1. Pendahuluan -...

18
6 1. Pendahuluan Video merupakan sebuah media yang mampu menampilkan gambar dan suara secara bersamaan. Video juga dapat ditampilkan di media elektronik lain semisal televisi, website, dan sebagainya. Salah satu manfaat dari penggunaan video adalah sebagai alat penyebaran informasi. Dalam dunia pariwisata, video merupakan hal yang sangat penting sebagai salah satu alat promosi. Sebagai media promosi, video juga dapat menggambarkan suasana pariwisata melalui suara-suara maupun dengan gambar yang bergerak. Kabupaten Semarang memiliki sebuah website yang dipergunakan untuk mempromosikan berbagai objek wisata yang terdapat di Kabupaten Semarang. Namun sayangnya, di dalam website itu belum terdapat sebuah video yang berisi khusus menceritakan keunikan Candi Gedongsongo, mulai dari sejarah, kehidupan sosial masyrakat, dan potensi wisatan lainnya. Candi Gedongsongo merupakan salah satu tempat wisata yang selama ini baru dipromosikan melalui brosur atau buku pariwisata kabupaten setempat. Belum ada media promosi berupa video yang berisi khusus mengenalkan pariwisata Candi Gedongsongo. Candi Gedongsongo merupakan tempat wisata yang tidak hanya menarik dari sisi bangunan bersejarah, namun juga objek wisata ini berhawa sejuk dengan panorama alam yang indah. Selain itu pariwisata Candi Gedongsongo juga mengedepankan konsep ecotourism. Konsep ecotourism adalah masyarakat lokal tidak hanya dijadikan sebagai objek turistik belaka, melainkan sebagai 'tuan' bagi diri mereka sendiri, wirausahawan, penyedia jasa, dan sekaligus diberdayakan sebagai pekerja. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu adanya perancangan sebuah video advertorial sebagai salah satu media promosi objek wisata Candi Gedongsongo. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan Candi Gedongsongo. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu mengenai Pembuatan video animasi Candi Gedongsongo - Jendela Indonesia oleh Fransisca Supradani Putri Nurinaini ini menceritakan Candi Gedongsongo secara terperinci, diawali dari sejarah Candi Gedongsongo yang kemudian dilanjutkan mengenai ukuran dari tiap-tiap candi yang terdapat di komplek percandian Gedongsongo [1]. Penelitian lainnya yaitu Pembuatan video wisata Kabupaten Semarang yang diproduksi Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Semarang. Video ini menceritakan seluruh objek wisata yang terdapat di Kabupaten Semarang. Dalam video ini semua objek wisata hanya digambarkan secara sekilas [2]. Dari penelitian diatas yang membedakan dengan penelitian yang dilakukan adalah video yang dihasilkan sebelumnya hanya berkisar tentang bangunan-bangunan candi dan fasilitas yang terdapat di Candi Gedongsongo. Sedangkan video advertorial yang dibuat ini tidak hanya menceritakan keindahan objek wisata, namun video ini juga menampilkan kehidupan masyarakat lokal disekitar objek

Transcript of 1. Pendahuluan -...

Page 1: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

6

1. Pendahuluan

Video merupakan sebuah media yang mampu menampilkan gambar dan

suara secara bersamaan. Video juga dapat ditampilkan di media elektronik lain

semisal televisi, website, dan sebagainya. Salah satu manfaat dari penggunaan

video adalah sebagai alat penyebaran informasi. Dalam dunia pariwisata, video

merupakan hal yang sangat penting sebagai salah satu alat promosi. Sebagai

media promosi, video juga dapat menggambarkan suasana pariwisata melalui

suara-suara maupun dengan gambar yang bergerak.

Kabupaten Semarang memiliki sebuah website yang dipergunakan untuk

mempromosikan berbagai objek wisata yang terdapat di Kabupaten Semarang.

Namun sayangnya, di dalam website itu belum terdapat sebuah video yang berisi

khusus menceritakan keunikan Candi Gedongsongo, mulai dari sejarah,

kehidupan sosial masyrakat, dan potensi wisatan lainnya.

Candi Gedongsongo merupakan salah satu tempat wisata yang selama ini

baru dipromosikan melalui brosur atau buku pariwisata kabupaten setempat.

