Ilmu Ekonomi

32
week-6 1 ekmakro08-ittelkom-mna Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi Bank, Bank, Kebijakan Kebijakan moneter dan moneter dan fiskal fiskal 1.Peran Bank Sentral 2.Kebijakan Moneter 3.Kebijakan Fiskal

description

Ilmu Ekonomi. Bank, Kebijakan moneter dan fiskal. Peran Bank Sentral Kebijakan Moneter Kebijakan Fiskal. Bank Sentral (BI di Indonesia, Fed di USA). Bank Indonesia (BI) - Sebagai Bank Sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 Undang-undang RI No. 23 tahun 1999 Lembaga Negara yang independen. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Ilmu Ekonomi

Page 1: Ilmu Ekonomi

week-6 1ekmakro08-ittelkom-mna

Ilmu EkonomiIlmu EkonomiIlmu EkonomiIlmu Ekonomi

Bank, Bank, Kebijakan Kebijakan

moneter dan moneter dan fiskalfiskal

Bank, Bank, Kebijakan Kebijakan

moneter dan moneter dan fiskalfiskal1.Peran Bank Sentral

2.Kebijakan Moneter3.Kebijakan Fiskal

Page 2: Ilmu Ekonomi

week-6 2ekmakro08-ittelkom-mna

Bank Sentral (BI di Indonesia, Bank Sentral (BI di Indonesia, Fed di USA)Fed di USA)

Bank Indonesia (BI)Bank Indonesia (BI)- Sebagai Bank Sentral berdasarkan pasal 4 - Sebagai Bank Sentral berdasarkan pasal 4

ayat 1 Undang-undang RI No. 23 tahun ayat 1 Undang-undang RI No. 23 tahun 1999 1999 Lembaga Negara yang independen.Lembaga Negara yang independen.

Tujuan Bank IndonesiaTujuan Bank Indonesia- Mencapai dan memelihara kestabilan nilai Mencapai dan memelihara kestabilan nilai

rupiah.rupiah.

Bank Sentral (BI)Bank Sentral (BI) - Tidak melakukan kegiatan intermediasi - Tidak melakukan kegiatan intermediasi

seperti yang dilakukan Bank pada seperti yang dilakukan Bank pada umumnya.umumnya.

Page 3: Ilmu Ekonomi

week-6 3ekmakro08-ittelkom-mna

Sejarah BISejarah BI berdasarkan UU Bank Indonesia (UU No. 11 berdasarkan UU Bank Indonesia (UU No. 11

tahun 1953) BI lahir sebagai hasil tahun 1953) BI lahir sebagai hasil nasionalisasi nasionalisasi De Javasche BankDe Javasche Bank..

melalui UU N0.13 tahun 1968 tentang Bank melalui UU N0.13 tahun 1968 tentang Bank Sentral, peran BI sebagai Bank sentral.Sentral, peran BI sebagai Bank sentral.

17 mei 2000, UU N0.23 tahun 1999 17 mei 2000, UU N0.23 tahun 1999 ditetapkan sebagai pengganti UU N0.13 ditetapkan sebagai pengganti UU N0.13 tahun 1968, isinya memberikan status dan tahun 1968, isinya memberikan status dan kedudukan Bank Indonesia sebagai Bank kedudukan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dan bebas dari Sentral yang independen dan bebas dari campur tangan pihak luar termasuk campur tangan pihak luar termasuk pemerintah.pemerintah.

Page 4: Ilmu Ekonomi

week-6 4ekmakro08-ittelkom-mna

Tugas Bank Sentral Tugas Bank Sentral a)a) Menetapkan dan melaksanakan Menetapkan dan melaksanakan

kewajiban moneter.kewajiban moneter.

BI memiliki wewenang:BI memiliki wewenang:1.1. Menetapkan sasaran-sasaran moneter Menetapkan sasaran-sasaran moneter

dengan memperhatikan sasaran laju inflasi dengan memperhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkannya.yang ditetapkannya.

2.2. Melakukan pengendalian moneter dengan Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas padatetapi tidak terbatas pada Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah

maupun valuta asing,maupun valuta asing, Penetapan tingkat diskontoPenetapan tingkat diskonto Penetapan cadangan wajib minimum, danPenetapan cadangan wajib minimum, dan Pengaturan kredit dan pembiayaan.Pengaturan kredit dan pembiayaan.

