IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM...

168
IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat Tangerang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Oleh: ERIK LESMANA KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Transcript of IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM...

Page 1: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM

MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA

(Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat Tangerang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh: ERIK LESMANA

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM

MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA

(Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat Tangerang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh:

ERIK LESMANA NIM. 105046101589

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

DR. SYAHRUL A’DAM, M.Ag. HOTNIDA NASUTION, M.Ag. NIP. 197305042000031002 NIP. 197106301997032002

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 3: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM

MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA (Studi Kasus Terhadap Pedagang

Muslim Di Pasar Ciputat Tangerang), telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 14 Juni

2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

Jakarta, 14 Juni 2010 Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag (......................................) NIP. 197107011998032002

Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (......................................) NIP. 197407252001121001

Pembimbing I : Dr. Syahrul A’dam, M.Ag (......................................) NIP. 197305042000031002

Pembimbing II: Hotnida Nasution, M.Ag (......................................) NIP. 197106301997032002

Penguji I : Prof. Dr. Fathurrahman Djamil, MA (......................................) NIP. 196011071985051001

Penguji II : Mu’min Rauf, MA (......................................) NIP. 150281979

Page 4: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

Lembar Pernyataan:

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 14 Juni 2010

Erik Lesmana

Page 5: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

ABSTRAK

Erik Lesmana (105046101589): “Implementasi Etika Bisnis Islam Dalam

Menghadapi Persaingan Usaha (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar

Ciputat Tangerang)”, Program Strata 1 (S1), Konsentrasi Perbankan Syariah,

Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Penelitian ini adalah penelitian empiris yang dilakukan pada tahun 2010 yang

bertujuan untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan pengaruh tingkat

persaingan usaha dan pemahaman etika bisnis Islam terhadap perilaku dagang dan

seberapa besar pengaruhnya. Penelitian ini dilakukan dipasar Ciputat Tangerang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain survei.

Responden adalah para pedagang muslim yang berjualan di pasar Ciputat. Teknik

analisis data untuk menunjukan hiputesis adalah uji Rank Spearman. Hasil penelitian

menyatakan bahwa terdapat hubungan searah dan signifikan antara tingkat persaingan

usaha dan pemahaman etika bisnis Islam terhadap perilaku dagang. Sementara

pengaruhnya sedang dan kuat.

Selain hal itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana

proses berlangsungnya persaingan usaha di pasar Ciputat dan sejauh mana para

pedagang muslim dipasar ini telah mengimplementasikan etika bisnis Islam. Hasil

penelitian menyatakan bahwa proses berlangsungnya persaingan usaha dipasar

Ciputat tersebut berjalan dengan sehat karena telah sesuai dengan apa yang diajarkan

oleh agama Islam. Sedangkan ajaran Islam terutama yang berkenaan dengan etika

i

Page 6: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

dalam menjalankan usaha/ bisnis ternyata telah diimplementasikan secara baik oleh

sebagian besar pedagang muslim dipasar Ciputat tersebut.

ii

Page 7: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Karena kasih sayang dan

kuasaNya penulis diberikan kekuatan, kesabaran, kejernihan pikiran, dan

keistiqamahan. KarenaNya dan BersamaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW.

Manusia paling mulia yang perkataannya adalah pedoman, perbuatannya adalah

teladan, dan ketetapannya adalah sandaran. Yang disepanjang hayatnya berjuang

untuk kejayaan Islam dan keselamatan kaum muslimin serta memberikan tuntunan

kepada umat manusia menuju akhlakul karimah. Pembawa syariatNya bagi seluruh

hambaNya dalam setiap ruang dan waktu sampai akhir zaman.

Sejatinya skripsi adalah gambaran komprehensif dari kemampuan mahasiswa

yang didapat selama perkuliahan. Begitu banyaknya kekurangan dalam skripsi ini

adalah menggambarkan kedangkalan pengetahuan dari penulis. Karenanya kritik dan

saran dari pembaca sangat penulis nantikan agar kesalahan serupa tidak terulang

dimasa depan.

Dibalik kekurangan dan keterbatasannya, penulis merasa sangat bahagia atas

terselesaikannya skripsi ini. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi penulis secara pribadi

adalah dapat mempersembahkan “segalanya” yang terbaik kepada Ayahanda Arbain

Abu dan Ibunda Masdarni tercinta. Salam sujud penulis haturkan atas kesabaran,

iii

Page 8: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

keikhlasan, perhatian dan cinta kasih yang tak pernah pudar serta doa yang tak henti-

hentinya kepada Allah SWT. Agar penulis meraih kesuksesan belajar dan prestasi

gemilang, juga atas perjuangan beliau yang telah mendidik dan mengayomi serta

mengajarkan makna kehidupan.

Dan selanjutnya, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan

yang tinggi kepada dosen pembimbing yang telah memberikan banyak waktu dan

telah dengan sabar memberi masukan dan arahan demi kesempurnaan skripsi ini.

Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada para dosen program studi

Muamalat yang telah mengajarkan kepada kami berbagai ilmu pengetahuan yang

bermanfaat dengan penuh rasa ikhlas dan kesabaran.

Akhirnya penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada

pihak-pihak yang sangat berjasa dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag. Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H. Sekertaris Program Studi

Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Syahrul A’dam, M.Ag. Terima kasih atas segala masukan, arahan,

serta bimbingannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

iv

Page 9: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

5. Ibu Hotnida Nasution, M.Ag. Terima kasih atas segala masukan, arahan, serta

bimbingannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Bapak Odih Supriyatna selaku Kepala Pasar di PD. Pasar Niaga Kerta Raharja

Pasar Ciputat yang telah memberikan kesempatan melakukan penelitian dipasar

Ciputat tersebut. Kepada Bapak M. Amri (Staf Penyalar dipasar Ciputat), terima

kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Dan kepada seluruh petugas

harian Pasar Ciputat, terima kasih atas kerjasama dan partisipasinya.

7. Seluruh keluarga besar penulis, saudara - saudariku tercinta; Kyai Elvis Yunansi

dan Kyai Leni Martini (Istri), Kakanda Hendri Gunawan Dan Ayunda Lince

Arnila (Istri), Kakanda Ali Palefi, Adinda Rika Lestari dan Hendra Gandi

(Suami), Keponakan tercinta Salsabila Inka Putri, Zakiya Andara, Nicky Putri

Alvioni, terima kasih atas segala dukungan moril maupun materil serta doanya,

segala kasih sayang yang selalu di curahkan. Keluarga besar Bapak Aim

Nurbudiman S.Pd dan Ibu Euis Sopiah S.Pd, terima kasih atas dukungan moral

yang telah diberikan. Adinda Silvy Evilia Ratna Lisdiani teriima kasih atas

semangat, motivasi dan doanya.

8. Seluruh dosen program studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum, terima

kasih atas ilmu yang telah disampaikan.

9. Seluruh teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2005, khususnya kelas B.

terima kasih atas persahabatan yang terjalin dan dorongan semangat yang

diberikan. Semoga kita semua meraih kesuksesan. Zainal Arifin, Abdul Fatah,

Arif Hamdan, Sadar Rukmana, terima kasih atas bantuannya.

v

Page 10: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan Bapak, Ibu, dan saudara semua

dengan pahala yang berlipat ganda.

Jazaa kumullah Khairan Katsiraa.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 14 Juli 2010

(Erik Lesmana)

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

vi

Page 11: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................... 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................. 12

D. Tinjauan Studi Terdahulu..................................................................... 13

E. Teknik Penulisan .................................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................ 16

A. Etika Bisnis dalam Islam...................................................................... 16

B. Pasar dan Bentuk Persaingan Usaha..................................................... 25

1. Pengertian........................................................................................ 25

2. Struktur Pasar .................................................................................. 27

a. Pasar Bersaing Sempurna.......................................................... 27

b. Pasar Bersaing Monopolistik (Monopolistis Competition) ....... 29

c. Pasar Monopoli ......................................................................... 30

d. Pasar Oligopoli.......................................................................... 32

C. Mekanisme Pasar dalam Islam ............................................................. 35

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 44

A.Ruang Lingkup Penelitian..................................................................... 44

B. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 44

1. Teknik Penarikan Sampel ............................................................... 44

2. Jenis Penelitian................................................................................ 44

vii

Page 12: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

3. Jenis Data dan Sumber Data ........................................................... 45

4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data...................................... 45

5. Populasi dan Sampel ....................................................................... 48

C. Teknik Analisis Data ............................................................................ 48

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data.................................................. 48

2. Model Korelasi................................................................................ 50

3. Perumusan Hipotesa........................................................................ 51

4. Pengujian Hipotesis (Uji Rank Spearman) ..................................... 51

5. Variabel Penelitian dan Devenisi Operasional................................ 52

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN....................................................... 60

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .................................................... 60

1. Existing Kondisi Pasar Ciputat ....................................................... 60

2. Struktur Organisasi ......................................................................... 63

B. Penemuan dan Pembahasan.................................................................. 63

1. Uji Reliabilitas dan Validitas .......................................................... 63

2. Deskripsi Data................................................................................. 72

a. Deskripsi Responden................................................................. 72

b. Jawaban Responden .................................................................. 78

C. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 130

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................. 133

viii

Page 13: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

A. Kesimpulan ........................................................................................ 133

B. Rekomendasi ...................................................................................... 136

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 138

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tinjauan Studi Terdahulu.................................................................................. 13

Tabel 3.1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ......................................................... 52

ix

Page 14: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian ......................................................................................... 54

Tabel 4.1 Nilai Cronbach’s Alpha Pemahaman Etika Bisnis Islam dan Tingkat

Persaingan Usaha serta Perilaku Dagang........................................................... 64

Tabel 4.2 Spearman’s rho Pemahaman Etika Bisnis Islam............................................... 66

Tabel 4.3 Spearman’s rho Tingkat Persaingan Usaha ...................................................... 68

Tabel 4.4 Spearman’s rho Perilaku Dagang...................................................................... 70

Tabel 4.5 Distribusi Kuesioner ......................................................................................... 73

Tabel 4.6 Deskripsi Responden ........................................................................................ 74

Tabel 4.7 Pernyataan 1 : PU.............................................................................................. 78

Tabel 4.8 Pernyataan 2 : PU.............................................................................................. 79

Tabel 4.9 Pernyataan 3 : PU.............................................................................................. 80

Tabel 4.10 Pernyataan 4 : PU............................................................................................ 80

Tabel 4.11 Pernyataan 5 : PU............................................................................................ 81

Tabel 4.12 Pernyataan 6 : PU............................................................................................ 81

Tabel 4.13 Pernyataan 7 : PU............................................................................................ 82

Tabel 4.14 Pernyataan 8 : PU ........................................................................................... 82

Tabel 4.15 Pernyataan 9 : PU............................................................................................ 83

Tabel 4.16 Pernyataan 13 : PU.......................................................................................... 84

Tabel 4.17 Pernyataan 14 : PU.......................................................................................... 84

Tabel 4.18 Pernyataan 15 : PU.......................................................................................... 85

Tabel 4.19 Pernyataan 16 : PU.......................................................................................... 86

Tabel 4.20 Pernyataan 17 : PU.......................................................................................... 86

x

Page 15: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

Tabel 4.21 Pernyataan 18 : PU.......................................................................................... 87

Tabel 4.22 Pernyataan 19 : PU.......................................................................................... 87

Tabel 4.23 Pernyataan 20 : PU.......................................................................................... 88

Tabel 4.24 Pernyataan 21 : PU.......................................................................................... 88

Tabel 4.25 Pernyataan 22 : PU.......................................................................................... 89

Tabel 4.26 Pernyataan 23 : PU.......................................................................................... 89

Tabel 4.27 Pernyataan 24 : PU.......................................................................................... 90

Tabel 4.28 Pernyataan 25 : PU.......................................................................................... 90

Tabel 4.29 Pernyataan 26 : PU.......................................................................................... 91

Tabel 4.30 Pernyataan 27 : PU.......................................................................................... 91

Tabel 4.31 Pernyataan 28 : PU.......................................................................................... 92

Tabel 4.32 Pernyataan 29 : PU.......................................................................................... 93

Tabel 4.33 Pernyataan 30 : PU.......................................................................................... 93

Tabel 4.34 Pernyataan 1 : TP ............................................................................................ 95

Tabel 4.35 Pernyataan 2 : TP ............................................................................................ 95

Tabel 4.36 Pernyataan 3 : TP ............................................................................................ 96

Tabel 4.37 Pernyataan 4 : TP ............................................................................................ 96

Tabel 4.38 Pernyataan 5 : TP ............................................................................................ 97

Tabel 4.39 Pernyataan 6 : TP ............................................................................................ 97

Tabel 4.40 Pernyataan 8 : TP ............................................................................................ 98

Tabel 4.41 Pernyataan 9 : TP ............................................................................................ 99

Tabel 4.42 Pernyataan 10 : TP .......................................................................................... 99

xi

Page 16: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

Tabel 4.43 Pernyataan 11 : TP ........................................................................................ 100

Tabel 4.44 Pernyataan 12 : TP ........................................................................................ 100

Tabel 4.45 Pernyataan 13 : TP ........................................................................................ 101

Tabel 4.46 Pernyataan 14 : TP ........................................................................................ 102

Tabel 4.47 Pernyataan 15 : TP ........................................................................................ 102

Tabel 4.48 Pernyataan 16 : TP ........................................................................................ 103

Tabel 4.49 Pernyataan 17 : TP ........................................................................................ 104

Tabel 4.50 Pernyataan 18 : TP ........................................................................................ 104

Tabel 4.51 Pernyataan 19 : TP ........................................................................................ 105

Tabel 4.52 Pernyataan 20 : TP ........................................................................................ 106

Tabel 4.53 Pernyataan 21 : TP ........................................................................................ 106

Tabel 4.54 Pernyataan 22 : TP ........................................................................................ 107

Tabel 4.55 Pernyataan 23 : TP ........................................................................................ 108

Tabel 4.56 Pernyataan 24 : TP ........................................................................................ 108

Tabel 4.57 Pernyataan 25 : TP ........................................................................................ 109

Tabel 4.58 Pernyataan 1 : PD.......................................................................................... 110

Tabel 4.59 Pernyataan 3 : PD.......................................................................................... 110

Tabel 4.60 Pernyataan 4 : PD.......................................................................................... 111

Tabel 4.61 Pernyataan 5 : PD.......................................................................................... 112

Tabel 4.62 Pernyataan 6 : PD.......................................................................................... 112

Tabel 4.63 Pernyataan 7 : PD.......................................................................................... 113

Tabel 4.64 Pernyataan 8 : PD.......................................................................................... 114

xii

Page 17: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

Tabel 4.65 Pernyataan 9 : PD.......................................................................................... 114

Tabel 4.66 Pernyataan 10 : PD........................................................................................ 115

Tabel 4.67 Pernyataan 11 : PD........................................................................................ 115

Tabel 4.68 Pernyataan 12 : PD........................................................................................ 116

Tabel 4.69 Pernyataan 13 : PD........................................................................................ 117

Tabel 4.70 Pernyataan 17 : PD........................................................................................ 117

Tabel 4.71 Pernyataan 18 : PD........................................................................................ 118

Tabel 4.72 Pernyataan 19 : PD........................................................................................ 118

Tabel 4.73 Pernyataan 20 : PD........................................................................................ 119

Tabel 4.74 Pernyataan 21 : PD........................................................................................ 120

Tabel 4.75 Pernyataan 22 : PD........................................................................................ 120

Tabel 4.76 Pernyataan 23 : PD........................................................................................ 121

Tabel 4.77 Pernyataan 24 : PD........................................................................................ 122

Tabel 4.78 Pernyataan 25 : PD........................................................................................ 122

Tabel 4.79 Pernyataan 26 : PD........................................................................................ 123

Tabel 4.80 Pernyataan 27 : PD........................................................................................ 123

Tabel 4.81 Pernyataan 28 : PD........................................................................................ 124

Tabel 4.82 Pernyataan 29 : PD........................................................................................ 125

Tabel 4.83 Pernyataan 30 : PD........................................................................................ 125

Tabel 4.84 Pernyataan 31 : PD........................................................................................ 126

Tabel 4.85 Pernyataan 32 : PD........................................................................................ 127

Tabel 4.86 Pernyataan 33 : PD........................................................................................ 127

xiii

Page 18: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

Tabel 4.87 Pernyataan 34 : PD........................................................................................ 128

Tabel 4.88 Pernyataan 35 : PD........................................................................................ 129

Tabel 4.89 Spearman’s rho Persaingan Usaha dan Tingkat Pengetahuan dengan

Perilaku Dagang............................................................................................ 130

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabulasi Data Penelitian

Lampiran 2 : Administrasi Penelitian dan Kuesioner

xiv

Page 19: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

xv

Lampiran 3 : Output Uji Validitas Data

Lampiran 4 : Output Reliabilitas Data

Lampiran 5 : Spearman’s rho Persaingan Usaha dan Tingkat Pengetahuan dengan

Perilaku Dagang

Page 20: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama merupakan suatu yang sangat penting untuk mendapat perhatian

secara mendalam. Karena agama dapat mempengaruhi proses kehidupan manusia,

terutama dalam hal kemanusiaan, etika, estetika dan norma. Demikian pula

tuntutan Islam dalam bermuamalah. Sejak dulu Rasulullah SAW telah

menganjurkan cara bermuamalah yang didalamnya mencakup tentang

perdagangan dengan cara yang bersih dari tipu daya dan mengajarkan kita untuk

berbuat jujur serta menjunjung tinggi nilai keadilan.

Selanjutnya didalam hal perdagangan atau bisnis Rasul memberikan

apresiasi yang lebih terhadap ini, dengan bersabda: “sembilan dari sepuluh pintu

rizki Allah terdapat dalam perdagangan,” namun Rasul tidak dengan begitu saja

meninggalkan tanpa aturan, kaidah, ataupun batasan-batasan yang harus

diperhatikan dalam dunia bisnis. Diantara nilai-nilai yang penting dalam bidang

ini adalah; sifat “kasih sayang” yang telah dijadikan Allah sebagai “trade mark”

risalah Muhammad SAW.

“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiayaa / 21: 107)

1

Page 21: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

Dalam suatu perekonomian yang kompleks saat ini, orang harus

menghadapi tantangan dan risiko untuk mengkombinasikan tenaga kerja,

material, modal dan manajemen secara baik sebelum memasarkan suatu produk.

Orang-orang demikian itu dikenal sebagai pengusaha.

Motivasi utama kegiatan bisnis adalah laba yang didefinisikan sebagai

perbedaan antara penghasilan dan biaya-biaya yang dikeluarkan. Dalam bisnis,

para pengusaha harus dapat melayani pelanggan dengan cara yang

menguntungkan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang,

selain harus selalu mengetahui kesempatan-kesempatan baru untuk memuaskan

keinginan-keinginan pembeli.1

Islam menghendaki perdagangan yang berlangsung dengan bebas dan

bebas dari distorsi pasar. Hal ini bertujuan untuk memelihara unsur keadilan

semua pihak dan Islam mengatur agar persaingan dipasar dilakukan secara adil.

Persaingan dan globalisasi adalah sesuatu yang mesti dihadapi. Untuk

menghadapinya diperlukan kekuatan-kekuatan atau daya saing (terutama dalam

bidang produksi termasuk perniagaan), antara lain sebagai berikut2 :

a. Daya saing kualitas, produk-produk yang akan dipasarkan tentu kualitasnya

harus bisa bersaing dengan baik

1 Husein Umar, Business an Introduction, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 3-

4. 2 Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktek (Jakarta: Gema

Insani Press, cet.I, 2003), h. 44.

2

Page 22: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

b. Daya saing harga, tidak mungkin akan memenangkan persaingan jika produk-

produk yang dimiliki sangat mahal harganya. Tidak mungkin akan bisa

memasarkan suatu produk jika harganya tinggi sekalipun dengan kualitas

yang baik

c. Daya saing marketing, dunia marketing berbicara masalah pasar, maka hal

yang terpenting adalah bagaimana menarik konsumen untuk membeli barang-

barang yang telah diproduksi. Dalam hal ini kemampuan untuk mengemas

produk sangat dibutuhkan

d. Daya saing jaringan kerja (networking), suatu bisnis tidak akan memiliki daya

saing dan akan kalah jika “bermain sendiri” dalam hal ini bermakna tidak

melakukan kerjasama, kooordinasi dan sinergi dengan lembaga-lembaga

bisnis lain diberbagai bidang.

Sesungguhnya Islam ingin mendirikan dibawah naungan sejumlah nilai

luhur satu pasar yang manusiawi, dimana orang yang besar mengasihi orang yang

kecil, orang yang bodoh belajar dari yang pintar, dan orang-orang bebas menegur

orang yang nakal dan dzalim. 3

Sedangkan pasar yang berada dibawah naungan peradaban materialisme

dan filosofi kapitalisme tidak lain adalah miniatur hutan rimba, dimana orang

yang kuat memangsa yang lemah, orang yang besar menginjak-injak yang kecil.

3 Yususf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Terj. K.H. Didin

Hafidudin, Dkk, (Jakarta: Rabbani Press, 2001), h. 320.

3

Page 23: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

Orang yang bisa bertahan dan menang hanyalah orang yang paling kuat dan

kejam, bukan orang yang paling baik dan ideal.4

Realitas menunjukan bahwa sistem-sistem ekonomi sekuler (liberal dan

sosialisme) telah membawa manusia berperilaku mengeksploitasi manusia lain.

kekayaan alam dieksploitasi untuk kepentingan diri sendiri, dan bahkan Tuhan

sendiri dikesampingkan ketika dalam proses pemenuhan kebutuhan materialnya.

Muhammad Syafii Antonio seperti yang dikutif Arifin Hamid,

mengemukakan bahwa terdapat beberapa nilai dalam sistem ekonomi Islam, yaitu

(1) Perekonomian Islam untuk masyarakat luas, bukan hanya masyarakat muslim,

(2) Nilai keadilan dan persaudaraan yang menyeluruh yang meliputi keadilan

sosial, keadilan ekonomi, (3) Keadilan distributif pendapatan, larangan monopoli,

kesempatan yang sama dan terbuka, jaminan pemenuhan kebutuhan dasar (basic

needs fulfillment), yang mampu menanggung yang tidak mampu (attakaful al-

ijtimai). (4) Kebebasan individu dalam konteks kesejahteraan sosial.5

Relevan dengan pandangan diatas, M.M. Metwally mengemukakan

sejumlah prinsip dasar ekonomi Islam, sebagai berikut6 :

1. Dalam ekonomi Islam, berbagai jenis sumber daya dipandang sebagai

pemberian atau titipan Allah kepada manusia yang harus dimanfaatkan

sesfisien dan seoptimal mungkin, tidak ada kemubaziran didalamnya.

4 Ibid., h. 321. 5 H. M. Arifin Hamid, Membumikan Ekonomi Syariah di Indonesia, (Perspektif

Sosioyuridis), (Jakarta: Elsas, Cet: II, 2008), h. 134. 6 Ibid., h. 136-137.

4

Page 24: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

☺ ⌧

⌧ ⌧

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,

kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Q.S. Al-Isra’ / 17: 26-27)

2. Islam mengakui kepemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu termasuk

kepemilikan alat atau faktor produksi. Pemilikan pribadi bersifat tidak mutlak,

kepemilikan mutlak hanya oleh penciptanya. Pemilikan individu dibatasi oleh

kepentingan masyarakat dan merupakan titipan (amanah) Allah kepada

manusia. Alat dan faktor produksi di tangan manusia hanya bersifat

penguasaan dalam bentuk pemanfaatan dan pengaturan sesuai dengan syariat

Islam.

