II Dinamika Fluida Gue
-
Upload
nabil-makarim -
Category
Documents
-
view
250 -
download
2
Transcript of II Dinamika Fluida Gue
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
1/21
II. DINAMIKA FLUIDA
A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Fluida merupakan zat yang bisa berubah bentuk apabila terkena
tegangan geser sehingga dapat fluida dikatakan suatu zat yang dapat
mengalir dan menyesuaikan diri. Sesuai dengan wadahnya. Ada 2 jenis
fluida yaitu zat cair dan gas. Sedang, dinamika fluida sendiri adalah
pergerakan/perpindahan suatu zat yang dapat mengalir. Dalam hal ini kita
mengambil air sebagai contoh dari dinamika fluida.
Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena
fluida. Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah
fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air dan zat gas
seperti udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu atau besi tidak dapat
mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air merupakan
salah satu contoh zat cair. Masih ada contoh zat cair lainnya seperti
minyak pelumas, susu, dan sebagainya. Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari
satu tempat ke tempat yang lain.
Air kita jadikan contoh dalam percobaan ini. Dikarenakan air
merupakan komponen yang sangat penting di kehidupan manusia. Apalagidi dunia pertanian yang tentunya air sangat dibutuhkan dalam proses-
proses yang terjadi di dalam cakupan pertanian. Aliran fluida terbagi 2
tipe,yaitu; aliran lurus (streamline) dan aliran turbulen atau aliran
bergolak. Garis arus ialah aliran fluida yang mengikuti suatu garis (lurus
melengkung) yang jelas ujung dan pangkalnya. Aliran turbulen ditandai
oleh adanya aliran berputar. Ada partikel-partikel yang memiliki arah
gerak berbeda bahkan berlawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida.
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
2/21
Dan hampir semua zat cair tidak dapat dimampatkan dalam saluran. karena
mereka mampu bergerak melewati semua celah yang ada. Untuk
melakukan perkiraan jumlah air yang dialirkan, kita harus mengukur debit
air yang akan melalui saluran itu juga.
1. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum acara II Dinamika Fluida adalah :
a. Menghitung besar debit saluran dengan pendekatan laju aliran dan
luas penampang.
b. Mengetahui besarnya faktor koreksi/correction factor (Cf) dari
sistem pengukuran yang digunakan.
2. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum acara II Dinamika Fluida dilaksanakan pada hari Kamis,
27 September 2012 pukul 13.00 15.00 WIB di Laboratorium Rekayasa
Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta
B. Tinjauan pustaka.
Karena penentuan kecepatan di sejumlah titik pada suatu
penampang memungkinkan penentuan besarnya debit. Maka pengukuran
kecepatan merupakan suatu fase yang penting dalam pengukuran aliran.
Kecepatan dapat diperoleh dengan mengukur waktu yang diperlukan
suatu partikel yang dapat dikenali untuk bergerak sepanjang suatu jarak
yang dapat diketahui (Victor,1991).
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
3/21
Suatu f lu ida d iu ra ikan dengan mempunyai volume
tertentu tetapi bukan bentuk tertentu. Fluida mengalir untuk
men yesu aikan p ad a b en tu k wad ah d it empa tk an. F lu ida
mempunyai volume tertentu yang dipertahankan meskipun
berubah dalam be ntuk. Moleku l-moleku l sua tu fluida hampi r
sedekat dalam padatan tetap merekat, tidak mempunyai posisi
tetap ( Keena n, 1992).
Debit aliran fluida (Q) merupakan volume fluida yang mengalir
per satuan waktu. Untuk volume fluida ideal yang mengalir setiap selang
waktu selalu tetap. Jika fluida mengalir di dalam pipa,di dalam pipa tidak
ada sumber fluida,ketika luas penampang pipa ujung kiri A1 fluidanya
V1,sedangkan pipa di ujung kanan A2 dan V2 ,,maka dipenuhi persamaan
kontinuitasA1V1 = A2V2 (Jati dkk, 2008).