Page 5: Ilmu Ekonomi

week-6 5ekmakro08-ittelkom-mna

b)b) Mengatur dan menjaga kelancaran Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.sistem pembayaran.

c)c) Mengatur dan mengawasi bank umum.Mengatur dan mengawasi bank umum.

BI memiliki wewenang:BI memiliki wewenang:1.1. Menetapkan peraturan, memberikan, dan Menetapkan peraturan, memberikan, dan

mencabut izin atas kelembagaan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank.kegiatan usaha tertentu dari bank.

2.2. Melaksanakan pengawasan bank dan Melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank.mengenakan sanksi terhadap bank.

Page 6: Ilmu Ekonomi

week-6 6ekmakro08-ittelkom-mna

Tingkat Operasi Bank SentralTingkat Operasi Bank Sentral

Operasi Pasar TerbukaTingkat Diskonto

Ketentuan Cadangan

Tingkat:Harga Stabil

Pengangguran rendahPertumbuhan GDP

Penawaran UangTingkat Suku Bunga

Cadangan

Instrumen Target menengah Target akhir

Page 7: Ilmu Ekonomi

week-6 7ekmakro08-ittelkom-mna

Tanggung jawab Bank Sentral: Tanggung jawab Bank Sentral: 1.1. Bank Sentral sebagai Bank Pemerintah.Bank Sentral sebagai Bank Pemerintah.

- Mengurus dan mengelola pengeluaran dan Mengurus dan mengelola pengeluaran dan pendapatan pemerintahpendapatan pemerintah

2.2. Bank sentral sebagai bank-nya bank.Bank sentral sebagai bank-nya bank.a. Memberikan pinjaman kepada bank umum sebagai a. Memberikan pinjaman kepada bank umum sebagai

sumber pinjaman terakhir sumber pinjaman terakhir (Lender of the last (Lender of the last resort)resort)..

3.3. Bank sentral sebagai regulator pasar Bank sentral sebagai regulator pasar uang/valas.uang/valas.a.a. Menjaga kestabilan nilai kurs mata uang.Menjaga kestabilan nilai kurs mata uang.b.b. Mengawasi jumlah uang yang beredar, untuk Mengawasi jumlah uang yang beredar, untuk

menghindari masalah ekonomi (inflasi).menghindari masalah ekonomi (inflasi).

4.4. Bank Sentral sebagai bank sirkulasi.Bank Sentral sebagai bank sirkulasi.a. Menambah jumlah uang yang beredar sesuai a. Menambah jumlah uang yang beredar sesuai

dengan kebutuhan perekonomian.dengan kebutuhan perekonomian.b. Mengganti uang yang sudah rusak dengan uang b. Mengganti uang yang sudah rusak dengan uang

baru.baru.

Page 8: Ilmu Ekonomi

week-6 8ekmakro08-ittelkom-mna

Kebijakan Moneter.Kebijakan Moneter. Kebijakan pemerintah untuk Kebijakan pemerintah untuk

mengendalikan perekonomian melalui mengendalikan perekonomian melalui jumlah uang yang beredar yang dilakukan jumlah uang yang beredar yang dilakukan oleh Bank Sentral (BI) oleh Bank Sentral (BI)

1.1. Kebijakan Kuantitatif.Kebijakan Kuantitatif.- Open market OperationOpen market Operation

- Menjual atau membeli surat berhargaMenjual atau membeli surat berharga- Reserve RequirementReserve Requirement

- Penetapan cadanganPenetapan cadangan- The discount RateThe discount Rate

- Mempengaruhi tingkat bunga diskontoMempengaruhi tingkat bunga diskonto

2.2. Kebijakan Kualitatif.Kebijakan Kualitatif.a.a. Selective Credit Control (pengawasan thd kredit)Selective Credit Control (pengawasan thd kredit)b.b. Moral Suasion (himbauan moral)Moral Suasion (himbauan moral)

Page 9: Ilmu Ekonomi

week-6 9ekmakro08-ittelkom-mna

Open Market Operations Open Market Operations “Expansive Monetary Policy”“Expansive Monetary Policy”

