Impetigo Ppt

25
v IMPETIGO Review Article Luciana Baptista Pereira Minas Gerais Federal University (UFMG) – Belo Horizonte (MG), Brazil. Presented by : Astin Setiachasanah 01.210.6094

description

kulit kelamin

Transcript of Impetigo Ppt

Page 1: Impetigo Ppt

v

IMPETIGOReview Article

Luciana Baptista PereiraMinas Gerais Federal

University (UFMG) – Belo Horizonte (MG), Brazil.

Presented by :Astin Setiachasanah

01.210.6094

Page 2: Impetigo Ppt

Identitas Journal

Penerbit : Anais Brasileiros de Dermatologia

Tahun terbit : 2014

Penulis : Luciana Baptista Pereira

Judul Jurnal : Impetigo

Page 3: Impetigo Ppt

ABSTRACT

Impetigo adalah infeksi kulit yang sering terjadi dan biasanya pada anak-anak.

Menurut sejarahnya, impetigo disebabkan oleh salah satu streptococcus β-

hemolyticus grup A atau Staphylococcus aureus.

Page 4: Impetigo Ppt

INTRODUCTION

• Sebagian kulit normal,terdapat bakteri yang hidup sebagai komensal di permukaan atau di folikel rambut.

• Kadang-kadang, pertumbuhan berlebih dari bakteri ini menyebabkan penyakit kulit, dan dalam kesempatan lain, bakteri yang biasanya ditemukan pada kulit dapat mengkoloni dan menyebabkan suatu penyakit

• Tindakan mencuci tangan dengan sabun antiseptik atau sabun biasa, terutama di kalangan anak-anak, sangat menurunkan infeksi seperti pneumonia, diare dan impetigo.

• Pada sebuah studi terkontrol, penulis mengamati insidensi impetigo 34% lebih rendah pada kelompok yang melakukan tindakan cuci tangan.

Page 5: Impetigo Ppt

KARAKTERISTIK STREPTOCOCCUS

• Streptokokus diklasifikasikan berdasarkan pada karbohidrat antigen C pada dinding sel, terdiri dari A sampai T. Streptokokus merupakan flora normal pada kulit, selaput lendir, dan saluran pencernaan.

• Streptokokus grup A memiliki patogenisitas jauh lebih tinggi dari group lain. Bakteri tersebut memiliki potensi invasif, yang dapat mencapai beberapa jaringan, seperti epidermis (impetigo), dermis (ecthyma) atau jaringan subkutan yang lebih dalam (selulit).

Page 6: Impetigo Ppt

KARAKTERISTIK STAPHYLOCOCUS

• Staphylococcus menghasilkan toksin yang dapat beredar secara sistemik dan berperan sebagai superantigen. Toksin tersebut akan mengaktivasi limfosit T dan produksi IL-1, IL-6, TNF alfa yang dapat menyebabkan erupsi kulit.

• Staphylococci ditularkan terutama oleh kontak tangan, terutama dalam pengaturan rumah sakit. Infeksi Staphylococcal dapat terjadi di semua kelompok umur.

Page 7: Impetigo Ppt

IMPETIGO BULOSA

• Impetigo bulosa secara umum disebabkan oleh organisme tunggal yaitu Staphylococcus aureus. Tetapi beberapa literatur menyebutkan impetigo bulosa disebabkan oleh Streptococcus grup A.

• S.aureus menghasilkan toksin eksfoliatif yang bersifat epidermolitik dan dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.

Page 8: Impetigo Ppt

• Predileksi : daerah intertriginosa (ketiak, leher, diaper area), dada, punggung.

• Impetigo bulosa dimulai dari terbentuknya vesikel yang akan berubah menjadi bula hipopion (bula kendor) dengan isi jernih yang kemudian menjadi purulen.

• Bula hipopion bersifat mudah pecah. Apabila bula pecah maka hanya akan tampak koleret dengan dasar yang eritematosa.

Page 9: Impetigo Ppt
Page 10: Impetigo Ppt
Page 11: Impetigo Ppt
Page 12: Impetigo Ppt

IMPETIGO NON-BULOSA (CRUSTED)

• Impetigo krutosa mewakili lebih dari 70% dari semua kasus impetigo. Impetigo krustosa lebih sering terjadi pada anak-anak dan biasanya disebabkan oleh streptococcus B hemolyticus.

• Impetigo krustosa dapat timbul pada kulit yang normal atau timbul akibat penyaki kulit sebelumnya (dermatitis atopik, dermatitis kontak, insect bite, pedikulosis, scabies).

• Malnutrisi dan higiene yang buruk merupakan faktor predisposisi dari penyakit ini.

Page 13: Impetigo Ppt

• Predileksi : muka dan ekstremitas• Lesi awal berupa eritema dan vesikel yang mudah

pecah. Jika vesikel pecah akan menimbulkan erosi yang diatasnya terdapat krusta tebal berwarna kuning seperti madu.

Page 14: Impetigo Ppt
Page 15: Impetigo Ppt
Page 16: Impetigo Ppt
Page 17: Impetigo Ppt

• Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah bakteri S.aureus yang telah resisten terhadap antibiotik golongan penisilin. MRSA pertama kali terdeteksi pada tahun 1961.

• Hal ini dapat terjadi karena S.aureus dapat menghasilkan beta-lactamase (penicilinase) yang dapat menghidrolisis cincin beta lactam.

• S.aureus pada MRSA menghasilkan Panton-Valentine-Leucodin (PVL) gen yang menyebabkan infeksi kutan supuratif seperti abses dan furunkel.

• Oleh karena itu, perhatian tentang MRSA pada infeksi masyarakat yang didapat, harus lebih besar terutama jika terdapat furunkel dan abses pada impetigo.

Page 18: Impetigo Ppt

PERAWATAN UMUM PASIEN DENGAN IMPETIGO

• Pada pasien dengan impetigo, lesi harus tetap bersih, dicuci dengan sabun dan air hangat.

• Sekret dan krusta juga harus dibersihkan. • Sabun biasa atau yang mengandung zat antiseptik

seperti triclosan, chlorhexidine dan povidone iodine, mungkin dapat digunakan.

Page 19: Impetigo Ppt

INDIKASI UNTUK PENGOBATAN DENGAN ANTIBIOTIK SISTEMIK

Antibiotik topikal adalah terapi pilihan untuk sebagian besar kasus impetigo. Antibiotik sistemik ditujukan ketika ada keterlibatan struktur yang lebih dalam (jaringan subkutan, fasia otot),demam, limfadenopati, faringitis, infeksi dekat rongga mulut, infeksi pada kulit kepala dan / atau banyak lesi (lebih dari lima)

Page 20: Impetigo Ppt

TERAPI ANTIBIOTIK SISTEMIK

• Penisilin G prokain dan semi sintetiknyaPenisilin G prokain : 1,2 juta per hari i.mAmpisilin : 4x500 mg, 1 jam a.cObat penisilin resisten-penisilinase (oksasilin, kloksasilin, dikloksasilin, flukoksasilin) : 3x250 mg sehari a.c• Linkomisin dan klindamisinLinkomisin : 3x500 mg sehariKlindamisin : 4x150 mg sehari• EritromisinDosis 4x500 mg sehari. ESO : rasa tak enak di lambung.• Sefalosporin Sefadroksil dosis dewasa 2x500 mg atau 2x1000mg sehari.

Page 21: Impetigo Ppt

PENGOBATAN TOPIKAL

• Mupirocin dan asam fusidic adalah pilihan pertama. Dalam meta-analisis publikasi, tidak ada perbedaan antara dua agen ini.

• Untuk saat ini, hanya ada satu penelitian yang membandingkan retapamulin dan asam fusidat, menunjukkan tidak ada perbedaan statistic antara dua produk tersebut.

Page 22: Impetigo Ppt

Asam fusidat sangat efektif terhadap S. aureus, dengan penetrasi yang baik ke permukaan kulit dan konsentrasi tinggi di tempat infeksi.Reaksi alergi terhadap asam fusidat belum ada yang dilaporkan.Sediaan : krim asam fusidat 2 %

Page 23: Impetigo Ppt

Mupirocin (asam pseudomonic A) adalah metabolit utama dari Pseudomonas fluorescens fermentation. Mupirocin bertindak dengan menghambat sintesis protein bakteri, dengan mengikat dengan enzim sintetase isoleucyl-tRNA, sehingga mencegah penggabungan isoleusin menjadi protein rantai.Efek samping yang paling umum, dilaporkan pada 3% dari pasien, dengan gatal dan iritasi di daerah yang diolesi.Sediaan : krim mupirosin 2%

Page 24: Impetigo Ppt

Retapamulin adalah agen semi-sintetis yang berasal dari jamur merang yang disebut Clitopilusscyphoides. Aksi antibakteri terjadi melalui penghambatan sintesis protein dengan mengikat selektif untuk bakteri ribosom. Hal ini efektif terhadap S. aureus dan S. pyogenes.Tersedia sebagai 1% salep, dapat digunakan dalam anak-anak dari 9 months.

Page 25: Impetigo Ppt

THANK YOU