IKHTIOLOGI

22

description

Ikhtiologi

Transcript of IKHTIOLOGI

Page 1: IKHTIOLOGI
Page 2: IKHTIOLOGI

IKHTIOLOGI

Page 3: IKHTIOLOGI

KELOMPOK 1

ILHAM HADIL. FIRMAN YAYANG A.MARIA HAMINURUL ZAITUN

Page 4: IKHTIOLOGI

IKHTIOLOGI

• PENGERTIAN IKHTIOLOGI•  Ikhtiologi merupakan salah satu cabang ilmu Biologi

(zoologi) yang mempelajari khusus tentang ikan beserta segala aspek kehidupan yang dimilikinya. Istilah ini berasal dari Ichthyologia(bahasa Latin: Yunani) dimana perkataan Ichthys artinya ikan dan logos artinya ajaran.

Page 5: IKHTIOLOGI

TATA NAMA• Istilah “nomenklatur” berasal dari bahasa Latin, yaitu

nomenklatural, yang berarti pemberian nama/tata-nama/penamaan. Pada umumnya ada tiga macam sistim penamaan yang sering digunakan, yaitu:

1. Valid scientific name atau Scientific name:2. Standard common name atau Common name3. Vernacular name atau Local common name

Page 6: IKHTIOLOGI

• Valid scientific name atau Scientific name adalah nama ilmiah dari suatu binatang dan nama ilmiah ini merupakan nama yang sah atau diakui.

• Selain itu, adapula nama ilmiah lainnya yang tidak sah atau tidak diakui dan disebut nama synonym atau nama persamaan untuk suatu jenis ikan.

• Contoh:• Scientific name : Carassius auratus auratus (ikan mas)

(Linnaeus, 1758)• Synonym : Carassius auratus cantonensis Tchang, 1933• Carassius chinensis Gronow, 1854• Carassius discolor Basilewsky, 1855• Scientific name : Sarda sarda (ikan sarden) (Bloch,

1793)• Synonym : Thynnus brachipterus Cuvier, 1829• Sarda pelamis (Brünnich, 1768)• Scomber palamitus Rafinesque, 1810

Page 7: IKHTIOLOGI

• Standard common name atau Common name adalah nama umum yang lazim digunakan untuk nama sesuatu binatang atau ikan. Pada setiap negara biasanya memiliki nama-nama umum untuk sesuatu ikan dan hal ini tergantung kepada bahasa nasional negara tersebut. Namun demikian, nama-nama umum tersebut sering pula berlaku untuk seluruh dunia, terutama jika mempergunakan bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, atau Hawaii.

• Contoh:• Scientific name : Thunnus alalunga (albakora, spesies ikan

tuna) (Bonnaterre, 1788)• Common name : Albacora (di Argentina, Brasil, Colombia,

Cuba, Dominica, Meksiko, Panama, Peru, Portugal, Puerto Rico, Spanyol, Swedia, Uruguay, Venezuela). Albacore (di Afrika Selatan, Alaska, Amerika Serikat, Barbados, Denmark, Filipina, India, Inggris, Kanada, Selandia Baru). Tuna (di Fiji, Malaysia, Namibia, Serbia).

• Scientific name : Cyprinus carpio carpio (ikan karper) Linnaeus, 1758

• Common name : Common carp (di Australia, Amerika Serikat, Bangladesh, Filipina, Hong Kong, India, Kenya, Malaysia, Meksiko, Namibia, Rwanda, Sri Lanka, Taiwan, Uruguay, Uzbekistan). Carpe (di Belgia, Perancis, Quebec, Swiss). Carpa (di Argentina, Brasil, Cili, Portugal, Uruguay).

Page 8: IKHTIOLOGI

• Vernacular name atau Local common name adalah nama daerah atau nama lokal untuk sesuatu binatang atau ikan. Biasanya nama lokal sesuatu binatang di dalam suatu negara sangat bervariasi. Keanekaragaman nama lokal ini tergantung kepada banyak tidaknya variasi bahasa daerah yang terdapat di dalam negara tersebut.