Belum ada media promosi berupa video yang berisi khusus mengenalkan

pariwisata Candi Gedongsongo. Candi Gedongsongo merupakan tempat wisata

yang tidak hanya menarik dari sisi bangunan bersejarah, namun juga objek wisata

ini berhawa sejuk dengan panorama alam yang indah. Selain itu pariwisata Candi

Gedongsongo juga mengedepankan konsep ecotourism. Konsep ecotourism

adalah masyarakat lokal tidak hanya dijadikan sebagai objek turistik belaka,

melainkan sebagai 'tuan' bagi diri mereka sendiri, wirausahawan, penyedia jasa,

dan sekaligus diberdayakan sebagai pekerja.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu adanya perancangan

sebuah video advertorial sebagai salah satu media promosi objek wisata Candi

Gedongsongo. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan Candi

Gedongsongo.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu mengenai Pembuatan video animasi Candi

Gedongsongo - Jendela Indonesia oleh Fransisca Supradani Putri Nurinaini ini

menceritakan Candi Gedongsongo secara terperinci, diawali dari sejarah Candi

Gedongsongo yang kemudian dilanjutkan mengenai ukuran dari tiap-tiap candi

yang terdapat di komplek percandian Gedongsongo [1]. Penelitian lainnya yaitu

Pembuatan video wisata Kabupaten Semarang yang diproduksi Dinas Pemuda,

Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Semarang. Video ini

menceritakan seluruh objek wisata yang terdapat di Kabupaten Semarang. Dalam

video ini semua objek wisata hanya digambarkan secara sekilas [2]. Dari

penelitian diatas yang membedakan dengan penelitian yang dilakukan adalah

video yang dihasilkan sebelumnya hanya berkisar tentang bangunan-bangunan

candi dan fasilitas yang terdapat di Candi Gedongsongo. Sedangkan video

advertorial yang dibuat ini tidak hanya menceritakan keindahan objek wisata,

namun video ini juga menampilkan kehidupan masyarakat lokal disekitar objek

Page 2: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

7

wisata Candi Gedongsongo yang menggantungkan hidupnya pada sektor

pariwisata.

Komunikasi visual adalah elemen-elemen komunikasi yang berupa visual,

yaitu garis, bidang, warna, bentuk dan tekstur. Dalam perkembangannya

komunikasi visual juga melibatkan elemen non visual seperti bunyi, tulisan dan

bahasa verbal [3].

Multimedia dapat dikatakan suatu bentuk baru dalam pembuatan program-

program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif

karena mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, gambar dan video [4].

Advertorial merupakan bentuk periklanan yang disajikan dengan gaya

bahasa jurnalistik. Advertorial berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris

advertising dan editorial. Periklanan (advertising) adalah penyajian materi secara

persuasif kepada publik melalui media masa dengan tujuan untuk

mempromosikan barang atau jasa. Editorial adalah pernyataan tentang opini yang

merupakan sikap resmi dari redaksi [5].

Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan

meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk

memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon

konsumen. Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang

dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan

informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat

memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para

perantara atau kombinasi keduanya. Dalam promosi juga, terdapat beberapa unsur

yang mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa disebut bauran

promosi [6].

Kata sinematografi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris

cinematography yang bersumber dari bahasa Yunani yang berarti kinema

„gerakan‟ dan graphoo „menulis‟. Maka sinematografi dapat diartikan sebagai

ilmu terapan yang membahas tentang teknik menangkap dan menggabung-

gabungkan gambar sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat

menyampaikan sebuah cerita. Sinematografi memiliki prinsip yang sama dengan

fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Hanya saja,

fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap

rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan

teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage)

[7].

Candi Gedongsongo merupakan sebuah tempat wisata yang memiliki

nilai-nilai disiplin ilmu pengetahuan. Candi Gedongsongo dapat ditinjau dari

berbagai aspek ilmu pengetahuan sosial, yakni [8]:

Aspek geografi

Candi Gedongsongo terletak di lereng Gunug Ungaran sebelah timur.

Tepatnya Candi Gedongsongo berada pada 110º20‟27‟‟BT dan 7º14‟3‟‟LS.

Aspek sosiologi antropologi

Pengaruh keberadaan Candi Gedongsongo terhadap kehidupan penduduk

sekitar. Masyarakat sekitar Candi Gedongsongo menggantung hidupnya dari

Page 3: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

8

potensi pariwisata berupa warung, penjualan souvenir, penginapan, penitipan

kendaraan, sewa kuda, sampai pemasaran hasil pertanian mereka.

