ilmu shorof

20
PENDAHULUAN Tulisan ini saya dedikasikan terutama untuk saya sendiri agar supaya  pengetahuan saya tentang ilmu tata bahasa dan gramatika arab yang pernah saya  pelajari dulu dipesantren dapat saya ingat-ingat kembali sehingga tidak mudah untuk dilupakan dengan mempraktekkannya, begitu juga bagi siapa saja yang  berkeinginan untuk mempelajari kaidah shorof secara khusus untuk memperkuat  pengetahuannya tentang bahasa arab , saya mengijinkan tanpa syarat untuk menelaah tulisan ini, tak lupa pula kritik dan saran senantiasa saya harapkan dari siapa saja yang berkesempatan membaca keterangan yang saya tulis ini, karena saya juga hanyalah manusia biasa yang tentu membutuhkan koreksi dari orang yang barangkali lebih mumpuni dalam bidang ini. Pertama perlu saya tegaskan bahwa standar saya dalam menulis keterangan tentang kaidah shorof ini adalah sebuah kitab/buku kecil dan tipis tapi kaya akan dasar ilmu tata bahasa arab yang menampilkan contoh-contoh kiyasan tashrîf dalam bentuk seperti tabel yaitu kitab Amtsilatut tashrif karangan seorang ulama Indonesia yang terkemuka pasa masanya iaitu syeikh Muhammad Mashum ibn „Ali yang berdomisili di Kewaron Jombang Jatim, kitab karangan beliau ini telah tersebar luas dipesantren-pesantren di pulau jawa dan beberapa daerah diluar jawa,  bisa didapatkan d itoko-toko buku k urikulum pelaj aran pesantre n. Demikian agar diperhatikan sebelumnya bagi siapa saja yang hendak mempelajarinya terlebih dahulu saya sarankan untuk membeli bukunya untuk dijadikan panduan. Sebelum mempelajari suatu bidang ilmu terlebih dahulu harus diketahui defenisi ilmu tersebut beserta cakupan-cakupannya, dalam hal ini ilmu Tashrif  atau yang biasa disebut dengan ilmu Shorof . Tashrif  secara etimologi berarti perubahan, pengalihan atau penggunaan, sedangkan secara istilah Tashrif  adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang  bentuk-bentuk kalimat dalam bahasa arab serta penjelasan huruf-hurufnya, asli, tambahan, pembuangan dan sebagainya. Buku Amtsilatut tashrif yang ditulis oleh syeikh Muhammad Mashum ibn „Ali merupakan jadwal dan contoh-contoh kalimat bahasa arab yang telah jadi setelah  proses penambahan atau pengurangan yang sesuai dengan kaidah Shorof  baku, contoh-contoh tersebut terbagi menjadi dua bagian yaitu Tashrif istilahi yang menampilkan wazan-wazan/c ontoh kalimat isim dan kalimat fiil qiyasan (qiyasî ) serta perubahan bentuk kalimatnya setelah ditambahi dan dikurangi, dan Tashrîf lughowî yang menampilkan bentuk-  bentuk kalimat isim ataupun fiil ditinjau dari dlomir (makna yang tersimpan) yang terkandung didalamnya, mengenahi ilmu yang menjelaskan tentang proses penambahan dan pengurangan huruf dalam kalimat dinamakan dengan ilmu  I’lâl .

Transcript of ilmu shorof

PENDAHULUANTulisan ini saya dedikasikan terutama untuk saya sendiri agar supaya pengetahuan saya tentang ilmu tata bahasa dan gramatika arab yang pernah saya pelajari dulu dipesantren dapat saya ingat-ingat kembali sehingga tidak mudah untuk dilupakan dengan mempraktekkannya, begitu juga bagi siapa saja yang berkeinginan untuk mempelajari kaidah shorof secara khusus untuk memperkuat pengetahuannya tentang bahasa arab , saya mengijinkan tanpa syarat untuk menelaah tulisan ini, tak lupa pula kritik dan saran senantiasa saya harapkan dari siapa saja yang berkesempatan membaca keterangan yang saya tulis ini, karena saya juga hanyalah manusia biasa yang tentu membutuhkan koreksi dari orang yang barangkali lebih mumpuni dalam bidang ini.Pertama perlu saya tegaskan bahwa standar saya dalam menulis keterangan tentang kaidah shorof ini adalah sebuah kitab/buku kecil dan tipis tapi kaya akan dasar ilmu tata bahasa arab yang menampilkan contoh-contoh kiyasan tashrf dalam bentuk seperti tabel yaitu kitab Amtsilatut tashrif karangan seorang ulama Indonesia yang terkemuka pasa masanya iaitu syeikh Muhammad Mashum ibn Ali yang berdomisili di Kewaron Jombang Jatim, kitab karangan beliau ini telah tersebar luas dipesantren-pesantren di pulau jawa dan beberapa daerah diluar jawa, bisa didapatkan ditoko-toko buku kurikulum pelajaran pesantren.Demikian agar diperhatikan sebelumnya bagi siapa saja yang hendak mempelajarinya terlebih dahulu saya sarankan untuk membeli bukunya untuk dijadikan panduan.Sebelum mempelajari suatu bidang ilmu terlebih dahulu harus diketahui defenisi ilmu tersebut beserta cakupan-cakupannya, dalam hal ini ilmuTashrifatau yang biasa disebut dengan ilmuShorof.Tashrifsecara etimologi berarti perubahan, pengalihan atau penggunaan, sedangkan secara istilahTashrifadalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bentuk-bentuk kalimat dalam bahasa arab serta penjelasan huruf-hurufnya, asli, tambahan, pembuangan dan sebagainya.Buku Amtsilatut tashrif yang ditulis oleh syeikh Muhammad Mashum ibn Ali merupakan jadwal dan contoh-contoh kalimat bahasa arab yang telah jadi setelah proses penambahan atau pengurangan yang sesuai dengan kaidahShorofbaku, contoh-contoh tersebut terbagi menjadi dua bagian yaituTashrif istilahiyang menampilkan wazan-wazan/contoh kalimat isim dan kalimat fiil qiyasan (qiyas) serta perubahan bentuk kalimatnya setelah ditambahi dan dikurangi, danTashrflughow yang menampilkan bentuk-bentuk kalimat isim ataupun fiil ditinjau dari dlomir (makna yang tersimpan) yang terkandung didalamnya, mengenahi ilmu yang menjelaskan tentang proses penambahan dan pengurangan huruf dalam kalimat dinamakan dengan ilmuIll.

