Ika Kurnia Indriani b51110019

16
Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014/ Hal 1-16 1 PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERATING Studi Pada Perusahaan Nonfinancial Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012 Ika Kurnia Indriani Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat. e-mail: [email protected] Abstract The purpose of study is to investigte the influence of corporate social responsibility (CSR) to the value firm. Second find out is corporate governance moderates relationship between CSR and corporate value with the firm value. The sample is selected by purposive sampling method, is sampling technique using a certain consideration that are relevant to the study was nonfinancial companies in 2010-2012. The total population was 20 companies with three years obeservation so, the total was 60. The data analysis process was started descritive analyst, classical assumption test, and multiple regression analyst in hypothesis test. The results of the study indicate that the variables of corporate social responsibility effect positively on corporate value and corporate governance effect negatively on corporate value. The corporate governance is the moderating variable of corporate social responsibility and corporate value has no significant effect on corporate value but corporate governance will increase corporate social responsibility firm value and corporate value. Keyword: corporate social responsibility, corporate governance, and corporate value. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara corporate social responsibility dan corporate governance terhadap nilai perusahaan, dan bagaimana hubungan corporate governance sebagai variabel moderasi terhadap corporate social responsibility dan nilai perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini di pilih dengan metode pusposive sampling, teknik ini digunakan karena sesuai dengan penelitian pada perusahaan nonfinansial tahun 2010 sampai 2012. Jumlah populasi yang digunakan sebanyak 20 perusahaan dengan tiga tahun masa observasi, sehingga total populasi sebanyak 60. Proses analisis data meliputi statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi berganda dalam pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukan bahwa corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan corporate governance tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Corporate governance sebagai variabel moderasi antara corporate social responsibility dan nilai perusahaan, tidak memiliki pengaruh signifikan, namun variabel corporate governance dapat meningkatkan pengungkapan corporate social responsibility dan meningkatkan nilai perusahaan. Kata kunci: corporate social responsibility, corporate governance dan nilai perusahaan

description

Jurnal Mahasiswa FE UNTAN

Transcript of Ika Kurnia Indriani b51110019

  • Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014/ Hal 1-16

    1

    PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI

    PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL

    MODERATING

    Studi Pada Perusahaan Nonfinancial Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun

    2010-2012

    Ika Kurnia Indriani

    Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.

    e-mail: [email protected]

    Abstract

    The purpose of study is to investigte the influence of corporate social responsibility (CSR) to

    the value firm. Second find out is corporate governance moderates relationship between CSR and

    corporate value with the firm value. The sample is selected by purposive sampling method, is

    sampling technique using a certain consideration that are relevant to the study was nonfinancial

    companies in 2010-2012. The total population was 20 companies with three years obeservation so,

    the total was 60. The data analysis process was started descritive analyst, classical assumption test,

    and multiple regression analyst in hypothesis test. The results of the study indicate that the variables

    of corporate social responsibility effect positively on corporate value and corporate governance effect

    negatively on corporate value. The corporate governance is the moderating variable of corporate

    social responsibility and corporate value has no significant effect on corporate value but corporate

    governance will increase corporate social responsibility firm value and corporate value.

    Keyword: corporate social responsibility, corporate governance, and corporate value.

    Abstrak

    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara corporate social

    responsibility dan corporate governance terhadap nilai perusahaan, dan bagaimana hubungan

    corporate governance sebagai variabel moderasi terhadap corporate social responsibility dan nilai

    perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini di pilih dengan metode pusposive sampling,

    teknik ini digunakan karena sesuai dengan penelitian pada perusahaan nonfinansial tahun 2010

    sampai 2012. Jumlah populasi yang digunakan sebanyak 20 perusahaan dengan tiga tahun masa

    observasi, sehingga total populasi sebanyak 60. Proses analisis data meliputi statistik deskriptif, uji

    asumsi klasik, dan analisis regresi berganda dalam pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukan

    bahwa corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan corporate

    governance tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Corporate governance sebagai

    variabel moderasi antara corporate social responsibility dan nilai perusahaan, tidak memiliki

    pengaruh signifikan, namun variabel corporate governance dapat meningkatkan pengungkapan

    corporate social responsibility dan meningkatkan nilai perusahaan.

    Kata kunci: corporate social responsibility, corporate governance dan nilai perusahaan

  • 2 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    1. PENDAHULUAN

    Aktivitas ekonomi yang dijalankan

    perusahaan sebagaimana prinsip etika

    bisnis diharapkan bermanfaat tidak hanya

    bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga

    bagi masyarakat. Penerapan etika bisnis

    tersebut merupakan wujud kepedulian dan

    tanggung jawab sosial-moral suatu

    institusi bisnis dan para pelaku dunia

    usaha terhadap masyarakat dan

    lingkungannya. Menerapkan Penerapan

    tanggung jawab perusahaan terhadap

    lingkungan dan masyarakat secara benar

    berarti juga memenuhi prinsip

    responsibilitas yang diusung GCG.

    Penerapan CSR secara konsisten

    merupakan bagian dari upaya

    memaksimalkan nilai perusahaan. CSR

    merupakan komitmen perusahaan

    berperilaku etis dan berkontribusi terhadap

    pembangunan ekonomi berkelanjutan

    dengan tetap mengedepankan peningkatan

    kualitas hidup karyawan beserta

    keluarganya, komunitas lokal dan

    masyarakat luas. Salah satu prinsip GCG

    terkandung responsibility yang

    penekanannya diberikan kepada

    kepentingan stakeholders perusahaan.

    Termasuk di dalamnya adalah karyawan,

    pelanggan, konsumen, masyarakat, serta

    pemerintah selaku regulator. Dari

    penjelasan tersebut prinsip responsibility

    melahirkan gagasan corporate social

    responsibility atau peran serta perusahaan

    dalam mewujudkan tanggung jawab

    sosialnya. Dalam gagasan CSR perusahaan

    tidak lagi dihadapkan pada tanggung

    jawab terhadap nilai perusahaan

    (corporate value) yang hanya direflesikan

    ke dalam kondisi keuangan, namun harus

    juga berpijak pada tanggung jawab sosial

    dan lingkungan.

