LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

50
LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI PADA PENDERITA GASTRITIS KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Progam Studi Diploma III Keperawatan MIA KUSMIATI 4180170127 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA 2020

Transcript of LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

Page 1: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI

PADA PENDERITA GASTRITIS

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Progam Studi Diploma III Keperawatan

MIA KUSMIATI

4180170127

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2020

Page 2: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

i

Page 3: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

ii

Page 4: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

iii

Page 5: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

iv

Page 6: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

v

Universitas Bhakti Kencana

Tahun 2020

ABSTRAK

Gastritis merupakan proses dimana inflamasi pada mukosa dan submukosa

lambung atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan

infeksi. Maka setiap hari sering kita jumpai penderita yang berobat dengan

keluhan sakit perut atau saluran makan bagian atas dan sering meningkat

setiap tahunnya. kekambuhan yang berulang dapat mengakibatkan bisa

menyebabkan terjadinya penyakit yang akan semakin parah seperti

pendarahan pada lambung dan kanker lambung. Masalah yang diambil dalam

penelitian ini adalah Bagaimanakah Pengetahuan tentang komplikasi pada

penderita gastritis. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui

Pengetahuan tentang komplikasi pada penderita gastritis melalui studi

literatur. Jenis penelitian ini adalah penelitian Literatur review, dengan

pengumpulan sampel secara purposive sampling. Populasi dalam penelitian

ini adalah jurnal yang berkaitan dengan Pengetahuan tentang komplikasi

pada penderita gastritis sejumlah 452 jurnal dan jumlah sampel yang diambil

sebanyak 3 Jurnal. Hasil penelitian Pengetahuan tentang komplikasi pada

penderita gastritis dari ketiga jurnal tersebut adalah terdapat 2 jurnal dengan

Pengetahuan baik dan 1 jurnal pengetahuan cukup. Dalam hal ini

pengetahuan sangat dibutuhkan untuk menunjang kesehatan dan mengetahui

penyakit apa yang diderita agar tidak berujung komplikasi.

Kata kunci : Komplikasi Gastritsi- Pengetahuan pada penderita

Daftar pustaka : Jurnal dan artikel : 13 ( tahun 2010-2019)

Buku : 4 ( Tahun 2010-2019)

Page 7: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

vi

Bhakti Kencana University

2020 year

ABSTRACT

Gastritis is a process in which inflammation of the mucosa and submucosa of the

stomach or health problems caused by irritation and infection. So every day we

often encounter sufferers who seek treatment with complaints of stomach pain or

upper eating tract and often increase every year. Recurrent recurrences can cause

diseases that will get worse such as bleeding in the stomach and stomach cancer.

The problem that is taken in this research is How Knowledge about complications

in patients with gastritis. The purpose of this study was to determine knowledge

about complications in patients with gastritis through literature studies. This type

of research is a literature review study, by collecting samples by purposive

sampling. The population in this study were 452 journals related to the knowledge

of complications in gastritis sufferers and 3 journals were taken. The results of the

research The knowledge about complications in gastritis sufferers from the three

journals is that there are 2 journals with good knowledge and 1 journal with

sufficient knowledge. In this case, knowledge is needed to support health and to

know what diseases are suffered so as not to lead to complications.

Keywords: Complications of gastritis- Knowledge in sufferers

Bibliography: Journals and articles: 13 (years 2010-2019)

Books : 4 (Years 2010-2019)

Page 8: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Karya tulis ilmiah Penelitian ini,

dengan judul “Literature Review: Pengetahuan Tentang Komplikasi Pada

Penderita Gastritis” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi salah satu syarat

dalam memenuhi Ujian Akhir Program Diploma III di Universitas Bhakti

Kencana Bandung.

Dalam penyusunan Karya tulis ilmiah ini, penulis menyadari bahwa

penelitian ini jauh dari kata sempurna. Namun, penulis berusaha memberikan

persembahan karya tulis ilmiah penelitian ini dengan sebaik-baiknya agar

memiliki banyak manfaat bagi semua pihak. Dalam menyelesaikan karya tulis

ilmiah penelitian ini tidak lepas atas bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,

untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:

1. H. Mulyana, SH., M.Pd., MH. Kes sebagai ketua Yayasan Adhi Guna

Kencana Bandung

2. Dr. Entris Sutrisno, S. Farm., M.H. Kes., Apt sebagai Rektor Universitas

Bhakti Kencana Bandung

3. Siti Jundiah, S.Kp.,M.Kep sebagai Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Bhakti Kencana Bandung

4. Dede Nur Aziz Muslim, S.Kep.,Ners.,M.Kep sebagai Ketua Program Studi

Diploma Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung

Page 9: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

viii

5. Dede Nur Aziz Muslim, S.Kep.,Ners.,M.Kep sebagai Pembimbing I yang

telah memberikan waktu, tenaga dan penuh kesabaran serta keikhlasan saat

membimbing, memberi nasehat dan selalu memotivasi selama penyusunan

proposal

6. Inggrid Dirgahayu, S.Kp.,M.KM. sebagai Pembimbing II yang telah

memberikan waktu, tenaga dan penuh kesabaran serta keikhlasan saat

membimbing, memberi nasehat dan selalu memotivasi selama penyusunan

proposal

7. Tuti Suprapti, S.Kp.,M.Kep selaku dosen penguji I yang telah memberikan

saran dan masukan agar terselesaikannya tugas akhir ini dengan baik

8. Irisanna Tambunan. S.Kep.,Ners.,M.KM. selaku dosen penguji II yang telah

memberikan saran dan masukan agar terselesaikannya tugas akhir ini dengan

baik

9. Hikmat, AMK., Spd., MM selaku wali kelas yang telah memberikan motivasi

bagi penulis.

10. Kepada Ayah (Kusnadi) Ibu (Aminah) Adik (Syarah Novia Kusumah) dan

segenap keluarga besar yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan do’a

sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.

