2008 adalah sebagai tambahan informasi bagi

lembaga-lembaga yang berkeinginan untuk membina

hubungan atau kontrak internasional. Ada banyak keuntungan

yang diraih oleh institusi-institusi pendidikan dari status

terdaftar tersebut, salah satu keuntungan utamanya adalah

lembaga-lembaga tersebut akan mengupayakan disiplin untuk

menspesifikan dan mendokumentasi sistem mutu mereka

dengan mendapatkan akreditasi dari pihak ketiga.14

Dalam buku ISO 9001:2000 And Continual Quality

Improvement, Viencenz Garprez menjelaskan manfaat-

manfaat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

yang telah diperoleh banyak organisasi, yaitu: meningkatkan

kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan mutu

yang terorganisasi dan sistematik, organisasi yang telah

bersertifikat ISO diijinkan untuk mempublikasikan ke media

massa bahwa kualitas organisasi tersebut telah diakui secara

14

Viencent Garprez, ISO 9001:2000 And Continual Quality

Improvement, (Jakarta : Gramedia, 2006), hlm. 17.

16

internasional, dan adanya sistem audit secara periode oleh

register dari lembaga registrasi.

c. Prinsip-prinsip ISO 9001:2008 dalam Pengelolaan

Perpustakaan15

1) Fokus pada pelanggan

Keberadaan perusahaan sangat bergantung dengan

adanya pelanggan, ibarat pepatah pelanggan adalah raja,

sehingga segala kebutuhan pelanggan harus selalu

diperhatikan demi tercapainya kepuasan mereka.16

2) Kepemimpinan

Pemimpin merupakan elemen yang paling penting

dalam organisasi, maju mundurnya organisasi ditentukan

oleh pemimpin.17

Oleh karena itu, pemimpin harus

menentukan arah dan tunjuan dari organisasi yang

dipimpinnya. Pemimpin harus mampu menciptakan

lingkungan internal yang baik agar semua elemen yang

terlibat dalam organisasi dapat bekerja secara maksimal

untuk mewujudkan tujuan dari organisasi tersebut.18

15

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 63 – 64. 16

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 71. 17

Kamaludin, “ Implementasi ISO 9001:2008 pada Perpustakaan

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI”, Jurnal Jupiter…, hlm. 4 – 5. 18

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 74 – 75.

17

3) Keterlibatan Personalia

Keterlibatan Personalia atau SDM harus

diperhatikan dalam organisasi, karena tujuan organisasi

tidak akan tercapai tanpa ada keterlibatan SDM, sehingga

perlu dilibatkan dan dilatih supaya memiliki ketrampilan

yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan pencapaian

tujuan organisasi. Karyawan akan merasa

bertanggungjawab atas masalah yang ada dalam organisasi

dan berusha untuk mengatasinya.19

4) Pendekatan proses

Sebuah hasil yang hendak dicapai akan lebih efisien

diraih ketika kegiatan-kegiatan dan sumber daya terkait

dikelola sebagai suatu kesatuan proses yang tidak dapat

dipisahkan. Proses dalam hal ini adalah perpaduan yang

sistematis dari mulai sumber daya manusia, material,

metode, mesin dan peralatan yang saling bekerja bersama-

sama guna menghasilkan nilai tambah bagi pelanggan.20

5) Pendekatan sistem terhadap manajemen

Mengidentifikasi, memahami dan mengelola proses

yang saling berkaitan sebagai suatu sistem memberikan

19

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 76. 20

Kamaludin, “ Implementasi ISO 9001:2008 pada Perpustakaan

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI”, Jurnal Jupiter…, hlm. 5.

18

kontribusi pada efektifitas dan efisiensi organisasi dalam

mencapai tujuan organisasi.21

6) Perbaikan terus menerus

Perbaikan secara terus menerus merupakan tujuan

utama organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi

tidak boleh puas dengan hasil yang ada, setiap tahun harus

melakukan perbaikan performanya sehingga pelanggan

merasa puas dengan produk yang ada. 22

7) Pendekatan fakta dalam pengambilan keputusan

Dalam pengambilan keputuan suatu organisasi harus

didasarkan pada analisa data dan informasi yang faktual

sehingga dapat diambil keputusan yang tepat untuk

melakukan perbaikan terus-menerus terhadap produk yang

dihasilkan oleh suatu organisasi.

8) Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok

Suatu organisasi dan pemasok adalah saling

ketergantungan dalam suatu hubungan yang saling

menguntungkan akan meningkatkan kemampuan berasama

dalam mencapai target bersama.23

21

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 77 – 78. 22

Kamaludin, “ Implementasi ISO 9001:2008 pada Perpustakaan

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI”, Jurnal Jupiter…, hlm. 6. 23

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 79 – 80.

19

3. Layanan Perpustakaan berdasarkan Prinsip ISO 9001:2008

a. Pengertian Layanan Perpustakaan berdasarkan Prinsip ISO

9001:2008

Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan fasilitas

penyelenggara pendidikan, sehingga setiap sekolah harus

memilikinya.24

Perpustakaan berfungsi untuk menyediakan

bahan pustaka bagi pemustaka, yaitu peserta didik. Koleksi

yang disediakan di dalam perpustakaan harus disesuaikan

dengan kebutuhan pengguna. Setelah pengadaan koleksi atau

bahan pustaka, kemudian dilakukan pengelolaan proses

pengelolaan oleh bagian layanan teknis. Kegiatan layanan ini

merupakan kegiatan yang sangat penting, agar pemanfaatan

koleksi dapat maksimal. Dengan demikian, sebuah

perpustakaan perlu menyelenggarakan kegiatan layanan

perpustakaan dengan baik, sehingga memberikan kepuasan

pelanggan.

Layanan perpustakaan adalah penyediaan bahan

pustaka dan atau sumber informasi secara tepat serta

penyediaan berbagai layanan dan bantuan kepada pengguna

sesuai kebutuhan pengguna perpustakaan. Yang dimaksud

menyajikan bahan pustaka atau informasi sesuai kebutuhana

pengguna adalah petugas perpustakaan perlu mencermati dan

24

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: SuatuPendekatan

Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), hlm. 37-38.

20

meminta masukan dari pengguna atas kebutuhan bahan

pustaka atau informasinya.25

Seiring berkembangnya teknologi komunikasi dan

perkembangan perpustakaan, maka fasilitas yang dapat

dimanfaatkan dalam menyajikan berbagai jenis jasa layanan

perpustakaan beraneka ragam. Pada intinya semua

memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai sumber

informasi yang disediakan perpustakaan, memberikan

kenyamanan dan kesempatan belajar yang lebih leluasa bagi

peserta didik. Untuk saat ini keberadaan website/situs

perpustakaan merupakan salah satu contoh nyata saat ini yang

sangat dibutuhkan pengguna, karena pengguna perpustakaan

tidak hanya membutuhkan informasi yang disajikan dalam

bentuk fisik, namun juga informasi yang dapat dengan mudak

diakses dimana saja.

b. Tujuan Layanan Perpustakaan berdasarkan Prinsip ISO

9001:2008

Tujuan layanan perpustakaan secara umum adalah agar

koleksi perpustakaan yang telah disediakan dapat

dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pengguna secara

efektif dan efisien, karena akan sia-sia jika koleksi yeng telah

dihimpun, diolah, dan disajikan kepada pengguna tidak

dimanfaatkan. Hal itu mengingat biaya yang tidak sedikit

25

Purwani Istiana, Layanan Perpustakaan, (Yogyakarta: Ombak,

2014), hlm. 1.

21

untuk menyediakan koleksi tersebut. Masing-masing instansi

perpustakaan mempunyai fokus tujuan yang berbeda-beda,

tergantung jenis perpustakaannya. Untuk layanan

perpustakaan sekolah mempunyai tujuan menyajikan

informasi untuk mendukung proses belajar mengajar, rekreasi,

dan menumbuhkan minat baca bagi para siswa. Dengan

demikian, perpustakaan idealnya menyediakan buku-buku

yang sesuai dengan bahan ajar serta buku-buku yang bersifat

hiburan, sehingga apa yang menjadi tujuan layanan

perpustakaan sekolah dapat tercapai. Tujuan perpustakaan

sekolah sebagai sarana rekreasi perlu didukung dengan

menyediakan pula koleksi yang bersifat hiburan bagi peserta

didik maupun guru.26

Buku-buku cerita yang amat digemari

anak-anak dapat dijadikan koleksi perpustakaan sekolah. Hal

ini diharapkan agar semakin menumbuhkan minat anak

terhadap buku.

c. Komponen Layanan Perpustakaan berdasarkan Prinsip ISO

9001:2008

Layanan Perpustakaan tidak akan berjalanan dengan

baik tanpa adanya komponen yang saling berhubungan guna

membentuk layanan perpustakaan yang ideal untuk

memberikan kepuasan pengguna, menurut Purwani Istiana

komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam layanan

26

Purwani Istiana, Layanan Perpustakaan, hlm. 4

22

perpustakaan,27

yaitu: Pertama, pustakawan/ staf

perpustakaan. Kegiatan layanan dilakukan oleh pustakawan/

staf perpustakaan, ketika pengguna menginginkan untuk

mendapatkan layanan yang baik maka harus mempersiapkan

pustakawan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan

bidangnya. Selain itu, jumlah pustakawan harus sebanding

dengan jumlah pengguna perpustakaan sehingga kegiatan

layanan berjalan dengan lancar. Kedua, koleksi/sumber

informasi. Koleksi/sumber informasi merupakan bahan pokok

yang harus disajikan kepada pengguna. Koleksi tersebut

meliputi seluruh koleksi yang ada di perpustakaan maupun di

luar perpustakaan, di mana perpustakaan berkemampuan

untuk mengakses sumber informasi tersebut. Hal ini

dimaksudkan bahwa perpustakaan menjalin kerjasama dengan

institusi lain, di mana kemudian perpustakaan secara fisik

tidak memiliki koleksi tersebut, namun pengguna

perpustakaan tetap dapat memiliki keleluasaan akses

informasi.28

Ketiga, sarana dan prasarana. Sarana adalah

perlengkapan yang secara langsung dapat digunakan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.29

Dalam perpustakaan

sarana meliputi: ruangan, rak buku, meja layanan, meja dan

27

Purwani Istiana, Layanan Perpustakaan, hlm. 5 28

Purwani Istiana, Layanan Perpustakaan, hlm. 6 - 8. 29

Teuku Mulkan Safri, “ Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Perpustakaan” http://pengelolaanperpustakaan.blogspot.co.id/2014/07/sarana-

dan-prasarana-perpustakaan.html. Diakses tanggal 30 Desember 2017.

23

kursi baca, telepon, kcomputerserta peralatan lain yang

diperlukan. Ruangan yang dibutuhkan perpustakaan

tergantung dari masing-masing perpustakaan. Ruangan yang

disediakan tergantung layanan dan fasilitas yang disedikan

tiap perpustakaan.30

Prasarana adalah perlengkapan yang

secara tidak langsung dapat digunakan untuk mencapai tujuan

yang diinginkan.31

Di dalam pembahasan tentang

perpustakaan prasarana meliputi: tata tertib perpustakaan dan

prosedur layanan yang akan dilakukan. Tata tertib disusun

sesuai dengan kondisi masyarakat yang dilayani dan

kebutuhan perpustakaan agar dapat melaksanakan kegiatan

layanan dengan tertib dan nyaman. Prosedur layanan

sebaiknya disusun sederhana, sehingga tidak terkesan

mempersulit akses terhadap fasilitas dan koleksi

perpustakaan.32

Keempat, pemustaka/ pengguna. Layanan

perpustakaan tidak akan ada artinya tanpa pengguna.

Karakteristik pengguna yang dilayani perlu diketahui

sehingga perpustakaan dapat memperoleh gambaran tentang

kebutuhan informasinya. Dalam memberikan pelayanan

disesuaikan dengan usia pengguna. Hal ini perlu diperhatikan,

karena setiap kelompok usia memiliki karakteristik yang

30

Purwani Istiana, Layanan Perpustakaan,hlm. 9. 31

Teuku Mulkan Safri, “ Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Perpustakaan” http://pengelolaanperpustakaan.blogspot.co.id/2014/07/sarana-

dan-prasarana-perpustakaan.html. Diakses tanggal 30 Desember 2017. 32

Purwani Istiana, Layanan Perpustakaan,hlm. 10 – 11.

24

berbeda-beda. Tujuan pemberian layanan yang baik kepada

pengguna adalah untuk mencapai kepuasan pengguna

perpustakaan.

4. Implementasi ISO 9001:2008 dalam Pengelolaan Perpustakaan

a. Metode dalam Implementasi ISO 9001:2008 dalam

Pengelolaan Perpustakaan

Standar ISO 9001:2008 dalam pengelolaan

perpustakaan menyarankan pendekatan proses pada saat

menyusun, menerapkan, dan memperbaiki efektifitas sistem

manajemen mutu di perpustakaan. Menyadari bahwa

keluaran/output dari setiap proses yang ada di perpustakaan,

merupakan input bagi proses berikutnya, maka kegiatan

disetiap proses perlu dikelola dengan tepat dan efisien, untuk

mencapai tujuan tersebut pada setiap proses yang ada dalam

pengelolaan perpustakaan menggunakan salah satu metode

yang disebut dengan PDCA. Pengertian dan Siklus PDCA

adalah singkatan dari Plan (Rencanakan), Do (Lakukan),

Check (Periksa), dan Action (Tindaki) – yaitu siklus

peningkatan proses (process improvement) yang

berkesinambungan atau secara terus menerus seperti lingkaran

yang tidak ada akhirnya. Konsep siklus PDCA ini pertama

kali diperkenalkan oleh seorang ahli manajemen dari Amerika

Serikat yang bernama Dr. William Edwards Deming.

25

1) Plan (Perencanaan dalan pengelolaan perpustakaan).

Pada tahap perencanaan ini yang penting adalah

keputusan dan komitmen manajemen puncak untuk

menerapkan Sistem Manajemen Mutu, berupa penetapkan

beberapa sasaran dan rencana tindakan atau proses yang

dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai spesifikasi

(menganalisa situasi sekolah, menetapkan sasaran dan

target, dan mengembangkan rencana sesuai dengan

keinginan pemustaka). Setelah itu, pemimpin organisasi

yaitu kepala sekolah harus memastikan ketersediaan

sumberdaya untuk keseluruhan proses penetapan Sistem

Manajemen Mutu, kemudian manajemen membentuk tim

yang terdiri dari wakil-wakil bidang yang ada dalam

organisasi tersebut. Tim ini dipimpin oleh seorang wakil

manajemen yang dipilih dan ditunjuk oleh pemimpin untuk

senantiasa memantau dan memastikan bahwa seluruh

kegiatan dijalankan, dipertahankan dan ditingkatkan secara

berkesinambungan secara terus-menerus.