Meningkatkan jumlah uang beredar, Meningkatkan jumlah uang beredar, dengan membeli kembali SBI/obligasi dengan membeli kembali SBI/obligasi pemerintahpemerintah

Uang beredar naik, maka suku bunga turunUang beredar naik, maka suku bunga turun Suku bunga turun, Investasi, Konsumsi, net Suku bunga turun, Investasi, Konsumsi, net

ekspor naik.ekspor naik. Investasi naik, GDP riil naik, pengangguran Investasi naik, GDP riil naik, pengangguran

turunturun Tetapi akhirnya tingkat harga-harga naik Tetapi akhirnya tingkat harga-harga naik

inflasi naik; sehingga akan dilakukan inflasi naik; sehingga akan dilakukan kebalikannya.kebalikannya.

Page 10: Ilmu Ekonomi

week-6 10ekmakro08-ittelkom-mna

Restrictive Monetary PolicyRestrictive Monetary Policy“Tight Money Policy” atau kebalikan dari OPM“Tight Money Policy” atau kebalikan dari OPM

Menjual SBI/Obligasi di pasar, maka Menjual SBI/Obligasi di pasar, maka uang yang beredar turunuang yang beredar turun

Uang turun, maka suku bunga naikUang turun, maka suku bunga naik Suku bunga naik, maka Investasi, Suku bunga naik, maka Investasi,

Konsumsi, net ekspor turun.Konsumsi, net ekspor turun. Invetasi turun, maka pengangguran Invetasi turun, maka pengangguran

meningkat, yang pada akhirnya meningkat, yang pada akhirnya inflasi turun.inflasi turun.Cat: kedua kebijakan diatas dilakukan Cat: kedua kebijakan diatas dilakukan

untuk memanage inflasi agar untuk memanage inflasi agar terkendali, dan dilaksanakan 1 s.d 2 terkendali, dan dilaksanakan 1 s.d 2 tahun.tahun.

Page 11: Ilmu Ekonomi

week-6 11ekmakro08-ittelkom-mna

Reserve RequirementReserve RequirementPenetapan cadangan tunai dan giro wajib Penetapan cadangan tunai dan giro wajib

minimumminimum

Bank komersial memiliki dua cadangan: Bank komersial memiliki dua cadangan: Cadangan tunai Cadangan tunai uang tunai yang disimpan di bank uang tunai yang disimpan di bank

untuk memenuhi kewajiban bank kepada nasabah;untuk memenuhi kewajiban bank kepada nasabah; Giro Wajib Minimum (GWM) Giro Wajib Minimum (GWM) merupakan rekening merupakan rekening

bank komersial di bank sentral.bank komersial di bank sentral.

GWM 5% berarti bank komersial wajib GWM 5% berarti bank komersial wajib menyimpan dana di dalam rekening di bank menyimpan dana di dalam rekening di bank sentral minimal 5% dari dana pihak ketiga yang sentral minimal 5% dari dana pihak ketiga yang dikumpulkan bank tersebut. dikumpulkan bank tersebut.

Semakin tinggi cadangan, semakin sedikit dana Semakin tinggi cadangan, semakin sedikit dana pihak ketiga (seperti deposito) yang dapat pihak ketiga (seperti deposito) yang dapat disalurkan sebagai pinjaman dan investasi. disalurkan sebagai pinjaman dan investasi. efek penggandaan menjadi kecil.efek penggandaan menjadi kecil.

Page 12: Ilmu Ekonomi

week-6 12ekmakro08-ittelkom-mna

The Discount RateThe Discount RateMempengaruhi tingkat bunga diskontoMempengaruhi tingkat bunga diskonto

Bank Sentral menetapkan tingkat bunga Bank Sentral menetapkan tingkat bunga diskonto pada bank umum/komersial.diskonto pada bank umum/komersial.

