implementasi program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
Implementasi Iman dalam masyarakat
-
Upload
rino-hlsby -
Category
Documents
-
view
76 -
download
7
description
Transcript of Implementasi Iman dalam masyarakat
0
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN
AGAMA KATOLIK
Implementasi Iman dalam Masyarakat
Penyusun:
Vania Azalia Gunawan
011211132022
S1 Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga Surabaya
2012
1
RINGKASAN
Saya mengikuti sebuah kegiatan paroki yaitu kegiatan Rekat atau
Remaja Katolik di paroki St. Yakobus Surabaya. Peserta kegiatan rekat ini
kurang lebih 60 peserta yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok
SMP dan SMA. Di sini saya bertindak sebagai pelaksana kegiatan yang
memberikan materi kepada kelompok SMA. Kegiatan ini dilakukan rutin
setiap minggunya pada hari Sabtu pukul 16.30 hingga 17.30. Materi-
materi yang saya sampaikan disesuaikan dengan tema yang sudah
diberikan oleh paroki St. Yakobus Surabaya. Banyak hal yang
berpengaruh terhadap berhasilnya kegiatan ini adalah perhatian dari
peserta dan esensi yang dapat diambil dari materi yang saya berikan. Apa
yang saya berikan sangat berpengaruh terhadap ketertarikan peserta untuk
mendengarkan dan memperhatikan. Hal yang dicapai dari kegiatan ini
adalah semakin bertambahnya pengalaman dan pengetahuan baik bagi
peserta maupun bagi pelaksana sendiri.
2
PENDAHULUAN
I. Situasi lingkungan paroki St. Yakobus Surabaya
Situasi lingkungan paroki St. Yakobus Surabaya sangat kondusif
untuk kegiatan-kegiatan seperti rekat ini. Ruangan yang disediakan
untuk rekat juga luas dan sarana-prasarananya pun lengkap
sehingga mempermudah pemateri dalam menyampaikan materinya
kepada peserta.
II. Kebutuhan paroki St. Yakobus Surabaya
Peserta kegiatan rekat St. Yakobus Surabaya banyak terdiri dari
remaja-remaja yang berusia SMP dan SMA. Kebutuhan paroki
yang dibutuhkan menurut saya adalah lebih bervariasinya materi
yang diberikan dengan diberikan contoh-contoh yang lebih nyata
dalam kehidupan.
III. Tujuan kegiatan sebagai solusi atas persoalan yang ditemui
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi atas persoalan
yang ditemui di paroki St. Yakobus Surabaya dengan memberikan
materi-materi yang lebih bervariasi, dan setiap materinya
menggunakan sebuah pengantar seperti video, film, atau cerita-
cerita inspiratif. Dengan pengantar materi ini diharapkan materi
dapat terserap dengan lebih baik dan dapat menjadi contoh yang
lebih nyata bagi peserta.
3
KRONOLOGIS KEGIATAN
Pertemuan minggu I
a. Waktu : Sabtu, 6 Oktober 2012
b. Jam : 16.50 – 17.00
c. Tema : Kejujuran – From now on, From myself
d. Kegiatan :
Kegiatan dimulai pukul 16.30 dan diawali dengan doa pembuka.
Setelah doa pembuka, kegiatan dilanjutkan dengan permainan yang
berhubungan dengan tema hari ini yaitu “kejujuran”. Permainan
dilaksanakan oleh pembina rekat dari paroki St. Yakobus.
Setelah permainan selesai, sekitar pukul 16.50, dimulai materi
selanjutnya yang berjudul “Akibat dari berbohong” yang dibawakan oleh
saya. Untuk memulai materi, saya awali dengan memutarkan video dari
cuplikan film “BIG FAT LIAR”. Film ini menjelaskan tentang seorang
anak yang sering berbohong kepada orang sekitarnya sehingga ketika
suatu hari ia mengatakan sebuah kejujuran, tidak ada orang yang percaya
kepadanya.
Setelah pemutaran video kurang lebih 5 menit, saya menanyakan
pesan-pesan apa saja yang bisa dipetik dari film tadi. Kemudian saya
menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan berbohong dan apa
akibatnya.
Setelah materi ini, materi selanjutnya mengenai cerita kitab suci
dan caritas inspiratif tentang kejujuran dibawakan oleh pemateri lainnya.