kalimatKalimat dalam bahasa arab terbagi menjadi 3:1. kalimat isim yaitu kalimat yang mempunyai makna dengan sendirinya dan tidak mempunyai waktu/masa seperti/(zaid/penolong)2. kalimat fiil yaitu kalimat yang mempunyai makna dengan sendirinya dan mempunyai masa seperti(telah menolong)3. kalimat huruf yaitu kalimat yang hanya bisa bermakna apa bila disambungkan dengan kalimat lain seperti, (apakah, apa bila)

pembagian dari kalimat-kalimat tersebut diatas secara lengkap bisa dilihat di kitab nahwu atau ilmu gramatika arab.Sedangkan kalimat-kalimat yang tertulis dalam jadwalAmtsilatut tshrfdalamTashrif istilhsesuai dengan urutannya yang berjejer kesamping adalah sebagai berikut:a. Fiil madlyialah kalimat yang menunjukkanzaman madly/masa lampau (past tense), hukumnya adalahmabn fathah(tercetak dalam bentuk berharkat fathah huruf akhirnya) kecuali apa bila bersambung dengandlmr rofa mutaharrik(bentuk dlomir mulai dari jama muannats ghoibah sampai mutakallim maal ghoir dalam tshrif lughow hal. 36) maka harus disukunkan huruf akhirnya sepertimejadi, atau bila bertemu denganwau jamamaka harus dibaca dlommah huruf akhirnya sepertimenjadib. Fiil mudlriialah kalimat yang menunjukkanzaman hlataumustaqbal/saat ini atau akan datang (present continues tense), hukumnya adalah mabni dlommah kecuali apa bila kemasukanmil nashob(kalimat yang menuntutnashob) maka harus dibaca fathah huruf akhirnya sepertimenjadi ataumil jazm(kalimat yang menuntutjazm) maka harus dibaca sukun huruf akhirnya sepertimenjadi c. Mashdar ghoiru mmialah kalimat isim yang terletak pada urutan ketiga dalam tashrifan fiil yang tidak diawali dengan huruf mm dan bermakna kejadian, hukumnya adalahmurob(harkat huruf terakhirnya bisa berubah sesuai mil yang menuntutnya), dansam(bentuk lafadznya tidak selamanya mengikuti qiyasan shorof, akan tetapi disesuaikan dengan bahasa yang pernah didengar dari orang arab) seperti , , d. Mashdar mmatauIsim mashdarialah isimmurobyang diawali dengan huruf mm dan beermakna kejadian, hukumnya adalahmurobdanqiyas(bentuk lafadznya disesuaikan dengan kiyasan shorof) seperti, dari fiil madly, e. Isim dlomrialah isim yang tidak dapat dijadikan awalan dan tidak dapat terletak setelahsecara ikhtiyar (bila jatuh setelahillmaka dikategorikan jarang) seperti contoh hukumnya adalah mabnf. Isim filialah isim yang dibaca rofa yang disebut setelah fiilnya, isim fil ada dua: fil isim dhohir seperti dan fil isim dlomr seperti , hukumnya adalah mabn dlommah, isim fail ini menunjukkan pada makna kejadian dan orang yang melakukannya yang disebut dengan subjekg. Isim isyrohialah isim yang dipakai sebagai makna isyarat, hukumnya adalah mabn seperti h. Isim maflialah isim yang dibaca nashob yang disebut setelah fil, isim mafl juga ada dua sebagaimana isim fil seperti dan, hukumnya adalah mabn fathah, isim mafl ini menunjukkan pada makna kejadian dan orang/sesuatu yang menjadi objek kejadian tersebut.i. Fiil amarialah fiil yang menunjukkan makna perintah yang eksis pada zaman mustaqbal, yang mana harkat ain fiilnya sama dengan harkat ain fiil mudlrinya, sepertimenjadihukumnya adalah mabn sukunj. Fiil nahialah fiil yang menunjukkan makna larangan yang harkat ain fiilnya sama dengan harkat ain fiil mudlrinya seperti dari mudlri, hukumnya adalah mabn sukunk. Isim zamndanIsim maknialah isim yang menunjukkan makna masa/waktu atau makna tempat, dua isim ini bentuk wazannya sama akan tetapi maknanya bisa berbeda sesuai pemakaiannya, hukumnya adalah murob, seperti contoh (air mengalir ditempat mengalirnya) dan (aku memukul zaid pada waktu dzuhur)l. Isim latialah isim yang menunjukkan makna alat seperti(kunci), hukumnya adalah murob.Keterangan; perbedaan antara isim fail dan isim maful dalam fiilrubdan seterusnya adalah terletak pada harkat ain fiilnya, isim fail dibaca kasroh ain fiilnya sedangkan isim maful dibaca fathah ain fiilnya. pemakaian isim zaman, isim makan dan isim alat tidak semuanya berlaku dalam percakapan melainkan tergantung pada kebiasaan orang arab dalam pemakaiannya.

