Implementasi Iman di BIAK

31
Praktik Pembinaan BIAK Di Gereja Kristus Raja Maxima A. Bokilia (Dosen: M.G. Rumambo) 1. Ringkasan Saya menjalankan tugas eskursi sosial di Gereja Kristus Raja dimana saya menjadi salah satu pembina BIAK. Kegiatan ini berlangsung setiap hari minggu pada jam 7 sampai jam 9 pagi. Saya menjalankan tugas ini selama 7 minggu dimana 2 minggu awal merupakan minggu perkenalan dimana saya hanya membantu mendampingi dan pada minggu yang ketiga tanggal 28 Oktober 2012, saya bersama teman-teman dari Farmasi diberikan kesempatan untuk mulai mendapatkan tugas dalam memimpin kegiatan BIAK. Selanjutnya, saya mulai melanjutkan pembinaan pada tanggal 11,18 dan 25 November 2012 dan minggu yang terakhir pada tanggal 16 Desember 2012. Kegiatan yang biasa dilakukan adalah mengajarkan lagu dengan gerakan, membaca alkitab, memberikan ayat hafalan, melakukan aktivitas yang sesuai dengan tema pembinaan dan juga berdoa bersama. Proses eskursi sosial ini memberikan pengaruh yang positif bagi kepribadian saya pribadi dimana saya dilatih untuk mengontrol emosi, harus lebih sabar, berkomunikasi dengan baik kepada adik-adik sehingga mereka lebih mudah mengerti materi yang diberikan, dan juga yang paling utama adalah memberikan pelayanan dengan hati yang ikhlas. Kehadiran saya sebagai pembina dapat memberikan contoh dan pengetahuan iman yang baik kepada adik-adik BIAK yang dapat mengembangkan kepribadian mereka serta kontribusi kecil ini juga bisa memberikan bantuan untuk peningkatan pembinaan BIAK bagi wilayah Paroki Kristus Raja. 2. Pendahuluan: A. Situasi lingkungan paroki, wilayah atau lingkungan. Paroki Kristus Raja terletak di Jl. Residen Sudirman No. 3. Gereja Kristus Raja ini letaknya berhadapan dengan Gereja Kristen Residen Sudirman. Paroki ini dikelilingi oleh gedung-gedung TK, SD, dan SMP Katolik. Paroki Kristus Raja ini telah berusia 82 tahun dengan jumlah umat yang sangat banyak. Hal ini bisa dilihat dari padatnya Gereja Kristus Raja setiap ada perayaan misa di gereja tersebut. Kegiatan pengembangan iman baik untuk anak-anak hingga dewasa juga banyak yang telah dijalankan. Salah satunya adalah Bina Iman Anak Katolik (BIAK). Kegiatan BIAK ini telah dijalankan dengan baik dilihat dari adanya kelompok pembina BIAK, rancangan kegiatan setiap minggu dan jumlah peserta BIAK yang lebih dari 30 orang tiap minggunya. Hal ini menunjukan situasi paroki yang cukup baik dalam melakukan proses pembinaan iman anak-anak. Situasi lingkungan Paroki Kristus Raja sudah cukup mendukung kegiatan BIAK tersebut karena berdekatan dengan sekolah-sekolah Katolik sehingga kegiatan BIAK tidak mengalami kendala tempat yang akan digunakan. Selain itu, orang tua para peserta BIAK juga memberikan dukungan dengan sering mengantarkan bahkan ada yang menemani selama proses kegiatan BIAK. B. Kebutuhan paroki, wilayah atau lingkungan yang paling mendesak Berdasarkan keterangan di atas, dengan jumlah umat yang banyak tentu berpengaruh pada peserta BIAK yang semakin banyak pula. Meskipun kakak-kakak pembina di BIAK

description

Salah satu implementasi arah dasar Keuskupan Surabaya pada tahun remaja dan pemuda dapat dijalankan dengan membangun bersama adik-adik BIAK

Transcript of Implementasi Iman di BIAK

Page 1: Implementasi Iman di BIAK

Praktik Pembinaan BIAK Di Gereja Kristus Raja Maxima A. Bokilia (Dosen: M.G. Rumambo)

1. Ringkasan Saya menjalankan tugas eskursi sosial di Gereja Kristus Raja dimana saya menjadi salah

satu pembina BIAK. Kegiatan ini berlangsung setiap hari minggu pada jam 7 sampai jam 9 pagi. Saya menjalankan tugas ini selama 7 minggu dimana 2 minggu awal merupakan minggu perkenalan dimana saya hanya membantu mendampingi dan pada minggu yang ketiga tanggal 28 Oktober 2012, saya bersama teman-teman dari Farmasi diberikan kesempatan untuk mulai mendapatkan tugas dalam memimpin kegiatan BIAK. Selanjutnya, saya mulai melanjutkan pembinaan pada tanggal 11,18 dan 25 November 2012 dan minggu yang terakhir pada tanggal 16 Desember 2012. Kegiatan yang biasa dilakukan adalah mengajarkan lagu dengan gerakan, membaca alkitab, memberikan ayat hafalan, melakukan aktivitas yang sesuai dengan tema pembinaan dan juga berdoa bersama. Proses eskursi sosial ini memberikan pengaruh yang positif bagi kepribadian saya pribadi dimana saya dilatih untuk mengontrol emosi, harus lebih sabar, berkomunikasi dengan baik kepada adik-adik sehingga mereka lebih mudah mengerti materi yang diberikan, dan juga yang paling utama adalah memberikan pelayanan dengan hati yang ikhlas. Kehadiran saya sebagai pembina dapat memberikan contoh dan pengetahuan iman yang baik kepada adik-adik BIAK yang dapat mengembangkan kepribadian mereka serta kontribusi kecil ini juga bisa memberikan bantuan untuk peningkatan pembinaan BIAK bagi wilayah Paroki Kristus Raja.

2. Pendahuluan: A. Situasi lingkungan paroki, wilayah atau lingkungan.

Paroki Kristus Raja terletak di Jl. Residen Sudirman No. 3. Gereja Kristus Raja ini letaknya berhadapan dengan Gereja Kristen Residen Sudirman. Paroki ini dikelilingi oleh gedung-gedung TK, SD, dan SMP Katolik. Paroki Kristus Raja ini telah berusia 82 tahun dengan jumlah umat yang sangat banyak. Hal ini bisa dilihat dari padatnya Gereja Kristus Raja setiap ada perayaan misa di gereja tersebut. Kegiatan pengembangan iman baik untuk anak-anak hingga dewasa juga banyak yang telah dijalankan. Salah satunya adalah Bina Iman Anak Katolik (BIAK).

Kegiatan BIAK ini telah dijalankan dengan baik dilihat dari adanya kelompok pembina BIAK, rancangan kegiatan setiap minggu dan jumlah peserta BIAK yang lebih dari 30 orang tiap minggunya. Hal ini menunjukan situasi paroki yang cukup baik dalam melakukan proses pembinaan iman anak-anak. Situasi lingkungan Paroki Kristus Raja sudah cukup mendukung kegiatan BIAK tersebut karena berdekatan dengan sekolah-sekolah Katolik sehingga kegiatan BIAK tidak mengalami kendala tempat yang akan digunakan. Selain itu, orang tua para peserta BIAK juga memberikan dukungan dengan sering mengantarkan bahkan ada yang menemani selama proses kegiatan BIAK.

B. Kebutuhan paroki, wilayah atau lingkungan yang paling mendesak

Berdasarkan keterangan di atas, dengan jumlah umat yang banyak tentu berpengaruh pada peserta BIAK yang semakin banyak pula. Meskipun kakak-kakak pembina di BIAK

Page 2: Implementasi Iman di BIAK

sudah cukup banyak, mereka tetap terus membuka peluang bagi orang-orang yang berkeinginan untuk menjadi pembina pada kegiatan BIAK. Hal ini dikarenakan pembinaan BIAK di paroki ini biasanya dibagi berdasarkan kelompok usia yakni TK-Playgroup, SD kelas 1 dan 2, SD kelas 3 dan 4 serta SD kelas 5 dan 6 sehingga membutuhkan banyak pembina untuk bisa menangani setiap kelompok dan sistem pembinaan pada setiap kelompok itu merupakan kesatuan dari team. Jadi, masing-masing orang mempunyak kesempatan mendapatkan tugas masing-masing agar kegiatan bisa berjalan lebih teratur.

C. Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan eskursi sosial ini adalah saya bisa melakukan suatu kegiatan sosial

dimana dalam kegiatan tersebut saya harus bisa memberikan sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan disini tidak berupa barang tetapi berbentuk karya pelayanan terhadap sesama. Sehingga, karena saya sering mengikuti misa di Gereja Kristus Raja. Saya mencoba menanyakan program-program gereja yang mungkin bisa melibatkan saya di dalamnya dan BIAK sebagai jawabannya. Dimana menurut kakak ketua Pembina BIAK Kristus Raja, mereka memang membutuhkan dan dengan senang hati mau menerima saya untuk melakukan eskursi sosial sebagai salah satu pembina pada kegiatan BIAK bahkan mereka memberikan saran untuk tidak hanya untuk beberapa minggu tetapi bisa dilanjutkan seterusnya.Sehingga, saya bisa menjawab persoalan paroki mengenai BIAK dengan bisa memberikan pembinaan dalam bentuk pengajaran yang dapat berguna bagi pengembangan iman anak-anak di paroki tersebut.

D. Kronologis Kegiatan:

I. Pertemuan pertama a. Waktu : Minggu, 28 Oktober 2012, b. Jam : 07.00 – 09.00

Ini adalah minggu pertama dimana saya mendapat kesempatan untuk menjadi pembina BIAK pertama kalinya setelah dua minggu awal kami hanya menjadi pendamping untuk sekedar mendampingi adik-adik. Pada awalnya saya dan juga pembina BIAK lainnya berkumpul di secretariat BIAK. Disitu kami memastikan bahwa semua rancangan kegiatan minggu tersebut sudah siap dijalankan, kemudian dilakukan pembagian tugas per kelompok pembinaan dan juga doa bersama. Kami banyak diberikan nasihat bagaimana kami harus bersikap jangan sampai terlihat kebingungan di depan adik-adik. Pada minggu itu saya mendapatkan tugas pembinaan untuk kelompok SD kelas 3 dan 4. Setelah selesai berdoa, kami langsung bersama-sama menuju gedung kesenian SDK Yohanes Gabriel untuk bertemu adik-adik.

Perasaaan saya campur aduk, dimana saya merasa sangat senang tetapi juga ragu apakah saya bisa melakukannya. Namun, semua kekhawatiran itu hilang ketika saya masuk dalam gedung kesenian. Adik-adik sudah berkumpul dengan wajah yang sangat ceria, bahkan mereka tak sungkan menyapa kami terlebih dahulu. Hal ini membuat saya sangat antusias untuk menjadi pembimbing mereka. Kemudian, kegiatan dibuka dengan salam “Selamat pagi Tuhan Yesus, Selamat pagi kakak-kakak, Selamat pagi teman-teman.” Setelah itu dilanjutkan dengan tepuk Yesus dan tepuk BIAK beserta gerakannya. Selanjutnya saya dan beberapa teman mengajarkan lagu-lagu kepada adik-adik. Pada awalanya kami akan meminta adik-adik meniru gaya kami lalu lagunya dinyanyikan perlahan-lahan sambil diikuti oleh adik-adik. Hal tersebut bisa diulang 2 sampai 3 kali hingga adik-adik benar-benar bisa

Page 3: Implementasi Iman di BIAK

menyanyikan lagu tersebut dengan baik. Lalu, dilanjutkan dengan doa. Salah satu kakak pembina akan mengucapkan doa terlebih dahulu lalu diikuti oleh adik-adik.

