IDENTITAS NASIONAL
-
Upload
silfia-juliana -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
Transcript of IDENTITAS NASIONAL
TUGAS PANCASILA
“IDENTITAS NASIONAL”
Dosen Pembimbing :
Alwan Abdurrahman,SH,MM
Kelompok 2 :
1. Ma’rifah (B42120132)
2. Asrorin Safira Zata Lini (B42120143)
3. Erma Damawiyah (B42120184)
4. Yopi Prayoga (B42120186)
5. Linda Maharo (B42120210)
6. Silfia Juliana Ingi Kollyn (B42120211)
PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap makhluk hidup didunia ini
memerlukan identitas atau jatidiri. Selain berfungsi sebagai penjelas dari
kepribadian seseorang terhadap orang lain, identitas atau jatidiri juga dapat
diperlukan dalam berinteraksi. Sebab dalam setiap interaksi masing-masing
pelaku mengambil suatu posisi dan berdasarkan posisi-posisi tersebut masing-
masing pelaku menjalankan peranan-peranan mereka sesuai dengan struktur
interaksi yang tengah berlangsung. Begitu juga dengan suatu negara yang masih
memerlukan identitas atau jatidiri sebagai pengenalan dan penjelas kepribadian
dari satu negara ke negara lain.
Identitas atau jatidiri dapat terlihat ketika sedang melakukan suatu interaksi.
Interaksi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan kelompok
orang lainnya yang berupa tindakan sehingga dapat menandakan adanya
hubungan antar pelaku. Olehkarena itu, seseorang dapat dikatakan mempunyai
identitas atau jatidiri tertentu karena adanya pengakuan dari orang lain yang telah
melakuakan interaksi dengannya. Begitupula dengan negara, dapat dikatakan
suatu negara itu memiliki suatu identitas atau jatidiri negara karena adanya
pengakuan oleh negara lain dalam interaksi yang telah berlangsung.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional ?
2. Apa yang menjadi identitas nasional indonesia ?
3. Apa saja unsur-unsur pembentuk identitas nasional ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Identitas Nasional
Sebelum menjelaskan pengertian identitas nasional, terlebih dahulu
dijelaskan pengertian tentang identitas. Dari segi bahasa, kata identitas diambil
dari bahasa inggris yaitu identity yang diartikan sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau
jatidiri. Jika diindonesiakan maka menjadi identitas yang memiliki dua artian.
Pertama, dapat diartikan sebagai suatu identitas yang menunjukkan ciri-ciri yang
telah melekat pada seseorang atau suatu benda. Kedua, dapat diartikan sebagai
identitas yang berupa surat, yang dapat menjelaskan tentang kepribadian
seseorang dan riwayat hidup seseorang tersebut.
Menurut Parsudi Suparlan, identitas atau jatidiri dapat diartikan sebagai
“pengenalan atau pengakuan terhadap seseorang yang termasuk dalam suatu
golongan yang dilakukan berdasarkan atas serangkaian ciri-ciri yang merupakan
suatu satuan bulat dan menyeluruh, serta menandainya sehingga ia dapat
dimasukkan dalam golongan tersebut.”
Negara merupakan suatu alat (agency) dari masyarakat, yang mempunyai
kekuasaan untuk mengatur hubungan antar manusia dan menertibkan gejala
adanya kekuasaan dalam masyarakat. Selain itu, Negara juga dapat diartikan
sebagai suatu organisasi dalam suatu wilayah dapat menjalankan kekuasaan yang
dimilikinya terhadap kekuasaan lainnya yang ada diwilayah tersebut. Kekuasaan
yang dimiliki suatu Negara tersebut tentunya dilandasi dengan sistem hukum dan
melalui perantara pemerintah beserta jajarannya.
Oleh karena itu, identitas nasional dapat diartikan sebagai kepribadian
nasional, yang diambil dari bahasa inggris yaitu national identity. Kepribadian
nasional atau jatidiri nasional adalah jatidiri yang telah dimiliki suatu bangsa,
yang juga diadopsi dari nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama yang telah
diyakini bangsa tersebut tentang kebenarannya.
