ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari...

53
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK TAMANSISWA SUKOHARJO Tahun Ajaran 2009/2010 A. Latar Belakang Masalah Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal maupun non formal, karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh. Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan, maka perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Kemajuan suatu bangsa diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi karena semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya. Dengan adanya perubahan pendidikan yang bukan hanya sebagai sarana untuk menyampaikan ilmu tetapi diharapkan adanya perubahan pola kehidupan yang lebih baik. Keberhasilan pendidikan dapat

Transcript of ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari...

Page 1: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA

SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI

SMK TAMANSISWA SUKOHARJO

Tahun Ajaran 2009/2010

A. Latar Belakang Masalah

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai

sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia

wajib untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal maupun non

formal, karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu

pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu pengetahuan yang dapat

diperoleh. Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan, maka

perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Kemajuan suatu bangsa

diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi karena semakin

maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju taraf

hidup dan kesejahteraan penduduknya.

Dengan adanya perubahan pendidikan yang bukan hanya sebagai

sarana untuk menyampaikan ilmu tetapi diharapkan adanya perubahan

pola kehidupan yang lebih baik. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang

berkualitas akan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki untuk

kemajuan bangsa dan negara. Salah satu upaya membina dan membangun

SDM yang tangguh dan dapat diandalkan diantaranya adalah melalui

pendidikan, baik yang diberikan melalui pendidikan formal di sekolah,

maupun pendidikan non formal di lingkungan keluarga. Menurut Dimyati

dan Mujiono (2006:7) “Pendidikan merupakan sesuatu tindakan yang

memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan”. Sedangkan

menurut Sardiman (2001:12) “Pendidikan dan pengajaran adalah satu

Page 2: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis terarah pada

perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik”.

Peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu penekanan dari

tujuan pendidikan, seperti yang tertera dalam Undang-Undang No. 20

Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang

berbunyi :

“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Hambatan yang dimaksud dapat berupa faktor internal (dari dalam

diri siswa) maupun faktor eksternal (dari luar diri siswa), diantaranya:

fasilitas belajar, partisipasi orang tua, perhatian orang tua, lingkungan

keluarga, kebiasaan belajar mandiri, aktivitas belajar, motivasi berprestasi,

serta kemampuan dasar lainnya. Dari beberapa faktor tersebut, faktor

lingkungan keluaraga merupakan faktor yang cukup penting dibandingkan

dengan beberapa faktor lainnya.

Setiap manusia dilahirkan di lingkungan keluarga tertentu yang

merupakan lingkungan pendidikan terpenting. Oleh karena itu, keluarga

sering dipandang sebagai lingkungan pendidikan yang utama dalam

masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan dan

berkembang menjadi dewasa. Lingkungan keluarga menurut Hibana

Rahman (2002:38) “Lingkungan yang dialami anak dalam berinteraksi

dengan anggota keluarga, baik interaksi secara langsung maupun tidak

langsung”. Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika (2007:27) “Suasana

keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak”. Seorang

anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan

agamis, yaitu suasana yang memberikan curahan kasih sayang, perhatian

dan bimbingan dalam bidang agama, maka perkembangan kepribadian

anak cenderung positif dan sehat. Sedangkan anak yang dikembangkan

dalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis, orang tua yang

Page 3: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

bersikap keras kepada anak, atau orang tua yang tidak memperhatikan

nilai-nilai agama, maka perkembangan kepribadian anak cenderung

mangalami kalainan dalam penyesuaian diri. Dengan adanya perbedaan ini

kemungkinan akan mempengaruhi siswa dalam meningkatkan hasil

belajarnya.

Faktor penentu keberhasilan dalam belajar adalah siswa sebagai

pelaku dalam kegiatan belajar. Tanpa kesadaran, kemauan, dan

keterlibatan siswa, maka proses belajar tidak akan berhasil. Dengan

demikian dalam belajar, siswa dituntut memiliki sikap mandiri, artinya

siswa perlu memiliki kesadaran, kamauan dan motivasi dari dalam diri

siswa dan bukan semata-mata tekanan rang tua maupun pihak lain.

Dengan adanya sikap mandiri dalam diri siswa, tujuan belajar akan

berhasil dicapai sebagaimana yang diharapkan. Jadi kemandirian

seseorang dalam belajar akan menentukan arah belajar dan prestasi belajar

seseorang. Kemandirian akan membuat seorang siswa mampu belajar

sendiri tanpa disuruh oleh pihak luar dalam kondisi ujian atau tidak ujian.

Hal ini termasuk mengembangkan konsep untuk diaplikasikan dalam

kehidupan nyata. Kemandirian ini menekankan pada aktivitas dalam

belajar yang penuh tanggung jawab sehingga mampu mencapai prestasi

belajar yang tinggi.

Akan tetapi dalam belajar setiap siswa mempuanyai suatu

kebiasaan yang berbeda-beda. Dalam belajar siswa memerlukan sebuah

proses, tidak bisa dilakukan dalam satu waktu saja namun belajar harus

rutin dilakukan perlahan-lahan secara mandiri, sehingga rutinitas belajar

mandiri tersebut akan menjadi suatu kebiasaan yang harus dilakukan oleh

siswa. Belajar memerlukan proses yang berulang-ulang dan bertahap,

sering kali dijumpai seorang siswa yang mempunyai kemandirian belajar

yang tinggi, prestasi belajarnya juga tinggi dan juga lingkungan keluarga

yang mendukung siswa dalam belajar, kemungkinan prestasi belajarnya

juga tinggi. Namun ada juga seorang siswa yang mempunyai kemandirian

belajar, hasil belajarnya cukup rendah karena tidak adanya dukungan dari

lingkungan keluarga.