Setelah materi terakhir selesai, masih ada sisa waktu kurang lebih 10 menit
dan digunakan untuk menyanyi bersama dan doa penutup.
e. Hasil :
Peserta mengetahui apa itu kejujuran dan akibatnya jika tidak
berbuat jujur. Dan mereka memahami bahwa berbuat tidak jujur tidak
sesuai dengan ajaran Kristus sendiri dan juga melanggar 10 perintah Allah.
4
Sehingga mereka akan berusaha untuk melaksanakan perintah Allah dan
menghindari ketidakjujuran.
Pertemuan minggu II
a. Waktu : Sabtu, 27 Oktober 2012
b. Jam : 17.10 – 17.20
c. Tema : Cita-cita – Dream on!
d. Kegiatan :
Kegiatan dimulai pukul 16.30 dan diawali dengan doa pembuka.
Setelah doa pembuka, kegiatan dilanjutkan dengan permainan yang
berhubungan dengan tema hari ini yaitu “cita-cita”. Permainan
dilaksanakan oleh pembina rekat dari paroki St Yakobus.
Materi pertama dan kedua mengenai sebuah cerita sukses dan
bagaimana untuk mencapai kesuksesan dibawakan oleh pemateri lain.
Saya membawakan materi terakhir mengenai berpikir positif. Di
sini saya membacakan sebuah cerita mengenai seorang pria yang
menelepon Norman Vincent Peale. Setelah membacakan cerita tersebut,
saya menanyakan kepada peserta kegiatan, pesan apa yang dapat diambil.
Setelah itu, saya menjelaskan pesan-pesan apa saja yang harus dipetik dan
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Acara kemudian ditutup dengan menyanyi “I Have a Dream” dan
doa penutup.
e. Hasil :
Peserta memahami bahwa penting sekali untuk mempunyai cita-
cita dan mengetahu bagaimana cara menggapainya. Selain itu, peserta juga
mengetahui pentingnya berpikir positif dalam menghadapi berbagai
tantangan kehidupan.
5
Pertemuan minggu III
a. Waktu : Sabtu, 24 November 2012
b. Jam : 17.00 – 17.10
c. Tema : Keluarga - Familyhood
d. Kegiatan :
Kegiatan dimulai pukul 16.30 dan diawali dengan doa pembuka.
Setelah doa pembuka, kegiatan dilanjutkan dengan permainan yang
berhubungan dengan tema hari ini yaitu “keluarga”. Permainan
dilaksanakan oleh pembina rekat dari paroki St Yakobus.
Materi pertama dibawakan oleh pemateri lain yang diisi dengan
sharing pengalaman. Materi kedua kemudian saya bawakan dengan judul
“Siapakah keluarga kita?”
Saya menjelaskan tentang apa itu keluarga dan manfaat dari
keluarga itu sendiri. Saya juga menjelaskan kepada mereka, bahwa yang
dimaksud keluarga bukan hanya adanya ikatan darah, tapi siapapun yang
bisa kita ajak berbagi suka maupun duka.
Setelah materi saya selesai, materi ketiga dilanjutkan oleh
pemateri berikutnya tentang pentingnya saling menghargai dalam
keluarga, dan kemudian dilanjutkan dengan menyanyi bersama “Hari Ini
Kurasa Bahagia” dan diakhiri dengan doa penutup.
e. Hasil :
Peserta memahami bahwa keluarga bukan hanya mereka yang
memiliki ikatan darah dengan kita, melainkan siapapun yang bisa kita ajak
berbagi suka dan duka, seperti sahabat, pacar, dan sebagainya. Peserta juga
semakin termotivasi untuk terus bersikap saling menghargai dan
menghormati dalam kehidupan berkeluarga.
6
Pertemuan minggu IV
a. Waktu : Sabtu, 8 Desember 2012
b. Jam : 16.40 – 16.50
c. Tema : Advent – Prepare Yourself
d. Kegiatan :
Kegiatan dimulai pukul 16.30 dan diawali dengan doa pembuka.
Setelah doa pembuka, kegiatan dilanjutkan dengan materi bertema
“advent”.
Materi pertama dibawakan oleh pemateri lain. Kemudian materi
kedua dilanjutkan oleh saya dengan judul “Apa itu dosa?”. Jadi pada
materi ini, saya menjelaskan tentang apa itu dosa dan apa saja macam-
macam dosa. Saya juga menjelaskan akibat dari melakukan dosa itu
sendiri.
