Ikan sebagai Organisme Budidaya

17
Ikan sebagai Organisme Budidaya Ima Yudha Perwira

description

Ikan sebagai Organisme Budidaya. Ima Yudha Perwira. Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Ikan sebagai Organisme Budidaya

Page 1: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Ikan sebagai Organisme

BudidayaIma Yudha Perwira

Page 2: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang.

Secara umum, ikan terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu: Ikan bertulang sejati (Teleostei), Ikan Bertulang rawan (Elasmobranchi), dan Ikan tidak berahang (Agnatha).

Terkait dengan ikan sebagai hewan yang dikonsumsi, umumnya dikonsumsi secara langsung dengan cara dimasak.

Tetapi beberapa waktu belakangan, berbagai jenis pengolahan ikan memberikan daya tahan penyimpanan yang cukup lama sehingga memberikan nilai ekonomis lebih.

Page 3: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Kandungan Ikan kaya akan manfaat karena merupakan sumber protein bagi tubuh.

Selain itu ternyata ikan juga mengandung berbagai zat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Kandungan zat gizi yang terdapat pada ikan segar dan manfaatnya antara lain: Omega 3, serat protein yang pendek sehingga mudah dicerna, berbagai jenis asam amino esensial, Vitamin A, D, B6 dan B12, Zat besi, dan berbagai jenis kandungan gizi lainnya.

Kandungan Gizi Ikan

Page 4: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Omega 3 adalah makanan bagi otak kita karena berperan penting untuk perkembangan membran sel pada sistem neurologis dari otak dan jalur sinyal.

Omega 3 dapat mencegah penyakit jantung dan  penyakit lain yang berhubungan dengan jantung. Hal ini dikarenakan Omega 3 meningkatkan elastisitas arterial. Menurunkan resiko aritmia (detak jantung yang abnormal) dan juga tekanan darah tinggi.

Mengkonsumsi ikan yang kaya akan Omega 3 secara teratur terbukti meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kadar trigliserida (lemak dalam darah).

Manfaat Omega 3

Page 5: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Omega 3 juga sangat baik untuk kesehatan mata dan penglihatan secara umum, karena Omega 3 merupakan komponen utama dari retina.

Omega 3 dapat membantu mengurangi depresi. Terutama bagi orang-orang yang mengalami depresi ringan.

Omega 3 dapat mengurangi risiko pembekuan darah. Omega 3 memiliki sifat antikoagulan yang mempengaruhi kemampuan trombosit untuk membekukan darah, sehingga peredaran darah menjadi lebih lancar dan juga terhindar dari penyumbatan pembuluh darah yang bisa berakibat stroke.

Page 6: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Untuk wanita hamil, Omega 3 telah terbukti sangat penting dalam perkembangan kesehatan fisik dan mental pada bayi.

Omega 3 dapat mengurangi rasa nyeri pada saat haid dengan mengurangi tingkat prostaglandin. Tingkat prostaglandin yang tinggi pada wanita selama menstruasi membuat kontraksi rahim meningkat dan juga kejang otot.

Omega 3 memiliki sifat anti-inflamasi dan juga bermanfaat untuk kondisi seperti asma, psoriasis eksim, dan radang sendi.

dll.

Page 7: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Sekitar 50% dari kebutuhan kalori yang dibutuhkan oleh ikan dihasilkan dari Protein.

Bahan ini berfungsi untuk membangun otot, sel-sel, dan jaringan tubuh khususnya bagi ikan muda.

Kebutuhan protein berbeda-beda tergantung dari jenis ikannya.

Tetapi, intinya protein adalah unsur kunci yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan pada seluruh jenis ikan yang akan dibudidayakan.

Pada umumnya golongan ikan herbivora membutuhkan pakan dengan protein sebesar 15-30% sedangkan ikan karnivora membutuhkan pakan dengan kandungan protein lebih dari 40%.

Kebutuhan Nutrisi pada Pertumbuhan Ikan

Page 8: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Selain protein, Lemak merupakan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh ikan, karena lemak merupakan sumber energi pada ikan.

lemak tersimpan dalam jaringan dan berfungsi untuk menjaga stamina ikan.

Selain itu lemak pada ikan juga sebagai media penyimpanan vitamin-vitamin yang terlarut dalam lemak antara lain: A, D, E dan K.

Walaupun demikian asupan lemak pada pakan ikan tidak boleh berlebih (tidak lebih dari 8% pada ikan jenis karnivora, dan 3% pada jenis ikan herbivora).