    Kondisi keuangan saja tidak cukup

    menjamin nilai perusahaan tumbuh secara

    berkelanjutan. Keberlanjutan perusahaan

    hanya akan terjamin apabila perusahaan

    memperhatikan dimensi sosial dan

    lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta

    bagaimana anggapan masyarakat sekitar

    muncul ke permukaan terhadap perusahaan

    yang dianggap tidak memperhatikan

    lingkungan hidup. Kita semua berharap

    bahwa perusahaan yang beroperasi di

    Indonesia tidak hanya memperhatikan sisi

    GCG dan melupakan aspek CSR karena

    kedua aspek tersebut bukan suatu pilihan

    yang terpisah, melainkan berjalan

    beriringan untuk meningkatkan

    keberlanjutan operasi perusahaan.

    Tujuan dilakukannya penelitian ini

    adalah 1) untuk mengetahui apakah

    corporate social responsibility

    berpengaruh terhadap nilai perusahaan

  • 3 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    nonfinansial yang terdaftar di BEI periode

    2010-2012, 2) untuk mengetahui apakah

    corporate governance berpengaruh

    terhadap nilai perusahaan nonfinansial

    yang terdaftar di BEI periode 2010-2012,

    3) untuk mengetahui apakah corporate

    social responsibility yang dimoderasi oleh

    corporate governance berpengaruh

    terhadap nilai perusahaan nonfinansial

    yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.

    2. KAJIAN TEORI

    2.1 Teori Legitimasi

    Gray et. Al, (1996) dalam Nor Hadi

    (2011:5) berpendapat bahwa legitimasi

    merupakan ...a systems-oriented view of

    organisations and society...permits us to

    focus on the role information and

    disclosure in the relationship between

    organisations, the state, individual and

    group

    Dari pendapat tersebut, legitimasi

    adalah keberpihakan masyarakat baik

    secara individu maupun kelompok yang

    peka terhadap gejala lingkungan sekitarnya

    baik fisik maupun nonfisik. Dari

    pengertian tersebut, legitimasi masyarakat

    terhadap sebuah perusahaan menjadi salah

    satu faktor strategis guna pengembangan

    usaha dimasa depan. Hal ini terkait dengan

    upaya perusahaan dalam mempromosikan

    diri ditengah masyarakat.

    2.2 Teori Stakeholders

    Tanggung jawab perusahaan tidak

    hanya diukur sebatas pada indikator

    ekonomi semata namun, penilaian meluas

    pada ranah sosial kemasyarakatan. Ranah

    sosial merupakan pihak internal maupun

    eksternal yang berhubungan baik bersifat

    mempengaruhi dan dipengaruhi, bersifat

    langsung maupun tidak langsung oleh

    perusahaan. Stakeholder merupakan pihak-

    pihak yang juga berkepentingan terhadap

    perusahaan seperti, pemerintah, pesaing,

    masyarakat, konsumen, pemerhati

    lingkungan, lembaga diluar perusahaan

    (LSM), karyawan, kaum minoris dan

    lainnya. Menurut Adam C.H, 2002 dalam

    Nor Hadi, 2011: 94-95 apabila perusahaan

    tidak memperhatikan kepentingan

    stakeholders, akan terjadi perselisihan

    yang dapat mengerus legitimasi.

    2.2 Corporate Social Responsibility

    The Organization For Economic

    Cooperation And Development (OECD)

    dalam solihin (2009) merumuskan CSR

    sebagai businesss contibustion to

    sustainable development and that

    corporate behaviour must not only

    ensure returns to shareholders wages

    employees, and but they must respon to

    societal and enviromental concerns and

    value.

    Horward R. Bowen (1953)

    (dikutip dari Katiya Nahda dan D. Agus

    Harjito, 2011) konsep CSR memuat

    komponen-komponen sebagai:

  • 4 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    1. Economic responsibility, manajemen

    perusahaan memiliki tanggung jawab

    ekonomi diantaranya kepada para

    pemegang saham dalam bentuk

    pengelolaan perusahaan yang

    menghasilkan laba.

    2. Legal responsibility, dalam

    melaksanakan operasinya perusahaan

    harus mematuhi berbagai peraturan

    perundangan yang berlaku.

    3. Social Responsibility Pelaksanaan

    tanggungjawab sosial merupakan suatu

    komitmen untuk meningkatkan

    kualitas hidup masyarakat melalui

    sumber daya yang dimiliki perusahaan.

    Pengungkapan CSR akan berdampak

    kepada kelangsungan hidup

    perusahaan.

    4. Ethical responsibilities dalam

    menjalankan operasinya, perusahaan

    harus memetuhi segala adat istiadat

    yang berlaku dimasyarakat.

    5. Discretionary responsibilities

    Masyarakat mengharapkan

    keberadaan perusahaan dapat

    memberikan manfaat bagi mereka.

    2.3 Corporate Governance

    Menurut Indonesian Institute For

    Corporate Governance (2012) Corporate

    Governance adalah mekanisme yang

    mengarahkan dan mengendalikan

    perusahaan agar kegiatan operasionalnya

    sesuai dengan harapan para stakeholders.

    Asas-asas good corporate governance

    yang menjadi indikator, adalah 1)

    Disclosure/Transparency dapat

    menyediakan informasi secara terbuka

    kepada seluruh pihak, 2) Accountability

    perusahaan harus

    mempertanggungjawabkan kinerjanya

    secara wajar dan transparan, 3)

    Responsibility kepatuhan perusahaan

    terhadap peraturan undang-undang yang

    berlaku, 4)Independency setiap

    departemen dalam perusahaan harus

    dikelola secara independen , 5) Fairness

    memperhatikan kepentingan shareholders

    dan stakeholders berdasarkan asas

    kewajaran dan kesetaraan. Menurut Nahda

    dan Harjito (2011) penerapan GCG akan

    meningkatkan kepercayaan investor

    kepada perusahaan, hal ini ditandai dengan

    peningkatan harga saham.

