Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

78
CARA PEMERIKSAAN NEUROLOGI NAUFAL KURNIA.R 20060310017 PEMBIMBING: Dr. YOSEPH BUDIMAN.SpS

description

referatt

Transcript of Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Page 1: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN NEUROLOGI

NAUFAL KURNIA.R20060310017

PEMBIMBING:Dr. YOSEPH BUDIMAN.SpS

Page 2: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• Cara pemeriksaan Anamnesis.• Cara pemeriksaan Kesadaran.• Cara pemeriksaan Rangsang Meningeal.• Cara pemeriksaan Saraf Kranialis.• Cara pemeriksaan sistim Motorik.• Cara pemeriksaan sistim Sensorik.• Cara pemeriksaan Refleks.

Page 3: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

anamnesis

Anamnesis yang baik membawa kita menempuh setengah jalan ke ara diagnosa yang tepat

2 pola : -Pasien dibiarkan secara bebasmengemukakan semua keluhan sertakelainan yang dideritanya.-Pemeriksa ( dokter ) membimbing pasienmengemukakan keluhannya ataukelainannya dengan jalan mengajukanpertanyaan tertuju.

Page 4: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• “ Keluhan utamanya “ yaitu keluhan yang mendorong pasien datang berobat ke dokter.

• Kemudian ditelusuri tiap keluhan dengan mencari “Riwayat penyakit yang sedang dideritanya.”

• Mulai timbulnya• Krononologi timbulnya gejala gejala.• Perjalanan penyakitnya dimana perlu

ditanyakan.

Page 5: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN KESADARAN

PEMERIKSAAN KESADARAN dapat dinyatakan secara kwantitatif maupun kwalitatif.

Page 6: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN KWANTITATIF(GLASGOW COMA SCALE )

• – MEMBUKA MATA.• – RESPONS VERBAL ( BICARA ).• – RESPONS MOTORIK ( GERAKAN ).

Page 7: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

PENILAIAN GLASSGOW COMA SCALE(GCS)

TAMPAKAN SKALA NILAI

EYE OPENING SPONTAN 4

DIPANGGIL 3

RANGSANG NYERI 2

TIDAK ADA RESPON 1

Page 8: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017
Page 9: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

PENILAIAN GLASSGOW COMA SCALE(GCS)

TAMPAKAN SKALA NILAI

VERBAL RESPONSE ORIENTASI BAIK 5

JAWABAN KACAU 4

KATA KATA TIDAK PATUT 3

BUNYI TAK BERARTI 2

TIDAK BERSUARA 1

Page 10: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

PENILAIAN GLASSGOW COMA SCALE(GCS)

MOTOR RESPON SESUAI PERINTAH 6

LOKALOSASI NYERI 5

REAKSI PADA NYERI 4

FLEKSI 3

EKSTENSI 2

TIDAK ADA RESPON 1

Page 11: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan :

• (Compos Mentis(GCS: 15-14) / Apatis (GCS: 13-12) / Somnolen(11-10) / Delirium (GCS: 9-7)/ Sopor coma (GCS: 6-4) / Coma (GCS: 3))

Page 12: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN KESADARAN .• PITTSBURGH BRAIN STEM SCORE.

• Brainstem reflex Positif Negetif• 1. Refleks bulu mata kedua sisi 2 1• 2. Refleks kornea kedua sisi 2 1 • 3. Doll’s eye movement/ice water calories 2 1

kedua sisi 4. Reaksi pupil kanan terhadap cahaya 2 1

• 5. Reaksi pupil kiri terhadap cahaya 2 1 • 6. Refleks muntah atau batuk 2 1

• Interpretasi : • Nilai minimum : 6• Nilai maksimum : 12 ( nilai / skor makin tinggi makin baik )

Page 13: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017
Page 14: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN KWALITATIF.• 1. ComposMentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya,

dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya. • 2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan

sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh. • 3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu),

memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal. • 4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon

psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.

• 5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.

• 6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).