• Contoh:• Nama umum (Indonesia) : ikan mas, karper• Nama local : masmasan, tombro, wangkang (Jawa); kumpai

lauk mas, cingkeuk (Bandung); rayo, ameh (Padang).• Nama umum (Indonesia) : betok • Nama local : betik, krucilan (Jawa); pepeuyeuh, pupuyu

(Kalimantan); betrik, boreg (Bandung); puyupuyu ( Padang); bale balang (Makassar), bale oseng (Bugis).

Page 9: IKHTIOLOGI

• Penulisan nama ilmiah ikan yang paling baik adalah jika selain nama ilmia hitu sendiri juga terdapat nama author dan tahun ketika ikan tersebut pertama kali dideskripsi. Misalnya nama ilmiah untuk salah satu spesies ikan terbang adalah Cypselurus poecilopterus (Valenciennes, 1846). Jika sebuah ikan memiliki nama ilmiah yang sama tetapi berbeda nama author, maka nama author yang mendeskripsikan lebih awal dinyatakan sebagai nama ilmiah (valid scientific name) sedangkan deskripsi yang belakangan dianggap sebagai synonym (nama persamaan). Sebagai contoh, nama ilmiah ikan kiper yang sah adalah Scatophagus multifasciatus Richardson, 1844, dan nama persamaannya adalah Scatophagus multifasciatus Bleeker, 1855.

Page 10: IKHTIOLOGI

• Pada bagian belakang dari nama genus atau genera, sering pula ditrulis suatu singkatan: sp., spp., atau n.sp. Singkatan “sp.” artinya jika satu jenis ikan belum diketahui spesiesnya dengan tepat atau analisanya belum lengkap. Arti “spp.” adalah jika ada beberapa jenis ikan yang termasuk dalam satu genus tetapi nama spesiesnya belum diketahui secara lengkap atau analisanya belum lengkap. Seringkali ditemukan pustaka yang mencantumkan nama ikan dan diikuti dengan tulisan “n.gen.” dan “n.sp.”, yang merupakan singkatan dari “new genus” dan “new species”. Hal ini menunjukkan bahwa ikan tersebut termasuk spesies dan genus yang baru. Sebagai contoh misalnya ikan Celestichthys margaritatus n.gen., n.sp. yang ditemukan di di Myanmar (Roberts, 2007).

Page 11: IKHTIOLOGI

Kedudukan Ikan dalam Dunia Hewan• Dalam dunia hewan (kingdom Animalia) terdapat kira-kira

22 fila, 68 kelas, dan 350 ordo. Menurut Storer dan Usinger (1957), dunia hewan dapat dibedakan atas dua subkingdom, yaitu Protozoa (unicellulair animals) dan Metazoa (multicellulair animals atau tissue animals).

Page 12: IKHTIOLOGI

• Subkingdom Metazoa terdiri atas 21 fila, satu di antaranya adalah filum Chordata. Ciri khas filum Chordata antara lain mempunyai chorda dorsalis atau batang penguat tubuh. Filum Chordata dapat dibagi atas dua grup yang meliputi lima subfila, yaitu:

Page 13: IKHTIOLOGI

• Grup A. Acrania1. Subfilum: Hemichordata2. Subfilum: Urochordata (Tunicata)

Kelas: Larvacea / Appendicularia

Kelas: AscidiaceaKelas: Thaliacea

3. Subfilum: Cephalochordata

Page 14: IKHTIOLOGI

• Grup B. Craniata atau Vertebrata1. Subfilum: Agnatha (vertebrata tanpa rahang)

Kelas: Ostracodermi (sudah punah)Kelas: Cyclostomata / Marsipobranchii /

Monorhina (Lamprey dan hagfishes)2. Subfilum: Gnathostomata (vertebrata yang berahang)• Superkelas: Pisces

Kelas: Placodermi (sudah punah)Kelas: Chondrichthyes (ikan bertulang

rawan)Kelas: Osteichthyes (ikan bertulang sejati)

• Superkelas: TetrapodaKelas: AmphibiaKelas: ReptiliaKelas: AvesKelas: Mammalia

Page 15: IKHTIOLOGI

Jumlah Spesies Ikan• Jumlah spesies/jenis ikan adalah

yang terbanyak jika dibandingkan dengan jumlah spesies hewan vertebrata lainnya. Menurut Lagler et al. (1977), jumlah spesies ikan yang telah diberi nama diperkirakan sekitar 15 000 – 17 000 jenis, dari sekitar 40 000 jenis ikan yang ada. Persentase spesies hewan menurut Lagleret al. (1977) dari lima kelas Vertebrata adalah sebagai berikut: Pisces

• 20 000 spesies (48,1%), Aves 8600 spesies (20,7%), Reptilia 6000 spesies (14,4%), Mammalia 4500 spesies (10,8%), dan Amphibia 2500 spesies (6,0%).