2) Do (Mengimplimentasikan proses atau menerapkan

rencana dalam pengelolaan perpustakaan).

Implementasi adalah aspek yang penting dari

keseluruhan proses kebijakan. Gerston menyatakan bahwa

implementasi merupakan “administrative task of

transferring policy commitments into practice”.

Implementasi merupakan cara atau bentuk pengubahan dari

26

keputusan ke dalam aplikasi.33

Jadi keputusan akan sekedar

berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi

dalam arsip jika tidak diimplementasikan, sehingga seluruh

elemen yang ada dalam sekolah khususnya sumber daya

manusia harus bekerja secara maksimal.

Dalam pengelolaan perpustakaan, pustakawan harus

melaksanakan rencana yang telah disepaki bersama.

Sebelum rencana yang ada dilaksanakan, wakil

manajemen mutu harus membuat dokumentasi tertulis apa

saja yang akan dilaksanakan setiap bagian petugas

perpustakaan dan harus disahkan oleh kepala sekolah.

Dokumen yang sudah disahkan oleh pimpinan organisasi

harus didistribusikan ke bagian-bagian organisasi yeng

berkepentingan. Seluruh bagian di dalam organisasi wajib

melaksankan secara konsisten. Contoh dalam pengelolaan

perpustakaan misalnya perpustakaan mengerjakan program

pelayanan perpustakaan dengan melibatkan semua

personel sesuai bidangnya, komitmen dan motivasi

kepemimpinan, sosialisasi ke seluruh personel, pembagian

tugas dan wewenang.

33

Larry N. Gerston, Public Policymaking in a Democratic Society:

A Guide to Civic Engagement (New York: M.E. Sharp, Inc., 1992), hlm. 109.

27

3) Check (Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil

dalam pengelolaan perpustakaan).

Pada tahapan ini terdapat sasaran dan spesifikasi dan

melaporkan hasilnya (memantau/ mengukur sejauh mana

pencapaian sasaran yang telah direncanakan organisasi).

evaluasi dapat dilakukan oleh pihak internal maupun pihak

eksternal sekolah. Setelah pelaksanaan evaluasi sekolah

dapat melakukan rapat tijauan manajemen yang dipimpin

oleh kepala sekolah dihadiri oleh masing-masing wakil

bagian. Agenda rapat adalah penyampaian hasil evaluasi

mutu, umpan balik, kinerja proses dan pelayanan, tindakan

perbaikan dan pencegahan serta rekomendasi untuk

peningkatan.

4) Action (Tindaki/ Tindak lanjuti)-Menindaklanjuti hasil

untuk membuat perbaikan yang diperlukan (mengoreksi

dan memperbaiki rencana sekolah untuk mencapai hasil

yang lebih baik). Ini berarti juga meninjau seluruh langkah

dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum

implementasi berikutnya.34

Kemudian, proses penilaian

atau audit baik pada kelengkapan dokumen dengan tujuan

34

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 81 – 82.

28

untuk memeriksa kelengkapan dokumen sistem mutu

sesuai dengan ISO 9001:2008.35

Metode yang digunakan dalam pengelolaan

perpustakaan ini sama dengan manajemen mutu menurut

islam, sebagaimana terdapat dalam surat Al-Insyiroh atay 5-7

berikut:

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka

apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh urusan yang lain (Q.S. Al-Insyiroh

5-7)".

Dari ayat di atas menjelaskan sesuatu yang berulang-

ulang seperti lingkaran atau siklus yang maju ke depan dan

mengarah kepada perbaikan. Sesuai arti ayat di atas yang

mengartikan berulang-ulang perkataan sesudah kesulitan itu

ada kemudahan. Ini berarti suatu siklus, satu siklus dikerjakan

dengan sungguh-sungguh, kemudian dikerjakan siklus kedua

dengan sungguh-sungguh. Dengan jelas terlihat pentingnya

melakukan pekerjaan dengan berulang-ulang dan sungguh-

35

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 92 – 104.

29

sungguh, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dari

pengalaman pekerjaan pertama dan begitu seterusnya. Artinya

untuk jenis produk berupa layanan perpustakaan yang sama

tentu ditemukan kesulitan, kemudian dilakukan perbaikan dan

dikerjakan dengan sungguh-sungguh sehingga diperoleh hasil

yang lebih baik. Hasil perbaikan akan menghilangkan beban,

memberikan kemudahan kelapangan dan meningkatkan nama

karena pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari

menyelesaikan kesulitan tersebut.36

b. Klausul ISO 9001:2008 dalam pengelolaan perpustakaan

1) Klausul 1, Ruang Lingkup

Dalam hal ini memuat persyaratan-persyaratan standar

untuk memenuhi kepuasan pelanggan yaitu pemustaka

melalui efektivitas dan aplikasi sistem mutu termasuk

proses-proses untuk meningkatkan terus menerus dan

jaminan kesesuaian pelaksanaan pengelolaan mutu.

Adapun standar yang harus dipenuhi dalam klausul 1

terdiri dari dua hal, yaitu:

a) Standar umum yang digunakan untuk menentukan

persyaratan sistem manajmenem mutu, dengan cara

mendemonstrasikan secara konsisten kemampuannya

untuk menyediakan produk berupa layanan

perpustakaan yang memenuhi persyaratan pelanggan,

36

Al-Qur’anul Karim Surat Al-Insyiroh (30) ayat 5-7.

30

regulasi dan peraturan perundang-undangan karena

hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuaan

pemustaka melalui penerapan sistem yang efektif

termasuk proses untuk perbaikan sistem secara

berkesinambungan dan jaminan kesesuaian dengan

persyaratan pengguna perpustakaan, regulasi dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b) Standar Aplikasi menyatakan bahwa semua

persyaratan standar ini generik dan dimaksudkan agar

dapat diterapkan pada semua sekolah, apa pun

jenisnya, ukuran dan layanan yang disediakan.37

Jika

ada salah satu dari standar ini tidak dapat diterapkan

karena sifat sebuah organisasi perpustakaan atau

layanan yang diberikan, maka ia dapat

dipertimbangakn untuk dikecualikan.

2) Klausul 2, Referensi Normatif

Klausul ini hanya memuat referensi-referensi pada ISO

9001:2008.

3) Klausul 3, Istilah dan Definisi

Klausul ini menyatakan bahwa istilah dan definisi-definisi

yang diberikan dalam ISO 9001:2008.38

Istilah tersebut

37

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem

Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta 38

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem

Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta

31

meliputi: pemasok, organisasi dan pelanggan. Selain itu

pada klausul 3 ini juga dijelaskan definisi tentang produk.

4) Klausul 4, Sistem Manajemen Mutu

Klausul ini menguraikan persyaratan-persyaratan untuk

menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

dalam pengelolaan perpustakaan. Ditetapkan dua kriteria

persyaratan dalam klausul ini, yaitu

a) persyaratan umum, dalam suatu sekolah harus

menetapkan, mendokumentasikan,

mengimplementasikan, dan memelihara sistem

manajemen mutu dan terus-menerus memperbaiki

keefektifannya sesuai dengan persyaratan standar ini.

Dalam standar ini organisasi harus menentukan proses

yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu

aplikasinya di seluruh sekolah, menetapkan urutan

dan interaksi proses-proses tersebut, menetapkan

kriteria dan metode yang diperlukan untuk

memastikan bahwa baik operasi maupun kendali

proses-proses tersebut efektif, memastikan tersedianya

sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk

mendukung operasi dan pemantauan proses-proses

tersebut, memantau, mengukur bila dapat dilakukan,

dan menganalisis proses-proses tersebut dan

mengimplementasikan tindakan yang diperlukan

untuk mencapai hasil yang direncanakan dan

32

perbaikan berkesinambungan dari proses-proses

tersebut.

b) Persyaratan dokumentasi.

Persyaratan dokumentasi memuat ketersediaan

dokumen yang perlu diterapkan, dipelihara, dan

dikendalikan dalam sistem manajemen mutu, serta

kebutuhan meningkatkan secara terus-menerus

pengelolaan mutu.39

5) Klausul 5, Tanggung Jawab Manajemen

Klausul ini memberikan penekanan yang besar pada

komitmen dan memaksa keterlibatan kepala sekolah

dengan kebutuhan-kebutuhan pemustaka, perencanaan

manajemen, menetapkan tanggung jawab dan wewenang

sekolah, manajemen proses komunikasi internal yang

tepat serta melakukan peninjauan ulang sistem

manajemen mutu. Standar klausul ke-lima ini terdiri dari 6

hal sebagai berikut:

a) Komitmen Manajemen

Kepala sekolah harus memberi bukti komitmennya

pada penyusunan dan implementasi sistem

manajemen mutu serta perbaikan berkesinambungan

keefektifannya dengan mengomunikasikan

perundang-undangan, menetapkan kebijakan mutu,

39

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem

Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta

33

memastikan sasaran mutunya ditetapkan, melakukan

tinjauan manajemen dan memastikan tersediannya

sumber daya.

b) Fokus pada pemustaka, kepala sekolah harus

memastikan bahwa persyaratan pelanggan yaitu

pemustaka ditetapkan dan dipenuhi dengan sasaran

untuk meningkatkan kepuasan pemustaka.

c) Kebijakan mutu, kepala sekolah harus memastikan

bahwa kebijakan mutu harus sesuai dengan sasaran

sekolah, mencakup komitmen untuk memenuhi

persyaratan dan terus-menerus memperbaiki

keefektifan sistem manajemen mutu, menyediakan

kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau

sasaran mutu, dikomunikasikan dan dipahami dalam

organisasi sekolah dan meninjau kesesuaian

persyaratan pemustaka dengan layanan perpustakaan

yang dihasilkan.

d) Perencanaan Sasaran Mutu dan Sistem Manajemen

Mutu.

Kepala sekolah harus memastikan bahwa sasaran

mutu dan sistem manajemen mutu yang dilakukan

untuk memenuhi persyaratan pemustaka, sehingga

sasaran mutu harus terukur dan kosisten dengan

kebijakan mutu. Untuk sistem majemen mutu harus

dipelihara, apabila ada perubahan pada sistem

34

manajemen mutu direncanakan dan

diimplementasikan.

e) Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi.

Kepala sekolah harus memastikan bahwa tanggung

jawab dan wewenang ditetapkan dan dikomunikasikan

dalam organisasi perpustakaan, sehingga kepala

sekolah harus menunjuk seorang anggota manajemen

(wakil manajemen mutu) yang bertugas untuk

memastikan proses yang diperlukan untuk sistem

manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan dan

dipelihara, melaporkan kepada kepala sekolah tentang

kinerja sistem manajemen mutunya dan kebutuhan

apa pun untuk perbaikan dan memastikan promosi

kesadaran tentang persyaratan pemustaka di sekolah.40

f) Tinjauan Manajemen

Kepala sekolah harus meninjau sistem manajemen

mutu organisasi perpustakaan, pada selang waktu

terencana, untuk memastikan kesesuaian, kecukupan

dan keefektifannya terus berkelanjutan. Tinjauan ini

harus mencakup penilaian peluang perbaikan dan

keperluan akan perubahan pada sistem manajemen

mutu, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu.

6) Klausul 6, Manajemen Sumberdaya

40

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem

Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta

35

Klausul berisi persyaratan yang berkaitan dengan

pengelolaan sumber daya baik sumber daya manusia,

infrastruktur maupun lingkungan kerja yang ada di

perpustakaan. Berikut hal-hal yang dikelola dalam klausul

ini, yaitu:

a) Penyediaan Sumber Daya

Sekolah harus menetapkan dan menyediakan sumber

daya yang diperlukan untuk menerapkan dan

memelihara sitem manajemen mutu dan terus-

menerus memperbaiki efektifitasnya dan untuk

meningkatkan kepuasan pemustaka dengan memenuhi

persyaratan pemustaka.41

b) Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia yaitu pustakawan yang

melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi

kesesuaian terhadap persyaratan pemustaka harus

memiliki kompetensi atas dasar pendidikan, pelatihan,

ketrampilan dan pengalaman yang sesuai.

c) Infrastruktur

Sekolah harus menetapkan, menyediakan dan

memelihara infrastruktur perpustakaan yang

diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada

41

Deni Astuti,”Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 terhadap Peningkatan Kualitas Layanan di UPT Perpustakaan

Politeknik Negeri Semarang”, Jurnal Ilmu Perpustakaan, (Vol.4, No. 3,

2015), hlm. 4.

36

persyaratan produk berupa layanan perpustakaan.

Infrastruktur ini mencakup gedung perpustakaan,

peralatan proses baik perangkat keras maupun

perangkat lunak dan jasa pendukung.

d) Lingkungan Kerja

Sekolah harus menetapkan dan mengelola lingkungan

kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian

persyaratan produk berupa layanan perpustakaan.

7) Klausul 7, Realisasi Produk

Klausul ini menyatakan bahwa sekolah harus menjamin

bahwa proses realisasi produk layanan perpustakaan

berada di bawah pengendalian agar memenuhi persyaratan

produk.42

Klausul ini juga menjelaskan bagaimana

sekolah memahami, mengkomunikasikan dan benar-benar

memenuhi persyaratan pemustaka. Klausul ini juga terdiri

dari berbagai persyaratan, antara lain:

a) Perencanaan Realisasi Produk

Sekolah harus merencanakan dan mengembangkan

proses yang diperlukan untuk realisasi produk layanan

perpustakaan. Perencanaan realisasi produk harus

konsisten dengan persyaratan proses lain dari sistem

manajemen mutu.

42

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem

Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta

37

Dalam merencanakan realisasi produk layanan

perpustakaan, sekolah harus menetapkan sasaran dan

persyaratan mutu bagi produk, kemudian menyusun

kebutuhan yang dibutuhkan dalam menetapkan proses

dan dokumen serta untuk menyadiakan sumber daya

yang spesifik bagi produk layanan perpustakaan

tersebut, menyusun kegiatan verifikasi, validasi,

pemantauan, pengukuran, inspeksi dan pengujian

yang spesifik bagi produk dan kriteria diterimannya

produk layanan perpustakaan dan melakukan rekaman

sebagai bukti bahwa proses realisasi dan produk

layanan perpustakaan yang dihasilkan memenuhi

persyaratan.43

b) Proses yang berkaitan dengan Pemustaka

Pada klausul ini menjelaskan hal-hal yang harus

dipenuhi untuk memberikan kepuasan pengguna

perpustakaan, antara lain: Pertama, melakukan

penentuan pesyaratan produk layanan perpustakaan

baik yang telah ditentukan oleh pemustaka maupun

yang tidak ditentukan oleh pemustaka dan sesuai

dengan peraturan dan perundang-undangan serta

persyaratan tambahan yang ditentukan oleh sekolah.

