Ikan Patin Berkolesterol Rendah
description
Transcript of Ikan Patin Berkolesterol Rendah
IKAN PATIN BERKOLESTEROL RENDAH
NAMA KELOMPOK:
1. CITRA SINTIA ANDARI2. HALIMAH
3. IIS ROSMIATI4. IRMAYANI AGUSTINA
5. KOMALASARI6. YUAN SA’ADATI
PENDAHULUAN
Ikan patin merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki peluang ekonomi untuk dibudidayakan.Budidaya ikan Patin masih perlu diperluas lagi, karena pemenuhan atas permintaan ikan patin masih sangat kurang. Ikan patin seperti halnya ikan lele tidak memiliki sisik dan memiliki semacam duri yang tajam di bagian siripnya keduanya tergolong dalam kelompok catfish. Ada yang menyebut ikan patin dengan Lele Bangkok. Di beberapa daerah ikan patin memiliki nama yang berbeda-beda antara lain ikan Jambal, ikan Juara, Lancang dan Sodarin. Rasa daging ikan patin yang enak dan gurih konon memiliki rasa yang lebih dibandingkan Ikan Lele. Ikan patin memiliki kandungan minyak dan lemak yang cukup banyak di dalam dagingnya. Teknik budidaya ikan patin sebenarnya relatif mudah, sehingga tidak perlu ragu jika berminat menekuni budidaya ikan ini. Pada awalnya pemenuhan kebutuhan ikan patin hanya mengandalkan penangkapan dari sungai, rawa dan danau sebagai habitat asli ikan patin. Seiring dengan meningkatnya permintaan dan minat masyarakat, ikan patin mulai dibudidayakan di kolam,keramba maupun bak dari semen. Permintaan ikan patin yang terus meningkat memberikan peluang usaha bagi setiap orang untuk menekuni usaha di bidangbudidaya ikan patin ini. Dengan permintaan yang demikian meningkat jelas tidak mungkin mengandalkan tangkapan alam, tetapi perlu budidaya ikan patin secara lebih intesnsif.
SELINTAS TENTANG IKAN PATIN
Ikan Patin (pangasius hipothalmus)
Ikan patin atau dalam bahasa latinnya disebut pangasius hipothalmus merupakan ikan
konsumsi budi daya ikan air tawar unggulan. Keunggulan ikan patin, dagingnya gurih,
mengandung banyak lemak, dan tidak banyak duri. Harganya yang stabil dan cukup tinggi
membuat usaha budidaya ikan patin ini menjanjikan keuntungan.
Saanin (1984) mengklasifikasi ikan patin Ikan dari famili Pangasidae ini secara
sistematik sebagai berikut :
Filum : Chordata
Klas : Pisces
Ordo : Siluriformes
Famili : Pangasidae
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius djambal atau P. pangasius
Ikan patin adalah ikan air tawar yang hidup di muara-muara sungai serta danau. Ikan patin
dikenal sebagai hewan nocturnal, yakni hewan yang aktif pada malam hari dan sebagai
hewan dasar, ini dilihat dari bentuk mulutnya yang agak ke bawah. Ikan ini juga suka
bersembunyi di liang-liang di tepi sungai. Ikan patin adalah ikan omnivore dan cenderung
menjadi karnivora. Di alam, ikan patin memakan ikan-ikan kecil, cacing, detritus, serangga,
biji-bijian, potongan daun tumbuh-tumbuhan, rumput-rumputan, udang-udang kecil dan
moluska.
Di Indonesia ikan patin terdapat bermacam-macam spesies diantaranya adalah Pangasius pangasius/P. djambal, P. humeralis , P. lithostoma, P. macronema, P. micronemus, P. nasutus, P. niewenhuisii dan P. polyuranodon. Jenis-jenis ini merupakan ikan yang berada di perairan umum Indonesia. Sedangkan jenis P. sutchi dan P. hypophtalmus yang dikenal sebagai jambal siam atau lele Bangkok merupakan ikan introduksi dari Thailand. Jenis Pangasius djambal atau P. pangasius merupakan jenis ikan patin local yang paling banyak dipelihara di Indonesia.Di habitat aslinya, ikan patin memijah pada musim penghujan, sehingga benihnya banyak ditemukan pada bulan Maret - Mei. Ikan patin matang kelamin pada usia 2-3 tahun dengan berat diatas 1,5 kg. Induk patin berukuran 5-6 kg dapat menghasilkan telur hingga 1,5 kg.