Page 15: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL

KAKU KUDUK• Untuk memeriksa kaku kuduk dapat dilakukan sbb:• Tangan pemeriksa ditempatkan dibawah kepala pasien

yang sedang berbaring, kemudian kepala ditekukan (fleksi) dan diusahakan agar dagu mencapai dada.

• Selama penekukan diperhatikan adanya tahanan. Bila terdapat kaku kuduk kita dapatkan tahanan dan dagu tidak dapat mencapai dada. Kaku kuduk dapat bersifat ringan atau berat

Page 16: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL .

KERNIG SIGN• Pada pemeriksaan ini , pasien yang sedang

berbaring difleksikan pahanya pada persendian panggul sampai membuat sudut 90 derajat. Setelah itu tungkaibawah diekstensikan pada persendian lutut sampai membentuk sudut lebih dari 135 derajat terhadap paha.

• Bila teradapat tahanan dan rasa nyeri sebelum atau kurang dari sudut 135 derajat , maka dikatakan kernig sign positif.

Page 17: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017
Page 18: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL .

BRUDZINSKI SIGN.• Ini meliputi : Tanda leher menurut Brudzinski,

Tanda tungkai kontralateral menurut Brudzinski, Tanda pipi menurut Brudzinski, Tanda simfisis pubis menurut Brudzinski dan istilah ini sering disalahpahamkan dengan Tanda Brudzinski 1 ( Brudzinski’s neck sign),Tanda Brudzinski 2 (Brudzinski’s contralateral legsign) dstnya.

Page 19: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL

Tanda Leher menurut Brudzinski• Pasien berbaring dalam sikap terlentang, dengan

tangan yang ditempatkan dibawah kepala pasien yang sedang berbaring , tangan pemeriksa yang satu lagi sebaiknya ditempatkan didada pasien untuk mencegah diangkatnya badan kemudian kepala pasien difleksikan sehingga dagu menyentuh dada..

• Test ini adalah positif bila gerakan fleksi kepaladisusul dengan gerakan fleksi di sendi lutut dan panggul kedua tungkai secara reflektorik.

Page 20: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017
Page 21: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL .

Tanda tungkai kontra lateral menurutBrudzinski.

• Pasien berbaring terlentang. Tungkai yang akan dirangsang difleksikan pada sendi lutut, kemudian tungkai atas diekstensikan pada sendi panggul.

• Bila timbul gerakan secara reflektorik berupa fleksi tungkai kontralateral pada sendi lutut dan panggul ini menandakan test ini postif.

Page 22: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL

Tanda pipi menurut Brudzinski.• Penekanan pada pipi kedua sisi tepat dibawah

os zygomaticus akan disusul oleh gerakann fleksi secara reflektorik dikedua siku dengan gerakan reflektorik keatas sejenak dari kedua lengan.

Page 23: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL .

Tanda simfisis pubis menurut Brudzinski.• Penekanan pada simfisis pubis akan disusul

oleh timbulnya gerakan fleksi secara reflektorik pada kedua tungkai disendi lutut dan panggul.

Page 24: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL

Tanda Lasegue.• Untuk pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang

berbaring lalu kedua tungkai diluruskan ( diekstensikan ) , kemudian satu tungkai diangkat lurus, dibengkokkan ( fleksi ) persendian panggulnya. Tungkai yang satu lagi harus selalu berada dalam keadaan ekstensi ( lurus ) .

• Pada keadaan normal dapat dicapai sudut 70 derajat sebelum timbul rasa sakit dan tahanan. Bila sudah timbul rasa sakit dan tahanan sebelum mencapai 70 derajat maka disebut tanda Lasegue positif. Namun pada pasien yang sudah lanjut usianya diambil patokan 60 derajat

Page 25: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN SARAF KRANIALIS (N I)

Persiapan :• Pasien hrs sadar & kooperatif• Bahan:kopi,teh,tembakau,jeruk

pepperminth,kamper• Pemeriksaan :• 1.Subyektif : Keluhan pasien• 2.Obyektif• A.Inspeksi• Periksa kedua lubang hidung• yakinkan jalan pernafasan &

mukosa baik.