Setelah materi saya selesai, kemudian dilanjutkan dengan
bagaimana mengatasi godaan dan menjadi terang dan garam dunia yang
dibawakan oleh pemateri berikutnya. Setelah selesai, diakhiri dengan
menyanyi bersama “Seperti yang Kau Ingini” dan doa penutup.
e. Hasil :
Peserta memahami apa itu dosa dan macam-macamnya. Mereka
juga mulai mengetahui bahwa untuk menghindari dosa, ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk mengatasi godaan itu sendiri dan bagaimana
kita dapat menjadi terang dan garam dunia. Peserta mulai menyadari pula
betapa pentingnya kita untuk mengakui dosa kita dan memohon ampun
kepada Tuhan atas dosa-dosa yang telah kita perbuat.
Pertemuan minggu V
a. Waktu : Sabtu, 15 Desember 2012
b. Jam : 17.00 – 17.10
c. Tema : Pertobatan – Forgiving, Forgiven
7
d. Kegiatan :
Kegiatan dimulai pukul 16.30 dan diawali dengan doa pembuka.
Setelah doa pembuka, kegiatan dilanjutkan dengan permainan yang
berhubungan dengan tema hari ini yaitu “pertobatan”. Permainan
dilaksanakan oleh pembina rekat dari paroki St Yakobus.
Materi pertama dibawakan oleh pemateri lain yang menjelaskan
mengenai mengampuni dan kemudian saya lanjutkan dengan materi kedua
yaitu sebuah kisah inspiratif. Saya menceritakan sebuah cerita berjudul
“Paco, pulanglah”. Setelah cerita tersebut saya bacakan, saya menanyakan
pesan-pesan apa yang dapat kita ambil dari cerita tersebut. Kemudian saya
menjelaskan bahwa pentingnya mengampuni.
Setelah itu, materi dilanjutkan oleh pemateri berikutnya yang
membahas sebuah renungan kitab suci. Kemudian diakhiri dengan
menyanyi lagu “Sentuh Hatiku” dan ditutup dengan doa penutup.
e. Hasil :
Peserta memahami bahwa setiap orang berdosa tentu merindukan
sebuah pengampunan, dan kita sebagai seorang beriman, mempunyai
sebuah kewajiban untuk mengampuni siapapun yang bersalah kepada kita,
meskipun adalah musuh kita sendiri. Tuhan sendiri berkehendak agar kita
tidak pernah lelah untuk mengampuni sesama kita.
8
REFLEKSI
Peserta Kegiatan
Kegiatan ini memberikan banyak manfaat dan pelajaran bagi mereka
terutama pengalaman hidup yang lebih nyata. Pada materi kejujuran, peserta lebih
memahami pentingnya kejujuran dalam kehidupan karena kejujuran merupakan
landasan dalam membangun relasi dengan orang lain. Melalui cuplikan film “BIG
FAT LIAR”, peserta mengetahui secara lebih nyata akibat dari tindakan
ketidakjujuran.
Materi kedua yang mengenai cita-cita sangat bermanfaat bagi peserta dan
memberikan motivasi untuk terus menggapai cita-cita mereka, serta untuk selalu
berpikir positif dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Materi mengenai keluarga bahwa keluarga adalah siapapun yang bisa kita
ajak berbagi suka dan duka di mana ada sikap saling menghargai dan
menghormati di dalamnya.
Materi dosa dan akibatnya semakin mengena bagi peserta. Mereka mulai
memahami apa itu dosa dan mulai mengerti bagaimana mengatasi godaan itu
sendiri. Peserta juga semakin menyadari betapa pentingnya mengakui dosa dan
memohon ampun kepada Tuhan.
Pada materi terakhir tentang pengampunan membawa manfaat yang
besar bagi peserta, bahwa sebagai seorang beriman harus bisa mengampuni
siapapun yang bersalah kepada kita, meskipun musuh.
Warga Wilayah, Paroki, atau Lingkungan
Kegiatan ini sangat berguna dan bermanfaat terutama bagi warga paroki
karena dengan adanya beberapa pemateri baru dapat memberikan warna berbeda
dalam kegiatan rekat ini. Dengan adanya kegiatan ini, materi-materi rekat dapat
lebih tersampaikan dengan mudah dan menarik.