Page 4: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

Dari kenyataan dan hasil pengamatan selama ini sering kali siswa

tidak mengganggap bahwa lingkungan keluaraga merupakan dukungan

untuk berlatih belajar mandiri supaya terbiasa belajar mandiri. Maka perlu

diciptakan lingkungan keluarga yang nyaman agar siswa betah belajar di

rumah. Jika lingkungan keluaraga telah tercipta dengan baik, siswa akan

dapat meraih prestasi belajar yang memuaskan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis terdorong

untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul

”PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA

SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK

TAMANSISWA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010”.

B. Pembatasan Masalah

Dalam melakukan penelitian perlu adanya pembatasan masalah

terhadap masalah yang diteliti, hal ini menjaga agar masalah yang diteliti

tidak terlepas dari pokok permasalahan yang ditentukan. Untuk langkah

yang paling tepat adalah membatasi permasalahan agar dalam

melaksanakan pembahasan masalah tidak meluas. Dalam penelitian ini

pembatasan masalahnya sebagai berikut :

1. Penelitian terbatas pada siswa kelas X di SMK Tamansiswa Sukoharjo.

2. Lingkungan keluaraga pada penelitian ini dibatasi pada lingkungan

inti, yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.

3. Kemandirian belajar dibatasi pada tanggung jawab belajar, tegas dalam

mengambil keputusan, serta mempunyai sifat inovatif.

4. Prestasi belajar dibatasi pada nilai ulangan akhir semester yang

diperoleh dari nilai rapor.

Page 5: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan :

1. Adakah pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar

akuntansi pada siswa kelas X program keahlian akuntansi di SMK

Tamansiswa Sukoharjo?

2. Adakah pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar

akuntansi pada siswa kelas X program keahlian akuntansi di SMK

Tamansiswa Sukoharjo?

3. Apakah lingkungan keluarga dan kemandirian belajar secara bersama-

sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar

akuntansi pada siswa kelas X program keahlian akuntansi di SMK

Tamansiswa Sukoharjo?

D. Tujuan Penelitian

Adanya tujuan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat

penting karena dengan tujuan yang tepat menjadikan tolok ukur

keberhasilan dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai

adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi

belajar pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas X program keahlian

akuntansi SMK Tamansiswa Sukoharjo.

2. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi

belajar pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas X program keahlian

akuntansi SMK Tamansiswa Sukoharjo.

3. Untuk mengetahui pengaruh yang positif dan signifikan antara

lingkungan keluarga dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas X program keahlian

akuntansi SMK Tamansiswa Sukoharjo.

Page 6: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

E. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan diatas, maka manfaat yang diharapkan

adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah konsep-konsep

atas teori-teori tentang hubungan lingkungan keluarga dan

kemandirian belajar terhadap prestasi siswa.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang kemandirian belajar.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat secara praktis, yaitu :

a. Sebagai masukan orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk

menciptakan lingkungan keluarga yang lebih kondusif sehingga

meningkatkan prestasi belajar ekonomi dan menumbuhkan

kesadaran bagi orang tua dalam memperhatikan fasilitas belajar

anak, perhatian terhadap pendidikan anak, dan motivasi yang

diberikan kepada anak di lingkungan keluarga.

b. Sebagai masukan bagi siswa akan pentingnya penerapan

kemandirian dalam diri siswa sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman atau

referensi untuk penilaian berikutnya yang sejenis.

F. Landasan Teori

1. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi

Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu kata “Prestasi”

dan “Belajar”. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari apa

yang telah dilakukan dan dikerjakan, sedangkan belajar adalah

perubahan tingkah laku yang meliputi aspek pengetahuan,

Page 7: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

ketrampilan dan aspek yang lain sebagai hasil dari pengalaman dan

latihan.

Menurut pendapat Sutratinah Tirtonegoro (2001:43)

“Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha

belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun

kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh

setiap anak dalam periode tertentu”. Sedangkan menurut Nana

Syaodih Sukmadinata (2003:101) “Prestasi belajar adalah realisasi

atau pemekaran dari kecakapa-kecakapan potensial atau kapasitas

yang dimiliki seseorang”.

Dari pengertian-pengertian yang telah diutarakan, pada

prinsipnya prestasi belajar merupakan suatu hasil dari usaha belajar

atau kegiatan belajar yang diperoleh melalui pengukuran atau

penilaian baik angka, huruf, serta tindakan yang mencerminkan

hasil belajar.

Menurut Depdiknas (2000:07) “Akuntasi merupakan bahan

kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi

berkenaan dengan transaksi keuangan”. Sedangkan menurut

Haryono (1994:23) :

Akuntansi ditinjau dari sudut pemakaiannya akuntansi adalah disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mgevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Sudut pandang yang kedua ditinjau dari kegiatannya akuntansi dalah proses pencatatan, pengelolaan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan organisasi.Berdasarkan pendapat di atas bahwa prestasi belajar

akuntansi adalah bukti keberhasilan siswa dalam memperoleh

keterampilan belajar akuntansi yang dilakukan dalam jangka waktu

tertantu yang diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka.

Page 8: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

b. Bentuk dan Wujud Prestasi Belajar

Bentuk dan wujud prestasi belajar banyak sekali ragamnya yaitu :

1) Ketrampilan Kognitif

Seseorang yang berhasil dalam belajarnya akan menghasilkan

suatu ketrampilan intelektual, yaitu kemampuan untuk mencari

pemecahan masalah dari setiap permasalahan yang dihadapi.