Kedua, melakukan peninjauan persyaratan yang

43

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem

Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta

38

berkaitan dengan produk layanan perpustakaan untuk

memastikan persyaratan produk yang ditetapkan.

Ketiga, melakukan komunikasi dengan pemustaka

yang berkaitan dengan informasi produk, pertanyaan,

penanganan kontrak atau pesanan, termasuk

perubahan dan umpan balik pelanggan baik itu

keluhan dari pemustaka.

c) Desain dan Pengembangan

Sekolah harus melakukan desain dan pengembangan

yang baik, hal itu bisa dimulai dari perencanaan

desain dan pengembangan, menerima masukan dari

pihak manapun, membuat keluaran desain dan

pengembangan dalam bentuk yang sesuai untuk

verifikasi terhadap masukan desain serta harus

disetujui sebelum dikeluarkan, melakukan tinjauan

desain sistematis dan pengembangan sesuai dengan

pengaturan yang direncanakan, kemudian melakukan

verifikasi untuk memastikan bahwa keluaran desain

dan pengembangan telah memenuhi persyaratan

masukan desain dan pengembangan, melakukan

validasi dan pengendalian perubahan desain dan

pengembangan.44

44

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem

Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta

39

d) Produksi dan Penyediaan Jasa

Perpustakaan dalam memproduksi dan menyediakan

jasa harus memperhatikan hal-hal berikut: Pertama,

pengendalian produksi dan penyediaan jasa berupa

perencanaan dan pelaksanaan produksi dan

penyediaan jasa dalam keadaan terkendali, baik itu

dari ketersedian informasi, instruksi kerja, pemakaian

peralatan yang sesuai, ketersediaan sarana dan

prasarana dan implementasi pemantauan dan

pengukuran. Kedua, Validasi proses produksi dan

penyediaan jasa. Ketiga, identifikasi dan mampu

telusur. Keempat, Preversasi Produk.

e) Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran

Sekolah harus menetapkan pemantauan dan

pengukuran yang dilakukan dan peralatan pemantau

dan pengukur yang diperlukan untuk memberikan

bukti kesesuaian produk terhadap persyaratan yang

telah ditetapkan,45

kemudian sekolah harus

memastikan proses untuk memastikan bahwa

pemantauan dan pengukuran dapat dilakukan dan

dilaksanakan dengan cara konsisten dengan

persyaratan pemantauan dan pengukuran.

45

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem

Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta

40

8) Kalusul 8, Pengukuran, Analisis dan peningkatan

Menurut Klausul ini organisasi sekolah harus menetapkan

rencana-rencana dan menerapkan proses-proses

pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan yang

diperlukan agar menjamin kesesuaian dan sistem

manajemen mutu, dan meningkatkan terus menerus

efektivitas dari sistem manajemen mutu. Pengukuran dan

pemantauan memungkinkan sekolah mengatur

berdasarkan fakta bukan atas dasar perkiraan.46

Beberapa

hal yang ditekankan pada klausul terakhir ini adalah:

Pertama, melakukan pemantauan dan pengukuran baik

terhadap kepuasan pelanggan, audit internal, dan proses

dan produk. Kedua, melakukan pengendalian produk yang

tidak sesuai.47

Ketiga, melakukan analisis data. Keempat,

melakukan perbaikan baik dengan cara

berkesinambungan, tindakan korektif maupun dengan

pencegahan.

46

Dyah Ayu Larasati, Imam Hanafi dan Ainun hayat, “Implementasi

Sistem Manajemen Mutu (Smm) Berbasis ISO 9001:2008 dalam Lembaga

Pendidikan : Studi pasa SMAN 5 Malang”, Jurnal Administrasi Publik, (Vol

1, No. 1), hlm. 42. 47

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem

Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta

41

c. Faktor-faktor pendukung dan penghambat keterlaksanaan

implementasi ISO 9001:2008 di perpustakaan.

1) Faktor pendukung keterlaksanan implementasi ISO

9001:2008 di perpustakaan, antara lain: a) Komitmen dan

kesadaran dari semua warga sekolah. Komitmen

merupakan kunci utama pelaksanaan ISO yang harus

diawali oleh komitmen kepala sekolah dalam implementasi

ISO 9001:2008 kemudian didukung oleh seluruh warga

sekolah. Upaya mengoptimalkan komitmen dan kemauan

semua warga sekolah bisa melalui pelatihan ataupun

pemahaman tentang ISO sebagai standar mutu

internasional yang dapat digunakan sebagai standar

perpustakan sehingga kualitas perpustakaan menjadi lebih

baik. b) Sumber Daya Manusia. SDM merupakan salah

satu hal terpenting dalam implementasi ISO. Sumber daya

manusia yang berkualitas bisa didapatkan dari manusia-

manusia yang kompeten di bidang perpustakaan, sehingga

hanya sekolah memerlukan penambahan skill sedikit dalam

bentuk pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya.48

c) Sarana dan Prasarana yang memadai, Sekolah harus

menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh

pengguna perpustakaan sesuai dengan standar mutu yang

telah ditetapkan oleh ISO.

48

Susilawati, “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di SMA Batik 1 Surakarta”, Jupe UNS ( Vol. 1, No. 2. Mei 2013),

hlm. 9-10.

42

2) Faktor penghambat keterlaksanaan implementasi ISO

9001:2008 di perpustakaan, antara lain: a) Keterbatasan

dana. Dana berpengaruh besar terhadap kelangsungan

kinerja kegiatan di perpustakaan, tanpa adanya dana yang

memadai semua kegiatan yang ada di perpustakaan akan

terhambat dan tidak berjalan dengan baik. b) Pergantian

personil yang mendadak. Pergantian personil juga

berpengaruh terhadap kegiatan yang ada di perpustakaan,

karena personil yang baru belum tentu cepat memahami

tugas dan tanggungjawabnya, sehingga pekerjaan menjadi

terhambat. c) Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan

pemustaka. Pelanggaran ini biasanya dilakukan pada saat

peminjaman buku yang melebihi batas peminjaman, waktu

pengembalian yang tidak tepat, selesai membacca buku

tidak menempatkan kembali di tempat asalnya dan

membuat kegaduhan di perpustakaan.

B. Kajian Pustaka

Studi tentang implementasi ISO 9001:2008 di perpustakaan,

bukanlah hal yang baru dalam pendidikan, di dunia akademik telah

banyak bermunculan karya-karya tentang hal itu. Penulis menyadari

apa yang akan diteliti ini sesungguhnya ada kemiripan dengan karya-

karya orang lain yang menulis sebelumnya. Kajian pustaka terhadap

karya terdahulu dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan guna

membantu pembahasan penelitian dilapangan nanti. Diantaranya

adalah:

43

1. Robi’atul Chalimah, “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta”, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

implementasi ISO, faktor pendukung dan penghambat dalam

implementasi serta manfaat yang didapat setelah implementasi.

Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan

teknik pengumpulan data dokumentasi, observasi dan wawancara

mendalam. Hasil dari penelitian ini yaitu pertama, implementasi

SMM ISO 9001:2008 dimulai dari transformasi SMM ISO

9001:2000 menjadi SMM ISO 9001:2008. Kedua, faktor – faktor

pendukung dalam implementasi ISO 9001:2008 di perpustakaan

Universitas Sanata Dharma antara lain: komitmen manajemen,

keterlibatan personil, dana dan fasilitas. Ketiga, manfaat

implementasi ISO 9001:2008 di perpustakaan Universitas Sanata

Dharma adalah pendokumentasian menjadi lebih baik, kejelasan

kerja, kultur mutu yang baik, sistem mutu terpantau dan citra

perpustakaan meningkat.

2. Kismiati, “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

di Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta”, Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui implementasi ISO di perpustakaan

UNY dan manfaat yang didapat setelah implementasi tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,

wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa implementasi ISO 9001:2008 di

44

perpustakaan UNY melalui 35 tahapan dan manfaat

pengimplementasian ISO adalah peningkatan kinerja staf

3. Kamaludin S.sos,” Implementasi ISO 9001:2008 pada

Perpustakaan UPT Balai Informasi Teknologi LIPI “, Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui implementasi ISO dalam

pelaksanaan layanan perpustakaan dan hambatan serta solusi

dalam implementasi ISO diperpustakaan. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Hasil

penelitian ini adalah belum tercapainya beberapa tahapan sasaran

mutu pada bulan Agustus, begitu pula ada beberapa PRMP yang

belum dibuat secara berkala, hal itu akan menyebabkan tidak

tercapainya sasaran mutu.

4. Herli Bahtiar, “ Implementasi Pelaksanaan Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di Perpustakaan UPI Bandung”, Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi ISO di

perpustakaan. Metode penelitian deskriptif serta analisis data

kualitatif. Hasil penelitian ini adalah implementasi ISO

9001:2008 di pepustakaan UPI Bandung ini dengan cara

penerapan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap semua

kegiatan yang ada di perpustakaan UPI.

Setelah melihat kemiripan karya-karya sebelumnya penelitian

yang berjudul Implementasi ISO 9001:2008 dalam pengelolaan

Perpustakaan SD Nasima Semarang, penelitian ini memiliki aspek

kebaruan dari penlitian terdahulu, yaitu penelitian ini fokus pada

45

implementasi ISO 9001:2008 pada pengelolaan infrastruktur,

perencanaan realisasi produk serta pengendalian produksi dan

penyediaan jasa perpustakaan dengan menggunakan metode Plan,

Do, Check, Action serta meneliti faktor pendukung dan penghambat

dalam implementasi ISO

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian Implementasi ISO

9001:2008 di perpustakaan SD Nasima Puspanjolo Semarang yaitu

tentang konsep penelitian yang dilakukan. Dalam lingkungan

pendidikan yang bertanggungjawab penuh terhadap

pengimplementasian ISO di perpustakaan adalah Kepala Sekolah.

Konsep yang digunakan peneliti adalah dengan melihat

kesenjangan antara teori dan praktek dalam layanan perpustakaan,

setelah melihat kondisi tersebut akan terciptalah visi perpustakaan

yang baik untuk mengatasi semua masalah yang ada dan sesuai

harapan pelanggan. Dalam pembuatan visi perpustakaan harus

disesuaikan standar mutu layanan, yaitu ISO 9001:2008, setelah itu

proses pemberian layanan perpustakaan menggunakan konsep

metode PDCA (Plan, DO, Ack, Check) sesuai dengan standar

penjaminan mutu yang ditetapkan oleh ISO, karena standar mutu

ISO mewajibkan bahwa setiap melakukan pekerjaan apapun harus

memperhatikan prosesnya. Sesudah proses itu barulah proses

pentahapan implementasin ISO berupa tahap persiapan, tahap

dokumentasi, tahap implementasi, tahap pra-sertifikasi dan tahap

sertifikasi. Itulah proses layanan perpustakaan yang baik sesuai

46

dengan standar mutu ISO. Jika pelayanan perpustakaan baik maka

minat baca siswa akan meningkat, yang akan berdampak pada semua

prestasi belajarb siswa menunjukkan peningkatan yang drastis.

Problem di

Perpustakaan

Standar Mutu

Layanan

ISO 9001 : 2008

Layanan

Perpustakaan

Prestasi Belajar Minat Baca

Metode

Visi Perpustakaan

Plan Do Check Act

Pustakawan Koleksi Sarana dan Prasarana Pemustaka

47

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya

perilaku persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks

khusus yang dialamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.49

Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field

research) yaitu penelitian yang datanya digali melalui pengamatan-

pengamatan lapangan yang langsung dilakukan terhadap

responden.50

Oleh karena itu, obyek penelitiannya adalah berupa

obyek dilapangan yang sekiranya mampu memberikan informasi

tentang kajian penelitian. Dalam hal ini implementasi ISO

9001:2008 dalam pengelolaan perpustakaan SD Nasima Semarang

menjadi obyek penelitian dengan difokuskan pada implementasi ISO

9001:2008 di perpustakaan sehingga mengetahui kelebihan dari

perpustakaan setelah menerapkan ISO 9001:2008.

49

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010), cet. 27, hlm. 6. 50

M. Iqbal Hasan, Pokok – Pokok Materi Metode Penelitian dan

Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 11.

48

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di perpustakaan Yayasan

Pendidikan Islam SD Nasima Semarang. Sekolah tersebut

terletak di Jl. Puspanjolo Tengah Raya No. 69 Semarang 50141,

No. Telp: 024 – 7612300, Fax: 024 – 7620100. Adapun alasan

penelitian memilih tempat penelitian di perpustakaan SD Nasima

Semarang karena di sekolah tersebut merupakan salah satu

yayasan pendidikan Islam yang pertama kali menerapkan ISO di

semarang. Karena hal tersebut, perpustakaan mendapatkan juara

nasional saat lomba perpustakaan tahun 2012.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan, terhitung

sejak tanggal 12 Februari 2018 sampai 12 April 2018. Akan

tetapi, penelitian tidak dilakukan secara terus-menerus hanya

pada hari-hari tertentu saja.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data untuk penelitian ini menggunakan data kualitatif

yang dihasilkan dari penelitian lapangan.51

Adapun sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu: sumber

data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah sumber data

51

Suharsimi dan Arikunto, Prosedur Penelitian, Prosedur

Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm.

172.

49

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.52

Data

yang didapat melalui pengukuran-pengukuran tertentu, untuk

digunakan landasan menyusun argumentasi logis menjadi fakta.

Adapun yang dimaksud sebagai data primer adalah: Kepala sekolah,

wakil manajemen mutu, pustakawan, guru dan peserta didik SD

Nasima.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh lewat

pihak lain, dan tidak diperoleh dari penelitin dan subjek penelitian.

Data sekunder untuk penelitian ini adalah Program kerja

Perpustakaan SD Nasima Semarang, daftar hadir pengunjung

perpustakaan, daftar katalog dan rencana pengadaan buku.53

D. Fokus Penelitian

Penelitian kualitatif memiliki pandangan yang bersifat

menyeluruh dan tidak dapat dipisah-pisahkan, sehingga penelitian

kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan

variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti,

meliputi aspek tempat, pelaku, aktifitas, yang berinteraksi secara

sinergis. Agar penelitian tidak mengarah kemana-mana, oleh karena

itu dalam penelitian kualitatif ada yang disebut batasan masalah.

Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus

52

Abdurrohman fathoni, Metodologi penelitian dan teknik

Penyusunan Skripsi, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 104. 53

Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian…, hlm. 91

50

penelitian, yang berisi pokok-pokok masalah yang bersifat umum.54

Untuk penentuan fokus penelitian yaitu dengan memilih fokus atau

pokok permasalahan yang dipilih untuk diteliti.55

Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan

penelitian tentang bagaimana metode, penerapan standar klausul ISO

dan faktor pendukung implementasi ISO 9001:2008 dalam

pengelolaan perpustakaan SD Nasima Semarang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau

hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik

seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian.

Sehubung dengan penelitian lapangan, maka untuk mendapatkan

data-data yang dimaksudkan perlu dilakukan dengan proses terjun

langsung di lokasi penelitian. Adapun metode yang digunakan oleh

peneliti dalam pengumpulan data diantaranya:

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara pengamatan terhadap obyek

penelitian.Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan

bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,

54

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta,

2012), hlm. 314. 55

Imron Arifin, Penelitian Kualitatif dalam Ilmu – Ilmu Sosial dan

Keagamaan, ( Malang: Kalimasada Pers, 1994), hlm. 37

51

gejala-gejala alam dan bila responden diamati tidak terlalu

besar.56

Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat

atau mengamati perubahan fenomena sosial yang tumbuh dan

berkembang, serta kemudian dapat dilakukan penilaian atas

perbuatan tersebut.57

Metode observasi yang digunakan peneliti

adalah observasi nonpartisipan. Selama proses penelitian ini,

peneliti telah melakukan pengamatan terhadap objek penelitian,

yaitu pustakawan dan pengguna perpustakaan, dan telah

memperoleh data pelayanan perpustakaan yang diberikan kepada

peserta didik SD Nasima saat di perpustakaan dan mengamati

kegiatan-kegiatan peserta didik saat di perpustakaan SD Nasima

pada tanggal 14 Februari 2018, 25 Februari 2018 dan 02 Maret

2018. Dari data yang diperoleh tersebut digunakan untuk

membuktikan bahwa perpustakaan SD Nasima telah menerapkan

prosedur pengelolaan perpustakaan sesuai dengan standar klausul

ISO 9001:2008.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab,

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden

dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara

56

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D, hlm. 203. 57

Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 63.

52

(interview guide). Jenis wawancara yang digunakan dalam

penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Tujuan

wawancara ini adalah untuk memperoleh data kondisi

infrastruktur perpustakaan dan pelayanan perpustakaan serta

untuk memperoleh kejelasan dari proses observasi tentang

implementasi ISO 9001:2008 dalam pengelolaan Perpustakaan

SD Nasima Semarang. Selama penelitian ini, peneliti telah

melakukan wawancara Kepala Sekolah, Wakil Manajemen Mutu

dan pustakawan pada tanggal 14 Februari 2018 dan 28 Februari

2018.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen. Metode ini

sumber datanya berupa catatan media massa, atau dokumen-

dokumen yang tersedia dan berkaitan dengan obyek penelitian.58

Metode dokumentasi digunakan sebagai pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara.

Adapun dokumen-dokumen yang telah didapatkan antara

lain: Lembaran sertifikat dari tim ISO, Surat Keputusan kepala

sekolah SD Nasima tentang implementasi ISO, Program kerja

Perpustakaan SD Nasima Semarang, formulir pendaftaran

anggota perpustakaan, daftar hadir pengunjung perpustakaan,

daftar katalog, buku induk referensi, paket, fiksi, dan pustaka,

58

Amri darwis, Metode Penelitian Pendidikan Islam:

Pengembangan Ilmu Paradigma Islam, ( Jakarta: Rajawali Press, 2011), hlm.

57

53

grafik data perpustakaan, rencana pengadaan buku, kartu anggota

perpustakaan dan pembagian tugas pustakawan dan prosedur

pengelolaan perpustakaan sekolah.

F. Uji Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsan data yang diperoleh di lapangan,

maka peneliti menggunakan teknik pemeriksaan triangulasi.

Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu.59

Apabila peneliti melakukan

pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti

mengumpulkan data dan sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu

mengecek kerdibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan

data dan berbagai sumber data.

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi, wawancara,

dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber

yang berbeda-beda dengan teknik yang sama melalui wawancara

dengan kepala sekolah, waka kurikulum, kepala perpustakaan, dan

pegawai perpustakaan di SD Nasima Semarang. Kedua metode ini

digunakan untuk mengeksplorasi kata-kata secara faktual untuk

mengetahui implemetasi ISO 9001:2008 dalam pengelolaan

59

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,

2008), hlm. 85

54

perpustakaan SD Nasima Semarang dengan mengacu kepada teori-

teori yang relevan.60

Tujuan penelitian kualitatif memang bukan semata-mata

mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subyek terhadap

dunia sekitarnya. Dalam memahami dunia sekitarnya mungkin apa

yang dikemukakan subyek salah, karena tidak sesuai dengan teori

yang ada

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data langsung, dan setelah selesai pengumpulan data

dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah

melakukan analisis terhadap jawaban orang yang diwawancarai.

Menurut Miles dan Huberman, bahwa aktifitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh, meliputi

tahap pengumpulan data, reduksi data, display data, kesimpulan atau

verifikasi. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif model

Miles dan Hubermen bisa dilihat pada gambar berikut:61

60

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D, (Bandung : Ajfa beta, 2017), hlm. 330 – 332. 61

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif…, hlm. 93

55

Model gambar di atas menjelaskan bahwa reduksi data dan

penyajian data atau display data memperhatikan hasil data yang

diperoleh pada saat pengumpulan data. Kemudian hasil dari reduksi

data dan penyajian data digunakan untuk penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Dalam hal ini, data-data hasil observasi, wawancara dan

dokumentasi digunakan untuk menyajikan atau

menginterpretasikannya sehingga didapatkan analisis terhadap

implementasi program pengawas dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik guru. Kemudian, kesimpulan dibuat berdasarkan analisi

data tersebut. Berikut langkah-langkah dalam analisis data:

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data

yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

Pengumpulan Data

Kesimpulan

Penyajian Data

Reduksi Data

56

data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Data-data yang

direduksi pada penelitian ini yaitu metode implementasi ISO

9001:2008 dalam pengelolaan perpustakaaan, penerapan standar

klausul ISO 9001:2008 dalam pengelolaan perpustakaan dan

faktor-faktor pendukung keterlaksanaan implementasi ISO

9001:2008 dalam pengelolaan perpustakaan, dengan objek

penelitian perpustakaan SD Nasima Semarang

2. Penyajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data atau menyajikan data. Tujuannya adalah

untuk menyederhanakan informasi, dari informasi yang kompleks

ke informasi yang sederhana. Sehingga mudah dipahami

maknanya.62

Sajian data dimaksudkan untuk memilih data yang sesuai

dengan kebutuhan penelitian tentang Implementasi ISO

9001:2008 dalam pengelolaan perpustakaan SD Nasima

Semarang

3. Kesimpulan

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut

Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,

dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

62

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D, hlm. 338-341.

57

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.63

pembuatan

kesimpulan data ini dimaksudkan untuk menentukan data akhir

dari keselurihan proses tahapan analisis sehingga keseluruhan

permasalahan mengenai implementasi ISO 9001:2008 dalam

pengelolaan perpustakaan SD Nasima Semarang dapat terjawab

sesuai dengan data dan permasalahannya.

63

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D,hlm. 345.

58

BAB IV

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

BERDASARKAN ISO 9001:2008

DI SD NASIMA SEMARANG

A. Metode Implementasi ISO 9001:2008 dalam Pengelolaan

Perpustakaan SD Nasima Semarang

Perpustakaan merupakan suatu pusat informasi yang di

dalamnya banyak sekali manfaat yang didapatkan, jika pengguna

perpustakaan menggunakan dengan semaksimal mungkin. Sehingga

perlu sistem manajemen yang baik sebagai penggerak mobilisasi

kegiatan di perpustakaan, peran dari pemimpin perpustakaan yang

dibutuhkan sebagai motivator serta personil penyelenggaraan

kegiatan perpustakaan yang sangat menentukan dalam

perkembangan perpustakaan. Berkaitan dengan upaya peningkatan

mutu Perpustakaan SD Nasima, maka mulai tahun 2009

perpustakaan SD Nasima menerapkan Sistem Manajmen Mutu ISO

9001:2008 dalam pengelolaan perpustakaan.

Sistem Manajemen Mutu sebenarnya merupakan sistem

pengendalian mutu yang didasarkan pada suatu filosofis untuk

memenuhi kebutuhan pemustaka dengan sebaik-baiknya pada setiap

usaha. Oleh karena itu, perlu adanya sistem kerja dan peningkatan

mutu staf karyawan yang berkualitas dan berorientasi pada

peningkatan mutu layanan.

59

ISO 9001:2008 mempunyai peranan penting dalam penunjang

sistem manajemen yang bermutu, konsep dasar ISO sesuai dengan

skema sistem manajemen yang dinamis dan berkesinambungan

sehingga pada akhirnya setiap proses memberikan hasil yang

bermutu. Untuk mencapai itu semua memerlukan metode yang tepat

sehingga dapat mewujudkan apa yang diinginkan.

Perpustakaan SD Nasima menggunakan ISO bertujuan untuk

meningkatkan mutu, sehingga sekolah mengambil tindakan

menggunakan metode Plan, Do, Check dan Action sesuai buku

implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di Perguruan

tinggi (Guideliness IWA-2) karya Sugeng Listyo Prabowo dalam

implementasi ISO di perpustakaan. Adapun kegiatan-kegiatan yang

ada di perpustakaan SD Nasima yang dijalankan dengan

menggunakan metode Plan, Do, Check, Action adalah sebagai

berikut:

1. Plan (Perencanaan Kegiatan Perpustakaan SD Nasima

Semarang)

Perencanaan kegiatan perpustakaan merupakan

komponen yang penting sebelum melaksanakan kegiatan, karena

itu, perencanaan harus dilakukan oleh pustakawan dengan

persetujuan kepala sekolah sebelum kegiatan perpustakaan

dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu

60

perpustakaan SD Nasima.64

Data tersebut sesuai dengan teori

bahwa dalam perencanaan yang harus dilakukan paling utama

adalah kesesuaian dengan keputusan kepala sekolah, dan ia

harus berkomitmen untuk menerapkan sistem manajemen mutu

sehingga mutu perpustakaan mengalami peningkatan.65

Adapun

model perencanaan yang digunakan perpustakaan SD Nasima

adalah berbasis program kerja yang sudah ditetapkan pada rapat

kerja tahunan. Penyusunan rencana kerja tahunan tersebut

dikelompokkan menjadi rencana rutinan, bulanan, semester dan

tahunan yang dikoordinir oleh penanggungjawab masing-

masing66

Selain itu, program kerja yang ada sudah sesuai dengan

kebutuhan pemustaka, karena sebelum pembuatan program kerja

diadakan survey terhadap pemustaka khususnya siswa. Berikut

program kerja perpustakaan SD Nasima yang tertuang dalam

rencana program kerja perpustakaan:

Tabel 4.1 Program Kerja Tahunan Perpustakaan SD Nasima

Periode 2017/2018

No Program Kegiatan Tujuan Waktu Penanggung

Jawab

1 Kegiatan a. Pencatatan Untuk Juli dan Pustakawan

64

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi Vitalia

pada tanggal 24 Februari 2018 65

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 81. 66

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Nasima Ibu Sri

Budiani pada tanggal 23 April 2018.

61

Administra

si

Anggota baru menertibkan

semua

dokumen

administrasi

supaya rapi

Agustus dan TU

b. Pencatatan

peminjaman

dan

pengembalian

buku

Setiap

Bulan

Pustakawan

c. pembuatan

kartu anggota

baru

Agustus

d. pembuatan

statistik

pengunjung

dan peminjam

Setiap

Bulan

e. pembuatan

kartu bebas

perpustakaan

Mei

f. pembuatan

daftar buku dan

majalah yang

akan dibeli

Desember

g. pembuatan

catatan

keaktifan siswa

Desember

dan Mei

2 Pengelolaa

n Bahan

Pustaka

a. Inventarisasi Untukbuku Juli-Maret Pustakawan

b. Klasifikasi Kondisiona

l

c. Penataan buku

di rak

Setiap hari

3 Pemberian

Layanan

Perpustakaa

n

a. Layanan

sirkulasi

Untuk

membantu

memenuhi

kebutuhan

Setiap hari Pustakawan

62

b. Layanan

referensi

informasi

pemustaka

secara tepat

dan akurat

Kondisiona

l

c. Layanan

informasi

Kondisiona

l

4 Pemelihara

an dan

Pelestarian

a. Perbaikan buku

yang rusak

Untuk

menjaga

keindahan

dan kerapian

bahan pustaka

September-

Mei

Pustakawan

b. Pendataan

koleksi yang

dimiliki

perpustakaan

September,

Oktober,

April dan

Mei

c. Penghapusan September,

Oktober,

April dan

Mei

5 Pengadaan

bahan

pustaka dan

perlengkap

an

perpustakaa

n

a. Perlengkapan

ruang

perpustakaan

(Rak buku)

Untuk

memenuhi

kebutuhan

dan kepuasan

pemustaka

September Pustakawan

b. Perlengkapan

buku

(Pembatas

buku dan mesin

barcode)

Agustus

c. Pengadaan

buku

(pembelian,

sumbangan dan

membuat

sendiri)

Agustus

6 Perencanaa Jam kunjung Untuk Setiap hari Pustakawan

63

n jam

kunjung

perpustakaa

n

perpustakaan meningkatkan

kuantitas

pengunjung

perpustakaan

Sumber perencanaan kegiatan yang ada

diperpustakaan SD Nasima tersebut berdasarkan program

kerja tahunan periode 2017/2018 yang akan dilaksanakan

dari bulan Juli 2017-Juni 2018.67

Seluruh kegiatan yang ada

diperpustakaan tersebut dilaksanakan oleh pustakawan,

sehingga pustakawan bertanggung jawab penuh terhadap

seluruh kegiatan.68

Hal tersebut menunjukkan bahwa setelah

Kepala Sekolah menyetujui perencanaan yang telah ada

maka pustakawan harus melaksanakan seluruh kegiatan

yang ada dalam program kerja selama 1 tahun tersebut.

Namun, yang menjadi kendala adalah jumlah pustakawan

SD Nasima yang hanya 1 orang, yaitu alumni Universitas

Terbuka Semarang jurusan ilmu perpustakaan yang bernama

Exi Vitalina, S.I.Pust sehingga sumber daya manusia yang

ada belum memenuhi standar yang berlaku.