Namun demikian, sampai saat ini proses pembentukan identitas nasional
belum begitu saja dapat selesai begitu saja. Proses pembentukan identitas nasional
merupakan sesuatu yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
2. Identitas Nasional Indonesia
a. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
b. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
c. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
d. Lambang Negara yaitu Pancasila
e. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
f. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
g. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
h. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
i. Konsepsi Wawasan Nusantara
j. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
2.1 Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas Nasional Indonesia :
a. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
Sebagai mana kita ketahui, setiap negara memiliki bahasa yang berbeda – sebagai
ciri khas yang di miliki oleh Negara tersebut. Begitu pula dengan Indonesia,
Indonesia memiliki beragam bahasa hampir setiap wilayah atau daerah memiliki
bahasa tersendiri, Seperti jawa, Madura, papua, batak, sunda, ambon, aceh, dll.
Dan bahasa tersebut di gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain untuk
bertukar pikiran maupun mengeluarkan pendapatnya.
b. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Bendera merupakan salah satu lambang yang menjadi Identitas yang dapat di
kenali saat melihat warna serta motif gambar di dalamnya. Setiap Negara pasti
memiliki bendera sebagai ciri dari Negara tersebut. Seperti Indonesia, Bendera
Indonesia berwarna Merah dan Putih, seperti yang sudah tertera dalam UUD 1945
pasal 35 yang menyebutkan bahwa “ Bendera Negara Indonesia adalah Sang
Merah Putih”. Warna Merah dan Putih yang menjadi warna pilihan yang di pilih
untuk melambangkan Indonesia itu memiliki arti Merah artinya Berani sedangkan
Putih artinya Suci, yang diharapkan masyarakat Infdonesia bisa memikili jiwa
Berani dan Suci seperti lambang Bendera Indonesia.
c. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Lagu kebangsaan Indonesia dipublikasikan pada tahun 1928, yang dikarang oleh
Wage Rudolf Soepratman diciptakan tahun 1924. Pada tahun 1928 Wage Rudolf
Soepratman mengumumkan dan menyatakan bahwa lagu karangannya menjadi
atau ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia yang diberi judul Indonesia
Raya.
d. Lambang Negara yaitu Pancasila
Seperti pada Undang – undang Dasar 1945 yang telah di tetapkan bahwa lambang
negara Indonesia adalah Garuda Pancasila.
Pancasila disini yang dimaksud adalah burung garuda yang melambangkan
kekuatan bangsa Indonesia. Burung garuda sebagai lambang negara Indonesia
memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan Indonesia. Sedangkan perisai
di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia.
Simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam
pancasila,yaitu:
1. Bintang melambangkan sila ketuhanan Yang Maha Esa (sila ke-1).
2. Rantai melmbangkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (sila ke-2).
3. Pohon Beringin melambangkan Sila Persatuan Indonesia (Sila ke-3).
4. Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Sila ke-4).
5. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia (sila ke-5).
e. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Bhineka Tnggal Ika berisi konsep pluralistik dan multikulturalistik dalam
kehidupan yang terikat dalam suatu kesatuan.
Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna
bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya
yang paling benar, paling hebat, dan tidak mengakui harkat dan martabat pihak
lain.Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat eormalitas yang hanya menunjukkan
perilaku semu. Bhineka Tunggal Ika dilandasi oleh sikap saling percaya
mempercayai, saling hormat menghormati, saling cinta mencintai dan rukun.
f. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.Pada hakikatnya
pengertian Pancasila dapat dikembalikan kepada dua pengertian, yakni Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila sebagai dasar Negara
Republik Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga sebagai
pandangangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup yang
dapat di artikan dari segi global atau sekala besar.
Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai pancaran dari sila Pancasila karena
Pancasila sebagai kesatuan tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam
Pancasila merupakan satu kesatuan organis sehingga berfungsi sebagai cita-cita
atau ide yang menjadi tujuan utama bersama sebagai landasan dasar Negara.
Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa Pancasila sebagai pegangan hidup
yang merupakan pandangan hidup bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari
tidak boleh bertentangan denagn norma-norma agama, norma-norma sopan
santun, dan tidak bertentangan dengan norma-norma hukum yang sudah ada dan
telah ditetapkan atau saat ini berlaku.
g. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
Disamping pengertian Undang – undang dasar, di pergunakan juga istilah lain
yaitu “ Konstitusi ”. Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris “ Constitution ”
atau dari bahasa Belanda “ Constitutie ”. Terjemahan dari istilah tersebuh adalah
Undang – undang dasar, dan hal ini memang sesuai dengan kebiasaan orang
belanda dan jerman, yang dalam percakapan sehari – hari memakai kata “
Grondwet ” ( Grond = dasar, wet = Undang – undang ) yang keduanya
menunjukan naskah tertulis.
Namun pengertian Konstitusi dalam praktek ketatanegaraan umumnya dapat
mempunyai arti:
1. Lebih luas dari pada Undang – undang dasar, atau
2. Sama dengan penertian Undang – undang dasar
h. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
Yang di maksud dengan Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat adalah Status Negara Indonesia yang Bentuk Negara adalah
kesatuan, sedangkan bentuk pemerintah adalah republik.
i. Konsepsi Wawasan Nusantara
Wawasan artinya pandanagan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi.
Pengertia wawasan sendiri Selain menunjukkan kegiatan untuk mengetahui arti
pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
j. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
Kebudayaan disini di artikan bahwa pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang
secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan
memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman
untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai
dengan lingkungan yang dihadapi.Disisi lain kebudayaan bisa diartikan sebagai
kebiasaan atau tradisi yang sering di lakukan oleh sebagian besar warga di
wilayah tertentu yang sering di sebut dengan istilah Adat.
3. Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional
1) Sejarah
Sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah mengalami masa
kejayaan yang gemilang pada masa kerajaan Majapahit dan sriwijaya. Pada dua
kerajaan tersebut telah membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia
pada abat-abat berikutnya.
2) Kebudayaan
Aspek kebuayaan yang menjadi unsur pembentuk indentitas nasional
meliputi: akal budi, peradaban, dan pengetahuan. Misalnya sikap ramah dan
santun bangsa Indonesia.
3) Suku Bangsa
Kemajemukan merupakan indentitas lain bangsa Indonesia. tradisi bangsa
Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan yang bersfat alamiah
tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan
merupakan hal lain yang harus dikembangkan dan di budayakan.
4) Agama
Keanekaragaman agama merupakan indentitas lain dari kemajemukan dengan
kata lain, agama dan keyakinan Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi
Negara, tetapi juga merupakan suatu Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang harus
tetap dipelihara dan disyukuri bangsa Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan
pemberian Allah dapat dilakukan dengan, salah satunya, sikap dan tindakan untuk
tidak memaksakan keyakinan dan tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun
minoritas, atau kelompok lainnya.
5) Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut indentitas nasional Indonesia. Sekalipun
Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa
yang digunakan bangsa melayu) sebagai bahasa penghubung (lingua franca)
peristiwa sumpah pemuda tahun 1982, yang menyatakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan bangsa Indonesia.
6) Kasta dan Kelas
Kasta adalah pembagian social atas dasar agama. Dalam agama hindu para
penganutnya dikelompokkan kedalam beberapa kasta.kasta yang tertinggi adalah
kasta Brahmana (kelompok rohaniaan) dan kasta yang terendah adalah kasta
Sudra (orang biasa atau masyarakat biasa). Kasta yang rendah tidak bisa kawin
dengan kasta yang lebih tingi dan begitu juga sebaliknya. Kelas menurut Weber
ialah suatu kelompok orang-orang dalam situasi kelas yang sama, yaitu
kesempatan untuk memperoleh barang-barang dan untuk dapat menentukan
sendiri keadaan kehidupan ekstern dan nasib pribadi. Kekuasaan dan milik
merupakan komponen-komponen terpenting: berkat kekuasaan, mka milik
mengakibatkan monopolisasi dan kesempatan-kesempatan.