Teori Dasar Metode Gravity

download Teori Dasar Metode Gravity

of 13

description

Teori Dasar Metode Gravity

Transcript of Teori Dasar Metode Gravity

  • 6

    BAB II

    TEORI DASAR METODE GRAVITASI

    2.1 Teori Gravitasi Newton

    2.1.1 Hukum Gravitasi Newton

    Metode gravitasi atau gaya berat bekerja berdasarkan Hukum Gravitasi

    Newton yang menyatakan bahwa gaya antara dua benda bermassa m yang

    dipisahkan pada jarak r akan berbanding lurus dengan perkalian massa dua benda

    tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari kedua pusat massa dari

    kedua benda tersebut. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

    =

    (2.1)

    dengan

    F = Gaya tarik antara M dengan m (Newton)

    m1,m2 = Massa benda (kg)

    r = Jarak antara kedua benda (m)

    G = Konstanta gravitasi, 6,672 x 10-11 Nm2/kg2

    = unit vektor dengan arah dari m2 menuju m1 Tanda negatif menandakan bahwa gaya bekerja pada arah yang

    berlawanan terhadap gaya tarik kedua massa.

  • 7

    Gambar 2.1, Gaya gravitasi antara dua buah benda

    Gaya pada m2 dinyatakan dengan Hukum II Newton

    = (2.2)

    Dengan menstubtusikan persamaan 2.1 ke persamaan 2.2 dapat diperoleh

    persamaan percepatan (g).

    =

    (2.3)

    Percepatan (g) sebanding dengan gaya gravitasi per unit massa. Jika m1

    merupakan massa bumi, Me, g akan menjadi percepatan gravitasi bumi dan

    dituliskan :

    =

    (2.4)

  • 8

    2.1.2 Potensial Gravitasi

    Potensial gravitasi merupakan energi potensial dari unit massa dari gaya tarik

    gravitasional. Tuliskan potensial dengan lambang Ug. Energi potensial Ep dari

    massa m dalam medan gravitasi sebanding dengan (mUg). Maka perubahan energi

    potensial dapat dituliskan

    m dUg = F dr = -m aG dr (2.5)

    melihat pada persamaan ini, dapat diketahui persamaan percepatan gravitasi

    =

    (2.6)

    Secara umum persamaan ini merupakan vektor tiga dimensi. Jika digunakan

    koordinat kartesian (x,y,z), maka percepatan akan mempunyai komponen

    (ax,ay,az). Dapat dituliskan

    =

    =

    =

    (2.7)

    Maka potensial gravitasi dari massa M

    =

    (2.8)

    Maka didapatkan solusi untuk potensial gravitasi

    =

    (2.9)

  • 9

    2.2 Metoda Gravitasi

    Metode gravitasi disebut juga metode gaya berat. Metode ini termasuk ke dalam

    metode tak langsung dalam kegiatan survey geofisika. Metode ini digunakan

    untuk mengetahui kondisi bawah permukaan pada area tempat dilakukannya

    survey, yaitu dengan cara mengamati variasi lateral dari densitas batuan bawah

    permukaan. Telah diketahui bahwa gaya gravitasi adalah suatu gaya yang bekerja

    antara dua benda, seperti gaya yang bekerja antara tubuh manusia dengan bumi

    atau antara planet bumi dengan planet lain. Besarnya gaya akan berbanding lurus

    dengan massa kedua benda dan berbanding terbalik secara kuadrat dengan jarak

    antara kedua benda tersebut. Interaksi antara benda-benda yang ada di sekeliling

    area pengukuran akan berpengaruh terhadap nilai pengukuran.

    Survey dengan menggunakan metode gravitasi memanfaatkan nilai percepatan

    gravitasi di area survey tersebut. Perubahan percepatan pada satu titik dengan titik

    lain disekitarnya dapat menandakan adanya perbedaan kandungan yang ada di

    bawah permukaan bumi. Namun, perubahan yang terjadi relatif kecil sehingga

    dalam pengukuran dengan metode gravitasi memerlukan alat ukur yang memiliki

    kepekaan yang sangat tinggi, dan alat tersebut adalah gravimeter. Bahkan

    sekarang telah dikembangkan alat mikrogravimeter.

  • 10

    Gambar 2.2, LaCoste Romberg Gravimeter

    Sumber : www.galitzin.mines.edu

    Dalam gravimeter terdapat massa yang tergantung pada sebuah pegas, sehingga

    jika densitas batuan bawah permukaan berbeda akan menyebabkan tarikan atau

    gaya yang berbeda pula. Pada tempat yang memiliki kandungan batuan bawah

    permukaan dengan densitas yang lebih tinggi akan menyebabkan nilai gravitasi

    yang terukur lebih besar pula dan begitu pula sebaliknya untuk densitas yang lebih

    rendah.

  • 11

    Gambar 2.3, Model sederhana dari metode gravitasi

    Sumber : www.galitzin.mines.edu

    Informasi yang didapatkan dari suvey adalah untuk mengetahui efek dari sumber

    yang tidak diketahui yang ada di bawah permukaan terhadap perubahan nilai

    gravitasi atau variasi nilai gravitasi. Untuk mengetahui efek dari sumber tersebut

  • 12

    terhadap nilai gravitasi diperlukan proses-proses koreksi terhadap faktor-faktor

    yang mempengaruhi nilai gravitasi, diantaranya :

    Efek kemuluran alat (drift)

    Efek pasang surut (tidal)

    Efek topografi

    Efek lintang, dll.

