Ig Gravity Klp 6
-
Upload
nirwansyah-eka-bimatara -
Category
Documents
-
view
322 -
download
12
description
Transcript of Ig Gravity Klp 6
GRAVITY
Dara Mulyaningtyastuti
Dwiandari Aldyla Kirana
Azzhravia Rahma
Josua Edwar S
Bimo Respati
Muhammad Sulton Farhan
Jonathan Achmad Hutabarat
Muhamad Rahmawan
Lutfi Aditya Rahman
Bagus Aditya Muslim
METODE GRAVITY, GRAVITYMETER
DARA M / 125090707111012
Lapisan bumi paling luar terdiri dari lapisan kerak benua dan kerak samudera. Didalam kedua kerak ini memiliki perbedaandensitas (kerapatan) massa yang sangat berpengaruh/rentan terhadap medan gravitasi. Oleh sebab itu terjadi variasi nilai percepatan gravitasi ( anomaly gravitasi).
Metode gravity merupakan salah satu metode geofisika yang bersifat pasif (memanfaatkan sumber yang alami) dan didasari oleh hukum Newton untuk gravitasi universal. Metode ini memanfaatkan variasi densitas yang terdistribusi dalam lapisan tanah. Setiap batuan/material mempunyai besar densitas yang berbeda-beda dan dapat mempengaruhi terhadap variasi medan gravitasi bumi, sehingga terjadi anomaly gravitasi.
Gravity meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur variasi medan gravitasi bumi. Alat ini bekerja berdasarkan hukum Newton dan hukum Hooke, yaitu beban yang digantung oleh pegas. Dalam pengukuran medan gravitasi dengan menggunakan gravity meter, kita diharapkan mengetahui cara mengkalibrasi alat tersebut.
Metode Gravitasi ini merupakan metode geofisika yang sensitif terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai purba dan lain-lain.
Besar nilai gravitasi bergantung pada lima faktor yaitu lintang, elevasi, topografi daerah sekitar pengukuran, pasang surut bumi dan variasi densitas bawah permukaan (Telforf etal, 1990)
Titik ukur gravitasi di lapangan tidak tetap, berpindah dari suatu tempat (titik) ke tempat lain. Oleh karena itu diperlukan alat yang mudah dioperasikan, tidak mudah rusak atau berubah settingnya dalam perjalanan, dan mempunyai ketelitian baik sesuai dengan penggunaannya.
Sebuah gravitymeter (CG-5 AUTOGRAV)
Ketika benda digantungi beban m dititik 0 maka pegas akan mulur sepanjang x₀ dari keadaan setimbang.Dalam hal ini berlaku hukum Hooke F = kx₀ = mg₀ dimana k, m dan g₀ masing-masing menyatakan konstanta pegas, massa benda yang digantungkan dan gravitasi mutlak pada titik 0.
History of Gravity Exploration
Dwiandari Aldyla Kirana
Medenhall Pendulum
Eotvos Torsion balance.
Ditemukan oleh Baron Roland von Eotvos in 1896.
Sejak 1934 LaCoste membuat gravity meter pertama yang berdasarkan zero length spring
IMGC
The JILAg absolute gravity meter
AXIS FG5 absolute gravimeter
TODAY
IMGC-02 absolute gravity meter
Gravitymeter StabilAzzhravia Rahma
Gravitymeter Stabil
Nettleton (1976), menjelaskan sejumlah gravimeter yang berbeda.
Pada dasarnya, semua gravimeter merupakan keseimbangan mekanik yang sangat sensitive dimana masa didukung oleh pegas. Perubahan kecil pada gravitasi dalam memindahkan berat melawan gaya pemulih pegas.
Gambar diatas menunjukan elemen dasar pada gravimeter jenis stabil. Pada ilustrasi digambar tersebut berlaku Hukum Hook. Perpindahan pegas yang terjadi kecil, yaitu perubahan gaya sebanding dengan perubahan panjang.