Bentuk KalimatBentuk kalimat ada 13 macam, berikut keterangannya:1. bin/bentuk kalimatshohh, adalah bentuk kalimat yangfa fiil/huruf pertama, ainfiil/huruf kedua danlamfiil/huruf ketiganya (dengan menjadikan lafadzsebagai wazan/contoh perbandingan)tidak terdiri dari hurufillat/penyakit yaitualif,waudanyseperti2. bin mudlofadalah kalimat yangain fiildanlamfiilnya terdiri dari dua jenis huruf yang sama sepertiasalnya3. binmitsl wwadalah kalimat yangfa fiilnya terdiri dari hurufwau, seperti4. bin mitsl y-adalah kalimat yangfa fiilnya terdiri dari hurufyseperti5. bin ajwf wawadalah kalimat yangain fiilnya terdiri dari hurufwausepertiasalnya6. bin ajwf y-adalah kalimat yangain fiilnya terdiri dari hurufysepertiasalnya7. bin nqish wawadalah kalimat yanglm fiilnya terdiri dari hurufwausepertiasalnya8. bin nqish y-adalah kalimat yanglm fiilnya terdiri dari hurufysepertiasalnya9, 10 dan 11.bin mahmz fa, aindanlmadalah kalimat yangfa fiil, ain fiilataulm fiilnya terdiri dari huruf hamzah seperti, , 12.bin laff maqrnadalah kalimat yang terdiri dari dua hurufillatyang berkumpul/tidak terpisah seperti13.bin laff mafrqadalah kalimat yang terdiri dari dua hurufillatyang terpisah seperti

Tashrf Istilhhal. 2 ; (Kalimat yang sebangsa 3 huruf dan sepi dari tambahan)

Perlu diketahui sebelumnya bahwa kalimat baik fiil ataupun isim dalam bahasa arab paling sedikinya terdiri dari tiga huruf dan paling banyak adalah 7 huruf, sedangkan bentuk kalimat fiil madly dan mudlori dari fiiltsults(kalimat fiil yang terdiri dari tiga huruf) bila ditinjau dari harkat ain fiilnya ada enam bab dan tidak ada yang selain yanag enam ini, yaitu;a.fathah-dlommah seperti-b.fathah-kasroh seperti-c.fathah-fathah seperti-d.kasroh-fathah seperti-e.dlommah-dlommah seperti-f.kasroh-kasroh seperti-dibawah ini adalah jadwal tashrf istilh dalam bentuk tabel kedalam bahasa Indonesia yang diambilkan dari fiil madly, sedangkan selain fiil madly bisa disesuaikan sendiri terjemahnya dengan petunjuk pembagian kalimat yang telah diterangkan sebelumnya.

Bab 1;Menolong

memanjangkan

Menjaga

memerangi

Berangan

Bab 2;Memukul

melarikan diri

Berjanji

Gampang

Berjalan

berjalan dimalam hari

Menjaga

memanggang

membumbui

mengubur hidup-hidup

Kembali

Bab 3;mengerjakan

Membuka

meletakkan

mendekati baligh

Jauh

Tumbuh

Melihat

Bab 4;mengetahui

menggigit

merasa takut

Kering

Takut

takut pada/menghormati

Rela

takut/malu

berjalan dg telanjang kaki

Kuat

puas dg minum

Berdosa

Celaka

Bebas

Bab 5;Baik

besar (bentuk/tubuh)

keluar air maninya

Berani

lemah hatinya

menjadi orang kaya

Beruntung

Panjang

mulia serta dermawan

Sopan

rendah/hina

Lambat

Tenang

Najis

Bab 6;menyangka

Mencintai

Hal 8; (kalimat yang sebangsa 4 huruf yang sepi dari tambahan)

Dibab ini akan menampilkan fiil dan isim yang asal katanya memang tersusun dari empat huruf tanpa tambahan dan pengurangan kecuali setelah dikiyas tashrif, fiil ruba mujarrod hanya ada satu bentuk yakni satu bab, dibawah ini adalah fiil-fiil ruba mujarrod dalam bentuk fiil madly :

menggelincirkan

menundukkan/menganggukkan kepala

menterjemahkan

menggoda/mewaswaskan

menggerakkan

membubuhi lada

mengucapkan "bismillah"

mengucapkan "subhanallah"

mengucapkan "alhamdulillah"

mengucapkan "la ilaha illa Allah"

mengucapkan "la haula wala quwata illa billah"

Hal 10; (kalimat yang sebangsa 4 huruf yang sepi dari tambahan yang disamakan dengan fiil rub mujarrod)