    2.4 Hubungan Good Corporate Governance dan Corporate Social

    Responsibility

    Salah satu asas dalam GCG adalah

    responsibilitas, hal ini ditunjukan dengan

    penerapan program CSR yang diberikan

    kepada stakeholders. CSR diharapkan

    akan mendorong peningkatan nilai

    perusahaan dimata masyarakat. Sehingga

    kinerja keuangan saja tidak cukup untuk

    mendorong peningkatan nilai perusahaan.

    Program CSR sangat erat ikatannya

    dengan sistem ekonomi berkelanjutan.

    2.5 Nilai Perusahaan

  • 5 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    Peningkatan nilai perusahaan

    adalah tujuan utama korporasi, hal ini

    ditandai dengan peningkatan kemakmuran

    pemilik atau pemegang saham. Salah satu

    indikator penilaian nilai perusahaan adalah

    harga saham, semakin tinggi harga saham

    maka tingkat keuntungan akan semakin

    besar. Korporasi berusahaan menciptakan

    nilai kompetitif dimata masyarakat, salah

    satu caranya adalah dengan melaporkan

    program CSR, hal ini akan mendorong

    peningkatan nilai perusahaan.

    3. Kerangka Pemikiran

    Berdasarkan tinjauan pustaka,

    penelitian terdahulu yang telah dilakukan

    dan mendefinisikan masalah mengenai

    pertanggung jawaban sosial perusahaan,

    corporate governance, dan nilai

    perusahaan, maka kerangka konseptual

    dicerminkan pada gambar dibawah ini:

    4. Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan latarbelakang dan

    tinjauan penelitian terdahulu yang

    dikemukakan, maka hipotesis dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut:

    H1: Pengungkapan CSR berpengaruh

    positif terhadap nilai perusahaan

    nonfinansial yang terdaftar di BEI periode

    2010-2012.

    H2: Corporate governance berpengaruh

    positif terhadap nilai perusahaan

    nonfinansial yang terdaftar di BEI periode

    2010-2012.

    H3: Corporate governance berpengaruh

    positif pada hubungan pengungkapan CSR

    dengan nilai perusahaan nonfinansial yang

    terdaftar di BEI periode 2010-2012.

    5. Metode Penelitian 1. Populasi dan Sample Penelitian

    Populasi penelitian ini adalah

    perusahaan nonfinancial yang terdaftar

    di Bursa Efek Indonesia periode 2010-

    2012. Pemilihan sample menggunakan

    metode purposive sampling dan

    kriteria populasi yang digunakan dalam

    memilih sampel perusahaan

    nonfinancial yang telah memperoleh

    penghargaanIndonesian Sustainablility

    Reporting Awards (ISRA) periode

    2010 sampai 2012. Perusahaan

    nonfinancial yang telah memperoleh

    Corporate Governance Perception

    Index (CGPI) periode 2010 sampai

    2012. Perusahaan nonfinancial yang

    memperoleh Indonesian Green Awards

    periode 2010 sampai 2012.

    2. Definisi Operasional Variabel

    a. Variabel Dependen

    Salah satu pengukuran nilai pasar

    perusahaan adalah TobinQ. Tobin Q

    Variabel dependen

    Nilai perusahaan

    Variabel independen Corporate Social

    Resposibility

    Variabel

    Moderating Corporate

    Governance

  • 6 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    adalah alat pengukuran kinerja perusahaan

    yang ditemukan oleh James Tobin dari

    Universitas Yale. Rumus yang digunakan

    untuk mengukur TobinsQ sebagai berikut:

    TobinsQ = (+)

    Dimana

    a. Variabel Independen

    Variabel indenpenden dalam

    penelitian ini adalah pengungkapan CSR

    pada laporan keberlanjutan. Sebagai

    indikator penilaian akan mengacu pada

    Global Reporting Intiative, yang berfokus

    pada beberapa komponen pengungkapan

    meliputi; economic, environment, labour

    practices, human right, society dan

    product responsibility. Tingkat

    pengungkapan CSR diformulasikan

    sebagai berikut:

    Dimana: CSDI = Indeks Pengungkapan Perusahaan

    N = Jumlah Item Pengungkapan Yang

    Dipenuhi

    K = Jumlah Semua Item Yang Mungkin

    Dipenuhi

    b. Variabel Moderasi

    Variabel moderasi dalam penelitian

    ini adalah corporate governance dengan

    menggunakan Corporate Governance

    Perception Index (CGPI). CGPI yang

    diselenggarakan oleh The Indonesian

    Insitute for Corporate Governance (IICG)

    bekerjasama dengan Majalah SWA.

    Penilaian CGPI terdiri dari empat tahapan

    yaitu:

    1) Self assessment yang bernilai 15 % dari

    total skor. 2)Dokumen yang bernilai 20%

    dari total skor. 3) Makalah yang bernilai

    14% dari total skor. 4) Observasi yang

    bernilai 51% dari total skor. Hasil

    Penilaian CGPI berdasarkan kategorisasi

    pemeringkatan:

    1. Sangat Terpercaya : 85 -100

    2. Terpercaya : 70 - 84

    3. Cukup Terpercaya : 55 69

    Dalam penelitian ini, dari setiap hasil

    penilaian Corporate Governance

    Perception Index akan diberi poin, dari

    setiap rating yang diperoleh oleh

    perusahaan, yaitu:

    1. Sangat terpercaya skor 3

    2. Terpercaya skor 2

    3. Cukup terpercaya skor 1

    6. Cara Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini dilakukan

    dengan metode dokumentasi annual

    report, dan sustainability report

    perusahaan nonfinansial yang terdaftar di

    BEI periode 2010-2012. Data diperoleh

    MVE = The product of a firms share

    price and the number of common

    stock shares outstanding,

    DEBT

    = The value of firms short-term

    liabilities net of its short-term

    assets, plus the book value of the

    firms long-term debt,

    Total

    Asset

    = The book value of the total assets

    of the firm.