11. Sahabat tersayang (Yuliyanti, Rismadara, Dini Nuraeni Niken, Yuni

Damayanti, Indri Andrani, Krisna Oktaviana, Anisa Nurpaidah, Delia Nur

Utami, Riska) yang telah bersama-sama melewati suka duka dalam

perkuliahan, yang selalu mendengar keluh kesah peneliti dan memberikan

Page 10: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

ix

Page 11: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ...................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................. iv

ABSTRAK .............................................................................................................................. v

ABSTRACT ........................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... x

DAFTAR BAGAN .............................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ................xv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... ............. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 6

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................ 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................................................... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. ............. 8

2.1 Konsep Pengetahuan ............................................................................................ 8

Page 12: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

xi

2.1.1 Pengertian Pengetahuan ........................................................................... 8

2.1.2 Tingkat Pengetahuan ................................................................................ 9

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan .............................................................. 11

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ................................... 16

2.1.5 Pengukuran Pengetahuan ....................................................................... 18

2.2 Gastritis ............................................................................................................... 19

2.2.1 Definisi Gastritis ...................................................................................... 19

2.2.2 Klasifikasi Gastritis ................................................................................. 19

2.2.3 Etiologi .................................................................................................... 20

2.2.4 Anatomi Dan Fisiologi Lambung ............................................................ 23

2.2.5 Patofisiologi ............................................................................................. 26

2.2.6 Gejala Klinis ............................................................................................ 26

2.2.7 Komplikasi Gastritis ................................................................................ 27

2.2.8 Penyebab Komplikasi Gastritis ............................................................... 30

2.2.9 Pencegahan Dan Penanganan Komplikasi Gatritis ................................. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. ........... 35

3.1 Desain Penelitian ................................................................................................ 35

3.2 Variabel Penelitian ............................................................................................. 35

3.3 Populasi .............................................................................................................. 36

3.4 Sampel ................................................................................................................ 36

3.5 Teknik Sampling ................................................................................................. 36

3.5.1 Kriteria Inklusi .......................................................................................... 37

3.5.2 Kriteria Ekslusi .......................................................................................... 37

Page 13: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

xii

3.6 Tahapan Literatur Review ................................................................................... 38

3.6.1 Merumuskan Masalah ............................................................................. 38

3.6.2 Mencari Dan Pengumpulan Data/Literatur ............................................. 38

3.6.3 Mengevaluasi Kelayakan Data ................................................................ 39

3.6.3.1 Screening ......................................................................................... 39

3.6.3.2 Penilaian Kualitas ............................................................................ 39

3.6.3.3 Ekstrasi Data .................................................................................... 40

3.6.3.4 Tahapan Penelitian .......................................................................... 41

3.7 Pengumpulan Data .............................................................................................. 41

3.8 Etika Penelitian ................................................................................................... 42

3.8.1 Misconduct .............................................................................................. 42

3.8.2 Research Frand ........................................................................................ 42

3.8.3 Plagiarism ................................................................................................ 42

3.9 Lokasi Penelitian .................................................................................................. 42

3.10Waktu Penelitian ................................................................................................. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................................... 43

BAB V PEMBAHASAN ...................................................................................................... 48

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 52

6.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 52

6.2 SARAN .................................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

xiii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.3 Kerangka Teori Pengetahuan Tentang Komplikasi Gastritis .............................. 34

Bagan 3.2 Tahapan Literatur Review..................................................................................... 41

Page 15: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jurnal yang direview berkaitan dengan pengetahuan tentang komplikasi

pada penderita gastritis ......................................................................................... 44

Page 16: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Check Plagiat

Lampiran 2 Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 3 Lampiran Konsultasi Literatur Review

Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup

Page 17: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan upaya sering dilaksanakan oleh

semua komponen bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat

kesehatan yang setinggi tingginya. Indonesia saat ini mengalami transisi

epidemiologi yang ditandai berupa meningkatkan kematian dan kesakitan

akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti Gastritis ( reggar 2018).

Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan yang tercantum dalam

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yaitu menciptakan gaya hidup sehat bagi

masyarakat untuk mencapai kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan

itu diperlukan partisipasi aktif masyarakat bersama petugas kesehatan.

perubahan pola hidup masyarakat ke arah gaya hidup yang tidak sehat

mengakibatkan gastritis bahkan dapat menyebabkan kekambuhan dan

komplikasi pada penderita gastritis. Oleh karena itu, masyarakat perlu

memperoleh pendidikan dan pengetahuan dari tim kesehatan agar dapat

mencegah kekambuhan dan komplikasi pada penderita gastritis (aditya 2017).

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung,

peradangan ini terjadinya pembengkakan mukosa lambung sehingga

terlepasnya epitel dan gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan

Page 18: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

2

menyebabkan timbulnya proses inflamasi pada lambung. Gastritis sering

terjadi sangat mendadak atau yang sering disebut (gastritis akut) atau secara

bertahap (gastritis kronis). Banyak yang mengalami kasus gastritis tidak

secara permanen merusak lambung, sehingga seseorang dapat menderita

gastritis sering mengalami kekambuhan yang mengakibatkan nyeri ulu hati

(Ardian Ratu, 2013).

Badan penelitian kesehatan dunia World Health Organization (WHO)

2018. Mengadakan tinjauan terhadap beberapa negara di dunia insiden

gastritis mencapai sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya,

dan di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya.

angka kejadian gastritis di beberapa wilayah di Indonesia cukup tinggi

dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk (Kurnia

2015).

Berdasarkan profil kesehatan 2018, gastritis yaitu salah satu penyakit

yang sering terjadi pada pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia

jumlahnya mencapai 30.154 kasus. Gastritis ini penyakit yang sering disebut

juga sebagai penyakit yang sangat remeh namun gastritis juga merupakan hal

yang disepelekan juga dapat merepotkan seseorang dan akan menyebabkan

juga kekambuhan berulang. (Depkes, 2012).

Angka terjadianya gastritis di Indonesia salah satunya di Provinsi jawa

barat prevelensi penyakit gastritis mencapai sekitar 31,2 % dan di Kota

Bandung penderita penyakit gastritis umumnya terjadi pada wanita. Pada hal

ini pasien yang rawat jalan menderita penyakit gastritis berada pada urutan ke

Page 19: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

3

tujuh dengan jumlah kasus mencapai sekitar 201.083 kasus yang 77,74%

terjadi pada wanita, dan kasus tersebut pada penderita gastritis itu sendiri di

kota bandung sebanyak 15,37% (Kemenkes,2015).

Berdasarkan data dari Medical Record Rumah Sakit Muhammadiyah

palembang penderita komplikasi gastritis mencapai di unit Penyakit Dalam

pada tahun 2014 pada pasien yang berjumlah 127, Pada tahun 2015 penderita

komplikasi gastritis mengalami kenaikan berjumlah 169 , Pada tahun 2016

penderita komplikasi gastritis mengalami penurunan dengan jumlah 147, dan

pada tahun 2017 sudah sangat menurun dengan jumlah 124 penderita . Saat

melakukan pengambilan data awal dirumah pasien banyak yang mengalami

atau mengatakan terkena komplikasi gastritis karena terlalu capek kerja

sehingga berpengaruh pada pola makan yg tidak teratur dan jarang

berkonsultasi ke dokter atau rumah sakit (Profil Kesehatan Provinsi Sumatera

Selatan 2017).