67

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD Nasima Ibu Sri

Budiani pada tanggal 23 April 2018 68

Hasil Dokumentasi Perpustakaan SD Nasima Semarang pada

tanggal 20 Maret 2018

64

2. Do (Pelaksanaan Kegiatan di Perpustakaan SD Nasima

Semarang)

Pelaksanaan kegiatan perpustakaan SD Nasima

merupakan suatu implementasi rencana yang telah dibuat oleh

pustakawan sesuai dengan kebutuhan pemustaka dengan tujuan

memeberikan layanan perpustakaan yang berkualitas.69

Adapun

pelaksanaan kegiatan perpustakaan SD Nasima adalah sebagai

berikut:

a. Kegiatan Administrasi

Kegiatan administrasi di perpustakaan SD Nasima

yang dilakukan oleh pustakawan, meliputi:

1) Pencatatan anggota baru perpustakaan, yaitu peserta

didik baru yang dilaksanakan pada bulan Juli dan

Agustus dengan cara bekerja sama dengan wali kelas

masing-masing untuk meminta data peserta didik baru

perkelas kemudian dimasukkan ke aplikasi SLIM,

jumlah peserta didik baru pada tahun ajaran 2017/2018

berjumlah 155 orang.70

2) Pencatatan peminjaman dan pengembalian buku yang

dilakukan rutin setiap hari pada saat jam kunjung

69

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 15 April 2018. 70

Hasil Wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu SD Nasima

Ibu Susi pada tanggal 23 April 2018.

65

perpustakaan sesuai dengan jadwal masing-masing

kelas, pelaksanaannya dilakukan dengan cara

memberikan kebebasan kepada pemustaka untuk

meminjam atau mengembalikan buku, sebelum buku

dipinjam atau dikembalikan harus melalui pustakawan,

sehingga pustakawan bertanggungjawab untuk mendata

ke dalam aplikasi SLIM buku-buku yang dipinjam atau

dikembalikan pemustaka dan mencatat ke dalam kartu

anggota perpustakaan masing-masing.71

3) Pembuatan kartu anggota baru dilakukan pada bulan

Agustus sasarannya peserta didik baru. Cara

pelaksanaannya dengan bekerja sama dengan wali kelas

masing-masing untuk meminta data peserta didik baru

perkelas sebelum pembuatan, kemudian pustakawan

membuat kartu anggota baru perpustakaan SD Nasima

dengan bantuan Komputer.72

4) Pembuatan statistik pengunjung pengunjung dan

peminjam buku di perpustakaan yang dilaksanakan 1

bulan sekali.73

Cara pelaksanaan kegiatan dengan cara

menghitung semua pengunjung dan peminjam buku di

71

Hasil wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi Vitalia

pada tanggal 23 April 2018 72

Hasil Wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu SD Nasima

Ibu Susi pada tanggal 23 April 2018. 73

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 15 April 2018.

66

aplikasi SLIM, selama ini jumlah pengunjung dan

peminjam buku perbulan untuk kelas 1-3 rata-rata 100

buku, kelas 4-6 rata-rata 50 buku, dan untuk guru serta

karyawan rata-rata 20 buku.74

5) Pembuatan kartu bebas perpustakaan dilaksankan setiap

1 tahun sekali pada akhir tahun ajaran, kegiatatan

dilakukan dengan cara koordinasi dengan wali kelas

agar menyampaikan ke peserta didik masing-masing

agar mengembalikan seluruh buku yang dipinjam di

perpustakaan SD Nasima.75

6) Pembuatan buku dan majalah yang akan dibeli, untuk

buku dilaksanakan satu kali selama 1 tahun ajaran, yaitu

pada bulan Desember.76

Sedangkan majalah setiap 1

minggu sekali. Cara pelaksanaannya dengan melakukan

survey menggunakan anggaran ke masing-masing kelas

sebelum pembelian buku kemudian berdasarkan

anggaran tersebut pustakawan mengajukan pembelian

buku ke Kepala Sekolah untuk disetujui. Untuk cara

pelaksanaan pembelian majalah dengan koordinasi waka

74

Hasil Observasi di Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 15

April 2018 75

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 23 April 2018. 76

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 15 April 2018.

67

kurikulum, kemudian setelah diseujui akan dilaporkan

ke kepala sekolah.77

7) Pembuatan Catatan keaktifan siswa dilaksanakan pada

bulan Desember dan bulan Mei, keaktifan siswa berupa

nilai yang dimasukkan ke dalam rapot masing-masing

yang didapatkan dari banyaknya jumlah kunjungan dan

buku yang dipinjam di perpustakaan.78

Data tersebut menunjukkan bahwa kegiatan

administrasi berjalan dengan lancar, yang dipegang

sepenuhnya oleh pustakawan SD Nasima dengan melibatkan

pihak-pihak yang berkepentingan untuk melakukan

koordinasi seluruh kegiatan administrasi yang ada. Sehingga

data tersebut dapat dipertanggungjawabkan pada saat

pelaksanaan setifikasi ISO. Hal ini menunjukkan antara teori

dan data lapangan sudah sama, yaitu pada poin keterlibatan

antara pustakawan dengan wali kelas, yang menjelaskan

bahwa keterlibatan personalia atau SDM harus diperhatikan

dalam organisasi, karena tujuan organisasi tidak akan

tercapai tanpa ada keterlibatan SDM, sehingga perlu

dilibatkan dan dilatih supaya memiliki ketrampilan yang

akan dimanfaatkan untuk kepentingan pencapaian tujuan

77

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Nasima Ibu Sri

Budiani pada tanggal 23 April 2018. 78

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 15 April 2018.

68

organisasi.79

Selain itu, kegiatan administrasi yang tersusun

rapi tersebut sesuai dengan prinsip ISO yang

mengedepankan pada dokumentasi tertulisnya.

b. Pengelolaan Bahan Pustaka

Pengelolaan bahan pustaka yang dilaksanakan oleh

pustakawan SD Nasima, meliputi: 1) Inventarisasi dilakukan

pada bulan Juli sampai Maret, dengan cara mendata semua

barang-barang yang ada di perpustakaan, kemudian

memasukkan ke dalam daftar inventaris yang ada di

komputer. Pada saat ini inventaris perpustakaan SD Nasima

meliputi: 3 komputer, 10 rak buku, 1 almari, 5 kursi dan

meja, 1 tv dan 1 barcode.80

2) Klasifikasi dilakukan secara

kondisional disaat ada buku baru saja, pelaksanaan

klasifikasi buku dilakukan oleh pustakawan perpustakaan

SD Nasima sesuai dengan nomor panggil masing-masing

buku. 3) Selving dilakukan setiap hari setiap ada waktu

kosong, cara pelaksanaannya adalah memasukkan buku yang

telah dikembalikan oleh pemustaka ke dalam rak sesuai

dengan tempatnya masing-masing buku.81

79

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 76. 80

Hasil Observasi di Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 15

Februari 2018 81

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 10 Maret 2018.

69

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti

tentang pengelolaan bahan pustaka ada 3 macam, yaitu

inventarisasi yang dilakukan dengan Inventarisasi dilakukan

pada bulan Juli sampai Maret, dengan cara mendata semua

barang-barang yang ada di perpustakaan, kemudian

memasukkan ke dalam daftar inventaris yang ada di

komputer. Klasifikasi dilakukan secara kondisional, dan

selving dilakukan setiap hari setiap ada waktu kosong.

Tujuan pengelolaan bahan pustaka ini adalah untuk

memberikan kemudahan dan kenyamanan pemustaka dalam

pencarian buku yang dilakukan, dengan cara demikian akan

memberikan kepuasan bagia pemustaka. Sesuai dengan

budaya yang ditetapkan oleh standar ISO sebagai berikut:

Keberadaan perusahaan sangat bergantung dengan adanya

pelanggan, yaitu pemustaka. Karena pemustaka adalah raja,

sehingga segala kebutuhan pemustaka harus dipahami dan

berusaha untuk memenuhi.82

c. Pemberian Layanan Perpustakaan

Pemberian layanan perpustakaan SD Nasima yang

diberikan kepada pemustaka, antara lain: 1) Layanan Sirkulasi

yang diberikan kepada pemustaka dilaksanakan secara rutin

setiap hari sesuai jam kunjung perpustakaan untuk kelas 1

82

Purwani Istiana, Layanan Perpustakaan, hlm. 5.

70

sampai 3, sedangkan kelas 4 sampai 6 kondisional sesuai

dengan kebutuhan siswa masing-masing. Cara pelaksanaan

kegiatan layanan sirkulasi berupa layanan peminjaman dan

pengembalian buku dilaksankan oleh pustakawan dengan

menggunakan aplikasi SLIM.83

2) Layanan Referensi

dilakukan secara kondisional, biasanya sebelum ada layanan

referensi wali kelas atau guru mapel koordinasi ke

pustawakan terlebih dahulu agar pustakawan mempersiapkan

apa saja yang dibutuhkan oleh pemustaka. Untuk peserta didik

SD Nasima biasanya yang dibutuhkan adalah kamus dan atlas.

3) Layanan Informasi dilakukan secara kondisional setiap

siswa meminta informasi. Semua layanan tersebut

ditunjukkan untuk memberikan kepuasan terhadap

pemustaka.84

Berdasarkan data layanan perpustakaan SD Nasima

menunjukkan bahwa layanan perpustakaan yang diberikan

kepada pemustaka terdiri dari: Pertama, layanan sirkulasi

yang dilaksanakan secara rutin setiap hari. Kedua, layanan

referensi yang dilaksankan secara kondisional. Ketiga,

layanan layanan informasi yang dilaksanakan secara

kondisional sesuai dengan kebutuhan siswa. Semua layanan

yang diberikan kepada pemustaka selalu menggunakan prinsip

83

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 10 Maret 2018. 84

Hasil Dokumentasi di Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 23

April 2018.

71

ISO 9001:2008, yaitu fokus pada pelanggan.85

Selain itu, data

tersebut juga telah memenuhi tujuan pemberian layanan

perpustakaan berbasis ISO, yaitu untuk menyajikan informasi

yang mendukung proses belajar mengajar dan menumbuhkan

minat baca para siswa.86

d. Pemeliharaan dan Pelestarian

Program kegiatan pemeliharaan dan pelestarian buku

di perpustakaan SD Nasima meliputi: 1) Perbaikan buku yang

rusak dilaksanakan setiap 1 semester 1 kali, yaitu pada bulan

September dan Mei, kategori buku yang diperbaiki adalah

buku yang sampulnya rusak dan lemnya sudah lepas. Sebelum

waktu perbaikan buku tiba semua buku dimasukkan ke dalam

kardus untuk dibedakan antara buku yang masih bisa

diperbaiki dan sudah tidak dapat diperbaiki. Buku yang rusak

biasanya ditemukan pada saat selving buku atau pada saat

layanan sirkulasi.87

2) Pendataan koleksi yang dimiliki

perpustakaan dilakukan pada bulan September, Oktober, April

dan Mei. Jumlah koleksi perpustakaan pada saat ini berjumlah

5338 yang terdiri dari buku fiksi, non fiksi dan referensi.88

3)

85

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 77. 86

Purwani Istiana, Layanan Perpustakaan, hlm. 4. 87

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 10 Maret 2018. 88

Hasil Observasi di Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 10

Maret 2018

72

Penghapusan dilakukan setiap 1 semester 2 kali yaitu bulan

September, Oktober, April dan Mei. Kategori buku yang

dihapus adalah buku yang halamnnya sudah tidak komplit,

dan jilidannya sudah lepas. Pelaksanaan penghapusan buku

berdasarkan kesepakatan dengan kepala sekolah untuk

membuang atau menyumbangkan buku tersebut ke pihak

lain.89

Data tentang pemeliharaan dan pelestarian bahan

pustaka di atas dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan dan

pelestarian bahan pustaka yang ada di perpustakaan SD

Nasima, yang terdiri dari: perbaikan buku yang rusak yang

dilaksanakan setiap 1 semester sekali, pengadaan koleksi yang

dimiliki perpustakaan yang dilaksanakan pada bulan

September, Oktober, April dan Mei, serta penghapusan yang

dilakukan setiap 1 semester 2 kali.

Berdasarkan data tersebut peneliti menganalisis

bahwa pemeliharaan dan pelestarian bahan pustaka dilakukan

untuk menjaga kualitas bahan pustaka, dengan menjaga

kualitas maka pemustaka akan merasa puas dengan layanan

yang diberikan oleh perpustakaan SD Nasima. Sehingga,

perpustakaan SD Nasima menjaga kualitas dengan melakukan

perbaikan secara terus-menerus sebagaimana teori berikut:

89

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 10 Maret 2018.

73

Perbaikan secara terus menerus merupakan tujuan utama

organisasi.90

Hal ini menunjukkan bahwa organisasi tidak

boleh puas dengan hasil yang ada, setiap tahun harus

melakukan perbaikan performanya sehingga pelanggan

merasa puas dengan produk yang ada.

e. Pengadaan bahan pustaka dan perlengkapan perpustakaan SD

Nasima, antara lain:

1) Pengadaan perlengkapan ruang perpustakaan (Rak Buku)

dilakukan pada bulan September, cara pelaksanaannya

dengan cara membuat proposal untuk diajukan ke kepala

sekolah, kemudian kepala sekolah menyampaikan ke

manajer pendidikan dan manajer pendidikan

menyampaikan ke manajer umum.91

Setelah proposal

disetujui pihak pustakwan akan diberi uang untuk

membeli rak buku sendiri.92

2) Pengadaan perlengkapan buku (pembatas buku dan mesin

barcode) dilakukan pada bulan Agustus, cara

pelaksanaannya dengan cara membuat proposal untuk

diajukan ke kepala sekolah, kemudian kepala sekolah

menyampaikan ke manajer pendidikan dan manajer

90

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 77. 91

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 23 April 2018. 92

Hasil Observasi Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 24

Februari 2018

74

pendidikan menyampaikan ke manajer umum.93

Setelah

proposal disetujui pihak pustakwan akan diberi uang

untuk membeli pembatas buku dan mesin barcode sendiri.