Dalam kondisi perekonomian lesu bank sentral Dalam kondisi perekonomian lesu bank sentral seharusnya menurunkan tingkat bunga diskontoseharusnya menurunkan tingkat bunga diskonto

Tingkat diskonto juga merupakan tingkat Tingkat diskonto juga merupakan tingkat pemotongan nilai dari pinjaman terhadap nilai pemotongan nilai dari pinjaman terhadap nilai nominalnya. nominalnya. Contoh: tingkat diskonto 5% untuk Sertifikat Bank Contoh: tingkat diskonto 5% untuk Sertifikat Bank

Indonesia (SBI) 1 bulan berarti SBI dengan nilai Indonesia (SBI) 1 bulan berarti SBI dengan nilai nominal tertentu (misal Rp 1 milyar), dijual dengan nominal tertentu (misal Rp 1 milyar), dijual dengan harga Rp 950 juta (dipotong/didiskon 5%). Pada saat harga Rp 950 juta (dipotong/didiskon 5%). Pada saat jatuh tempo satu bulan kemudian, Bank Sentral jatuh tempo satu bulan kemudian, Bank Sentral menebus SBI tersebut senilai Rp 1 milyar.menebus SBI tersebut senilai Rp 1 milyar.

Dengan naiknya tingkat diskontoDengan naiknya tingkat diskonto JUB menurun JUB menurun

Page 13: Ilmu Ekonomi

week-6 13ekmakro08-ittelkom-mna

Analisis Grafik Analisis Grafik Kebijakan MoneterKebijakan Moneter

0

4

810

6

2

i (%)

M

D

D

A

B

MSA

MSA

MSB

MSB

Uang(a) Pasar Uang

0

4

810

6

2

i

I

DI

DI

A’

B’

Investasi(b) Permintaan Investasi

0

3,300

3,000

GDP

I, S

S

S

B’’

100200

A’’

100200

(c) Penentuan Output

Page 14: Ilmu Ekonomi

week-6 14ekmakro08-ittelkom-mna

Selective credit controlSelective credit control Pengawasan agar pemberian kredit Pengawasan agar pemberian kredit

diutamakan pada sektor-sektor produktif.diutamakan pada sektor-sektor produktif.

Yang diawasi adalah corak pinjaman dan Yang diawasi adalah corak pinjaman dan dan bentuk investasi yang dilakukan.dan bentuk investasi yang dilakukan.

Misal pemerintah ingin mendorong Misal pemerintah ingin mendorong perkembangan industri kecil dan perkembangan industri kecil dan menengahmenengah kreditnya bersifat lunak, kreditnya bersifat lunak, baik bunganya maupun jangka waktu baik bunganya maupun jangka waktu pengembaliannya.pengembaliannya.

Page 15: Ilmu Ekonomi

week-6 15ekmakro08-ittelkom-mna

Moral suasionMoral suasion Bank Sentral melakukan ajakan/himbauan Bank Sentral melakukan ajakan/himbauan

kepada bank umum untuk membantu kepada bank umum untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan program pemerintah dalam melaksanakan program tertentu.tertentu.

Contoh: Contoh: Bank umum diminta mengurangi pemberian Bank umum diminta mengurangi pemberian

pinjaman pada saat bank sentral menghendaki pinjaman pada saat bank sentral menghendaki uang ketat.uang ketat.

Menghimbau melakukan ekspansi untuk Menghimbau melakukan ekspansi untuk melonggarkan uang beredar.melonggarkan uang beredar.

Keberhasilan kebijakan moneter ini sangat Keberhasilan kebijakan moneter ini sangat tergantung kepada kemauan bank umum tergantung kepada kemauan bank umum untuk menuruti himbauan tersebut.untuk menuruti himbauan tersebut.

Page 16: Ilmu Ekonomi

week-6 16ekmakro08-ittelkom-mna

Kebijakan Fiskal.Kebijakan Fiskal. Kebijakan pemerintah dengan cara Kebijakan pemerintah dengan cara

mempengaruhi sisi penerimaan mempengaruhi sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran pada maupun sisi pengeluaran pada APBN. Wewenang diberikan kepada APBN. Wewenang diberikan kepada Menteri KeuanganMenteri Keuangan

1.1. Kebijakan bidang perpajakan.Kebijakan bidang perpajakan.

2.2. Kebijakan hutang luar negeri.Kebijakan hutang luar negeri.

3.3. Kebijakan pengeluaran Kebijakan pengeluaran pemerintah.pemerintah.

Page 17: Ilmu Ekonomi

week-6 17ekmakro08-ittelkom-mna

Sumber Pendapatan NegaraSumber Pendapatan Negara Pajak dalam negeri:Pajak dalam negeri:

Pajak Penghasilan (PPh)Pajak Penghasilan (PPh) Pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan Pajak Pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan Pajak

penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM)penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan

Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) CukaiCukai Dan Pajak lainnya.Dan Pajak lainnya.