Selanjutnya, adik-adik dibagi sesuai kelompok usia sekolah mengikuti kakak-kakak pembina yang sudah ditentukan. Saya mendapat tugas di kelas 3 dan 4. Setelah memasuki ruangan, kami memulai kegiatan dengan membaca alkitab. Ternyata masih banyak adik-adik yang belum bisa mencari perikop bacaan dalam alkitab. Sehingga, saya juga harus membantu mengajarkan kepada adik-adik bagaimana caranya. Biasanya adik-adik yang laki-laki akan membaca ayat ganjil dan adik-adik perempuan membaca ayat genap. Setelah selesai membaca alkitab, adik-adik diberikan pemahaman mengenai bacaan tersebut. Bacaan pada minggu itu adalah Kejadian 41:1-16;25-36 tentang mimpi Firaun. Adik-adik ditanyakan mengenai apa arti dari tujuh ekor lembu kurus memakan tujuh ekor lembu tambun. Kedua, tentang tujuh bulir gandum yang kurus menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi. Lalu penjelasan dikaitkan dengan tema minggu itu yakni ungkapkan kebenaran. Adik-adik diberikan penjelasan mengenai Yusuf yang saat itu sedang dipenjara tetap berani menafsirkan mimpi raja walaupun dia tahu jika dia salah, dia bisa mendapatkan hukuman yang lebih berat. Lalu adik-adik diberikan suatu perumpamaan jika adik-adik memiliki teman yang suka memukul lalu pada suatu ketika adik-adik melihat teman tersebut sedang mencuri barang teman. Apakah adik-adik berani melaporkannya pada guru adik-adik. Banyak dari mereka yang memilih untuk berani tetapi ada juga yang tidak berani, alasannya karena mereka takut dipukul temannya. Lalu, adik-adik diberikan penjelasan bahwa mereka harus berani mengungkapkan kebenaran apalagi jika kebenaran tersebut akan sangat berpengaruh pada kehidupan banyak orang atau kehidupan orang lain.

Setelah itu, adik-adik diberikan ayat hafalan yakni Zakharia 8:16a “Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan;Berkatalah benar seorang kepada yang lain...” Ayat hafalan ini biasanya dituliskan di papan, lalu dihapus kata per kata sehingga pada akhirnya semua kata terhapus dan adik-adik bisa menghafalkannya. Selanjutnya, saya dan beberapa teman pembina di kelas 3 dan 4 memimpin aktivitas yakni membuat gelang kejujuran, Adik-adik dibagikan benang dan sedotan warna-warni yang sudah dipotong. Lalu mereka akan memasukan sedotan warna-warni tersebut pada benang lalu benangnya diikat pada ujungnya. Gelang itu harus mereka pakai sebagai tanda agar mereka selalu bersikap jujur dan pada akhirnya kegiatan ditutup dengan doa. Lalu adik-adik akan menyalami kakak-kakak pembina dan keluar dari ruangan. Selanjutnya kami akan membereskan ruangan lalu menuju ruang sekretariat BIAK untuk melakukan evaluasi.

Hasil Pertemuan

Seluruh kegiatan yang dilakukan pada pertemuan tersebut bertujuan untuk memotivasi adik-adik untuk berani mengungkapkan kebenaran yakni berani bersikap jujur. Bacaan, penjelasan, ayat hafalan hingga aktivitas semuanya berkaitan dengan kejujuran. Semua proses tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi agar adik-adik berani bersikap jujur walaupun terkadang kejujuran tersebut akan membahayakan diri adik-adik. Adik-adik bisa memulai sikap jujur mulai dari hal-hal yang kecil yakni tidak berbohong kepada orang tua juga teman-teman. Selain itu, dengan menghafal ayat alkitab,adik-adik dilatih daya ingatnya dan serta aktivitas dalam membuat gelang kejujuran juga meningkatkan kreativitas adik-adik BIAK.

Page 4: Implementasi Iman di BIAK

II. Pertemuan Kedua a. Waktu : Minggu, 11 November 2012, b. Jam : 07.00 – 09.00 Seperti biasa, sebelum bertemu adik-adik BIAK saya dan juga pembina BIAK lainnya berkumpul di sekretariat BIAK. Disitu kami memastikan bahwa semua rancangan kegiatan minggu tersebut sudah siap dijalankan, kemudian dilakukan pembagian tugas per kelompok pembinaan dan juga doa bersama. Pada minggu itu saya mendapatkan tugas pembinaan lagi untuk kelompok SD kelas 3 dan 4. Setelah selesai berdoa, kami langsung bersama-sama menuju gedung kesenian SDK Yohanes Gabriel untuk bertemu adik-adik. Perasaan saya sudah tidak lagi terlalu khawatir karena saya merasa lebih siap untuk memberikan bimbingan pada pertemuan minggu ini.

Sesampai di gedung kesenian, adik-adik sudah berkumpul dan sangat bersemangat menyambut kami. Lalu kami mengajak adik-adik semua untuk berdiri, bersama-sama kami menyanyikan lagu dengan gerakan. Ada adik-adik yang mengikuti gerakan dengan sangat antusias. Setelah itu dilanjutkan doa bersama. Setelah selesai kami semua langsung menuju ruangan berdasarkan pembagian. Saya kembali memberikan bimbingan pada kelas 3 dan 4. Adik-adik sudah sangat antusias sehingga langsung diawali dengan membaca alkitab. Perikop alkitab pada minggu ini masih berkaitan dengan kejujuran karena tema kejujuran menjadi tema utama dalam pertemuan sepanjang bulan Oktober hinga akhir bulan November. Perikop bacaan kali ini adalah Daniel 5:1-28 mengenai keberanian Daniel dalam membaca tulisan tangan di dinding yang muncul dalam pesta yang diadakan Raja Belsyazar yang berisi keburukan yang akan menimpa Raja Belsyazar. Setelah membaca alkitab adik-adik diberikan penjelasan mengenai isi dari alkitab dan hubungannya dengan tema pada minggu tersebut yakni “Jujur ada Dampaknya”. Adik-adik ajak untuk berani berkata jujur dan berani menanggung resiko dari kejujuran tersebut.

Selanjutnya, adik-adik diberi ayat hafalan yakni Amsal 14:2 ”Siapa berjalan dengan jujur,takut akan Tuhan,tetapi orang yang sesat jalannya, menghina DIA”. Adik-adik diminta membaca perikop tersebut lalu menutup alkitab dan mulai menghafalkannya bersama-sama. Kemudian, saya dan juga beberapa kakak pendamping memimpin aktivitas yakni mencari perbedaan gambar. Kami membagikan dua gambar terhadap adik-adik dan meminta mereka untuk mencari 5 perbedaan kedua gambar tersebut. Ada adik-adik yang sangat cepat dalam menemukan tetapi juga ada yang perlu dibantu untuk menemukannya. Namun, aktivitas ini tetap membawa keceriaan bagi mereka. Setelah selesai aktivitas, kami berdoa bersama dan adik-adik bisa kembali pulang. Saya dan kakak-kakak pembina lain kembali ke sekretariat BIAK untuk melakukan evaluasi. Hasil Pertemuan

Dari pertemuan ini adik-adik dilatih untuk berani berkata jujur walaupun kejujuran itu bisa membawa resiko bagi adik-adik. Mereka harus tetap melatih diri untuk bersikap jujur karena itulah perintah Tuhan. Selain itu, ayat hafalan juga lebih memberikan motivasi untuk bersikap jujur dan melatih daya ingat mereka. Aktivitasnya pada pertemuan minggu ini juga melatih kecepatan mata adik-adik BIAK dalam menemukan perbedaan gambar.

Page 5: Implementasi Iman di BIAK

III. Pertemuan Ketiga a. Waktu : Minggu, 18 November 2012, b. Jam: 07.00 – 09.00

Pada pertemuan minggu yang ketiga ini, saya bersama kakak-kakak pendamping berkumpul terlebih dahulu di ruang sekretariat BIAK seperti biasanya, Kami melakukan pembagian kelas juga berdoa bersama sebelum memulai pelayanan. Setelah itu, kami bersama-sama menuju gedung kesenian SDK Yohanes Gabriel untuk bertemu adik-adik BIAK. Ternyata adik-adik sudah banyak yang hadir. Kami lalu menyapa dengan salam selamat pagi, serta tepuk Yesus. Setelah itu, kami mengajarkan lagu beserta gerakannya kepada adik-adik BIAK. Gerakan tersebut sudah kami ciptakan dan kami latihan bersama sehari sebelumnya untuk nantinya diajarkan kepada adik-adik. Adik-adik sangat senang dengan lagu-lagunya dan bersemangat mengikuti gerakannya. Lalu, kegiatan dibuka dengan doa bersama.

Setelah itu, adik-adik dipersilahkan untuk menuju kelasnya masing-masing. Pada pertemuan kali ini, saya tetap mendapatkan tugas di kelas 3 dan 4. Kami memulai kegiatan dengan membaca alkitab. Perikop bacaan pertemuan ini adalah Yohanes 3 : 1-21 mengenai percakapan dengan Nikodemus. Setelah adik-adik BIAK membaca alkitab, dilanjutkan dengan cerita yang masih menyangkut tema utama yakni kejujuran. Cerita tersebut diceritakan menggunakan orang-orangan seperti wayang sehingga adik-adik sangat antusias mendengarkan ceritanya. Cerita tersebut mengenai 3 orang sahabat yakni Chika, Vika dan Lisa dimana akhirnya Chika berani mengakui bahwa dia yang merusakan buku Lisa bukan temannya Vika seperti yang telah dituduhkan oleh Lisa. Dari bacaan dan cerita tersebut, adik-adik BIAK diberikan penjelasan agar mau berani mengungkapkan kebenaran seperti Nikodemus yang mau dengan jujur mengakui bahwa ia ragu bahwa Yesus adalah Mesias dan berani bertanya kepada Yesus tentang apa yang tidak dimengerti dari ajaran yang diajarkan Yesus. Sehingga, adik-adik diajak untuk berani mengungkapkan kebenaran kepada semua orang walaupun orang tersebut memiliki jabatan atau kedudukan yang lebih tinggi. Selanjutnya adik-adik diberi ayat hafalan : Yoh.3 : 11 a “ Aku berkata kepadamu sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui & kami bersaksi tentang apa yang kami lihat. Ayat ini ditulis di papan lalu dihapus kata per kata hingga akhirnya adik-adik bisa menghafalkan semua kalimatnya. Lalu dilanjutkan dengan aktivitas. Pada minggu-minggu sebelumnya aktivitas yang diberikan tidak terlalu serius dan membutuhkan waktu berpikir, tetapi aktivitas pada minggu ini cukup berbeda. Aktivitas kali ini adik-adik diminta untuk menulis benar atau salah 5 pernyataan yang diberikan. Pada setiap pernyataan harus di buktikan dengan kisah alkitab. Sehingga, adik-adik BIAK harus terlebih dahulu membaca perikop alkitab baru bisa menentukan apakah pernyataan itu benar atau tidak. Pada aktivitas kali ini ada kisah yang masih membekas untuk saya. Ketika kertas pernyataan saya bagikan lalu kami para pembina mengawasi adik-adik BIAK dalam bekerja. Saya mendampingi seorang anak bernama Jonathan. Jonathan tidak membaca alkitab terlebih dahulu tetapi langsung mencentang pada pernyataan mengenai Daud yang melawan Goliat. Lalu saya bertanya apakah dia yakin dengan jawabannya karena dia belum membaca perikop alkitab. Lalu dia menjawab, saya mengingat cerita di film kak. Saya pernah

Page 6: Implementasi Iman di BIAK

menonton filmnya dan dia menceritakan dengan seru bagaimana jalannya film itu kepada saya. Saat itu saya merasa lucu tetapi juga kagum, bagaimana daya ingat yang luar biasa yang dia miliki karena saya yakin dia sangat menyukai filmnya. Setelah selesai, mereka maju ke depan untuk diperiksa hasilnya lalu berdoa bersama dan pulang. Kami juga segera membereskan ruangan dan menuju ruang sekretariat BIAK untuk evaluasi.