Maka ,
Periode osilasi dalam sistem ini adalah:
T=
Jika disubtitusikan dua persamaan diatas, maka:
Demikian untuk sensitivitas yang bagus, periode sangat besar dan pengukuran δg membutuhkan waktu yang cukup.
Gravimeter stabil sangat sensitive terhadap efek secara fisika, seperti :
Perubahan tekanan
Temperature
Variasi kecil magnetic dan seismic.
Contoh Gravimeter Stabil1. Askania Gravimeter
Sinar diputar pada pegas utama. Seberkas sinar cahaya tercermin dari massa ke sel aphotoelectric. Defleksi massa menggantikan berkas cahaya dan perubahan tegangan dalam rangkaian. Pengulangan tegangan pegas bantu mengembalikan berkas ke posisi awal, yaitu posisi yang sama untuk semua pengukuran yang dilakukan.
2. Boliden Gravimeter
Massa berupa kumparan dengan dua pelat logam yang digantungkan diantara dua pelat logam lainnya.
Perubahan gravitasi menyebabkan massa bergerak.
Perubahan kapasitansi antara pelat atas dideteksi oleh sirkuit yang sudah di setel.
Massa kembali ke posisi nol dengan menyesuaikan arus DC yang terhubung dengan dua pelat koneksi rendah, massa didukung oleh tolakan elektrostatik.
3. Scintrex CG-3
Peralatan ini memiliki prinsip kerja yang sama dengan yang lainnya, namun menggunakan rangkaian feedback pelat atas yang mengembalikan massa ke posisi awal.
Gravitymeter Tak StabilJosua Edwar S
Gravity Meter Tak Stabil
1. Gravity Meter La Coste RombergGravity meter La Coste Romberg
ini mempunyai pembacaan dari 0 sampai dengan 7000 mgal, dengan ketelitian 0,01 mgal dan drift rata-rata kurang dari 1 mgal setiap bulannya. Untuk operasionalnya, Gravity meter ini memerlukan temperature yang tetap, oleh karena itu dilengkapi dengan Thermostat untuk menjaga keadaan temperatur supaya tetap.
Gambar 1 : Gravity Meter La Coste Romberg
Prinsip Kerja Gravity Meter La Coste Romberg
Secara sederhana, mekanisme LaCoste Romberg Seismograph ini terdiri dari suatu beban pada ujung batang yang ditahan oleh zero length spring yang berfungsi sebagai spring utama. Perubahan besarnya gaya tarik bumi akan menyebabkan perubahan kedudukan benda, dan pengamatan dilakukan dengan pengaturan kembali kedudukan beban pada posisi semula(Null Adjusment). Pengaturan kembali ini dilakukan dengan memutar measuring screw. Banyaknya pemutaran measuring screw terlihat pada dial counter, yang berarti besarnya variasi gaya tarik bumi dari suatu tempat ke tempat lain.
Perubahan kedudukan pada ujung batang, disamping adanya gaya tarik bumi, juga disebabkan oleh adanya goncangan-goncangan. Untuk menghilangkan goncangan maka pada ujung batang yang lain dipasang Shock Eliminating Spring. Zero length spring dipakai pada keadaan dimana gaya per berbanding lurus dengan jarak antara titik per dan titik dimana gaya bekerja.
Gambar 2 : prinsip kerja Gravity meter La Coste Romberg
Prinsip Kerja Gravitymeter
Bimo Respati
Prinsip Kerja GravitymeterGravitymeter LaCoste & Romberg G-1118 terbuat dari bahan metal.
Terdapat dua jenis gravitymeter LaCoste & Romberg yaitu model D dan model G.
Model G mempunyai range pengukuran sampai 7000 milligal, sedangkan model
D memiliki range pengukuran 200 milligal dan harus di-setting sesuai dengan
tempat pengukurannya. Pada Gravitymeter model D lebih sensitif dibandingkan
dengan model G.
Bagian-bagian pokok dari gravitymeter LaCoste & Romberg ini adalah
1. Zero-length springs adalah pegas yang dipergunakan untuk menahan massa. Zero-length springs ini dipakai pada keadaan dimana gaya pegas berbanding langsung dengan jarak antar titik ikat pegas dan titik tempat gaya bekerja.
