III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek...

13
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang telah digunakan dalam penelitian diperoleh dari Pusat Breeding Itik Labolatorium Produksi Ternak Unggas. Itik diberikan 4 perlakuan dan diulang sebanyak 6 kali sehingga memerlukan unit sebanyak 48 ekor yang dipelihara hingga fase grower. 3.1.2. Kandang Percobaan Dalam penelitian ini kandang yang digunakan adalah menggunakan model kandang panggung dengan sistem pemeliharaan minim air mulai dipelihara sejak fase starter pada umur 3 minggu hingga umur 5 minggu pada fase grower. Dibuat dengan sistem kelompok (flock) tiap flock diisi dengan 4 ekor. 3.1.3. Ransum Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah ransum yang dibuat sendiri, dengan tujuan kita dapat menyesuaikan kebutuhan nutrisinya dengan apa yang diharapkan, karena pemeliharaannya dipelihara dengan minim air maka faktor nutrisi juga perlu diperhatikan. Kandungan nutrisi ransum disajikan pada Tabel 1 mengenai kandungan dari energi metabolis yang digunakan dan zat-zat makanan yang digunakan dalam bahan pakan.

Transcript of III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek...

Page 1: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

3.1.1. Ternak Percobaan

Ternak yang telah digunakan dalam penelitian diperoleh dari Pusat Breeding

Itik Labolatorium Produksi Ternak Unggas. Itik diberikan 4 perlakuan dan

diulang sebanyak 6 kali sehingga memerlukan unit sebanyak 48 ekor yang

dipelihara hingga fase grower.

3.1.2. Kandang Percobaan

Dalam penelitian ini kandang yang digunakan adalah menggunakan model

kandang panggung dengan sistem pemeliharaan minim air mulai dipelihara sejak

fase starter pada umur 3 minggu hingga umur 5 minggu pada fase grower. Dibuat

dengan sistem kelompok (flock) tiap flock diisi dengan 4 ekor.

3.1.3. Ransum

Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah ransum yang dibuat

sendiri, dengan tujuan kita dapat menyesuaikan kebutuhan nutrisinya dengan

apa yang diharapkan, karena pemeliharaannya dipelihara dengan minim air

maka faktor nutrisi juga perlu diperhatikan. Kandungan nutrisi ransum

disajikan pada Tabel 1 mengenai kandungan dari energi metabolis yang

digunakan dan zat-zat makanan yang digunakan dalam bahan pakan.

Page 2: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

24

Tabel 1. Kandungan Zat Nutrien dan Energi Metabolis Bahan Pakan Penelitian

Bahan

Pakan

EM PK LK SK Ca P Lisin Metionin Sistin

Kkal/kg . . . . . . . . . . . . .. . . . . . % . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Jagung

kuning

3370 8.60 3.90 2.00 0.02 0.10 0.20 0.18 0.18

Dedak

halus

1630 12.00 13.00 12.00 0.12 0.20 0.77 0.29 0.40

Bungkil

kedelai

2240 45.00 0.90 6.00 0.32 0.29 2.90 0.65 0.67

Bungkil

kelapa

2120 21.00 1.80 15.00 0.20 0.20 0.64 0.29 0.30

Tepung

ikan

3080 60.00 9.00 1.00 5.50 2.80 5.00 1.80 0.94

Tepung

tulang

0 0.00 0.00 0.00 24.00 12.00 0.00 0.00 0.00

Minyak

kelapa

8600 0.00 100.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Premix 0 0.00 0.00 0.00 10.00 5.00 0.30 0.30 0.10

Sumber: Laboratorium Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas

Padjadjaran, 2015.

Keterangan :

EM= Energi Metabolis

PK = Protein Kasar

LK = Lemak Kasar

SK = Serat Kasar

Ca = Calsium

P = Phospor

Tabel 2. Formula Ransum Penelitian

BahanPakan R1 R2 R3 R4 R5 R6

…………………………………………. % …………………………………........................

Jagung kuning 59.00 65.00 70.00 49.00 55.00 59.00

Dedak halus 7.00 12.00 15.00 19.25 22.25 29.00

Bungkil kedelai 14.00 8.00 4.00 14.00 7.00 3.00

Bungkil kelapa 5.75 3.00 0.00 5.75 6.00 0.00

Tepung ikan 11.00 8.00 6.50 10.00 7.00 6.00

Tepung tulang 1.25 2.00 2.50 1.50 2.25 2.50

Minyak kelapa 1.50 1.50 1.50 0.00 0.00 0.00

Premix 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50

Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Sumber : Hasil perhitungan Tabel 1.