Hasil Pertemuan

Hasil pada pertemuan kali ini masih menyangkut berani mengungkapkan kejujuran tersebut dimana adik-adik BIAK tetap diajak untuk berani bersikap jujur terhadap semua orang walaupun orang tersebut memiliki kedudukan atau jabatan yang lebih tinggi. Selain itu, ayat hafalan juga melatih daya ingat adik-adik mengenai ayat-ayat alkitab yang memotivasi untuk selalu bersikap jujur. Aktivitas pada pertemuan kali ini mengajak adik-adik untuk bisa membuka alkitab, mencari perikop bacaan dan memahami isi bacaan sehingga mampu menjawab kebenaran suatu pernyataan. Mereka dilatih untuk lebih tekun.

IV. Pertemuan Keempat a. Waktu : Minggu, 25 November 2012, b. Jam : 07.00 – 09.00

Ini merupakan pertemuan keempat dan saya merasa semakin semangat untuk menjalani pertemuan pada minggu ini. Setelah berkumpul di ruang sekretariat BIAK seperti biasanya untuk membagi tugas dan berdoa bersama, kami lalu menuju gedung kesenian SDK Yohanes Gabriel untuk bertemu adik-adik BIAK. Adik-adik sudah sangat bersemangat menyambut kami.

Setelah memberikan salam, melakukan tepuk Yesus, kami mulai mengajarkan lagu dan gerakan kepada adik-adik. Lalu kegiatan dibuka dengan doa bersama. Lagi-lagi pada minggu ini saya mendapatkan tugas di kelas 3 dan 4. Sehingga, saya memang menjadi sangat akrab dengan mereka. Mereka sudah mengenal nama saya dan sering bercanda bersama. Kegiatan dibuka dengan membaca alkitab. Bacaan pada minggu ini diambil dari Nehemia 2: 1-8 tentang Nehemia yang berani mengungkapkan isi hatinya kepada Raja sehingga akhirnya keinginannya dikabulkan oleh Raja dan juga mendapatkan bantuan dari Raja untuk mempermudah keinginannya. Lalu dilanjutkan dengan cerita mengenai Albert yang juga berani mengungkapkan isi hatinya kepada ayahnya agar dia bisa menjenguk temannya yang sedang sakit dan akhirnya ia bisa menjenguk temannya. Sehingga dari bacaan dan cerita tersebut, adik-adik diajak untuk berani mengungkapkan apa yang dinginkan kepada orang lain sehingga orang lain dapat mngerti apa yang diinginkan oleh adik. Setelah itu, adik-adik BIAK diberi ayat hafalan yang diambil dari Filipi 4: 6 b “Tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Setelah dibaca beberapa kali, mereka diminta menutup alkitab dan dihafalkan bersama-sama. Lalu, ditunjuk adik-adik yang berani menghafalkannya sendiri. Selanjutnya, aktivitas yang dilakukan pada minggu ini juga cukup berbeda. Adik-adik dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok tersebut diberikan susunan kata seperti puzzle yang merupakan ayat-ayat kitab suci. Mereka harus mencari ayat yang sesuai pada puzzle pada alkitab, lalu menyusun kata-katanya. Kelompok yang saya damping waktu itu,

Page 7: Implementasi Iman di BIAK

menyelesaikan puzzle pertama kali, tetapi ternyata ada satu kata yang tertukar, kelompok kedua pun juga demikian, maka kelompok yang menang adalah kelompok yang selesai terakhir tetapi susunan ayatnya paling benar. Pada aktivitas itu, adik-adik sangt bersemangat, mereka saling membagi tugas dan sangat menyesal ketika mereka harus kalah tetapi saya dan oendamping lain tetap memberi semangat bahwa ini adalah baguan dari sebuah permainan, ada yang kalah dan ada yang menang lalu kegiatan ditutup dengan doa. Kami segera membereskan ruangan dan menuju ruang sekretariat untuk melakukan evaluasi.

Hasil Pertemuan

Pertemuan tersebut mengajarkan satu lagi nilai kejujuran bagi adik-adik yakni berani mengungkapkan keinginan kepada orang lain agar orang lain dapat mengerti apa yang kita rasakan. Ayat hafalan juga melatih daya ingat adik-adik akan pesan kejujuran tersebut. Aktivitas pada pertemuan kali ini melatih kerjasama satu sama lain, juga melatih ketelitian dan mengajarkan rasa tenggang rasa dimana ada yang menang dan kalah dalam aktivitas tersebut.

V. Pertemuan Kelima a. Waktu : Minggu, 16 Desember 2012, b. Jam : 07.00 – 09.00

Pada minggu ini menjadi minggu kelima bagi saya sebagai pembina yang sekaligus menjadi minggu terakhir untuk perencanaan tugas eskursi sosial ini. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk nantinya tetap dilanjutkan karena itu sudah menjadi harapan dari kakak-kakak pembina lainnya. Seperti biasa kami mengawali doa bersama serta pembagian tugas di ruang sekretariat BIAK. Setelah itu, kami langsung menuju ruang kesenian untuk bertemu adik-adik BIAK. Kegiatan dimulai dengan salam kepada adik-adik dan dilanjutkan dengan mengajari lagu dan gerakan terhadap adik-adik. Setelah itu, kami berdoa bersama dan menuju ruangan masing-masing.

Ini juga menjadi 5 minggu berturut-turut dimana saya men dapat tugas di kelas 3 dan 4. Sungguh menyenangkan kembali bertemu bersama mereka. Walaupun cuaca cukup mendung tapi adik-adik tetap bersemangat mengikuti kegiatan BIAK hari itu. Kegiatan dimulai dengan membaca alkitab yakni Lukas 3:10-18 tentang Yohanes Pembabtis yang mengajar dan membabtis banyak orang. Ia mengajari mereka untuk berbagi kepada sesama dan juga mempersiapkan jalan untuk kedatangan Tuhan Yesus. Materi pada pertemuan kali ini merupakan rangkain materi adven untuk mempersiapkan hati adik-adik menyambut kelahiran Yesus Kristus. Adik-adik ditanyakan bagaimana persiapan mereka untuk menyambut natal, apakah ada yang sudah membeli baju baru lalu ada yang mengatakan tidak dibelikan. Hal ini menimbulkan gelak tawa kami semua. Lalu adik-adik diajak untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Sehingga kebahagiaan natal bisa dirasakan oleh semua orang. Di sela-sela penjelasan, ada seorang anak bernama Noel yang mengangkat tangan dan menanyakan mengenai kebenaran adanya kiamat di hari natal seperti yang diberitakan di TV. Pertanyaan itu lalu jug menjadi pembicaraan bagi anak-anak lain. Lalu ada anak bernama Abraham yang berkata pada saya bahwa ia takut dengan kiamat. Lalu saya menjelaskan padanya bahwa kiamat itu datang seperti pencuri, tidak ada orang yang

Page 8: Implementasi Iman di BIAK

tahu, itu semua hanyalah isu dan kita harus tetap menyiapkan diri untuk kedatangan Tuhan Yesus dengan selalu berbuat baik. Lalu adik-adik diberikan ayat hafalan yakni Lukas 3:11 “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya,dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian ”. Setelah dihafalkan berulang-ulang, lalu alkitab ditutup dan adik-adik diberi kesempatan untuk berani maju ke depan dan mengucapkan ayat hafalan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan aktivitas membuat pembatas buku. Kami membagikan pembatas buku berbentuk lonceng berwarna kuning. Adik-adik diminta menggambar jempol pada pembatas buku tersebut lalu menggambar jempol tersebut dengan wajah ceria. Lalu dituliskan pesan yakni “Memberi itu Membahagiakan”. Lalu, adik-adik maju untuk diperiksa pembatas bukunya dan kegiatan ditutup dengan doa. Kami lalu membereskan ruangan dan kembali ke ruang sekretariat untuk evaluasi.

Hasil Pertemuan

Dari pertemuan minggu ini, lewat materi dan ayat hafalan, adik-adik mendapatkan satu lagi pesan persiapan untuk menyambut natal yakni mau berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Adik-adik tidak hanya mempersiapkan kebutuhan natal untuk adik-adik sendiri tetapi juga mau berbagi dengan sesama yang membutuhkan agar sukacita natal bisa dirasakan oleh semua orang. Selain itu, aktivitas hari ini melatih kreativitas adik-adik serta dapat selalu menjadi pengingat untuk selalu berbagi karena kita juga akan merasakan kebahagiaan.

E. Refleksi Kegiatan yang Paling Berpengaruh Pada: 1) Peserta kegiatan/pertemuan

Kegiatan yang paling berpengaruh bagi peserta kegiatan adalah kegiatan mulai dari membaca kitab suci, menghafal ayat hingga aktivitas karena ketiga kegiatan tersebut merupakan rangkaian kesatuan yang mempunyai pesan dari tema yang diangkat pada setiap pertemuan. Mereka akan mendapatkan pesan dari membaca alkitab lalu agar diingat menghafalkan ayat yang sesuai dengan pesan tersebut dan terakhir melakukan aktivitas yang juga menjadi pengingat bagi mereka tentang pesan yang didapat.

2) Warga wilayah, Paroki, atau lingkungan

Hal yang berpengaruh bagi warga wilayah paroki adalah dilaksanakannya pembinaan BIAK ini. Pembinaan BIAK ini dapat juga menjadi salah satu wadah yang membantu orang tua yang notabene adalah warga paroki dalam memberikan pembinaan iman bagi anak mereka. Selain itu, dengan adanya pembinaan BIAK ini juga menjadi salah satu wujud karya pelayanan paroki bagi warga wilayah paroki.

3) Saudara Sendiri

Seluruh rangkaian kegiatan dimana saya menjadi pembina BIAK sangat memberikan pengaruh yang besar bagi saya. Dari kegiatan ini, melatih diri saya untuk bisa memberikan pelayanan dengan ikhlas, melatih untuk mengontrol emosi karena menghadapai anak-anak memang bukan hal yang mudah. Selain itu, saya mendapatkan begitu banyak pengalaman, bisa mendapatkan banyak kenalan baru dan juga menjadi satu bentuk proses pendewasaan iman bagi saya dimana saya merasa lebih dekat dengan Tuhan melalui karya pelayanan yang

Page 9: Implementasi Iman di BIAK

dilakukan di Gereja.

F. Penutup 1) Simpulan

Saya telah menjalankan eskursi sosial dengan menjadi salah satu satu pembina BIAK di Gereja Kristus Raja dimana dalam 5 kali pertemuan saya telah menjalankan rencana program setiap minggunya yang berupa mengajarkan lagu dengan gerakan, membaca alkitab, memberikan ayat hafalan, melakukan aktivitas yang sesuai dengan tema pembinaan dan juga berdoa bersama. Hal ini sebagai bentuk pelayanan dimana saya bisa memberikan sesuatu kepada adik-adik melalui program tersebut yang kiranya dapat bermanfaat baik bagi pengembangan iman adik-adik juga bagi saya sendiri.

2) Saran bagi:

a. Peserta Peserta diharapkan bisa lebih tenang dalam mengikuti pembinaan dan juga bisa hadir rutin setiap minggunya.

b. Paroki Paroki diharapkan dapat menyiapkan ruang sekretariat untuk pembina BIAK karena ruang yang sekarang digunakan merupakan bagian dari ruang sekolah yang tidak digunakan dan tempatnya agak terpencil di bagian belakang.

c. Pemateri lainnya Pemateri lainnya diharapkan bisa lebih kreatif lagi dalam memberikan materi agar tidak menimbulkan rasa jenuh bagi adik-adik dan juga bisa hadir rutin setiap minggunya sehingga jumlah pembina bisa mencukupi setiap minggunya.