TAKSTONOMI DAN MORFOLOGI
1. TAKSTONOMI IKAN PATINIkan patin (pengasius Sp.) termasuk family pengasidae, yaitu jenis ikan yang memiliki lubang mulut kecil berpinggiran bola mata yang bebas, sirip punggung tambahan sangat kecil dan bersungut di hidung.
Klasifikasi ikan patin jambal adalah sebagai berikut ;
Phylum : Chordata
Sub Phylum : vetebrata
Super Class : Pisces
Class : Ostechtyes
Sub Class : Actinophysi
Marga : Pangasius
Jenis : Pangasius hypoptermus
2. MORFOLOGI IKAN PATIN
Morfologi ikan Patin
Morfologi
Patin merupakan salah satu jenis ikan dari kelompok lele-lelean. Panjang patin dewasa mencapai 120 cm. Ukuran tubuh seperti ini merupakan ukuran tubuh yang tergolong
besar bagi ikan jenis lele-lelean. Bentuk tubuhnya memanjang dengan warna dominan putih berkilauan seperti perak dan dibagian pungungnya berwarna kebiruan. Kilau warna
keperkan tubuhnya sangat cemerlang ketika masih kecil, sehingga banyak orang yang memeliharanya di akuairum sebagai ikan hias. Warna keperakan ini akan semakin
memudar setelah patin semakin besar.
Sama seperti ikan lele-lelean lainnya, patin tidak memiliki sisik alias bertubuh licin. Bentuk kepalanya relatif kecil. Mulutnya terletak di ujung kepala sebelah bawah. Di sudut
mulutnya terdapat dua pasang kumis yang berfungsi sebagai alat pencari pakan dan alat peraba saat berenang. Di bagian punggungnya terdapat sirip dengan sebuah jari-jari keras
yang dapat berubah menjadi patil. jari-jari lunaknya berjumlah 6-7 buah.bentuk sirip ekornya simetris bercagak. Di sirip dada terdapat 12-13 jari – jari lunak dan satu buah jari-jari keras yang berfungsi sebagai patil. Sirip duburnya panjang, terdiri dari
30-33 jari-jari lunak. Sementara itu, di sirip perut terdapat 6 jari-jari lunak.
JENIS-JENIS IKAN PATIN
Ikan ini sering disebut ikan pangasius dan jambal. Di Indonesia terdapat setidaknya 9 jenis ikan patin dan beberapa jenis ikan patin asing dijual sebagai ikan hias.
Berikut ini adalah tabel berbagai jenis ikan patin yang ada di Indonesia
Nama Ilmiah Nama Lokal Daerah Sebaran Besar Maks.Helicophagus waandersii
Patin muncung Sumatera, Kaltim 50 cm
Pangasius niewenhuisi LawangJawa, Sumatera, Kalimantan
60 cm
Pangasius polyuranodon
Juaro Sumatera, Kalimantan 80 cm
Pangasius nasutus Patin Jawa, Kalimantan 90 cm
Pangasius jambal Jambal, PatinJawa, Sumatera Kalimantan
>120 cm
Pangasius micronema Wakal Jawa, Kalimantan 60 cm
Pangasius macronemaRioscaring, lancang, Riu, Rios
Kalimantan Barat 20 cm
Pangasius humeralis Patin Kalimantan Barat 40 cmPangasius lithostoma Patin Kalimantan 20 cm
MANFAAT IKAN PATIN
Kayanya Manfaat Ikan Patin
Kali ini saya akan membahas tentang makanan laut yaitu ikan patin. Banyak dari orang –
orang belum mengetahui manfaat dari ikan patin ini. Oleh karena itu saya akan
membahasnya.