Page 3: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

25

Tabel 3. Kandungan Nutrien dan Energi pada Ransum dan Kebutuhan Itik

Grower

Perlakuan EM PK LK SK Ca P Lisin Met +

Sist

Kkal/kg . . . . . . . . . . .. . . . . . % . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .

R1 3006 20.02 5.93 3.83 1.03 0.61 1.17 0.78

R2 3004 16.06 6.44 3.75 1.03 0.61 0.88 0.66

R3 3022 13.52 6.80 3.51 1.05 0.62 0.70 0.59

R4 2709 20.03 5.54 5.09 1.05 0.62 1.19 0.80

R5 2716 16.01 5.84 5.16 1.05 0.62 0.87 0.67

R6 2713 13.50 6.64 4.90 1.04 0.62 0.73 0.62

Sumber : Hasil Perhitungan Tabel 1 dan Tabel 2

3.2. Alat dan Bahan Penelitian

3.2.1. Alat Pemeliharaan

a. Kandang itik

b. Round feeder (tempat pakan)

c. Round waterer (tempat minum)

d. Spons

e. Ember

f. Plastik clip

g. Timbangan kapasitas 5 kg

h. Timbangan analitic

i. Lampu pijar 60 watt

j. Thermometer bola kering/dry bulb (DW)

k. Thermometer bola basah/wet bulb (WB)

l. Gembok dan kunci

3.2.2. Alat ekstraksi

a. Evaporator

Page 4: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

26

3.2.3. Alat yang digunakan

a. Timbangan analitik

b. Kandang ukuran 1 m × 0,75 m × 0,5 m

c. Syringe

d. Tabung ber-EDTA

e. Pipet

f. Erlenmeyer 125 mL

g. Tabung reaksi 25 mL

h. Setrifuge

i. Penangas air

j. Gelas kimia 2000 mL

k. Labu florence 500 mL

l. Labu ukur 500 mL dan 1000 mL

m. Gelas didih

n. Burner mikro

o. Corong

p. Pengaduk

q. Kertas saring

r. Sprektofotometer

3.2.4. Bahan Pemeliharaan

a. Cat kapur

b. Kawat

c. Paku

Page 5: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

27

3.2.5. Bahan Ekstraksi

a. Biji buah makassar

b. Campuran divorteks

c. Etil aseat

d. Silika gel

e. Chlorofom

3.2.6. Bahan yang digunakan

a. Alkohol

b. Darah

c. Akuades

d. Larutan Natrium Tungstat 10%

e. Larutan Asam Sulfat ( )

f. Filtrat Bebas Protein.

g. Larutan tembaga alkalis mengandung (natrium karbonat, tembaga sulfat dan

asam tartat).

h. Pereaksi asam fosfomolibdat mengandung (asam molibdat dan natrium

tungstat).

i. Larutan standar glukosa mengandung 0,1 mg/mL.

j. Larutan asam pikrat jenuh

k. Larutan NaOH 10%

l. Larutan standar kreatinin mengandung 0,006 mg/1mL

m. Larutan pikrat alkalis :

Page 6: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

28

Dibuat pada waktu diperlukan dengan mencampur 10 mL larutan asam pikrat

jenuh dan 2 mL larutan NaOH 10%

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Tahapan Persiapan Kandang

1. Tahapan Persiapan

a. Sanitasi kandang yang meliputi pencucian tempat pakan dan minum,

pengapuran lantai dan dinding

b. Pemberian ransum dilakukan dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan

sore hari sebelum diberikan perlakuan. Pakan yang diberikan yaitu sebanyak 125

g/ekor/hari pada umur 14 – 17 minggu dan 130 g/ekor/hari pada umur 18-20

minggu. Pemberian air minum diberikan secara adlibitum.

c. Mempersiapkan ekstraksi biji buah makassar (Brucea javanica)

2. Tahap Pemeliharaan

Pemberian ekstraksi minyak buah makassar P1 sebanyak 100 µL , P2 sebanyak

150 µL , P3 sebanyak 200 µL diberikan secara per oral dicekokkan menggunakan

spluit selama 5 minggu. Proses tersebut diberikan pada awal fase grower dengan 3

kali dalam seminggu.

3.3.2. Ekstraksi Minyak Buah Makassar (Brucea javanica)

Produksi minyak esensial diperoleh secara ekstraksi sesuai dengan

prosedur penelitian Subeki, dkk., (2006) :

Page 7: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

29

1. Sebanyak 80 kg tepung buah makasar direndam selama 1 minggu dan setiap

hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks selama 1

menit dan didiamkan selama 30 menit.