Page 26: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

B.Identifikasi:• 1.Pasien diberitahu bahwa daya

penciumannya hendak diperiksa.• 2.Tutup mata pasien.• 3.Pasien mengidenfikasi apa yang

tercium olehnya bila suatu zat di dekatkan pada lubang hidungnya.

Interpretasi :• Normal Hiperosmia• Anosmia Parosmia• Hiposmia Kakosmia• Halusinasi olfactorik

Page 27: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN SARAF

NERVUS OPTIKUS ( N II ) Pemeriksaan nervus optikus :1. Pemeriksaan tajam pengelihatan.2. Pemeriksaan pengenalan warna.3. Pemeriksaan medan (lapangan) pengelihatan.4. Pemeriksaan fundus (funduskopi).

Page 28: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

PEMERIKSAAN & INTERPRETASI TAJAMPENGELIHATAN

Persiapan : Yakinkan tdk ada ggn visus ok penyakit mata.

• Tabel Snellen• Pasien berdiri 6 m dari kartu snellen.• Mata kiri ditutup dengan tangan kiri• dan visus mata kanan diperiksa.• Dengan mata kanannya membaca• huruf-huruf dalam tabel snellen.• Begitu jg sebaliknya u/ mata kiri.• Interpretasi• Visus normal : 6/6• x : jarak penderita dg snellen• y jarak,dimana org normal dpt

melihat• tulisan dlm snellen

Page 29: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Jari-jari Tangan• Visus pasien menurun →< 6/60,visus diperiksa dengan

menghitung jari-jari.• Pasien memberitahukan berapa jari dokter yang

diperlihatkan kepadanya.• Jika sejauh 6 m,tidak dilihat, jarak diperpendek sampai

dapat dilihat.• Interpretasi• Normal:menghitung jari tangan jarak 60 m, jika hanya

dpt menghitung jari-jari tangan dr jarak 5 m→ visus: 5/60

Page 30: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Gerakan Tangan• – Ps/ menentukan arah gerakan tangan pemeriksaan.• – Jarak berapa pasien dg jelas dapat menentukan arah gerakan tangan pemeriksa• .• Interpretasi• Normal : gerakan tangan dari jarak 300 m• Hanya melihat arah gerakan tangan dr 3 m→visus 3/300

Lampu / Cahaya• Memakai rangsangan cahaya.• Mata ps/ disinari dg cahaya lampu→ps/ disuruh menentukan gelap atau terang.Interpretasi• Normal : jarak tak terhingga• Jika dpt melihat cahaya dr jarak 1 m→ visus 1/~.• Cahaya tidak dilihat→visus: nol (nol light perseption)

Page 31: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Pemeriksaan & Interpretasipengenalan warna

Pemeriksaan• – Menggunakan kartu test istihara dan stiling /

benang wol berwarna.• – Ps/ membaca angka berwarna dlm kartu istihara

atau stiling• – Mengambil wol yang berwarna sesuai perintah.Interpretasi• Normal• Buta Warna

Page 32: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Pemeriksaan & Interpretasimedan pengelihatan

Metode test :Tanpa alat :• Test konfrontasi.Dengan alat :• Test kampimeter.• Test perimeter.Persiapan :• – Ps/ kooperatif.• – Ps/ diberi penjelasan test yang akan dilakukan.

Page 33: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017
Page 34: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Test Kampimeter & Test Perimeter

• • Papan hitam diletakan di depan ps/ jarak 1 atau 2 m.

• • Benda penguji (test objek) berupa bundaran kecil

• berdiameter 1-3 mm.• • Mata ps/ difixasi di

tengah & benda penguji digerakan

• dari perifer ke tengah dari segala jurusan.

Page 35: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Pemeriksaan Funduskopi• Pemeriksa memegang

oftalmaskop dengan tangan kanan.

• o Tangan kiri pemeriksa memfiksasi dahi ps/.

• o Pemeriksa menyandarkan dahinya pd darsum manus tangan kiri yang memegang dahi ps/.

