Identitas Pribadikonkerpdpi2019.com/download/materi_ws/workshop_1/day_1/1_Mec… · PENDAHULUAN...

40
Identitas Pribadi Nama : dr. Arief Bachtiar, Sp.P(K) PDPI : Cabang Jawa Timur Jabatan : Staf pengajar Dept. Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FK- Unair Riwayat pendidikan : Pendidikan Dokter : Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya Pendidikan Spesialis : Spesialis Paru Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Transcript of Identitas Pribadikonkerpdpi2019.com/download/materi_ws/workshop_1/day_1/1_Mec… · PENDAHULUAN...

  • Identitas Pribadi

    • Nama : dr. Arief Bachtiar, Sp.P(K)

    • PDPI : Cabang Jawa Timur

    • Jabatan : Staf pengajar Dept. Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FK- Unair

    • Riwayat pendidikan :

    • Pendidikan Dokter : Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya

    • Pendidikan Spesialis : Spesialis Paru Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

  • MEKANISME BRONKOKONTRIKSI AND OBSTRUKSI

    ARIEF BAKHTIAR

    DEPARTEMEN PULMONOLOGI

    DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FK UNAIR/RS AIRLANGGA/

    RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA/PDPI JATIM

    KONKER PDPI 2019

  • AKHIR MENUTUP MATA

    MENGHEMBUSKAN NAPAS TERAKHIR

    DETAK JANTUNGNYA BERHENTI

  • Zona konduksi dan respirasi

    Spirometri. Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran respirasi FK Unand

    Fishman’s Pulmonary Diseases and Disorders

  • PENDAHULUAN

    • Penyakit paru obstruktif Penyebab kematian no 4 di Amerika, 14 juta penduduk di dunia3

    • Di Asia Tenggara diperkirakan prevalensi sebesar 6,3%, tertinggi di Vietnam dan Cina.4

    • SKRT Depkes tahun 10 penyebab kesakitan utama.

    • SKRT DEPKES 10 penyebab tersering kematian di Indonesia.5

    • RISKESDAS 2013 COPD prevalence in Indonesia is 3,7%6

    3. Celli BR. ATS Standards for the diagnosis and care of patients with chronic obstructive pulmonary disease. American Journal of Respirology Critical Care Medicine. 1995;152(78):580-583.

    4. Oemiati R. Kajian Epidemiologis Penyakit Paru Kronis (PPOK). Media Litbangkes. 2013;Vol. 23 No. 2: 82-88. 5. Antariksa B, Sitompul ANL, Ginting AK, Hasan A, Tanuwihardja BY, Drastyawan B, et al. Penyakit Paru Obstruktif Kronik Diagnosis dan Penatalaksanaan.

    Revisi pertama. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI); 2011. hal.1-86. 6. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. LITBANG DEPKES RI.

    Jakarta. 2013.

  • Pendahulan

    • Gangguan paru – kuantitas fungsi paru– obstruktif atau restriktif

    • Penyakit paru obstruktif ditandai dengan penyempitan jalan napas yang menyebabkan penurunan aliran udara sehingga memengaruhi volume paru maksimal1

    • Kontraksi berlebih dari otot polos2

    1. Grippi MA and Tino G. Pulmonary Function Testing. In: Fishman AP, Elias JA, Fishman JA, Grippi MA, Senior RM, and Pack AI, editors. Fishman’s Pulmonary Diseases and Disorder. 4th edition. New York: McGraw-Hill. 2008;3(43):602-605.

    2. Gold WM and Koth LL. Pulmonary Function Testing. In: Broaddus VC, Mason RJ, Ernst JD, King Jr TE, Lazarus SC, Murray JF, Nadel JA, Sluthsy AS and Gotway MB, editors. Murray & Nadel’s Textbook of Respiratory Medicine. 6th edition. Philadelphia: Elsevier Saunders. 2016;25:426-428.