3) Pengadaan buku dilakukan pada bulan Agustus dengan

beberapa cara, yaitu Pertama, pembelian dilakukan

dengan cara membeli sendiri ke toko buku sesuai dengan

jumlah uang yang diberikan perpustakaan dalam rangka

memenuhi kebutuhan pemustaka.94

Kedua, sumbangan

dari peserta didik dalam rangka pemberian dan pada saat

hari buku semua peserta didik diwajibkan untuk

menyumbang buku ke perpustakaan. Ketiga, membuat

buku sendiri dengan cara mengumpulkan hasil karya

peserta didik terutama karya hasil lomba. Pada saat ini

buku yang dibuat sendiri berjumlah 3 buku, yaitu

kumpulan mini komik, kempulan puisi dan kumpulan

pantun.95

Data tentang pengadaan bahan pustaka dan

perlengkapan perpustakaan SD Nasima di atas dapat

disimpulkan bahwa pengadaan bahan pustaka dan

perlengkapan perpustakaan yang ada di perpustakaan SD

Nasima, yang terdiri dari: Pengadaan perlengkapan ruang

93

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Nasima Ibu Sri

Budiani pada tanggal 23 April 2018. 94

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 15 April 2018. 95

Hasil Dokumentasi program kerja perpustakaan SD Nasima tahun

2017-2018.

75

perpustakaa berupa rak buku. Pengadaan pembatas buku dan

mesin barcode. Pengadaan bahan pustaka.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menganalisis

bahwa pengadaan bahan pustaka dan perlengkapan

perpustakaan SD Nasima sebagai salah satu cara untuk

memenuhi standar klausul perpustakaan tentang sarana

prasarana berikut: Sekolah harus menetapkan, menyediakan

dan memelihara infrastruktur perpustakaan yang diperlukan

untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk berupa

layanan perpustakaan. Infrastruktur ini mencakup gedung

perpustakaan, peralatan proses baik perangkat keras maupun

perangkat lunak dan jasa pendukung.96

f. Perencanaan jam kunjung perpustakaan

Jam kunjung perpustakaan dilakukan secara rutin

setiap hari untuk melayani pemustaka. Jam kunjung

perpustakaan hanya diperuntukkan untuk kelas 1-3 sedangkan

kelas 4-6 disesuaikan dengan keinginan gurunya masing-

masing.97

Adapun jadwal jam kunjung perpustakaan adalah

sebagai berikut: kelas 1 A hari Senin jam 08.30-09.05, kelas 1

B hari Selasa jam 10.25-11.00, kelas 1 C hari Rabu jam

96

Teuku Mulkan Safri, “ Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Perpustakaan” http://pengelolaanperpustakaan.blogspot.co.id/2014/07/sarana-

dan-prasarana-perpustakaan.html. Diakses tanggal 30 Desember 2017. 97

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 24 Februari 2018.

76

10.25-11.00, kelas 1 D hari Rabu jam 09.15-09.50 dan kelas 1

D hari Jum’at jam 09.15-09.50.98

Kelas 2 A hari Senin jam

09.15-09.50, kelas 2 B hari Selasa jam 09.15-09.50, kelas 2 C

hari Kamis jam 08.30-09.05 dan kelas 2 D hari Kamis jam

09.15-09.50. Untuk kelas 3 A hari Senin jam 13.00-13.35,

kelas 3 B hari Rabu jam 08.40-08.15, kelas 3 C hari Senin jam

07.30-08.05 dan kelas 3 D hari Selasa jam 13.00-13.35.99

Adapun data jumlah pengunjung perpustakaan SD Nasima

pada periode 2017/2018 adalah sebagai berikut:

98

Hasil Observasi di Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 15

April 2018. 99

Hasil Dokumentasi dalam Program Kerja Tahunan Perpustakaan

SD Nasima.

77

Tabel 4.2 Data Jumlah Pengunjung Perpustakaan SD

Nasima Periode 2017/2018

No Bulan Kelas

Jumlah 1 2 3 4 5 6

1 Juli 212 183 179 65 72 85 796

2 Agustus 221 187 185 89 88 93 863

3 September 227 192 189 91 97 102 898

4 Oktober 243 201 195 98 104 109 950

5 November 245 207 196 101 115 111 975

6 Desember 89 85 76 73 64 69 456

7 Januari 189 176 187 67 76 81 776

8 Februari 219 214 203 86 98 83 903

9 Maret 225 217 212 87 98 85 924

10 April 231 242 232 94 107 94 1000

11 Mei 96 92 80 71 76 0 415

12 Juni 0 0 0 0 0 0 0

78

Gambar 4.2 Grafik Jumlah Pengunjung Perpustakaan

SD Nasima Periode 2017/2018

Data hasil penelitian tentang perencanaan jam

kunjung perpustakaan SD Nasima dapat disimpulkan sebagai

beriku: Jam kunjung perpustakaan SD Nasima untuk kelas 1

sampai kelas 3 dilaksanakan sesuai jadwal yang telah

ditetapkan oleh sekolah, sedangkan untuk kelas 4 sampai

kelas 6 dilaksankan secara kondisional sesuai dengan

kebutuhan siswa masing-masing. Data tersebut menunjukkan

bahwa perpustakaan menggunakan salah satu prinsip ISO,

yaitu pendekatan proses dalam hal jam kunjung perpustakaan,

sesuai dengan teori pendekatan proses berikut: Sebuah hasil

yang hendak dicapai akan lebih efisien diraih ketika kegiatan-

0

200

400

600

800

1000

1200

Bu

lan

Juli

Agu

stu

sSe

pte

mb

erO

kto

ber

No

vem

ber

Des

emb

erJa

nu

ari

Feb

ruar

iM

aret

Ap

ril

Mei

Jun

i

Series6

Series5

Series4

Series3

Series2

Series1

79

kegiatan dan sumber daya terkait dikelola sebagai suatu

kesatuan proses yang tidak dapat dipisahkan.100

3. Check (Evaluasi Kegiatan di Perpustakaan SD Nasima)

Evaluasi kegiatan perpustakaan dilakukan oleh pustakawan

perpustakaan SD Nasima, meliputi:

a. Kegiatan administrasi, pelaksanaan evaluasi disesuaikan

dengan kegiatan masing-masing, yaitu 1) Pencatatan anggota

baru, evaluasinya dilakukan pada bulan Agustus.

Pelaksanaan evaluasi secara internal antara pustakawan

dengan kepala sekolah dengan cara melaporkan jumlah

seluruh anggota baru perpustakaan SD Nasima, untuk tahun

2017 ada penambahan jumlah anggota baru perpustakaan

dengan jumlah 100 orang. 2) Pencatatan peminjaman dan

pengembalian buku, pelaksanaan evaluasi pada akhir bulan

dengan cara melaporkan hasil peminjaman dan

pengembalian, tiap bulan rata-rata jumlah peminjam dan

pengembalian buku berjumlah 900an.101

3) Pembuatan kartu

anggota baru, pelaksanaan evaluasi dengan cara internal,

yaitu pustakwan saja yang melakukan evaluasi kegiatan

kartu bebas perpustakaan. 4) Pembuatan statistik pengunjung

dan peminjam dilaksanakan setiap 1 bulan sekali dengan

100

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang

Sistem Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta 101

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Nasima Ibu Sri

Budiani pada tanggal 23 April 2018.

80

cara melaporkan jumlah pengunjung dan peminjam

perpustakaan ke kepala sekolah. 5) Pembuatan kartu bebas

perpustakaan dilakukan pada saat akhir tahun dengan cara

koordinasi dengan wali kelas masing-masing. Hasil evaluasi

pembuatan kartu bebas perpustakaan pada tahun ini berjalan

dengan lancar, semua buku yang dipinjam oleh pemustaka

sudah dikembalika ke perpustakaan.102

6) Pembuatan daftar

buku dan majalah yang akan dibeli, pelaksanaan evaluasi

antara pustakawan dengan kepela sekolah, waka kurikulum

dan waka administrasi. Pada saat ini semua buku dan

majalah yang terdaftar dalam rencana yang akan dibeli

sudah dilaksanakan sehingga untuk evaluasi ke depannya

kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan.103

7)

Pembuatan catatan keaktifan siswa. Evaluasi kegiatan ini

dilakukan antara pustakwan, kepala sekolah dan wali kelas

masing-masing. Untuk saat ini jumlah peminjam buku

persiswa maksimal 30 buku setiap bulan dan ada juga yang

tidak meminjam buku sama sekali.104

b. Pengelolaan Bahan Pustaka yang dilakukan oleh pustakawan

SD Nasima baik itu inventarisasi, klasifikasi maupun selving

evaluasinya dilakukan secara internal pustakawan saja. Hasil

102

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 23 April 2018. 103

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 15 April 2018 104

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Nasima Ibu Sri

Budiani pada tanggal 23 April 2018

81

evaluasi menunjukkan bahwa pengelolaan bahan pustaka

berjalan lancar, hanya saja karena kekurangan pustakawan

sehingga memerlukan waktu yang lama dalam

pengerjaannya.105

c. Pemberian Layanan Perpustakaan dilakukan oleh

pustakawan SD Nasima baik layanan sirkulasi, layanan

referensi maupun layanan informasi evaluasinya dilakukan

secara internal pustakawan saja. Hasil evaluasi menunjukkan

bahwa pemberian layanan perpustakaan mengalami

hambatan karena ketidakseimbangan antara kuantitas

pustakawan dengan pemustaka.106

d. Evaluasi Pemeliharaan dan Pelestarian dilakukan 1 tahun

sekali oleh pustakawan SD Nasima. Evaluasinya meliputi:

perbaikan buku yang rusak, pendataan koleksi yang dimiliki

perpustakaan dan penghapusan bahan pustaka. Perbaikan

buku yang rusak dan pendataan koleksi perpustakaan

dilakukan oleh pustakawan SD Nasima secara internal.107

Hasil evaluasinya untuk perbaikan buku yang rusak pada

tahun ini berjumlah 35 buku, sedangkan pendataan koleksi

105

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 15 Februari 2018 106

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 23 April 2018 107

Hasil Wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu SD Nasima

Ibu Susi pada tanggal 23 April 2018.

82

perpustakaan sampai saat ini berjumlah 5354 buku.108

Untuk

penghapusan dilakukan dengan cara membuat berita acara

penghapusan dengan melakukan koordinasi kepala sekolah

dan kabag rumah tangga. Pada tahun ini koleksi bahan

pustaka akan dibuang berjumlah 20 buku.109

e. Evaluasi Pengadaan Bahan Pustaka dan Perlengkapan

Perpustakan dilakukan setiap 1 kali selama 1 tahun yang

dilakukan oleh pustakawan secara internal, kegiatan ini

mengalami sediki hambatan karena selama 2 tahun ini

pengajuan pengadaan perlengkapan perpustakaan khususnya

rak buku belum diacc oleh pihak manajer umum.110

f. Evaluasi Perencanaan Jam Kunjung Perpustakaan dilakukan

oleh pustakawan 1 kali selama 1 tahun, pada saat ini hasil

evaluasinya adalah hampir semua wali kelas tidak

mendampingi peserta didiknya pada saat jam kunjung

perpustakaan. Selain itu, pada saat jam kunjung

perpustakaan mengalami gangguan karena bersamaan jam

BTQ di perpustakaan. Dengan kata lain, kekurangan sarana

prasarana untuk pembelajaran BTQ.111

108

Hasil Dokumentasi Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 23

April 2018. 109

Hasil Observasi di Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 10

Maret 2018 110

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Nasima Ibu Sri

Budiani pada tanggal 15 April 2018. 111

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 15 April 2018.

83

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,

pelaksanaan evaluasi kegiatan di perpustakaan SD Nasima

sebagian besar dilakukan dengan cara internal pustakawan saja.

Untuk pengadaan bahan pustaka dan penghapusan barang

evaluasi dilakukan dengan koordinasi dengan kepala sekolah,

waka kurikulum, waka administrasi dan manajer umum

pendidikan. Cara evaluasi yang dilakukan oleh perpustakaan SD

Nasima belum menggunakan prinsip ISO, kerena evaluasi yang

ada dalam standar klausul ISO harus melalui rapat yang dihadiri

oleh orang banyak. Pelaksanaan evaluasi sekolah dapat dipimpin

oleh kepala sekolah dihadiri oleh masing-masing wakil bagian.

Agenda rapat penyampaian hasil evaluasi mutu, umpan balik,

kinerja proses dan pelayanan, tindakan perbaikan dan pencegahan

serta rekomendasi untuk peningkatan.112

4. Action (Tindak Lanjut dan Pelaporan hasil evaluasi kegiatan di

Perpustakaan SD Nasima)

Laporan kegiatan perpustakaan dibuat per tahun meliputi

laporan realisasi program kegiatan dan kebutuhan sumber daya

untuk pengembangan perpustakaan.113

Semua pengelolaan

perpustakaan SD Nasima Semarang sudah menggunakan standar

mutu ISO 9001:2008 dapat dilihat pada rekaman mutu yang

112

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 81 113

Hasil Observasi Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 24

Februari 2018

84

telah didokumentasikan oleh perpustakaan, sebagai berikut:

Formulir pendaftaran anggota perpustakaa, daftar hadir

pengunjung perpustakaan, daftar katalog, buku induk referensi,

buku induk paket, buku induk fiksi/novel, buku induk pustaka,

program kerja perpustakaan, grafik data perpustakaan, rencana

pengadaan buku dan kartu anggota perpustakaan.114

Adapun

tindakan lanjut kegiatan di perpustakaan, yaitu:

a. Melakukan evaluasi kegiatan perpustakaan secara

keseluruhan baik kepada Kepala Sekolah, Guru, Siswa,

Orangtua maupun Yayasan SD Nasima.

b. Menambah jumlah pustakwan.

c. Memaksimalkan tugas Wakil Manajemen Mutu.

d. Memberikan sosialisasi kepada wali kelas agar

mendampingi siswanya saat jam perpustakaan.115

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan perbaikan

dimaksudkan untuk memperbaiki rencana kegiatan perpustakaan

untuk mencapai hasil yang diinginkan, yaitu kepuasan

pemustaka. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan tindak lanjut

yang dilakukan oleh perpustakaan SD Nasima menggunakan

salah satu prinsip ISO dalam pengelolaan perpustakaan adalah

perbaikan secara terus menerus, pelaksanaan tindak lanjut hasil

114

Hasil Dokumentasi di Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 10

Maret 2018. 115

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 24 Februari 2018.

85

evaluasi ini sebagai salah satu bentuk perbaikan secara terus

menerus terhadap semua kegiatan yang ada diperpustakaan SD

Nasima.116

Selain sebagai bentuk perbaikan secara terus menerus

dalam mengambil keputusan untuk menindaklanjuti hasil

evaluasi adalah dengan melakukan pendekatan fakta sebelum

melakukan pengambilan keputusan mengadakan tindak lanjut

tersebut,117

karena keputusan yang efektif adalah keputusan yang

berdasarkan analisis data dan informasi untuk menghilangkan

akar masalah sehingga masalah-masalah kualitas dapat

diselesaikan secara efektif dan efisien.

B. Standar Klausul ISO 9001:2008 dalam Pengelolaan

Perpustakaan SD Nasima Semarang.

