IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

28
. Oleh : Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Disampaikan Pada : Advokasi Implementasi Pedoman dan Standar

description

Implementasi Formularium Nasional Dalam Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Rujukan oleh Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan

Transcript of IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

Page 1: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

.

Oleh : Direktur Bina Upaya Kesehatan RujukanDisampaikan Pada :

Advokasi Implementasi Pedoman dan Standar

Page 2: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

OUTLINE

• Pendahuluan• Landasan Hukum• Sistem Jaminan Sosial Nasional• Formularium Nasional• Penutup

Page 3: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

PENDAHULUAN

Page 4: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

Keputusan Menkes RI No. HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010 - 2014

Prioritas pada peningkatan AKSES & KUALITAS pelayanan

kesehatan

Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

9 Program Kementerian Kesehatan RI

Prioritas Kemkes melalui Reformasi

Kesehatan

8 Fokus Prioritas Pembangunan

Kesehatan

1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan KB

2. Perbaikan status gizi masyarakat3. Pengendalian penyakit menular,

penyakit tidak menular dan penyehatan lingkungan

4. Pemenuhan pengembangan SDM Kesehatan

5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu, penggunaan obat dan pengawasan obat dan makanan

6. Jamkesmas7. Pemberdayaan masyarakat,

penanggulangan bencana dan krisis kesehatan

8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier

1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

2. Penangananan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK)

3. Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)

4. Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)

5. Ketersediaan Obat6. Reformasi Birokrasi7. World Class Hospital

RPJMN & RENSTRA 2010-2014RPJMN & RENSTRA 2010-2014

Page 5: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN

• Perumusan kebijakan di bidang pembinaan upaya kesehatan• Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan upaya kesehatan• Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

pembinaan upaya kesehatan pembinaan upaya kesehatan• Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

pembinaan upaya kesehatan• Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Upaya

Kesehatan

sebagai Regulator, Fasilitator dan Advokator

5

FUNGSI

Page 6: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

Data puskemas dan jaringannya di Kabupaten Gianyar

No. Nama Puskesmas

Pusling Roda 4 Menurut Kondisi Pustu Menurut Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat Rusak Total Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat Rusak Total Jumlah

1 SUKAWATI I 1 1 6 6

2 SUKAWATI II 1 1 6 6

3 BLAHBATUH I 1 1 4 4

4 BLAHBATUH II 1 1 2 2

5 GIANYAR I 1 1 9 9

6 GIANYAR II 1 1 5 5

7 TAMPAKSIRING II 1 1 4 4

8 TAMPAKSIRING I 1 1 4 4

9 UBUD I 2 2 3 3

10 UBUD II 1 1 2 2

11 TEGALALANG I 2 2 3 3

12 TEGALALANG II 1 1 4 4

13 PAYANGAN 2 2 8 8

Page 7: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

HOSPITAL EXPENDITURE

The costs of delifering health services in Indonesia report on prospective survey 2010-2011

Page 8: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

POTENSI INEFISIENSI PELAYANAN RS

1. FARMASI Penggunaan obat yang tidak rasional Kesalahan dalam pemilihan obat, jenis obat semakin banyak, sehingga RS

sulit memilih

2. ALAT MEDIK HABIS PAKAI3. PEMERIKSAAN PENUNJANG4. LAMA RAWAT (LOS)

PENYEBAB INEFISIENSI :

SISTEM TIDAK JELAS, AKTIVITAS TIDAK JELAS

Page 9: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

LANDASAN HUKUM

Page 10: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

DASAR HUKUM

• UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

• UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan• UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit• UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial• Kepmenkes No. 328 Tahun 2013 tentang

Formularium Nasional

Page 11: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan• Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan

dilakukan dengan pengendalian, pengobatan, dan/atau perawatan.

• Pengendalian, pengobatan, dan/atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatan dan keamanannya.

• Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan atau berdasarkan cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

Page 12: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

KEPMENKES 328 TAHUN 2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL

• Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan perlu menjamin aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu dan terjangkau dalam jenis dan jumlah yang cukup.

• Dalam rangka pelaksanaan JKN perlu disusun daftar obat dalam bentuk Formularium Nasional.

Page 13: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

Page 14: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

Jaminan Kesehatan Nasional

DISAIN PENYELENGGARAAN JKN

Regulator

BPJS Kesehatan

Peserta Jaminan Kes

Fasilitas Kesehatan

Baya

r iura

n P

enan

gana

n kelu

han

Perjanjian Kerjasama

Ajukan klaim

Pembayaran Klaim

Mencari Pelayanan

Memberi Pelayanan

Regulasi Sistem Pelayanan Kesehatan (rujukan, dll)