    Oleh karena banyaknya faktor yang mempengaruhi nilai pengukuran gravitasi,

    maka dalam metode gravitasi dilakukan koreksi-koreksi di dalam proses

    pengolahan datanya, koreksi-koreksi tersebut selanjutnya dijelaskan di bawah ini.

    2.3 Koreksi-koreksi Metode Gravitasi

    1. Drift and Tidal Correction (Koreksi Kemuluran dan Pasang Surut)

    Koreksi drift dilakukan karena adanya kemuluran alat (pegas) ketika dilakukan

    pengukuran. Setelah dipakai berulang-ulang pada satu hari survey maka pegas

    tersebut akan mengalami kemuluran, untuk koreksinya adalah dengan kembali

    melakukan pengukuran di titik base sesering mungkin. Pengukuran kembali di

    titik base dapat dilakukan setiap satu jam sekali atau dua jam sekali tergantung

    kondisi yang terjadi di lapangan. Namun, semakin sering melakukan pengukuran

    kembali maka akan semakin baik dalam mendapatkan data untuk koreksi.

  • 13

    Koreksi tidal merupakan koreksi yang dilakukan untuk menghilangkan efek

    tarikan gravitasi dari benda-benda ruang angkasa yang berubah terhadap waktu.

    Biasanya koreksi ini dilakukan bersamaan dengan koreksi drift. Persamaannya

    dapat dituliskan sebagai berikut.

    = !"# " $%&'(&)'*

    !&)+(&)'$+ " (2.10)

    dengan

    = gravitasi pada titik survey ke-i

    "# = gravitasi pada titik base pada akhir pengukuran di hari tersebut

    " = gravitasi pada titik base pada awal pengukuran di hari tersebut

    - = waktu pengukuran pada titik sutvey ke-i

    -" = waktu pengukuran pada titik base pada awal pengukuran di hari tersebut

    -"# = waktu pengukuran pada titik base pada akhir pengukuran di hari tersebut

    Gambar 2.4, Koreksi drift dan tidal

  • 14

    Gambar 2.5, Mekanisme kerja gravimeter

    Sumber : www.galitzin.mines.edu

    2. Latitude Correction (Koreksi Lintang)

    Koreksi ini dilakukan untuk mengkoreksi nilai gaya berat pada setiap lintang

    geografis yang disebabkan oleh bentuk bumi yang ellipsoid dan adanya gaya

    sentrifugal yang disebabkan oleh rotasi bumi. Persamaan untuk koreksi lintang

    adalah,

    gn = 978031.85 (1+5.278895x10-3sin2(lat) + 2.3462x10-5 sin4(lat)) (mgal) (2.11)

  • 15

    Gambar 2.6, Pengaruh bentuk bumi terhadap percepatan gravitasi

    Sumber : www.galbitzin.mines.edu

    Gambar 2.7, Pengaruh rotasi bumi menyebabkan gaya sentrigal yang berpengaruh terhadap

    percepatan gravitasi

    Sumber : www.galitzin.mines.edu

  • 16

    3. Free Air Correction (Koreksi Udara Bebas)

    Koreksi ini untuk menghilangkan pengaruh dari ketinggian terhadap nilai

    pengukuran pada suatu titik pengamatan.

    gfa = gobs - gn+ 0.3086h (mgal) (2.12)

    dengan h adalah ketinggian stasiun titik pengamatan dari permukaan laut.

    Gambar 2.8, Perbedaan nilai pengukuran percepatan gravitasi pada permukaan bumi dengan

    pengukuran pada ketinggian tertentu

    Sumber : www.galitzin.mines.edu

  • 17

    4. Bouger Slab Correction (Koreksi Bouger)

    Koreksi ini merupakan koreksi pertama yang dilakukan untuk perhitungan

    kelebihan massa pada titik observasi terhadap permukaan laut. Selain itu, koreksi

    ini menghitung defisiensi massa pada titik observasi yang terletak di bawah

    permukaan laut. Bentuk persamaan dari koreksi ini adalah:

    GB = gobs - gn + 0.3086h - 0.04193rh (mgal) (2.13)

    dengan r adalah densitas rata-rata dari batuan di sekitar area survey.

    a)

    b)

    Gambar 2.9, a). Kelebihan massa (di atas garis biru), b). Kelebihan massa dapat diaproksimasi

    dengan garis lurus dari material permukaan dengan densitas b

    Sumber : www.galitzin.mines.edu

  • 18

    5. Terrain Correction (Koreksi Topografi)

    Koreksi ini menghitung variasi percepatan gravitasi yang disebabkan variasi dari

    topografi pada setiap titik observasi. Bentuk dari persamaannya adalah

    GB = gobs - gn + 0.3086h - 0.04193r h (mgal) (2.14)

    Besarnya nilai gravitasi yang benar-benar ditimbulkan oleh sumber batuan bawah

    permukaan dikenal dengan anomali gravitasi atau disebut juga anomali Bouger.

    Anomali gravitasi menggambarkan variasi lateral dari densitas batuan yang secara

    tidak langsung menggambarkan struktur geologi bawah permukaan. Hal ini

    menyebabkan metoda gravitasi digunakan sebagai survey geofisika tahap awal

    dalam eksplorasi minyak, tambang maupun panas bumi.

    BAB II

    S:=kJh$RVEsQI