Aspek sejarah

Ditinjau dari bidang sejarah, Candi Gedongsongo pertama kali dipublikasikan

oleh Raffles pada tahun 1804. Pada awal ditemukannya, candi ini hanya

berjumlah tujuh candi. Namun penilitian terhadap tempat ini terus dilakukan

hingga pada akhirnya, ditemukan candi ke 8 dan candi ke 9.Nama

Gedongsongo sendiri diberikan oleh penduduk setempat untuk kompleks

candi tersebut. Gedongsongo berasal dari bahasa Jawa, “gedong” berarti

rumah atau bangunan, “songo” berarti sembilan. Jadi arti kata Gedongsongo

adalah sembilan (kelompok) bangunan.

Aspek ekonomi

Candi Gedongsongo menjadi asset wisata bagi Pemerintah Kabupaten

Semarang dengan retribusi dari tiket wisatawa domestik maupun wisatawan

mancanegara. Sebuah kesadaran akan dampak media terhadap individu dan

masyarakat

3. MetodePenelitian

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode cyclic strategy atau disebut juga strategi berputar. Cyclic strategy pada

dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan linear strategy, hanya saja pada

strategi ini ada kalanya suatu tahap perlu diulang kembali untuk menampung

umpan balik (feed back) sebelum tahap berikutnya dilanjutkan. Pengulangan tahap

ini lazim disebut loop. Tahapan-tahapan yang telah dilaksanakan dalam penelitian

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1.Metode Cyclic strategy [9]

Terdapat tahapan-tahapan dalam proses perancangan video advertorial

Candi Gedongsongo sebelum menjadi video yang utuh dan layak ditonoton.

Adapun bagan proses pembuatan video dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai

berikut:

Tahap 3

Lanjut/kembali Tahap 1 Tahap 2

Page 4: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

9

Gambar 2.Bagan Alur Perancangan

Latar belakang masalah berawal dari belum adanya media berupa video

yang membahas khusus tentang objek wisata Candi Gedongsongo dari aspek

sejarah dan kehidupan sosial masyarakat sekitar. Video ini dapat mengenalkan

keunikan dan potensi yang terdapat di Candi Gedongsongo. Selain itu, video ini

juga dapat digunakan sebagai media promosi pariwisata Candi Gedongsongo.

Langkah kedua adalah melakukan observasi untuk mendapatkan data-data

berupa data visual dan data verbal mengenai objek wisata Candi Gedongsongo.

Observasi juga dilakukan terhadap beberapa video advertorial yang menggunakan

teknik sinematografi dan memiliki nilai-nilai promosi pariwisata di dalamnya.

Data visual didapat dengan cara mencari referensi beberapa video advertorial

yang menggunakan teknik sinematografi dan memiliki nilai-nilai promosi

pariwisata di dalamnya.

Sedangkan data verbal untuk video advertorial ini didapat dari wawancara

terhadap pengurus Candi Gedongsongo dan Dinas Pemuda, Olah Raga,

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang. Selain itu data verbal juga

diperoleh dari studi pustaka yang berkaitan dengan perancangan video advertorial.

Setelah data-data terkumpul, dilanjutkan dengan konsep video ini yang

dibagi menjadi tiga tema utama, yaitu sejarah Candi Gedongsongo, keunikan dari

tiap-tiap candi di kawasan Candi Gedongsongo, dan hal-hal apa saja yang

menunjuang pariwisata Candi Gedongsongo seperti wisata kuliner, souvenir, dan

lain-lain.

Storline merupakan penjelasan alur cerita sebuah video. Berikut

merupakan sebuah storyline pada video advertorial Candi Gedongsongo.

Storyline:

Video ini diawali dengan video dengan objek beberapa candi yang berada

di kawasan Candi Gedongsongo. Bagian ini digunakan sebagai opening sebelum

masuk ke cerita. Pengambilan gambar beberapa candi dengan menggunakan

teknik timelapse. Cerita sejarah candi Gedongsongo, letak geografis dan keunikan

Page 5: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

10

dari Candi Gedong I sampai dengan Candi Gedong V, wisata kuda, kolam rendam

air panas yang terdapat di Candi Gedongsongo, kearifan masyaraat lokal Candi

gedongsongo, menu kuliner andalan di objek wisata Candi Gedongsongo,

souvenir yang dijual di Candi Gedongsongo, testimoni pengunjung Candi

Gedongsongo dan dinas terkait.