2) Nilai

Nilai adalah hasil yang diperoleh seseorang atau suatu program

yang diinterprestasikan dalam bentuk skor atau angka sebagai

hasil dari pengukuran.

3) Stategi Kognitif

Lebih mengacu pada kemampuan untuk memecahkan masalah

baru, kemampuan dalam segi kognitif ini meliputi kemampuan

untuk belajar, mengingat, berfikir.

4) Informasi Verbal

Dengan belajar seseorang dapat menghasilkan kemampuan

untuk mendiskripsikan informasi yang diperolehdengan kata-

kata menggunakan jalan mengalir dari informasi yang relevan.

5) Ketrampilan Motorik

Salah satu dari hasil belajar adalah ketrampilan motorik, yaitu

ketrampilan seseorang yang mengacu pada kemampuan

seseorang untuk mewujudkan daya kreasi kedalam bentuk

benda seni.

6) Sikap

Adalah kemampuan untuk mempengaruhi tingkah laku

seseorang dan disadari oleh emosi serta dilandasi kepercayaan

pada orang yang memberikan pengaruh.

7) Kemampuan Berfikir Asosiatif dan Rasional (daya nalar atau

logika)

Adalah kemampuan seseorang untuk memecahkan permasalah

yang dihadapi dangan cara berfikir dengan nalar yang logis.

Page 9: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

8) Perubahan Kebiasaan

Dengan belajar seseorang bias merubah kebiasaan yang buruk

menjadi kebiasaan yang baik.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Sumadi Suryabrata (2002:233)

mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar adalah :

1) Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) terdiri dari :

a) Faktor non sosial seperti udara, suhu, cuaca, waktu, tempat,

alat-alat yang dipakai belajar.

b) Faktor sosial seperti faktor manusia.

2) Faktor yang berasal dari dalam diri (internal) terdiri dari :

a) Faktor Fisiologis seperti jasmani.

b) Faktor psikologis seperti perhatian, pengamatan, tanggapan,

fantasi, ingatan, berpikir, dan motif.

Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2003:162)

mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar sebagai berikut :

1) Faktor-faktor dari dalam individu

a) Aspek jasmani mencakup kondisi dan kesehatan jasmani

b) Aspek rohaniah menyangkut kondisi psikis, kemampuan

intelektual, sosial, psikomotorik serta kondisi afektif dan

kognitif dari individu.

c) Kondisi intelektual menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-

bakat, baik bakat sekolah maupun bakat pekerjaan.

d) Kondisi sosial menyangkut hubungan siswa dengan orang

lain, baik guru, teman, orang tuanya, maupun orang-orang

lainnya.

2) Faktor-faktor lingkungan

a) Keluarga, meliputi keadaan rumah dan ruang tempat

belajar, sarana dan prasarana belajar yang ada, suasana

Page 10: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

dalam rumah apakah tenang atau banyak kegaduhan, juga

suasana lingkungan disekitar rumah.

b) Sekolah meliputi lingkungan sekolah, sarana dan prasarana

belajar yang ada, sumber-sumber belajar, dan media

belajar.

c) Masyarakat dimana warganya memiliki latar belakang

pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga

pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya akan

memberikan pengaruh yang positif terhadap semangat dan

perkembangan belajar generasi muda.

Dari pendapat tersebut bahwa faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar yaitu dari dalam (intern) siswa itu sendiri dan

faktor yang berasal dari pengaruh diluar siswa (ekstern).

Sehubungan dengan hal tersebut agar siswa dapat memperoleh

prestasi belajar yang seoptimal mungkin, maka siswa perlu

meningkatkan kemandirian belajar yang ada dalam dirinya.

Demikian pula halnya dengan faktor yang ada di luar diri siswa.

Faktor ini dapat mendorong dan menghambat siswa dalam proses

belajar. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat memberi

dukungan siswa di dalam belajar. Diantara ketiga lingkungan

tersebut, lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang utama

dalam belajar.

2. Tinjauan Tentang Lingkungan Keluarga

a. Pengertian Lingkungan Keluarga

Lingkungan selalu mengitari manusia dari waktu dilahirkan

sampai meningglanya, sehingga antara lingkunagan dan manusia

terdapat hubungan timbal balik dalam artian lingkungan

mempengaruhi manusia dan manusia mempengaruhi lingkungan.

Begitu pula dalam proses belajar, lingkungan merupakan sumber

belajar yang banyak berpengaruh dalam proses belajar maupun

perkembangan anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto

Page 11: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

(2003:2) menyatakan “Belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Keluarga sebagai lingkungan belajar pertama sebelum

lingkungan sekolah dan masyarakat, Ngalim Purwanto (2004:141)

menyatakan “Lingkunga pendidikan yang ada dapat digolongkan

menjadi tiga yaitu :

1. Lingkungan Keluarga, yang disebut juga lingkungan pertama.

2. Lingkungan Sekolah, yang disebut juga lingkungan kedua.

3. Lingkungan Masyarakat, yang disebut juga lingkungan katiga”.

Menurut Abu Ahmadi (1991:167) menyebutkan

“Keluarga adalah kelompokm sosial kecil yang umumnya terdiri

atas ayah, ibu, dan anak yang mempunyai hubungan sosial relatif

tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan atau

adopsi”.