G. Lampiran: a. Jadwal kegiatan Pertemuan I : 28 Oktober 2012 Pertemuan II : 11 November 2012 Pertemuan III: 18 November 2012 Pertemuan IV : 25 November 2012 Pertemuan V : 16 Desember 2012 b. Materi yang diberikan pada kegiatan Materi pertemuan I : 28 Oktober 2012

MATERI KARAKTER “KEJUJURAN” : UNGKAPKAN KEBENARAN MINGGU KE 4

Tema : “Ungkapkan Kebenaran” Tujuan : anak sekolah minggu menyadari bahwa kebenaran harus diungkapkan Bacaan Alkitab : Kejadian 41:1-16;25-36 Gagasan Pendamping :

Orang yang berada dalam situasi yang tidak menguntungkan biasanya sulit untuk menjadi saksi Kristus. Penjara adalah salah satu tempat yang tidak menyenangkan dan tempat orang-orang yang dianggap bersalah. Yusuf berada disana karena dituduh telah melakukan hal yang

Page 10: Implementasi Iman di BIAK

tidak senonoh terhadap istri Potifar. Yusuf tidak bersalah, namun ia tidak dapat menghindari keadaan itu oleh karena fitnah dari istri Potifar yang berkuasa. Namun Yusuf berusaha untuk hidup baik dan tetap takut akan Allah. Di dalam penjara Yusuf menjadi berkat bagi teman-temannya. Yusuf pernah menafsirkan mimpi kepala juru minuman dan juru roti Firaun. Kini kepala juru minuman Firaun yang telah bebas dari penjara itu mendengar Firaun bermimpi.

Firaun bermimpi dua kali. Pertama, Firaun bermimpin tentang tujuh ekor lembu kurus memakan tujuh ekor lembu tambun. Kedua, tentang tujuh bulir gandum yang kurus menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi. Ketika Firaun terjaga, ia sangat gelisah (baca kejadian 41:1-8). Lalu Firaun memanggil semua ahli dan semua orang cerdik pandai untuk menafsirkan mimpinya. Tak seorangpun berhasil menafsirkan mimpi Firaun. Dalam kegelisahan Firaun itulah kepala juru minuman teringat kepada Yusuf yang berada di penjara. Yusuf pernah menafsirkan mimpinya dan mimpi juru makanan;ternyata tafsiran Yusuf benar!

Firaun menyuruh Yusuf menghadapnya. Firaun menceritakan mimpinya dan meminta Yusuf menafsirkan arti mimpi itu. Dengan ,rendah hati Yusuf menjelaskan kepada Firaun,”Bukan sekali-kali aku,melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada Tuanku Firaun.”(kejadian 41:16)Yusuf menjelaskan kepada Firaun bahwa kedua mimpi Firaun itu mempunyai arti yang sama. Yusuf sekali lagi menegaskan arti mimpi itu sebagaimana diperlihatkan Allah kepada Yusuf.

Yang hendak dilakukan Allah atas mesir adalah Mesir akan mengalami tujuh tahun masa kelimpahan namun setelah itu Mesir akan mengalami masa kekeringan. Untuk mengantisipasi hal itu, Firaun haruslah memilih orang yang berakal budi,bijaksana dan tepat untuk menjadi “penguasa” atas tanah Mesir. Ia harus memperhatikan bagaimana orang-orang Mesir mengumpulkan hasil tanah serta segala bahan makanan. Mereka harus dapat mengatur dengan baik untuk dapat mengatasi masa kekeringan tujuh tahun berikutnya. Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di Mesir,supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu.”(Kejadian 41:28-36) Tak mudah bagi Yusuf mengungkapkan kebenaran arti mimpi Firaun. Jika Firaun tak dapat mempercayai tafsir mimpi itu,mungkin Yusuf harus menjalani hukum berat karena dianggap sebagai pembual. Namun Yusuf berani mengungkapkan kebenaran arti mimpi itu karena meyakini itulah hikmat yang diberikan Allah kepadanya. Bagi Yusuf kemampuan yang dimilikinya bukan berasal dari dirinya tetapi justru dari Allah saja. Allah jugalah yang memiliki rencana dari mimpi Firaun,yaitu dengan mempertemukan Yusuf dengan Firaun sebagai penafsir mimpi. Allah juga yang memberi hikmat kepada Yusuf untuk mengatur strategi yang harus dilakukan Firaun pada masa kelimpahan dan masa kekeringan. Allah juga yang memberi keberanian kepada Yusuf mengungkapkan kebenaran kepada Firaun. Yusuf memiliki keberanian dan kearifan dari Tuhan untuk mengungkapkan kebenaran. Pada waktu itu Yusuf bukan orang bebas. Yusuf berada di penjara, namun ia mendapat kesempatan mengungkapkan kebenaran arti mimpi Firaun. Mengungkapkan suatu kebenaran seringkali membutuhkan keberanian ekstra. Dalam mengungkapkan kebenaran,orang seringkali menghadapi tantangan. Apakah yang dapat diandalkan Yusuf? Yusuf hanya mengandalkan Tuhan yang memberikan hikmat kepadanya. Betapa pun sulitnya,kebenaran tidak boleh ditutup-tutupi. Pergunakan kesempatan yang ada untuk mengungkapkan kebenaran. Langkah-langkah Pelaksanaan 1. Salam Pembuka

Adik-adik yang terkasih,selama beberapa minggu ini kita sudah belajar tentang karakter kejujuran. Tuhan Yesus menghendaki kita berkata jujur,karena itu pasti menyenangkan hati

Page 11: Implementasi Iman di BIAK

Tuhan. Mengungkapkan kebenaran dan menceritakan suatu pengalaman yang dialami adalah satu kebenaran. Ayo,kita memuji Tuhan Yesus yang telah memberi kesempatan kepada kita untuk mengungkapkan kebenaran

2. Lagu Pembukaan : Dengar Dia Panggil Nama Saya, Yesus Pokok 3. Doa Pembukaan :

Terima kasih Tuhan Yesus,kami boleh berkumpul pada hari ini. Tuhan Yesus siapkan hati kami untuk mendengarkan FirmanMu dan Berikan hikmat kepada kami sehingga kami mengerti kehendaMu. Hari ini kami mau belajar untuk menyengkan hatiMu dengan berani mengungkapkan kebenaran,tuntun kami anak-anakMu Tuhan. Layak’kan kami untuk selalu memuji dan mengucap syukur kepadaMu. Amin

4. Bacaan Kitab Suci : Kejadian 41:1-16;25-36 5. Cerita Aplikasi

(mintalah seorang anak untuk menjadi model sebagai orang yang terpenjara. Kaki dan tangannya terikat)

Adik-adik menurut adik-adik apa yang dirasakan oleh temanmu yang terikat ini? Pastilah tak nyaman dan tidak dapat bermain dengan leluasa,bukan? Apakah berarti ia tidak dapat melakuka apa-apa?Oh, masih bisa berbuat sesuatu dengan mulutnya,bisa berkata-kata. Yusuf juga pernah mengalami ketidaknyamanan. Ketika Yusuf berada dipenjara oleh karena difitnah. Dia tidak dapat berjalan bebas ke luar kesana kemari. Orang –orang yang dijumpainya terbatas,di kalangan penjara. Apakah Yusuf patah semangat?Tidak! Yusuf tetap bersemangat,melakukan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya di dalam penjara itu. Yusuf juga tetap percaya kepada Allah,sumber hidupnya.

Pada suatu hari datanglah seorang tukang minuman kepada Yusuf:”Hai Yusuf,masih ingatkan engkau kepadaku?aku adalah juru minuman yang pernah dipenjarakan bersamamu beberapa tahun yang lalu. Saat itu, engkau pernah mengartikan mimpiku dan kini benar-benar menjadi suatu kenyataan.

Tentu saja Yusuf ingat,bahkan ia berharap juru minuman itu mengingat Yusuf yang telah mengartikan mimpinya itu. Yusuf bukan hanya menjelaskan arti mimpi juru minuman itu,tetapi Yusuf membukakan kebenaran yang kemudian dialami juru minuman itu. Kini juru minuman itu teringat kepada Yusuf dan memberitahukan kepada Firaun tentang Yusuf yang memiliki hikmat Allah.

Firaun meminta Yusuf menjumpainya berkenaan dengan mimpi Firaun yang aneh. Firaun berharap Yusuf dapat mengartikan mimpinya,sebab banyak orang pintar di Mesir tak dapat mengartikannya. Yusuf menemui Firaun?Wouww,Yusuf tidak menduganya. Firaun adalah seorang Raja!andai Yusuf salah berbicara,hukuman yang berat pasti sudah menanti. Yusuf menyadari, ia seorang biasa bahkan narapidana. Jika ia dapat mengartikan mimpi, itu hanya karena pertolongan Tuhan. Yusuf meyakini penyertaan dan pertolongan Tuhan yang akan menjaganya.

Firaun berkata kepada Yusuf, “Yusuf saya mendengar bahwa kamu pintar sekali mengartikan mimpi. Nah beberapa malam yang lalu saya bermimpi. Mimpi yang pertama,dari sungai Nil keluarlah 7ekor lembu tambun,sedang makan rumput. Tiba-tiba muncul juga 7 ekor lembu kurus dan jelek tetapi lembu yang kurus memakan habis lembu yang gemuk tadi. Mimpi saya yang kedua adalah tanaman gandum. Dari setangkai gandum, ada 7 bulir gandum yang baik dan berisi,disebelahnya juga tumbuh satu tangkai gandum dengan 7 bulir gandum yang kering kurus dan layu. Tiba-tiba ada angin dari Timur membuat bulir yang kurus tadi memakan bulir gandum yang baik dan berisi itu. Apakah arti mimpi itu? Sudah banyak orang

Page 12: Implementasi Iman di BIAK

cerdik pandai kuminta mengartikan mimpiku,tetapi mereka tak dapat menjelaskannya. Aku menjadi pusing. Dapatkan engkau mengartikannya?

Dengan rendah hati Yusuf berkata,”Tuan Raja,sebenarnya bukan saya yang mampu mengartikan mimpi tukang minuman atau mimpi Tuanku. Allahlah yang membuat saya mampu mengartikan mimpi itu. Jadi, mimpi tuanku itu berarti,akan ada 7 tahun masa kelimpahan di Mesir, kemudian diikuti dengan masa 7 tahun kekeringan. Pada masa kelimpahan,tanah Mesir yang subur akan menghasilkan berlimpah-limpah. Tetapi tujuh tahun berikutnya masa kekeringan,dapat menyebabkan bahaya kelaparan.”

“Jadi apa yang harus saya lakukan?”kara Firaun. Dengan pertolongan Tuhan,Yusuf kemudian memberikan jalan keluar:”Tuan harus mengumpulkan bahan makanan selama 7 tahun ketika makanan sangat berkelimpahan di Mesir,sehingga 7 tahun masa kelaparan,Mesir tidak akan pernah kelaparan. Dan bila Allah telah dua kali memberitahukan dalam mimpi Raja,pastilah akan terjadi sama seperti mimpi Tuan itu.”

6. Renungan Adik-adik sekalipun Yusuf di dalam penjara, ia mendapat kesempatan untuk mengartikan mimpi Firaun. Ia tahu harus mengatakan yang sebenarnya. Dengan berani Yusuf berkata kepada Firaun,bahwa karena Allah-lah ia berani berbicara kepada Firaun. Karena Allah juga Yusuf dapat mengartikan mimpi Firaun. Sekalipun arti mimpi itu bukan seluruhnya berita baik,namun Yusuf berkata apa adanya,tidak ada yang ditutup-tutupi bahwa akan terjadi kekeringan setelah kelimpahan. Apakah adik-adik berani mengakui kebenaran? Apa kesulitan berkata benar?tentu ada resiko, misalnya orang tidak suka kita jujur atau orang tidak setuju dengan perkataan kita. Sehingga ada banyak orang yang menutupi kebenaran demi menyenangkan orang lain, atau berkata bagus-bagusnya saja karena takut respon orang. Firman Tuhan tentang Yusuf mengajak kita berani mengatakan kebenaranm sebab Tuhan akan melindungi orang yang berkata benar seturut firman-Nya.

7. Ayat Hafalan : Zakharia 8:16a “Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan;Berkatalah benar seorang kepada yang lain...”