Penyakit Gastritis yang diakibatkan oleh produksi asam lambung yang

berlebihan dan dapat menimbulkan faktor-faktor yang akan menyebabkan

terjadinya kekambuhan gastritis. Yang sering terjadi pada usia umur produktif

( Dari usia 15-64 tahun) atau masa aktif dalam melaksanakan kegiatan sehari-

hari sangat beresiko terkena gangguan lambung atau gastritis, seperti pada

individu yang sangat sibuk mencari nafkah, atau mahasiswa yang memiliki

sejumlah aktivitas dan tugas yang sangat padat, dan sebagainya. Biasanya hal

tersebut dapat mengakibatkan waktu makan yang tidak teratur, gizi dan

kualitas makanan yang kurang baik, jumlah makanan yang sangat banyak

Page 20: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

4

atau bahkan terlalu sedikit, jenis makanan yang kurang cocok atau sulit

dicerna, dan biasanya kurang istirahat (Ardian, 2013). Sehingga dari hasil

tersebut dapat menimbulkan Komplikasi salah satunya misalkan gangguan

penyerapan vitamin B12, menyebabkan anemia pernesiosa,penyerapan besi

terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. Gastritis kronis bila

dibiarkan tidak tertangani, dapat menyebabkan ulkuspeptik serta pendarahan

pada lambung. Bisa juga beresiko kanker lambung, apabila terjadinya

penipisan dinding lambung dan terjadi perubahan pada sel-sel di dinding

lambung(Made, 2013). Salah satu penanganan yang dapat dilakukan untuk

mencegah komplikasi gastritis yaitu dengan menyesuaikan gaya hidup dan

kebiasaan salah satunya membuat pola dan jadwal makan yang teratur.

Berdasarkan teori Lawrence Green (1980) yang di kutip oleh

Notoatmodjo (2013), dikenal dengan teori perilaku kesehatan, dipengaruhi

oleh tiga factor salah satunya faktor predisposisi, terdiri dari pengetahuan,

sikap, dan keyakinan. Aspek yang akan dianalisa yaitu pengetahuan tentang

komplikasi pada penderita gastritis. Menurut Notoatmodjo (2010),

pengetahuan merupakan aspek domain yang sangat penting untuk membentuk

tindakan seseorang (oven behavior). Pengetahuan diperlukan sebagai

dorongan psikis dari perilaku setiap hari. Maka pengetahuan merupakan

stimulus terhadap tindakan seseorang.

Berdasarkan hasil penelitian (Nidaan Hopia Achmad, Nandang

Mulyana, Asep Aep Indarna, 2012) menyatakan bahwa pengetahuan tentang

komplikasi gastritis pada Penderita memiliki pengetahuan buruk, dengan

Page 21: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

5

menggunakan kuesioner secara mendalam kepada 58 orang responden. hasil

penelitian didapatkan 15 responden (12,9%) pengetahuan baik, sedangkan 43

responden (37,1%) menunjukan pengetahuan buruk. Hal ini menunjukan

bahwa sebagian besar responden tidak memahami atau beranggapan bahwa

pengetahuan yang diperoleh merupakan domain yang sangat tidak penting

untuk membentuk suatu tindakan.

Berdasarkan hasil penelitian (Arifmon zuliandana, Tina yuli Fatmawati

2016) di puskesmas putri ayu kota jambi. Menyebutkan bahwa dari 20

responden sebanyak 11 responden (54,4%) penderita tahu tentang komplikasi

gastritis, sedangkan 9 responden (45,5%) penderita tidak tahu tentang

komplikasi gastritis. Didapatkan hasil pengetahuan dari penderita terhadap

komplikasi gastritis. Karena sebagian besar penderita sering berkonsultasi

kedokter atau pelayanan kesehatan. Namun ada juga penderita yang belum

tahu, karena sibuk bekerja dan tidak ada keinginan lebih jauh tentang

mengetahui komplikasi gastritis.

Sedangkan hasil penelitian dilakukan oleh (Trisia Monica, 2018) di

wilayah kerja puskesmas kota sungai penuh menyebutkan bahwa dari 38

responden sebagian besar dari responden yang mengalami komplikasi

gastritis memiliki tingkat pengetahuan rendah 22 responden (57,9%) dan

setengah dari responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi 16 responden

(42,1), dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penderita gastritis mempunyai

pengetahuan rendah tentang komplikasi gastritis.

Page 22: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

6

Penelitian ini dilakukan untuk membantu peneliti agar dapat memahami

topik yang dibahas dengan benar dan sesuai, serta mengetahui teori-teori

untuk mendapatkan gambaran dari referensi yang akan dijadikan landasan

dalam penelitian sehingga pemecahan masalah dapat diselesaikan. Penelitian

ini menggunakan Literature Review pendekatan systematic yang berarti

menganalisis penelitian yang sudah dilakukan terhadap topik tertentu.

Dari data yang menunjang diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai analisis Literature Review: Pengetahuan

Tentang Komplikasi Pada Penderita Gastritis

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis

merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Pengetahuan Tentang

Komplikasi Pada Penderita Gastritis dengan Literatur Review.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui Pengetahuan Tentang Komplikasi Pada Penderita

Gastritis dengan Literatur Review.

1.4 Manfaat Peneliti

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan ilmiah

pada bidang kesehatan untuk Penderita tentang komplikasi gastritis.

1.4.2 Manfaat Praktisi

1. Bagi Peneliti

Page 23: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

7

Menjadi bahan proses belajar bagi peneliti, dapat dijadikan referensi

pada penelitian berikutnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini

dan dapat menambah kepustakaan dalam pengetahuan ilmu keperawatan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan

literatur dan bahan bacaan, serta dapat memberikan informasi, serta dapat

dijadikan perbandingan untuk penelitian yang lebih baik lagi kedepannya.

3. Bagi Institusi

Bagi dunia pendidikan keperawatan khususnya Institusi Prodi

Diploma III keperawatan Universitas Bhakti Kencana dapat digunakan

untuk mengembangkan ilmu dan teori keperawatan khususnya ilmu

Keperawatan Medikal Bedah.

Page 24: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan dasarnya terdiri atas jumlah fakta dan teori yang

memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang

dihadapinya pengetahuan ini diperoleh baik pengalaman langsung

maupun pengalaman orang lain. (Notoadmodjo, 2012)

Pengetahuan merupakan hasil penginderaan manusia, menjawab

pertanyaan (what). pengetahuan dapat menjawab sesuatu itu perlu

dibedakan antara pengetahuan dan keyakinan walaupun

keduanyamempunyai hubungan yang sangat erat.(Notoadmojo,

2018:1)

Pengetahuan ( Knowledge) adalah hasil tahu manusia yang hanya

menjaab pertanyaan “apa” (what). lebih lengkapnya pengetahuan

adalah segala informasi yang diketahui atau didasari oleh seseorang.

