Proposal Munas Ciputat Fix

)HMI(

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

ISLAM (LKMI)SWA LEMBAGA KESEHATAN MAHASI

BAKORNAS) (BADAN KOORDINASI NASIONAL

MUNAS) LKMI XII(MUSYAWARAH NASIONAL

15 DESEMBER 2013-CIPUTAT, 13

PROPOSAL

PANITIA MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) XII LEMBAGA KESEHATAN MAHASISWA ISLAM (LKMI)

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) Sekretariat : Jl Legoso Raya, Ciputat. Telp/HP. 085780334213

1

6 ............................................................................................................................. Lembaran Pengesahan

5 ............................................................................................................................. Penutup

4 ............................................................................................................................. acaraRencana Agenda

4 ............................................................................................................................. Rencana Anggaran

4 ............................................................................................................................. Susunan Kepanitian

4 ............................................................................................................................. Penyelenggara

4 ............................................................................................................................. KegiatanRangkaian

3 ............................................................................................................................. Kegiatan emaT

2 ............................................................................................................................. Pendahuluan

1 ............................................................................................................................. Daftar Isi

DAFTAR ISI



PENDAHULUAN

Sehat merupakan hak untuk setiap manusia, sesuai dengan fakta konstitusional yang menjadi dasar pedoman dalam menerapkan upaya pelayanan kesehatan yang adil, manusiawi, berkeadilan, dan tanpa diskriminatif. Hal itu sebagaimana terdapat pada pasal 28 H UUD 45 Amandemen tahun 2000, serta UU No 23/1992 tentang kesehatan. Semangat ini lahir sebagai antitesa terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan termarginalisasinya kaum miskin dalam memperoleh akses terhadap layanan kesehatan yang manusiawi akibat mahalnya biaya layanan kesehatan.

Aspirasi masyarakat harusnya menjadi dasar dari berbagai rumusan yang mendasari lahirnya sebuah kebijakan politik, bukan sebaliknya kebijakan politik yang selanjutnya mengkondisikan asumsi, persepsi, dan aspirasi masyarakat. Dalam konteks dunia kesehatan, tak bisa dipungkiri bahwa mahalnya biaya berobat dan layanan kesehatan lainnya adalah hal yang paling banyak menjadi keluhan masyarakat, bahkan hal ini kemudian menjadi suara mayoritas masyarakat yang menjadi “uneg-uneg” mereka dalam memandang persoalan kesehatan yang ada di negeri ini. Akumulasi dari keluhan masyarakat tersebut telah mendorong lahirnya dua produk undang-undang yang mengatur soal pembiayaan dan jaminan kesehatan (UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS). Undang-Undang ini lahir berkat adanya perjuangan politik (kesehatan) yang dilakukan oleh seluruh elemen bangsa, mulai dari elit politik, akademisi dan praktisi kesehatan sampai masyarakat biasa. Ini dimungkinkan oleh adanya visibilitas dan kesamaan pemikiran (the way of thinking) antara masyarakat dengan elit politik yang mampu mempengaruhi kebijakan publik.

Tak bisa dipungkiri bahwa persoalan kesehatan bukanlah sebuah dimensi masalah yang berdiri sendiri. Harus dipahami kemudian bahwa dimensi kesehatan adalah “buah” dari kesejahteraan masyarakat. Artinya bahwa semakin baik tingkat kesejahteraan masyarakat, semakin baik pula derajat kesehatan serta kualitas hidup masyarakat tersebut. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah tingkat kesejahteraan masyarakat, semakin rendah pula derajat kesehatan. Hal ini berarti kesehatan sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Bahkan bisa dikatakan bahwa kemiskinan adalah akar masalah atas hadirnya berbagai persoalan kesehatan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, perjuangan untuk mewujudkan kesehatan masyarakat yang baik sebenarnya adalah “perang” melawan kemiskinan yang ada di masyarakat, sehingga upaya untuk mewujudkan kesehatan bagi semua harus diwujudkan lewat upaya perjuangan politik dibidang kesehatan. Tanpa adanya perjuangan politik di bidang kesehatan, maka isu

2



kesehatan yang pada dasarnya berakar dari persoalan kesehatan di masyarakat tidak akan pernah visible secara politik untuk diperjuangkan. Politik di bidang kesehatan adalah satu-satunya jalan untuk membuka sumbatan akses masyarakat miskin dan terpinggirkan dalam mendapatkan layanan kesehatan yang manusiawi yang secara spesifik dapat disederhanakan sebagai upaya untuk menjamin tersedianya anggaran kesehatan yang cukup sehingga mampu mendorong terwujudnya layanan kesehatan yang adil bagi semua komponen masyarakat.

