III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1...
Transcript of III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1...
III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Ternak Percobaan
Ternak yang diamati dalam penelitian adalah broiler strain Cobb mulai
fase starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi <
10%. Ayam akan dibagi secara acak ke dalam 20 unit kandang, terdiri dari 5 per-
lakuan jenis probiotik dan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Masing-
masing ulangan terdiri dari 5 ekor ayam.
3.1.2 Probiotik
Probiotik diberikan melalui air minum pada ternak percobaan. Dosis pem-
berian probiotik yaitu 0,1-0,15% dari kebutuhan air minum,pada minggu pertama
starter yang digunakan sebanyak 1 ml, minggu kedua 2 ml, minggu ketiga 4 ml,
minggu keempat 6 ml, dan minggu kelima 8 ml. Starter probiotik mengandung
107 CFU/ml. Jenis starter probiotik yang digunakan yaitu Lactobacillus planta-
rum, Lactobacillus acidophilus, Cryptococcus humicolus, dan Trichosporon bei-
geli, diketahui L. plantarum dan L. acidophilus merupakan BAL yang
menghasilkan asam laktat sebagai produk utamanya sehingga didalam pencernaan
dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen. T. beigelii dan C. humicolus
merupakan yeas, diketahui dinding sel yeast dapat menjadi probiotik dengan
efisiensi untuk menstimulasi sistem imun dan memperbaiki mikroflora dalam
saluran pencernaan. Maka dari itu, didapat kombinasi berbagai probiotik yang
diberikan, yaitu: 1) L. plantarum + L. acidophilus ;2) L. plantarum + T. beigelii;
3) L. acidophilus + C. humicolus; 4) T. beigelii + C. humicolus.
20
Jumlah kebutuhan air minum broiler disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Kebutuhan Air Minum Ayam Jumlah.
Umur Kebutuhan Air Minum
....ml/ekor/hari.…
Minggu ke-1 50
Minggu ke-2 120
Minggu ke-3 190
Minggu ke-4 260
Minggu ke-5 345
Sumber: NRC (1994).
3.1.3 Ransum
Ransum broiler yang diberikan adalah ransum basal berbentuk mash pada
fase starter dan crumble pada fase finisher. Kandungan nutrien dan energi metab-
olisme bahan pakan disajikan pada Tabel 2, formulasi ransum disajikan pada
Tabel 3. Kandungan nutrien dan energi metabolisme ransum penelitian disajikan
pada Tabel 4.
Tabel 2. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolisme Bahan Pakan Penelitian.
Bahan
Pakan
PK LK SK Ca P Lis Sis Met EM
……………………………%……………………………… .Kkal/kg.
Jagung 8,60 3,90 2,00 0,02 0,10 0,20 0,18 0,18 3370
Bungkil
Kedelai 45,00 0,90 6,00 0,32 0,29 2,90 0,67 0,65 2240
Tepung
Ikan* 58,00 9,00 1,00 7,70 3,90 6,50 0,94 1,80 2970
Dedak
Padi 12,00 13,00 12,00 0,12 0,20 0,77 0,40 0,29 1630
Minyak
Kelapa 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8600
Tepung
Tulang 0,00 0,00 0,00 0,00 18,00 23,30 0,00 0,00 0
L-Lisin 95,80 0 0 0 0 78,50 0 0 3990
DL-Met. 58,00 0 0 0 0 0 0 99,0 5020
Sumber: Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (2016).
21
Tabel 3. Formulasi Ransum Penelitan.
Bahan Pakan Jumlah
Jagung 50,00
Bungkil kedelai 31,90
Tepung ikan 5,00
Dedak padi 5,80
Minyak kelapa 4,50
Tepung tulang 2,50
Lisin 0,10
Metionin 0,20
Total 100,00
Sumber: Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas dan Nonruminansia Fakultas Pe-
ternakan Universitas Padjadjaran (2017).
Tabel 4. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolisme Ransum Penelitian.
Nutrien dan Energi Metabolisme Ransum Broiler
Kadar air (%) 10,00
Protein (%) 21,82
Energi Metabolisme (Kkal EM/kg) 3076
Lisin (%) 1,00-1,10
Metionin (%) 0,38-0,50
Metionin + sistin (%) 0,72-0,90
Ca (%) 0,90-1,00
P tersedia 0,35- 0,45
P total (perkiraan, %) (0,60-1,00)
Sumber: NRC (1994);
SNI (2008).
*Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas dan Nonruminansia Universitas
Padjadjaran (2017)
3.1.4 Bahan Penelitian
1. Bahan yang digunakan selama pemeliharaan broiler:
a) Ayam Percobaan
b) Air
c) Ransum
d) Probiotik
e) Susu skim
f) Sekam padi
22
g) Kertas Koran
2. Bahan yang digunakan untuk analisis sampel:
a) Ginjal broiler
b) Pelastik
c) Air
d) Klorofom
e) Kertas alumunium foil
3. Alat yang digunakan selama pemeliharaan broiler:
a) Kandang ayam sistem litter yang terdiri dari 20 unit. Unit kandang terbuat
dari bilah banmbu. Unit kandang memiliki ukuran panjang × lebar × ting-
gi yaitu 70 cm × 70 cm × 70 cm.
b) Lampu 65 watt, untuk penerangan sekaligus pemanas sebagai brooder.
c) Wing tag, untuk memberi identitas pada ayam sesuai perlakuan dan
ulangan.
d) Round feeder, untuk tempat pakan.
e) Round waterer, untuk tempat minum.
f) Timbangan digital kapasitas 5 kg,untuk menimbangberat ayam dan pakan.
g) Karung, untuk menyimpan pakan dan sekam jumlah banyak.
h) Pelastik, untuk menampung pakan per unit percobaan per minggu.
i) Higrotermometer, untuk mengukur suhu dan kelembaban dalam kandang.
j) Peralatan kebersihan meliputi sapu, gayung, ember, sikat, dan selang.
4. Alat yang digunakan dalm pembuatan probiotik
a) Gelas ukur 50 ml, untuk mengukur volume air dan probiotik yang telah
dilarutkan dengan susu skim.
b) Mangkuk, untuk tempat mencampur probiotik.
23
c) Pipet dan blub pipet, untuk mengambil probiotik.
d) Timbangan digital, untuk menimbang susu skim.
5. Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel (Ginjal broiler)
a) Pisau bedah, untuk memotong sampel.
b) Pinset anatomi, untuk menjepit atau memegang sampel.
c) Gunting bedah, untuk memisahkan sampel.
d) Senter, untuk membantu penerangan saat mengambil sampel.
e) Pelastik kecil, untuk menyimpan dan memisahkan setiap sampel.
6. Alat yang digunakan dalam pengukuran volume sampel
a) Gelas ukur, untuk tempat mengukur volume sampel.
b) Pinset, untuk memindahkan sampel.
7. Alat yang digunakan dalam uji kreatinin sampel
a) Oven yang diatur dengan suhu 600C, untuk mengeringkan sampel.
b) Cawan dan penumbuknya, untuk menghaluskan sampel.
c) Tabung reaksi, untuk tempat perendaman sampel.
d) Kertas alumunium foil
e) Kit biolabo, untuk uji kreatinin sampel.
f) Spektrometer, untuk membaca kadar kreatinin.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Prosedur Kerja
1. Tahap Persiapan
a) Kandang dari peralatannya (tempat ransum dan tempat minum)
dibersihkan menggunakan detergen dan air satu minggu sebelum DOC da-
tang.
24
b) Kandang yang telah kering disanitasi dengan cara pengapuran sampai
merata.
c) Sekam dipasang sebagai liter pada lantai kandang.
d) Kertas koran dipasang di setiap dinding unit kandang dan diatas sekam.
e) Tempat pakan dan tempat minum disiapkan disetiap unit kandang.
f) Sehari sebelum DOC datang semua peralatan kandang dan perlengka-
pannya seperti tempat ransum, tempat minum, kertas koran, sekam, dan
brooder disemprot dengan desinfektan.
g) Lampu pemanas (brooder) dinyalakan setelah penyemprotan selesai dan
kering.
h) Setiap unit kandangdiberi nomor sesuai perlakuan dan ulangan secara
acak.
i) DOC dipasang wing tag sesuai perlakuan dan ulangan secara acak serta
ditimbang bobot badannya.
2. Tahap Pemeliharaan Ternak Percobaan
a) Ternak percobaan sebanyak 100 ekor dibagi ke dalam 20 unit kandang,
masing-masing terdiri dari 5 ekor broiler sebagai 1 unit percobaan.
b) Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, pada pagi hari pukul
06.30-07.30 WIB dan sore hari pukul 16.00-17.00 WIB.
c) Ransum diberikan sesuai dengan umur ayam, yaitu pada minggu pertama
sebanyak 20 gram/ekor/hari, minggu kedua 42 gram/ekor/hari, minggu ke-
tiga 70 gram/ekor/hari, minggu keempat 101 gram/ekor/hari dan minggu
kelima 130 gram/ekor/hari (NRC, 1994)
d) Air minum diberikan secara adlibitum dan tempat minum dicuci setiap
hari.