Pajak Perdagangan:Pajak Perdagangan: Bea masukBea masuk Pajak/pungutan eksporPajak/pungutan ekspor

Penerimaan SDAPenerimaan SDA Minyak bumiMinyak bumi Gas alamGas alam Pertambangan umumPertambangan umum Kehutanan dan perikananKehutanan dan perikanan

Penerimaan negara bukan pajak:Penerimaan negara bukan pajak: Pendapatan penjualan, sewa, jasa, kejaksaan dan Pendapatan penjualan, sewa, jasa, kejaksaan dan

peradilan, pendidikan, dllperadilan, pendidikan, dll

Page 18: Ilmu Ekonomi

week-6 18ekmakro08-ittelkom-mna

Belanja NegaraBelanja Negara

Belanja pemerintah pusatBelanja pemerintah pusat:: Belanja pegawaiBelanja pegawai Belanja barangBelanja barang Belanja modalBelanja modal Pembayaran bunga utangPembayaran bunga utang SubsidiSubsidi Belanja hibahBelanja hibah Bantuan sosialBantuan sosial Belanja lain-lainBelanja lain-lain

Belanja untuk daerahBelanja untuk daerah:: Dana perimbanganDana perimbangan

Dana bagi hasilDana bagi hasil Dana alokasi umumDana alokasi umum Dana alokasi khususDana alokasi khusus

Dana otonomi khusus dan penyesuaianDana otonomi khusus dan penyesuaian

Page 19: Ilmu Ekonomi

week-6 19ekmakro08-ittelkom-mna

Contoh: Pendapatan negara APBN Contoh: Pendapatan negara APBN 20052005

APBN % PDBAPBN % PDB

A.A. Penerimaan dalam negeri:Penerimaan dalam negeri:379,6 -- 17,3 %379,6 -- 17,3 %a.a. Penerimaan perpajakanPenerimaan perpajakan 297,8 ---- 13,6 %297,8 ---- 13,6 %

i.i. Pajak dalam negeri Pajak dalam negeri 285,5 ------- 13 %285,5 ------- 13 %

ii.ii. Pajak perdagangan internasionalPajak perdagangan internasional 12,4 ------- 0,6 %12,4 ------- 0,6 %

b.b. Penerimaan negara bukan pajakPenerimaan negara bukan pajak 81,8 ---- 81,8 ---- 3,7 %3,7 %

B.B. Hibah:Hibah: 0,8 -- 0,1 %0,8 -- 0,1 %

JumlahJumlah 380,4 -- 17,4 %380,4 -- 17,4 %

Page 20: Ilmu Ekonomi

week-6 20ekmakro08-ittelkom-mna

Contoh: Belanja Negara APBN 2005Contoh: Belanja Negara APBN 2005

Belanja pemerintah pusatBelanja pemerintah pusat:: 266,2 ------- 12,2 266,2 ------- 12,2 %% Belanja pegawaiBelanja pegawai Belanja barangBelanja barang Belanja modalBelanja modal Pembayaran bunga utangPembayaran bunga utang SubsidiSubsidi Belanja hibahBelanja hibah Bantuan sosialBantuan sosial Belanja lain-lainBelanja lain-lain

Belanja untuk daerahBelanja untuk daerah:: 131,5 -------- 131,5 -------- 6 % 6 % Dana perimbanganDana perimbangan

Dana bagi hasilDana bagi hasil Dana alokasi umumDana alokasi umum Dana alokasi khususDana alokasi khusus

Dana otonomi khusus dan penyesuaianDana otonomi khusus dan penyesuaian

JumlahJumlah 397,8 ------ 18,2 397,8 ------ 18,2 %%

Page 21: Ilmu Ekonomi

week-6 21ekmakro08-ittelkom-mna

Dampak kebijakan fiskalDampak kebijakan fiskal

Dampak APBN pada GDP bisa dilihat Dampak APBN pada GDP bisa dilihat dengan menggunakan prinsip dengan menggunakan prinsip penggandaan.penggandaan.