Fiil rub mujarrod ada yang asli seperti bab sebelumnya dihalaman 8, dan ada yang dikategorikan sama dengan fiil rub mujarrod meski sama-sama mujarrod (sepi dari tambahan) yaitu yang biasa disebut fiil rubmulhaq(disamakan), demikian itu dikarenakan asal pengambilan bentuk fiil rub mulhaq adalah dari suku kata mashdar fiil tsults atau isim jmid (menurut ulama kufah semua mashdar adalah jamid yakni tidak terbentuk dengan kiyas tashrf, karena ia adalah bentuk asli suku tiap kata, sedangkan yang lain hanya diambilkan kiyasannya darinya, seperti contoh-contoh berikut ini:(berjilbab) dari mashdar tsults(menarik/tarik)(bercocok diladang) dari mashdar tsults(ladang)(menyombongkan diri) dari mashdar tsults(sombong)(mengeraskan suara) dari mashdar tsults(keras suaranya),(memulyakan) dari mashdar tsults(mulya)(merebus) dari mashdar tsults(merebus)dan(memakaikan songkok) dari isimjmid(isim yang tidak dapat dikiyas tashrf)(songkok)

hal 12; (bab pertama dari fiil tsults yang diberi tambahan)

fiil tsults mujarrod dipindah pada wazan""dengan menambahkan kelipatan huruf, berfaidah sebagai berikut:1. transitif, seperti : (zaid menggembirakan umar), karna mujarrodnya (ketika sepi dari tambahan) berfaidah intransitive2. menunjukkan makna banyak, sepeerti: (yakni, zaid memotong-motong tali menjadi banyak potongan)3. memposisikan objek pada asal pekerjaannya, seperti: (yakni, zaid memposisikan kafir/mengkafirkan si umar)4. mencabut/merusak asal pekerjaan dari objek, seperti: (yakni, zaid mengupas kulit delima)5. pengambilan fiil (kata kerja) dari isim (kata sifat atau benda), seperti: (yakni, kaum mendirikan tenda).Perlu diketahui juga bahwa macam-macam huruf tambahan yang bisa ditambahan pada kalimat baik fiil maupun isim itu ada 10 macam, yaitu terangkum dalam kata singkat ", perinciannya sebagai berikut:a. hamzahb. wauc. yd. sne. liff. hg. lmh. ti. nnj. mmdibawah ini adalah contoh-contoh fiil tsults mazd :menggembirakan

mengulang-ulangi

mewakilkan

memudahkan

menerangi

menjelaskan

membersihkan/menyucikan

mempertemukan/menemui

mengangkat (jabatannya)

menguatkan

mengadabkan/mendidiknya adab

menyialkan

mengucapkan tahniah (selamat)

Hal 14; (bab fiil tsults mazid/yang diberi tambahan)fiil tsults mujarrod dipindah pada wazan""dengan penambahan alif setelah f, berfaidah sebagai berikut:1.musyrokah(persekutuan/gabungan) diantara dua orang/sesuatu, (musyrokahialah maksud dari satu pekerjaan yang dikerjakan oleh dua subjek sehingga kedua-duanya menjadi fail (subjek) sekaligus mafl (objek), seperti contoh: (zaid dan umar saling pukul)2.bermakna fala yang berfaidah bermakna banyak, seperti contoh: memakai makna lafadz (semoga Allah melipatkan, pahalanya)3.bermakna afala yang berfaidahtadiyyah(melampaui/butuh pada maful), seperti contoh: (artinya semoga Allah menyehatkanmu)4.bermakna faala yang mujarrod (sepi dari tambahan), seperti contoh: , , (zaid melakukan safar, semoga Allah memeranginya, semoga Allah memberkahimu)dibawah ini adalah bentuk kiyasannya :membunuh/memerangi

menyentuhkan

menjanjikan

menggampangkan

menolong

meninggalkan

memberikan (tanpa ucapan)

menemui

menolong/mengasihi

mengobati

menindak dengan siksaan (menyiksa)

mencocoki

berbuat riba nasi'ah pada(menunda pembayaran)

Hal 16; (bab fiil tsults mazd)Fiil tsults mujarrod dipindah pada wazan""dengan menambahkanhamzah qoth(huruf hamzah yang tetap dibaca baik dalam keadaan tersambung atau terpisah) diakhirnya, berfaidah sebagai berikut:1. tadiyyah(melampaui pada maful/mebutuhkan objek) seperti: (aku memulyakan zaid)2. masuk/melebur dalam sesuatu/masa, seperti: (si musafir memasuki waktu sore)3. bermakna menuju pada sesuatu/tempat, seperti: (zaid menuju Hijaz dan umar menuju Irak)4. menunjukkan adanya sesuatu yang menjadi pengambilan fiil dalam diri fail, seperti contoh: (pohon pisang berbuah dan pohon berdaun) yakni buah dan daun terdapat dalam diri pohon5. maknamublaghoh(sangat), seperti contoh: (aku sangat menyibukkan umar)6. menemukan sesuatu berada dalam suatu sifat, seperti: (aku menemukannya dalam keadaan agung dan terpuji)7. bermakna jadi, seperti: (negeri itu menjadi fakir)8. bermakna menawarkan/menyediakan, seperti: (dia menyediakan baju untuk dijual)9. bermakna tiada/sirna, seperti: (si sakit hilang sembuhnya)10. bermakna sudah tiba waktunya, seperti: (sudah tiba waktunya memanen tanaman)dibawah ini adalah tabel bentuk-bentuk wazannya :memulyakan