Dalam pengetahuan lain, pengetahuan merupakan berbagai gejala

yang di temui dan dapat melalui pengamatan indera. (Hasmi,2014)

Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap

suatu objek melalui penginderaan yang dimilikinya (mata, hidung,

Page 25: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

9

telinga dan sebagainya) dan sebagai sumber informasi yang disadari

atau diketahui dari seseorang.

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan seseorang menurut objek mempunyai tingkat yang

berbeda-beda, secara garis besar pengetahuan mempunyai 6 tingkatan

menurut Notoatmodjo (2018) yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang sudah

dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam penfetahuan tingkat ini

adalah dengan cara mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari

keseluruhan yang di pelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Oleh sebab itu, tahu merupakan tingkat pengetahuan tingkat yang

paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang

apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan,

mengidentifikasi, menyatakan, dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap materi

harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, terhadap objek yang dipahami.

3) Aplikasi (Application)

Page 26: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

10

Aplikasi dapat diartikan yaitu sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang sudah dipelajari kepada keadaan atau

situasi kondisi yang benar kebenarannya. Aplikasi atau penggunaan

hukum – hukum, rumus, metode, prinsip dan dalam konteks atau

situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

objek kedalam komponen – komponen tetapi masih didalam struktur

organisasi dan terdapat kaitannya dengan satu sama lain. Kemampuan

analis ini dapat dari pengunaan kata kerja, seperti menggambarkan,

membedakan, memisahkan, mengelompokan dan sebagainya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis yaitu menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan

atau menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Misalnya dapat menyusun formulasi baru dari

formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria – kriteria yang telah ada.

Page 27: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

11

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan

Dari berbagai macam cara memperoleh kebenaran pengetahuan

sepanjang sejarah, dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:

1) Cara tradisional atau non ilmiah

Cara tradisional terdiri dari empat cara yaitu:

a. Cara coba salah (Trial and Error)

Cara yang dipakai orang sebelum ada kebudayaan,bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu jika

seseorang menghadapi personal atau masalah, upaya yang

dilakukan hanya dengan mencoba-coba saja. Cara coba-coba ini

dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tidak berhasil

maka dicoba kemungkinan lain sampai berhasil. Oleh karena itu

cara ini disebut dengan metode trial (coba) dan Error (gagal atau

salah atau metode coba salah adalah coba-coba). (Notoatmodjo,

2018 : 11)

b. Secara Kebetulan

pengetahuan yang di contohkan seperti pertemuan secara

kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang

bersangkutan (Notoadmodjo, 2018 : 12)

c. Kekuasaan atau Otoritas

Page 28: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

12

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan

dan tradisi yang dilakukan oleh manusia dan tradisi-tradisi yang

dilakukan itu baik atau tidak baik. Kebiasaan ini tidak hanya

terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan-kebiasaan ini seolah-

olah diterima dari sumbernya berbagai kebenaran yang benar

adanya. Sumber pengetahuan ini dapat berupa dari tokoh

masyarakat baik secara formal maupun informal, ahli agama,

pemegang pemerintahan dan lain sebagainya (Notoadmodjo 2018 :

12)

d. Berdasarkan pengalaman pribadi

Ada pepatah mengatakan bahwa “pengalaman adalah guru

terbaik” pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan suatu cara untuk mendapatkan kebenaran

(Notoadmodjo 2018 : 13)

e. Cara Akal Sehat

Sejak sebelum adanya pengetahuan. Orang terdahulu sangat

menurutu nasehat orang tua sebagai landasan ilmu pengetahuan.

(Notoadmodjo 2018 : 14)

f. Kebenaran Melalui Wahyu

Kebenaran dari seorang Nabi adalah sebagai Wahyu dan bukan

hasil daripenalaran manusia. (Notoadmodjo 2018 : 14)

g. Kebenaran Secara Intutif

Page 29: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

13

Ilmu pengetahuan yang didapat secara cepat diluar proses penalran

atau berfikir karena merupakan proses diluar kesadaran

(Notoadmodjo 2018 : 15)

h. Jalan Pikiran

Sejalan perkembangan kebudayaan manusia cara berpikir manusia

pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu

menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan.

Dengan demikian, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan

manusia telah menjalankan jalan pikirannya, baik melalui insuksi

maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya yaitu cara

melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pertanyaan-

pertanyaan yang dikemukakan. (Notoadmodjo 2018 : 15)

i. Induksi

Merupakan proses penarikan kesimpulan yang dimulai dengan

pernyataan-pernyataan yang khusu ke umum. Berdasarkan

pengalaman-pengalaman empiris yang dianggap oleh idera.

(Notoadmodjo 2018 : 15)

2) Cara Modern atau Cara Ilmiah

Cara baru untuk mendapat pengetahuan pada dewasa ini telah

sistemis, logis dan lmiah yaitu metode ilmiah. Lalu, metode

berfikir deduktif-induktif bahwa dalam medapat kesimpulan

dilakukan dengan mengadakan observasi secara langsung,

Page 30: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

14

membuat catatan terhadap semua fakta yang berhubungan dengan

objek yang diamati. (Notoadmodjo, 2018 : 19).

1. Kriteria Metode Ilmiah

a. Berdasarkan Fakta

Informasi-informasi yang diperoleh penelitian, baik yang

bisa dikumpulkan maupun dianalisis dikehendaki

berdasarkan fakta atau kenyataan, bukan berdasarkan

pemikiran sendiri atau dugaan.

b. Bebas Dari Prasangka

Fakta atau data berdasarkan bukti yang selengkap-

lengkapnya berdasarkan objekti,bebas dari pertimbangan-

pertimbangan subjektif.

c. Menggunakan Prinsip Analis

Fakta atau data yang diperoleh melalui metode ilmiah,

tidak hanya apa adanya. Fakta serta kejadian harus dicari

sebab akibatnya atau alasan-alasan menggunakan prinsip

analisis.

d. Menggunakan Hipotesis

Dugaan (bukti) sementara perlu untuk mengikuti jalan

pemikiran kearah tujuan akan dicapai.

e. Menggunakan Ukuran Objektif

Pengumpulan data harus sesuai dengan ukuran-ukuran

yang objektif, tidak boleh ukuran subjektif (pribadi).