2. Massa dan beam, berlaku sebagai massa yang berpengaruh atau berubah posisi jikaterjadi variasi medan gravitasi.
3. Hinge atau engsel berlaku sebagai per atau pegas peredam goncangan.
4. Micrometer digunakan untuk mengembalikan posisi massa ke posisi semula setelahmassa terpengaruh oleh medan gravitasi. Micrometer ini terbuat dari ulir-ulir danpemutarannya dapat diatur dari nulling dial melalui gear box.
5. Long and short lever yaitu tuas untuk menghubungkan micrometer dengan zero-length springs.
Sistem gravitymeter ini akan mempunyai tanggapan terhadap medan
gravitasi yang akan menyebabkan berubahnya posisi massa dan beam.
Perubahan posisi massa akibat tarikan gaya gravitasi ini kemudian
diseimbangkan atau dikembalikan pada posisi semula dengan memutar nulling
dial yang akan menggerakkan micrometer kemudian ke long and short lever dan
akhirnya ke zero-length springs.
Gaya yang diperlukan untuk mengembalikan posisi massa dan beam ke
posisi semula (dengan memutar nulling dial) diubah menjadi nilai gravitasi,
namun masih nilai relatif bukan nilai gravitasi mutlak pada titik tersebut. Nilai ini
ditampilkan dalam display digital dalam gravitymeter.
Gambar gravitymeter LaCoste & Romberg
Prinsip gravimeter ini terdiri suatu batang yang diujungnya terdapat beban
yang ditahan oleh zero length spring yang berfungsi sebagai pegas utama,
besarnya perubahan gaya tarik bumi akan menyebabkan perubahan kedudukan
beban. Perubahan kedudukan beban disebabkan karena adanya goncangan-
goncangan selain karena adanya variasi gaya tarik bumi. Oleh karena itu, diujung
batang yang lain dipasang shock eliminating spring untuk menghilangkan efek
goncangan.
Prinsip kerja dari gravimeter secara umum pada dasarnya merupakan adanya suatu neraca pegas yang memiliki
massa yang terkena gaya berat akan menyebabkan perubahan pada panjang pegas. Berdasarkan hokum hooke yang
menyatakan bahwa perubahan panjang pegas adalah berbanding lurus dengan perubahan panjang gaya, maka:
dan
Keterangan :
m = massa beban (kg)
k = konstanta elastik pegas (N/m)
∆x = perubahan panjang pegas (m)
∆g = perubahan gaya berat (m/s2)
Akuisisi data gravitasi
Sumber : Modul Praktikum akuisisi data gravitasi UGM
Jonathan A H
1. Luas Daerah Survey
Luas daerah survey disesuaikan dengan target yang diinginkan. Bila target anomaly berukuran lokal (cukup kecil), maka daerah survey tidak perlu terlalu luas, diperkirakan sekitar 5 x 5 km2 dengan spasi titik amat yang cukup rapat (sekitar 200 meter). Bila target merupakan struktur geologi yang cukup besar, maka daerah pengamatan dapat diperluas menjadi sekitar 10 x 10 km2 s/d 20 x 20 km2 atau lebih luas lagi. Pengamatan pada lokasi yang diperkirakan merupakan lokasi anomali dibuat lebih rapat. Peta lapangan yang digunakan disesuaikan dengan luas daerah pengamatan, namun hendaknya tidak lebih kecil dari 1 : 25000.
2. Peralatan Yang Dipergunakan
Peralatan yang digunakan dalam survey adalah :
Gravitymeter LaCoste & Romberg Model G-1118 MVR Feedback System yang mempunyai ketelitian 0.005 mgal dan atau gravitymeter lainnya (misalkan Worden)
GPS, 2 buah Trimbel Navigation 4600 LS Geodetic System Surveyor Single Frequence dan perlengkapannya, atau sejenisnya.