Banyak harapan masyarakat kita akan hadirnya wajah dunia kesehatan yang menampilkan keramahan bagi semua komponen masyarakat. Wajah dunia kesehatan yang penuh mimik keramahan dalam menyapa masyarakat tanpa memandang status sosial mereka. Wajah dunia kesehatan yang tidak lagi menampilkan tangisan seorang ibu karena tak beradaya melihat anaknya yang meringis kesakitan dirumah akibat tidak adanya biaya untuk berobat ke rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan lainnya, tidak ada lagi tangisan seorang anak karena kematian ibunya akibat ditolak ditangani di rumah sakit karena tidak mampu membayar biaya administrasi, serta tidak boleh ada lagi pasien yang terpaksa keluar rumah sakit karena sudah tidak mampu lagi membayar biaya perawatan.

Akhirnya, untuk mewujudkan kesehatan bagi semua, maka syarat yang harus dipenuhi oleh seluruh elemen bangsa adalah adanya komitmen yang kuat dan konsisten untuk menjadikan kesehatan sebagai agenda politik prioritas dalam dimensi pembangunan nasional di Indonesia. Semoga, cita-cita untuk mewujudkan mayarakat adil makmur yang diridhai Tuhan YME dapat tercapai lewat upaya untuk mewujudkan kesehatan bagi semua. Merdeka !

Peran LKMI-HMI tentunya juga sangat dibutuhkan, disamping sebagai fungsi control dari kinerja pemerintah, orientasi pergerakan juga sudah harus menyentuh langsung ke masyarakat. Untuk itu, distribusi dan pembentukan LKMI-HMI di masingmasing daerah juga merupakan hal yang urgen untuk dilaksanakan. Sudah waktunya untuk menjadi bagian dari masyarakat guna memberikan pemahaman tentang seluruh aspek kehidupan yang ada kaitannya dengan kesehatan. Hal ini tentu saja sesuai dengan filosofi kesehatan maupun sebagai implementasi langsung sumpah suci nan mulia “hipokrates”.

TEMA KEGIATAN :

“Kepemimpinan Nasional Transformatif untuk Mewujudkan Indonesia Sehat Tanpa Sekat”

3



4

)Terlampir(RENCANA SUSUNAN AGENDA ACARA

RENCANA ANGGARAN (Terlampir)

SUSUNAN KEPANITIAN (Terlampir)

)MUNAS ke XII( MI Cabang Ciputatengan LKMI Hdsama bekerja PBHMI LKMI Bakornas oleh diselenggarakan ini Kegiatan

PENYELENGGARA

kader HMI yang berlatar belakang ilmu kesehatan Indonesia dan/atau -se HMI Cabang -Peserta kegiatan ini adalah kader LKMI

PESERTA

Ciputat Syahida Inn Wisma di bertempat 2013Desember 15 - 31pada dilaksanakan ini tan egiaK

WAKTU & TEMPAT

M 5201 – 3201 H/ 1436 – 5periode 143kepengurusan konsultasi dan pengawas majelis anggota serta formateur

mide dan formateur Sebagai forum tertinggi untuk memilih dan menetapkan c.

depanrumah tangga dan rekomendasi yang merupakan rumusan arah lembaga ke

pedoman dasar, pedoman menetapkan untuk tertinggi forum Sebagai b.

Indonesia-Sebagai wadah konsolidasi dan silaturahmi LKMI HMI se a.

TUJUAN KEGIATAN

HMI)-LKMIMUNAS KE XII HASISWA ISLAM (HIMPUNAN MAISLAM MAHASISWA KESEHATAN LEMBAGA NASIONAL MUSYAWARAH

KEGIATANRANGKAIAN



PENUTUP

Demikian rancangan kegiatan ini disusun sebagai gambaran pelaksanaan Musyawarah Nasional (MUNAS) Ke XII dan Latihan Kader Kesehatan (LK-Kes) Tingkat Nasional LKMI HMI. Kepada semua pihak yang turut andil memberikan perhatian dan partisipasinya, semoga Allah memberikan balasan yang sebaik-baiknya.