8. Aktifitas Kelas kecil : Menempelkan gambar mimpi Firaun (tujuh lembu gemuk dan tujuh lembu kurus) (gambar terlampir) Kelas besar Membuat gelang pengingat sebagai simbol untuk bertekad menyatakan kebenaran di mana pun kita berada. (terlampir)

9. Perutusan : Aku mau belajar seperti Yusuf yang berani mengungkapkan kebenaran dengan berkata jujur

10. Persembahan 11. Lagu Penutup 12. Doa Penutup

Materi pertemuan II : 11 November 2012 MATERI KARAKTER “KEJUJURAN”: JUJUR ADA DAMPAKNYA

MINGGU KE-5 Tema : Jujur ada Dampaknya Bacaan Kitab Suci : Daniel 5:1-28

Page 13: Implementasi Iman di BIAK

TUJUAN : Adik-adik siap menanggung dampak atas kejujuran Gagasan Pendamping : Pemerintahan kerajaan Babel terakhir kali dibawah kekuasaan Nabonedus pada tahun 539 SM. Ketika itu Babel diserang kerajaan Persia. Dan Belsyazar anak Nabonedus keturunan Nebukadnezar masih menjadi raja di Babel. Suatu ketika Belsyazar berniat akan mengadakan perjamuan bersama teman-temannya,namun dalam perjamuan itu tidak disangka Belsyazar memerintahkan ke bawahannya untuk menggunakan semua perkakas dari Bait Suci (Yerusalem) yang terbuat dari emas dan perak,dan akan dipergunakan sebagai cawan tempat minuman anggur. Tindakan Belsyazar memperlihatkan penghinaan terhadap Allah. Apalagi malam itu anggur yang dituangkan dari perkakas digunakan sebagai persembahan kepada dewa-dewa yg terbuat dari emas. Kesombongan raja Belsyazar menyebabkan bencana bagi dirinya sendiri. Ketika pesta sedang berlangsung,tiba-tiba di tengah pesta malam itu para undangan dan raja dikejutkan dengan adanya tangan yang menulis di dinding. Tangan itu nampak berada di dekat kaki dian ,tempat duduk raja,sehingga Raja Belsyazar dapat melihat tangan dan tulisan itu,dan dia menjadi ketakutan. Tidak ada yang mengerti maksud tulisan tersebut,maka Belsyazar mengumumkan “Barangsiapa dapat mengartikan tulisan itu,ia akan mendapat banyak tanda kehormatan. Ada pakaian ungu,kalung emas dan juga pangkat yang tinggi” sayangnya,Orang-orang cerdik pandai dan berilmu dari segala penjuru ternyata tidak dapat menjelaskannya.

Daniel yang pada jaman raja Nebukadnezar untuk kerajaan Babel rupanya sudah dilupakan orang. Malam itu,Daniel dipanggil di istana untuk menjelaskan arti tulisan tangan pada dinding itu. Daniel melakukannya bukan karena hadiah-hadiah yang sangat menarik,melainkan karena Daniel sungguh meyakini bahwa ia harus menyampaikan apa yang diketahuinya. Walaupun berita yang akan disampaikan adalah berita buruk,yaitu musibah yang akan menimpa Belsyazar dan kerajaannya,namun ia tetap menyampaikan dengan jujur (Daniel 5:25-28). Daniel menekankan bahwa apa yang disampaikannya semata-mata adalah kebenaran Allah dan bukan untuk kepentingannya sendiri(hadiah),melainkan demi kemuliaan Allah yang nyata melalui makna tulisan tersebut. Ayat (17) dalam hal hadiah, Daniel menyarankan agar hadiahnya diberikan kepada orang lain. Orang dapat saja berkata tidak jujur,atau hanya memberitahukan berita yang baik-baiknya saja,atau memutarbalikkan fakta hanya untuk mendapatkan hadiah.

Terlepas apakah pada akhirnya Daniel menerima hadiah atau tidak,yang jelas dengan penuh keberanian Daniel berkata yang sebenarnya,ada resiko yang dapat menimpa Daniel jika Daniel membuat kekeliruan atau menyampaikan berita buruk bagi raja,namun itu tidak membuatnya gentar,sebab yang terutama baginya ialah apa pun resikonya ia harus mengatakan kebenaran sesuai kehendak Tuhan. Langkah-langkah Pelaksanan : 1) Salam Pembuka

Selamat pagi adik-adik.Apakah ketika tadi pagi adik-adik bangun tidur sudah berdoa kepada Tuhan? Wah,Luar Biasa kakak senang bnyak adik-adik yang membiasakan diri untuk berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan. Mari kita awali sekolah minggu

2) Lagu Pembukaan : Hatiku senyum gembira dan bahagia,Ada satu sobatku 3) Doa Pembukaan :

Page 14: Implementasi Iman di BIAK

4) Tuhan Yesus yang baik,terima kasih atas pemeliharan Tuhan pada kami. Kami rindu mendengarkan kebenaran firman-Mu. Pimpin dan bimbing kami,sehingga kami mampu memahami firman-Mu dan mengerti kehendak Tuhan dalam hidup kami. Amin

5) Bacaan Kitab Suci : Daniel 5:1-28 6) Cerita dan aplikasi kelas kecil

Adik-adik, siapa yang pernah pergi ke pesta ulang tahun?Bagaiman suasananya? Tentu meriah ya! Tidak ketinggalan tersedia makanan dan minuman yang lezat. Kakak juga mau bercerita tentang suatu pesta yang meriah. Pesta itu diadakan di negeri Babel, yang hadir adalah orang” penting ,para raja dan ratu. Suasanya tentu saja meriah! Ada banyak makanan dan minuman di sana. Tuan rumahnya adalah Raja Babel,namanya Belsyazar,seorang raja yang berkuasa. Mari kita lihat peralatan makan yang dipakai raja,,Wooww...indah sekali!!ada yang terbuat dari emas dan perak(perlihatkan gambar piala,sibori atau peralatan makan yang sudah dilapisi kertas emas/perak). Tetapi...sssttt..Tahukah adik-adik,peralatan makan itu diambil dari bait Suci. Sebetulnya peralatan itu tidak boleh dipakai sembarangan,hanya boleh dipakai pada saat perjamuan di Rumah Allah. Maka, peralatan itu dirawat dengan sangat hati-hati. Namun sebaliknya raja Belsyazar memakainya untuk acara pesta pora. Apakah Tuhan senang dengan tindakan raja?tentu saja tidak.

Sementara raja dan para tamu sedang minum dengan menggunakan perabotan itu,tiba-tiba semua yang hadir melihat ada tangan yang menulis di dinding. Mereka berusaha untuk membacanya tapi tidak berhasil. Semua orang yang meilhat menjadi cemas.

Ihhh.... ada tangan yang sedang menulis. Tangan itu menulis sesuatu ! tulisan apa itu?Menakutkan sekali...semua orang tetap binggung dan ketakutan termasuk raja Belsyazar. Raja menjadi gelisah dan berkata “siapa yang dapat mengartikan tulisan ini,akan kuberi hadiah yg banyak. Semua orang pintar datang ke istana raja,tetapi tidak satupun dapat mengartikannya. Datanglah ibu Suri(ibu dari raja) memberitahukan bahwa masiih ada satu orang yang bijaksana dan berhikmat, Daniel namanya. Dengan rendah hati Daniel menghadap raja Belsyazar, ada begitu banyak orang memperhatikannya. Daniel menyadari menerima tugas mengartikan mimpi raja berarti harus menanggung resiko. Daniel mulai membaca tulisan di dinding Ahh..Ternyata

Bukan kabar gembira,tulisan itu adalah suatu peringatan kepada raja Belsyazar. Tuhan tidak menyukai tindakan raja memakai peralatan dari Bait Suci dengan sembarangan. Apakah raja akan marah bila Daniel berkata dgn jujur? Daniel tidak takut pada raja,sekalipun mungkin raja nanti marah besar.Daniel lebih menghormati Allah untuk selalu berkata jujur. Maka Daniel pun berkata,”Tuanku,Raja tulisan itu bunyinya “mene mene tekel ufarsin” artinya bahwa kekuasaaan Tuanku akan berakhir, sebab raja telah berlaku tidak hormat kepada Allah”. Maka terkejutlah raja mendengar penjelasan Daniel,tetapi raja tidak marah kepada Daniel,raja bahkan tetap memberikan hadiah kepada Daniel sebagai janjinya, padahal Daniel sudah menolaknya. Nah, adik-adik kita juga mau belajar seperti daniel yang belajar berkata jujur. Misalnya adik-adik di bagikan hasil ulangan dan mendapatkan nilai jelek. Lalu mama dan papa bertanya di rumah, “apakah ada hasil ulangan yang dibagikan?” apa jawaban adik-adik? Apakah adik-adik akan menjawab yang sebenarnya dan siap di marahi?kalau jawabannya “iya” berarti adik-adik berkata jujur dan siap untuk menerima segala resikonya, maka adik-adik juga belajar menjadi seperti Daniel. Tuhan baik pada orang jujur.

Page 15: Implementasi Iman di BIAK

Kelas besar : adik-adik, apakah ada yang pernah punya pengalaman pada waktu ulangan, Bapak/Ibu guru yang menjaga malah keluar kelas?dan apa yang terjadi kemudian? Ya..... mungkin ada siswa yang mengunakan kesempatan itu untuk menyontek, tp kalau kita percaya dan yakin akan kemampuan kita, kita tidak akan ikut-ikut menyontek. Namun apabila kita tidak ikut menyontek, apakah mendapat pujian karena kejujuran kita?wah... ternyata tidak, malah diejek oleh teman-teman yang disebut “sok suci”, “aneh” bahkan dianggap tidak solider oleh-oleh teman dan bagaimana perasaan adik-adik jika kalau mengalami seperti itu pilih mana jujur,tapi jelek atau ikut-ikutan nyontek biar aman? Adik-adik berkata jujur itu emang ada resikonya, bisa-bisa adik-adik mendapat pujian dan kritikan. Tentu tidak bukan sebagai anak Tuhan dasar perilaku kita adalah menjalankan perintah Tuhan. Jika Tuhan menghendaki kita jujur, maka itulah yang harus kita lakukan apapun dampaknya bagi kita. Untuk aplikasi ceritanya sama dengna kelas kecil Kalau adik-adik berkata jujur, tentu adik-adik juga menghadapi resiko, misal mengatakan dengan jujur kepada ortu atau kepada orang lain. Mungkin kejujuran adik-adik membuat orang lain menjadi tidak senang, akan tetapi kalau adik-adik berkata ‘jujur’dan siap menerima segala resikonya, mknya kita semua.

13 Ayat hafalan Kelas kecil : Amsal 2:7a “Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur” Kelas besar : Amsal 14:2 ”Siapa berjalan dengan jujur,takut akan Tuhan,tetapi orang yang sesat jalannya, menghina DIA”

7) Lagu Tema : “Ikut Yesus itulah keputusanku” 8) Aktifitas kelas kecil dan besar : mencari perbedaan gambar (terlampir)

9) Perutusan : Aku mau belajar mengatakan yang sebenarnya apapun dampaknya 10) Persembahan 11) Lagu Penutup 12) Doa Penutup

Materi pertemuan III: 18 November 2012 TRUTHFULLNESS

Tema : SEBUAH KEBENARAN Bacaan Kitab Suci : YOHANES 3 : 1 - 21 Tujuan : Anak sekolah minggu mengetahui yang benar Gagasan Pendamping

Nikodemus adalah seorang Farisi anggota Sanhedrin, bahkan anggota dari Mahkamah Agama.Ia adalah orang yang punya kedudukan tinggi, termasuk sebagai pimpinan. Ia seorang yang pandai dan sangat dihormati oleh orang-orang Israel. Tetapi sekarang Bapa Nikodemus sedang bingung, setelah beberapa kali dia melihat dan mendengar Yesus mengajar. Kira-kira apa, ya, yang membuat Bapa Nikodemus bingung?