Alat-alat bantu berupa penunjuk waktu (jam tangan), kompas, pelindung peralatan (payung) dan Handy Talky.
3. Penentuan Lokasi Pengukuran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi pengukuran adalah penyediaan peta topografi dan peta geologi. Untuk keperluan orientasi medan digunakan peta topografi skala terkecil yang tersedia.
Setelah tersedia peta yang sesuai kemudian ditentukan lintasan pengukuran dan base stasiun yang harga percepatan gravitasinya diketahui (diikatkan dengan titik yang telah diketahui percepatan gravitasinya). Penentuan lintasan, titk ikat dan base stasiun diusahakan sedemikianrupa sehingga pelaksanaan pengukuran efektif dan memenuhi sasaran.
Pengambilan data posisi dan pengukuran medan gravitasi dilakukan secara bersama-sama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan titik pengukuran yaitu:
1. Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah dikenal, sehingga apabila dikemudian hari dilakukan pengukuran ulang akan mudah untuk mendapatkannya.
2. Lokasi titik pengukuran harus dapat dibaca dalam peta.
3. Lokasi titik pengukuran harus bersifat permanen dan mudah dijangkau oleh peneliti, serta bebas dari gangguan kendaraan bermotor, mesin dan lain-lain.
4. Lokasi titik pengukuran harus terbuka sehingga GPS mampu menerima sinyal dari satelit dengan baik tanpa ada penghalang. Pada umumnya ruang pandang langit yang bebas ke segala arah di atas elevasi adalah 100 atau 150. Disamping itu titik pengukuran diusahakan jauh dari obyek-obyek reflektif yang mudah memantulkan sinyal GPS, untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya multipath.
4. Pembuatan Base Station (Titik Ikat) Pengukuran Medan Gravitasi
Pengoperasian AlatOleh : Mochamad Sulton Farkhan
Referensi dari Modul Praktikum Metode Gravitasi dan Magnetik,UGM
Pengoperasian Gravitymeter
Posisi Pengamat terhadap Gravitymeter
Untuk mendapatkan harga pembacaan yang teliti dan cepat, di samping kondisi gravitymeter yang baik, peranan pengamat dalam melakukan pengamatan amat besar. Untuk itu sangat dianjurkan :
Letakkan piringan pada
titik amat yang ditentukan
Letakkan kotak pembawa
gravitymeter di depan titik amat
Usahakan berdiri menghadap alat
dengan membelakangi
matahari
Perhatikan arah angin
Hindarkan alat-alat berat berada di
dekat gravitymeter pada saat mengukur
Ambillah sikap serelaks
mungkin
Sediakan bantalan bila daerah
pengamatan berada pada area yang
berbatu dan berkerikil
Pengoperasian Gravitymeter
Menegakkan Gravitymeter
Teknik menegakkan gravitymeter dilakukan dengan cara mengatur level memanjang dan melintang. Langkah-langkah berikut untuk membantu menegakkan gravitymeter secara sempurna dalam waktu singkat.
Meletakkan piringan pada
permukaan tanah
Membuka kotak pembawa dan
periksa temperatur gravitymeter
Gravitymeter
dikeluarkan
Gravitymeter digeser untuk mendapatkan
perkiraan posisi tegak
Lampu gravitymeter dinyalakan
Gunakan skrup penegak untuk mendapatkan posisi tegak sempurna
Alat siap digunakan
Pengoperasian Gravitymeter
Pembacaan gravitymeter
Setelah gravitymeter dalam posisi tegak sempurna, pembacaan gravitymeter dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Putar sekerup pengunci (clamp) berlawanan jarum jam sampai habis
Amati posisi benang bacaan
pada lensa pengamatan
Amati dan gerakkan benang bacaan dengan
memutar sekerup pembacaan
Periksa level memanjang
dan melintang
Matikan lampu gravitymeter secara
pelahan, jangan membuat gerakan
yang mengejut
Putar sekerup pengunci searah jam sampai habis untuk mengunci
pegas
Baca hasil pengukuran pada skala pembacaan
Nilai gravitasi
5. Format Data Lapangan
Data yang diperoleh dari lapangan hendaknya dicatat didalam buku lapangan, tidak dalam lembaran kertas yang mudah hilang. Format data disesuaikan dengan data yang diamati, yaitu memuat semua data yang perlu dicatat. Data tersebut antara lain :
1. Hari dan tanggal pengamatan, cuaca, oprator, dll.
2. Nama stasiun (titik amat), misalkan L01-01, dimana L menyatakan lintasan, 01 adalah nomor lintasan dan 01 berikutnya adalah nomor titik amat.
