PowerPoint Presentation

LAPORAN KASUS Kepanitraan Klinik Madya Universitas Islam MalangLaboratorium dermatovenereologyRSUD Kanjuruhan Kepanjen2015

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pemeriksaan Fisik KepalaDbnLeher Kelenjar Getah BeningDbnMata konjungtivaDbnTelingaHidungMulutDbnDbnDbnThorax anterior-posterior kulit cor pulmoDbnDbnDbnAbdomenDbnSistem genetaliaDbnEkstremitas superior - inferiorTerdapat kelainan kulitRegioEffloresensiAntebrachialis, manus, Crurallis Posterior, Genus Posterior Kulit = Tampak makula eritematous batas tegas dengan crusta (+) berwarna kuning kecoklatan seperti madu (Honey Coloured) , vesikel (+), pustula (+)

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan Gram Coccus (+) didapat bakteri berwarna ungu

ResumeAn.N datang ke RSUD Kanjuruhan dengan keluhan gatal-gatal pada siku, belakang lutut, dan sela jari sejak 9 hari yang lalu. Pada awalnya, muncul bintil-bintil yang berisi air dan nanah pada sela jari dan menyebar ke belakang lutut dan siku. Bintil-bintil tersebut digaruk oleh pasien dan pecah. Setelah pecah bekas bintil tersebut mengeluarkan cairan kuning kecoklatan dan mengering membentuk kerak berwarna kuning keemasan seperti madu.

Nonmedikamentosa Menjaga kebersihan agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi kulit.Menindaklanjuti luka akibat gigitan serangga dengan mencuci area kulit yang terkena untuk mencegah infeksi. Memotong kuku untuk menghindari penggarukan yang memperberat lesi.Memotivasi penderita untuk sering mencuci tanganPembahasan... Definisi Sinonim: Impetigo kontangiosa, impetigo vulgaris, atau impetigo Tillbury Fox

Pioderma superfisialis terbatas pada epidermis

Impetigo adalah suatu infeksi/peradangan kulit yang terutama disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes, yang dikenal dengan Streptococcus beta hemolyticus grup A. Kadang-kadang disebabkan oleh bakteri lain seperti Staphylococcus aureus pada isolasi lesi impetigo

EPIDEMIOLOGILaki-laki = perempuan Anak-anak 2-5 tahun Musim panas dan daerah lembabFaktor yang dapat mendukung terjadinya impetigo krustosa seperti:Hunian padatHigiene burukHewan peliharaan

Etiologi Staphylococcus aureus (50-60%) dan Streptococcus B hemoliticus.

Negara berkembang: Streptococcus pyogenes. Staphylococcus aureus banyak terdapat pada faring, hidung, aksila dan perineal merupakan tempat berkembangnya penyakit impetigo krustosa

Menginfeksi jaringan sekitarGEJALAKLINIKTrauma kulitStreptococcus B. hemolyticanMembran kulit rusakBakteri berkembang biakRelease netrofil & limfositPatofisiologiManifestasi klinis Umumnya pada anak, tanpa gejala umumVesikula/bula berdinding tipis diatas kulit yang eritem, cepat memecah, sehingga vesikula bulanya jarang terlihatGambaran khas berupa krusta tebal berwarna kuning kecoklatan seperti madu (honey coloured).Krusta dilepas tampak erosi dibawahnya.

Pemeriksaan penunjangLaboratorium rutin- Lekositosis. - Urinalisis hematuria & proteinuria 2.Pemeriksaan 2. 2. ImunologisPeningkatan kadar anti deoksiribonuklease (anti DNAse) B antibody.3.Pemeriksaan mikrobiologis- Kultur eksudat blood agar- Tes sensitivitas antibiotik- Pewarnaan gram eksudat gram (+)

DiagnosisAnamnesis Pemeriksaan fisikPemeriksaan Penunjang

Diagnosis banding Terdapat gejala prodomal seperti demam, malaise, anoreksia. Vesikel dinding tipis dengan dasar eritema (bermula di trunkus dan menyebar ke wajah dan ekstremitas) yang kemudian ruptur membentuk krusta (lesi berbagai stadiumVarisela

Lesi berkrusta yang menutupi daerah ulkus yang menetap selama beberapa minggu dan sembuh dengan jaringan parut bila menginfeksi dermis.

Ektima

Great imitator : papul, pustula dan krustosa yg berkonfluensi shg mirip impetigo sifilis impetiginosa

Sifilis stadium II

Bulla yang tidak gatal, ukuran bervariasi dari 1 sampai beberapa sentimeter, muncul bertahap dan menjadi menyeluruh, lecet muncul seminggu sebelum penyembuhan dengan hiperpigmentasi (warna kulit yang lebih gelap dari sebelumnya), tidak ada jaringan parut

Pemfigus vulgaris

Penatalaksanaan Non medikamentosa Menjaga kebersihan agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi kulit.Menindaklanjuti luka akibat gigitan serangga dengan mencuci area kulit yang terkena untuk mencegah infeksi. Mengurangi kontak dekat dengan penderita Bila diantara anggota keluarga ada yang mengalami impetigo diharapkan dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan Memotong kuku untuk menghindari penggarukan yang memperberat lesi.Memotivasi penderita untuk sering mencuci tangan.

32Terapi SistemikAmoksicillinDosis: 250-500 mg / dosis 3 x sehariAnak: 7,5-25 mg/Kg/dosis 3 x sehariMekanisme kerja dengan menghambat pembentukan dinding bakteri2.ClindamycinDosis: 150-300 mg/dosis, 3-4 x sehariAnak > 1 bulan 8-20 mg/Kg/hr, 3-4 x sehariMekanisme kerja dengan menghambat sintesis protein bakteri

TopikalAsam fusidatAntibiotik topikal yang bekerja menghambat sintesa asam nukleat dari bakteri. 2. MupirocinMupirocin ini bekerja dengan menghambat sintesis RNA dan protein dari bakteri. Salap mupirocin 2% diindikasikan untuk pengobatan impetigo yang disebabkan Staphylococcus dan Streptococcus pyogenes.

3. RatapamulinBerikatan dengan subunit 50S ribosom pada protein L3 dekat dengan peptidil transferase yang pada akhirnya akan menghambat protein sintesis dari bakteri

344. Bacitracin Baciracin merupakan antibiotik polipeptida siklik yang berasal dari Strain Bacillus Subtilis. Mekanisme kerja bacitracin yaitu menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan menghambat defosforilasi ikatan membran lipid pirofosfat sehingga aktif melawan coccus Gram positif seperti Staphylococcus dan Streptococcus. EktimaSelulitis dan ErisepelasGlomerulonefritis Post StreptococcalRhumatic feverPneumoniaInfeksi Methicilin- resistant staphylococcus aureus (MRSA).OsteomielitisMeningitis

Secara umum prognosis dari penyakit ini adalah baik jika dilakukan pengobatan yang teratur, meskipun dapat pula komplikasi sistemik. Lesi mengalami perbaikan setelah 7-10 hari pengobatan.

Terimakasih