• o Mata kanan ps/ diperiksa dg mata kanan pemeriksa,begitu sebaliknya.

• o Pemeriksa menilai retina & papil nervi optisi.

Page 36: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Interpretasi Funduskopi1. Gambaran retina

Normal :• Latar belakang :merah keoranye-oranyean• Papil nervi optisi : lebih muda• Pembuluh darah berpangkal pd pusat papil memancarkan• cabang-cabangnya ke seluruh retina• Arteri berwarna jernih & vena berwarna merah tua.• Reflek sinar hanya tampak pd arteri• Vena berukuran lebih besar & tampak berkelak-kelok• dibandingkan arteri• Tampak pulsasi pada pangkal vena besar (di papil) dan• penekanan bola mata → pulsasi lebih jelas

Page 37: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

2.Gambaran Nervi Optisi

• Normal : bentuk lonjong, warna jingga muda, bagian temporal

• sedikit pucat, batas tegas, bagian nasal agak kabur,

• fisiologik cupping, vena:arteri 3 : 2

Page 38: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Saraf Otak III, IV, VI

Pemeriksaan nervi III,IV,VI:1.Inspeksi saat istirahat :• Kedudukan bola mata• Observasi celah kelopak mata2.Inspeksi saat bergerak :Observasi gerakan mata sesuai perintah3.Pemeriksaan fungsi & reaksi pupil

Page 39: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

1.Inspeksi saat istirahat

A.Kedudukan bola mataPemeriksaan– Kedudukan mata kiri dan kanan semetris/tidak– Strabismus, deviasio conjugee, krisis akulogirik– Eksoptalmus / endoftalmusInterpretasi• Normal : Kedudukan bola mata simetris• Kelainan : Stabismus, deviatio conjugee, k risis

okulogirik, eksoptalmus /endoftalmus

Page 40: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

B.Observasi celah kelopak mataPemeriksaan :• Penderita memandang lurus kedepan• Perhatikan kedudukan kelopak mata thd pupil & iris.Interpretasi• Normal : simetris kanan-kiri• Kelainan :1.Celah kelopak mata menyempit• Ptosis• Enoftalmus & blefarospasmus2.Celah kelopak mata melebar• Eksoftalmus & proptosis

Page 41: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

2. Pemeriksaan gerakan bola mata

• Penilaian gerakan monokular

• Penilaian gerakan kedua bola mata atas perintah

• Penilaian gerakan bola mata mengikuti obyek bergerak

• Pemeriksaan gerakan konjungat reflektorik (doll’s eye movement)

Page 42: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

3.Pemeriksaan & InterpretasiPupil-Reaksi pupil

Pemeriksaan :• Observasi bentuk, ukuran

pupil & posisi pupil• Perbandingan pupil kanan

dan kiri• Pemeriksaan reflek pupil• Reflek cahaya langsung• Reflek cahaya tidak• langsung atau konsensuil• Reflek pupil akomodatif /• reflek pupil konvergensi

Page 43: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Interpretasi• Normal :• Bentuk pupil : bulat reguler• Ukuran pupil : 2 mm – 5 mm• Posisi pupil : ditengah-tengah• Isokor• Reflek cahaya langsung (+)• Reflek cahaya konsensuil (+)• Reflek akomodasi/konvergensi (+)• Kelainan :– Pintpoin pupil– Bentuk ireguler– Anisokor dengan kelainan reflek cahaya– Pupil marcus gunn– Pupil argyll robertson– Pupil adie

Page 44: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

NERVUS TRIGEMINUS (N V)

- Cabang optalmicus : Memeriksa refleks berkedip klien dengan menyentuhkan kapas halus saat klien melihat ke atas

- Cabang maxilaris : Memeriksa kepekaan sensasi wajah, lidah dan gigi

- Cabang Mandibularis : Memeriksa pergerakan rahang dan gigi

Page 45: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

2.Fungsi Sensorik N.Trigeminus

Page 46: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Interpretasi :

