IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA
-
Upload
yuushiina-dini-hapsari -
Category
Documents
-
view
137 -
download
8
Transcript of IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA
IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWADALAM KEHIDUPAN MODERN
Oleh : Junaidi Idrus, S.Ag., M.Hum
Pertanyaan :Mengapa di dunia ini banyak terjadi
kemaksiatan, kejahatan, kekerasan dan kezaliman ?
1. Tantangan, problem dan resiko kehidupan modern
PendahuluanManusia adalah homo sapiens ( hewan rasional ). Dengan kemampuan
akal manusia dapat mengatasi keterbatasan pada dirinya. Kegelapan dapat diatasi dengan lampu. Kelebihan manusia pada makhluk lain terletak pada akalnya.
Realitas kemampuan manusia:- Manusia tidak hanya mengenal nama-nama benda yang ada- Manusia dapat mengembangkan dana menciptakan nama-
nama baru pada benda yang diciptakannya- Kemampuan membuat benda-benda disebut kebudayaan [ fisik
– non fisik ]- Manusia mampu mengembangkan kebudayaannya akibat sains
dan tekhnologiMengapa Allah menempatkan posisi manusia lebih tinggi di banding malaikat?Karena manusia dapat mengenal nama-nama [ Qs. Al-Baqoroh:31].
Berbagai Persoalan manusia di era modern :
1. Problem utama modernitas : [ dampak negatif penemuan tekhnologi ]
Terjadinya pencemaran lingkunganRusaknya habitat hewan-tumbuhanMunculnya beragam penyakitPenebangan hutan secara liar dan membabi buta
2. Dalam bidang ekonomi : [ Persoalan kapitalisme-Materialisme ]Melahirkan manusia yang konsumtif-materialistik dan eksploitatifManusia hanya memandang dirinya sebagai mahkluk economicus [ manusia yang hanya mementingkan dirinya sendiri ]Manusia melupakan dirinya sebagai makhluk homo religious yang sarat dengan kaidah moralPrinsip ekonomi kapitalis telah melahirkan manusia serakah-egois
Salah satu contoh kasus di Indonesia:“ Demi kepentingan lahan pertanian-perumahan, tidak malu
menggunduli hutan–membakarnya. Import mobil dan motor secara besar-besaran tidak pernah memperhitungkan dampak polusi bagi kesehatan. Pelaku ekonomi kecil, adalah menggunakan lahan trotoar sebagai tempat berjualan dengan tidak mempertimbangkan keselamatan pejalan kaki.
3. Dalam bidang moral : [ Paham liberalisme – kebebasan berekspresi ]Melalui tekhnologi informasi di ekspose secara besar-besaran meski menabrak batas-batas agama.Globalisasi berwajah westernisasi ( penanaman nilai-nilai Barat dengan melepas nilai-nilai moral agama )Westernisasi mempunyai kemampuan melindas local culture budaya lokal ) buktinya: Bangsa Indonesia dalam banyak hal selalu berkiblat pada dunia Barat dan menjadikannya sebagai simbol kemajuan
Terdapat 3 hubungan antara agama dan ilmu :
a. Konflik [ agama dan ilmu ditempatkan pada posisi bertentangan ]. Hal ini terjadi pada abad pertengahan dalam kasus bagaimana penemuan ilmiah bertentangan dengan gereja, sehingga seseorang harus menentukan pilihan yaitu “ Menjadi orang yang beriman tapi menolak kebenaran ilmiah ATAU menerima pendapat ilmiah dengan konsekuensi ia dianggap kafir.
b. Independent. Artinya “ agama dan ilmu adalah dua domain yang dapat hidup bersama sepanjang mempertahankan “jarak aman” satu sama lain. Secara universal dapat dijelaskan :
- Ilmu dan agama mempunyai bahasa sendiri karena melayani fungsi yang berbeda dalam hidup manusia
- Ilmu menelusuri cara kerja benda-benda dan berurusan dnegan fakta objektif
- Agama berurusan dengan nilai dan makna tertinggi- Ilmu dan agama menawarkan dua perspektif yang saling melengkapi dan
bukan saling menjatuhkan-
c. Dialog. Artinya membandingkan metode kedua bidang ini yang dapat menunjukkan kemiripan dan perbedaan. Artinya keduanya bersinergi agar perkembangan ilmu tidak justru menjatuhkan martabat manusia.
4. Dalam persoalan sekularisme : [ Tarik menarik antara dunia – agama ]Urusan dunia dipisahkan dari agamaMunculnya split personality ( manusia berkepribadian ganda ), contohnya : pada saat yang sama ia bisa menjadi seorang koruptor, meskipun ia taat beribadah.Peran agama akan semakin kehilangan ruhnya
5. Dalam persoalan keilmuan : [ Munculnya pemikiran positivisme ] Sesuatu dikatakan benar jika; menggunkan tolok ukur kebenaran
rasional, empiris, eksperimental dan terukur secara metodologis. Bagaimana hubungan antara agama dan ilmu.