3. Pembacaan skala gravitymeter.
4. Pembacaan feedback.
5. Tinggi alat ukur terhadap titik amat.
6. Besar pasang surut teoritis (berupa table yang telah disiapkan lebih dulu).
7. Data lainnya berupa keterangan saat pengamatan atau dapat diisi dengan session pengukuran GPS pada titik tersebut.
Pengamatan tersebut dapat dibuat tabel dalam bentuk contoh sebagai berikut :
No. Nama Stasiun Skala Pembacaan Feedback Tinggi alat
Pasang Surut Ket.
Manual BookLaCoste and Romberg gravity meter
Oleh
Muhamad Rahmawan
125090700111006
Gravitymeter LaCoste & Romberg G-1118
Gravitymeter LaCoste & Romberg G-1118 terbuat dari bahan metal.
Terdapat dua jenis gravitymeter LaCoste & Romberg yaitu model D dan model G.
Model G mempunyai range pengukuran sampai 7000 milligal, sedangkan model D memiliki range pengukuran 200 milligal dan harus di-setting sesuai dengan tempat pengukurannya.
Model D lebih sensitif dibandingkan dengan model G.
Sistem tuas dan sekrup secara akurat dikalibrasi sesuai jangkauan mereka. Faktor kalibrasi hanya tergantung pada kualitas sistem tuas dan sekrup pengukuran, bukan pada yang lemahnya pegas penyeimbang. Untuk alasan ini faktor kalibrasi L dan R gravitimeter tidak terlalu berubah terhadap waktu. Sehingga kalibrasi tidak perlu sering dilakukan.
Unsur-unsur yang bergerak dalam gravitimeter dibatasi pergerakannya kurang dari sepersepuluh milimeter. Dengan demikian, jika gravitimeter mengalami goncangan yang parah akan sulit untuk bagian-bagian bergerak untuk mencapai momentum yang cukup untuk merusak diri mereka sendiri. Untuk keamanan lebih lanjut dan untuk meminimalkan penyimpangan, lengan dapat dijepit bila tidak digunakan.
Lanjutan….
Ketika lengan dijepit, itu didorong turun terhadap pembatas gerakan bawah atau "berhenti". Hal ini akan memanjang pegas utama dan menginduksi merayap di logam pegas. Untuk menghilangkan merayap ini, lengan juga didorong mundur setelah menjepit. Dengan demikian panjang pegas utama dalam posisi dijepit persis panjang yang sama seperti ketika unclamped dan di garis membaca.
Beberapa bagian logam besi digunakan dalam gravitimeter. Sehingga, gravitimeter dapat mengalami kerusakan magnetik atau kompensasi, untuk menghindari hal tersebut dipasang lapisan μ-logam ganda untuk mengisolasi material logam dari medan magnet.
Perubahan tekanan udara bisa menyebabkan perubahan kecil gravitasi yang terukur karena adanya daya apung massa dan lengan. Hal ini dapat dicegah dengan menutup sistem gravitimeter dari udara luar. Sebagai tindakan pencegahan tambahan, terdapat kompensator daya apung pada lengan.
Lanjutan….
Hal-hal penting untuk diingat:
Letakkan gravimeter yang terpasangi baterai untuk tetap pada suhu internal yang konstan 54,4 ° C. Jika gravitimeter berjalan di atas atau di bawah suhu ini, akan ada instrument yang rusak. Jika perubahan suhu internal diketahui (yaitu terpanaskan / terkena AC atau kepansan dalam kendaraan), maka tempatkan gavitimeter di lokasi suhu normal sampai kembali suhu internal normal.