Nikodemus tertarik pada apa yang diajarkan oleh Yesus. Namun Nikodemus tidak menemukan ciri2 mesias yang kuat, hebat dan perkasa di dalam diri Yesus.Menurut para Nabi Mesias ini membuat banyak mujizat dan akan mengajar umat Tuhan. Bahkan akan

Page 16: Implementasi Iman di BIAK

membebaskan orang Israel dari tentara Romawi yang suka menindas Israel pada waktu itu. Jadi, mestinya Mesias adalah seorang yang kuat dan gagah perkasa, pandai menggunakan alat-alat perang yang bagus. Malam itu Nikodemus pergi ke tempat Yesus bermalam. Nikodemus selaku guru Yahudi yang terhormat berbicara dengan Yesus dengan amat santun. Dia bertanya pada Yesus, apakah Yesus benar-benar seorang Mesias? Kalau Yesus seorang Mesias pasti Dia akan membebaskan orang Israel dari penindasan Roma.

Yesus menjawab pertanyaan Nikodemus. Ia menjelaskan tentang siapa Diri-Nya, bahwa Yesus adalah seorang Mesias. Yesus seorang Raja, tetapi Yesus bukan Raja yang bertindak dengan kekerasan. Yesus mau menyelamatkan dunia ini. Ia datang ke dalam dunia, menjadi Juru selamat manusia. Keselamatan itu hanya dapat terjadi kalau orang mau mendengarkan Firman-Nya dan menaatinya.

Apa yang dilakukan Yesus tentu saja tidak sama dengan yang diinginkan Nikodemus, tetapi Yesus harus memberitahukan hal yang sesungguhnya. Yesus tidak mau membohongi Nikodemus. Yesus menyampaikan kepada Nikodemus suatu kebenaran. Memahami kebenaran, khususnya kebenaran Injil Tuhan memang adalah anugerah Allah. Kita hanya mampu memahaminya ketika Allah menganugerahkan hikmat sehingga kita mampu menangkap maksud Allah. Kebenaran Allah tidak dapat dipahami sekedar oleh otak/pikiran, sebab dibutuhkan hati dan iman yang percaya dan menyambutnya.

Perkataan Yesus belum tentu menyenangkan hati NIkodemus. Sebab Yesus menjelaskan bahwa Mesias itu bukan Raja yang datang dengan kekerasan. Sebaliknya Yesus melayani dengan kasih. Namun apa yang dikatakan Yesus itu kebenaran, tidak ada yang disembunyikan Orang yang mau mengikut dan mendengarkan Dia, juga harus mengikuti perintah-Nya. Jadi adik2 juga harus berbicara benar, mengatakan apa adanya. Itu baru anak Tuhan. Langkah – Langkah Pelaksanaan 1. Salam Pembuka 2. Lagu Pembuka : Bila kau suka hati, Iblis itu musuh kita, Ikut Yesus, 3. Doa Pembuka :

Tuhan Yesus terima kasih untuk penyertaan & perlindunganmu dari hari kemarin hingga saat ini, Tuhan Yesus terima kasih karena pada pagi yang indah ini Engkau berkenan mengumpulkan kami di Biak untuk bergembira, bernyanyi memuji Engkau serta bertumbuh dalam firmanMU. Tuhan sebentar lagi kami akan mendengarkan firmanMu, Utuslah Roh kudusMu di tengah-tengah kami agar kami bisa mengerti serta mampu menjalankan firmanMU.

4. Bacaan Kitab Suci : Yohanes 3 : 1 - 21 5. Cerita Aplikasi

Kelas kecil : Albert dan Doni sudah lama bersahabat. Dulu ada kejadian Albert pernah dipukul sama temannya Johan. Albert masih teringat akan kejadian itu. ….. ting… tingg… tingg….. ( bel masuk sekolah bunyi ). Johan hampir terlambat, ia berlari terburu-buru menuju kelas.. Tak disadarinya, buku PRnya terjatuh. Albert dan Doni melihatnya. Albert langsung mengambil buku itu. Albert : “ wah.. kesempatan bagus nih, Don! Kita sembunyikan buku PR-nya Johan, agar dia tidak mengumpulkan PR.

Page 17: Implementasi Iman di BIAK

Pasti ibu guru akan memarahinya.Biar tahu rasa dia! Dulu dia pernah memukul aku!” karena bukunya hilang Doni : (tidak setuju dengan rencana Albert) “ Jangan, Albert itu salah. Coba kulihat bukunya. Nah, Johan sudah mengerjakan PR, kasihan kalau dia sampai dimarahi karena bukunya hilang, padahal kamu yang menyembunyikannya.” Albert : (dengan nada marah) “ Don, mengapa kamu bukan membela aku malah kasihan kepada Johan? Bukankah kamu adalah sahabatku?” Doni : “ya benar kamu adalah sahabatku, tetapi kalau buku itu kita sembunyikan, sama saja kita melakukan hal yang tidak baik.Lagi pula, mengapa kamu masih marah kepada Johan? Bukankah dia sudah menjalani hukuman dari Bu Guru ketika memukul kamu dulu? Bukankah Johan juga sudah minta maaf dan ketika itu kamu juga menjabat tangannya tanda memaafkan dia? Sudahlah ayo kita kembalikan saja bukunya.Aku tidak mau dan aku juga tidak menginginkanmu jadi orang jahat. Karena aku sahabatmu bukan berarti km berbuat kurang baik aku harus diam dan membelamu, tetapi sebaliknya aku harus mengatakan yang benar dan melakukan yang benar sama seperti Yesus yang selalu mengatakan hal yang benar. Adik-adik,kita juga harus selalu berani mengatakan hal yang benar, tentang Tuhan Yesus atau juga tentang diri kita sendiri kepada teman kita. Apakah adik-adik mau seperti Doni yang mengatakan hal yang benar walau itu membuat sahabatnya Albert tidak suka? Ayo, kita belajar dari Tuhan Yesus yang selalu berkata benar tentang diriNya. Marilah kita juga percaya kepadaNya. Kelas Besar : Hari ini Chika tidak ingin sekolah,dia tak ingin bertemu Lisa sahabatnya. Hmmmm….apakah mereka sedang bertengkar ya ? Tidak ! Mereka tidak sedang bertengkar, lalu kenapa ya ? Lisa adalah anak yang baik, dia suka meminjamkan buku barunya kepada teman-teman dengan seijin Lisa, teman-temannya membaca buku Lisa secara bergantian di rumah mereka. Tanpa sadar,Chika sudah berada di depan kelasnya. Tahu-tahu Lisa berdiri didepan Chika sambil menumpahkan rasa kesal Lisa : “ Aku tidak suka dengan Vika, dia tidak bertanggung jawab. Kemarin dia meminjam bukuku. Sekarang coba liat bukunya rusak!“ (sambil memegang sebuah buku yang rusak). Tidak dipinjam salah, dipinjami juga mengesalkan ! Lain kali aku tidak mau meminjamkan kepada Vika lagi! Bibir Chika kelu. Dia tahu, Lisa sangat marah karena bukunya rusak Chika mondar-mandir depan kelas sambil berkata dalam hatinya sendiri “Sebetulnya bukan Vika yang merusak, tetapi aku.Sebelum Vika pinjam buku itu memang sudah rusak. Terjatuh kedalam bak mandi. Aku yang ceroboh, kurang hati-hati ketika mematikan kran air. Chika benar-benar menyesal sudah ceroboh. Tapi kalau aku mengaku, Lisa pasti marah sekali. Kalau tidak mengaku , kasihan Vika. Jujur atau berbohong aja ya ? beri tau yang sebenarnya atau tidak ya ? Kalau diberi tahu yang sebenarnya nanti Lisa pasti kecewa, karena buku koleksinya rusak karena kecerobohanku, bagaimana ya ?

Page 18: Implementasi Iman di BIAK

Dalam keadaan seperti ini bagaimana ya sikap kita sebagai anak Tuhan ? ( bertanya pada adik-adik Biak) Ya benar adik – adik meskipun berat akhirnya Chika bercerita jujur yang sebenarnya ke Lisa bahwa Chika yang sebenarnya merusakkan buku Chika bukan Vika. Awalnya Lisa marah kepada Chika namun karena Chika sudah meminta maaf & berani berkata jujur bahwa dia yang merusakkan buku Lisa. Lisa pun akhirnya mau memaafkan Chika. Lisa juga meminta maaf ke Vika karena udah marah & menuduh yang salah. Chika pun juga meminta maaf karena perbuatannya Vika harus di marahi Lisa. Mereka bertiga pun akhirnya berteman kembali. Adik-adik pada jaman Tuhan Yesus, para imam tidak suka pada pengajaran Yesus karena Yesus mengaku sebagai anak Allah. Yesus mengajarkan banyak hal yang baik tetapi para ahli agama pada waktu itu membenciNya,karena apa yang diajarkan Tuhan Yesus tidak sesuai dengan taurat Musa. Di antara ahli-ahli agama itu ada yang bernama Nikodemus. Nikodemus ini pernah beberapa kali mendengarkan pengajaran Tuhan Yesus. Ada beberapa hal yang membingungkanNikodemus. Hingga pada suatu malam Nikodemus menemui Yesus. Ketika bertemu Yesus, dia bertanya dengan sopan tentang semua yang belum dia mengerti & membuat dia ragu bahwa Yesus adalah Mesias. Dengan terus terang Yesus menjawab pertanyaan Nikodemus. Ia menjalaskan tentang siapa DiriNYA, bahwa Yesus adalah seorang Mesias,seorang juru selamat. Yesus seorang Raja tetapi Yesus bukan raja yang bertindak dengan kekerasan, Yesus mau menyelamatkan dunia ini dengan kasihNYA yang besar. Keselamatan itu di berikan kepada orang yang percaya kepadaNYA & mentaati FirmanNYA. Yesus mengatakan hal yang sebenarnya sekalipun hal itu tidak sesuai dengan pemahaman Nikodemus selama ini.

Adik-adik hari ini kita belajar, apapun yang terjadi marilah kita mengatakan hal yang sebenarnya. Jangan takut mengatakan kebenaran sekalipun terhadap orang yang lebih tua atau lebih tinggi kedudukannya. Ceritakan apa adanya sesuai dengan yang kita ketahui & kita lihat, juga terutama kesaksian tentang Tuhan Yesus. Ayat Hafalan a. Kelas kecil : Yeremia 9 : 24 b Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan & kebenaran di bumi b. Kelas besar : Yoh.3 : 11 a

“ Aku berkata kepadamu sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui & kami bersaksi tentang apa yang kami lihat

7. Lagu Tema : Ikut Yesus 6. Aktivitas

a. Kelas kecil : Mencocokan gambar Nikodemus dengan bayangannya b. Kelas besar : Menulis benar atau salah dibawah 5 pernyataan. Pada setiap pernyataan

harus di buktikan dengan kisah alkitab (terlampir)

7.Perutusan a. Kelas kecil : Menjadi Saksi Tuhan melalui perbuatan & kata-kata kita

Page 19: Implementasi Iman di BIAK

Kelas besar : Berani berkata jujur & benar meskipun itu sulit 8.Persembahan Lagu Penutup : Jalan serta Yesus 9.Doa Penutup ;

Terima kasih Tuhan untuk kasih setiaMU yang ku alami dalam hidupku, terima kasih Yesus untuk kebaikanMU sepanjang hidupku. Ajarku Tuhan untuk lebih memperhatikan orang lain yang sedang mengalami kesedihan & kesusahan dengan mendoakan & menghibur mereka. Tuhan Engkaulah sumber hidup kami hanya padaMu kami berharap. Lindungi kami dalam perjalan pulang, semoga selamat sampai di rumah.Amin

No PERNYATAAN JAWABAN 1. Setelah mengkhianati Yesus, Yudas menyerahkan diri

kepada para imam dan ia dihukum gantung (Matius 27 : 1 – 5)

2. Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya kepada orang-orang Ismael dengan harga 20 syikal perak (Kejadian 37 : 23 – 30)

3. Abram diusir oleh Firaun dari Mesir karena mengetahui bahwa Sarai adalah istri Abram (Kejadian 12 : 10 – 20)

4. Daud mengalahkan Goliat dengan menggunakan tongkat dan lembing (1 Samuel 17 : 40 – 54)

5. Mordekhai dianugerahkan kehormatan oleh raja Ahasyweros karena dia adalah saudara Ratu Ester (Ester 6 : 1 – 11)

Note : apabila pernyataannya merasa kurang bisa ditambahkan sendiri. Materi pertemuan IV : 25 November 2012

MATERI KARAKTER “KEJUJURAN”: UNGKAPKAN PERASAANMU Tema : Ungkapkan Perasaanmu Bacaan Kitab Suci: Nehemia 2: 1-8 Tujuan : · Agar anak-anak dapat belajar mengungkapkan perasaan mereka kepada Tuhan, orang tua

atau orang yang dapat dipercaya Gagasan Pendamping

Jujur, berarti menyatakan dan mengatakan segala sesuatu sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Kita juga berusaha mengungkapkan perasaan kita dengan baik, dan secara jujur. Kita perlu untuk melatih diri mengungkapkan dan mengendalikan emosi/ perasaan yang muncul dalam diri kita.