Page 16: IKHTIOLOGI

Distribusi Ikan• Distribusi adalah suatu peristiwa penyebaran organisme

pada suatu tempat dan pada suatu waktu tertentu. Berdasarkan unsur tempat dan waktu, Storer dan Usinger (1957) membedakan distribusi binatang sebagai berikut: distribusi geografis, distribusi ekologis, dan distribusi geologis.

Page 17: IKHTIOLOGI

1. Distribusi geografis: adalah distribusi spesies hewan berdasarkan daerah di mana hewan tersebut

diketemukan.

2. Distribusi ekologis: adalah persebaran spesies hewan yang berhubungan dengan keadan lingkungan (habitat)

di mana mereka berada.

3. Distribusi geologis: merupakan distribusi suatu spesies organisme yang berhubungan dengan waktu atau zaman

dan periode umur bumi di mana spesies hewan itu diketemukan.

Page 18: IKHTIOLOGI

Daerah Distribusi Ikan-ikan di Indonesia• Jumlah spesies ikan yang mendiami perairan di Indonesia

diperkirakan kurang lebih 6000 spesies. Menurut Alamsjah (1974), berdasarkan hasil penelitian Wallace (dalam karya taksonomi Pieter Bleeker) yang dibukukan oleh Weber dan de Beaufort, serta hasil penelitian zoogeografi Molengraff dan Weber (1919), daerah distribusi ikan-ikan di Indonesia dapat dibedakan sebagai berikut:

Page 19: IKHTIOLOGI

1. Ikan-ikan daerah Paparan Sunda (Sundaplat)• Paparan Sunda merupakan bagian dari benua Asia pada

zaman dahulu. Hal ini menyebabkan ikan-ikan yang terdapat di Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, sangat mirip dengan ikan yang berasal dari daerah-

daerah di daratan Asia bagian tenggara.

Page 20: IKHTIOLOGI

2. Ikan-ikan daerah Wallacea• Daerah Wallacea meliputi daerah Nusa Tenggara dan Sulawesi. Spesies ikan air tawar tidak terlalu banyak dan

juga tidak terdapat ikan-ikan herbivor dan ikan-ikan pemakan epifit (famili Cyprinidae), demikian juga ikan-ikan karnivor dari famili Siluridae. Daerah ini didominasi

oleh jenis sidat (Anguilla spp.), jenis betok (Anabas spp.), dan dua jenis beloso (famili Eleotridae).

Page 21: IKHTIOLOGI

3. Ikan-ikan daerah Paparan Sahul (Sahulplat)

• Spesies ikan belum banyak diketahui karena belum begitu

banyak penelitian yang dilakukan di daerah ini. Spesies ikan yang diketahui di daerah ini

berdasarkan hasil penelitian Hardenberg pada tahun 1950,

dan hanya terbatas pada daerah pesisir Irian Jaya, sebagian besar termasuk dalam famili

Gobiidae dan Siluridae

Page 22: IKHTIOLOGI

Sistem Klasifikasi Ikan• 1. Sistem klasifikasi Bleeker

yang telah direvisi• Kelas Pisces• Subkelas Elasmobranchii• Ordo Hatoidei• Ordo Selachii• Subkelas Chondrostei• Subkelas Dipnoi• Subkelas Teleostei• Ordo Allotriognathi• Ordo Anacanthini• Ordo Apodes

Ordo MyctophoideaOrdo OphistomiOrdo OstariophysiOrdo PediculatiOrdo PercesocesOrdo PercomorphiOrdo PlectognathiOrdo ScleropareiOrdo SolenichthysOrdo SynbranchoideaOrdo SypnentognathiOrdo Xenopterygii

Ordo BerycomorphiOrdo BlennoideaOrdo DiscocephaliOrdo GobioideaOrdo HeteromiOrdo HeterosomataOrdo HypostomidesOrdo LabyrinthiciOrdo MalacopterygiiOrdo Microcyprini