Setelah pembuatan storyline, kemudian tahap selanjutnya adalah

pembuatan treatment. Treatment merupakan sebuah kerangka video yang

diuraikan secara deskriptif seperti jenis shot dan waktu pengambilan gambar.

Treatment berisi tentang rangkaian cerita yang nantinya akan dikerjakan.

1. Scene 1 : Opening menampilkan sekilas candi-candi. (MLS, LS)

Int : (day)

Mengambil gambar beberapa candi yang berada di kawasan Candi

Gedongsongo. Bagian ini digunakan sebagai opening sebelum masuk

ke cerita. Pengambilan gambar beberapa candi dengan menggunakan

teknik timelapse.

2. Scene 2 Sejarah Candi Gedongsongo (MS)

Int : (day)

Mengambil gambar candi secara keseluruhan. Setelah itu dilanjutkan

gambar Raffles dengan keterangan sebagai orang pertama yang

mempublikasikan Candi Gedongsongo. Menampilkan wawancara

mengenai sejarah, dengan pengurus Candi Gedongsogo.

3. Scene 3 Candi Gedongsongo sebagai peninggalan kerajaan Hindu(FS,

CU)

Int : (day)

Mengambil gambar sebuah candi dan relief yang masih terdapat pada

bangunan candi. Relief ini menunjukan ciri khas dari peninggalan

agama Hindu, selain itu juga dapat diketahui informasi lainnya seperti

kerajaan dan taun pembuatan.

4. Scene 4 menjelaskan letak dan keunikan Candi Gedong I sampai

Candi Gedong V(FS, LS, CU)

Int : (day)

Mengambil gambar candi dari bagian bawah sampai atas dari tiap-tiap

candi. Candi Gedong I yang terletak paling bawah memiliki bangunan

terbesar, Candi Gedong II terdiri dari satu candi induk dan satu candi

perwara, Candi Gedong III yang masih terlihat arca di ke empat sisi

candi, Candi Gedong IV terdiri dari 11 reruntuhan candi dan satu

candi induk yang masih utuh, Candi Gedong V teridiri dari satu candi

induk dan dua reruntuhan candi perwara.

5. Scene 5 Jasa sewa kuda(FS, CU)

Int : (day)

Wisata kuda yang terdapat di Candi Gedongsongo. Mengambil

gambar kuda-kuda yang berada di kandang, orang yang berprofesi

sebagai penyedia jasa kuda, kerumunan orang bersama kuda, dan

wawancara.

6. Scene 6 Lokasi kolam rendam air panas (LS, FS, MS)

Int : (day)

Page 6: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

11

Menceritakan kolam rendam air panas. Diawali dengan suasana kolam

rendam air panas, letak kolam, dan manfaat berendam di air panas.

Setelah itu menceritakan sumber air panas yang berasal dari belerang

gunung Ungaran. Belerang juga dipercaya penduduk sekitar dapat

menyebuhkan berbagai penyakit terutama penyakit kulit.

7. Scene 7 Kearifan lokal masyarakat sekitar Candi Gedongsongo (LS,

MCU)

Int : (day)

Menceritakan kearifan penduduk lokal yang menjadi daya tarik sendiri

bagi wisatawan. Menggambarkan kerumunan warga yang sedang

gotong royong dalam menyeklesaikan sebuah pekerjaan.

8. Scene 8 Menceritakan kuliner andalan di objek wisata Candi

Gedongsongo(FS, CU)

Int : (day)

Menceritakan wisata kuliner di Candi Gedongsongo. Sate kelinci

merupakan menu andalan yang terdapat di kawasan ini. Sate kelinci

memiliki tekstur daging yang lebih lembut dan lebih empuk dari pada

sate ayam. Mengambil gambar aktivitas penjual dan proses memasak

sate kelinci.

9. Scene 9 Pedagang Souvenir (FS, CU)

Int : (day)

Menceritakan souvenir apa saja yang dijual di Candi Gedongsongo.

Menggambarkan gantungan kunci, tas, dan souvenir lainnya yang

memiliki ciri khas Candi Gedongsongo.