3. Islam menolak (tidak membenarkan) pendapatan yang diperoleh secara tidak

halal (bathil), seperti pencurian, penipuan, kecurangan, penyuapan, penjualan

barang dan jasa yang haram, penggunaan kiat-kiat yang manipulatif,

keuntungan yang berlebihan dengan cara-cara yang tidak terpuji, penimbunan

barang dan penggunaan iklan yang mengelabui dan tidak wajar.

4. Pemilikan pribadi termasuk alat dan faktor produksi sebagai kapital yang

dapat mendorong peningkatan produksi nasional untuk kesejahteraan

5

Page 25: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

masyarakat. Akumulasi capital yang terpusat pada segelintir orang tidak

dibenarkan karena akan memperburuk distribusi pendapatan.

5. Penggerak utama ekonomi Islam adalah kerjasama dengan landasan

ketauhidan, keikhlasan, kejujuran dan keadilan serta hanya mengharapkan

keuntungan yang wajar.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan

berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (Q.S. Ali Imran: 130)

6. Prinsip pertanggungjawaban terhadap segala yang berkaitan dengan prilaku

ekonomi baik semasa masih dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat

nanti. Dengan keyakinan ini akan selalu memberikan inspirasi bagi para

pelaku ekonomi untuk tidak berbuat diluar ketentuan syariat karena akan

didapatkan ganjaran dan tidak terbebas dari pertanggungjawaban nantinya.

“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang Sempurna terhadap apa yang Telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (Q.S. Al-Baqarah: 281)

6

Page 26: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

Sistem ekonomi Islam memiliki tiga asas pokok sekaligus juga merupakan

tujuan ekonomi Islam, yaitu7 : (1) Dunia beserta segala isinya dan kandungannya

adalah milik Allah sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran:

☺ ⌧ “Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di

dalamnya; dan dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. Al-Maidah:120)

Manusia dalam konteks ini hanya berstatus sebagai khalifah, dengan

demikian manusia adalah pemimpin dan pengendali semua makhluk di bumi yang

nantinya harus dipertangungjawabkan kepada pencipta dan pemilik

sesungguhnya. (2) Allah itu Esa dan pencipta segala makhluk dan tunduk kepada-

Nya. Dan (3) Asas pertangungjawaban ganda, yaitu selain pertangungjawaban

dunia juga masih harus dipertangungjawabkan di hari kemudian.

Muslim sebagai pondasi dasar ekonomi Islam tidak kalah pentingnya baik

dalam membedakan perkembangan ekonomi Islam dan konvensional kedepan

maupun menentukan perbedaan karakteristik aktivitas ekonomi Islam dan

konvensional. 8

Manusia dalam ekonomi Islam dilihat bukan hanya sebagai objek yang

diatur dalam perekonomian tetapi juga sebagai faktor penentu yang mengukuhkan

berlangsungnya perekonomian diatas prinsip-prinsip Islam. Manusia jugalah yang

kemudian menentukan perkembangan perekonomian Islam dengan segala

7 Ibid., h. 133-134 8 Ali Sakti, Analisis Teoritis : Ekonomi Islam (Jawaban atas Kekacauan Ekonomi Modern),

(Paradigma dan Aqsa Publishing, Cet: I), h. 91.

7

Page 27: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

perangkat dan institusinya. Jadi landasan akidah atau nilai dasar Islam harus

betul-betul dipahami oleh para pelaku pasar (manusia), sehingga bukan hanya

prinsip-prinsip ekonomi Islam yang dapat berjalan tapi juga secara tak langsung

keberlangsungan itu terjaga melalui pengawasan internal yang ada dalam diri

manusia-manusianya. 9

Untuk itulah Islam mengajarkan setiap pelaku ekonomi atau bisnis untuk

selalu memperhatikan lingkungan sosial disekitarnya. Sosiologi ekonomi tersebut

dapat diartikan kedalam dua cara. Pertama, Sosiologi ekonomi didefinisikan

sebgai sebuah kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat, yang

didalamnya terjadi interaksi sosial dengan ekonomi. Dalam hubungan tersebut,

dapat dilihat bagaimana masyarakat mempengaruhi ekonomi. Juga sebaliknya,

bagaimana ekonomi mempengaruhi masyarakat. Kedua, Sosiologi ekonomi

didefinisikan sebagai pendekatan sosiologis yang diterapkan fenomena ekonomi.

Dari definisi ini terdapat dua hal yang harus dijelaskan, yaitu pendekatan

sosiologis dan fenomena ekonomi.10

Sementara ekonomi konvensional (sekali lagi) sejalan dengan landasan

filosofi materialismenya, manusia yang terbangun adalah manusia yang memiliki

nilai-nilai atau parameter-parameter materialistis (economic man). Maka secara

9 Ibid., h. 91. 10 Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 11-14.

8

Page 28: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

otomatis juga hal ini menjaga mekanisme perekonomian konvensional untuk setia

pada landasan filosofinya.11

Ada sebuah etika Islam yang menjadi rujukan manusia dalam beraktifitas,

khususnya aktifitas ekonomi, agar segala yang dilakukan tidak keluar dari norma-

norma Islam. Etika itu menyebutkan bahwa segala perbuatan hendaknya diniatkan

(motif) karena Allah SWT, diniatkan dengan cara-cara Allah SWT (yang halal

lagi baik), dan ditujukan hanya untuk Allah SWT (tidak lepas dari konsep ibadah,

yaitu mencari ridha Allah SWT).12

Ajaran Islam yang bersumber dari Al-Quran dan hadis sebagai pedoman

telah menggariskan norma-norma etika dalam berusaha, ajaran itu adalah13 :

o Niat yang baik

o Tidak melalaikan kewajiban kepada Allah

o Suka sama suka antara pihak yang bersangkutan

o Dilandasi akhlak dan mental yang baik

o Tidak mau melakukan kecurangan

o Menerapkan administrasi yang baik dan manajemen yang tepat

o Objek usaha haruslah yang halal

Di Indonesia, keinginan dan kesungguhan negara untuk menciptakan iklim

usaha yang sehat telah diupayakan diantaranya dengan membuat suatu produk

11 Ali Sakti, Analisis Teoritis : Ekonomi Islam, h. 92. 12 Ibid., h. 68. 13 Rusydi, Etos Kerja dan Etika Usaha: Perspektif Al-Quran dalam Nilai dan Makna Kerja

dalam Islam, (Jakarta: Persada Madani), h. 101.

9

Page 29: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

perundang-undangan tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha

tidak sehat, yakni UU No. 5 Tahun 1999 yang mulai di berlakukan sejak tanggal 5

September 2000. UU ini merupakan hasil dari proses reformasi ekonomi dan

politik yang diharapkan mampu menciptakan persaingan usaha yang sehat.14

Muhammad Amin Suma mengemukakan bahwa diantara tiang pancang

etika bisnis atau tepatnya karakter bisnis yang sangat menetukan sukses atau

tidaknya suatu bisnis ialah: iktikad baik, kejujuran, kesetiaan/ kepatuhan dan

tanggungjawab. Dari beberapa prinsip tersebut dapatlah disimpulakan bahwa

dengan modal etika bisnis islami sebagaimana diitentukan diatas, sekurang-

kurangnya dalam keadaan tertentu, seseorang atau sekelompok orang bisa atau

tepatnya boleh melakukan bisnis tanpa didahului dengan akad.15

Persaingan kapitalistik selalu terjadi dengan tidak sempurna dan tidak

murni. Friksi, rigiditas dan ketidaklancaran bergeraknya faktor produksi selalu

menimbulkan persaingan tidak sempurna. Asumsi pengetahuaan tentang

persaingan sempurna tidak dibenarkan dan konsumen selalu ditunjukan dengan

distorsi-distorsi yang diakibatkan pengaruh iklan.16

Islam lebih realistis. Ia menghargai kesulitan-kesulitan dalam

menyelesaikan persoalan yang terjadi karena adanya kelangkaan dan menekankan

perlunya suatu strategi yang terdiri dari sebuah paket peralatan. Semuanya selaras

14 Gelhorn dan Gunawan Wijaya, Seri Hukum Bisnis: Merger dalam Perspektif Monopoli, (jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 7.

15 Amin Suma, Menggali Akar, Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, Cet: I, 2008), h. 309.

16 Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perpektif Islam, (Yogyakarta: BPTE, Cet: I, 2004), h. 383.

10

Page 30: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

dengan pandangan dunianya dan maqashid. Tanpa adanya pendekatan

komrehensif semacam ini maka yang ada hanyalah kebijakan gado-gado yang

diramu lewat kompromi dengan berbagai tuntutan yang saling bertentangan dari

kelompok pluralis dan kelas-kelas sosial.17

Permasalahannya, apakah agama sebagai tuntunan tersebut telah

dipraktekan oleh para penganutnya dalam kehidupan yang profan ini terlebih

melihat semakin ketatnya persaingan bisnis di era globalisasi sekarang ini.

Maka dengan melihat realitas diatas penulis merasa tertarik dan tergugah

untuk mengangkat permasalahan tersebut kedalam penelitian skripsi dengan

judul: “Implementasi Etika Bisnis Islam Dalam Menghadapi Persaingan

Usaha (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim di Pasar Ciputat

Tangerang)”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi hanya pada permasalahan

tentang ada tidaknya pengaruh persaingan dan pemahaman etika bisnis terhadap

perilaku dagang, yang obyeknya adalah para pedagang muslim di pasar Ciputat

Tangerang.

Karena itu perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

17 M.Umar Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi, Terj. Ikhwan Abidin B., (Jakarta: Gema

Insani Press, Cet: I, 2000), h. 228.

11

Page 31: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

1. Bagaimana implementasi etika bisnis Islam pada para pedagang muslim di

pasar Ciputat

2. Bagaimana kondisi persaingan usaha yang terjadi antar pedagang muslim di

pasar Ciputat

3. Bagaimana pengaruh etika bisnis Islam dan persaingan usaha terhadap

perilaku dagang

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi etika bisnis Islam pada para

pedagang muslim di pasar Ciputat

b. Untuk mengetahui bagaimana kondisi persaingan usaha yang terjadi antar

pedagang muslim di pasar Ciputat

c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh etika bisnis Islam dan persaingan

usaha terhadap perilaku dagang

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Para Pedagang/ Pengusaha

o Menambah wawasan dan pengetahuan tentang etika bisnis Islam.

o Diharapkan setelah adanya pengetahuan tersebut kepada para

pedagang di pasar Ciputat Tangerang, maka para pedagang akan

bersikap istiqamah dalam melakukan tindakan/ perilaku bisnis yang

sesuai dengan etika Islam.

12

Page 32: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

o Meningkatkan kegiatan keagamaannya, melaksanakan kerjasama yang

saling menguntungkan dengan pihak lain serta tetap menjunjung tinggi

nilai dan norma agama yang telah dianutnya dengan sungguh-

sungguh.

o Akan terciptanya persaingan usaha yang sehat dengan menerapkan

nilai-nilai etika Islam sehingga diperoleh keberkahan hidup di dunia

dan kemenangan di akhirat kelak.

b. Bagi Penulis

o Menambah pengetahuan teoritis dan memperluas wawasan untuk

mempelajari secara langsung dan menganalisis hubungan tentang ada

tidaknya pengaruh persaingan dan pemahaman etika bisnis terhadap

perilaku dagang berdasarkan teori yang telah dipelajari.

o Menambah khazanah keilmuan tentang ekonomi Islam khususnya bagi

penulis sendri dan bagi pembaca pada umumnya.

c. Bagi Pihak Lain

o Dapat dijadikan informasi tambahan bagi para pembaca untuk

menambah referensi bagi penelitian khususnya mengenai persaingan

usaha, tingkat pengetahuan pedagang muslim akan etika bisnis islami

dan perilaku mereka. Dan dapat dijadikan study literatur untuk

penelitian lebih lanjut bagi yang berminat.

D. Tinjauan Studi Terdahulu

13

Page 33: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

Dalam tinjauan literatur, peneliti memperoleh dua tema yang lebih

mendekati terhadap tema yang akan penulis bahas, yaitu:

Tabel 1.1

Tinjauan studi terdahulu

1. Judul “Hubungan Tingkat Persaingan Usaha dan Perilaku

Etika Bisnis Islam Pedagang Muslim di Pasar Modern

BSD Tangerang”

Penulis Ahmad Khoirul Ikhwan, Mahasiswa Program Studi

Muamalat Perbankan Syariah UIN Jakarta (2006)

Jenis penelitian dan

analisis data statistik

Penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif dan

menggunakan Regresi Linear Sederhana sebagai alat

analisis

Hasil penelitian Setelah melakukan analisis dengan uji statistik dengan

metode Product Moment (Person) ternyata terbukti,

yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat

persaingan usaha terhadap etika perilaku bisnis islam,

dan hubungan tersebut bersifat kuat yakni sebesar 0,83

point atau berda pada kisaran 0,70-0,90. Namun teori

tersebut tidak berlaku dipasar modern BSD Tangerang,

sebab meskipun tingkat persaingan usahanya tinggi akan

tetapi para pedagang (muslim) tetap istiqamah memakai

14

Page 34: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

etika bisnis yang islami.

2. Judul “Pengaruh Tingkat Keagamaan Terhadap Perilaku

Pedagang di Pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan”.

Penulis Ahmad Faiz, Mahasiswa Program Studi Muamalat

Perbankan Syariah UIN Jakarta (2009),

Jenis penelitian dan

analisis data statistik

Penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif dan

menggunakan Regresi Linear Sederhana sebagai alat

analisis.

Hasil penelitian o Dalam penelitiannya digunakan lima dimensi

keagamaan yang dikembangkan oleh Djamludin

Ancok dari rumusan Glock dan Stark yang membagi

keagamaan menjadi lima dimensi; yaitu dimensi

akidah Islam, dimensi peribadatan (praktek agama),

dimensi akhlak (pengamalan), dimensi ilmu, dimensi

penghayatan.

o Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan uji f

mengindikasikan bahwa variabel dimensi akidah

Islam, dimensi peribadatan, dimensi akhlak, dimensi

ilmu dan dimensi penghayatan berpengaruh terhadap

perilaku pedagang secara simultan.

15

Page 35: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

16

E. Teknik Penulisan

Teknik penulisan yang digunakan adalah merujuk pada pedoman

penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

Page 36: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Etika Bisnis Dalam Islam

Sebelum berbicara tentang etika bermuamalah atau etika Bisnis lebih

jauh, perlu diketahui beberapa hal yang berkenaan tentang etika dan bisnis itu

sendiri. Etika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku jujur,

benar dan adil. Etika merupakan cabang ilmu filsafat, mempelajari perilaku moral

dan immoral, membuat pertimbangan matang yang patut dilakukan oleh

seseorang kepada orang lain atau kelompok tertentu.1

Secara sederhana sikap/ attitude didefinisikan sebagai Ekspresi sederhana

dari bagaimana kita suka atau tidak suka terhadap beberapa hal. Contoh: sikap

dalam kehidupan sehari-hari pada iklan, parpol dan/atau opini.

Berbicara tentang etika maka kita juga berbicara tentang value atau nilai.

Nilai-nilai adalah harapan dan gambaran yang lebih umum tentang perilaku

manusia, yang mungkin sadar atau tertanam secara sangat dalam sehingga tidak

dapat dirumuskan secara verbal. Dengan demikian, nilai-nilai dapat didefinisikan

sebagai gambaran yang abstrak, kolektif yang manusia percaya bahwa hal itu

adalah benar, baik dan layak untuk dicapai.2

1 Gatut L Budiono, Etika Bisnis Pendekatan Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Poliyama Widya

Pustaka, 2008), h.2. 2 Ibid., h. 9.

Page 37: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

17

Selanjutnya, dalam hal bisnis; terdapat dua pengertian pokok mengenai

bisnis, pertama, bisnis merupakan kegiatan-kegiatan. Dan kedua, bisnis

merupakan sebuah perusahaan. Para ahli pun mendefinisikan bisnis dengan cara

berbeda. Definisi Raymond E. Glos seperti yang dikutif Husein Umar, dianggap

memiliki cakupan yang paling luas, yakni3 :

“bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka...”.

Pengertian bisnis yang berkembang dalam masyarakat selama ini selalu

berkonotasi pada pengertian jual beli, yakni jual beli barang/ jasa sehingga pada

intinya pengertian bisnis selalu berhubungan dengan uang, barang dan jasa dan

atau semua jenis alat pemenuhan kebutuhan manusia, Sayyid Qutub pernah

mengungkapkan sebagaimana dikutip oleh Quraish Shihab, bahwa bisnis atau

kegiatan ekonomi merupakan aktifitas pertama yang meninggalkan etika, disusul

dengan politik dan seks.4

Bisnis Islami ialah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya

yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan (barang/jasa) termasuk profitnya, namun

dibatasi dalam cara memperolehnya dan pendayagunaan hartanya karena aturan

halal dan haram.

3 Husein Umar, Business an Introduction, h. 3. 4 M. Quraish Sihab, Etika Bisnis dalam Wawasan Al-Quran “Juranal Umum Quran No.

03/VII/1987”, h. 4.

Page 38: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

18

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain

di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui”. (Q.S. Al-Baqarah: 188).

Etika dalam Islam bertujuan mengajarkan manusia untuk menjalin

kerjasama, tolong-menolong dan menjauhkan diri dari sikap iri, dengki, dan

dendam serta hal-hal yang tidak sesuai dengan syariat Islam.5

Dengan kenyataan diatas, maka pada prinsipnya pengetahuan akan etika

bisnis dalam pandangan Islam mutlak harus dimiliki oleh setiap para pebisnis/

pedagang terutama pebisnis/ pedagang muslim dalam menghadapi persaingan

usaha yang sekarang telah memasuki era globalisasi untuk menghindarkan diri

dari berbagai macam tindakan yang dilarang oleh Allah SWT.

Sangat popular konsep yang diungkapkan oleh Max Weber tentang

Protestant Ethics yang membawa kemajuan pesat dalam pembangunan di Eropa.

Nurcholis Majid menjelaskan dalam sebuah tulisannya, bahwa tesis Max Weber

tentang Etika Protestan mengatakan kemajuan ekonomi Eropa Barat adalah berkat

ajaran asketisme (zuhud) dalam ajaran Alvin. Kaum Calvinis menerima panggilan

Ilahi untuk bekerja keras dan tetap berhemat terhadap harta yang berhasil

5 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam (Jakarta: Gema Insani Press, Cet: I,

1997), h. 5.

Page 39: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

19

dikumpulkan, karena hidup mewah bukanlah tujuan. Dengan cara hidup hemat

maka terjadilah akumulasi modal menuju kapitalisme.6

Kritik yang dapat diajukan kepada Weber ialah dia sangat mengagung-

agungkan paham Protestan ini. Weber telah mempelajari berbagai agama lain,

tapi Islam ia pelajari minim sekali dengan tujuan untuk membenarkan tesisnya

bahwa agama protestan ini lebih unggul. Dalam kenyataan muncul bantahan

terhadap teorinya berdasarkan fakta di lapangan yaitu beberapa Negara lain yang

bukan Protestan, tapi Katolik misalnya, juga mengalami kemajuan seperti

dijumpai pada Negara Perancis, Italia, juga bangsa yang menganut Shinto-

Buddhis, seperti Jepang, Korea mengalami kemajuan pesat. Kemajuan Jepang

sekarang ini disusul oleh kemajuan negara lain yang menganut Konfusianisme.7

Pada hakekatnya Islam sebagai satu agama besar telah mengajarkan

konsep-konsep unggul lebih dulu dari protestan, akan tetapi para penganjur dan

para pengikutnya kurang memperhatikan dan tidak melaksanakan ajaran-ajaran

Islam sebagaimana mestinya. Tantangan bagi bangsa Indonesia yang sebagian

besar beragama Islam agar kita berhasil ialah menggali inner dynamics sistem

etika yang berakar dalam pola keyakinan yang dominan.

Etika bisnis Islam telah diajarkan Nabi SAW saat menjalankan

perdagangan. Karakteristik Nabi SAW sebagai pedagang adalah, selain dedikasi

6 Nurchalis Majid, “Menelusuri Gagasan Sekularisasi”, artikel diakses pada 16 maret 2009

dari http:degoblog.wordpress.com/2008/12/18.html. 7 Ibid.

Page 40: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

20

dan keuletannya juga memiliki sifat shidiq, amanah, fathanah dan tabligh. Ciri-

ciri itu masih ditambah saja’ah.8

o Shiddiq – Rightenousness

− Truthfulness in thinking, intention, speech, and action

− Peace of mind

− Walk the talk

− Halal oriented

Shiddiq artinya adalah benar, nilai dasarnya adanya integritas dalam

pribadi, selalu berkata benar, tidak berbohong, pikiran jernih. Nilai bisnisnya

ialah selalu berperilaku jujur, ikhlas, terjamin, keseimbangan emosi, berusaha

dalam komoditi yang halal, tidak memperjual belikan barang haram, atau asal

usul barang tersebut tidak jelas (mungkin dari barang curian, dsb).9

o Amanah – Trustworthiness

− Promise keeping

− Justice and fairness

− Tranparence

− Accountable

− Reliable

8 H. Buchari Alma, Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta,

2009). h. 54-55. 9 Ibid., h. 54.

Page 41: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

21

Nilai dasar dari amanah, adalah terpercaya, bisa memegang amanah,

tidak mau menyeleweng, selalu mempertahankan prinsip berdiri diatas

kebenaran. Nilai bisnisnya ialah adanya kepercayaan, bertanggungjawab,

transparan, tepat waktu, memberikan yang terbaik.10

o Fathanah – Intelligent

− Knowledgeable

− Skilful

− Strategic

− Tactful

Nilai dasar fathanah, ialah memiliki pengetahuan luas, cekatan,

terampil, memiliki strategi yang jitu. Nilai bisnisnya ialal memiliki visi dan

misi, cerdas, menguasai atau luas pengetahuannya mengenai barang dan jasa,

serta selalu belajar, mencari pengetahuan.11

o Tabligh – Communicative

− Servant-guardian leader

− Effective commnicator

− Motivating and inspiring

− Instruction by example

− Mobilizing, developing, and organizing followers

− Delegation of power

10 Ibid., h. 55. 11 Ibid., h. 55.

Page 42: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

22

Nilai dasarnya adalah komunikatif, menjadi pelayan bagi publik, bisa

berkomunikasi secara efektif, memberikan contoh yang baik, dan bisa

mendelegasikan wewenangnya kepada orang lain. Nilai bisnisnya supel,

penjual yang cerdas, deskripsi tugas, bisa bekerja dengan tim, koordinasi ada

kendali dan supervisi.12

o Ada satu lagi yang merupakan sifat Rasulullah yang perlu di tambahkan yaitu

saja’ah, artinya berani. Nilai bisnisnya mau dan mampu mengambil

keputusan, menganalisis data, tepat dalam mengambil keputusan, dan

responsif.13

Nilai-nilai etika Islam yang dapat mendorong bertumbuhnya dan

suksesnya bisnis antara lain:14

1. Konsep Ihsan

Ihsan adalah suatu usaha individu untuk sungguh-sungguh bekerja,

tanpa kenal menyerah dengan dedikasi penuh menuju pada optimalisasi,

sehingga memperoleh hasil maksimal, ini tidak sama dengan perfeksionisme,

melainkan optimalisme. Perfeksionalisme tidak dianjurkan, karena ini tidak

mungkin dicapai oleh manusia. Kesempurnaan itu adalah sifat Allah SWT,

kita hanya mungkin berusaha untuk mendekatinya, dan tidak akan mungkin

bisa sempurna.