GDP = C+I+G+(X-M)GDP = C+I+G+(X-M) Pengeluaran pemerintah terletak pada G Pengeluaran pemerintah terletak pada G

(Government spending)(Government spending) Misal pemerintah meningkatkan anggaran Misal pemerintah meningkatkan anggaran

belanja untuk gaji pegawai naik Rp1 triliun. belanja untuk gaji pegawai naik Rp1 triliun. Berapa besar dampak kenaikan GDP?Berapa besar dampak kenaikan GDP?

Kenaikan gaji pegawai negeri Kenaikan gaji pegawai negeri kenaikan kenaikan disposable incomedisposable income sebesar Rp1 triliun. sebesar Rp1 triliun. konsumsi naik (tergantung MPC).konsumsi naik (tergantung MPC).

Page 22: Ilmu Ekonomi

week-6 22ekmakro08-ittelkom-mna

Misal untuk membiayai Misal untuk membiayai kenaikan belanja pegawai kenaikan belanja pegawai tersebut dengan menaikkan tersebut dengan menaikkan pendapatan pajak sebesar Rp1 pendapatan pajak sebesar Rp1 triliun triliun apa dampaknya pada apa dampaknya pada GDP?GDP?

Pajak naik Pajak naik disposable incomedisposable income turun turun konsumsi turun. konsumsi turun.

Page 23: Ilmu Ekonomi

week-6 23ekmakro08-ittelkom-mna

Bagaimana bila kenaikan Bagaimana bila kenaikan pajak tersebut digunakan pajak tersebut digunakan untuk belanja barang atau untuk belanja barang atau belanja modal.belanja modal.

Bagaimana pengaruhnya Bagaimana pengaruhnya terhadap kenaikan GDP?terhadap kenaikan GDP?

Page 24: Ilmu Ekonomi

week-6 24ekmakro08-ittelkom-mna

Cadangan Emas - BICadangan Emas - BI

Sebagai Back up agar mata uang Sebagai Back up agar mata uang yang dicetak nilainya tidak turun, yang dicetak nilainya tidak turun, karena berlebihankarena berlebihan

Mengapa Emas? Nilainya stabil Mengapa Emas? Nilainya stabil sebagai alat tukar.sebagai alat tukar.

Page 25: Ilmu Ekonomi

week-6 25ekmakro08-ittelkom-mna

BI memiliki instrumen BI memiliki instrumen operasi pasar, sebagai operasi pasar, sebagai

berikut :berikut : Fine Tune Operation (FTO) Kontraksi atau Fine Tune Operation (FTO) Kontraksi atau

Ekspansi, masa berlakunya beberapa hari, Ekspansi, masa berlakunya beberapa hari, tingkat diskonto/bunga ditentukan BItingkat diskonto/bunga ditentukan BI

Fasilitas BI (FASBI), masa berlakunya Fasilitas BI (FASBI), masa berlakunya beberapa hari, dan bunganya ditentukan beberapa hari, dan bunganya ditentukan BIBI

Sertifikat BI, dengan masa 1 bulan, 3 Sertifikat BI, dengan masa 1 bulan, 3 bulan dan 1 tahun. Suku bunganya bulan dan 1 tahun. Suku bunganya ditentukan oleh pasar/lelangditentukan oleh pasar/lelang

Page 26: Ilmu Ekonomi

week-6 26ekmakro08-ittelkom-mna

Bank JangkarBank Jangkar

Bank yang diperbolehkan melakukan Bank yang diperbolehkan melakukan akuisisi/penggabungan bank lain.akuisisi/penggabungan bank lain.

Persyaratannya adalah bank yang Persyaratannya adalah bank yang melakukan intermediasi yang baik, melakukan intermediasi yang baik, diatas 50%.diatas 50%.