Jadi, linkungan keluarga adalah jumlah semua benda hidup

dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam kelompok sosial

kecil tersebut, yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang

mempunyai hubungan sosial karena adanya ikatan darah,

perkawinan dan atau adopsi.

b. Fungsi-fungsi Keluarga

Khairuddin (1990:58) menyatakan bahwa fungsi keluarga

secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Fungsi-fungsi pokok, yakni fungsi yang tidak dapat diubah atau digantikan oleh orang lain. Fungsi ini meliputi :a) Fungsi Biologis

Keluarga terjadi karena adanya ikatan darah atau atas dasar perkawinan.

b) Fungsi AfeksiDalam keluaega terjadi hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan antar anggotanya.

Page 12: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

c) Fungsi Sosiologi Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia, oleh sebab itu disamping tugasnya mengantarkan perkembangan individu tersebut menjadi anggota masyarakat yang baik.

2. Fungsi-fungsi lain, yakni fungsi yang relatif lebih mudah diubah atau mengalami perubahan. Fungsi ini meliputi : a) Fungsi Ekonomi

Keluarga juga berfungsi sebagai unit ekonomi, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan, sandang dan kebutuhan material lainnya.

b) Fungsi Perlindungan Keluarga selain sebagai unit masyarakat kecil yang berfungsi melanjutkan keturunan, secara universal juga sebagai penanggung jawab dalam perlindungan, pemeliharaan dan pengasuhan terhadap anak-anaknya.

c) Fungsi PendidikanOrang tua secara kodrati atau alami mempunyai peranan sebagai pendidik bagi anak-anaknya sejak anak tersebut dalam kandungan.

d) Fungsi RekreasiKeluarga selain sebagai lembaga pendidikan informal juga merupakan tempat rekreasi.

e) Fungsi Agama Keluarga yang menyadari arti penting dan manfaat agama bagi perkembangan jiwa anak dan kehidupan manusia pada umumnya akan berperan dalam meletakkan dasar-dasar pengenalan agama.

c. Jenis Lingkungan Keluarga

Jenis lingkungan keluarga ada 3, yaitu :

1. Otoriter

Otoriter merupakan jenis lingkungan keluarga yang

mengekang dan tidak memberi kebebasan sama sekali, semua

peraturan dari orang tua harus ditaati, tidak memperhatikan

kemauandan kemampuam yamg dimiliki oleh anak, sehingga

anak kurang bisa mengembangkan potensi yang dimiliki.

2. Demokratis

Demokratis merupakan jenis lingkungan keluarga yang

memberi kebebasan kepada anak untuk mengembangakan

Page 13: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

potensi yanmg dimiliki, tanpa mengabaikan peraturan dan

norma-norma yang harus ditaati.

3. Bebas

Bebas merupakan jenis lingkungan keluarga dimana

orang tua tidak memberikan aturan dan norma-norma yang

harus ditaati oleh anak, sehingga anak merasa bebas , dan

kebanyakan mereka terjebak dalam hal-hal yang negatif karena

kurangnya perhatian orang tua.

Dari apa yang telah kita amati, tentang jenis lingkungan

keluarga. Jenis lingkungan keluarga yang paling tepat untuk

diterapkan dalam lingkungan keluarga ialah lingkungan

demokratis. Kerena semakin kita menerapkan jenis lingkungan

keluarga yang otoriter, maka anak akan semakin terkekang dan

tidak bisa bergaul seperti anak-anak pada umumnya.

Apalagi bila lingkungan keluarganya bebas, itu sangat

memprihatikan, karena tidak ada perhatian orang tua sehingga anak

merasa bebas untuk melakukan hal-hal baik secara positif maupun

negatif. Yang paling disayangkan, kebanyakan anak-anak sekarang

mudah terpengaruh dalam hal-hal yang negatif.

Tapi jika kita menerapkan lingkungan keluarga yang

demokrasi, kemungkinan anak akan bisa memilih mana yang

positif dan yang negatif sebelum mengambil keputusan. Sebab

sebelum mengambil keputusan, anak mempertimbangkannya dan

meminta pendapat terhadap orng tua terlebih dahulu.

d. Faktor-faktor Keluarga

Slameto (2003:60) menyatakan “Anak akan menerima

pengaruh dari keluarga berupa: Cara orang tua mendidik anak,

relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, suasana

rumah tangga dan keadaan ekonomi keluaga”. Faktor-faktor

tersebut apabila dapat menjalankan sesuai dengan fungsi dan

peranannya masing-masing dengan baik, kemungkinan dapat

Page 14: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

menciptakan situasi dan kondisi yang dapat mendorong anak untuk

lebih giat belajar.

Pendapat Slameto (2003:61) sebagai berikut :

“Orang tua yang kurang / tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anak dalam belajar , tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan / melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain, dapat menyebabkan anak tidak / kurang berhasil dalam belajarnya”.

Berdasarkan pendapat para ahli tentang faktor-faktor

keluarga yang berpengaruh tergadap belajar anak diatas, yang akan

menjadi indikator dalam penelitian ini adalah cara orang tua dalam

mendidik anak, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah,

keadaan ekonomi keluarga dan fasilitas belajar. Untuk lebih

jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :

1) Cara orang tua mendidik anak

2) Relasi antara anggota keluarga

3) Suasana rumah

4) Keadaan ekonomi keluarga

5) Fasilitas belajar

3. Tinjauan Kemandirian Belajar Siswa

a. Pengertaian Kemandirian Belajar

Kemandirian siswa adalah kelakuan atau tingkah laku

individu siswa dalam menghadapi tanggung jawabnya sebagai

siswa dengan kemampuannya sendiri tanpa menggantungkan pada

orang lain sampai batas kemampuannya. Dalam melakukan

aktivitas belajar, setiap siswa dituntut kemandirian balajarnya,

karena dengan adanya sikap siswa tersebut siswa akan mencapai

hasil belajar yang optimal.