9
Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini bermanfaat bagi saya sebagai pelaksana kegiatan. Melalui
kegiatan ini, saya banyak belajar memberikan materi yang berkualitas dan
menarik bagi peserta rekat. Selain itu, saya juga dapat berbagi pengalaman hidup
yang mungkin dapat bermanfaat bagi peserta. Saya juga mendapatkan banyak
pengetahuan tambahan terutama di bidang kerohanian. Kegiatan ini memberikan
banyak pelajaran berharga bagi hidup saya.
10
PENUTUP
Simpulan
Kegiatan ini sangat berguna dan banyak memberikan manfaat baik bagi
saya sendiri sebagai pelaksana dan juga bagi peserta. Banyak pengalaman yang
saya dapatkan dalam mengajar dan menyampaikan pengetahuan yang baru bagi
teman-teman di Rekat. Selain pengalaman, saya juga mendapatkan banyak
tambahan pengetahuan, terutama di bidang kerohanian, baik dari pemateri lain
maupun ketika saya menyiapkan materi yang akan saya sampaikan.
Saran
a. Peserta
Saran bagi peserta agar lebih rutin dalam mengikuti kegiatan rekat
karena di tiap minggunya terdapat materi yang berbeda-beda dan penting
untuk diikuti. Selain itu, agar para peserta dapat lebih meningkatkan
perhatian terutama ketika pemberi materi sedangkan menjelaskan
materinya agar materi yang diberikan dapat terserap dengan baik dan
dapat bermanfaat.
b. Paroki
Tema-tema materi yang diberikan setiap minggunya menurut saya
sudah tepat dan cocok bagi kaum remaja sekarang. Saran bagi paroki
agar kegiatan rekat ini terus dilaksanakan dan terus dikembangkan ke
depannya. Selain itu, untuk tema-tema materi yang diberikan agar dapat
terus bervariasi tiap minggunya agar materi tiap minggunya dapat
dijadikan bekal bagi remaja katolik dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang dihadapi di dunia nyata.
11
c. Pemateri lainnya
Pemateri lain menurut saya sudah memberikan banyak materi yang
bermutu dan sangat menarik untuk didengarkan. Selain itu, pengawalan
materi dengan permainan juga menggugah peserta untuk memahami
materi. Saran bagi pemateri lainnya agar lebih ditingkatkan lagi dalam
memberikan materi, dan agar materinya lebih bervariasi lagi agar lebih
mengena terutama dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
remaja saat ini. Selain itu juga penggunaan sarana video, film, atau cerita
inspiratif agar dapat menjadi contoh yang lebih nyata bagi peserta.
12
LAMPIRAN
JADWAL KEGIATAN PAROKI ST. YAKOBUS SURABAYA
6 Oktober 2012
Tema Materi : Kejujuran
Judul : From Now On, From Myself
Waktu : 16.30 – 17.30
13 Oktober 2012
Tema Materi : Menghargai Sesama
Judul : We Are All The Same
Waktu : 16.30 – 17.30
20 Oktober 2012
Tema Materi : Menghadapi Tantangan
Judul : Never Say Never
Waktu : 16.30 – 17.30
27 Oktober 2012
Tema Materi : Cita - cita
Judul : Dream On!
Waktu : 16.30 – 17.30
3 November 2012
Tema Materi : Iman Tanpa Perbuatan
Judul : Act Of Faith
Waktu : 16.30 – 17.30
13
10 November 2012
Tema Materi : Kasih
Judul : Love Your Foe
Waktu : 16.30 – 17.30
17 November 2012
Tema Materi : Bersyukur
Judul : My Life is Beautiful
Waktu : 16.30 – 17.30
24 November 2012
Tema Materi : Keluarga
Judul : Familyhood
Waktu : 16.30 – 17.30
1 Desember 2012
Tema Materi : Kekompakkan
Judul : Solidarity and Teamwork
Waktu : 16.30 – 17.30
8 Desember 2012
Tema Materi : Advent
Judul : Prepare Yourself!
Waktu : 16.30 – 17.30
15 Desember 2012
Tema Materi : Pertobatan
Judul : Forgiving, Forgiven
Waktu : 16.30 – 17.30
14
22 Desember 2012
Tema Materi : Natal
Judul : Grown-Up Christmas List
Waktu : 16.30 – 17.30
MATERI YANG DIBERIKAN
Pertemuan minggu I
a. Waktu : Sabtu, 6 Oktober 2012
b. Jam : 16.50 – 17.00
c. Tema : Kejujuran – From now on, From myself
d. Materi :
Saya membawakan materi pertama dengan judul “Akibat Berbohong”.