12 Ibid., h. 55. 13 Ibid., h. 55. 14 Ibid., h. 205-207.

Page 43: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

23

Jepang juga memiliki konsep yang mirip, yang mereka sebut dengan

istilah Kaizen artinya Unending Improvement. Orang Jepang tidak pernah lupa

melaksanakan konsep Kaizen dalam kehidupan sehari-hari baik dalam urusan

pekerjaan maupun dalam kegiatan sehari-hari, sehingga mereka dapat

bersaing secara baik dengan negara lain.

2. Itqan

Artinya membuat sesuatu dengan teliti dan teratur. Jadi harus bisa

menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Allah SWT telah menjanjikan

bahwa siapa saja yang bersungguh-sungguh maka Dia akan menunjukan jalan

kepadanya dalam mencapai nilai yang setinggi-tingginya. Kembali kepada

bangsa Barat dan Jepang, ternyata mereka juga menerapkan konsep itqan ini

yang mereka lakukan dengan menerapkan TQC (Total Quality Control). Jadi

ada pengawasan mutu produksi atau dalam hal ini mutu barang dagangan,

dengan terus berusaha agar bisa lebih baik lagi.

3. Konsep hemat

Apa yang diunggulkan oleh Protestan ethics-nya Weber, sebenarnya

adalah konsep Islam, yang sejak 14 abad yang lalu telah diajarkan oleh

Rasulullah SAW kepada umatnya. Kita harus hemat dan tidak berlaku

mubazir, pekerjaan memboros-boroskan harta adalah teman syaitan. Hemat

bukan berarti kikir dan tidak menggunakan harta kecuali untuk sesuatu yang

benar-benar bermanfaat, sehingga dengan demikian kita dapat menyisihkan

sebagian harta tersebut dalam bentuk tabungan. Dana tabungan ini akan dapat

Page 44: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

24

digunakan sebagai sumber investasi lebih lanjut, yang pada gilirannya

digunakan untuk produksi ataupun modal usaha. Lingkaran ini akan

menghasilkan tambahan harta bagi seseorang. Dan dapat menghantarkan kita

ke kehidupan beragama yang lebih bermakna.

4. Kejujuran dan Keadilan

Kejujuran (honesty), merupakan pilar yang sangat penting dalam

Islam, sebab kejujuran adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri. Islam

melarang tegas melakukan kebohongan dan penipuan dalam bentuk apapun.

Sebab, nilai kebenaran ini akan berdampak langsung kepada para pihak yang

melakukan transaksi dalam perdagangan dan masyarakat secara luas.

sedangkan keadilan (justice) dalam Islam diartikan dengan suka sama suka

(antarraddiminkum) dan satu pihak tidak menzalimi pihak lain (la tazlimuna

wa la tuzlamun).

5. Kerja keras

Berusaha dalam bidang bisnis dan perdagangan adalah usaha kerja

keras. Dalam kerja keras itu tersembunyi kepuasan batin yang tidak dinikmati

oleh profesi lain. Dunia bisnis mengutamakan prestasi lebih dulu, baru

kemudian prestise, bukan sebaliknya. Generasi muda yang mengutamakan

prestise lebih dulu mereka tidak akan mencapai kemajuan, karena setiap

kemajuan pasti menuntut adanya prestasi. Prestasi dimulai dengan usaha kerja

keras, dalam bidang apapun juga.

Page 45: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

25

Kemauan keras (azam) ini dapat menggerakkan motivasi untuk

bekerja dengan sungguh-sungguh. Orang-orang yang berhasil, atau bangsa

yang berhasil ialah bangsa yang mau kerja keras, tahan menderita, tapi

berjuang terus memperbaiki nasibnya. Pekerjaan dakwah yang dilakukan oleh

Rasul pun mencerminkan kerja keras, sehingga dapat berhasil mencapai

kejayaannya.15 Dalam Al-Quran dinyatakan bahwa:

☺ ☺ ⌧ ⌧

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (Q.S. Ali Imran: 159)

B. Pasar Dan Bentuk Persaingan Usaha

1. Pengertian

Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang disana

terjadi transaksi. Secara garis besar pasar dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

15 Ibid., h. 157.

Page 46: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

26

o Pasar nyata atau konkrit, adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli

untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Misalnya pasar

tradisional

o Pasar abstrak, adalah pasar yang penjual dan pembelinya tidak bertemu

secara lengsung. Misalnya pasar bursa komoditi dan bursa saham16

Sedangkan persaingan usaha sendiri dalam kamus manajemen dapat

diartikan sebagai suatu kegiatan bersaing/ bertanding diantara pengusaha/

pebisnis yang satu dengan pengusaha/ pebisnis lainnya didalam

memenangkan pangsa pasar (share market) dalam upaya melakukan

penawaran produk barang dan jasa kepada konsumen dengan berbagai strategi

pemasaran yang diterapkannya.

Persaingan usaha terdiri atas:

o Persaingan sehat (healthy competition)

o Persaingan gorok leher (cut throat competition)

Menurut teori persaingan sempurna ekonomi klasik, pasar terdiri atas

sejumlah produsen dan konsumen kecil yang tidak menentu. Kebebasan

masuk dan keluar, kebebasan memilih teknologi dan metode produksi, serta

kebebasan dan ketersediaan informasi, semuanya dijamin oleh pemerintah.

16 http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html., diaksese pada tanggal 7 Mei 2010.

Page 47: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

27

Dalam keadaan pasar seperti ini, dituntut adanya teknologi yang efisien,

sehingga pelaku pasar akan dapat bertahan hidup.17

Namun sistem ekonomi seperti ini, dituduh oleh kaum sosialis hanya

memelindungi pemilik faktor produksi. Sehingga ada tudingan bahwa kaum

kapitalis telah membuat keputusan ekonomi yang mengejar kepentingan

individu, menekankan tingkat upah yang minimal, dan mendorong

pengambilan keuntungan yang sebesar-besarnya, mengkonsentrasikan

ekonomi pada sebagian kecil orang saja. Selanjutnya, sistem ekonomi pasar

bebas juga telah membawa kepada ketidakstabilan dalam aktivitas ekonomi

dan perputaran usaha.18

2. Struktur Pasar

Struktur pasar dibedakan berdasarkan banyaknya penjual dan pembeli.

Secara mudah dikatakan pasar yang terdiri dari banyak penjual dengan barang

yang relatif homogen disebut pasar bersaing sempurna (perfect competition).

Sedangkan pasar yang terdiri dari banyak penjual dan barangnya berbeda satu

sama lain (terdiferensiasi) disebut pasar bersaing monopolistic. Pasar yang

hanya ada satu penjual disebut pasar monopoli. Pasar yang ada beberapa

penjual disebut pasar oligopoli.19

a. Pasar Bersaing Sempurna

17 Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perpektif Islam, (Yogyakarta: BPFE, Cet: I, 2004), h.

371. 18 Ibid., h. 372. 19 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: Rajawali Pers, Cet: III, 2010), h.

167.

Page 48: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

28

Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak

penjual dan pembeli sehingga tidak ada satupun diantara mereka dapat

mempengaruhi harga yang berlaku; terdapat mobilitas sumberdaya yang

sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang

sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan

kualitas barang dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat

eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar. Harga

terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran

dan permintaan, secara teoritis penjual tidak dapat menentukan harga atau

disebut price-taker, dimana penjual akan menjual barangnya sesuai harga

yang berlaku di pasar. Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat

homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik.

Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari

produsen A, produsen B, atau produsen C. Oleh karena itu, promosi

dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan

produk.20 Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara,

kentang, dan lain-lain.

Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :21

o Jumlah penjual dan pembeli banyak

o Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain

20 Ibid., h. 169. 21 Ibid., h. 169.

Page 49: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

29

o Penjual bersifat pengambil harga (price taker)

o Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran

(demand and supply)

o Posisi tawar konsumen kuat

o Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata

o Sensitif terhadap perubahan harga

o Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

Semakin banyak penjual berarti semakin banyak pilihan pembeli.

Penjual yang harganya lebih tinggi tentu akan ditinggalkan pembeli. Hal

inilah yang mendorong penjual untuk mengikuti saja harga yang berlaku

dipasar (price taker).22

Semakin homogen barang yang dijual berarti pembeli semakin

tidak memiliki insentif mencari barang di penjual lain. Hal inilah yang

mendorong penjual untuk menjual barangnya sama dengan harga yang

berlaku dipasar. Tidak ada alasan bagi pembeli untuk membayar lebih

untuk barang yang sama.23

Semakin banyak kelebihan kapasitas produksi berarti setiap

kenaikan permintaan dapat dipenuhi tanpa membuat harga-harga naik. Hal

inilah yang menahan penjual untuk tidak menaikkan harganya meskipun

22 Ibid., h. 169. 23 Ibid., h. 169

Page 50: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

30

ada kenaikan permintaan. Bila ia menaikan harganya, pembeli akan

membelinya dari penjual lain yang juaga memiliki kelebihan kapasitas.24

b. Pasar Bersaing Monopolistik (Monopolistis Competition)

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau

penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana

konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu

dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan

(snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.

Sifat-sifat pasar monopolistik :25

o Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda

o Mirip dengan pasar persaingan sempurna

o Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda

o Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga

(price maker)

o Relatif mudah keluar masuk pasar

Bila salah satu asumsi pasar bersaing sempurna kita lepaskan,

dalam hal ini, asumsi tentang barang yang homogen, maka kita akan

mendapatkan jenis pasar lain yaitu pasar bersaing monopolistik.

Terdiferensiasinya produk yang dijual memberikan peluang bagi penjual

24 Ibid., h. 169. 25 Ibid., h. 170-170.

Page 51: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

31

untuk menjual barangnya dengan harga yang berbeda (price maker)

dengan barang lain yang ada di pasar.26

c. Pasar Monopoli

Monopoli merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu

monos polein, yang artinya penjual sendiri. Secara harfiah berarti di pasar

hanya ada satu penjual. Frank Fisher menjelaskan kekuatan monopoli

sebagai “the ability to act in unconstrained way” (kemampuan bertindak

[dalam menentukan harga] dengan caranya sendiri), sedangkan Besanko

(et.al.) menjelaskan monopoli sebagai penjual yang menghadapi “little or

no competition” (kecil atau tidak ada persaingan) di pasar27. Contohnya

seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan

kereta api (PERUMKA), dan lain sebagainya.

Berdasarkan teori, monopoli dapat dibedakan menjadi dua yaitu:28

1) Monopoli yang alamiah (natural monopoly), yaitu monopoli yang

terjadi karena pelaku usaha tersebut memiliki kemampuan teknis

tertentu seperti:

(1) Pelaku usaha tersebut memiliki kemampuan atau pengetahuan

khusus (special knowledge) yang memungkinkan berproduksi

sangat efesien

26 Ibid., h. 170. 27 Ibid., h. 173-174. 28 Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perpektif Islam, h. 384-386.

Page 52: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

32

(2) Skala ekonomi, dimana semakin besar skala produksi maka biaya

marjinal semakin menurun, sehingga biaya produksi perunit

(average cost) makin rendah

(3) Pelaku usaha memiliki kemampuan kontrol sumber faktor

produksi, baik berupa sumber daya alam, sumber daya manusia

maupun lokasi produksi.

2) Monopoli yang diperoleh melalui peraturan perundang-undangan

adalah:

(1) hak atas kekayaan intelektual, yaitu dimana negara memberikan

hak monopoli kepada pelaku usaha untuk memproduksi atau

memasarkan hasil dari suatu inovasinya tersebut;

(2) hak usaha eksklusif, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah

kepada pelaku usaha tertentu yang tidak didapatkan oleh pelaku

usaha yang lain, misalkan agen tunggal, importir tunggal, pembeli

tunggal, dan lain sebagainya.

Dimasukannya monopoli ke dalam katagori salah satu kegiatan

yang dilarang oleh undang-undang persaingan usaha, bukan berarti bahwa

sama sekali kegiatan monopoli tidak dapat dilakukan di Indonesia, karena

monopoli yang diperoleh melalui peraturan perundang-undangan, seperti

yang monopoli yang berkaitan dengan produksi dan/atau pemasaran

barang dan/atau jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak serta

cabang-cabang produksi yang penting bagi negara masih diperbolehkan,

Page 53: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

33

asalkan diatur dengan undang-undang dan diselenggarakan oleh BUMN

atau badan/ lembaga yang dibentuk atau ditunjuk oleh pemerintah, masih

dapat ditoleransi oleh Undang-undang No.5/1999.29

d. Pasar Oligopoli

Oligopoli menurut ilmu ekonomi merupakan salah satu bentuk

struktur pasar, dimana di dalam pasar tersebut hanya terdiri dari sedikit

perusahaan. Sedikitnya jumlah perusahaan yang beroperasi di pasar

disebabkan oleh adanya barrier to entry yang mampu menghalangi

pemain baru untuk masuk ke dalam pasar. Sedikitnya jumlah pemain ini

juga menyebabkan adanya saling ketergantungan (mutual

interdependence) antar pelaku usaha, dan faktor inilah yang membedakan

struktur pasar oligopoli dengan struktur pasar yang lain. Ada beberapa

model strategi ketergantungan antar pelaku usaha oligopoli yaitu kolusi

(collusion), kepemimpinan harga (price leadership), dan kurva permintaan

patah (kinked demand curve).30

Dalam pasar yang berstruktur oligopoli sangat mungkin terjadi

perusahaan perusahaan yang ada akan saling mempengaruhi untuk

menentukan harga pasar, yang kemudian dapat mempengaruhi perusahaan

lainnya, baik yang sudah ada (existing firms) maupun yang masih diluar

pasar (potential firms). Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai

29 http://theuploads.files.wordpress.com/ 2009/08/presentasi-pasar.ppt., diaksese pada tanggal

7 Mei 2010. 30 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami, h. 175-176.

Page 54: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

34

salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk

masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan

praktek oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba super

normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual

terbatas ( limiting prices), sehingga menyebabkan kompetisi harga

diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak

ada.31

Apabila perusahaan yang dominan di dalam pasar oligopoli

melakukan kolusi maka mereka akan bekerja seperti satu perusahaan yang

bergabung untuk memaksimalkan laba dengan cara berlaku secara kolektif

seperti layaknya perusahaan monopoli. Tetapi kemungkinan gabungan

perusahaan yang melakukan kolusi akan mengalami kesulitan tetap ada,

karena masing-masing perusahaan memiliki struktur biaya yang berbeda,

sedangkan mereka harus menetapkan tingkat harga yang sama. Selain itu,

semakin banyak perusahaan yang masuk dalam kolusi maka kemampuan

untuk mencapai kesepakatan akan semakin sulit, dan masing-masing

anggota akan memiliki kecenderungan untuk berlaku curang. Cheating

atau kecurangan yang dilakukan oleh anggota kartel akan semakin tinggi

apabila laba yang dijanjikan oleh kegiatan kolusi lebih kecil dibandingkan

laba yang akan mereka dapatkan, misalnya dengan menjual di bawah

harga kesepakatan sehingga pasar mereka akan semakin luas. Hal tersebut

31 Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perpektif Islam, h. 389-390.

Page 55: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

35

di atas menyebabkan pembahasan mengenai struktur pasar oligopoli

merupakan salah satu pembahasan yang cukup penting dalam hukum

persaingan usaha, karena sebagian besar pelaku usaha yang memiliki

kedudukan sebagai penguasa di dalam pasar tersebut akan dapat

memanfaatkan posisi dominannya untuk mendapatkan keuntungan yang

maksimal seperti layaknya pelaku usaha yang memiliki kedudukan

monopoli.32

C. Mekanisme Pasar Dalam Islam

Islam adalah agama yang selain bersifat syumuliyah (sempurna) juga

harakiyah (dinamis). Disebut sempurna karena Islam merupakan agama

penyempurna dari agama-agama sebelumnya dan syariatnya mengatur seluruh

aspek kehidupan, baik yang bersifat akidah maupun muamalah. Dalam kaidah

tentang muamalah, Islam mengatur segala bentuk perilaku manusia dalam

berhubungan dengan sesamanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di dunia.

Termasuk di dalamnya adalah kaidah Islam yang mengatur tentang pasar dan

mekanismenya.33

Pasar adalah sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah

dan telah berlangsung sejak peradaban awal manusia. Islam menempatkan pasar

pada kedudukan yang sangat penting dalam perekonomian. Praktik ekonomi pada

32 Ibid., h. 390. 33 http://suud83.wordpress.com/2009/03/27/mekanisme-pasar-islami-dan-pengendalian-harga,

diaksese pada tanggal 7 Mei 2010.

Page 56: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

36

masa Rasulullah dan Khulafaurasyidin menunjukkan adanya peranan pasar yang

besar. Rasulullah sangat menghargai harga yang dibentuk oleh pasar sebagai

harga yang adil. Beliau menolak adanya suatu price intervenstion seandainya

perubahan harga terjadi karena mekanisme pasar yang wajar. Namun, pasar disini,

mengharuskan adanya moralitas, antara lain: persaingan yang sehat (fair play),

kejujuran (honesty), keterbukaan (transparancy), dan keadilan (justice). Jika nilai-

nilai ini telah di tegakkan, maka tidak ada alasan untuk menolak harga pasar. 34

Menurut Ibnu Taimiyah price intervension dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu :

o Price intervension yang zalim

o Price intervension yang adil

Ibnu Taimiyah menjelaskan tiga keadaan dimana price intervension harus

dilakukan :

o Produsen tidak mau menjual barangnya kecuali pada harga yang lebih tinggi

daripada regular market price, padahal konsumen membutuhkan barang

tersebut. Dalam keadaan ini pemerintah dipaksa untuk memaksa produsen

agar mau menjual barangnya dan menentukan harga (price intervension) yang

adil.

o Produsen menawarkan pada harga yang terlalu tinggi menurut konsumen,

sedangkan konsumen meminta pada harga yang terlalu rendah menurut

34 http://hafidalbadar.blog.uns.ac.id/2009/06/04/mekanisme-pasar-dan-regulasi-harga-menurut-ibnu-taimiyah, diakses tgl 7 mei 2010.

Page 57: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

37

produsen. Dalam keadaan ini pemerintah bisa menjadi mediator antara

produsen dan konsumen, kemudian pemerintah harus mendorong kepada

produsen dan konsumen untuk menentukan harga.

o Pemilik jasa, misalnya tenaga kerja yang menolak bekerja kecuali pada harga

yang lebih tinggi daripada harga pasar yang berlaku, sehingga pemerintah

dapat melakukan intervensi dengan memaksa pemilik jasa untuk memberikan

jasanya.35

Selain melarang adanya intervensi harga, ada beberapa larangan yang

diberlakukan Rasulullah SAW untuk menjaga agar seseorang tidak dapat

melambungkan harga seenaknya seperti larangan menukar kualitas mutu barang

dengan kualitas rendah dengan harga yang sama serta mengurangi timbangan

barang dagangan. Beberapa larangan lainnya adalah36:

1) Bai’ Najsy

Bai’ Najsy adalah sebuah praktek dagang dimana seorang penjual

menyuruh orang lain untuk memuji barang dagangannya atau menawar

dengan harga yang tinggi agar calon pembeli yang lain tertarik untuk membeli

barang dagangannya. Si penawar sendiri tidak bermaksud untuk membeli

barang-barang tersebut. Ia hanya ingin menipu orang lain yang benar-benar

ingin membeli. Sebelumnya orang ini telah mengadakan kesepakatan dengan

penjual untuk membeli dengan harga tinggi agar ada pembeli yang

35 http://hafidalbadar.blog.uns.ac.id. 36 Adiwarman, Ekonomi Mikro Islami, h. 182.

Page 58: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

38

sesungguhnya dengan harga yang tinggi pula dengan maksud untuk ditipu.

Akibatnya terjadi “permintaan palsu” (false demand).37

2) Ihtikar

Ihtikar adalah penimbunan barang-barang seperti makanan dan

kebutuhan sehari-hari. Penimbunan barang dan pencegahan peredarannya

sangat dilarang dan dicela dalam Islam seperti yang difirmankan Allah SWT.

⌧ ☺

”Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari

orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (35) pada hari dipanaskan emas perak

37 Ibid., h. 183.

Page 59: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

39

itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (Q.S. At-Taubah: 34-35)

Dari ayat di atas dapat dilihat bahwa praktek penimbunan baik yang

berbentuk uang tunai maupun barang sangatlah bertentangan dengan ajaran

Islam. Bahaya dari praktek ihtikar dapat menyebabkan kelangkaan barang di

pasar sehingga harga barang menjadi naik. Ihtikar ini sering kali

diterjemahkan sebagai monopoli dan/ atau penimbunan. Padahal sebenarnya

ihtikar tidak identik dengan monopoli dan/atau penimbunan. Dalam Islam,

siapapun boleh berbisnis tanpa peduli apakah dia satu-satunya penjual

(monopoli) atau ada penjual lain. Menyimpan stock barang untuk keperluan

persediaan pun tidak dilarang dalam Islam. Jadi monopoli sah-sah saja,

demikian pula halnya dengan menyimpan persediaan. Yang dilarangadalh

ihtikar, yaitu mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan cara

menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi, atu istilah

ekonominya monopoliy’s rent-seeking. Jadi dalam Islam, monopoli boleh.

Sedangkan monopoliy’s rent-seeking tidak boleh.38

3) Tallaqi Al-Rukban

Praktek ini adalah dengan cara mencegat orang-orang yang membawa

barang dari desa dan membeli barang tersebut sebelum tiba di pasar.

Rasulullah melarang praktek semacam ini dengan tujuan untuk mencegah

38 Ibid., h. 185.

Page 60: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

40

terjadinya kenaikan harga. Beliau memerintahkan agar barang-barang

langsung dibawa ke pasar, sehingga penyuplai barang dan para konsumen bisa

mengambil manfaat dari harga yang sesuai dan alami.39

Menurut Islam negara memiliki hak untuk melakukan intervensi dalam

kegiatan ekonomi baik itu dalam bentuk pengawasan, pengaturan maupun

pelaksanaan kegiatan ekonomi yang tidak mampu dilaksanakan oleh masyarakat.

Intervensi harga oleh pemerintah bisa karena faktor alamiah maupun non alamiah.

Pada umumnya intervensi pemerintah berupa intervensi kebijakan dalam regulasi

yang berhubungan dengan permintaan dan penawaran dan intervensi dalam

menentukan harga. Intervensi dengan cara membuat kebijakan yang dapat

mempengaruhi dari sisi permintaan maupun dari sisi penawaran (market

intervention) biasanya dikarenakan distorsi pasar karena faktor alamiah. Bila

distorsi pasar terjadi karena faktor non almiah, maka kebijakan yang ditempuh

salah satunya dengan dengan intervensi harga di pasar.40

Mekanisme pasar, regulasi dan moral harus ada dalam satu kesatuan, satu

paket pemikiran. Dengan hanya moral dan harga saja, boleh jadi belum mampu

mewujudkan tujuan-tujuan yang diinginkan masyarakat. Maka dari itu peran

efektif negara sebagai mitra, katalisator dan fasilitator, sangat dibutuhkan untuk

mewujudkan misi Islam. Beberapa hadis telah menekankan perlunya peran-peran

tersebut. Al-Qur’an hanya menyediakan norma-norma dan memerintahkan kaum

39 Ibid., h. 186. 40 Suud Fuadi, Mekanisme Pasar Islami Dan Pengendalian Harga, artikel diakses tanggal 7

Mei 2010.

Page 61: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

41

muslimin untuk menjalankan norma-norma itu, dengan harapan kaum muslimin

menaatinya. Namun beberapa dari mereka tidak mau mematuhinya, khususnya

manakala moral lingkungan telah rusak. Maka dari itu negara mempunyai peranan

penting melalui pendidikan, dorongan, dan pencegahan untuk tingkah laku yang

membahayakan masyarakat seperti kezaliman, kecurangan, penipuan, dan

keculasan dengan tidak mematuhi perjanjian dan tanggung jawab.