Tegangan geser yang terjadi pada fluid sekecil apapun
menyebabkan fluida itu tidak bergerak dan berubah bentuk secara terus
menerus, dan fluida yang diam memiliki tegangan geser nol. Dan tidakada tegangan geser diantara bidang. Banyak cara yang dapat digunakan
dalam pengukuran tekanan fluida, kecepatan, debit, gelombang kejut,
gradien kerapatan, turbulensi dan viskositas. Namun paling umum ada
dua bentuk yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara
langsung dilakukan dengan volume (berat fluida) melalui penampang
dalam selang waktu tertentu dan cara tidak langsung pada pengukuran
debit memerlukan penentuan tinggi tekanan, perbedaan kecepatan
(Jamaluddin, 2008).
Kecepatan alir didefinisikan sebagai jumlah debit air yang
mengalir dalam selang waktu tertentu berbanding dengan luas
penampang. Dalam studi ini debit air didefinisikan sebagai fluida yang
mengalir dalam pipa dalam mengalami perubahan sampai aliran fluida
mencapai jumlah tertentu pada selang waktu pengamatan. Secara
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
4/21
matematis debit air dinyatakan sebagai luas penampang dikalikan dengan
kecepatan rerata aliran (Jamaluddin, 2008).
Karena penentuan kecepatan di sejumlah titik pada suatu
penampang memungkinkan penentuan besarnya debit, maka pengukuran
kecepatan merupakan suatu fase yang penting dalam pengukuran aliran.
Kecepatan dapat diperoleh dengan waktu yang diperlukan suatu partikel
yang dapat dikenali untuk bergerak sepanjang suatu jarak yang diketahui.
Hali ini dilakukan bilamana saja mudah atau perlu (Streeter, 1991).
Fluida berbeda dengan zat padat,yaitu tak dapat menopang
tegangan geser. Jadi fluida berubah bentuk untuk mengisi tempatnya
dengan bentuk bagaimana pun. Aliran fluida pada umumnya dapat
menjadi sangat rumit. Seperti fluida yang mengalir dalam pipa dengan
luas penampang yang berubah-ubah. Sehingga pengukuran menjadi sulit
(Tipler, 1991).
C. Alat, bahan dan cara kerja
1. Alat
a Set pompa beserta selangnya
b Model saluran (yang telah dimodifikasi)
c Penampang
d Alat ukur : panjang, volume, waktu
e Pelampung
f Beban
g Ember
a. Bahan
a. Air
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
5/21
b. Cara kerja
a. Menyusun peralatan dan bahan sesuai dengan susunan percobaan
(pastikan bahwa unit percobaan siap dan dapat dioperasikan)
Gambar
3.1 Susunan percobaan dinamika fluida
Keterangan gambar :
S = Saluran model
PA = Pompa air
P = Penampung
b. Mengukur besarnya debit di output saluran dan debit saluran
dilakukan secara bersamaan.