    CSDI =

  • 7 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    melalui website resmi perusahaan. Data

    mengenali corporate governance diperoleh

    dari hasil survey The Indonesian Insitute

    for Corporate Governance (IICG) dari

    majalah SWA.

    7. Teknik Analisis Data

    a. Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif digunakan untuk

    mendeskripsikan suatu data yang dilihat

    dari mean, median, maximum, minimum.

    Kegunaannya untuk menentukan tingkat

    hubungan variabel-variabel yang diteliti.

    Pengujian ini dilakukan untuk

    mempermudah memahami variabel yang

    digunakan dalam penelitian.

    b. Uji asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

    Dalam uji normalitas ini ada 2 cara

    untuk mendeteksi apakah residual

    berdistribusi normal atau tidak, yaitu

    dengan analisis grafik dan uji statistik

    (Ghozali, 2011). Alat uji yang digunakan

    adalah dengan analisis grafik histogram

    dan grafik normal probability plot dan uji

    statistik dengan Kolmogorov-Smirnov Z

    (1-Sample KS).

    2. Uji Multikolinearitas

    Guna mendeteksi ada atau tidaknya

    multikolinearitas dengan melihat nilai

    tolerance dan inflation factor (VIF) pada

    model regresi. Tolerance mengukur

    variabilitas variabel independen yang

    terpilih dengan tidak dijelaskan oleh

    variabel independen lainya. Sehinggga

    dengan nilai tolerance yang rendah sama

    dengan nilai VIF tinggi dikarenakan

    VIF=1/tolerance (Hair et.al.1992). nilai

    cutoff yang dipakai dalam menunjukkan

    adanya multikolinearitas adalah nilai

    tolerance 0,1 atau sama dengan VIF

    10.

    3. Uji Autokorelasi

    Dalam menguji ada tidaknya

    autokorelasi penelitian ini menggunakan

    uji Durbin-Watson (DW-test) metode ini

    menggunakan kisaran nilai untuk batas

    bawah (d1) dan batas atas (du). H0

    diterima jika nilai DW-test lebih besar dari

    batas atas nilai pada tabel. Sebuah model

    regresi dinyatakan tidak terdapat

    autokorelasi apabila nilai Dubin-Watson

    berkisar antara 1,55 hingga 2,46 (untuk n <

    15).

    4. Uji Heteroskedastisitas

    Dalam pengujian heterokedastisitas

    peneliti menggunakan uji Glejser. Uji

    Glejser dilakukan dengan cara

    meregresikan antara variabel independen

    dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai

    signifikansi antara variabel independen

    dengan absolut residual lebih dari 0,05

    maka tidak terjadi masalah

    heteroskedastisitas.

    c. Uji Hipotesis

    Dalam penelitian ini akan

    menggunakan uji statistik parametrik,

  • 8 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    karena data yang digunakan terdistribusi

    secara normal. Salah satu jenis uji statistik

    parametrik adalah uji regresi hipotesis

    yang diajukan oleh peneliti, maka

    dilakukan uji pengaruh simultan (f test), uji

    koefisien determinasi dan uji pengaruh

    parsial (t test).

    1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

    Pengujian koefisien determinasi,

    dilakukan untuk mengetahui persentase

    pengaruh variabel independen terhadap

    perubahan variabel dependen. Dari

    pengujian ini diketahui seberapa besar

    variabel dependen mampu dijelaskan oleh

    variabel independennya, sedangkan

    sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain

    diluar model.

    2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

    Pengujian singnifikansi simultan

    (uji F) untuk mengetahui tingkat pengaruh

    varibel independen terhadap variabel

    dependen secara bersama-sama. Dalam uji

    F ini kesimpulan yang diambil dilihat dari

    nilai dengan ketentuan: jika lebih besar

    dari 10% maka H0 diterima sedangkan jika

    lebih kecil dari 10% maka H0 ditolak.

    3. Uji Parsial (t-test)

    Uji parsial (t test) digunakan untuk

    mengetahui tingkat singnifikansi pengaruh

    variabel independen terhadap variabel

    dependen secara parsial. Jika t hitung

    koefisien regresi lebih kecil dari t tabel,

    maka varibel independen tidak

    berpengaruh terhadap varibel dependen

    maka hipotesis ditolak, sedangkan jika t

    hitung koefisien regresi lebih besar dari t

    tabel, maka variabel independen

    berpengaruh terhadap varibel dependen

    maka hipotesisi diterima.

    5. Pengujian Hipotesis

    Dalam penelitian ini pengujian

    hipotesis menggunakan analisis regresi

    berganda. Terdapat dua model regresi yang

    digunakan untuk model regresi pertama

    hanya menggunakan dua variabel yaitu

    variabel indepanden yaitu CSR, terhadap

    variabel dependen yaitu nilai perusahaan

    tanpa memasukkan variabel pemoderasi.

    Sedangkan untuk Model Regresi II

    menguji pengaruh kedua variabel

    independen terhadap variabel dependen

    dengan memasukkan variabel pemoderasi.

