Ikhtisar Kapita Selekta Linguistik

2
Ikhtisar Kapita Selekta Linguistik Nama: Susi Fauziah Topik: Teori Ferdinand de Saussure 0906500002 Dasar- dasar pemikiran linguistik Ferdinand de Saussure dituliskan dalam buku berjudul Course in General Linguistics yang diterbitkan tiga tahun setelah kematiannya. Dalam buku tersebut, terdapat pembahasan mengenai “tindak tutur”. Tindak tutur adalah mata rantai komunikasi yang terjadi antara setidaknya dua orang yang setiap bagiannya di identifikasi dan diberi nama. Salah satu bagian dari mata rantai ini disambungkan oleh mulut dan telinga, yang dinamai bagian exterior atau fisik. Bagian kedua adalah bagian psikologis atau pusat asosiatif, yang terletak di dalam otak. Pembagian berikutnya dari mata rantai ini melibatkan pemisahan antara pembicara A dan pendengar B tanpa menyiratkan kalau salah satu dari A atau B itu hanya terbatas pada kegiatan berbicara atau mendengar saja. Bagian dari tindak tutur yang berkaitan dengan dan termasuk pusat asosiatif pembicara dan telinga pendengar adalah aktif. Sedangkan bagian yang berkaitan dengan dan termasuk telinga pendengar dan pusat asosiatifnya adalah pasif. Sebagai akibatnya, ada hal sama yang disebutkan pada kedua bagian tersebut. Dari pembagian tersebut didefinisikan dua buah peran, yaitu 1) eksekutif yang meliputi bagian psikologis dan bersifat aktif, dan 2) reseptif yang meliputi bagian psikologis dan bersifat pasif. Lalu, Saussure memperkenalkan tiga istilah tambahan, yaitu ujaran (parole), bahasa (langue) dan tuturan (langage). Materi kajian linguistik adalah bahasa. Walaupun ujaran dapat diteliti tetapi Saussure tidak menjadikannya sebagai fokus penelitian dalam linguistik. Ada beberapa hal yang mendasari pemikiran tersebut. Pertama, bahasa bersifat sosial sedangkan ujaran bersifat individual. Karena bahasa bersifat sosial, maka setiap orang mempelajari bahasa melalui tahapan yang sama. Sebaliknya ujaran bersifat individual sehingga ujaran

description

It is about Ferdinan de Saussure's linguistics' theory

Transcript of Ikhtisar Kapita Selekta Linguistik

Page 1: Ikhtisar Kapita Selekta Linguistik

Ikhtisar Kapita Selekta Linguistik Nama: Susi Fauziah

Topik: Teori Ferdinand de Saussure 0906500002

Dasar- dasar pemikiran linguistik Ferdinand de Saussure dituliskan dalam buku berjudul Course in General Linguistics yang diterbitkan tiga tahun setelah kematiannya. Dalam buku tersebut, terdapat pembahasan mengenai “tindak tutur”. Tindak tutur adalah mata rantai komunikasi yang terjadi antara setidaknya dua orang yang setiap bagiannya di identifikasi dan diberi nama. Salah satu bagian dari mata rantai ini disambungkan oleh mulut dan telinga, yang dinamai bagian exterior atau fisik. Bagian kedua adalah bagian psikologis atau pusat asosiatif, yang terletak di dalam otak. Pembagian berikutnya dari mata rantai ini melibatkan pemisahan antara pembicara A dan pendengar B tanpa menyiratkan kalau salah satu dari A atau B itu hanya terbatas pada kegiatan berbicara atau mendengar saja. Bagian dari tindak tutur yang berkaitan dengan dan termasuk pusat asosiatif pembicara dan telinga pendengar adalah aktif. Sedangkan bagian yang berkaitan dengan dan termasuk telinga pendengar dan pusat asosiatifnya adalah pasif. Sebagai akibatnya, ada hal sama yang disebutkan pada kedua bagian tersebut. Dari pembagian tersebut didefinisikan dua buah peran, yaitu 1) eksekutif yang meliputi bagian psikologis dan bersifat aktif, dan 2) reseptif yang meliputi bagian psikologis dan bersifat pasif.

Lalu, Saussure memperkenalkan tiga istilah tambahan, yaitu ujaran (parole), bahasa (langue) dan tuturan (langage). Materi kajian linguistik adalah bahasa. Walaupun ujaran dapat diteliti tetapi Saussure tidak menjadikannya sebagai fokus penelitian dalam linguistik. Ada beberapa hal yang mendasari pemikiran tersebut. Pertama, bahasa bersifat sosial sedangkan ujaran bersifat individual. Karena bahasa bersifat sosial, maka setiap orang mempelajari bahasa melalui tahapan yang sama. Sebaliknya ujaran bersifat individual sehingga ujaran yang dihasilkan oleh setiap individu dapat berbeda- beda. Kedua, sifat bahasa tidak dipengaruhi oleh keinginan (nonwillful) sedangkan ujaran dipengaruhi oleh keinginan yang ada dalam diri tiap individu. Hal tersebut menyebabkan terjadinya karakteristik ketiga pada bahasa dan ujaran, yaitu bahasa bersifat pasif sedangkan ujaran bersifat aktif. Perbedaan terakhir yang terdapat pada bahasa dan ujaran, yaitu bahasa bersifat homogen sedangkan ujaran bersifat heterogen. Oleh karena itu, bahasa memiliki pola yang dapat dikaji sedangkan ujaran bersifat individual sehingga tidak berpola. Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah apa yang dipelajari, ujaran adalah penggunaan dari bahasa sedangkan tindak tutur adalah manifestasi dari bahasa dan ujaran.

Tanda dalam bahasa terdiri dari yang menandai (signifiant, signifier, penanda) dan yang ditandai (signifie, signified, petanda). Baik penanda maupun petanda tidaklah dapat dipisahkan satu dari yang lainnya. Baik penanda maupun tanda bersifat mental; penanda adalah citra bunyi sedangkan petanda adalah gagasan atau konsep.

Saussure juga menyatakan kalau di dalam langue terdapat hubungan sintagmatik dan asosiatif. Hubungan sintagmatik adalah hubungan sejajar dalam rangkaian ujaran. Sedangkan hubungan asosiatif adalah hubungan yang didasari oleh perbedaan. Asosiatif dapat juga dijelaskan sebagai kata- kata yang mempunyai kesamaan berasosiasi dalam pikiran.