Page 15: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

b. Komponen-komponen Kemandirian Belajar

Siswa yang mandiri menunjukkan inisiatif dan berusaha

untuk mengejar prestasi, menunjukkan rasa percaya diri yang

besar, secara relative jarang mencari perlindungan kepada orang

lain dan mempunyai rasa ingin tahu menonjol. Sedangkan Potter

dkk dalam Masrun (1986) mengatakan bahwa teori kemandirian

yang dikenal sebagai teori locus of control menyimpulkan adanya

5 komponen kemandirian yaitu :

1) Kemampuan untuk mengambil inisiatif seperti dalam perilaku

yang eksploratif, kreatif, mampu menyatakan buah pikiran,

mampu mengekspresikan diri dan bertindak secara spontan.

Contoh : Menjawab pertanyaan yang diberikan guru, secara

kritis dan sesuai dengan pendapatnya secara

langsung dan percaya diri.

2) Berusaha mengatasi masalah yang dihadapi dalam lingkungan

dengan rasa percaya diri tanpa mengharapkan bantuan orang

lain, serta bebas dalam mengambil keputusan.

Contoh : Mengerjakan ulangan dengan rasa percaya diri

tanpa menyontek pekerjaan temannya.

3) Melakukan aktifitas tambahan sesuai dengan kehendak sendiri,

mengerjakan sesuatu tanpa memperdulikan apa yang dipikirkan

orang.

Contoh : Belajar sendiri di rumah, mengerjakan soal latihan

tanpa diperintah oleh guru.

4) Puas terhadap hasil kerja yang telah dilakukan yaitu

perilakunya diarahkan kepada diri sendiri.

Contoh : menerapkan ilmu dan skill dalam kehidupan, misal:

mengajarkan ilmu yang dikuasai kepada orang lain,

seperti guru kepada siswa.

5) Mampu melakukan tugas rutin sendiri dalam semua aspek

kehidupan.

Page 16: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

Contoh : Berusaha mengerjakan tugas-tugas harian tanpa

meminta bantuan orang lain baik tugas sekolah

maupun pekerjaan rumah.

Tugas sekolah, contoh : PR, LKS, dan lain-lain.

Tugas rumah, contoh : membantu orang tua.

Ciri–ciri kemandirian dalam belajar menurut Nurjanah (1995)

yaitu :

1) Tanggung jawab dalam belajar, hal ini terlihat dari adanya rasa

percaya pada diri sendiri atas kamampuannya, tidak tergantung

secara terus-menerus pada orang lain dan menentukan sendiri

arah belajarnya.

2) Tegas dalam mengambil keputusan dalam hal ini terlihat

adanya kebebasan dan keberanian dalam mengambil keputusan,

selalu mengandalkan diri sendiri dan mampu menagatasi atau

memecahkan masalah.

3) Memburu minat baru dalam hal ini bertindak kreatif,

keberanian mencoba hal baru dan mampu menyatakan buah

pikiran.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Mandiri

Perilaku mandiri terbentuk secara mendadak tetapi melalui

proses sejak masa kanak-kanak. Dalam berperilaku mandiri antara

individu satu dengan yang lain berbeda, hal ini dipengaruhi oleh

banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap mandiri

individu dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor dari dalam

individu dan dari luar individu :

Menurut Bimo Walgito (1997) faktor-faktor yang

mempengaruhi kemandirian ada 2 yaitu faktor eksogen dan faktor

indogen.Faktor eksogen merupakan faktor yang berasal dari luar

diri sendiri yaitu berasal dari keluarga, sekolah dan masyarakat.

Faktor yang berasal dari keluarga misalnya, jumlah anak dalam

keluarga, posisi anak dalam urutan kelahiran, situasi anak yang

Page 17: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

kurang mendukung misalnya kekacauan keluarga, kurang perhatian

orang tua dan keadaan sosial ekonomi. Faktor yang berasal dari

sekolah yaitu proses belajar dan pergaulan dengan teman. Faktor

dari masyarakat yaitu lingkungan tempat tinggal dan pergaulan

dalam masyarakat.Faktor indogen yaitu faktor yang berasal dari

diri sendiri yang terdiri dari faktor fisiologis yaitu kondisi fisik

yang sehat atau tidak sehat dan faktor psikologis misalnya bakat,

minat, motivasi, dan kecerdasan.

d. Keuntungan Belajar Mandiri

Dengan dilaksanakannya belajar mandirikan memberikan

beberapa keuntungan diantaranya adalah siswa menjadi belajar

lebih keras, lebih banyak dan lebih mampu untuk mengingat hal-

hal yang dipelajarinya dibandingkan dengan yang tidak melakukan

kegiatan belajar mandiri.

Menurut Anung Haryono dalam buku Yusufhadi Miarso

(1986) menyebutkan bahwa keuntungan belajar mandiri adalah :

1) Belajar mandiri member kemungkinan bagi siswa untuk maju sesuai dengan kemampuan masing-masing.

2) Memberikan kesempatan baik kepada siswa yang lamban ataupun yang cepat untuk menyelesaikan pelajar sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing dalam kondisi belajar yang cocok.

3) Rasa percaya diri dan tanggung jawab pribadi yang dituntut dari siswa dapat berlanjut sebagai kebiasaan dalam kegiatan pendidikan lain, tanggung jawab atas pekerjaan dan tingkah laku pribadi.