Page 31: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

15

2. Langkah-langkah Metode Ilmiah

a. Memilih dan atau Mengidentifikasi Masalah

Diperlukan pemikiran yang cermat untuk memilih

masalah. Pengalaman-pengalaman lapangan sangat

membantu untuk pemilihan masalah penelitian.

b. Menetapkan Tujuan Penelitian

Merupakan pernyataan mengenai informasi (data) apa saja

yang akan digali melalui penelitian

c. Studi Literature

Merupakan tinjauan teoritis, untuk memperoleh dukungan

teoritis terhadap masalah penelitian perlu banyak membaca

buku literature, baik berupa buku teks (teori) maupun hasil

penelitian orang lain.

d. Merumuskan Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep merupakan suatu uraian dan visual

konsep serta variabel-variabel yang akan diukur (teliti)

e. Merumuskan Hipotesis

Agar analisis tersebut terarah, sehingga perlu dirumuskan

hipotesis terlebih dahulu. Hipotesis yaitu dengan sementara

terhadap terjadinya suatu hubungan variabel yang akan

diteliti.

f. Merumuskan Metode Penelitian

Page 32: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

16

Metode penelitian ini mencakup jenis dan metode

penelitian yang akan digunakan, populasi dan sample

penelitian, cara (metode), dan alat ukur (pengumpulan

data), serta rencana pengolahan dan analisis data.

g. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan cara dan alat

pengumpulan data.

h. Mengolah dan Menganalisis Data

Pengolaan dan analisis data dapat dilaksanakan secara

manual atau dengan bantuan computer.

i. Membuat Laporan

Laporan penelitaian merupakan penyajian data, artinya

disajikan data-data hasil penelitian yang sudah dilakukan.

2.1.4 Faktor – faktor Yang Memengaruhi Pengetahuan

Menurut suparyanto dalam buku Notoatmodjo (2018: 140) berikut

adalah faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain yaitu:

1) Faktor pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin

lebih mudah untuk menerima informasi tentang objek atau yang

berkaitan dengan pengetahuan. Pengetahuan umumnya didapat dari

informasi yang disampaikan oleh orang tua, guru, dan media massa.

Pendidikan sangat erat kaitannya dengan pengetahuan, pendidikan

termasuk salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat dibutuhkan

Page 33: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

17

untuk mengembangkan diri. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, maka dapat semakin mudah untuk menerima, serta

mengembangkan pengetahuan dan teknologi.

2) Faktor pekerjaan

Pekerjaan seseorang sangat berpengaruh terhadap proses

mendapatkan informasi yang dibutuhkan terhadap suatu objek.

3) Faktor pengalaman

Pengalaman seseorang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan,

semakin betambahnya pengalaman seseorang mengenai suatu hal,

maka semakin bertambah pengetahuan seseorang akan hal tersebut.

4) Keyakinan

Keyakinan yang diperoleh oleh seseorang biasanya dapat secara

turun – temurun dan tidak dapat dibuktikan terlebih dahulu, keyakinan

positif dan keyainan negative dapat mempengaruh terhadap

pengetahuan seseorang.

5) Sosial budaya

Kebudayaan serta kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi

pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

6) Umur

Semakin bertambahnya umur, tingkat kematangan dan kekuata

seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari

kepercayaan pun orang yang belum cukup tinggi tingkat

kedewasaannya akan berbeda.

Page 34: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

18

7) Lingkungan

Lingkungan yaitu seluruh kondisi yang berada disekitar manusia

dan perilaku orang atau kelompok. lingkungan adalah input kedalam

diri seseorang sehingga system adatif yang melibatkan baik factor

internal atau eksternal. Seseorang hidup dalam lingkungan yang

berfikir luas maka pengetahuan akan lebih baik dari pada orang yang

hidup dilingkungan yang sempit

8) informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat

mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru

2.1.5 Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2013 : 246) pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau kuesioner yang menanyakan

tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau

responden. Pengetahuan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

1) Pengetahuan Baik : Bila subjek mampu menjawab dengan

benar 76-100% dari seluruh pertanyaan

2) Pengetahuan Cukup : Bila subjek mampu menjawab dengan

benar 60-75% dari seluruh pertanyaan

3) Pengetahuan Kurang : Bila subjek mampu menjawab dengan

benar <60% dari seluruh pertanyaan.

Page 35: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

19

2.2 Gastritis

2.2.1. Definisi Gastritis

Gastritis merupakan suatu penyakit yang paling sering ditemui di

klinik,puskesmas dan rumah sakit khususnya di ruang penyakit dalam

dan dalam kehidupan sehari-hari. Gastritis merupakan proses dimana

inflamasi pada lapisan dinding lambung yang disebabkan oleh faktor

iritasi dan infeksi. histopatologi pada penyakit ini dibuktikan dengan

terjadinya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut (Hirlan, 2012).

Gastritis atau yang lebih dikenal dengan maag berasal dari bahasa

yunani yaitu gastro memiliki arti perut/lambung dan itis yang memiliki

arti inflamasi/peradangan. Pada hasil pemeriksaan endoskopi ditemukan

eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas

mukosa (Wibowo,2012).

2.2.2. Klasifikasi

Klasifikasi gastritis (Mansjoer, 2012):

1. Gastritis Akut

Gastritis akut merupakan peradangan pada permukaan dinding

lambung yang akut dengan kerusakan erosi pada bagian superfisial.

Gastritis akut terdiri beberapa tipe dengan kejadian gastritis yaitu

gastritis stres akut, gastritis erosif kronis, dan gastritis eosinofilik.

Semua tipe ini gastritis akut mempunyai gejala yang sama. Apabila

gastritis akut berulang dapat menjadi gastritis kronik (Wibowo,

2012).

Page 36: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

20

2. Gastritis kronik

Gastritis kronik merupakan suatu peradangan permukaan

dinding lambung menahun yang sering bersifat multifaktor dengan

terjadinya bervariasi (Wibowo, 2012). Gastritis kronik lebih sering

ditandai dengan gejala atropi progresif epitel kelenjar disertai

hilangnya sel parietal dan chief cell di lambung, dinding lambung

menjadi sangat tipis dan permukaan mukosa menjadi rata. Gastritis

kronik ini di klasifikasikan menjadi tiga perbedaan yaitu gastritis

superfisial, gastritis atropi dan gastritis hipertropi.

a. Gastritis superfisial, merupakan manifestasi kemerahan, edema,

serta ditandai dengan perdarahan dan erosi mukosa

b. Gastritis atropi, peradangan ini lebih sering pada seluruh lapisan

mukosa. Dengan ini penyebaranya dikaitkan dengan ulkus dan

kanker lambung, serta anemia pernisiosa. Hal ini sering terjadi

penurunan jumlah sel parietal dan sel chief

c. Gastritis hipertropi, dimana kondisi ini terjadi dengan

membentuknya nodul-nodul di mukosa lambung sangat bersifat

irregular, tipis dan hemoragik.