Nehemia telah menyatakan perasaannya secara jujur, apa adanya. Ia tidak sekedar mengungkapkan perasaan tetapi ia sungguh-sungguh bijak dalam mengungkapkan perasaannya. Nehemia dapat mengendalikan perasaannya, bahkan akhirnya kejujurannya malah menjadi berkat dalam mencapai harapannya.

Page 20: Implementasi Iman di BIAK

Raja Artahsasta mengizinkan orang-orang Yahudi di Babel kembali ke negerinya yaitu Yehuda (Israel) dan membangun kembali kejayaan negerinya. (Cat: Babel telah dikalahkan Persia, jadi negerinya tetap Babel, tetapi penguasanya Raja dari Persia yaitu Artahsasta). Berangsur-angsur sejumlah orang kembali, tetapi ternyata banyak juga angkatan yang lahir dan besar di Persia, tidak terlalu berminat untuk kembali ke Yerusalem.

Keadaan orang-orang yang kembali ke Yehuda, jauh dari memuaskan. Setelah sekian puluh tahun negeri itu ditinggalkan, mereka harus berhadapan dengan suasana dan situasi berbeda. Berbagai masalah timbul soal ibadah dan masalah sosial sangat menghambat perkembangan pembangunan kembali tembok Jerusalem. Semangat untuk membangun kembali kota Yerusalem yang sudah terpuruk menurun dan kendur. Pembangunan kota berjalan sangat lambat. Keadaan ini sangatlah menyedihkan Nehemia yang pada waktu itu sudah menjadi pejabat di istana Raja Artahsasta. Bagi Nehemia, kejayaan kota dimulai dari temboknya yang kokoh, maka ia prihatin dengan kota yang telah menjadi reruntuhan dan tembok kota yang habid dimakan api.

Kesedihan ini mempengaruhi kerja Nehemia dan tampak pada wajahnya. Raja Artasasta bertanya kepadanya, “Mengapakah wajahmu muram? Engkau tidak sakit, pastilah engkau sedang sedih.”

Dengan segala keberanian menanggung akibat yang mungkin terjadi, Nehemia menceritakan dan mengungkapkan perasaannya di hadapan raja. Nehemia tidak mau berpura-pura dan menutupi perasaannya, tetapi tidak juga mengumbar perasaannya. Dengan penuh perasaan, tetapi juga terkendali, Nehemia menyampaikan isi hatinya. Ia berdoa dalam hatinya, “Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali.” Dengan santun Nehemia mengungkapkan isi hatinya sehingga membuat raja Artahsasta bersimpati dan memberi kesempatan Nehemia untuk menolong bangsanya di Yerusalem.

Dalam tradisi kerajaan pada waktu itu para pelayan raja harus melayani dengan penuh sukacita. Raja tidak suka melihat wajah muram. Jadi tidak mudah bagi orang-orang di dekat raja untuk menunjukkan perasaannya terutama jika sedang bersedih. Ketika Nehemia mengalami kesedihan dan harus melayani raja, Nehemia tidak dapat menyembunyikan kesedihannya. Ketika raja bertanya kepadanya, di dalam hatinya Nehemia berdoa kepada Allah agar diizinkan kembali ke Yerusalem. Tidak mudah bagi Nehemia untuk berkata jujur, sebab mungkin saja raja menjadi marah, karena ia dianggap tidka setia. Namun Nehemia mengatakan dengan jujur isi hatinya.

Berkaitan dengan masalah politis, Nehemia meminta supaya dia dapat kembali ke Yerusalem dan menolong bangsanya sebagai utusan raja Artahsasta. Bila Nehemia pulang ke Yerusalem hanya sebagai bangsa Yahudi maka keselamatannya terancam oleh bangsa-bangsa di sekitarnya. Tetapi bila dia pulang ke Yerusalem sebagai utusan negeri Persia, maka dia akan aman sampai tujuan. Bahkan untuk menolong orang-orang di Yerusalem, melalui Nehemia raja memberi bantuan kayu-kayu yang dibutuhkan untuk pembangunan.

Hasil dari kejujuran Nehemia mengungkapkan isi hatinya adalah berkat Tuhan. Bukan saja Nehemia diperbolehkan kembali ke Yerusalem, namun bahkan ia mendapat kemudahan dan bantuan raja untuk mewujudkan harapannya. Kejujuran mendatangkan berkat, melebihi dari yang dibayangkan sebelumnya.

Langkah – Langkah Pelaksanaan 10. Salam Pembuka 11. Lagu Pembuka : Aduh aduh senangnya 12. Doa Pembuka

Page 21: Implementasi Iman di BIAK

13. Bacaan Kitab Suci : Nehemia 2: 1-8 14. Firman & Renungan : menceritakan Nehemia 2: 1-8 dengan alat peraga KELAS KECIL :

Albert hari minggu lalu tidak melihat Doni, sahabatnya di sekolah minggu. Albert mencoba bertanya ke salah seorang kakak pembina di sekolah minggu, “kak, Doni ke mana ya? Mengapa dari hari minggu kemarin tidak kelihatan?” “oh.... Doni sakit, minggu kemarin mamanya menelepon kakak memberitahukan kalau Doni sakit dan tidak dapat datang ke sekolah minggu.

Albert sedih sekali mendengar hal itu. Pulang dari sekolah minggu, wajah Albert kelihatan murung. Papanya bertanya “mengapa wajahmu murung? Biasanya pulang dari sekolah minggu kamu selalu gembira. Ada apa?” albert sedih Pa... Doni tidak datang ke sekolah minggu karena sakit.

Albert sebenarnya ingin berkunjung melihat Doni di rumahnya, tetapi siang nanti kita sekeluarga harus pergi ke rumah Opa yang berulang tahun. Itu berarti Albert tidak dapat pergi ke rumah Doni. Albert semakin sedih.

Papanya melihat muka Albert murung, lalu bertanya, “Apa yang sedang kamu pikirkan Albert?” “Eeeh, ini Pa, Albert sebetulnya ingin ke rumah Doni, tapi kita harus ke rumah Opa, ya? Bolehkah mampir sebentar saja ke erumah Doni, sebelum ke rumah Opa?

Papa mengerti keinginan Albert, “baiklah, nanti Papa akan beri tahu Mama kalau kita mampir sebentar ke rumah Doni, sebelum pergi ke rumah Opa.” Albert senang sekali mendengar hal itu. “Terima kasih, Pa”, kata Albert sambil tersenyum.

Nah... adik-adik sama seperti Bapak Nehemia. Ia adalah orang Israel yang menetap di Persia. Sebetulnya ia cukup beruntung karena dipercaya sebagai juru minuman raja. Pekerjaannya adalah mempersiapkan minuman bagi Raja Persia. Tentunya ia harus menjamin Raja tidak diracun dan mendapat minuman yang baik.

Namun saat itu kelihatannya Nehemia sedang bersedih, wajahnya murung dan tidak bersemangat dalam bekerja. Ternyata ia sedih karena mendengar berita bahwa negeri kelahirannya yaitu Yerusalem rusak akibat perang dan gerbang kotanya habis dimakan api. Ia sedih karena bangsanya yang dahulu terkenal menjadi negeri yang sepi dan tak berpenghuni. Maka dia ingin memperbaiki negerinya dan membangun gerbang kota untuk melindungi penduduk di dalamnya. Tetapi bagaimana caranya ia menyampaikannya kepada raja, apakah raja setuju atau malah marah karena ia tidak setia?

Akhirnya, raja bertanya apakah yang membuat mukamu muram?, dengan cara yang sangat sopan, Bapak Nehemia mengungkapkan perasaan sedihnya atas keadaan negeri kelahirannya dan menyatakan keinginannya kepada raja untuk pulang membangun tanah kelahirannya. Syukurlah raja dapat mengerti perasaan dan keinginan Nehemia. Rajapun memberi izin kepadanya untuk pulang dan memperbaiki negeri kelahirannya itu. Bahkan raja bersedia membantunya dengan memberinya bahan-bahan yang ia perlukan.

Nah... adik-adik kalau kita mengungkapkan perasaan dan keinginan kita dengan baik, maka orang lain dapat lebih mudah mengerti apa yang kita rasakan dan inginkan. Dan firman Tuhan hari ini mengajarkan kita untuk tidak memendam perasaan, baik rasa sedih, amarah, kuatir, senang dll dan juga diajak untuk mengungkapkan perasaan kepada Tuhan dalam doa ataupun berbicara kepada orang tua dengan baik-baik. Tentu Tuhan akan membuka jalan agar segala permasalahan dapat teratasi edngan baik.

KELAS BESAR :

Page 22: Implementasi Iman di BIAK

Adik-adik, apakah adik-adik pernah bersedih, marah, jengkel, kecewa atau senang? Kalau kita senang, biasanya kita menunjukkannya kepada orang-orang dengan tertawa, dengan melompat-lompat karena gembira, atau bahkan dengan bersenandung, bernyanyi-nyanyi kecil. Apalagi kalau mendapat nilai bagus, aduh senangnya!

Tetapi kalau sedang sedih, bolehkah kita menunjukkan kepada orang lain kalau kita sedang bersedih? Apakah anak Tuhan boleh murung? Atau harus disembunyikan dan berpura-pura senang saja?

Nehemia bersikap jujur menunjukkan perasaannya apa adanya. Ketika sedih, dia tidak pura-pura senang, begitu juga sebaliknya. Ketika senang, senyum terus menghiasi wajahnya.

Itulah yang dikehendaki Tuhan. Ketika sedih, jangan dipendam namun kemudian melakukan hal-hal yang buruk, seperti membanting-banting barang. Katakan saja, dan ceritakan mengapa kamu sedih kepada orang tua, terlebih kepada Tuhan. Ungkapkan dengan jelas apa yang menggangu pikiran dan perasaanmu. Kakak mau Tanya biasanya kalau adik-adik sedih, sikapnya seperti apa? Siapa yang kalau sedang bersedih, tidak mau keluar rumah seharian sampai membuat orang tua cemas? Itu bukan cara yang baik, bukan? Kalau sedang sedih, menangis boleh, mengurung diri di kamar boleh, tetapi jangan terlalu lama sehingga membuat orang tua cemas. Ajak orang tua untuk berkumpul dan ungkapkan perasaanmu, siapa tahu mereka dapat menolong kalian. Seperti Nehemia ia mengungkapkan perasaannya dengan baik dan jelas sehingga raja dapat membantunya. Kalau Nehemia tidak bercerita, pasti raja tidak tahu, dan Nehemia tidak mendapatkan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapinya. Terutama jangan lupa untuk mencurahkan isi hati dan perasaanmu kepada Tuhan dalam doa, sebab Ia mau mendengar dan memahamimu.