25
e) Pemberian probiotik dilakukan melalui air minum setiap sore hari. Setiap
perlakuan terdiri dari 2 starter probiotik dengan perbandingan 1:1. Jumlah
probiotik yang diberikan pada minggu ke-1, 2, 3, 4 dan 5 berturut-turut
sebanyak 1 ml, 2 ml, 4 ml, 6 ml, dan 8 ml. Cara membuat probiotik yaitu
30 gram susu skim dilarutkan dalam 1 L air, larutan susu skim dibagi 5
(untuk 5 perlakuan) sehingga masing-masing memperoleh 200 ml, probi-
otik ditambahkan ke dalam larutan susu skim sesuai perlakuan
menggunakan pipet dan dihomogenkan, kemudian dibagi 4 sesuai dengan
ulangan dan setiap ulangan (5 ekor ayam) memperoleh campuran probi-
otik dalam 50 ml larutan susu skim. Setelah probiotik habis diminum
ayam, tempat minum diisi kembali dengan air minum biasa.
f) Suhu dan kelembaban kandang diamati setiap hari (pagi, siang, dan sore).
g) Keadaan ayam diperiksa setiap hari, bila ada ayam yang mati maka ayam
tersebut dikuburkan untuk menghindari timbulnya penyakit bagi ayam
lain.
3. Tahap Transportasi Ternak Percobaan
Transportasi atau pengangkutan broiler dilakukan pada akhir pemeliharaan
yaitu umur 5 Minggu. Transportasi berlangsung selama ± 6 jam pada siang hari.
Broiler diangkut menggunakan mobil pick up dari kandang di Tanjungsari mulai
pukul 11.00 WIB menuju Subang, dan diperkirakan kembali ke Tanjungsari pukul
17.00 WIB.
4. Tahap Pengambilan Sampel
Sebanyak 20 sampel Ginjal diambil dari broiler yang telah disembelih
menggunakan pisau. Penyembelihan dan pengambilan sampel dilakukan sore hari
26
setelah broiler melalui proses transportasi. Setiap sampel Ginjal dimasukkan ke
dalam plastik kecil yang diberi label sesuai perlakuan dan ulangan.
3.2.2 Peubah yang Diamati dan Pengukuran
1. Volume Ginjal Broiler
Volume ginjal diukur berdasarkan Hukum Archimmides: “setiap benda
yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mendapat gaya ke
atas sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh benda itu”. Volume zat cair yang
dipindahkan oleh benda, nilainya sama dengan volume benda yang tercelup dalam
zat cair. Pengukuran volume ginjal meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a) Sampel dimasukkan kedalam gelas ukur 50 ml berisi air 30 ml.
b) Volume air yang naik (selisih) setelah dimasukkan sampel dicatat sebagai
volume sampel.
2. Kadar Kreatinin Ginjal Broiler
Kadar kreatinin ginjal diukur melalui 4 tahap yaitu pengeringan, penum-
bukan, perendaman dan manual prosedur. Pengeringan sampel menggunakan ov-
en dengan suhu 600C untuk menghilangkan kadar air, sehingga sampel dapat diha-
luskan dengan mudah. Sampel halus direndam menggunakan klorofom bertujuan
untuk mengeluarkan lemak. Cairan sampel hasil perendaman diukur kadar kreati-
ninnya sesuai manual prosedur uji kreatinin dengan pembacaan menggunakan
spektrometer.
Pengujian kadar kreatinin ginjal broiler meliputi langkah-langkah sebagai
berikut:
27
a) Kertas alumunium foil dipotong dan dibentuk seperti mangkuk sesuai ka-
pasitas untuk menampung sampel, serta di beri label sesuai perlakuan dan
ulangan penelitian.
b) Sampel diletakkan diatas kertas alumunium foil dan dikeringkan
menggunakan oven dengan suhu 600C selam 24-72 jam.
c) Sampel kering ditumbuk mengunakan cawan porselen sampai halus.
d) Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan direndam menggunakan
kloroform. Tabung reaksi ditutup dengan kertas alumunium foil dan
dikocok dengan hati-hati sampai larutan homogen (2 kali sehari). Peren-
daman dilakukan selama 2-3 hari.
e) Sampel disaring, dan cairannya dimasukkan ke dalam kit biolabo kreati-
nin.
f) Reagen spesimen didiamkan pada suhu pengukuran. Semua tes dilakukan
pada suhu konstan 370C untuk mengoptimalkan sensitivitas.
Tabel 5. Manual Prosedur Pengujian Kadar Kreatinin.