    Model persamaan regresi dalam penelitian

    ini adalah

    Model 1

    Model 2

    Dimana:

    Y = Nilai perusahaan

    = Konstanta

    1-3 = koefisien regresi

    CSR = corporate social responsibility

    CG = corporate governance

    e = error term, yaitu tingkat

    kesalahan penduga dalam

    penelitian

    Y = + 1CSR + 2CG + e

    Y = +

    1CSR + 2CG +

    e

    Y = + 1CSR + 2CG + 3CSRxCG + e

  • 9 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    6. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

    1. Statistik Deskriptif

    Tabel 1. Statistik deskriptif

    Nilai

    perusahaan

    CSR CG

    N 60 60 60

    Min. 0,31 0,51 1,00

    Max. 6,33 1,00 3,00

    Mean 1,8079 0,8544 2,1667

    Std.deviasi 1,26686 0,14225 0,64221

    Variabel nilai perusahaan memiliki

    nilai terendah sebesar 0,31 dan nilai

    tertinggi sebesar 6,33, sedangkan nilai

    rata-rata sebesar 1,8979 dengan standar

    deviasi 1,26686. Pada variabel corporate

    social responsibility memiliki nilai

    tertinggi sebesar 1,00, nilai terendah

    sebesar 0,51, sedangkan nilai rata-rata

    sebesar 0,8544, dengan standar deviasi

    sebesar 0,14225. Pada variabel corporate

    governance nilai tertinggi sebesar 3,00,

    nilai terendah sebesar 1,00, sedangkan

    nilai rata-rata sebesar 2,1667 dengan

    standar deviasi sebesar 0,64221.

    2. Uji Normalitas

    Tabel 2. Uji Normalitas

    Uraian Koefisien

    Kolmogorov-

    Smirnov Z

    Sig Keterangan

    Standardized

    Residual

    1,328 0,59 Normal

    Berdasarkan hasil uji statistik

    Kolmogorov-Smirnov Z, diperoleh nilai

    sebesar 1,328 dan nilai signifikan sebesar

    0,59 lebih besar dari nilai yaitu 0,05

    sehingga dapat disimpulkan bahwa data

    terdistribusi normal.

    3. Uji Multikolinearitas

    Tabel 3. Uji Multikolinearitas

    Variabel VIF Kesimpulan

    CSR 1,123 Tidak ada

    Multikolinearitas

    CG 1,123 Tidak ada

    Multikolinearitas

    Dari tabel diatas terlihat bahwa

    semua nilai VIF dibawah 10, maka dapat

    disimpulkan bahwa tidak terjadi

    multikolinearitas dalam model regresi.

    4. Uji Autokorelasi

    Dari hasil perhitungan Durbin-Watson

    sebesar 1,856. Nilai ini berada diantara

    1,850 sampai 2 sehingga dapat

    disimpulkan bahwa tidak terjadi

    autokorelasi dalam model regrasi.

    5. Uji Heteroskedastisitas

    Dalam penelitian ini digunakan

    metode Glejser dalam pengujian

    heteroskedastisitas.

    Tabel 4. Uji Heteroskedastisitas

    Variabel T-

    Hitung

    Sig Kesimpulan

    CSR 1,500 0,139 Tidak ada

    heteroskedastisita

    CG 0,711 0,480 Tidak ada

    heteroskedastisita

    CSR-CG -0,775 0,441 Tidak ada

    heteroskedastisita

    Berdasarkan pengujian tersebut

    diperoleh nilai signifikan > 0,05 sehingga

    disimpulkan bahwa tidak terjadi

    heteroskedastisitas.

  • 10 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    6. Pengujian Regresi Berganda

    Tabel 5. Analisis Regresi Berganda

    Model Regresi Pertama

    Variabel Koefisien

    regresi

    t-

    hitung

    sig Keterangan

    Konstanta -0,349 -0,347 0,730 Tidak

    signifikan

    CSR 2,669 2,231 0,030 Signifikan

    CG -0,057 -0,214 0,831 Tidak

    signifikan

    R2 0,085

    R 0,291

    N 60

    F hitung 2,644

    Sig 0,080

    Tabel 6. Analisis Regresi Berganda

    Model Regresi Kedua

    Variabel Koefisien

    regresi

    t-

    hitung

    Sig Keterangan

    Konstanta -2,252 -0,849 0,400 Tidak

    signifikan

    CSR 5,178 1,500 0,139 Tidak

    signifikan

    CG 0,871 0,711 0,480 Tidak

    signifikan

    CSR-CG -1,196 -0,775 0,441 Tidak

    signifikan

    R2 0,095

    R 0,308

    N 60

    F hitung 1,951

    Sig 0,132

    Berdasarkan hasil pengujian regresi secara

    keseluruhan diperoleh persamaan sebagai

    berikut:

    Model regresi pertama:

    Nilai perusahaan= -0,349 + 2,669CSR

    0,057CG

    Model regresi kedua:

    Nilai perusahaan= -2,252 + 5,178CSR +

    0,871CG 1,196CSR-CG

    Pembahasan

    Model Regresi Pertama

    Nilai konstanta sebesar -0,349. Hal ini

    menunjukan bahwa, apabila variabel CSR

    dan corporate governance masing-masing

    bernilai 0 maka nilai perusahaan adalah

    sebesar -0,349. Menurut wibisono (2007)

    dalam Nahda dan Harjito (2011) konstanta

    bernilai negatif dapat disebabkan oleh

    tidak terpenuhinya asumsi-asumsi regresi

    sehingga model regresi tidak bersifat Best

    Linear Unbiased Estimator. Asumsi

    regresi linear klasik tersebut antara lain,

    model regresi dispeifikasikan normal, data

    terdistribusi normal, tidak ada

    multikolinearitas dan tidak ada

    heteroskedasitas antara variabel bebas.

    Tidak ada autokorelasi untuk data yang

    diurutkan berdasarkan waktu/time series.

    Dalam penelitian ini seluruh asumsi

    tersebut telah terpenuhi.