Normal : gangguan sensibilitas(-)Kelainan :•Analgesi : tidak merasakan rangsang nyeri•Termanestesi : tidak merasakan rangsangan

suhu•Anestesi : tidak merasakan rangsangan raba

Page 47: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Saraf Otak VII (Nervus Fasialis)

Pemeriksaan fungsi motorik : • mengerutkan dahi (dibagian yang lumpuh

lipatannya tidak dalam), mimik, mengangkat alis, menutup mata (menutup mata dengan rapat dan coba buka dengan tangan pemeriksa), moncongkan bibir atau menyengir, memperlihatkan gigi, bersiul (suruh pasien bersiul, dalam keadaan pipi mengembung tekan kiri dan kanan apakah sama kuat. Bila ada kelumpuhan maka angin akan keluar kebagian sisi yang lumpuh)

Page 48: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

N. Kokhlearis dan N. Vestibularis (N VIII)

• A. N.Kokhelaris (N. Akustikus)

• 1.Suara Bisik

Page 49: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

2.Uji garputala

• 1.Rinne• Interpretasi :• Rinne (+)• Rinne (-)

Page 50: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• 2.Schwabach• Pemeriksaan :• – Getarkan

garputala,tempelkan pd proc.mastoideus penderita

• – Jika suara garputala tdk di dengar lg oleh penderita,pindahkan ke

• proc.mastoideus pemeriksa.• Interpretasi :• – Schwabach normal• – Schwabach memendek

Page 51: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• 3.Weber• Pemeriksaan :• – Getarkan garputala dan

tempatkan diatas calvaria penderita.

• – Tanyakan kpd penderita ke telinga mana suara garputala terdengar

• lebih keras.• Interpretasi :

Page 52: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

B. N.VestibularisPemeriksaan keseimbangan :• Uji romberg• Jalan ditempat dengan mata tertutup • Mengerak-gerakkan kedua anggota bagian atas, keatas,

kebawah dengan mata tertutup• Interpretasi :• Romberg +• Jalan berubah arah kesisi labirin yg rusak• Deviasi kearah labirin yg rusak

Page 53: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Nervus Glosofaringeus & Nervus Vagus( N IX & N X )

1. Pemeriksaan Fungsi Motorik

• A.INSPEKSI LENGKUNG LANGIT-LANGIT

• Minta penderita membuka mulut & suruh ucapkan “Ah,Ah”

• Perhatikan lengkung langit-langit dan posisi uvula

Page 54: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Interpretasi :Normal : Simetris lengkung langit-langitKelainan : Lengkung langit-langit yg sehat bergerak keatas• Lengkung langit-langit yg lumpu tertinggal.B. Pemeriksaan fungsi menelan• – Minta penderita minum air• – Perhatikan mampu minum air atau air masuk ke hidung• Interpretasi:• Normal : mampu minum air dg baik.• Kelainan : air akan masuk ke hidung pd lesi n.IX bilateral

Page 55: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

C.Pemeriksaan Fonasi suara• Minta penderita mengucapkan “ a.a.a.a.a.”

Interpretasi :• Normal• Ggn fonasi suara “sangau”

• 2.Pemeriksaan fungsi parasimpatis• Inspeksi sekresi kelenjar ludah• Interpretasi :• Normal• Kelainan : sekresi kelenjar ludah -

Page 56: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

3.Pemeriksaan Fungsi Sensorik

A.Replek muntah• Sentuh bagian atas

faring/palatum molle• Interpretasi :• Replek muntah +/ -

Page 57: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

B. Pemeriksaan Fungsi pengecapan

• – Minta pasien menjulurkan lidahnya.• – Bersihkan lidah penderita pd 1/3 bagian

belakang.• – Berilah rangsangan pengecapan pd lidah 1/3

belakang.• Interpretasi :• Ageusia Hipoageusia• Parageusia Hemiageusia

Page 58: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Nervus Aksesorius (N XI)