Pipet dalam cuvette yang
panjangnya 1 cm
Blank Standar Pengujian
Reagen kerja (R1+R2) 1 ml 1 ml 1 ml
Air demineralisasi 100 µL - -
Standar - 100 µL -
Spesimen - - 100 µL
Reagen R2 0.5 ml 0.5 ml 0.5 ml
Zat dicampurkan dengan baik, setelah 30 detik, dicatat absorbansi A1 pada
panjang gelombang 490 nm (490-510) melawan reagen kosong/bersih atau air yg
terdistilasi (sama dengan air demineralisasi). Tepat 2 menit setelah pembacaan
pertama, dicatat absorbansi A2.
g) Hasil dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
28
Hasil = (A2-A1)
(A2-A1) Standar × Standar Konsentrasi
Keterangan: standar konsentrasi tertera pada botol reagen.
3.2.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah eksperimental dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Penelitian ini adalah
pemberian probiotik dengan biakan bakteri, yeast dan kombinasi antara keduanya
pada broiler, sehingga diperoleh 5 perlakuan percobaan berikut:
P0 = Tanpa pemberian probiotik
P1 = Pemberian probiotik Lactobacillus plantarum+Lactobacillus acidophilus
P2 = Pemberian probiotik Lactobacillus plantarum +Trichosporon beigelii
P3 = Pemberian probiotik Lactobacillus acidophilus +Cryptococcushumicolus
P4 = Pemberian probiotik Cryptococcushumicolus +Trichosporon beigelii
Banyaknya ulangan pada perlakuan adalah:
db Galat = t (r – 1) ≥ 15
= 5 (r – 1) ≥ 15
r = 4
Model matematik menurut Gazpersz, (1991) sebagai berikut:
Yij = μ + αi + εij
Keterangan:
Yij = Respon hasil pengamatan karena perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
= Nilai tengah populasi (rataan umum)
i = pengaruh perlakuan (dosisi) ke-i.
ij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i pengamatan ke-j
i = Perlakuan ke-i (1,2,3,4,5)
j = Ulangan ke-j (1,2,3,4)
Asumsi yang digunakan pada analisis ini adalah:
a) Nilai εij menyebar normal satu sama lain.
29
b) Nilai harapan dari εij = 0
c) Ragam dari εij= 2jadi εij-NID ( 0,
2 )
Hipotesis:
H0: P0 = P1 = P2 = P3 = P4, tidak ada pengaruh perlakuan dalam mengantisipasi
stress terhadap volume dan kadar kreatinin ginjal broiler.
H1: P3≥P0≠ P1 ≠ P2 ≠ P4 atau paling sedikit ada sepasang perlakuan yang tidak
sama dalam mengantisipasi stres transportasi terhadap volume dan kadar
kreatinin ginjal broiler.
Berdasarkan model matematika di atas diperoleh daftar sidik ragam seperti yang
tercantum pada Tabel 6.
Tabel 6. Daftar Sidik Ragam.
Sumber Keragaman DB JK KT Fhit Ftabel (0,05)
Perlakuan (t-1) = 4 JKP KTP KTP/KTG
Galat t(r-1) = 15 JKG KTG
Total (tr-1) = 19 JKT
Keterangan:
DB : Derajat Bebas
JK : Jumlah Kuadrat
KT : Kuadrat Tengah
t : Perlakuan
r : Ulangan
Kaidah keputusan:
1. Bila F hitung ≤ F table 0,05tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan
tolak H1
2. Bila F hitung > F table 0,05 artinya berbeda nyata (significant) ,tolak H0 dan
terima H1.
Apabila hasil analisis varian yang diperoleh berbeda nyata, maka untuk
menguji perbedaan rata-rata perlakuan dilakukan Uji Wilayah Berganda Duncan,
dengan rumus:
30
LSR = SSR × Sy; Sӯ =
Keterangan:
Sy : Galat Baku
KTG : Kuadrat Tengah Galat
r : Banyaknya Ulangan
LSR : Least Significant Range
SSR : Studentized Significant Range
Kaidah keputusan:
1. Bila d LSR, maka tidak berbeda nyata atau terima H0.
2. Bila d >LSR, maka berbeda nyata atau tolak H0 dimana d adalah selisih
antara dua rata-rata perlakuan.
Tabel 7. Tata Letak Percobaan
1 (P1) 2 (P5) 3 (P4) 4 (P1) 5 (P2)
6 (P4) 7 (P3) 8 (P3) 9 (P1) 10 (P3)
11 (P3) 12 (P2) 13 (P5) 14 (P1) 15 (P2)
16 (P4) 17 (P5) 18 (P5) 19 (P4) 20 (P2)
𝐾𝑇 𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑟=
𝑆2
𝑟