  • RESTRIKSI

    GANGGUAN VENTILASI

    OBSTRUKSI

    gangguan pengembangan paru

    perlambatan aliran udara

  • SUMBATAN JALAN NAPAS ATAS

    • penurunan kesadaran baik karena jatuhnya pangkal lidah maupun aspirasi dari muntahan

    • aspirasi benda asing yang pada usia tua sering disebabkan karena tertelannya gigi palsu

    • trauma tumpul • trauma tembus yang mengenai laring • hipertrofi tonsil • paralisis dari plika vokalis • abses peritonsil • Obstructive Sleep Apneu • keracunan bahan korosif

  • PATOFISIOLOGI

    • Penanganan sumbatan jalan napas atas biasanya terkait emergensi

    • Sumbatan jalan napas bawah umumnya kronis, sehingga untuk penanganannya membutuhkan evaluasi untuk menentukan penyakit dasarnya.4

    • Asma,COPD,Bronkitis,Bronkiectasis

    4. Oemiati R. Kajian Epidemiologis Penyakit Paru Kronis (PPOK). Media Litbangkes. 2013;Vol. 23 No. 2: 82-88.

  • BRONKOKONSTRIKSI

    Penyempitan otot polos yang

    mengelilingi bronkus dan

    bronkiolus dengan manifestasi

    berupa adanya mengi dan sesak

    napas

    O’Sullivan MJ, Lan B. The Aftermath of Bronchoconstriction. J Eng Sci Med Diagnostics Ther. 2019;2:010803

  • • Tahanan jalan napas merupakan salah satu hal yang berperan dalam patofisiologi gangguan pernapasan

    • Tahanan perifer meningkat dapat disebabkan karena sumbatan sekret, penyempitan dan hilangnya sebagian jalan napas kecil.6

    6. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. LITBANG DEPKES RI. Jakarta. 2013.

  • PATOFISIOLOGI

    • Proses yang berperan dalam obstruksi saluran napas kecil: – kerusakan dari barier epitel

    – gangguan aparatus mukosilier

    – infiltrasi sel inflamasi ke dinding jalan napas

    – terbentuknya jaringan ikat pada dinding jalan napas

    • Proses remodeling dan penebalan jalan napas menyebabkan berkurangnya ukuran diameter saluran napas sehingga daya kembang atau inflasi paru juga menurun.6

    6. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. LITBANG DEPKES RI. Jakarta. 2013.

  • 1970s–1980s

    Bronkokonstriksi

    (Spirometri)

    1980s–1990s

    Inflamasi

    (PC20, sel

    inflamasi, FeNO)

    1990s–2000s

    Remodeling

    Gejala reda

    Pencegahan gejala

    Pencegahan serangan

    Pencegahan

    remodeling

    Pencegahan

    gejala dan serangan

    Evolusi Paradigma Asma

    Hiperreaktivitas bronkus Obstruksi Simptom

  • PATOFISIOLOGI ASMA

    BRONKO KONSTRIKSI

    EDEMA SAL. NAPAS

    HIPER RESPONSIF SAL.NAPAS HIPER

    SEKRESI MUKUS

    AIRWAY

    REMODEL-

    LING

    AIRWAY OBSTRUCTION

    VIRUS RESPIRASI/HRV

    OBAT, Krisis emosi,osmotik Alergen,polutan,termal

    BAKTERI

    (M.pneumonie,C.pneumoniae

    Gilbert TW, Denlinger LC. Role of Infection in The development and Exacerbation of Asthma. NIH Public Acces.Expert Rev Respir Med. 4. 71-83.2010

  • Tingkat Inflamasi Berhubungan Dengan

    Hiperesponsivitas Jalan Napas/Airway

    Hyperresponsiveness (AHR)

    Peningkatan responsivitas jalan

    napas dengan

    adanya

    penyempitan jalan

    napas yang akan

    memunculkan

    berbagai gejala

    Schluger B, Greenwald E. Pathophysiology of Asthma What is Asthma ? 2004;1–2.

  • MUCOUS CAST BRONCHIAL

  • Dunican EM, Fahy J V. The role of type 2 inflammation in the pathogenesis of asthma exacerbations. Ann Am Thorac Soc. 2015;12:S144–9.

    Rangsangan

    lingkungan seperti

    virus dan

    rangsangan

    pengoksidasi

    (asap rokok dan

    polutan udara

    lainnya) dapat

    membuat

    perubahan

    menjadi sel

    proliferasi dan

    sekretori pada

    asma.