Page 27: Ilmu Ekonomi

week-6 27ekmakro08-ittelkom-mna

Formula :Formula :

Aggregate Demand (AD) = Aggregate Demand (AD) = Consumption (C) + Investement (I) Consumption (C) + Investement (I) + Government Spending (G) + + Government Spending (G) + Foreign LoanForeign Loan

Investment (I) + Government Investment (I) + Government Spending (G) = Saving (S) + Tax (T)Spending (G) = Saving (S) + Tax (T)

Income = Consumption (C) + Saving Income = Consumption (C) + Saving (S)(S)

Page 28: Ilmu Ekonomi

week-6 28ekmakro08-ittelkom-mna

InflasiInflasi Pembentukan harga barang/jasa ditentukan Pembentukan harga barang/jasa ditentukan

tingkat demand dan supply.tingkat demand dan supply. Oleh sebab itu, perubahan tingkat harga Oleh sebab itu, perubahan tingkat harga

(selalu naik) atau inflasi, dapat disebabkan (selalu naik) atau inflasi, dapat disebabkan dua hal demand pull atau sisi supply/cost dua hal demand pull atau sisi supply/cost push.push.

Supply ditentukan oleh biaya pengadaan Supply ditentukan oleh biaya pengadaan barang/jasa tersebutbarang/jasa tersebut

Dengan demikian, selain supply dan demand Dengan demikian, selain supply dan demand barang di pasaran, juga disebabkan oleh barang di pasaran, juga disebabkan oleh meningkatnya biaya pembuatan produk/jasa meningkatnya biaya pembuatan produk/jasa tersebuttersebut

Page 29: Ilmu Ekonomi

week-6 ekmakro08-ittelkom-mna 29

SpekulanSpekulan

Orang yang memperjual belikan Orang yang memperjual belikan mata uang asing atau barang mata uang asing atau barang

lainnya dengan harapan lainnya dengan harapan mendapatkan untung berlipat mendapatkan untung berlipat

ganda dari harganya yang ganda dari harganya yang berubah-ubah.berubah-ubah.

Page 30: Ilmu Ekonomi

week-6 30ekmakro08-ittelkom-mna

Kompas, sabtu 27 Mei Kompas, sabtu 27 Mei 20062006

Posisi akhir Maret 2006 :Posisi akhir Maret 2006 : Total dana perbankan yang ditaruh di BI Total dana perbankan yang ditaruh di BI

= Rp. 220,34 T= Rp. 220,34 T Giro BI = Rp. 106,72 T, SBI = Rp 97,85 T; Giro BI = Rp. 106,72 T, SBI = Rp 97,85 T;

Kredit 687,15 T; Kredit 687,15 T dan LDR Kredit 687,15 T; Kredit 687,15 T dan LDR Loan to Deposit Ratio 61,14%Loan to Deposit Ratio 61,14%

Sumbangan SUN netto (hasil lelang SUN Sumbangan SUN netto (hasil lelang SUN regular dan ritel dikurangi pelunasan regular dan ritel dikurangi pelunasan SUN jatuh tempo dan cash buy back) SUN jatuh tempo dan cash buy back) terhadap APBN 2006 = 24,9 Tterhadap APBN 2006 = 24,9 T

Page 31: Ilmu Ekonomi

week-6 31ekmakro08-ittelkom-mna

Kompas, Rabu 10 Mei Kompas, Rabu 10 Mei 20062006

Struktur Perbankan :Struktur Perbankan : Total Asset : Rp 1469 T, Porsi 10 Total Asset : Rp 1469 T, Porsi 10

bank terbesar 63,82%bank terbesar 63,82% Total Modal : Rp. 171,66 T, porsi 10 Total Modal : Rp. 171,66 T, porsi 10

bank terbesar 65%bank terbesar 65% Tahun 2010, modal minimum = Rp Tahun 2010, modal minimum = Rp

100 M100 M

Page 32: Ilmu Ekonomi

week-6 32ekmakro08-ittelkom-mna

Kompas, jum’at 21 Juli Kompas, jum’at 21 Juli 20062006

Biaya pengendalian moneter :Biaya pengendalian moneter : 2005 : Rp. 18 T2005 : Rp. 18 T 2006 : Rp. 20 T; untuk keperluan 2006 : Rp. 20 T; untuk keperluan

bunga SBI + bunga intervensi untuk bunga SBI + bunga intervensi untuk menjaga nilai tukar.menjaga nilai tukar.