2.2.3 Etiologi

1.Gastritis akut

Faktor yang sering menyebabkan gastritis akut, yaitu merokok,

obat- obat, minuman berakohol, bakteri, virus, jamur, stres, alergi atau

intoksitasi dari jenis makanan dan minuman, garam empedu, iskemia dan

Page 37: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

21

trauma langsung (Muttaqin, 2011). Hal ini dapat terjadi obat-obatan yang

dapat disebabkan gastritis seperti OAINS (Indomestasin, Ibuprofen, dan

Asam Salisilat), Sulfonamide, Steroid, Kokain, agen kemoterapi

(Mitomisin, 5-fluoro-2-deoxyuridine), Salisilatdan digitalis bersifat

mengiritasi mukosa lambung. Hal tersebut bisa menjadi peradangan pada

lambung bisa mengakibatkan prostaglandin yang bertugas melindungi

dinding lambung. Karna bila terjadinya pemakaiannya dilakukan secara

terus menerus sangat berlebihan sehingga dapat terjadi gastritis dan

peptic ulcer (Jackson, 2013).

Penyebab lain gastritis dengan minuman beralkohol,seperti whisky,

vodkadan gin. Alkohol dan kokain dapat mengiritasi bisa mengikis

mukosa pada dinding lambung dan bisa terjadi lebih rentan terhadap

asam lambung dengan kondisi normal sehingga menyebabkan

perdarahan (Wibowo, 2011). Paling sering terjadi infeksi oleh bakteri H.

Pylori, bsa terjadi mengakibatkan oleh bakteri lain. Gastritis ini juga

dapat menyebabkan oleh infeksi virus seperti Sitomegalovirus. Infeksi

jamur seperti Candidiasis, Histoplasmosisdan Phycomycosisjuga

termasuk penyebab dari gastritis (Feldman,2011).

Mekanisme terjadinya ulcer atau luka pada lambung bisa

berakibat stres dengan melalui penurunan produksi mukus di dinding

lambung. Mukus adalah factor yang bisa merusak lapisan pelindung

dinding lambung antara lain asam lambung, pepsin, asam empedu, enzim

Page 38: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

22

pankreas, infeksi Helicobacter pylori, OAINS, alkohol dan radikal bebas

(Greenberg, 2011).

2.Gastritis kronik

Penyebab pasti dari penyakit gastritis kronik belum diketahui, tetapi

ada dua predisposisi penting yang biasa menyebabkan terjadinya gastritis

kronik, yaitu infeksi dan non infeksi (Muttaqin, 2011).

a. Gastritis infeksi

Bakteri Helicobacter pylori merupakan penyebab utama dari gastritis

kronik (Anderson, 2010). Infeksi Helicobacter pylori sering terjadi

pada anak dan bertahan seumur hidup apabila tidak dilakukan

perawatan (Wibowo, 2011; Price dan Wilson, 2010). selain itu

penyebab gastritis kronis yaitu Helycobacter heilmannii,

Mycobacteriosis, Syphilis,infeksi parasit dan infeksi virus(Wehbi,

2010).

b. Gastritis non-infeksi

1) Autoimmune atrophic gastritis terjadi saat sistem kekebalan

tubuh menyerang sel-sel baik dalam dinding lambung. Hal ini

mengakibatkan peradangan secara bertahap yang dapat

penipisan dinding lambung, bisa menghancurkan kelenjar

penghasil asam lambung dan mengganggu produksi faktor

intrinsik yang zatnya akan membantu tubuh mengabsorbsi

vitamin B-12. Kekurangan vitamin B-12 mengakibatkan

pernicious anemia, suatu kondisi yang apabila tidak dirawat bisa

Page 39: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

23

mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh. Autoimmue atrophic

gastritis umumnya terjadi pada orang tua (Jackson, 2010).

2) Gastropati akibat kimia, biasanya berhubungan dengan kondisi

refluk garam empedu kronis dan kontak dengan OAINS atau

Aspirin (Mukherjee, 2010).

3) Gastropati uremik, terjadi pada penderita gagal ginjal kronis hal

ini disebabkan oleh jumlah ureum yang terlalu banyak pada

mukosa lambung dan gastritis sekunder akibat terapi obat-

obatan (Wehbi, 2010).

4) Gastritis granuloma non-infeksi kronis bisa menyebabkan

penyakit, meliputi penyakit Crohn, Sarkoidosis, Wegener

granulomatus, penggunaan kokain, Isolated granulomatous

gastritis, penyakit granulomatus kronik saat masa anak-anak,

Eosinophilic granuloma, Allergic granulomatosis dan vasculitis,

Plasma cell granulomas, Rheumatoid nodules, Tumor

amyloidosis, dan granulomas yang akan berhubungan dengan

kanker lambung (Wibowo,2011).

5) Gastritis limfositik, sering disebut dengan collagenous gastritis

dan injuri radiasi pada lambung (Sepulveda, 2010).

2.2.4 Anatomi dan Fisiologi Lambung

1. Anatomi

lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas

tepat di bawah diafragma. Dalam keadaan kosong lambung berbentuk

Page 40: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

24

tabung J, dan bila penuh berbentuk seperti buah alpukat raksasa. Kapasitas

normal lambung 1 sampai 2liter. Secara anatomi lambung terbagi atas

fundus, korpus dan antrum pilorus. Sebelah atas lambung terdapat

cekungan kurvatura minor, dan bagian kiri bawah lambung terdapat

kurvatura mayor. Sfingter kedua ujung lambung mengatur pengeluaran

dan pemasukan. Sfingter kardia atau sfingter esofagu bawah, mengalirkan

makanan yang masuk kedalam lambung dan mencegah rifluks

isimlambung memasuki esofagus kembali. Daerah lambung tempat

pembukaan spingter kardia dikenal dengan nama daerah kardia. Disaat

sfingter pilorikum berelaksasi makanan masuk kedalam duodenum, dan

ketika berkontraksi sfingter ini akan mencegah terjadinya aliran balik isi

usus halus kedalam lambung (Endang, 2010).

Lambung terdiri dari empat lapisan yaitu :

1). Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa

2) Lapisan berotot yang terdiri atas 3 lapisan :

a) Serabut longitudinal yang tidak dalam dan bersambung dengan otot

esofagus

b) Serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pylorus serta

membentuk otot sfingter, yang berada dibawah lapisan pertama

c) Serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan

berjalan dari orivisium kardiak, kemudian membelok kebawah

melalui kurva tura minor (lengkung kelenjar).

3) Lapisan submukosa yang terdiri dari atas jaringan areolar berisi

Page 41: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

25

pembuluh darah dan saluran linfe.

4) Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam, tebal, dan terdiri atas

banyak kerutan/ rugae, yang menghilang bila organ dan bisa

mengembang karena berisi makanan. Ada beberapa kategori kelenjar

pada lapisan ini dan dikategorikan menjadi bagian anatomi lambung

yang ditempatinya. Kelenjar kardia berada dekat orifisium kardia.