  • Patologi, patogenesis dan patofisiologi COPD

    1. Patogenesis

    Inflamasi yang terjadi pada saluran napas

    pasien PPOK sebagai respons

    peradangan terhadap iritan kronis, seperti

    asap rokok. Inflamasi paru tetap bertahan

    setelah berhenti merokok

    Mekanisme patogenesis meliputi: - Oxidative stress

    - Ketidakseimbangan Protease –

    antiprotease

    - Inflammatory cells: di beberapa pasien

    terdapat peningkatan eosinophil, Th2 atau

    ILC2, terutama jika terjadi bersamaan

    dengan asma

    - Mediator inflamasi

    - Fibrosis peribronkial dan interstisial

    - Perbedaan inflamasi antara PPOK dan

    asma

    22 GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD. Available online at http://goldcopd.org/.

  • INFLAMMATORY CELLS

    Barnes PJ. J Allergy Clin Immunol. 2016; 138(1): 16-27.

  • Bohadanaa,b,*, D. Teculescua, Y. Martinetb Mechanisms of chronic airway obstruction in smokers. Respiratory Medicine (2004) 98, 139–151

  • PATHOPHYSIOLOGY

    Pulmonology Advissor.2019

  • PATOFISIOLOGI

    • Sebagai akibat dari kolapsnya jalan napas, maka terjadi peningkatan volume total paru dan kelemahan kemampuan ekspirasi.

    • Volume total paru meningkat disebabkan karena peningkatan volume residual paru.

    • Waktu ekspirasi memanjang dikarenakan aliran udara yang dapat dikeluarkan secara paksa pada keadaan ekspirasi mengalami penurunan.

  • HUKUM BERNOULLI

  • PATOFISIOLOGI COPD

    AIRFLOW LIMITAT

    ON

    GAS TRAPPING

    HIPERTENSI PULMONAL

    HIPER SEKRESI MUKUS

    AIRWAY

    REMODEL-

    LING

    AIRWAY OBSTRUCTION

  • GAS TRAPPING

    • Increased deadspace

    • Hyperinflation

    • Disruption of the respiratory muscles

    • Carbon dioxide retention

    Hypoxemia & Hypercapnia

    Sakao S et al. Eur Respir Rev. 2014; 23(133): 350-5.

  • • Vascular injury caused

    by toxic agents and

    airborne particulates

    • Parenchymal

    destruction

    • Lung vessel loss

    Pulmonary Hypertension

    Hypoxia

    PULMONARY HYPERTENSION • Media thickening • Muscularisation of

    nonmuscularised arteries

    • Hyperproliferative smooth muscle cells

    Sakao S et al. Eur Respir Rev. 2014; 23(133): 350-5.

  • Asma vs COPD

  • onset Sejak muda >45 th

    Faktor risiko athopy Noxious gas

    gejala variabilitas progresif

  • Obstruktiv VS Restriktif in Spirometri

    Aboussouan LS and Stoller JK. Flow Volume Loops. 2016. Available at: https://www.uptodate.com/contents/flow-volume-loops?source=search_result&search=flow+volume+loops&selectedTitle=1~48.

  • FAAL PARU DINAMIS

    - Forced vital kapasity / kapasitas vital paksa (FVC/KVP)

    - Forced expiratory volume (FEVT)

    - Forced expiratory flow200-1200 /FEF 200-1200

    - Forced expiratory flow25%-75% / FEF 25%-75%

    - Peak expiratory flow rate / PEFR

    - Maksimal voluntary ventilation / MVV / MBC

    Dweik RA, Carthy KM,2004

  • FAAL PARU

    DINAMIS

    Collins Warren E, 1963; Crapo RD,2004; Gooslink,R.Stam.H,2005.

  • Spirometri pada gangguan Obstruksi

    Aboussouan LS and Stoller JK. Flow Volume Loops. 2016. Available at: https://www.uptodate.com/contents/flow-volume-loops?source=search_result&search=flow+volume+loops&selectedTitle=1~48.

  • Mechanism actions of Bronkodilator: Muscarinic antagonist and B2-agonist

    38 Clin Chest 2014

  • RINGKASAN

    • Penyakit paru berdasarkan kuantitas fungsi terbagi menjadi gangguan paru restriktif dan

    obstruktif. • Penyakit paru obstruktif ditandai dengan

    penyempitan saluran napas yang menghambat aliran udara keluar dari paru secara maksimal. • Beberapa kelainan utama yang mendasari terjadinya penyakit paru obstruktif, yaitu: asma,

    PPOK • Mekanisme timbulnya Obstruksi airway yang berbeda juga membuat perbedaan tatalaksana.

  • 40

    TERIMA KASIH