menolong/memanjangkan tangan

menjanjikan

memudahkan

menjawab

menjelaskan

memberikan

memberitahukan

membayar (diyat)

menyegarkan (dengan air)

mengamankan

memaksa berdoa sepenuh hati pada

membebaskan

Hal 18; (bab fiil tsults mazd)Fiil tsults mujarrod dipindah pada wazan"dengan menambahkan t diawalnya dan lif setelah f, berfaidah:1. persekutuan antara dua orang atau lebih, seperti: (saling berdamai si kaum dan saling pukul si zaid dan umar)2. menampakkan sesuatu yang bukan dalam kenyataan, seperti: (pura-pura sakit si zaid), yakni menampakkan sakit padahal tidak sakit3. menunjukkan keterjadian secara berangsur-angsur, seperti: (saling berdatangan si kaum) yakni mereka berdatangan sedikit demi sedikit4. menunjukkan makna tsults mujarrod, seperti: (tinggi si dia dalam pangkatnya)5. muthwaahnya wazan fala, seperti: (aku menjauhinya maka menjadi jauhlah dia)yang dimaksudmuthwaahialah hasil sesuatu ketika suatu kalimat berhubungan dengan fiilmutaadd(fiil yang membutuhkan mafl), dibawah ini adalah contoh-contoh kiyasannya :saling menjauhi

saling bersentuhan

saling berjanji

mendahulukan yang kanan

saling menyalahkan

saling menjuhi/menyalahi

saling memberi tanpa ucap

saling bertemu

bersembunyi

berobat

saling memandang rendah

saling bertanya

saling berkomplot

hal 20; (bab fiil tsults mazd)fiil tsults mujarrod dipindah pada wazan""dengan menambahkan t diawalnya dan menggandakan ain, berfaida:1. Muthwaahnya wazan fa-ala yang berain fiil ganda, seperti: (aku memecahkan kaca maka menjadi pecahlah kaca itu)2. maknatakallufyaitu persekongkolan/pertolongan fil/subjek yang diberikan pada fiil/predikat agar predikat tersebut hasil/terwujud, seperti: (zaid memberanikan diri) yakni zaid memaksakan sifat keberanian dan mendorongnya agar terwujud dalam dirinya3. fil (si subjek) menjadikan/mencetak fiil (kata kerja) dari kalimat yang pada asalnya adalah mafl (objek), seperti (aku menjadikan yusuf sebagai anakku) dengan mencetak katamenjadi4. menunjukkan makna menjauhi sesuatu, seperti (zaid menjauhi celaan)5. menunjukkan makna menjadi seperti (menjadi janda si perempuan) yakni dia menjadi ayyim (janda)6. menunjukkan terjadinya predikat secara berkali-kali, seperti (yakni zaid minum teguk demi teguk)7. makna tuntutan seperti (dia terburu-buru terhadap sesuatu yakni menuntut untuk dikerjakan dengan cepat), dan(yakni dia menuntut bayan penjelasannya)dibawah ini adalah contoh wazannya :menjadi pecah

berulang-ulang

mengancam

menjadi mudah

menjadi terang

menjadi jelas

melampaui batas

mendapat/menerima

menjadi pejabat

minum/berfikir

berakal budi

berayun/bergoyang

melihat dalam keadaan berdiri

hal 22; (bab fiil tsults mazd)fiil tsults mujarrod dipindah pada wazan""dengan menambahkan hamzah diawalnya dan t diantara f dan ain fiilnya berfaidah sebagai berikut:1.muthwaahnya wazan faala seperti (aku mengumpulkan unta maka berkumpullah si unta)2.makna menjadikan/membuat seperti (zaid membuat/menjadikan roti)3.menambahkan maknamubaghoh(sangat) dalam makna kalimat, seperti (si zaid bekerja dengan sangat)4.bermakna wazan faala (fiil tsults mujarrod) seperti(dia jadzab/mabuk dalam bermunajat)5.bermakna wazan tafala (saling), sepertibermakna(saling berseteru)6.bermakna tuntutan seperti(fiil amar yakni dia menuntut darinya kesungguh-sungguhan)berikut ini contoh wazannya :berkumpul

memanjang

menghubungi

menjadi mudah

membiasakan

membeli

bertakwa

menjadi segar/puas (dengan minum)

mempercayakan kepada/melakuakan dengan tangan kanan

bersedih hati

berani

memilih

melampaui batas/menyalahi peraturan

Hal 24; (bab fiil tsults mazd)Fiil tsults mujarrod dipindah pada wazan""dengan menambahkan hamzah dan nn diawalnya, berfaidah:1. muthwaahnya wazan faala seperti (aku memecahkan kaca maka pecahlah kaca itu)2. muthwaahnya wazan afala tapi sedikit berlakunya, seperti (aku mengagetkannya maka kagetlah dia)keterangan; wazan infaala tidak terbentuk kecuali dari kalimat yang menunjukkan makna perbaikan dan menghasilkan bekas/dampak secara indrawi, berikut contoh wazannya :terjadi pekerjaannya

menjadi pecah

menjdi pecah (terputus/berakhir)