Perhatian pada pentingnya peranan negara telah dicerminkan oleh tulisan

ulama-ulama terkemuka sepanjang sejarah. Al-Mawardi misalnya, telah

menyatakan bahwa keberadaan sebuah pemerintahan yang efektif, sangat

diperlukan untuk mencegah kezaliman dan pelanggaran. Sedangkan Ibn

Taimiyyah pun menekankan Islam dan negara mempunyai hubungan yang tidak

dapat dipisahkan. Satu pihak tidak dapat menjalankan perannya dengan baik tanpa

dukungan pihak yang lain. Proses implementasi syariah tidak akan mungkin tanpa

adanya negara yang memainkan peranan penting, dan negara mungkin akan

terpuruk dalam pemerintahan yang tidak adil dan tirani tanpa pengaruh syariah.

Demikian pula Baqir Al-Sadr sebagaimana dikutip M. Umar Chapra mengatakan

bahwa intervensi pemerintah dalam ruang lingkup kehidupan berekonomi adalah

penting dalam menjamin keselarasan dengan norma-norma Islam.41

Syarat utama untuk menjamin sebuah sistem ekonomi pasar yang fair dan

adil adalah perlunya suatu peran pemerintah yang sangat canggih yang

41 Mustafa Edwin Nasution, dkk, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana,

2007), hal. 189.

Page 62: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

42

merupakan kombinasi dari prinsip non-intervention. Dalam teori Adam Smith

seperti yang di kutif Mustafa Edwin, peran bahkan campur tangan pemerintah

tidak ditolak sama sekali atas dasar prinsip no harm, yaitu bahwa demi

menegakkan prinsip keadilan no harm, pemerintah harus campur tangan. Jadi,

bahkan sebaliknya, dalam situasi tertentu pemerintah justu dituntut untuk campur

tangan. Dalam situasi seperti itu, pemerintah yang tidak ikut campur tangan justru

akan dianggap tidak adil. Situasi seperti ini adalah situasi di mana ada pihak

tertentu yang dilanggar hak dan kepentingannya atau yang dirugikan oleh pihak

lain secara tidak sah.42

Dengan demikian, pemerintah tidak memiliki wewenang untuk melakukan

intervensi terhadap harga pasar dalam kondisi normal. Ibnu Taimiyah mengatakan

jika masyarakat melakukan transaksi jual beli dalam kondisi normal tanpa ada

bentuk distorsi atau penganiayaan apa pun dan terjadi perubahan harga karena

sedikitnya penawaran atau banyaknya permintaan, maka ini merupakan kehendak

Allah SWT.43

Harus diyakini nilai konsep Islam tisak memberikan ruang intervensi dari

pihak manapun untuk menentukan harga, kecuali dan hanya kecuali adanya

kondisi darurat yang kemudian menuntut pihak-pihak tertentu untuk ambil bagian

menentukan harga. Pengertian darurat disini adalah pada dasarnya peranan

pemerintah ditekan seminimal mungkin. Namun intervensi pemerintah sebagai

42 Ibid., h. 161. 43 Ibid., h. 161

Page 63: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

43

pelaku pasar dapat dibenarkan hanyalah jika pasar tidak dalam keadaan sempurna,

dalam arti ada kondisi-kondisi yang menghalangi kompetisi yang fair terjadi

(market failure).44

Pada dasarnya mekaniisme pasar perekonomian Islam dan konvensional

memiliki karakteristik yang sama yaitu mekanisme pasar bebas. Tapi yang

membedakan adalah mekanisme pengawasan dalam pasar Islam. Sepanjang

mekanisme berjalan dengan adil dan tidak mengancam terpenuhinya kebutuhan

minimal seluruh rakyat, maka Negara dalam hal ini otoritas ekonomi tidak akan

mengintervensi pasar dalam bentuk apapun.45

Tetapi jika terjadi kegagalan pasar diluar sebap-sebap ketidakadilan dari

pelaku pasar, Negara boleh melakukan intervensi sepanjang kegagalan pasar

tersebut mengancam kebutuhan minimal rakyat. Dan dalam prakteknya peran

lembaga pengawas dan regulator pasar begitu signifikan dalam perekonomian

Islam. Ada dua bentuk pengawasan yang dilakukan pemerintah dalam mekanisme

pasar, yaitu: pertama, kesungguhan dalam mewujudkan tujuan Negara. Kedua,

kontrol dilakukan oleh lembaga independent, yaitu al-hisbah yang berfungsi

untuk menegakan aturan main mekanisme pasar. Jadi kebebasan mekanisme pasar

dalam Islam sangat diakui dan dijaga sepanjang ketentuan-ketentuan dan tujuan-

tujuan syariah dapat terlaksana dan terpelihara dengan baik. Misalnya tujuan

syariah yang menyebutkan pemenuhan kebutuhan dasar bagi semua masyarakat

44 Ibid, h.161. 45 Ali Sakti, Analisis Teoritis : Ekonomi Islam, h. 97.

Page 64: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

44

dapat terpenuhi, maka sepatutnya intervensi dalam bentuk apapun dari siapapun

tidak boleh dilakukan dalam menentukan pergerakan harga yang ada di pasar.

Harga secara murni ditentukan penuh oleh mekanisme permintaan dan

penawaran.46

46 Ibid., h. 97.

Page 65: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei dengan pendekatan

kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di PD. Pasar Niaga Kerta Raharja Pasar

Ciputat – Ciputat, dengan objek penelitian yaitu pedagang muslim di pasar

tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel independen

(tingkat persaingan usaha) dan (pemahaman etika bisnis Islam) dengan variabel

dependen (perilaku pedagang muslim) di PD. Pasar Niaga Kerta Raharja Pasar

Ciputat.

B. Metode Pengumpulan Data

1. Teknik Penarikan Sampel

Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling

dengan menggunakan metode non probabillity sampling dengan tipe

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu dimana penentuan sampel tergantung dari kepentingan penelitian.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif, karena untuk melihat seberapa besar pengaruh tingkat persaingan

Page 66: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

45

usaha dan pemahaman etika bisnis terhadap perilaku para pedagang muslim

dengan analisa statistik

Hasil temuan analisis kuanitatif kemudian dilakukan kontekstualisasi

dan interpretasi. Penelitian ini merupakan penelitian survei karena dalam

penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner/ angket.

3. Jenis Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis dan sumber data dibagi dalam dua kategori, yaitu:

a) Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari responden

melalui kuesioner dan wawancara dengan para pedagang yang beragama

Islam dan para pihak lainnya yang dapat membantu penelitian ini.

b) Data sekunder, adalah sumber data pendukung dan pelengkap data

penelitian. Data ini sangat penting bagi kelengkapan analisa dari temuan

hasil penelitian. Sumber data sekunder yang dimaksud adalah buku-buku

dan bahan-bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan masalah

penelitian.

4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan penulis lakukan adalah:

a) Observasi, yaitu penulis melakukan peninjauan langsung ketempat yang

akan diteliti, yakni pasar Ciputat, untuk mengamati secara seksama setiap

kejadian, gejala, sosio-ekonomi dan yang lainnya secara jelas dan akurat.

Page 67: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

46

b) Quesioner/ angket, kegiatan ini penulis lakukan untuk mendapatkan data

primer dari responden yang berupa daftar isian tertulis atas sejumlah

permasalahan yang akan di teliti.

Adapun instrumen data yang digunakan adalah kuesioner/ angket.

Model jawaban dalam kuesioner menggunakan skala likert yang

merupakan metode untuk mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau

ketidaksetujuan terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu. Skala likert

menggunakan lima angka penilaian dari gradasi sangat positif sampai sangat

negatif atau sebaliknya. Adapun pemberian skor dari setiap pertanyaan yang

digunakan dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut:

a) Sangat tidak setuju skornya

satu

b) Tidak setuju skornya dua

c) Netral skornya tiga

d) Setuju skornya empat

e) Sangat setuju skornya lima

Setelah diperoleh total skor tiap-tiap responden, dilakukan kategorisasi

untuk mengetahui persepsi pedagang terhadap kondisi persaingan usaha dan

Implementasi etika bisnis Islam di pasar Ciputat tersebut secara keseluruhan.

Format penskoran variabel persaingan usaha dapat diuraikan sebagai

berikut: untuk 30 item pertanyaan tentang persaingan usaha terdiri dari

jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju. Dari

jawaban ini kemudian dibuat kategorisasi persepsi pedagang terhadap kondisi

Page 68: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

47

persaingan usaha di pasar Ciputat tersebut, yaitu di dasarkan pada seberapa

besar persentase (%) jawaban, yang akan di bagi menjadi tiga kelompok:

o Sangat tidak setuju dan tidak setuju, berarti kategori persaingan usaha

berlangsung tidak baik

o Netral, berarti kategori persaingan usaha berlangsung biasa

o Setuju dan sangat setuju kategori persaingan usaha berjalan dengan baik

Format penskoran variabel perilaku dagang dapat diuraikan sebagai

berikut: untuk 35 item pertanyaan tentang perilaku dagang terdiri dari

jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju. Dari

jawaban ini kemudian dibuat kategorisasi persepsi pedagang terhadap perilaku

mereka didalam menjalankan usahanya sehari-hari di pasar Ciputat tersebut,

dengan di dasarkan seberapa besar persentase (%) jawaban yang di bagi

menjadi tiga kelompok:

o Sangat tidak setuju dan stidak setuju, berarti kategori perilaku dagang

mereka belum sesuai dengan ajaran dan tuntunan Islam

o Netral, berarti kategori perilaku dagang mereka masih meragukan

o Setuju dan sangat setuju kategori perilaku dagang mereka sudah sesuai

dengan ajaran islam

Page 69: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

48

5. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan totalitas dari semua objek atau individu yang

memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan di teliti.1 Populasi

dalam penelitian ini adalah pedagang muslim di pasar Ciputat Tangerang.

Yakni 314 pedagang resmi atau yang terdaftar dan sekitar 500 orang pedagang

yang menempati lapak-lapak liar atau tak terdaftar. Jadi jumlah populasi para

pedagang sekitar 800 orang pedagang.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-

cara tertentu yang juga memilliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang

dianggap bisa mewakili populasi. Jumlah sampel yang akan ditarik dari

populasi pedagang diatas sebesar 10% yaitu sebanyak 80 orang.

C. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Sebelum data primer dianalisis, perlu dilakukan pengujian atas

kualitas data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas digunakan

untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

1 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta:

Ghalia Indonesia, Cet. I, 2002), h.58.

Page 70: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

49

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner.2 Validitas data penelitian ditentukan

oleh proses pengukuran yang akurat.

Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan tes dalam

menjalankan fungsi pengukurannya. Suatu tes dikatakan mempunyai validitas

tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil

ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tes tersebut. Suatu

kuesioner dikatakan sudah valid bila nilai signifikansi tiap butir pertanyaan

lebih kecil dari nilai alpha (α)3. Nilai signifikansi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 0,05.

Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur variabel yang

diukur melalui kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu kewaktu walaupun berkali-kali diuji.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji

statistik Cronbach Alpha. Untuk menganalisis reliabilitas, kriteria

menyebutkan jika nilai Cronbach’s Alpha sama dengan atau lebih dari 0,800

maka butir-butir pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel4.

Adapun angka Cronbach’s Alpha dapat dihitung dengan rumus :

2 H. Imam Ghozali, Apikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: badan

Penerbit Univesitas Diponegoro, 2007), h.45. 3 Suliyanto, Metode Riset Bisnis, ( Yogyakarta: Andi, 2006), h.149. 4 Ety Rochaeti, dkk. Metode Penelitian BisnisDengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2007), h. 210.

Page 71: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

50

R= α = R = N [ S2 (1- ∑ Si2 ]

N-1 S2 Ket:

α = koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha

S2 = varians skor keseluruhan

Si2 = varians masing- masing item

N = jumlah item dalam tes

2. Model Korelasi

Model korelasi yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman.

Korelasi ini berguna untuk menguji keeratan hubungan antara beberapa

variabel dengan skala ordinal. Skala ordinal adalah satuan ukuran yang

menunjukan jenjang atau rank. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk

mengetahui hubungan antara persaingan usaha dan pemahaman etika bisnis

Islam terhadap perilaku dagang.

Adapun rumus korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:

1- 6∑di

2

rs = N3- N

Dimana:

∑di2 : beda (selisih) setiap pasang rank

N : jumlah pasang rank

rs : Rank Spearman

Page 72: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

51

Dalam penelitian ini perhitungan korelasi Rank Spearman dilakukan

dengan menggunakan perangkat lunak SPSS. Dan taraf signifikansi atau

besarnya α yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%.

3. Perumusan Hipotesa

Hipotesis penelitian atas permasalahan ini adalah:

o Ho : Tidak terdapat hubungan searah dan signifikan antara tingkat

persaingan usaha dengan perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat

Tangerang.

Ha : Terdapat hubungan searah dan signifikan antara tingkat persaingan

usaha dengan perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat Tangerang.

o Ho : Tidak terdapat hubungan searah dan signifikan antara pemahaman

etika bisnis Islam dengan perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat

Tangerang.

Ha : Terdapat hubungan searah dan signifikan antara pemahaman etika

bisnis Islam dengan perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat

Tangerang.

4. Pengujian Hipotesis (Uji Rank Spearman)

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Rank Spearman, yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan

antara persaingan usaha dan pemahaman etika bisnis Islam dengan perilaku

para pedagang.

Page 73: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

52

Kenaikan dan penurunan dari nilai X1, X2 dan Y ditentukan oleh

adanya hubungan linear antara variable-variabel tersebut, baik secara

langsung maupun tidak langsung, dan diantara variable-variabel tersebut dapat

terjadi hubungan sangat kuat atau tidak ada hubungan linear. Adapun

pedoman interpretasi koefisien korelasi yang digunakan adalah sebagai

berikut5.

Tabel 3.1

Pedoman interpretasi koefisien korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00- 0,199 Sangat rendah

0,20- 0,399 Rendah

0,40- 0,599 Sedang/ cukup

0,60- 0,799 Kuat

0,80- 1,000 Sangat kuat

5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan dalam

penelitian yang merupakan satu konsep yang mempunyai variasi. Variabel

tersebut berupa variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel dalam

penelitian ini adalah:

5 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 250.

Page 74: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

53

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Perilaku Dagang

2. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemahaman Etika Bisnis Islam

(X1) dan Tingkat Persaingan Usaha (X2).

Pemahaman Etika bisnis Islam (X1)

Perilaku Dagang (Y)

Persaingan Usaha (X2)

Adapun Definisi Operasioanal Variabel adalah bagaimana menentukan

dan mengukur variabel- variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan

secara singkat dan jelas serta tidak menimbulkan berbagai penafsiran.

Jawaban dari responden atas kuesioner dikuantifikasikan dengan diberi skor.

Page 75: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

54

Tabel 3.2

Instrumen Penelitian

Variabel Sub-variabel

(dimensi) Indikator Skala

Daya saing

kualitas

o Barang yang halal

o Mutu barang yang baik

o Menjaga mutu barang

o Menjaga kebersihan barang

o Menerangkan barang apa adanya

o Tidak menyembunyikan cacat

o Tidak berbohong akan kondisi

barang

o Tidak mencampur barang yang

haram

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Odinal

Ordinal

Ordinal

Daya saing

harga

o Menjual dengan harga pasaran

o Persaingan memicu perang harga

o Menjual barang dengan harga

tinggi

o Menjual barang dibawah harga

pasar

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Persaingan

Usaha

Daya saing

marketing

o Mampu Mengambil keputusan

ketika terpuruk

o Promosi

o Tempat kerja yang strategis

o Tata letak/ penyajian yang baik

o Memberi hak konsumen memilih

o Menjaga mutu penyajian

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 76: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

55

o Membutuhkan tenaga kerja

o Memberi upah yang sesuai

o Mencatat peredaran barang

o Mencatat peredaran uang

o Mencatat hutang-piutang

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Daya saing

jaringan kerja

o Selektif memilih pekerjaan

o Selektif memilih rekan kerja

o Bekerjasama dengan pedagang

lain

o Bermusyawarah dalam mengelola

bisnis

o Tidak menyaingi penjual lain

o Melakukan study banding

o Belajar demi memajukan usaha

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Tingkat

Pengetahuan

o Allah yang menciptakan alam

semesta beserta isinya

o Sumber daya adalah pemberian/

titipan Allah

o Al-Quran dan hadis merupakan

pedoman hidup

o Tidak boleh Mubadzir

o Islam mengakui konsep

kepemilikan pribadi

o Pemilikan pribadi berisifat tidak

mutlak

o Pemilikan individu dibatasi oleh

kepentingan masyarakat

o Penguasaan manusia hanya

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 77: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

56

bersifat pemanfaatan dan

pengaturan

o Islam menolak pendapatan secara

tidak halal

o Islam melarang pencurian

o Larang penipuan

o Larang kecurangan

o Larang penyuapan

o Larang penjualan barang dan jasa

yang haram

o Larang keuntungan yang

berlebihan dengan cara yang tidak

terpuji

o Larangan penimbunan barang

o Larangan penggunaan iklan yang

mengelabui dan tidak wajar

o Kepemilikan pribadi sebagai

modal untuk kesejahteraan

masyarakat

o Akumulasi modal yang terpusat

pada segelintir orang tidak

dibenarkan

o Landasan utama ekonomi Islam

adalah kerjasama dengan

landasan ketauhidan

o Landasan utama ekonomi Islam

adalah kerjasama dengan

landasan keikhlasan

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 78: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

57

o Landasan utama ekonomi Islam

adalah kerjasama dengan

landasan kejujuran

o Landasan utama ekonomi Islam

adalah kerjasama dengan

landasan keadilan

o Landasan utama ekonomi Islam

adalah kerjasama untuk

mendapatkan keuntungan yang

wajar

o Pertanggungjawaban akan

berlaku baik di dunia maupun

diakhirat nanti

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Perilaku

Dagang

Niat o Semata-mata untuk mendapatkan

ridha Allah

o Hanya untuk mendapatkan materi

o Untuk mendapatkan kebahagiaan

di dunia dan akhirat

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Tidak

melalaikan

ibadah

o Tidak pernah lalai dalam shalat

o Berusaha shalat tepat pada

waktunya

o Puasa di bulan ramadhan

o Membayar zakat

o Shalat berjamaah

o Shalat sunnah

o Shadaqah

o Membaca Al-Quran

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 79: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

58

o Berdzikir dan berdoa Ordinal

Akhlak dan

mental yang

baik

o Ingin usaha maju

o Bekerja tanpa mengenal waktu

o Dapat menjalankan usaha dalam

keadaan apapun

o Bekerja untuk memenuhi

kebutuhan hidup

o Untuk mendapatkan rezki yang

halal

o Menjaga amanah

o Jujur dalam berdagang

o Suka menolong orang yang

sedang kesusahan

o Menjaga kebersihan lingkungan

sekitar

o Berpenampilan rapi

o Longgar dan murah hati

o Senyum dan bersifat akrab

terhadap pelanggan

o Tenang, sopan dan tidak

memotong pembicaraan

pelanggan

o Bersemangat dalam menghadapi

pelanggan

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Tidak

melakukan

tindakan yang

tidak terpuji

o Tidak melakukan sumpah palsu

o Tidak melakukan riba

o tidak memaksa pembeli

o tidak membohongi konsumen

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 80: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

59

o tidak melakukan kecurangan

o tidak menjual barang haram

o tidak menipu

o tidak mencari keuntungan yang

berlebihan

o tidak melakukan penimbunan

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 81: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

60

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Existing Kondisi Pasar Ciputat

Pasar Ciputat berdiri di atas tanah seluas 5.670 M2 yang dibangun oleh

“PT. BETA NIA MULTI SARANA” dan mulai difungsikan pada tahun 1997.

Selain gedung pasar, pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas

Pengelolaan Pasar Kabupaten Tangerang, juaga membangun Los

Polycarbonate di Areal Sub Terminal untuk menampung para pedagang K-5.

Pasar ciputat sekarang ini berfungsi untuk melayani kebutuhan sehari-

hari masyarakat Ciputat, Pondok Aren, Pamulang. Jakarta Selatan dan

sekitarnya.

Ruang dagang yang dibangun dipasar ciputat terdiri dari 1.136 Unit

Kios dan 386 Unit Los. Namun dari sejumlah kios dan los yang tersedia lebih

dari setengahnya dalam keadaan kosong, jumlah pedagang yang menempati

kios sebanyak 325 pedagang dan hanya 27 los yang terisi pedagang, dengan

rincian sebagai berikut:

Lantai atas : sebagian besar pedagang pakaian

Blok EK : 188 kios buka : 70 tutup : 118

Blok FK : 72 kios buka : 19 tutup : 53

Blok GK : 203 kios buka : 15 tutup : 188

Page 82: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

61

Lantai Dasar : pedagang kelontong

Blok CK : 184 kios buka : 120 tutup : 64

Blok DK : 235 kios buka : 4 tutup : 231

Lantai Basement : sembako dan kebutuhan dapur lainnya

Los AL : 110 Los buka : 0 tutup : 110

Blok BK : 115 kios buka : 70 tutup : 45

Los : 128 Los buka : 27 tutup : 101

Menurut pengakuan salah seorang Staf administrasi harian pasar, hal

ini disebabkan karena sebagian kondisi bangunan dalam keadaan rusak dan

sebagian yang lain tidak dihuni karena para pedagang menilai posisi atau

letaknya yang kurang strategis, sehingga kebanyakan para pedagang lebih

memilih untuk berjualan di Areal Sub Terminal dan diluar lokasi Pasar

Ciputat itu sendiri.

Selain permasalahan diatas masih terdapat beberapa masalah yang saat

ini dihadapi oleh baik pengelola maupun para pedagang di Pasar Ciputat,

diantaranya:

1. Ruang dagang cukup tersedia, tetapi sebagian ruang dagang tidak efektif

yang disebabkan Pemilik hanya sebagai investor bukan sebagai pedagang

2. Rusaknya tangga masuk pasar pada bagian pintu belakang sebelah utara

pasar.

3. Kurangnya sirkulasi udara pada gedung pasar, sehingga kurang nyamanya

bagi pedagang dan konsumen

Page 83: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

62

4. Kurang adanya pemeliharaan gedung pasar, sehingga perlu adanya

kerjasama dengan pengelola dan pihak ketiga.

5. Rusaknya pemadam kebakaran hidrant.

6. Banyaknya PK-5 yang berada diluar gedung pasar, sehingga membuat

kecemburuan pedagang yang ada didalam gedung pasar.

7. Lokasi dan kondisi beberapa kios dan los yang sulit dijangkau oleh

pembeli sehingga tak ada minat bagi para pedagang untuk menempatinya

8. Lahan, ruang, bangunan kondisi membahayakan (rusak/ tidak kokoh) atau

ditempat yang berbahaya

9. Kurang tertib dan kurang kooordinasi antara pengelola dan pedagang

10. Tidak ada zone khusus untuk jenis barang yang didagangkan

Page 84: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

63

2. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi dari PD. Pasar Niaga Kerta Raharja Pasar

Ciputat – Ciputat adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

PASAR CIPUTAT KABUPATEN TANGERANG

Urusan Ketentraman, Ketertiban & Keamanan − Odih Supriyatna − Cecep Nurahman

Kepala Pasar Odih Supriyatna

URUSAN KEBERSIHAN Muktar

Staf Penyalar/ Kolektor − Dedi Junaedi − M. Amri − Gunawan

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Analisis Reliabilitas dan Validitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran.