Billahittaufiq Wal Hidayah

Wassalamu ‘Alaikum, Wr.Wb

Ciputat, 6 Muharram 1435 H

9 November 2013 M

Ketua Panitia

Sekretaris Panitia

Mengetahui, PENGURUS

BADAN KOORDINASI NASIONAL

LEMBAGA KESEHATAN MAHASISWA ISLAM

(BAKORNAS LKMI) PBHMI

PERIODE 2011-2013 M/ 1432-1434 H

FIKRI SUADU RIAN NOVALIA SUMANTRI

Direktur Eksekutif Sekretaris Eksekutif

5

Noni Tri Utami harjoiErwin Prawirod



6



7

Syifa Azkia

Chalila Deli Gayo: Anggota

Apriliana Nur: Koordinator

Divisi Acara

Ayu Nopita : hara Benda

Noni Tri Utami : Sekretaris

Erwin Prawirodiharjo : Ketua Panitia

Organizing Committee:

Officio)-Ex(Erwin Prawirodiharjo Maratush Sholihah

dr. Tjues Aryo dr. Adymas Perdana

Andi Mukramin Yusuf, sKM dr. Irwan Ashari

dr. Ardiansyah Bahar ah, S.FarmMahmud

Ns.Kiki RGF dr. Edi Darmawan dr. Hulaimi Juenib

Rian Novalia Sumantri,S.Si,.Apt Ramadanus (Koordinator) .rd

:Steering Committee

)BAKORNAS LKMI PB HMIDIREKTUR EKSEKUTIF (Fikri Suadu . rd Penanggung Jawab:

drg. Arief Rosyid (KETUA UMUM PB HMI)

ng:Pelindu

MUSYAWARAH NASIONAL KE XII

SUSUNAN KEPANITIAAN

Lampiran 1.



8

Fahrizal

Ahmad Rifqi

Fahrur Rahman

Arum Samudra: Anggota

Ahmad Tantowi : Koordinator

Divisi Perlengkapan

Firda Hanifah

Putri Agni Kreativita

ika Hasanta RavyMa

anahDini Fauz

Qadrina Sufy

Siti Aisyah Nainggolan

Sri Wahyuni: Anggota

lvia Arianii S: Koordinator

Divisi Konsumsi

Rahma Atikah

M.A.W Khoirur Rijal

Meri Rahmawati

Tharlis Dian Syah Lubis

Agung Prakoso Trisa

DindyClara : Anggota

Eko Wahyudi : Koordinator

um)Hsi dan Hubungan Masyarakat (PubDivisi Publika

Nurul Fitria Pakpahan

Salma Hanifah

Delvina Ginting



9

Randhy Septianto

Finti Muliati

Metharezqi Suci Arsih

Andis Syahputra

Nita Fitriani: Anggota

Aulia Rosa Iqmy: Koordinator

Divisi Dekorasi dan Dokumentasi

Ahmad Arsadul

zeHer

r AliaMuhammad Haid

Rakha Jati Prasetyo

hRendy Hidayatulla : Anggota

Irham: Koordinator

dan Transportasi Divisi Akomodasi



Lampiran 2

Nama-Nama Delegasi :

1.Akbar K Baharsyah

2. Basso Agussofyang

3.Hady triyadi

Rincian Dana

Tiket pesawat Makassar – Jakarta : Rp.600.000 X 3 Orang : Rp.1.800.000

Tiket Pesawa Jakarta – Makassar: Rp.600.000 X 3 Orang : Rp.1.800.000

Total : Rp.3.600.000

RENCANA ANGGARAN 10



MUSYAWARAH NASIONAL KE XII Lampiran 3

RENCANA SUSUNAN AGENDA ACARA MUSYAWARAH NASIONAL XII

CIPUTAT, 13-15 DESEMBER 2013

Jumat, 13 Desember 2013

Waktu

Kegiatan

09.30 – 11.30

Pembukaan Munas XI LKMI HMI

Pembacaan ayat suci Al Qur’an Menyanyikan Lagu Indonesia raya dan hymne HMI Laporan Panitia Pelaksana Sambutan Ketua Cabang HMI Cabang Ciputat Sambutan Direktur Eksekutif Bakornas LKMI PBHMI Sambutan Ketua Umum PB HMI Sambutan Rektor UIN Jakarta sekaligus membuka MUNAS XII LKMI PBHMI Pembacaan Doa

11



11.30 – 13.30

12

ISOMA



13.30 – 16.00

Orasi Kebangsaan

16.00 – 19.30

Registrasi Peserta Munas

19.30 – 21.00

Sidang Pleno I Pembahasan dan Pengesahan Agenda Acara dan Tata tertib Pemilihan Presidium Sidang

21.00 – 00.00

Sidang Pleno II Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pengurus Bakornas LKMI PB HMI

Periode 2011-2013 Pandangan Umum Peserta Musyawarah Nasional terhadap

Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pengurus Bakornas LKMI PB HMI Periode 2011-2013

Tanggapan Pengurus Bakornas LKMI PB HMI Periode 2011-2013 Pandangan Akhir Peserta

00.00– 01.30

Lanjutan Sidang Pleno II

13



14



15

Proposal Munas Ciputat Fix

Documents

Transcript of Proposal Munas Ciputat Fix