Page 9: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Kelebihan lemak pada ikan diketahui dapat memicu kerusakan hati. Lemak jenuh juga diketahui berbahaya bagi ikan, berbeda dengan lemak tak jenuh seperti yang ada pada artemia sangat mudah dicerna dan mampu mempercepat pemijahan.

Nutrisi lainnya adalah Karbohidrat, walaupun tidka dibutuhkan dalam jumlah banyak karbohidrat tetap dibutuhkan ikan berkaitan dengan pertumbuhan dan energi.

Asupan karbohidrat yang terlalu banyak justru berbahaya bagi ikan dan dapat menghambat pertumbuhan.

Page 10: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Nutrisi berikutnya adalah mineral, dimana pada habitat aslinya akan tersedia dari alam secara alami. Dan pada media tertutup seperti kolam diperlukan asupan mineral tambahan yang tidak tercukupi dari asupan alaminya.

Mineral pada ikan utamanya diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, dan sisik.

Mineral utama yang dibutuhkan adalah kalsium dan fosfor. Selain itu ikan juga memerlukan besi, iodine, magnesium, natrium, kalium, tembaga, dan seng.

Kalsium banyak didapatkan dari air dengan kesadahan tinggi, sedangkan fosfor banyak terdapat pada tanaman air.

Page 11: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Umumnya makanan ikan adalah plankton (sesuai dengan bukaan mulutnya)

Setelah bertambah besar ukurannya maka ikan tersebut akan merubah makanannya sesuai dengan kondisi lingkungan dan pola kebiasaan induknya.

Didasarkan pada jumlah variasi makanannya, ikan terbagi menjadi beberapa kelompok: Euryphagic (pemakan bermacam makanan), Stenophagic (pemakan sedikit jenis makanan), dan Monophagic (Pemakan satu jenis makanan)

Kebiasaan Makan pada Ikan (Food Habit)

Page 12: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Kebiasaan makan ikan mengikuti panca inderanya (mata, hidung, dan sungut).

Pada golongan ikan dasar aktifitas pembauan dan persentuhan dilakukan melalui hidung dan sungut.

Dilihat berdasarkan kebiasaan makannya, tipe mulut ikan terbagi menjadi beberapa macam: inferior, terminal, dan superior.

Kebiasaan Cara Makan (Feeding Habit)

Page 13: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Ikan yang akan dibudidayakan adalah ikan yang telah mengalami domestikasi dalam lingkungan budi daya.

Domestikasi adalah pemindahan suatu organisme dari habitat lama ke habitat baru dalam hal ini manusia biasa memperoleh ikan dengan cara mengambil dari alam kemudian dipelihara dalam suatu lingkungan yang terbatas yaitu kolam pemeliharaan.

Suatu jenis ikan dalam sistem budi daya ikan dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat domestikasinya menjadi empat tingkat sebagai berikut :

Domestikasi sempurna, yaitu apabila seluruh siklus hidup ikan sudah dapat dipelihara di dalam sistem budi daya. Contoh beberapa jenis ikan asli Indonesia yang sudah terdomestikasi sempurna antara lain ikan gurame dan bandeng.

Domestikasi Ikan

Page 14: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Domestikasi dikatakan hampir sempurna apabila seluruh siklus hidupnya sudah dapat dipelihara di dalam sistem budi daya, tetapi keberhasilannya masih rendah. Ikan asli Indonesia yang terdomestikasi hampir sempurna antara lain ikan betutu, balashark, dan arwana.

Domestikasi belum sempurna apabila baru sebagian siklus hidupnya yang dapat dipelihara di dalam sistem budi daya. Contohnya antara lain ikan Napoleon, ikan hias laut, dan ikan tuna.

Belum terdomestikasi apabila seluruh siklus hidupnya belum dapat dipelihara di dalam sistem budi daya.

Page 15: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Adaptability to undrainable (minim air) pond environment.

Kriteria Ikan Budidaya

Page 16: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Faster growth rate. Efficient utilizers of natural food resources of the pond.

Efficient converter of artificial feed (FCR yang efisien).

Hardy and not easily susceptible to disease (Tahan Penyakit).

Easy to breed and rear the seed (Mudah berkembang biak).

Prolonged breeding period or multiple breeding frequency (Periode Pemijahan yang Panjang dan sering).

Non-predaceous, planktophagous and preferably herbivorous and detritus feeder (Tidak bersifat predator).

Page 17: Ikan sebagai Organisme Budidaya

Compatability with other cultivable species of fish (Bisa dibudidayakan secara bersamaan dengan jenis ikan budidaya lainnya).

Palatable with high nutritive value (Citarasa dan nutrisi tinggi).

High market demand and high price (Permintaan pasar yang tinggi dan harga yang tinggi).