Regulasi (standarisasi) Kualitas Yankes, Nakes, Obat, Alkes

Regulasi Tarif Pelayanan Kesehatan,

Kend

ali B

iaya

& k

ualit

as Y

anke

s Pemerintah

Sistem Rujukan

Pembayar tunggal, regulasi, kesetaraan

14

Page 15: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

PETA JALAN ASPEK PELAYANAN KESEHATAN

Rencana aksi pengembangan faskes, nakes, sistem rujukan

dan infrastruktur

Rencana aksi pengembangan faskes, nakes, sistem rujukan

dan infrastruktur

Kajian berkala BPJS Kesehatan terhadap fasyankes (pemberi pelayanan kesehatan) terhadap standar yang ditetapkan

Kajian berkala BPJS Kesehatan terhadap fasyankes (pemberi pelayanan kesehatan) terhadap standar yang ditetapkan

Peningkatan upaya kesehatan promotif preventif baik masyarakat maupun perorangan

Peningkatan upaya kesehatan promotif preventif baik masyarakat maupun perorangan

• Distribusi belum merata

• Kualitas bervariasi• Sistem rujukan belum optimal

• Cara Pembayaran belum optimal

• Distribusi belum merata

• Kualitas bervariasi• Sistem rujukan belum optimal

• Cara Pembayaran belum optimal

-Perluasan dan Pengembangan

faskes dan nakes secara

komprehensif -Evaluasi dan

penetapan pembayaran

-Perluasan dan Pengembangan

faskes dan nakes secara

komprehensif -Evaluasi dan

penetapan pembayaran

•Jumlah mencukupi• Distribusi merata• Sistem rujukan

berfungsi optimal• Pembayaran

dengan cara prospektif dan harga keekonomian untuk

semua penduduk

•Jumlah mencukupi• Distribusi merata• Sistem rujukan

berfungsi optimal• Pembayaran

dengan cara prospektif dan harga keekonomian untuk

semua penduduk

KEGIATAN-KEGIATAN:KEGIATAN-KEGIATAN:

Implementasi roadmap: pengembangan dan pemantauan faskes, nakes, sistem rujukan, infrastruktur lainnya.

Implementasi roadmap: pengembangan dan pemantauan faskes, nakes, sistem rujukan, infrastruktur lainnya.

Penyusunan Standar, prosedur

dan pembayaran

faskes

Penyusunan Standar, prosedur

dan pembayaran

faskes Implementasi pembayaran Kapitasi dan INA-CBGs serta penyesuaian besaran biaya dua tahunan dengan harga keekonomian

Implementasi pembayaran Kapitasi dan INA-CBGs serta penyesuaian besaran biaya dua tahunan dengan harga keekonomian

15

Page 16: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

PENGEMBANGAN FARMASI DAN ALKES

Pengendalian harga OG

Pengendalian harga OG

PORPOR

Rencana Kebutuhan Obat (RKO)

Rencana Kebutuhan Obat (RKO)

Implementasi, pemantauan dan evaluasi peningkatan kapasitas SDM di fasyankesImplementasi, pemantauan dan evaluasi peningkatan kapasitas SDM di fasyankes

Implementasi , monev utilisasi obatImplementasi , monev utilisasi obat

Pengendalian harga obat utk SJSN, direvisi setiap tahunPengendalian harga obat utk SJSN, direvisi setiap tahun

Drug Supply Management Drug Supply

Management

Kapasitas produksi IFKapasitas

produksi IF

Sistem Informasi

Obat & Alkes

Sistem Informasi

Obat & Alkes

Penyiapan NSPK dlm DSMPenyiapan NSPK dlm DSM Implementasi dan Monev NSPKImplementasi dan Monev NSPK

Obat PKD, buffer stock Nasional

Obat PKD, buffer stock Nasional

Obat ( termasuk orphan drug)dan Alkes

Obat ( termasuk orphan drug)dan Alkes

e-logistic, e-catalog, e-PBFe-logistic, e-catalog, e-PBFImplementasi, pemantauan dan evaluasi,

updatingImplementasi, pemantauan dan evaluasi,

updating

ASPEK PENGEMBANGAN

Pemantapan regulasi

Pemantapan regulasi

Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan

Pemantauan dan evaluasi ketersediaan & biaya obat dan alkes

Pemantauan dan evaluasi ketersediaan & biaya obat dan alkes

HTA obat dan AlkesHTA obat dan Alkes

Formularium Jamkesmas

Formularium Jamkesmas

Formularium Nasional

Formularium Nasional

Mutu yanfarMutu yanfar NSPK yanfar NSPK yanfar

Penggunaan Alkes Tepat

Guna

Penggunaan Alkes Tepat

GunaStandardisasi produk alkesStandardisasi produk alkes

Implementasi, monevImplementasi, monev

Implementasi dan monevImplementasi dan monevHTMHTM

Assesment fasilitas yanfar

Assesment fasilitas yanfar

Page 17: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

Kondisi Yang Diharapkan

Provinsi memiliki sistem rujukan sendiri-sendiri (tidak sinkron satu sama lain)

Provinsi memiliki sistem rujukan sendiri-sendiri (tidak sinkron satu sama lain)