Standar Klausul yang digunakan oleh SD Nasima dalam

pengelolaan perpustakaan hanya 3 standar saja, yaitu pada standar

nomor 6.3 tentang infrastruktur, 7.1 tentang perencanaan realisasi

produk dan 7.4.1 tentang pengendalian produksi dan penyediaan

jasa.

SD Nasima memiliki alasan tersendiri untuk menjalankan 3

standar klausul saja, karena ISO itu hanya pihak ketiga sehingga

badan standar ISO tidak mewajibkan suatu lembaga khususnya

sekolah untuk menjalankan semua klausul yang ada yang terpenting

116

Kamaludin, “ Implementasi ISO 9001:2008 pada Perpustakaan

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI”, Jurnal Jupiter…, hlm. 6. 117

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 79.

86

menjalankan beberapa standar klausul ISO dengan baik dan

konsisten.118

Adapun penjelasan mengenai standar klausul ISO

9001:2008 yang digunakan dalam pengelolaan perpustakaan SD

Nasima Semarang, sebagai berikut:

1. Standar nomor 6.3 tentang Infrastruktur

Standar tentang infrastruktur perpustakaan SD Nasima

untuk menunjang terlaksananya pelayanan perpustakaan yang

bermutu sesuai dengan keinginan pelanggan, sehingga

perpustakaan SD Nasima menetapkan, menyediakan dan

memelihara infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai

kesesuaian dengan persyaratan pelayanan perpustakaan.119

Adapun infrastruktur perpustakaan SD Nasima pada saat ini

sudah sesuai dengan keinginan pelanggan, berupa gedung

perpustakaan dan ruang kerja pustakawan yang didesain dengan

mempertimbangakan keefisienan dalam pelaksanaan proses kerja,

fungsi, kemudahan dalam perawatan dan keamanan.120

Ruang perpustakaan itu didesain dengan memperhatikan

kebutuhan pengguna perpustakaan khususnya siswa, dengan

tujuan agar keamanan dan kenyamanan dapat dirasakan oleh

semua pengguna perpustakaan. Adapun ruangan yang ada di

118

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Nasima Ibu Sri

Budiani pada tanggal 23 April 2018. 119

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 23 April 2018. 120

Hasil Observasi Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 15

Februari 2018

87

dalam perpustakaan SD Nasima pada saat ini antara lain: ruang

baca pemustaka, ruang sirkulasi, dan ruang koleksi.121

Infrastruktur yang paling penting dalam perpustakaan

adalah bahan pustaka. Bahan pustaka yang ada di perpustakaan

SD Nasima pada saat ini antara lain: buku fiksi, buku pelajaran,

atlas dan lain-lain. Adapun infrastruktur pendukung yang dapat

digunakan untuk memperlancar proses pelayanan di perpustakaan

adalah sistem barkot pada buku dan komputer, serta aplikasi

SLIM. Karena penambahan jasa pendukung ini mengindikasikan

bahwa perpustakaan SD Nasima sudah maju dalam hal

penggunaan komputer, dengan adanya alat bantu computer

kegiatan layanan akan lebih cepat, akurat dan tepat sasaran dalam

mengakses informasi dalam pencarian buku di perpustakaan.122

Data tentang infrastruktur perpustakaan SD Nasima berupa

gedung perpustakaan dan ruang kerja pustakawan yang didesain

dengan mempertimbangakan keefisienan dalam pelaksanaan

proses kerja, fungsi, kemudahan dalam perawatan dan keamanan.

sudah menunjukkan bahwa perpustakaan SD Nasima

menggunakan standar klausul tentang infrastruktur yang berisi:

Sekolah harus menetapkan, menyediakan dan memelihara

infrastruktur perpustakaan yang diperlukan untuk mencapai

121

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Nasima Ibu Sri

Budiani pada tanggal 23 April 2018. 122

Hasil Wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu SD Nasima

Ibu Susi pada tanggal 23 April 2018.

88

kesesuaian pada persyaratan produk berupa layanan

perpustakaan.123

Selain itu, pada teori komponen layanan

perpustakaan tentang sarana prasarana baik itu yang berkaitan

langsung maupun yang tidak berkaitan langsung penacapaian

tujuan berupa rak buku, ruangan, meja layanan, telepon,

komputer dan lain-lain harus disediakan sesuai dengan kebutuhan

pemustaka.124

2. Standar nomor 7.1 tentang Perencanaan Realisasi Produk

Perencanaan realisasi produk merupakan suatu

perencanaan terhadap proses-proses yang dibutuhkan

perpustakaan SD Nasima untuk menghasilkan produk berupa

pemberian layanan perpustakaan. Sebelum realisasi produk

perpustakaan SD Nasima membuat perencanaan terlebih dahulu

yang berkaitan dengan produk pelayanan perpustakaan yang akan

diberikan kepada semua pengguna perpustakaan, yaitu

pemustaka. Sehingga, pelayanan yang diberikan kepada

pemustaka menjadi lebih baik dan akan memberikan kepuasan

terhadap pemustaka.125

Biasanya perencanaan yang dibuat oleh

123

Deni Astuti,”Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 terhadap Peningkatan Kualitas Layanan di UPT Perpustakaan

Politeknik Negeri Semarang”, Jurnal Ilmu Perpustakaan, (Vol.4, No. 3,

2015), hlm. 4. 124

Teuku Mulkan Safri, “ Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Perpustakaan” http://pengelolaanperpustakaan.blogspot.co.id/2014/07/sarana-

dan-prasarana-perpustakaan.html. Diakses tanggal 30 Desember 2017. 125

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalia pada tanggal 24 Februari 2018

89

pemustakawan perpustakaan SD Nasima tertuang didalam

program kerja yang akan dijalankan selama 1 tahun

pembelajaran. Pembuatan program kerja tersebut dengan

memperhatikan kemampuan pustakawan dan kuantitas

pustakawan, dengan tujuan agar program yang ada dapat

dijalankan dengan baik.126

Selain itu, pustakawan juga membuat

rekaman mutu berupa dokumen-dokumen sebagai bukti bahwa

proses dan produk yang dihasilkan sesuai dengan yang dijanjikan

dan akan ditunjukkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

saat tim audit ISO memberikan penilaian terhadap mutu

perpustakaan SD Nasima.127

Adapun perpustakaan SD Nasima Semarang menetapkan

sasaran mutu berupa peningkatan kepuasan pelanggan dengan

cara menyediakan bahan pustaka dan fasilitas-fasilitas

perpustakaan yang sesuai dengan keinginan pengguna

perpustakaan. Kemudian, perpustakaan melakukan survei

terhadap pengguna perpustakaan, yaitu siswa mengenai bahan

pustaka yang diinginkaan oleh siswa yang akan diajukan dalam

rencana pengadaan bahan pustaka setiap 1 tahun sekali.128

126

Hasil Wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu SD Nasima

Ibu Susi pada tanggal 24 Februari 2018 127

Hasil Dokumentasi Perpustakaan SD Nasima Semarang pada

tanggal 20 Maret 2018 128

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 24 Februari 2018.

90

Berdasarkan hasil penelitan di perpustakaan SD Nasima

tentang perencanaan realisasi produk menunjukkan bahwa

perencanaan tersebut tertuang di dalam program kerja

perputakaan SD Nasima. Program tersebut dibuat sesuai dengan

kebutuhan pemustaka, karena sebelum pembuatan program kerja

diadakan survey terlebih dahulu dengan memperhatikan

kemampuan pustakawan dalam rangka melaksanakan program

yang ada di perpustakaan.129

Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa perpustakaan SD Nasima sudah

menggunakan standar klausul ISO berikut: Perencanakan

realisasi produk layanan perpustakaan, sekolah harus menetapkan

sasaran dan persyaratan mutu bagi produk, kemudian menyusun

kebutuhan yang dibutuhkan dalam menetapkan proses dan

dokumen serta untuk menyediakan sumber daya yang spesifik

bagi produk layanan perpustakaan tersebut.

3. Standar nomor 7.4.1 tentang Pengendalian Produksi dan

Penyediaan Jasa

Perpustakaan SD Nasima Semarang dalam

merencanakan, melaksanakan layanan perpustakaan dan

penyediaan jasa dalam keadaan terkendali, dengan tujuan agar

129

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang

Sistem Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta

91

pelayanan yang diberikan memberikan kepuasan bagi pengguna

perpustakaan.130

Perpustakaan melakukan produksi dan penyediaan jasa

dalam keadaan terkendali dengan cara melakukan langkah-

langkah berikut: Pertama, mendokumentasikan cara yang

digunakan untuk memberikan kepuasan pengguna perpustakaan

salah satunya dengan cara menyediakan bahan pustaka sesuai

keinginan pengguna perpustakaan dan mendokumentasikan hasil

yang akan dicapai oleh perpustakaan, yaitu berupa kepuasan

pengguna perpustakaan (pemustaka).131

Kedua, melakukan

pemantauan terhadap pelayanan yang diberikan kepada

pemustakaan. Ketiga, menggunakan infrastruktur yang sesuai.

Keempat, melakukan validasi ulang secara berkala atas

kemampuan mencapai hasil yang telah direncanakan. 132

Data tentang Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa

yang dilakukan oleh perpustakaan SD Nasima tersebut dilakukan

secara terkendali sesuai dengan standar klausul yang ditetapkan

oleh ISO baik dari ketersedian informasi, instruksi kerja,

130

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalinaa pada tanggal 24 Februari 2018 131

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Nasima Ibu Sri

Budiani pada tanggal 24 Februari 2018 132

Hasil Observasi Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 15

Februari 2018

92

pemakaian peralatan yang sesuai, ketersediaan sarana dan

prasarana dan implementasi pemantauan dan pengukuran.133

C. Faktor – faktor Pendukung dan Penghambat Keterlaksanaan

Implementasi ISO 9001:2008 dalam Pengelolaan Perpustakaan

SD Nasima Semarang

1. Faktor Pendukung Keterlaksanaan Implementasi ISO 9001:2008

dalam Pengelolaan Perpustakaan SD Nasima Semarang

a. Komitmen dan kesadaran dari semua warga sekolah SD

Nasima Semarang

Komitmen dan kesadaran dari semua warga sekolah

SD Nasima Semarang merupakan kunci utama dalam

pelaksanaan ISO di Perpustakaan. Hal itu dimulai dari

komitmen dari kepala sekolah SD Nasima yang berjanji

untuk menjalankan secara konsisten standar yang telah

dipilih dalam pengelolaan perpustakaan sesuai dengan

aturan-aturan ISO.134

Karena komitmen kepala sekolah

sangat tinggi dalam menjalankan standar ISO 9001:2008 di

perpustakaan, maka semua warga sekolah baik itu guru,

karyawan maupun siswa akan menyadari untuk ikut

133

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang

Sistem Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta 134

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD Nasima Ibu Sri

Budiani pada tanggal 10 Maret 2018

93

menjalankan standar ISO dengan cara mematuhi semua

prosedur yang ada di perpustakaan.135

Selain itu, sebelum menjalankan pengelolaan

perpustakaan sesuai dengan standar ISO 9001:2008 ada

sosialisasi khusus untuk guru dan siswa guna memberikan

pemaham kepada mereka mengenai pelaksanaan ISO di

perpustakaan SD Nasima.136

Tujuaannya agar pelaksanaan

ISO bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana.

Disamping sosialisasi untuk guru dan siswa, juga ada

sosialisasi untuk orangtua siswa dengan tujuan agar orangtua

lebih menyakini bahwa SD Nasima merupakan sekolah yang

berkualitas unggul sehingga masyarakat luar yang belum

menyekolahkan anaknya di SD Nasima akan menyekolahkan

anaknya di SD Nasima.137

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti

menganalisis bahwa komitmen kepala sekolah yang tinggi

menunjukkan kepemimpinan yang baik. karena maju

mundurnya organisasi ditentukan oleh pemimpin. Sehingga

pemimpin harus mampu menciptakan lingkungan internal

yang baik agar semua elemen yang terlibat dalam organisasi

dapat bekerja secara maksimal dan saling mendukung antar

135

Hasil wawancara dengan Guru SD Nasima Ibu Isti pada tanggal

10 Maret 2018 136

Hasil wawancara dengan siswa SD Nasima Raihana Callula pada

tanggal 10 Maret 2018 137

Hasil Wawancara dengan Orangtua Peserta Didik SD Nasima

Ibu Lia pada tanggal 24 Februari 2018

94

pekerjaan masing-masing tenaga pendidik maupun

kependidikan.138

Sesuai teori standar klausul ISO berikut:

Komitmen merupakan kunci utama pelaksanaan ISO yang

harus diawali oleh komitmen kepala sekolah dalam

implementasi ISO 9001:2008 kemudian didukung oleh

seluruh warga sekolah.

b. Sumber Daya Manusia SD Nasima Semarang

Faktor pendukung keterlaksanaan ISO 9001:2008

salah satunya adalah sumber daya manusia khususnya dalam

hal ini adalah petugas perpustakaan atau pustakawan

perpustakaan SD Nasima Semarang, pada saat ini

pustakawan SD Nasima hanya 1 orang yang berjenis kelamin

perempuan. Meskipun jumlah pustakawan SD Nasima minim

tetapi memiliki kompetensi yang baik pada bidang

perpustakaan karena ia berasal dari salah satu perguruan

tinggi di semarang dengan jurusan ilmu perpustakaan,

sehingga sekolah hanya perlu penambahan skill sedikit baik

itu berupa pelatihan maupun seminar untuk meningkatkan

kemampuannya dalam mengelola perpustakaan dengan

menggunakan standar ISO 9001:2008.139

138

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 75. 139

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Nasima Ibu Sri

Budiani pada tanggal 24 Februari 2018

95

Pustakawan SD Nasima berkualitas baik karena pada

saat rekruitmen tenaga pustakawan juga memerlukan proses

yang panjang, dimulai dari tes tertulis, tes psikologi dan tes

baca tulis Al-Qur’an. Pelaksanaan tes-tes tersebut dengan

melakukan kerjasama lembaga-lembaga yang sesuai dengan

bidangnya masing-masing terutama tes psikologi. Sehingga,

tenaga perpustakaan yang didapatkan benar-benar sesuai

dengan kebutuhan perpustakaan SD Nasima Semarang.140

Selain meningkatkan mutu tenaga perpustakaan, SD

Nasima juga menunjuk wakil manajemen mutu yang bertugas

untuk mengelola semua unit yang berhubungan dengan ISO,

wakil manajemen mutu itu berasal dari salah satu guru yang

ada di SD Nasima yang bertugas untuk mengelola dan

memantau pelaksanaan ISO. Wakil manajemen mutu yang

ditunjuk juga diberi pelatihan sebelum melaksanakan

tugasnya dengan baik.141

Data hasil penelitian di atas, dapat dianalisis bahwa

kualitas sumber daya manusia, yaitu pustakawan SD Nasima

yang berkompeten dalam bidangnya sesuai dengan

kualifikasi pendidikannya sebagai lulusan ilmu perpustakaan.