1.Pemeriksaan Fungsi M.Sterno Kleidomastodius– Pasien memutar kepala ke sisi yg sehat.– Pemeriksa meraba M.sterno kleidomastoideus

sisi kontralateral.Interpretasi :• Normal : Kontraksi +• Kelainan : Kontkaksi -

Page 59: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• 2.Pemeriksaan Fungsi M.Trapezius

• A.Saat Istirahat• B.Saat bahu digerakkan• Interpretasi :• Normal : simetris• Kelainan :• Asimetris• kelemahan pd• bahu yg sakit

Page 60: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Nervus Hipoglosus (N XII)

• Pemeriksaan: Inspeksi lidah saat istirahat

• Inspeksi lidah saat dijulurkan

• Pemeriksaan artikulasi kata “ ular loreng lari

• lurus dilorong• Interpretasi :• Normal : Deviasi –• Kelainan : Deviasi +

Page 61: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

CARA PEMERIKSAAN SISTIM MOTORIK

1. pengamatan • Gaya berjalan dan tingkah laku • Simetri tubuh dan extermitas • Kelumpuhan badan dab anggota gerak 2.Gerakan volunter • Yang di periksa adalah pasien atas pemeriksa, misalnya Mengangkat kedua tangan dan bahu Fleksi dan extensi artikulus kubiti Mengepal dan membuka jari tangan Mengankat kedua tungkai pada sendi panggul Fleksi dan ekstansi artikulus genu Plantar fleksi dan dorsal fleksi plantar kaki Gerakan jari-jari kaki

Page 62: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

3. Palpasi otot.• Pengukuran besar otot.• Nyeri tekan.• Kontraktur.• Konsistensi ( kekenyalan ).

Konsistensi otot yang meningkat terdapat pada.– Spasmus otot akibat iritasi radix saraf spinalis, misal: meningitis, HNP.– Kelumpuhan jenis UMN ( spastisitas ).– Gangguan UMN ekstrapiramidal ( rigiditas ).– Kontraktur otot.

Konsistensi otot yang menurun terdapat pada.– Kelumpuhan jenis LMN akibat denervasi otot.– Kelumpuhan jenis LMN akibat lesi di ”motor end plate”.

Page 63: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Cara menilai kekuatan otot :Dengan menggunakan angka dari 0-5.0 : Tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot, lumpuh total.1 : Terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak didapatkan

gerakan pada persendiaan yang harus digerakkan oleh otot tersebut.

– 2 : Didapatkan gerakan,tetapi gerakan ini tidak mampu melawan gaya berat ( gravitasi ).

– 3 : Dapat mengadakan gerakan melawan gaya berat.– 4 : Disamping dapat melawan gaya berat ia dapat pula mengatasi

sedikit tahanan yang diberikan.– 5 : Tidak ada kelumpuhan ( normal ).

Page 64: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Memeriksa fungsi sensorik

• Kepekaan saraf perifer. klien diminta memejamkan mata • a. Menguji sensasi nyeri: dengan menggunakan Spatel lidah yang di patahkan

atau ujung kayu aplikator kapasdigoreskan pada beberapa area kulit, Minta klien untuk bersuara pada saat di rasakan sensasi tumpul atau tajam.

• b. Menguji sensai panas dan dingin: dengan menggunakan Dua tabung tes, satu berisi air panas dan satu air dingin, Sentuh kulit dengan tabung tersebut minta klien untuk mengidentifikasi sensasi panas atau dingin.

• c. Sentuhan ringan : dengan menggunakan Bola kapas atau lidi kapas, Beri sentuhan ringan ujung kapas pada titik-titik berbeda sepanjang permukaan kulit minta klien untuk bersuara jika merasakan sensasi

• d. Vibrasi/getaran : dengan garputala, Tempelkan batang garpu tala yang sedang bergetar di bagian distal sendi interfalang darijari dan sendiinterfalang dari ibu jari kaki, siku, dan pergelangantangan. Minta klien untuk bersuara pada saat dan tempat di rasakan vibrasi