    Meskipun demikian konstanta yang

    negatif tidak menjadi masalah sepanjang

    CSR dan corporate governance tidak

    memiliki nilai 0 karena sudah dibatasi oleh

    nilai minimum dari masing-masing

    variabel. Menurut Rietvield dan

    Sunaryanto (1994) dalam Nahda dan

    Harjito (2011) koefisien negatif dalam

    sebuah model regresi bukan alasan untuk

    menyimpulkan persamaanya salah.

    Dari persamaan tersebut untuk

    hipotesis pertama yaitu pengungkapan

    CSR berpengaruh positif terhadap nilai

    perusahaan. Hipotesis ini diterima hasil

    penelitian menunjukan bahwa

    pengungkapan CSR memiliki pengaruh

    positif terhadap nilai perusahaan dengan

  • 11 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    koefisien t hitung 2,669 dan singnifikan

    0,03.

    Nilai singnifikan sebesar 0,03 lebih

    kecil dari 0,05. Hal ini berarti peningkatan

    pengungkapan CSR akan mendorong

    peningkatan nilai perusahaan. Begitu pula

    sebaliknya, penurunan CSR akan

    mendorong penurunan nilai perusahaan.

    Dengan demikian perubahan CSR baik

    peningkatan ataupun penurunan sebesar 1

    persen akan direspon dengan perubahan

    nilai perusahaan sebesar 2,669 persen.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

    penelitian oleh Rustiarini (2010), yang

    memberikan arti bahwa para investor di

    Indonesia telah mempertimbangkan

    laporan tanggung jawab sosial perusahaan

    sebagai pertimbangan dalam melakukan

    investasi. Apabila perusahaan memiliki

    kinerja sosial lingkungan yang baik, maka

    akan muncul kepercayaan dari investor,

    sehingga direspon positif melalui

    peningkatan harga saham perusahaa.

    Hipotesis kedua yaitu corporate

    governance berpengaruh positif terhadap

    nilai perusahaan. Hasil penelitian

    menunjukan bahwa corporate governance

    tidak berpengaruh positif terhadap nilai

    perusahaan. Koefisien corporate

    governance menunjukan nilai -0,057

    dengan nilai signifikansi 0,831 lebih besar

    dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa, jika

    corporate governance mengalami

    peningkatan 1 persen maka nilai

    perusahaan akan mengalami penurunan

    sebesar 0,057 dengan asumsi variabel

    independen lainya adalah konstan.

    Penelitian ini sejalan dengan hasil

    penelitian oleh Agus Listiandi (2009)

    dalam Reny dan Priantinah (2012) dan

    Nahda dan Harjito (2011), yang

    menunjukan bahwa para investor tidak

    begitu memperhatikan informasi corporate

    governance sebagai pertimbangan ketika

    akan melakukan investasi di perusahaan.

    Hasil penelitian ini bertolak

    belakang dengan penelitian oleh Riswari

    (2012) dimana corporate govenance

    berpengaruh positif terhadap nilai

    perusahaan.

    Berdasarkan hasil perhitungan uji

    koefisien determinasi pada model regresi

    pertama diperoleh hasil nilai F hitung lebih

    kecil dari F tabel sebesar 2,644 dan 3,156

    dan tingkat singnifikan sebesar 0,08 lebih

    besar dari 0,05. Sehingga dapat

    disimpulkan bahwa variabel CSR dan

    corporate governance tidak berpengaruh

    positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis

    ketiga yaitu corporate governance

    berpengaruh positif pada pengungkapan

    CSR dan nilai perusahaan. Hasil penelitian

    di atas menunjukan bahwa corporate

    governance tidak berpengaruh positif

    terhadap pengungkapan CSR dan Nilai

    perusahaan sehingga hipotesis tidak

  • 12 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    terbukti. Hasil penelitian ini bertolak

    belakang dengan hasil penelitian oleh

    Riswari (2012) dan Retno dan Priantinah

    (2012) dimana corporate governance

    berpengaruhi positif terhadap

    pengungkapan CSR dan nilai perusahaan.

    Model Regresi Kedua

    Nilai konstanta pada regesi kedua

    yaitu persamaan regresi yang telah

    dimoderasi antar CSR dan corporate

    governance sebesar -2,252. Hal ini

    menunjukan bahwa, apabila variabel CSR

    dan corporate governance masing-masing

    bernilai 0 maka nilai perusahaan adalah

    sebesar -2,252. Hasil perhitungan pada

    model regresi kedua, ketika telah

    dilakukan moderasi antara CSR dan

    corporate governance untuk hipotesis

    pertama yaitu pengungkapan CSR

    berpengaruh positif terhadap nilai

    perusahaan. Hasil penelitian menunjukan

    bahwa pengungkapan CSR tidak

    signifikan terhadap nilai perusahaan

    dengan koefisien regresi 5,178 dan nilai

    signifikansi 0,139 lebih besar dari 0,05.

    Namun, tanda koefisien regresi ini adalah

    positif. Hal ini berarti pengungkapan CSR

    akan mendorong peningkatan nilai

    perusahaan. Sebaliknya, penurunan dalam

    pengungkapan CSR akan mendorong

    penurunan nilai perusahaan. Dengan

    demikian perubahan pengungkapan CSR

    baik peningkatan ataupun penurunan

    sebesar 1 persen akan direspon dengan

    perubahan dalam nilai perusahaan sebesar

    5,178 persen.

    Hipotesis kedua yaitu corporate

    governance berpengaruh positif terhadap

    nilai perusahaan. Berdasarkan hasil

    penelitian diperoleh koefisien regersi

    sebesar 0,871 dan nilai signifikan 0,480

    lebih besar dari 0,05. Corporate

    governance tidak signifikan terhadap nilai

    perusahaan. Namun, tanda koefisien

    regresi adalah positif. Berarti, corporate

    governance akan mendorong peningkatan

    nilai perusahaan. Sebaliknya jika terjadi

    penurunan corporate governance maka

    akan mendorong penurunan nilai

    perusahaan. Dengan demikian perubahan

    corporate governance baik peningkatan

    maupun penurunan sebesar 1 persen akan

    direspon dengan perubahan nilai

    perusahaan sebesar 0,871 persen.