c. Mengulang percobaa untuk mendapatkan data yang valid,
pengulangan dengan memvariasi debit, kedalaman, dan jenis
pelampung
D. Hasil dan analisis percobaan
1. Hasil Percobaan
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Debit Terukur
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
6/21
No Volume (dm)3 Waktu (s) Qa (dm3/dt)
1 8 15,90 0,503
2 8 15,99 0,500
3 8 15,57 0,513
Qa rata-rata = 0,505
Sumber : Laporan Sementara
Tabel 2.2 Hasil pengukuran Debit Saluran
NO Pelampung Waktu(s) V(dm/s) A (dm2
) Qu(dm3
/s)1 Tanpa beban 11,52 0,43 0,91 0,395
10,56 0,47 0,91 0,431
11,35 0,44 0,91 0,401
Rata-rata 0,409
12,09 0,41 1,05 0,434
11,86 0,42 1,05 0,443
10,86 0,46 1,05 0,483
Rata-rata 0,453
10,23 0,49 1,19 0,582
10,90 0,46 1,19 0,546
11,29 0,44 1,19 0,527
Rata-rata 0,552
12,00 0,42 1,47 0,612
12,30 0,41 1,47 0,598
12,86 0,39 1,47 0,572
Rata-rata 0,594
NO Pelampung Waktu(s) V(dm/s) A (dm2) Qu(dm3/s)
2 Dengan beban 9,48 0,53 0,91 0,480
10,91 0,46 0,91 0,41710,27 0,49 0,91 0,443
Rata-rata 0,447
10,44 0,48 1,05 0,503
10,24 0,49 1,05 0,513
10,52 0,48 1,05 0,499
Rata-rata 0,505
10,83 0,46 1,19 0,549
11,27 0,44 1,19 0,528
10,26 0,49 1,19 0,580
Rata-rata 0,552
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
7/21
13,51 0,37 1,47 0,544
13,07 0,38 1,47 0,562
13,88 0,36 1,47 0,529Rata-rata 0,545
Sumber : laporan sementara
Tabel 2.3 Hasil Perhitungan Cf
NO Pelampung Qa (dm3/dt) Qu (dm3) Cf
1. Tanpa beban 0,505 0,409 1,235
0,505 0,453 1,115
0,505 0,552 0,915
0,505 0,594 0,850
2. Dengan beban 0,505 0,447 1,130
0,505 0,505 1,0000,505 0,552 0,915
0,505 0,545 0,927
2. Analisis hasil percobaan
1. Pengukuran debit pompa
Qa =
1. = 0,503 dm3/dtk
2. = 0,500 dm3/dtk
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
8/21
3. = 0,513 dm3/dtk
4. = = 0,505 dm3/detik
2. Perhitungan pelampung tanpa beban
A = p x l {A = 1,4 x (tinggi penampang)},
1. Qu1 = A x V
= (1,4 x 0,65) x ( )
= 0,395 dm3/detik
2. Qu2 = A x V
= (1,4 x 0,65) x (
= 0,431 dm3/detik
3. Qu3 = A x V
= (1,4 x 0,65) x (
= 0,401 dm3/detik
4. Qu4 = A x V
= (1,4 x 0,75) x (
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
9/21
= 0,434 dm3/detik
5. Qu5 = A x V
= (1,4 x 0,75) x (
= 0,443 dm3/detik
6. Qu6 = A x V
= (1,4 x 0,75) x (
= 0,483 dm3/detik
7. Qu7 = A x V
= (1,4 x 0,85) x (
= 0,431 dm3/detik
8. Qu8 = A x V
= (1,4 x 0,85) x (
= 0,546 dm3/detik
9. Qu9 = A x V
= (1,4 x 0,85) x (
= 0,27 dm3/detik
10. Qu10 = A x V
= (1,4 x 1,05) x (
= 0,612 dm3/detik
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
10/21
11. Qu11 = A x V
= (1,4 x 1,05) x (
= 0,598 dm3/detik
12. Qu12 = A x V
= (1,4 x 1,05) x (
= 0,572 dm3
/detik
3. Perhitungan pelampung dengan beban
A = p x l { A = 1,4 x (tinggi penampang)} ,
1. Qu1 = A x V
= (1,4 x 0,65) x ( )
= 0,480 dm3/detik