Page 65: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

PEMERIKSAAN REFLEKS

Refleks superficial• Refleks dinding perut :• Stimulus : Goresan dinding perut daerah, epigastrik, supraumbilical,

infra Umbilical dari lateral ke medial.• Respons : kontraksi dinding perut• Afferent : n. intercostal T 5 – 7 ( epigastrik )• n. intercostal T 7 – 9 ( supra umbilical )• n. intercostal T 9 – 11 ( umbilica )• n. intercostal T 11 – L 1 ( infra umbilical )• n. iliohypogastricus• n. ilioinguinalis• Efferent : idem

Page 66: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Refleks superficial

• Refleks cremaster :• Stimulus : goresan pada kulit paha sebelah• medial dari atas ke bawah• • Respons : elevasi testis Ipsilateral• • Afferent : n. ilioinguinal ( L 1-2 )• • Efferent : n. genitofemoralis

Page 67: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Refleks fisiologis ( tendon / periosteum )

• Refleks biseps ( B P R ) :• Stimulus : ketokan pada jari

pemeriksa yang ditempatkan pada

• tendonm. biseps brachii, posisi lengan setengah

• ditekuk pada sendi siku.• Respons : fleksi lengan pada

sendi siku• Afferent : n.

musculucutaneus ( c 5-6 )• Efferenst : idem

Page 68: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• Refleks triceps ( T P R ) :• Stimulus : ketukan pada

tendon otot triseps brachii, posisi lengan

• fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi

• Respons : extensi lengan bawah disendi siku

• Afferent : n. radialis ( C 6-7-8 )

• Efferenst : idem

Page 69: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• Refleks patella ( K P R ) :• Stimulus : ketukan pada

tendon patella• Respons : ekstensi

tungkai bawah karena kontraksi m.

• quadriceps Femoris.• Efferent : n. femoralis ( L

2-3-4 )• Afferent : idem

Page 70: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• Refleks achilles ( A P R )• Stimulus : ketukan pada

tendon achilles• Respons : plantar fleksi

kaki karena kontraksi m.• gastrocnemius• Efferent : n. tibialis ( L.

5-S, 1-2 )• Afferent : idem

Page 71: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• Refleks fisiologis ( tendon / periosteum )• - Klonus lutut :• Stimulus : pegang dan dorong os patella ke arah• distal• Respons : kontraksi reflektorik m. quadriceps• femoris selama stimulus berlangsung.• - Klonus kaki :• Stimulus : dorsofleksikan kaki secara maksimal,• posisi tungkai fleksi di sendi lutut.• Respons : kontraksi reflektorik otot betis selama• stimulus berlangsung.

Page 72: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

Refleks patologis

• - Babinski• Stimulus : penggoresan

telapak kaki bagian lateral dari

• posterior ke anterior.• Respons : ekstensi ibu

jari kaki dan pengembangan

• (fanning) jari – jari kaki.

Page 73: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• - Chaddock• Stimulus : penggoresan

kulit dorsum pedis bagian lateral,

• sekitar malleolus lateralis dari posterior ke anterior.

• Respons : seperti babinski

Page 74: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• - Oppenheim• Stimulus : pengurutan crista anterior tibiae• dari proksimal ke distal• Respons : seperti babinski• - Gordon• Stimulus : penekanan betis secara keras• Respons : seperti babinski

Page 75: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• - Schaffer• Stimulus : memencet tendon achilles secara keras• Respons: seperti babinski• -Gonda• Stimulus : penekukan ( planta fleksi) maksimal jari kaki keempat• Respons: seperti babinski• - Stransky• Stimulus : penekukan ( lateral ) maksimal jari kaki kelima• Respons: seperti babinski

• Stimulus : pengetukan pada telapak kaki• Respons: fleksi jari – jari kaki pada sendi interphalangealnya

Page 76: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• - Hoffman• Stimulus : goresan pada kuku jari tengah pasien• Respons : ibu jari, telunjuk dan jari – jari lainnya

berefleksi• - Tromner• Stimulus : colekan pada ujung jari tengah pasien• Respons : seperti Hoffman

Page 77: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017

• TERIMAKASIH.....

Page 78: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017