2. Filtrat disaring dengan menggunakan kain saring dan kemudian diuapkan

dengan evaporator menjadi 1 L.

3. Filtrat pekat tersebut kemudian diekstrak dengan etil asetat (EtOAc) hingga

diperoleh fraksi air dan EtOAc.

4. Fraksi CHCl³ diuapkan hingga kering dan kemudian dimasukkan ke dalam

silika gel kolom kromatografi dan dielusi dengan clorofom sehingga

diperoleh 3 fraksi.

5. Minyak esensial diperoleh dari fraksi 2 (1:2) lalu dievaporasi untuk

memperoleh minyak esensial murni.

Ilustrasi 6. Prosedur ekstraksi minyak buah makassar (Kaffi, 2011)

Page 8: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

30

3.3.3. Pengambilan Sample Darah

a. Sebanyak 24 serum darah itik Cihateup fase grower dipersiapkan.

b. Serum darah diambil sebanyak 9 mL dari itik Cihateup fase di bagian vena

pektoralis eksterna yang terletak pada bagian ventral sayap itik, dibersihkan

menggunakan alkohol 70%.

c. Sampel darah segera dimasukan ke dalam vakutainer yang mengandung

antikoagulan EDTA untuk mencegah proses pembekuan darah/anti koagulan

d. Vakutainer dimasukan ke dalam cooling box pada saat akan dibawa ke

laboratorium

3.3.4. Pembuatan Fitrat Darah Bebas Protein Dengan Metode Folin – Wu

a. Sebanyak 14 mL akuades dipipetkan ke dalam labu Erlenmeyer 125 mL yang

kering.

b. Sebanyak 2 mL darah, ditambahkan ke dalam labu dan digoyang dengan

perlahan-lahan agar terjadi hemolisis lengkap.

c. Ditambahkan 2 mL larutan Na-tungstat 10%, dicampur dengan

menggoyangkan labu.

d. Sebanyak 2 mL larutan ( ) ditambahkan secara tetes demi tetes

sambil terus menggoyang labu. Tidak boleh berbentuk gelembung-

gelembung.

e. Labu erlenmeyer ditutup, kemudian labu digoyang dan di diamkan selama 10

menit. Campuran akan bewarna coklat.

Page 9: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

31

f. Larutan disaring melalui kertas saring yang kering dan fitrat jernih yang

keluar ditampung untuk pemeriksaan.

3.3.5. Penetapan Kadar Glukosa Darah (Folin-Wu)

Pengukuran kadar glukosa ini dilakukan dengan menggunakan tabung

Folin-Wu. Penentuan kadar glukosa dalam darah dilakukan dengan beberapa

tahapan. Tahap awal dengan membuat filtrat penyaringan darah yang akan

digunakan dalam pengukuran kadar seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Pengujian dilakukan dengan beberapa perlakuan, yaitu satu perlakuan

blanko, satu standar glukosa dan 30 pengujian terhadap filtrat bebas protein.

a. Perlakuan Blanko sebanyak 2 mL akuades dimasukan dengan 2 mL pereaksi

tembaga alkalis.

b. Perlakuan standar glukosa didapatkan dengan mencampurkan 2 mL standar

glukosa dengan 2 mL pereaksi tembaga alkalis.

c. Pengujian terhadap filtrat dengan cara sebanyak 2 mL filtrat bebas protein

dicampurkan dengan 2 mL pereaksi tembaga alkalis.

d. Seluruh perlakuan tersebut dicampurkan dengan baik dengan cara

menggoyang-goyangkan tabung.

e. Seluruh campuran diletakkan dalam penangas air mendidih selama tepat 8

menit kemudian didinginkan dalam es selama 3 menit.

f. Sebanyak 2 mL asam fosfomolibdat dicampurkan kedalam 32 buah tabung

tersebut.

Page 10: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

32

g. Tabung didiamkan selama 3 menit untuk melarutkan . Diencerkan

sampai 25 mL dengan akuades.

h. Serapan (A) tiap tabung dibaca pada spektrofotometer dengan panjang

gelombang 560 nm.

3.3.6. Penetapan Kadar Kreatinin Darah

a. Sebanyak 10 mL akuades dan 5 mL larutan pikrat alkalis dipipetkan kedalam

tabung reaksi 1 (Blanko) dicampurkan dengan baik diamkan selama 15 menit.