menjadi tunduk/patuh

menjadi cair

menjadi jelas

menjadi terkendali

menjadi padam

Hal 26; (bab fiil tsults mazd)Fiil tsults dipindah pada wazan""dengan menambahkan hamzah washol dan penggandaan lm fiil, berfaidah:1. menunjukkan berada/memasuki dalam suatu sifat, seperti (air baru itu memerah) yakni masuk dalam warna merah2. makna sangat seperti (malam menjadi sangat hitam)dibawah ini contoh wazannya :memerah

menghitam

memutih

menguning

menghijau

menjadi kelabu

menjadi coklat

Hal 26; (bab fiil tsults mazd)Fiil tsults mujarrod dipindah pada wazan""dengan menambahkanhamzah washol(hamzah yang dibaca pada saat tidak tersambung seperti istafala dan tidak dibaca saat tersambung dengan kalimat lain seperti ), sn dan t, berfaidah:1. menuntut suatu pekerjaan seperti (dia meminta ampun pada Allah) yakni dia menuntut pengampunan dari Allah2. menemukan sesuatu tampak/berada dalam suatu sifat, seperti (aku nampak ia agung dan bagus)3. makna beralih/pindah, seperti (Lumpur beralih menjadi batu)4. makna terpaksa/menanggung beban, seperti(dia memaksakan untuk berani)5. bermakna seperti fiil tsults mujarrod, sepertibermakna(menetap/tetap)6. muthwaahseperti (dia A mengistirahatkannya B maka beristirahatlah dia B)

Pengenalan Dasar Ilmu Shorof22.43ADAM EL-FARIZY1 COMMENTFi'il, Isim, Huruf

Perlu kita ketahui bersama bahwa sebuah kalimat dalam bahasa arab itu tersusun dari tiga hal:1.Fi'il (kata kerja)2.Isim (kata benda)3.Huruf yang memiliki maknasekarang, mari kita bahas secara singkat istilah-istilah yang telah saya sebutkan di atas;Pertama: Al Fi'lu atau fi'il secara bahasa memiliki makna perbuatan atau kata kerja. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu nahwu, fi'il adalah kata yang menunjukkan suatu makna yang ada pada zatnya serta terkait dengan waktu. Fi'il itu ada tiga:1.Fi'il Madhi2.Fi'il Mudhori'3.Fi'il AmarPenjelasan:1.Fi'il Madhi adalah kata kerja untuk masa lampau atau dalam istilah bahasa inggrisnya adalah past tense yang memiliki arti telah melakukan sesuatu. Contohnya:(telah berdiri) atau(telah duduk).

2.Fi'il Mudhari' adalah kata kerja yang memiliki arti sedang melakukan sesuatu atau dalam istilah bahasa inggrisnya present continues tense. Contohnya:(sedang berdiri) atau(sedang duduk).

3.Fi'il Amar adalah kata kerja untuk perintah. Contohnya(bangunlah!) atau(duduklah!)

Kedua: IsimIsim secara bahasa memiliki arti yang dinamakan atau nama atau kata benda. Sedangkan menurut ulama nahwu, isim adalah kata yang menunjukkan suatu makna yang ada pada zatnya akan tetapi tidak berkaitan dengan waktu. Isim itu terbagi-bagi menjadi beberapa jenis yang bisa dikelompokkan sesuai dengan kelompoknya. Karena isim banyak sekali, maka kita tidak membahasnya disini. Akan tetapi, untuk memberi pengertian dasar tentang isim, maka berikut contohnya:artinya Zaid (Isim 'Alam = nama orang),artinya Jakarta (Isim alam = nama tempat),artinya ini (Isim isyaroh =kata tunjuk),artinya saya (Isim dlomir =kata ganti) dan contoh-contoh yang lain.

Ketiga:Huruf yang memiliki arti;Huruf secara bahasa memilki arti huruf seperti yang kita kenal dalam bahasa indonesia ada 26 huruf. Sedangkan dalam bahasa arab kita mengenal ada 28 huruf yang kita kenal dengan huruf hijaiyah. Akan tetapi, huruf yang dimaksud disini bukan setiap huruf hijaiyah melainkan huruf hijaiyah yang memiliki arti seperti(dan)(maka)(dengan)(untuk)(akan)(seperti). Adapun huruf-huruf seperti Alif, Ta, Tsa, dan yang lain yang tidak memiliki arti maka tidak dapat menyusun suatu kalimat, melainkan hanya menyusun suatu kata saja. Maka dapat kita simpulkan bahwa fi'il adalah kata kerja, isim adalah kata benda dan setiap kata selain kata kerja, dan huruf disini adalah setiap huruf hijaiyah yang memiliki arti.