Hal itu menunjukkan bahwa perpustakaan SD Nasima sudah

140

Hasil wawancara dengan Pustakawan Exi Vitalina SD Nasima

pada tanggal 10 Maret 2018 141

Hasil Wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu SD Nasima

Ibu Susi pada tanggal 24 Februari 2018

96

menggunakan standar klausul ISO tentang sumber daya

manusia, yang menjelaskan bahwa sumber daya manusia

yang berkualitas bisa didapatkan dari manusia-manusia yang

kompeten di bidang perpustakaan, sehingga hanya sekolah

memerlukan penambahan skill sedikit dalam bentuk pelatihan

untuk meningkatkan kemampuannya.142

c. Sarana dan Prasarana perpustakaan SD Nasima yang

memadai

Sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan SD

Nasima sudah sesuai dengan aturan ISO dan sesuai dengan

kebutuhan pengguna perpustakaan, karena kondisi sarpras

perpustakaan pada saat ini sesuai dengan hasil survey yang

dilakukan pertahun terhadap semua peserta didik SD Nasima

Semarang.143

Adapun sarana dan prasarana yang ada pada

saat ini adalah ruangan perpustaan yang luas, TV yang

digunakan untuk pemutaran cerita sesuai dengan tema

perpustakaan, karena setiap bulan perpustakaan SD Nasima

memiliki tema-tema yang berbeda-beda disesuaikan dengan

hari besar baik Nasional maupun agama islam pada bulan

tersebut, bahan pustaka, meja kursi, almari, barcode dan

142

Deni Astuti,”Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 terhadap Peningkatan Kualitas Layanan di UPT Perpustakaan

Politeknik Negeri Semarang”, Jurnal Ilmu Perpustakaan, (Vol.4, No. 3,

2015), hlm. 4. 143

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalia pada tanggal 24 Februari 2018.

97

aplikasi SLIM yang digunakan untuk mengatalog buku dan

memberikan layanan peminjaman serta pengembalian

buku.144

Data tentang sarana dan prasarana perpustakaan SD

Nasima berupa gedung, desain ruangan yang nyaman,

computer, rak buku, almari, barcode menunjukkan bahwa

perpustakaan SD Nasima telah memenuhi klausul ISO

9001:2008 pada poin infrastruktur perpustakaan yang harus

disediakan untuk memberikan kenyamanan bagi pemustaka,

dari kenyamanan itu akan menimbulkan kepuasan bagi

mereka. Minimal infrastruktur yang ada harus mencakup

gedung, peralatan proses baik perangkat keras maupun

pertangkat lunak dan jasa pendukung.145

2. Faktor Penghambat Keterlaksanaan Implementasi ISO

9001:2008 dalam Pengelolaan Perpustakaan SD Nasima

Semarang

a. Kekurangan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada di perpustakaan SD

Nasima pada saat ini sangat minim, yaitu 1 orang

pustakawan.146

Meskipun tenaga pustakawan yang ada

144

Hasil Dokumentasi Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 15

Februari 2018. 145

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 81. 146

Hasil Observasi di Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 24

Februari 2018

98

memiliki kompetensi dalam bidang perpustakaan, namun

kekurangan tenaga pustakawan di perpustakaan berakibat

kepada terhambatnya pemberian layanan, karena setiap hari

pustakawan harus memberikan layanan sirkulasi dan layanan

pembelajaran perpustakaan. Contohnya pada saat pemberian

layanan sirkulasi dengan jumlah siswa yang banyak dan

pekerjaan pustakawan yang banyak berakibat pada

terhambatnya pelaksanan kegiatan di perpustakaan.

Sehingga, membuat kecewa pemustaka.147

Karena

kekecawaan itu mengakibatkan peserta didik atau pemustaka

malas untuk berkunjung ke perpustakaan lagi, khususnya

untuk kelas tinggi (kelas 4-6) yang sudah tidak ada jadwal

kunjung ke perpustakaan setiap minggunya.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menganalisis

bahwa data penyediaan sumber daya kurang, hal itu

menunjukkan bahwa perpustakaan SD Nasima belum

memenuhi standar klausul tentang penyediaan sumber daya

manusia.148

Sebagaimana teori berikut: Sekolah harus

menetapkan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan

untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu

dan terus-menerus memperbaiki efektifitasnya dan untuk

147

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 23 April 2018. 148

Deni Astuti,”Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 terhadap Peningkatan Kualitas Layanan di UPT Perpustakaan

Politeknik Negeri Semarang”, Jurnal Ilmu Perpustakaan, (Vol.4, No. 3,

2015), hlm. 4.

99

meningkatkan kepuasan pemustaka dengen memenuhi

persyaratan pemustaka.

b. Kurangnya pantauan Wakil Manajemen Mutu

Wakil manajemen mutu yang ada pada saat ini

berjumlah 1 orang, yaitu Ibu Susi. Wakil manajemen mutu

diambil dari salah satu guru SD Nasima yang telah ditunjuk

oleh kepala sekolah untuk mengelola seluruh dokumen-

dokumen yang dibutuhkan pada saat pelaksanaan sertifikasi

ISO 9001:2008.149

Tugas wakil manajemen mutu adalah

memantau seluruh unit yang telah menerapkan standar ISO

sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh ISO.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

tugas wakil manajemen mutu di SD Nasima hanya

mengelola dokumen pada saat pelaksaan sertifikasi ISO saja,

sehingga ia mengalami kerepotan pada saat perbaruan

sertifikasi ISO, selain itu unit-unit yang menerapkan ISO

kurang maksimal dalam pelaksanaannya, karena tidak ada

pantauan dari pihak internal dalam menjalan kan ISO yang

telah ditetapkan oeleh sekolah. Padahal standar klausul ISO

menetapkan bahwa tugas wakil manajemen mutu adalah

senantiasa memantau dan memastikan bahwa seluruh

149

Hasil Wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu SD Nasima

Ibu Susi pada tanggal 15 April 2018.

100

kegiatan dijalankan, dipertahankan dan ditingkatkan secara

berkesinambungan secara terus-menerus.150

c. Kinerja Wali Kelas yang minim

Kinerja wali kelas SD Nasima sangat minim, terutama

untuk kelas 1 sampai kelas 3 yang memiliki jadwal khusus

ke perpustakaan.151

Pada saat ini sebagian besar wali kelas

tidak mendampingi siswa-siswinya pada saat jam kunjung

perpustakaan. Sehingga berakibat pada minimnya siswa

yang berkunjung ke perpustakaan.152

Pada dasarnya tugas

wali kelas adalah mendampingi seluruh kegiatan yang

dilakukan peserta didiknya, termasuk jadwal pembelajaran

di perpuatakaan agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik

sesuai dengan target sekolah.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

kesadaran akan pelaksanan tugas dan tanggung jawab yang

disandang oleh wali kelas masih minim. Hal tersebut

dikarenakan komunikasi yang kurang dan tugas wakil

manajemen mutu yang kurang maksimal. Seharusnya wakil

manajemen mutu memastikan semua kegiatan yang ada di

SD Nasima dan melaporkan kepada kepala sekolah tentang

150

Abdul Rahman Saleh dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan…, hlm. 81. 151

Hasil Observasi di Perpustakaan SD Nasima pada tanggal 10

Maret 2018. 152

Hasil Wawancara dengan Pustakawan SD Nasima Ibu Exi

Vitalina pada tanggal 23 April 2018.

101

kinerja masing-masing bagian terutama bagian

perpustakaan.

102

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode implementasi ISO 9001:2008 dalam pengelolaan

Perpustakaan SD Nasima adalah dengan menggunakan metode

Plan, Do, Check, Action.

2. Standar Klausul yang digunakan SD Nasima dalam implementasi

ISO 9001:2008 dalam pengelolaan perpustakaan ada3 standar,

yaitu:

a. Standar nomor 6.3 tentang infrastruktur perpustakaan SD

Nasima pada saat ini berupa gedung perpustakaan, almari,

meja kursi, computer, barcode, bahan pustaka dan aplikasi

SLIM.

b. Standar nomor 7.1 tentang perencanaan realisasi produk,

dengan cara menetapkan sasaran dan mutu produk, menyusun

kebutuhan dan mendokumentasikan serta menyediakan

sumber daya yang spesifik

c. Standar nomor 7.4.1 tentang pengendalian produksi dan

penyediaan jasa dengan cara mendokumentasikan cara yang

digunakan sesuai dengan program kerja, melakukan

pemantauan, menggunakan infrastruktur yang sesuai dan

melakukan validasi secara berkala.

103

3. Faktor pendukung keterlaksanaan implementasi ISO 9001:2008

dalam pengelolaan perpustakaan SD Nasima adalah Komitmen

dan kesadaran dari semua warga sekolah, sumber daya manusia

yang berkualitas sesuai dengan bidangnya dan sarana prasarana

yang lengkap untuk menunjang implementasi ISO 9001:2008.

Sedangkan faktor penghambat keterlaksanaan implementasi ISO

9001:2008 dalam pengelolaan perpustakaan, antara lain:

Kekurangan sumber daya manusia, kurangnya pantauan dari

wakil manajemen mutu dan kinerja wali kelas yang kurang

maksimal dalam mendampingi siswa di perpustakaan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang di tarik dari hasil penelitian,

maka penulis mencoba memeberikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Peneliti menyarankan agar pihak sekolah menambah pustakawan

agar pelaksanaan kegiatan layanan perpustakaan lebih maksimal

2. Mengadakan evaluasi kegiatan perpustakaan terhadap keluruhan

kegiatan yang ada di perpustakaan sehingga pemustaka merasa

lebih puas terhadap pelayanan perpustakaan dan fasilitas yang

tersedia.

3. Memaksimalkan tugas Wakil Manajemen Mutu untuk memantau

seluruh kegiatan yang ada di perpustakaan

4. Memberikan sosialisasi kepada wali kelas agar mendampingi

siswanya saat jam perpustakaan.

104

C. Kata Penutup

Demikian Skripsi yang kami buat semoga bermanfaat bagi

pembaca dan penulis pada khususnya. Tentunya skripsi ini masih

banyak kekurangan karena berbagai keterbatasan penulis baik berupa

pengetahuan maupun bahan referensi, penulis mohon maaf apabila

ada kesalahan dalam penulisan kata maupun kalimat yang tidak

sesuai, oleh karena itu kami juga sangat mengharapkan kritikan dan

saran dari pembaca agar lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Daftar Pustaka

Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif dalam Ilmu – Ilmu Sosial dan

Keagamaan, Malang: Kalimasada Pers, 1994.

Astuti Deni,”Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

terhadap Peningkatan Kualitas Layanan di UPT Perpustakaan

Politeknik Negeri Semarang”, Jurnal Ilmu Perpustakaan,

(Vol.4, No. 3, 2015)

Azwar, Syaifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1998.

Badan Standardisasi Nasional. SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem

Manajemen Mutu Persyaratan. Jakarta

Bahtiar, Herli, “Implementasi Pelaksanaan Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di Perpustakaan UPI Bandung”, Jurnal Edulib,

(Vol 2, No. 1, Mei 2012).

Darwis, Amri, Metode Penelitian Pendidikan Islam: Pengembangan

Ilmu Paradigma Islam, Jakarta: Rajawali Press, 2011.

Fathoni, Abdurrohman, Metodologi penelitian dan teknik Penyusunan

Skripsi, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Garprez, Viencent, ISO 9001:2000 And Continual Quality

Improvement, Jakarta : Gramedia, 2006

Gerston, Larry N., Public Policymaking in a Democratic

Society: A Guide to Civic Engagement, New York: M.E. Sharp, Inc.,

1992.

Hasan, M. Iqbal, Pokok – Pokok Materi Metode Penelitian dan

Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Istiana, Purwani, Layanan Perpustakaan, Yogyakarta: Ombak, 2014.

Kamaludin, “ Implementasi ISO 9001:2008 pada Perpustakaan UPT

Balai Informasi Teknologi LIPI”, Jurnal Jupiter, (Vol. XIII

No. 2, tahun 2014).

Kamil, Harkrisyati dan Agus M Irkham, “Perpustakaan Sekolah di

Indonesia: dari Refleksi ke Imajinasi”,

http://www.agusmirkham.com/index.php/2015/07/04/perpusta

kaan-sekolah-di-indonesia-dari-refleksi-ke-imaji/. pdf, diakses

30 Desember 2017.

Larasati, Dyah Ayu, Imam Hanafi dan Ainun hayat, “Implementasi

Sistem Manajemen Mutu (Smm) Berbasis ISO 9001:2008

dalam Lembaga Pendidikan : Studi pasa SMAN 5 Malang”,

Jurnal Administrasi Publik, (Vol 1, No. 1)

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010.

Safri, Teuku Mulkan, “ Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Perpustakaan”

http://pengelolaanperpustakaan.blogspot.co.id/2014/07/sarana

-dan-prasarana-perpustakaan.html. Diakses tanggal 30

Desember 2017.

Saleh, Abdul Rahman dan Sri Rahayu Safitri, Penerapan Sistem

Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 di Perpustakaan,

Jakarta: Sagung Seto, 2015.

Saputro, Romi Febrianto, “ Menuju Perpustakaan Ideal Sebuah

Perpustakaan yang Memberdayakan

http://www.bpkp.go.id/pustakabpkp/index.php?p=perpustakaa

n%20ideal. Diakses tanggal 30 Desember 2017.

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2008.

-----------, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D, Bandung : Ajfa beta, 2017

Suharsimi dan Arikunto, Prosedur Penelitian, Prosedur Penelitian,

Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Susilawati, “ Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

di SMA Batik 1 Surakarta” , Jupe UNS ( Vol. 1, No. 2. Mei

2013)

Sutarno, Manajemen Perpustakaan: SuatuPendekatan Praktik,

Jakarta: Sagung Seto, 2006

.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Diri

Nama : Muntafi’ah

TTL : Pati, 28 April 1996

Alamat : Ds. Ngetuk Rt 05/Rw 01 Gunungwungkal Pati

No.Telp : 089666249110

Email : [email protected]

2. Riwayat Pendidikan

MI Muawanatul Falah Ngetuk

MTs Raudlatut Tholibin

MA Raudlatut Tholibin

Motto:

Hidup adalah proses untuk menjadi yang lebih baik.

Semarang, 20 April 2018

Muntafi’ah

NIM: 1403036093