10. Scene 10 Testimoni pengunjung (MCU)

Int : (day)

Wawancara pengunjung dan dinas terkait mengenai objek wisata

Candi Gedongsongo.

11. Scene 11 Menggambarkan rangkuman dari video ini (CU)

Int : (day)

Menampilkan beberapa cuplikan scene sebelumnya yang digabung

dalam satu frame. Frame dibagi menjadi empat bagian yang

menampilkan tema keindahan alam, sosial masyarakat, dan candi itu

sendiri.

Page 7: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

12

Storyboard merupakan deskripsi dari setiap scene yang secara jelas

menggambarkan obyek multimedia serta perilakunya. Storyboard dibuat untuk

mempermudah proses shooting atau pengambilan gambar. Storyboard video

advertorial “Gedongsongo” dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4.Storyboard Video Advertorial

Tahap perancangan selanjutnya setelah pembuatan storyboard adalah

produksi video atau pengambilan gambar. Proses pengambilan gambar dikerjakan

sesuai treatment maupun storyboard yang telah dibuat sebelumnya.

Setelah pengambilan gambar dan stock video yang diperlukan, kemudian

tahap selanjutnya adalah melakukan penggabungan dengan menggunakan

software editing video. Video yang sudah ada digabungkan untuk bisa

menyambung antara satu video dengan yang lainya sehingga menjadi sebuah

video.Terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5.Editing Penggabungan Video

Page 8: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

13

Gradding merupakan proses pemberian tone warna pada sebuah video.

Pemberian tone warna berguna agar tidak terjadi perbedaan warna pada video,

selain itu gradding juga dapat memberikan kesan tertentu sesuai yang diinginkan.

Seperti yang terlihat pada Gambar 6.

Gambar 6.Pengaturan Tone Warna Dari Setiap Iklan

Setelah melakukan tahap memberikan tone pada video kemudian berada di

tahapan editing backsound. Pada umumnya penggunaan backsound dalam video

advertorial sangat minimal dibandingkan video fiksi. Backsound berfungsi untuk

membangun emosi penonton. Backsound yang dipilih adalah musik Gamelan Bali

karena memiliki kesamaanan budaya Hindu di dalamnya. Terlihat pada Gambar 7.

Gambar 7.Editing Backsound

Setelah pemberian backsound pada video ini tahap selanjutnya adalah

dubbing. Dubbing merupakan kegiatan perekaman suara yang digunakan sebagai

narasi dalam sebuah video advertorial. Terlihat pada Gambar 8.

Page 9: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

14

Gambar 8. Dubbing (Perekaman Suara Narasi)

4. Hasil Implementasi dan Pengujian

Hasil dalam perancangan ini adalah video advertorial yang dapat dijadikan

sebagai media promosi pariwisata Candi Gedongsongo. Berikut merupakan hasil

dari perancangan video tersebut.

Scene 1

Gambar 9. Scene 1

Pada scene1 terlihat pada Gambar 9, mengambil gambar sekilas

candi – candi yang berada di Candi Gedongsongo. Hal ini ditujukan untuk

opening sebuah video, yang menggambarkan latar tempat Candi

Gedongsongo.

Page 10: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

15

Scene 2

Gambar 10.Scene2

Pada scene 2 terlihat pada Gambar 10, menampilkan sosok Raffles.

Pada scene ini menceritakan sejarah penemuan Candi Gedongsongo yang

digambarkan dengan sosok Raflles, sebagai orang pertama yang

mempublikasikan Candi Gedongsongo.

Scene 3

Gambar 11. Scene 3

Pada scene3 terlihat pada Gambar 11, pengambilan gambar sebuah

relief. Relief merupakan ukiran yang terdapat pada dinding candi. Relief

ini menggambarkan sejarah Candi Gedongsong yang berasal dari kerajaan

Hindu pada abad ke tujuh, yaitu pada zaman Wangsa Sanjaya.

Scene 4

Gambar 12.Scene4

Page 11: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

16

Pada scene 4 terlihat pada Gambar 12, menggambarkan candi-

candi yang berada di kawasan Candi Gedongsongo. Pada scene ini

menceritakan letak dan keunikan dari tiap-tiap candi, mulai dari Candi

Gedong I sampai dengan Candi Gedong V. Scene ini berawal dari asal-

usul nama Gedongsongo, yang kemudian dilanjutkan mengenai jumlah

candi sebenarnya yang dapat ditemui wisatawan.