Ringkasan Materi yang saya bawakan:
Jujur berarti tidak curang, tidak berbohong. Jujur dalam perbuatan artinya
bahwa apa yang ada dalam hati sama dengan apa yang diucapkan.
Kejujuran adalah mengatakan atau melakukan sesuai dengan kenyataan.
Kejujuran membangun sebuah kepercayaan dan menjadi landasan dalam
pergaulan. Tanpa kejujuran, pergaulan kita dengan orang lain adalah semu.
Akibat dari berbohong atau ketidakjujuran :
1. Bagi para pelaku
a. Walaupun berkelimpahan, tapi belum tentu bahagia
b. Hati nurani akan mati kalau dilakukan berulang-ulang
c. Moral dan kepribadian merosot
d. Apabila kebohongannya terbongkar, mungkin saja bisa
menyebabkan penderitaan sampai ke keluarga.
2. Bagi masyarakat : Menyebabkan krisis multidimensi
Saya juga menghubungkan materi saya dengan film “BIG FAT LIAR”,
bahwa apabila kita terlalu sering berbohong, akhirnya tidak ada yang
percaya pada kita, meskipun saat itu kita berkata jujur.
15
Contoh kebohongan yang sering dilakukan adalah menyontek di sekolah.
Mungkin kita berpikir bahwa dengan menyontek, kita akan mendapat nilai
bagus, dan membanggakan kedua orang tua kita. Tapi, apabila kita tidak
mengerjakan sendiri saat ulangan, bagaimana nanti saat ujian akhir di saat
kita harus benar-benar mengerjakan sendiri, maka nanti akan kesulitan dan
mendapat nilai yang jelek. Tentu ini akan lebih mengecewakan.
Materi saya ini kemudian saya tutup dengan sebuah kutipan:
The truth may hurt for a little, but a lie hurts forever.
So, be HONEST!
Pertemuan minggu II
a. Waktu : Sabtu, 27 Oktober 2012
b. Jam : 17.10 – 17.20
c. Tema : Cita-cita – Dream on!
d. Materi :
Saya membawakan materi terakhir mengenai berpikir positif. Di sini saya
membacakan sebuah cerita mengenai seorang pria yang menelepon
Norman Vincent Peale. Inilah cerita yang saya bacakan:
Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak
sedih. Ia mengatakan sudah tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup
ini. Norman hanya tersenyum kemudian mengambil secarik kertas. Pada
selembar kertas itu ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah
tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri
pria itu menuliskan segala sesuatu yang telah hilang dari hidupnya.
Sedangkan pada kolom kanan, ia menulis segala sesuatu yang masih
dimilikinya.
"Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan," kata pria itu tetap
dalam kesedihan. "Aku sudah tak punya apa-apa lagi."
"Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?" tanya Norman.
16
"Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat
mencintaiku!"
"Kalau begitu bagus sekali," sahut Norman penuh antusias. "Mari
kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan "Istri yang amat
mencintai". Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?"
"Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!"
"Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan "Anak-anak
tidak berada dalam penjara." kata Norman sambil menuliskannya di atas
kertas tadi.
Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu
menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada diri sendiri.
"Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika
kita berpikir dengan cara seperti itu," katanya.
Dari cerita tersebut, kita dapat menangkap bahwa berpikir positif itu
sangat penting dalam menggapai sebuah cita-cita. Kita mengetahui bahwa
untuk mencapai sebuah keberhasilan, pasti ada hambatan-hambatan yang
harus kita lalui. Dan sebagai anak beriman, hambatan-hambatan ini jangan
dianggap sebagai batu sandungan bagi kita, melainkan jadikan batu
loncatan untuk mencapai cita-cita. Apabila kita jatuh, kita harus selalu
berpikir positif bahwa Tuhan tidak memberikannya hari ini, karena Dia
akan memberikan yang lebih baik. So, THINK POSITIVE!
Pertemuan minggu III
a. Waktu : Sabtu, 24 November 2012
b. Jam : 17.00 – 17.10
c. Tema : Keluarga - Familyhood
d. Materi :
Saya membawakan materi kedua tentang “Siapakah keluarga kita?”