bedanya Nahwu dan Sharafkita sering denger istilah Nahwu dan Sharaf.. tapi kita tahu gak ya, bedanya nahwu sama sharaf itu apa? soalnya biasanya, ketika disebut nahwu maka sharaf ikut disebut dan sebaliknya.. lalu, apa dong bedanya?Nahwu; secara bahasa memiliki arti seperti atau misalnya (Kamus Al Munawwir)secara istilah, sebagaimana yg dikatakan pengarang kitab Al Fawakih Al janiyyah, sebuah kitab penjelasan dari kitab Mutammimah (yang merupakan penjelasan dari kitab jurmiyyah):Nahwu adalah ilmu tentang pokok, yang bisa diketahui dengannya tentang harkat (baris) akhir dari suatu kalimat baik secara i'rab atau mabniy... (baris atau harkat yg dimaksud disini adalah baris atau harkat terakhir dari suatu kata, contoh Alhamdu, maka yg dibahas dalam ilmu nahwu adalah harkat terakhir yaitu dhammah dari kata du)biar pada ngerti maka kita make contoh dah... misalnya kita baca basmalahkanbismillahIrrahmanirrahimi.. pernah kepikir gak knp dibaca kayak gitu? kenapa bismillahi gak BismillahA atau bismillahu? Arrahmani gak Arrahmana atau Arrahmanu? nah, disinilah fungsi ilmu nahwu, yaitu membuat sebuah kata bisa dibaca dengan benar sehingga menghasilkan makna atau arti yang benar.. karena bahasa arab itu, beda baris, maka bisa beda makna bahkan ada yg gak bisa diartiin kalo barisnya salah... catet!Sharaf; secara bahasa memiliki arti perubahan kata (kamus Al Munawwir) secara istilah sharaf adalah perubahan bentuk kata dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain... misalnya, dalam bahasaindonesia, kita bisa menggunakan kata teman, berteman, pertemanan, menemani, ditemani.. maka begitu juga dengan bahasa arab.. dan ilmu sharaf lah yang membahas masalah seperti itu...

isim berdasarkan jenis: Setelah kita dah dikenalin tentang isim, sekarang ayo kita bahas lagi sedikit tentang jenis-jenisnya.. kemarenkandah dikasih tau tuh kalo isim itu banyak macemnya. Nah, kesempatan kali ini kitakanngebahas isim dari segi jenisnya... yaitu1.Isim Mudzakkar2.Isim MuannatsPertama: Isim mudzakkar, Mudzakkar secara bahasa memiliki arti laki-laki,. secara istilah, isim mudzakkar adalah kata benda yang merupakan masuk ke dalam jenis laki-laki (loh!). mungkin ada yang nanya, mang ada benda yang punya jenis kelamin? ok.. maksudnya disini. Sederhananya.. semua nama manusia yang laki-laki dan nama benda yang tidak mengandung huruf ta marbuthah () maka itu termasuk isim mudzakkar...contoh isim mudzakkar: nama orang dan semua nama laki-laki..nama benda: buku, pulpen, baju dan semua nama benda yang tidak mengandung huruf ta marbuthah..kedua : Isim Muannats, Muannats secara bahasa memiliki arti wanita. Jadi, isim muannats semua isim yang masuk ke dalam jenis wanita. Sederhananya, isim muannats itu, semua nama wanita dan isim-isim yang mengandung huruf ta marbuthah. Contohnya:semua nama wanita, nama benda : sekolah, universitas, kipas angin dan semua nama benda yang mengandung ta marbuthah..catatan penting:ternyata ada isim muannats yang secara dzahir terlihat seperti mudzakkar, sebaliknya ada juga isim mudzakkar yang secara dzahir merupakan isim muannats.. contohnya nama hindun, Secara dzahir, hindun itu isim mudzakkar.. iya gak? Soalnya gada ta marbuthahnya. Tetapi secara hakiki, hindun itu isim muannats.. buktinya, nama ini digunakan sebagai nama wanita. kemudian contoh yang kedua usamah, secara dzahir, nama ini masuk ke jenis isim muannats, akan tetapi pada kenyataannya (hakiki) nama ini digunakan untuk nama laki-laki.... maka dikatakan usamah itu mudzakkar hakiki. Ngertikan? mudah-mudahan...Kesimpulan; setiap isim yang mengandung ta marbuthah maka isim itu muannats, setiap isim yang tidak mengandung ta marbuthah maka isim itu mudzakkar, setiap nama orang yang digunakan untuk laki-laki maka termasuk mudzakkar meskipun ssecara dhahir muannats, Setiap nama orang yang digunakan untuk wanita maka termasuk muannats meskipun secara dhahir mudzakkar.Tambahan:setiap nama negara seperti indonesia, malaysia, iran, dsb termasuk ke dalam isim muannats.

huruf jarsederhananya aja.. huruf jar atau huruf khafadh itu adalah huruf yang jika suatu isim bertemu dengan huruf tersebut maka wajib dibaca kasrah.... gitu... yang huruf jar apa aja sih? Niy dia... hafalin yak!!min (dari), ila (ke), 'an (dari), 'ala (diatas) fi (pada), rubba (sedikit atau jarang), bi (dengan), ka (seperti), li atau la (untuk atau bagi) huruf qasam (sumpah)kali ini kita akan membahas tentang huruf qasam atau huruf sumpah. Yaitu huruf-huruf yang digunakan untuk bersumpah. Adapun huruf-huruf qasam itu ada tiga yaitu: waw, ba, dan ta. Contoh penggunaan huruf-huruf qasam itu adalah :,, semua contoh tersebut memiliki arti : Demi Allah..nah, semua isim yang dijadikan sumpah, maka wajib dibaca jar atau kasrah. karena huruf sumpah termasuk kedalam huruf jar juga. apa itu huruf jar?kita boleh menggunakan waw, ba dan ta untuk mengucapkan sumpah. kita perhatikan dengan seksama bahwa setiap isim yang dijadikan sumpah maka dibaca jar atau kasroh... inget kaidah ini! semoga Allah memudahkan..catatan : waw dan ba yg dimaksud disini adalah yang digunakan untuk makna sumpah karena waw biasanya memiliki arti dan, bi biasanya memiliki makna dengan. Nah sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya bahwa ba (bi) termasuk dalam huruf jar juga (membuat isim setelahnya dibaca kasroh).