    Variabel moderasi yaitu CSR dan

    corporate governance memiliki koefisien -

    1,196 hal ini berarti setiap peningkatan

    variabel moderasi sebesar 1 persen maka

    akan berpangaruh pada penurunan nilai

    perusahaan sebesar 1,196. Hasil penelitian

    ini berbeda dengan hasil penelitian Nahda

    dan Harjito (2011) dimana interaksi CSR

    antara corporate governance yang

    dimoderasi akan berpengaruh pada nilai

    perusahaan. Hasil penelitian Nahda dan

    Harjito (2011) sebanding dengan hasil

  • 13 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    peneitian oleh Riswari (2012) dimana

    corporate governance merupakan variabel

    pemoderasi antara CSR berpengaruh

    positif terhadap nilai perusahaan. Namun,

    sampai saat penelitian ini dilakukan,

    peneliti masih sulit untuk menemukan

    model penelitian yang sama. Sehingga

    peneliti sulit untuk membandingkan hasil

    penelitian sebelumnya.

    Berdasarkan hasil perhitungan uji

    koefisien determinasi pada model regresi

    kedua diperoleh hasil F hitung lebih kecil

    dari F tabel sebesar 1,951 dan 2,764

    dengan tingkat signifikan sebesar 0,132

    lebih besar dari 0,05 sehingga dapat

    disimpulkan bahwa CSR, corporate

    governance dan moderasi antara CSR dan

    corporate governance tidak signifikan

    terhadap nilai perusahaan.

    Hipotesis ketiga yaitu corporate

    governance berpengaruh positif pada

    pengungkapan CSR dan nilai perusahaan.

    Berdasarkan hasil perhitungan model

    regresi kedua dengan ditambahnya

    variabel moderasi antara CSR dengan

    corporate governance terhadap nilai

    perusahaan maka corporate governance

    tidak berpengaruh positif pada

    pengungkapan CSR dan nilai perusahaan.

    Hasil penelitian ini bertolak

    belakang dengan penelitian Nahda dan

    Harjito (2011) dan Riswari (2012) dimana

    variabel good corporate governance

    mampu memperkuat hubungan antara CSR

    dengan nilai perusahaan. Hasil ini

    menunjukkan bahwa CSR akan

    meningkatkan nilai perusahaan pada saat

    indeks good corporate governance

    perusahaan meningkat.

    7. Penutup

    1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang

    dilakukan pada perusahaan nonfinansial

    yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

    periode 2010 sampai 2012 maka diperoleh

    kesimpulan sebagai berikut:

    a. Corporate social responsibility

    berpengaruh secara parsial dan

    simultan, namun tidak signifikan

    terhadap nilai perusahaan. Semakin

    baik penerapan dan pengungkapan

    corporate social responsibility oleh

    perusahaan maka nilai perusahaan akan

    semakin meningkat. Hal ini diharapkan

    dapat meningkatkan kesadaran

    perusahaan untuk melakukan aktivitas

    corporate social responsibility dan

    pengungkapannya. Sehingga dalam

    jangka panjang dapat meningkatkan

    reputasi dan nilai perusahaan.

    b. Corporate governance berpengaruh

    secara parsial dan simultan, namun

    tidak signifikan terhadap nilai

    perusahaan. Peningkatan corporate

    governance didalam sebuah

    perusahaan mengindikasikan bahwa

  • 14 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    manajeman perusahaan telah

    melakukan pengelolaan aset dan modal

    dengan baik, meningkatkan kinerja

    perusahaan melalui proses

    pengambilan keputusan yang baik,

    efisiensi operasional dan meningkatkan

    pelayanan terhadap shareholders,

    sehingga investor memiliki

    kepercayaan untuk menamamkan

    modalnya, hal ini akan mendorong

    peningkatan nilai perusahaan.

    c. Corporate social responsibility yang

    dimoderasi oleh corporate governance

    tidak berpengaruh signifikan terhadap

    nilai perusahaan.

    d. Selama tiga tahun terakhir terjadi trend

    penurunan nilai perusahaan. Asumsi,

    hal ini terjadi akibat krisis ekonomi

    dunia yang masih melanda di sebagian

    besar wilayah Eropa dan Amerika

    sehingga berdampak kepada tidak

    stabilnya ekonomi dan penurunan

    tingkat perdagangan di pasar modal.

    Hal ini berdampak kepada nilai

    perusahaan khusunya pada harga

    saham entitas. Sehingga corporate

    social responsibility dan corporate

    governance tidak memilik pengaruh

    signifikan terhadap nilai perusahaan.

    7. Keterbatasan Penelitian

    a. Periode pengamatan terbatas selama

    tahun 2010 sampai 2012.

    b. Penilaian indeks pengungkapan

    corporate social responsibility berkisar

    antara 0 dan 1, sehingga penelitian ini

    tidak memberikan informasi yang rinci

    atas kualitas pengungkapan yang

    disajikan oleh masing-masing

    perusahaan.

    c. Minimnya jumlah sample penelitian

    yang mengacu pada hasil corporate

    governance perception index yang

    dikeluarkan oleh Indonesian Institute

    of Corporate Governance. Hal ini

    dikarenakan survey yang dilakukan

    secara suka rela sehingga perusahaan

    yang bersedia disurvey masih sedikit.

    d. Penelitian ini hanya menggunakan

    sedikit variabel yang berpengaruh

    terhadap nilai perusahaan.

    8. Saran

    a. Bagi peneliti selajutnya:

    1. Pada penelitian selanjutnya disarankan

    untuk memperpanjang periode

    penelitian untuk memperoleh hasil

    penelitian yang lebih baik.