Ringkasan Materi yang saya bawakan:
17
Keluarga adalah unit satuan masyarakat terkecil atau sebuah komponen
kecil di dalam masyarakat. Di dalam keluarga, ada interaksi, di mana
seorang anak mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan
nilai atau norma. Lalu siapakah keluarga kita? Keluarga bukanlah hanya
orang-orang yang mempunyai ikatan darah dengan kita, melainkan
siapapun yang dapat menjadi tempat berbagi di waktu suka maupun duka.
Seperti Yesus sendiri, dalam ayat Matius 12:50 yang berbunyi
“Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah
saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Tuhan Yesus sendiri menganggap
siapapun menjadi keluarganya, tanpa memandang ikatan darah. Oleh
karena itu, kita semua adalah sebuah keluarga, di mana tempat kita
berlindung, tempat mendapatkan kasih sayang yang tulus tanpa pamrih.
Pertemuan minggu IV
a. Waktu : Sabtu, 8 Desember 2012
b. Jam : 16.40 – 16.50
c. Tema : Advent – Prepare Yourself
d. Materi :
Saya membawakan materi kedua tentang “Macam-macam Dosa”.
Ringkasan Materi yang saya bawakan:
Apakah itu dosa? Dosa adalah melanggar hukum Allah. “Setiap orang
yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah
pelanggaran hukum Allah.”” (1 Yohanes 3:4) “Semua kejahatan adalah
dosa” (1 Yohanes 5:17)
Lalu apakah hukum Allah itu? Hukum Allah adalah 10 perintah Allah
yang dituliskan di loh batu yang disampaikan kepada umat Israel melalui
perantaraan Musa. Kesepuluh perintah Allah tersebut adalah :
1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada
di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di
18
dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya
atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah
Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada
anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari
orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih
setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku
dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
3. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan,
sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut
nama-Nya dengan sembarangan.
4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat enam hari lamanya engkau
akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,tetapi hari
ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan
melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau
anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu
perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan
langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari
ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan
menguduskannya.
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah
yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzinah.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya,
atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau
lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.
Ingatlah, bahwa semua orang itu berdosa, tidak ada seorangpun di dunia
ini yang tidak berdosa. Setiap umat beriman mempunyai apa itu yang
19
disebut dengan dosa asal, yaitu dosa yang melekat kepada kita yang
dikarenakan Adam dan Hawa yang tertipu oleh ular sehingga akhirnya
mereka dikeluarkan dari Taman Firdaus. Selain dosa asal, ada pula dosa
yang tidak terampuni. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan
Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh
Kudus, ia tidak akan diampuni.” (Lukas 12:10)
Sebagai simbol bahwa kita telah berpaling dari dosa, kita haruslah
dibaptis. Ada dalam Alkitab,“ Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah
Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan
Allah akan mengampuni dosamu, “(Lukas 3:3)
Apabila kita merasa berdosa, lalu apa yang harus kita lakukan? Hal
pertama yang harus dilakukan adalah mengakui dosa dan memohon
pengampunan kepada Tuhan. Tuhan akan selalu mengampuni kita anak-
anak-Nya dan percayalah bahwa Tuhan telah mengampuni mu dan
berhentilah merasa bersalah.
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan.”
(1 Yohanes 1:9)
Pertemuan minggu V
a. Waktu : Sabtu, 15 Desember 2012
b. Jam : 17.00 – 17.10
c. Tema : Pertobatan – Forgiving, Forgiven
d. Materi :
Saya mengisi materi saya dengan menceritakan sebuah kisah inspiratif
tentang pengampunan.
Cerita yang saya bawakan:
Ada satu cerita pendek yang ditulis oleh Ernest Hemingway yang
bercerita tentang satu keluarga yang tinggal di kota kecil di Spanyol.
20
Suatu hari diceritakan terjadi suatu pertengkaran hebat antara ayah
dengan anaknya yang masih remaja dalam keluarga itu. Entah karena
kemarahan atau kata-kata keras yang keluar dari mulut sang ayah,
keesokan harinya sang ayah menemukan ranjang anaknya kosong dan
anaknya telah kabur dari rumah.
Dengan diliputi rasa sedih dan gelisah sang ayah terus mencari anaknya,
dan akhirnya diketahui bahwa anak itu telah pergi ke kota Madrid. Sang
ayah menyadari akan bahaya dan dampak dari pergaulan buruk dan
tindak kriminal di kota besar seperti Madrid, maka ia bergegas menuju
kota Madrid. Namun ia juga kebingungan mencari dimana keberadaan
anaknya, dia tidak dapat menemukan anaknya di kota yang sangat besar
seperti itu.