Untuk menganalisis reliabilitas, kriteria menyebutkan jika nilai Cronbach’s

Alpha sama dengan atau lebih dari 0,800 maka butir-butir pertanyaan dalam

kuesioner dinyatakan reliabel1.

1 Ety Rochaeti, dkk. Metode Penelitian BisnisDengan Aplikasi SPSS,(Jakarta: Mitra Wacana

Media,2007), h. 210.

Page 85: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

64

Tabel 4.1

Nilai Cronbach’s Alpha Pemahaman Etika Bisnis Islam dan Tingkat Persaingan

Usaha serta Perilaku Dagang

Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan

Pemahaman Etika Bisnis Islam 0,862 25 Reliabel

Tingkat Persaingan Usaha 0,858 30 Reliabel

Perilaku Dagang 0,865 35 Reliabel

Sumber : Data diolah

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel

Pemahaman Etika Bisnis Islam dan Tingkat Persaingan Usaha serta Perilaku Dagang

adalah (0,862), (0,858), dan (0,865). Angka tersebut lebih besar dari 0,800 sehingga

dapat disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan dalam kuesioner Pemahaman Etika

Bisnis Islam dan Tingkat Persaingan Usaha serta Perilaku Dagang adalah reliabel.

Syarat lain layak tidaknya suatu kuesioner penelitian adalah harus lulus uji

validitas. Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan

fungsi pengukurannya.

Dalam penelitian ini uji validitas kuesioner penelitian dilakukan dengan

menggunakan uji Rank Spearman. Caranya adalah dengan mengkorelasikan skor tiap

butir pertanyaan dengan skor totalnya. Suatu butir pertanyaan dalam kuesioner

Page 86: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

65

dikatakan valid jika nilai signifikansinya lebih kecil dari nilai alpha2. Dan taraf

signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05.

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa setiap item pernyataan dalam kuesioner

Pemahaman Etika Bisnis Islam mempunyai nilai signifikansi yang lebih kecil dari

0,05. Nilai signifikansi terbesar dari item-item pernyataan tentang Pemahaman Etika

Bisnis Islam adalah 0,007 atau lebih kecil dari 0,05. namun demikian ternyata ada

satu item pernyataan tentang Pemahaman Etika Bisnis Islam yang dinyatakan tidak

valid, yaitu pernyataan no: 7 karena nilai signifikansinya adalah 0,058 atau lebih

besar dari 0,05.

Selanjutnya, nilai signifikansi paling besar untuk item pernyataan tentang

Tingkat Persaingan Usaha berdasarkan tabel 4.3 adalah 0,008 atau lebih kecil dari

0,05 dan terdapat tiga buah pernyataan yang dinyatakan tidak valid karena nilai

signifikansinya lebih besar daripada 0,05 yang terdapat pada pernyataan no: 10, 11

dan 12 yaitu sebesar: (0,054), (0,441), dan (0,482).

Kemudian pada setiap item pernyataan dalam kuesioner Perilaku Dagang

yang dapat dilihat pada tabel 4.4 nilai signifikansi paling besar adalah 0,003 atau

lebih kecil dari 0,05, dan ternyata ada empat buah item pernyataan tentang Perilaku

Dagang yang dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan no: 2, 14, 15, 16 karena nilai

signifikansinya adalah (0,394), (0,394), (0,150), dan (0,293) atau lebih besar dari

0,05.

2 Suliyanto, Metode Riset Bisnis, ( Yogyakarta: Andi, 2006), h.149.

Page 87: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

66

Dengan demikian terdapat delapan item pernyataan dalam Kuesioner

Pemahaman Etika Bisnis Islam dan Tingkat Persaingan Usaha serta Perilaku Dagang

yang dinyatakan tidak valid. Namun sebanyak 92 % lainnya dinyatakan telah valid.

Tabel 4.2

Hasil Uji Rank Spearman Untuk Variabel Pemahaman Etika Bisnis Islam

Pemahaman Etika Bisnis Islam Keterangan Pernyataan

Coefficient Correlation Sig. (2- tiled) N Valid

Pernyataan 1 0,.660* 0,000 60 Valid

Pernyataan 2 0,.556* 0,000 60 Valid

Pernyataan 3 0,635* 0,000 60 Valid

Pernyataan 4 0,582* 0,000 60 Valid

Pernyataan 5 0,343* 0,007 60 Valid

Pernyataan 6 0,602* 0,000 60 Valid

Pernyataan 7 0,246* 0,058 60 Tidak Valid

Pernyataan 8 0,407* 0,001 60 Valid

Pernyataan 9 0,787* 0,000 60 Valid

Pernyataan 10 0,709* 0,000 60 Valid

Pernyataan 11 0,793* 0,000 60 Valid

Pernyataan 12 0,704* 0,000 60 Valid

Pernyataan 13 0,704* 0,000 60 Valid

Pernyataan 14 0,759* 0,000 60 Valid

Page 88: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

67

Pernyataan 15 0,811* 0,000 60 Valid

Pernyataan 16 0,503* 0,000 60 Valid

Pernyataan 17 0,707* 0,000 60 Valid

Pernyataan 18 0,546* 0,000 60 Valid

Pernyataan 19 0,692* 0,000 60 Valid

Pernyataan 20 0,628* 0,000 60 Valid

Pernyataan 21 0,609* 0,000 60 Valid

Pernyataan 22 0,494* 0,000 60 Valid

Pernyataan 23 0,648* 0,000 60 Valid

Pernyataan 24 0,569* 0,000 60 Valid

Pernyataan 25 0,595* 0,000 60 Valid

**correlation is significant at 0.01 level (2- tiled)

*correlation is significant at 0.05 level (2- tiled)

Sumber : data diolah

Page 89: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

68

Tabel 4.3

Hasil Uji Rank Spearman Untuk Variabel Tingkat Persaingan Usaha

Tingkat Persaingan Usaha Keterangan Pernyataan

Coefficient Correlation Sig. (2- tiled) N Valid

Pernyataan 1 0,410* 0,001 60 Valid

Pernyataan 2 0,456* 0,000 60 Valid

Pernyataan 3 0,434* 0,001 60 Valid

Pernyataan 4 0,345* 0,007 60 Valid

Pernyataan 5 0,481* 0,000 60 Valid

Pernyataan 6 0,622* 0,000 60 Valid

Pernyataan 7 0,589* 0,000 60 Valid

Pernyataan 8 0,582* 0,000 60 Valid

Pernyataan 9 0,494* 0,000 60 Valid

Pernyataan 10 0,250 0,054 60 Tidak Valid

Pernyataan 11 -0,101 0,441 60 Tidak Valid

Pernyataan 12 0,093 0,482 60 Tidak Valid

Pernyataan 13 0,518* 0,000 60 Valid

Pernyataan 14 0,418* 0,001 60 Valid

Pernyataan 15 0,553* 0,000 60 Valid

Pernyataan 16 0,626* 0,000 60 Valid

Pernyataan 17 0,541* 0,000 60 Valid

Page 90: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

69

Pernyataan 18 0,530* 0,000 60 Valid

Pernyataan 19 0,389* 0,002 60 Valid

Pernyataan 20 0,509* 0,000 60 Valid

Pernyataan 21 0,528* 0,000 60 Valid

Pernyataan 22 0,558* 0,000 60 Valid

Pernyataan 23 0,558* 0,000 60 Valid

Pernyataan 24 0,538* 0,000 60 Valid

Pernyataan 25 0,677* 0,000 60 Valid

Pernyataan 26 0,675* 0,000 60 Valid

Pernyataan 27 0,339* 0,008 60 Valid

Pernyataan 28 0,378* 0,003 60 Valid

Pernyataan 29 0,584* 0,000 60 Valid

Pernyataan 30 0,451* 0,000 60 Valid

**correlation is significant at 0.01 level (2- tiled)

*correlation is significant at 0.05 level (2- tiled)

Sumber : data diolah

Page 91: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

70

Tabel 4.4

Rank Spearman Untuk Variabel Perilaku Dagang

Perilaku Dagang Keterangan Pernyataan

Coefficient Correlation Sig. (2- tiled) N Valid

Pernyataan 1 0,541* 0,000 60 Valid

Pernyataan 2 -0,112 0,394 60 Tidak Valid

Pernyataan 3 0,457* 0,000 60 Valid

Pernyataan 4 0,586* 0,000 60 Valid

Pernyataan 5 0,625* 0,000 60 Valid

Pernyataan 6 0,705* 0,000 60 Valid

Pernyataan 7 0,753* 0,000 60 Valid

Pernyataan 8 0,566* 0,000 60 Valid

Pernyataan 9 0,381* 0,003 60 Valid

Pernyataan 10 0,623* 0,000 60 Valid

Pernyataan 11 0,521* 0,000 60 Valid

Pernyataan 12 0,740* 0,000 60 Valid

Pernyataan 13 0,485* 0,000 60 Valid

Pernyataan 14 0,037 0,778 60 Tidak Valid

Pernyataan 15 0,188 0,150 60 Tidak Valid

Pernyataan 16 0,138 0,293 60 Tidak Valid

Pernyataan 17 0,639* 0,000 60 Valid

Page 92: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

71

Pernyataan 18 0,788* 0,000 60 Valid

Pernyataan 19 0,781* 0,000 60 Valid

Pernyataan 20 0,630* 0,000 60 Valid

Pernyataan 21 0,562* 0,000 60 Valid

Pernyataan 22 0,657* 0,000 60 Valid

Pernyataan 23 0,752* 0,000 60 Valid

Pernyataan 24 0,587* 0,000 60 Valid

Pernyataan 25 0,640* 0,000 60 Valid

Pernyataan 26 0,688* 0,000 60 Valid

Pernyataan 27 0,701* 0,000 60 Valid

Pernyataan 28 0,658* 0,000 60 Valid

Pernyataan 29 0,804* 0,000 60 Valid

Pernyataan 30 0,787* 0,000 60 Valid

Pernyataan 31 0,774* 0,000 60 Valid

Pernyataan 32 0,601* 0,000 60 Valid

Pernyataan 33 0,724* 0,000 60 Valid

Pernyataan 34 0,772* 0,000 60 Valid

Pernyataan 35 0,743* 0,000 60 Valid

**correlation is significant at 0.01 level (2- tiled)

*correlation is significant at 0.05 level (2- tiled)

Sumber : data diolah

Page 93: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

72

2. Deskripsi Data

a. Deskripsi Responden

Sampel dalam penelitian ini adalah para pedagang resmi yang

berjualan di PD. Pasar Niaga Kerta Raharja Pasar Ciputat – Ciputat yang

beragama Islam, hal ini dikarenakan objek penelitian skripsi ini adalah

etika berbisnis dalam Islam. Jumlah sampelnya adalah 80 orang. Dalam

penelitian ini Penarikan sampel menggunakan metode non probabillity

sampling dengan tipe purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu dimana penentuan sampel tergantung dari

kepentingan penelitian. Instrumen pengumpulan data yang digunakan

adalah kuesioner. Adapun teknik pengisiannya adalah dilakukan secara

mandiri oleh responden, yaitu dengan mengirim kuesioner kepada

responden, kemudian kuesioner yang telah terisi diambil kembali. Teknik

ini diambil karena pengisian kuesioner dengan cara membacakan langsung

butir-butir pertanyaan kepada responden tidak memungkinkan mengingat

responden sangat sibuk.

Page 94: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

73

Tabel 4.5

Gambaran Distribusi Kuesioner

Identifikasi sampel Jumlah Persentase

Total kuesioner yang disebar 80 100 %

Total kuesioner yang direspon 68 85 %

Total kuesioner yang tidak direspon 12 15 %

Total kuesioner yang dapat digunakan 60 75 %

Total kuesioner yang tidak dapat digunakan 8 10 %

Dari 60 kuesioner yang disebar, sebanyak 85% atau sebanyak 68 kuesioner

kembali. Namun ada 8 kuesioner yang tidak dapat digunakan karena ada butir-butir

pertanyaan yang tidak diisi. Sehingga jumlah kuesioner yang dapat digunakan adalah

sebanyak 60 buah atau 75 % dari seluruh kuesioner yang disebar. Gambaran jelas

tentang distribusi kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.5 di atas.

Page 95: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

74

Tabel 4.6

Deskripsi Responden

Deskripsi

responden

Keterangan Frekuensi Persentase Persentase

kumulatif

Jumlah Sampel 60 100 % 100 %

Laki- laki 49 81,7 % 81,7 % Jenis kelamin

Perempuan 11 18,3 % 100 %

18- 27 tahun 14 23,3 % 23,3 %

28- 37 tahun 18 30 % 53,3 %

38- 47 tahun 19 31,7 % 85 %

48- 57 tahun 6 10 % 95 %

Usia

Di atas 57 tahun 3 5 % 100 %

Menikah 12 20 % 20 %

Belum menikah 47 78,3 % 98,3 %

Status

perkawinan

Janda/ duda 1 1,7 % 100 %

SD 5 8,3 % 8,3 %

SLTP 11 18,3 % 26,7 %

SLTA 37 61,7 % 88,3 %

Diploma 3 5 % 93,3 %

S1 2 3,3 % 96,7 %

Pendidikan

S2- S3 2 3,3 % 100 %

Page 96: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

75

Ayam potong 1 1.7 % 1.7 %

Bakso 2 3.3 % 5 %

Bumbu giling 5 8.3 % 13.3 %

Jaket dan sablon 1 1.7 % 15 %

Jilbab 1 1.7 % 16.7 %

Kosmetik 1 1.7 % 18.3 %

Makanan dan minu-

man

4 6.7 % 25 %

Pakaian 17 28.3 % 53.3 %

Pakaian dalam 2 3.3 % 56.7 %

Plastik 3 5 % 61.7 %

Sayur mayur 3 5 % 66.7 %

Sembako 7 11.7 % 78.3 %

Sepatu/ tas 4 6.7 % 85 %

Telur 2 3.3 % 88.3 %

Toko jamu 2 3.3 % 91.7 %

Jenis dagangan

Warung nasi 5 8.3 % 100 %

1-5 tahun 17 28.3 % 28.3 %

6-10 tahun 29 48.3 % 76,6 %

Lama

berdagang

11-15 tahun 7 11.7 % 88,3 %

Page 97: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

76

16-20 tahun 3 5 % 93,3 %

21-25 tahun 3 5 % 98,3 %

Di atas 25 tahun 1 1,7 % 100 %

Gedung 47 78.3 % 78.3 % Tempat

berdagang Luar gedung 13 21.7 % 100 %

Dari kuesioner yang terkumpul, terlihat bahwa responden terbanyak berusia

38 - 47 tahun, yaitu sebesar 31, 7 %. Dan responden yang berusia di atas 57 tahun

jumlahnya paling sedikit yaitu hanya sebesar 5 %. Sementara sisanya adalah

responden yang berusia antara 18 - 27 tahun sebanyak 23,3 %, responden berusia 28 -

37 tahun sebanyak 30 %, responden berusia 48 - 57 tahun sebanyak 10 %. Demikian

dapat kita simpulkan bahwa para pedagang di pasar Ciputat mayoritas adalah orang-

orang yang masih dalam usia produktif, yang tentunya masih wajib untuk memenuhi

segala kebutuhannya baik duniawi maupun ukhrawi.

Dan mayoritas responden berjenis kelamin laki- laki yaitu sebesar 81,7 % dan

responden perempuan hanya sebesar 18,3 % dari jumlah responden, hal ini bisa

dimaklumi karena pada dasarnya didalam Islam laki-laki lebih di tuntut untuk bekerja

guna memenuhi kebutuhan sehari-hari ketimbang wanita.

Sementara itu sebanyak 20 % responden berstatus menikah, dan yang belum

menikah sebanyak 78,3 %, sedangkan sisanya yang berstatus telah janda/ duda yaitu

hanya sebesar 1,7 %.

Page 98: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

77

Kemudian dilihat dari tingkat pendidikannya, mayoritas pedagang muslim di

pasar Ciputat berpendidikan SLTA, yaitu sebesar 61,7 %, sementara jumlah pedagang

yang merupakan lulusan Sekolah Dasar sebesar 8,3 %, jumlah pedagang yang

merupakan lulusan SLTP sebesar 18,3 %, jumlah pedagang yang merupakan lulusan

Diploma sebesar 5 %, sarjana strata satu hanya sebanyak 3,3 %, dan sarjana strata dua

- tiga juga hanya sebanyak 3,3 % dari jumlah responden.

Berdasarkan jenis dagangannya terlihat bahwa sebanyak 28,3 % responden

berjualan pakaian yang merupakan jenis responden mayoritas. Sementara pedagang

bumbu giling dan warung nasi merupakan responden terbanyak kedua, yaitu sebesar

8,3 % dari jumlah responden. Pedagang sepatu/ tas juga pedagang makanan dan

minuman menempati urutan terbanyak ketiga dengan jumlah persentase yang sama

yaitu sebesar 6,7 % dari jumlah responden. Sisanya adalah pedagang plastik (5 %),

pedagang sayur mayur (5 %), pedagang bakso (3,3 %), pedagang pakaian dalam (3,3

%), pedagang telur (3,3 %), pedagang jamu (3,3 %), pedagang ayam (1,7 %),

pedagang jaket dan sablon (1,7 %), pedagang jilbab (1,7 %), dan pedagang kosmetik

sebesar (1,7 %) dari jumlah responden.

Sementara dilihat dari masa kerjanya, pedagang yang telah bejualan dalam

kurun waktu 1-5 tahun berjumlah 17 orang atau 28,3 %, yang telah berdagang selama

6-10 tahun sebanyak 29 orang atau 48,3 %, yang telah berdagang selama 11-15 tahun

sebanyak 7 orang atau 11,7 %, yang telah berdagang selama 16-20 tahun sebanyak 3

orang atau 5 %, yang telah berdagang selama 21-25 tahun sebanyak 3 orang atau 5 %

dan pedagang yang telah berjualan selama lebih dari 25 tahun sebanyak 1 orang atau

Page 99: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

78

1,7 %. Selanjutnya dari jumlah kuesioner yang disebarkan mayoritas pedagangnya

berjualan di dalam kios atau los yaitu sebanyak 47 pedagang atau 78,3 % dan

pedagang yang berjualan di luar kios atau los sebanyak 13 pedagang atau 21,7 % dari

jumlah responden.

b. Jawaban Responden

Dalam kuesioner penelitian ini diajukan pernyataan-pernyataan tentang

Pemahaman Etika Bisnis Islam dan Tingkat Persaingan Usaha serta Perilaku Dagang

disertai lima pilihan jawaban, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju,

dan sangat setuju. Adapun jawaban responden atas setiap butir pernyataan dalam

kuesioner disajikan sebagai berikut.

1) Pernyataan Tentang Tingkat Persaingan Usaha

Pada bagian ini diajukan pernyataan-pernyataan tentang Tingkat Persaingan

Usaha berdasarkan empat dimensi, yaitu daya saing kualitas, daya saing harga, daya

saing marketing, dan daya saing jaringan kerja. Dari setiap dimensi tersebut diajukan

beberapa pernyataan berdasarkan indikator-indikatornya.

a) Daya saing kualitas

Tabel 4.7 Saya hanya mau menjual barang yang halal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

netral 5 8.3 8.3 8.3

setuju 25 41.7 41.7 50.0

sangat setuju 30 50.0 50.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Page 100: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

79

Dari tabel di atas terlihat sebanyak 91,7 % responden mengakui bahwa dalam

menjaga daya saing kualitas barang dagangannya mereka hanya mau menjual barang

dagangan yang halal, bahkan 50,0 % di antaranya sangat menyadari bahwa aspek

kehalalan dari barang dagangannya adalah suatu keharusan. Sementara hanya 8,3 %

pedagang yang tidak memberikan respon apapun akan pentingnya aspek kehalalan

dari barang yang mereka jual.

Tabel 4.8 Saya menjual barang dengan mutu yang baik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

netral 4 6.7 6.7 6.7

setuju 29 48.3 48.3 55.0

sangat setuju 27 45.0 45.0 100.0 Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari dabel 4.8 diatas kita dapat melihat bahwa 93,3 % responden

menyatakan bahwa barang yang mereka jual adalah barang dengan mutu dan kualitas

yang baik, bahkan sebanyak 45,0 % diantaranya sangat meyakini bahwa barang

dagangan yang mereka jual memenuhi standarisasi mutu yang baik. Sementara hanya

6,7 % pedagang yang tidak memberikan respon apapun akan pentingnya mutu barang

yang baik.

Page 101: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

80

Tabel 4.9 Saya berusaha menjaga mutu barang dagangan agar tetap dalam kondisi yang

baik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

netral 2 3.3 3.3 3.3

setuju 26 43.3 43.3 46.7

sangat setuju 32 53.3 53.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.9 diajukan untuk mengetahui apakah responden selalu

mengupayakan untuk menjaga mutu barang dagangannya, dan hasilnya hampir semua

responden menanggapinya dengan cukup positif, bahkan sebanyak 96,6 %

menyatakan selalu berusaha menjaga mutu dagangannya agar tetap dalam kondisi

yang baik dan hanya 3,3 % diantaranya lebih memilih untuk bersikap netral.

Tabel 4.10 Saya selalu menjaga kebersihan barang dagangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

netral 3 5.0 5.0 5.0

setuju 26 43.3 43.3 48.3

sangat setuju 31 51.7 51.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.10 diajukan untuk mengetahui tanggapan para

responden akan kebersihan barang dagangannya. Dan hasilnya sebanyak 95,0 %

responden menyatakan selalu menjaga kebersihan barang dagangannya. Sedangkan

sisanya sebanyak 5,0 % memilih untuk tidak memberikan pernyataan atau bersifat

netral.

Page 102: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

81

Tabel 4.11 Saya selalu menerangkan/ menawarkan barang apa adanya kepada pelanggan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

netral 8 13.3 13.3 13.3

setuju 31 51.7 51.7 65.0

sangat setuju 21 35.0 35.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.11 diajukan untuk mengetahui apakah para pedagang

selalu menerangkan/ menawarkan barang apa adanya kepada pelanggan. Dan

hasilnya sebanyak 86,7 % responden mengiyakan hal tersebut. Walaupun begitu

sebanyak 13,3 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Tabel 4.12 Saya tidak menyembunyikan cacat barang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 6 10.0 10.0 10.0

netral 7 11.7 11.7 21.7

setuju 31 51.7 51.7 73.3

sangat setuju 16 26.7 26.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Dari tabel di atas terlihat sebanyak 78,4 % responden mengakui bahwa dalam

menjaga daya saing kualitas barang dagangannya mereka tidak menutup-nutupi jika

terdapat cacat pada barang dagangannya. Walaupun begitu sebanyak 11,7 %

responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak

10,0 % lainnya menjawab sebaliknya.

Page 103: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

82

Tabel 4.13 Saya tidak berbohong ketika menerangkan kondisi barang dagangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0

netral 10 16.7 16.7 21.7

setuju 28 46.7 46.7 68.3

sangat setuju 19 31.7 31.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Dari tabel 4.13 di atas terlihat bahwa sebanyak 78,4 % responden mengakui

bahwa dalam menjaga daya saing kualitas barang dagangannya mereka tidak mau

berbohong ketika menerangkan kondisi barang dagangannya. Walaupun begitu

sebanyak 16,7 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Dan sebanyak 5,0 % lainnya menjawab sebaliknya dan hal ini mengindikasikan

bahwa masih terdapat pedagang yang berbohong ketika menawarkan barang

dagangannya kepada calon pembeli.