Saat mengambil penfukuran, cobalah untuk melindungi gravitimeter dari unsur-unsur. Angin dan curah hujan dapat menyebabkan getaran yang dapat membuat pembacaan sulit diperoleh secara akurat. Dalam cuaca hangat, cobalah untuk menjaga suhu gravitimeter untuk menghindari overheating.
Hanya membuka kenop pegas ketika siap untuk mengambil pengukuran.
Hal-hal penting untuk diingat:
Jangan memindahkan gravimeter ketika berada dalam posisi belum terkunci. Jika Anda memindahkan posisi pengukuran kunci terlebih dahulu knob pegas-nya.
Hanya menyalakan lampu saat seimbang (keadaan rata) dan ketika mengambil pembacaan hal ini untuk mencegah overheating dan menghemat daya baterai.
Periksa suhu dan tegangan baterai secara berkala.
Sangatlah penting untuk memiliki waktu akuisisi dicatat untuk setiap stasiun. Untuk konsistensi, mencatat waktu dari bacaan pertama (2-4 pembacaan) di setiap stasiun akan menghasilkan data yang lebih meyakinkan.
Lanjutan….
Peringatan!
!!!!!!!!!!! JANGAN BUKA SENSOR. Sensor ini disegel dengan gas inert kering. Tidak ada komponen sensor yang dapat diperbaiki di luar L & R laboratorium. Membuka sensor hanya akan mengakibatkan kerusakan parah dan reparasi yang mahal. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Hasil DataPengukuran
Oleh : Lutfi Aditya Rahman
(125090702111001)
Lokasi/Posisi Pengukuran
Untuk mendapatkan lokasi pengukuran digunakan GPS, yang keluaran datanya adalah berupa Longtitude, Latitude, dan Elevasi
Lokasi/Posisi Pengukuran
Diubah dalam bentuk radian
Lokasi/Posisi Pengukuran
Data Waktu
Waktu pada saat pengukuran di catat
Diubah dalam bentuk menit
Pembacaan Gravitymeter
Gelembung pada dua skala di tengahkan
Pembacaan Gravitymeter
Skala pada lensa ditepatkan pada 2,6
Dengan diputar sambil membaca skala yang ada
di lensa
Pembacaan Gravitymeter
Baca dan catat angka yang tercantum pada skala dengan
cara pembacaan4 angka didepan, lalu koma (,) 1angka di layar dan 2 angka di
analog
Pembacaan Gravitymeter
Di Rata-Rata
Koreksi pada Metode GravityBagus Aditya Muslim
Koreksi Metode Gravity• Koreksi Drift
Koreksi drift dilakukan karena adanya kemuluran pada alat ketika dilakukan pengukuran berulang-ulang. Untuk koreksinya adalah dengan pengukuran kembali pada titik base secara berulang-ulang.
• Koreksi Tidal
Koreksi yang dilakukan untuk menghilangkan efek tarikan gravitasi dari benda-benda ruang angkasa yang berubah terhadap waktu. Adapun persamaannya :
Koreksi Metode Gravity• Koreksi Lintang
Koreksi ini dilakukan untuk mengoreksi nilai gaya berat pada setia lintang geografis yang disebabkan oleh bentuk bumi yang ellipsoid dan adanya gaya sentrifugal yang disebabkan oleh rotasi bumi
• Koreksi Udara Bebas
Koreksi ini untuk menghilangkan pengaruh dari ketinggian terhadap nilai pengukuran pada suatu titik pengamatan. Adapun persamaannya :
Koreksi Metode Gravity• Koreksi Bouger
Koreksi ini merupakan koreksi pertama yang dilakukan untuk perhitungan kelebihan massa pada titik observasi terhadap permukaan laut.
• Koreksi Topografi
Koreksi ini menghitung variasi percepatan garvitasi yang disebabkan variasi dari topografi pada setiap titik observasi. Bentuk persamaannya adalah :