Koordinasi lemah diantara implementator (termasuk Dokter)

Koordinasi lemah diantara implementator (termasuk Dokter)

Implementasi Kebijakan Sistem Rujukan lambatImplementasi Kebijakan Sistem Rujukan lambat

Rendahnya pemahaman SDM tenaga kesehatan

Rendahnya pemahaman SDM tenaga kesehatan

Akses Faskes terbatasAkses Faskes terbatas

Mindset masyarakat Hospital centrisedMindset masyarakat Hospital centrised

Keterbatasan TransportasiKeterbatasan Transportasi

Perlakuan thd Pasien : tidak sesuai, lambat, dan tidak amanPerlakuan thd Pasien : tidak sesuai, lambat, dan tidak aman

Sistem Rujukan terintegrasi, terstruktur dan berjenjang

Sistem Rujukan terintegrasi, terstruktur dan berjenjang

Faskes Primer Merata, berkualitas dan kredibelFaskes Primer Merata, berkualitas dan kredibel

Rumah Sakit Yang Kuat dan Fokus Patient Safety Tercapai

Rumah Sakit Yang Kuat dan Fokus Patient Safety Tercapai

Jaminan Kesehatan Nasional BerjalanJaminan Kesehatan Nasional Berjalan

Rakyat Sehat dan SejahteraRakyat Sehat dan Sejahtera

Sebelum JKN Pasca JKN

Page 18: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

Page 19: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

FORMULARIUM NASIONAL

Page 20: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

DEFINISI• Merupakan suatu daftar obat yang disusun berdasarkan bukti ilmiah

mutakhir oleh komite Nasional Penyusunan Fornas.

• Obat yang masuk dalam daftar obat Fornas adalah obat yang paling berkhasiat, aman, dan dengan harga terjangkau yang disediakan

• Acuan untuk penulisan resep dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

• Informasi mencakup nama generik, indikasi penggunaan, kekuatan, bentuk sediaan, posologi, toksikologi, jadwal pemberian, kontraindikasi, efek samping, dosis regimen.

Page 21: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

Syarat Obat dalam FORNAS

• Efikasi yang Baik• Tingkat Keamanan (Safety) yang

Tinggi• Bermutu• Cost Effective

Page 22: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

• Meningkatkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di RS.

• Merupakan badan edukasi bagi profesional kesehatan tentang terapi obat yang rasional.

• Memberikan rasio manfaat-biaya yang tertinggi, bukan hanya mencari obat termurah.

MANFAAT FORNAS

Page 23: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

• Memudahkan tenaga profesional kesehatan dalam memilih obat.

• Memuat sejumlah pilihan terapi obat yang terbatas, sehingga dapat mengetahui dan mengingat obat yang digunakan secara rutin.

MANFAAT FORNAS (lanjutan)

Page 24: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

1) UNTUK PASIEN: – Meminimalkan jenis obat – Mengurangi biaya pengobatan

2) UNTUK PELAKSANA PENGOBATAN– Mengoptimalkan pelayanan kepada pasien – Memudahkan pemilihan obat yang rasional yang akan digunakan

untuk pasien – Merupakan bahan edukasi tentang terapi obat yang rasional

3) UNTUK PEMEGANG KEBIJAKAN KESEHATAN dan PENGELOLAAN OBAT– Meningkatkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di RS– Memudahkan perencanaan dan penyediaan – Meningkatkan efisiensi dana obat di RS

MANFAAT FORMULARIUM RUMAH SAKIT

Page 25: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

Sebuah proses dimulai ketika seorang pekerja kesehatan di satu tingkat fasilitas kesehatan menderita kurangnya sumber daya (obat, peralatan, keterampilan) untuk mengatasi masalah kesehatan, meminta bantuan dari fasilitas kesehatan lainnya, baik di tingkat horisontal dan vertikal.

Page 26: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

• Untuk menjamin pelaksanaan kontinuitas perawatan• Untuk menjamin anggota JKN• Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dan

perlindungan pada kebutuhan dasar kesehatan mereka• Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam

sistem kesehatan• Untuk memperkuat fasilitas kesehatan perifer• Untuk meningkatkan kemampuan untuk pengambilan

keputusan di fasilitas kesehatan tingkat rendah• Untuk meningkatkan kolaborasi antara 3 (tiga) tingkat

fasilitas kesehatan

Page 27: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

KESIMPULAN

• Daftar Obat Fornas : 514 item zat aktif dlm 913 kekuatan/bentuk sediaan.

• Formularium Nasional sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bermutu

• Seiring penerapan Jaminan Kesehatan Nasional, implementasi Formularium Nasional di pelayanan kesehatan sangat penting, karena kita akan menuju suatu sistem pelayanan berkonsep managed care yaitu meliputi kendali mutu dan kendali biaya.

• Monitoring Fornas diintegrasikan dalam Sistem Informasi SIRS

Page 28: IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan

TERIMA KASIH28