Kelenjar ini mensekresikan mukus. Kelenjar fundus atau gastric

terletak di fundus dan hampir selurus korpus lambung, kelenjar gastrik

memiliki tipe-tipe utama sel (hidayat, 2010)

2. fisiologi

1) Mencerna makanan secara mekanikal

2) Sekresi, merupakan kelenjar mukosa lambung mensekresi 1500-3000 mL

gastric juice (cairan lambung) per hari. Komponen yang terdiri mukus, HCL

(hydrocloric acid), pepsinogen, dan air. Hormon gastrik yang disekresikan

langsung masuk kedalam aliran darah

3) Mencerna makanan dalam cara kimiawi merupakan suatu hal yang pertama

kali protein diubah menjadi polipeptida

4) Absorpsi, dalam hal ini minimal akan terjadi di lambung yaitu absorpsi,

air,alkohol,glukosa, dan beberapa obat.

5) Pencegahan, banyak mikroorganisme dengan dihancurkannya di lambung

oleh HCL.

Page 42: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

26

6) Mengontrol aliran kedalam duodenum. Pada saat makanan siap masuk

kedalam duodenum, akan terjadi peristaltik yang lambat dari fundus ke

pylorus (Hidayat, 2010).

2.2.5 Patofisiologi

Patofisiologi terjadinya gastritis adalah ketika terjadinya

ketidakseimbangan faktor penyerang (ofensif) dan faktor pertahanan

(defensif) pada mukosa gastroduodenal, yakni peningkatan faktor ofensif

dan atau penurunan kapasitas defensive mukosa. Faktor ofensif meliputi

asam lambung, pepsin, asam empedu, enzim pankreas, infeksi Helicobacter

pylori yang bersifat gram-negatif, OAINS, alkohol dan radikal bebas.

Elemen preepitelial (lapis pertahanan pertama) adalah berupa lapisan

mucus bicarbonate yang merupakan penghalang fisikokimiawi dari berbagai

bahan kimia (Kumar, 2010). Lapis pertahanan kedua yaitu lapisan sel epitel,

Aktifitas yang terjadi pada lapisan sel ini meliputi produksi mukus,

bikarbonat, transportasi ion untuk mempertahankan pH, dan membuat

ikatan antar sel (Kumar,2010). Lapisan pertahanan ketiga adalah aliran

darah dan lekosit. Komponen terpenting lapis pertahanan ini ialah

mikrosirkulasi subepitelial yang adekuat (Pangestu, 2010).

2.2.6 Gejala klinis

Menurut Mansjoer, 2010 Manifestasi klinis gastritis terbagi menjadi dua

yaitu :

1. Gastritis akut

Page 43: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

27

Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung,

muntah, merupakan gejala yang sering muncul. Serta ditemukan

perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena, kemudian

disertai dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan. Biasanya, ketika

dilakukan anamnesis lebih dalam, terdapat riwayat penggunaan obat-

obatan atau bahan kimia tertentu.

2. Gastritis kronik

Bagi sebagian orang gastritis kronis tidak menyebabkan gejala

apapun (Jackson, 2010). Dari hal kecil mengeluh nyeri ulu hati,

anoreksia, nausea dan pada pemeriksaan fisik juga ditemukan kelainan.

Gastritis kronis yang berkembang secara bertahap biasanya menimbulkan

gejala seperti sakit yang tumpul (dull pain) pada perut bagian atas dan

terasa penuh atau kehilangan selera setelah makan beberapa gigitan.

2.2.7 Komplikasi Gastritis

Komplikasi gastritis dibagi menjadi dua yaitu gastritis akut dan gastritis

kronik. kompilasi pada Gastristis akut yaitu terjadinya perdarahan saluran

cerna bagian atas berupa hematemesis dan melena.Komplikasi ini dapat

menyebabkan syok hemoragik. sedangkan komplikasi Gastritis kronik yaitu

terjadinya perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus,tukak lambung,

radang lambung atrofik,anemia, kekurangan vitamin B12, tumor perut dan

perforasi lambung (Mansjoer, 2011).

1. Gastritis Akut

a) Hematemesis

Page 44: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

28

Hematemesis adalah muntah darah dan biasanya di sebabkan oleh

penyakit saluran cerna bagian atas, biasanya terjadi hematemesis bila

ada pendaran didaerah proksimal jejenum paling sedikit terjadi

pendarahan sebanyak 500-100 ml. Banyaknya darah yang keluar

selama hematemesis atau melena sulit di pakai sebagai patokan

untuk menduga besar kecilnya perdarahan saluran makan bagian atas

(Grace & Borley, 2011).

b) Melena

Melena adalah suatu kondisi dimana keluarnya tinja berwarna hitam

seperti aspal yang di akibatkan oleh perdarahan saluran pencernaan

bagian atas. Warna merah gelap atau hitam pada tinja berasal dari

perubahan Hb menjadi hematin oleh bakteri setelah 14 jam.(Sylvia,

A price 2010).

2. Gastritis Kronis

a) Tukak lambung

Radang lambung dapat menyebabkan ulkus peptikum atau tukak

lambung peradangan ini dapat menimbulkan luka pada lapisan

lambung atau duodenum. Ulkus peptikum merupakan peradangan

dari kerongkongan bawah, lapisan perut hingga sampai usus kecil,

sedangkan tukak lambung merupakan peradangan yang terjadi pada

lambung.Penggunaan obat anti nyeri dan dan infeksi bakteri H.

pylori, dapat beresiko tukak lambung. Luka ini terasa sangat

menyakitkan, dan dapat terjadi di daerah adanya asam atau enzim.

Page 45: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

29

b) Radang lambung atrofik

Radang lambung atrofik merupakan peradangan kronis yang

menyebabkan hilangnya lapisan dan kelenjar di lambung. Lapisan

dan kelenjar yang hilang tersebut digantikan dengan jaringan daging

yang berserat.

c) Anemia

Terkikisnya lapisan lambung akibat radang kronis menyebabkan

perdarahan. Kehilangan darah dalam jumlah banyak menyebabkan

anemia (darah rendah). Kondisi tubuh yang mengalami perdarahan

dalam dan tidak mampu menyerap zat besi menimbulkan komplikasi

radang lambung.

d) Defisiensi vitamin B12 dan anemia pernisiosa

Orang yang mengalami peradangan atrofi biasanya disebabkan

oleh autoimun sehingga tidak dapat menghasilkan faktor intrinsik

yang cukup. Faktor intrinsik ini adalah protein yang dibuat lambung

yang berfungsi untuk membantu usus menyerap vitamin B12. Tubuh

membutuhkan vitamin B12 untuk membuat sel darah merah dan sel

saraf. Ketidakmampuan penyerapan vitamin B12 dapat

menyebabkan jenis anemia yang disebut anemia pernisiosa.

e) Tumor perut

Kondisi peradangan lambung yang kronis dapat meningkatkan

adanya pertumbuhan tumor jinak dan kanker pada la pisan perut.