kata ganti (isim Dhamir)dhamir adalah kata ganti. Kita mengenal dalam bahasa indonesia ada kata ganti orang pertama (aku, kami), kata ganti orang kedua (kamu, kalian) dan kata ganti orang ketiga (dia, mereka). Dalam bahasa arab, kata ganti akan lebih kompleks, karena akan ada istilah kata ganti untuk laki-laki, kata ganti untuk perempuan, kata ganti tunggal, jamak dan dua orang. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu persatu...kata ganti orang ketiga laki-laki (dia)mereka berdua merekakata ganti orang ketiga perempuan(dia) mereka berduamerekakata ganti orang kedua laki-laki (kamu) kamu berduakaliankata ganti orang kedua perempuan (kamu) kalian berduaKaliankata ganti orang pertama (saya) (kami)

jika kita perhatikan, maka ada perbedaan yang jelas antara bahasa kita, dengan bahasa arab. Karena dari data diatas jelaslah bahwa bahasa arab memiliki kata ganti dua orang baik untuk kata ganti orang kedua dan ketiga baik untuk laki-laki atau perempuan. Untuk humaa dan antumaa sama saja ketika untuk laki-laki atau perempuan yang membedakan hanyalah pemakaiannya saja.Penting:sebagai tambahan, nahnu selain untuk kata ganti orang pertama jamak bisa juga digunakan sebagai pengagungan atas diri. Contohnya pada ayat : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (QS. Al Hijr [15]:9) dalam ayat tersebut, dengan menggunakan kata kami, bukan berarti bahwa Allah itu banyak, tidak satu. Akan tetapi nahnu disini sebagai pengagungan Alah atas diri-Nya. Jadi sekali lagi makna ayat ini tidak sekali-kali menyatakan bahwa Allah itu banyak.wallahu a'lam.setidaknya, kita mesti hafal niy semua kata dhamir... hafalin yak! jaahid! (berjuanglah!)

Mengenal Ilmu Sharaf : Bagian 1Berbicara ilmu sharaf, ane gak tau padanan kata atau istilah yang paling sesuai dalam bahasa kita, bahasa Indonesia. Yang jelas, sharaf adalah ilmu tentang perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Jika dalam bahasa inggris kita akan menemukan contoh berikut: drink drank drunk, go went gone, atau mungkin dalam bahasa kita, kita menemukan contoh perubahan kata makan menjadi:memakan- makanan dimakan dan sebagainya.Istilah yang perlu diketahu:a. Wazan; suatu rumusbaku, dimana setiap kata kerja nantinya akan masuk ke salah satu dari 35 rumusbakuperubahan kata. Dari 35 wazan atau bab, 6 diantaranya untuk kata kerja yang tersusun dari 3 huruf saja. Selebihnya (29 bab yang lain), untuk kata kerja yang lebih dari 3 huruf.b. Tashrif: perubahan kata dari kata kerja menjadi bentuk-bentuk yang lain.Secara umum, suatu kata berubah menjadi jenis perubahan kata sebagai berikut:1.Fi'il Madhi (kata kerja lampau, past tense)2.Fi'il Mudhari (Kata kerja sekarang, present continous tense)3.mashdar (kata benda)4.Fa'il (subyek)5.Maf'ul (obyek)6.Fi'il Amar (kata kerja perintah)7.Fi'il Nahiy (kata kerja larangan)8.Isim Zaman (nama waktu), Isim Makan (nama tempat), Isim Alat (nama alat).

Untuk yang ke delapan ini bentuk tahsrif yang jarang ditemui, karena penggunaannya benar2 sima'iy, artinya dipakai tergantung dari penggunaannya di kalangan orang arab.Ilmu sharaf membutuhkan lebih banyak hafalan dan sedikit pemahaman. Asyiknya belajar sharaf adalah, bentuknya yang telahbaku. Kalau kata ustadz ane, satu bab saja yang kamu hafal dan kamu fahami, maka kamu akan mudah menghafal dan memahai 34 bab sisanya. Ternyata memang benar dan ane telah merasakan itu. Perlu diperhatikan bahwa tahsrif dalam ilmu sharaf bersifat qiyasy (baku) adapun penggunaannya bersifat sima'iy (tergantung dari digunakan atau tidak di kalangan orang arab).Manakah yang lebih penting antara ilmu nahwu dan sharaf?Jawabannya sama-sama penting. Ilmu sharaf menyiapkan kata-kata yang baik untuk digunakan, ilmu nahwu menyusun kata-kata yang ingin digunakan agar bisa dipahami.Sumber belajarnya?Untuk yang ingin belajar ilmu sharaf, ane anjurkan sekali untuk memiliki kitab kecil berjudul Al Amtsilah At Tashriifiyyah. Banyak sekali di toko kitab diindonesia, apalagi di tanah abang (hehe..). Pasti si penjual tahu, kitab ini tersusun secara sistematis dalam bentuk baris dan kolom yang menyerupai tabel. sangat baik untuk dijadikan media hafalan. inget! inti dari ilmu sharaf adalah MENGHAFAL dengan SEDIKIT PEMAHAMAN.