4) Menyebabkan lebih banyak perhatian tercurah kepada siswa perseorangan dan member kesempatan yang lebih luas untuk berlangsungnya interaksi antar siswa.

5) Kegiatan dan tanggung jawab pengajar berubah karena waktu untuk pengajaran menjadi berkurang dan ia mempunyai waktu lebih banyak untuk membantu siswa dalam pertemuan kelompok dan konsultasi perorangan.

Page 18: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

G. Kerangka Pemikiran

Dalam belajar siswa memerlukan sebuah proses, tidak bisa

dilakukan dalam satu waktu saja namun belajar harus rutin dilakukan

perlahan-lahan secara mandiri, sehingga rutinitas belajar mandiri tersebut

akan menjadi suatu kebiasaan yang harus dilakukan oleh siswa. Belajar

memerlukan proses yang berulang-ulang dan bertahap, sering kali

dijumpai seorang siswa yang mempunyai kemandirian belajar yang tinggi,

prestasi belajarnya juga tinggi dan juga lingkungan keluarga yang

mendukung siswa dalam belajar, kemungkinan prestasi belajarnya juga

tinggi. Namun ada juga siswa yang mempunyai kemandirian belajar, hasil

belajarnya cukup rendah karena tidak adanya dukungan dari lingkungan

keluaraga.Oleh karena itu, siswa yang mempunyai lingkungan belajar

dalam keluarga yang kondusif akan dapat meningkatkan prstasi

belajarnya.

Dari pemikiran di atas untuk memperjelas pelaksanaan penelitian

sekaligus untuk mempermudah dalam pemahaman dan penganalisaan

maka perlu dijelaskan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1 Paradigma penelitian

Keterangan :

1. Variabel Independen (variabel bebas)

Yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi

variabel yang lain. Yang menjadi variabel bebas adalah :

a. Lingkungan Keluarga (X1).

Lingkungan Keluarga (X1)

Kemandirian Belajar (X2)

Prestasi Belajar (Y)

Page 19: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

b. Kemandirian Belajar (X2).

2. Variabel dependen (variabel terikat)

Yaitu suatu jawaban atau hasil dari perilaku yang dirangsang. Dalam

hal ini yang menjadi variabel terikat adalah: Prestasi Belajar (Y).

H. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2003:51) “Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian”. Berdasarkan pada

perumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

akuntansi pada siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK

Tamansiswa Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010.

2. Kemandirian belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

akuntansi pada siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK

Tamansiswa Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010.

3. Lingkungan keluarga dan kemandirian belajar berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas X

program keahlian akuntansi SMK Tamansiswa Sukoharjo tahun ajaran

2009/2010.

I. Metode Penelitian

1. Pengertian Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:4) “Metode penelitian adalah cara

ilmiah untuk mendapat data yang valid dengan tujuan dapat

ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga

Page 20: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan

mengantisipasi masalah”.

2. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:11), penelitian menurut tingkat

eksplanasinya atau tingkat penjelasannya dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan

variabel lainnya.

b. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat

membandingkan.

c. Penelitian asosiatif atau hubungan adalah penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Menurut Sugiyono (2003:13) penelitian berdasarkan jenis data

dan analisisnya dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Data kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan

gambar.

b. Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitaif

yang diangkakan.

Dalam penelitian ini jenis penelitiannya termasuk penelitian

deskriptif kuantitatif karena dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri baik satu variabel atau lebih tanpa

membuat perbandingan dengan variabel lain dan datanya berbentuk

angka.

3. Subyek dan Obyek Penelitian

a. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X.

b. Obyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Tamansiswa Sukoharjo.

4. Populasi, Sampel, Sampling

Page 21: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

a) Populasi

Menurut Sugiyono (2003:72) “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditari kesimpulan”. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X program keahlian

akuntansi SMK Tamansiswa Sukoharjo yang berjumlah 128

siswa.

b) Sampel

Menurut Sugiyono (2003:56) “Sampel adalah sebagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Dalam peneltian ini peneliti menggunakan sampel sebanyak 92

siswa dari populasi 128 siswa di SMK Tamansiswa Sukoharjo.

c) Sampling

Menurut Sugiyono (2006:56) “Teknik sampling adalah

teknik pengambilan sampel”.

Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam pengambilan

sampel, yaitu :

a. Random Sampling

Adalah teknik pengambilan sampel dimana semua

individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau

bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih

sebagai anggota sampel. Cara pengambilan sampel dengan

random ada 3 cara :

a) Cara undian

b) Cara ordinal

c) Cara randomisasi

b. Non Random Sampel

Adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua

anggota sampel diberi kesempatan untuk dipilih sebagai

Page 22: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

anggota sampel.Cara pengambilan sampel dengan non random

sanpel ada tujuh cara yaitu:

1) Proporsional sampling adalah pengambilan sampel yang

memperhatikan pertimbangan unsur-unsur atau kategori

dalam populasi penelitian.

2) Statisfied sampling adalah cara pengambilan sampel dari

populasi yang terdiri dari strata yang mempunyai susunan

bertingkat.

3) Proporsive sampling adalah cara pengambilan sampel

dengan menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan.

4) Quota sampling adalah ruang dan tempat belajar baik yang

tersedeia dirumah maupun dikampus.

5) Double sampling atau sampling kembar sering digunakan

dalam research dan penelitian yang menggunakan angket

lewat usaha menampung mereka dan mengembalikan

dalam angket.

6) Area probability sampling adalah cara pengambilan sampel

yang menunjukkan cara tertentu atau bagian sampel yang

memiliki ciri-ciri populasi.