Warna yang terbentuk akan stabil selama 30 menit. Serapan dibaca dalam

batas waktu 30 menit pada panjang gelombang 520 nm.

b. Sebanyak 5 mL standar, 15 mL akuades, 5 mL larutan pikrat alkalis

dipipetkan kedalam tabung 2 (standar 1) diamkan selama 15 menit. Warna

yang terbentuk akan stabil selama 30 menit. Serapan dibaca dalam batas

waktu 30 menit pada panjang gelombang 520 nm

c. Sebanyak 10 mL filtrate folin-wu dan 5 mL larutan pikrat alkalis di pipetkan

kedalam tabung dan dicampur dengan baik, diamkan selama 15 menit.

Warna yang terbentuk akan stabil selama 30 menit. Serapan dibaca dalam

batas waktu 30 menit pada panjang gelombang 490 nm

3.4. Parameter yang Diukur

Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah:

a. Kadar gula pereduksi (glukosa) dalam darah dengan menggunakan

perhitungan:

Kadar glukosa = mg/100mL

Page 11: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

33

Keterangan :

Au = Absorban Uji

AB = Absorban Blanko

AS = Absorban Standar

b. Penetapan kadar kreatinin dalam darah dengan menggunakan perhitungan:

Kadar kreatinin darah/plasma :

Keterangan :

Au = Absorban Uji

AB = Absorban Blanko

AS = Absorban Standar

3.5. Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik.

Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4

perlakuan dan 6 ulangan. Metode eksperimental, menggunakan analisis ragam

polinomial orthogonal, dilanjutkan dengan Uji Contrast Orthogonal. Pemberian

minyak buah makassar dilakukan selama 5 minggu dengan intensitas pemberian

sebanyak 3 kali dalam seminggu.

Perlakuan :

K = Tanpa pemberian Minyak Buah Makassar

BJA = 100 µL Minyak Buah Makassar/ekor

BJB = 150 µL Minyak Buah Makassar/ekor

BJC = 200 µL Minyak Buah Makassar/ekor

Page 12: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

34

Hipotesis yang akan diuji adalah :

H0 : K = BJA = BJB = BJC = 0 artinya tidak terdapat perbedaan antar perlakuan.

H1 : K ≠ BJA ≠ BJB ≠ BJC ≠ 0 atau paling sedikit ada sepasang perlakuan yang tidak

sama.

Kaidah keputusan :

Jika Fhitung ≤ Ftabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan

tolak H1.

Jika Fhitung > Ftabel 0,05 artinya berbeda nyata (significant), tolak H0 dan terima H1.

Sampel yang digunakan sebanyak 48 ekor itik cihateup fase grower (3 bulan).

Peubah yang diamati meliputi kadar glukosa dan kreatinin darah. Empat puluh

delapan ekor itik diambil sampel darahnya pada minggu ke-5. Data yang diperoleh

dianalisis dengan menggunakan Analisis Sidik Ragam Polinomial Orthogonal.

Suatu derajat polynomial ke-n digunakan untuk mengetahui hubungan antara

peubah respon Y dan peubah predictor X diujikan sebagai berikut :

Y = α + β1X + β2X2 + …. + βnX

n

Perhitungan untuk mendapatkan koefisien orthogonal polynomial untuk derajat

polynomial pertama (linier), derajat polynomial kedua (kuadratik) dan derajat

polynomial ketiga (kubik), sebagai berikut :

L = a + X1

Q1 = b + cX1 + Xi2

C1 = d + eX1 + f X12 + X1

2

Page 13: III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120246_3_1983.pdf · ... dengan tujuan kita dapat ... Hasil Perhitungan Tabel 1 dan

35

Tabel 4. Analisis Ragam Sesuai dengan Perbandingan orthogonal polynomial

Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas (db)

Jumlah Kuadrat

(JK)

Kuadrat Tengah

(KT)

Statistik

Uji F

Perlakuan

Linier

Kuadratik

Kubik

Kuartik

t – 1

1

1

1

1

JKP

JKP1

JKP2

JKP3

JKP4

KTP

KTP1

KTP2

KTP3

KTP4

F

F1

F2

F3

F4

Galat Percobaan Sisa JKG KTG

Total n - 1 JKT

Pengambilan keputusan dapat dilihat dari hasil pembandingan nilai statistik uji

F yang telah dihitung dengan nilai kritis. Penentuan derajat polinomial didasarkan

pada kontras-kontras ortogonal yang nyata, sehingga akan didapatkan hubungan

fungsi respon antar perlakuan sesuai dengan derajat polinomial yang signifikan.

Dengan ini berikut tata letak percobaannya pada Tabel 5 yang dirancangkan untuk

melakukan penelitian :

Tabel 5. Tata Letak Objek Penelitian

1 P3 2 P3

3 P1

4 P1 5 P3

6 P3

7 P1 8 P2

9 P2

10 P1 11 P2

12 P3

13 P2 14 P2

15 P1

16 17 18