Kandungan ikan patin / Dory ( Pangasius ) kaya akan manfaat seprti jenis ikan lainnya,
karena selain merupakan sumber protein juga mengandung berbagai zat yang sangat
bermanfaat, diantaranya : asam lemak tak jenuh Omega-3, Selenium, dan Taurin.
Potensi kemnfaatan ini juga di lihat dari analisis kandungan gizi ikan ini mengandung
16,08% protein, kandungan lemak sekitar 5,75%, karbohidrat 1,5%, abu 0,97 % dan air
75,7%
Kandungan zat gizi yang terdapat pada ikan antara lain :
1.Omega 3, untuk proses perkembangan otak pada janin dan penting untuk perkenbangan
fungsi saraf dan penglihatan bayi.
2. Mengandung serat protein yang pendek sehingga mudah dicerna
3. Kaya akan asam amino seperti asam taurin untuk merangsang pertumbuhan sel otak pada
bayi
4. Vitamin A dalam minyak hati ikan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang.
5. Vitamin D dalam daging dan minyak hati ikan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang.
6. Vitamin B6, membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan
kerusakan syaraf
7. Vitamin B12, untuk pembentukan sel darah merah, membantu metabolisme lemak, dan
melindungi jantung juga kerusakan syaraf
8. Zat besi yang mudah di serap oleh tubuh
9. Yodium untuk mencegah terjadinya penyakit gondok , hambatan pertumbuhan anak
10. Selenium untuk membantu metabolisme tubuh dan sebagian anti oksidan yang
melindungi tubuh dari radikal bebas.
11. Seng yang membantu kerja enzim dan hormon
12. Fluor yang berperan dalam menyehatkan gigi anak.
Banyak banget manfaat yang di peroleh jika kita mengkonsumsi ikan, terutama untuk masa
pertumbuhan bayi dan bagi para ibi yang sedang hamil.
Konsumsi ikan Patin akan memberikan kecukupan lemak harian, dan lemak dibutuhkan oleh
tubuh sebanyak seperempat hingga sepertiga dari total kaloro sehari.
Kandungan ikan kaya akan manfaat akan lebih optimal jika dalam bentuk daging ikan segar
sehingga kandungan gizi dalam ikan tetap untuk mendapatkan kandungan ikan yang kaya
akan manfaat.
USAHA IKAN PATIN
BAHAN DAN SARANA
A. Konstruksi Kolam
Ukuran kolam yang diperlukan untuk pembesaran ikan patin tergantung dari luas lahan yang tersedia. Demikian juga konstruksi kolam dapat terbuat dari tanah maupun dari konstruksi beton tergantung pemodalan yang ada. Namun pada tanah yang porous sebaiknya di buat kolam dengan konstruksi tembok.
Berdasarkan pengalaman para pembudidaya, bentuk ideal untuk kolam pemeliharaan ikan patin berupa kolam tanah adalah empat persegi panjang dengan ukuran luas lebih besar dari 50 M2. Kedalaman kolam berkisar antara 0,5 - 1,5 m. Kemiringan dasar kolam dari permukaan kepembuangan 0,5%, tinngi pematang 1-1,5 M.
Pada bagian tengah dasar kolam dibuat parit/kemalir yang memanjang dari arah pemasukan air kearah pengeluaran air ( monik). Ukuran parit memiliki lebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.
Sebagaimana pada pemeliharaan ikan nila dan emas, maka kolam pemeliharaan ikan patin juga memerlukan pintu pemasukan dan pengeluaran air yang bentuk dan spesifikasinya kurang lebih sama. Untuk kolam yang sederhana pintu pemasukan dan pengeluaran air bahan nya terbuat dari bambu atau paralon. Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasangi saringan yang terbuat dari kawat atau anyaman bambu untuk mencegah agar ikan tidak lolos.
Untuk kolam yang lebih intensif, sebaiknya pintu pengeluaran air dibuat dengan sistem siphon atau monik dengan maksud agar air yang keluar dari kolam adalah air yang berasal dari bagian dasar kolam, yakni air yang mengandung sisa pakan, kotoran ikan dan air kotor.