Scene 5

Gambar 13.Scene 5

Pada scene 5 terlihat pada Gambar 13, menggambarkan kerumunan

orang berseragam bersama kuda. Pengambilan gambar menggunakan

Medium Long Shot, menceritakan keberadaan wisata kuda yang terdapat di

area pariwisata Candi Gedongsongo.

Scene 6

Gambar 14.Scene 6

Pada scene 6 terlihat pada Gambar 14, menggambarkan papan

nama “Kolam Rendam Air Panas Candi Gedongsongo”, menceritakan

keberadaan kolam rendam air panas yang terdapat di area pariwisata Candi

Gedongsongo.

Page 12: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

17

Scene 7

Gambar 15.Scene 7 shot 1

Pada scene 7 terlihat pada Gambar 15, menggunakan pengambilan

gambar Long Shot agar terlihat beberapa kerumunan warga yang sedang

bekerja secara bersamaan. Pada gambar ini mencerminkan kerukunan dan

keharmonisan yang yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para

wisatawan.

Scene 8

Gambar 16.Scene 8

Pada scene 8 terlihat pada Gambar 16, menggunakan pengambilan

gambar Close uptangan seseorang yang sedang memegang sate. Scene ini

menceritakan sate kelinci yang menjadi menu andalan di objek wisata

Candi Gedongsongo.

Page 13: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

18

Scene 9

Gambar 19.Scene 9

Pada scene 9 terlihat pada Gambar 17, menggunakan pengambilan

gambar Close Up berbagai macam souvenir. Scene ini menggambarkan

berbagai souvenir khas Candi Gedongsongo yang menjadi cindera mata

atau oleh – oleh yang dijual di objek wisata ini.

Scene 10

Gambar 18.Scene 10

Pada scene 10 terlihat pada Gambar 18, menggunakan

pengambilan gambar Medium Close Up dengan komposisi sepertiga.

Scene ini menampilkan testimoni atau wawancara tentang Candi

Gedongsongo kepada para pengunjung dan pengurus Candi Gedongsongo.

Komposisi sepertiga memberikan ruang yang cukup luas untuk

memperlihatkan latar belakang sebuah candi. Hal ini menunjukan, bahwa

wawancara dilakukan di dalam objek wisata Candi Gedongsongo.

Page 14: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

19

Scene 11

Gambar 19.Scene 11

Pada scene 11terlihat pada Gambar 19, menampilkan rangkuman

dari beberapa scene sebelumnya dalam satu frame. Frame dibagi menjadi

empat bagian yang masing-masing menampilkan tema yang telah

ditentukan sebelumnya. Scene ini menggambarkan cuplikan suana atau

hal-hal apa saja yang terdapat di Candi Gedongsongo.

Scene 12

Gambar 20.Scene 12

Pada scene 12 terlihat pada Gambar 20, menampilkan tagline

“Visit Indonesia” sebagai kalimat ajakan untuk mengunjungi pariwisata di

Indonesia.

Page 15: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

20

Perancangan Media

Hasil perancangan media ini, dipublikasikan dengan cara mengunggah ke

youtube agar mudah diakses oleh semua pengguna internet. Selain itu, video ini

juga diproduksi dalam bentuk CD untuk diberikan kepada Dinas Pemuda, Olah

Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang agar dapat dijadikan

media promosi sebagaimana mestinya.