Tabel 4.14 Saya tidak mencampur dagangan dengan barang yang haram

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

tidak setuju 1 1.7 1.7 5.0

netral 1 1.7 1.7 6.7

setuju 22 36.7 36.7 43.3

sangat setuju 34 56.7 56.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.14 diajukan untuk mengetahui apakah para pedagang

tidak mencampur dagangan mereka dengan barang dagangan yang bersifat haram.

Dan hasilnya sebanyak 93,4 % responden mengiyakan hal tersebut. Walaupun begitu

Page 104: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

83

sebanyak 1,7 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Dan sebanyak 5,0 % lainnya menjawab sebaliknya yang artinya mereka mencampur

barang dagangannya dengan barang dagangan yang bersifat haram.

b) Daya saing harga

Tabel 4.15 Saya menawarkan barang dagangan dengan harga yang sesuai

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 2 3.3 3.3 5.0

netral 3 5.0 5.0 10.0

setuju 34 56.7 56.7 66.7

sangat setuju 20 33.3 33.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Dari tabel 4.15 di atas terlihat bahwa sebanyak 90,0 % responden mengakui

bahwa dalam menjaga daya saing harga barang dagangannya mereka menawarkan

barang dagangannya dengan harga yang sesuai. Walaupun begitu sebanyak 5,0 %

responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 5,0

% lainnya menjawab sebaliknya dan ini artinya masih terdapat beberap pedagang

yang menjual barang dagangannya dengan harga yang tidak semestinya.

Page 105: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

84

c) Daya saing marketing

Tabel 4.16 Saya bisa mengambil keputusan apabila usaha yang saya jalankan dalam keadaan

terpuruk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0

tidak setuju 5 8.3 8.3 13.3

netral 11 18.3 18.3 31.7

setuju 35 58.3 58.3 90.0

sangat setuju 6 10.0 10.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.16 diajukan untuk mengetahui apakah para pedagang

bisa mengambil keputusan apabila usaha yang mereka jalankan dalam keadaan

terpuruk. Dan hasilnya sebanyak 68,3 % responden mengiyakan hal tersebut.

Walaupun begitu sebanyak 18,3 % responden memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 13,3 % lainnya menjawab sebaliknya yang

artinya mereka merasa tidak mampu dalam mengelola usahanya ketika dalam masa

krisis.

Tabel 4.17 Saya mempromosikan barang dagangan kepada konsumen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 3 5.0 5.0 6.7

netral 10 16.7 16.7 23.3

setuju 35 58.3 58.3 81.7

sangat setuju 11 18.3 18.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Page 106: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

85

Dari tabel 4.17 di atas terlihat bahwa sebanyak 76,6 % responden mengakui

bahwa dalam menjaga daya saing marketing dagangannya mereka berusaha untuk

mempromosikan barang dagangannya kepada konsumen. Walaupun begitu sebanyak

16,7 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan

sebanyak 6,7 % lainnya menjawab sebaliknya dan ini artinya para pedagang tersebut

tidak melakukan usaha untuk mempromosikan barang dagangannya kepada

konsumen.

Tabel 4.18 Saya memilih tempat yang strategis untuk berdagang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

netral 6 10.0 10.0 13.3

setuju 30 50.0 50.0 63.3

sangat setuju 22 36.7 36.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Dari tabel 4.18 di atas terlihat bahwa sebanyak 76,6 % responden mengakui

bahwa mereka memilih tempat yang strategis untuk berdagang. Walaupun begitu

sebanyak 10,0 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Dan sebanyak 3,3 % lainnya menjawab sebaliknya dan ini artinya para pedagang

tersebut kurang memperdulikan letak posisi dimana mereka berjualan.

Page 107: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

86

Tabel 4.19

Saya menyusun barang dagangan saya secara baik sehinngga terlihat lebih menarik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 5 8.3 8.3 10.0

setuju 27 45.0 45.0 55.0

sangat setuju 27 45.0 45.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Dari tabel 4.19 di atas terlihat bahwa sebanyak 90,0 % responden menyatakan

bahwa mereka menyusun barang dagangannya secara baik sehingga terlihat lebih

menarik. Walaupun begitu sebanyak 8,3 % responden memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 1,7 % lainnya menjawab sebaliknya artinya

mereka kurang memperdulikan tata letak barang dagangannya.

Tabel 4.20 Saya memberi hak kepada pembeli untuk memilih

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

netral 7 11.7 11.7 11.7

setuju 26 43.3 43.3 55.0

sangat setuju 27 45.0 45.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.20 diajukan untuk mengetahui apakah para pedagang

memberi hak kepada pembeli untuk memilih barang yang ingin dibeli. Dan hasilnya

sebanyak 88,3 % responden mengiyakan hal tersebut. Walaupun begitu sebanyak

11,7 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Page 108: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

87

Tabel 4.21 Saya berusaha untuk selalu merapihkan kembali barang dagangan agar selalu terlihat

menarik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 1 1.7 1.7 3.3

netral 3 5.0 5.0 8.3

setuju 38 63.3 63.3 71.7

sangat setuju 17 28.3 28.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Dari tabel 4.21 di atas terlihat bahwa sebanyak 91,6 % responden menyatakan

bahwa mereka berusaha untuk selalu merapihkan kembali barang dagangan agar

selalu terlihat menarik. Walaupun begitu sebanyak 5,0 % responden memilih untuk

tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 3,4 % lainnya menjawab

sebaliknya artinya mereka kurang memperdulikan kerapihah akan barang

dagangannya.

Tabel 4.22 Saya membutuhkan tenaga kerja demi untuk kemajuan usaha saya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 5 8.3 8.3 8.3

netral 8 13.3 13.3 21.7

setuju 33 55.0 55.0 76.7

sangat setuju 14 23.3 23.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Dari tabel 4.22 di atas terlihat bahwa sebanyak 78,3 % responden mengakui

bahwa dalam menjaga daya saing marketing dagangannya mereka membutuhkan

tenaga kerja untuk kemajuan usahanya. Walaupun begitu sebanyak 13,3 % responden

Page 109: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

88

memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 8,3 % lainnya

menjawab sebaliknya dan ini artinya para pedagang tersebut merasa tidak

membutuhkan tenaga kerja.

Tabel 4.23 Saya memberikan upah kepada pegawai sesuai dengan haknya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 4 6.7 6.7 6.7

netral 9 15.0 15.0 21.7

setuju 38 63.3 63.3 85.0

sangat setuju 9 15.0 15.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.23 diajukan untuk mengetahui apakah responden

memberikan upah kepada pegawai sesuai dengan haknya. Dan hasilnya sebanyak

78,3 % responden mengiyakan hal tersebut. Walaupun begitu sebanyak 15,0 %

responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini karena mereka

tidak mempekerjakan pegawai. Dan sebanyak 6,7 % lainnya menjawab sebaliknya.

Tabel 4.24 Saya mencatat barang yang masuk atau yang keluar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

tidak setuju 4 6.7 6.7 10.0

netral 10 16.7 16.7 26.7

setuju 38 63.3 63.3 90.0

sangat setuju 6 10.0 10.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Dari tabel 4.24 di atas terlihat bahwa sebanyak 73,3 % responden menyatakan

bahwa mereka mencatat barang yang masuk atau yang keluar. Walaupun begitu

Page 110: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

89

sebanyak 16,7 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Dan sebanyak 10,0 % lainnya menjawab sebaliknya artinya mereka tidak mempunyai

catatan yang spesifik terhadap perputaran barang.

Tabel 4.25 Saya mencatat pendapatan dan pengeluaran

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 4 6.7 6.7 8.3

netral 10 16.7 16.7 25.0

setuju 34 56.7 56.7 81.7

sangat setuju 11 18.3 18.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Dari tabel 4.25 di atas terlihat bahwa sebanyak 75,0 % responden menyatakan

bahwa mereka mencatat pendapatan dan pengeluaran transaksi hariannya. Walaupun

begitu sebanyak 16,7 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait

hal ini. Dan sebanyak 8,3 % lainnya menjawab sebaliknya artinya mereka tidak

mempunyai catatan yang spesifik terhadap perputaran uang (modal).

Tabel 4.26 Saya mencatat jika ada hutang ataupun piutang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0

netral 5 8.3 8.3 13.3

setuju 35 58.3 58.3 71.7

sangat setuju 17 28.3 28.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.26 diajukan untuk mengetahui apakah para pedagang

mencatat jika ada hutang ataupun piutang. Dan hasilnya sebanyak 86,6 % responden

Page 111: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

90

mengiyakan hal tersebut. Walaupun begitu sebanyak 8,3 % responden memilih untuk

tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 5,0 % lainnya menjawab

sebaliknya yang artinya mereka tidak mempunyai catatan hutang-piutang.

d) Daya saing jaringan kerja

Tabel 4.27 Saya sangat selektif didalam memilih usaha yang akan saya jalani

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

netral 10 16.7 16.7 16.7

setuju 39 65.0 65.0 81.7

sangat setuju 11 18.3 18.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Dari tabel 4.27 di atas terlihat bahwa sebanyak 83,3 % responden mengakui

bahwa dalam menjaga daya saing jaringan kerja (networking), mereka sangat selektif

didalam memilih usaha yang akan mereka jalani. Walaupun begitu sebanyak 16,7 %

responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Tabel 4.28 Saya selektif dalam memilih rekan kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 6 10.0 10.0 10.0

netral 8 13.3 13.3 23.3

setuju 34 56.7 56.7 80.0

sangat setuju 12 20.0 20.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Dari tabel 4.28 di atas terlihat bahwa sebanyak 76,7 % responden mengakui

bahwa dalam menjaga daya saing jaringan kerja (networking), mereka sangat selektif

didalam memilih rekana kerja. Walaupun begitu sebanyak 13,3 % responden memilih

Page 112: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

91

untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 10,0 % lainnya

menjawab sebaliknya artinya mereka kurang memperdulikan dengan siapa mereka

melakukan kerjasama.

Tabel 4.29 Saya menjalin kerjasama dengan pedagang dan pihak lain dalam berbisnis

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 5 8.3 8.3 8.3

netral 14 23.3 23.3 31.7

setuju 27 45.0 45.0 76.7

sangat setuju 14 23.3 23.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.29 diatas ditujukan untuk mengetahui apakah didalam

menjaga daya saing jaringan kerja (networking) para pedagang dipasar ciputat

tersebut menjalin kerjasama dengan pedagang atau pihak lain dalam melakukan

usahanya. Dan hasilnya sebanyak 68,3 % responden mengiyakan hal tersebut.

Walaupun begitu sebanyak 23,3 % responden memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 8,3 % lainnya menjawab sebaliknya yang

artinya mereka tidak menjalin kerjasama dengan pedagang atau pihak lain dalam

berbisnis.

Tabel 4.30 Saya selalu bermusyawarah didalam mengelola bisnis

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 4 6.7 6.7 6.7

netral 14 23.3 23.3 30.0

setuju 34 56.7 56.7 86.7

sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Page 113: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

92

Pernyataan pada tabel 4.30 diatas ditujukan untuk mengetahui apakah didalam

menjaga daya saing jaringan kerja (networking) mereka bermusyawarah didalam

mengelola bisnis. Dan hasilnya sebanyak 70,0 % responden mengiyakan hal tersebut.

Walaupun begitu sebanyak 23,3 % responden memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 6,7 % lainnya menjawab sebaliknya yang

artinya mereka tidak pernah bermusyawarah didalam mengelola bisnis.

Tabel 4.31 Saya berusaha untuk tidak ingin menyaingi para pedagang lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0

tidak setuju 5 8.3 8.3 13.3

netral 13 21.7 21.7 35.0

setuju 30 50.0 50.0 85.0

sangat setuju 9 15.0 15.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.31 diajukan untuk mengetahui apakah responden

berusaha untuk tidak ingin menyaingi para pedagang lain. Dan hasilnya sebanyak

65,0 % responden mengiyakan hal tersebut. Walaupun begitu sebanyak 21,7 %

responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak

13,3 % lainnya menjawab sebaliknya karena mereka ingin berusaha menyaingi

pedagang lainnya.

Page 114: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

93

Tabel 4.32 Saya berusaha belajar dari pedagang lain dalam menjalankan usaha

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 1 1.7 1.7 3.3

netral 8 13.3 13.3 16.7

setuju 35 58.3 58.3 75.0

sangat setuju 15 25.0 25.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.32 diatas ditujukan untuk mengetahui apakah didalam

menjaga daya saing jaringan kerja (networking) mereka berusaha belajar dari

pedagang lain dalam menjalankan usahanya. Dan hasilnya sebanyak 83,3 %

responden mengiyakan hal tersebut. Walaupun begitu sebanyak 13,3 % responden

memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 3,4 % lainnya

menjawab sebaliknya yang artinya mereka tidak mempunyai itikad untuk melakukan

studi kepada pedagang lain.

Tabel 4.33 Saya mau belajar demi memajukan usaha

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

netral 3 5.0 5.0 8.3

setuju 33 55.0 55.0 63.3

sangat setuju 22 36.7 36.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.33 diajukan untuk mengetahui apakah responden mau

belajar demi memajukan usahanya, dan hasilnya hampir semua responden

menanggapinya dengan cukup positif, bahkan sebanyak 91,7 % menyatakan mau

Page 115: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

94

belajar demi memajukan usahanya dan hanya 5,0 % diantaranya lebih memilih untuk

bersikap netral. Sedangkan sisanya sebanyak 3,3 % bersikap sebaliknya.

Dari pernyataan-pernyataan tentang bagaimana keadaan persaingan usaha

yang berlangsung di pasar Ciputat tersebut, didapat kesimpulan bahwasanya rata-rata

sebanyak 82,4 % pedagang muslim yang menjadi responden di pasar Ciputat tersebut

melakukan persaingan usah dengan cara-sara yang sehat (tidak melanggar etika dan

ajaran Islam). Sedangkan sebanyak rata-rata 12,16 % responden tersebut enggan

berkomentar perihal hal ini yang artinya cara-cara mereka dalam melangsungkan

persaingan usaha masih diragukan apakah sudah sesuai dengan ajaran Islam atau

belum. Namun berdasarkan hasil survei ini juga ternyata masih terdapat pedagang

muslim yang melakukan kecurangan dan cara-cara yang kurang sehat (melanggar

etika dan ajaran Islam) dalam melakukan persaingan usahanya antar sesama

pedagang lain, yaitu rata-rata berkisar 6,84 % pedagang.

Ini artinya proses berlangsungnya persaingan usaha di pasar Ciputat tersebut

berjalan dengan sehat karena telah sesuai dengan apa yang telah di ajarkan oleh

agama Islam.

2) Pernyataan Tentang Pemahaman Etika Bisnis Islam

Pada bagian ini diajukan pernyataan-pernyataan tentang pemahaman etika

bisnis Islam yang disusun berdasarkan pandangan M.M. Metwally yang dikutip dari

DR. H. M. Arifin Hamid, dalam bukunya “Membumikan Ekonomi Syariah di

Indonesia”.

Page 116: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

95

Tabel 4.34 Allah menciptakan alam semesta beserta isinya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

setuju 19 31.7 31.7 31.7

sangat setuju 41 68.3 68.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Dari tabel 4.34 di atas terlihat sebanyak 100,0 % responden menyadari betul

bahwa seluruh alam semesta beserta isinya ini adalah ciptaan Allah tanpa satu orang

responden pun menyangkalnya.

Tabel 4.35 Sumberdaya adalah pemberian dan titipan Allah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

setuju 25 41.7 41.7 43.3

sangat setuju 34 56.7 56.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.35 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa sumberdaya adalah pemberian dan titipan Allah, dan hasilnya

hampir semua responden mengakuinya, yaitu sebanyak 98,4 %. Sedangkan sisanya

sebanyak 1,7 % bersikap sebaliknya mereka mempunyai pandangan lain akan hal ini

dan cenderung kurang memahaminya.

Page 117: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

96

Tabel 4.36 Al-Quran dan hadis merupakan pedoman hidup

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 2 3.3 3.3 3.3

setuju 21 35.0 35.0 38.3

sangat setuju 37 61.7 61.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0 Pernyataan pada tabel 4.36 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Al-Quran dan hadis merupakan pedoman hidup, dan hasilnya

hampir semua responden mengakuinya, yaitu sebanyak 96,7 %. Sedangkan sisanya

sebanyak 3,3 % memilih untuk bersikap netral.

Tabel 4.37 Allah melarang manusia berbuat mubazir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 4 6.7 6.7 6.7

setuju 21 35.0 35.0 41.7

sangat setuju 35 58.3 58.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.37 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Allah melarang manusia berbuat mubazir, dan hasilnya mayoritas

responden mengetahuinya, yaitu sebanyak 93,3 %. Dan sisanya sebanyak 6,7 %

memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Page 118: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

97

Tabel 4.38 Allah memperbolehkan setiap orang memiliki sesuatu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 4 6.7 6.7 8.3

netral 5 8.3 8.3 16.7

setuju 29 48.3 48.3 65.0

sangat setuju 21 35.0 35.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0 Pernyataan pada tabel 4.38 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Allah memperbolehkan setiap orang (hamba-Nya) memiliki

sesuatu, dan hasilnya hampir semua responden menyadarinya, yaitu sebanyak 83,3 %.

Dan sisanya sebanyak 3,3 % memilih untuk bersikap netral. Sedangkan sebanyak 8,4

% lainnya belum mengetahui akan hal ini.

Tabel 4.39 Setiap yang dimiliki seseorang hanyalah bersifat sementara (titipan Allah)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 3 5.0 5.0 5.0

setuju 23 38.3 38.3 43.3

sangat setuju 34 56.7 56.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0 Pernyataan pada tabel 4.39 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa setiap yang dimiliki seseorang hanyalah bersifat sementara (titipan

Allah), dan hasilnya mayoritas responden sebanyak 95,0 % mengetahui hal tersebut.

Page 119: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

98

Sedangkan sisanya sebanyak 5,0 % responden memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini.

Tabel 4.40 Harta yang kita miliki hanya sebatas untuk kita urus dan manfaatkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 13 21.7 21.7 23.3

netral 9 15.0 15.0 38.3

setuju 25 41.7 41.7 80.0

sangat setuju 12 20.0 20.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.40 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa harta yang dimiliki hanya sebatas untuk diurus dan dimanfaatkan,

dan hasilnya mayoritas responden mengetahuinya, yaitu sebanyak 61,3 %. Dan

sisanya sebanyak 15,0 % memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Sedangkan sebanyak 23,4 % lainnya belum mengetahui akan hal ini.

Page 120: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

99

Tabel 4.41 Allah melarang pendapatan yang tidak halal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 1 1.7 1.7 3.3

netral 1 1.7 1.7 5.0

setuju 24 40.0 40.0 45.0

sangat setuju 33 55.0 55.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.41 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Allah melarang pendapatan yang tidak halal, dan hasilnya

mayoritas responden mengetahuinya, yaitu sebanyak 95,0 %. Dan sisanya sebanyak

1,7 % memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Namun sebanyak 3,4

% lainnya mengaku belum mengetahui akan hal ini.

Tabel 4.42 Allah melarang kita mencuri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 3 5.0 5.0 6.7

setuju 18 30.0 30.0 36.7

sangat setuju 38 63.3 63.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.42 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Allah melarang pencurian, dan hasilnya mayoritas responden

Page 121: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

100

mengetahuinya, yaitu sebanyak 93,3 %. Dan sisanya sebanyak 5,0 % memilih untuk

tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Sedangkan sebanyak 1,7 % lainnya

mengaku belum mengetahui akan hal ini.

Tabel 4.43 Allah melarang kita melakukan penipuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0

setuju 22 36.7 36.7 41.7

sangat setuju 35 58.3 58.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.43 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Allah melarang penipuan, dan hasilnya mayoritas responden

mengetahuinya, yaitu sebanyak 95,0 %. Sedangkan sebanyak 5,0 % lainnya mengaku

belum mengetahui akan hal ini.

Tabel 4.44 Allah melarang kita berbuat curang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0

netral 1 1.7 1.7 6.7

setuju 23 38.3 38.3 45.0

sangat setuju 33 55.0 55.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Page 122: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

101

Pernyataan pada tabel 4.44 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Allah melarang kecurangan, dan hasilnya mayoritas responden

mengetahuinya, yaitu sebanyak 93,3 %. Dan sisanya sebanyak 1,7 % memilih untuk

tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Sedangkan sebanyak 5,0 % lainnya

mengaku belum mengetahui akan hal ini.

Tabel 4.45 Allah melarang kita menyuap/ menyogok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0

netral 2 3.3 3.3 8.3

setuju 26 43.3 43.3 51.7

sangat setuju 29 48.3 48.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.45 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Allah melarang pencurian, dan hasilnya mayoritas responden

mengetahuinya, yaitu sebanyak 91,6 %. Dan sisanya sebanyak 3,3 % memilih untuk

tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Sedangkan sebanyak 5,0 % lainnya

mengaku belum mengetahui akan hal ini.

Page 123: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

102

Tabel 4.46 Allah melarang kita menjual barang dan jasa yang haram

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 2 3.3 3.3 5.0

setuju 20 33.3 33.3 38.3

sangat setuju 37 61.7 61.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0 Pernyataan pada tabel 4.42 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Allah melarang penjualan barang dan jasa yang haram, dan

hasilnya mayoritas responden mengetahuinya, yaitu sebanyak 95,0 %. Dan sisanya

sebanyak 3,3 % memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Sedangkan

sebanyak 1,7 % lainnya mengaku belum mengetahui akan hal ini.

Tabel 4.47 Allah melarang kita menghalalkan segala cara demi mendapatkan keuntungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 5 8.3 8.3 10.0

netral 3 5.0 5.0 15.0

setuju 21 35.0 35.0 50.0

sangat setuju 30 50.0 50.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.47 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Allah melarang kita menghalalkan segala cara demi mendapatkan

Page 124: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

103

keuntungan, dan hasilnya mayoritas responden mengetahuinya, yaitu sebanyak 85,0

%. Dan sisanya sebanyak 5,0 % memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal

ini. Sedangkan sebanyak 10,0 % lainnya mengaku belum mengetahui akan hal ini.

Tabel 4.48 Allah melarang kita melakukan penimbunan barang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 2 3.3 3.3 5.0

netral 4 6.7 6.7 11.7

setuju 31 51.7 51.7 63.3

sangat setuju 22 36.7 36.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.48 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Allah melarang penimbunan barang, dan hasilnya mayoritas

responden mengetahuinya, yaitu sebanyak 88,4 %. Dan sisanya sebanyak 6,7 %

memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Sedangkan sebanyak 5,0 %

lainnya mengaku belum mengetahui akan hal ini.

Page 125: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

104

Tabel 4.49 Allah melarang kita mengelabui dan membohongi konsumen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0

tidak setuju 3 5.0 5.0 10.0

netral 3 5.0 5.0 15.0

setuju 29 48.3 48.3 63.3

sangat setuju 22 36.7 36.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.49 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Allah melarang kita mengelabui dan membohongi konsumen, dan

hasilnya mayoritas responden mengetahuinya, yaitu sebanyak 85,0 %. Dan sisanya

sebanyak 5,0 % memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Sedangkan

sebanyak 10,0 % lainnya mengaku belum mengetahui akan hal ini.

Tabel 4.50 Harta kita juga harus bermanfaat bagi orang lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 2 3.3 3.3 5.0

netral 3 5.0 5.0 10.0

setuju 36 60.0 60.0 70.0

sangat setuju 18 30.0 30.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Page 126: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

105

Pernyataan pada tabel 4.50 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa harta yang dimiliki juga harus bermanfaat bagi orang lain, dan

hasilnya mayoritas responden menyadari hal tersebut, yaitu sebanyak 90,0 %. Dan

sisanya sebanyak 5,0 % memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Sedangkan sebanyak 5,0 % lainnya bersikap sebaliknya mereka mempunyai

pandangan lain akan hal ini dan cenderung kurang memahaminya.