B. Sarana
Sarana budidaya yang diperlukan pada pembudidayaan ikan patin adalah :
a. kapur
Kapur diperlukan untuk memberantas hama dan penyakit yang adapada kolan.Kapur dapatjuga menaikkan pH air kolam. Banyak nya kapur yang di berikan pada kolam tergantung pada keadaan kolam, biasanya berkisar antara 20-100 gram/m2.
b. Pupuk
Pupuk di perlukan untuk mempercepat pertambahan makan alami di dalam kolam.Pupuk yang di perlukan/dipergunanakan adalah pupuk TSP sebanyak 22-25 gram/m2
c. Benih
Pada pembesaran ikan patin, padat penebaran benih ikan patin dapat bervariasi berkisar antara 8-15 ekor permeter persegi dengan ukuran 3-6 inci per ekor atau 40-50 gram per ekor.
d. Pakan
Pakan tambahan yang di berikan dapat berupa pellet (buatan pabrik) dengan kandungan protein berkisar 20-30 persen, atau pakan buatan sendiri bahan bakunya dari dedak 25 %, menir 50 %, tepung ikan 25 % (1:2:1).
Jumlah makanan tambahan di berikan 2-3 persen dari berat total ikan per hari. Frekuensi pemberian makanan 2 (dua) kali sehari yaitu pagi hari dan sore hari.
TEKNIK PEMBUDIDAYAAN
A. Persiapan kolam
Pada persiapan kolam dilakukan antara lain ;
Pengolahan tanah dasar kolam meliputi pencankulan/pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Pematan kolam diperbaiki, menutupi bagian-bagian kolam yang bocor.
Memperbaiki parit/kemalir dan kubangan untuk tempat persiapan pemanenan. Penaburan kapur pertanian dengan dosis antara 20-200 gram/meter persegi
(tergantung keadaan kolam). Untuk kolam yang pH-nya rendah pemakaian kapur akan lebih banyak, juga sebaliknya. Tanah yang pH-nya sudah cukup baik pemberian kapur sekedar untuk membasmi hama dan penyakit yang mungkin ada di kolam.
Pemasangan saringan pada pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air untuk mencegah agar ikan tidak lolos/keluar.
Pengisian air dengan ketinggian 1-1,5 meter biarkan selama 1 (satu) minggu. Satu minggu setelah pengisian air, kemudian dilakukan pemupukan dengan TSP
sebanyak 22 gram/m2. Satu minggu kemudian dilakukan penebaran benih.
B. Penebaran Benih
Benih yang di besarkan di kolam sebaiknya berukuran seragam 40-50 gram/ekor dengn padat penebaran 8-15 ekor/m2.
C. Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan adalah 2-3% dari berat total ikan perhari. Frekuensi pemberian pakan 2 (dua) kali sehari dengan waktu pemberian pagi dan sore hari.
D. Pencegahan Hama dan Penyakit
Untuk pencegahan hama dan penyakit sebaiknya benih ikan patin jambal yang akan ditebar disucihamakan terlebih dulu dengan KMn04 atau PK ( Kalium Permanganat) dengan dosis 35 gram/m3 selama 24 jam atau dengan formalin dosis 25 ppm selama 5-10 menit.
PANEN
Masa pemeliharaan ikan patin jambal dapat berfariasi tergantung dari ukuran awal benih yang ditebar dan berat ikan yang diinginkan serta permintaan pasar.
Pengalaman pembudidayaan ikan menunjukkan untuk mencapai ukuran berat 1 (satu) kg/ekor dengan berat awal tebar 50 gram/ekor memerlukan waktu selama 7-12 bulan.
Pemanenan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu pemanenan secara bertahap dan total. Pada pemanenan bertahap dilakukan dengan cara menyurutkan air sedikit demi sedikit lalu memilih ikan-ikan yang siap untuk dipanen dan dapat di gunakan dengan jala. Setelah selesai pemanena lalu air di isikan kembali seperti semula. Sedangkan pada pemanenan total dilakukan dengan cara pengeringan kolam sehingga ikan mengumpul pada parit dan kubangan dengan demikian dengan mudah ditangkap menggunakan serok atau jaring.
Sebaiknya ikan yang selesai di panen disimpan di tempat penampungan sementara sambil menunggu pengangkutan kepasar ikan.