    2. Menambah variabel dalam penelitian

    guna memperoleh hasil yang lebih

    konkrit mengenai peningkatan nilai

    perusahaan.

    3. menambah jumlah sektor perusahaan

    dalam penelitian sehingga akan

    diperoleh hasil yang lebih baik dan

    konkrit mengenai pengaruh corporate

  • 15 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    social responsibility dan corporate

    governance terhadap nilai perusahaan.

    9. Daftar Pustaka

    Ayuardhini, Puspita Adjie (2012)

    Analisis Corporate Social

    Responsibility (Studi Kasus pada

    Perusahaan-Perusahaan Pemenang

    Indonesia Sustainability Reporting

    Awards (ISRA) 2011. Jurnal

    ilmiah.

    Fitri B.S, Galuh Nur (2012) Pengaruh

    Good Corporate Governance

    Terhadap Pengungkapan Corporate

    Social Responsibility pada

    Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa

    Efek Indonesia. Jurnal ilmiah.

    FCGI 2001 Forum Corporate Governance

    Indonesia. (www.fcgi.or.id. Diakses

    tanggal 10 Oktober 2013).

    CGPI (2012) Corporate Governance

    Perception Index. Jakarta:

    Indonesian Institute For Corporate

    Governance.

    Ghozali, Imam (2011) Aplikasi Analisis

    Multivariate dengan Program SPSS

    Cetakan IV. Semarang: Badan

    Penerbitan Universita Diponegoro.

    Global Reporting Initiatives (GRI) (2006)

    Sustainibility Reporting Guidlines.

    Amsterdam.

    Griffin, Ricky W dan Ronald J. Ebert

    (2007) Bisnis. Edisi Kedelapan

    Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

    Hadi, Nor (2011) Corporate Social

    Responsibility. Graha Ilmu:

    Yogyakarta.

    Rustiarini, Ni Wayan (2010) Pengaruh

    Corporate Governance pada

    Hubungan Corporate Social

    Responsibility dan Nilai

    Perusahaan. Simposium Nasional

    Akuntansi XIII. AKPM_12.

    Nahda, Katiya dan D. Agus Harjito (2011)

    Pengaruh Corporate Social

    Responsibility Terhadap Nilai

    Perusahaan dengan Corporate

    Governance Sebagai Variabel

    Moderasi. Jurnal ilmiah.

    Yogyakarta:Universitas Islam

    Indonesia.

    Pohan, Hotman Tohir (2008) Pengaruh

    Corporate Governance Rasio

    TobinQ Perataan Laba Terhadap

    Penghindaran Pajak Perusahaan

    Publik. Jurnal ilmiah.

    Jakarta:Universitas Trisakti.

    Bagus Susanto, Priyatna dan Imam

    Subekti (2010) Pengaruh

    Corporate Social Responsibility

    dan Good Corporate Governance

    Terhadap Nilai Perusahaan (Pada

    Perusahaan yang Terdaftar Di

    Bursa Efek Indonesia). Jurnal

    ilmiah. Malang:Universitas

    Brawijaya.

    Reny, Dyah Retno M dan Denies

    Priantinah (2012) Pengaruh Good

    Corporate Governance dan

    Pengungkapan Corporate Social

    Responsibility Terhadap Nilai

    Perusahaan (Studi Empiris pada

  • 16 Jurnal Ilmiah/ Volume 1 Nomor 1/ 1 Maret/ Tahun 2014

    Perusahaan Yang Terdaftar Di

    Bursa Efek Indonesia Periode

    2007-2010). Jurnal Ilmiah.

    Rika, Nurlela dan Islahudin (2008)

    Pengaruh Corporate Social

    Responsibility Terhadap Nilai

    Perusahaan dengan Prosentase

    Kepemilikan Manajemen Sebagai

    Variabel Moderating (Studi

    Empiris Pada Perusahaan Yang

    Terdaftar di Bursa Efek Jakarta).

    Simposium Nasional Akuntansi XI

    Pontianak 23-24 2008.

    Riswari, Dyah Ardana (2012) Pengaruh

    Corporate Social Responsibility

    Terhadap Nilai Perusahaan dengan

    Corporate Governance Sebagai

    Variabel Moderating (Studi pada

    Perusahaan Publik Non Finansial

    yang Tercatat di Bursa Efek

    Indonesia Tahun 2008-2009).

    Skripsi. Semarang: Universitas

    Diponegoro.

    RM Riadi, dkk (2013) Pengaruh

    manajemen Laba, Kinerja

    Keuangan dan Size Perusahaan

    Terhadap Corporate Governance

    Perception Index dan Implikasinya

    Terhadap Pengungkapan

    Corporate Social Responsibilty.

    Jurnal ilmiah. Riau: Universitas

    Riau

    Sekaran, Uma (2006) Research Methods

    For Business: A Skill Building

    Aproach John Wiley and Sons,

    Inc. New York-USA.

    Suramaya, Suci K (2010) Pengaruh

    Adanya Pengumuman Pemenang

    Indonesia Sustainability Reporting

    Award (ISRA) Terhadap

    Kepercayaan Investor. Jurnal

    Ilmiah. Palembang: STIE Musi

    Palembang.

    Solihin, Ismail (2009) Corporate Social

    Responsibility from Charity to

    Sustainability. Salemba Empat.

    Jakarta.

    Tedjakusuma, Melissa Aristya (2012)

    Studi Beda Reaksi Pasar Atas

    Pengumuman Corporate

    Governance Perception Index

    antara Perusahaan Sepuluh Besar

    dan Non Sepuluh Besar Yang

    Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

    Tahun 2007-2011. Jurnal Ilmiah.

    Surabaya: Universitas Surabaya.

    Wardhani, Diah Kusuma (2008)

    Pengaruh Corporate Governance

    Terhadap Kinerja Perusahaan di

    Indonesia. Skripsi. Yogyakarta:

    Universitas Islam Indonesia.