7) Cluster sampling adalah cara pengambilan sampel yang

berdasarkan pada cluster-cluster tertentu.

8) Combinet adalah gabungan antara beberapa sampling

dalam teknik random sampling dan teknik non random

sanpling di atas sehingga menyaipkan tampilan

komunikasi.

Dalam penelitian ini sampling yang digunakan adalah

Proporsional random sampling. Yang artinya, seluruh populasi

diberikan kesempatan untuk dijadikan sampel, yaitu dengan cara

mengambil sampel berdasarkan pertimbangan unsur-unsur atau

kategori dalam populasi penelitian. Proporsional digunakan untuk

Page 23: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

memperoleh jumlah sampel dari populasi siswa di masing-masing

kelas.

Tabel 3. 1 Sampel Penelitian

Populasi Jumlah

Kelas X.1 = 34 orang 24.43 dibulatkan 24

Kelas X.2 = 33 orang 23.71 dibulatkan 24

Kelas X.3 = 27 orang 19.48 dibulatkan 20

Kelas X.4 = 34 orang 24.43 dibulatkan 24

Jumlah 92

Rumus: x jumlah sampel

Keterangan :

n = jumlah siswa tiap kelas

k = jumlah seluruh siswa (populasi)

5. Sumber Data

a) Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh,diamati, dan dicatat

langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini data yang diperoleh

adalah hasil angket lingkungan keluarga dan kemandirian belajar

siswa yang diberikan kepada siswa kelas X SMK Tamansiswa

Sukoharjo.

b) Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca

buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat

landasan. Dalam penelitian ini data sekundernya adalah prestasi

Page 24: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

belajar akuntansi siswa akhir semester yang diperoleh dari nilai

rapor.

J. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini ada 2 macam yaitu :

1. Angket

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:151) “Angket adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau

mengenai hal-hal yang ia ketahui”.

Dalam penelitian ini, jenis angket yang digunakan adalah

angket langsung yang tertutup dengan bentuk pilihan ganda yang akan

disediakan empat alternatif jawaban pertanyaan sehingga responden

tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang tersedia yang

menurutnya benar.

Sebelum angket digunakan terlebih dahulu diuji cobakan,

perlakuan ini untuk mengetahui tingkat kevaliditan dan kereabilitasan

angket.Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk menggali

data tentang lingkungan keluarga dan kemandirian belajar.

2. Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:158) “Dokumentasi adalah

mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya”.

Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data

berdasarkan sumber data yang ada di sekolah. Dalam penelitian ini

metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang

prestasi belajar siswa yang meliputi nama siswa, no induk, dan nilai

Page 25: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

akhir siswa kelas X semester genap SMK Tamansiswa Sukoharjo

tahun ajaran 2009/2010 yang diambil dari nilai rapor.

K. Uji Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih lengkap dan sistematis sehingga lebih

mudah diolah. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) “Variasi jenis

instrument penelitian adalah angket, Check list atau daftar centang,

pedoman wawancara dan pedoman pengamatan”. Instrumen yang baik

harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kestabilan suatu instrument. Suatu instrument

yang valid yang shahih mempunyai validitas tinggi. Namun sebaliknya

instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah.

Instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan, dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument

menunjukkan sejumlah nama data yang terkumpul tidak menyimpang

dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Pengujian validitas item dalam penelitian ini menggunakan

bantuan program SPSS for Windows 15.0. Jika rhitung > rtabel pada taraf

signifikan 5 % berarti item (butir soal) valid sebaliknya jika rhitung < rtabel

maka butir soal tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Umar (2003:86), “Reliabilitas adalah suatu nilai yang

menunjukkan kosistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala

Page 26: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

yang sama”. Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui

keajegan instrument atau data yang diteliti. Untuk menghitung

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS

for windows 15.0

Jika rhitung > rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal)

reliabel dan sebaliknya bila rhitung < rtabel pada taraf signifikan 55 maka

butir soal tersebut tidak reliabel sekaligus tidak memenuhi prasyaratan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:75) untuk interprestasi

besarnya koefisien korelasi dapat digunakan ketentuan sebagai berikut:

0.800 – 1.000 = sangat tinggi

0.600 – 0.800 = tinggi

0.400 – 0.600 = cukup

0.200 – 0.400 = rendah

0.000 – 0.100 = sangat rendah

3. Uji Prasarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan pengujian apakah dalam sebuah

regresi variabel dependen, variabel independen, atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Untuk

menggunakan uji normalitas menurut Sudjana (1996:466-469), adalah

sebagai berikut :

Nilai terbesar selisih F (Z1)-S-(Z1) dan dijadikan L hitung.

Kesimpulan:

1) Jika Lhitung < Ltabel maka Ho diterima berarti distribusi sebenarnya

tidak normal.

2) Jika Lhitung > Ltabel maka Ho ditolak berarti distribusi sebenarnya

tidak normal.

b. Uji Linieritas

Uji Linieritas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model

persamaan yang kita peroleh cocok atau tidak. Adapun menurut

Sudjana (1996:330-337) adalah sebagai berikut :

Page 27: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

1) Fhitung =

2) Ftabel = (1 - ) (K – 2; n, k).

3) Kesimpulan :

a) Jika Fhitung > Ftabel maka hipotesis nol ditolak berarti persamaan

tidak linier.

b) Jika Fhitung < Ftabel, maka hipotesis nol ditolak berarti persamaan

linier.

L. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Subagyo (1997:315) “Regresi linier adalah status

teknik statistik untuk mengetahui besar hubungan antara variabel X1

dan X2 terhadap variabel Y”, adapun rumus regresi linier yang akan

digunakan dalam penelitian adalah:

Y= a + b1 X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Prestasi belajar siswa

a = Bilangan konstanta

b = Koefisien regresi linier tiap variabel

X1 = Lingkungan keluarga

X2 = Kemandirian belajar

e = Error

2. Uji F

Page 28: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

Uji F digunkan untuk mengetahui significance pengaruh

variabel lingkungan keluarga (X1), kemandirian belajar (X2), secara

bersama-sama terhadap variabel prestasi belajar siswa (Y). Langkah-

langkah pengujian secara umum :

a. Perumusan Hipotesis

Ho : l = 2, 3 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan

antara variabel independen secara bersama-

sama terhadap variabel dependen.

Ho : l 2 3 0, artinya ada pengaruh antara variabel

independen secara bersama-sama terhadap

variabel dependen.

b. Level of significance (α = 5%)

Dengan derajat kebebasan (dk); k, (n–1–k)

Ftabel = ; k; (n–1–k) atau 0,05; k; (n–1–k)

c. Kriteria pengujian

Ho diterima apabila Fhitung Ftabel

Ho diterima apabila Fhitung Ftabel

Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel

d. Perhitungan nilai Fhitung:

F =

Keterangan:

SSR = Sum of Square-res for the requestion

SSRes = Squares for the residual

F(0,05;k; n–1–k)

Page 29: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

e. Kesimpulan

Dengan membandingkan antara Fhitung dan Ftabel maka akan dapat

diambil kesimpulan apakah Ho diterima ataukah Ho ditolak.

3. Uji T

Yaitu digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Langkah-langkah pengujian secara umum:

a. Menentukan hipotesis nilai dan hipotesis alternative

Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Ho : β ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

b. Menentukan level of significance α = 0.05

Dengan derajat kebebasan = n – 1 – k

ttabel = t ( ;n – 1 – k)

c. Kriteria Pengujian

Ho diterima apabila –ttabel thitung ttabel

Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau – thitung < –ttabel

d. Nilai thitung

t =

Dimana:

–ttabel ttabel

Page 30: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

b = koefisien regresi

Sb = standar error of regression coeffisien

= nilai beta

e. Kesimpulan

Dengan membandingkan antara thitung dengan ttabe1 maka dapat

diambil kesimpulan Ho diterima atau Ho ditolak.

4. Koefisien Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel

dependen yang ditujukkan dalam persentase. Menurut Subagyo (1997 :

350), adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

R2 = koefisien determinasi

b1, b2 = koefisien regresi

X = variabel independen

Y = Variabel dependen

5. Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)

Sumbangan Relatif maupun efektif digunakan untuk

mengetahui kontribusi masing-masing independen (X1 dan X2)

terhadap perubahan variabel dependen (Y). Menurut Hadi (2004:41),

“Penelitian yang juga dapat menghitung besar sumbangan relative

masing-masing kreditor terhadap prediksi”.

Untuk melihat signifikansi suatu garis regresi antara kriterium

dengan prediktornya yang ditunjuk dari korelasi tiap variabel yang

diteliti. Dengan rumus Sumbangan Relatif sebagai berikut:

a. Sumbangan Relatif (SR%)

Page 31: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

b. Sumbangan Efektif (SE%)

%X

M. Sistematika Laporan

Secara garis besar penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bab,

yaitu :

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika laporan.

Bab II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan dalam

penyusunan penelitian yang berkaitan dengan definisi konsep,

definisi operasi, indikator, hubungan, hipotesis.

Bab III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, subjek dan

objek penelitian,populasi, sampel, sampling, data dan instrumen

pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik penyajian

data, teknik analisis data.

Bab IV ANALISIS DATA

Bab ini berisi hasil analisis data yang meliputi : pengujian kualitas

data dan hasil analisis data.

Page 32: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

Bab V PENUTUP

Penutup menguraikan tentang kesimpulan akhir penelitian,

keterbatasan penelitian dan saran dari peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Amirul Sholeh. 2005. Hubungan antara Lingkungan dan Sarana Praktek dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas II Rumpun Bangunan SMK Negeri 5

Page 33: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

Surakarta Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi Tidak Diterbitkan. Surakarta : Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

Badudu Zain. 1994. Menjadi pribadi dewasa dan mandiri.Yogyakarta: kanisius.

Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Nugroho. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Balai Pustaka.

Nurjannah. 1995. Murid belajar mandiri. Jakarta: Gaung Persada Pers.

Rusyan Tabrani. 1999. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Slameto. 2003, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sutaryadi.dkk. 2000. Statistika II. Surakarta: UNS Pers.

Sutratinah Tirtonegoro. 2001. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta : Bina aksara.

Syaifuddin azwar. 1995. Sikap manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

UU Sisdiknas. 2003. UU RI No. 20 Tahun 2003. Jakarta : Sinar Grafika.

USULAN PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARAGA DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Page 34: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK

TAMANSISWA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

Tahun Ajaran 2009/2010

Diajukan Oleh:

PUPUT PRASETYONINGSIH

A 210 060 181

Telah disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Darsinah, SE, M.Si. Drs. H. Djalal Fuadi, MM

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI

SMK TAMANSISWA SUKOHARJO

Tahun Ajaran 2009/2010

Page 35: ierckhampkreativity101.files.wordpress.com · Web viewData sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca buku-buku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan.

Usulan Penelitian Untuk Skripsi

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh :

PUPUT PRASETYONINGSIH

A 210 060 181

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2010