Tabel 4.51 Allah melarang kita memperkaya diri sendiri tanpa memperhatikan adanya hak orang

lain didalamnya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 7 11.7 11.7 13.3

netral 5 8.3 8.3 21.7

setuju 29 48.3 48.3 70.0

sangat setuju 18 30.0 30.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0 Pernyataan pada tabel 4.51 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa Allah melarang kita memperkaya diri sendiri tanpa

memperhatikan adanya hak orang lain didalmnya, dan hasilnya mayoritas responden

menyadari hal tersebut, yaitu sebanyak 78,3 %. Dan sisanya sebanyak 8,3 % memilih

untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Sedangkan sebanyak 13,3 % lainnya

bersikap sebaliknya mereka mempunyai pandangan lain akan hal ini dan cenderung

kurang memahaminya.

Page 127: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

106

Tabel 4.52 Landasan utama ekonomi islam adalah kerjasama dengan landasan ketauhidan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0

netral 4 6.7 6.7 11.7

setuju 35 58.3 58.3 70.0

sangat setuju 18 30.0 30.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.52 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa penggerak utama ekonomi Islam adalah kerjasama dengan

landasan ketauhidan, dan hasilnya mayoritas responden mengetahuinya, yaitu

sebanyak 88,3 %. Dan sisanya sebanyak 6,7 % memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini. Sedangkan sebanyak 5,0 % lainnya bersikap sebaliknya

mereka mempunyai pandangan lain akan hal ini dan cenderung kurang

memahaminya.

Tabel 4.53 Landasan utama ekonomi islam adalah kerjasama dengan landasan keikhlasan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 1 1.7 1.7 1.7

setuju 39 65.0 65.0 66.7

sangat setuju 20 33.3 33.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Page 128: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

107

Pernyataan pada tabel 4.53 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa penggerak utama ekonomi Islam adalah kerjasama dengan

landasan keikhlasan, dan hasilnya mayoritas responden mengetahuinya, yaitu

sebanyak 98,3 %. Dan sisanya sebanyak 1,7 % memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini.

Tabel 4.54 Landasan utama ekonomi islam adalah kerjasama dengan landasan kejujuran

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 2 3.3 3.3 3.3

setuju 33 55.0 55.0 58.3

sangat setuju 25 41.7 41.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.54 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa penggerak utama ekonomi Islam adalah kerjasama dengan

landasan kejujuran, dan hasilnya mayoritas responden mengetahuinya, yaitu sebanyak

96,7 %. Dan sisanya sebanyak 3,3 % memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait

hal ini.

Page 129: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

108

Tabel 4.55 Landasan utama ekonomi islam adalah kerjasama dengan landasan keadilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 7 11.7 11.7 11.7

setuju 32 53.3 53.3 65.0

sangat setuju 21 35.0 35.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.55 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa penggerak utama ekonomi Islam adalah kerjasama dengan

landasan keadilan, dan hasilnya mayoritas responden mengetahuinya, yaitu sebanyak

88,3 %. Dan sisanya sebanyak 11,7 % memilih untuk tidak memberi pernyataan

terkait hal ini.

Tabel 4.56 Landasan utama ekonomi islam adalah kerjasama untuk nendapatkan keuntungan

yang wajar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 11 18.3 18.3 18.3

setuju 31 51.7 51.7 70.0

sangat setuju 18 30.0 30.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.56 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa penggerak utama ekonomi Islam adalah kerjasama untuk

mendapatkan keuntungan yang wajar, dan hasilnya mayoritas responden

Page 130: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

109

mengetahuinya, yaitu sebanyak 81,7 %. Dan sisanya sebanyak 18,3 % memilih untuk

tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Tabel 4.57 Pertanggungjawaban akan berlaku baik didunia maupun diakhirat nanti

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 1 1.7 1.7 1.7

setuju 27 45.0 45.0 46.7

sangat setuju 32 53.3 53.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Pernyataan pada tabel 4.57 diajukan untuk mengetahui apakah responden

mengetahui bahwa pertanggungjawaban tidak hanya akan berlaku didunia saja

melainkan juga diakhirat nanti, dan hasilnya mayoritas responden mengetahuinya,

yaitu sebanyak 98,3 %. Dan sisanya sebanyak 1,7 % memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini.

3) Pernyataan Tentang Perilaku Dagang

Pada bagian ini diajukan pernyataan-pernyataan tentang bagaimana prilaku

para pedagang di pasar Ciputat tersebut didalam menjalankan usahanya sehari-hari

dengan berpedoman pada norma-norma etika dalam berusaha yang bersumber pada

ajaran Islam yaitu Al-Quran dan hadis dan diantaranya telah di telaah oleh Drs.

Rusydi, didalam bukunya yang berjudul “Etos Kerja dan Etika Usaha: Perspektif Al-

quran Dalam Nilai dan Makna Kerja dalam Islam”. Yaitu sebagai berikut:

Page 131: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

110

a) Niat

Tabel 4.58 Saya niat melakukan usaha semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 5 8.3 8.3 10.0

setuju 29 48.3 48.3 58.3

sangat setuju 25 41.7 41.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.58 diatas kita dapat melihat sebanyak 90,0 %

responden menyatakan bahwa mereka niat melakukan usaha semata-mata untuk

mendapatkan ridha Allah. Walaupun begitu sebanyak 8,3 % responden memilih

untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 1,7 % menjawab

sebaliknya artinya masih terdapat pedagang di pasar ciputat yang mempunyai niatan

dalam menjalankan usahanya tidak hanya untuk mendapatkan ridha Allah semata.

Tabel 4.59 Saya niat melakukan usaha untuk mendapatkan kebahagiaan didunia dan akhirat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 3 5.0 5.0 6.7

setuju 26 43.3 43.3 50.0

sangat setuju 30 50.0 50.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Page 132: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

111

Jika dilihat dari tabel 4.59 diatas kita dapat melihat sebanyak 93,3 %

responden menyatakan bahwa mereka niat melakukan usaha untuk mendapatkan

kebahagiaan didunia dan akhirat. Walaupun begitu sebanyak 5,0 % responden

memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 1,7 % menjawab

sebaliknya artinya masih terdapat pedagang di pasar ciputat yang mengabaikan tujuan

untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat sebagai pondasi awal dalam

menjalankan usahanya.

b) Tidak melalaikan ibadah

Tabel 4.60 Kita tidak boleh lalai dalam shalat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

netral 11 18.3 18.3 21.7

setuju 32 53.3 53.3 75.0

sangat setuju 15 25.0 25.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.60 diatas kita dapat melihat sebanyak 78,3 %

responden menyadari betul bahwa melalaikan shalat itu tidak diperbolehkan.

Walaupun begitu sebanyak 18,3 % responden memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 3,3 % menjawab sebaliknya artinya masih

terdapat pedagang di pasar ciputat yang kurang menyadari akan hal ini.

Page 133: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

112

Tabel 4.61 Saya selalu berusaha untuk shalat tepat pada waktunya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

netral 15 25.0 25.0 28.3

setuju 24 40.0 40.0 68.3

sangat setuju 19 31.7 31.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.61 diatas kita dapat melihat sebanyak 71,7 %

responden menyadari betul bahwa mereka harus selalu berusaha untuk shalat tepat

pada waktunya. Walaupun begitu sebanyak 25,0 % responden memilih untuk tidak

memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 3,3 % menjawab sebaliknya artinya

masih terdapat pedagang di pasar Ciputat yang sering tidak mendirikan shalat pada

waktunya.

Tabel 4.62 Kita harus selalu berpuasa di bulan ramadhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 4 6.7 6.7 6.7

netral 8 13.3 13.3 20.0

setuju 27 45.0 45.0 65.0

sangat setuju 21 35.0 35.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.62 diatas kita dapat melihat sebanyak 80,0 %

responden menyadari betul bahwa sudah menjadi keharusan bagi mereka untuk selalu

Page 134: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

113

berpuasa dibulan Ramadhan. Walaupun begitu sebanyak 13,3 % responden memilih

untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 6,7 % sisanya

menjawab sebaliknya artinya ada pedagang di pasar ciputat yang masih sering tidak

berpuasa dibulan Ramadhan ini.

Tabel 4.63 Kita diwajibkan membayar zakat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 9 15.0 15.0 16.7

setuju 28 46.7 46.7 63.3

sangat setuju 22 36.7 36.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.63 diatas kita dapat melihat sebanyak 83,4 %

responden menyadari betul bahwa saudah menjadi kewajiban bagi mereka selaku

umat Islam untuk membayar zakat. Walaupun begitu sebanyak 15,0 % responden

memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 1,7 % menjawab

sebaliknya, artinya masih ada pedagang di pasar ciputat yang beranggapan bahwa

zakat bukanlah suatu kewajiban bagi mereka.

Page 135: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

114

Tabel 4.64 Kita dianjurkan untuk melakukan shalat secara berjamaah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 13 21.7 21.7 21.7

setuju 23 38.3 38.3 60.0

sangat setuju 24 40.0 40.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.64 diatas kita dapat melihat sebanyak 78,3 %

responden menyadari betul bahwa melakukan shalat berjamaah itu lebih baik

daripada shalat sendirian. Walaupun begitu sebanyak 21,7 % responden memilih

untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Tabel 4.65 Saya melaksanakan shalat sunnah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 20 33.3 33.3 35.0

setuju 34 56.7 56.7 91.7

sangat setuju 5 8.3 8.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.65 diatas kita dapat melihat sebanyak 65,0 %

responden mengakui bahwa mereka masih sering melaksanakan shalat sunnah.

Walaupun begitu sebanyak 33,3 % responden memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 1,7 % menjawab sebaliknya artinya masih ada

Page 136: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

115

pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa mereka tidak pernah melaksanakan

shalat sunnah.

Tabel 4.66 Saya menyisihkan uang untuk bersedekah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 5 8.3 8.3 8.3

setuju 40 66.7 66.7 75.0

sangat setuju 15 25.0 25.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.66 diatas kita dapat melihat sebanyak 91,7 %

responden mengakui bahwa mereka menyisihkan uangnya untuk bersedekah.

Walaupun begitu sebanyak 8,3 % responden memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini.

Tabel 4.67 Saya meluangkan waktu untuk membaca Al-quran

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 17 28.3 28.3 30.0

setuju 33 55.0 55.0 85.0

sangat setuju 9 15.0 15.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.67 diatas kita dapat melihat sebanyak 70,0 %

responden mengakui bahwa mereka berusaha meluangkan waktu untuk membaca Al-

Page 137: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

116

quran. Walaupun begitu sebanyak 28,3 % responden memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 1,7 % menjawab sebaliknya artinya masih ada

pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa mereka tidak pernah meluangkan

waktu untuk membaca Al-quran.

Tabel 4.68 Saya menyempatkan waktu untuk senantiasa berdzikir dan berdoa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 13 21.7 21.7 23.3

setuju 31 51.7 51.7 75.0

sangat setuju 15 25.0 25.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.68 diatas kita dapat melihat sebanyak 76,7 %

responden mengakui bahwa mereka berusaha meluangkan waktu untuk senantiasa

berdzikir dan berdoa. Walaupun begitu sebanyak 21,7 % responden memilih untuk

tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 1,7 % menjawab sebaliknya

artinya masih ada pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa mereka tidak

pernah meluangkan waktu untuk senantiasa berdzikir dan berdoa.

Page 138: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

117

c) Akhlak dan mental yang baik

Tabel 4.69 Saya ingin usaha saya maju

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 1 1.7 1.7 1.7

setuju 20 33.3 33.3 35.0

sangat setuju 39 65.0 65.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.69 diatas kita dapat melihat sebanyak 98,3 %

responden mempunyai keinginan agar usaha mereka maju, dan ini merupakan suatu

motifasi yang baik guna kelangsungan usaha mereka kedepan. Walaupun begitu

terdapat 1,7 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Tabel 4.70 Saya bekerja demi mendapatkan rezki yang halal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 1 1.7 1.7 1.7

setuju 38 63.3 63.3 65.0

sangat setuju 21 35.0 35.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.70 diatas kita dapat melihat sebanyak 98,3 %

responden mengakui bahwa mereka bekerja demi mendapatkan rezki yang halal.

Walaupun begitu terdapat 1,7 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan

terkait hal ini.

Page 139: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

118

Tabel 4.71 Saya selalu berusaha menjaga amanah orang lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 5 8.3 8.3 8.3

netral 8 13.3 13.3 21.7

setuju 32 53.3 53.3 75.0

sangat setuju 15 25.0 25.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.71 diatas kita dapat melihat sebanyak 78,3 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang selalu berusaha menjaga

amanah orang lain. Walaupun begitu sebanyak 13,3 % responden memilih untuk

tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 8,3 % menjawab sebaliknya

artinya masih ada pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa mereka tidak

pernah berusaha untuk menjaga amanah dari orang lain yang persentasenya cukup

besar.

Tabel 4.72 Saya selalu jujur dalam melakukan usaha

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0

netral 6 10.0 10.0 15.0

setuju 33 55.0 55.0 70.0

sangat setuju 18 30.0 30.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Page 140: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

119

Jika dilihat dari tabel 4.72 diatas kita dapat melihat sebanyak 85,0 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang selalu berusaha untuk jujur

dalam berdagang. Walaupun begitu sebanyak 10,0 % responden memilih untuk tidak

memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 5,0 % menjawab sebaliknya artinya

masih ada pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa mereka jarang atau

bahkan tidak pernah berusaha untuk jujur dan persentasenya cukup

mengkhawatirkan.

Tabel 4.73 Saya suka menolong orang yang sedang dalam kesusahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 13 21.7 21.7 23.3

setuju 33 55.0 55.0 78.3

sangat setuju 13 21.7 21.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.73 diatas kita dapat melihat sebanyak 76,7 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang suka menolong orang yang

sedang dalam kesusahan. Walaupun begitu sebanyak 21,7 % responden memilih

untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 5,0 % menjawab

sebaliknya artinya masih ada pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa

mereka jarang atau bahkan tidak suka menolong orang yang sedang dalam

kesusuahan.

Page 141: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

120

Tabel 4.74 Menjaga kebersihan lingkungan sekitar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 6 10.0 10.0 10.0

setuju 36 60.0 60.0 70.0

sangat setuju 18 30.0 30.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.74 diatas kita dapat melihat sebanyak 90,0 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang selalu berusaha untuk menjaga

kebersihan lingkungan sekitar. Walaupun begitu sebanyak 10,0 % responden memilih

untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Tabel 4.75 Saya berpakaian rapi dan menarik dalam menghadapi pelanggan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

netral 15 25.0 25.0 28.3

setuju 29 48.3 48.3 76.7

sangat setuju 14 23.3 23.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.75 diatas kita dapat melihat sebanyak 71,6 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang selalu berusaha untuk

berpakaian rapi dan menarik dalam menghadapi pelanggan. Walaupun begitu

sebanyak 25,0 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Page 142: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

121

Dan sisanya 3,3 % menjawab sebaliknya artinya masih ada pedagang di pasar Ciputat

yang mengakui bahwa mereka jarang atau bahkan tidak pernah berusaha untuk

berpakaian rapi dan menarik dalam menghadapi pelanggan.

Tabel 4.76 Saya senang menolong orang dan bersifat murah hati dalam berdagang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 11 18.3 18.3 20.0

setuju 36 60.0 60.0 80.0

sangat setuju 12 20.0 20.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.76 diatas kita dapat melihat sebanyak 80,0 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang merasa senang menolong orang

dan bersifat murah hati dalam berdagang. Walaupun begitu sebanyak 18,3 %

responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 1,7 %

menjawab sebaliknya artinya masih ada pedagang di pasar Ciputat yang mengakui

bahwa mereka merasa kurang antusias didalam menolong orang lain dan kurang

bermurah hati dalam berdagang.

Page 143: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

122

Tabel 4.77

Saya senyum dan bersifat akrab ketika menghadapi pelanggan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 12 20.0 20.0 20.0

setuju 33 55.0 55.0 75.0

sangat setuju 15 25.0 25.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.77 diatas kita dapat melihat sebanyak 80,0 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang selalu berusaha untuk tetap

tersenyum dan bersifat akrab ketika menghadapi pelanggan. Walaupun begitu

sebanyak 20,0 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Tabel 4.78 Saya tenang, sopan dan tidak memotong pembicaraan pelanggan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 11 18.3 18.3 18.3

setuju 36 60.0 60.0 78.3

sangat setuju 13 21.7 21.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.78 diatas kita dapat melihat sebanyak 81,7 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang berusaha untuk bersikap tenang,

sopan dan tidak memotong pembicaraan pelanggan. Walaupun begitu sebanyak 18,3

% responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

Page 144: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

123

Tabel 4.79 Saya bersemangat ketika melayani pelanggan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 6 10.0 10.0 10.0

setuju 38 63.3 63.3 73.3

sangat setuju 16 26.7 26.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.79 diatas kita dapat melihat sebanyak 90,0 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang berusaha untuk tetap

bersemangat ketika melayani pelanggan. Walaupun begitu sebanyak 10,0 %

responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait hal ini.

d) Tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji

Tabel 4.80 Kita tidak boleh melakukan sumpah palsu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

tidak setuju 1 1.7 1.7 5.0

netral 2 3.3 3.3 8.3

setuju 28 46.7 46.7 55.0

sangat setuju 27 45.0 45.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.80 diatas kita dapat melihat sebanyak 91,7 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang tidak boleh melakukan sumpah

palsu. Walaupun begitu sebanyak 3,3 % responden memilih untuk tidak memberi

Page 145: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

124

pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 5,0 % menjawab sebaliknya artinya masih

ada pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa mereka masih sering bersumpah

palsu dan hal ini tentu saja mengkhawatirkan.

Tabel 4.81 Kita tidak boleh berbuat riba

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 2 3.3 3.3 5.0

netral 4 6.7 6.7 11.7

setuju 27 45.0 45.0 56.7

sangat setuju 26 43.3 43.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.81 diatas kita dapat melihat sebanyak 88,3 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang tidak boleh berbuat riba.

Walaupun begitu sebanyak 6,7 % responden memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 5,0 % menjawab sebaliknya artinya masih

ada pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa mereka masih sering melakukan

riba dan hal ini tentu saja mengkhawatirkan.

Page 146: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

125

Tabel 4.82 Kita tidak boleh memaksa pembeli

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 4 6.7 6.7 8.3

setuju 34 56.7 56.7 65.0

sangat setuju 21 35.0 35.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.82 diatas kita dapat melihat sebanyak 91,7 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang tidak boleh memaksa pembeli.

Walaupun begitu sebanyak 6,7 % responden memilih untuk tidak memberi

pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 1,7 % menjawab sebaliknya artinya masih ada

pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa mereka masih sering memaksa

pembeli dan hal ini tentu saja mengkhawatirkan.

Tabel 4.83 Kita tidak boleh membohongi konsumen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 6 10.0 10.0 11.7

setuju 32 53.3 53.3 65.0

sangat setuju 21 35.0 35.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.83 diatas kita dapat melihat sebanyak 88,3 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang tidak boleh membohongi

Page 147: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

126

konsumen. Walaupun begitu sebanyak 10,0 % responden memilih untuk tidak

memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 1,7 % menjawab sebaliknya artinya

masih ada pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa mereka masih sering

membohongi konsumen dan hal ini tentu saja mengkhawatirkan.

Tabel 4.84 Kita tidak boleh melakukan kecurangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

netral 5 8.3 8.3 10.0

setuju 31 51.7 51.7 61.7

sangat setuju 23 38.3 38.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.84 diatas kita dapat melihat sebanyak 90,0 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang tidak boleh melakukan

kecurangan. Walaupun begitu sebanyak 8,3 % responden memilih untuk tidak

memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 1,7 % menjawab sebaliknya artinya

masih ada pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa mereka masih sering

melakukan kecurangan dan hal ini tentu saja mengkhawatirkan.

Page 148: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

127

Tabel 4.85 Kita tidak boleh menjual barang yang haram

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7

tidak setuju 1 1.7 1.7 3.3

netral 1 1.7 1.7 5.0

setuju 30 50.0 50.0 55.0

sangat setuju 27 45.0 45.0 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.85 diatas kita dapat melihat sebanyak 95,0 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang tidak boleh menjual barang

yang haram. Walaupun begitu sebanyak 1,7 % responden memilih untuk tidak

memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sisanya 3,4 % menjawab sebaliknya artinya

masih ada pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa mereka masih sering

menjual barang yang haram dan hal ini tentu saja mengkhawatirkan.

Tabel 4.86 Kita tidak boleh menipu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

netral 4 6.7 6.7 6.7

setuju 27 45.0 45.0 51.7

sangat setuju 29 48.3 48.3 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.86 diatas kita dapat melihat sebanyak 93,3 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang tidak boleh menipu. Walaupun

Page 149: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

128

begitu sebanyak 6,7 % responden memilih untuk tidak memberi pernyataan terkait

hal ini.

Tabel 4.87 Kita tidak boleh mencari keuntungan yang berlebihan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 4 6.7 6.7 6.7

netral 10 16.7 16.7 23.3

setuju 27 45.0 45.0 68.3

sangat setuju 19 31.7 31.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.87 diatas kita dapat melihat sebanyak 76,7 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang tidak boleh mencari keuntungan

yang berlebihan. Walaupun begitu sebanyak 16,7 % responden memilih untuk tidak

memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 6,7 % menjawab sebaliknya artinya

masih ada pedagang di pasar Ciputat yang merasa bahwa tidak ada larangan bagi

mereka jika ingin mencari keuntungan yang berlebihan dan hal ini tentu saja

mengkhawatirkan.

Page 150: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

129

Tabel 4.88 Kita tidak boleh melakukan penimbunan barang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3

netral 13 21.7 21.7 25.0

setuju 26 43.3 43.3 68.3

sangat setuju 19 31.7 31.7 100.0

Valid

Total 60 100.0 100.0

Jika dilihat dari tabel 4.88 diatas kita dapat melihat sebanyak 75,0 %

responden mengakui bahwa mereka selaku pedagang tidak boleh melakukan

penimbunan barang. Walaupun begitu sebanyak 21,7 % responden memilih untuk

tidak memberi pernyataan terkait hal ini. Dan sebanyak 3,3 % menjawab sebaliknya

artinya masih ada pedagang di pasar Ciputat yang mengakui bahwa mereka masih

sering melakukan penimbunan barang dan hal ini tentu saja mengkhawatirkan.

Dari pernyataan-pernyataan tentang bagaimana prilaku para pedagang muslim

di pasar Ciputat tersebut didalam menjalankan usahanya sehari-hari yang berpedoman

pada norma etika dalam berusaha yang bersumber pada ajaran Islam yaitu Al-Quran

dan Hadis, didapat kesimpulan bahwasanya sebanyak 83,82 % pedagang muslim

yang menjadi responden di pasar Ciputat tersebut, telah mengamalkan ajaran Islam,

terutama yang berkenaan dengan etika bisnis Islam yang di implementasikan kedalam

pekerjaan mereka sehari-hari sebagai seorang pedagang muslim. Sedangkan sebanyak

13,87 % responden tersebut enggan berkomentar perihal hal ini, yang artinya perilaku

dagang mereka masih diragukan apakah sudah sesuai dengan tuntunan ajaran Islam

Page 151: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

130

atau belum. Namun berdasarkan hasil survei ini juga ternyata masih terdapat

pedagang muslim yang ternyata belum mengamalkan ajaran Islam yang berkaitan

dengan hal perdagangan ini, yaitu rata-rata berkisar 3,42 %.