Radang lambung kronis yang disebabkan infeksi bakteri H. pylori.

Page 46: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

30

Infeksi H. pylori dapat meningkatkan risiko kanker limfoma jaringan

terkait mukosa lambung (MALT)

f) Perforasi lambung

Radang kronis dapat membuat dinding lambung melemah dan

menipis. Jika kondisi ini dibiarkan, lambung akan berlubang. kondisi

ini menyebabkan isi lambung bocor ke rongga perut dan

menimbulkan infeksi. Kondisi rongga perut yang terinfeksi disebut

dengan peritonitis.

2.2.8 Penyebab Komplikasi Gastritis

Gastritis merupakan terjadinya peradangan pada dinding lambung,

tersusun dari jaringan yang dapat terkandung kelenjar bisa menghasilkan

enzim pencernaan dan asam lambung. Dinding lambung ini bisa

menghasilkan lendir (mukus) yang tebal dapat melindungi lapisan mukosa

lambung. Rusaknya mukus pelindung ini dapat menyebabkan peradangan

pada mukosa lambung.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan rusaknya mukus pelindung, adalah:

1. Infeksi bakteri

Infeksi bakteri yaitu salah satu yang sering terjadi pada penyakit

gastritis, terlebih didaerah yang kurang bersih lingkungannya. Bakteri

ini juga dapat menyebabkan infeksi pada lambung yang akan

menyebabkan gastritis, cukup banyak jenisnya. Namun, yang lebih

sering terjadi bakteri Helicobacter pylori. Itu juga dapat di pengaruhi

Page 47: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

31

faktor kebersihan lingkungan, infeksi bakteri sering terjadi

dipengaruhi yaitu pola hidup dan pola makan.

2. Pertambahan usia

Pertambahan usia yang semakin bertambah, akan mengalami

penipisan dan juga melemah pada lapisan mukosa lambung. Yang

akan mengalami dan menyebabkan gastritis terjadinya sering berulang

pada usia lansia dibandingkan orang yang berusia lebih muda.

3. Berlebihan Mengonsumsi Minuman beralkohol

Minuman yang beralkohol dapat terjadinya penipisan mukosa

lambung, terutama jika dibiarkan sering mengonsumsinya. Pengikisan

lapisan mukosa oleh alkohol bisa menyebabkan iritasi dan peradangan

pada dinding lambung, sehingga akan terjadinya gastritis, terutama

gastritis akut.

4. Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri

Obat pereda nyeri yang dikonsumsi terlalu sering dapat

menimbulkan proses regenerasi lapisan mukosa lambung, yang akan

berujung pada cedera lambung, terjadinya lebih mudah mengalami

peradangan. Beberapa obat pereda nyeri yang dapat memicu gastritis

jika sering dikonsumsi, adalah aspirin, ibuprofen, dan naproxen.

5. Autoimun

Gastritis autoimun dapat menimbulkan sistem imun menyerang

dinding lambung, sehingga menyebabkan peradangan.

2.2.9 Pencegahan dan Penanganan Komplikasi Gastritis

Page 48: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

32

Penanganan penyakit gastiritis bisa dilakukan dengan cara

memperhatikan diet makanan yang teratur. Diet pada penyakit gastritis

sangat bertujuan untuk memberikan makanan dengan jumlah gizi yang

cukup, tidak merangsang, dan dapat juga mengurangi laju pengeluaran

getah lambung, serta menetralkan kelebihan asam lambung. Secara umum

ada pedoman yang harus diperhatikan yaitu :

1. Makan dengan sesuai mulailah makan pagi pada pukul 07.00 WIB.

Aturlah dengan tiga kali makan berat/lengkap dan tiga kali makan

makanan ringan.

2. Makan dengan cara tenang jangan terburu-buru. Kunyah makanan

hingga hancur menjadi butiran lembut untuk meringankan kerja

lambung.

3. Makan dengan cukup, jangan dibiarkan perut kosong tetapi jangan

makan yang lebihan sehingga perut terasa sangat kenyang.

4. Pilihlah makanan yang lunak atau lembek. Sebaiknya jangan terlalu

sering makanan yang digoreng karena biasanya menjadi keras dan

sulit untuk dicerna.

5. Hindari makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin karena

akan menyebabkan rangsangan termis. Pilih makanan yang hangat

(sesuai temperatur tubuh).

6. Jangan makanan yang pedas atau asam.

7. Hindari minum minuman beralkohol atau minuman keras, kopi atau

teh kental yang akan menyebabkan asam lambung meningkat.

Page 49: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

33

8. Jangan Merokok.

9. Hindari meminum obat yang akan menyebabkan iritasi lambung,

misalnya aspirin, vitamin C dan sebagaianya.

10. Hindari makanan yang menggandung lemak tinggi dan yang akan

menghambat pengosongan isi lambung (coklat, keju dan lain-lain).

11. Kelola stres psikologi dengan seefisien mungkin (Misnadiarly, 2010).

Page 50: LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI …

34

2.3 Kerangka Teori

Sumber: Hirlan (2010), Anderson (2011), Muttaqin (2011), Made (2013) dan

Notoatmodjo (2012)

Gastritis

Gastritis merupakan proses

dimana inflamasi pada mukosa

dan submukosa lambung atau

gangguan kesehatan yang

disebabkan oleh faktor iritasi

dan infeksi.

Penyebab:

1. waktu makan

yang tidak

teratur

2. Merokok

3. infeksi oleh

bakteri H.

Pylori

4. stres fisik

5. Minum

berakohol

6. Gaya Hidup

Bila tidak tertangani

akan menyebabkan

gangguan penyerapan

vitamin B12,

menyebabkan anemia

pernesiosa,penyerapan

besi terganggu dan

penyempitan daerah

antrum pylorus.

Gastritis kronis jika

dibiarkan tidak

tertangani, dapat

menyebabkan

ulkuspeptik dan

pendarahan pada

lambung.

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

penatalaksanaan

Gastritis:

1. Pengetahun

2. Pendidikan

3. Gaya hidup

4. Tingkat

ekonomi

Komplikasi

Gastritis

Pengetahuan Tentang Komplikasi

Pada Penderita Gastritis

Cara memperoleh

pengetahuan:

1. Cara kuno

Cara coba salah,

cara otoritas,

pengalaman

pribadi

2. Cara modern

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan:

1. Internal

Usia, pendidikan,

pekerjaan, pengalaman

2. Eksternal

Informasi, lingkungan

sosial budaya

Tingkat

Pengetahuan:

1. Baik

2. Cukup

3. Kurang