2. Qu2 = A x V
= (1,4 x 0,65) x ( )
= 0,417 dm3/detik
3. Qu3 = A x V
= (1,4 x 0,65) x ( )
= 0,443 dm3/detik
4. Qu4 = A x V
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
11/21
= (1,4 x 0,75) x ( )
= 0,503 dm3/detik
5. Qu5 = A x V
= (1,4 x 0,75) x ( )
= 0,513 dm3/detik
6. Qu6 = A x V
= (1,4 x 0,75) x ( )
= 0,499 dm3/detik
7. Qu7 = A x V
= (1,4 x 0,85) x ( )
= 0,549 dm3/detik
8. Qu8 = A x V
= (1,4 x 0,85) x ( )
= 0,528 dm3/detik
9. Qu9 = A x V
= (1,4 x 0,85) x ( )
= 0,580 dm3/detik
10. Qu10 = A x V
= (1,4 x 1,05) x ( )
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
12/21
= 0,612 dm3/detik
11. Qu11 = A x V
= (1,4 x 1,05) x ( )
= 0,598 dm3/detik
12.Qu12 = A x V= (1,4 x 0,85) x ( ) = 0,529 dm3/detik
4. Perhitungan Cf
Cf =
Cf1 = = 1,235
Cf2 = = 1,115
Cf3 = = 0,915
Cf4 = = 0,850
Cf5 = = 1,130
Cf6 = = 1,000
Cf7 = = 0,915
Cf8 = = 0,92
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
13/21
Grafik hubungan antara Cf (y) dengan ulangan (n)
Gambar 2.1 grafik hubungan antara Cf dengan ulangan (n)
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
14/21
(a) (b)
Gambar 2.2 pelampung (a) tanpa beban,(b) dengan beban
(a) (b) (c) (d)
Gambar 2.3 penampang dengan ketinggian (a) 0,65 dm,(b) 0,75 dm, (c) 0,85 dm,
dan (d) 1,05 dm
E. Pembahasan
Fluida adalah zat yang dapat mengalami perubahan bentuk secara
kontinu bila terkena tegangan geser walaupun relative kecil. Fluida
merupakan zat yang dapat mengalir yang mempunyai partikel yang mudah
bergerak dan berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Ketahanan fluida
terhadap perubahan bentuk sangat kecil sehingga fluida dapat dengan
mudah mengikuti bentuk ruang. Fluida adalah benda yang dapat
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
15/21
mengalami perubahan bentuk secara terus-menerus karena gaya gesek
yang bekerja terhadapnya.
Untuk mengukur debit air dalam percobaan ini dilakukan dengan 2
cara. Yaitu pengukuran debit terukur (Qa) dan debit saluran (Qu). Dalam
pengukuran debit terukur ini,dihitung dengan cara menadahkan
penampung air yang sudah diketahui volumenya dan menhitung waktu
yang diperlukan sampai penampung tersebut penuh oleh air (Qa = .
Dan untuk mengukur debit aliran fluida saluran (Qu) dapat ditemukan
dengan mengkalikan luas penampang saluran dengan kecepatan aliran
fluidanya (Qu = A x V)
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
16/21
Dalam percobaan ini, sebagai debit terukur pompa (Qa) saya
mendapatkan hasil 0,503 dm3/s,0,500 dm3/s, dan 0,513 dm3/s dari 3 kali
pengukuran yang dilakukan. Dan setelah dirata-ratakan didapatkan hasil
Qa adalah 0,505 dm3/s. adapun faktor faktor yang mempengaruhi Qa
adalah volume penampang yang digunakan dan waktu selama
menampung air tersebut. Sesuai rumus yang berlaku yaitu . (Qa = .
Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur debit saluran
adalah metode dengan menaruh pelampung diatas aliran air yangbergerak dengan jarak lintasan yang telah ditentukan Kemudian dihitung
waktu yang dicapai ketika pelampung tersebut memasuki garis akhir
lintasan (Acep,2011). Dalam percobaan ini dilakukan 4 kali perhitungan
dengan lebar penampang yang semakin besar,dan didapat hasil pertama
adalah 0,409 dm3/s, hasil kedua adalah 0,453 dm3/s, hasil ketiga adalah
0,552 dm3/s, dan hasil keempat adalah 0,594 dm3/s. Dan setiap
perhitungan diulang 3 kali percobaan. Kemudian pada percobaan
berikutnya ini hampir sama dengan percobaan diatas,tetapi bedanya
pelampung diberi beban berupa paku. Dilakukan 4 kali percobaan dengan
lebar penampang yang ditambahkan seperti percobaan sebelumnya. Dan
diulangi sampai 3 kali juga. Dan didapat debit hasil pertama adalah 0,447
dm3/s, hasil kedua adalah 0,505 dm3/s, hasil ketiga adalah 0,552 dm3/s,
dan hasil keempat adalah 0,545 dm3/s. dapat disimpulkan bahwa dimana
pada percobaan pelampung tanpa beban memiliki waktu yang lebih
lambat dibanding pelampung dengan beban. Dan semakin besar
penampang maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan dan semakin
besar debit saluran (Qu) nya Kecepatan aliran akan lebih besar jika
waktu tempuh pelampung lebih singkat, sehingga jika kecepatan aliran
besar maka (Qu) juga besar. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi
(Qu) adalah luas penampang, dan kecepatan aliran. Sesuai dengan rumus
yang berlaku yaitu (Qu = A x V)
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
17/21
Cf adalah singkatan dari correction factor. Cf merupakan nilai
yang dijadikan acuan untuk mengetahui tingkat keakuratan perhitungan
kita dalam pengukuran debit. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
Cf adalah pelampung (jenis, bentuk, ukuran dan berat), penampang
(bentuk dan ukuran), kedalaman saluran, dan jenis aliran (turbulen dan
laminar). Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, Cf tanpa beban
1,032 lebih besar daripada Cf dengan beban 0,994. Qu tanpa beban yang
hasilnya lebih kecil dari pada Qu dengan beban, akan mempunyai Cf
yang lebih besar karena Cf berbanding terbalik dengan Qu dikarenakan
semakin besar nilai Cf maka Qu semakin kecil seperti rumus (Cf =
Qa/Qu)
Besarnya Cf ideal bernilai 1, sedangkan dalam percobaan yang kami
lakukan didapatkan besarnya Cf tanpa beban adalah 1,032 dan besarnya
Cf dengan beban adalah 0,994. Sehingga dapat didapat kesimpulan bahwa
percobaan yang kami lakukan berhasil karena besarnya Cf tanpa beban
dan Cf dengan beban hampir bernilai 1. Kurang tepatnya memperolehnilai debit terukur pompa dan debit saluran berakibat kurang akuratnya
nilai factor koreksi (Cf). penyimpangan ini mungkin disebabkan oleh
beberapa factor, yaitu kurangnya ketelitian membaca alat ukur yaitu
stopwatch dan adanya faktor alam berupa berupa angin karena praktikum
ini dilakukan di luar ruangan
Dalam grafik yang telah kami buat,di kurva y yang merupakan besar
Cf dan kurva x yang merupakan ulangan. Nilai Cf selalu tidak tetap dan
selalu berubah ubah pada setiap pengulangan.
F. Kesimpulan
1. Debit terukur (Qa) rata-rata = 0,505 dm3
/s
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
18/21
2. Debit saluran (Qu) tanpa beban rata-rata = 0,501 dm3/s
3. Debit saluran (Qu) dengan beban rata-rata = 0,512 dm3/s
4.
5. Faktor koreksi (Cf) dipengarhi oleh luas penampang,jenis
pelampung,kedalaman saluran,dan jenis aliran
6.
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
19/21
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
20/21
DAFTAR PUSTAKA
Benjamin W dan Victor M. 1991.MEKANIKA FLUIDA. Penerbit Erlangga.
Jakarta
Hidayat,Acep.2011.Modul Kuliah Mekanika Fluida dan Hidrolika.Universitas
Mercu Buana Jakarta.
Jati,Bambang Murdaka Eka,dan Tri Kuncoro Priyambodo. 2008.FISIKA DASAR
untuk Mahasiswa Eksakta dan Teknik.ANDI Yogyakarta
Keenan dan Kleinfelter. 1979. Kimia Fisik Untuk Universitas.Penerbit Erlangga.
Jakarta
M. Ollson,Reuben dan Wreight,Steven J.1993.DASAR-DASAR MEKANIKA
FLUIDA TEKNIK.Gramedia Pustaka Utama Jakarta
-
7/30/2019 II Dinamika Fluida Gue
21/21