Kemudian ia mempunyai ide untuk memasukkan pencarian anaknya ke
surat kabar ibu kota, dan kemudian ia menuliskan di koran “El Liberal,”
dengan tulisan “PACO, PULANGLAH! TEMUI PAPA DI HOTEL
MONTANA SELASA SIANG, SEMUA SUDAH DIMAAFKAN.”
Pada selasa siang seperti dituliskan di surat kabar “El Liberal” sang
ayah pergi menuju hotel Montana, dan betapa kagetnya sang ayah ketika
tiba disana, ia melihat ada 800 anak yang berkumpul untuk mencari ayah
mereka. Istilah “Paco” adalah sebutan atau nama panggilan untuk
seorang anak laki-laki di Spanyol, jadi wajar saja banyak anak yang
datang kesana. Namun jumlah 800 anak sangatlah banyak, dan memberi
petunjuk bahwa banyak sekali anak-anak yang kehausan kasih dari ayah
mereka. Seringkali konflik dan perbedaan pendapat antar orangtua dan
anak terjadi dalam rumah tangga, dan anak-anak mudah sekali
tersinggung oleh sikap dan kata-kata orangtua mereka. Mudah sekali bagi
mereka untuk mengambil keputusan untuk pergi meninggalkan rumah atau
mengambil sikap acuh tak acuh dan tak mau berbicara lagi dengan
orangtua mereka. Peristiwa di atas memberi suatu pelajaran bahwa
banyak sekali anak-anak yang terlantar di luar sana dan sangat
membutuhkan kasih. Mereka mengharapkan uluran tangan dan kasih
sayang serta pengampunan atas kesalahan yang mungkin mereka pernah
21
lakukan. Dengan sedikit perhatian, perasaan dikasihi, dirindukan dan
dengan jaminan pengampunan, mereka akan segera kembali kepada
orangtuanya. Kebanyakan anak-anak remaja sulit sekali untuk
merendahkan diri mereka lalu datang meminta maaf kepada orangtuanya.
Saya yakin bahwa 800 “Paco” berharap bertemu dengan ayah mereka
sambil membuka kedua tangan mereka menunggu ia berlari untuk
kemudian dipeluk ayahnya. Mereka membutuhkan suatu rasa aman dan
suatu penerimaan dan jaminan bahwa mereka diampuni. Mereka ingin
mendengar kata-kata dari orangtua mereka: “Semua sudah dimaafkan,
kamu dimaafkan, pulanglah ke keluargamu, kami mengasihimu!”
Dari cerita di atas, kita dapat mengambil sebuah pesan, bahwa setiap orang
yang berdosa sangat merindukan sebuah pengampunan. Memang
memberikan sebuah pengampunan sangatlah sulit. Namun, kita sebagai
seorang beriman wajib mengampuni siapapun, termasuk musuh kita
sendiri. Seperti yang ada dalam kitab suci, bahwa Allah selalu
mengampuni umat Israel yang sudah berkali-kali berbuat dosa kepada
Allah. Hal inilah yang seharusnya kita tanamkan dalam diri kita. Firman
Tuhan mengajarkan bahwa mengasihi sesama manusia yang walaupun
dengan sengaja berbuat dosa kepada kita harus dimaafkan dan didoakan
agar mereka dapat berubah. Seperti pada kitab suci bab Matius 18: 21-22
“Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai
berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa
terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan!
Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh
puluh kali tujuh kali.”
LET’S FORGIVING!
22
23
DOKUMENTASI
24
25
26
27
28
29
30
31
REFERENSI
WEBSITE:
http://forumkristen.com/index.php?topic=17034.0
http://octianaeni.blogspot.com/2010/10/keluarga-adalah-segalanya.html
http://www.bibleinfo.com/id/topics/dosa
http://inspirasijiwa.com/paco-pulanglah/
http://filsafat.kompasiana.com/2011/05/21/memaafkan-itu-70-x-7-tuhan-sebagai-
standar-kasih-bukan-nabi-364532.html
BUKU:
Perutusan Murid-Murid Yesus Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/SMK 3A
Berpikir Positif oleh Norman Vincent Peale