15. Ayat Hafalan kelas besar & kecil : Filipi 4: 6 b

“Tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”

16. Lagu Tema : Kalau kau senang hati 17. Aktivitas (kelas besar & kecil)

a. Kelas Kecil : mengerjakan aktivitas Maze (mencari jalan) atau puzzel gambar Yesus (terlampir)

b. Kelas Besar : mengisi tabel “Membuat dan Tetap jalankan tekad” (terlampir) Atau Mengisi tabel “Ungkapkan Perasaanmu” Contoh : Kolom 1: contoh kasus: nilai ulangan jelek Kolom 2: tindakan negatif: marah-marah Kolom 3: tindakan positif: mengkoreksi diri, belajar lebih giat, dll Atau Menyusun ayat (Pilihlah 2-3 ayat dalam Kitab Suci. Kemudian tuliskan ayat tsb pada potongan-potongan kertas. Anak diberi waktu 5 mnt untuk menyusun potongan ayat menjadi 1 ayat yang utuh. Kelompok yang pertama kali selesai mendapat nilai 100; kedua: 50; ketiga: 25. Setelah selesai dinilai, dapat dilanjutkan dengan ayat yang lain). NOTE : Ayat yang diambil harus sesuai dengan Firman minggu ini.

18. Perutusan : Aku mau belajar menceritakan senang atau sedih ku pada orang tua 19. Persembahan 20. Lagu Penutup : Bapa trima kasih 21. Doa Penutup

Page 23: Implementasi Iman di BIAK

Tuhan, kami ingin menjadi anak yang dapat mengungkapkan perasaan kami dengan cara yang benar sehingga Tuhan dimuliakan. Sebentar lagi kami akan pulang, kami mohon ya Tuhan mampukanlah kami melakukannya di dalam kehidupan sehari-hari. Amin

Page 24: Implementasi Iman di BIAK

Materi pertemuan V : 16 Desember 2012

HARI MINGGU ADVEN ke-3 16 DESEMBER 2012

(TAHUN C) Tema : Berbagi sebagai buah pertobatan yang sejati Bacaan Kitab Suci : Lukas 3:10-18 Tujuan

· Mengajak anak-anak untuk belajar berbagi dengan apa yang mereka miliki sebagai salah bentuk buah pertobatan

Gagasan Pendamping

Dalam Injil dikisahkan bagaimana orang-orang yang datang kepada Yohanes Pembaptis berharap dapat membarui diri. Yohanes Pembaptis itu pewarta kedatangan sang Penyelamat. Pelayanannya juga khas. Ia menyiapkan orang agar makin ingin berjumpa dengan Tuhan sendiri. Pelayanan seperti inilah yang menjadi dasar kerohanian para pelayan sabda. Terungkap dalam beberapa ayat sebelumnya (ay. 7-9) kecaman keras Yohanes Pembaptis terhadap mereka yang disebutnya "keturunan ular berbisa". Mereka diperingatkan agar jangan melamun akan luput dari murka pada akhir zaman nanti. Bahwasanya mereka lahir sebagai keturunan Abraham sama sekali bukan jaminan. Jalan satu-satunya agar selamat ialah bila mereka menghasilkan buah yang baik. Bila tidak, mereka ibarat pohon yang akan ditebang dan dimusnahkan dengan api.

Mendengar kata-kata Yohanes tadi, orang-orang mulai gelisah lalu minta dibaptis olehnya sambil menyatakan niat mau memperbarui diri. Waktu itu baptisan lazim dilakukan sebagai ungkapan niat membarui diri di hadapan seorang guru yang dihargai. Ada macam-macam kelompok: orang kaya, pemungut cukai, dan tentara. Meskipun termasuk "kaum terhormat" dalam masyarakat, mereka sering dianggap sudah terlampau jauh terpisah dari kehidupan orang Yahudi yang beragama. Mereka dinilai sebagai kaum egois, dan kawanan pemeras. Namun demikian, dalam Injil Lukas digambarkan bagaimana orang-orang yang biasanya dianggap sudah tak tertolong lagi itu masih mempunyai kesempatan. Ingat perumpamaan anak yang hilang tetapi kembali (Luk 15:11-32), perumpamaan pemungut cukai yang dengan tulus mengakui keberdosaannya (Luk 18:9-14), Zakheus yang ikhlas mengamalkan separo miliknya (Luk 19:1-10). Mereka ditonjolkan Lukas sebagai orang-orang yang dengan rendah hati bertanya "Apakah yang harus kami perbuat?" Pertanyaan ini juga sering timbul dalam lubuk hati banyak orang, juga dalam batin kita.

Cara-cara memperbaiki diri yang dianjurkan Yohanes sejalan dengan kehidupan masing-masing. Yang serba berkecukupan dianjurkan berbagi kelebihan dengan orang lain, yang mem-punyai wewenang menarik pajak hendaknya belajar berlaku jujur, yang memiliki kekuasaan, senjata, dan organisasi dapat belajar agar tidak mempraktekkan kekerasan. Tidak pada tempatnya mengkhotbahkan secara harfiah anjuran-anjuran Yohanes itu. Keadaan masyarakat berbeda-beda dari zaman ke zaman dan dari tempat ke tempat. Tetapi tak meleset bila dikatakan anjuran Yohanes itu membuat orang berpikir bahwa kedudukan dan kekuasaan tak dapat dilepaskan dari kewajiban untuk menjalankannya sesuai dengan maksud kedudukan itu, begitu pula kelebihan material menuntut pengamalan, bukan penimbunan belaka. Inilah prinsip penalaran moral yang berlaku di mana-mana dan kapan saja. Penjelasan di atas belum tentu membawa perubahan dalam diri orang secara menyeluruh. Orang perlu sejenak meninggalkan kebisingan hidup dan menemukan ketenangan batin. Dalam

Page 25: Implementasi Iman di BIAK

suasana seperti inilah ajakan untuk memperbaiki diri akan lebih merasuki batin dan budi. Kekuatan-kekuatan ilahi itulah yang akan meluruskan batin orang dan menimbun lubang-lubang yang biasanya membuat batin orang tak rata, yang "nggronjal". Pertobatan yang sungguh baru bisa terjadi bila berawal dalam suasana kesunyian yang sarat dengan kehadiran ilahi. Ini pertobatan yang menghadirkan Tuhan. Amin ^0^ Langkah-langkah pelaksanaan 1. Salam pembuka 2. Lagu pembuka : Kasih Yesus, Jesus is My King 3. Doa pembuka 4. Bacaan kitab suci : Lukas 3:10-18/ bisa ditambah cerita aplikasi ttg berbagi sebagai buah

dari pertobatan misal: cerita ttg Bunda Teresa, Zakeus (terlampir, apabila memiliki cerita zakeus sendiri bisa dipakai tidak harus yg ada di sini)

5. Renungan : Adik-adik yang terkasih, sekarang kita memasuki masa Adven yang ketiga, itu berarti

hari Raya Natal tinggal sebentar lagi. Pasti semuanya sangat gembira karena kalau hari Natal semua keluarga dapat kumpul bersama, pergi ke gereja bersama dan mendapat banyak hadiah dan makanan.

Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk juga mengingat teman-teman yang lain dalam mempersiapkan hari Natal ini. Jadi selain memberi makanan atau hadiah untuk diri kita sendiri dan juga keluarga kita, alangkah lebih lebih baik menyediakan makanan atau hadiah untuk teman-teman yang lebih membutuhkan. Sehingga siapapun juga dapat merasakan berkat Natal terutama mereka yang juga berkekurangan.

Seperti isi Injil hari ini yang mengajar kita untuk berbagi, karena berbagi adalah ciri atau buah dari pertobatan yang sejati. Orang yang bertobat adalah orang yang sedang bersukacita karena merasakan kasih Tuhan lewat pengampunan dosa-dosanya, dan sukacita itu dia ungkapkan lewat membagikan berkat/ harta yang dia miliki untuk sesama.

Nah, adik-adik untuk itu di masa adven ini, marilah kita sebagai anak-anak yang penuh sukacita karena boleh mengalami pertobatan dan pengampunan Tuhan, bersama-sama belajar berbagi berkat kita. Tuhan memberkati

6. Ayat hafalan : Kelas Kecil : Matius 3:2 “Bertobatlah sebab kerajaan Sorga sudah dekat” Kelas besar : Lukas 3:11 “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya,dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian ”

7. Lagu tema : Hidupku bukannya aku Lagi 8. Aktivitas

a. Kelas kecil : kakak pendamping menyediakan snack/ roti yang bisa dibagi, lalu membagi adik-adik menjadi kelompok kecil dan mengajarkan mereka untuk berbagi snack/ kue tersebut

b. Kelas besar : games kelompok “Membuat Pembatas Buku” Persiapan : - Pendamping membuat potongan berbentuk lonceng dari bahan karton

membagikannya kepada setiap anak. Tugas anak :

Page 26: Implementasi Iman di BIAK

- Menjiplak jari jempolnya pada karton berbentuk lonceng,lalu menggambari jari jempol itu dengan wajah ceria

- Tuliskan kata-kata berikut pada karton “ MEMBERI ITU MEMBAHAGIAKAN” 9. Perutusan : “Saya akan berbagi dengan teman yang kurang mampu” 10. Persembahan 11. Lagu penutup : Bapa Terima Kasih 12. Doa penutup

Zakheus si pendek yang berhati besar Zakheus si pendek yang berhati besar

Zakheus. Dia adalah kepala pemungut cukai di kota Yerikho. Oleh orang-orang sebangsanya, ia dicap sebagai pengkhianat karena bekerja sebagai kaki tangan penjajah romawi. Dia juga diangap sebagai pendosa berat, karena diduga memungut pajak dari bangsanya sendiri, jauh lebih tinggi dari yang ditetapkan. Bagi orang-orang romawi, dia dan teman-teman pemugut cukai lainnya tidak lebih dari kacung / pesuruh yang bisa dijadikan tameng bila mereka berhadapan dengan orang-orang Yahudi. Itulah nasib Zakheus. Karena dia adalah seorang pengkhianat dan pendosa besar, tidak ada orang sebangsanya yang ingin berteman dengan dia. Bahkan sekedar bersalaman ataupun menyapa dia, mereka tidak sudi. Meskipun tidak mendapatkan tempat dalam masyarakat, Zakheus tidak berkecil hati. Baginya, dia adalah tetap keturunan Abraham yang juga mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan keselamatan. Makanya, ketika Yesus, yang dianggap orang banyak sebagai Mesias, datang ke kotanya, dia berusaha dengan segala cara untuk menemuiNya. Berbeda dengan cara orang Yahudi lainnya memperlakukan Zakheus, Yesus sebaliknya, bukan saja mau menyapanya, Dia bahkan ingin makan di rumah Zakheus. Zakheus yang merasakan kehangatan sapaan Yesus, yang memanggilnya dengan namanya, dan indahnya kasih Tuhan dalam perjumpaan itu, tidak menyia-nyiakan kesempatan baik itu. Dihadapan Yesus dan orang banyak yang hadir di rumahnya, ia bukan saja berjanji untuk mengembalikan empat kali lipat harta mereka yang pernah diperasnya, tetapi juga akan menyumbangkan setengah dari kekayaannya kepada orang-orang miskin. Dihadapan Yesus, Zakheus berjanji untuk memperbaharui dirinya, meninggalkan cara hidupnya yang lama, melepaskan ketergantungannya akan harta benda dan berusaha menjadi anak Allah yang baik. Karena itu, dia diselamatkan.

Page 27: Implementasi Iman di BIAK
Page 28: Implementasi Iman di BIAK
Page 29: Implementasi Iman di BIAK

c. Lembar pengesahan pembimbing

Page 30: Implementasi Iman di BIAK

d. Dokumentasi foto

Page 31: Implementasi Iman di BIAK

6. Referensi: (daftar pustaka)

Ø Alkitab Ø Susunan materi BIAK Kristus Raja (Berupa e-mail)