Pengujian Video

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya video

advertorial “Gedongsongo” sebagai media promosi objek wisata Candi

Gedongsongo. Pengujian video advertorial ini dilakukan secara kuantitatif,

dengan membagikan kuisoner kepada mahasiswa DKV UKSW. Hasil kuisoner

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Kuesioner

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

A B C D E Σ

1 Apakah anda tertarik setelah melihat video

advertorial Gedongsongo? - 35 5 - - 40

2 Bagaimanakah visualisasi dari gambar-gambar

pada video advertorial Gedongsongo? - 30 10 - - 40

3 Menurut anda, bagaimana sinematografi yang

digunakan pada video advertorial? 5 28 7 - - 40

4 Bagaimanakah transisi dari scene satu ke scene

lainnya? 4 28 8 - - 40

5 Bagaimanakah kualitas pencahayaan dari video

tadi? 1 29 10 - - 40

6 Apakah suara pada narasi dari video advertorial

yang anda saksikan tadi terdengar jelas? 4 26 10 - - 40

7 Apakah soundtrack dari video yang anda saksikan

tadi sudah sesuai dengan tema Gedongsongo? - 32 8 - - 40

8 Apakah pesan dari video advertorial yang anda

saksikan dapat anda tangkap dengan baik? - 36 4 - - 40

9 Video advertorial ini menyampaikan informasi

Candi Gedongsogo secara lengkap dan jelas 2 33 5 - - 40

Total 16 277 67 0 0 360

Perhitungan hasil kuisoner dengan menggunakan skala likert. Skala likert

adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan

merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei.

Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala likert, responden menentukan

tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu

dari pilihan yang tersedia [10].

Page 16: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

21

Jawaban A : (16/360 x 100% = 4,44%) (Sangat menarik dan informatif)

Jawaban B : (277/360 x 100% =76,94% ) (Menarik dan informatif)

Jawaban C : (67/360 x 100% = 18,62%) (Cukup)

Jawaban D : (0/400 x 100% = 0%) (Kurang menarik dan informatif)

Jawaban E : (0/400 x 100% = 0%) (Tidak menarik dan informatif)

Gambar 22.Tampilan diagram hasil kuisioner

Dari hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa 81,38 % (dengan

asumsi jawaban A dan B dijumlahkan) responden berasumsi media yang telah

dirancang dapat memberikan informasi-informasi yang menarik, informatif karena

didukung oleh visualisasi yang menarik, narasi yang terdengar jelas, dan

sinematografi yang baik. Kemudian 18,62% responden menganggap media yang

telah dirancang cukup memberi informasi-informasi yang terkait.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa perancangan video advertorial Gedongsongo dapat

memberikan informasi secara menarik. Penggunaannya sebagai media promosi

memiliki keunggulan seperti, visualisasi dan sinematografi yang baik, serta dapat

disebarkan pada masyarakat secara lebih luas. Sehingga diharapkan video

advertorial Gedongsongo dijadikan media promosi alternatif atau alat promosi

tambahan bagi dinas.

Hasil perancangan media ini masih dapat dikembangkan dan ditingkatkan

kualitasnya. Oleh karena itu didapatkan saran untuk menambahkan informasi

mengenai letak Candi Gedongsongo serta akses menuju lokasi wisata tersebut.

6. Daftar Pustaka

[1] Supradani, Fransisca, 2012, Candi Gedongsongo - Jendela Indonesia,

Jakarta: Multimedia Kompas.

[2] Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata KabupatenSemarang,

2013,Video Wisata.

Kuisoner Jawaban A

Jawaban B

Jawaban C

Jawaban D

Jawaban E

Page 17: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

22

[3] Tinarbuko, Sumbo, 2012, Semiotika komunikasi visual, Yogyakarta: Jalan

sutra.

[4] Suyanto, 2004, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk

Pemasaran, Yogyakarta: ANDI.

[5] (http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/124498-

SK%20001%2008%20Pri%20p%20-%20Pengaruh%20persepsi-

Literatur.pdf) diakses tanggal 27 Mei 2014, 09:30

[6] (http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/448/jbptunikompp-gdl-didinbasir-

22387-3-babii.pdf) diakses tanggal 14 Mei 2014, 01:10

[7] Junaedi, Fajar, 2011, Membuat Film Dokumenter, Yogyakarta: Lingkar

Media

[8] Hariyanto, 2011, Pengembangan Obyek Wisata Candi Gedongsongo

Sebagai Laboraturium IPS Terpadu

(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JG/article/view/1663/1870)

diakses pada tanggal 17 april 2014, 14:18 WIB.

[9] Sarwono, Jonathan, 2007, Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual,

Yogyakarta: Andi.

[10] Amirin, Tatang, 2010, Skala Likert Penggunaan dan Analisis Datanya

(http://rektor.uin-

malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=4389:men

yusun-skala&catid=35:artikel&Itemid=210), diakses pada tanggal 2 April

2014, 15.00 WIB.

Page 18: 1. Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8846/3/T1_692009103_Full... · program komputer dengan penggabungan lebih dari satu media. Multimedia juga

23

LAMPIRAN :