Pernyataan diatas menunjukan bahwasanya ajaran Islam terutama yang

berkenaan dengan etika dalam menjalankan usaha/ bisnis telah di implementasikan

secara baik oleh sebagian besar pedagang di pasar ciputat.

C. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.89

Korelasi Rank Spearman

Persaingan Usaha dan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Dagang

Dari tabel di atas terlihat bahwa koefisien korelasi antara variabel persaingan

usaha dengan perilaku dagang adalah sebesar 0,564. Artinya hubungan antara kedua

Page 152: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

131

variabel tersebut adalah sedang atau cukup ( 0,40 ≤ r ≤ 0,599). Koefisien korelasi

yang bernilai positif menunjukan hubungan yang searah antara persaingan usaha

dengan perilaku dagang. Artinya bila persaingan usaha berjalan dengan relatif stabil

maka perilaku dagang juga akan dapat terjaga dengan baik tanpa ada kekhawatiran

yang berlebihan akan terjadinya banyak perilaku yang menyimpang.

Sedangkan koefisien korelasi antara variabel tingkat pengetahuan dengan

perilaku dagang adalah sebesar 0,660. Artinya hubungan antara kedua variabel

tersebut adalah kuat ( 0,60 ≤ r ≤ 0,799). Koefisien korelasi yang bernilai positif

menunjukan hubungan yang searah antara tingkat pengetahuan dengan perilaku

dagang. Artinya apabila seorang pedagang muslim mengetahui tentang etika

perdagangan Islam dengan baik maka perilaku dagang mereka juga dapat dipastikan

akan baik.

Kemudian untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel persaingan

usaha dengan perilaku dagang, maka dibuat hipotesis sebagai berikut :

o Ho : Tidak terdapat hubungan searah dan signifikan antara tingkat

persaingan usaha dengan perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat

Tangerang.

Ha : Terdapat hubungan searah dan signifikan antara tingkat persaingan

usaha dengan perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat Tangerang.

Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Page 153: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

132

Berdasarkan tabel diatas, angka probabilitas antara variabel persaingan usaha

dengan perilaku dagang adalah 0,000 sehingga Ho ditolak. Artinya hubungan antara

tingkat persaingan usaha dengan perilaku para pedagang muslim adalah signifikan.

selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel tingkat

pengetahuan dengan perilaku dagang, maka dibuat hipotesis sebagai berikut :

o Ho : Tidak terdapat hubungan searah dan signifikan antara pemahaman

etika bisnis Islam dengan perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat

Tangerang.

Ha : Terdapat hubungan searah dan signifikan antara pemahaman etika

bisnis Islam dengan perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat

Tangerang.

Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Berdasarkan tabel diatas, angka probabilitas antara variabel tingkat

pengetahuan dengan perilaku dagang adalah 0,000 sehingga Ho ditolak. Artinya

hubungan antara pemahaman etika bisnis Islam dengan perilaku para pedagang

muslim adalah signifikan.

Dengan demikian, hipotesis penelitian ini yaitu ”terdapat hubungan searah

dan signifikan antara tingkat persaingan usaha dan pemahaman etika bisnis Islam

terhadap perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat Tangerang” dapat diterima.

Page 154: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

133

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan penelitian dan pembahasan tentang

“Implementasi Etika Bisnis Islam Dalam Menghadapi persaingan Usaha” yang

penulis lakukan di Pasar Ciputat, akhirnya penulis telah mendapatkan kesimpulan

(jawaban), dan hal tersebut sejalan dengan rumusan masalah yang penulis angkat/

kemukakan.

Adapun kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penelitian tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Dari pernyataan-pernyataan tentang bagaimana prilaku para pedagang di pasar

Ciputat tersebut didalam menjalankan usahanya sehari-hari dengan berpedoman

pada norma-norma etika dalam berusaha yang bersumber pada ajaran Islam yaitu

Al-Quran dan hadis, didapat kesimpulan bahwasanya rata-rata sebanyak 83,82 %

pedagang muslim yang menjadi responden di pasar Ciputat telah mengamalkan

ajaran Islam terutama yang berkenaan dengan etika bisnis Islam yang di

implementasikan kedalam pekerjaan mereka sehari-hari sebagai seorang

pedagang muslim. Sedangkan sebanyak rata-rata 13,87 % responden tersebut

enggan berkomentar perihal hal ini yang artinya perilaku dagang mereka masih

diragukan apakah sudah sesuai dengan ajaran Islam atau belum. Namun

berdasarkan hasil survei ini juga ternyata masih terdapat pedagang muslim yang

Page 155: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

134

ternyata belum mengamalkan ajaran Islam yang berkaitan dengan hal

perdagangan ini, yaitu rata-rata berkisar 3,42 %.

Pernyataan diatas menunjukan bahwasanya ajaran Islam terutama yang

berkenaan dengan etika dalam menjalankan usaha/ bisnis telah di

implementasikan secara baik oleh sebagian besar pedagang di pasar ciputat.

2. Dari pernyataan-pernyataan tentang bagaimana keadaan persaingan usaha yang

berlangsung di pasar Ciputat tersebut, didapat kesimpulan bahwasanya, sebanyak

82,4 % pedagang muslim yang menjadi reponden di pasar Ciputat tersebut

melakukan persaingan usaha dengan cara-sara yang sehat (tidak melanggar etika

dan ajaran Islam). Sedangkan sebanyak 12,16 % responden tersebut enggan

berkomentar perihal hal ini yang artinya cara-cara mereka dalam melangsungkan

persaingan usaha masih diragukan apakah sudah sesuai dengan ajaran Islam atau

belum. Namun berdasarkan hasil survei ini juga ternyata masih terdapat pedagang

muslim yang melakukan kecurangan dan cara-cara yang kurang sehat (melanggar

etika dan ajaran Islam) dalam melakukan persaingan usahanya antar sesama

pedagang lain, yaitu rata-rata berkisar 6,84 % pedagang.

Ini artinya proses berlangsungnya persaingan usaha di pasar Ciputat

tersebut berjalan dengan sehat karena telah sesuai dengan apa yang telah di

ajarkan oleh agama Islam.

3. koefisien korelasi antara variabel persaingan usaha dengan perilaku dagang

adalah sebesar 0,564. Artinya hubungan antara kedua variabel tersebut adalah

sedang atau cukup ( 0,40 ≤ r ≤ 0,599). Koefisien korelasi yang bernilai positif

Page 156: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

135

menunjukan hubungan yang searah antara persaingan usaha dengan perilaku

dagang. Artinya bila persaingan usaha berjalan dengan relatif stabil maka perilaku

dagang juga akan dapat terjaga dengan baik tanpa ada kekhawatiran yang

berlebihan akan terjadinya banyak perilaku yang menyimpang.

Sedangkan koefisien korelasi antara variabel tingkat pengetahuan dengan

perilaku dagang adalah sebesar 0,660. Artinya hubungan antara kedua variabel

tersebut adalah kuat ( 0,60 ≤ r ≤ 0,799). Koefisien korelasi yang bernilai positif

menunjukan hubungan yang searah antara tingkat pengetahuan dengan perilaku

dagang. Artinya apabila seorang pedagang muslim mengetahui tentang etika

perdagangan Islam dengan baik maka perilaku dagang mereka juga dapat

dipastikan akan baik.

Kemudian angka probabilitas antara variabel persaingan usaha dengan

perilaku dagang adalah 0,000 sehingga Ho ditolak. Artinya hubungan antara

tingkat persaingan usaha dengan perilaku para pedagang muslim adalah

signifikan.

Sedangkan angka probabilitas antara variabel tingkat pengetahuan dengan

perilaku dagang adalah 0,000 sehingga Ho ditolak. Artinya hubungan antara

pemahaman etika bisnis Islam dengan perilaku para pedagang muslim adalah

signifikan.

Hasil penelitian juga membuktikan bahwa hipotesis penelitian ini yaitu

”terdapat hubungan searah dan signifikan antara tingkat persaingan usaha dan

Page 157: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

136

pemahaman etika bisnis Islam terhadap perilaku para pedagang muslim di pasar

Ciputat Tangerang” dapat diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, peneliti memberikan

beberapa saran, baik bagi para pedagang maupun peneliti selanjutnya, sebagai

berikut:

1. Agama sebagai tuntunan haruslah dipraktekan oleh para penganutnya dalam

kehidupan yang profan ini, tak terkecuali oleh para pedagang muslim yang

dalam kesehariannya selalu dihadapkan kepada persaingan usaha, baik yang

berjalan secara sehat maupun tidak. Terlebih melihat semakin ketatnya

persaingan bisnis di era globalisasi sekarang ini. Ada sebuah etika Islam yang

menjadi rujukan manusia dalam beraktifitas, khususnya aktifitas ekonomi,

agar segala yang dilakukan tidak keluar dari norma-norma Islam. Etika itu

menyebutkan bahwa segala perbuatan hendaknya diniatkan (motif) karena

Allah SWT, diniatkan dengan cara-cara Allah SWT (yang halal lagi baik), dan

ditujukan hanya untuk Allah SWT (tidak lepas dari konsep ibadah, yaitu

mencari ridha Allah SWT)

2. Studi pada penelitian ini di lakukan di pasar tradisional Ciputat, yang dalam

pelaksanaan kesehariannya belum mempunyai konsep yang benar-benar

terorganisir, hal ini di dasarkan pada kurangnya informasi yang berkenaan

dengan profil pasar tersebut, terlebih tidak adanya data yang selalu di

perbaharui setiap periodenya. Hal ini menyebabkan peneliti kurang

Page 158: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

137

mendapatkan referensi yang dibutuhkan guna penelitian ini. selain itu

penelitian ini juga hanya mampu terpusat pada pedagang resmi yang berjualan

di pasar tersebut dan tidak dapat melibatkan pedagang liar (tidak resmi), di

karenakan hal tersbut di luar wewenang pengurus harian pasar Ciputat.

Peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk dapat melakukan penelitian yang

melibatkan seluruh pedagang yang berjualan di pasar yang bersangkutan, baik

pedagang resmi maupun tidak, sehingga data yang di peroleh dapat lebih

akurat lagi. Selain itu, penelitian serupa juga diharapkan dapat di aplikasikan

ditempat (pasar) lainnya yang pengelolaannya terorganisir secara lebih baik.

Page 159: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

138

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari dan Donni Juni Priansa. Manajemen Bisnis Syariah. Bandung: Alfabeta, 2009.

Ancok, Djamludin dan Fuad Nashori Suroso. Psikologi Islam atas Problem-problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1993.

Budiono, Gatut L. Etika Bisnis Pendekatan Teoritis dan Praktis. Jakarta: Poliyama Widya Pustaka, 2008.

Chapra, M.Umar. Islam dan Tantangan Ekonomi. Terj. Ikhwan Abidin B. Jakarta: Gema Insani Press, 2000, Cet. Ke-1.

Damsar. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana, 2009.

Faiz, Ahmad. “Pengaruh Tingkat Keagamaan Terhadap Perilaku Pedagang di Pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan”. Skripsi Program Studi Muamalat Perbankan Syariah UIN Jakarta, 2009.

Gelhorn dan Gunawan Wijaya. Seri Hukum Bisnis: Merger dalam Perspektif Monopoli. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Ghozali, H. Imam. Apikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Univesitas Diponegoro, 2007.

Hafidhuddin, Didin dan Hendri Tanjung. Manajemen Syariah dalam Praktek. Jakarta: Gema Insani Press, 2003, Cet. Ke-1.

Hamid, H. M. Arifin. Membumikan Ekonomi Syariah di Indonesia, (Perspektif Sosioyuridis). Jakarta: Elsas, 2008, Cet. Ke-2.

Page 160: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

139

Hasan, M. Iqbal. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, Cet. Ke-1.

Ikhwan, Ahmad Khoirul. “Hubungan Tingkat Persaingan Usaha dan Perilaku Etika Bisnis Islam Pedagang Muslim di Pasar Modern BSD Tangerang”. Skripsi Program Studi Muamalat Perbankan Syariah UIN Jakarta, 2006.

Kahf, Monzer. Ekonomi Islam (Telaah Analitik terhadap Fungsi Ekonomi Islam), Terj. Machnun Husein. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995, Cet. Ke-1.

Karim, Adiwarman A. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: Rajawali pers, Edisi: III, 2010.

Muhammad. Ekonomi Mikro dalam Perpektif Islam. Yogyakarta: BPTE, 2004, Cet. Ke-1.

Nasution, Mustafa Edwin dkk. Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana, 2007.

Qardhawi, Yususf. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. Terj. K.H. Didin Hafidudin M.Sc., Dkk. Jakarta: Rabbani Press, 2001.

Rusydi. Etos Kerja dan Etika Usaha: Perspektif Al-quran dalam Nilai dan Makna Kerja Dalam Islam. Jakarta: Persada Madani.

Sakti, Ali. Analisis Teoritis : Ekonomi Islam (Jawaban atas Kekacauan Ekonomi Modern). PARADIGMA dan AQSA Publishing, Cet: I.

Sihab, M. Quraish. Etika Bisnis dalam Wawasan Al-quran “Juranal Umum Quran No. 03/VII/1987”.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis,Bandung: Alfabeta, 2009.

Page 161: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

140

Suliyanto, Metode Riset Bisnis, Yogyakarta: Andi, 2006.

Suma, Amin. Menggali Akar, Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam. Jakarta: Kholam Publishing, 2008, Cet. Ke-1.

Umar, Husein. Business an Introduction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.

http://www.nurulq.staff.gunadarma.ac.id.

http:degoblog.wordpress.com/2008/12/18.html.

http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html.

http://theuploads.files.wordpress.com/ 2009/08/presentasi-pasar.ppt.

Page 162: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

KUESIONER PENELITIAN

NO :

Jakarta, April 2010

Kepada yang terhormat,

Bapak/ Ibu Pedagang Pasar Ciputat

Di

Ciputat

Dengan hormat,

Saya mahasiswa Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Konsentrasi Perbankan Syariah

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang

melakukan penelitian tentang Implementasi Etika Bisnis Islam Dalam Menghadapi

Persaingan Usaha. Untuk itu saya memohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk meluangkan waktu

dan konsentrasi untuk menjawab pertanyaan yang ada di hadapan Bapak/ Ibu. Atas kesediaan

Bapak/ Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Mengetahui

Kepala Pasar Ciputat

Odin Supriyatna

Hormat saya

Erik Lesmana

(Peneliti)

Page 163: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

I. Data Personal **

Nama

Usia

Jenis Dagangan

Lama Berdagang

Jenis Kelamin 1. Laki- laki 2. Perempuan

Status perkawinan 1. Menikah 2. Belum menikah 3. Cerai

Pendidikan terakhir 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Diploma 5. S1 6. S2-S3

Tempat berdagang 1. Gedung,Blok : No: 2.Luar Gedung

**Kerahasiaan jawaban Bapak/ Ibu akan kami jaga.

Petunjuk pengisian : memberikan tanda silang (X) pada jawaban di sebelah kanan, dengan

ketentuan seperti dibawah ini:

1 Sangat tidak setuju

2 Tidak setuju

3 Netral

4 Setuju

5 Sangat setuju

II. Persaingan Usaha

No Pernyataan 1 2 3 4 5

Daya Saing Kualitas

1 Saya hanya mau menjual barang yang halal STS TS N S SS

2 Saya menjual barang dengan mutu yang baik STS TS N S SS

3 Saya berusaha menjaga mutu barang dagangan agar

tetap dalam kondisi yang baik

STS TS N S SS

4 Saya selalu menjaga kebersihan barang dagangan STS TS N S SS

5 Saya selalu menerangkan/ menawarkan barang apa

adanya kepada pelanggan

STS TS N S SS

Page 164: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

6 Saya tidak menyembunyikan cacat barang STS TS N S SS

7 Saya tidak berbohong ketika menerangkan kondisi

barang dagangan

STS TS N S SS

8 Saya tidak mencampur dagangan dengan barang

yang haram

STS TS N S SS

Daya Saing Harga

9 Saya menawarkan barang dagangan dengan harga

yang sesuai

STS TS N S SS

10 Persaingan usaha memicu terjadinya perang harga STS TS N S SS

11 Saya menjual barang dengan harga tinggi STS TS N S SS

12 Saya menjual barang dibawah harga yang

semestinya

STS TS N S SS

Daya Saing Marketing

13 Saya bisa mengambil keputusan apabila usaha

yang saya jalankan dalam keadaan terpuruk

STS TS N S SS

14 Saya mempromosikan barang dagangan kepada

konsumen

STS TS N S SS

15 Saya memilih tempat yang strategis untuk

berdagang

STS TS N S SS

16 Saya menyusun barang dagangan saya secara baik

sehinngga terlihat lebih menarik

STS TS N S SS

17 Saya memberi hak kepada pembeli untuk memilih STS TS N S SS

18 Saya berusaha untuk selalu merapihkan kembali

barang dagangan agar selalu terlihat menarik

STS TS N S SS

19 Saya membutuhkan tenaga kerja demi untuk

kemajuan usaha saya

STS TS N S SS

20 Saya memberikan upah kepada pegawai sesuai

dengan haknya

STS TS N S SS

21 Saya mencatat barang yang masuk atau yang

keluar

STS TS N S SS

Page 165: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

22 Saya mencatat pendapatan dan pengeluaran STS TS N S SS

23 Saya mencatat jika ada hutang ataupun piutang STS TS N S SS

Daya Saing Jaringan Kerja

24 Saya sangat selektif didalam memilih usaha yang

akan saya jalani

STS TS N S SS

25 Saya selektif dalam memilih rekan kerja STS TS N S SS

26 Saya menjalin kerjasama dengan pedagang dan

pihak lain dalam berbisnis

STS TS N S SS

27 Saya selalu bermusyawarah didalam mengelola

bisnis

STS TS N S SS

28 Saya berusaha untuk tidak ingin menyaingi para

pedagang lain

STS TS N S SS

29 Saya berusaha belajar dari pedagang lain dalam

menjalankan usaha

STS TS N S SS

30 Saya mau belajar demi memajukan usaha STS TS N S SS

III. Tingkat Pengetahuan

No Pernyataan 1 2 3 4 5

Kemampuan Teoritis

1 Allah menciptakan alam semesta beserta isinya STS TS N S SS

2 Sumberdaya adalah pemberian dan titipan Allah STS TS N S SS

3 Al-quran dan hadis merupakan pedoman hidup STS TS N S SS

4 Allah melarang manusia berbuat mubazir STS TS N S SS

5 Allah memperbolehkan setiap orang memiliki

sesuatu

STS TS N S SS

6 Setiap yang dimiliki seseorang hanyalah bersifat

sementara (titipan Allah)

STS TS N S SS

7 Kepemilikan seseorang dibatasi oleh kepentingan

masyarakat

STS TS N S SS

Page 166: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

8 Harta yang kita miliki hanya sebatas untuk kita

urus dan manfaatkan

STS TS N S SS

9 Allah melarang pendapatan yang tidak halal STS TS N S SS

10 Allah melarang kita mencuri STS TS N S SS

11 Allah melarang kita melakukan penipuan STS TS N S SS

12 Allah melarang kita berbuat curang STS TS N S SS

13 Allah melarang kita menyuap/ menyogok STS TS N S SS

14 Allah melarang kita menjual barang dan jasa yang

haram

STS TS N S SS

15 Allah melarang kita menghalalkan segala cara

demi mendapatkan keuntungan

STS TS N S SS

16 Allah melarang kita melakukan penimbunan

barang

STS TS N S SS

17 Allah melarang kita mengelabui dan membohongi

konsumen

STS TS N S SS

18 Harta kita juga harus bermanfaat bagi orang lain STS TS N S SS

19 Allah melarang kita memperkaya diri sendiri

tanpa memperhatikan adanya hak orang lain

didalamnya

STS TS N S SS

20 Landasan utama ekonomi islam adalah kerjasama

dengan landasan ketauhidan

STS TS N S SS

21 Landasan utama ekonomi islam adalah kerjasama

dengan landasan keikhlasan

STS TS N S SS

22 Landasan utama ekonomi islam adalah kerjasama

dengan landasan kejujuran

STS TS N S SS

23 Landasan utama ekonomi islam adalah kerjasama

dengan landasan keadilan

STS TS N S SS

24 Landasan utama ekonomi islam adalah kerjasama

untuk nendapatkan keuntungan yang wajar

STS TS N S SS

Page 167: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

25 Pertanggungjawaban akan berlaku baik didunia

maupun diakhirat nanti

STS TS N S SS

IV. Perilaku Dagang No Pernyataan 1 2 3 4 5

Niat

1 Saya niat melakukan usaha semata-mata untuk

mendapatkan ridha Allah

STS TS N S SS

2 Saya niat melakukan usaha hanya untuk

mendapatkan materi

STS TS N S SS

3 Saya niat melakukan usaha untuk mendapatkan

kebahagiaan didunia dan akhirat

STS TS N S SS

Tidak Melalaikan Ibadah

4 Saya tidak pernah lalai dalam shalat STS TS N S SS

5 Saya selalu berusaha untuk shalat tepat pada

waktunya

STS TS N S SS

6 Saya harus selalu berpuasa di bulan ramadhan STS TS N S SS

7 Saya tidak pernah lupa untuk membayar zakat STS TS N S SS

8 Kita dianjurkan untuk melakukan shalat secara

berjamah

STS TS N S SS

9 Saya melaksanakan shalat sunnah STS TS N S SS

10 Saya menyisihkan uang untuk bersedekah STS TS N S SS

11 Saya meluangkan waktu untuk membaca Al-quran STS TS N S SS

12 Saya menyempatkan waktu untuk senantiasa

berdzikir dan berdoa

STS TS N S SS

Akhlak dan Mental yang Baik

13 Saya ingin usaha saya maju STS TS N S SS

14 Saya bekerja tanpa mengenal waktu STS TS N S SS

15 Saya mampu menjalankan usaha dalam keadaan

apapun

STS TS N S SS

Page 168: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/738/1/93779-ERIK... · (Studi Kasus Terhadap Pedagang Muslim Di Pasar Ciputat ... proses

16 Saya bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari

STS TS N S SS

17 Saya bekerja demi mendapatkan rezki yang halal STS TS N S SS

18 Saya selalu berusaha Menjaga amanah orang lain STS TS N S SS

19 Saya selalu jujur dalam melakukan usaha STS TS N S SS

20 Saya suka menolong orang yang sedang dalam

kesusahan

STS TS N S SS

21 Menjaga kebersihan lingkungan sekitar STS TS N S SS

22 Saya berpakaian rapi dan menarik dalam

menghadapi pelanggan

STS TS N S SS

23 Saya senang menolong orang dan bersifat murah

hati dalam berdagang

STS TS N S SS

24 Saya senyum dan bersifat akrab ketika menghadapi

pelanggan

STS TS N S SS

25 Saya tenang, sopan dan tidak memotong

pembicaraan pelanggan

STS TS N S SS

26 Saya bersemangat ketika melayani pelanggan STS TS N S SS

Tidak Melakukan Tindakan yang Tidak Terpuji

27 Kita tidak boleh melakukan sumpah palsu STS TS N S SS

28 Kita tidak boleh berbuat riba STS TS N S SS

29 Kita tidak boleh memaksa pembeli STS TS N S SS

30 Kita tidak boleh membohongi konsumen STS TS N S SS

31 Kita tidak boleh melakukan kecurangan STS TS N S SS

32 Kita tidak boleh menjual barang yang haram STS TS N S SS

33 Kita tidak boleh menipu STS TS N S SS

33 Kita tidak boleh mencari keuntungan yang

berlebihan

STS TS N S SS

34 Kita tidak boleh melakukan penimbunan barang STS TS N S SS

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA